Foto Cavum Abdomen Irna

20
BAB 1 PENDAHULUAN Foto polos abdomen adalah suatu pemeriksaan perut dengan menggunakan sinar X yang menggambarkan struktur dan organ dalam perut, termasuk lambung, hati, limpa, usus besar, usus kecil, dan diafragma, yang merupakan otot yang memisahkan dada dan daerah perut. 1 Pada keadaan penyakit yang berhubungan dengan, abdomen, pemeriksaan fisik saja tidak cukup dalam menunjang diagnose suatu penyakit, untuk memastikan dapat dilakukan pemeriksaan radiologis. Foto polos abdomen biasanya merupakan pemeriksaan pilihan pertama yang dilakukan pada nyeri perut akut. 2 Pemeriksaan lainnya seperti USG, CT Scan, dan IVP digunakan untuk mencari masalah yang lebih spesifik. 1 Dalam keadaan akut, foto polos abdomen digunakan untuk mendiagnosa: obstruksi usus, perforasi saluran cerna, pankreatitis, batu ginjal atau batu empedu, dan impaksi feses. 3

Transcript of Foto Cavum Abdomen Irna

Page 1: Foto Cavum Abdomen Irna

BAB 1

PENDAHULUAN

Foto polos abdomen adalah suatu pemeriksaan perut dengan menggunakan sinar X

yang menggambarkan struktur dan organ dalam perut, termasuk lambung, hati, limpa, usus

besar, usus kecil, dan diafragma, yang merupakan otot yang memisahkan dada dan daerah

perut.1

Pada keadaan penyakit yang berhubungan dengan, abdomen, pemeriksaan fisik saja

tidak cukup dalam menunjang diagnose suatu penyakit, untuk memastikan dapat dilakukan

pemeriksaan radiologis. Foto polos abdomen biasanya merupakan pemeriksaan pilihan

pertama yang dilakukan pada nyeri perut akut.2 Pemeriksaan lainnya seperti USG, CT Scan,

dan IVP digunakan untuk mencari masalah yang lebih spesifik.1 Dalam keadaan akut, foto

polos abdomen digunakan untuk mendiagnosa: obstruksi usus, perforasi saluran cerna,

pankreatitis, batu ginjal atau batu empedu, dan impaksi feses.3

Page 2: Foto Cavum Abdomen Irna

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Foto Polos Abdomen

2.1.1 Definisi

Foto polos abdomen adalah suatu xray perut yang menggambaran struktur dan organ

dalam perut. Termasuk lambung, hati, limpa, usus besar, usus kecil, dan diafragma, yang

merupakan otot yang memisahkan dada dan daerah perut.1

2.1.2 Prinsip Kerja

Sinar-X adalah bentuk radiasi , seperti gelombang cahaya atau radio, yang difokuskan ke

objek, seperti sinar senter. Sinar-X dapat melewati hampir seluruh objek termasuk tubuh

manusia. Ketika sinar-X menabrak film fotografi, gambar dibuat. Dense tissues in the body,

such as bones, block (absorb) many of the X-rays and look white on an X-ray picture. Jaringan

padat dalam tubuh, seperti tulang, menyerap banyak dari sinar-X dan tampak putih pada gambar

sinar-X. Jaringan kurang padat, seperti otot dan organ, menyerap lebih sedikit dari sinar-X (lebih

dari X-sinar melewati) dan terlihat seperti abu-abu pada sinar-X. X-ray yang sebagian besar

lewat melalui udara, seperti paru – paru terlihat hitam pada gambar.1

2.1.3 Indikasi

Dalam sakit perut akut, foto polos abdomen biasanya merupakan pemeriksaan pertama

yang dilakukan. Pemeriksaan lainnya seperti USG, CT Scan dan IVP digunakan untuk mencari

masalah yang lebih spesifik.1 Dalam keadaan akut, abdominal xray digunakan untuk

mendiagnosa:

Obstruksi usus

Perforasi saluran cerna

Pankreatitis

Batu ginjal atau batu empedu

Page 3: Foto Cavum Abdomen Irna

Impaksi faeces 3

2.1.4 Kontraindikasi

Tidak ada kontraindikasi mutlak, tetapi, jika mungkin, perut sinar-X harus dihindari pada

wanita sampai akhir periode reproduksi dan wanita hamil untuk mencegah paparan radiasi.2

Foto polos abdomen tidak diindikasikan untuk :

Nyeri perut samar-samar pusat.

