FPI

25
FILSAFAT DAN ILMU Ilmu dimulai dari rasa ingin tahu Kepastian dimulai dari rasa ragu-ragu Filsafat dimulai dari dari rasa ingin tahu dan raug-ragu Berfilsafat  Keinginan mengetahui tentang apa yang sudah diketahui dan belum diketahui  Berendah diri karena tidak semua hal kita ketahui Ciri-ciri berfilsafat  Bersifat tinjauan menyeluruh (holistik) / mengetahui antara ilmu-ilmu  Mendasar  Kriteria pembenaran suau ilmu harus dikaji mendalam  Kriteria itu sendiri harus benar  Apa artinya benar?  Spekulatif  Dari kriteria diatas, muncul pertanyaan dr mana suatu pemikiran diawali ? Jawabannya : diawali secara spekulatif Pengembangan Ilmu o Dimulai dari norma-norma filsafat (konsep normatif) dan konsep deduktif  o Selanjutnya dipakai deduktif-induktif  dan dijembatani oleh hipotesis o Muncul metode: deducto-hypotetico-verifikatif  Pendapat lain dari filosof  Will Durant  Ilmu itu dimulai dari filsafat dan berakhir pada seni  Ilmu itu muncul dalam hipotesis dan berkembang ke keberhasilan  Aguste Comte ( ada 3 tahap perkembangan ilmu ) 1. Religius Pertama kali dipakai sebagai postulat ilmiah (deduksi dari ajaran religi) 2. Metafisik Tentang keberadaan suatu ujud / bentuk yang menjadi objek penelusuran 3. Positif Mencapai tahap ilmiah, azas-azasnya diuji dulu secara positif (ada pembenarannya) dalam proses verifikasi ( yang objektif ) Permasalahan yang dikaji dalam filsafat Ada sajak yang terkenal dalam filsafat 1. What is a man? 2. What is ? 3. What ? Masalah tentang manusia ini merupakan sumber dari berbagai ilmu Misal : Ilmu Teknik Tujuan : Kesejahteraan manusia / me menuhi kebutuhan manusia (sandang, pangan, kenikmatan, kerjasama antar manusia, etc )

Transcript of FPI

  • 5/28/2018 FPI

    1/25

    FILSAFAT DAN ILMU

    Ilmudimulai dari rasa ingin tahu

    Kepastiandimulai dari rasa ragu-ragu

    Filsafatdimulai dari dari rasa ingin tahu dan raug-ragu

    Berfilsafat

    Keinginan mengetahui tentang apa yang sudah diketahui dan belum diketahui Berendah diri karena tidak semua hal kita ketahui

    Ciri-ciri berfilsafat

    Bersifat tinjauan menyeluruh(holistik) / mengetahui antara ilmu-ilmu Mendasar

    Kriteriapembenaran suau ilmu harus dikaji mendalam Kriteria itu sendiri harusbenar Apa artinya benar?

    SpekulatifDari kriteria diatas, muncul pertanyaan dr mana suatu pemikiran diawali ?Jawabannya : diawali secara spekulatif

    Pengembangan Ilmuo Dimulai dari norma-norma filsafat (konsep normatif) dan konsep deduktifo Selanjutnya dipakai deduktif-induktifdan dijembatani oleh hipotesiso Muncul metode:deducto-hypotetico-verifikatif

    Pendapat lain dari filosof

    Will Durant

    Ilmu itu dimulai darifilsafatdan berakhir padaseni Ilmu itu muncul dalam hipotesisdan berkembang ke keberhasilan

    Aguste Comte ( ada 3 tahap perkembangan ilmu )1. Religius

    Pertama kali dipakai sebagai postulat ilmiah (deduksi dari ajaran religi)

    2. Metafisik

    Tentang keberadaan suatu ujud / bentuk yang menjadi objek penelusuran

    3. Positif

    Mencapai tahap ilmiah, azas-azasnya diuji dulu secara positif (ada pembenarannya)

    dalam proses verifikasi ( yang objektif )

    Permasalahan yang dikaji dalam filsafat

    Ada sajak yang terkenal dalam filsafat

    1. What is a man?

    2. What is ?

    3. What ?

    Masalah tentang manusia ini merupakan sumber dari berbagai ilmu

    Misal :Ilmu Teknik

    Tujuan : Kesejahteraan manusia / memenuhi kebutuhan manusia (sandang, pangan, kenikmatan,

    kerjasama antar manusia, etc )

  • 5/28/2018 FPI

    2/25

    Sebagai ilmuwan harus membangun menurut kerangka-kerangka (tujuan) tersebut melalui

    pemikiran asli, meyakinkan, didukung oleh penalaran dan pembuktian yang tidak meragukan

    Cabang-cabang filsafat

    Berdasarkan pokok permasalahn yang dikaji maka dalam filsafat muncul cabang-cabang filsafat

    sebagai berikut:1. Epistemologi (filsafat pengetahuan)

    Membahas tentang apa yang disebutbenar dan salah

    2. Etika(tentang moral)

    Membahas tentangbaik dan buruk

    3. Estetika( tentang seni )

    Membahas tentangindah dan jelek

    Selanjutnya ada perluasan cabang filsafat

    1. Teori Keberadaan

    Misal : keberadaan zat, kaitan antar zat dan pikiran (metafisika)

    Perkembangan cabang filsafat selanjutnya adalah cabang-cabang yang lebih spesifik.

