FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf ·...

64
FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH LELE LOKAL (Clarias batrachus) SKRIPSI RIDHA SYAH PUTRA 07C10432093 PROGRAM STUDI PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH 2013

Transcript of FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf ·...

Page 1: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAPPERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP

BENIH LELE LOKAL (Clarias batrachus)

SKRIPSI

RIDHA SYAH PUTRA07C10432093

PROGRAM STUDI PERIKANANFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS TEUKU UMARMEULABOH

2013

Page 2: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAPPERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP

BENIH LELE LOKAL (Clarias batrachus)

SKRIPSI

RIDHA SYAH PUTRA07C10432093

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Perikananpada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar

PROGRAM STUDI PERIKANANFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS TEUKU UMARMEULABOH

2013

Page 3: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan, dan sesudahkesulitan itu pasti ada kemudahan “ (QS’ Al Insyirah : 5 dan 6)

Bukanlah aib jika kamu gagal dalam suatu usaha, yang merupakan aibadalah jika kamu tidak bangkit dari kegagalan itu (Ali Bin Abi Talib)

Persembahan

Dari semua tlah Kau tetapkanHidupku dalam tangan-Mu

Dalam takdir-MuRencana indah yang tlah Kau siapkan

Bagi masa depanku yang penuh harapanHarapan kesuksesan terpangku di pundak

Sebagai janji kepada mereka…Ayah dan Bunda

Kini ku persembahkan skripsi iniSebagai ungkapan syukur dan terima kasihku

Untuk semua orang yang ku cintaiUntuk Dosen yang tlah berjasaUntuk Ayah dan Bunda tercinta

Untuk Kakak – Adik tersayang, danUntuk sahabat terindahku

Terima kasihku tiada terhingga untuk semua

Kembali ke titik sebelumnyaKu berpasrah diri dan bertawakal kepada-Nya

Hanya kepada-NyaDengan niat yang lurus, iklhas dan berani bermimpi

Dan rasa kasih sayang ini yang membuatku sangat bersemangatYang mengalahkan rasa takut dihatiku ini

Akhir kata,Diriku tiada apa-apa tanpa mereka

Dan sujud syukurku padamu Ya Rabb

Alhamdullillahirabbil’alamiin…

Ridha Syah Putra, S.Pi

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan, dan sesudahkesulitan itu pasti ada kemudahan “ (QS’ Al Insyirah : 5 dan 6)

Bukanlah aib jika kamu gagal dalam suatu usaha, yang merupakan aibadalah jika kamu tidak bangkit dari kegagalan itu (Ali Bin Abi Talib)

Persembahan

Dari semua tlah Kau tetapkanHidupku dalam tangan-Mu

Dalam takdir-MuRencana indah yang tlah Kau siapkan

Bagi masa depanku yang penuh harapanHarapan kesuksesan terpangku di pundak

Sebagai janji kepada mereka…Ayah dan Bunda

Kini ku persembahkan skripsi iniSebagai ungkapan syukur dan terima kasihku

Untuk semua orang yang ku cintaiUntuk Dosen yang tlah berjasaUntuk Ayah dan Bunda tercinta

Untuk Kakak – Adik tersayang, danUntuk sahabat terindahku

Terima kasihku tiada terhingga untuk semua

Kembali ke titik sebelumnyaKu berpasrah diri dan bertawakal kepada-Nya

Hanya kepada-NyaDengan niat yang lurus, iklhas dan berani bermimpi

Dan rasa kasih sayang ini yang membuatku sangat bersemangatYang mengalahkan rasa takut dihatiku ini

Akhir kata,Diriku tiada apa-apa tanpa mereka

Dan sujud syukurku padamu Ya Rabb

Alhamdullillahirabbil’alamiin…

Ridha Syah Putra, S.Pi

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan, dan sesudahkesulitan itu pasti ada kemudahan “ (QS’ Al Insyirah : 5 dan 6)

Bukanlah aib jika kamu gagal dalam suatu usaha, yang merupakan aibadalah jika kamu tidak bangkit dari kegagalan itu (Ali Bin Abi Talib)

Persembahan

Dari semua tlah Kau tetapkanHidupku dalam tangan-Mu

Dalam takdir-MuRencana indah yang tlah Kau siapkan

Bagi masa depanku yang penuh harapanHarapan kesuksesan terpangku di pundak

Sebagai janji kepada mereka…Ayah dan Bunda

Kini ku persembahkan skripsi iniSebagai ungkapan syukur dan terima kasihku

Untuk semua orang yang ku cintaiUntuk Dosen yang tlah berjasaUntuk Ayah dan Bunda tercinta

Untuk Kakak – Adik tersayang, danUntuk sahabat terindahku

Terima kasihku tiada terhingga untuk semua

Kembali ke titik sebelumnyaKu berpasrah diri dan bertawakal kepada-Nya

Hanya kepada-NyaDengan niat yang lurus, iklhas dan berani bermimpi

Dan rasa kasih sayang ini yang membuatku sangat bersemangatYang mengalahkan rasa takut dihatiku ini

Akhir kata,Diriku tiada apa-apa tanpa mereka

Dan sujud syukurku padamu Ya Rabb

Alhamdullillahirabbil’alamiin…

Ridha Syah Putra, S.Pi

Page 4: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Fortifikasi Probiotik dalam Pakan Terhadap Pertumbuhandan Kelangsungan Hidup Benih Lele Lokal (Clariasbatrachus)

Nama : Ridha Syah Putra

NIM : 07C10432093

Program Studi : Perikanan

Menyetujui,Komisi Pembimbing

Ketua

Uswatun Hasanah, S.Si, M.SiNIDN : 0121057802

Anggota

Afrizal Hendri, S.Pi, M.Si

Mengetahui,

Tanggal Ujian Sarjana : 16 Maret 2013 Tanggal Lulus :

Ketua Prodi Perikanan

Muhammad Rizal, S.Pi, M.SiNIDN : 0111018301

Dekan Fakultas Perikanan danIlmu Kelautan

Uswatun Hasanah, S.Si, M.SiNIDN : 0121057802

Page 5: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi/tugas akhir dengan judul :

FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAPPERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH LELE LOKAL

(Clarias batrachus)

Yang disusun oleh :

Nama : Ridha Syah Putra

Nim : 07C10432093

Fakultas : Perikanan dan Ilmu Kelautan

Program Studi : Perikanan

Telah dipertahankan didepan dewan penguji pada tanggal 16 Maret 2013 dan

dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

1. Uswatun Hasanah, S.Si, M.Si(Dosen Penguji I) …………………

2. Afrizal Hendri, S.Pi, M.Si(Dosen Penguji II) …………………

3. Yuli Erina, S.Si, M.Si(Dosen Penguji III) …………………

4. Ahmad Astori, S.Pi

(Dosen Penguji IV) …………………

Alue Penyareng, 16 Maret 2013Dekan Fakultas Perikanan dan IlmuKelautan

Uswatun Hasanah, S.Si, M.SiNIDN : 0121057802

Page 6: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Pulo Teungoh pada tanggal 18

April 1985, penulis adalah anak ke dua dari empat

bersaudara dari pasangan Mahdi dan Zainab, A.Md. Pada

tahun 1997 penulis lulus dari sekolah MIN Drien Rampak

dan pada tahun 2000 penulis lulus dari sekolah MTsS

Nurul Falah dan pada tahun 2003 penulis lulus dari

sekolah MAN 1 Meulaboh dan terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Teuku

Umar pada tahun 2007 di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan pada Program

Studi Perikanan.

Selama menjadi mahasiswa penulis pernah melaksanakan Praktek Kerja

Lapangan (PKL) di BBAP Ujong Batee Aceh Besar pada tahun 2011. Selain itu

penulis pernah menjadi asisten mata kuliah Ikhtiologi tahun 2009, asisten dosen

lapang pada tahun 2010 dan asisten mata kuliah Reproduksi Ikan tahun 2012.

Diluar Fakultas, pada tahun 2011 penulis pernah menjadi ketua bidang pendidikan

dalam Organisasi Pemuda Peduli Daerah (OPPD).

Pada akhir tahun 2012 penulis melakukan penelitian dengan judul

“Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan

Kelangsungan Hidup Benih Lele Lokal (Clarias batrachus)” sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar sarjana perikanan di Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan Universitas Teuku Umar.

Page 7: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul Fortifikasi Probiotik

Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele Lokal

(Clarias batrachus) adalah karya saya sendiri dengan arahan dosen pembimbing

dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun. Sumber informasi yang berasal

atau dikutip dari karya ilmiah yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di

bagian akhir skripsi.

Alue Penyareng, Maret 2013

Penulis

Page 8: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

1. Mahasiswa Prodi Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar2. Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar

ABSTRAK

Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan danKelangsungan Hidup Benih Lele Lokal (Clarias batrachus)

Oleh :

Ridha Syah Putra1, Uswatun Hasanah2, Afrizal Hendri2

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan probiotikdalam pakan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan lele lokal.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2012 diLaboratorium Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, UniversitasTeuku Umar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental.Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Probiotikyang digunakan adalah merk dagang Raja Lele. Dosis probiotik yang digunakanadalah P1 (7 mL), P2 (9 mL), P3 (11 mL) dan P4 (13 mL) dalam 100 gr pakan.Benih yang digunakan mempunyai bobot individu 0,028 gr/ekor. Ikan dipeliharadalam aquarium dengan ukuran 60 x 40 x 35 selama 60 hari dengan frekuensipemberian pakan 3 x sehari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahanprobiotik pada perlakuan P4 (13 mL/100 gr pakan) diperoleh pertumbuhanspesifik paling tinggi yaitu 4,75 %, laju pertumbuhan panjang mutlak palingtinggi 2,85 cm, rasio konversi pakan yang baik yaitu 2,51 dan tingkatkelangsungan hidup paling tinggi yaitu 80,55 %. Namun secara statistik tidakmenunjukkan perbedaan yang nyata (Fhitung>Ftabel). Hasil penelitian inimenyimpulkan bahwa penggunaan probiotik Raja Lele dengan dosis 13 mL dapatdigunakan dalam pakan benih ikan lele lokal.

Kata Kunci : pakan, probiotik, lele lokal, pertumbuhan, Clarias batrachus

Page 9: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

1. Student of Fishery Programe, Faculty of Fisheries and Marine Science, University of TeukuUmar

2. Lecturer Faculty of Fisheries and Marine Sciences University of Teuku Umar

ABSTRACT

Fortification Probiotics in Feeds on the Growth and Survival Performance ofLocal Catfish Fingerlings (Clarias batrachus)

by:

Ridha Syah Putra1, Uswatun Hasanah2, Afrizal Hendri2

This research alms to know the effect of the addition of probiotics in feedon the growth and survival of fingerlings of local catfish. This research wasconducted in October to December 2012 in Fisheries Laboratory, Faculty ofFisheries and Marine Science, University of Teuku Umar. The research methodused was experimental methods. The design used was Completely RandomizedDesign (CRD). Probiotics are used are trademarks Raja Lele. Probiotic dose ofused was P1 (7 mL), P2 (9 mL), P3 (11 mL) and P4 (13 mL) in 100 g on feed.The fingerlings are used have individual weight 0.028 gr / tail. The fish kept inaquariums with a size of 60 x 40 x 35 for 60 days by feeding frequency 3 times aday. The results showed that the addition of probiotics in the treatment P4 (13mL/100 g feed) obtained the highest specific growth is 4.75 %, the growth rate ofthe highest absolute length 2,85 cm, good feed conversion ratio is 2,51 and thehighest of survival is 80,55 %. But showed statistically did not significantdifference (Fcount> Ftable). The results of this study concluded that the use of RajaLele probiotics with a dose of 13 mL can be used in feed of local catfishfingerlings.

Keywords : feed, probiotics, local catfish, growth, Clarias batrachus

Page 10: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

RINGKASAN

Ridha Syah Putra, Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhandan Kelangsungan Hidup Benih Lele Lokal (Clarias batrachus)

Probiotik merupakan suplemen tambahan berupa mikroba hidupmenguntungkan yang diberikan kepada makhluk hidup, dengan tujuan untukmemperbaiki keseimbangan mikroba didalam pencernaan induk inangnya. Upayapencegahan penyakit dan usaha untuk meningkatkan kapasitas produksi budidayatersebut, saat ini mulai digunakan probiotik dalam usaha pembenihan ikan.Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian probiotik dalampakan terhadap peningkatan pertumbuhan dan kelansungan hidup benih lele lokaldan dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober sampai dengan 15 Desember 2012bertempat di Laboratorium Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu KelautanUniversitas Teuku Umar. Penelitian dilakukan selama 60 hari dengan pengukuranbenih 15 hari sekali. Berat benih yang digunakan adalah 0,028 gr/ekor. Percobaandilakukan dalam aquarium yang berukuran 60 x 30 x 35 cm. Rancangan yangdigunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan metode analisis yangdigunakan adalah menggunakan Analysis Of Varience (ANOVA). Parameteryang diukur meliputi laju pertumbuhan spesifik, pertumbuhan panjang mutlak,rasio konversi pakan dan tingkat kelangsungan hidup. Hasil Percobaanmenunjukkan bahwa penambahan probiotik dalam pakan buatan dengan dosisyang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan spesifik,pertumbuhan panjang mutlak, rasio konversi pakan dan tingkat kelangsunganhidup benih ikan lele lokal (Fhitung<Ftabel). Pertumbuhan spesifik tertinggidiperoleh pada P4 (4,75 %) dan yang terendah diperoleh pada P1 (4,30 %).Pertumbuhan panjang mutlak tertinggi diperoleh pada P4 (2,85 cm/ekor) dan yangterendah diperoleh pada P1 (2,20 cm/ekor). Rasio konversi pakan (FCR) yangtertinggi diperoleh pada P1 (3,69) dan yang terendah terdapat pada P4 (2,51).Tingkat kelangsungan hidup tertinggi diperoleh pada P4 (80,55 %) dan yangterendah pada P2 (71,30 %).