Gastroenteritis.

Haematemesis.

Stenosis pilorus.

Usus buntu tanpa komplikasi

Sembelit kronis, encopresis atau enuresis 6

2.1.5 Teknik Pemeriksaan

Tidak ada persiapan khusus untuk pemeriksaan foto polos abdomen

Penderita diminta untuk melepaskan pakaian dan perhiasan untuk menghidanri terjadinya

artefak pada film dan memakai perlindungan untuk daerah gonad, terutama untuk pria

Lengan pasien diletakkkan di samping tubuh.

Gambar 1. Posisi Foto Polos Abdomen

Page 4: Foto Cavum Abdomen Irna

Kriteria hasil foto polos abdomen yang baik antara lain :

1. Tampak diafragma sampai dengan tepi atas simphisis pubis

2. Alignment kolom vertebra di tengah, densitas tulang costae, pelvis dan panggul baik.

3. Processus spinosus terletak di tengah daan crista iliaca terletak simetris

4. Pasien tidak bergerak saat difoto yang ditandai dengan tajamnya batas gambar costae dan

gas usus

5. Foto dapat menggambarkan batas bawah hepar, ginjal, batas lateral muskulus psoas dan

procesus transversus dari vertebra lumbal.

6. Marker yang jelas untuk mengindikasi posisi pasien saat pemeriksaan 7

Gambar 2. Hasil Foto Polos Abdomen beserta penjelasannya

Yang dapat dinilai dari foto BOF1. Posisi telentang

a) Dinding abdomen yang penting lemak praperitoneal kanan dan kiri balik atau menghilang

b) Garis psoas kanan dan kiri baik (simetris) atau menghilang atau adanya benda asing

c) Kontur hepar, lien dank ke-2 ginjal membesar atau tidakd) Batu yang radiopak atau benda asing yangradiopake) Gambaran udara dalam ususf) Kesuraman karena adanya cairan di luar usus atau massa tumor

Page 5: Foto Cavum Abdomen Irna

2. Posisi duduka) Gambaran udara, cairan dalam usus atau di luar usus misalnya pada abses b) Gambaran udara bebas di bawah diafragmac) Gambaran cairan di rongga pelvis atau abdomen bawah

3. Posisi tiduran miring ke kiriHampir sama seperti posisi duduk hanya udara bebas letaknya antara hepar

dan dinding abdomen atau antara dinding pelvis dan dinding abdomen.

Pola pengamatan pada BOF1. Periksalah adanya gas dalam usus2. Perhatikan kontur hepar, lien dan ke-2 ren apakah ada pembesaran atau tidak3. Carilah garis bentuk musculus psoas apakah simetris 4. Periksa apakah ada kalsifikasi atau tidak5. Perhatikan semua tulang, terutama vertebra lumbalis dan pelvis, apakah ada

perubahan densitas, apakah ada ligament, ataukah ada fraktur6. Lihat diafragma pada foto berdiri, adakah udara bebas di bawah diafragma.

Dilatasi usus Membedakan antara dilatasi usus besar dan usus halus dapat sulit dilakukan,

tergantung atas penampilan usus yang berdilatasi, posisi dan jumlah gedung usus serta adanya feses padat.

Colon dapat dikenal oleh haustranya, biasanya terdapat dalam colon ascendant dan tranversum, tetapi mungkin tidak ada di distal flexura splenica. Bila jejunum berdilatasi dikenali valvula conniventes yang selalu lebih dekat satu sama lain penampilan yang dikenal sebagai setumpuk uang logam. Bias ditemuikan masalah dalam membedakan ileum bawah dari colon sigmoideum karena keduanya bias mempunyai bentuk yang halus. Jari-jari curvature gelung kadang membantu untuk membedakan lebih sempit lekungan lebih mungkin ia suatu gelung usus halus yang berdilatasi.

