Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

108
Budi Setiadharma Presiden Komisaris Astra International Prediksi Bisnis Tahun Kuda Babak Baru Mimpi Buruk Eropa Tembok Tebal Finansial Global Lekuk Seksi Amerika Latin Asia Focus: Naga Lelah, Dunia Jengah! Berburu Bangku Parlemen Personal Branding atau Pencitraan? KAMI CIPTAKAN SUPERTEAM, BUKAN SUPERMAN! 9 770215 1140 07 Rp 29.000 VOL.XXVII | 06 | 2013 Miss World 2013 Megan Lynne Young Cantik Asia Guncang Dunia WAWANCARA EKSKLUSIF

description

Majalah manajemen bisnis berbasis studi dan riset yang terbit dwi bulanan, dengan segmentasi usia pembaca 25 tahun keatas (A+) (praktisi, akademisi, manajerial korporat, pengusaha, dan mahasiswa manajemen). Merupakan ruang publik untuk berbagi gagasan dan pengalaman antar komunitas akademisi, praktisi, dan peminat manajemen bisnis. Arah editorial FMPM mengusung semangat pembelajaran melalui tulisan-tulisan yang sarat gagasan terkini, inspiratif, dan berdampak konkret untuk kemajuan khazanah ilmu manajemen dan keberlangsungan bisnis global.

Transcript of Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Page 1: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Vol: XXVII | 06 | 2013

Budi SetiadharmaPresiden Komisaris Astra International

Prediksi Bisnis Tahun Kuda

Babak Baru Mimpi Buruk Eropa

Tembok Tebal Finansial Global Lekuk Seksi Amerika Latin Asia Focus: Naga Lelah, Dunia Jengah!

Berburu Bangku Parlemen Personal Branding atau Pencitraan?

KAMI CIPTAKAN SUPERTEAM, BUKAN SUPERMAN!

9 770215 114007Rp 29.000

VOL.XXVII | 06 | 2013Miss World 2013

Megan Lynne YoungCantik Asia

Guncang Dunia

WAWANCARA EKSKLUSIF

FORUM

PRASETIYA

MU

LYA

Page 2: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing
Page 3: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

BUKU

Page 4: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

08 | In the History Napak Tilas Konversi Jual Beli

10 | Bizpedia Tanggap Finansial Digital

12 | Book Insight Cerdas Menggugah Minat Pelanggan

Edisi November - Desember 2013

HANDLE WITH CAREFragile 2014

14 | Spire The Priceless Asset Called Human

14 | Spotlight Menanti Keseimbangan Baru 2013-2014

26 | Asia Focus Sang Naga Lelah, Dunia Jengah

32 | Features Lekuk Seksi Amerika Selatan 36 Keberlanjutan Mimipi Buruk Eropa 40 Kisruh Status Media Sosial dari Barat

FORUM

PRASETIYA MULYA

08

12 14

36

10

Forum Manajemen, November-Desember 20132

Page 5: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

46 | Point of View Menciptakan Superteam Bukan Superman

52 | Closer with

Petinggi yang Selalu Merendah

70 | Explore Menerawang Bisnis Di Tahun Kuda 74 Ketidakpastian (Masih) Membayangi Indonesia 78 Sektor Unggulan Pertumbuhan 80 Mau Belajar Marketing?

56 | Aletheia Mati Demi Profit

66 | Finance Tembok Tebal Finansial Global

60 | Marketing Berburu Bangku Parlemen 2014

84 | Woman on Top Cantik Menawan Nan Mengguncang Dunia

88 | Spire Fenomena Transaksi Integratif

92 | The Manager Sukses Bersahabat Dengan Risiko

94 | New Venture Kesempatan melalui Tata Kelola Pelesir

100 | Horizons Home Sweet Home

46

84

74

100

92

TABLE OF CONTENT

56

Forum Manajemen, November-Desember 2013 3

Page 6: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Edito

r’s N

ote MATA JUJUR JANUS

Berhenti sejenak di ujung lorong akhir tahun, sebelum memasuki bata pertama teras tahun baru, merupakan tradisi warga Romawi kuno. Mereka menenggelamkan diri dalam atmosfer sakral religius, untuk merayakan Janus, “sang numina (sebutan dewa bagi Romawi) segala awal dan akhir yang baik”.

Saat-saat itu, mereka mensesaki Janus Geminus. Kuil utama Janus yang bergerbang dua, menatap penjuru Timur dan Barat. Tempat matahari, lahir dan berakhir. Di antara pintu-pintunya, berdiri patung uniknya, berwajah dua. Arahnya sama, melihat Timur dan Barat.

Dalam mitologi Romawi, Janus adalah numina waktu. Dewa yang dikaruniai dua wajah, yang senantiasa mencermati masa lalu sekaligus menatap masa depan. Ia menghadirkan refleksi atas perubahan dan transisi. Pergerakan hidup masa lalu menuju masa depan. Dari visi lama ke cakrawala baru. Dari pertumbuhan usia muda, ke dewasa. Sang penjaga gerbang dan pemegang kunci (janitor) ini juga berperan sebagai jalan tengah. Antara kebiadaban dan peradaban.

Tanpa terjebak kultus Janus, kita dapat mengambil contoh baiknya untuk mengantar transisi bisnis dari 2013 ke 2014. Janus mengajak kita untuk tidak menelantarkan masa lalu dan sekaligus, bersiap-bergegas menuju masa depan.

Dengan meminjam mata tajam-jujur Janus, Redaksi FMPM menawarkan refleksi kritis akhir tahun, sekaligus paparan optimistis penuh kehati-hatian menyongsong tahun kuda. Kami sajikan, reportase khusus dan artikel utama refleksi bisnis 2013-2014.

Manakala sebuah perusahaan akan mengambil selaksa langkah maju, seyogianya ia dengan jujur-terbuka berupaya mengkaji masa lalu. Beberapa titik-titik kecil kelumpuhan bisnisnya, akan tampak terang benderang. Dengan menyadari jelaga kelemahan dan terus mengupayakan perbaikan satu per satu secara fokus-bertahap, perusahaan itu dapat “terus bertumbuh sambil berjalan” (crescit eundo).

Dalam kesempatan ini, Redaksi FMPM memohon maaf atas kesilafan penyajian sepanjang 2013. Dan, persembahan hati terdalam kami adalah ucapan terima kasih kepada Anda, para pembaca, pelanggan, dan mitra editor di luar negeri maupun dalam negeri, atas segala mata dan hati yang diberikan untuk majalah kita ini.

Selamat membaca, dalam refleksi transisi 2013-2014

PUBLISHERManaging Director: Ade FebransyahSenior Editors: Sammy Kristamuljana, Andreas BudihardjoAssociate Editors: Arnold Kaudin, Franky Supriyadi, Sandy Harianto, Bely Utarja, Teguh Endaryono, Ibnu Wahyudi, Yudho Hartono, Daniel Haryanto, Rudolf V. Santana

EDITORIALEditor in Chief: Eko YuliantoEditor: Nuzul A. NazarContributing Editors: M. Setiawan K., Harry Budiman, Yayan Mardiyanah, Heronimus Maryono, Giri Narasoma Suhardi,

Sastro Senna (Jakarta), Fitra Ismu Kusumo (Meksiko), Agus Suyono (Taiwan), Y. Widodo (Yogyakarta), Achmad SuhendiArt Director & Online Coordinator: Noer Eka Wijaya

BUSINESSCirculation & Distribution: Rahmat HidayatBusiness Development: Nio Febrina

HEAD OFFICEPMBS Publishing – Prasetiya Mulya CilandakJl. R.A. Kartini (TB. Simatupang), Cilandak Barat, Jak-Sel 12430Telp: 021 - 7500 463, 765 7257 Ext. 8863 - 8864Fax: 021 - 765 3110, Email: [email protected]

Forum Manajemen, November-Desember 20134

Page 7: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

From

Rea

ders

Redaksi mempersilakan Anda memberi kritik atau saran atas artikel yang dimuat pada Forum Manajemen edisi November- Desember 2013. Cantumkan nama, alamat, dan nomor telepon. Surat akan disunting demi kenyamanan pembaca dan ruang yang tersedia. Email redaksi: [email protected]

KELIRU DATADear Redaksi,Saya menemukan tabel yang mencantumkan data membingungkan pada rubrik Spotlight Edisi September-Oktober 2013, dalam artikel yang ditulis oleh Agus W. Suhadi. Disamping itu masih ditemukan pula kesalahan ketik dan pengejaan.

Terus Maju Forum Manajemen,

Mona S.Jakarta

Ibu Mona yang baik,Redaksi menghaturkan terima kasih atas kejelian serta akurasi Anda membedah Majalah Forum Manajemen secara detil dan mendalam. Mengenai kesalahan pengetikan, tatanan gate keeper kami akan terus melakukan peningkatan dan perbaikan demi kesempurnaan konten serta estetika Majalah secara menyeluruh. Sementara, kekeliruan data seperti yang Mba Mona sampaikan adapun terjadi ketika proses transformasi data menjadi infografis. Untuk itu kami memohon maaf sebesar-besarnya khususnya kepada pembaca dan penulis.

FORUM MANAJEMEN PRASETIYA MULYA Terbit perdana pada tahun 1986, merupakan ruang publik untuk berbagi gagasan dan pengalaman antar komunitas akademisi, praktisi, dan peminat manajemen bisnis. Arah editorial FMPM adalah mengusung semangat pembelajaran melalui tulisan-tulisan berisi gagasan terkini, inspiratif, dan berdampak konkret untuk kemajuan khazanah ilmu manajemen dan keberlangsungan organisasi bisnis global.

UNDANGAN MENULISRedaksi menerima naskah feature ilmiah populer yang sesuai dengan arah editorial dan gaya penulisan FMPM. Panjang artikel maksimal 7 halaman A4 (maks. 10.500 karakter tanpa spasi), format MS Word, font 12pt Times New Roman, dan spasi 1,5. Foto dalam format JPG/TIFF, minimal 200 Kb. Redaksi akan menyunting semua artikel yang masuk.

WEBSITEwww.management-update.org. ALAMAT PENGIRIMAN NASKAH [email protected].

RALAT Vol.XXVII|05|2013• Dalam kolom The Contributors,

Identitas Cecep Rukendi selaku Penulis, tercantum sebagai Staf Ahli Menteri (SAM) Parekraf. Jabatan Penulis yang tepat: Peneliti Pariwisata di Puslitbang Kebijakan Pariwisata, Kemenparekraf. Kini diperbantukan sebagai Asisten Menparekraf.

• Terjadi kesalahan pencantuman tahun pada halaman 15, rubrik Spotlight Majalah Forum Manajemen edisi September – Oktober. Mengacu pada penulis, validasi data merujuk tahun yang sebenarnya adalah seperti yang tercantum berikut ini.

2013 2011

Singapore 10 10

Malaysia 34 35

India 65 68

Japan 14 22

Thailand 43 41

Indonesia 70 74

Korea 25 32

China 45 39

Vietnam 80 80Philippines 82 94

Forum Manajemen, November-Desember 2013 5

Page 8: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

The

Con

tribu

tors

THE CONTRIBUTORS

FITRA ISMU KUSUMORedaktur Tamu Desk Amerika, tinggal di New Mexico

AGUS SUYONORedaktur Tamu Desk Asia, tinggal di Hsincu, Taiwan

HR. MARYONORedaktur Tamu Desk Internasional, tinggal di Jakarta, wirusaha

SANDY HARIANTOMitra Redaksi FMPM, Faculty Member PMBS

Y. ARIEF RIJANTOFaculty Member PMBS

DANIEL HARYANTOMitra Redaksi FMPM, Faculty Member PMBS

SUHERMAN WIDJAJA Faculty Member PMBS

STEFANIA MONFERINIRedaktur Tamu Desk Eropa, tinggal di Italia, Pricing Analyst UPT Inc.

ADE FEBRANSYAHPemimpin Umum FMPM, Head of Centre for Innovation Opportunities & Development

AIDIL AKBARFinancial Advisor Wealth PlannerCEO & Founder IARFC Indonesia, kolumnis media nasional

REZA WATTIMENA Mahasiswa Program doktor filsafat politik di Muenchen Jerman, pengajar di UNIKA Widya Mandala.

ANDREAS BUDIHARDJOEditor Senior FMPM, Guru Besar Manajemen SDM PMBS

Forum Manajemen, November-Desember 20136

Page 9: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Forum Manajemen, November-Desember 2013 7

FORUM

PRASETIYA MULYA

VERBA VOLENT SCRIPTA MANENT

1984 1986 1997

2007 2010

Perintis ISSN Jurnal Ilmiah

Format Mini

Ranah Publik

2013Ranah Digital

POSITIONING MEDIA

Satu-satunya majalah ilmiah populer berfokus manajemen

bisnis, yang diterbitkan berkala dwibulan oleh sekolah

bisnis, dengan jaringan distribusi nasional dan digital.

SEGMENTASI AUDIENS

Pembaca FMPM adalah usia 25+ dengan segmentasi

eksekutif A+ (praktisi, akademisi, mahasiswa MM stratejik manajemen dan

periset bisnis).

VISI & MISIMenjadi ruang publik

manajemen bisnis berbasis riset. Arah editorial yang diusung adalah general

management, melalui artikel-artikel ilmiah populer yang

sarat ide dan praktik terkini, inspiratif, serta berdampak

konkret demi kemajuan khazanah ilmu manajemen dan keberlangsungan bisnis global.

Perjalanan Redesain: Isi, Bahasa, Visual, Ukuran, Distribusi, &

Segmentasi Pembaca

Page 10: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

In th

e H

isto

ry

BARTER Merupakan pertukaran barang dan jasa yang saling menguntungkan -pada masa awal peradaban (pra sejarah, yang dilakukan langsung dari barang fisik dengan tanpa menggunakan media konversi alat tukar.

BARANG KOMODITI Pada 9000 - 6000 SM, aktivitas barter kemudian berkembang menjadi pertukaran suatu barang komoditas yang menjadi acuan alat tukar. Umumnya berbentuk

hewan hidup yang dapat dikonsumsi (livestock), seperti sapi, kambing, unta dan sejenisnya.

CANGKANG KERANG Media bayar dengan bentuk cangkang kerang sejak 1200 SM banyak digunakan oleh negara-negara Asia, Pasifik Selatan hingga Afrika. Jumlah kerang menunjukan nilai satuan uang. Contohnya di Bengal, India. Untuk 1 Rupee d i b u t u h k a n p e n g g a n t i sejumlah 3.840 keping kerang.

KOIN & LOGAM Pada zaman perunggu (1000 - 600 SM), logam mentah berbentuk alat persenjataan -seperti “uang pisau” era dinasti Zhou, kekaisaran Cina, mulai dikenal sebagai mata uang. Asal muasal uang koin sendiri ternyata banyak ditemukan dari peninggalan sejarah, semisal koin emas dan perak zaman besi Anatolia khususnya di masa raja Lydia dari Romawi. Tidak hanya itu, nyatanya ada pula koin-koin masa Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

UANG KERTAS “Paper Banknotes” pertama muncul di Cina sekitar tahun 806 sesudah Masehi dan sempat menghilang di tahun 906 M. Ini yang menjadi cikal-bakal uang kertas di zaman sekarang. Perkembangannya butuh waktu yang cukup lama hingga bisa diterima di seluruh dunia sebagai alat tukar pembayaran. Bahkan di Eropa, uang kertas baru pada sekitar 1.600 sesudah Masehi diakui sebagai bentuk mata uang.

KARTU KREDIT Pada sekitar tahun 1950, Diner’s Club mengeluarkan kartu kredit pertama berbentuk kotak kartu yang dapat digunakan pada 20 restoran di kota New York. Hanya dalam setahun kartu kredit jenis ini telah berhasil menggaet 20.000 pengguna. Baru delapan tahun berikutnya muncul kartu kredit American Express dan Visa -yang menjadi standar kartu kredit dunia hingga kini.

NAPAK TILAS KONVERSI JUAL-BELI Oleh: Anindita Gayatri

Hingga kini, alat tukar sebagai medium transaksi pembayaran di dunia perdagangan telah mengalami perkembangan revolusioner. Mari kita telaah perjalanannya dari masa ke masa.

Forum Manajemen, November-Desember 20138

Page 11: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

ATM Ketidaksabaran Donald C. Wetzel -ilmuwan asal Amerika Serikat- dalam menunggu antrian teller bank demi menarik uang tunainya, akhirnya berbuah ide inovatif berupa pemasangan anjungan ATM. Alat ciptaannya tersebut untuk pertama kali dipasang pada tahun 1969 di Chemical Bank, New York, dengan menggunakan kartu ber-strip magnetik yang akhirnya dikenal sebagai kartu ATM. Kejayaan ATM di Amerika tidak terlepas dari kebijakan interkoneksi antar bank, yang ditunjang regulasi serta sistem keamanan standar EMV yang baik dimana akhirnya menjadi panutan sistem ATM internasional.

DEBIT Kartu debit menunjukan berapa saldo tabungan terakhir Anda di bank penerbit kartu tersebut. Sejak awal kemunculannya di era 80-an, perkembangannya sangatlah pesat hingga menggantikan fungsi cek dan uang tunai. Ada dua fungsi primer disini, yaitu sebagai kartu debit dan kartu ATM. Hal ini ditunjang dengan kemampuan teknologinya yang dapat dilakukan secara online maupun offline. Disamping itu, cakupan wilayah yang luas dan dapat dipakai di beragam merchant juga merupakan keunggulan kartu ini.

TRANSAKSI TANPA KARTU Maraknya kehadiran internet dan VAS di industri telekomunikasi -yang berawal pada akhir 1980-an hingga awal 1990-an, menimbulkan peningkatan kebutuhan konsumen untuk dapat bertransaksi tanpa kartu (non-card present transaction). Model transaksi dengan cara ini masih memiliki tantangan keamanan yang kritis. Karenanya tetap dibutuhkan identitas pemakai yang berasal dari nomor rekening bank yang bersangkutan. Transaksi ini dapat berupa internet banking, sms banking, hingga e-commerce.

E-MONEY Sejak tahun 2000 kejayaan kartu debit sebagai substitusi uang tunai ternyata mulai tergoyahkan. Konsumen mulai m e n g i n g i n k a n transaksi yang tidak bersumber dari

identitas bank account based. Inilah yang kemudian dikenal sebagai E-Money atau electronic money. Kartu tersebut dapat digunakan oleh lebih dari satu pemakai, tanpa perlu mengetahui kata sandinya. Isi ulang uang juga tidak perlu melalui media tabungan di bank, cukup top-up sejumlah nominal tertentu secara digital. Namun, kemudahan multi user ini menimbulkan beberapa isu permasalahan yang baru, antara lain keamanan bertransaksi, sebagai media money laundry, hingga alat penyuapan model baru. Kartu digital non-identitas pemakai memiliki beragam nama mulai dari e-wallet, digital cash, dan lain sebagainya. [ani, str, nzl]

Uang sebagai alat tukar, telah sejak lama keberadaannya diakui oleh khalayak luas dan menjadi sistem pembayaran dalam hampir semua aktivitas finansial. Dan ternyata, bila meninjau dari kacamata historis, perannya cukup krusial semenjak awal peradaban manusia.

Forum Manajemen, November-Desember 2013 9

Page 12: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Bizp

edia

Top-upSejumlah nominal uang berbentuk digital yang ditambahkan pada sejumlah saldo nominal pada benda elektronik (kartu, akun di internet, dll) untuk menambah nilai sesuai yang diinginkan pemakai.

RedeemPengembalian sejumlah nominal uang yang telah berbentuk digital kembali menjadi tunai (cash). Umumnya redeem disertai penutupan dan penonaktifan benda elektronik penyimpan uang digital tersebut.

OJKOtoritas Jasa Keuangan (OJK) merupakan satu lembaga negara independen sebagai pengganti Bapepam-LK yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan. OJK dibentuk sebagai regulator berdasar UU no.21 tahun 2011.

Yup! Sebelum ‘membedah’ ranah keuangan digital dan seluk-beluknya –dari hulu sampai hilir, sebelumnya (mungkin) Anda perlu memahami beberapa kosakata baku yang lazim digunakan. Mari kita kenali bersama.

Fenomena sistem keuangan era baru memang tengah “booming” dan merambah hingga ke berbagai sektor industri. Inilah beberapa basis terminologi yang akan menjadi acuan pemahaman Anda.

TANGGAP FINANSIAL DIGITAL

Forum Manajemen, November-Desember 201310

Page 13: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Electronic MoneyMerupakan bentuk digital dari uang tunai, disimpan dalam benda elektronik atau secara remote di server. Konsep e-money yang umum adalah dompet elektronik (e-purse), dimana pengguna bisa menyimpan sejumlah uang dalam nominal terbatas berbentuk kartu pembayaran atau yang lainnya untuk transaksi bernilai kecil.

SkimmingPaling banyak terjadi pada kasus pencurian transaksi uang digital. Caranya dengan metode elektronik melalui pembacaan identitas pribadi calon korban, dengan menggunakan suatu alat kecil yang dapat menangkap data informasi yang terdapat pada strip kartu magnetik.

AutentikasiProses memvalidasi data pemakai saat memasuki suatu sistem dan menginformasikan bahwa pengguna tersebut adalah autentik atau asli.

Delivery Channel Alat yang dipakai untuk mengautentikasikan data informasi yang tersimpan di kartu kredit, debit, atau ATM. Dengan memasukkan sandi, Anda dapat melakukan transaksi keuangan melalui media tersebut.

EMVMerupakan standard global inter-operation untuk kartu chip dan sistem transaksinya. EMV merupakan hasil kerjasama Europay, MasterCard, dan Visa, dalam perannya memvalidasi data transaksi kartu kredit, debit dan ATM.

NPG Merupakan kepanjangan dari National Payment Gateway, yaitu suatu sistem yang menyatukan interkoneksi antar jaringan transaksi keuangan digital di Indonesia -yang masih terpisah-pisah saat ini. Tujuannya antara lain demi meningkatkan efisiensi, intermediasi serta ketahanan industri perbankan dan jasa keuangan Indonesia di kancah persaingan global. [ani, str, nzl]

Forum Manajemen, November-Desember 2013 11

Page 14: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Book

Insi

ght

Menurut Malone, untuk mencapai sukses di masa depan, perusahaan harus membangun hubungan yang lebih asli dengan pelanggan yang menampilkan kehangatan, kompetensi dan niat-niat yang berarti. Sadar atau tidak, cara kita menilai banyak perusahaan dan merek juga berdasar pada cara yang sama.

Riset dalam buku ini menunjukkan bahwa lebih dari 50% niat pembelian dan kesetiaan pelanggan dapat dijelaskan dengan dua persepsi dasar manusia, yakni kehangatan dan kompetensi -sebelum segala fitur atau keuntungan-

Judul buku : The Human Brand: How We Relate to People, Products, and Companies

Penulis: Chris Malone, Susan T.Fiske Penerbit : Jossey-Bass, A Wiley Brand, Oktober 2013 Halaman : 197 halaman

Menurut sebuah buku, “The Human Brand: How We Relate to People, Products, and Companies”, dari Chris Malone - seorang ahli dalam customer loyalty, dan Susan T. Fiske - dosen psikologi di Princeton University, persepsi kita adalah hasil penilaian spontan dalam kehangatan dan kompetensi -elemen-elemen sama yang mengendalikan kesan kita akan orang lain. Alhasil, pelanggan mengevaluasi, menilai dan membentuk hubungan dengan perusahaan itu dengan jalan yang sama dalam bagaimana mereka menilai dan berperilaku pada seseorang.

CERDAS MENGGUGAHMINAT PELANGGAN

Hubungan kita dengan sebuah perusahaan dan merek itu seperti hubungan antar manusia. Seberapa penting sifat ‘manusiawi’ diperlukan?

Forum Manajemen, November-Desember 201312

Page 15: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

87% pelanggan lebih suka dan tetap

loyal pada perusahaan

yang menarik produknya secara

terhormat dan bertanggung

jawab, meskipun jelas punya

kesalahan pada produk.

keuntugan lain dipertimbangkan. Malone dalam bukunya memahami dan menilai bahwa korporasi-korporasi itu seolah seperti sekumpulan orang-orang, bahkan seski sekalipun kita tidak pernah mempunyai kontak langsung dengan mereka yang di dalamnya. Para psikolog mengklasifikasi hubungan sebagai baik “pertukaran” maupun “komunal”. Hubungan pertukaran sifatnya transaksional. Kita mendapat apa yang kita bayar, tak lebih dan tak kurang. Hubungan komunal sebaliknya, didasari pada perhatian yang asli satu sama lain, tanpa harapan saling menguntungkan satu sama lain secara langsung. Kita cenderung berpikir bahwa hubungan kita dengan perusahaan dan merek adalah sepenuhnya transaksional. Padahal yang terjadi sebaliknya.

Hubungan Komunal PerusahaanRiset penulis pada lebih dari

45 perusahaan besar sepanjang 3 tahun terakhir telah membuktikan bahwa persepsi-persepsi kehangatan dan hubungan-hubungan komunal adalah yang dominan mengendalikan kesetiaan pelanggan. Menurut Malone, yang membuat kita tidak suka pada perusahaan atau merek adalah karena mereka melakukan tindakan yang punya motivasi untuk kepentingan sendiri, untuk mengambil untung sebanyak-banyaknya. Dalam dunia bisnis, jenis perilaku seperti ini memang masuk akal dan beralasan. Masalahnya adalah, banyak orang tidak hidup dalam dunia bisnis; mereka hidup di sebuah masyarakat yang meletakkan dasar kepercayaan dan hubungan komunal untuk berfungsi dan tumbuh.

Sekarang ini, komunikasi digital dan jejaring sosial membawa kembali pertimbangan-pertimbangan sosial. Perusahaan-perusahaan dari jenis apapun perlu mengubah cara mereka melakukan bisnis. Bila tidak, pelanggan akan memilih untuk berpaling dan bahkan membawa kenangan buruk yang cenderung sebagai dendam.

Mengabaikan karakter-karakter manusia dalam perusahaan bisa berarti fatal. Bentuk paling sederhana adalah berhenti melakukan hubungan bisnis dengan perusahaan itu. Tetapi

bisa lebih parah lagi, bila pelanggan menyebarkan kekecewaannya ke media sosial, maka akan membentuk opini publik yang memungkinkan massa bersama-sama menolak merek perusahaan itu.

perusahaan itu menangani kesalahannya. Netflix menunggu dua bulan lebih hanya untuk mengungkapkan argumen-argumen yang defensif pada pelanggan, dan parahnya itu justru membuat pelanggan lebih tak suka dan semakin banyak pelanggan meninggalkannya.

Hangat & KompetenRahasianya, demikian buku ini

mencatat, ada pada apa yang disebut The Principle of Worthy Intentions, prinsip intensi-intensi yang bernilai, bermanfaat, yang baik. Maksud atau intensi baik yang ditujukan untuk para pelanggannya akan memenangkan hati pelanggan, dan kehangatan dan kompetensi dalam hubungan itu dengan sendirinya kemudian akan datang. Tentu saja maksud baik saja tidaklah cukup; harus diimbangi juga dengan peningkatan layanan dan mutu produk.

Menurut Malone, demikian ditulis dalam buku ini, ada 3 hal penting yang harus dipertimbangkan dengan kuat bila mereka mau mencari pertumbuhan dan profitabilitas: Pertama, perusahaan harus

lebih sadar-diri pada bagaimana tindakan-tindakannya diterima pelanggan, dari sudut pandang kehangatan hubungan dan kompetensi.

Kedua, perusahaan perlu menyebarkan perubahan yang berarti dalam cara mereka berbisnis dengan pelanggan, lebih baik meluruskan kebijakan-kebijakan, praktik-praktik dan proses bisnis mereka untuk memantulkan kehangatan dan kompetensi.

Ketiga, perusahaan perlu menyeimbangkan prioritas-prioritas mereka untuk memberikan layanan yang lebih baik pada minat-minat sekian banyak pemangku kepentingan. Banyak bisnis yang transaksional hari ini mandek karena fokus yang berlebihan pada keuntungan yang sesaat ingin diperoleh, dan sering itu mengorbankan para pelanggan, karyawan dan pemangku kepentingan lain bila berhadapan dengan para pemangku kepentingan perusahaan. [mar, nzl]

Ketika Mengecewakan Netflix adalah contoh paling jelas

bagaimana sebuah penghianatan pada kepercayaan bisa sungguh merusak. Perusahaan itu salah satu yang favorit di Wall Street dan pelanggan. Pada tahun 2011, perusahaan itu mengejutkan pelanggan ketika menaikkan biaya langganan dan membuat ribuan pelanggannya marah. Akibatnya, perusahaan kehilangan 800,000 pelanggan dan hal itu memukul harga saham yang jatuh secara dramatis.

Kerugian-kerugian itu sebenarnya bisa dihindari bila perubahan biaya yang diterapkan perusahaan bisa disampaikan dalam hubungan yang lebih hangat dan kompeten. Pelanggan bisa ‹memaafkan› dan kembali ke suatu merek tergantung bagaimana

Forum Manajemen, November-Desember 2013 13

Page 16: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Esse

nce

Perkembangan dunia bisnis semakin lama makin kompetitif bahkan dalam konteks global. Konteks perdagangan bebas yang diusung Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) “memaksa” perusahaan lokal harus tahan banting terhadap tekanan yang masuk dari negara lain.

“Lingkungan bisnis regional -seperti Indonesia- juga dipengaruhi lingkungan bisnis global, sehingga perusahaan lokal perlu melakukan perubahan pengelolaan secara efektif. Untuk menghadapi kompetisi ketat, manajemen puncak perlu meredefinisikan aplikasi strategi perusahaan,” jelas Hamel dan Prahalad (1994).

Keberhasilan ini sangat tergantung pada berbagai faktor, antara lain strategi, struktur, human capital (SDM), dan budayanya. Mencari peluang usaha dalam situasi kompetitif sekaligus krisis memang bukan hal yang mudah dilakukan, meskipun tetap ada. Penelitian dan sejarah membuktikan bahwa peran modal manusia dalam meraih keberhasilan perusahaan sangat besar.

Perusahaan yang tidak memiliki keunggulan modal manusia, bila meski disokong modal keuangan besar akan tetap akan bersaing, dan berkembang. Lingkungan bisnis yang kompetitif dan krisis global menuntut modal manusia berkualitas tinggi serta pengelolaan

THE PRICELESS

HUMANASSET

CALLED

Oleh: Andreas Budihardjo

Bukan sekadar pengembangan produk, sistem, atau layanan inovatif yang jadi perhatian perusahaan untuk bisa berdaya saing. Tapi, lihatlah sumber daya manusia sebagai modal penting, terutama mereka yang punya kompeten dan motivasi tinggi.

Forum Manajemen, November-Desember 201314

Page 17: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

yang tepat. Pengelolaan modal manusia dilakukan mengacu pada beberapa langkah perencanaan strategis, mulai dari rekrutmen dan seleksi, pemeliharaan, serta pelatihan dan pengembangan secara profesional.

Peran Basis Modal Istilah Human capital atau modal

manusia banyak digunakan sebagai jargon baru dari istilah sumber daya manusia (SDM). Jika ditelusuri secara semantik istilah “modal manusia” seolah terkesan mendudukkan manusia sebagai “sesuatu yang pasif” dan sejajar dengan mesin yang “menghasilkan” keluaran. Meski masih terjadi perdebatan istilah, modal manusia atau SDM dalam hal ini tetap diposisikan sebagai aset perusahaan.