    Contoh : filsafat ilmu, filsafat pendidikan, filsafat sejarah, filsafat metematika.

    Filsafat Ilmu

    Merupakan bagian dari epistemologi (fisafat pengetahuan)

    Ilmu itu cabang pengetahuan dengan ciri tertentu. Secara filsafati ilmu & pengetahuan itu berbeda.

    Semua ilmu pengetahuan mempergunakan 3 landasan

    I. Ontologi

    II. Epistemologi

    III.

    Axiologi

    Proses pencapaian (knowledge) ini tanpa memperhatikan objek cara 2 ketahuan.

    Penjelasan 3 kriteria diatas ini

    1. Objek (ontologis)

    Apakah objek yang diamatiitu menghasilkan knowledge?

    Misal: pengamatan aliran fluida. Memberikan dasar observasi / pengalaman tentang "head

    loss" daya pompa, etc.

    2. Cara memperoleh knowledge (epistemologi)

    Misal: logika deduktif memberikan "knowledge" tentang epistemologi matematika melalui

    metode deducto- hypotetico-verifikasi

    3. Kegunaan "knowledge" (axiologi)

    Misal: knowledge tentang isika nuklir yaitu untuk pembangkit tenaga listrik. Jadi untuk

    perbaikan hidup manusia atau kemasalahatan manusia

    Bentuk knowledge

    Generika (jabaran) = knowledege

    Spesifik

    Penalaran

    Adalah proses berfikir untuk menarik kesimpulan yang berupa pengetahuan yang benar ataukebenaran

  • 5/28/2018 FPI

    3/25

    Manusia itu memiliki kemampuan:

    Berfikir Merasakan sesuatu Mengambil sikap Melakukan tindakan

    Tidak semua kegiatan berfikir menyandarkan pada penalaran (melalui intuisi, wahyu)

    Istilah benar pada penalaran di atas tidak sama bagi tiap orang (kriteria).

    Jadi pengertian pengetahuan yang benar bisa beda, maka dimunculkan (ciri-ciri penalaran)

    1. Penalran adalah proses berpikir logis / luas

    2. Berpikir logis mempunyai konotasi (pengertian) bersifat plura (jamak) / bukan singular

    (tunggal)

    Logis dilogika tertentu

    Tidak logis dari logika lain tertentu (relatif)

    Ini menimbulkan kekacauan dalam penalaran karena tidak konsisten dengan pola poikirtertentu

    3. Landasan analitik

    Menyadarkan diri pada logika analisis di seusaikan bidang ilmu (logiak ilmiah). Ada langka-

    langkah analisis tertentu disuatu bidang ilmu penalaran tidak lepas dari imajinasi seseorang

    untuk merangkum rambu-rambu pikiran (sintesis)

  • 5/28/2018 FPI

    4/25

    ILMU-ILMU DEDUKTIF

    Matematika termasuk ilmu deduktif

    Penjabaran2

    Tidak perlu pegalaman/empirik

    Ciri-ciri Deduksi? Pengertian yang paling banyak dianut :

    Penalaran yg sesuai dengan hukum2 dan aturan2 logika formal

    Titik tolak yg benarkesimpulan yg benar

    Kebenaran dibuktikan dg dalil-dalil

    Awal dalil-dalil?

    Axioma2, postulat2 (tanpa bukti)

    Dalil (1),(2)....dst

    Berawal dari empirik

    Contoh 1 : jumlah sudut sebuah segitiga tegak lurus menurut

    Ilmu ukur euclidean = 180

    Ilmu ukur non euclidean tidak sama dg 180

    Makin besar segitiga makin besar bedanya

    Waktu itu ilmu ukur masih sebagai ilmu empirik

    Contoh 2 : Logika deduktif matematika

    Ada dua persamaan :

    1. 2x=3y-5

    2. 4x=2y+2

    Individualy dan x tidak bisa dicari.

    Operasi matematika kedua persamaan (premis logika) dapat dihitung/diketahui x=2 dan

    y=3.

    Rumus2 diturunkan dari pengetahuan terdahulu.