Biasanya usus halus terletak di pusat abdomen dangan “bingkai” usus besar, tetapi colon sigmoid dan tranvesum sering sangat berlebihan dan bias juga terletak di pusat abdomen, terutama berdilatasi.

Dilatasi usus terjadi dalam obstruksi mekanis , ileus paralitik, iskemia akut, dan penyakit peradangan usus. Diagnose banding radiologi pada beberapa penyakit di atas tergantung atas gelung yang berdilatasi.pola berikut dapat dikenal :1. Obstruksi mekanis usus halus : usus halus dilatasi ususbesar normal atau berkurang.2. Obstruksi usus besar: dilatasi proksimal colon, bias disertai usus halus jika valve ileo

caecalis tak kompeten.3. Ileus paralitikus generalisata usus besar dan usus halus akan berdilatasi. Sering

dilatasi meluas menuruni colonsigmoid dan gas mungkin terdapat dalam rectum.4. Peritonitis local : dilatasi gelung dekat proses peradangan yang bias terlihat, missal

pada appendicitis dan pankratitis.

Page 6: Foto Cavum Abdomen Irna

5. Pasien gatroenetritis memperlihatkan sejumlah pola, beberapa mempunyai film normal dan beberapa memperlihatkan kelebihan batas cairan tanpa dilatasio sedang lainnya menyerupai ileus paralitik dan lainnya menerupai obstruksi usus halus.

6. Infark usus halus menerupai obstruksi usus halus dan obstruksi usus besar.7. Obstruksi gelung tertutup diagnose tergantung gelung yang dibicarakan mengandung

udara. Jika ada missal pada volvulus caecum sigmoideum maka gelung yang berdilatasi tamoak terisi gas yang dalam bentuk khas. Jika gelung tertutup terisi cairan maka mungkin tidak terlihat, keadaan lazim pada hernia tersumbat.

8. Dilatasi toksik pada colon bila timbul pada pasien colitis ulcerative atau lebih jarang penyakit chron, usuis beswar terdistensi. Kebnyakan pasien dilatasi maksimum pada colon tranvesum jelas colon desenden bias lebih sempit dari normal. Haustra hilang atau sangat abnormal dan pulau mukosa membengkak diantara ulkus dapat dikenal sebagai bayangan polipoid. Jika colon tranversum berdiameter >6 cm pada pasien colitis maka dicurigai dilatasi toksik.

Gas di luar lumen ususGas di luar lumen usus bersifat abnormal

1. Gas dalam cavitas peritonealis hamper selalu karena perforasi traktus GIT atau setelah intervensi bedah pada abdomen. Jumlah gas bebas terbesar terlihat setelah perforasi colon dan jumlah terkecil dengan kebocoran usus halus. Udara bebas intra peritoneum merupakan gambaran normal setelah laparaotomi. Udara di bwah hemidiafragma kanan biasanya mudah dikenali pada film thorax atau abdomen berdiri sebagai kumpulan gas kurvilinear anatara garis diafragma dan opasitas hati.gas bebas di bawah hemidiafragma kiri lebih sulit dikenali karena tumpang tindih bayangan gan lambung dan flexura splenica colis.

2. Gas dalam suatu absesgas dalam suatu abses : gambaran bervariasi pada otot polos.

Bias membentuk gelembung kecil atau kumpulan udara lebih besar, yang keduanya dapat dikelirukan dengan gas di dalam usus. Batas cairan dalam abses mungkin dapat terlihat pada film dengan sinar horizontal.

3. Gas dalam dinding usus banyak gelembung gas sferis atau oval terlihat dalam dinding usus besar atau halus pada orang dewasa pada keadaan benigna yang dikenal sebagai pneumotosis sistoides intestinal

Ascitesa) Sejumlah kecil tak dapat dideteksi pada film polos.b) Jumlah lebih besar memisahkan gelung usussatu sama lain serta menggeser colon

ascendens dan descendes dari lajur lemak yang menunjukkan posisi peritoneum sepanjang dinding lateral abdomen.

c) Mudah dikenali pada USG atau tomografi dikomputerisasi.