Tapi, jika disimak lebih obyektif, istilah modal sulit digantikan dengan kata lain karena pada dasarnya sudah mencerminkan “asset” dalam manusia, seperti kompetensi dan ketrampilan kerja. Rumusan human capital pada Economic Cooperation and Development (OECD) 1998, merujuk pada pengetahuan, kompetensi dan atribut karyawan yang memberi nilai ekonomis pada organisasi.

OECD kemudian menyempurnakan rumusan “human capital” menjadi pengetahuan, keterampilan, kompetensi dan atribut lain (nilai-nilai, norma, motivasi, dll) yang ada dalam manusia. Memfasilitasi mereka dalam menciptakan “well-being”, dalam diri, sosial dan ekonomi.

Paparan tersebut menunjukkan kalau modal manusia merupakan kompetensi, nilai-nilai, potensi dan kebebasan yang dimiliki setiap manusia dalam menentukan pilihan hidup bermakna secara bebas. Meski makna “kebebasan” masih dapat diperdebatan secara filosofis, namun terlihat lebih mengacu pada bahasan konteks, “kompetensi”, “atribut”, “kebebasan”, “kebermaknaan”, serta pengelolaannya.

Asah Manusia Manusia memegang peran penting

dalam memenangkan persaingan, sehingga wajib terus diasah dan ditingkatkan dalam skala nasional. Secara makro, modal manusia diukur berdasarkan Human Development Index (HDI) yang dikeluarkan oleh insitusi internasional, seperti United Nations Development Programme (UNDP).

Negara maju seperti Norwegia, Australia, Amerika Serikat, Belanda, dan Jerman memiliki HDI sangat tinggi (di atas 0,920). Terbukti dari tingkat kesejahteraan dan kompetensi warga negaranya secara umum. Sementara Indonesia, masih butuh bekerja keras untuk meningkatkan kualitas SDM dengan berbagai upaya, mulai dari peningkatan kesehatan masyarakat, pendidikan, dan ekonomi.

Data UNDP, HDI Indonesia tahun lalu hanya masuk dalam peringkat 121 dunia dengan 0,629 dari total 186 negara yang ada. Memang HDI Indonesia menunjukkan peningkatan cukup baik ketimbang posisi 1980 yang baru 0,422 dan 2011 mencapai 0,617. Tapi, indeks ini masih relatif rendah jika dibandingkan negara-negara tetangga. Singapura misalnya, indeksnya mencapai 0,895, disusul Malaysia (0,769), dan Filipina (0,654).

Data 2010 menunjukkan, negara yang memiliki indeks subjective well-being tinggi antara lain Denmark, Kanada, Norwegia, Cekoslowakia, Swedia dan Belanda.

HUMAN CAPITALManusia: “alat produksi” menghasilkan sesuatu

Manusia: kebebasan memimpin diri dan memilih sesuai dorongan

Human qualities

Human capability

(Sumber: Sen, 1999)

Forum Manajemen, November-Desember 2013 15

Page 18: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Esse

nce

Skala MikroDalam lingkup lebih kecil, modal

manusia lebih mengacu pada kompetensi, komitmen, motivasi, nilai-nilai, kecer-dasan moral, kesejahteraan (well-being) serta keterlibatan karyawan (employee engagement) pada suatu perusahaan. Semua faktor itu langsung tercermin pada kinerja mereka.

Keterikatan atau keterlibatan karyawan seyogianya mengacu pada pilihan bebas yang bermakna dan bukan karena satu hasil manipulasi. Produktivitas yang tinggi yang direfleksikan dari kinerja setiap individu akan berdampak positif pada kinerja perusahaan. MacClleland mengatakan, “Kompetensi SDM merupakan human capital yang perlu dikelola secara efektif karena ikut menentukan keberhasilan organisasi.”

Kompetensi mencerminkan kecakapan karyawan sesuai dengan bidang kerja yang ditekuninnya. Misalnya, seorang manajer harus memiliki kemampuan analitikal dan manajerial tinggi seperti dalam mengelola sekaligus mengembangkan anak buah.

Dalam dunia usaha yang semakin terbuka, tuntutan kompetensi global jadi menjadi standar baru yang wajib dipenuhi. Kompetensi global pada dasarnya mengacu pada pengetahuan, kemampuan, serta kepribadian yang “mumpuni” dalam konteks dunia (global).

Seorang pemimpin berkompetensi global atau berkompetensi “inter-cultural” memiliki kepribadian terbuka (open) terhadap lingkungan bisnis dan tuntutan para pemangku kepentingannya. Ia juga memiliki pengetahuan bisnis internasional, mampu bekerja sama, dan berdagang dengan perusahaan dari negara lain.

Dengan demikian, ia mampu menghadapi lingkungan bisnis yang kompetitif secara arif. Perusahaan wajib menempatkan manusia sebagai modal yang berharga sekaligus menekankan kehendak bebas mereka untuk memilih sesuatu yang bernilai bagi mereka. Untuk memutuskan bergabung atau tidak dengan suatu perusahaan, kemudian bersama para karyawan berkomitmen mencapai suatu tujuan.

Perusahaan elektronik Samsung asal Korea Selatan, menjadi bukti keberhasilan pengembangan modal manusia dengan memposisikan karyawan dan perusahaan mereka sebagai yang terkemuka dekade ini. Strateginya, selain melihat kompetensi dan potensi, perusahaan berupaya merekrut dan menyeleksi karyawan yang menganut nilai-nilai tersebut.

8 INDIKATORStatus kesehatanPekerjaanKeseimbangan hidupPendidikan dan keterampilanKoneksi sosialKualitas lingkunganKeamanan pribadi, sertaSubjective well-being

HDI dari OECD ditentukan berdasarkan ukuran kesejahteraan kehidupan manusia:

BOX

---batas box

PEOPLE

INTEGRITY & CO-PROSPERITY

EXCELLENCE

CHANGE

The Values of SAMSUNG

Forum Manajemen, November-Desember 201316

Page 19: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Selain Samsung, Zappo merekrut calon karyawan dengan tidak hanya mengindahkan kompetensi tetapi juga keselarasan nilai mereka dengan budaya yang berlaku (cultural fit). Secara singkat dapat dikatakan bahwa nilai-nilai diri merupakan bagian dari modal manusia yang berharga dan jika selaras dengan nilai-nilai perusahaan maka akan menjadi modal organisasi yang bernilai dalam upaya mencapai visi, misi dan sasaran perusahaan.

Timbang dan SelaraskanDemi tercapainya tujuan perusahaan,

keselarasan nilai diri dengan organisasi merupakan salah satu modal dasar yang kuat. Selain itu, kesamaan perspektif akan turut membangun komitmen afektif karyawan -karena kesamaan visi, misi, dan nilai dengan perusahaan. Hasilnya, mereka mempunyai kepuasan kerja yang tinggi serta berdampak positif pada kinerja. Ujung akhirnya adalah terdongkraknya performa korporasi.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa komitmen afektif berkorelasi dengan kepuasaan kerja dan kinerja perusahaan. Termasuk korelasi dengan gaya kepemimpinan yang mengantar perusahaan mencapai tujuannya.

Perusahaan perlu mempertimbangkan kecerdasan moral. Menurut Lennick dan Kiel dalam Moral Intelligence (2005), “Kecerdasan moral merupakan satu kapasitas mental untuk menentukan penerapan prinsip universal. Kecerdasan moral menjadi bagian dari modal manusia yang mengantar perusahaan pada keberlanjutan usahanya (sustainability).

Pemimpin dengan kecerdasan moral sangat dibutuhkan oleh perusahaan masa kini dan masa depan, karena kemampuannya membangun citra positif yang dibutuhkan. Para pemimpin ini memiliki integritas tinggi, menawarkan janji apa yang dapat ia penuhi dan tidak membohongi para pemangku kepentingan.

Pencitraan diri penting tetapi jika hanya sebatas wacana tentu akan berdampak negatif. Pembangunan citra harus dibarengi dengan kenyataan. Paling mudah, contoh kalau janji yang tawarkan pada pelanggan harus dipenuhi. Budihardjo dalam salah satu penelitiannya (2005) mengemukakan bahwa kecerdasan moral para manajer menengah Indonesia relatif baik kendati demikian masih perlu ditingkatkan karena masih belum optimal. [ab, str, nzl]

Forum Manajemen, November-Desember 2013 17

Page 20: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Spot

light

MENANTI KESEIMBANGAN BARU 2013 - 2014Liputan khusus: Lucia Priandarini

Forum Manajemen, November-Desember 201318

Page 21: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Hempasan badai ekonomi

2013 memang tidak

sekeras 2008. Namun,

kondisi fundamental

Indonesia dan dunia tidak

sebaik pada masa itu.

Artinya, tantangan yang

dihadapi Indonesia pun

tidak kalah berat dengan

situasi mencekam lima

tahun silam.

Dalam keterangan persnya, Wakil Ketua Dewan Promosi untuk Perdagangan Internasional China (CCPIT), Yu Ping, menyatakan pemerintahnya tidak serta merta merasa diuntungkan karena Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, tidak hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pacific Economic Cooperation (KTT APEC) 2013 awal Oktober lalu. Menurut Yu, sebagai sebuah kesatuan kekuatan, jika ada satu pemimpin negara yang berhalangan hadir, jusrtu menjadi kerugian bagi negara lain.

Pernyataan Yu Ping mencerminkan kondisi ekonomi dunia saat ini. Krisis membuat semua negara berada dalam posisi setara dan saling bergantung. Semua negara, baik yang maju maupun berkembang, sama-sama lemah, tapi sekaligus masih berpeluang maju. Demikian ungkap Pakar Manajemen Stratejik, Profesor Sammy Kristamuljana, Ph.D. Menurutnya, secara umum tidak ada yang benar-benar baru dalam KTT APEC 2013 lalu. Namun setidaknya, ke-21 pemimpin negara

Forum Manajemen, November-Desember 2013 19

Page 22: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Spot

light

menegaskan kembali komitmen mereka akan pertumbuhan berkelanjutan yang adil dan pengembangan konektivitas.

Meski demikian, selain membawa manfaat, konektivitas serta tautan antara faktor domestik dan global tentu memunculkan tantangan tersendiri bagi perekonomian Indonesia. Saat artikel ini dibuat, kebijakkan “government shutdown” masih berlangsung di AS. Jika dalam dua pecan pekan kondisi ini masih berlangsung, pertumbuhan ekonomi AS diprediksi menurun hingga setengah persen, yang lambat laun akan berdampak pada investasi perusahaan Amerika di Indonesia. Mencari titik tengah antara integrasi dan isolasi dari gonjang-ganjing perekonomian dunia dipercaya menjadi inti dari seni pengelolaan perekonomian nasional.

Stabilitas Semu Pasca krisis 2008, bank sentral

Amerika, The Fed, memberikan stimulus moneter dengan menggelontorkan dana dalam jumlah besar ke Brasil, Rusia, India, China (BRIC), dan negara-negara berkembang Asia Pasifik, termasuk Indonesia. Tingginya likuiditas di negara-negara tersebut selama empat tahun terakhir membuat pendanaan sektor riil menjadi lebih mudah dan mampu menjaga indeks harga saham gabungan (IHSG) tetap stabil. Sehingga, wacana The Fed untuk mengurangi program stimulus ekonomi direspon berlebihan oleh pasar, dan sempat mengguncang nilai tukar mata uang negara berkembang terhadap dollar AS.

Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, program yang disebut quantitative easing tersebut membuat negara-negara berkembang seolah berada dalam kondisi ekonomi normal dan stabil. Padahal kenyataannya, sama sekali tidak. Ketika pertengahan September 2013 kebijakan tersebut urung dicabut, bukan berarti negara-negara berkembang, termasuk Indonesia bisa bernapas lega. Menurut Chief Economist PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., A. Prasetyantoko, jika tahun depan perekonomian AS tumbuh pada kisaran 3 persen dan suku bunga naik, hanya soal waktu, arus modal di negara-negara berkembang akan ditarik kembali ke AS.

Pembalikan arus modal secara drastis maupun bertahap tersebut akan berujung pada rendahnya tingkat likuiditas. Ini akan menjadi tantangan cukup berat bagi pelaku usaha di Indonesia, terutama di bidang pendanaan.

InflasiApalagi, Prasetyantoko menam-

bahkan, kondisi fundamental ekonomi Indonesia saat ini tidak begitu baik. Berdasarkan Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi Badan Pusat Statistik (BPS) Edisi 40, September 2013, tingkat inflasi -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Indonesia

Thailand

Singapore

China

Phillippines

USA

Korea

Malaysia

Japan

TINGKAT INFLASI DI 9 NEGARA(Indonesia Economic Quarterly, Laporan Bank Dunia, Oktober 2013)

*September inflation figure for IndonesiaSource: National statistical agencies via CEIC; BPS

(year-on-year, Agustus 2013)

Forum Manajemen, November-Desember 201320

Page 23: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

di Indonesia periode Agustus - September 2013 mencapai 9 persen, paling tinggi dibanding delapan negara lain. Tingkat inflasi di Malaysia, misalnya, hanya 2 persen.

Defisit neraca pedagangan dan neraca transaksi berjalan yang ditandai dengan rendahnya nilai ekspor dibanding impor, membuat Indonesia menjadi negara setelah India yang nilai tukarnya paling terdepresiasi terhadap dolar. Negara-negara yang perekonomiannya tumbuh cukup tinggi tapi amat bergantung pada dana asing untuk mengelola perekonomiannya akan lebih rentan jatuh jika terjadi pembalikan arus modal.

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang memicu tingginya inflasi pada Juni dan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) Jakarta di awal tahun ini ikut menambah beban tersendiri bagi pelaku usaha. Usaha-usaha yang tergolong foot loose industry dengan cepat merelokasi pabrik mereka ke Jawa Tengah atau Jawa Timur. Beberapa perusahaan multinasional diam-diam memindahkan pabrik mereka ke luar negeri. Padahal, dibanding negara lain, Indonesia sebenarnya lebih unggul, jika saja kebijakan pemerintahnya lebih bersahabat.

“Investor mulai meninggalkan China karena biaya upah di China terlalu besar. India tidak lagi dilirik karena rupee terus melemah, defisitnya neraca perdagangan, banyak konflik, dan tidak punya energi. Bangladesh tidak bisa menjamin situasi kerja yang layak bagi pekerjanya. Sekarang Vietnam sedang menjadi anak emas. Konon, kebijakan investasinya lebih fleksibel dibanding Indonesia,” ungkap Profesor Sammy.

Namun, Profesor Sammy yakin jika relokasi masih berlangsung sampai tahun depan, kenaikan upah hanya akan sebesar inflasi riil, dan akan berhenti di satu titik. Masyarakat perlahan akan mulai belajar bahwa kenaikan upah terus menerus akan membuat lebih banyak perusahaan,

terutama Usaha Kecil Menengah (UKM) gulung tikar dan angka pengangguran meninggi. Selain itu, pemerintah dinilai masih belum berkomitmen menciptakan situasi dan kebijakan investasi Indonesia menjadi sefleksibel, seaman, dan sepasti negara maju.

FAKTOR UTAMA PENGHAMBAT BISNIS KORUPSIBIROKRASI TIDAK EFISIEN

MINIM SOKONGAN INFRASTRUKTUR

AKSES PEMBIAYAAN

BELENGGU KEBIJAKAN BURUH

KEBIJAKAN TIDAK STABIL

ETOS KERJA BURUK

INFLASIPAJAK TINGGISTABILITAS POLITIK

SDM PENDIDIKAN RENDAH

KESEHATAN BURUK

KRIMINAL DAN PENCURIAN

KEBIJAKAN PAJAK

MINIM KAPASITAS TERHADAP INOVASI

KEBIJAKAN VALUTA ASING

19.3%15.0%9.1%6.9%6.3%5.7%5.7%5.2%5.2%4.9%4.2%3.5%2.8%2.6%2.1%1.6%

(Sumber: The Global Competitiveness Report 2013–2014, World Economic Forum)

Forum Manajemen, November-Desember 2013 21

Page 24: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Spot

light

Investasi MelambatHarapan akan peningkatan kese-

jahteraan masyarakat, terutama pekerja, muncul dari rencana penerapan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang sedianya akan diterapkan mulai Januari 2014. Di bawah pengelolaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Jamsosnas akan menggantikan program-program jaminan sosial sebelumnya (Askes, Jamsostek, Taspen, Asabri) yang dinilai kurang memberikan manfaat bagi penggunanya. Meski demikian, A. Prasetyantoko mengingatkan bahwa manfaat Jamsosnas belum akan berdampak langsung hingga sistem dan implementasinya berjalan jelas.

Faktor implementasi, lagi-lagi menjadi pokok persoalan yang membuat program pemerintah lain, yaitu empat paket kebijakan penyelamatan ekonomi yang sudah diluncurkan pada akhir Agustus lalu, menjadi tidak bergigi.

Sejalan, Profesor Sammy juga sama-sama meyakini bahwa kebijakan ini tidak akan efektif. “Apalagi pada tahun pemilu 2014 nanti, semua menteri sebagai pelaksana kebijakan tersebut, sibuk mengamankan kepentingan masing-masing,” katanya.

Lima jurus BI yaitu; empat kali menaikkan tingkat suku bunga dalam setahun, memperpanjang tenor Sertifikat Bank Indonesia, memperluas instrumen simpanan valas berjangka, menyesuaikan aturan giro wajib minimum, dan menerbitkan aturan nilai pinjaman kredit properti, dinilai sudah tepat, namun masih perlu kerjasama semua pihak.

Kolaborasi faktor-faktor domestik dan global di atas membuat Bank Dunia memprediksi ekonomi dan investasi Indonesia akan melemah di tahun 2014. Dalam paparan Indonesia Economic Quarterly-nya, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014 mendatang hanya mencapai 5,3 persen. Soal ini, A. Prasetyantoko punya pendapat sendiri, “Perkembangan ekonomi Indonesia memang masih melambat pada 2014. Tapi prediksi saya tidak sepesimis prediksi Bank Dunia. PDB kita masih ditopang belanja domestik atau konsumsi masyarakat.”

Kelas MenengahAwal 2013, seperti tahun-tahun

sebelumnya, pemerintah menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi tahun ini diharapkan kembali bersumber dari konsumsi masyarakat. April 2013, data Asian Development Bank (ADB) menyebut bahwa konsumsi swasta tumbuh 5,3 persen dan berkontribusi hampir setengah

4 KEBIJAKAN PENYELAMATAN EKONOMI

Perbaikan neraca transaksi berjalan dengan menurunkan impor migas dan mendorong ekspor

1

3

2

4Penghapusan daftar negatif investasi

Stabilisasi harga pangan

Pengenaan pajak penjualan barang mewah

“Konsepnya sudah benar, mencakup tujuan jangka panjang dan pendek. Tapi implementasinya belum dijabarkan. Risikonya akan menjadi lebih besar jika belum juga terlaksana di 2014,” Prasetyantoko menegaskan.

Forum Manajemen, November-Desember 201322

Page 25: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

dari total pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) dari segi pembelanjaan. Ini merupakan angka tertinggi dalam empat tahun terakhir.

Angka ini didukung beberapa kondisi seperti penyesuaian gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan TNI Polri, kenaikan UMR, serta peningkatan pendapatan tidak kena pajak (PTKP). Selain itu, kontribusi peningkatan konsumsi berasal dari pembelanjaan menjelang Pemilu 2014.

Meski demikian, menurut pakar perencana keuangan dari QM Financial, Ligwina Hananto, kenaikan penghasilan hanyalah kenaikan pendapatan rumah tangga yang belum tentu diikuti daya beli. Jika pendapatan meningkat, namun disusul inflasi tinggi, tentu sulit mempertahankan daya beli. Maka, penting agar pemerintah dapat mewujudkan kebijakan pengendalian inflasi, menciptakan insentif menabung, mendorong UKM agar produksi lokal bisa terlibat dalam pemenuhan konsumsi masyarakat, mengatur tata niaga bahan pokok agar tidak terjadi lonjakan harga.

Di tengah ketidakpastian situasi ekonomi, dukungan pemerintah terhadap peningkatan daya beli masyarakat, khususnya golongan menengah, memang adalah salah satu peluang yang harus ditangkap pelaku usaha. Menyikapi kenaikan suku bunga acuan BI, menurut Profesor Sammy, usaha seperti properti, misalnya, sebaiknya diarahkan pada pasar niche, mengarah pada kelas menengah ke atas yang masih punya uang lebih untuk investasi.

Kelas PenopangMaret 2013 lalu, lembaga konsultan

manajemen bisnis, Boston Consulting Group, merilis hasil risetnya tentang pertumbuhan kelas menengah atas Indonesia yang diprediksi mencapai 141 juta orang pada 2020. Populasi kelas menengah dengan asumsi pengeluaran di atas Rp 3 juta per bulan akan melonjak dari 23,2 juta jiwa menjadi 49,3 juta jiwa.

Sementara kaum elite yang pengeluarannya di atas Rp 7,5 juta per bulan juga akan naik dari 2,5 juta jiwa menjadi 6,9 juta jiwa. Angka ini didasarkan pada tren konsumsi kebutuhan rumah tangga yang makin berorientasi pada fungsionalitas dan kenyamanan. Prediksi ini tentu dapat dibaca sebagai sinyal positif bagi pelaku usaha domestik maupun multinasional.

Di bidang politik, yang nyata bertatutan erat dengan kondisi ekonomi, golongan menengah tersebut diprediksi juga akan menentukan nasib bangsa ini pada Pemilu 2014 mendatang. Dalam kumpulan esainya, “Ekonomi Indonesia, Mau ke Mana?” yang diterbitkan Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) pada 2011, Wakil Presiden Boediono menyebut masyarakat kelas menengah Indonesia sebagai kelas pembaharu. Mereka adalah golongan yang berpotensi berkontribusi langsung kepada demokrasi.

Ketika masyarakat berpenghasilan rendah lebih memusatkan upaya pada bagaimana memenuhi kebutuhan dari hari ke hari, dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi, golongan menengah

Real GDP (annual percent change) 6.5 6.2 5.6 5.35.4 4.3 7.3 6.70.2 -2.8 -3.4 -2.6

-1.1 -1.9 -2.5 -2.33.6 3.4 3.4 3.9

Cunsumer price index (annual percent change)Current account deficit (percent of GDP)Budget Balance (percent of GDP)Major trading partner GDP (annual percent change)

 

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia2011 2012 2013p 2014p

(Sumber: BI; BPS; Kementrian Keuangan; World Bank staff projections

Forum Manajemen, November-Desember 2013 23

Page 26: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Spot

light

diharapkan berkomitmen mengawal demokrasi. Namun, menurut Boediono, pertumbuhan kelas menengah hanya dapat bermanfaat bagi Indonesia bila didukung pelayanan publik yang baik, keteraturan tata kelola pemerintahan, akses pendidikan yang merata, dan pertumbuhan ekonomi yang tersebar sehingga tercipta iklim kompetisi yang sehat.

Era Baru 2008, saat krisis menyapu

perekonomian Amerika Serikat dan sebagian Eropa, Indonesia termasuk negara yang tetap memiliki pertumbuhan ekonomi positif. Menurut Ligwina Hananto, ini terutama karena ekonomi lebih banyak dipengaruhi faktor konsumsi. Kita tidak bergantung terlalu banyak pada ekspor impor. Bedanya dengan saat ini, rupiah melemah karena disinyalir lambatnya keputusan menaikkan harga BBM diangkat, sehingga timbul defisit. Selain penyebab lain yaitu penarikan dana dari negara berkembang ke negara Barat.

Dalam hal perencanaan keuangan, sebetulnya untuk keluarga-keluarga Indonesia, efek perubahan kurs dolar-rupiah ini tidak terlalu banyak. Namun karena kita adalah negara yg banyak sekali mengimpor bahan baku, maka keluarga-keluarga Indonesia tetap terkena dampaknya walaupun belum tentu secara langsung. Di 2014, harga bahan pokok, akibat perubahan kurs, harga bahan pokok diprediksi akan kembali meningkat.

Hal yang perlu dilakukan oleh keluarga adalah memonitor perubahan harga bahan pokok di pasaran dan melakukan substitusi dengan bahan yang lebih murah, atau substitusi pos pengeluaran dan mengalokasikan pos lain yang tersier untuk keperluan pokok. Dalam beberapa kasus, bahkan perlu direkomendasikan meningkatkan penghasilan.

“Saya optimis karena kita punya bonus demografi yang ke depannya akan menjadi tenaga kerja potensial, kekayaan alam, dan pasar golongan menengah

PERBANDINGAN NILAI EKSPOR & IMPOR APPENDIX FIGURE 9: EXPORTS OF GOODS

APPENDIX FIGURE 10: IMPORTS OF GOODS

MINING & MINERALSOIL & GAS

AGRICULTURE & FORESTY

MANUFACTURING

TOTAL EXPORTS

4

8

12

16

AGU 2010 FEB 2011 AGU 2011 FEB 2012 AGU 2012 FEB 2013 AGU 2013

20USD billion

TOTAL IMPORTS

4

8

12

16

20

AGU 2010 FEB 2011 AGU 2011 FEB 2012 AGU 2012 FEB 2013 AGU 2013

CONSUMER

OIL & GASCAPITAL

INTERMEDIATE

USD billion

yang berdaya beli. Tugasnya sekarang adalah meningkatkan kapasitas,” ujar Prasetyantoko. Apalagi, The Global Competitiveness Index 2013–2014 yang dirilis World Economic Fourm menempatkan Indonesia pada posisi 38 dari 148 negara. Setingkat di bawah Thailand, dengan Swis pada posisi pertama, dan Singapura pada ranking kedua.

Forum Manajemen, November-Desember 201324

Page 27: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Hingga muncul pemimpin baru yang berkomitmen pada terciptanya kondisi pendukung perekonomian nasional, semua pihak nampaknya harus sabar dengan sekadar mengamati dan menunggu. “Business as usual tanpa ada yang berani mengambil keputusan besar, sampai muncul presiden baru dengan prediksi kebijakan yang akan dikeluarkan,” demikian analisa Profesor Sammy tentang kuartal pertama perekonomian 2014. Dengan demikian, pesan Prasetyantoko untuk para pelaku usaha dalam menutup penghujung 2013 dan membuka 2014 adalah, “Lebih baik tidak melakukan banyak ekspansi.” [luc, str, nzl]

Indonesia dinilai sangat kompetitif dalam beberapa hal seperti besarnya pasar domestik, PDB, dan akses terhadap pinjaman modal. Secara global, ada 12 Indikator utama:

InstitusiInfrastrukturKondisi makroekonomiKesehatan PendidikanEfisiensi pasar produkEfisiensi pasar tenaga kerjaPerkembangan pasar uangKesiapan teknologiBesar pasar�Tingkat kerumitan dunia

bisnisInovasi.

THE GLOBAL COMPETITIVENESS INDEX 2013–2014

Forum Manajemen, November-Desember 2013 25

Page 28: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Asia

Foc

us

Pertumbuhan ekonomi China yang dramatis selama dua dekade terakhir telah menciptakan lebih banyak ketergantungan pada sumber daya alam mancanegara. Pasalnya, bahan baku tidak bisa disuplai dan dihasilkan dari wilayah domestik. Tak bisa disangkal bahwa keajaiban China juga mengentaskan ratusan juta orang

dari lembah kemiskinan, namun pada saat yang sama menggambarkan peta baru perekonomian global yang didasari oleh ketergantungan lintas negara.

Seberapa cepat pertumbuhan ekonomi di China, kiranya akan mengakibatkan para pemangku kebijakan di negara dan kawasan untuk memutar

SANG NAGA LELAH, DUNIA JENGAH!Era globalisasi mengakibatkan perputaran ekonomi dunia saling bergantung antara beberapa negara maju dalam suatu kawasan tertentu. Namun, banyak mata tetap terfokus pada geliat ekonomi di Negeri Tirai Bambu, sebagai salah satu parameter terpenting bagi pertumbuhan ekonomi global.

Oleh: Agus Suyono

Forum Manajemen, November-Desember 201326

Page 29: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

otak dan mengkalkulasi ulang proyeksi pertumbuhan ekonomi mereka. Dalam kondisi perekonomian dunia yang tak menentu seperti sekarang ini, angka dua digit bagi China rasanya terlalu naif. Namun demikian, kuartal pertama 2013, capaian 7,7% dirasakan masih kurang maksimal. Para pengamat ekonomi berharap pertumbuhan ekonomi China bisa tumbuh sampai 8-9%.

Tapi, pemerintah China mempro-yeksikan angka 7,5%, jauh lebih rendah dari angka perkiraan dari banyak lembaga ekonomi dunia. Target ini terbilang moderat, tapi masih lebih rendah dari capaian 7,8% tahun lalu (2012), sekaligus menajdi merupakan angka pertumbuhan terendah di China dalam 13 tahun terakhir.

Menciptakan dampak psikologis negatif bagi

pelaku usaha akan merugikan perekonomian

nasional. Gebrakan ekonomi menyeluruh harus

dilakukan dan dikelola baik agar memastikan tidak terperosoknya

pertumbuhan, konsumsi domestik, dan indikator

ekonomi lainnya. Li Keqiang – Perdana Menteri China

Prediksi Sang PMSelaku Perdana Menteri, Li Keqiang

bahkan dalam pidato resmi beberapa waktu lalu menyatakan, prediksi pertumbuhan ekonomi China tahun ini akan kurang dari 7%. Angka yang merupakan hasil terburuk dalam dua dekade terakhir, namun

dia menegaskan kalau China sedang memasuki pertumbuhan dalam kisaran yang lebih masuk akal.

Meski hanya 7%, PDB China masih dua kali lipat lebih besar daripada kondisi satu dekade lalu. Dengan kesadaran untuk memasuki era ekonomi dengan pondasi yang lebih kuat, Li tengah membangun peralihan dari industri padat karya menuju ekonomi berbasis pengetahuan dan teknologi. Industrialisasi, urbanisasi, peningkatan produksi pada agroindustri dan pengembangan teknologi dapat mendorong pertumbuhan yang sehat dan ideal.

Li mengatakan bahwa tak mudah untuk mengontrol dan mengendalikan perekonomian raksasa macam China, namun angka pertumbuhan yang berada di luar harapan publik Internasional ini sebetulnya masih menempatkan derap ekonomi China pada jalur ekspansi. Dengan reformasi kebijakan yang berorientasi pada pasar, China tetap dapat menjaga angka pertumbuhan untuk menyumbang stabilitas ekonomi global.

Forum Manajemen, November-Desember 2013 27

Page 30: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Asia

Foc

us

Pada masa awal kepemimpinannya, rezim Li diprediksi masih butuh waktu untuk mendaratkan kebijakan umum dari Beijing sampai ke pelosok daratan China. Di sisi lain, pemerintah China tengah menghadapi penggelembungan hutang pemerintah daerah, kebijakan perbankan yang bermasalah, dan pertumbuhan industri manufaktur yang di luar harapan.

Melemahnya industri manufaktur dipicu menurunnya permintaan pasar mancanegara. Peningkatan upah buruh juga diduga turut membuat produk China kurang kompetitif di pasar global dan banyak pelaku manufaktur mulai hengkang dari daratan China. Latar belakang ini kemudian membuat pemerintah China lebih realistis dalam mematok proyeksi pertumbuhan ekonomi mereka, di bawah 7%.

PesimismeBanyak pengamat menurunkan angka

prediksi terhadap pertumbuhan ekonomi China. Di tengah risiko dan situasi ekonomi global yang tak menentu, China juga menghadapi tantangan industri keuangan dan perbankan domestik yang rapuh. Tapi, pesimisme terhadap ekonomi China sebetulnya terlalu berlebihan. Lebih tepat dikatakan kalau perekonomian China hanya sedang melambat.

