Fraktur Patella

38
1 FRAKTUR FRAKTUR patella KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH RSUD DR SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI 2015

description

malunion

Transcript of Fraktur Patella

  • *FRAKTURpatellaKEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAHRSUD DR SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYAFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI2015

  • BAB I PENDAHULUAN

    LATAR BELAKANG *

  • *Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik. Berbagai penyebab fraktur diantaranya cidera atau benturan, faktor patologik,dan yang lainnya karena faktor beban.

    Fraktur patella cukup jarang terjadi, angka kejadiannya mencapai 1 % dari semua fraktur yang ada. Kejadian tertinggi terutama ditemukan pada usia 20 sampai 50 tahun dimana laki-laki 2 kali lebih sering mengalami fraktur patella dari pada perempuan.

  • BAB II TINJAUAN PUSTAKA *

  • Os Patella

    *

    FRAKTUR PATELA : - gips Kocher 4 minggu atau - ORIF dengan wire figure of 8 - patela hancur extirpasi*

  • m. Vastus lateralisTractus iliotibilalism. Biceps femorisPatellae Lig. patellaem. Fibularis longusm. Fibularis brevesm. Tibialis anterior (tendo)m. Hallucis longusm. gastrocnemiusm. soleusTendo calcaneus

    *

  • *Definisi Fraktur Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik.Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya, fraktur terjadi jika tulang dikenai stres yang lebih besar dari yang dapat diabsorbsinya.Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, kebanyakan fraktur akibat dari trauma, beberapa fraktur sekunder terhadap proses penyakit seperti osteoporosis yang menyebabkan fraktur yang patologis.Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang yang ditandai oleh rasa nyeri, pembengkakan, deformitas, gangguan fungsi, pemendekan dan krepitasi.

  • *Etiologi Peristiwa Trauma (Kekerasan)a. Kekerasan langsung b. Kekerasan tidak langsung. 2. Peristiwa Patologisa. Kelelahan atau stres fraktur b. Kelemahan tulang

  • *Patofisiologi

  • Berdasarkan hubungan tulang dengan jaringan disekitar FRAKTUR TERTUTUP (SIMPLE FRACTURE)Suatu fraktur yang tidak mempunyai hubungan dengan dunia luarFRAKTUR TERBUKA (COMPOUNDFRACTURE)Fraktur yang mempunyai hubungan dengan dunia luar melalui luka pada kulit dan jaringan lunak*

  • *

  • Klasifikasi Fraktur Tertutup *

    *

  • Derajat Fraktur Terbuka*

  • *

  • *

  • *KlasifikasiBerdasarkan bentuk patahan tulang

  • *klasifikasi fraktur menurut Salter Harris:

  • *Manifestasi Klinik NyeriHilangnya fungsiDeformitas Pemendekan ekstrimitas Krepitus Pembengkakan local dan Perubahan warna.

  • *Penatalaksanan Konsep dasar yang harus dipertimbangkan pada waktu menangani fraktur yaitu:RekognisiReduksi Retensi (Immobilisasi) dan Rehabilitasi.

    - Riwayat kecelakaan, derajat keparahan, harus jelas untuk menentukan diagnosa dan tindakan selanjutnya.- Reduksi adalah usaha dan tindakan untuk memanipulasi fragmen fragmen tulang yang patah sedapat mungkin kembali lagi seperti letak asalnya. Upaya yang dilakukan untuk menahan fragmen tulang sehingga kembali seperti semula secara optimal.

    - Mengembalikan aktifitas fungsional semaksimal mungkin untuk menghindari atropi atau kontraktur.

    *

  • *Stadium Penyembuhan Fraktur 1. Std. Destruksi / Hematom 2. Std. Inflamasi & Proliferasi sel3. Std. Pembentukan kalus4. Std. Konsolidasi5. Std. Remodelling

  • * Kelainan Penyembuhan Fraktur MalunionPenyatuan tertunda Non union (tak menyatu)

  • *Komplikasi FrakturSindrom Emboli Lemak Sindrom Kompartemen Osteomyelitis Gangren Gas