Kalsifikasi abdomen

Page 7: Foto Cavum Abdomen Irna

Yang terpenting adalah :a) Menentukan lokasi kalsifikasib) Pola tau bentuk kalsifikasi akan membantu diagnoisis ke hanya satu atau dua pilihan

Kalsifikasi dalam abdomen mungkin :

1. Flebolit vena pelvis2. Kalsifikasi vascular. Sering terdapat dalam dinding aneurisma aorta abdominalis 3. Fibroid uterus mengadung banyak kalsifikasi berbatas jelas berbentuk tak teratur4. Massa ovarium maligna, biasanya yang terlihat kalsifikasi adalah kista dermoid5. Kalsifikasi glandula adrenalis, timbul setelah perdarahan adrenalis, setelah TBC dan

kadang-kadang pada tumor adrenalis.6. Kalsifikasi hati terjadi pada hepatoma7. Kalsifikasi limpa8. Kalsifikasi pancreas9. Fekalit mungkin terlihat dalam divertikula colli atau dalam apendik. Fekalit apendik

penting karena merupakan indikasi kuat appendicitis akut. 10. Kalsifikasi jaringan lunak11. Kalsifikasi traktus urinarius

Foto polos hati dan limpa Hepatomegali

Pemeriksaan radiologi hanya konfirmasi karena mudah diditeksi dengan palpasiTanda pembesaran liver :Lobus kiri :

a) Diaframa kiri terdesak ke atas b) Lambung trdesak ke belakang kanan c) Flexura splenica colon terdesak ke bawahd) Ren kiri terdesak ke bawah

Lobus kanan:a) Diafragma kanan terdorong ke atasb) Flexura hepaticadan colon tranvesum terdorong ke bawahc) Ren kanan terdesak ke bawahd) Gaster terdesak ke kiri dengan curvature minor melengkunge) Batas liver melewati crista illiaca

Lobus kiri dan kanan : gabungan dari pembesaran di atas

Splenomegali Karena pembesaran limpa :

Page 8: Foto Cavum Abdomen Irna

a) Ujungnya menjadi terlihat di kuadran kiri atas di bawah iga bawahb) Kemudian mungkin mengisi sisi kiri abdomen dan bahkan meluas melintasi garis

trengah ke kuadran kanan bawahc) Fleksura splenica coli dan ginjal tergeser ke bawah serta lambung tergeser ke

kanan.

2.2 Gambaran Normal dari Radiografi Polos Abdomen

Udara akan terlihat hitam karena meneruskan sinar-X yang dipancarkan dan

menyebabkan kehitaman pada film sedangkan tulang dengan elemen kalsium yang dominan

akan menyerap seluruh sinar yang dipancarkan sehingga pada film akan tampak putih. Diantara

udara dengan tulang misalnya jaringan lunak akan menyerap sebagian besar sinar-X yang

dipancarkan sehingga menyebabkan keabu-abuanyang cerah bergantung dari ketebalan jaringan

yang dilalui sinar-X.

Udara akan terlihat relatif banyak mengisi lumen lambung dan usus besar sedangkan

dalam jumlah sedikit akan mengisi sebagian dari usus kecil. Sedikit udara dan cairan juga

mengisi lumen usus halus dan air fluid level yang minimal bukan merupakan gambaran

patologis. Air fluid level juga dapat djumpai pada lumen usus besar, dan tiga sampai lima fluid

levels dengan panjang kurang dari 2,5 cm masih dalam batas normal serta sering dijumpai di

daerah kuadran kanan bawah. Dua air fluid level atau lebih dengan diameter lebih dari 2,5 cm

panjang atau kaliber merupakan kondisi abnormal dan selalu dihubungkan dengan pertanda

adanya ileus baik obstruktif atau paralitik.

