FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard...

84
FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL DAUN AFRIKA (Vernonia amygdalina Del.) KARYA TULIS ILMIAH Oleh: Irmgard Yulia Agtalis PO 530333215695 Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program pendidikan Ahli Madya Farmasi KEMENTERIAN KESEHATAN REPUPLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG PROGRAM STUDI FARMASI KUPANG 2018

Transcript of FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard...

Page 1: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT

EKSTRAK ETANOL DAUN AFRIKA

(Vernonia amygdalina Del.)

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:

Irmgard Yulia Agtalis

PO 530333215695

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

menyelesaikan program pendidikan Ahli Madya Farmasi

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUPLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

PROGRAM STUDI FARMASI

KUPANG

2018

Page 2: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

ii

Page 3: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

iii

Page 4: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

iv

Page 5: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

v

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena atas berkat bimbingan dan penyertaan-Nya, penulis dapat menyelesaikan

penelitian dengan judul “Formulasi Sediaan Sabun Mandi Padat Ekstrak Etanol

Daun Afrika (Vernonia amygdalina Del.)” dengan baik.

Selama proses mengerjakan tugas akhir ini, banyak kesulitan yang dihadapi

penulis, namun berkat pertolongan Tuhan dan dorongan dari semaua pihak, penulis

dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Untuk itu penulis tidak lupa

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Ragu Harming Kristina, SKM.,M.Kes selaku Direktur Politeknik

Kesehatann Kementrian Kesehatan Kupang.

2. Ibu Dra. Elisma, Apt.,M.Si Selaku Ketua Prodi Farmasi Politeknik Kesehatan

Kementrian Kesehatan Kupang.

3. Ibu Yorida F. Maakh, S.Si., Apt, Msc selaku penguji I yang senantiasa

mengarahkan dan memotivasi dalam menyelesaikan penyusunan Karya Tulis

Ilmiah.

4. Bapak Samuel D. I. Makoil, S.Farm., Apt selaku penguji II sekaligus

pembimbing yang senantiasa membimbing, mengarahkan dan memotivasi dalam

menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

5. Ibu Priska E. Tenda, S.F., Apt., M.Sc selaku dosen pembimbing akademik yang

telah membimbing, memberikan masukan serta motivasi kepada penulis selama

mengikuti proses perkuliahan di Prodi Farmasi Politeknik Kesehatann

Kementrian Kesehatan Kupang.

Page 6: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

vi

6. Bapak Falentinus S. Duly, A.md.F, Ibu Maria O. Biru, A.Md.F dan Ibu Asmaira

Tarigan, A.Md.F selaku pembimbing di laboratorium yang senantiasa

membimbing dan mengarahkan selama proses penelitian.

7. Bapak/Ibu Dosen Prodi Farmasi Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan

Kupang yang telah membimbing penulis selama proses perkuliahan di Prodi

Farmasi Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Kupang

8. Bagi keluarga tercinta, Bapak Pius Pul , Mama Lusia Ely, Bapa Bruder , Kaka

Lidya, Kaka Baduk , Enjel dan Milayang selalu memberikan motivasi ,

semangat, dukungan dalam bentuk materi dan doa.

9. Bagi orang terdekat Petrus Erickson Neot yang senantiasa memberikan motivasi,

dukungan dan doa.

10. Bagi sahabat terbaik Densi Sareng dan Dian, Mamy , Didi Putra, Indah, Sela,

Keket, Mopi, Dede yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.

11. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian dan Karya

Tulis Ilmiah ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak

kekurangan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. Oleh karena itu, segala

kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat diharapkan

untuk menyempurnakan Karya Tulis Ilmiah.

Kupang, Juli 2018

Penulis

Page 7: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

vii

INTISARI

Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan sabun mandi padat

ekstrak etanol daun afrika (Vernonia amygdalina Dell). Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mendapatkan formula sabun ekstrak etanol daun afrika yang memenuhi

standar karakteristik sabun. Daun afrika dipetik dan dilakukan maserasi dengan

merendam daun afrika dengan pelarut etanol 70%, didapatkan hasil maserasi

sebanyak 170,84 gram dengan rendemen sebesar 17,84%. Selanjutnya dilakukan

identifikasi kualitatif yang membuktikan bahwa ekstrak mengandung flavonoid,

saponin, tanin serta memenuhi uji kadar air dan bebas etanol. Ekstrak diformulasikan

kedalam 3 bentuk formula sabun padat yang masing-masing ekstrak digunakan

konsentrasi yang sama yaitu 6%,dengan perbandingan formula 1 konsentrasi minyak

kelapa 30%, formula 2 konsentrasi minyak kelapa 45% dan formula 3 konsentrasi

minyak kelapa 60% yang disimpan selama 3 minggu dengan dilakukan 4 kali

pengujian yaitu pada hari pertama, hari ke-7, hari ke-14 dan hari ke-21. Hasil

pengujian menunjukan bahwa, kadar air dan asam lemak memenuhi persyaratan

sedangkan uji organoleptis, pH tidak memenuhi persyaratan.

Kata Kunci : Daun Afrika, Sabun, Karakteristik Sabun, Formula

Page 8: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL............................................................................... I

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN..................................................................... iv

KATA PENGANTAR............................................................................. v

INTISARI................................................................................................ vii

DAFTAR ISI ......................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. RumusanMasalah ....................................................................... 2

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 2

1. Tujuan Umum......................................................................... 2

2. Tujuan Khusus......................................................................... 2

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 3

BAB II Tinjauan Pustaka......................................................................... 4

A. Tanaman Daun Afrika................................................................. 4

B. Ekstraksi....................................................................................... 5

C. Sabun........................................................................................... 6

D. Formulasi..................................................................................... 6

E. Uji Karakteristik Sabun............................................................... 8

BAB III METODE PENELITIAN......................................................... 10

A. Jenis Penelitian............................................................................ 10

B. Tempat dan Waktu Penelitian..................................................... 10

C. Sampel......................................................................................... 10

D. Variabel Penelitian....................................................................... 10

E. Defenisi Operasional.................................................................... 10

Page 9: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

ix

F. Alat dan Bahan ............................................................................ 11

G. Prosedur Penelian........................................................................ 12

H. Teknik Analisa Data.................................................................... 18

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................. 19

A. Ekstraksi....................................................................................... 19

B. Pembuatan Sabun Mandi............................................................. 21

C. Karakteristik Sabun Mandi.......................................................... 22

BAB V SIMPULAN DAN SARAN........................................................ 30

A. Simpulan...................................................................................... 30

B. Saran............................................................................................ 30

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 31

LAMPIRAN

Page 10: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Formulasi Sabun Ekstrak Etanol Daun Afrika................. 15

Tabel 2. Hasil Uji Sifat Fisik Ekstrak............................................. 20

Tabel 3. Hasil Uji pH Sabun........................................................... 25

Tabel 4. Uji Kadar Air Sabun......................................................... 26

Tabel 5. Hasil Uji Asam Lemak Bebas........................................... 28

Page 11: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Gambar Daun Afrika...................................................... 39

Gambar2. Sortasi Basah.................................................................. 39

Gambar 3. Proses Pengeringan......................................................... 39

Gambar 4. Penimbangan Serbuk...................................................... 39

Gambar 5. Proses Maserasi.............................................................. 39

Gambar 6. Penimbangan Cawan Kosong......................................... 39

Gambar 7. Pengentalan Ekstrak....................................................... 40

Gambar 8. Ekstrak Kental................................................................ 40

Gambar 9. Identifikasi Senyawa Flavonoid .................................... 40

Gambar 10. Identifikasi Senyawa Saponin........................................ 40

Gambar 11. Identifikasi Senyawa Tanin............................................ 40

Gambar 12. Uji Bebas Etanol Ekstrak............................................... 40

Gambar 13. Uji Kadar Air Ekstrak..................................................... 41

Gambar 14. Proses Pembuatan F 1..................................................... 41

Gambar15. Formula 1....................................................................... 41

Gambar 16. Proses Pembuatan F 2..................................................... 41

Gambar 17. Formula 2....................................................................... 41

Gambar 18. Proses Pembuatan F 3..................................................... 41

Gambar 19. Formula 3....................................................................... 41

Gambar 20. Pengujian pH.................................................................. 42

Gambar 21. Pengujian Kadar Air....................................................... 42

Gambar 22. Penimbangan Na. Karbonat............................................ 42

Gambar 23. Titrasi.............................................................................. 42

Gambar 24. Pembakuan HCL............................................................ 42

Gambar 25 Pembakuan KOH............................................................ 43

Gambar 26. Sampel Sebelum Titrasi.................................................. 43

Page 12: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

xii

Gambar 27. Sampel Setelah Titrasi.................................................... 43

Gambar 28. Sampel Titrasi Alkali...................................................... 43

Gambar 29. Sabun Hari Ke-14........................................................... 43

Gambar 30. Sabun Hari Ke-21........................................................... 43