Page 11: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan

rahmat-Nya penulis telah dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan

Kelangsungan Hidup Benih Lele Lokal (Clarias batrachus). Selain itu, skripsi

ini disusun berdasarkan keinginan penulis untuk mengetahui lebih lanjut tentang

pengaruh pemberian pakan yang dicampur probiotik terhadap pertumbuhan dan

kelangsungan hidup lele lokal.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan serta

bimbingan dan pengarahan, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih

sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Uswatun Hasanah, S.Si, M.Si selaku Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan juga sebagai pembimbing utama yang telah meluangkan waktunya

dalam memberi bimbingan, saran dan dampingan kepada penulis.

2. Bapak Afrizal Hendri, S.Pi, M.Si selaku pembimbing anggota yang telah

memberikan bimbingan, arahan, waktu, dan kesabaran yang telah diberikan

kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Muhammad Rizal, S.Pi, M.Si selaku ketua jurusan yang telah

meluangkan waktunya dalam memberi bimbingan dan segala bantuan yang

bersifat akademis dan administratif.

4. Seluruh Dosen dan staf Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan yang telah

membimbing dan memberikan pengetahuan kepada penulis selama penulis

menempuh pendidikan.

5. Ayahanda tercinta Mahdi dan Ibunda Zainab A.Md, serta segenap keluarga

besar yang telah tulus dan penuh kasih sayang telah memberikan doa,

perhatian, semangat dan bantuan moril maupun materil serta mencurahkan

perhatian lebih kepada penulis.

6. Teman penelitianku Safrida Yusni (Keep Spirit, OK !…), Safrizal ( Thank’s y

bet…) Saiful Irwan alias B’Main (Lanjutkan Mas Bro..!!) dan Darmiati (

Kejar trus Buk Dar..) Semuanya terima kasih y atas kerja samanya selama

penelitian.

Page 12: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

ii

7. Teman angkatan 2007 (Radi, Dedi, Rajudin, Zulpita, Hardi, Daniel, Lisa, Lia,

Nasmiwati, Cut) dan seluruh angkatan 2007, Makasih y smuanya..

8. Teman angkatan 2006 n 2008 (B’jal, Gunawan, Safriman, I2ng, Saiful, Analis,

Heri, Eva, Ami ) dan semua teman-teman yang penulis tidak dapat sebutkan

satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, Untuk itu melalui kesempatan ini penulis mengharapkan kritik dan

saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi

ini dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, Amien Ya

Rabbalalamin.

Alue Peunyareng, Maret 2013

Penulis

Page 13: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

iii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ................................................................................ i

DAFTAR ISI............................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vi

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. vii

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2 Perumusan Masalah ......................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 3

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 3

1.5 Hipotesis........................................................................................... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lele Lokal ....................................................................................... 4

2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi Lele Lokal .................................... 42.1.2 Habitat dan Tingkah Laku...................................................... 52.1.3 Pakan dan Kebiasaan Makan.................................................. 52.1.4 Siklus Hidup dan Perkembangbiakan .................................... 6

2.2 Kualitas Air ..................................................................................... 7

2.3 Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Ikan.................................. 8

2.3.1 Tingkat Kelangsungan Hidup................................................. 82.3.2 Pertumbuhan Ikan .................................................................. 9

2.4 Probiotik.......................................................................................... 12

III. METODELOGI PENELITIAN3.1 Waktu dan Tempat ......................................................................... 14

3.2 Alat dan Bahan................................................................................ 14

Page 14: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

iv

3.3 Metode Penelitian ........................................................................... 14

3.4.1 Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan ......................................... 143.4.2 Pemeliharaan Benih Lele Lokal ............................................. 15

3.4 Pengamatan ..................................................................................... 16

3.4.1 Pengukuran Kualitas Air ........................................................ 163.4.2 Pengukuran Berat Tubuh........................................................ 173.4.3 Pengukuran Panjang Total Tubuh .......................................... 17

3.5 Rancangan Penelitian...................................................................... 17

3.6 Parameter Uji .................................................................................. 18

3.7 Metode Analisa Data....................................................................... 21

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Kualitas Air ..................................................................................... 22

4.2 Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup.......................................... 234.2.1 Laju Pertumbuhan Spesifik (SGR).......................................... 234.2.2 Pertumbuhan Panjang Mutlak ................................................. 254.2.3 Rasio Konversi Pakan (FCR) .................................................. 274.2.4 Tingkat Kelangsungan Hidup (SR) ......................................... 28

V. KESIMPULAN DAN SARAN5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 31

5.2 Saran ............................................................................................... 31

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

v

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Kandungan Nilai Nutrisi Dalam Pakan Buatan ......................................... 16

2. Tabulasi Data Perlakuan dan Ulangan Rancangan Acak Lengkap............ 18

3. Nilai Parameter Kualitas Air Selama Penelitian ........................................ 22

4. Data Laju Pertumbuhan Spesifik (SGR), Pertumbuhan Panjang Mutlak,Rasio Konversi Pakan (FCR) dan Tingkat Kelangsungan Hidup (SR)Selama Penelitian ..................................................................................... 23

Page 16: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Lele Lokal .................................................................................................. 4

2. Grafik Nilai Laju Pertumbuhan Spesifik.................................................... 24

3. Grafik Nilai Laju Pertumbuhan Panjang Mutlak ....................................... 26

4. Grafik Nilai Rasio Konversi Pakan............................................................ 27

5. Grafik Nilai Tingkat Kelangsungan Hidup ................................................ 29

Page 17: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Analisis Perhitungan Statistik Laju Pertumbuhan Spesifik ....................... 35

2. Analisis Perhitungan Statistik Laju Pertumbuhan Panjang Mutlak ........... 37

3. Analisis Perhitungan Statistik Rasio Konversi Pakan................................ 39

4. Analisis Perhitungan Statistik Tingkat Kelangsungan Hidup.................... 41

5. Hasil Analisis Uji Proksimat Pakan ........................................................... 43

6. Alat Dan Bahan .......................................................................................... 44

7. Prosedur Penelitian.................................................................................... 46

Page 18: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Usaha budidaya yang diperlukan dalam memenuhi tingginya tingkat

kebutuhan ikan lele ialah usaha budidaya yang dilakukan secara intensif. Usaha

seperti ini akan memaksimalkan kapasitas produksi yang tersedia dengan padat

pemeliharaan yang tinggi sehingga dapat meningkatkan tingkat produksi. Namun,

masalah yang sering muncul pada usaha budidaya secara intensif ikan lele ialah

tingginya tingkat mortalitas benih ikan lele akibat sifat kanibalisme dalam

kegiatan pembenihan (Mahyuddin, 2007).

Lele lokal merupakan salah satu komoditas perikanan dengan nilai ekonomis

tinggi. Namun belum banyak yang dibudidayakan secara benar sehingga banyak

sekali hal yang harus diteliti dalam kaitannya dengan teknik budidaya agar

kegiatan budidaya yang dilakukan dapat berhasil. Untuk memenuhi kebutuhan

tersebut diperlukan adanya penelitian untuk mengantisipasi faktor-faktor

kegagalan produksi terutama terhadap manajemen pakan dan penanggulangan

penyakit (Suyanto, 2007).

Salah satu tantangan pada budidaya lele adalah harga pakan yang terus

meningkat. Kenyataan dilapangan saat ini, pembudidaya lele memiliki

ketergantungan yang tinggi terhadap pakan pabrikan. Kondisi ini dipicu oleh tidak

adanya pakan alternatif yang dapat menggantikan pakan pabrikan. Ironsinya,

penggunaan pakan pabrikan yang harganya cukup tinggi seringkali tidak menjamin

keberhasilan budidaya. Misalnya, banyak lele yang sakit dan mengalami tingkat

kematian yang tinggi. Selain itu, hasil budidaya pun tidak sebanding dengan biaya

Page 19: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

2

yang dikeluarkan oleh pembudidaya (Gunawan dan Harianto, 2011).

Upaya pencegahan penyakit dan usaha untuk meningkatkan kapasitas

produksi budidaya tersebut, saat ini mulai digunakan probiotik dalam usaha

pembenihan ikan. Probiotik itu sendiri adalah makanan tambahan (suplemen)

berupa sel-sel mikroorganisme hidup yang memiliki pengaruh menguntungkan

bagi hewan inang yang mengkonsumsinya melalui penyeimbangan flora

mikroorganisme dalam saluran pencernaan (Irianto, 2007).

Sampai saat ini, lele lokal masih sangat diminati oleh masyarakat

terutama di Kabupaten Aceh Barat. Permintaan akan lele segar baik untuk

konsumsi ataupun untuk benih terus meningkat. Hal itu dikarenakan rasa

dagingnya yang enak dan gurih dibandingkan dengan lele dumbo. Bahkan

hingga saat ini kebutuhan pasar untuk pasar lokal saja belum terpenuhi. Selain

itu, menjamurnya usaha warung lele serta minat masyarakat terhadap hasil

olahan ikan lele juga menyebabkan terjadinya peningkatan permintaan pasar.

Sementara itu, untuk memenuhi permintaan pasar, lele lokal kebanyakan

didapatkan dari hasil tangkapan sehingga kebutuhan akan lele lokal cenderung

tidak terpenuhi. Dengan demikian, prospek usaha atau bisnis lele ke depan

masih cukup menjanjikan yang ditunjukkan dengan permintaan dan harga lele

yang setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan.

Berbagai kondisi tersebut melatar belakangi penulis untuk melakukan

penelitian tentang perlunya pemberian probiotik dalam pakan terhadap

pertumbuhan dan kelansungan hidup ikan lele lokal sehingga dapat

meningkatkan kapasitas produksi dalam hal budidaya lele yang berkelanjutan

serta menghemat biaya pengeluaran pakan dalam pemeliharaannya.

Page 20: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

3

1.2 Perumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang yang dikemukakan, masalah yang dapat

dirumuskan adalah sebagai berikut :

1. Apakah pemberian pakan buatan yang mengandung probiotik berpengaruh

terhadap pertumbuhan benih lele lokal

2. Berapa dosis probiotik yang ideal untuk mempercepat pertumbuhan dan

kelansungan hidup benih lele lokal

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian probiotik

dalam pakan terhadap peningkatan pertumbuhan dan kelansungan hidup benih

lele lokal.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi ilmiah mengenai

pengaruh pemberian probiotik dalam pakan buatan terhadap peningkatan

pertumbuhan dan kelansungan hidup benih lele lokal sehingga dapat bermanfaat

bagi semua pihak khususnya bagi penulis sendiri.

1.5 Hipotesis

Pemberian probiotik dalam pakan buatan dapat meningkatkan

pertumbuhan dan kelansungan hidup benih ikan lele lokal.

Page 21: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lele Lokal

2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi Lele Lokal

Menurut Muharnanto dalam Basahudin (2009), lele lokal dapat

diklarifikasikan sebagai berikut :

Filum : ChordataKelas : PiscesSubkelas : TeleosteiOrdo : OstariophysiSubordo : SiluroideaFamili : ClariidaeGenus : ClariasSpesies : Clarias batrachus

Menurut Santoso (1995), secara umum morfologi ikan lele lokal tidak

memiliki banyak perbedaan dengan lele dumbo yang selama ini banyak

dibudidayakan. Tubuh ikan lele lokal mempunyai bentuk tubuh memanjang,

berkulit licin, berlendir, dan tidak bersisik. Bentuk kepala menggepeng

(depress), dengan mulut yang relatif lebar, mempunyai empat pasang sungut.

Lele lokal memiliki tiga sirip tunggal, yakni sirip punggung, sirip ekor, dan sirip

dubur. Bentuk tubuh lele lokal dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini :

Gambar 1. Lele Lokal (Clarias batrachus)

Sementara itu, sirip yang berpasangan ada dua yakni sirip dada dan sirip

perut. Pada sirip dada (pina thoracalis) dijumpai sepasang patil atau duri keras

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lele Lokal

2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi Lele Lokal

Menurut Muharnanto dalam Basahudin (2009), lele lokal dapat

diklarifikasikan sebagai berikut :

Filum : ChordataKelas : PiscesSubkelas : TeleosteiOrdo : OstariophysiSubordo : SiluroideaFamili : ClariidaeGenus : ClariasSpesies : Clarias batrachus

Menurut Santoso (1995), secara umum morfologi ikan lele lokal tidak

memiliki banyak perbedaan dengan lele dumbo yang selama ini banyak

dibudidayakan. Tubuh ikan lele lokal mempunyai bentuk tubuh memanjang,

berkulit licin, berlendir, dan tidak bersisik. Bentuk kepala menggepeng

(depress), dengan mulut yang relatif lebar, mempunyai empat pasang sungut.