Banyaknya udara mengisi lumen usus baik usus halus dan besar tergantung banyaknya

udara yang tertelan seperti pada keadaan banyak bicara, tertawa, merokok dan lain sebagainya.

Pada keadaan tertentu misalnya asma atau pneu-monia akan terjadi peningkatan jumlah udara

dalam lumen usus halus dan usus besar secara dramatik sehingga untuk pasien bayi dan anak

kecil dengan keluhan perut kembung sebaiknya juga difoto kedua paru sekaligus karena sangat

besar kemungkinan penyebab kembungnya berasal dari pneu-monia di paru. Beberapa penyebab

lain yang mempunyai gambaran mirip dengan ileus antara lain pleuritis, pulmonary infarct,

myocardial infarct, kebocoran atau diseksi aorta torakalis, payah jantung, perikarditis dan

pneumotoraks. Selain komponen traktus gastrointestinal, juga dapat terlihat kontur kedua ginjal

Page 9: Foto Cavum Abdomen Irna

dan muskulus psoas bilateral. Adanya bayangan yang menghalangi kontur dari ginjal atau

m.psoas dapat menujukkan keadaan patologis di daerah ret-roperitoneal. Foto radiografi polos

abdmen biasa dikerjakan dalam posisi pasien terlentang (supine). Apabila keadaan pasien

memungkinkan akan lebih baik lagi bila ditambah posisi berdiri. Untuk kasus tertentu dilakukan

foto radiografi polos tiga posisi yaitu posisi supine, tegak dan miring kekiri (left lateral

decubitus). Biasanya posisi demikian dimintakan untuk memastikan adanya udara bebas yang

berpindah-pindah bila difoto dalam posisi berbeda.

2.3 Gambaran Patologis Radiografi Polos Abdomen

Untuk menentukan keadaan patologis atau bukan diperlukan pemahaman anatomi

topografi yang baik.

1. Single dark bubble pada bayi berhubungan dengan kelainan kongenital pada gastic outlet

(atresia gastric outlet).

2. Double dark bubbles pada bayi juga berhubungan dengan kelainan kongenital pada

duodenum (atresia duodeni)

3. Kelainan kongenital pada bayi dan anak kecil lainnya seperti midgut volvulus atau malrotasi

karena perputaran intestinal yang tidak komplit dalam masa pemben-tukannya juga terkadang

dapat terlihat pada foto radiografi polos abdomen namun akan lebih jelas apabila digunakan

media kontras berupa larutan barium sulfat.

4. Untuk pasien dengan atresia ani pada bayi, dilakukan pengambilan foto radiografi polos

dengan posisi kepala di bawah dan pada bagian anus harus diberi marker dari logam kecil

untuk mengetahui serta menentukan jarak antara atresia dengan lubang anus yang akan

dibentuk atau direkonstruksi.

5. Megakolon kongenital (penyakit hirschprung) dari anorektal biasanya memberi gambaran

pelebaran dari organ tersebut. Kelaian tersebut menyebabkan anak tidak dapat buang air

besar dan foto radiografi polos, sangat mirip dengan gambaran ileus.

Page 10: Foto Cavum Abdomen Irna

6. Coil spring sign atau pseudo ball sign adalah gambaran karakteristik invginasi atau

intususepsi usus. Dengan bantuan media kontras barium sufat atau dikenal dengan barium

enema, dapat dilakukan percobaan reduksi sebelum dilakukan tindakan bedah pada anak.

Untuk usia dewasa gambaran itu dapat dijumpai pada pasien dengan Ca caecum atau Ca

colon lainnya.

7. Coffee bean sign merupakan gambaran khas volvulus dari usus (sigmoid) dan juga

merupakan keadaan gawat bedah karena menyebabkan nekrosis usus dan perforasi.

8. Perforasi abdomen dapat dilihat dengan adanya udara bebas di daerah di bawah diafragma

pada posisi berdiri atau pertanda riegler yaitu adanya udara yang menjadi background

intestinal sehingga dapat dilihat dinding usus lebih jelas terutama dinding luar.