    Contoh 3 :

    Menurut logika dalam silogisme:

    Pernyataan premis mayor & premis minor bisa ditarik kesimpulan (dasar deduktif)

    Logika? :

    Jalan pemikiran analitis

    Penalaran, pemikiran rasional (jernih, lurus, bebeas pengaruh luar)

  • 5/28/2018 FPI

    5/25

    Perkembangan lanjut:

    Deduksiberdampingan dengan induksi

    Chalmers (1983) memberikan diagram sbb:

    Induksi

    Hukum & teori Deduksi

    Fakta dari observasi Ramalan dan penjelasan

    Kaum falsifikasionis:

    Ilmu sebagai suatu perangkat hiptotesis yg dikemukakan secara coba-coba dengan

    melukiskan secara akurat perilaku suatu aspek atau fenomena alam

    Hipotesis akan menjadi bagian ilmu bila falsiabel atau bisa dinyatakan benar atau tidak benar

    Contoh: besok pagi hujan lebat benar

    tidak benar

    Dari hal yang salah, kita berusaha mencari kebenaran

    Model Penemuan Ilmiah

    Hershel (Losee, 1980):

    Teori

    Induksi Hipotesis

    Hukum alam

    Skema induktif Hipotesis

    Kesesuaian

    Perbedaan

    Variasi seiring

    Residu

    Aspek relevan

    Fenomena Kompleks

  • 5/28/2018 FPI

    6/25

  • 5/28/2018 FPI

    7/25

    ILMU-ILMU EMPIRIK

    Data dari pengalaman

    Kajian ilmiah suatu gejala

    Tangkapan inderawi, cara ilmiah

    Pendidikan ilmiah

    Terlatih , Terarah, Pelaku Kumpulan bahan2, info dan data2

    Teratur berkaitan (gejala 1, 2, ...... n)

    Formulasi kaitan variabel + parameter kaitannya dikukuhkan oleh teori

    Hipotesa tidak benar seluruhnya

    Menemukan hal-hal tidak sesuai hipotesa

    Menemukan hal-hal baru

    Pengalaman ilmiahpenting bagi filsafat ilmu

    A.D de Groot : Cara ini adalah siklus empirik mencakup 5 tahapan

    Siklus empirik A.D de Groot

    1. Observasi

    2. Induksi

    3. Deduksi

    4. Kajian/experimentasi

    5. Evaluasi

    Kadar ilmiahnyacara kerja runtut (logis, sistematik)

    Tahapan tsb. dapat tumpang tindih. Misal : Di tahap observasi, deduksi dan induksi tumpang tindih

    Observasi = pengamatan yg telah dikaji secara ilmiah, bukan kebetulan.Bahan faktual objektif

    Bahan2 :

    Disaringdiselidikidikumpulkandiawasidiverifikasidiidentifikasididaftar

    diklasifikasi

    Faktual, objektif, terarah, tersaring

    (ada arti ilmiah)

    o Perumusan2 Pernyataan umum

    o Pernyataan2 (induksi)

  • 5/28/2018 FPI

    8/25

    Alat bantu : matematik, numerik, komputer

    Contoh : model matematikP.DJawaban

    Grafik

    Identik

    Observasi/data empirik Grafik

    Teori

    Persamaan Dikukuhkan / digugurkan oleh experiment

    Pernyataan

    Kesimpulan : cara deduksi dan induksi bisa dipakai untuk evaluasi suatu teori

    Ilmu Empirik Khusus : Ilmu Alam

    Ilmu Alam:

    o Ilmu empirik

    o Ilmu tentang alam : Astronomi, meteorologi, hidrologi, geologi, mineralologi, ilmu

    kimia

    Ciri2:

    o Sifat universal

    Hukum berlaku dimanapun, kapan saja Konstanta tidak sama dg fungsi ruang dan waktu

    Kualitatif, kuantitatif sama dg di lain planet

    o Pengalaman ilmiah tidak langsung

    Gejala2 = model abstrak, fungsi matematik

    Melalui perantara : alat2 ukur

    o Hubungan jalin-menjalin

    Observasi (alami)

    Teori

    Experimen (lab)

    Operasi2 pemikiran

    Alat2 ukur

    analisis databahasa ilmiah buatan

    Data pengukuran

    Cara ini mulai memasuki ke berbagai bidang ilmu :

    Ilmu hayat

  • 5/28/2018 FPI

    9/25

    Ilmu ekonomi

    Ilmu sosial

    Ilmu psikologi

    Contoh : pembiasan sinar

    Jika dalam air + gula = n berubah-ubah atau merupakan variabel

    n = f (kadar gula) --> kepekatan gula bisa ditetapkan dengan refraktometer

    Pada saat ini keterkaitan antar-ilmu makin terasa, makin meluas.

    Contoh :

    Ilmu lingkungan (ekologi)

    Teknik kimia

    Teknik industri

  • 5/28/2018 FPI

    10/25

    PENGUJIAN TEORI DAN STRATEGI ILMU

    Empat jalur pengujian teori:

    1. Pembandingan logis dari kesimpulan antar ilmu

    2.

    Kajian teori, apakah bersifat empiris/ilmiah3. Komparasi (teori) dg lain ilmu

    4. Pengujian secara empiris/aplikatif/experimental

    Jalur ini tidak memiliki jaminan mutlak

    Teori yang dibenarkan (diversifikasi) tidak selalu dan selamanya benar

    Teori yang disalahkan (difalsifikasi) bisa menjadi benar (secara ilmiah = verifiable)

    Maka kaum falsifikasionis berpendapat :

    Ilmu itu sebagai suatu perangkat hipotesis yg dikemukakan secara coba-coba dengan tujuanmelukiskan secara akurat perilaku suatu aspek/gejala dalam alam semesta.