Lele lokal memiliki tiga sirip tunggal, yakni sirip punggung, sirip ekor, dan sirip

dubur. Bentuk tubuh lele lokal dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini :

Gambar 1. Lele Lokal (Clarias batrachus)

Sementara itu, sirip yang berpasangan ada dua yakni sirip dada dan sirip

perut. Pada sirip dada (pina thoracalis) dijumpai sepasang patil atau duri keras

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lele Lokal

2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi Lele Lokal

Menurut Muharnanto dalam Basahudin (2009), lele lokal dapat

diklarifikasikan sebagai berikut :

Filum : ChordataKelas : PiscesSubkelas : TeleosteiOrdo : OstariophysiSubordo : SiluroideaFamili : ClariidaeGenus : ClariasSpesies : Clarias batrachus

Menurut Santoso (1995), secara umum morfologi ikan lele lokal tidak

memiliki banyak perbedaan dengan lele dumbo yang selama ini banyak

dibudidayakan. Tubuh ikan lele lokal mempunyai bentuk tubuh memanjang,

berkulit licin, berlendir, dan tidak bersisik. Bentuk kepala menggepeng

(depress), dengan mulut yang relatif lebar, mempunyai empat pasang sungut.

Lele lokal memiliki tiga sirip tunggal, yakni sirip punggung, sirip ekor, dan sirip

dubur. Bentuk tubuh lele lokal dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini :

Gambar 1. Lele Lokal (Clarias batrachus)

Sementara itu, sirip yang berpasangan ada dua yakni sirip dada dan sirip

perut. Pada sirip dada (pina thoracalis) dijumpai sepasang patil atau duri keras

Page 22: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

5

yang dapat digunakan untuk mempertahankan diri dan kadang-kadang dapat

dipakai untuk berjalan dipermukaan tanah atau pematang. Pada bagian atas

ruangan rongga insang terdapat alat pernapasan tambahan (arborescent),

bentuknya seperti batang pohon yang penuh dengan kapiler-kapiler darah

(Suyanto, 2007).

2.1.2 Habitat dan Tingkah Laku

Habitat ikan lele di alam adalah di perairan tergenang yang relatif dangkal,

ada pelindung atau tempat yang agak gelap dan lebih menyukai substrat

berlumpur. Ikan lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin. Ikan lele

hidup di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang

tergenang air. Ikan lele banyak ditemukan di benua Afrika dan Asia serta banyak

dibudidayakan di Thailand, India, Philipina dan Indonesia (Simanjutak, 1996 ).

Ikan lele dikenal aktif pada malam hari (nokturnal). Pada siang hari, ikan

lele lebih suka berdiam didalam lubang atau tempat yang tenang dan aliran air

tidak terlalu deras. Ikan lele mempunyai kebiasaan mengaduk-aduk lumpur dasar

untuk mencari binatang-binatang kecil (bentos) yang terletak di dasar perairan

(Simanjutak, 1996 ).

2.1.3 Pakan dan Kebiasaan Makan

Lele mempunyai kebiasaan makan di dasar perairan. Berdasarkan jenis

pakannya, lele digolongkan sebagai ikan yang bersifat karnivora (pemakan

daging). Di habitat aslinya, lele makan cacing, siput air, belatung, laron, jentik-

jentik serangga, kutu air, dan larva serangga air. Karena bersifat karnivora, pakan

tambahan yang baik untuk lele adalah yang banyak mengandung protein hewani.

Page 23: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

6

Jika pakan yang diberikan banyak mengandung protein nabati, pertumbuhannya

lambat (Mahyudin, 2007).

Lele bersifat kanibalisme, yaitu sifat suka memangsa jenisnya sendiri. Jika

kekurangan pakan, iakn ini biasanya memangsa sesama jenisnya sendiri yang

berukuran lebih kecil. Sifat kanibalisme juga ditimbulkan oleh adanya perbedaan

ukuran. Lele yang berukuran besar akan memangsa ikan lele yang berukuran lebih

kecil (Mahyudin, 2007).

2.1.4 Siklus Hidup dan Perkembangbiakan

Menurut Basahudin (2009), dari kecil hingga dewasa, lele lokal

mengalami lima fase kehidupan, yaitu telur larva, post larva, benih, dewasa dan

induk. Masa setiap fase kehidupan dilalui berbeda-beda, tergantung dari kondisi

lingkungan. Selama itu akan terjadi perubahan bentuk, pembentukan organ tubuh,

penyempurnaan fungsi organ tubuh dan juga perkembangan. Perkembangan ini

akan merubah ukuran tubuh hingga semakin panjang dan merubah bobot tubuh

hingga semakin berat.

Telur lele lokal yang normal berbentuk bulat, berdiameter 1,1-1,4 mm dan

berwarna kuning tua atau agak kecoklatan. Pada suhu 23-24 oC, fase telur dilalui

selama 30-36 jam dan menetas menjadi larva atau ikan yang anggota tubuhnya

baru terbentuk. Fase larva hingga post larva dilalui selama 48-72 jam atau kurang

lebih selama lima hari. Fase larva merupakan fase kritis karena organ tubuhnya

baru terbentuk, tetapi belum sempurna termasuk fungsinya. Pada fase ini, larva

membawa kantung telur sebagai cadangan makanan (yolk egg). Memasuki fase

burayak, masa kritis sudah dilewati. Selain organ tubuhnya sudah terbentuk

Page 24: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

7

dengan sempurna, organ tubuhnya juga sudah dapat berfungsi dengan sempurna,

terutama kebiasaan makannya (Basahudin, 2009).

Fase post larva hingga benih atau ikan berukuran 10-12 cm dapat

berlangsung selama 8-10 minggu. Perkembangan pada fase ini sangat bergantung

pada lingkungan terutama kualitas air dan ketersediaan pakan. Pada kualitas air

yang baik dan pakan yang cukup, kehidupan burayak akan normal dan dapat

tumbuh dengan cepat sehingga dapat mencapai benih pada waktunya. Sebaliknya,

pada kualitas air yang buruk dan pakan kurang, kehidupan burayak tidak normal

dan tidak mencapai benih pada waktunya, Oleh karena itu, kualitas air dan

ketersediaan pakan menjadi sangat penting (Basahudin, 2009).

2.2 Kualitas Air

Sumber air yang baik dalam pembenihan ikan harus memenuhi kriteria

kualitas air. Hal tersebut meliputi sifat-sifat kimia dan fisika air seperti suspensi

bahan padat, suhu, gas terlarut, pH, kadar mineral, dan bahan beracun. Untuk

kegiatan pembenihan ikan lele, air yang digunakan sebaiknya berasal dari sumur

walaupun dalam pemeliharaan di kolam, ikan lele lokal tidak memerlukan air

yang jernih seperti ikan-ikan lainnya (Darseno, 2010).

Ikan lele dapat hidup di lingkungan yang kualitas airnya kurang baik.

Kualitas air yang baik untuk pertumbuhan lele yaitu kandungan oksigen terlarut

(DO) >3 ppm, CO2 kurang dari 15 ppm, suhu 25-30 oC, pH (6-7) dan kecerahan

air 15-30 cm (Lukito, 2002).

Page 25: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

8

2.3 Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Ikan

2.3.1 Tingkat Kelangsungan Hidup

Persyaratan untuk hidup ikan mesti terpenuhi, diantaranya adalah

lingkungan media yang cocok bagi spesies ikan tersebut. Masing-masing spesies

ikan menghendaki lingkungan media yang berbeda. Tetapi jika pemeliharaan ikan

dalam jumlah yang besar kemungkinan ikan mati pasti ada. Kematian ikan

tersebut biasanya diakibatkan oleh persaingan antar ikan itu sendiri, karena

lingkungan media tidak cocok atau bahkan serangan hama penyakit. Kematian

ikan akibat persaingan antar ikan itu sendiri terjadi apabila jumlah pakan yang

diberikan kurang. Demikian terjadi terus menerus, hingga ikan yang kecil tersebut

mati. Kejadian lain apabila kondisi ikan lapar maka kecenderungan ikan akan

saling menyerang, hal ini juga berakibat menambah potensi menaikkan angka

kematian (Gufran dan Kordi, 2010).

Ikan hidup membutuhkan kondisi kualitas air tertentu sehingga apabila

salah satu dari parameter kualitas air tersebut tidak sesuai hingga diluar batas

toleransinya maka ikan tersebut akan mati. Ikan mampu merespon perubahan suhu

tidak lebih dari 5 oC, hal ini juga dilakukan bertahap dan tidak bisa drastis. pH 11

dan 4 juga merupakan titik kematian ikan. Begitu juga serangan hama penyakit

adalah permasalahan yang perlu diperhatikan. Dari hari ke hari kematian ini

semakin banyak, hingga populasi ikan akan habis apabila tanpa perlakuan yang

baik. Selain itu, mengetahui angka kematian ikan merupakan awal untuk

mengetahui angka kelangsungan hidup ikan (Gufran dan Kordi, 2010).

Page 26: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

9

2.3.2 Pertumbuhan Ikan

Menurut Effendie (2002), pertumbuhan adalah pertambahan ukuran

panjang atau berat dalam suatu waktu. Selain itu juga bisa didefinisikan sebagai

perubahan ukuran atau jumlah material tubuh baik perubahan positif maupun

negatif, temporal maupun dalam jangka waktu yang lama. Pertumbuhan ikan

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam

umumnya adalah faktor yang sulit dikontrol seperti keturunan, sex, umur, parasit

dan penyakit. Faktor luar yang utama mempengaruhi petumbuhan ikan yaitu suhu

dan makanan (Effendie, 2002).

Kecepatan pertumbuhan ikan juga ditentukan oleh gen. Gen tersebut

merupakan sifat warisan dari induknya yang dibawa melalui telur. Gen merupakan

bagian kecil dari kromosom merupakan penyimpan sifat-sifat individu tersebut.

Jika ikan memiliki sifat tahan terhadap serangan hama penyakit (sehat),

pertumbuhannya cepat, maka induknya pun dan bahkan kelak keturunannya pun

akan memiliki sifat yang demikian. Sehingga untuk mendapatkan ikan dengan

pertumbuhan cepat maka perlu ditelusuri sifat induknya (Gufran dan Kordi,

2010).

a. Kesehatan Benih Ikan

Kesehatan benih ikan besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan. Karena

jika ikan sakit maka tahap pertama energi yang dipengaruhi oleh ikan tersebut

akan digunakan sebagai penganti sel-sel yang rusak, serta anti toksin atau

kekebalan tubuhnya akan melawan penyakit yang ada. Dari persoalan ini jelas

bahwa yang seharusnya energi dipergunakan sebagai pertumbuhan akan tetapi

dipergunakan untuk penyembuhan, atau melawan penyakit sehingga otomatis

Page 27: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

10

pertumbuhannya terganggu. Jika penyakit tersebut ternyata kondisinya lebih kuat

maka ikan tersebut tidak sembuh hingga mati (Gufran dan Kordi, 2010).

b. Keseragaman Ukuran Benih Ikan

Keseragaman ukuran benih ikan secara keseluruhan akan mempengaruhi

produksi total. Jika benih satu sama lain tidak sama ukurannya, maka benih yang

kecil pertumbuhannya akan lebih lambat untuk periode tertentu atau tidak

meningkat pertumbuhannya hingga panen. Banyak terjadi benih yang ukurannya

lebih kecil pada periode starter tetap lebih kecil ukurannya tetapi setelah melewati

periode grower pertumbuhannya menjadi seimbang. Hal ini disebabkan bahwa

laju pertumbuhan ikan dari waktu ke waktu atau periode ke periode berbeda

(Basahudin, 2009).

c. Faktor Air

Kualitas air mempunyai 3 faktor yaitu faktor fisika, kimia dan biologi.

Yang termasuk faktor fisika adalah suhu, kecerahan dan kekeruhan. Faktor kimia

meliputi kelarutan oksigen, CO2, NH3 – N dan pH. Sedangkan faktor biologi

adalah kandungan plankton dan lain-lain. Apabila suhu berubah maka faktor

kimia air akan berubah dan apabila suhu naik maka segala proses dipercepat

termasuk metabolisme tubuh hingga pada batas tertentu. Sudah menjadi gejala

alam apabila kondisi cuaca cerah, intensitas cahaya matahari tinggi, suhu air

meningkat (nafsu makan meningkat) sehingga pertumbuhan ikan pun menjadi

cepat. Hal itu terjadi kebalikan apabila kondisi cuaca mendung, suhu air menurun

akibatnya nafsu makan ikan menurun atau kondisi air kekurangan oksigen

sehingga pertumbuhan ikan terhambat (Afrianto dan Liviawaty, 1992).