9. Keadaan necrotizing enterocolitis pada anak dapat dilihat dengan adanya udara di dinding

usus atau pneu-matosis intestinal. Untuk pasien dewasa biasanya berhubungan dengan

kondisi yang relatif jinak seperti yang biasa ditemukan pada gangguan obstruksi paru kronik.

10. Gangguan pasase usus halus atau ileus dibagi menjadi dua gologan yaitu ileus obstruksi

ditandai dengan gambaran pelebaran lumen usus yang tidak dapat mengalir ke distal dan

biasa disebabkan oleh tumor intralumen atau ekstra lumen yang menjepit lumen usus.

Dikatakan ileus obstruktif letak rendah bila lokasi sumbatan pada level anorektal atau ileus

obstruktif letak tinggi jika sumbatan berada jauh dari anorektal seperti pada kolon sigmoid

atau seksum dan lain-lain. Bentuk lain ileus adalah ileus paralitik yang berupa pelebaran

lumen usus yang disebabkan infeksi, perlekatan, diabe-tes, koma hepatikum, obat-obatan

seperti spasmolitik atau morfin, pasca operasi dan lain-lain. Gambaran ileus paralitik

biasanya pelebaran lumen usus tanpa disertai atau sedikit air fluid level. Bila pelebaran hanya

setempat dengan beberapa loop saja maka disebut sebagai sential loop seperti misalnya pada

pankreatitis. Terdapat suatu keadaan pelebaran tanpa tanda-tanda distensi lumen usus baik

usus halus atau usus besar terutama pasca-gastroenteritis dengan atau tanpa dehidrasi karena

gangguan keseimbangan elektrolit. Keadaan itu juga disebut sebagai meteorismusn.

Terlepasnya batu empedu pada lumen intestinal dapat menimbulkan keadaan seperti ileus

dan disebut sebagai gallstone ileus yang pada pencitraan menunjukan gambaran seperti ileus

Page 11: Foto Cavum Abdomen Irna

obtruktif namun tanpa disertai air fluid levels yang signifikans dan biasanya ditemukan batu

radiopak yang berasal dari batu empedu.

Selain keadaan patologis traktus gastrointestinal, foto radiografi polos abdomen juga

dapat membantu untuk kelainan lainnya seperti trauma tumpul abdomen yang dapat

mengevaluasi awal kemungkinan kontusio ginjal atau perdarahan retroperitoneal dengan

menilai kontur ginjal atau nkontur psoas yang terlihat suram atau terselubung. Udara dalam

lumen sistem bilier intra dan ekstraepatik atau yang disebut sebagai pneumobilier biasanya

menunjukkan infeksi sistim bilier ataupun gangguan pada papilla vateri di daerah duodenum

sehingga udara pada lumen duodenum mengisi duktus bilier.

Kalsifikasi dapat dengan mudah dilihat langsung pada foto radiografi polos abdomen.

Batu pada traktus urinarius biasanya bersifat multilayer dan permukaannya dapat kasar atau

halus. Batu pada vesica urinaria lebih bulat dengan permukaan regular sedangkan batu pada

ureter atau uretra biasanya berbentuk irregular. Kadang-kadang dijumpai batu yang mengisi

dan menyerupai pelviocalices ginjal yang disebut staghorn stone. Batu kecil dan halus yang

dijumpai pada calices minores kedua ginjal dijumpai pada kelainan yang disebut

nephrocalcinosis.

Batu pada kandung empedu dan salurannya biasa dijumpai pada kuadran kanan atas dan

biasanya berbentuk poligonal. Batu lusen adalah batu dengan kandungan kalsium yang

minimal sehingga tidak dapat dilihat pada foto polos abdomen yang biasanya mengandung

komponen asam urat. Dalam keadaan demikian dapat dilakukan pemeriksaan CTscan polos

tanpa media kontras untuk mengevaluasinya.

Adanya destruksi pada beberapa vertebral lumbal disertai pembengkakan jaringan lunak

di daerah paraverte-bral biasanya berhubungan erat dengan spondilitis tuber-kulosis. Selain

infeksi, dapat dilihat kelainan lainnya pada tulang vertebra seperti kelainan bawaan berupa

spina bifida dan tumor tulang seperti paget, metastasis dan lain-lain.