Page 13: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN Halaman

Lampiran 1. Skema Kerja................................................................. 32

Lampiran 2. Hasil Determinasi......................................................... 33

Lampiran 3. Perhitungan Pengambilan Bahan................................. 34

Lampiran 4. SNI………………………………………………...... 36

Lampiran 5. Pembutan Larutan Titer............................................... 37

Lampiran 6. Pembakuan HCL dan KOH......................................... 38

Lampiran 7. Gambar Proses Penelitian............................................ 39

Lampiran 8. Perhitungan Rendemen............................................... 44

Lampiran 9. Hasil Uji Kadar Air Ekstrak......................................... 45

Lampiran 10. Hasil Pengamatan Orgtanoleptis.................................. 46

Lampiran 11. Hasil Pengujian pH...................................................... 47

Lampiran 12. Hasil Pengujian Kadar Air .......................................... 48

Lampiran 13. Penimbangan Na. Karbonat Hari Ke-1........................ 49

Lampiran 14. Pembakuan KOH Hari Ke-1........................................ 50

Lampiran 15. Data Pengujian Asam Lemak Bebas Hari Ke-1 .......... 51

Lampiran 16. Penimbangan Na. Karbonat Hari Ke-7........................ 54

Lampiran 17. Pembakuan KOH Hari Ke-7........................................ 55

Lampiran 18. Data Pengujian Asam Lemak Bebas Hari Ke-7 .......... 56

Lampiran 19. Penimbangan Na. Karbonat Hari Ke-14...................... 59

Lampiran 20. Pembakuan KOH Hari Ke-14...................................... 60

Lampiran 21. Data Pengujian Asam Lemak Bebas Hari Ke-14 ........ 61

Lampiran 22. Penimbangan Na. Karbonat Hari Ke-21...................... 64

Lampiran 23. Pembakuan KOH Hari Ke-21...................................... 65

Lampiran 24. Data Pengujian Asam Lemak Bebas Hari Ke-21......... 66

Lampiran 25. Surat Izin Penelitian..................................................... 69

Lampiran 26. Surat Selesai Penelitian................................................ 70

Page 14: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Daun afrika (Vernonia amygdalina Del.)merupakan salah satu jenis dari

genus Vernonia yang paling sering digunakan (Toyang dan Verpoorte,2013).

Daun afrika (Vernonia amygdalina Del.) sudah dikenal sejak dulu oleh

masyarakat di Cina sebagai tanaman obat yang sangat mujarab dan biasa tumbuh

didaerah yang beriklim tropis salah satunya Indonesia.

Daun afrika (Vernonia amygdalina Del) mengandung senyawa-senyawa

metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, tannin dan saponin

(Nwaguikpe,2010). Menurut Sharma dan Smita (2010) aktivitas antimikroba

ekstrak daun afrika (Vernonia amygdalina Del.) menunjukkan hasil yang positif

terhadap bakteri gram positif dan gram negatif seperti Sterptococcus mutans,

Staphlycoccus aureus dan Lactobacillus acidophilus.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hulu (2014) ekstrak etanol daun

afrika efektif menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acne dan

Staphylococcus epidermis dengan konsentrasi 60 mg/ml. Pada penelitian yang

sama ekstrak etanol daun afrika juga diformulasikan menjadi sediaan krim

antijerawat yang menghambat pertumbuhan bakteri. Selain sediaan krim,

sediaan topikal lainnya yang sering digunakan dimasyarakat sebagai alternatif

untuk pengobatan jerawat adalah sabun.

Menurut Standar Nasional Indonesia tahun 1994 sabun mandi didefenisikan

sebagai senyawa Natrium dengan asam lemak yang digunakan sebagai

Page 15: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

2

pembersih tubuh, berbentuk padat, berbusa, dengan atau penambahan lain serta

tidak menyebabkan iritasi pada kulit. Syarat mutu sabun mandi padat yang

ditetapkan oleh SNI yaitu memiliki jumlah asam lemak bebas kurang dari 2,5%,

kadar air maksimal 15% dan jumlah alkali bebas maksimal 0,1%.

Dewasa ini pemanfaatan sabun sebagai pembersih menjadi trend dan sering

digunakan oleh masyarakat luas. Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin

memformulasikan ekstrak etanol daun afrika (Vernonia amygdalina Del.)

menjadi sediaan sabun mandi padat.

B. Rumusan Masalah

Apakah ekstrak etanol daun afrika (Vernonia amygdalina Del.) dapat

diformulasikanmenjadi sediaan sabun yang memenuhi standar karakteristik

sabun ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mendapatkan formula sabun ekstrak etanol daun afrika (Vernonia

amygdalina Del.) yang memenuhi standar karakteristik sabun.

2. Tujuan khusus

Untuk mendapatkan formula sabun yang memenuhi syarat karakterisik

organoleptik, kadar air, kadar asam lemak bebas, kadar alkali bebas, dan nilai

pH

Page 16: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

3

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Peneliti dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah di peroleh

selama mengikuti perkuliahan di Prodi Farmasi Poltekkes Kemenkes Kupang.

2. Bagi Institusi

Sebagai bahan tambahan pustaka dan bahan referensi bagi peneliti

selanjutnya di Prodi Farmasi.

3. Bagi Masyarakat

Sebagai informasi tambahan bagi masyarakat tentang pemanfaatan daun

Africa (Vernonia amydalina Del.).

Page 17: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Daun Afrika

1. Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnolipsida

Bangsa ̀ : Asterales

Suku :Asteraceae

Marga : Vernonia

Jenis : Vernonia amygdalina Del.

(Nidyam dkk 2016).

2. Morfologi

Morfologi dari tanaman daun afrika adalah mempunyai batang yang tegak,

berkayu, berwarna coklat, tinggi 1-3 m, bulat, daun majemuk, anak daun

berhadapan, panjang 15-25 cm, lebar 5-8 cm, berbentuk seperti ujung tombak,

ujung runcing, pangkal membulat, tepi bergerigi, pertulangan menyirip,

berwarna hijau tua; akar tunggang, berwarna coklat kotor (Ibrahim, dkk

2004; Ijeh, 2010).

3. Kandungan kimia dan kegunaan

Menurut Ijeh dan Chukwunonso (2010) daun afrika mengandung senyawa

metabolit sekunder golongan saponin, flavonoid, sesquiterpen lakton, dan

Page 18: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

5

glikosida jantung steroid. Daun afrika mengandung saponin, flavonoid, tannin

dan steroid/tripernoid yang berperan sebagai antimikroba (Hulu, 2014).

B. Tinjauan Tentang Ekstraksi

1. Simplisia

Simplisia adalah bahan alami yang digunakan sebagai obat yang belum

mengalami pengolahan apapun juga kecuali dinyatakan lain berupa bahan

yang dikeringkan (Depkes RI, 1995).

2. Ekstrak

Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif

dari simplisia nabatiatau simplisia hewani yang menggunakan pelarut yang

sesuai , kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dengan massa

atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku

yang telah ditetapkan ( Depkes RI,1995).

3. Ekstraksi

Ekstraksi merupakan proses penarikan zat aktif dari simplisia menggunakan

pelarut yang cocok. Cara ekstraksi yang tepat tergantung pada tumbuhan

yang diektraksi dan jenis senyawa yang diisolasi (Anonim,2000). Tujuan

ekstraksi adalah untuk menarik semua komponen kimia yang terdapat dalam

simplisia. Metode ekstraksi berupa metode cara dingin dan metode cara

panas. Metode ekstraksi dengan cara dingin yaitu metode maserasi dan

metode perkolasi.

Page 19: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

6

4. Maserasi

Maserasi adalah proses ekstraksi simplisia yang paling sederhana,

menggunakan pelarut yang cocok dengan beberapa kali pengadukan pada

temperature ruang (kamar) (Ditjen POM,2000). Pengadukan bertujuan untuk

menghomogenkan konsentrasi larutan di luar butir serbuk simplisia sehingga

derajat perbedaan konsentrasi tetap terjaga. Metode ini sangat cocok

digunakan untuk mengekstraksi senyawa aktif yang tidak tahan pemanasan

(Depkes RI, 2000,Tiwari dkk, 2011). Maserasi digunakan untuk menyari zat

aktif yang mudah larut dalam cairan penyari, tidak mengandung stirak,

benzoin dan lain-lain. Maserasi biasanya dilakukan pada temperature 15°-20°

C dalam waktu selama 3 hari sampai bahan-bahan yang larut,melarut (Ansel,

1989).

C. Tinjauan Tentang Sabun

Sabun adalah suatu bahan yang digunakan untuk membersihkan kulit dari

kotoran baik dari kotoran maupun bakteri. Menurut Standar Nasional Indonesia

tahun 1994 sabun didefenisikan sebagai senyawa natrium dengan asam lemak

yang digunakan sebagai pembersih tubuh, berbentuk padat, berbusa, dengan atau

penambahan lain serta tidak menyebakan iritasi pada kulit.