Page 28: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

11

Kondisi kualitas air akan selalu direspon oleh ikan. Apabila kondisi

kualitas airnya optimal untuk kehidupan ikan tersebut maka sudah barang tentu

pertumbuhannya juga optimal. Apabila air tingkat kekeruhannya tinggi maka

supsensi tersebut akan menempel pada lamela insang sehingga akan mengganggu

pernafasan. Apabila pH air rendah maka lendir ikan akan menggumpal. Kondisi

kualitas air akan langsung mempengaruhi pertumbuhan (Afrianto dan Liviawaty,

1992).

d. Serangan Hama dan Penyakit

Hama dan penyakit akan muncul jika lingkungan media hidup ikan kurang

baik. Akibat dari kondisi lingkungan media yang tidak sesuai maka lama

kelamaan stamina ikan akan menurun sehingga rentan dan mudah terserang

penyakit. Sebagai akibat pertama adalah nafsu makan ikan menurun. Dibutuhkan

energi untuk menaikkan stamina bahkan penyembuhan penyakit tersebut. Dengan

demikian sudah jelas energi tidak digunakan untuk pertumbuhan. Jika serangan

hama dan penyakit lebih kuat dari stamina ikan, maka ikan akan mati. Untuk

menghindari kematian ikan perlu diusahakan kualitas air tetap baik (Afrianto dan

Liviawaty, 1992).

e . Kondisi Pakan Ikan

Pada perairan umum secara liar atau dipelihara secara tradisional tidak

begitu masalah pemberian pakannya. Tetapi pada pemeliharaan sistem instensif

pemberian pakan mesti instensif yaitu jumlah dan pemberian pakannya harus

teratur. Apabila jumlah pakan yang diberikan kurang maka energi yang

dibutuhkan tidak terpenuhi sehingga perutumbuhannya terhambat. Begitu juga

kandungan proteinnya apabila kurang dari 20 % maka pertumbuhannya pun akan

Page 29: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

12

terhambat. Kondisi protein ini bisa diakibatkan karena rusak oleh jamur sehingga

kandungan protein menurun (Afrianto dan Liviawaty, 2005).

Jumlah pakan yang dimakan ikan pun kadang-kadang kurang akibat cara

pemberian pakan kurang baik. Hal tersebut bisa terjadi karena frekuensi

pemberian pakannya berkurang atau pembagian pakan per frekuensinya tidak

imbang.

2.4 Probiotik

Probiotik merupakan suplemen tambahan berupa mikroba hidup

menguntungkan yang diberikan kepada makhluk hidup, dengan tujuan untuk

memperbaiki keseimbangan mikroba didalam pencernaan induk inangnya. Produk

probiotik umumnya merupakan kompleks mikroba yang akan menghasilkan enzim

tertentu yang akan menghasilkan karbohidrat, protein dan lemak (Afrianto dan

Liviawati, 2005).

Menurut Irianto (2007), pemberian organisme probiotik dalam akuakultur

dapat diberikan melalui pakan, air maupun melalui perantaraan pakan hidup seperti

rotifera atau artemia. Pemberian probiotik dalam pakan, berpengaruh terhadap

kecepatan fermentasi pakan dalam saluran pencernaan, sehingga akan sangat

membantu proses penyerapan makanan dalam pencernaan ikan. Fermentasi pakan

mampu mengurai senyawa kompleks menjadi sederhana sehingga siap digunakan

ikan, dan sejumlah mikroorganisme mampu mensintesa vitamin dan asam-asam

amino yang dibutuhkan oleh larva hewan akuatik.

Lactobacillus merupakan salah satu jenis Bakteri Asam Laktat (BAL)

homofermentatif dengan temperatur optimal lebih rendah dari 37 oC (Frazier dan

Westhoff, 1988). Bakteri asam laktat adalah kelompok bakteri yang mampu

Page 30: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

13

mengubah karbohidrat (glukosa) menjadi asam laktat. Lactobacillus berbentuk

batang dan tidak bergerak (non motil). Bakteri ini memiliki sifat katalase negatif,

aerob atau fakultatif anaerob, mampu mencairkan gelatin, cepat mencerna protein,

tidak mereduksi nitrat, toleran terhadap asam, dan mampu memproduksi asam

laktat (Kuswanto dan Sudarmadji, 1988).

Lactobacillus mampu merombak senyawa kompleks menjadi senyawa

yang lebih sederhana dengan hasil akhirnya yaitu asam laktat. Menurut Buckle et

al (1978), asam laktat dapat menghasilkan pH yang rendah pada substrat sehingga

menimbulkan suasana asam. Lactobacillus dapat meningkatkan keasaman sebesar

1,5 sampai 2,0 % pada substrat. Dalam keadaan asam, Lactobacillus memiliki

kemampuan untuk menghambat bakteri pathogen dan bakteri pembusuk.

Menurut Soeharsono dalam Gunawan dan Harianto (2011), Lactobacillus

sama seperti yang terdapat dalam salah satu produk minuman kesehatan, yang

sangat berguna untuk membantu pencernaan, dalam tumbuhan pun ini sangat

berguna membantu memperlancar serapan nutrisi yang dibutuhkan oleh

tumbuhan. Manfaat dari probiotik ini adalah :

Meningkatkan nafsu makan ikan

Memacu pertumbuhan ikan secara maksimal

Menambah bobot ikan dan mempercepat masa panen

Mencegah terjadinya macet tumbuh (ikan kerdil)

Menurunkan tingkat kematian (mortalitas)

Menghemat biaya pakan secara total

Menghilangkan bau busuk (amis) kolam akibat amoniak

Meningkatkan penerapan protein pakan agar menjadi daging secara

maksimal

Page 31: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

14

III. METODELOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober sampai dengan 15

Desember 2012 yang bertempat di Laboratorium Perikanan Fakultas Perikanan

dan Ilmu Kelautan Universitas Teuku Umar. Analisis proksimat dilakukan di

Laboratorium Makanan Ternak Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas

Syiah Kuala.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi aquarium,

peralatan aerasi, timbangan digital , sprayer, penggaris, baskom, seser, gayung,

wadah plastik, sendok, Thermometer, pH Meter, DO Meter dan kamera digital.

Sedangkan bahan yang diperlukan dalam penelitian ini benih lele lokal

yang dipijahkan sendiri, pakan buatan (CP-9001), probiotik komersil (Raja Lele)

dan air tawar (lampiran 6).

3.3 Metode Penelitian

3.3.1 Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan

Pakan yang digunakan adalah pakan komersil yang didapatkan dari toko-

toko perikanan daerah setempat. Probiotik yang digunakan dalam penelitian ini

adalah jenis probiotik isolat yang mengandung bakteri Lactobacillus, Acetobacter

dan Yeast dengan merk dagang Raja Lele (ijin perdagangan : 1954/10-

25/TDUP/XII/1999). Pakan difortifikasi dengan cara mencampurkan probiotik ke

dalam pakan. Sebelum pakan diberikan pada benih ikan, terlebih dahulu pakan

dihancurkan dan disemprotkan probiotik dengan dosis yang berbeda pada masing-

Page 32: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

15

masing perlakuan (lampiran 7). Penentuan dosis berdasarkan penelitian Arief et al

(2008), yang menjelaskan bahwa penambahan probiotik dengan dosis 0 ml, 2 ml,

4 ml dan 6 ml dalam setiap 100 gr pellet tidak memberikan pengaruh nyata

terhadap laju pertumbuhan dan rasio konversi pakan ikan nila gift. Sementara

Ekawati (2003), menjelaskan bahwa penambahan probiotik Biocin dalam pakan

dengan dosis 4 ml, 8 ml dan 12 ml dalam setiap 100 gr pelet memberikan

pengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan ikan patin dengan laju pertumbuhan

terbaik didapatkan pada dosis 4 ml/100 gr pakan.

Adapun dosis perlakuan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

K = Kontrol (Tanpa Perlakuan)

P1 = Dosis 7 ml/100 gr

P2 = Dosis 9 ml/100 gr

P3 = Dosis 11 ml/100 gr

P4 = Dosis 13 ml/100 gr

Pakan yang sudah disemprotkan probiotik, dikering anginkan selama 15-

20 menit agar tidak lengket.

3.3.2 Pemeliharaan Benih Lele Lokal

a. Persiapan Wadah

Wadah pemeliharaan yang digunakan adalah aquarium yang berukuran 60

x 30 x 35 cm sebanyak 20 buah. Sebelum digunakan, aquarium dicuci bersih

dengan menggunakan sabun dan dibilas hingga bersih. Setelah bersih, aquarium

diisi dengan air bersih sebanyak 20 liter dan dipasang aerasi (lampiran 7).

Page 33: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

16

b. Persiapan Ikan Uji

Ikan uji yang digunakan adalah benih lele lokal sebanyak 540 ekor dengan

ukuran benih 1,60 cm. Ikan-ikan tersebut didapatkan melalui hasil pemijahan

sendiri. Ikan dipelihara pada tiap aquarium yang berukuran 60 x 35 x 30 cm

dengan kepadatan 27 ekor/aquarium dalam ruangan tertutup selama 60 hari.

c. Pemberian Pakan

Pada pemeliharan larva benih lele lokal, pakan yang diberikan berupa

pakan buatan yang telah dicampur probiotik. Pada tiap aquarium ditebarkan pakan

yang sudah difortifikasi sesuai dengan dosis dari setiap perlakuan. Frekuensi

pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari yaitu pada pukul 08.00, 12.00 dan 17.00

WIB secara adlibitum (Mahyuddin, 2007). Pemberian pakan dilakukan dengan

cara menebarkan lansung ke dalam aquarium pemeliharaan sebagaimana yang

terlihat pada lampiran 7.

Pakan yang diberikan adalah pakan komersil dengan nilai komposisi yang

tercantum pada Tabel dibawah ini :

Tabel 2. Kandungan Nilai Nutrisi Dalam Pakan Buatan Merk CP-9001

Kandungan NilaiProtein Kasar 40 %Lemak 6 %Serat 3 %Kadar Air 12 %

Sumber : PT. Central Proteinaprima

3.4 Pengamatan

3.4.1 Pengukuran Kualitas Air

Pengukuran kualitas air dilakukan selama 7 hari sekali pada waktu pagi

hari. Pengukuran dilakukan pada setiap aquarium sebagaimana yang terlihat pada

Page 34: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

17

lampiran 7. Parameter yang diukur meliputi suhu, pH dan oksigen terlarut (DO).

Selain itu, juga dilakukan penyiponan setiap 2 hari sekali pada waktu pagi hari.

3.4.2 Pengukuran Berat Tubuh

Berat tubuh benih lele lokal diukur setiap 15 hari sekali dari awal

penelitian hingga akhir penelitian. Pengukuran berat tubuh dilakukan dengan cara

mengambil 40 % dari total padat penebaran atau 10 ekor sampel ikan pada setiap

perlakuan, kemudian ditimbang dengan menggunakan timbangan digital dan

dihitung rata-rata berat tubuh per individu. Sebelum dilakukan penimbangan ikan,

terlebih dahulu wadah yang akan digunakan ditimbang. Kemudian berat wadah

dinetralkan. Setelah itu baru dimasukkan ikan sample kedalam wadah tersebut

sebagaimana yang terlihat pada lampiran 6. Hasil pengukuran dicatat dan

dikalkulasikan dalam tabel.

3.4.3 Pengukuran Panjang Total Tubuh

Pengukuran panjang total dilakukan 15 hari sekali dari awal sampai akhir

penelitian. Cara pengukuran panjang total tubuh dilakukan dengan cara sampling.

Benih lele lokal diambil sebanyak 40 % dari total padat penebaran atau 10 ekor

dari setiap aquarium. Panjang total tubuh diukur mulai dari ujung mulut sampai

ujung ekor dengan menggunakan penggaris (lampiran 7).

3.5 Rancangan Penelitian

Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap

(RAL). Rancangan acak lengkap yang akan digunakan terdiri atas 4 taraf

perlakuan dengan masing-masing 4 kali ulangan, sehingga jumlah satuan

percobaan adalah 16 unit percobaan.

Page 35: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

18

Rumus Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang digunakan adalah sebagai

berikut :

Yij = µ + Pi + ∑ij

Dimana :

Yij : Pengamatan perlakuan ke-i dan ulangan ke-j

µ : Rataan Umum

Pi : Pengaruh perlakukan ke-i

∑ij : Galat perlakuan ke-I dan ulangan ke-j

Dari hasil percobaan yang dilakukan dengan 4 taraf perlakuan dengan

masing-masing 4 kali ulangan, maka dapat ditabulasikan data sebagai berikut :

Tabel 1. Tabulasi Data Perlakuan dan Ulangan Rancangan Acak Lengkap

Ulangan (i)Perlakuan (j)

TotalP1 P2 P3 P4

1 P11 P21 P31 P41

2 P12 P22 P32 P42

3 P13 P23 P33 P43

4 P14 P24 P34 P44

Total P1.. P2.. P3.. P4.. P…

Rata-Rata P1/n P2/n P3/n P4/n P…/(i.j)

3.6 Parameter Uji

Parameter uji utama dalam penelitian ini adalah pertumbuhan, rasio

konversi pakan (FCR) dan kelulushidupan (SR) benih lele lokal. Pertumbuhan

yang diukur meliputi pertumbuhan berat tubuh dan pertumbuhan panjang tubuh.