    Hipotesis akan menjadi bagian ilmu bila bersifat falsiable (benar/salah)

    Contoh: besok pagi akan terjadi gempa bumi ternyata tidak.

    Van Peursen:

    Filsafat ilmu itu meliputi 2 kecondongan:

    1. Metafisis

    Menyelidiki dasar2 ilmu

    Menjangkau keluar dari dunia fisis/empiris

    Kerangka ilmu lebih luas

    2. Metodologis

    Ilmu dipagari terhadap apa yg diluarnya

    Lebih menonjol pada abad ini

    Lebih dipakai pada ilmuwan daripada filosof

    Pemikiran konvergen meskipun ilmuwan harus berpikir juga secara divergen

    Mungkinkah penyatuan kedua kecondongan? Muncul strategi ilmu yang disebut Heuristik.

    Heuristik : (Rules of Thumb)

    Teori untuk menemukan jalan keluar penyelesaian masalah secara ilmiah

    Sifatnya: mendahului penyelesaian ilmiah

    Mencakup juga faktor2 non ilmiah yg penting untuk memunculkan ilmu

    Penyatuan kedua kecondongan dengan melihat intervensi metafisis

    Penggerak berpikir kreatif imaginatif

    Contoh: Penyulingan

  • 5/28/2018 FPI

    11/25

    Binerkolom satu

    3 komponenkolom dua Masalah pencabangan kolom

    11 komponenkolom 16796

    Mana yg terpilih?

    Heuristik :

    key component bisa dipilih

    Dipuncak hanya terpisah 1 komponen

    Jadi hanya diberikan pedoman penyelesaian

    Bahasa komunikasi ilmiah

    Berpikir ilmiah (sistematik, teratur, prosedur tertentu) memerlukan sarana berpikir, yaitu:

    Bahasa, logika, matematika, statistika

    Tanpa kemampuan berbahasa, tidak mungkin:

    o Melakukan kegiatan berpikir sistematika dan teratur

    o Mengembangkan kebudayaan (turun-temurun)

    Tanpa bahasa, manusia tidak berbeda dengan hewan

    Jalan pikiran dan ekspresi perasaan terhadap objek nyata atau faktual ditransformasi melalui

    rangkaian kata-kata (simbol abstrak) yang diatur menurut tata bahasa

    Aspek bahasa ini bersifat informatif yang mengandung emosi. Musik adalah bentuk dimana

    emosi dilepas bebas dari informasi. Buku telpon adalah informasi tanpa emosi. Bahasa itu mengkomunikasikan 3 hal yaitu:

    1. Pikiran

    2. Perasaan, dan

    3. Sikap

    Apa sebenarnya bahasa itu?

    1. Bahasa adalah rangkaian bunyi (verbal)

    Sebenarnya bisa saja komunikasi dengan bahasa isyarat

    2.

    Bahasa adalah lambang (atau rangkaian bunyi) yang mempunyai arti tertentuSebenarnya lambang itu diberikan secara sembarang

    Contoh : Bahasa Indonesia memakai istilah gunung

    Bahasa Inggris menyebut mountain

    Bahasa Arab menyebut jabal

    Bahasa terus berkembang sehingga kumpulan lambang menjadi perbendaharaan kata

  • 5/28/2018 FPI

    12/25

    Komunikasi ilmiah

    1. Informasi pengetahuan bersifat reproduktif. Dari awal sampai terakhir, informasi dengan

    lambang X tetap tidak berubah (konsisten)

    2. Bersifat jelas (tersurat, eksplisit), objektif dan bebas unsur emotif

    3. Kata-katanya definitif. Misalnya kata optimal definisinya harus dijelaskan

    4. Kalimat sebagai lambang pernyataan

    Contoh : logam bila dipanaskan memanjang ada hubungan sebab akibat antara

    panjang dan suhu

    Jadi tata-bahasa harus baik (logis, menurut aturan bahasa yang dipakai)

    5. Penulisan apa adanya; format penulisan (catatan kaki), daftar bacaan menikuti aturan

    tertentu

    Kekurangan pada aplikasi bahasa

    1. Sarana komunikasi yaitu: emotif, efektif, dan simbolik bisa bersifat multifungsi, terutama

    dalam bahasa verbal.