D. Formulasi

1. Natrium hidroksida (NaOH)

Merupakan suatu senywa alkali yang digunakan dalam pembuatan sabun

padat, berbentuk butiran, hablur atau keping, kering, keras, dan rapuh, mudah

Page 20: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

7

meleleh dan basah. NaOH bersifat sangat alkalis dan sangat mudah larut

dalam air (Departemen Kesehatan, 1979).

2. Air

Air merupakan sutu pelarut yang penting, yang mempunyai kemampuan

untuk melarutkan banyak zat kimia lainya, seperti garam-garam, gula, dan

asam. Dalam pembuatan sabun, air yang baik digunakan sebagai pelarut yang

baik adalah air sulingan atau air minum kemasan (Wenang, 2010).

3. Minyak Zaitun

Minyak zaitun berasal dari ekstraksi buah zaitun. Sabun yang berasal dari

minyak zaitun memiliki sifat yang keras tapi lembut bagi kulit (Rohman,

2009. Minyak zaitun juga mengandung triasilgliserol yang sebagian besar

diantaranya berupa asam lemak tidak jenuh tunggal jenis oleat.Minyak zaitun

mengandung asam lemak seperti asam palmiat, asam palmitoleat, asam

hepatodecenoat, asam steareat, asam oleat, asam lonilenat, asam miristat dan

asam linoleat.

4. Minyak Kelapa

Minyak kelapa merupakan minyak nabati yang sering digunakan dalam

pembuatan sabun. Minyak kelapa memiliki kandungan asam lemak jenuh

yang tinggi, terutama asam laurat, sehingga minyak kelapa tahan terhadap

oksidasi yang menimbulkan bau tengik (Rohman, 2009). Minyak kelapa

memiliki kandungan asam lemak miristat dan asam palmiat asam kaprat,

asam kaprilat, asam oleat, asam stearat, dan asam linoleat yang berfungsi

Page 21: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

8

untuk mengeraskan sabun, membersihkan serta menghasikan busa,

menstabilkan busa dan melembutkan (Kamikaze, 2002).

5. Minyak Sawit

Minyak kelapa sawit diperoleh dari pemasakan buah kelapa sawit. Sabun

yang terbuat dari 100% minyak kelapa sawit akan bersifat keras dan sulit

berbusa. Maka dari itu, jika akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan

sabun, minyak kelapa sawit harus dicampur dengan bahan lain (Rohman,

2009).). Kekerasan ini disebakan kandungan asam palmiat yang cukup besar

(Anggaraeni, 2014). Kandungan asam lemaknya yaitu asam palmiat, asam

oleat, asam linoleat, asam linolenat, asam arachidonat, asam laurat dan asam

miristat yang berfungsi untuk mengeraskan, melembabkan, menghasilkan

busa yang stabil serta lembut.

E. Uji Karakterisitk Sabun

1. Organoleptis

Pengamatan dilakukan untuk mengetahui warna sediaan, konsistensi sediaan

dan bau dari sediaan (Anief, 1997).

2. Homogenitas

Pengamatan homogenitas dilakukan untuk melihat kemerataan dari zat dalam

sediaan (Ditjen POM, 1979).

3. Uji pH

Pengujian pH adalah parameter pengujian mutu dari sabun padat.

Pengukurannya dilakukan dengan menggunakan indicator universal (Raymon

dkk.,2012).

Page 22: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

9

4. Kadar Air

Prinsip dari pengujian kadar air sabun adalah pengukuran kekurangan berat

setelah pengeringan pada suhu 105°. Tingkat kekerasan sabun sangat

dipengaruhi oleh kadar air sabun. Semakin tinggi kadar air maka sabun akan

semakin lunak (SNI, 1994).

5. Asam Lemak Bebas

Asam lemak bebas adalah asam lemak yang berada dalam contoh sabun,

tetapi yang tidak terikat sebagai senyawa natrium maupun senyawa

trigliserida (lemak netral). Adanya asam lemak bebas dapat diperiksa apabila

pada pengujian alkali bebas ternyata tidak terjadi warna merah dari indikator

phenolphthalein setelah pendidihan dalam alkohol netral. Asam lemak bebas

yang melarut dalam alcohol netral selanjutnya ditritrasi dengan KOH

(SNI,1994).

6. Alkali bebas

Asam lemak bebas adalah asam lemak yang berada dalam contoh sabun,

tetapi yang tidak terikat sebagai senyawa natrium maupun senyawa

trigliserida (lemak netral). Adanya asam lemak bebas dapat diperiksa apabila

pada pengujian alkali bebas ternyata tidak terjadi warna merah dari indicator

phenolphthalein setelah pendidihan dalam alcohol netral. Asam lemak bebas

yang melarut dalam alcohol netral selanjutnya ditritrasi dengan KOH

(SNI,1994).

Page 23: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskritif.

B. Tempat dan waktu penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakognosi, Laboratorium,

Kimia dan Laboratorim Farmasetika Prodi Farmasi Poltekkes Kemenkes

Kupang.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan pada April-Juni 2018

C. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah sabun ekstrak etanol daun afrika

(Vernonia amygdalina Del.).

D. Variabel Penelitian

Variable penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu uji karakteristik sabun

ekstrak etanol daun afrika (Vernonia amygdalina Del.).

E. Defenisi Operasional

1. Daun afrika yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun yang diambil

di Desa Tebuk, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka yang masih segar dan

berwarna hijau.

Page 24: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

11

2. Ekstrak etanol daun afrika (Vernonia amygdalina Del.)adalah ekstrak

kental yang di peroleh dari metode ekstraksi maserasi dengan

menggunakan pelarut 70% dan dipekatkan menggunakan rotary

evaporator.

3. Sabun ekstrak etanol daun afrika (Vernonia amygdalina Del.) adalah

sediaan sabun yang dibuat dari campuran ekstrak etanol daun afrika

(Vernonia amygdalina Del.) dengan variasi konsentrasi minyak.

4. Formulasi sabun ekstrak etanol daun afrika (Vernonia amygdalina Del.)

adalah proses pencampuran ekstrak etanol daun afrika, NaOH dan minyak

untuk menghasilkan sediaan sabun.

5. Karakterisitik sifat fisik sabun adalah pengujian sediaan sabun ekstrak

etanol daun afrika (Vernonia amygdalina Del.) berupa uji organoleptis, uji

homogenitas, uji pH , uji kadar air, dan uji asam lemak.

F. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan yaitu bejana maserasi (bejana kaca), batang

pengaduk, cawan porselin, Erlenmeyer (Pyrex iwake), beaker glass (Pyrex

iwake), kertas perkamen, sendok tanduk, tabung reaksi (Pyrex iwake),

pipet tetes, timbangan analitik ( kern type EW-220-3- 3NM),timbangan

digital (Shimadzu), aluminium foil, rotavapor (Eyela), waterbath GFL,

blender, mortir dan stanper, kertas label, buret, hot plate, thermometer, pH

meter, stopwatch (samsung), kain flanel dan wadah sabun.

Page 25: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

12

2. Bahan

Bahan yang digunakan yaitu daun afrika , etanol 70% (One-med), NaOH ,

minyak kelapa (Barco), minyak sawit (Bimoli), minyak zaitun (Filipo

Berio), asam asetat, akuades, merah metil, HCL, asam sulfat, KOH, dan

indikator PP.

G. Prosedur Penelitian

1. Persiapan sampel daun afrika

a) Dilakukan determinasi tanaman di UPT Materia Medica Batu.

b) Pengambilan bahan

Daun afrika diambil dari Kabupaten Sikka dengan kriteria daun afrika

yang berwarna hijau dan masih segar, dengan waktu pengambilan pada

pagi hari.

c) Sortasi basah dan pencucian

Daun afrika yang diambil segera dipisahkan dari kotoran-kotoran, sisa

tanah dan bagian tumbuhan lain yang ikut terbawa, kemudian daun

afrika dicuci bersih dengan air mengalir.

d) Perajangan dan pengeringan

Daun afrika yang sudah dicuci kemudian dikeringkan dengan cara

diangin-anginkan dan tidak terkena sinar matahari langsung. Daun

afrika dijemur tidak bertumpukan dan diperhatikan hingga benar-benar

kering.

Page 26: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

13

e) Sortasi Kering

Dipisahkan simplisia yang sudah kering dari bahan pencemar yang

masih melekat.

2. Pembuatan Simplisia

Simplisia yang sudah kering kemudian diserbukkan menggunakan blender

kemudian diayak untuk mendapat serbuk yang lebih halus.Lalu dihitung

rendemen serbuk simplisia (Ditjen POM, 1985).