Perhitungan pertumbuhan diukur dengan menggunakan rumus sebagaimana yang

dikemukakan oleh Hariati (1989) adalah sebagai berikut :

Page 36: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

19

Laju Pertumbuhan Harian :

Laju pertumbuhan harian adalah besarnya presentase pertumbuhan ikan

perhari. Laju pertumbuhan harian ikan dapat dihitung dengan menggunakan

rumus :

SGR = (Ln Wt – Ln Wo ) x 100 %t

Dimana :

SGR = Presentase laju pertumbuhan harian (% BT/hari)

Ln Wt = Berat rata-rata pada waktu akhir (gram)

Ln Wo = Berat rata-rata pada waktu (to) awal (gram)

t = Waktu (hari)

Sumber : Hariati (1989)

Pertumbuhan Panjang Mutlak

Pertumbuhan Panjang mutlak adalah selisih pertumbuhan panjang dua

waktu tertentu yaitu panjang pada awal pemeliharaan dan panjang pada akhir

pemeliharaan. Pertumbuhan panjang mutlak dapat dihitung dengan

menggunakan rumus :

Lm = T L1 – T L0

Dimana :

Lm = Pertumbuhan panjang mutlak (cm)

T L1 = Panjang total pada akhir pemeliharaan (cm)

T Lo = Panjang total pada awal pemeliharaan (cm)

Sumber : Hariati (1989)

Kelulushidupan

Kelulushidupan merupakan tingkat kelangsungan hidup ikan (Survival

Rate) selama pemeliharaan. Tingkat kelangsungan hidup ikan dihitung dari

Page 37: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

20

persentase jumlah ikan yang hidup di akhir masa pemeliharaan dibanding

dengan jumlah ikan pada saat tebar awal. Tingkat kelangsungan hidup ikan

dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

SR = Jumlah ikan yang hidup pada akhir x 100%Jumlah ikan yang hidup pada awal

Sumber : Hariati (1989)

Rasio Konversi Pakan (FCR)

Rasio konversi pakan (FCR) merupakan jumlah (berat) pakan yang dapat

membentuk suatu unit berat ikan, artinya seberapa banyak ikan mampu

merubah pakan menjadi daging ikan (dalam 1 kg daging). Adapun rumus untuk

menghitung FCR adalah :

FCR = F

(Wt + d) – Wo

Dimana :

F = Jumlah pakan yang diberikan selama pemeliharaan (gram)

Wt = Berat ikan pada saat akhir penelitian (gram)

d = Berat ikan yang mati (gram)

Wo = Berat ikan pada saat awal penelitian (gram)

Sumber : Hariati (1989)

Nilai FCR dikatakan baik jika sesuai dengan FCR standar atau FCR yang

ditargetkan, artinya semakin rendah nilai FCR dengan bobot badan yang tinggi

maka FCR akan semakin baik karena lebih efisien (dengan pakan sedikit

menghasilkan bobot badan yang tinggi). Juga sebaliknya, apabila nilai FCR tinggi

dan menghasilkan bobot badan yang rendah, maka FCR tersebut kurang baik.

Page 38: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

21

3.7 Metode Analisa Data

Data yang diperoleh adalah data laju pertumbuhan ikan, rasio konversi

pakan, tingkat kelangsungan hidup ikan dan data pengukuran kualitas air. Data

yang diperoleh selanjutnya dianalisis ragam dengan menggunakan Analysis Of

Varience (ANOVA) untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang diberikan

terhadap pertumbuhan, rasio konversi pakan dan kelangsungan hidup ikan. Data-

data tersebut disajikan dalam bentuk grafik dan tabel. Jika dari analisis ragam

diketahui bahwa perlakuan menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata atau

berbeda sangat nyata maka untuk menentukan perbedaan antar perlakuan

dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) (Rochiman, 1989). Adapun

rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

BNT5% = t(0,05.dbG)Ulangan

GalatKT2

BNT1% = t(0,01.dbG)Ulangan

GalatKT2

Sumber : Rochiman, (1989)

Page 39: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kualitas Air

Parameter kualitas air yang diukur selama penelitian meliputi suhu, pH,

dan oksigen terlarut (DO). Hasil pengukuran kualitas air selama penelitian dapat

dilihat pada Tabel 4 dibawah ini :

Tabel 4. Nilai Parameter Kualitas Air Selama Penelitian

PerlakuanKisaran Parameter

Suhu (oC) pH DO (mg/L)Kontrol 26-28 6-7 4,5-5,0

P1 26-28 6-7 4,5-5,0P2 26-28 6-7 4,5-5,0P3 26-28 6-7 4,5-5,0P4 26-28 6-7 4,5-5,0

Dari Tabel 4 diatas dapat diketahui bahwa suhu air pada semua perlakuan

selama penelitian berkisar antara 26-28 ºC, pH air berkisar antara 6-7 dan

konsentrasi oksigen terlarut (DO) berkisar antara 4,5-5,0 mg/L.

Air sebagai media hidup organisme perairan merupakan faktor yang

sangat penting diperhatikan dalam usaha budidaya termasuk dalam wadah

terkontrol. Hal ini bertujuan untuk memberikan daya dukung pada organisme

dalam melakukan segala aktifitas hidupnya. Dari Tabel 4 diketahui bahwa kondisi

kualitas air pada saat pemeliharaan benih lele lokal adalah suhu 26-28 oC, pH 6-7

dan oksigen terlarut (DO) 4,5-5 mg/L. Berdasarkan hasil nilai parameter kualitas

air tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas air selama penelitian dapat

mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih lele lokal. Hal ini

didukung oleh pernyataan Lovell (1979), menyatakan bahwa kualitas air yang

baik untuk pertumbuhan ikan catfish berkisar antara 26-32 92 oC, pH 6,5-9,0 dan

Page 40: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

23

oksigen terlarut (DO) > 3 mg/L. Kondisi suhu pada penelitian tidak mengalami

perubahan yang drastis, hal ini diduga karena kondisi tempat pemeliharaan

pemeliharaan dilakukan diruangan yang tertutup.

4.2 Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh data laju

pertumbuhan harian (SGR), pertumbuhan panjang mutlak (Lm), rasio konversi

pakan (FCR) dan tingkat kelangsungan hidup (SR) sebagaimana yang terlihat

pada Tabel 3 dibawah ini :

Tabel 3. Data Laju Pertumbuhan Spesifik (SGR), Pertumbuhan Panjang Mutlak(Lm), Rasio Konversi Pakan (FCR) dan Tingkat Kelangsungan Hidup(SR) Selama Penelitian

Parameter Uji Kontrol P1 P2 P3 P4

SGR (%) 4,53ns 4,30ns 4,64ns 4,69ns 4,75ns

Lm (cm) 1,94ns 2,20ns 2,22ns 2,32ns 2,85ns

FCR 3,75ns 3,69ns 3,11ns 2,62ns 2,51ns

SR (%) 76,85ns 75ns 71,30ns 74,07ns 80,55ns

Ket : ns = tidak berbeda nyata (non signifant)

4.2.1 Laju Pertumbuhan Spesifik (SGR)

Dari Tabel 3 terlihat bahwa pertumbuhan spesifik benih ikan lele lokal

yang tertinggi diperoleh pada perlakuan P4 (4,75 %) dan yang terendah diperoleh

pada perlakuan P1 (4,30 %). Namun jika dibandingkan dengan kontrol juga tidak

jauh berbeda (4,53 %).

Pertumbuhan berat tubuh pada semua perlakuan meningkat jika

dibandingkan dengan berat awal (0,028 gr/ekor). Tingginya laju pertumbuhan

spesifik pada perlakuan P4 (4,75 %) dibandingkan dengan P1,P2 dan P3 diduga

karena pengaruh pemberian Raja Lele (probiotik) dengan dosis yang cukup tinggi

Page 41: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

24

(13 mL/200 gr pakan) dan jika dibandingkan dengan kontrol juga menunjukkan

nilai yang lebih baik. Namun dari hasil uji analisis variansi (ANAVA),

menunjukkan tidak adanya perbedaan yang nyata antar perlakuan (Fhitung<Ftabel)

(lampiran 1).

Nilai laju pertumbuhan spesifik dapat dilihat pada Gambar 2 dibawah ini :

Gambar 2. Grafik Nilai Laju Pertumbuhan Spesifik

Pemberian probiotik dalam pakan ternyata berpengaruh terhadap

fermentasi pakan yang menyebabkan pertumbuhan semakin meningkat

dikarenakan nutrisi yang terkandung dalam pakan dimanfaatkan sangat baik oleh

ikan. sesuai dengan pernyataan Irianto (2007), menyatakan bahwa pemberian

probiotik dalam pakan berpengaruh terhadap kecepatan fermentasi pakan dalam

saluran pencernaan, sehingga akan sangat membantu proses penyerapan makanan

dalam pencernaan ikan. Fermentasi pakan mampu mengurai senyawa kompleks

menjadi sederhana sehingga siap digunakan ikan, dan sejumlah mikroorganisme

mampu mensistesa vitamin dan asam-asam amino yang dibutuhkan oleh larva

hewan akuatik.

4

4,2

4,4

4,6

4,8

Laju

Per

tum

buha

n H

aria

n (%

/Har

i)

Dosis Probiotik Raja Lele (mL)

0 7 9 11 13

24

(13 mL/200 gr pakan) dan jika dibandingkan dengan kontrol juga menunjukkan

nilai yang lebih baik. Namun dari hasil uji analisis variansi (ANAVA),

menunjukkan tidak adanya perbedaan yang nyata antar perlakuan (Fhitung<Ftabel)

(lampiran 1).

Nilai laju pertumbuhan spesifik dapat dilihat pada Gambar 2 dibawah ini :

Gambar 2. Grafik Nilai Laju Pertumbuhan Spesifik

Pemberian probiotik dalam pakan ternyata berpengaruh terhadap

fermentasi pakan yang menyebabkan pertumbuhan semakin meningkat

dikarenakan nutrisi yang terkandung dalam pakan dimanfaatkan sangat baik oleh

ikan. sesuai dengan pernyataan Irianto (2007), menyatakan bahwa pemberian

probiotik dalam pakan berpengaruh terhadap kecepatan fermentasi pakan dalam

saluran pencernaan, sehingga akan sangat membantu proses penyerapan makanan

dalam pencernaan ikan. Fermentasi pakan mampu mengurai senyawa kompleks

menjadi sederhana sehingga siap digunakan ikan, dan sejumlah mikroorganisme

mampu mensistesa vitamin dan asam-asam amino yang dibutuhkan oleh larva

hewan akuatik.

4

4,2

4,4

4,6

4,8

0 ml 7 ml 9 ml 11 ml 13 ml

Laju

Per

tum

buha

n H

aria

n (%

/Har

i)

Dosis Probiotik Raja Lele (mL)

0 7 9 11 13

24

(13 mL/200 gr pakan) dan jika dibandingkan dengan kontrol juga menunjukkan

nilai yang lebih baik. Namun dari hasil uji analisis variansi (ANAVA),

menunjukkan tidak adanya perbedaan yang nyata antar perlakuan (Fhitung<Ftabel)

(lampiran 1).

Nilai laju pertumbuhan spesifik dapat dilihat pada Gambar 2 dibawah ini :

Gambar 2. Grafik Nilai Laju Pertumbuhan Spesifik

Pemberian probiotik dalam pakan ternyata berpengaruh terhadap

fermentasi pakan yang menyebabkan pertumbuhan semakin meningkat

dikarenakan nutrisi yang terkandung dalam pakan dimanfaatkan sangat baik oleh

ikan. sesuai dengan pernyataan Irianto (2007), menyatakan bahwa pemberian

probiotik dalam pakan berpengaruh terhadap kecepatan fermentasi pakan dalam

saluran pencernaan, sehingga akan sangat membantu proses penyerapan makanan

dalam pencernaan ikan. Fermentasi pakan mampu mengurai senyawa kompleks

menjadi sederhana sehingga siap digunakan ikan, dan sejumlah mikroorganisme

mampu mensistesa vitamin dan asam-asam amino yang dibutuhkan oleh larva

hewan akuatik.

Laju

Per

tum

buha

n H

aria

n (%

/Har

i)

Dosis Probiotik Raja Lele (mL)

0 7 9 11 13

Page 42: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

25

Kebutuhan protein pakan untuk beberapa jenis catfish telah ditentukan

pada stadia yang berbeda dari pertumbuhan dan pada kondisi yang beragam. Ikan

lele lokal (Clarias batrachus) memerlukan kadar protein dalam pakan sebesar 30

% (Chuapoehuk, 1987). Berdasarkan hasil penelitian Suphada dan Anut (2011),

yang menyatakan bahwa pemberian kadar protein sebesar 32 % pada ikan lele

lindi (Clarias nieuhofii) menghasilkan pertumbuhan spesifik sebesar 0,73 %.

Hasil analisis proksimat pakan pada perlakuan (P4) dapat dilihat pada lampiran 5.

4.2.2 Laju Pertumbuhan Panjang Mutlak (Lm)

Berdasarkan Tabel 3 diatas terlihat bahwa pertumbuhan panjang mutlak

benih ikan lele lokal yang tertinggi diperoleh pada perlakuan P4 sebesar (2,85 cm)

dan yang terendah diperoleh pada perlakuan P1 (2,20 cm). Namun jika

dibandingkan dengan kontrol juga tidak jauh berbeda (1,94 cm).