    Misal: Cinta

    Sebagai bahasa ilmiah harus objektif, antiseptik (tidak tercemar) dan reproduktif

    (konsisten)

    2. Rangkaian kata-kata mengandung arti yang tidak jelas, kurang eksak

    Misalnya kata ilmu sulit mendefinisikan secara jelas dan eksak

    Kata-kata yang panjang bisa membosankan, bisa jadi tidak komunikatif lagi

    3. Bersifat majemuk atau plural

    Misalnya kata ilusi bisa diartikan dengan; gagasan keliru; suatu kata bisa diartikan

    sama, seperti administrasi, manaje+

    men, pengelolaan, tatalaksana, memiliki pengertian sama (lihat dalam kamus

    bahasa)

    4. Bersifat berputar-putar

    Contoh ;

    Pengelolaan organisasi

    Pengelolaan : kegiatan dilakukan pada sebuah organisasi;

    Organisasi = bentuk wadah kegiatan pengelolaan

    Data informasi

    Data = bahan yang diolah menjadi informasi

    Informasi = keterangan yang didapat dari data

    Kekurangan/kelemahan diatas merupakan masalah kompleks bagi para filsafat modern yang perlu

    mengkaji logico linguistik

  • 5/28/2018 FPI

    13/25

    MatematikaSarana Berpikir Deduktif

    Matematikapengganti komunikasi bahasa verbal

    Matematika mempergunakan lambang-lambang artifisial yang berlaku khusus untuk

    masalah yang dikaji, sesuai dengan kesepakatan.

    Contoh:

    = penjumlahan (bentuk lambang)

    H = entalpi P = tekanan T = suhu

    Kec. Gerak = v

    L

    Waktu tempuh, t = L m

    V m/j jam

    Bahasa numerik

    Matematika sebagai bahasa bentuk numerik (angka-angka) bisa untuk pengukuran kuantitatif

    Setelah dipanasi L dL

    L L + dL

    Bahasa verbal :

    L = panjang sekali; dL = pertambahan panjang

    Berarti bersifat kualitatif

    Contoh lain :

    Gajah itu besar dan semut kecil sekali

    Volume berapa? Tidak jelas.

    Sifat kuantitatif :

    Meningkatkan kemampuan prediksi dan kontrol ilmu

    Memberikan pemecahan masalah lebih tepat dan cermat

    Matematika memungkinkan pengembangan secara kualitatif maupun kuantitatif

    Ilmu-ilmu sosial menemui kesukaran dalam teknik pengukuran objeknya. Saat ini ilmu sosial

    telah memasuki tahapan kuantitatif

    Nampaknya matematika diperlukan oleh hampir semua ilmu dalam usaha meningkatkan

    prediksi dan kontrol ilmu yang bersangkutan

    Berpikir deduktif

    Telah dikenal lama bahwa jumlah sudut dalam dari segitiga = 180 derajat

    Sudut-sudutnya diukur dan dijumlahkan

  • 5/28/2018 FPI

    14/25

    Bagaimana deduksinya ?

    Penggunaan premis-premis menghasilkan pengetahuan baru. Cara lama memakai dasar empirik

    (pengamatan, pengukuran); cara baru memakai deduksi. Saat ini dikembangkan konsep modeling,

    untuk mengurangi tugas eksperimental. Inilah cara memperkaya perbendaharaan ilmiah.

    Perkembangan matematika

    Dimana matematika dipakai untuk pengembangan suatu ilmu? Perlu dicermati dulu tahapan

    perkembangan ilmu

    Tahap pengembangan ilmu:

    Tahapan:

    1. Sistematika

    2. Komparatif

    3. Kuantitatif

    Tahap Sistematika

    o Objek-objek empiris dikelompokkan dalam golongan tertentu

    o Dari anggota-anggoota dalam kelompok diusahakan menemukan ciri-ciri bersifat

    umum

    o Dari ciri-ciri ini dunia fisik dikenali

    Tahap Komparatif

    o Objek satu dengan objek lain dibandingkan

    o Golongan satu dengan yang lain dibandingkan

    o Cara-cara ini untuk mencari korelasinya

    Tahap Kuantitatif

    o Mencari hubungan variabel-variabel objek berdasarkan hukum sebab-akibat, bukan

    dari hubungan pembandingan

    o Diperlukan pengukuran eksak dari variabel-variabel dalam objek

  • 5/28/2018 FPI

    15/25

    Ditahapan (1) sistematika dan (2) komparatif masih bisa dipakai bahasa verbal. Tatapi untuk

    tahapan (3) kuantitatif dibutuhkan pengetahuan matematika

    Contoh : pengembangan proses distilasi

    1. Dimulai dengan analisis kesetimbangan uap-cair (pada 1 atm)

    Kualitatif (premis)

    Pada tek.(P) tetap tertentu. Terdapat kesetimbangan biner (A+B)

    2. Kuantitatifdata2 dikelompokkan, dikomparasi

    Lambang-lambang matematika, data, dan pengukuran akurat dari suatu objek sudah tersedia.

    Sebenarnya matematika adalah

    1. Sebagai bahasa

    2. Sebagai alat berpikir (analisis, penarikan kesimpulan)

    Pendapat filosof tentang matematika

    Wittgenstein

    Matematika adalah metode berpikir logis, meskipun masih memerlukan bentuk lebih

    sempurna.