Menurut Eisenberg, dalam sebuah grup kecil di Ameika 25 tahun lalu, peran pemeriksaan

foto radiografi polos abdo-men dapat dikurangi hingga 50 % tanpa kehilangan penemuan

klinis yang penting sehingga dapat direkomendasikan bahwa pemeriksaan tersebut hanya

diperuntukkan bagi pasien dengan nyeri abdomen moderat hingga berat dan dengan gejala

Page 12: Foto Cavum Abdomen Irna

klinis yang mengarah pada obstruksi usus, batu ure-ter, iskemik, atau penyakit mengenai

kandung empedu. Kellowet al. dalam penelitian retrospektif menemukan bahwa dari 40%

foto radiografi polos abdomen yang dinilai normal ternyata setelah ditindaklanjuti dengan

pemeriksaan tambahan yanglebih maju ditemukan keadaan tidak normal sebesar 72

%sehingga saat ini peran foto radiografi polos abdomen manfaatnya diambil alih oleh

pemeriksaan CT scan dan USG. Sebaliknya, Field menyatakan bahwa pemeriksaan foto

radiografi polos masih menjadi satu pemeriksaan yang sangat berguna dan bernilai sebagai

awal investigasi dan membuat para klinisi dapat memutuskan apakah pasien dengan nyeri

akut abdomen memerlukan operasi atau tidak dan bila perlu dioperasi apakah bersifat segera

atau masih dapat ditunda sehingga masih dapat dilakukan pemeriksaan lain yang mendukung

diagnosis. Kellow mengatakan bahwa walaupun nilai diagnostic tidak terlampau tinggi atau

terkesan rendah namun peme-riksaan foto radiografi polos abdomen masih tetap banyak

dikerjakan bahkan satu institusi saja melakukan pemeriksaan foto radiografi polos abdomen

mendekati angka 1000 pemeriksaan perenam bulan. Di Indonesia walau data sangat sulit

didapat, tapi penulis yakin bahwa pemeriksaan foto radiografi polos abdomen masih sangat

bermanfaat dan bernilai tinggi apalagi jika dilaksanakan secara baik, benar dan dengan

profesionalisme yang tinggi serta kerjasama yang baik dengan para klinisi di bagian gawat

darurat. Apalagi penyebaran alat-alat yang lebih canggih masih terbatas dikota besar saja.

Page 13: Foto Cavum Abdomen Irna

DAFTAR PUSTAKA

1. Web Med, Abdominal Xray, December 2010, Cited from :

http://www.webmd.com/digestive-disorders/abdominal-x-ray

2. Modric Jan, Abdominal Imaging Diagnostik, 2011, Cited From :

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://

www.healthhype.com/diagnostic-imaging-of-the-abdomen-x-ray-ultrasound-ct-mri.html

3. Eisenberg LR. The role of abdominal radiography in the evalua-tion of the non trauma

emergency patient: new thought on an old problem. Radiology 2008; 248:715-6.

4. Field. Plain abdomen in diagnostic and interventional radiology in surgical practice.

Dalam: amstrong, Peter, Wasti, Martin L, editors. London: Chapman and Hall Medical;

1997.p.15-46.

5. Kellow SZ, Maclinnes M, Kurzencwyg D, Rawal S, Jaffer R, et al. The role of abdominal

radiography in the evaluation of the non trauma emergency patients. Radiology 2008;

248 : 887-93.

6. Palmer P.E. S, dkk. Petunjuk Membaca Foto Untuk Dokter Umum. Cetakan IV. Penerbit

Buku Kedokteran EGC Jakarta, 1990.

7. Armstrong Peter / Wastie Martin L. Pembuatan Gambar Diagnostik. Edisi ke-2. Penerbit

Buku Kedokteran EGC.

8. Sudarmo P, Irdam AI. Pemeriksaan Radiografi Polos Abdomen pada Kasus Gawat

Darurat. Maj Kedokt Indon, 2008. 58: 537-41.