Kekhawatiran berlebih pada perekonomian China berdampak pada penurunan harga komoditas mancanegara. Pelemahan ini sama saja dengan menurunnya serapan komoditas mancanegara menunju China. Negara yang mengandalkan China sebagai tujuan ekspor utama mulai gerah dengan kondisi ini. Sebut saja Taiwan, Australia, dan beberapa negara di kawasan Timur Tengah semua mulai berhitung ulang.

Meski demikian, tidak sedikit pengamat yang memprediksi kalau kondisi ini justru postifuntuk pertumhuhan ekonomi China dalam janga menengah dan panjang. China akan mencapai titik keseimbangan baru dengan pertumbuhan ekonomi lebih sehat dan stabil.

Menanggapi pesimisme ini, peme-rintah China juga tidak berpangku tangan. Mereka juga giat menggenjot arus konsumsi domestik, apalagi ditambah dengan peningkatan upah buruh yang bisa meningkatkan daya beli. Pemerintah berharap para buruh juga lebih berani merogoh kocek guna meningkatkan konsumsi, demi memperlancar sirkulasi denyut ekonomi domestik.

Di samping itu, pesatnya pertumbuhan ekonomi di kalangan kelas menengah, bagi para pengamat kebijakan, merupakan momentum yang tepat untuk menelurkan regulasi jangka menengah dan panjang demi menjaga pertumbuhan yang stabil dan berkesinambungan. Menjadikan kondisi tidak mudah goyang oleh kondisi global. Kelas menengah di China, dengan jumlah yang relatif besar, punya kekuatan lebih besar dalam menghadapi gejolak perekonomian global.

Lebih dua dekade China bercokol

dalam angka pertumbuhan yang fantastik. Tapi, jika

tidak diimbangi dengan terobosan dalam penerapan teknologi canggih, maka penerimaan

ekonomi yang sama akan

menghasilkan “output” yang lebih

kecil.Seng Lai Yin - Jurubicara Biro

Statistik Nasional China

Forum Manajemen, November-Desember 201328

Page 31: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

RitelPertumbuhan bisnis retail di China

juga menurun. Pada kuartal I dan II 2013, kinerja retail tercatat hanya 12,7%, turun dari tahun lalu yang mencapai 14,4%. Sumber terpercaya di pemerintahan mengatakan kalau kondisi ini hanya transisi menunju kondisi lebih sehat.

Kondisi makin parah karena terjadi penurunan anggaran konsumsi keluarga di perkotaan turun menjadi 6,5% periode Januari-Juni 2013, turun dari periode yang sama tahun sebelumnya 9,7%, lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi nasional. Fakta ini memicu tingkat konsumsi dan daya beli konsumen domestik yang tak berimbang dan tak merata.

Arus Konsumsi Perilaku konsumen, khususnya kelas

menengah ke bawah, yang cenderung berhati-hati menjerumuskan China pada pertumbuhan ekonomi yang berbasis investasi dan ekspansi. Prinsip yang mulai dianggap usang setelah lebih dari dua dekade berhasil menciptakan lonjakan pertumbuhan ekonomi negara.

Menggenjot arus konsumsi adalah keharusan. Namun jalan masih tampak terjal. Angka konsumsi hanya menyumbang 45,2% PDB pada paruh

pertama tahun 2013, turun dari 60,4% periode yang sama tahun sebelumnya. Investasi domestik, yang meliputi ekspansi pabrik, real estate dan pembangunan infrastruktur meningkat 53,9% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 51,2%. Tak ada pilihan lain. Untuk menjaga momentum pertumbuhan, ekspansi masih menjadi pilihan terbaik.

Pebisnis Domestik BerteriakCheng Cin Chao, pemilik pabrik

komponen komputer penyuplai Sony, telah bekerja keras sesuai arahan dan regulasi pemerintah, namun tidak menuai sukses. Apa yang digembar-gemborkan pemerintah sebagai masa transisi untuk masuk dalam stabilitas baru, menurutnya tidak lebih dari pepesan kosong saja.

Dia mengeluhkan naiknya upah buruh dan terapresiasinya mata uang RMB sebagai biang kerok menurunnya daya saing produk China di pasar mancanegara. Dia bisa bertahan sejauh ini karena melakukan diversifikasi bisnis, tak hanya menggeluti bisnis komponen komputer saja.

Masalahnya, bukan hanya pabrik komponen komputernya yang terkena imbas dari situasi perekonomian dunia yang tak menentu, diversifikasi usaha macam restoran juga pelan-pelan lesu.

Forum Manajemen, November-Desember 2013 29

Page 32: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Asia

Foc

us

“Saya juga memiliki puluhan restoran cepat saji, dan sebagian besar terus merugi, sebagai akibat pertumbuhan ekonomi yang lelet ini,” keluhnya.

Awal tahun ini, para pemangku kebijakan menjanjikan regulasi sektor perumahan untuk mencegah meluasnya dampak negatif perekonomian global, dan sempat menjadi salah satu hal positif yang membuat nadi perekonomian tetap berdenyut.

Faktanya, proyek infrastuktur berupa pembangunan perumahan naik 2,9% pada paruh pertama tahun ini dan dianggap cukup melegakan. Menjelaskan kalau investasi perumahan masih diminati, khususnya di Beijing dan Shenzhen. Situasi ini membuat pengambil kebijakan di Beijing berpikir keras untuk meratakan angka pertumbuhan dan sirkulasi ekonomi.

Reformasi Pasar Keuangan Salah satu fokus perhatian

pemerintah China adalah regulasi sistem pasar keuangan. Bank sentral China memperkenalkan asuransi simpanan dalam sistem perbankan. Para pengamat menyambut kebijakan ini sebagai titik awal liberalisasi suku bunga perbankan.

Fluktuasi suku bunga yang bergerak bebas akan mengurangi profitabilitas bank yang sekarang ini berada di bawah kuasa mutlak pemerintah komunis China. Pergerakan suku bunga ini memicu modal bank dan simpanan nasabah dibayang-bayangi risiko, sehingga perlu adanya asuransi sistem keuangan dan perbankan.

Suku bunga yang dipatok terlalu rendah justru memicu harga properti terus melambung. Di sisi lain, suku bunga liberal juga akan membantu

mengurangi kebutuhan perbankan bayangan, sekaligus memicu risiko bagi pelaku bisnis. Bagaimana juga, kebijakan baru bank sentral ini mirip semilir angin segar untuk membuat aktivitas dunia perbankan menjadi lebih bergairah, khususnya para pelaku bisnis yang berani mengambil risiko dalam investasi keuangan mereka.

Di China, industri perbankan terjerat menghadapi regulasi suku bunga yang ketat, baik untuk pinjaman maupun simpanan. Dalam beberapa dekade terakhir, bank pelat merah menggalang dana untuk memuaskan kepentingan investasi pemerintah. Hal ini berdampak pada penyaluran kredit yang tidak berimbang.

Perusahaan pelat merah mendapatkan kucuran kredit yang lebih besar dengan kriteria yang lebih moderat. Sebaliknya banyak wirausahawan domestik cuma bisa meneteskan air liur melihat kucuran dana segar bagi perusahaan pelat merah itu. Padahal, di waktu yang sama, puluhan lembaga keuangan non-bank beroperasi menyalurkan kredit di luar regulasi suku bunga perbankan yang ditetapkan pemerintah.

Situasi ketidakseimbangan ini tidak berlangsung lama. Sejak China memasuki ekonomi transisi, ketergantungan pada arus konsumsi domestik dan pengembangan industri jasa keuangan kiranya akan menyeimbangkan alokasi dana yang tertanam di bank pelat merah, dan memaksa para pemangku kebijakan untuk tidak mengatur aliran dana perbankan secara diskriminatif. Pola diskriminasi perbankan ini memicu lahirnya Lembaga Keuangan Bayangan.

Berada di luar kontrol pemerintah pusat Tidak hanya didanai oleh simpanan nasabah resmi, melainkan juga dana-dana yang disinyalir berasal dari para pengusaha “hitam” Menawarkan kredit berbunga sangat tinggi kepada perorangan, pelaku bisnis, dan bahkan untuk pemerintah daerah Potensi besar menjerat hutang bagi nasabah

Lembaga Keuangan Bayangan

Forum Manajemen, November-Desember 201330

Page 33: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Aktivitas lembaga keuangan bodhong ini, ironisnya makin menggurita, mereka tak menerapkan regulasi resmi, tanpa kontrol, supervisi, dan tidak transparan. Pada saat yang sama, risiko buruk juga harus ditanggung oleh bank-bank resmi dengan ruang gerak penyaluran kredit yang diskriminatif, plus suku bunga yang tak kompetitif.

Mereka mulai ditinggalkan nasabah. Akhirnya, mengabaikan kontrol suku bunga adalah cara paling efektif untuk bersaing dengan lembaga perbankan bayangan atau membangun mediasi dengan mereka ini.

Pekerjaan RumahTerlalu banyak pekerjaan rumah untuk

membenahi sistem perbankan China yang kusut. Implementasi asuransi simpanan hanyalah satu langkah awal, tapi sangat bermakna untuk reformasi perbankan dan industri keuangan. Rentetan pembenahan regulasi sistem keuangan merupakan proyek jangka panjang dengan memperhatikan kepentingan publik dan kepentingan pemerintah China sendiri.

Sudah lebih dari dua dekade China menegaskan dirinya sebagai raksasa ekonomi dunia, namun sayang tak dibarengi dengan pengembangan industri keuangan domestik. Sektor keuangan cenderung “introvert” atau tertutup terhadap campur-tangan pengaruh pasar global. Geliat industri keuangan dan perbankan ini tak bisa lepas dari cengkeraman orang-orang kuat di Partai Komunis China.

Ekonomi IntegralPerhatian reformasi ekonomi China

terletak pada kesadaran baru akan hubungan saling ketergantungan dengan perekonomian negara lain. Pemerintah China saat ini tengah berpikir untuk memutuskan bergabung dengan Perjanjian Kemitraan Lintas Pasifik (Trans Pacific Partnership Agreement - TPPA). Suatu upaya menciptakan kawasan perdagangan bebas terbatas. Dan jika China menggabungkan diri dengan

menuntut mereka agar lebih kompetitif dan mampu bersaing dengan kompetitor asing.

Dari sudut pandang China, fenomena ini akan menandai perkembangan positif untuk memicu privatisasi perusahaan pelat merah, menciptakan iklim persaingan yang seimbang bagi pelaku wirausaha, dan memungkinkan fluktuasi harga produk dan suku bunga kredit yang berorientasi pada pasar.

Namun sayang, kawasan perdagangan bebas lintas pasifik masih terlalu pagi untuk China. Mereka masih sibuk berhitung, dan terkesan sangat berhati-hati. Apakah 2014 akan menjadi momen kebangkitan atau kelesuan bagi ekonomi China? Sementara, kita hanya bisa bertanya pada rumput yang bergoyang. [ags, str, nzl]

Amerika SerikatJepangKanada

MeksikoPeruChile

VietnamMalaysia

SingapuraBrunei

AustraliaSelandia Baru

12 Negara TPPA

kelompok negara ini, bisa dipastikan bahwa area perdagangan bebas ini akan mengantongi lebih dari setengah PDB sejagat.

Perjanjian ini bukan sekadar penurunan atau penghapusan bea masuk atau seputar kuota bebas, tapi upaya menyiapkan pelaku usaha domestik, yang

Forum Manajemen, November-Desember 2013 31

Page 34: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Feat

ures

Tapi, bukan itu yang kita bahas kali ini. Melainkan potensi bisnis mereka -yang secara geografis mirip dengan Indonesia. Menjadikan belahan bumi tersebut kurang diminati sebagai tujuan utama ekspor -begitu juga sebaliknya. Kedua kawasan nampaknya terlihat punya permasalahan yang hampir sama.

Indonesia sepertinya belum mendalami serius perihal potensi Amerika Latin sebagai tujuan ekspor produk-produk lokal. Peluang ini justru dilihat Gita Wirjawan semenjak menjabat Menteri Perdagangan, Oktober 2011. Mantan Kepala Badan Kordinasi

Lekuk “Seksi”

AMERIKA SELATANOleh: Fitra Kusumo

Bicara seputar kawasan Latin dari Amerika ini umumnya

langsung terlintas budaya sepak bola yang kental, tarian Samba,

Tango, termasuk eksotisnya wanita yang kerap menyabet

predikat putri sejagad di ajang Miss Universe.

Forum Manajemen, November-Desember 201332

Page 35: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Penanaman Modal (BKPM) ini justru acapkali menjajaki Amerika Latin dalam dua tahun terakhir masa jabatannya.

Beliau tidak segan-segan berkunjung ke Brasil, Peru, dan menggelar pertemuan bilateral dengan Kementerian Perdagangan negara-negara Amerika Latin di berbagai acara internasional. Ambisi Gita cukup rasional jika melihat potensi pasar yang mencapai 600 juta penduduk. Selain itu, dua negara penopang utama Meksiko dan Brasil masuk dalam anggota G20 yang menarik untuk dijajaki lebih jauh, karena menjadi tujuan investasi dan pengembangan pasar.

Krisis DuniaTahun ini, IMF memprediksi

pertumbuhan ekonomi di kawasan Amerika Latin terkoreksi dari semula 3,4 persen menjadi tinggal 3 persen saja. Tapi, optimisme tetap kuat berkat catatan positif dalam lima tahun terakhir. Peru misalnya, berhasil mencatatkan pertumbuhan 6-7 persen per tahun. Selain itu, semakin kuatnya ekonomi domestik dan hubungan antara negara dalam satu kawasan ini membuat pengusaha lokal semakin percaya diri.

Tahun depan krisis global diprediksi masih terjadi, dan termasuk mempengaruhi Amerika Latin. Tapi, IMF memprediksi tetap ada perbaikan situasi. Salah satunya penurunan inflasi di Brasil menjadi 19 persen dari tahun ini yang melesat hingga 49 persen. Meski permintaan bahan mentah sebagai komoditi andalan ekspor menurun di pasar global, ekonomi di kawasan ini tetap mampu menjaga akselerasinya. Berkat peningkatan kebutuhan serta konsumsi domestik seiring perbaikan taraf hidup warga.

Perusahaan di Amerika Latin menganggap adopsi teknologi untuk meningkatkan efektivitas produksi dianggap paling penting dengan komposisi

Forum Manajemen, November-Desember 2013 33

Page 36: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Feat

ures

sampai 84 persen. Sedangkan 14 persen perusahaan lain, menganggap menguasai teknologi baru jadi prioritas utama untuk bisa maju. Penguasaan teknologi baru berarti menjadi lebih berdaya saing dalam kawasan ini.

Pelambatan ekonomi yang terjadi ini, tidak membuat Indonesia urung untuk menggarap pasar Amerika Latin ke depan. Meski dihadapi rintangan letak geografis yang jauh serta hasil produksi hampir sama, Indonesia melihat masih terbuka peluang besar dari kawasan ini.

“Branding”Lantas, apa yang harus dilakukan

Indonesia supaya sukses di Amerika Latin? Jawabannya, penguatan merek

“Promosi besar-besaran perlu dilakukan. Salah

satu yang krusial adalah dengan pembentukan

opini melalui media massa internasional.”

dagang (branding)! Dimulai dengan memperkenalkan Indonesia kepada warga Amerika Latin, meski harus menghadapi tantangan kebudayaan dan bahasa. Apalagi, sebagian besar warga sangat sedikit yang mengenal Indonesia. Hanya, generasi lawas, kelahiran tahun 1940-1960an yang mengenal Indonesia karena Presiden pertama kita Bung Karno (Soekarno).

Kementerian Perdagangan juga bisa menggandeng Kementerian lain untuk lebih memperkenalkan Indonesia pada warga Amerika Latin. Misalnya, lewat pertukaran pelajar, beasiswa pendidikan, sampai promosi pariwisata ke Bali -sebagai salah satu destinasi yang sudah mendunia.

Kalangan Menengah Sama seperti Indonesia, kalangan

menengah satu negara berkembang merupakan potensi pasar yang paling cakap untuk digarap. Nah, Amerika Latin punya 600 juta penduduk dan sekitar 8 persen atau 30 juta orang di antara mereka merupakan kalangan menengah. Segmen pasar ini umumnya sudah punya pengetahuan tentang Indonesia.

Segmen ini yang harus dibidik, karena merupakan pasar paling potensial untuk mengonsumsi produk-produk asal Indonesia. Jika “branding” Indonesia sudah kuat, segmen ini bisa menjadi jalan pintas untuk masuk ke pasar mereka. Tawaran produk-produk berkualitas tinggi cocok untuk mengisi ceruk pasar ini. Setidaknya, dalam jangka pendek mampu menopang perdagangan antara Indonesia-Amerika Latin.

-Brazil-Tantangan yang dihadapi adalah sektor Usaha Kecil

dan Menengah (UKM). Ketidakcakapan UKM lokal

dalam menjaga loyalitas pekerjanya membuat stabilitas perusahaan terancam. Buaian

pekerjaan dengan bayaran lebih besar dari luar negeri serta

praktik bajak-membajak kerap terjadi di level ini.

-Argentina- Momok utama pelaku usaha adalah kenaikan upah yang

kerap dituntut buruh pekerja. Tidak sedikit industri jasa

Meksiko menggunakan tenaga kerja dari negara ini karena

biaya yang lebih murah. Tapi, dengan siklus perbaikan ekonomi serta taraf hidup di

Argentina, kondisi ini bisa segera berubah dan predikat

“buruh murah” bisa pindah ke negara lain.

Forum Manajemen, November-Desember 201334

Page 37: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Berbagai produk berkualitas mulai dari garmen, sepatu, sampai mebel khas Indonesia memang ditawarkan dalam harga yang tidak murah, tetapi punya kelebihan nilai eksotis yang tinggi. Produk pendukung pariwisata, seperti perawatan tubuh wanita (spa) kerap menjadi komoditas unggulan di beberapa belahan dunia.

Karakteristik segmen pasar warga kelas menengah ke bawah, kemungkinan besar tidak mengenal Indonesia yang punya keragaman budaya. Nama-nama seperti Bali, Toraja, Nias, sampai Raja Ampat, mungkin belum terdengar oleh mereka. Tapi, kalangan atas biasanya kerap mencari pengalaman ekostis yang baru.

Indonesia punya potensi kuat untuk menjaring turis-turis asing dari Amerika Latin. Pasalnya, tidak semua wisatawan bisa langsung menikmati Komodo Dragon di Labuan Bajo atau menyelam di Bunaken. Hanya sebagian kecil dari mereka dengan kemapuan finasial cakap yang dapat melakukannya. Pengetahuan ini sendiri bisa digali via internet.

Untuk meningkatkan “branding” berskala internasional, produk atau komoditas bisa menjadi andalan. Kopi Luwak misalnya, mampu mencerminkan kualitas sekaligus citarasa yang ciamik. Namun peluangnya bukan untuk dijadikan komoditas ekspor masif, mengingat produksinya yang terbatas. Tetapi tetap bisa menjadi alat pemasaran Indonesia di mata warga Amerika Latin.

Bukan cuma Luwak, kopi Indonesia juga sudah mendunia melalui gerai kopi waralaba Starbucks. Berbagai kopi asal Sumatera, Jawa, Bali, dan Toraja tersaji dalam cangkir kelas dunia. Komoditas Indonesia disejajarkan dengan kopi dari Negara Amerika Latin dan Afrika.

Waktunya Piala Dunia

Bagi Indonesia, 2014 merupakan tahun pemilu, momentum dalam menentukan pilihan wakil rakyat dan Presiden yang baru. Berbeda dengan Amerika Latin, mereka menatap tahun mendatang sebagai tahun Piala Dunia. Yup! Perhelatan kompetisi bola antar negara empat tahunan yang diselenggarakan di Brasil, 2014 mendatang.

Meski perekonomian kawasan ini sedang melambat, namun ajang berskala internasional ini dipastikan mampu mendorong pemasukan devisa, khususnya bagi Brasil. Ribuan wisatawan dari seluruh penjuru dunia dipastikan memadati Negeri Samba. Belum lagi aktivitas jual-beli yang terjadi oleh wisatawan, yang mampu menggerakkan sektor riil.

Pemerintah Indonesia harus bisa melihat Amerika Latin sebagai potensi baru. Kalau belum digarap maksimal, harus mulai menciptakan jalur upaya menuju ke sana. Di sisi lain, Amerika latin juga masih belum melihat Indonesia sebagai pasar potensial. Mereka masih menganggap Amerika dan Eropa sebagai destinasi perdagangan.

Jelas, sudah saatnya Indonesia bergerak. Dimulai dari yang kecil, dan lakukanlah mulai saat ini! [fit, str, nzl]

Kalangan menengah ke bawah cenderung memilih liburan dengan destinasi

yang masih dalam satu benua (Amerika), atau mereka sekalian melancong ke

daratan Eropa. Asia belum jadi tujuan pariwisata utama karena harganya yang relatif

mahal.

Komoditas UnggulanBrasil boleh tercatat sebagai penghasil

kopi terbesar di dunia. Meksiko terbesar kelima dan seharum aromanya, kopi Kolombia juga punya nama yang baik di mata dunia. Tapi, Luwak tidak kalah dan bisa berpotensi besar sebagai salah satu komoditas berkualitas asli Indonesia.

Forum Manajemen, November-Desember 2013 35

Page 38: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Feat

ures

Keberlanjutan Mimpi BurukEROPA

Oleh: Stefania Monferini

Forum Manajemen, November-Desember 201336

Page 39: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Kala itu, Presiden Bank Sentral Eropa, Mario Draghi menyatakan siap melakukan apapun yang diperlukan untuk melindungi Euro di pasar. Tapi, sudah satu tahun bergulir, kondisi perekonomian Eropa belum juga pulih. Meski beberapa sektor sudah memperlihatkan adanya peluang itu.

Pada sepanjang paruh pertama 2013, terlihat gejala perlambatan penurunan ekonomi. Namun demikian, situasi dan kondisi perekonomian kawasan ini masih saja memprihatinkan.

Data kuartal kedua lalu sempat mencatat pertumbuhan ekonomi 0,2 persen. Tetapi, prediksi di tahun depan (2014), belum ada yang berani menjamin kalau pertumbuhan ekonomi bisa lebih baik, setidaknya menembus 0,5 persen. Jika ini terjadi, maka Eropa berharap pada potensi pemulihan ekonomi, tapi tanpa terciptanya lapangan kerja baru.

Resesi Pernyataan resmi di Eropa menga-

takan, kalau resesi yang sudah berlangsung 18 bulan akan segera berakhir. Nada optimisme ini santer terdengar ketika pertumbuhan ekonomi Uni Eropa naik 0,2 persen pada kuartal kedua lalu. Tapi, ini menunjukkan kalau indikator penurunan jumlah pengangguran masih lambat.

Dibutuhkan lebih dari 0,2 persen jika mau mengurangi jumlah pengangguran yang semakin besar jumlahnya akibat resesi ekonomi. Kondisi di beberapa negara, terutama di kawasan Selatan masih terpuruk cukup dalam.

Guillen, pengamat dari Wharton School of Economic mengatakan, pertumbuhan ekonomi Eropa belum bisa naik dalam dua atau tiga tahun ke depan. Ia, bahkan sampai berharap kalau Eropa tidak harus melewati tahap resesi ketiganya tahun ini. Berdasarkan perhitungannya, pertumbuhan ekonomi Eropa hanya akan jalan di tempat, berkisar 0,2 - 0,5 persen, atau 0,6 persen pada awal 2014. Kondisi ini juga bergantung dari penyesuaian yang terjadi antara masing-masing anggota Uni Eropa.

Laju pertumbuhan ekonomi Eropa yang diharapkan mampu naik 2-3 persen, akan mudah terlihat dengan adanya percepatan pertumbuhan lapangan pekerjaan. Dengan pencapaian pertumbuhan yang minim, sejumlah pengamat mengkhawatirkan, hal ini mencerminkan kalau pemulihan ekonomi yang terjadi tidak disertai dengan terciptanya lapangan kerja baru. Artinya, masih menyisakan salah satu masalah utama, yakni pengangguran.

Hingga kini, daratan Benua Biru masih terseok dan terus berupaya memulihkan diri dari krisis yang menghantam mereka sekitar setahun lalu.

Pengangguran menjadi salah satu isu utama semenjak krisis. Padahal, Eropa punya jumlah karyawan yang cukup besar, mulai dari sektor ritel, konstruksi, dsb.

Forum Manajemen, November-Desember 2013 37

Page 40: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Feat

ures

Pemetaan Krisis “Banyak produk ekspor negara-

negara Uni Eropa yang dikirim ke negara tetangga –yang masih dalam satu teritori. Mengacu sistem perdagangan bebas, hal ini membuat kategori produk yang sama saling bersaing hingga menciptakan kualitas terbaik demi mendapatkan kepuasan konsumen,“ beber Guillen.

Hasilnya, terjadi tumpang tindih terutama antara produk dari Jerman, Perancis, Italia, Spanyol. Dari keempat negara terbesar di Eropa ini, Spanyol tercatat sebagai yang berhasil melakukan perbaikan kondisi selama krisis. Namun, belum cukup karena Negeri Matador belum selesai memulihkan sekitar sepertiga dari daya saingnya yang hilang selama 12 tahun -jauh sebelum krisis terjadi.

Negara lain, Italia justru masih terpuruk dalam situasi krisis. Kondisi ini kian diperparah dengan adanya polemik politik internal negara yang sedang memanas. Perancis, secara mengejutkan cenderung pasif dan tidak melakukan upaya perbaikan. Namun bersama Jerman mereka menguasai 70 persen pasar operasional.

Memang terlihat lebih banyak tanda perbaikan di Spanyol ketimbang Italia dan Perancis. Tapi, mengejutkan juga ternyata ekonomi Perancis pelan tapi pasti mulai menunjukkan kemampuannya melewati krisis dan semakin membaik.

Beralih ke negara-negara kecil -seperti Portugal, Yunani, dan Irlandia, kondisi mereka masih jauh dari ambang normal. Pemulihan ekonomi hanya tampak di Irlandia. Yunani dan Portugal masih berjibaku dengan situasi sulit, karena hilangnya setengah dari daya saing mereka.

Bangsa Portugis belum mampu berbuat banyak. Ketika terjadi krisis, negara kecil ini butuh waktu lebih lama untuk bisa bertahan dan menyesuaikan dengan kedaaan. Mereka tidak bisa menurunkan nilai mata uangnya (devaluasi) dengan semena-mena, karena terikat dengan kesamaan mata uang Euro. Mereka perlu melakukan penyesuaian upah pekerja sekaligus meningkatkan produktivitas dalam waktu bersamaan. Dan hal tersebut butuh proses panjang.

Perketat Ikat PinggangMeski tertekan kondisi ekonomi yang

suram, pemerintah negara yang mau berusaha akan punya kesempatan lebih baik dari pada yang berdiam diri. Yunani dan Irlandia mulai berhasil memperbaiki keadaan dengan mengedepankan kebijakan “perketat ikat pinggang” alias

berhemat.Efisiensi menjadi upaya

yang wajib dilakukan untuk mengurangi defisit perdagangan negara-negara di Uni Eropa. Kondisi pasar yang belum menentu, membuat penghematan jadi satu-satunya cara agar tetap kompetitif. Reformasi ekonomi juga terus dilakukan, dan bukan sekadar berusaha mengurangi defisit anggaran.

Spanyol misalnya, ma-sih terlilit masalah defisit anggaran sampai saat ini.

Tapi, negara itu berhasil menjalankan reformasi pasar tenaga kerja dan pengurangan biaya anggaran, sampai pada titik sebelum krisis. Artinya, permasalahan yang dihadapi Spanyol adalah mengurangi impor dan menggenjot ekspor agar neraca perdagangannya seimbang.

Hasilnya, untuk pertama kalinya dalam 25 tahun Negeri Matador mulai menggejot ekspor dan menjadi semakin

KESAMARATAANPemulihan ekonomi

Eropa hingga kini masih belum merata. Perancis

dan Jerman berada dalam kondisi cukup

bagus, sementara Spanyol, Portugal, dan Yunani masih

mengalami kesulitan besar.

Forum Manajemen, November-Desember 201338

Page 41: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

kompetitif. Termasuk mendorong perusahaan lokal mereka untuk bisa menjual produk di pasar eksternal.

Sama seperti yang terjadi dengan Jerman, Belanda, dan Austria -negara-negara kompetitif di Eropa. Mereka juga perlu memulihkan wilayah ekonomi yang hilang selama 15 tahun terakhir dengan kebijakan penghematan. Hasilnya, dalam dua sampai tiga tahun terakhir ini mereka dapat memperbaiki bagian dari kesenjangan-kesenjangan yang ada.

Meski sudah berusaha, Spanyol masih gagal mengakhiri defisit anggaran pemerintah. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah pengangguran yang masih tinggi. Dampaknya, butuh pengeluaran yang besar untuk asuransi pengangguran.

Namun setidaknya mereka berhasil menutup sebagian kesenjangan daya saing. Meski kenyataannya, sampai saat ini baru Irlandia yang berhasil menutup sekitar 50 persen kesenjangan daya saing - menyusul Spanyol, dan Yunani. Sementara Perancis, Italia, dan Portugal belum menunjukkan kesuksesannya atau baru sedikit terlihat hasilnya. Ini gambaran jelas kalau mereka masih memiliki kelemahan yang tertumpuk sejak tiga atau empat tahun lalu. Mereka telat mengambil tindakan, dan bukan cuma soal keuangan pemerintah, tetapi tenaga kerja, dan pembiayaan. Integrasi kesemuanya dibutuhkan untuk bisa lebih kompetitif.

Ketergantungan Kredit Banyak pengamat ekonomi khawatir

akan masa depan ekonomi Italia di penghujung 2013. Pasalnya, kondisi ini praktis berpengaruh pada cepat lambatnya pemulihan krisis di seluruh Eropa. Italia menjadi salah satu kunci penting menghadapi krisis. Sayangnya, sampai kini belum ada tanda-tanda perbaikan ekonomi di Negeri Pizza ini.

Di Eropa, krisis kredit diprediksi masih terus berlanjut selama industri perbankan masih belum berani

meminjamkan uangnya. Konsumen Eropa terbilang lamban dalam membersihkan neraca pembayarannya di bank. Bahkan di Jerman sekalipun, bank kelebihan beban karena strategi investasi yang buruk. Penanaman modal usaha di properti memang cukup baik, tapi keterpurukan terjadi pada investasi di sektor saham. Anjloknya nilai saham otomatis membuat perbankan kewalahan. Alhasil, mereka memilih aksi menahan uang keluar sehingga arus kredit menjadi tidak lancar.

Pada dasarnya, masalah di Eropa adalah terlalu bergantungnya mereka pada kredit perbankan. Perusahaan terlalu mengandalkan pinjaman dari bank, dengan volume yang besar dari kawasan lain -seperti Amerika Serikat misalnya.

Langkah lain yang perlu dilakukan negara zona euro adalah memecah permasalahan dalam pembagian jangka waktu. Misalnya, jangka menengah -tiga sampai lima tahun ke depan- wajib membuat struktur pajak yang mendukung mata uang umum. Ini penting demi terciptanya kesatuan fiskal pemerintah. Perlu juga dibentuk persekutuan bank di seluruh sistem keuangan -semacam otoritas pegawas tunggal.

Memang struktur ini masih belum rampung meski telah seringkali bergulir negosiasi antar anggota Uni Eropa. Ketika kondisi berangsur normal, harapannya adalah lembaga-lembaga ini bisa berdiri dan beroperasi maksimal. Tapi, butuh waktu setidaknya tiga sampai lima tahun mendatang! [ste, str, nzl]

BERKACA PADA PAMAN SAM

Alih-alih meminjam dari bank, pencarian

dana investasi di Amerika Serikat

lebih banyak mengandalkan

pasar saham dan surat berharga. Ini

juga menjadi alasan mengapa pasar

saham mereka lebih maju dari Uni Eropa.