    Contoh : matematis terhadap fakta

    Dalam tinjauan distribusi suhu pada aliran listrik melalui kawat silindris didapat persamaan

    berikut (Bird, Stewart, Lightfoot, 1960, transport phenomena)

    qt = Sc.r + C1

    2 r

    qt= flux energi panas;

    Se = kec. Produksi panas per satuan volume;

    r = jarak radial dari pusat kawat;

    C1 = tetapan integral

    Untuk r=0C1/r= ~ (matematis)

    Fakta qttidak sama dengan ~ ; maka diambil C1 = 0 sehingga C1/r atau tak tentu

    Matematis = ~

    Fakta tidak sama dengan ~C1/r = 0/0

    Matematika dan Peradaban

    Usia matematika sama dengan usia peradaban manusia sendiri. Tahun +- 3500 th sebelum

    masehi bangsa mesir kuno telah memakai simbol yang melambangkan angka-angka. Para

    pendeta merupakan para ahli matematika dan mampu mengukur pasang surutnya sungai Nil

    dan meramalkan banjir. Kekuasaannya bisa bertahan dengan cara merahasiakan kepandaian

    tersebut kepada masyarakat umum.

    Matematika merupakan bahasa artifisial (dari ketekunan belajar) bisa menutup kekurangan

    bahasa verbal yang semakin melebar, dapat dibedakan sebagai makhluk berbicara dan

    makhluk berhitung.

  • 5/28/2018 FPI

    16/25

    Tanpa matematika, pengetahuan berhenti pad tahap kualitatif saja, tidak meningkatkan

    perkembangan logika. Matematika membawa kehidupan ini ke sifat kuantitatif

  • 5/28/2018 FPI

    17/25

    Masalah Statistik

    Bidang Kedokteran

    Kesalahan tebal irisan, irisan jaringan beberapa mm, berakibat fatal

    Bidang Pertanian

    Pertumbuhan padi yang diberi pupuk, beberapa batang tumbuh cukup tinggi. Apa sebabnya?

    1. Logika : bertambah tinggi karena pemupukan

    2. Fakta : tanpa ada pupuk ada berapa batang padi tumbuh tinggi juga

    Kemungkinan:

    Faktor lain diluar pengaruh pemupukan (diluar kausalitas) atau memang kebetulan saja

    (hubungan semu)

    Berarti kesimpulan yang ditarik secara induktif, masih terdapat kesalahan yang tidak bisa

    dihindari. Kesalahan pengukuran atau pengumpulan data masih tetap ada.

    Pendapat2:

    Fungsi matematika (deduktif) lebih unggul dibanding statistika (induktif dalam telaah

    keilmuan)

    Perlu dijaga keseimbangan antara pengetahuan matematika dan statistika

    Hambatan dalam perkembangan statistika terjadi karena seringkali dikacaukan antara

    berpikir logis deduktif (matematika) dengan berpikir logis induktif (statistik)

  • 5/28/2018 FPI

    18/25

    MATEMATIKA TANPA BILANGAN

    Matematika tanpa bilangan dimunculkan para ahli matematika untuk kuantifikasi ilmu2 sosial.

    Seorang ahli mat. mengatakan:

    Matematika adalah pelajaran tentang bilangan (pengembangan aljabar) dan ruang

    (pengembangan geometri), keduanya menyatu dalam kalkulus

    Matematika klasik cocok untuk kemajuan fisika yang telah memiliki cara pengukuran (ilmu sosial

    belum ada). Dan juga fisika telah mempergunakan model ruang (geometri)

    Masalah kuantifikasi ilmu sosial:

    1. Belum memiliki angka pengukuran (tanpa bilangan)

    2. Pengertian ruang tidak relevan (tidak ada batas ruang)

    Jadi, bagaimana model kuantifikasi yang cocok untuk ilmu sosial?

    Matematika dianggap penting untuk memformulasikan hipotesis dalam bentuk tepat dan jelas

    Model (1)

    Model ini mempergunakan teori grafik (cabang geometri modern, meski tak ada hubungan

    dengan ruang) Pengertian grafik : garis penghubung antara 2 titik (pengamatan) berurutan,

    membentuk grafik.

  • 5/28/2018 FPI

    19/25

  • 5/28/2018 FPI

    20/25

    Model (2)

    Model ini mempergunakan teori gugus (transformasi), dimana cabang aljabar/angka tidak

    memainkan peranan sama sekali (TRANSFORMASI=PERUBAHAN)

    Sebenarnya suatu transformasi atau perubahan (sosial) dicari padanannya denganpengertian bentuk matematika. Karena itu untuk anlisis suatu masalh sosial berbasis kuantitatif

    diperlukan kesepakatan antara para ahli ilmu sosial dan matematik

    Model (3)

    Model ini mengambil dasar jaringan komunikasi yang mempunyai cara tertentu untukmengirim pesan individual : telepon umum/pribadi, HP, telegram, fax, dst

  • 5/28/2018 FPI

    21/25

    Misal komunikasi seseorang i dengan seseorang j, bisa dilakukan dua arah.

    PENDAPAT :

    Semula, dianggap tidak ada manfaatnya menganalisa komunikasi ini dengan bilangan.

    Akhirnya memang memerlkan angka meski sederhana atau bentuk simbolik.

    Misalnya pemakaian bentuk matrix, ada baris ada kolom, sebanyak gugus man. dalam

    jaringan.