Rendemen Serbuk Simplisia = x 100%.........(1)

3. Ekstraksi

Simplisia kering yang telah diblender, dimasukan dalam bejana maserasi

sebanyak 500 g, ditambah 3750 ml etanol 70%, direndam dan ditutup 5 hari

kemudian disaring filtratnya, lalu dilakukan remaserasi selama 2 hari

dengan penambahan 1250 ml etanol 70% pada ampas hasil serkaian

sehingga mendapat dua hasil filtrat. Kedua filtrat tersebut dicampur dan

diuapkan dengan rotary evaporator pada suhu 50°C, kemudian dipekatakan

diatas water bath hingga mendapat ekstrak kental berupa cairan kental

kemudian ditimbang dan dihitung rendemennya (Ditjen POM,2000).

Rendemen ekstrak kental : x 100%..................(2)

4. Uji bebas etanol

Pengujian bebas etanol dilakukan dengan menambahkan asam asetat dan

asam sulfat pada ekstrak yang kemudian dipanaskan. Ekstrak dikatakan bebas

etanol, bila tidak ada bau ester yang khas dari etanol (Anonim,1987). Tujuan

Page 27: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

14

dari pengujian ini untuk memastikan ekstrak etanol yang sudah diperoleh

bebas cari cairan penyari.

5. Identifikasi sifat fisik dan zat aktif ekstrak

a. Organoleptik

Uji organoleptik dengan cara mengamati bentuk, warna dan bau ekstrak

yang dihasilkan.

b. Identifikasi flavonoid

Ekstrak sebanyak 0,1 g dilarutkan dalam 10 mL etanol kemudian dibagi

kedalam empat tabung rekasi. Tabung pertama digunakan sebagai tabung

kontrol, tabung kedua, ketiga, dan keempat berturut-turut ditambahkan

NaOH, H2SO4 Pekat, Serbuk Mg dan HCl Pekat. Warna pada masing-

masing tabung dibandingkan dengan tabung kontrol, jika terjadi perubahan

warna menjadi kecoklatan maupun kehitaman maka sampel dikatakan

positif mengandung flavonoid (Gafur dkk., 2013).

c. Identifikasi saponin

Ekstrak ditimbang sebanyak 0,1 g, dilarutkan dengan air panas sebanyak 15

mL kemudian dipanaskan selama 15 menit. Selanjutnya disaring dan

filtratnya diambil sebanyak 10 mL dan dimasukan ke dalam tabung

reaksi.Larutan kemudian dikocok-kocok.Uji positif adanya saponin pada

larutan ditandai dengan terbentuknya busa/buih (Gafur dkk, 2013).

Page 28: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

15

d. Identifikasi Tanin

Ekstrak ditimbang 0,1 gram ditambahkan 20 mL larutan FeCl3. Uji positif

adanya tannin dalam larutan ditandai dengan terbentuknya warna hijau

sampai biru kehitaman (Gafur, dkk.,2013).

e. Kadar air

Penetapan kadar air dilakukan dengan menggunakan alat Moisture Balance.

Ektrak ditimbang 2 gram dimasukan kedalam wadah yang sudah ada dalam

alat Moisture Balance. Pengoperasian alat telah selesai bila alarm pada alat

tersebut berbunyi, kemudian catat hasil susut pengeringan (dalam satuan

persen). Penimbangan dilakukan sebanyak 3 kali (Riyanto,2017).

6. Formulasi sabun ekstrak etanol daun afrika

Tabel 1. Formula sabun ekstrak etanol daun afrika

Bahan F1 F2 F3

Ekstrak etanol daun

afrika

Minyak Kelapa

Minyak Zaitun

Minyak Sawit

NaOH

Air Suling

6%

20g

10 g

30 g

8,9g

20 g

6%

30g

10g

30g

8,9g

20 g

6%

40 g

10 g

30 g

8,9 g

20 g

(Keterangan : Modifikasi formula standar pada Sukawaty dkk, 2016)

7. Pembuatan sabun

a. Dilarutkan NaOH dalam air suling.

b. Minyak kelapa, minyak zaitun, dan minyak sawit digerus sampai homogen.

c. Larutan NaOH dimasukkan kedalam campuran minyak sedikti demi sedikit

kemudian digerus sampai terjadi trace yaitu kondisi dimana sabun sudah

Page 29: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

16

terbentuk dan mengental.

d. Setelah terjadi trace ekstrak etanol daun afrika dimasukkan secara perlahan

dan diaduk sampai homogen. Massa sabun yang berbentuk cair ditimbang

kemudinan dituang kedalam cetakan dan didiamkan selama 24 jam dalam

suhu kamar.

e. Ditimbang kembali massa sabun setelah memadat dan dilakukan pengujian

meliputi organoleptis, kadar air, kadar asam lemak bebas, kadar alkali

bebas dan uji pH.

f. Dilakukan prosedur yang sama untuk formula II dan III.

8. Uji karakteristik sabun

a. Uji organoleptis

Uji ini dilakukan dengan cara dilihat bentuk, warna , dan bau serta

homogenitas dari sabun (Anief,1997.,Ditjen POM 1979)

b. Uji pH

Sejumlah sabun dilarutkan dalam air sampai larut, pH diukur pada masing-

masing formula sabun ekstrak etanol daun afrika dengan menggunakan

kertas indikator pH. Pengamatan dilakukan selama 3 minggu untuk

mengetahui perubahan nilai pH sabun padat.

c. Uji Kadar Air

Penetapan kadar air dilakukan dengan menggunakan alat Moisture Balance.

Ektrak ditimbang 2 gram dimasukan kedalam wadah yang sudah ada dalam

alat Moisture Balance. Pengoperasian alat telah selesai bila alarm pada alat

Page 30: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

17

tersebut berbunyi, kemudian catat hasil susut pengeringan (dalam satuan

persen) (Maulana, 2008).

d. Uji asam lemak bebas

Disiapkan alkohol netral dengan mendidihkan 100 mL alkohol dalam

erlenmeyer 250 mL. ditambahkan 0,5 mL indikator pp dan didinginkan

sampai 70°C kemudian dinetralkan dengan KOH 0,1 N dalam alkohol.

Ditimbang 5 g sabun dan dimasukan ke dalam alcohol netral dan dipanaskan

agar cepat larut diatas penangas air, didihkan selama 30 menit (SNI,1994).

Apabila larutan tidak bersifat alkalis (tidak berwarna merah) dinginkan

sampai suhu 70°C dititrasi dengan larutan KOH 0,1 N dalam alkohol sampai

timbul warna merah yang tetap.

Kadar asam lemak bebas : X 100%

V = Volume titrasi

N = Normalitas KOH yang digunakan

205 = Berat setara asam laurat

W = Berat sabun

e. Uji kadar alkali bebas

Disiapkan alkohol netral dengan mendidihkan 100 mL alkohol dalam

erlenmeyer 250 mL. ditambahkan 0,5 mL indikator pp dan didinginkan

sampai 70°C kemudian dinetralkan dengan KOH 0,1 N dalam alkohol.

Ditimbang 5 g sabun dan dimasukan ke dalam alcohol netral,dan dipanaskan

agar cepat larut diatas penangas air, didihkan selama 30 menit (SNI,1994).

Page 31: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

18

Apabila larutan tersebut bersifat basah (menunjukkan warna merah) maka

yang periksa bukan asam lemak bebasnya melainkan alkali bebasnya

dititrasi dengan HCL 0,1 N dalam alkohol.

H. Analisa Data

Data yang diperoleh akan dianalisis dengan cara deskriptif kualitatif. Sabun

dikatakan memenuhi persyaratan apabila

1) Uji organoleptis memenuhi syarat jika memiliki bentuk dan warna yang

konsisten selama penyimpanan.Sabun dikatakan homogen jika

menunjukkan tidak adanya butiran halus yang terlihat (Ditjen POM, 1979).

2) Sabun dikatakan memenuhi syarat apabila uji kadar air menunjukkan jumlah

kadar air maksimal 15% (SNI,1994)

3) Sabun dikatakan memenuhi syarat uji asam lemak apabila memiliki jumlah

asam lemak bebas kurang dari 2,5% (SNI, 1994).

4) Sabun dikatakan memenuni persyaratakn jika jumlah alkali bebas maksimal

0,1% (SNI,1994).

5) Sabun dikatakan memenuhi persyaratan pH jika nilai pH sabun berkisar 9-

11 (Hernani dkk., 2010).

Page 32: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Ekstraksi

Daun afrika yang telah kering kemudian diekstraksi dengan cara maserasi

dengan menggunakan pelarut alkohol 70%. Maserasi dipilih karena merupakan

salah satu cara penyarian yang sederhana serta dapat menarik senyawa

metabolit sekunder yang tidak tahan terhadap panas. Etanol 70% digunakan

sebagai pelarut karena sebagain besar senyawa polar dan semi polar dapat

terekstraksi. Etanol 70% juga memiliki keuntungan yaitu lebih selektif, kapang

dan bakteri sulit tumbuh, tidak beracun serta panas yang diperlukan lebih

sedikit.Perendaman dilakukan selama 5 hari kemudian di aduk sesekali

kemudian disaring. Endapan di remaserasi ulang dengan perlakuan yang sama

dengan tujuan untuk memaksimalakan jumlah senyawa yang tertarik dalam

pelarut.