Forum Manajemen, November-Desember 2013 39

Page 42: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Feat

ures

Helikopter Paus Benediktus XVI menjauh dari kubah Basilika Santo Petrus, Vatikan, Roma, Italia, 28 Februari 2013, seolah menandai berakhirnya masa jabatan tahta tertinggi agama Katholik sekaligus organisasi terkuat di dunia itu. Benediktus XVI menjadi paus pertama yang mengijinkan, memiliki sekaligus mengendalikan akun Twitter @Pontifex yang mulai aktif Desember 2012.

Kisruh Status SOSIAL MEDIA dari Barat

Oleh: Hieronimus - Hr. Maryono

Forum Manajemen, November-Desember 201340

Page 43: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Follower-nya jutaan umat Khatolik dari seluruh penjuru dunia, berisi renungan-renungan paus yang diterjemahkan dalam sembilan bahasa berbeda.

Aktivitas akun kemudian berhenti di hari baktinya sebagai pemimpin tertinggi umat Katholik dunia. Paus baru yang terpilih, Fransiskus I, segera mengambil alih, menanganinya, dan melanjutkan @Pontifex sebagai akun resmi Vatikan.

“Dari pilihan namanya, profil Pontifex itu tidak personal sifatnya, tetapi jelas mengacu pada pribadi paus,” tulis CNN.com, melansir Radio Vatikan.

Sebelum akun mulai aktif, Vatikan sudah memastikan kalau @Pontifex milik kepausan, bukan individu Paus tertentu. Memang follower Benediktus sadar kalau akun itu bukan milik pribadi dia, tetapi isinya memang mengarah pada pribadi

Kisruh Status SOSIAL MEDIA dari Barat

Ketika opini publik mencetuskan kekisruhan

FENOMENAL!

Forum Manajemen, November-Desember 2013 41

Page 44: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Feat

ures

sang Paus. Ketegasan yang dilakukan Vatikan ini menjadi kunci utama, bagi follower untuk mengklasifikasikan posisi akun hanya sebagai sarana komunikasi yang bisa digunakan Paus dalam menaungi umatnya di dunia.

“Gagasan yang cerdas, sejak awal Vatikan tegas tentang akun itu, harus dikaitkan dengan Paus atau dengan kepausan. Dan mereka memilih yang lebih fleksibel,” kata Kendall Whitehouse, editor media dan teknologi dari Knowledge@Wharton.

mengalihkan follower Twitter perusahaan ke akun pribadinya untuk keuntungannya sendiri. Kravitz mengumpulkan 17.000 follower selama empat tahun di PhoneDog dan saat ia meninggalkan perusahaan 2010, mengubah nama akun Twitter @PhoneDog_Noah menjadi @noahkravitz dan mempertahankan follower sebelumnya.

PhoneDog bersikeras menuntut Kravitz karena orang dalam akun itu adalah follower Twitter perusahaan, bukan follower pribadi (Kravitz). Untuk memulihkan penyelewengan ini, mereka menuntut ganti rugi 340.000 dolar AS dan mengumumkan penyelewengan itu di media selama delapan bulan berturut-turut. Artinya, setiap follower yang dialihkan Kravitz dinilai 2,5 dólar AS per bulan sebagai tuntutan denda.

Kasus ini menarik perhatian, karena mengukur dengan uang pada follower Twitter dalam konteks hukum. Juga menguak pertanyaan kompleks seputar kebijakan perusahaan terkait dengan media sosial, yakni ‘Siapa yang memiliki akun Twitter atau Facebook ketika penggunaan personal dan bisnis kabur?’ Saat seorang karyawan berhenti, apakah dia bisa mengambil alih akunnya di perusahaan—dan dengan demikian beserta para follower-nya? Sejauh mana perusahaan bisa mengklaim bahwa para follower dan teman-temannya di Facebook adalah pelanggan mereka?

“Twitter masih relatif baru. Akan lebih sulit bagi perusahaan mengklaim bahwa para follower yang bertambah ke akun yang ada sebelumnya dan dikelola seorang karyawan selama bekerja adalah properti perusahaan,” jelas Gedung Putih (pemerintah AS). Sampai saat ini, belum ada hukum yang tercipta menyangkut sosial media.

Apakah Mencuri?

Janice Bellace, Profesor Studi Hukum dan Etika Bisnis dari Wharton University, AS menjelaskan, kasus seperti ini harus ditangani dengan analogi hukum pra-sosial-media. Seseorang

Kekuatan situs sosial media tercermin dari jumlah warga yang

terlibat di dalamnya. Satu akun Twitter, Facebook, LinkedIn atau Myspace

dengan ribuan atau bahkan sampai jutaan

pengikut (follower) punya pengaruh besar untuk

dikelola, dan dimanfaatkan untuk menciptakan

opini publik. Bahkan sampai menyebabkan kisruh perebutan akun dari pengelola, dengan perusahaan tempatnya

bekerja.

MenggugatLain lagi dengan cerita dari negeri

jauh di seberang Vatikan. Desember 2012 lalu, situs ulasan teknologi PhoneDog mangajukan gugatan pada mantan editor dan blogger, Noah Kravitz, karena diduga

Forum Manajemen, November-Desember 201342

Page 45: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

jelas dinyatakan mencuri jika melarikan diri dengan lemari arsip penuh daftar pelanggan. Tapi, bagaimana jika karyawan menuliskan nama pelanggan dalam laptop selama lima tahun dan membawanya ketika ia mengundurkan diri? “Dia mungkin bisa membawa laptop itu, kecuali perusahaan punya kebijakan khusus tentang itu,” catat Janice.

Sejatinya, akun media sosial dirancang untuk individu bukan entitas perusahaan. “Ketentuan-ketentuan penggunaan di Twitter dan Facebook itu untuk akun individu,” tegas Bellace. “Media-media itu dirancang untuk digunakan individu.”

Jadi, bahkan jika Joe Smith digunakan baik untuk nama pribadi maupun perusahaan untuk Twitter, akun itu masih akan dianggap milik individu ada dalam jangkauan pemilik yang bersangkutan, dengan asumsi tidak ada kebijakan perusahaan melarang. Perusahaan bisa melarang seseorang menggunakan nama perusahaannya karena untuk menghindari kesan bahwa posting yang dibuat merupakan komunikasi resmi dari perusahaan.

Tapi, perusahaan tidak bisa memaksa seorang karyawan berhenti atau menghilangkan akun yang mencakup nama perusahaan. Artinya, perusahaan yang punya akun perlu menguraikan syarat

dan ketentuan dalam kebijakkan tertulis. Sebagai acuan dan dasar karyawan ketika mereka mau membuat akun Twitter, sehingga tidak terjadi penyimpangan di masa mendatang.

Rahasia DagangPhoneDog berupaya memenangkan

tuntutan di ranah hokum yang masih abu-abu dengan klaim follower pada akun pribadi Kravitz, adalah pengguna yang terkait dengan perusahaan. Kravitz dianggap melakukan penipuan karena melakukan penyelewengan tidak sah, tercatat dalam gugatan di Pengadilan Distrik Utara California, AS, Juli 2011.

Gugatan itu menyatakan, PhoneDog memberi Kravitz akun Twitter dan password @PhoneDog_Noah untuk dikelola. Mempromosikan jasa perusahaan memanfaatkan media sosial. PhoneDog berpendapat, akun itu mempertimbangkan informasi menyangkut perusahaan dan bisa diklasifikasikan sebagai rahasia dagang.

Setelah pengunduran diri Kravitz, PhoneDog meminta mantan karyawannya itu menyerahkan akun Twitter-nya. Tapi, perusahaan menuduh Kravitz hanya mengubah nama akun Twitter itu dan tetap membawa follower lama. Kemudian, saat bergabung dengan

Kisruh Status Sosial Media dari Barat

Forum Manajemen, November-Desember 2013 43

Page 46: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Feat

ures

perusahaan lain kompetitor PhoneDog-, ia menggunakan akun Twitter yang sama untuk mempromosikan perusahaan barunya. PhoneDog menuduh Kravitz “tidak benar” memanfaatkan akun Twitter lamanya dan “bersaing secara tidak adil” dengan perusahaan lamanya.

PhoneDog mengaku telah menderita kerugian bisnis, reputasi dan nama baik. Kravitz juga dituduh telah tidak adil memperkaya diri karena mendapatkan keuntungan dari follower PhoneDog dari akun Twitter sengketa itu.

Kravitz membela diri dengan mengungkapkan cerita berbeda dalam artikel di The New York Times, 25 Desember 2011. Menurutnya, ia diizinkan menjaga akun Twitter itu dengan catatan sesekali menunggah sesuatu pesanan dari PhoneDog. Perusahaan kemudian menuntut dirinya setelah mencoba mengklaim 15 persen dari pendapatan iklan kotor dari situs yang dikelolanya. Pembayaran gaji juga diakui Kravitz terlambat.

PhoneDog kemudian kembali menanggapi penjelasan Kravitz dengan mengatakan, kalau karyawannya itu telah berhenti tanpa syarat, hak dan kewajiban apapun. Dengan berjalannya waktu, perseteruan ini diselesaikan oleh kedua belah pihak dengan sebuah kesepakatan. Tapi, belum ada yang mengungkap detail kesepakatan apa yang telah ditetapkan.

Menurut Bellace, kasus gugatan PhoneDog sering diselesaikan dengan hanya kesepakatan karena tidak akan mendapatkan banyak keuntungan bila terus melanjutkan ke ranah hokum. Apalagi kalau lawannya hanya individu. Biasanya, ancaman gugatan sudah cukup mendesak mantan karyawan utuk tidak melanjutkan akun itu. “Kecuali bila pelanggaran berat dilakukan individu sehingga mencemarkan nama baik perusahaan,” beber Bellace. Non Klaim

Bagi Anda para pengguna Twitter dipastikan perusahaan tempat bekerja tidak bisa mengklaim follower karyawan

sebagai miliknya. Di sisi lain, Anda juga tidak bisa menjadi pemilik follower karena sifatnya tidak mengikat.

“Tidak ada yang bisa ‘memiliki’ follower di media sosial mereka sebagai suatu properti. Saya (bahkan) tidak tahu siapa para follower saya, mereka dapat berhenti mengikuti saya setiap saat,” jelas Kevin Werbach, dosen studi hukum dan etika bisnis di Wharton.

Tidak ada biaya yang perlu dikeluarkan untuk membuka akun Twitter dan semua layanan pada media ini gratis. Para follower tidak bisa dikategorikan sebagai pelanggan dalam daftar pemasaran. “Perusahaan tidak menggunakan nama itu secara internal untuk menghasilkan lebih banyak peluang dalam bisnisnya. Ini bukan seperti yang berfungsi pada daftar pelanggan perusahaan,” beber Kevin.

Masalah utama yang terjadi pada kasus PhoneDog hanya menyangkut isi kontrak, ketika karyawan mulai bekerja di perusahaan. “Anda harus sangat hati-hati pada saat penerimaan seorang karyawan dan kontrak di muka harus jelas,” tambah Andrea Matwyshyn, pengajar studi hukum dan etika bisnis di Wharton. Apakah diperbolehkan karyawan melakukan aktivitas menggunakan media sosial atau sebaliknya. Kalau pelanggaran ini terjadi sebelum kebijakkan tertulis ada, maka kasus akan menggantung dan memanfaatkan fakta hukum di sekitarnya.

Lantas, sejauh mana merek dagang perusahaan digunakan seseorang untuk menarik follower? Seorang tokoh, misalnya wartawan ternama, membawa follower-nya di media sosial saat dia pindah ke pekerjaan baru, menjadi kasus mudah yang dapat dipecahkan. Jelas, kalau followers itu adalah pengikut pribadinya bukan milik perusahaan tempatnya bekerja sebelumnya.

Dalam, tingkatan atas atau eksekutif puncak perusahaan, biasanya memiliki perjanjian kerja yang menguraikan aturan detail bahkan sampai kasus seperti ini. Namun, biasanya masalah justru banyak terjadi melibatkan karyawan perusahaan tingkat lebih rendah. [mar, str, nzl]

Forum Manajemen, November-Desember 201344

Page 47: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Langkah Mengamankan Media SosialTerlalu sering, perusahaan membuat akun media sosial tanpa diskusi dengan departemen legal. Langkah ini wajib dipertimbangkan, karena terbukti segudang masalah fenomenal telah terjadi.

Perlu adanya regulasi yang mengatur kebijakan media sosial secara resmi dan terperinci. Perusahaan juga bisa memasukkan aturan media sosial ke dalam kontrak karyawan baru atau kontrak yang sudah ada, untuk menghindari komplikasi di kemudian hari.

“Beberapa perusahaan terlalu bersemangat dan maju tanpa meminta saran dari penasihat umumnya,” ujar Matwyshyn. Perusahaan perlu memperhatikan masalah klausul larangan bersaing dalam kontrak kerja, mencakup kebijakan cara penggunaan yang diizinkan, konten yang dihasilkan, serta spesifikasi tentang bagaimana karyawan harus merujuk pada

perusahaan di media sosial.Janice menambahkan, aturan praktis sebaiknya meminta karyawan untuk tidak membahas informasi perusahaan di akun media sosial pribadi mereka. Penetapan sanksi tegas seperti pemutusan hubungan kerja, perlu disampaikan kalau ada karyawan yang menyalahgunakan media sosial, seperti perilaku rasis, seks bebas atau posting yang sifatnya diskriminatif, serta komentar-komentar yang merendahkan nama baik perusahaan.

Juga, menegaskan kalau informasi perusahaan tidak boleh disebar luaskan via media sosial. Jika seorang eksekutif sebuah perusahaan publik mem-posting materi informasi yang sifatnya non-publik kepada followernya di Facebook atau LinkedIn, ia berisiko melanggar aturan SEC’s Regulation Fair Disclosure, Regulasi tentang Pengungkapan yang Adil (atau Regulasi FD).

Otoritas Regulasi Industri Keuangan (The Financial

Industry Regulatory Authority, FINRA), sebuah badan regulasi internal untuk industri keuangan, menawarkan bimbingan untuk praktik media sosial bagi perusahaan-perusahaan anggotanya, untuk menghindari pelanggaran hukum yang bisa terjadi.

Bellace percaya bahwa ke depan, masyarakat akan semakin sadar aturan dan lebih pandai memanfaatkan media sosial. Mereka akan belajar menjadi lebih bijaksana karena dampak instan yang bisa ditimbulkan oleh komunikasi massa itu begitu dahsyat.

Kalau sebelumnya, seseorang dengan sesuka hati memasang foto yang tidak pantas di Facebook. Beberapa waktu kemudian mereka sadar kalau hal seperti itu berisiko merugikan karier mereka. Hal yang sama akan terjadi pada penyadaran tentang bagaimana menggunakan media sosial. “Masyarakat akan belajar untuk lebih berhati-hati,” tutup Bellace. [mar, str, nzl]

Forum Manajemen, November-Desember 2013 45

Page 48: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Poin

t of V

iew

Forum Manajemen, November-Desember 201346

Page 49: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Sebagai dampak dari krisis ekonomi global yang berkepanjangan seperti sekarang ini, sepertinya memang tidak ada satupun sektor bisnis yang benar-benar aman dari goncangannya. Baik perusahaan kecil hingga raksasa sekalipun, mau tidak mau mesti menyalakan alarm status siaga sambil berjuang keras mencari formula yang paling pas untuk bisa keluar dari wabah krisis tersebut.

Pengetatan biaya operasional adalah kebijakan yang paling umum dilakukan. Demikian juga restrukturisasi karyawan. Bahkah ada juga yang memilih ‘tiarap’ dulu atau stop operasi sambil menunggu kondisi membaik, hingga yang paling ekstrim adalah menutup bisnis demi mencegah kerugian yang semakin besar.

Sebagai grup perusahaaan yang telah banyak makan asam garam dalam berbisnis, tentu bukan secara kebetulan PT Astra International terus beruntung

bisa bertahan menjadi nomor satu hingga sekarang. Bagaimanapun, pahitnya mengalami hampir bangkrut pernah juga mereka rasakan.

Namun demikian, momen Itulah yang pada akhirnya membuat grup yang berfokus pada enam lini bisnis inti, yaitu otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, agribisnis, infrastruktur/logistik dan IT ini mengambil pelajaran bahwa dari semua aset yang mereka miliki, tidak ada yang lebih penting dari: Sumber Daya Manusia.

Seperti apakah sumber daya tersebut? Bagaimana cara manajemen memperlakukan aset tersebut hingga dapat terus menjadi kekuatan yang solid?

Berikut hasil perbincangan Forum Manajemen bersama Budi Setiadharma, Mantan Direktur Utama yang kini menjadi Presiden Komisaris PT Astra International Tbk beberapa waktu lalu.

BUDI SETIADHARMAPresiden Komisaris Astra International

MENCIPTAKAN SUPERTEAM,

BUKAN SUPERMAN!

Wawancara & Foto: Nuzul Akbar Nazar & Achmad Suhendi

Forum Manajemen, November-Desember 2013 47

Page 50: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Poin

t of V

iew

Jika melihat laporan kinerja keuangan di semester I, nampaknya PT Astra International Tbk, masuk ke dalam kelompok perusahaan besar Nasional yang mengalami kemerosotan. Benarkah demikian?

Penyebabnya sudah jelas, karena dampak krisis ini sangat berhubungan langsung dengan bisnis Astra. Seperti misalnya pertambangan batu bara dan kelapa sawit. Dua industri ini pada tiga atau empat tahun lalu masih menjadi primadona Indonesia dari segi ekspor, sampai pada akhirnya terjadi kemerosotan dengan menurunnya perekonomian Eropa, Jepang, India, dan China.

Ini berarti, kegiatan di dunia pertambangan batu-bara pun merosot drastis. Penurunan ini jelas dirasakan oleh United Tractor dalam kemampuannya menjual alat-alat besar. Walau jasa service dan penjualan sparepart meningkat, namun bisnis after sales service tersebut tentunya lebih rendah jika dibanding jual unit.

Astra Agro Lestari pun kinerjanya masih tidak stabil. Walau penjualan dalam tonnage bisa mengalami kenaikan, kemerosotan harga yang begitu tajam pada akhirnya mengakibatkan penurunan hasil akhir. Dengan kondisi seperti ini, banyak pemodal yang memilih untuk mengurangi, menunda bahkan menghentikan investasi dulu daripada terus merugi.

Secara total, kinerja semester 1 Astra dari bottom line, memang sedikit lebih rendah dari tahun lalu. Tetapi ini bukan karena manajemen yang keliru, tetapi total karena environment dunia yang sedang lesu.

Bagaimana dengan bisnis otomotif? Memang, ketatnya persaingan yang di

luar perkiraan memegang peran penting dalam menurunnya laba Astra. Namun demikian, ada faktor lain yang juga menjadi penyebab. Seperti kebijakan soal

uang muka yang lebih besar bagi pembeli mobil dan motor secara kredit.

For a certain degree, kebijakan ini mungkin masih dikatakan baik. Tetapi kita mesti melihat juga bahwa pada kondisi jalanan yang sangat sesak tersebut, siapa yang paling bisa disalahkan. Pemerintah? Pembeli/pemilik mobil dan motor? Atau produsen?

Saya jadi teringat pada awal tahun 1971, ketika saya dikirim ke Jepang. Sesampai di sana, saya terkagum-kagum dengan jalan raya mereka yang sudah dibuat bertumpuk-tumpuk. Begitu pun ketika saya naik subway, saya lebih kagum lagi dengan kecanggihannya. Terutama dengan infrastruktur yang sedemikian sophisticated untuk masanya, sehingga mereka tidak memiliki masalah berarti dengan jumlah kendaraan yang lalu lalang.

Bandingkan dengan di sini, yang jika tidak didesak oleh sebuah event yang luar biasa dan mendunia, saya ragu apakah itu bisa segera diselesaikan atau tidak. Kenapa tidak menambah ruas jalan lagi? Mengapa harus membatasi produksi? Mengapa membatasi kemampuan beli konsumen? Itu kan sama saja melanggar hak asasi manusia.

Jadi balik lagi, semua tergantung bagaimana pemerintah dalam mengatur tata kotanya. Infrastruktur jalanan tidak direncanakan dan dikembangkan secara baik. Asal tambal sulam saja, dan ini akan terus membuat kemacetan. Basic mass transportation pun pengembangannya tidak komprehensif. Planning totalnya kurang. Jadi, apakah pantas, produsen yang harus dikorbankan?

Kebijakan apa yang sudah dilakukan Astra dalam menghadapi situasi krisis seperti ini?

Efisiensi biaya produksi itu sudah pasti, ditambah lagi dengan peningkatan produktivitas.

Forum Manajemen, November-Desember 201348

Page 51: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Jadi selama ini Anda masih menilai kurang perihal produktivitas?

Kita mesti melihat bahwa tenaga kerja mengalami peningkatan UMR yang cukup tinggi. Selama ini, masih ada yang menganggap bahwa upah buruh di Indonesia sangat murah. Padahal belum tentu. Produktivitas juga harus dihitung.

Astra pernah mau masuk ke industri kecil dan menengah, dengan membangun pabrik sepatu yang mampu bersaing dengan luar negeri. Tetapi akhirnya bangkrut. Setelah mengirim tim ahli ke Korea dan Taiwan untuk meneliti soal produktivitas, nampak jelas bahwa kita sangat kalah dengan yang lain. Jadi, misalnya untuk mobil dan motor, yang dihitung adalah man hour per unit, bukan sekian detik menghasilkan berapa produksi motor tanpa menghitung jumlah tenaga kerja. Jadi sistem Depnaker mengenai penilaian tenaga buruh harus lebih komprehensif.

6 PILAR BISNIS ASTRA

OTOMOTIF

JASA KEUANGAN

ALAT BERAT & PERTAMBANGAN

AGRIBISNISITINFRASTRUKTUR

/ LOGISTIK

Forum Manajemen, November-Desember 2013 49

Page 52: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Poin

t of V

iew

Kalau UMR sudah dinaikkan tahun lalu dengan jumlah yang cukup besar, lalu sekarang mau minta naik lagi? Lantas kemana industri ini bisa bersaing? Kalau tidak bisa bersaing, mau kemana para pemodal? Dan kalau hanya sekadar relokasi, apakah SPSI di lokasi yang baru tidak akan meminta yang sama?

Sebagian percaya bahwa situasi krisis bisa melahirkan budaya baru dimana setiap orang akan berupaya untuk berbuat yang terbaik demi bisa keluar dari kondisi sulit. Bagaimana Bapak memandang hal tersebut di Astra?

Di Astra, kami sudah mengenal istilah strive for excellent sebagai salah satu values yang harus kami junjung. Jadi, manusia Astra harus selalu berusaha mencapai dan mendapat yang terbaik, dan ini benar-benar ditanamkan sejak karyawan masuk, kemudian dipertajam melalui program pelatihan secara terus-menerus. Kita akan menilai setiap orang dan pribadi dari apa yang dia kerjakan, apa yang dia hasilkan, dan apa added value-nya.

Di samping itu, kami sangat menghargai adanya personal idea. Misalnya seseorang memiliki ide tentang penghematan, atau meningkatkan produktivitas, mereka bisa dengan bebas mengemukakannya.

Jika ide itu bagus dan bisa diterapkan dengan nilai efektivitas tinggi, maka akan dikonteskan. Pemenangnya nanti bisa mendapatkan hadiah besar, misalnya sepeda motor, jalan-jalan keluar negeri, dan sebagainya. Di pabrik pun demikian, terdapat panitia khusus yang terus memantau dan mengoleksi ide-ide tersebut. Tiap tahun bisa di atas 5000 ide yang ikut dikonteskan dan pemenangnya akan dipamerkan dalam penyelenggaraan konvensi setiap tahun.

Ini jelas akan memacu kreativitas, karena orang merasa dihargai. Kalaupun ternyata idenya tidak bisa diterapkan, kami tetap akan berterima kasih.

Setidaknya, mereka merasa bangga dan tidak berhenti memberikan yang terbaik.

Cukup kuat alasan bagi karyawan yang bekerja di perusa-haan besar mengalami mati kreativitas akibat sudah merasa berada di comfort zone. Bagaimana dengan karyawan Astra?

Untuk tingkatan tertentu bisa benar demikian, tetapi bisa juga salah. Karena di Astra, setiap individu dibiasakan untuk terus menaikkan target. Jadi tidak ada cerita bahwa seseorang akan berada di zona nyaman terus.

Setiap orang harus membuat rencana kerjanya sendiri, yang nantinya bakal dipresentasikan hingga ke board level. Jika rencana kerja Anda dinilai terlalu pesimis, maka akan diminta adanya penyesuaian hingga akhirnya memaksa Anda untuk berpikir dan bertindak melampaui batas zona nyaman. Ini yang disebut dengan continues improvement. Tidak berhenti, berkesinambungan.

Anda boleh di zona nyaman, tetapi tetap dikasih “api” terus. Kalaupun Anda ternyata hebat terus menerus di satu tempat itu, Anda akan dipindahkan ke divisi lain dengan terlebih dahulu mengikuti program pendidikan sesuai dengan bidang yang akan Anda kerjakan. Program pendidikan dilakukan baik secara internal maupun eksternal.

Jadi tidak ada istilah specialist di Astra?

Tentu kami menghargai spesialisasi. Tapi jika bicara pada level tertentu, misalnya General Manager, Anda tidak boleh specialist lagi. Bagaimana mungkin seorang GM tidak mengenal HRD, finance, marketing, dan sebagainya. Bagaimana nanti jika bertemu dan bernegosiasi dengan principal? Bisa mati Anda. Itu adalah hal yang paling mendasar. Anda harus memiliki kepercayaan diri yang kuat, dan itu hanya akan didapat jika Anda diberi kesempatan dan dipacu terus.

Forum Manajemen, November-Desember 201350

Page 53: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Intinya dalam hal ini, Astra menghargai individu, tetapi lebih dalam suatu teamwork. Jadi yang kami inginkan bukanlah superman, melainkan superteam.

Berarti, Anda juga mengalami proses yang sama selama bekerja di Astra?

Background saya adalah Hukum. Tetapi dengan kemauan dan ketekunan, saya berhasil mendapatkan posisi teratas di dalam struktur Astra. Saya bisa menentukan sebuah perusahaan sehat atau tidak dalam waktu 10 menit hanya dengan melihat balance sheet mereka.

Banyak orang mengatakan saya sebagai reviewer yang men- detail dan terlalu keras karena terlalu straight to the point. Tidak jarang ini mendapat perlawanan karena dianggap terlalu mengada-ada. Bahkan ada yang sampai marah-marah dan menantang untuk membuktikan teori saya.

Suatu waktu, saya tatap muka dengan sekelompok CEO, dimana pada waktu itu, setelah saya meneliti balance sheet dan profit and lost statement dari perusahaan-perusahaan tersebut saya mengatakan bahwa “bila tidak segera dilakukan tindakan-tindakan drastis dan radikal, maka sampai kita mati semua, perusahaan-perusahaan tersebut tidak akan pernah meraih untung. Sampai-sampai satu di antara mereka memberi perlawanan dengan mengatakan, “Saya akan beli perusahaan yang dinyatakan bakal bangkrut oleh Budi.” Setelah orang tersebut benar-benar membelinya, tidak lama kemudian perusahaan tersebut benar-benar bangkrut.

Terakhir, ketika pertanyaan pamung-kas mengarah pada bagaimana sosok Budi Setiadharma melihat prospek Astra ke depan, pria 69 tahun ini menjawab, “Oh, itu sangatlah mudah. Astra is very strong!” Jawabnya dengan lantang. [ach, nzl]

Balance Sheet “Secara

umum, dengan mempelajarinya secara teliti Anda

bisa dengan mudah menemukan kunci

dari sehat atau tidaknya suatu bisnis

yang berjalan.”

Forum Manajemen, November-Desember 2013 51

Page 54: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Clo

ser w

ith

Forum Manajemen, November-Desember 201352

Page 55: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Tamu adalah raja, tentu kita sudah memahami itu. Apalagi jika tamu tersebut merupakan salah satu orang paling penting di sebuah perusahaan besar yang menjadi aset negara, yaitu PT Astra International Tbk.

Maka, ketika akhirnya permohonan wawancara Forum Manajemen dengan Bapak Budi Setiadharma disetujui dan diputuskan bahwa kantor redaksi FM sebagai meeting point, kami sempat khawatir soal bagaimana memberikan pelayanan yang layak bagi mantan Direktur Utama yang kini menjabat sebagai Presiden Komisaris tersebut.

Hingga pada akhirnya, kami pun menyadari bahwa semua kekhawatiran kami adalah sesuatu yang berlebihan. Tanpa red carpet, tanpa ruangan ber-AC, tiada pula sajian khusus di meja kecuali teh manis hangat, Budi menolak ajakan kami ke ruang meeting yang memang sudah kami persiapkan. Beliaulah yang pada akhirnya ‘memaksa’ kami untuk melakukan wawancara di sofa sederhana yang terletak di sebuah Lobi Kampus di bilangan Cilandak, Jakarta Selatan.

MembumiUntuk ukuran pria yang lahir pada

26 Februari 1944 lalu di Solo, Budi terlihat begitu segar. Mengenakan batik lengan panjang berwarna biru cerah, serta wajahnya yang selalu tersenyum, membuat penampakan ayah dari 2 putra ini begitu bersahabat. Tidak sedikitpun dari dirinya yang memperlihatkan kesan high profile.

“Saya memang paling tidak suka diperlakukan khusus dimanapun, dan oleh siapapun. Seringkali orang yang tahu saya sebagai Preskom Astra akan membuat perlakuan khusus, seperti misalnya menyediakan jalur tersendiri di sebuah resepsi pernikahan, risih saya. Mending saya memilih antri bersama tamu-tamu undangan yang lain,” ceritanya.

Walaupun, dari pengalaman mengan-tri ini Budi kerap mendapatkan kesan yang kurang mengenakkan, seperti ritual yang terlalu lama, atau mempelai yang datang terlambat sehingga membuat jadwal semakin molor, dan sebagainya, itu semua tidak membuatnya jera. Buat beliau, hal tersebut justru malah melahirkan inspirasi.

Hal yang tidak lazim Budi lakukan beberapa waktu lalu, ketika beliau menyelenggarakan pernikahan salah satu putranya. Bersama mempelai dan besan, beliau meminta untuk ditempatkan di depan pintu utama untuk menunggu tamu yang hadir.

“Jadi, setengah jam sebelum tamu berdatangan saya sudah siap berdiri di pintu untuk menyambut mereka. Ini saya lakukan agar orang-orang yang datang itu merasa dihormati. Toh, bukankah kita juga yang mengundang mereka dengan teramat sangat.

Kejadian yang sempat menjadi trending topic tersebut kian mempertegas Budi Setiadharma yang dikenal banyak orang sebagai sosok yang low profile.

PETINGGI YANG SELALU MERENDAH“Saya paling tidak suka diperlakukan khusus di mana pun, oleh siapa pun”.

Forum Manajemen, November-Desember 2013 53

Page 56: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Clo

ser w

ith

Pantang Zona NyamanSebagian orang mungkin beranggapan

bahwa masa pensiun adalah waktunya bersenang-senang dengan hanya mengisi waktu di rumah bersama orang-orang terdekat. Tetapi buat Budi, yang membedakan antara masa aktifnya di Astra dengan sekarang hanyalah masalah tempatnya beraktivitas. “Soal waktu sama saja, keluar pagi pulang malam,” candanya.