    Jadi informasi komunikasi bisa dipaparkan oleh ahli matematik. Pihak ahli ilmu sosial

    mencocokkan hasil matrix C2, apakah bisa disetujui atau tidak. Jadi yang perlu adalah kesepakatan.

    Metoda matrix bukan satu2nya metoda, masih banyak metoda lain yang sama baiknya.

    Misalnya : model dengan basis ranking atau urutan prioritas object. Disini banyak dilibatkan

    padanan statistik.

    Kesimpulan:

    Konsep matematika dan statistik membantu penyelesaian masalah2 dalam ilmu sosial. Ahli

    ilmu sosial setuju persyaratan2 untuk pemecahan masalh sosial tertentu. Mereka tak setuju/sepakat

    penyelesaian matematika yang sesungguhnya.

    Para ahli ilmu sosial bersedia berkonsultasi dengan para ahli matematika. Masih banyak

    masalah2 dalam ilmu sosial yang belum bisa diantu penyelesaiannya dengan konsep matematik.

  • 5/28/2018 FPI

    22/25

    ILMU DAN AGAMA

    Hubungan antara ilmu dan agama bisa dijelaskan dari segi ontologis-epistemologis-axiologis (basis

    empiris)

    Ontologis

    - Ilmu dan agama memiliki hubungan bersifat integratif-interdependentis, artinya saling bergantung

    satu sama lain.

    - Tidak ada ilmu tanpa agama, dan tidak ada agama tanpa ilmu. Karena ilmu dan agama itu berasal

    dari sang pencipta, jadi menyatu

    Epistemologis

    - Hubungan ilmu dan agama bersifat integratif dan komplementer

    Artinya dalam pengembangan ilmu metode yang diterapkan saling melengkapi

    - Dalam mencari kebenaran ilmu tidak hanya menerima kebenaran dari empiris dan rasio

    (penalaran) saja, tetapi juga menerima kebenaran dari intuisi atau wahyu

    - Jadi kebenaran ilmiah tidak hanya melalui capai/usaha manusia saja, tetapi juga melalui

    pembersihan diri (manusia) dan pendekatan diri kepada pemilik ilmu (Allah)

    - Ilmu iti hadir dalam diri manusia dan ilmu itu tidak hanya dicari tetapi juga diminta dari sang

    pemilik ilmu untuk memperoleh ilmu sebanyak-banyaknya.

    - Maka manusia harus semakin meningkatlam kedekatannya kepada sang pemilik sumber ilmu

    Aksiologis

    - Hubungan ilmu dan agama bersifat integratif dan kualitatif

    Artinya seluruh nilai (kebenaran, kebaikan, keindahan, keilahian) saling mengkualifikasi satu sama

    lain

    - Nilai kebenaran adalah tolok ukur bagi ilmu yaitu kebenaran yang baik, indah alamiah.

    Berarti tidak hanya benar salah dari nilai kebenaran saja. Termasuk didalamnya baik-buruk (nilai

    kebaikan), indah jelek (nilai keindahan atau estetik), sakral profan (tidak sakral), haram halal (nilai

    keilahian)

    - Jadi ilmu tidak (mutlak) bebas milai atau ilmu untuk ilmu, tetapi ilmu harus disinari nilai tertinggi

    (nilai keilahian/ketuhanan). Hal ini banyak dibicarakan dalam S.Q (spiritual quotient), spiritual

    leadership

  • 5/28/2018 FPI

    23/25

    - Arahan ini untuk menjadikan ilmu bermoral dan religius

    - Telah lama I.Q (intellegence quotient) dipakai sebagai tolok ukur kecerdasan intelektual.

    Survei di USA (sejak 1918) menunjukkan bahwa skor I.Q makin tinggi sedang skor E.Q atau aspek hati

    nurani menurun. Paradox ini dinyatakan membahayakan.

    Perhatikan kasus2 berikut:

    Ilmu kimia

    Proses sintetis berkembang pesat seperti produk2 polimer bermanfaat untuk mengisi kebutuhan:

    sandang, bangunan, alat2 perlengkapan lainnya. Tetapi juga bisa salah pemanfaatan dalam

    pemakaian senjata racun kimia (saat PD II)

    Ilmu fisika

    Fiika nuklir dimanfaatkan untuk PLTN, radiasi dibidang kesehatan. Tetapi bisa juga diarahkan untuk

    pembuatan senjata nuklir. Misalnya bom atom yang dijatuhkan di hiroshima

    Ilmu genetika

    Iptek bukan hanya untuk kemudahan kebutuhan hidup, sudah kearah untuk mengubah kondisi

    manusia.