Hasil ekstrak yang masih cair kemudian dipekatkan diatas waterbath sampai

mendapatkan ekstrak kental yang berwarna hijau kehitaman dengan aroma khas

daun afrika. Hasil maserasi yang didapatkan sebanyak 170,84 gram dengan

rendemen sebanyak 17,84%. Persen rendemen yang diperoleh berbeda dengan

penelitian yang dilakukan oleh Tolohula (2011) yaitu 13,5% dikarenakan banyak

serbuk simplisia yang ditimbang serta tempat tumbuh dari daun afrika. Ekstrak

kental daun afrika kemudian diuji sifat fisiknya yaitu uji organoleptik, kadar air,

flavonoid, saponin, tannin dan bebas etanol. Uji organoleptis bertujuan untuk

melihat bentuk, warna , dan bau ekstrak yang telah dihasilkan.

Page 33: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

20

Ekstrak etanol daun afrika berbentuk kental ,berwarna hijau kehitaman dan

berbau khas. Kadar air yang didapatkan adalah dan memenuhi persyaratan

ekstrak kental karena berada pada rentangan 5-30% (Voigt,1994). Apabila kadar

air melebihi standar yang ditetapkan maka ekstrak akan cepat rusak dan bisa

menjadi tempat tumbuhnya jamur. Uji kualitatif yang dilakukan pada ekstrak

adalah uji kandungan saponin, tannin, dan flavonoid dengan hasil positif yaitu

mengalami perubahan warna kecoklatan maupun kehitaman untuk pengujian

flavonoid jika ditambahkan NaOH, H2SO4 Pekat, Serbuk Mg dan HCL pekat

dan berbusa untuk pengujian saponin. Setelah ekstrak diuji kualitatifnya ekstrak,

kemudian dilakukan uji bebas etanol yang ditandai dengan tidak adanya bau

ester yang khas. Pengujian kualitatif dilakukan hanya sekali pada pengujian

tannin dan saponin dikarenakan keterbatasan bahan yang akan digunakan dalam

proses pengujian. Hasil pembuatan ekstrak dapat dilihat di tabel II.

Tabel 2. Hasil uji sifat fisik ekstrak

No Uji Hasil

1 Organoleptis Warna hijau

kehitaman

Bentuk Kental

Bau khas

2 Kadar air 11,04%

3 Flavonoid +

4 Saponin +

5 Tanin +

6 Bebas etanol +

(Sumber :data primer penelitian tahun 2018)

Page 34: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

21

B. Pembuatan Sabun Mandi Ekstrak Etanol Daun Afrika

Formulasi sediaan sabun mandi padat ekstrak etanol daun afrika dibuat

sebanyak tiga formula dengan konsentrasi minyak kelapa yang berbeda yang

dapat dilihat pada tabel I. Sabun dibuat dengan cara mencampurkan NaOH

dengan minyak yang sudah digerus sampai homogen dan tercampur rata. NaOH

dimasukan secara perlahan sambil digerus sampai homogen yaitu dimana masa

sabun telah terbentuk yang ditandai dengan masa sabun mulai mengental

kemudian ditambahkan ekstrak etanol daun afrika dan digerus sampai homogen

sampai sabun berwarna hijau muda kemudian ditambahkan sedikit oleum rossae

dan dimasukan kedalam cetakan dan dibiarkan selama 24 jam sampai sabun

mengeras. Minyak kelapa, minyak sawit dan minyak zaitun dicampurkan agar

mendapatkan sediaan yang baik.Berdasarkan kandungan asam lemaknya,

minyak kelapa digolonngkan dalam asam laurat karena kandungan asam

lauratnya paling besar jika dibandingkan dengan asam lemak lainnya. Asam

laurat mampu memberikan sifat pembusaan yang sangat baik, oleh karenanya

asam laurat sangat diperlukan dalam pembuatan produk sabun. Sabun yang

dihasilkan dari asam laurat memiliki ketahanan tidak terlalu besar, artinya sabun

batang yang dihasilkan tidak cukup kerassehingga harus dikombinasikan dengan

minyak sawit yang memiliki asam palmiat yang besar, maka sabun akan

semakin keras. Selain menggunakan minyak sawit dan kelapa, penelitian ini juga

menggunakan minyak zaitun yang berfungsi untuk melembutkan kulit.

Page 35: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

22

C. Karakterisik Sabun Mandi

Pengamatan yang dilakukan selama 3 minggu yaitu hari ke-1, hari ke-7, hari

ke-14 dan hari ke-21. Karakterisitik sabun yang diuji meliputi organoleptis, uji

pH, kadar air, asam lemak dan alkali bebas. Pengujian ini dilakukan untuk

melihat kestabilan sabun dengan penyimpan selama 3 minggu.

1. Organoleptis

Pengujian ini dilakukan secara visual untuk melihat karakteristik

sabun selama penyimpanan. Hasil pengamatan hari ke-1 ketika selesai di

formulasi sabun berwarna hijau berbentuk lunak dan berbau minyak mawar.

Sabun masih sangat lunak hal ini dikarenakan reaksi saponifikasi belum

terjadi secara sempurna. Sabun Formula I tidak terlalu homogen dikarenakan

ekstrak ditambahkan seketika sebelum sabun memadat pada mortir sehingga

ekstrak digerus tidak sempurna dan masih terdapat bintik-bintik hitam pada

sabun. Sedangkan untuk formula II dan formula III ekstrak ditambahkan saat

sabun masih cair sehingga homogen. Selain itu tidak homogennya sediaan

sabun ini dikarenakan prosedur yang seharusnya menggunakan mixer tetapi

karena keterbatasan alat sehingga dalam pengerjaanya menggunakan mortir

sehingga tidak terlalu homogen. Pada hari ke- 7 formula I mengalami

perubahan bentuk yaitu sedikit memadat dikarenakan sabun mengandung

minyak kelapa, minyak sawit dan juga minyak zaitun dimana minyak kelapa

mengandung asam lemak jenuh yang tinggi terutama asam laurat 44- 52%,

asam lemak miristrat 13-19%, asam palmiat 8-11%, asam kaprat 6-10%,

Page 36: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

23

asam kaprilat 5-9%, asam oleat 5-8%, asam stearat 1-3%, dan asam linoleat

2% (Iftikhar Ahmad, 1981).

Minyak sawit mengandung asam lemak miristat 13-19%, asam palmit 8-11%,

asam kaprat 6-10%, asam kaprilat 5-9%, asam oleat 5-8%, asma stearat 1-3%

dan asam linoleat 2% (Iftikhar Ahmad, 1981). Sediaan sabun formula I, II dan

III semakin memadat selama penyimpanan hal ini dikarenakan asam lemak

yang dihasilkan dari minyak yang menjadi bahan dasar sabun memiliki

beberapa kandungan yaitu asam laurat, asam miristat, asam palmiat dan asam

stearat yang berfungsi untuk mengeraskan atau memadatkan sabun,

menghasilkan busa yang stabil dan lembut (Kamikaze, 2002).

Warna hijau yang menjadi warna sediaan semakin memudar hal ini

dikarenakan reaksi oksidasi pada minyak. Bau minyak mawar hilang sedikit

demi sedikit selama penyimpanan dikarenakan aroma tersebut menguap

selain itu pada waktu formulasi minyak yang ditambahkan tidak terlalu

banyak selain itu minyak kelapa mengandung asam lemak jenuh yang tinggi

sehingga minyak kelapa tahan terhadap oksidasi yang menimbulkan bau

tengik. Formula ke II dan III lebih padat hal ini dikarenkan jumlah minyak

kelapa yang digunakan lebih banyak.Pada minggu ke- 14 formula I

mengalami perubahan warna dan bentuk yang semakin padat, warna semakin

memudar dan aroma minyak mawar hampir tidak tercium tetapi muncul

sedikit bau tengik. Formula II dan II menjadi lebih tengik selama proses

penyimpanan dari minggu ke minggu dikarenakan jumlah minyak kelapa

yang ditambahkan lebih banyak dari formula I.

Page 37: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

24

Bau tengik terjadi karena proses oskidasi oleh oksigen udara terhadap asam

lemak tidak jenuh dalam minyak. Faktor-faktor yang dapat mempercepat

oksidasi adalah suhu, cahaya atau penyinaran serta tersedianya oksigen dan

adanya logam-logam yang bersifat sebagai katalisator oksigen.