Hasil yang diperoleh selama penelitian (Tabel 3) dapat dilihat bahwa

pertumbuhan panjang mutlak tertinggi diperoleh pada perlakuan P4. Tingginya

laju pertumbuhan panjang mutlak pada perlakuan P4 (4,75 %) dibandingkan

dengan P1, P2 dan P3 diduga karena pengaruh pemberian Raja Lele (probiotik)

dengan dosis yang cukup tinggi (13 mL/200 gr pakan) dan jika dibandingkan

dengan kontrol juga menunjukkan nilai yang tidak jauh berbeda (1,94 cm).

Namun dari hasil uji analisis variansi (ANAVA), menunjukkan tidak adanya

perbedaan yang nyata antar perlakuan (Fhitung<Ftabel) (lampiran 2). Nilai laju

pertumbuhan panjang mutlak dapat dilihat pada Gambar 3 dibawah ini :

Page 43: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

26

Gambar 3. Grafik Nilai Laju Pertumbuhan Panjang Mutlak

Hasil penelitian Agokei et al (2011), yang membuktikan bahwa pemberian

pakan dengan protein yang berbeda berpengaruh nyata terhadap panjang mutlak

benih lele dumbo dimana dengan kadar protein sebesar 45 % dan lemak 9,5 %

menghasilkan panjang mutlak sebesar 1,24 cm. Berdasarkan hal tersebut,

pertumbuhan panjang terbaik diperoleh pada perlakuan P4 (probiotik 13 mL/200

gr pakan) dengan kadar protein sebesar 28,79 % dan lemak sebesar 8 % cukup

berpengaruh terhadap pertumbuhan panjang mutlak benih ikan lele lokal.

Rendahnya tingkat pertumbuhan panjang tubuh pada perlakuan P1

dibandingkan dengan perlakuan lainnya diduga karena bakteri yang terdapat

dalam probiotik mati sebelum mencapai saluran pencernaan yaitu terlepas ke air

pada saat pemberian pakan. Haryanto (2004), menjelaskan bakteri probiotik harus

resisten terhadap seleksi sistem saluran pencernaan seperti asam lambung, cairan

empedu dan getah pankreas sehingga tetap hidup di saluran pencernaan inang.

Irianto (2007), menyatakan bahwa bakteri probiotik yang tidak mampu mencapai

saluran pencernaan inang tidak akan berpengaruh pada inang.

Pertu

mbu

han

Pan

jang

Mut

lak

(cm

)

Dosis Probiotik Raja Lele (mL)

00,5

11,5

22,5

3

0 7 9 11 13

26

Gambar 3. Grafik Nilai Laju Pertumbuhan Panjang Mutlak

Hasil penelitian Agokei et al (2011), yang membuktikan bahwa pemberian

pakan dengan protein yang berbeda berpengaruh nyata terhadap panjang mutlak

benih lele dumbo dimana dengan kadar protein sebesar 45 % dan lemak 9,5 %

menghasilkan panjang mutlak sebesar 1,24 cm. Berdasarkan hal tersebut,

pertumbuhan panjang terbaik diperoleh pada perlakuan P4 (probiotik 13 mL/200

gr pakan) dengan kadar protein sebesar 28,79 % dan lemak sebesar 8 % cukup

berpengaruh terhadap pertumbuhan panjang mutlak benih ikan lele lokal.

Rendahnya tingkat pertumbuhan panjang tubuh pada perlakuan P1

dibandingkan dengan perlakuan lainnya diduga karena bakteri yang terdapat

dalam probiotik mati sebelum mencapai saluran pencernaan yaitu terlepas ke air

pada saat pemberian pakan. Haryanto (2004), menjelaskan bakteri probiotik harus

resisten terhadap seleksi sistem saluran pencernaan seperti asam lambung, cairan

empedu dan getah pankreas sehingga tetap hidup di saluran pencernaan inang.

Irianto (2007), menyatakan bahwa bakteri probiotik yang tidak mampu mencapai

saluran pencernaan inang tidak akan berpengaruh pada inang.

Pertu

mbu

han

Pan

jang

Mut

lak

(cm

)

Dosis Probiotik Raja Lele (mL)

0 ml 7 ml 9 ml 11 ml 13 ml0 7 9 11 13

26

Gambar 3. Grafik Nilai Laju Pertumbuhan Panjang Mutlak

Hasil penelitian Agokei et al (2011), yang membuktikan bahwa pemberian

pakan dengan protein yang berbeda berpengaruh nyata terhadap panjang mutlak

benih lele dumbo dimana dengan kadar protein sebesar 45 % dan lemak 9,5 %

menghasilkan panjang mutlak sebesar 1,24 cm. Berdasarkan hal tersebut,

pertumbuhan panjang terbaik diperoleh pada perlakuan P4 (probiotik 13 mL/200

gr pakan) dengan kadar protein sebesar 28,79 % dan lemak sebesar 8 % cukup

berpengaruh terhadap pertumbuhan panjang mutlak benih ikan lele lokal.

Rendahnya tingkat pertumbuhan panjang tubuh pada perlakuan P1

dibandingkan dengan perlakuan lainnya diduga karena bakteri yang terdapat

dalam probiotik mati sebelum mencapai saluran pencernaan yaitu terlepas ke air

pada saat pemberian pakan. Haryanto (2004), menjelaskan bakteri probiotik harus

resisten terhadap seleksi sistem saluran pencernaan seperti asam lambung, cairan

empedu dan getah pankreas sehingga tetap hidup di saluran pencernaan inang.

Irianto (2007), menyatakan bahwa bakteri probiotik yang tidak mampu mencapai

saluran pencernaan inang tidak akan berpengaruh pada inang.

Pertu

mbu

han

Pan

jang

Mut

lak

(cm

)

Dosis Probiotik Raja Lele (mL)

0 7 9 11 13

Page 44: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

27

4.2.3 Rasio Konversi Pakan (FCR)

Hasil yang diperoleh selama penelitian (Tabel 3) menunjukkan bahwa

rasio konversi pakan yang terbaik diperoleh pada perlakuan P4 sebesar (2,51) dan

yang kurang baik diperoleh pada perlakuan P1 (3,69). Namun jika dibandingkan

dengan kontrol juga diperoleh nilai yang tidak jauh berbeda (3,75).

Dari Tabel 3 dapat dilihat perbedaan nilai konversi pakan benih ikan lele

lokal dimana pada perlakuan P4 (2,51) diperoleh nilai terbaik dibandingkan

dengan perlakuan P1, P2 dan P3. Hal tersebut diduga karena pengaruh pemberian

Raja Lele (probiotik) dengan dosis yang cukup tinggi (13 mL/200 gr pakan)

sehingga pemanfaatan pakan pada perlakuan P4 masih efisien yang berarti bahwa

pemberian pakan sebanyak 2,51 gr menghasilkan bobot daging sebesar 1 gr. Hal

ini bisa dilihat dari hasil penelitian Ajani et al (2011), yang membuktikan bahwa

pemberian pakan dengan kadar protein 50 % dan lemak 9,08 % menghasilkan

rasio konversi pakan terbaik sebesar 2,50. Dalam penelitian ini, nilai rasio

konversi pakan dapat dilihat pada Gambar 4 dibawah ini :

Gambar 4. Grafik Nilai Rasio Konversi Pakan

Sementara itu, jika dibandingkan dengan kontrol juga menunjukkan nilai

yang tidak jauh berbeda. Namun dari hasil uji analisis variansi (ANAVA),

Ras

io K

onve

rsi P

akan

Dosis Probiotik Raja Lele (mL)

0

1

2

3

4

0 7 9 11 13

27

4.2.3 Rasio Konversi Pakan (FCR)

Hasil yang diperoleh selama penelitian (Tabel 3) menunjukkan bahwa

rasio konversi pakan yang terbaik diperoleh pada perlakuan P4 sebesar (2,51) dan

yang kurang baik diperoleh pada perlakuan P1 (3,69). Namun jika dibandingkan

dengan kontrol juga diperoleh nilai yang tidak jauh berbeda (3,75).

Dari Tabel 3 dapat dilihat perbedaan nilai konversi pakan benih ikan lele

lokal dimana pada perlakuan P4 (2,51) diperoleh nilai terbaik dibandingkan

dengan perlakuan P1, P2 dan P3. Hal tersebut diduga karena pengaruh pemberian

Raja Lele (probiotik) dengan dosis yang cukup tinggi (13 mL/200 gr pakan)

sehingga pemanfaatan pakan pada perlakuan P4 masih efisien yang berarti bahwa

pemberian pakan sebanyak 2,51 gr menghasilkan bobot daging sebesar 1 gr. Hal

ini bisa dilihat dari hasil penelitian Ajani et al (2011), yang membuktikan bahwa

pemberian pakan dengan kadar protein 50 % dan lemak 9,08 % menghasilkan

rasio konversi pakan terbaik sebesar 2,50. Dalam penelitian ini, nilai rasio

konversi pakan dapat dilihat pada Gambar 4 dibawah ini :

Gambar 4. Grafik Nilai Rasio Konversi Pakan

Sementara itu, jika dibandingkan dengan kontrol juga menunjukkan nilai

yang tidak jauh berbeda. Namun dari hasil uji analisis variansi (ANAVA),

Ras

io K

onve

rsi P

akan

Dosis Probiotik Raja Lele (mL)

0 ml 7 ml 9 ml 11 ml 13 ml0 7 9 11 13

27

4.2.3 Rasio Konversi Pakan (FCR)

Hasil yang diperoleh selama penelitian (Tabel 3) menunjukkan bahwa

rasio konversi pakan yang terbaik diperoleh pada perlakuan P4 sebesar (2,51) dan

yang kurang baik diperoleh pada perlakuan P1 (3,69). Namun jika dibandingkan

dengan kontrol juga diperoleh nilai yang tidak jauh berbeda (3,75).

Dari Tabel 3 dapat dilihat perbedaan nilai konversi pakan benih ikan lele

lokal dimana pada perlakuan P4 (2,51) diperoleh nilai terbaik dibandingkan

dengan perlakuan P1, P2 dan P3. Hal tersebut diduga karena pengaruh pemberian

Raja Lele (probiotik) dengan dosis yang cukup tinggi (13 mL/200 gr pakan)

sehingga pemanfaatan pakan pada perlakuan P4 masih efisien yang berarti bahwa

pemberian pakan sebanyak 2,51 gr menghasilkan bobot daging sebesar 1 gr. Hal

ini bisa dilihat dari hasil penelitian Ajani et al (2011), yang membuktikan bahwa

pemberian pakan dengan kadar protein 50 % dan lemak 9,08 % menghasilkan

rasio konversi pakan terbaik sebesar 2,50. Dalam penelitian ini, nilai rasio

konversi pakan dapat dilihat pada Gambar 4 dibawah ini :

Gambar 4. Grafik Nilai Rasio Konversi Pakan

Sementara itu, jika dibandingkan dengan kontrol juga menunjukkan nilai

yang tidak jauh berbeda. Namun dari hasil uji analisis variansi (ANAVA),

Ras

io K

onve

rsi P

akan

Dosis Probiotik Raja Lele (mL)

0 7 9 11 13

Page 45: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

28

menunjukkan tidak adanya perbedaan yang nyata antar perlakuan (Fhitung<Ftabel)

(lampiran 3). Adanya perbedaan rasio konversi pakan pada setiap perlakuan

disebabkan oleh perbedaan banyaknya jumlah pakan yang dikonsumsi dengan

kemampuan ikan dalam memanfaatkan pakan tersebut menjadi daging.

Pertumbuhan ikan dengan bobot daging yang tinggi terjadi karena

kemampuan ikan memanfaatkan nutrien pakan menjadi nutrien tubuh dan

mengkonversi nutrien menjadi energi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Junianto

(2003), bahwa kandungan keseimbangan nutrisi (protein, lemak, dan serat) pada

pakan ikan akan memacu pertumbuhan ikan yang cepat tumbuh besar serta

memiliki bobot tubuh yang tinggi. Hasil analisis proksimat pakan dapat dilihat

pada lampiran 5.

Semakin tinggi nilai konversi pakan akan semakin tidak baik. Hal ini

sesuai dengan pernyataan Barrows dan Hardy (2001), yang menjelaskan bahwa

nilai rasio konversi pakan dipengaruhi oleh jumlah pakan yang diberikan, semakin

dari sedikit pakan yang diberikan pemberian pakan semakin efisien karena

jumlah pakan yang dihabiskan untuk menghasilkan berat tertentu adalah sedikit.

Nilai konversi pakan juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor terutama

kualitas (protein pakan) dan kuantitas pakan, spesies ikan, ukuran ikan dan

kualitas perairan.

4.2.4 Tingkat Kelangsungan Hidup (SR)

Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa persentase tingkat kelangsungan

hidup benih ikan lele lokal selama penelitian yang tertinggi diperoleh pada

perlakuan P4 (80,55 %) sedangkan presentase yang terendah diperoleh pada

Page 46: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

29

perlakuan P2 (71,3 %). Namun jika dibandingkan dengan kontrol juga diperoleh

nilai yang tidak jauh berbeda (76,85 %).