Budi pun bercerita soal investasi kecil-kecilan dengan teman-teman beliau membuat sparepart sepeda motor. Ada juga bisnis telekomunikasi yang benar-benar berbeda dengan pengalaman sebelumnya. “Saya juga diminta oleh beberapa teman untuk menjadi komisaris di perusahaan mereka. Inilah yang membuat jadwal saya selalu penuh. Jadi tetap tidak bisa enak-enakan,” ungkapnya.

Selain itu, Budi memang sepertinya sengaja untuk menghindari waktunya diisi dengan terlalu lama bersantai karena takut akan ber-efek buruk bagi kesehatannya. “Saya kuatir cepat pikun. Awal tahun depan usia saya sudah 70 tahun. Saya harus selalu mengusahakan untuk bisa tetap sharing dengan teman-teman,” kata pria yang dikenal sebagai sosok dengan jiwa sosial tinggi ini.

Bimbing Sang AnakSetelah tidak lagi menjabat sebagai

CEO di Astra, dan hanya sebagai Chairman, Sarjana Hukum lulusan Universitas Katolik Parahyangan Bandung ini memiliki lebih banyak waktu untuk membimbing anak-anaknya dalam soal pekerjaan. Walau ada sedikit keinginan agar putra kembarnya yang bernama Arya Pradana dan Ardi Dwinanta untuk mengikuti jejaknya sebagai profesional, ia tetap mendukung ketika pada kenyataannya kedua putra kembarnya malah kompak memilih jalur sebagai entrepreneur.

“Sekarang mereka berdua membuat bisnisnya sendiri. Saya hanya menjelaskan kondisi dan konsekuensi dari masing-masing pilihan tersebut. Yang perlu

saya tekankan adalah bahwa sebagai pengusaha, tanggung jawab mereka harus luar biasa. Selain kepada uang, ada tanggung jawab yang lebih besar lagi yaitu kepada manusia. Karena kita harus punya pegawai, staf, dan orang di sekeliling yang akan menjadi tanggung jawab kita. Sehingga kita harus memikirkan bahwa bisnis kita benar-benar bisa membayar mereka, memberikan hak-hak mereka sebagai karyawan,” lanjutnya.

Sedangkan kalau sebagai profesional, kita tidak perlu berpikir demikian. Budi menuturkan, “Yang perlu kita pikirkan dan lakukan hanyalah bagaimana mencurahkan seluruh kemampuan yang kita punya untuk memberikan added value kepada perusahaan. Tinggal nanti perusahaan yang akan melihat, sejauh apa yang kita berikan, yang semuanya tercermin pada salary, jenjang karier, bonus, dan tunjangan lainnya.”

Di sisi lain, menurut Budi, kalau hari ini kita bekerja di perusahaan multinasional atau nasional sebesar Astra, mungkin gaji kita lebih besar pada tahun-tahun pertama. Sedangkan kalau kita bekerja sendiri, gaji yang kita ambil sepantasnya saja karena kita harus lebih irit. Akan tetapi, jika kita sukses, 5 tahun lagi atau paling lambat 10 tahun lagi, mungkin saja sebaliknya income Anda akan lebih besar dari direktur Astra sekalipun.

“Pilihannya ada di mereka. Me-reka bisa sukses, biasa-biasa saja, atau bangkrut. Mereka harus siap dengan segala kemungkinan tersebut. Bagaimanapun, saya selalu percaya kesuksesan akan datang kepada mereka yang fokus, tekun, dan ulet. Tanpa itu semua tidak akan mungkin berhasil. Intinya, jangan sepelekan kredibilitas dan integritas, karena itu adalah yang paling utama. Begitupun dalam menghadapi karyawan, poin ini sangat penting dalam melakukan penilaian. Jangan terambil hati oleh mereka yang bersikap ABS alias Asal Bos Senang,” jelas Budi.

Forum Manajemen, November-Desember 201354

Page 57: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Tanamkan DemokrasiTerlepas dari persoalan pekerjaan,

sejak awal Budi telah menanamkan prinsip-prinsip kedisiplinan kepada anak-anaknya. Seperti keharusan bertanggung jawab, menjunjung perilaku jujur, penerapan sistem reward yang fair, serta mau menerima konsekuensi terhadap apapun yang telah kita lakukan.

“Sorry to say, walau kami merasa tidak kekurangan, tetapi dalam pemberian reward, harus selalu ada reason-nya. Tidak ada cerita kami sebagai orang tua memberikan sesuatu kepada mereka tanpa alasan yang jelas. Dan jangan sekali-sekali curang. Ini semua akan melatih mereka untuk menghargai demokrasi. Segala sesuatu tidak ada yang ditutup-tutupi, harus dibicarakan. Kalau ada perbedaan pendapat sebesar apapun, harus diselesaikan,” terang Budi.

Ini semua pada akhirnya berhasil menciptakan sebuah hubungan yang harmonis antara Budi dengan anak-anaknya. ibarat teman dekat yang masing-masing akan selalu siap untuk saling berbagi antara satu dengan lainnya.

Sejenak SenggangBiar bagaimanapun, Budi tidak

menampik bahwa memang perlu untuk sesekali enak-enakan. Hanya saja, jika bicara soal ini, di kepala beliau mungkin hanya ada sedikit hal yang bisa membuatnya merasa nyaman, diantaranya adalah kegiatan sosial, golf, dan lukisan.

Semenjak duduk di bangku SMA hingga kuliah, beliau termasuk penggiat sosial yang aktif. Bahkan setelah beliau lulus dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung pun, tidak menghentikan kecintaannya tersebut. Melalui persatuan alumni Yayasan Unpar, beliau mengusahakan untuk selalu hadir dalam setiap pertemuan, sampai pada akhirnya ia memutuskan keluar dari yayasan tersebut akibat kesibukannya.

Semasa menjabat sebagai Presdir Astra pun ia manfaatkan untuk memperluas cakupan kegiatan CSR Astra. Salah satu

momen yang paling penting adalah saat bencana Tsunami Aceh tahun 2004, Astra menyumbang alat berat serta dana yang nilainya mencapai Rp 47 miliar.

Di balik jiwa sosialnya yang tinggi, pria yang sempat ditunjuk sebagai Wakil Ketua Yayasan Atma Jaya ini sempat menyayangkan karena masih banyaknya orang yang bertindak setengah hati dalam melakukan aksi sosial untuk masyarakat. Ini yang membuat urusan donatur masih sulit didapatkan. Padahal, menurut Budi, berbagi adalah hal terindah.

Jika Anda berkunjung ke rumahnya, jangan heran jika Anda akan menemukan begitu banyak lukisan. Itu karena pria yang gemar berjalan kaki dan golf ini juga memiliki kecintaan khusus terhadap karya seni lukis. Karena kesukaannya itu, beliau sampai rela menghabiskan gaji pertamanya demi bisa membeli lukisan yang dilihatnya di pinggiran jalan kota Medan, tempat dimana ia pertama kali menjabat sebagai Kepala Cabang Astra.

“Saya sungguh terkagum-kagum mengapa orang bisa memiliki kemampuan menuangkan pikirannya ke atas kanvas hingga menjadi sebuah gambar yang begitu indah. Saya suka berbagai aliran/gaya lukisan, karena mereka memiliki keindahannya masing-masing,” namun saya sangat menyukai karya Affandi, Hendra, dan Basuki Abdullah.

“Dulu, pertama kali saya membeli lukisan harganya sangat murah. Hingga terakhir, yaitu sekitar 15 tahun lalu, saya berani membeli karya Affandi seharga 70 juta,” tutupnya.

Tanpa terasa kehangatan perbin-cangan pun larut berjalan hingga 2 jam lamanya. Salut, Om Budi. Terima kasih atas sharing seputar buah pikir dan filosofi hidup, dari seorang pebisnis sukses yang selayaknya menjadi inspirasi untuk membangun sebuah perusahan dengan ekspektasi nama sebesar Astra. [ach, nzl]

Forum Manajemen, November-Desember 2013 55

Page 58: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Alet

heia

Banyak suara berteriak dibalik runtuhnya bangunan. Orang menangis, berdoa, berteriak, dan mengeluh di bawah tumpukan materi bangunan yang ambruk. Di luar reruntuhan, orang terpana, nyaris tak bisa berbuat apa-apa untuk menghentikan tangis dan jeritan sakit yang terdengar keras. Gedung tua yang sebelumnya berfungsi sebagai pabrik itu kini menjadi tumpukan material yang telah membunuh banyak orang dan mengurung sisanya, membuat mereka terjebak tak berdaya.

Rana Plaza, terletak di daerah Savar, Bangladesh, tepat di ibu kota Dhaka, kini menjadi tempat yang tak akan terlupakan.

Ribuan orang terjebak di dalam runtuhnya gedung tersebut. Ratusan di antaranya meninggal dalam sekejap mata. Sisanya mengalami cacat, entah cacat tubuh, atau cacat emosional.

Sekitar 3000 orang bekerja di gedung tersebut, ketika bencana itu terjadi. Sekitar 500 mayat manusia berhasil dikeluarkan. Ratusan lainnya masih hilang. Dengan berjalannya waktu, jumlah korban masih belum bisa dipastikan.

Bencana mengerikan di Savar, Bangladesh ini, sebagaimana dicatat oleh der Spiegel, merupakan bencana terbesar di sejarah Bangladesh terkait dengan industri. Ribuan orang bekerja di

MATI DEMI PROFITOleh: Reza Wattimena

Forum Manajemen, November-Desember 201356

Page 59: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Ketika kepuasaan satu kelompok di belahan dunia tertentu dibayar

dengan penderitaan dan nyawa dari orang-orang di belahan dunia lainnya.

dalam situasi yang tidak manusiawi untuk menghasilkan produk-produk tekstil bagi perusahaan-perusahaan pakaian Amerika dan Eropa. Perusahaan-perusahaan tersebut memperoleh keuntungan besar dari kultur korupsi yang mengakar di Bangladesh, dibarengi dengan ketidakpedulian para pemilik pabrik di sana tentang situasi kerja kaum buruh. (Hasnain Kazim et.al, Mei, 2013)

Sehari sebelumnya, banyak pekerja yang sudah melihat, bahwa gedung tempat mereka bekerja memiliki retak yang besar di dindingnya. Mereka pun tak diam saja, dan melaporkan ke otoritas setempat. Sebagaimana juga dicatat der

Spiegel, semua orang disitu tahu, bahwa pabrik itu mendirikan tiga lantai lebih tinggi di bangunan pabrik, walaupun tak memiliki ijin resmi dari pemerintah. Ketika bencana terjadi, lantai ilegal keempat sedang dibangun.

Bangunan yang rapuh dan ‘melawan hukum’ ini ditempati oleh lima pabrik garmen dan satu bank. Namun, manajer bank itu memutuskan untuk pindah, karena alasan keamanan. Ia pun menyelamatkan 11 nyawa pekerjanya. Namun, manajer pabrik garmen itu tidak peduli, dan meminta pekerjanya untuk bekerja rutin, seperti biasa.

Rubrik ALETHEIA ini merupakan tempat pembelajaran lintas ilmu, berisi curahan pemikiran mutakhir para penikmat filsafat selaku anggota Forum Kajian Filsafat Bisnis STIE Prasetiya Mulya

Forum Manajemen, November-Desember 2013 57

Page 60: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Alet

heia

Korupsi, lagi? Rupanya, peristiwa menyedihkan ini

bukanlah yang pertama kali bagi warga di Savar. Pada 2005 lalu, sebuah gedung juga runtuh, dan meregut 64 nyawa manusia. Mirip dengan peristiwa di Rana Plaza, gedung itu juga membangun beberapa lantai secara ilegal. Juga disana, para pekerja bekerja di bawah situasi yang buruk untuk menjual barang bagi perusahaan-perusahaan garmen di Eropa.

kasus ini, peran para konsumen, yakni pakaian, terutama para konsumen di Eropa yang bisa memperoleh pakaian murah, juga besar.

Petugas negara yang mengawasi pabrik di sana hanya berjumlah 18 orang. Padahal, ada ribuan pabrik garmen yang harus diawasi. Sehari sebelumnya, Rana sudah menjelaskan, bahwa retakan di pabrik akan diplester. Tindakan itu, menurut para insinyurnya, cukup. Para manajer pabrik juga menyatakan, bahwa para pekerja yang tidak mau bekerja, karena alasan keamanan gedung, akan dipecat.

Memang, belakangan ini, seperti juga dicatat oleh der Spiegel, para pengusaha Eropa mengeluh, karena banyak demonstrasi dan protes di Bangladesh. Produksi pakaian menurun, bahkan hampir berhenti. Karena hal ini, banyak perusahaan Eropa dan Amerika mulai berpikir untuk menutup pabrik di sana, lalu pindah ke tempat lain, Afrika misalnya. Bangladesh adalah eksportir tekstil terbesar kedua di dunia, setelah Cina.

Pakaian MurahIndustri pakaian di Bangladesh

memperkerjakan sekitar 4 juta orang, dan mengisi 80 persen pendapatan negara itu dari ekspor. Ketika protes dan demo terjadi, banyak orang panik. Setelah demo selesai, banyak pabrik menekan para pekerjanya untuk mengejar ketinggalan produksi. Bekerja dalam rasa takut, upah rendah, dan situasi yang sama sekali tidak aman, mereka kini meninggal demi keuntungan beberapa pihak.

Pimpinan sekitar dagang di Dhaka, Roy Ramesch Chandra, seperti dikutip der Spiegel, menegaskan, “Para pekerja Bangladesh harus membayar dengan nyawa mereka, sehingga para pembeli dari negara lain bisa membeli pakaian murah.” Menyedihkan. Menyakitkan. Kepuasaan satu kelompok di belahan dunia tertentu dibayar dengan penderitaan dan nyawa dari orang-orang di belahan dunia lainnya.

Pemilik gedung yang ambruk pada 2005 itu

adalah Sayed Shahriyar. Ia hanya menghabiskan

waktu sebentar di penjara, sebelum

akhirnya dibebaskan. Mertuanya duduk di

kursi parlemen. Istrinya adalah hakim.

Pemilik Rana Plaza, Mohammed Sohel Rana, mencoba melarikan diri. Ia kemudian ditangkap oleh polisi di perbatasan India. Namun, hati-hati, Rana punya koneksi politik yang juga kuat. Ia juga sangat kaya. Apakah keadilan akan datang padanya?

Usianya 30 tahun. Ia membangun gedung Rana Plaza di atas tanah yang ilegal. Walikota sendiri yang mengesahkan gedung itu, walaupun itu bukan haknya. Ini kasus biasa yang terjadi di Bangladesh (juga Indonesia?). Gabungan antara korupsi, sikap rakus, dan tak bertanggung jawab akhirnya berujung pada bencana yang memakan nyawa manusia. Dalam

Forum Manajemen, November-Desember 201358

Page 61: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Di Jerman, saya biasa membeli pakaian-pakaian murah di toko-toko seperti Aldi, H&M, atau C&A. Saya sama sekali tidak sadar, bahwa pakaian yang saya beli adalah hasil dari perasan keringat para pekerja yang dibayar murah di belahan dunia lainnya. Mereka bekerja tanpa asuransi, dan dalam situasi yang sama sekali tidak sehat. Mendengar berita menyakitkan di Bangladesh, saya mempertimbangkan untuk membuang pakaian-pakaian yang telah saya beli di toko-toko itu.

Bagaimana jika kita, atau orang yang kita cintai, menjadi korban dari cara berbisnis semacam ini?

Peraturan yang mengikat berbagai pabrik di seluruh belahan dunia harus ditegakkan, supaya kompetisi bisa berjalan sehat, yakni dengan menghormati hak-hak asasi manusia setiap orang. Tidak boleh ada negara yang memeras pekerjanya, demi memenangkan kompetisi.

Ini memang terdengar normatif, tetapi seruan semacam ini harus terus diteriakkan, supaya orang tidak terlena di dalam kedangkalan dan kejahatan yang seolah menjadi biasa. Di tengah sistem ekonomi global yang menguntungkan satu belahan dunia dan pada saat yang sama menindas belahan dunia lainnya.

Sebagai konsumen, kita juga perlu melakukan tindakan-tindakan aktif. Boikot adalah salah satunya. Ketika kita merasa, bahwa satu perusahaan telah memproduksi barang dengan cara-cara yang melanggar hukum dan HAM, mungkin lebih arif bila Anda dan Saya membiasakan diri untuk tidak membeli serta menggunakan produk tersebut –kecuali situasi krusial tertentu. Boikot lebih kepada tindakan yang mengekspresikan keprihatinan moral. Dan bagaimana bila ada banyak ‘Anda dan Saya’ lainnya yang melakukan hal yang sama? [rez, nzl]

Kini, mayat-mayat manusia yang ditarik keluar dari

gedung yang ambruk itu tetap diam. Mereka adalah ibu dari seorang anak, istri dari seorang suami, ayah

dari seorang anak, kekasih dari seseorang yang patah hatinya, dan adik terkasih dari kakak yang bersedih.

Apa pilihan mereka? Bisakah mereka

mendapatkan keadilan? Apakah keadilan masih

berarti, ketika orang yang kita kasihi sudah meninggalkan kita..?!

Bisnis dan KompetisiJika ditanya, mengapa H&M, C&A,

Lidl, dan perusahaan-perusahaan lainnya membeli pakaian murah dari pabrik-pabrik cacat hukum itu, mayoritas mereka akan menjawab, demi memenangkan kompetisi, dan meraih keuntungan lebih besar. Atas nama kompetisi dan keuntungan, tindakan-tindakan menindas dibenarkan. Apakah kita mau berbisnis dengan cara-cara semacam ini?

“Kita menciptakan sendiri keadaan buruk yang

melahirkan kebencian, dendam, dan perang.”

*Terinspirasi dan dikembangkan dari artikel der Spiegel, Mei 2013, Europe’s Moral Quandary: The High Human Price of Cheap T-Shirts, oleh Hasnain Kazim, Nils Klawitter dan Wieland Wagner.

Forum Manajemen, November-Desember 2013 59

Page 62: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Mar

ketin

g

Membangun pencitraan produk bukan sesuatu yang mudah dilakukan karena harus siap bersaing dengan rival satu segmen. Perlu persiapan, strategi, dan penerapan di lapangan yang tepat agar sampai pada sasaran yang diinginkan.

Beberapa bulan terakhir, Indonesia diterpa masalah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sampai menembus Rp 11.000. Belum lagi tidak stabilnya indeks harga saham gabungan (IHSG) yang kerap naik-turun bak roller coaster. Di sisa tiga bulan terakhir (kuartal terakhir) 2013, meski kondisi ekonomi lagi diuji, justru mata warga Ibukota mulai

Bicara soal sosok, tokoh, ataupun anggota masyarakat yang berhasrat untuk maju sebagai wakil rakyat, tentu butuh upaya lebih dari sekadar perencanaan matang agar bisa meraih kedudukan yang diimpikan.

BERBURU BANGKU PARLEMEN 2014Oleh: Daniel Haryanto

Forum Manajemen, November-Desember 201360

Page 63: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

disuguhkan berbagai promosi “personal branding” yang terpampang di berbagai sudut jalan utama.

Maklum, tahun depan Indonesia menginjak tahun pemilihan umum, momen ketika warga memilih “wakil” di parlemen (DPR), dan juga pemilihan presiden. Lantas apa yang dimaksud dengan “personal branding”?

Media Promosi2014 merupakan tahun politik.

Persiapan menyambut tahun depan sudah dilakukan dari sekarang. Hal yang dimaksud Personal Branding adalah

media promosi yang digunakan para calon legislatif (caleg) menjelang pemilihan wakil rakyat yang bergulir April 2014. Mereka saling memperebutkan kursi dengan imbalan tingkat kehidupan lebih baik, dan serta merta mengisi gedung DPR untuk periode 2014-2019.

Bagi Anda yang tinggal di kota besar tentu acap melihat spanduk dan banner di sudut-sudut jalan, yang memperkenalkan diri kandidat beserta partai yang mendukungnya. Menarik jika Anda perhatikan media promosi ini, karena akan timbul pertanyaan dari benak Anda, siapakah mereka? Mungkin

Jangan bohongi nurani, pilihlah yang jujur dan terpercaya!

Dengan amanah rakyat, maka saya yakin menjadi Calon Legislatif!

Jika dipercaya, siap mengawasi perubahan!

Pilihlah saya demi perubahan menjadi lebih baik!

Pilihlah saya demi perubahan menjadi lebih baik!

Aspirasi Anda adalah inspirasi saya.

Saya Yes! Yang lain No!

REKRUT PENDUKUNG!

Inilah ‘jurus’ pamungkas yang kerap digunakan:

(Sumber: Survey penulis di lapangan)

Forum Manajemen, November-Desember 2013 61

Page 64: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Mar

ketin

g

sebagian orang sudah mengenal sosok itu, tapi sebagian besar umumnya belum mengetahui latar belakang mereka.

Selain foto wajah -dengan gaya yang lazimnya “kaku”, berbagai media promosi ini juga dilengkapi dengan jargon-jargon yang ‘menjual’ diri. Bisa saja Anda memuji, tersenyum, atau bahkan mencibir dalam hati. Biasanya, kalimat itu dibuat bergaya puitis, pantun, atau berupa untaian kata bernada dengan meminta doa restu untuk maju sebagai wakil rakyat.

Menjual JargonPetikan kalimat-kalimat pamung-

kas seolah menjadi slogan yang diciptakan masing-masing caleg dalam menyukseskan langkahnya ke gedung parlemen. Variasi disain antara foto dan jargon itu umumnya merupakan hasil kreatifitas masing-masing tim sukses. Berharap, calon yang mereka usung bisa dikenali rakyat dan mendapat suara terbanyak.

Media yang dipilih untuk “personal branding” juga beragam macamnya, mulai dari poster menempel di tembok pinggir jalan, angkutan umum, sampai papan iklan raksasa bernilai ratusan juta rupiah. Belum lagi yang memanfaatkan jasa iklan surat kabar, majalah, atau media massa lainnya.

Apakah yang dilakukan ini salah? Tentu tidak! Namun, apakah sudah ideal? Ini yang coba kita paparkan dalam tulisan ini, dengan mengadopsi beberapa pakem, literatur yang ada dalam penelitian ilimiah.

Perlu Teknik TepatTom Peters dalam artikelnya

berjudul “The Brand Called You” (1997) mengatakan, Personal Branding merupakan suatu model dimana seseorang memasarkan dirinya sendiri serta karirnya sebagai merek (Brand). Mulai dari penampilan fisik, cara berpakaian, tingkat pendidikan, sampai pengetahuan yang dimilikinya sebagai awal penilaian bagi khalayak umum terhadap dirinya.

Masalahnya, dibutuhkan teknik yang tepat agar informasi yang disampaikan tepat sasaran. Robert Moment (2005) menjelaskan teori enam “P” yang wajib dipenuhi dalam menerapkan “personal branding” atau biasa juga disebut “personal marketing”, yaitu:

1. Persona Karisma atau kepribadian seseorang yang bersinar. Bahkan lebih baik bila menjadi persona grata (orang yang disenangi). Faktor-faktor seperti integritas, pengendalian diri, pelayanan, serta menjadi diri sendiri merupakan bagian dari peningkatan kualitas.

2. Positioning Menjadi orang yang dibutuhkan pada tempat dan waktu yang tepat (right person in the right place) dan menyampaikan pesan Anda pada orang sesuai sasaran adalah tujuan dari Positioning. Posisi, berarti pula Anda harus mengenal orang yang tepat untuk dituju –target sasaran. Anda juga harus memastikan diri dalam posisi terbaik untuk menjawab semua pertanyaan lanjutan.

3. Packaging Packaging disini analoginya serupa seperti ketika Anda memutuskan membeli barang berdasarkan kualitas kemasannya. Dalam hal

Forum Manajemen, November-Desember 201362

Page 65: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Personal Branding, Anda harus fokus menyempatkan waktu dan pikiran pada hal-hal kecil yang mungkin diabaikan oleh orang, meski hal itu sekadar cara berpakaian, penampilan, mimik, dan ekspresi tubuh ketika Anda berhadapan dengan orang lain. Dengan lebih memperhatikan ‘kemasan’ diri, maka Anda dapat membantu memasarkan diri Anda sendiri dengan lebih efektif.

4. Presentation Cara Anda menyampaikan diri dengan bersikap seraya menunjukan perilaku profesional yang rendah diri dan sopan, merupakan bagian dari presentasi Anda. Tidak kalah penting juga yaitu bagaimana Anda melayani serta menindaklanjuti pertanyaan atau permintaan orang lain dengan ‘nyaman’.

5. Promotion Promosi menjadi salah bagian paling penting dari Personal Branding. Mengapa demikian? Setelah Anda memahami kelebihan, kekurangan

diri, serta mengerti bagaimana cara memposisikan, mengemas, dan mempresentasikan diri, masih ada hal penting lain, yakni efektivitas promosi. Bagaimana Anda menyampaikan semuanya kepada orang lain dengan tepat sehingga mereka menjadi senang dengan Anda? Ketika orang lain membaca materi dan mereka mempercayai Anda, maka strategi promosi itu tepat sasaran. Tapi, jika mereka justru bingung dan mulai bertanya-tanya, Anda harusnya bisa menjawab sendiri bagaimana promosi yang Anda lakukan?

6. Passion Dan yang terakhir serta paling diperlukan adalah gairah. Untuk apa dan kepada siapa Anda berpromosi menjadi penting. Apalagi dikemas dengan gairah antusiasme dan energi untuk semua hal yang Anda lakukan. Ketika Anda melakukan pekerjaan dengan antusias serta membaginya dengan orang lain niscaya keberhasilan tinggal menunggu waktu.

Forum Manajemen, November-Desember 2013 63

Page 66: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Mar

ketin

g

Menimba Ilmu Sang DKI 1Salah satu contoh personal branding

paling berhasil dalam kancah politik nasional adalah sosok Joko Widodo (Jokowi), Gubernur terpilih DKI Jakarta. Pencitraan intelektual sudah ia lakukan sejak masih menjabat Walikota Solo, terutama dalam berbagai seminar yang diselenggarakan berbagai asosiasi dan universitas.

Jika Anda meliat penampilannya, apakah sudah mewakili citra sebagai seorang Walikota? Bisa ya atau tidak! Orang nomor satu di Jakarta itu sempat menceritakan kalau dulu ketika mendatangi acara bertaraf internasional, yang kerap diajak salaman lebih dulu justru ajudannya -dengan perawakan lebih “keren”. Tapi, kekurangan ini justru dijadikan kekuatan tersendiri olehnya demi mengangkat citra diri di mata masyarakat.

Jokowi begitu piawai di ranah politik nasional karena sukses mengedepankan salah satu faktor dalam menciptakan “personal branding”, yakni passion dan persona. Kepekaan terhadap masalah Solo dan kepedulian terhadap warga kota yang membutuhkan bantuan pemerintah cukup mendapat respons positif.

Belum lagi, keinginannya untuk mencoba sesuatu yang di luar pakem pemerintahan, semisal mengganti kepala satpol PP dengan wanita, penggunaan seragam kedaerahan Solo untuk anggota satpol PP, dan juga arak-arakan karnaval pemindahan pasar tradisional dari tempat lama ke tempat baru. Berbagai hal ini seolah menjadi ciri khas Jokowi.

Keinginannya mengambil resiko bertemu langsung dengan warga kota yang kecewa pada pemerintah, kemauan belajar, serta berkembang dari kesalahan, malah membuat namanya semakin harum di mata warga Solo. Paling mutakhir, upaya memajukan industri otomotif karya anak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) -yang melejitkan namanya secara nasional. Semua ini membuat nama Jokowi tidak hanya dikenal di Jawa Tengah, tapi dari

Sabang sampai Merauke, hingga akhirnya mampu menduduki kursi orang nomor satu di Ibukota.

Setelah melihat makna personal branding dan berbagai langkah yang harus dilakukan, kembali ke pertanyaan awal apakah yang dilakukan para caleg ini sudah sempurna? Biarkan waktu yang akan menjawab sesuai penilaian khalayak ramai. Selamat menimbang dan memilih! Sekadar mengingatkan, masa depan Indonesia berada di tangan Anda… [dan, str, nzl]

Sukses Jokowi bukan berarti Anda harus mengubah pribadi diri dan menjadi “peniru”, ketika melakukan personal branding. Tetaplah menjadi diri sendiri, karena fokus ini penting demi mencapai target audiens yang tepat.

Langkah apa saja yang perlu dilakukan agar komunikasi media promosi ini menjadi efektif, simak langkah-langkah berikut:

Tetapkan ekspektasi Ingin menjadi seperti apakah nanti ketika Anda dikenal orang lain? Itu adalah pertanyaan yang Anda harus jawab pertama kali, karena pemikiran dan perkataan orang lain akan menentukan kesan terhadap diri kita. Tujuan harus jelas serta berdampak bukan hanya terhadap diri sendiri tetapi juga pada kehidupan orang banyak.

Diri Anda sebagai investasi.Posisikan tujuan yang mau dilakukan bukan sebagai proyek jangka pendek atau

5 Langkah Jitu “Personal Branding”

Forum Manajemen, November-Desember 201364

Page 67: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

sekadar yang ‘terlihat’ di depan mata, tapi untuk pengaruh jangka panjang. Visi, misi, dan tujuan harus jelas dalam menentukan langkah menuju target jangka panjang. Oleh karena itu, layaknya sebuah investasi Anda harus menentukan prioritas investasi diri mulai dari jangka pendek, menengah dan panjang.

Promosikan diri secara benarMedia gambar tidak bergerak, kurang efektif untuk menceritakan detil dari apa yang Anda tawarkan. Konsep tulisan pada gambar juga wajib mencerminkan diri Anda, membeberkan apa yang ingin dilakukan, serta menyampaikannya dengan efektif pada orang lain. Memang, media gambar terbatas untuk memaparkan detil, tapi bisa didukung dengan tambahan pusat informasi, seperti blog atau situs yang bisa diakses oleh umum. Media ini bisa dimanfaatkan untuk menjelaskan secara seksama perihal tujuan, latar belakang, kegiatan, atau apapun yang (akan) Anda lakukan dan bagaimana cara melakukannya.

Tidak berlebihan mengekspos diri Tampilan fisik memang penting. Tetapi, lazimnya khalayak hanya melihat penampilan Anda secara sekilas. Artinya, tidak diperlukan foto dalam ukuran yang terlalu besar sehingga mengecilkan komposisi bagian lain -yang seharusnya malah lebih penting bagi orang lain. Bukanlah suatu keharusan untuk menyebut nama Anda sendiri dan apa yang mau dilakukan secara terus menerus. Biarkan orang mempelajari Anda dengan mencari via media sosial atau mesin pencari dunia maya lainnya.

Biarkanlah orang lain berbicaraPromosi yang baik bukanlah sepihak, akan tetapi ajak orang lain untuk komunikasi dengan Anda. Anda perlu membiarkan orang bicara tentang Anda, sehingga kesan tentang diri Anda akan terus terbentuk dan terbangun. Setiap kali Anda berinteraksi dengan orang lain, pikirkan tentang tujuan utama sehingga kesan yang terbangun menjadi positif dan baik.

5 Langkah Jitu “Personal Branding”

Forum Manajemen, November-Desember 2013 65

Page 68: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Fina

nce

Menginjak kuartal ketiga (Q3) 2013, tekanan demi tekanan terus mengalir dari kondisi global, terutama menghantam di sektor keuangan. Belum lagi Inflasi mencapai 8,79 (yoy) setelah kebijakan kenaikan BBM bersubsidi per Juni 2013. Kondisi ini sontak membuat Bank Indonesia menaikkan suku bunga hingga 25 basis poin hingga menjadi 7,25 persen.