2. Pengujian pH

Pengujian pH sabun pada minggu ke-0 sampai minggu ke-14

menggunakan pH meter dan pada hari ke-21 menggunakan pH universal

dikarenakan pH meter yang digunakan mengalami kerusakan. Nilai pH pada

sabun harus basah dan berbeda dengan pH kulit agar dapat diterima oleh kulit

dan tidak terjadi iritasi pada kulit.Pengukuran pH bertujuan untuk melihat

apakah sabun tersebut layak digunakan atau tidak.Nilai pH yang terlalu tinggi

atau terlalu rendah dapat menambah daya absorbansi kulit sehingga dapat

mengiritasi kulit.Pengujian pH dilakukan dengan melarutkan sabun pada air

kemudian dimasukkan pH meter. Pengujian pH menunjukan bahwa pH dari

ketiga fomula pada hari ke-1 dan hari ke-7 memenuhi persyaratan karena masih

pada rentangan yaitu 9 sedangkan pada hari ke-14 baik FI, FII maupun FIII

hanya pada rentangan 8,1-8,3dan hari ke-21 pH sabun memasuki rentang 8-9.

Nilai pH sabun basah tetapi tidak memenuhi persyaratan . Hal ini dikarenakan

masih adanya minyak dalam sabun yang belum sempurna tahap netralisasinya

sehingga pH mengalami penurunan ( Andirani, 2014).

Page 38: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

25

Tahap netralisasi adalah proses untuk memisahkan asam lemak bebas dari

minyak atau lemak bebas dari minyak yang terjadi tidak sempurna sehingga

mengakibatkan nilai pH sabun tidak stabil. Nilai pH sabun harus basah dan

berbeda dengan nilai pH kulit agar mampu membersihkan kotoran dari lapisan

atas kulit jika sabun memiliki pH yang rendah maka sabun tidak mampu

bersihkan kulit dengan baik sedangkan kulit kita tetap butuh dibersihkan dari

debu dan kotoran.

Tabel 3. Hasil Uji pH pada Sabun

Hari

ke-1

Hari ke-

7

Hari-

14

Hari ke-

21

FI 9,5 9,4 8,3 8

FII 9,3 9,4 8,1 8

FIII 9,0 9,3 8,2 9

(Sumber : data primer penelitian tahun 2018)

3. Kadar air

Kadar didalam sabun berhubungan dengan kekerasan dan kelarutan dari

sabun tersebut, semakin tinggi kandungan air didalam sabun, maka sabun

tersebut lunak dan semakin mudah larut didalam air. Selain itu apabila

kandungan air semakin tinggi maka akan menyebabkan sabun mudah menyusut

dan tidak nyaman saat digunakan. Kadar air sabun ditentukan juga oleh

kepekatan NaOH yang digunakan. Semakin pekat NaOH yang digunakan maka

kadar air sabun yang dihasilkan akan semakin rendah. Namun kelarutan sabun

didalam air dipengaruhi juga oleh jumlah gugus polar yang terdapat didalam

sabun tersebut. Pengujian kadar air yang dilakukan yaitu menggunakan

Mouisture Balance.Alat ini sudah terkontrol suhunya 105°C selama 60 menit.

Page 39: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

26

Kadar air dalam FI,FII dan FIII pada hari ke-1 masih sangat tinggi tetapi masih

memasuki persyaratan yaitu tidak lebih dari 15%, kadar air yang didapatkan

adalah FI 12,86%,FII 10,8%, FIII 11,76% setelah penyimpanan hari ke-7, ke-14

dan ke-21 kadar air sabun makin menurun dan memenuhi persyaratan

dikarenakan air dalam sediaan sabun sudah menguap dalam proses

penyimpanan. Selain itu alasan lain menurunya kadar air dikarenakan ekstrak

etanol daun afrika mengandung saponin. Saponin merupakan senyawa glikosida

kompleks yang apabila dihidrolisis akan menghasilkan glikon (gula) dan non

aglikon (non gula). Gula bersifat higrokopis, sehingga dapat menyerap uap air

(Widyaasanti dkk, 2016). Maka semakin banyak ekstrak yang ditambahkan

maka semakin banyak pula air yang akan diserap oleh gula sehingga kandungan

kadar airnya akan berkurang. Selain itu jika suatu bahan yang mengandung air

disimpan pada suhu tertentu maka air yang terkandung dalam bahan tersebut

akan menguap yaitu berubah wujud dari air menjadi menjadi gas, sehingga

bahan tersebut menjadi kering (Andriani, 2014). Hasilnya dapat dilihat pada

tabel 4

Page 40: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

27

Tabel 4. Hasil uji kadar air pada sabun

Hari ke-

1

Hari

ke-7

Hari

ke-14

Hari

ke-21

FI 12,86% 7,75% 5,91% 9,08%

FII 10,8% 6,19% 5,76% 9,57%

FIII 11,76% 6,85% 8,71% 7,9%

(Sumber: data primer penelitian tahun 2018)

4. Asam lemak bebas bebas

Asam lemak bebas adalah asam lemak yang berada dalam sampel sabun

tetapi tidak terikat sebagai senyawa natrium. Asam lemak bebas yang baik pada

sabun adalah < 2,5%. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui adanya

kelebihan asam lemak bebas atau alkali bebas.Kelebihan alkali bebas yang tidak

melebihi standar dapat menyebabkan iritasi pada kulit.Hasil yang diperoleh

adalah larutan tidak berwarna merah jadi yang diuji adalah asam lemak bebas.

Dari pengujian yang dilakukan sabun hari ke-1 memperoleh hasil FI 0,14%, FII

0,19%, dan FIII 0,18% memenuhi persyaratan asam lemak bebas berdasarkan

SNI yaitu lebih kecil dari 2,5% , sedangkan kadar asam lemak bebas untuk hari

ke-7 kadar asam lemak bebas meningkat tetapi masih memenuhi persyaratan

yaitu FI 0,96%, FII 1,15%, FIII 1,19%. Kadar asam lemak bebas meningkat

selama proses penyimpanan hal ini dikarenakan proses oksidasi dan hidrolisis.

Reaksi hidrolisis dikarenakan kandungan air dalam bahan yang dipanaskan.

Disamping itu terdapat enzim lipase pada lemak atau minyak yang mampu

menhidrolisis trigliserida sehingga menghasilkan asam lemak bebas dan gliserol,

akan tetapi pengaruh hidrolisis enzim ini tidak efektif, karena ada pemanasan.

Page 41: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

28

Reaksi lain yang terjadi yaitu oksidasi. Asam lemak bebas akan terbentuk

selama proses oksidasi yang dihasilkan dari pemecahan dan oksidasi ikatan

rangkap. Akibat pemanasan asam lemak tidak jenuh terurai akibat permukaan

minyak/ lemak yang panas dan kontak langsung dengan udara. Rantai karbon

dalam ikatan rangkap terputus, sehingga asam lemak bebas bertambah. Pada hari

ke-14 dan hari ke-21 kadar asam lemak bebas mengalami penurunan tetapi

masih masuk dalam persyaratan. Hal ini bisa dikarenakan KOH yang dipakai

untuk tiras, dimana bahan yang digunakan disimpan sudah terlalu lama atau

kenungkinan rusak sehingga mempengaruhi penurunan kadar asam lemak bebas

pada sediaan sabun. Jumlah asam lemak yang terlalu banyak menandakan

banyaknya jumlah bahan tambahan yang ditambahkan serta kandungan pengotor

yang tinggi pada sabun tersebut (Langingi, 2012). Kelemahan dari penelitian ini

adalah sediaan yang dibuat hanya satu tetapi dibuat pengulangan tiga kali untuk

masing pengujian.

Page 42: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

29

Tabel 5. Hasil uji asam lemak bebas

Hari

ke-1

Hari

ke-7

Hari

ke14

Hari

ke-21

Formula

I

0,14% 0,96% 0,89% 0,86%

Formula

II

0,19% 1,15% 0,89% 0,80%

Formula

III

0,18% 1,19% 0,89% 0,55%

(Sumber data primer penelitian tahun 2018)

Page 43: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Formula I, II, dan III memenuhi persyaratan kadar air dan asam lemak bebas

tetap tidak memenuhi persyaratan pH karena mengalami penurunan pH setiap

minggunya serta organoleptis karena mengalami perubahan warna yang kurang

menarik saat penyimpaan , bentuk yang tidak begitu padat serta aroma tengik

pada sediaan selama penyimpanan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan dapat disimpulkan bahwa Formula I, Formula II, dan Formula III

tidak memenuhi syarat karakterisitik sabun.

B. Saran

Bagi peneliti selanjutnya dapat meneliti tentang formula sabun ekstrak etanol

daun afrika (Vernonia Amygdalina) dengan formula yang berbeda tiap sediaan.

Page 44: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

31

DAFTAR PUSTAKA

Andirani , K. 2014. Pengaruh Suhu Dan Waktu Penyimpan Terhadap Perubahan

Warna, Kekuatan Parfum, Kadar Air, Alkai Bebas, Asam Lemak Bebas,

Dan Bilangan Peroksida Pada Sabun Mandi Dan Sabun Cuci Padat.

Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara. Medan.

Anief, Moh.1997. Formulasi Obat topical dengan dasar penyakit kulit. Cetakan

Yogyakarta:UGM Press

Ansel, H.C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Farida

Ibrahim, Asmanizar , Iis Aisyah, Edisi keempat.255-271. 607-608. 700.