Hasil yang diperoleh selama penelitian (Tabel 3) dapat dilihat bahwa

tingkat kelangsungan hidup tertinggi diperoleh pada perlakuan P4. Tingginya

tingkat kelangsungan hidup pada perlakuan P4 (80,55 %) dibandingkan dengan

P1, P2 dan P3 diduga karena pengaruh pemberian Raja Lele (probiotik) dengan

dosis yang cukup tinggi (13 mL/200 gr pakan) dan jika dibandingkan dengan

kontrol juga menunjukkan nilai yang tergolong baik. Namun dari hasil uji analisis

variansi (ANAVA), menunjukkan tidak adanya perbedaan yang nyata antar

perlakuan (Fhitung<Ftabel) (lampiran 4). Nilai presentase tingkat kelangsungan hidup

dapat dilihat pada Gambar 5 dibawah ini :

Gambar 5. Grafik Nilai Tingkat Kelangsungan Hidup

Hasil penelitian menunjukkan bahwa presentase tingkat kelangsungan

hidup benih ikan lele lokal tergolong tinggi. Sesuai dengan pernyataan Okonji dan

Ewutanure (2011), yang membuktikan bahwa pemberian pakan dengan protein

sebesar 45 % menghasilkan tingkat kelangsungan hidup lele dumbo sebesar 42,50

%.

666870727476788082

Kel

angs

unga

nH

idup

(SR

) %

Dosis Probiotik Raja Lele (mL)

0 7 9 11 13

29

perlakuan P2 (71,3 %). Namun jika dibandingkan dengan kontrol juga diperoleh

nilai yang tidak jauh berbeda (76,85 %).

Hasil yang diperoleh selama penelitian (Tabel 3) dapat dilihat bahwa

tingkat kelangsungan hidup tertinggi diperoleh pada perlakuan P4. Tingginya

tingkat kelangsungan hidup pada perlakuan P4 (80,55 %) dibandingkan dengan

P1, P2 dan P3 diduga karena pengaruh pemberian Raja Lele (probiotik) dengan

dosis yang cukup tinggi (13 mL/200 gr pakan) dan jika dibandingkan dengan

kontrol juga menunjukkan nilai yang tergolong baik. Namun dari hasil uji analisis

variansi (ANAVA), menunjukkan tidak adanya perbedaan yang nyata antar

perlakuan (Fhitung<Ftabel) (lampiran 4). Nilai presentase tingkat kelangsungan hidup

dapat dilihat pada Gambar 5 dibawah ini :

Gambar 5. Grafik Nilai Tingkat Kelangsungan Hidup

Hasil penelitian menunjukkan bahwa presentase tingkat kelangsungan

hidup benih ikan lele lokal tergolong tinggi. Sesuai dengan pernyataan Okonji dan

Ewutanure (2011), yang membuktikan bahwa pemberian pakan dengan protein

sebesar 45 % menghasilkan tingkat kelangsungan hidup lele dumbo sebesar 42,50

%.

666870727476788082

0 ml 7 ml 9 ml 11 ml 13 ml

Kel

angs

unga

nH

idup

(SR

) %

Dosis Probiotik Raja Lele (mL)

0 7 9 11 13

29

perlakuan P2 (71,3 %). Namun jika dibandingkan dengan kontrol juga diperoleh

nilai yang tidak jauh berbeda (76,85 %).

Hasil yang diperoleh selama penelitian (Tabel 3) dapat dilihat bahwa

tingkat kelangsungan hidup tertinggi diperoleh pada perlakuan P4. Tingginya

tingkat kelangsungan hidup pada perlakuan P4 (80,55 %) dibandingkan dengan

P1, P2 dan P3 diduga karena pengaruh pemberian Raja Lele (probiotik) dengan

dosis yang cukup tinggi (13 mL/200 gr pakan) dan jika dibandingkan dengan

kontrol juga menunjukkan nilai yang tergolong baik. Namun dari hasil uji analisis

variansi (ANAVA), menunjukkan tidak adanya perbedaan yang nyata antar

perlakuan (Fhitung<Ftabel) (lampiran 4). Nilai presentase tingkat kelangsungan hidup

dapat dilihat pada Gambar 5 dibawah ini :

Gambar 5. Grafik Nilai Tingkat Kelangsungan Hidup

Hasil penelitian menunjukkan bahwa presentase tingkat kelangsungan

hidup benih ikan lele lokal tergolong tinggi. Sesuai dengan pernyataan Okonji dan

Ewutanure (2011), yang membuktikan bahwa pemberian pakan dengan protein

sebesar 45 % menghasilkan tingkat kelangsungan hidup lele dumbo sebesar 42,50

%.

Kel

angs

unga

nH

idup

(SR

) %

Dosis Probiotik Raja Lele (mL)

0 7 9 11 13

Page 47: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

30

Kematian benih lele lokal selama penelitian diduga karena faktor

organisme patogen dalam media air. Hal ini dilihat pada ikan mati banyak

terdapat bercak putih pada bagian tubuh ikan. Selain itu, kematian pada ikan juga

diduga terjadinya stress pada ikan serta mudah terkejut kemudian melompat-

lompat karena pengaruh respon dari luar seperti pada saat pemberian pakan,

penyiponan feses dan penanganan pada saat pengukuran ikan.

Junianto (2003), menyatakan bahwa kematian ikan dapat terjadi karena

predator, parasit, penyakit, populasi, keadaan lingkungan yang tidak cocok serta

fisik yang disebabkan oleh penanganan manusia. Sementara itu, penambahan

probiotik pada pelet diduga tidak mengganggu kelulushidupan benih ikan lele

lokal. Hal ini sesuai dengan pernyataan Fuller (1992) dalam Nizar (2006),

mikroba probiotik merupakan mikroba yang aman dan relatif menguntungkan

dalam saluran pencernaan. Mikroba ini menghasilkan zat yang tidak berbahaya

bagi kultivasi tetapi justru menghancurkan mikroba patogen pengganggu sistem

pencernaan.

Page 48: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

31

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data yang didapatkan selama penelitian, maka hasil penelitian

dapat disimpulkan bahwa pemberian probiotik (Raja Lele) yang terbaik diperoleh

pada perlakuan P4 (13 mL/100 gr pakan) dimana laju pertumbuhan harian (SGR)

diperoleh nilai 4,75 %, pertumbuhan panjang mutlak (Lm) sebesar 2,85 cm/ekor,

rasio konversi pakan (FCR) sebesar 2,51 dan tingkat kelangsungan hidup (SR)

sebesar 80,55 %. Hal ini berarti pemberian probiotik (Raja Lele) dengan dosis

yang berbeda dalam pakan memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan

kelangsungan hidup benih ikan lele lokal Namun secara statistik tidak

menunjukkan perbedaan yang nyata (Fhitung<Ftabel).

5.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang pemberian probiotik dalam

pakan dengan dosis yang lebih tinggi untuk ikan lele lokal dan jenis ikan-ikan

lainnya.

Page 49: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

DAFTAR PUSTAKA

Afrianto E dan Liviawaty E. 2005. Pakan Ikan. Kanisius. Yogyakarta. 149hal.

Afrianto E. dan Liviawaty E. 1992. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan.Kanisius. Yogyakarta. 88 hal.

Agokei, Obioma E, Oparah, Chidinma, Aranyo, Adedayo and Ukari A. 2011.Growth of Clarias gariepinus Juveniles Fed Five CommercialFeed. Continental J. Journals Fisheries and Aquatic Science 5 (3) :1 - 5, 2011. African Regional Aquaculture Centre. Aluu. Nigeria.

Ajani F, Dawodu M O and Bello-Olusoji O A. 2011. Effects of feed forms andfeeding frequency on growth performance and nutrient utilizationof Clarias gariepinus fingerlings. Academic Journals. AfricanJournal of Agricultural Research Vol. 6(2), pp. 318-322. Nigeria.

Arief M, Mufidah dan Kusriningrum. 2008. Pengaruh Penambahan ProbiotikDalam Pakan Buatan Terhadap Pertumbuhan dan Rasio KonversiPakan Ikan Nila Gift. Berkala Ilmiah Perikanan. Vol 3. No 02.Program Studi Budidaya Perairan. Fakultas Kedokteran Hewan.Universitas Airlangga. Surabaya. 58 hal.

Barrows F T dan Hardy R W. 2001. Pemanfaatan Tepung Daun Turi (Sesbaniagrandiflora Pers.) dalam Pakan Buatan Terhadap PertumbuhanIkan Nila Hitam (Oreochromis niloticus). Skripsi. Program StudiBudidaya Perairan. Maryland. American Fisheries Society. BethesdMaryland.

Basahudin M S. 2009. Panen Lele 2,5 Bulan. Penebar Swadaya. Jakarta. 77hal.

Buckle K A, Edwards R A, Fleet G H, and Wooton M. 1987. Ilmu Pangan.Universitas Indonesia Press. Jakarta. 365 hal.

Chuapoehuk W. 1987. Protein requirement of walking catfish Clariasbatrachus (Linnaeus) fry. Research Reports. Aquaculture, 63: 215-219. Kasetsart Univ. Research and Development Inst. Bangkok.Thailand.

Darseno. 2010. Budidaya dan Bisnis Lele. Agromedia Pustaka. Jakarta. 158 hal.

Effendie M I. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta.163 hlm.

Ekawati. 2003. Pengaruh Penggunaan Probiotik Biocin Dalam Pakan BuatanTerhadap Tingkat Kelulushidupan dan Pertumbuhan Ikan Patin(Pangasius sp). Skripsi. Program Studi Manajemen Sumber DayaPerikanan. Fakultas Perikanan. Universitas Brawijaya. Malang. 44hal.

Page 50: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

Gunawan R G B dan Harianto B. 2011. Dongkrak Produksi Lele DenganProbiotik Organik. Agromedia Pustaka. Jakarta. 102 hal.

Gufran H dan Kordi K. 2010. Panduan Lengkap Memelihara Ikan Air Tawar DiKolam Terpal. ANDI. Yogyakarta. 263 hal.

Hariati A M. 1989. Diklat Kuliah Makanan Ikan. Nuffic/Unibraw/LUW/FishFisheries Project. Fakultas Perikanan. Universitas Brawijaya.Malang. 155 hal.

Haryanto B. 2000. Penggunaan probiotik Dalam Pakan Untuk MeningkatkanKualitas Karkas dan Daging Domba. Jurnal Ilmu Ternak danVeteriner 5(4): 224-228. Balai Penelitian Ternak. Bogor.

Irianto A. 2007. Potensi Mikroorganisme : Di Atas Langit Ada Langit. RingkasanOrasi Ilmiah. Fakultas Biologi Universitas Jenderal Sudirman.

Junianto. 2003. Teknik Penanganan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta

Kuswanto K R, dan Sudarmadji S. 1988. Proses-proses Mikrobiologi Pangan.Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner. PAU Pangan dan Gizi.Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. 160 hal.

Lukito A M. 2002. Lele Ikan Berkumis Paling Populer. Agromedia. Jakarta. 42hal.

Lovell R T. 1979. Factor Affecting Vulatary Food Consumtio By Channel CatfishStoked Intensively In Earhen Pond. M.S. Thesis. AuburnUniversity. Alabama. 49 p.

Mahyuddin K. 2007. Panduan Lengkap Agribisnis Lele. Penebar Swadaya.Jakarta 287 hal.

Nizar S. 2006. Pengaruh Pemberian Probiotik Dengan Dosis Yang Berbeda Pada PakanBuatan Terhadap Laju Pertumbuhan dan Konversi Pakan Benih IkanPatin (Pangasius sp). Skripsi. Semarang. Fakultas Perikanan danKelautan. Universitas Diponegoro.

Okonji V A. and Ewutanure S J. 2011. The Effects Of Daily And AlternateFeeding Days On The Growth Rates Of Clarias GariepinusFingerlings Fed With Commercial Feed (Coppens). NigerianJournal of Agriculture, Food and Environment. 7(3):33-38.Department of Fisheries. Faculty of agriculture. University ofBenin. Benin City. Nigeria

Rochiman. 1989. Dasar Perancangan Percobaan dan Rancangan Acak Lengkap.Universitas AirLangga. Surabaya. 226 hal.

Santoso B. 1995. Lele Dumbo dan Lokal. Kanisius. Yogyakarta. 81 hal.

Simanjutak R H. 1996. Pembudidayaan Ikan Lele Lokal dan Dumbo. Bhratara.Jakarta. 54 hal.

Page 51: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

Suphada K dan Anut K. 2012. Growth, feed utilization, survival and bodycomposition of fingerlings of Slender walking catfish, Clariasnieuhofii fed diets containing different protein levels. Journal ofAgricultural Research. Vol 34 (1), 37-43. Thaksin UniversityPhatthalung Campu. Thailand.

Suyanto S R. 2007. Budidaya Ikan Lele. Penebar Swadaya. Jakarta. 92 hal.