Kenaikan suku bunga acuan kredit nasional ini tentu akan berdampak pada sektor riil. Pertanyaan besarnya kini adalah; Mampukah sektor keuangan dan bisnis Indonesia bertahan?

Indikator EkonomiSeptember lalu, lembaga-lembaga

keuangan merevisi prediksi beberapa indikator pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bahkan Bank Dunia juga menghitung ulang produk domestik bruto Indonesia 2013 (PDB) dari 6,2

persen menjadi 5,9 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pun tahun depan diprediksi mulai melambat, dari 6,5 persen (prediksi tahun ini) menjadi 6,2 persen.

Tahun depan, ketakutan perlambatan ekonomi, investasi, bisnis, ekspor,

dan masih rendahnya harga komoditas masih jadi

rintangan terberat. Resiko perlambatan ekonomi domestik juga dipicu kenaikan harga BBM subsidi. Belum lagi tekanan inflasi dan suku

bunga, plus fluktuasi nilai tukar rupiah.

Selain dalam negeri, tekanan ekonomi global

juga masih berlangsung di tahun mendatang. Krisis yang terjadi di Eropa dan Amerika mulai menular ke regional Asia. Kebijakan pelonggaran kuantitatif pemerintah AS terlihat akan berlanjut hingga pertengahan tahun 2014.

Artinya, dana yang tertanam di pasar berkembang -seperti Indonesia dan India- akan mengalir keluar menuju Amerika.

Tembok TebalFinansial GlobalOleh: Y. Arief Rijanto

Inflasi Kian Meroket

Sampai pengujung tahun, inflasi

diprediksi terus merangkak hingga 7,2 persen dari perkiraan sebelumya sebesar

5,5 persen.

Forum Manajemen, November-Desember 201366

Page 69: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Periode Mei sampai Juni 2013, tercatat 3,6 miliar dollar AS mengalir dari Bursa Efek Indonesia dan masih terus berlanjut. Akibatnya, pasar obligasi pemerintah meningkat 150-200 basis poin. Pasar uang juga mengalami tekanan, naik ke level Rp 11.000 per dollar AS, meskipun BI melakukan intervensi berakibat menurunnya cadangan devisa di bawah 100 miliar dollar AS.

Defisit Tekanan global juga dapat

mengakibatkan belanjutnya defisit neraca perdagangan Indonesia. Mulai pertengahan 2012, transaksi berjalan (current account) nasional mulai defisit. Kinerja impor lebih besar dibandingkan ekspor. Masalah ini juga terjadi di beberapa negara lain, seperti India, Turki, dan Brazil -sebagai lokomotif perekonomian negara berkembang. Impak yang secara tidak langsung menambah kebutuhan dunia akan mata uang dollar AS.

Kemampuan Indonesia menghadapi tekanan keuangan global bergantung pada perkembangan ekonomi negara mitra ekspor. Beberapa negara berpenghasilan

tinggi seperti AS, baru mulai memperkuat ekonominya setelah diterpa krisis dua tahun terakhir. Jepang sedang konsolidasi dan berusaha bangkit, setelah pertumbuhan ekonominya melambat akibat ekspor yang jeblok. Eropa masih penuh ketidakpastian. Sedangkan pertumbuhan negara berkembang lain banyak bergantung pada negara maju.

Menurut Bank Dunia dalam sebuah karya ilmiah bertajuk Indonesia Economic Quarterly “Menanggapi Berbagai Tekanan”, Juli 2013 lalu, ekonomi negara mitra dagang utama Indonesia diperkirakan tumbuh sebesar 3,4 persen di akhir tahun 2013, dan menjadi 4 persen di tahun 2014. Penyebabnya adalah perlambatan ekonomi beberapa mitra dagang utama seperti China.

Tekanan ekonomi global terhadap iklim investasi Indonesia membuat melambatnya kredit usaha. Hasilnya, pertumbuhan pinjaman investasi turut melambat. dan sektor riil akan mengalami tekanan keuangan. Tekanan investasi umumnya akan diiringi perlambatan kredit konsumsi dan properti.

Krisis dunia pun belum berakhir. Kemunduran Eropa dan perlambatan ekonomi China, perlahan tapi pasti

mulai singgah di Bumi Pertiwi.

Forum Manajemen, November-Desember 2013 67

Page 70: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Fina

nce

KompensasiMakin beratnya tekanan ekonomi

coba diantisipasi pemerintah dengan menawarkan paket kompensasi pada revisi APBN 2013 dengan nilai Rp 29,05 triliun. Kompensaisi tersebut dijuluki Program Kompensasi Khusus, dan Program Percepatan dan Perluasan Perlindungan Sosial (P4S). Melalui ini, pemerintah berharap rakyat kecil terlindung dari tekanan ekonomi. Lantas, bagaimana perlindungan terhadap sektor swasta yang menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi di 2014?

Tren rasio hutang luar negeri sektor swasta Indoensia sejak 2010 sudah melandai tinggal 12 persen terhadap PDB. Tapi, akhir 2012 lalu sempat kembali naik menjadi 15 persen. Hutang swasta kini memiliki porsi 50,2 persen dari total hutang luar negeri -per akhir April 2013.

Peningkatan hutang ini disumbang terutama dari beberapa sektor, seperti pengeboran, listrik, gas, air, keuangan, leasing dan jasa bisnis. Pinjaman sektor keuangan didominasi oleh aktivitas joint venture dan bank-bank asing.

Bank Dunia (2013) menyatakan, hutang luar negeri swasta sektor keuangan melonjak tiga kali lipat. Dari 12,9 miliar dollar AS pada 2006 menjadi 35,2 miliar dollar AS pada akhir April 2013. Hutang tersebut menyumbang 27,3 persen dari total hutang luar negeri. Sektor pertambangan dan pengeboran menjadi sumber paling aktif dalam aktivitas pinjaman luar negeri, melesat empat kali lipat periode 2006-2012. Pertambangan berkontribusi 16,8 persen dari jumlah hutang swasta dari luar negeri per April 2013.

Peningkatan resiko likuiditas akibat posisi hutang luar negeri jangka pendek juga terus berlanjut di pertengahan 2013. Nilai hutang luar negeri jangka pendek kini menjadi 21,7 persen dari keseluruhan -naik 15,6 persen dari tahun 2006. Resiko ini terjadi karena sumbangan hutang luar negeri swasta, yang kini 72,6 persen dari 59,4 persen pada 2006.

Rasio hutang luar negeri swasta terhadap ekspor juga terus meningkat dari 9,9 persen menjadi 17,8 persen. Selama periode April 2013, jumlah hutang luar negeri jangka pendek setara dengan setengah dari jumlah cadangan devisa Indonesia. Selain itu, muncul peningkatan kebergantungan terhadap hutang dalam dolar AS.

Mengapa? Karena 88 persen jumlah hutang luar negeri swasta dalam mata uang dolar AS. Oleh karena itu, sebagian perusahaan menerima perlindungan nilai alami (natural hedging) yang melekat pada dollar AS, seperti pada sektor pertambangan dan pengeboran. Dampak tingginya konsentrasi hutang luar negeri dalam dolar AS akan meningkatkan tekanan yang lebih besar jika kurs tukar rupiah terapresiasi terhadap dolar AS.

PeringatanPaul Krugman dalam artikelnya

berjudul “UnSaved World” di New York Times (26/8/2013), sudah memperingatkan bahaya krisis global di Eropa bersumber dari optimisme hutang

10

20

30

40

50

April 05 April 07 April 09 April 11 April 13

LAJU INVESTASIPerubahan Prosentase Year on Year

Pertumbuhan Investasi

Pinjaman Investasi

Sumber: CEIC; Perhitungan staf Bank Dunia

Forum Manajemen, November-Desember 201368

Page 71: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

PROPERTI Harga dan Pertumbuhan Kredit (Perubahan Prosentase Year on Year)

Financial

Non Financial

Agriculture forestry, fishingMining and drillingManufacturingElectricity, gas and water worksHousing and buildingTrading, hotel and restaurantTransport and communicationServicesOther sector

Sumber: BI; Perhitungan staf Bank Dunia

Sumber: BI; Perhitungan staf Bank Dunia

10 10

520

10

3015

4020

Jun 08 Jun 09 Jun 10 Jun 11 Jun 12 Jun 13

Kenaikan harga properti pertengahan 2013 menjadikan BI sebagai regulator memperketat penyaluran kredit dan loan to value (LTV). Dampaknya, perlambatan kredit sektor properti tahun 2014 tidak dapat dihindari.

luar negeri sektor swasta yang berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya kebutuhan dana dan mata uang asing (dollar) dengan jumlah besar dan dalam waktu bersamaan.

Tekanan Keuangan, terutama masalah hutang luar negeri swasta dapat menjadi pemicu bergolaknya perekonomian Indonesia di 2014. Namun, dibandingkan kondisi ekonomi 1998, Indonesia saat ini jauh lebih baik. Cadangan devisa masih di atas 90 miliar dollar AS. Bank Indonesia juga melakukan langkah melindungi nilai dollar AS bagi BUMN, demi membantu menjaga stabilitas kebutuhan akan mata uang tersebut. Meskipun, sampai akhir September 2013 saja nilai tukar dolar AS

tetap menembus kisaran Rp 11.000.Kebijakan “lindung nilai” terlihat perlu

dibuat lebih integratif. Terutama terhadap 100 perusahaan dengan proporsi hutang mencapai 65 persen.

Catatan sejarah kelam yang menunjukan keruntuhan suatu negara, seringkali dimulai pada kerapuhan sektor ekonomi. Bersiap menghadapi tahun politik, Indonesia harus membenahi sektor keuangan. Bila sistem roda finansial bergulir dengan dukungan kestabilan rupiah, perkembangan pasar modal, serta laju nilai transaksi yang bergerak positif, maka tinggal situasi politik yang menjadi aktor utama dalam menguji ketahanan ekonomi Indonesia di 2014! [ari, str, nzl]

UTANG SWASTA DARI LUAR NEGERI PADA SEKTOR EKONOMI(Hingga April 2013 – Prosentase dari Keseluruhan)

27.3

Harga properti perumahan besar

Harga perumahan menengahHarga properti perumahan: jumlahPertumbuhan Kredit: Properti (Kanan)

Harga properti perumahan kecil

Forum Manajemen, November-Desember 2013 69

Page 72: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Expl

ore

Ibarat jalanan, tahun kuda baru selesai diterpa hujan badai. Permukaan aspal yang tergenang atau jalan setapak yang menanjak jadi lebih licin untuk dilalui. Tapi, tetap saja potensi masih ada, tinggal bagaimana pelaku bisnis mau memaksimalkannya. Lagi pula, pengalaman tahun ini sebenarnya sudah bukan yang pertama kali dialami Indonesia. Tinggal menelaah pengalaman sebelumnya dan mencari arah langkah yang tepat untuk dilalui!

Pengalaman MenarikSepanjang 2013, banyak peristiwa

terjadi dalam jagat bisnis dan manajemen. Tahun ini, lagi-lagi Indonesia berhasil selamat dari goncangan daya beli akibat lonjakan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi yang bergulir pada bulan keenam. Keputusan yang berlarut-larut tersebut akhirnya diambil pemerintah. Nampaknya pun masyarakat sudah kebal dengan kebijakan ini. Malah, ada sebagian warga yang sudah tidak peduli lagi pada keputusan berbau politis semacam itu.

Oleh: Aidil Akbar

MENERAWANG BISNIS DI

TAHUN KUDAAkhir tahun telah tiba.

Perusahaan lokal maupun multi nasional pun mulai melakukan

agenda rutin mereka, yakni mempersiapkan rencana bisnis

di periode 2014.

2014

Forum Manajemen, November-Desember 201370

Page 73: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Sebenarnya, kalau lebih diperhatikan lagi kebijakan kenaikan BBM tahun ini lebih berat dari sebelumnya (2005). Dengan prosentase yang lebih besar, sontak saja langsung berpengaruh pada daya beli, khususnya warga menengah ke bawah –ketika masa awal kebijakan mulai efektif bergulir.

Apalagi tekanan juga jadi semakin berat. Karena bukan hanya harga-harga barang kebutuhan yang terkerek, tapi juga adanya faktor eksternal lain seperti gagal panen di sejumlah daerah, impor yang tidak stabil, dan aksi spekulan penimbun barang pokok. Hal ini membuat harga semakin tidak terkendali. Lebih menarik lagi, sebenarnya kenaikan harga barang sudah terjadi bahkan sebelum keputusan BBM subsidi resmi naik.

Sebut saja harga cabai yang sempat menembus Rp 50.000 per kilogram. Dan, tidak hanya itu. Bawang, ayam potong, daging, bahkan jengkol juga ikut melesat di pasar. Situasi ini sempat membuat sebagian warga kecil panik, meski hanya sesaat. Setelah beberapa pekan, harga pun kembali stabil. Hilang seperti terbawa angin.

Masyarakat SuperPengalaman demi pengalaman menempa warga Indonesia

menjadi golongan super, yakni terus bisa bertahan dari tekanan dan himpitan kehidupan dan gejolak ekonomi.

Memang belum ada penelitian khusus yang mampu membuktikan seperti apa kualitas hidup masyarakat Indonesia, khususnya yang hidup di kota besar. Tapi, buktinya mereka terus bisa survive.

Sebagai mahluk tuhan yang diberikan kelebihan akal, manusia punya kelebihan kreativitas. Kemampuan untuk mengatur ritme kehidupan dan penghasilan di tengah semakin mahalnya biaya hidup bulanan. Beban berat memang lebih

dirasakan di kota-kota besar, semacam Jakarta, Surabaya, Medan, dan Makasar. Kalau bergeser ke daerah Kota tingkat dua, beban ini terasa lebih ringan. Dan begitupun seterusnya.

Rupiah TerpurukHimpitan beban hidup masyarakat

juga akibat dari terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Memang, banyak faktor yang mengakibatkan rupiah terperosok begitu dalam hingga menembus Rp 11.000 per dollar AS -mendekati kondisi 2008.

Sempat membaiknya perekonomian AS, membuat dollar menguat hampir terhadap seluruh mata uang dunia -termasuk rupiah. Perbaikan situasi ini lantas membuat pasar modal bereaksi. Investor asing pun mulai melirik perbaikan kondisi ini.

Namun, belum adanya jaminan stabilitas ekonomi dan sosial Indonesia menjelang Pemilu 2014, membuat mereka akhirnya kembali berhitung ulang. Hasilnya, ramai-ramai penanam modal

asing melakukan upaya “rebalancing” terhadap dana mereka di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dampaknya, miliran sampai triliunan rupiah mulai melayang keluar dari investasi BEI. Mengakibatkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot 10-20 persen, dari sekitar Rp 5.000 menjadi tinggal Rp 4.000, bahkan sempat melewati batas angka psikologis menjadi Rp 3.800.

Forum Manajemen, November-Desember 2013 71

Page 74: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Expl

ore

Peluang atau LubangLantas apa yang akan terjadi di

2014 jika sampai akhir tahun kondisi perekonomian Indonesia masih terseok? Sudah bisa dipastikan, kalau tahun depan kondisi politik negara akan memanas karena memasuki musim “pesta rakyat”.

Persaingan elit politik kerap membuat ketidakstabilan situasi Indonesia, paling parah bisa mengurangi kepercayaan asing. Tapi, bicara agenda 4 tahunan ini (pemilu) juga punya potensi besar dalam memperkuat perekonomian dengan mendorong konsumsi domestik. Kok bisa?

Bicara kampanye caleg dan capres

pasti butuh sokongan dana yang super besar. Paling tidak triliunan rupiah akan “dipompa” ke masyarakat untuk mendukung pesta demokrasi ini. Sektor riil akan bergerak lebih baik. Mulai dari bisnis UKM, seperti sablon kaos, buat spanduk, poster, sampai cetak selebaran. Penguatan daya beli ini lantas memberikan efek berantai pada pembelian barang konsumsi, seperti alat elektronik, sepeda motor, bahkan mobil baru.

Tapi, teori ekonomi mengatakan, kalau pasokan uang yang beredar meningkat di masyarakat -apalagi dengan jumlah barang sedikit, maka akan memicu laju

MENARIK INVESTASIMata uang rupiah digunakan pada dana asing yang tertanam melalui investasi BEI. Ketika investor menarik dana dari Indonesia dan mengalihkannya ke negara lain, tentu akan ditukarkan kembali. Alhasil, nilai tukar rupiah langsung merosot tajam karena peningkatan permintaan dollar.

Forum Manajemen, November-Desember 201372

Page 75: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

inflasi. Artinya, pemerintah harus lebih waspada tahun depan, karena penyebab inflasi sudah di depan mata. Pasalnya, dalam salah satu acara televisi swasta nasional, pemerintah melalui pidato presiden (16 Agustus 2013), mengatakan bahwa target inflasi 2014, hanya 4,5 persen. Padahal, akhir tahun ini saja Bank Indonesia memprediksi inflasi bisa tembus 8 persen.

AutopilotHasil diskusi pengusaha, anggota

Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mengatakan, tahun depan perekonomian akan berjalan dalam moda “autopilot”. Mengapa?

Karena fokus elit politik adalah untuk memenangkan partainya masing-masing. Pengusaha besar terutama, akan ikut ambil bagian karena menjadi bagian dari penyokong dana pemilu. Sudah jadi rahasia umum kalau hubungan mesra antara politikus dan pengusaha terikat erat karena punya ketergantungan, dan simbiosis mutualisme antara satu dengan lainnya.

Jika calon yang disokong menang, pengusaha besar tentu punya berbagai agenda kepentingan demi mengamankan bisnis dan keuangan mereka. Jika pemerintah mengabaikan perhatian akan bahaya inflasi akibat meledaknya uang beredar, maka beban masyarakat justru semakin berat.

Inflasi yang tidak terkendali akan membuat Bank Indonesia berupaya menyeimbangkan kondisi dengan menaikan suku bunga acuan (BI rate). Jika sampai naik, maka beban kredit masyarakat menengah ke bawah akan semakin sulit.

Contohnya, kenaikan suku bunga kredit perumahan rakyat (KPR) akan membuat calon pembeli terbebani biaya angsuran. Mereka yang hendak mencicil kendaraan, cenderung menunda pembelian karena nilai kredit bulanan pun ikut melonjak.

Jika BI rate tembus hingga dua digit dan pengetatan peredaran uang (tight

money policy) dilakukan, maka dipastikan berpengaruh langsung pada pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan. Dalam kondisi terparah, bisa menghentikan atau menurunkan tingkat konsumsi (bubble burst).

Esok (Mungkin) Lebih CerahNah, dengan berbagai paparan

prediksi negatif tersebut, latas apa yang tersisa untuk 2014? Indonesia sudah belajar dari beberapa peristiwa krisis dunia, seperti 1998. Di periode transisi ini (2013-2014), sejumlah pengamat menilai kalau Indonesia tengah menghadapi krisis 10 tahunan -yang sebetulnya diprediksi terjadi 2018 mendatang (dari 1998).

Melihat banyaknya uang beredar di masyarakat, tahun depan masih potensial bagi dunia usaha, terutama yang menawarkan produk-produk terjangkau. Mulai dari bisnis ritel, makanan, minuman, maupun rokok diprediksi masih melejit di 2014. Beberapa pengusaha lokal justru akan merasakan kondisi pasar yang lebih positif.

Tanpa adanya pemilu 2014, sebenarnya kondisi perekonomian Indonesia tidaklah jauh berbeda dengan negara lain. Menyikapinya, kembali pemerintah harus lebih berhati-hati dalam membaca fenomena yang terjadi di pasar.

Saya pribadi tidak (melihat –red) akan ada banyak terobosan signifikan dari pemangku kepentingan terhadap kondisi ekonomi, bisnis serta manajemen di tahun mendatang. Bagaimana dengan Anda? [aid, str, nzl]

Pergeseran KebutuhanProduk yang sebelumnya bersifat sekunder mulai bergerak menjadi

kebutuhan primer. Perlu bukti? Lihat saja perburuan konsumen akan perlengkapan seluler dan

telekomunikasi.

Forum Manajemen, November-Desember 2013 73

Page 76: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Expl

ore

Krisis Eropa dan Amerika yang terjadi mengguncang perekonomian dunia, perlahan tapi pasti mulai terasa sampai Indonesia. Dua sektor utama yang paling telak terkena pukulan krisis global adalah pasar modal dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Masalahnya, kedua sektor ini sangat berpengaruh pada makro ekonomi, dan rentan mengubah prediksi kinerja perekonomian nasional. Bila tidak segera diatasi, dapat berdampak kepada

perekonomian jangka panjang Indonesia.

Pasar ModalAwal tahun ini, indeks pasar modal

Indonesia (IHSG) berada pada level 4.346,48. Selama lima bulan pertama tahun 2013, IHSG mengalami trend bullish hingga menembus level 5.000, tepatnya (5.012,64), dan terus terkerek sampai titik tertinggi 5.214,98 pada 20 Mei. Selama periode tersebut IHSG melesat 20 persen (868,50 poin) atau

KETIDAKPASTIAN (MASIH) MEMBAYANGI INDONESIAOleh: Sandy Harianto

Forum Manajemen, November-Desember 201374

Page 77: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

dengan tingkat pengembalian 52 persen setahun.

Setelah bertahan di level 5.000 sampai akhir Mei, IHSG lantas melorot hingga akhirnya menyentuh titik 3.967,84 pada 27 Agustus 2013. Hanya terpaut 3 bulan setelah memecahkan rekor tertinggi, IHSG kembali ke level di bawah 4.000 -terakhir terjadi ketika Juli 2012. Dengan kata lain, IHSG turun drastis sampai 24 persen selama 99 hari, atau tingkat pengembalian negatif 88 persen setahun.

Hingga awal Oktober, indeks bergerak di kisaran 4.400- 4.700 dan menunjukkan masih tingginya volatilitas di lantai bursa. Lonjakan atau penurunan harga saham Indonesia masih bergantung pada aliran dana investor asing. Selama periode Januari-April 2013, aliran dana dari investor asing yang mengalir masuk ke bursa saham mencapai Rp 19,5 triliun. Sementara itu, jumlah aliran dana investor asing yang keluar periode Mei-Agustus mencapai Rp 29,7 triliun.

Sejumlah kalangan memprediksi krisis di Indonesia butuh waktu lama untuk kembali pulih, sedangkan

yang lain optimis justru akan memaksa perekonomian menyentuh titik keseimbangan baru.

Forum Manajemen, November-Desember 2013 75

Page 78: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Expl

ore

Tahun depan, pasar modal Indonesia akan banyak dipengaruhi oleh kondisi menjelang, saat, dan sesudah berlangsungnya pemilihan umum anggota DPR dan Presiden. Jika pemilu berjalan lancar dan sukses serta pemimpin terpilih

kemudian mulai melemah ke level Rp 9.700-9.800 pada Mei 2013.

Setelah itu rupiah terus turun hingga menembus level psikologis Rp 10.000, per Juli 2013. Kondisi semakin diperparah setelah investor asing menarik beberapa sektor modal di lantai bursa, sehingga mengakibatkan rupiah semakin melemah hingga Rp 11.500-11.600 di akhir September 2013.

Anjloknya rupiah yang terjadi hanya dalam kurun waktu dua pekan membuat Gubernur Bank Indonesia Agus Martowarjojo -terpilih Mei 2013- mengambil langkah pasti untuk meredam inflasi.

baru bisa dipercaya mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik, maka aliran dana di pasar modal akan kembali mengalir deras. Ujungnya, tentu adanya kenaikan harga saham kembali. Namun sebaliknya, bila sentimen negatif yang muncul, maka tren penurunan yang terjadi tahun ini justru akan berlanjut hingga 2014.

Nilai TukarSektor lain yang terpukul telak adalah

kurs nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Sempat stabil di kisaran Rp 9.600-9.700 selama empat bulan pertama tahun ini,

Roller CoasterFenomena paling

menarik terjadi dari pasar modal Indonesia. Tahun ini dapat dijuluki

“roller coaster year” karena nilai saham gabungan sempat

mencuat menuju titik tertinggi sebelum terjun bebas hingga menguras

adrenalin para trader.

Forum Manajemen, November-Desember 201376

Page 79: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Menaikkan suku bunga acuan BI (BI rate) dua kali, 50 basis poin pada 29 Agustus dan 25 basis poin pada 15 September. Padahal tertanggal 12 Juli, BI juga sudah mengerek BI rate 50 basis poin dengan tujuan stabilisasi nilai tukar dan menangkal tekanan kenaikan harga BBM (Juni 2013).

Jika dijumlah, sejak awal tahun -juga ada kenaikan 25 basis poin (12 Juni)- maka total lonjakan BI rate tahun ini sudah empat kali dengan total 150 basis poin, atau 26 persen dari level awal 5,75 persen.

Data Juli 2013 menunjukkan angka utang luar negeri mencapai 260

miliar dolar AS atau melesat 50 persen dari 173 miliar dolar AS, akhir 2009. Penumpukan utang luar negeri dipicu karena meningkatnya utang luar negeri sektor swasta, yang tercatat naik menjadi 134 miliar dolar AS (Juli 2013) dari sebelumnya 74 miliar dolar AS di akhir 2009. Parahnya lagi, 68 persen dari utang luar negeri (177 miliar dolar AS) menggunakan mata uang dolar AS.

Sebagai stabilisator, Bank Indonesia terus berupaya melakukan berbagai cara untuk menjaga nilai tukar rupiah agar tidak semakin terpuruk di tahun depan. Masih mungkin terjadi lonjakan BI rate sebagai salah satu cara guna meredam gejolak rupiah.

Aturan mengenai izin BUMN seperti Pertamina yang banyak membutuhkan dolar AS untuk impor BBM demi aksi lindung nilai (hedging) -yang diajukan guna persetujuan DPR, juga salah satu instrumen yang digunakan untuk meredam gejolak nilai tukar. [san, str, nzl]

Tekanan Terus Mendera Rupiah

Tahun 2014 kemungkinan masih kurang cerah bagi

mata uang nasional. Kenyataan bahwa

porsi utang luar negeri Indonesia yang terus naik, membuat posisi rupiah masih rentan untuk jatuh bebas.

Forum Manajemen, November-Desember 2013 77

Page 80: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Expl

ore

“Dampak pembatasan LTV akan disertai lonjakan BI rate

menjadi 7,25 persen. Hal ini kemungkinan

akan membuat pertumbuhan sektor

properti di tahun 2014 tidak sepesat 2013.”

Tiga sektor utama yang masih menunjukkan performa cukup baik dalam menghadapi kondisi ketidakpastian seperti saat ini, yakni properti, otomotif, dan ritel. Ketiga sektor ini bisa menjadi jawaban sekaligus penopang utama perekonomian nasional agar tidak terlalu terpuruk lebih dalam lagi.

Mengandalkan konsumsi lokal Indonesia dengan potensi pasar yang masif, dipercaya mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi pada level 5,7-6 persen tahun ini. Meski mengalami revisi dari target awal 6,3-6,5 persen di awal tahun.

Properti

2013 bisa dibilang tahunnya Industri properti Indonesia. Sektor ini booming, terlihat dari kisaran harga properti unggulan di kota-kota besar seperti Jakarta (dan sekitarnya) dan Surabaya yang naik cukup signifikan.

Emerging Trends in Real Estate: A Global

View yang diterbitkan PricewaterhouseCoopers menempatkan Jakarta sebagai peringkat pertama untuk tujuan investasi dan pengembangan di kawasan Asia Pasifik.

Salah satu pengembang yang paling getol membangun proyek baru saat ini, adalah Bumi Serpong Damai (BSD). Laporan keuangan kuartal II tahun 2013 BSD menunjukkan kalau penjualan dan pemasaran perusahaan sudah

berhasil melampaui kinerja tahun sebelumnya (2012). Pertumbuhan industri properti di Indonesia masih didukung oleh rendahnya suku bunga kredit dalam beberapa tahun terakhir.

Kondisi ini juga yang membuat pandangan sebagian besar masyarakat Indonesia melihat properti sebagai sarana investasi yang aman. Selain itu, diperkuat oleh kebutuhan perumahan dan perkantoran yang juga masih relatif tinggi.

Laju pertumbuhan properti bahkan sempat dianggap tidak sehat, karena terlalu pesat oleh Bank Indonesia. Geliat ini membuat pihak regulator melakukan kebijakan pengetatan uang, yaitu berupa pembatasan “Loan to Value Ratio” (LTV) untuk kredit perumahan (KPR) dengan nilai maksimum 70 persen dari aset rumah pertama. Untuk rumah kedua, LTV hanya diperbolehkan 60 persen. Sedangkan untuk rumah ketiga sebesar 50 persen.

SEKTOR UNGGULAN PERTUMBUHANMeski berbagai penjuru keuangan Indonesia mendapat pukulan telak buah kepalan krisis global, namun nyatanya sektor riil masih bergejolak positif.

Forum Manajemen, November-Desember 201378

Page 81: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

“Kemungkinan besar pemerintah tidak

akan menaikan harga BBM bersubsidi di 2014 -mengingat

masuk tahun pemilu. Mengeluarkan

kebijakan non populis semacam itu, hanya

akan merugikan partai koalisi pemerintahan.

Kebijakan yang diterbitkan tahun

depan, sebisa mungkin bersifat populis!”

OtomotifImplementasi kebijakan

pengem-bangan produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) atau yang lebih dikenal dengan LCGC (Low Cost Green Car) di bulan September 2013, membuat beberapa merek yang sempat tertunda peluncurannya akhirnya mulai dijual.

Ayla dan Agya keluaran Astra serta Honda Brio Satya adalah beberapa LCGC yang telah dirilis. Vendor lain seperti Nissan sudah menyiapkan Datsun GO untuk dirilis tahun 2014. Suzuki pun sudah menyiapkan Karimun Wagon R, sementara Tata siap mendapuk Nano untuk turut serta.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sampai Agustus 2013, mencatat total penjualan mobil sudah menembus kisaran 800.000 unit. Sampai akhir tahun, prediksi asosiasi akan mencapai 1,1 juta unit di pasar, bahkan beberapa pelaku bisnis optimis bisa lebih dari 1,2 juta unit.

Sedangkan, penjualan sepeda motor dalam delapan bulan pertama tahun ini sudah menembus 5 juta unit kendaraan. Pelaku Industri sendiri masih yakin total penjualan bisa ditutup di level 7,5 juta.

Meski otomotif masih bergairah, sayangnya pertumbuhan penjualan ini tidak diimbangi oleh kebijakan penambahan ruas jalan -khususnya di kota-kota besar. Pemerintah Provinsi juga belum berani mengeluarkan kebijakan sensasional seperti pembatasan usia kendaraan bermotor,

sehingga berpotensi membuat kemacetan semakin merajalela.

Belum jelasnya aturan pembatasan BBM bersubsidi dan mekanisme yang digunakan juga berpotensi melonjakkan konsumsi BBM bersubsidi di 2014. Hal ini dapat mendorong peningkatan defisit APBN, termasuk semakin menekan terhadap nilai tukar rupiah.

Tren negatif ritel, baru terjadi tahun ini setelah bertahun-tahun sebelumnya terus tumbuh. Penurunan harga komoditas, seperti minyak kelapa sawit dan batu bara turut memangkas pendapatan masyarakat di beberapa wilayah tertentu yang kaya dengan sumber daya alam tersebut. Hal ini secara otomatis berdampak langsung pada tingkat konsumsi.

Meski mulai menunjukan gejala perlambatan, tapi Indonesia tetap punya potensi besar melalui jumlah penduduk yang besar –yang mencapai 237 juta jiwa. Cepat atau lambat kebutuhan produk ritel tetap dikonsumsi. Konsumen hanya butuh waktu untuk menyesuaikan pos pemasukan dan pengeluaran masing-masing rumah tangga.