  • Pencegahan Fraktur Pencegahan Primer Pencegahan Sekunder Pencegahan Tersier

    *

  • Fraktur Patella

    *

  • *Patofisiologi Trauma langsung

    Disebabkan karena penderita jatuh dengan posisi lutut pleksi dimana patella terbentur dengan lantai. Karena diatas patella terdapat subkutis dan kutis, sehingga dengan benturan tersebut tulang patela mudah patah.Biasanya jenis patahnya stelata, dan biasanya jenis patah ini medial dan lateral quardlisep expansion tidak ikut robek, hal ini meyebabkan masih dapat melakukan ekstensi lutut melawan grafitasi

    Trauma tak langsung

    Karena tarikan yang sangat kuat dan otot kuat risep yang membentuk musculotendineous melekat pada patella, sering terjadi pada penderita yang jatuh dengan tungkai bawah menyentuh tanah terlebih dahulu dan otot kuat risep konteraksi secara keras untuk mempertahankan kesetabilan lutut. Biasanya garis patahnya transversal avulse ujung atas atau ujung bawah dan patella

  • *Tanda dan gejalaPembengkakan pada patellaNyeriHilangnya fungsiDeformitasKrepitasiPerubahan warna lokal pada kulitJika diraba ada ruang pada fragmen patellaDidapatkan adanya cekungan dan klien tidak dapat melakukan ekstensi anggota gerak bawah

  • *Pemeriksaan PenunjangFoto rontgen

    Untuk mengetahui lokasi dan garis fraktur,Mengetahui tempat dan type frakturSkor tulang tomograbhy

    skor C1, MR1 untuk mengidentifikasi jaringan lunakArtelogram

    Dicurigai bila ada kerusakan vaskuler

  • *PenatalaksanaanNon operatifOperatif

  • *Follow-Up

  • *

  • BAB III PEMBAHASAN*

  • Penegakan Diagnosis Fraktur AnamnesisPemeriksaan fisikPemeriksaan penunjang

    *

  • *Diagnosis Fraktur patellaAnamnesaDitemukan adanya riwayat traumaPenderita tak dapat melakukan extensi lutut, biasanya terjadipada trauma indirect dimana patahnya transversal dan quadrisep mekanisme robekPada trauma direct dimana patahnya comminutiva medial dan lateral, quadrisep expansion masih utuh sehingga penderita masih dapat melakukan extensi lutut

    Pemeriksaan KlinikPada lutut ditemukan pembengkakan disebabkan hemarthrosisPada perabaan ditemukan patela mengambang (floating patella)

    Pemeriksaan RadiologisDengan proyeksi AP dan lateral sudah cukup untuk melihat adanya fraktur patellaProyeksi sky-line view kadang-kadang untuk memeriksa adanya fraktur patela incomplete

  • PenatalaksanaanFarmakologis

    - Infus RL 20 tpm- Ketorolac 30 mg - Ranitidin 2X50 mg- Torasic 3X30 mg- Asam Tranexamat- Gentamisin- Anti Tetanus Serum

    *

  • Non FarmakologisTujuan dari penatalaksanaan fraktur terbuka adalah:1. Jangka pendek menghilangkan/menurunkan keluhan yang dialami pasien2.Jangka panjang mencegah tejadinya deformitas dan kecacatan3.Cara: menurunkan faktor resiko, mengobati keluhan pasien dengan obat-obatan dan rehabilitasi medis.4.Kegiatanistirahat cukup dan latihan gerak secara bertahap.*

  • BAB IV KESIMPULAN *

  • Kesimpulan Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya, fraktur terjadi jika tulang dikenai stres yang lebih besar dari yang dapat diabsorbsinya.

    *

  • MATUR SUWUN*

    FRAKTUR PATELA : - gips Kocher 4 minggu atau - ORIF dengan wire figure of 8 - patela hancur extirpasi**

    *- Riwayat kecelakaan, derajat keparahan, harus jelas untuk menentukan diagnosa dan tindakan selanjutnya.- Reduksi adalah usaha dan tindakan untuk memanipulasi fragmen fragmen tulang yang patah sedapat mungkin kembali lagi seperti letak asalnya. Upaya yang dilakukan untuk menahan fragmen tulang sehingga kembali seperti semula secara optimal.

    - Mengembalikan aktifitas fungsional semaksimal mungkin untuk menghindari atropi atau kontraktur.

    *