Page 52: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

35

LAMPIRAN I

Analisis Perhitungan Statistik Laju Pertumbuhan Spesifik

Tabel 1. Data Mentah Berat Benih Ikan Lele Lokal Selama Penelitian

Perlakuan Ulangan Waktu Pemeliharaan (Hari)0 15 30 45 60

Kontrol

1 0,028 0,114 0,173 0,31 0,3232 0,028 0,103 0,224 0,278 0,4993 0,028 0,113 0,305 0,262 0,5774 0,028 0,105 0,148 0,247 0,351

Total 0,112 0,325 0,659 1,269 1,957Rata-Rata 0,028 0,10875 0,2125 0,27425 0,4375

P1

1 0,028 0,08 0,161 0,196 0,2592 0,028 0,09 0,167 0,265 0,3773 0,028 0,176 0,172 0,276 0,3834 0,028 0,098 0,187 0,247 0,502

Total 0,112 0,347 0,741 1,217 1,881Rata-Rata 0,028 0,111 0,17175 0,246 0,38025

P2

1 0,028 0,094 0,184 0,233 0,4872 0,028 0,109 0,185 0,345 0,4323 0,028 0,092 0,263 0,19 0,4214 0,028 0,176 0,224 0,257 0,482

Total 0,112 0,471 0,856 1,025 1,822Rata-Rata 0,028 0,11775 0,214 0,25625 0,4555

P3

1 0,028 0,083 0,194 0,281 0,4622 0,028 0,088 0,171 0,296 0,4683 0,028 0,074 0,173 0,324 0,5614 0,028 0,102 0,203 0,316 0,39

Total 0,112 0,444 0,687 0,984 1,521Rata-Rata 0,028 0,08675 0,18525 0,30425 0,47025

P4

1 0,028 0,072 0,164 0,282 0,4362 0,028 0,101 0,167 0,265 0,4633 0,028 0,068 0,126 0,358 0,4654 0,028 0,084 0,202 0,364 0,593

Total 0,112 0,435 0,85 1,097 1,75Rata-Rata 0,028 0,08125 0,16475 0,31725 0,48925

Page 53: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

36

Tabel 2. Data Rata – Rata Laju Pertumbuhan Spesifik (%/BT hari)

UlanganPerlakuan (j)

TotalP1 P2 P3 P4

1 3,71 4,76 4,67 4,57 17,712 4,33 4,56 4,69 4,67 18,263 4,36 4,52 4,99 4,68 18,564 4,81 4,74 4,39 5,09 19,03

Total 17,21 18,58 18,75 19,02 73,57Rata-Rata 4,30 4,64 4,69 4,75 18,39

FK = (GT)2 = (73,57)2 = 5412,10 = 338,26P x U 16 16

JK Total = (P11)2 + (P12)2 +(P13)2…….+ (P44)2 – FK

= (13,75)+( 18,78)+(19)+……( 25,89) – 338,26

= 339,75 – 338,26

= 1,49

JK Perlakuan = (P1)2 + (P2)2 + (P3)2 + (P4)2 – FK4

= (296,23)+(345,24)+(351,63)+(361,87) – 338,264

= 1354,98 – 338,264

= 338,75 – 338,26

= 0,49

JK Galat = JK Total – JK Perlakuan

= 1,49 – 0,49

= 1

Tabel 3. Analisis Sidik Ragam

SumberKeragaman Db JK KT F hitung

F Tabel5 % 1 %

Perlakuan 3 0,49 0,161,95 3,49 5,95Galat 12 1 0,08

Total 15 1,49

Page 54: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

37

LAMPIRAN II

Analisis Perhitungan Statistik Laju Pertumbuhan Panjang Mutlak

Tabel 1. Data Mentah Panjang Tubuh Benih Ikan Lele Lokal Selama Penelitian

Perlakuan Ulangan Waktu Pemeliharaan (Hari)0 15 30 45 60

Kontrol

1 1,6 2,5 2,66 3,27 3,832 1,6 2,2 2,83 3,13 2,223 1,6 2,2 3,13 4 4,14 1,6 2,2 2,63 4 4

Total 6,4 9,1 11,25 14,4 14,15Rata-Rata 1,6 2,27 2,81 3,60 3,54

P1

1 1,6 2 2,6 2,7 3,352 1,6 1,9 2,8 2,65 3,833 1,6 2,1 2,8 3,26 44 1,6 2,1 2,77 3,43 4,03

Total 6,4 8,1 10,97 12,04 15,21Rata-Rata 1,6 2,02 2,74 3,01 3,80

P2

1 1,6 2,13 2,73 3,1 3,662 1,6 2,33 2,9 3,45 4,333 1,6 2,2 3,07 2,8 4,064 1,6 2 3,17 2,57 3,24

Total 6,4 8,66 11,87 11,92 15,29Rata-Rata 1,6 2,16 2,97 2,98 3,82

P3

1 1,6 2,13 2,73 3,2 4,212 1,6 1,87 2,43 2,97 4,163 1,6 1,83 2,66 3,43 4,14 1,6 2,07 2,9 3,17 3,22

Total 6,4 7,9 10,72 12,77 15,69Rata-Rata 1,6 1,97 2,68 3,19 3,92

P4

1 1,6 2,03 2,9 3,56 4,22 1,6 2,33 2,87 3,33 4,33 1,6 1,9 2,63 3,23 4,664 1,6 1,9 2,4 2,96 4,67

Total 6,4 8,16 10,8 13,08 17,83Rata-Rata 1,6 2,04 2,70 3,27 4,46

Page 55: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

38

Tabel 2. Data Rata – Rata Laju Pertumbuhan Panjang Mutlak (cm)

UlanganPerlakuan (j)

TotalP1 P2 P3 P4

1 1,75 2,06 2,61 2,6 11,252 2,23 2,73 2,56 2,7 10,843 2,4 2,46 2,5 3,06 12,924 2,43 1,64 1,62 3,07 11,16

Total 8,81 8,89 9,29 11,43 46,17Rata-Rata 2,2025 2,2225 2,3225 2,8575 11,5425

FK = (GT)2 = (38,43)2 = 1476,1 = 92,26P x U 16 16

JK Total = (P11)2 + (P12)2 +(P13)2…….+ (P44)2 – FK

= (3,06)+( 4,97)+( 5,76)+……( 9,42) – 92,26

= 95,22 – 92,26

= 2,96

JK Perlakuan = (P1)2 + (P2)2 + (P3)2 + (P4)2 – FK

4= (77,62)+(79,03)+(86,30,72)+(130,64) – 92,26

4

= 373,6 – 92,264

= 93,40 – 92,26

= 1,14

JK Galat = JK Total – JK Perlakuan

= 2,96 – 1,14

= 1,82

Tabel 3. Analisis Sidik Ragam

SumberKeragaman Db JK KT F hitung

F Tabel5 % 1 %

Perlakuan 3 1,14 0,382,52 3,49 5,95Galat 12 1,82 0,15

Total 15 2,96

Page 56: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

39

LAMPIRAN III

Analisis Perhitungan Statistik Rasio Konversi Pakan

Tabel 1. Nilai Total Berat Ikan Pada Akhir Penelitian

UlanganPerlakuan (j)

TotalKontrol P1 P2 P3 P4

1 4,845 3,108 8,279 9,24 8,72 34,1922 10,479 9,048 10,368 7,02 10,186 47,1013 13,848 8,043 10,525 11,781 10,695 54,8924 8,073 12,048 5,302 9,36 13,046 47,829

Total 32,247 34,474 37,401 42,647 37,245 184,014Rata-Rata 8,06175 8,6185 9,35025 10,66175 9,31125 46,0035

Tabel 2. Nilai Total Berat Ikan yang Mati Selama Penelitian

UlanganPerlakuan (j)

TotalKontrol P1 P2 P3 P4

1 2,3 2,43 2,23 1,74 2,87 11,572 1,08 0,27 0,27 4,83 0,73 7,183 0,6 1,5 0,64 1,36 0,76 4,864 0,74 0,78 3,03 0,5 1,36 6,41

Total 4,72 4,98 6,17 8,43 5,72 30,02Rata-Rata 1,18 1,245 1,5425 2,1075 1,43 7,505

Tabel 3. Jumlah Pakan yang Dipakai Selama Penelitian (gr)

UlanganPerlakuan (j)

TotalKontrol P1 P2 P3 P4

1 33,51 28,41 28,29 28,22 28,59 147,022 32,45 28,36 29,26 28,16 27,55 145,783 34,36 28,35 29,14 27,17 28,52 147,544 34,26 27,74 28,67 27,38 27,65 145,7

Total 134,58 112,86 115,36 110,93 112,31 586,04Rata-Rata 33,645 28,215 28,84 27,7325 28,0775 146,51

Page 57: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

40

Tabel 4. Nilai Rata – Rata Rasio Konversi Pakan (FCR)

UlanganPerlakuan (j)

TotalP1 P2 P3 P4

1 5,94 2,90 2,76 2,64 14,242 3,31 2,96 2,53 2,71 11,523 3,22 2,79 2,19 2,66 10,884 2,29 3,78 3 2,02 11,11

Total 14,77 12,44 10,49 10,04 47,76Rata-Rata 3,69 3,11 2,62 2,51 11,94

FK = (GT)2 = (47,76)2 = 2281,45 = 142,59P x U 16 16

JK Total = (P11)2 + (P12)2 +(P13)2…….+ (P44)2 – FK

= (35,29)+( 10,97)+( 10,41)+……( 4,10) – 142,59

= 154,74 – 142,59

= 12,15

JK Perlakuan = (P1)2 + (P2)2 + (P3)2 + (P4)2 – FK4

= (218,38)+(154,89)+(110,24)+(100,84) – 142,594

= 146,06 – 142,59

= 3,50

JK Galat = JK Total – JK Perlakuan

= 12, – 3,50

= 8,65

Tabel 5. Analisis Sidik Ragam

SumberKeragaman Db JK KT F hitung

F Tabel5 % 1 %

Perlakuan 3 3,50 1,171,62 3,49 5,95Galat 12 12,15 0,72

Total 15 8,65

Page 58: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

41

LAMPIRAN IV

Analisis Perhitungan Statistik Tingkat Kelangsungan Hidup

Tabel 1. Sisa Ikan Pada Akhir Penelitian

Perlakuan(j)

Ulangan (i)Total Rata-Rata

1 2 3 4Kontrol 15 21 24 23 83 20,75

1 12 24 21 24 81 20,252 17 24 25 11 77 19,253 20 15 21 24 80 204 20 22 23 22 83 21,75

Tabel 2. Nilai Rata-Rata Tingkat Kelangsungan Hidup (%)

UlanganPerlakuan (j)

TotalP1 P2 P3 P4

1 44,44 62,96 74,07 74,07 255,562 88,89 88,89 55,55 81,48 314,813 77,78 92,59 77,78 85,18 333,334 88,89 40,74 88,89 81,48 300

Total 300 285,18 296,30 322,22 1203,70Rata-Rata 75 71,30 74,07 80,55 300,92

FK = (GT)2 = (1203,70)2 = 1448903 = 90556,46P x U 16 16

JK Total = (P11)2 + (P12)2 +(P13)2…….+ (P44)2 – FK

= (1975,31)+( 3964,33)+( 5486,97)+……( 6639,23) – 90556,46

= 94471,88 – 90556,46

= 3915,42

JK Perlakuan = (P1)2 + (P2)2 + (P3)2 + (P4)2 – FK4

= (90000)+(81330,6)+(87791,5)+(103827,1) – 90556,464

= 90737,31 – 90556,46

= 108,85

Page 59: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

42

JK Galat = JK Total – JK Perlakuan

= 3915,42 – 108,85

= 3734,57

Tabel 3. Analisis Sidik Ragam

SumberKeragaman Db JK KT F hitung

F Tabel5 % 1 %

Perlakuan 3 108,85 60,280,19 3,49 5,95Galat 12 3734,57 311,21

Total 15 3915,42

Page 60: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

43

LAMPIRAN V

Hasil Analisis Uji Proksimat Pakan

1. Tabel Analisis Uji Proksimat Kadar Protein dan Lemak Pakan Perlakuan P4 (13mL/100 gr pakan)

No Kandungan Nilai (%)1 Protein 28,792 Lemak 8

2. Tabel Analisis Uji Proksimat Kadar Protein dan Lemak Pakan Perlakuan P1 (7mL/100 gr pakan)

No Kandungan Nilai (%)1 Protein 28,142 Lemak 5,5

Page 61: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

44

LAMPIRAN VI

ALAT DAN BAHAN

1. Alat yang Digunakan Dalam Penelitian

Timbangan Digital Pipet Tetes dan Gelas Ukur

Peralatan Penelitian Penggaris

Peralatan Aerasi

Page 62: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

45

2. Bahan yang Digunakan Dalam Penelitian

Probiotik Raja Lele Benih Ikan Lele

Pelet Merk CP 9001 Air Tawar

Page 63: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

46

LAMPIRAN VII

PROSEDUR PENELITIAN

1. Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan

Pengukuran Dosis Probiotik Penimbangan Pakan

Pengenceran Probiotik Penyemprotan Probiotik

Pakan Hasil Fortifikasi

Page 64: FORTIFIKASI PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP …repository.utu.ac.id/926/1/BAB I-V.pdf · “Fortifikasi Probiotik Dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Lele

47

2. Prosedur Kerja

Pengukuran pH

Pengukuran Oksigen Terlarut

Instalasi Wadah Pemberian Pakan

Pengukuran Panjang Tubuh Penimbangan Berat Tubuh

Pengukuran Suhu

Penyiponan