Buktinya, perusahaan retail internasional tidak pernah berhenti untuk terus memperlebar cakupan pasarnya di Indonesia. Setelah Lotte (Korea) dan Singapura (melalui akuisisi Hypermart) masuk ke Indonesia, AEON (Jepang) akan membuka gerai pertama mereka di Indonesia di lahan seluas 12 hektar di BSD City di akhir tahun 2014.

Selain AEON, IKEA - raksasa ritel asal Swedia juga bersiap masuk via Hero Supermarket yang saat ini dikuasai oleh Jardin. Rencananya, mereka mau membuka gerai pertama di Alam Sutera, Serpong dengan lahan seluas 5 hektar.

Semakin banyak pemain berkecimpung di sektor ini, otomatis kompetisi juga lebih ketat mulai tahun depan. Alhasil, geliat pertumbuhan insdustri ini pun kian melambung tinggi. [san, str, nzl]

Ritel Tahun ini, pertumbuhan

sektor ritel Indonesia turun dari 15 persen (2012) menjadi tinggal 13 persen. Lonjakan harga barang konsumsi dipicu kenaikan BBM subsidi membuat daya beli masyarakat berkurang. Belum lagi faktor penurunan nilai tukar rupiah dan meningkatnya suku bunga pinjaman, membuat beban cicilan konsumsi jadi lebih berat.

Forum Manajemen, November-Desember 2013 79

Page 82: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Expl

ore

Oleh: Suherman WidjajaRupanya kata marketing atau

pemasaran walau sering didengar tapi masih banyak juga yang belum paham betul. Masih perlu disosialisasikan artinya dengan lebih gamblang, supaya pengertian tentang marketing bisa lebih baik didapat oleh masyarakat. Setidaknya, khalayak mampu mengerti dengan hanya menggunakan logika praktis. Mari kita bahas bersama.

Pernahkah sehari saja Anda tidak menonton, membaca, melihat, atau mendengar iklan atau merek suatu produk, baik secara sengaja maupun tidak? Jawaban kata “tidak pernah” Anda, merupakan efek dari kegiatan pemasaran!

Mau Belajar

“Apa itu marketing?” Pertanyaan ini

kerap muncul dari peserta -ketika kami

mengajar kelas corporate training.

Namun, bisa pula terlontar dari benak

para orang tua calon mahasiswa

ketika menghadiri sesi informasi di

kampus. “Lantas jurusan marketing

itu belajar apa?” begitu umumnya

pertanyaan lanjutan dari mereka.

Forum Manajemen, November-Desember 201380

Page 83: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Marketing ada di kehidupan kita. Simak; sejak bangun tidur menyikat gigi dengan sikat merk “A” plus pasta “B”, mandi memakai sabun “C”. Selesai mandi memakai baju “D”, berlanjut sarapan produk “E”. Kemudian beraktivitas seharian menggunakan produk banyak perusahaan, sampai kembali tidur. Selama 24 jam bersentuhan dengan marketing. (Suherman Widjaja, Harian Kontan 13 Mei 2013)

Selanjutnya mari kita melihat bayangan sendiri di cermin. Coba pindai tubuh dari bagian paling atas hingga ke bawah. Dari rambut, bagian tubuh ini akan bersentuhan dengan

beberapa produk, mulai dari shampoo, conditioner, tonik, pengering rambut, atau gel penata. Bergeser ke wajah, bagian ini mengonsumsi krim pelembab, bedak, pencukur janggut, after shave lotion, dan lainnya. Badan seseorang akan mengonsumsi baju, dasi, scraf, pin, sampai deodorant. Dan di ujung kaki, kita memakai sepatu, sandal, hingga produk-produk semisal pemotong kuku.

Artinya, seluruh tubuh manusia tidak terlepas dari produk perusahaan hasil pemasaran. Semua produk yang dikonsumsi bisa dipilih, dibeli, atau digunakan karena aktivitas pemasaran. Produsen mengomunikasikan produknya

Forum Manajemen, November-Desember 2013 81

Page 84: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Expl

ore

Pemasaran digunakan untuk menghasilkan pendapatan,

membuat perusahaan semakin tumbuh, dan

tentunya menguntungkan.

via iklan atau melalui media komunikasi lain. Bisa pula melalui pramuniaga yang langsung berinteraksi dengan konsumen, dan membuat Anda tertarik sampai akhirnya membeli produk tersebut.

Peran Iklan Inilah bentuk aktivitas pemasaran

yang berfungsi memperkenalkan produk suatu perusahaan, melalui fokus pada keuntungan konsumen. Mulai menciptakan cara dan strategi seputar bagaimana produk bisa sampai ke tangan konsumen, hingga membuat calon konsumen tertarik, membeli, dan sampai menjadi langganan.

Dalam buku pemasaran karangan Kottler, Perreault, atau Solomon, marketing diartikan sebagai proses menangkap banyaknya kebutuhan dan keinginan konsumen. Kemudian merumuskan keduanya untuk diaktualisasi dengan membuat produk. Menawarkan produk tersebut ke masyarakat, selanjutnya menjaga hubungan dengan seluruh pelanggan agar tercipta kepuasan dalam mengkonsumsinya, sampai memutuskan menggunakan produk tersebut seumur hidup.

Teknik pemasaran yang baik bisa meningkatkan konsumsi masyarakat yang artinya ikut menyokong pertumbuhan ekonomi negara, dan berujung pada perbaikan kesejahteraan masyarakat. Saat ini, kehidupan manusia sudah tidak bisa dipisahkan lagi dengan pemasaran. Bahkan, marketing perlu di jaga supaya

menghasilkan kehidupan berkualitas di masa mendatang.

Etika BisnisDalam bisnis, perusahaan wajib

memahami teknik pemasaran paling baik untuk menang berkompetisi dengan pesaing, sekaligus ikut menopang industri yang digelutinya. Pemasaran di sini bukan sekadar mencari menang atau keuntungan sebesar-besarnya, tapi menjunjung tinggi nilai etika bisnis.

Jika teknik pemasaran yang digunakan satu perusahaan dapat memberi nilai positif, maka disebut teknik pemasaran itu elegan. Bertanggung jawab, memperhatikan lingkungan, menjaga kesehatan, kenyamanan, dan keselamatan konsumen jadi kuncinya. Mampu menyampaikan keuntungan yang diterima konsumen tanpa menutupi kelemahan perusahaan. Apalagi sampai menyampaikan informasi menyesatkan.

Artinya, pemasaran beretika adalah tidak mengeksploitasi konsumen maupun lingkungan demi kepentingan sepihak. Jangan sampai merugikan konsumen dan lingkungan.

Tata CaraPemerintah Indonesia sadar kalau

peredaran barang konsumsi di masyarakat perlu diatur, terutama menyangkut tanggung jawab produsen pada konsumen. Pelaku bisnis dan masyarakat harus menyadari bahwa untuk mencapai teknik pemasaran beretika, perlu memenuhi peraturan yang berlaku, agar tercipta iklim usaha yang positif.

Guna menjaga ini, pemerintah sudah menerbitkan UU Nomor 8 tahun 1999, tentang Perlindungan Konsumen. Di dalamnya mengatur Hak dan Kewajiban Konsumen maupun Pelaku Usaha, serta mengatur tentang Perbuatan Yang Dilarang Bagi Pelaku Usaha. Idealnya, baik masyarakat dan dunia usaha luas wajib memahami isi dari regulasi ini.

Penting membuat semua pihak mengetahui jelas akan hak dan kewajibannya, sehingga menutup

Forum Manajemen, November-Desember 201382

Page 85: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Pebisnis dan Pemasar (marketer),

baru bisa dinilai hebat jika mampu mengembangkan

kreativitas melalui bentuk inovasi dan

invensi.

kemungkinan salah satu pihak mengeksploitasi pihak lain. Pemerintah berperan sebagai moderator sekaligus juri dalam menegakkan pelaksanaan hak dan kewajiban bagi semua pihak.

Selain itu, perlu juga peran dari lembaga non-pemerintah terkait serta kalangan akademisi untuk turut “mendidik” masyarakat, membuka wawasan akan pentingnya melakukan teknik pemasaran elegan, sehingga semua pihak menjadi paham, bisa, dan mau.

1001 MasalahLantas apa akibatnya jika hak

& kewajiban pelaku usaha maupun konsumen tidak berjalan semestinya? Pihak yang merasa kuat, biasanya produsen, akan menekan dan mengeksploitasi konsumen yang cenderung lemah dan menjadi korban.

Konsumen akan menolak menggunakan produk yang dirasa merugikan, sehingga tingkat konsumsi akan turun, dan berimbas pada melemahnya perekonomian. Kerugian semakin besar akibat kesejahteraan masyarakat yang secara umum ikut tertekan. Keuntungan mungkin masih bisa dinikmati produsen, tapi hanya sesaat, dan selanjutnya kerugian sudah menanti.

Tapi, jika kedua pihak mengetahui hak dan kewajibannya masing-masing, kondisi ideal teknik pemasaran elegan akan terwujud. Konsumen jangan ragu melakukan protes atau setidaknya menegur produsen demi mendapatkan hak perlindungan. Praktik teknik pemasaran elegan wajib dilakukan untuk keuntungan bersama -baik konsumen maupun produsen.

Etika pemasaran dalam bisnis, harus dilakukan pelaku usaha dengan

penuh kesadaran. Pebisnis dan Pemasar (marketer) baru bisa dinilai hebat jika mampu mengembangkan kreativitas melalui bentuk inovasi dan invensi, serta mampu menjadikannya cara paling efektif dalam membujuk calon konsumen. Tentunya iklim usaha menjadi terjaga kesehatannya, semakin transparan, dan tanpa adanya modus tersendiri.

Semoga komunitas usaha kita bisa lebih sehat, kreatif, dan menyenangkan. Sehingga, mimpi kemenangan dalam persaingan global pun bisa cepat terealisasi! [suh, str, nzl]

Forum Manajemen, November-Desember 2013 83

Page 86: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Wom

en O

n To

p

Miss World 2013

Megan Lynne Young

Cantik Asia Nan Mengguncang DuniaWawancara Eksklusif oleh: Wahyu Novianto

Setelah merasakan kelentikan jemari terapis di sekujur tubuhnya, blasteran Amerika-Filipina ini pun yakin bahwa inilah bisnis tepat yang akan melengkapi keelokan panorama Pulau Dewata.

Forum Manajemen, November-Desember 201384

Page 87: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Saat banyak pasang mata mengarah ke peserta dari benua Eropa dan Amerika, dara berusia 23 tahun ini justru mampu menghipnotis jutaan mata dunia melalui kecantikan dan kepintarannya di ajang pemilihan ratu dunia tahunan itu.

Keteguhannya pada kampanye “Anti Aborsi” melengkapi parasnya yang cantik, mengisi hatinya dengan jiwa sosial -terutama bagi sesama wanita di seluruh dunia. Ia pun akhirnya dinobatkan sebagai Miss World 2013, menggantikan posisi Wenxia Yu, Miss World 2012. Yup.. mimpi 126 kontestan lain dari berbagai penjuru dunia pun kandas di tangannya.

Motivasi Megan mengikuti kontes kecantikan bertaraf internasional ini bukan tanpa alasan. Paling utama, adalah keinginannya membantu sesama. “Dengan kita membantu orang lain, kita juga bisa dekat dengan orang itu,” tukas Megan. Berhasil menyabet predikat Miss World 2013, membuat peluang Megan membantu orang lain secara global lebih terbuka. Karena berbagai ajang amal dan sosial kelas dunia kerap melibatkan institusi Miss World.

“Tentu kita harus mengenalnya terlebih dulu. Dengan kita mengenalnya, kita jadi tahu bagaimana cara membantunya. Kita bisa membimbingnya seperti cara menghadapi masalah dan mengatasinya. Aku sangat menyukainya,” imbuh Megan.

Karirnya dimulai dengan modelling, syuting film, acara televisi, dan pembawa acara (Video Jockey) televisi. Dalam kontes kecantikan ini, Megan dinilai para juri memiliki kepribadian yang sesuai dengan jargon Miss World, yaitu “Beauty with Purpose”.

Wanita yang punya tatapan tajam ini dianggap memiliki hati mulia dan kepribadian unggul dibandingkan para kontestan lainnya. “Dipandu oleh hati, saya berpikir dan berbicara dari itu (hati),” kata Megan.

Dalam malam final pemilihan Miss World 2013, lulusan Trinity University of Asia di Quezon City jurusan Digital Film Making ini menjadi salah satu kontestan yang mendapat kesempatan menari solo. Kala itu, ia menunjukkan tarian “Singkil”, budaya tradisional Filipina yang berakar dari penduduk muslim di negaranya.

PamungkasSalah satu faktor utama yang berhasil

melambungkan Megan ke puncak kontes ajang kecantikan wanita dunia tahun ini, adalah jawabannya pada pertanyaan pamungkas, saat ia berhasil menembus fase enam besar. Semua finalis mendapat pertanyaan yang sama, “Mengapa kami harus dinobatkan sebagai Miss Word?”

“Saya menghargai nilai inti dari kemanusiaan dan yang memandu orang mengapa mereka bertindak seperti yang mereka lakukan. Saya akan menggunakan ini untuk menunjukan orang lain bagaimana mereka bisa saling memahami dan membantu masyarakat,” lanjutnya.

Jawaban ini terkesan sederhana tapi berhasil dikenang oleh dewan juri. Megan dinilai mampu mewujudkan arti dari “nilai-nilai inti” dalam kontes “Miss World”. Setelah diumumkan jadi pemenang, Megan tidak lupa menghaturkan rasa terima kasih dalam bahasa Tagalog, yang artinya, “Terima kasih untuk sebangsa saya, saya sangat mencintaimu.” Megan juga tidak lupa menyucapkan salam dalam bahasa Indonesia yang disambut riuh penonton.

Potensi Bisnis Bali: Spa & Massage

- Megan -

Garis KeturunanMegan lahir 27 Februari 1990 di

Alexandria, Virginia, Amerika Serikat (AS). Sang bunda berkebangsaan Filipina dan ayah asli AS. Ia mulai pindah ke Filipina sejak usia 10 tahun dengan saudara perempuan bernama Lauren dan Victor, saudara laki-lakinya.

Darah seni seakan sudah mengalir dalam dirinya. Sejak usia 15 tahun, Megan sudah wara-wiri di dunia hiburan.

Forum Manajemen, November-Desember 2013 85

Page 88: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Wom

en O

n To

p

Insipirasi Megan dalam kesehariannya dicerminkan dari ucapannya yang tulus. “Saya dipandu oleh hati. Saya berfikir dan berbicara dari itu.” Megan tercatat sebagai wanita Filipina pertama yang memenangi ajang Miss World, setelah negara ini terus mengirimkan pesertanya sejak 1966 silam.

“Saya bertekad menjadi Miss World terbaik yang

pernah ada...”

Cinta BaliTidak butuh waktu panjang untuk

membuat Megan jatuh cinta pada Bali. Kekayaan budaya disertai pesona alamnya terbukti mampu menghipnotis dara ini untuk betah hingga mau tinggal lebih lama di Indonesia.

“Bali benar-benar seperti surga,” ungkapan Megan Lynne Young, dengan

ekspresi senyum tulus dari bibir mungilnya.

Sama seperti ratusan kontestan lain, Megan juga terpukau oleh kecantikan Bali. Entah kata apa yang paling pas menggambarkan perasaan mereka saat sebulan lamanya dimanja Pulau Dewata. Megan hanya butuh satu “sunset” untuk meyakini dirinya tengah memandang anugerah terindah selama hidupnya.

Sungguh mujur Forum Manajemen bisa bersanding dengannya dalam salah satu rangkaian acara Miss World 2013, Oktober silam. Sebagai salah satu kontestan kala itu, Megan bersedia meluangkan waktunya untuk sekadar mengobrol, melepas tawa, dan berbagi informasi lebih dalam mengenai dirinya.

Berikut petikan wawancara hangat dengan Megan Young, dalam acara “Bazaar Budaya Indonesia” yang berlangsung beberapa pekan sebelum mahkota Miss World 2013 tersemat di atas kepalanya.

Forum Manajemen, November-Desember 201386

Page 89: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

tinggi. Orang Bali itu mau menerima siapa saja, sepanjang itu baik. Kita di sini pun bersaudara. Tidak ada yang mencolok antara siapa pun, kita terima semua orang dari seluruh dunia, tanpa memandang apa pun. Apalagi dengan sesama saudara Indonesia,” tutup I Made Mangku Pastika - Gubernur Bali, di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali. [wah, str, nzl]

Halo Megan, bagaimana kabarmu?Halo, baik sekali. Bagaimana denganmu?

Tidak pernah merasa lebih baik dari sekarang. Tadi habis pijat ya? Bagaimana rasanya sekarang?Luar biasa, enak sekali. Aku jadi merasa lebih rileks setelah melewati hari yang melelahkan. Kamu harus mencobanya.

Hahaha... Kami sudah pernah mencobanya. Bagaimana menurutmu mengenai spa di Bali?Hmm... Sepanjang perjalanan tadi, aku melihat banyak yang mendirikan spa & massage. Kupikir itu sangat baik. Turis-turis yang datang bisa menikmatinya.

Apa kamu pernah mencoba sebelumnya?Oh tidak. Aku baru pertama kali di Bali. Jadi baru pertama juga mencobanya di sini.

Kalau begitu, selamat datang di Bali. Orang Indonesia juga mengakui Bali punya

Personal InfoNama : Megan Lynne YoungKelahiran : Alexandria, Virginia, United StatesUsia : 23 TahunTinggi Badan : 1.70 MWarna Rambut : Coklat GelapWarna Mata : CoklatPekerjaan : Aktris, Host, Model, Duta Kecantikan & PerdamaianGelar : Miss World Philippines 2013 Miss World 2013

pemandangan yang indah. Bagaimana menurutmu?Ya, Bali benar-benar seperti surga. Pemandangan dan udaranya pun luar biasa. Aku sangat betah di sini.

Apa yang paling berkesan bagimu?Banyak. Sunset-nya ...Wow, mengagumkan. Selain itu, penduduknya pun sangat ramah. Mereka tidak henti-hentinya tersenyum padaku. Hal ini sebenarnya mengingatkanku pada kultur orang Filipina. Aku jadi merasa seperti di rumah sendiri. Oya, aku juga sangat kagum pada kekayaan budaya Bali, terutama tarian yang khas itu.

Maksudmu tari kecak?Ya..ya.. sangat tradisional dan ramai. Sampai banyak anak laki-laki yang begitu hebat memainkannya.

Lalu, bagaimana dengan makanannya?Pedas. Banyak makanan yang pedas. Tapi aku menyukainya karena aku memang doyan makan. Teman-teman yang lain juga ada

yang suka. Ada juga yang sepertinya kepedasan, hehehe...

Oya, bagaimana pandanganmu soal bazaar ini?Aku beruntung ada acara ini. Aku jadi bisa melihat banyak kerajinan dan suvenir khas Indonesia. Unik-unik, menarik sekali.

Sudah ada yang kamu beli?Belum, aku belum melihatnya semua. Tapi tadi aku mengunjungi stand Putu Ebo. Dia sangat mahir menggambar. Lihat (menunjukkan gambar wajahnya), ini karyanya. Terlihat seperti Angelina Jolie bukan? Tapi lebih imut di gambar ini daripada aslinya hahaha...

Kami pikir sama cantiknyaOoo..terima kasih. Tapi sebenarnya aku yang memintanya agar membuatku tampak seperti Angelina Jolie hahaha....

Baiklah Megan, selamat berkeliling bazaar. Senang sekali bisa mengobrol bersamamu. Terima kasih kembali. Ya, aku ingin berburu oleh-oleh sekarang.

Yup, itulah Megan L. Young, gadis single yang berprofesi sebagai artis di Filipina. Gambarannya mengenai Bali pun secara tidak langsung memberi kita kebanggaan akan apa yang dimiliki negara ini. Sekali lagi kita patut berterima kasih pada Bali yang memiliki potensi bisnis besar sebagai destinasi pariwisata terbaik.

“Bali ini punya toleransi yang sangat

Forum Manajemen, November-Desember 2013 87

Page 90: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Fast

Fac

t

FenomenaTransaksi

INTEGRATIF

Kilas 2013

Pesatnya laju perkembangan berbagai sektor industri turut andil meningkatkan gairah bisnis domestik. Solusi inovatif mutlak

diperlukan demi mengantisipasi kesenjangan antara kebutuhan dan tuntutan bertransaksi yang aman dan nyaman.

Forum Manajemen, November-Desember 201388

Page 91: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Cepat, mudah, luwes, dan serba otomatis, sepertinya telah menjadi tajuk pengembangan teknologi dan bisnis sepanjang tahun ini. Hal ini termasuk upaya integrasi transaksi yang dilakukan oleh beberapa principal perbankan demi menyokong aktivitas para pelaku usaha.

Produktivitas menjadi tujuan industri di masing-masing sektor dan saling mendukung satu dengan lainnya. Misalnya, sinergi yang dilakukan industri teknologi dan informasi (TI), telekomunikasi, dan perbankan. Ketiganya bahu-membahu menciptakan moda pembayaran elektronik bernama “e-money” -yang menyederhanakan proses transaksi ritel, transportasi, wholesale, properti, dan lainnya. Suatu metode modernisasi transaksi yang memudahkan arus perputaran uang, namun mampu meminimalisir kesalahan yang mungkin saja terjadi dalam proses jual beli.

Demi memanfaatkan fasilitas tersebut, pemilik merchant juga tidak perlu mengeluarkan dana lebih untuk investasi pembangunan gerai baru -sebagai upaya ekspansi usaha. Mereka cukup memaksimalkan kehadiran mobile money dan menciptakan ruang belanja mereka sendiri di berbagai situs e-commerce.

Sedikit Uang TunaiDengan target pertumbuhan bisnis

e-money antara 20 – 50%, tidak salah kalau pelaku perbankan akhirnya berlomba-lomba mengembangkan dan mengimplementasikan teknologi ini seluas mungkin. Harapan tersebut tampaknya dapat terealisasi dengan semakin terbukanya industri dan bisnis-

bisnis lain untuk merajut sinergi dengan perusahaan IT, telekomunikasi, dan perbankan.

Sejak munculnya PBI Nomor 11/12/PBI/2009 yang menjadi landasan hukum penerbitan e-money, bank maupun non-bank boleh menerbitkan e-money setelah mengantongi izin dari Bank Indonesia (BI) -selaku regulator sistem pembayaran. Baik dari jumlah instrumen, volume, maupun nominal transaksi, sepanjang tiga tahun terakhir uang elektronik di Indonesia mampu mencatatkan pertumbuhan yang istimewa.

Berdasarkan data yang diperoleh dari BI, hingga Juni 2013 tercatat peningkatan transaksi uang elektronik sebesar 30.83% dengan pertumbuhan nominal transaksi sebesar 48.72% -bila dibandingkan periode yang sama di tahun 2012. Sementara, jika menilik jumlah instrumen yang beredar di Indonesia, terdapat pertumbuhan signifikan hingga mencapai 54.96%.

Di tahun 2013, e-money semakin menjadi trend terutama setelah Bank Indonesia menerapkan kebijakan branchless banking, demi menciptakan less cash society dan peningkatan financial inclusion -terutama pada kalangan unbanked people. Model instrumen e-money kini juga tidak terbatas pada kartu, melainkan dalam bentuk rekening ponsel, aplikasi mobile, gelang e-money, dan beberapa inovasi lainnya.

Permata Bank dan BlackBerry menggelar layanan e-money dengan memanfaatkan Blackberry Messenger, sedangkan CIMB Niaga merilis layanan serupa dengan label Rekening Ponsel. Selain itu, dengan membidik segmen anak

Forum Manajemen, November-Desember 2013 89

Page 92: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Fast

Fac

t

muda, Bank Mandiri meluncurkan gelang e-money sebagai solusi. Di tahun ini juga, BNI meluncurkan produk Doku Wallet yang merupakan kerja sama dengan PT Nusa Satu Inti Artha (DOKU). Produk ini merupakan dompet virtual dan dapat digunakan baik oleh nasabah BNI maupun non-nasabah BNI untuk melakukan transaksi online. Dan seakan tidak mau ketinggalan dalam memanfaatkan fenomena ini, BRI turut menggandeng PT Telkom (Persero) Tbk dalam mewujudkan layanan T-Bank.

Tidak hanya nasabah terdaftar yang semakin dimanjakan dengan perkembangan layanan perbankan, bahkan kalangan unbanked pun turut merasakan dampak dari sosialisasi uang elektronik. Bagaimana tidak, mayoritas rute perjalanan angkutan transportasi massal -terutama di Jabotabek, telah mengimplementasikan model tiket elektronik dan mulai melatih masyarakat untuk mengenal dan “belajar” menggunakan uang elektronik. Sosialisasi bahkan dilakukan dalam kebutuhan

pengiriman gaji ataupun THR dari pihak korporasi kepada karyawannya.

Interkoneksi ATM Tahun 2013 juga ditandai dengan

terdobraknya batasan antar principal ATM. Sebagai tumpuan aktivitas transaksi melalui branchless banking, kerjasama interkoneksi dalam hal jaringan ATM maupun penggunaan interkoneksi transfer antar operator ini tentunya telah semakin memudahkan aliran transaksi perbankan oleh para nasabahnya.

Melalui kerjasama yang bergulir sejak Juli 2013 ini, dan didukung momentum yang bertepatan dengan persiapan menjelang hari raya Idul Fitri, lonjakan besar langsung terjadi pada aktivitas perbankan. Peningkatan jumlah transaksi yang dilakukan melalui ATM mencapai Rp 360.82 triliun (Juli 2013) atau meningkat 14.93% dibandingkan bulan sebelumnya.

Kondisi serupa terjadi pada seluruh transaksi yang menggunakan kartu ATM -meski sebelumnya tumbuh fluktuatif dari bulan ke bulan. Sejak diluncurkannya kebijakan sinergi antar principal, terjadi peningkatan 14.74% transaksi penarikan tunai, 11.29% penggunaan untuk belanja, serta transfer intra bank dan antar bank yang bertumbuh masing–masing 14.36 % dan 18.83% dibandingkan bulan Juni 2013.

Dengan tidak tersekatnya transaksi antar principal, tidak ada lagi kesulitan yang sebelumnya kerap dikeluhkan oleh para nasabah terutama mengenai pengiriman yang terisolasi. Kini, para principal kian terdongkrak dari perolehan revenue. Nasabah perorangan maupun korporasi juga memperoleh kemudahan dan kesederhanaan dalam bertransaksi. Digitalisasi Pemasaran

Bisnis ritel dan jasa tidak luput dari bidikan inovasi teknologi di 2013. Sejalan dengan berkembangnya otomatisasi pembayaran yang didukung oleh mobilitas para konsumen, pelaku bisnis pun dihadapkan pada tantangan untuk

Sumber: Bank Indonesia

8.33

0.00

0

376.

449

26.2

83.2

01

5.38

6.00

027

4.92

921

.869

.946

2.72

5.00

0

114.

056

14.2

29.7

26

1.92

6.00

0

73.7

28

7.91

4.01

8

1.42

2.00

0

47.7

723.

016.

272

2013 2012 2011 2010 2009

Nominal transaksi per hari (Rp ribu)Volume transaksi perhariInstrumen yang beredar

Forum Manajemen, November-Desember 201390

Page 93: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

dapat memperkenalkan langsung produk dan jasanya kepada pelanggan. Digital marketing akhirnya menjadi alternatif yang semakin dikenal dan ideal bagi pelaku bisnis.

Kreativitas penyajian konten digital, fleksibilitas positioning, dan pendekatan yang lebih luas melalui media sosial, merupakan salah satu senjata ampuh bagi

dan diprediksi mencapai USD 8 Milyar hingga akhir tahun. Ragam aplikasi yang disediakan oleh penyedia jasa, faktor peningkatan daya beli masyarakat, banyaknya penyedia jasa SEO (Search Engine Optimization), menjamurnya pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang semakin sadar teknologi, akan membuat jumlah online shoppers turut

marketer dalam melakukan ‘kampanye’ langsung kepada calon pelanggannya secara luas, maupun yang tersegmentasi.

E-commerce memang bukan hal yang baru. Namun kehadirannya semakin dirasakan, dan pengembangannya pun semakin mendapat perhatian serius, terutama pada tahun ini yang masih berada dalam fase inovasi teknologi. Khusus bagi industri e-commerce, pengenalan dan edukasi juga telah dan terus dilakukan secara masif oleh para penyelenggara Internet Service Provider (ISP), maupun operator yang berperan sebagai wadah bagi situs e-commerce yang nantinya akan bertebaran di dunia maya.

Tahun 2013 juga diyakini menjadi tolak ukur pertumbuhan bisnis e-commerce di Indonesia yang akan mencapai pertumbuhan dua kali lipat,

32.94 32.00 34.22 37.57 37.97 37.21 44.21

121.07 110.37 124.49 122.23 125.14 123.26 140.95

10.50 9.2711.25 11.68 12.28 12.92

14.37126.79 118.64 134.79 134.65 138.92 140.57 161.92

291.30

Jan-13

Tunai Belanja Transfer intra Bank Transfer antar Bank

Feb-13 Mar-13 Apr-13 May-13 Jun-13 Jul-13

270.28304.76 306.13 314.31 313.94

360.82

terkatrol hingga kisaran 28 juta pengguna. Banyaknya investor yang menyun-

tikkan dana segar ke berbagai situs lokal, perlu dukungan keseimbangan edukasi teknologi bagi masyarakat. Ketersediaan toko online selama 24 jam dengan layanan bertransaksi yang praktis, menjadi pemicu utama melambungnya bisnis e-commerce -termasuk antusiasme penjual maupun pembeli.

Semakin tinggi utilitas perangkat berbasis internet, termasuk bombardir aplikasi dan software pendukung, akan semakin memudahkan industri memperluas penjualan melalui investasi yang minim. Lupakan sejenak perilaku konvensional dan mulailah bertransaksi dengan ‘pintar’. Selamat datang di era baru dalam dunia transaksi yang terintegrasi. [nzl]

Forum Manajemen, November-Desember 2013 91

Page 94: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

The

Man

ager

Setidaknya 50 persen mereka yang menuju kesuksesan dan mantan pramuniaga Ron Conway asal Silicon Valley, San Fransisco, Amerika Serikat (AS), berhasil membuktikan fakta tersebut. Saat ini pria kelahiran 9 Maret 1951 ini menjadikan risiko sebagai basis usaha. Dia mengelola investasi perorangan via dunia maya. Nilai-nilai optimisme seolah mengalir deras dalam darah Conway.

Dunia MayaEra dunia maya yang berkembang

pesat saat ini seperti menjadi berkah tersendiri bagi perusahaan berbasis teknologi informasi. Internet berhasil memperpendek jarak, ruang, dan waktu warga dunia menjadi satu komunitas besar. Hadirnya media sosial, atau situs jejaring menjadi lahan anyar untuk mengembangkan usaha. Lihat bagaimana situs raksasa semacam Facebook, Twitter, atau mesin pencari Google menjadi

SUKSES BERSAHABAT DENGAN RISIKO

RON CONWAY

Oleh: M. Setiawan Kusmulyono

Banyak orang cenderung menghindari risiko demi menempuh jalan yang jauh dari bahaya. Kebanyakan mereka belum menyadari kalau “keberanian” itu merupakan celah kesempatan baru.

pemimpin yang mengelola dunia maya.Kesuksesan perusahan raksasa

di dunia maya itu bukan mukjizat semalam. Tapi, melalui proses panjang seperti inovasi, keunikan, keberanian, dan pembaruan produk perusahaan. Faktor ini memang penting bagi kemajuan satu perusahaan, tapi eksekusinya belum berhenti. Sebagian besar perusahaan raksasa ini juga sempat mengalami masa kelabu, jalan di tempat. Sampai akhirnya ada “investor malaikat” yang mau menanamkan modal seraya memberikan secercah sinar baru menuju kesuksesan.