Jakarta, UI Press.

Ahmad, Iftikhar. 1981. Use Of Palm Stearine In Soaps Dalam Fauzan, Taufik.2011.

Studi Perbandingan Campuran Minyak Palm Oil/Palm Stearine/Palm

Kernel Oil (%b/%b) Terhdap Keretakan Sabun Mandi Padat. Fakultas

MIPA Universitas Sumatera Utara. Medan.

Departemen Kesehatan RI. 1985. Cara Pembuatan Simplisia. Direktorat Jendral

Pengawasan Obat dan Makanan : Jakarta

--------,1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Direktorat Jendral Pengawasan Obat

dan Makanan : Jakarta

--------,. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Direktor Jendral

Pengawasan Obat dan Makanan: Jakarta

Dewan Standarisasi Nasional. 1994. Standar Mutu Sabun Mandi Padat , SNI 06-

3532-1994. Departemen Pendistribusian Nasional .Jakarta

Gafur, M. A., Isa, I., dan Bialangi, N. 2013. Isolasi dan Identifikasi Senyawa

Flavonoid dari Daun Jamblang (Syzygium cuminy). Universitas Negeri

Gorontalo. Gorontalo

Hernani.,E.,Melnick, J. L., Adelberg. E. A. 2010, Formula Sabun Transparan

Antijamur Dengan Bahan Aktif Ekstrak Lengkuas (Alpinia galangal

L.Swartz), Bul. Litro. Vol(2),192-205.

Hulu H.P. 2014.Formulasi Krim Yang Mengandung Ekstrak Etanol Daun Afrika

(Vernonia sp) Dan Uji Aktivitasnya Terhadap Beberapa Bakteri Penyebab

Jerawat, Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan

Page 45: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

32

Ibrahim G., Abdurahman, E.M. dan Kataval, U.A. 2004. Pharmacognostic Studie On

The Leaves Of Vernonia amygdalina Del (Asteraceae).Nig.J. Nat. Orid And

Med 08(1):8-10.

Ijeh I.L., Ejike, C.E.C.C. 2010. Current Perspectives on The Medicinal Potentials of

Vernonia amygdalina Del. Journal of Medicinal PlantResearch 5(7): 1051-

1061

Kamikaze, D., 2002, Studi Awal Pembuatan Sabun Menggunakan Campuran Lemak

Abdomen Sapi dan Curd Susu Afkir.Skripsi, 10, Fakultas Peternakan Institut

Pertanian Bogor, Bogor.

Langingi, R. T., Momuat,L.I dan Kumaunang, M. G., 2012. Pembuatan sabun

mandi padat dari VCO yang mengandung karotenoid wortel, jurnal MIPAZ

UNSTRAT Online

Nwaoguikpe RN, 2010. The effect of Extract Vernonia amygdalina on Blood

Glucose Levels of Diabetic rats. Int J boil Chem Sci.

Rohman, Saepul. 2009. Bahan pembuatan Sabun.http://majari

magazine.com/2009/07/bahan –pembuatan-sabun/ 13 Maret 2018

Saifudin, A. Rahayu dan Teruna 2011.Standarisasi Bahan Obat Alam.Graha Ilmu:

Yogyakarta

Sukawaty Y., Warnida .,Artha Ananda. 2016. Formulasi Sediaan Sabun Mandi

Padat ekstrak Etanol Umbi Bawang Tiwai (Eleutherine bulbosa

(Mill.)Urb.). Media Farmasi Vol. 13 No. 1 Maret: 14-22

SNI 06-3532-1994, Standar mutu sabun mandi. Dewan Standarisasi Nasional,

Jakarta

Suryana. 2013. Cara Membuat Sabun:Cara Praktis membuat sabun. Penerbit

Pustaka LP3ES. Jakarta

Sharma M. C., Smita S,2010. Pharmacognostic and Phytochemical Screening of

Vernonia amygdalina Linn Againts Selected Bacterial Strains.Middle-east

Journal of Scientific. Research 6(5); 440-444

Toyang NJ, Verpoorte R. A. 2013 .review of the medicinal potentials of plants of

the genus vernonia (asteraceae). J Ethnopharm;146;681-723

Wenang, 2009. Indoor air cuality Handbook

Page 46: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

33

Lampiran 1. Skema Kerja Penelitian

Formulasi sabun ekstrak

etanol daun afrika

Perhitungan rendemen ekstrak , uji bebas

etanol dan kadar air

Daun Afrika

Pengambilan, Sortasi basah,

pencucian, perajangan, pengeringan,

sortasi kering, penyerbukkan.

Serbuk simplisia daun

afrika

Ekstraksi daun afrika

Ditimbang, diekstraksi dengan

metode maserasi menggunakan

pelarut etanol 70%

Uji Organleptis

Uji kadar air

Uji alkali bebas dan asam

lema bebas

Uji pH

Page 47: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

34

Lampiran 2. Hasil Determinasi

Page 48: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

35

Lampiran 3. Perhitungan Pengambilan Bahan

1. Formula I, II, dan III

Ekstrak etanol daun afrika

x 150 = 9 gram

2. Pengambilan bahan tambahan

Zat aktif = 9 gram

Bahan tambahan = 150 g – 9 g

= 141 gram

Pengambilan bahan tambahan untuk formula I

a. Minyak kelapa

x 141 g = 31,72 g

b. Minyak zaitun

x 141 g = 15,86 g

c. Minyak sawit

x 141 g = 47,58 g

d. NaOH

x 141 g = 14,11 g

e. Air Suling

x 141 g = 31,72 g

Pengambilan bahan tambahan untuk formula II

a. Minyak kelapa

x 141 g = 42,77 g

b. Minyak zaitun

x 141 g = 14,25 g

c. Minyak sawit

x 141 g = 42,7 g

Page 49: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

36

d. NaOH

x 141 g = 12,68 g

e. Air suling

x 141 g = 28,51 g

Pengambilan bahan tambahan untukk formula III

a. Minyak kelapa

x 141 g = 51,79 g

b. Minyak zaitun

x 141 g =12,9 g

c. Minyak sawit

x 141 g = 38,84 g

d. NaOH

x 141 g = 12,68 g

e. Air suling

x 141 g = 25,8

Page 50: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

37

Lampiran 4. Standar SNI

1 Ruang lingkup

Standar ini meliput idefinisi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji,

cara pengemasan dan syarat penandaan sabun mandi.

2 Definisi

Sabun adalah senyawa natrium dengan asam lemak yang digunakan sebagai

pembersih tubuh, berbentuk padat, berbusa, dengan atau penambahan lain serta

tidak menyebakan iritasi pada kulit.

3 Syarat mutu

Syaratmutusabunmandidapatdilihatpadatabeldibawahini.

Page 51: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

38

Lampiran 5. Pembuatan larutan titer

1. Larutan titer HCl 0,1 N dalam etanol

2. Larutan titer KOH 0,1 N dalam alkohol

Dipipet 4 ml HCl P kemudiandilarutkan dalam etanol 95% P

Dicampur hingga homogen dan ditambahkan etanol 95% P sampai

500 ml

3,4 g KOH dan dilarutkan dalam 2 ml akuades

Dicampurkan hingga larut dan homogen kemudian

ditambahkan etanol 95 % P hingga 500 ml

Page 52: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

39

Lampiran 6.Pembakuan Larutan HCl dan KOH

1. Pembakuan HCl 0,1 N dalam alkohol menggunakan Natrium Karbonat

anhidrat P

2. Pembakuan KOH 0,1 N dalam alkohol menggunakan HCl

Ditimbang ± 50 mg Na2CO3anhidrat P dan dimasukkan ke

dalam erlenmeyer 250 ml

Tambahkan 10 ml akudes dan dikocok hingga larut dan

homogen

Ditambahkan 3 – 4 tetes indikator merah metil

Dititrasi hingga warna merah jambu pucat mantap yang

tidak hilang dengan pendidihan

Dipipet 10 ml HCl yang sudah dibakukan dan

dimasukkan kedalam erlenmeyer

Ditambahkan 3 – 4 tetes indikator phenolphtalein

Dititrasi hingga warna merah jambu mantap

Page 53: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

40

Lampiran 7. Gambar Proses Penelitian

Gambar 1.Daun Afrika Gambar 2. Daun yang telah dirajang

Gambar 3. Proses Pengeringan Gambar 4. Penimbangan serbuk

Gambar 5. Proses maserasi Gambar 6. Penimbangan cawan

Page 54: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

41

Gambar 7.Pengentalan ekstrak Gambar 8. Ekstrak kental

Gambar 9.Identifikasi senyawa Gambar10. Identifikasi senyawa

saponin

Flavonoid

Gambar 11.Identifikasi senyawa Gambar 12. Uji bebas etanol ekstrak

tanin

Page 55: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

42

Gambar 13. Uji kadar air ekstrak Gambar 14. Proses pembuatan FI

Gambar 15.Formula I Gambar 16. Proses pembuatan FII

Gambar 17. Formula II Gambar 18. Proses pembuatan FIII

Page 56: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

43

Gambar 19.Formula III Gambar 20. Pengujian pH

Gambar 21. Pengujian Kadar air Gambar 22.Penimbangan Na2CO

Gambar 23.Titrasi Gambar 24. Pembakuan HCl

Page 57: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

44

Gambar 25.Pembakuan KOH Gambar 26. Sampel sebelum dititrasi

Gambar 27.Sampel setelah ditritasi Gambar 28. Sampel titrasi alkali bebas

asam lemak bebas

Gambar 29.Sabun pada hari ke-14 Gambar 30. Sabun pada hari ke-21

Page 58: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

45

Lampiran 8. Perhitungan Rendemen

Bobot simplisia yang ditimbang = 500 g

Bobot cawan = 81,64 g

Bobot cawan + ekstrak =170,84

Bobot ekstrak = 170,84 g – 81,64 g = 89,2

% rendemen = x 100% = 17,84%

Page 59: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

46

Lampiran 9. Hasil uji kadar air ekstrak

No Penimbangan Hasil (%)