    - Sebenarnya ilmu itu tidak berwenang untuk menentukan tujuan hidup tetapi membantu tujuan

    hidup sejahtera dan kemudahan penghidupan

    - Misalnya kita mampu meningkatkan I.Q = 160 (super jenius), apakah manusia ini dapat mencapai

    kebahagiaan dan kemuliaan? Tidak! Tidak ada hubungan kebahagiaan dan kemuliaan manusia

    dengan I.Q

    - Ilmu tidak dapat memberikan jawaban, karena ilmu:

    a. Tidak bisa menjawab apriori (sebelum ada kejadian)

    b. Bisa menyimpulkan sesuatu untuk menjawabnya sesudah ada pembuktoan atau posterior

    (sesudah ada kejadian)

    - Pendapat ahli genetika: kita coba dulu, baru diketahui jawabannya. Secara moral : manusia bukan

    untuk kelinci percobaan

    - Hak2 manusia sendiri sangat kompleks, seperti psikis (kejiwaan), emosional, kepribadian manusia,

    tidak terjalin hubungan rasional yang dapat dianalisis secara kuantitatif

    - Hasil dari riset genetika:

    1. Ditinjau dari keseluruhan manusia,tidak ada jaminan mengarah pada perbaikan

    2. Kepentingan pribadi (atau ambisi) bisa mengarah ke destruktif

    Yang jelas, ada sikap menolak bahwa manusia dijadikan objek penelitian genetika.

  • 5/28/2018 FPI

    24/25

    Intuisi, wahyu, rasionalisme, empirisme

    - Rasionalisme dan empirisme adalah produk penalaran. Sedangkan intuisi adalah produk bukan

    penalaran.

    - Suatu masalah bisa terjawab melalui intuisi, tetapi tidak bisa dijelaskan mengapa jawabannyaseperti itu. (Tak ada dukungan empirik ataupun basis teoritis). Dari intuisi sebagai jawaban itu

    sebaiknya dijadikan sebagai hipotesis, dan dianalisis lebih lanjut

    - Pendapat filosof tentang intuisi

    Menurut Maslow:

    Intuisi adalah pengalaman puncak (manusia) atau "peak experience"

    Menurut Nietschze:

    Intuisi adalag intelegensi tertinggi. Yang jelas intuisi itu bukan penalaran.

    - Wahyu itu apa?

    Dari segi filsafat, wahyu adalah pengetahuan disampaikan oleh Tuhan kepada manusia lewat para

    nabi atau orang suci

    Wahyu ini berdasarkan kepercayaan hal2 gaib (bukan penalaran)

    - Misalnya ada suatu pernyataan dalam agama (wahyu). Maka pernyataan ini dipercaya dulu, baru

    kemudian hari bisa diterima. Selanjutnya dicermati (1) konsistensi pernyataan2nya (2) secara empiris

    dikumpulkan fakta2 yg mendukung.

    Intellegence quotient (I.Q) dan emotional quotient (E.Q)

    - Dalam pendidikan, intelektualitas lebih ditekankan pada pengukuran I.Q; sedang E.Q tidak

    diajarkan. Meskipun ada etika profesi seperti A.I.CH.E, AICE, ASME, dll

    - E.Q atau kecerdasan emosi diperlukan untuk mencapai prestasi kerja yang tinggi. Karena E.Q itu

    mengarah ke sikap : integritas, komitmen, visioner dan kemandirian yang diperlukan untuk

    keberhasilan kerja yg tinggi.

    - Menurut Robert Stenberg (psikolog dari Universitas Yale USA) mengatakan:

    Bila I.Q berkuasa, tanpa sadar hati (nurani) sebagai pembimbing berarti telah memilih

    penguasa yang buruk.

    - Misal si A dan si B sesama sarjana tetapi si A lebih sukses dalam tugas dan posisinya lebih baik?

    - Ternyata inti kemampuan pribadi dan sosial merupakan kunci utama untuk mencapai

    keberhasilan kerja, atau kecerdasan emosional (E.Q)

  • 5/28/2018 FPI

    25/25

    - Banyak contoh kasus yang menunjukkan bahwa mereka yang berpendidikan tinggi kurang sukses

    berkiprah di bidang pekerjaannya. Mereka yang berpendidikan formal lebih rendah lebih

    berhasil dalam bidang pekerjaannya.

    - Apa E.Q itu?

    E.Q (emotional quotient) atau kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk merasa atau

    peka pada hati nurani berdasarkan kejujuran (tidak dipengaruhi pola pikir)

    - Saat ini telah dikenal pula S.Q (spiritual quotient) yang memfungsikan IQ dan EQ secara efektif

    (sinergis). SQ ini yang dikenal sebagai kecerdasan tertinggi manusia.

    - IQdimensi fisikalam sadar

    - EQdimensi psikisalam pra-sadar

    - SQdimensi spiritualalam bawah sadar

    -

    Para ahli psikologi sepakat bahwa IQ hanya menyumbang 20% faktor yang menentukankeberhasilan (kerja), 80% sisanya berasal dari faktor lain (EQ, SQ)

    - Dari susunan otak manusia telah dikenal otak kiri dan otak kanan

    - Kiri

    o Analitis

    o Tepat

    o Repetitif

    o Teratur

    o Detail

    o Ilmiah

    o Harafiah

    o Runtun

    - Kanan

    o Kreatif

    o Imaginatif

    o Umum

    o Intuitif

    o Konsepsional

    oGambaran dasar

    o Heuristik

    o Empati

    o Figuratif

    o Luar biasa

    Otak kiri dan otak kanan