Istilah investor malaikat (angel investor) merupakan penanam modal jamak yang mencari kesempatan baru dengan mengambil risiko besar dalam menyalurkan dana berlebih yang dimilikinya. Namun, tidak jarang angel investor turut serta memompa nafas pemilik bisnis untuk memajukan dan melanggengkan usahanya. Ron

Conway merupakan orang yang sukses mengelola semua ini.

Investor UlungNafas Conway terus menghembus

sebagai investor ulung, mengelola risiko dan mendapatkan keuntungan luar biasa. Kejeliannya melihat kesempatan berhasil membuat sejumlah perusahaan berbasis dunia maya, semacam PayPal dan Google melejit. Belum lagi Groupon, Twitter, Dropbox, Zappos, dan beberapa lainnya pun pernah merasakan tangan dingin Conway.

Karirnya dimulai sebagai pramuniaga di salah satu perusahaan semikonduktor pada 1970an. Conway kemudian mendirikan perusahaan pertamanya di tahun 1980, yang bernama Altos Computer System. Kehidupannya sempat naik-turun, menempati berbagai jabatan sampai akhirnya 1998 memutuskan untuk beralih usaha. Ia mengumpulkan

Forum Manajemen, November-Desember 201392

Page 95: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

segala upayanya menjadi investor ulung dengan mendirikan perusahaan bernama Angel Investors LP.

Sebagai pendiri sekaligus perusahaan pengelola keuangan - Angel Investors LP, Conway mulai menanamkan investasi di beberapa perusahaan berbasis IT seperti Google, Aks Jeeves, dan PayPal. Pada era itu, belum banyak investor yang tertarik menanamkan modalnya pada perusahaan yang bergelut di dunia maya. Apalagi, kala itu krisis global tengah berkecamuk. Tapi, kejelian Conway melihat risiko sebagai kesempatan dibuktikannya dengan kepercayaan diri menjadi investor independen mulai 2005.

Hasilnya, terbukti hanya dalam dua tahun (2008) Conway semakin sukses dan tercatat dalam peringkat enam pengusaha ulung “Midas Dealmakers” oleh Majalah Forbes. Conway disebut-sebut sebagai broker terbaik kala itu.

Facebook dan TwitterConway bertemu pendiri Google,

Larry Page dan Sergey Brin di awal karirnya sebagai investor di satu acara pesta liburan. Kala itu, Google masih menggunakan nama BackRub dan belum ada satu orang pun yang mengenalinya. Melihat potensi produk yang diciptakan kedua mitra bisnisnya ini, Conway kemudian memperkenalkan mereka ke Sequoia Capital, salah satu perusahaan investasi besar.

Akhirnya, kesepakatan dicapai dengan mendapat sokongan dana dari Sequoia dan Kleiner Perkins -juga perusahaan investasi- dengan nilai 75 juta dollar AS. Keberaniannya ini kemudian menghasilkan sesuatu yang besar. Google menjelma sebagai mesin pencari terbesar di dunia dan digunakan hampir seluruh warga global.

Sementara itu, pengalamannya dengan Twitter dimulai ketika ia bertemu dengan pendirinya yaitu Evan Williams, ketika SV Angels -perusahaan milik Conway- menanamkan investasinya di Google. Kala itu, Google mulai menunjukkan kesuksesannya dengan mengakuisisi Blogger.

Semanjak itu, agresifitas Conway dalam bisnis pengembangan situs jejaring sosial makin terlihat. Ia sepakat menyokong proyek “Odeo” milik Evan Williams. Sayang dalam perjalanannya,

Odeo tidak berkembang dan bangkrut. Karena gagal membuktikan potensinya dan merasa tidak enak, Williams kemudian berupaya mengembalikan investasi yang sudah digelontorkan investor, termasuk Conway.

Melihat itikad baik Williams, Conway justru merasa tersentuh dan kemudian langsung menagih proyek baru lain dari Williams. Ternyata, proyek selanjutnya itu bernama “Twitter”. Situs jejaring sosial bergaya “kicauan” ini banyak diminati warga dunia karena mudah digunakan.

Conway mengaku sempat ragu pada bisnis ini. Bantuannya pada Facebook semula dilakukan karena kedekatannya dengan Sean Parker -salah satu pencetus, yang saat ini menjabat sebagai presiden perusahaan (Facebook). Tapi, pengalaman ini membuat Conway semakin membuka mata akan betapa besar potensi bisnis situs jejaring sosial di dunia.

Tanpa KantorKini, Conway tengah memetik

manisnya bunga yang ia tanam sejak awal karirnya sebagai investor melalui SV Angels. Terakhir, Conway memiliki tidak kurang dari 300 investasi di bisnis pemula (startup) dan telah memiliki portofolio kepemilikan saham di sedikitnya 200 perusahaan global. Paling menarik dengan gaya kepemimpinan Conway sampai saat ini, ia tidak memiliki kantor. Ia cukup mengandalkan situs (website) yang apik dan mengandalkan staf paruh waktu (freelance) untuk membantu administrasi perusahaan.

Meski kelihatan santai, justru Conway memiliki layanan pendukung kesuksesan usaha yang rapi. Bagi pebisnis pemula, Conway memiliki platform SV Angel Partner List. Platform ini memampukan para pebisnis pemula untuk berkolaborasi dan bersinergi dengan para eksekutif bisnis di Silicon Valley yang terlebih dahulu sukses.

Meski terlihat sukses, Conway mengatakan sekitar 40an persen investasi yang dilakukan tidak berjalan mulus, dan bahkan gagal. Tapi, ia menekankan bahwa ketika investasi satu proyek tidak berjalan mulus, jangan mudah patah arang dan frustasi. Salah satu investasi yang dilakukan saat ini pada “Pinterest”, situs jejaring sosial baru. Ia sadar, perkembangan Pinterest tidak akan

sebesar Twitter atau Facebook. Dalam situasi yang sulit ini, Conway berkelakar, investor memposisikan diri sebagai “pahlawan tanpa tanda jasa”.

Kekuatan Utama Kekuatan Conway dalam

menjalankan pengelolaan investasi bukan pada ketajaman instingnya dalam memilih proyek yang tepat. Produk mana yang bisa meledak di masa depan? Pria berambut putih ini mengaku lebih fokus pada strategi menanamkan investasi kecil sebanyak mungkin atau dijuluki dengan istilah “Spray and Pray”.

Dari beberapa investasi yang dilakukan, Conway kemudian memantau bisnis pemula mana yang punya kinerja baik. Jika perbedaan semakin menonjol, ia tidak sengan untuk menyodorkan investasi lebih besar lagi di masa mendatang. Meski berisiko, Conway justru melihat strategi ini paling tepat.

Pemikiran Conway tidak sebatas pada nilai bisnis semata. Investasi yang diberikan Conway ditawarkan secara konvertibel jika bisnis pemula tersebut ingin mengubahnya menjadi pinjaman atau bahkan cicilan tanpa bunga. Model yang dijalankan ini memberi keuntungan baginya, karena berinvestasi di level pembibitan. Penilaian akhir bisnis tersebut bukan menjadi tujuan Conway.

Batu LoncatanSaat ini, semakin banyak pebisnis

pemula yang berharap Conway mau melirik proyek mereka. Memang tidak ada jaminan sukses. Namun, jaringan luas yang dimiliki Conway -terutama investor raksasa- tentunya siap membantu pebisnis itu meraih kesuksesan yang lebih tinggi. Semacam batu loncatan yang memang wajar dilakukan pebisnis untuk tumbuh cepat.

Kesuksesan Conway dalam menjalankan bisnis menjadi refleksi kesuksesan bisnis-bisnis pemula yang didanainya. Peran Conway pun lebih dari sekadar menjadi pemberi dana awal. Kesediaannya membagi jejaring, sekaligus mengembangkan usaha dari pebisnis yang didanainya, menjadikan Conway bagai seorang malaikat yang menaungi Silicon Valley, markas besarnya. [msk, str, nzl]

Forum Manajemen, November-Desember 2013 93

Page 96: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

New

Ven

ture

Berjalan kaki, mengabadikan momen, beristirahat sejenak, sampai menghabiskan isi dompet, termasuk ragam aktivitas jamak yang dilakukan selama liburan. Bisa dilakukan sendiri, namun tentu lebih menyenangkan jika dinikmati bersama teman-teman. Lebih nikmat lagi, jika waktu plesir tidak terbatas waktu.

Serba-serbi kebutuhan wisatawan saat plesir mendorong tumbuhnya industri pariwisata, mulai dari kuliner, transportasi, souvenir, hingga bisnis akomodasi. Pergerakan sektor ini kemudian menstimulasi aktivitas ekonomi yang berkontribusi pada peningkatan pendapatan di kawasan pariwisata maupun sektor perantaranya.

Konsep pariwisata kini sangat bervariasi. Mulai dari backpaker, flashpacker, rombongan ziarah,

rombongan wisata, sampai honeymoon. Tapi, ada kesamaannya mengkonsumsi waktu kunjung hingga lebih dari semalam. Oleh karena itu, tidak ada salahnya bahwa sektor akomodasi dapat menjadi salah satu topik menarik untuk dibahas melalui kacamata pariwisata.

Segmentasi Dilihat dari kacamata pemilik

penginapan, pariwisata merupakan industri yang sangat menggiurkan. Pundi-pundi rupiah dapat mengalir setiap hari, apalagi akhir pekan. Namun, bisa dilematis jika melihat segmentasi pasar yang begitu luas dari wisatawan yang datang. Misalnya, Candi Borobudur, tidak hanya pelancong berkantong tebal saja yang mengunjunginya, tapi sampai warga rata-rata yang mungkin punya uang pas-pasan. Lantas, segmen mana yang mau

Kesempatan melalui TATA KELOLA PELESIRIndustri plesir atau pariwisata semakin seksi. Keuntungan yang ditawarkan begitu membuai, tanpa batas, karena menawarkan jasa, pengalaman manusia. Tapi, tanpa tata kelola yang prima semua potensi bisa sirna, berujung pengalaman pahit sampai akhirnya pudar. Sebaliknya, jika jeli, fleksibel, dan cerdik, justru bisa memperluas cakupan pasar yang dituju.

Oleh: M. Setiawan Kusmulyono

Forum Manajemen, November-Desember 201394

Page 97: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

disasar pemilik penginapan dan seperti apa yang mau ditawarkan?

Bicara segmentasi pasar, acara tahunan studi wisata bisa jadi contoh kongkret. Penyelenggara biasanya dikelola langsung oleh para guru sebagai kordinator wisata. Mereka butuh penginapan luas dengan harga murah yang bisa menampung siswa 5-6 dalam satu kamar. Ketika musim liburan berlalu, fasilitas ini tetap bisa dimanfaatkan bagi backpaker yang butuh tempat transit sejenak dengan kelengkapan seadanya.

Contoh lain datang dari maskapai penerbangan yang juga menopang industri pariwisata. Semakin maraknya penerbangan biaya rendah dengan jarak pendek biasanya memaksimalkan okupansinya dengan memperbanyak jumlah tempat duduk untuk optimalisasi pendapatan. Tapi, cara ini juga ada cacatya, ketika ada penumpang dengan tubuh tambun. Ia akan merampok kenyamanan penumpang lain membuat maskapai justru merugi karena dinilai tidak nyaman.

Melihat kondisi ini, lantas maskapai asal Sebuah inovasi pun dilakukan oleh maskapai Samoa Air dari Samoa, negara kepulauan di Samudera Pasifik. Perusahaan ini menetapkan harga tiket dengan acuan berat badan penumpang dan jarak tempuh penerbangan.

Adopsi PolaInovasi Samoa Air bisa dipelajari

polanya untuk bisnis pariwisata lain. Pengusaha penginapan misalnya, bisa menerapkan cara ini untuk memperluas target konsumennya. Beberapa hotel murah (budget) akan menambahkan beban biaya perintilan, mulai dari handuk,

sarapan, sendal, bantal, atau yang lainnya sebagai tambahan. Dengan catatan, jika “fasilitas” tambahan ini digunakan tamu tentunya.

Kembali ke bisnis penginapan yang berlokasi di daerah padat dan selalu menjadi tujuan studi wisata siswa, bisa menawarkan fasilitas sesuai karakteristik konsumen. Konsep hotel rombongan bisa dilakukan seperti barak tentara. Artinya, setiap konsumen yang menginap cuma mendapat kunci loker dan kasur. Setiap penghuni kamar wajib berbagi dengan siswa lain.

Ide bisnis baru mutlak dibutuhkan pemilik penginapan dalam mengikuti waktu yang terus berputar. Kalau memasuki musim ramai (high season), tentu pebisnis penginapan tidak pusing mencari konsumen karena jumlahnya banyak, bahkan sampai harus “menolak rezeki”. Namun, masalahnya kalau musim sepi (low season) datang. Pemilik harus mengeluarkan konsep sederhana dengan mengikuti kebutuhan pasar. Salah satunya dengan konsep “budget hotel” di mana membebani konsumen dengan biaya tambahan jika menggunakan fasilitas di atas standar.

Selain tetap bertahan, segmen yang digapai penginapan bisa lebih beragam sehingga jangkauan pasar lebih luas. Kunci utama untuk melakukan pola ini adalah lihai. Mampu mengidentifikasi konsumen dan menyadari kekuatan apa saja yang dimiliki. Kedua hal ini merupakan kombinasi penting agar pebisnis akomodasi dapat melahirkan konsep baru yang unik sehingga berkontribusi pada pelayanan konsumen. Ujungnya, laba tebal untuk perusahaan. [msk, str]

Forum Manajemen, November-Desember 2013 95

Page 98: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Turn

ing

Poin

t

Harapan yang hampir kandas, kembali tumbuh. Seorang dokter paruh baya dengan teliti memeriksanya. Sebenarnya, melihat kondisi pasien yang begitu lemah, sang dokter juga hampir putus harapan. Namun, tatapan mata pasien menunjukkan bahwa masih punya keinginan untuk hidup, walau kondisinya lemah.

Dokter dan timnya berusaha keras menolongnya. Perlu waktu beberapa hari hingga akhirnya pasien kembali kepada kondisi normalnya. Dokter Muller begitu dia disapa, menggambarkan perasaan yang tidak dapat dilukiskan karena berhasil menolong pasien di ambang nyawanya, seekor elang betina liar yang terluka parah.

Nama lengkapnya Margit Gabriele

TRANSFORMASI ‘Tulus’ Menjadi ‘Fulus’

Muller, dan merupakan seorang dokter berkebangsaan Jerman. Namun, Muller tidak memilih negaranya sebagai lokasi mengabdi, melainkan di negara teluk Uni Emirat Arab (UEA). Dokter Muller memimpin proyek rumah sakit unik Abu Dhabi Falcon Hospital, satu-satunya rumah sakit terlengkap yang khusus menangani elang.

Kepak SayapUEA mulai dikenal sebagai satu

dari beberapa negara teluk yang mulai menginvasi dunia dengan para taipan-nya. Invasi ini tergambarkan melalui asosiasi hewan peliharaan yang menjadi lambang semangat mereka, yaitu elang. Semangat inilah yang kemudian mengundang dr. Muller untuk memutuskan menetap di

Betina itu dibawa dengan tergesa-gesa ke dalam ruang gawat darurat rumah sakit. Kondisinya sangat lemah, tiada kemampuan lagi untuk menggerakkan tubuhnya. Seseorang yang membawanya sangat khawatir kalau ia tidak akan tertolong. Penyakit yang dideritanya aneh, dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Forum Manajemen, November-Desember 201396

Page 99: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

elang dan menaruhnya di lengan sembari jalan-jalan. Sayangnya, kondisi ini berdampak negatif. Jumlah populasi elang liar sontak terdepresiasi. Situasi ini mulai membahayakan, bukan hanya kelangsungan hidup mereka, tetapi kesetimbangan rantai makanan pada ekosistem.

Kondisi ini direspon baik oleh Shaikh Zayed Bin Sultan Al Nahyan, salah satu tokoh ternama di UEA. Sang Shaikh meluncurkan sebuah program untuk melepas-liarkan elang. Program ini juga menarik minat Muller. Selain ikut mendukung program itu, melalui rumah sakitnya, ia juga melangsungkan program penyelamatan elang. Melalui program ini, seseorang dapat mendonasikan uang tertentu untuk digunakan merawat

Abu Dhabi dan mengelola rumah sakit khusus yang befungsi merawat elang -baik peliharaan maupun elang liar yang terluka.

Berbicara mengenai elang, tak terlepas dari konsep rantai makanan. Elang menempati posisi rantai tertinggi sebagai pemangsa terhebat dari langit. Cengkeraman dan paruhnya menjadi senjata andalan untuk melumpuhkan mangsa yang umumnya berada di permukaan tanah. Sifat burung ini cukup liar. Bahkan, jika ingin memeliharanya pun membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk menjinakkannya.

Sulitnya memelihara elang menjadi representasi prestise tersendiri bagi taipan di UEA. Mereka akan berlomba-lomba melatih diri untuk menjinakkan

Forum Manajemen, November-Desember 2013 97

Page 100: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Turn

ing

Poin

t

elang sakit, tua, maupun elang yang membutuhkan rehabilitasi. Pasca reha-bilitasi dan perawatan, barulah elang-elang tersebut siap untuk lepas ke alam liar.

TranformasiAktivitas unik yang dilakukan di

Abu Dhabi Falcon Hospital semakin mengundang ketertarikan banyak orang untuk terlibat. Mulai dari peneliti burung, mahasiswa yang mengerjakan penugasan mengenai burung, sampai pelancong yang ingin mengetahui keunikan-keunikan rumah sakit ini serta para pasiennya.

Sebut saja peneliti burung. Mereka tertarik akan kehandalan elang dalam terbang, terbukti dari jarak yang mampu ditempuh dalam sekali perjalanan. Seekor elang hasil perawatan rumah sakit ini membuktikan ia bisa melayang menempuh 2.500 km sekali terbang. Tentunya, keberadaan rumah sakit ini serta teknologi yang dikembangkannya, mampu memberi informasi signifikan bagi para peneliti burung untuk mengidentifikasi pola migrasi dari burung-burung ini.

Tidak hanya selalu berorientasi pada spesies elang ini saja, Muller yang melakukan riset berbagai penyakit elang, mulai menjadi rujukan nasional mengenai penyebaran virus avian influenza alias flu burung yang mematikan. Muller kemudian menyusun rancangan aksi untuk menjaga keamanan dan kesehatan Uni Emirat Arab dari potensi penyebaran virus flu burung di negara tersebut.

Ketenaran rumah sakit ini samakin membahana, bahkan berhasil menjadi salah satu tujuan pelancong atau periset ornitologis. Peluang yang datang berhasil menciptakan transformasi bisnis pada Abu Dhabi Falcon Hospital. Seain fokus merawat burung, rumah sakit ini mulai menawarkan layanan Pariwisata Elang. Konsepnya, Muller melakukan optimalisasi peliputan media agar rumah sakit ini semakin terdengar bukan hanya di telinga periset, tapi wisatawan umum di seluruh dunia. Merek yang ingin melihat

lebih dekat perawatan elang di rumah sakit ini bisa menjadikan rumah sakit ini tujuan wisata yang menarik.

Suguhan MenarikProgram pariwisata elang mulai

bergulir sejak 2007. Beberapa fasilitas tur yang ditawarkan, antara lain pengamatan fasilitas, keliling melihat pasien-pasien di dalam rumah sakit, sampai proses pengecekan rutin oleh para dokter. Bagi dokter hewan hal ini lumrah dilakukan setiap hari, namun bagi wisatawan justru jadi suguhan yang menarik.

Di satu sisi dokter tetap dapat mengerjakan pekerjaannya sehingga pasiennya terawat. Di sisi lain, wisatawan gembira dapat menyaksikan momen yang jarang mereka temui dalam kesehariannya.

Awal program pariwisata elang bergulir, jadwal kunjungan dibuka dua kali seminggu. Kini, peserta tur semakin padat menjadi dua kunjungan per hari, dimulai pukul 10.00 dan 14.00 waktu setempat, di luar akhir pekan atau libur nasional.

TulusKetulusan kasih sayang dari Muller

bukan hanya berhasil menyelamatkan elang-elang dari kepunahan, tetapi jadi sumber emas baru bagi rumah sakit maupun negara teluk ini. Keputusannya untuk meninggalkan Jerman demi kelestarian elang pun diganjar dengan berbagai penghargaan yang sangat prestisius bagi Muller.

Selain mendapatkan nominasi sebagai finalis dari World Tourism Award yang diadakan oleh Sir Richard Branson, Muller juga memperoleh Abu Dhabi Award for Excellence dari pemerintah setempat. Penghargaan ini hanya merupakan buih-buih kesuksesan dari apa yang menjadi mimpi dr. Muller untuk menyelamatkan elang. Walau tanpa adanya penghargaan ini, dr. Muller akan selalu mendedikasikan hidup dan kasih sayangnya untuk para elang. [msk, str, nzl]

Forum Manajemen, November-Desember 201398

Page 101: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing
Page 102: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Hor

izon

s

Home Sweet HomeOleh: Ade Febransyah

Forum Manajemen, November-Desember 2013100

Page 103: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Awalnya jazz dan kembali ke jazz! Layaknya sebuah kerinduan kembali ke rumah, ketika menikmati bertiupnya hembusan nada indah dari maestro flutist, Dave Valentin.

Lagu lama Fantasy karya Earth Wind and Fire, menguak nada-nada tanpa sia-sia yang berkejaran penuh energi dalam sebaran oktaf lebar, seolah mengantarkan pendengarnya membuka pintu-pintu ke dunia fantasi. Di tangan bagawan instrumentalis tiup ini, semuanya terdengar seolah tanpa upaya berarti. Begitu mengalir. Mungkin itulah yang membedakan mereka yang segelintir dari kerumunan. Mereka bermusik tanpa harus berfikir lagi.

Dari manakah energi kreatif mereka? Apakah Dave dapat begitu inovatif dalam berimprovisasi lewat nada-nada signature-nya memang tanpa upaya? Tidak. Semuanya terjadi karena kekokohan pondasi teknik yang dibangun sejak dini. Dan membangun kemampuan teknik tinggi tidaklah gratis. Hal itu terkadang diperoleh melalui perjuangan keras yang bisa saja kejam.

Inilah yang perlu dipelajari oleh setiap mereka yang ingin berinovasi. Inovasi adalah tentang berkreativitas demi menghasilkan sebuah mahakarya. Berkreativitas dalam berinovasi memang butuh improvisasi layaknya bermain jazz. Dan sayangnya, improvisasi bukan untuk kebanyakan orang, terlebih bagi para amatir.

Perjalanan inovasiBerinovasi tidaklah cukup hanya

dengan mengumpulkan orang-orang yang terlihat kreatif dan meminta mereka menemukan what’s next. Silakan saja jika mau bereksperimen. Ambil saja kasus di perusahaan pembuat sepeda yang sedang mengembangkan sepeda gunung terbaru. Kira-kira apa yang dihasilkan oleh orang-orang kreatif -yang ditemukan secara acak tersebut? Juga ambil kasus pengembangan produk kendaraan mobil listrik. Sebatas apa kontribusi yang bisa dilakukan oleh mereka? Jangan berharap terlalu banyak.

Mulai dari rantai nilai inovasi pertama, oportunitas inovasi tidak datang secara acak lewat kumpulan orang-orang yang ditemukan secara acak. Dalam praktiknya, oportunitas inovasi dapat mengambil beberapa bentuk. Bagi pabrikan otomotif, oportunitas bisa berupa mobil masa depan berbahan bakar hidrogen. Bagi perusahaan farmasi, oportunitas dapat berupa enzim baru yang dapat menghambat pertumbuhan dan mematikan sel kanker.

Bahkan oportunitas inovasi dapat mengambil bentuk yang masih concept independent, belum menjelaskan konsep produk yang akan dikembangkan. Contohnya, kedai kopi yang menjamur di tanah air sebetulnya berangkat dari oportunitas berupa kebutuhan profesional muda untuk berinteraksi sosial. Demikian pula dengan beberapa perusahaan sepatu ternama yang ambisius mengembangkan intelligent shoes. Oportunitas berinovasinya justru begitu nyata; adanya problem kesehatan yang banyak dialami oleh mereka yang sudah di atas 40 tahun.

Menemukan oportunitas yang tepat untuk inovasi bukanlah pekerjaan mudah. Banyak pelaku yang tersesat menjalaninya. Kalau ini memang mudah, tentunya semua perusahaan dapat dengan mudah menjadi penginovasi. Nyatanya, inovasi adalah sebuah proses yang harus dikelola dengan kedisiplinan (Drucker, 2002).

Silahkan tengok sekali-kali bagaimana perusahaan farmasi mendapatkan oportunitas inovasi untuk obat penurun kolesterol. Sudah tentu proses penemuan substansi efektif obat tersebut tidak dapat diserahkan kepada para amatir. Untuk pelaku di industri obat-obatan dan farmasi ini, proses pengembangan obat baru harus melalui serangkaian ‘stage and gate’ yang begitu tanpa kompromi (Cooper, 2001). Mendapatkan substansi obat baru yang paling tepat tidak ubahya sebuah turnamen inovasi yang mempertandingkan begitu banyak, bahkan ribuan kandidat oportunitas inovasi (Terwiesch dan Ulrich, 2009). Para ilmuwan dengan disiplin ilmu yang tidak

Forum Manajemen, November-Desember 2013 101

Page 104: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Hor

izon

s

sembarangan yang akan berkreativitas dalam menemukan solusi inovasi.

Berbicara tentang disiplin dalam berinovasi, ada baiknya menengok proses bereksperimen inovasi lewat pemikiran desain (Brown, 2009).

Inovasi yang dahsyat terealisasi dengan upaya tanpa lelah, dan selalu berawal dari oportunitas hebat yang memerlukan proses pengembangan begitu banyak oportunitas. Pertanyaanya, darimana sekumpulan oportunitas datang? Bagaimana mendatangkannya? Setelah itu bagaimana merealisasikan oportunitas inovasi tersebut? Dan siapa saja di perusahaan yang (perlu) melakukannya?

Sosok penginovasiTidak dipungkiri ada yang melihat

bahwa kreativitas sebagai penggerak utama dalam berinovasi. Kenyataannya memang demikian. Kreativitas sangatlah dibutuhkan terutama di tahapan pengembangan konsep produk yang penuh ketidakjelasan (fuzzy front-end process). Diawali dari oportunitas inovasi, tantangan berikutnya untuk setiap tim inovasi adalah mengembangkan berbagai konsep produk. Disinilah kreativitas diperlukan untuk dapat menghasilkan berbagai kemungkinan konsep.

Kreativitas penginovasi menghadirkan berbagai kemudahan bagi Anda dan Saya -para pengguna dan penikmat inovasi. Tanpa kreativitas, tidaklah mungkin kita menjumpai berbagai produk akhir yang dekat dengan keseharian kita. Dari begitu banyak pemutar MP3, kenapa iPod yang begitu mendominasi? Kuncinya terletak dari kreativitas tim pengembang produk dalam mensintesiskan fungsionalitas dan kemaknaan produknya.

Demikian pula dengan berbagai mobil konsep yang sering dipertontonkan di sebuah pameran mobil. Melihat sebuah konsep mobil yang sering terkesan futuristik kadang membayangkan bagaimana chief designer dan timnya bekerja. Sepertinya, mereka para

pendesain ini bekerja asyik sendiri dalam bungker yang tertutup dari dunia luar.

Yang sesungguhnya terjadi, tim mengeluarkan energi kreatif dalam bereksperimen untuk mengajukan konsep terbaik. Mereka melakukan simulasi terkait berbagai kombinasi nilai yang dapat ditawarkan oleh sebuah mobil. Apakah itu nilai yang berkaitan dengan teknologi inti, faktor ergonomis, estetika, emosi, identitas dan impak sosial, yang jelas berkreasi demi menghasilkan mobil konsep bukanlah tanpa batasan waktu. Karena dalam berinovasi, time to market bisa menjadi faktor penentu kesuksesan sebuah produk inovatif.

Pengembangkan konsep produk tidak ubahnya pekerjaan proyek yang perlu manajemen tersendiri. Dan ketika bicara manajemen proyek, tentu sedikitnya ada3 dimensi kinerja yang sering digunakan; waktu, kualitas dan biaya. Di sinilah tantangan yang lazim dihadapi setiap tim inovasi. Dari segala keterbatasan sumber daya; fasilitas, pendanaan, dan manusia, kesuksesan berinovasi mutlak terletak pada manajemen inovasi yang solid.

Hal ini yang menjelaskan dalam urusan inovasi, bahwa setiap perusahaan perlu menyiapkan creative genius dalam mengembangkan konsep produk dan innovation champion yang begitu disiplin dalam mengelola proyek pengembangan produk (Morris, 2011). Jika perusahaan mampu mengupayakan, memberdayakan, dan menjaga sosok-sosok penting tersebut, maka perjalanan berinovasi pun akan lebih mudah.

Layaknya kita semua yang mengerjakan sesuatu untuk urusan kebaikan. Awalnya memang selalu tidak mudah, terlebih karena banyaknya rintangan. Namun, jika kita menjalaninya dengan kesiapan dan kedisiplinan, keberhasilan tinggal urusan waktu. Ketika itu terjadi, mungkin tidak ada yang lebih tepat untuk menggambarkan perasaan kita selain kerinduan akan kembali ke rumah. Home sweet home! [adf, nzl]

Forum Manajemen, November-Desember 2013102

Page 105: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Forum Manajemen, November-Desember 2013 103

Page 106: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Nex

t Edi

tion PEMIMPIN & SUKSESI

2014

Yup! 2014 merupakan tahun ketika segenap anak bangsa kembali menentukan pemimpin dan para wakil rakyat, demi menyongsong masa depan Indonesia dengan ekspektasi stabilitas dan pertumbuhan lintas sektoral yang jauh lebih baik dari hari ini.

Anda yang tertarik berkontribusi menulis artikel untuk FMPM,silakan mengirim naskah melalui email: [email protected].

Redaksi menanti kontribusi dan gagasan Anda.

Seperti apa krusialitas peran pemimpin dalam mengimplementasikan peren-canaan strategis? Bagaimana pula bila kepentingan bisnis masih saja menyusup dalam ranah politik –atau sebaliknya. Masih adakah para outlier yang berani mengambil sikap berbeda dari pola pikir mainstream? Temukan ulasan khas Forum Manajemen mengenai kepemimpinan, seluk-beluk Pemilu dan geliat atmosfernya pada edisi perdana di tahun 2014 mendatang.

Forum Manajemen, November-Desember 2013104

Page 107: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing
Page 108: Forum Manajemen by Prasetiya Mulya Publishing

Vol: XXVII | 06 | 2013

Budi SetiadharmaPresiden Komisaris Astra International

Prediksi Bisnis Tahun Kuda

Babak Baru Mimpi Buruk Eropa

Tembok Tebal Finansial Global Lekuk Seksi Amerika Latin Asia Focus: Naga Lelah, Dunia Jengah!

Berburu Bangku Parlemen Personal Branding atau Pencitraan?

KAMI CIPTAKAN SUPERTEAM, BUKAN SUPERMAN!

9 770215 114007Rp 29.000

VOL.XXVII | 06 | 2013Miss World 2013

Megan Lynne YoungCantik Asia

Guncang Dunia

WAWANCARA EKSKLUSIF

FORUM

PRASETIYA

MU

LYA