1. 2 g 7,27%

2. 2 g 13,32%

3. 2 g 12,53%

Rata-rata = 11,04%

(Sumber :data primer penelitian, 2018)

Page 60: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

47

Lampiran 10. Hasil Pengamatan Organoletis Sediaan

Uraian Hari ke-1 Hari ke-7 Hari ke-14 Hari ke-21

FI FII FIII FI FII FIII FI FII FIII FI FII FIII

Bentuk L L L AP AP AP AP AP AP P P P

Warna HM HP HP HP HP HP SP SP SP SP SP SP

Aroma

Homogenitas

BM

KH

BM

H

BM

H

BM

KH

BH

H

BH

H

TB

KH

TB

H

TB

H

TB

KH

TB

H

TB

H

Ket : L: Lunak, HM : Hijau Muda, HP : Hijau Pudar, BM :Bau Mawar, AP :Agak Padat, , SP:Semakin Pudar, TB:Tidak Berbau, P: Padat,

KH : Kurang Homogen, H:Homogen

(Sumber :data primer penelitian tahun 2018).

Page 61: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

48

Lampiran 11. Hasil Pengujian pH

No Hari

ke-1

Hari

ke-7

Hari

ke-14

Hari

ke-21

FI 9,5 9,4 8,2 8

9 9,3 8,5 8

9,3 9 8,3 8

FII 9,3 9,4 8,1 8

9,4 9,2 8,3 8

9 9 8,9 9

FIII 9,0 9,3 8,3 8

9,2 9 8,4 8

9 9,3 8,6 8

(Sumber : data penelitian tahun 2018)

Page 62: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

49

Lampiran 12. Hasil pengujian kadar air

Hari

ke-1

Hari

ke-7

Hari

ke-14

Hari

ke-21

FI 6,48% 5,05% 7,69%

6,62% 5,09% 8,37%

6,85% 7,16% 11,19%

FII 4,78% 4,83% 7,55%

8,04% 6,78% 9,56%

5,77% 6,13% 11,61%

FIII 8,55% 8,04% 6,00%

8,69% 8,79% 8,72%

6,01% 3,31% 9,09%

(Sumber : data penelitian primer tahun 2018)

Page 63: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

50

Lampiran 13. Data Penimbangan Natrium Karbonat Hari ke-1

No Kertas+ Zat Kertas ( gr) Zat (gr) Vt

1. 0,379 0,329 0,05 17,4

2. 0,384 0,334 0,05 17,1

3. 0,371 0,321 0,05 17,9

(Sumber : data penelitian, tahun 2018)

Perhitungan Normalitas HCL 0,1 N

N1 =

1. = 0,057 N

2. = 0,055 N

3. =0,052 N

Jadi, rata-rata normalitas = = 0,054 N

Page 64: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

51

Lampiran 14. Data Pembakuan KOH 0,1 N Hari ke-1

No Volume Pemipetan Volume

Titrasi

1. 10 mL 19,3 mL

2. 10 mL 15,3 mL

3. 10 mL 16,5 mL

(Sumber : data penelitian tahun 2018)

Perhitungan Normalitas KOH

N2 =

1. = 0,027 N

2. = 0,035N

3. = 0,032 N

Jadi, rata-rata Normalitas KOH =

= 0,031N

Page 65: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

52

Lampiran 15. Data Pengujian Asam Lemak Bebas Hari ke-1

1. Data Formula I

No Kertas+ Zat Kertas ( gr) Zat (gr) Vt

1. 5,331 0,331 5 1

2. 5,338 0,338 5 1,4

3. 5,337 0,337 5 1,1

(Sumber : data primer penelitian 2018)

% Kadar asam lemak bebas

Rumus = x 100%

Perhitungan kadar asam lemak bebas FI (3 kali pengulangan)

FI1 = x 100% = 0,12 %

FI2 = X 100% = 0,17 %

FI3 = X 100% = 0,13 %

Jadi,rata-rata % kadar asam lemak bebas

=

= 0,14 %

Page 66: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

53

2. Data Formula II

No Kertas+ Zat Kertas ( gr) Zat (gr) Vt

1. 5,330 0,330 5 1,3

2. 5,337 0,337 5 1,7

3. 5,338 0,338 5 1,6

(Sumber : data primer penelitian tahun 2018)

% Kadar asam lemak bebas

Rumus = x 100%

Perhitungan kadar asam lemak bebas FII (3 kali pengulangan)

FII1 = x 100% = 0,16%

FII2 = X 100% = 0,21%

FII3 = X 100% = 0,20 %

Jadi,rata-rata % kadar asam lemak bebas = = 0,20 %

Page 67: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

54

3. Data Formula 3

No Kertas+ Zat Kertas ( gr) Zat (gr) Vt

1. 5,337 0,337 5 1,3

2. 5,340 0,340 5 1,6

3. 5,330 0,330 5 1,5

(Sumber : data primer penelitian 2018)

% Kadar asam lemak bebas

Rumus = x 100%

Perhitungan kadar asam lemak bebas FIII (3 kali pengulangan)

FIII1 = x 100% = 0,16%

FIII2 = X 100% = 0,20%

FIII3 = X 100% = 0,19%

Jadi,rata-rata % kadar asam lemak bebas = = 0,18%

Page 68: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

55

Lampiran 16. Data Penimbangan Natrium Karbonat Hari ke-7

No Kertas+ Zat Kertas ( gr) Zat (gr) Vt

1. 0,540 0,490 0,05 11,2

2. 0,502 0,450 0,052 11,1

3. 0,532 0,480 0,052 12

(Sumber : data penelitian, tahun 2018)

Perhitungan Normalitas HCL 0,1 N

N1 =

N11 = = 0,084 N

N12 = 0,088 N

N13 = =0,081 N

Jadi, rata-rata normalitas = = 0,084 N

Page 69: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

56

Lampiran 17. Data Pembakuan KOH 0,1 N Hari ke-7

No Volume Pemipetan Volume

Titrasi

1. 10 Ml 9,5 mL

2. 10 mL 10,6 mL

3. 10 mL 10,7 mL

(Sumber : data penelitian tahun 2018)

Perhitungan Normalitas KOH

N2 =

N21 = = 0,088 N

N22= = 0,079 N

N23= = 0,078 N

Jadi, rata-rata Normalitas KOH =

= 0,081N

Page 70: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

57

Lampiran 18. Data Pengujian Asam Lemak Bebas Hari ke-7

1. Data Formula I

No Kertas+ Zat Kertas ( gr) Zat (gr) Vt

1. 5,484 0,484 5 3,3

2. 5,476 0,476 5 3,1

3. 5,494 0,494 5 2,4

(Sumber : data primer penelitian 2018)

% Kadar asam lemak bebas

Rumus = x 100%

Perhitungan kadar asam lemak bebas FI (3 kali pengulangan)

FI1 = x 100% = 0,01 %

FI2 = X 100% = 1,02 %

FI3 = X 100% = 0,49 %

Jadi,rata-rata % kadar asam lemak bebas = = 0,50 %

Page 71: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

58

2. Data Formula II

No Kertas+ Zat Kertas ( gr) Zat (gr) Vt

1. 5,490 0,490 5 3,3

2. 5,488 0,448 5 3,4

3. 5,473 0,473 5 3,8

(Sumber : data primer penelitian tahun 2018)

% Kadar asam lemak bebas

Rumus = x 100%

Perhitungan kadar asam lemak bebas FII (3 kali pengulangan)

FII1 = x 100% = 1,09 %

FI2 = X 100% = 1,1 %

FI3 = X 100% = 1,26 %

Jadi,rata-rata % kadar asam lemak bebas = = 1,15%

Page 72: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

59

3. Data Formula 3

No Kertas+ Zat Kertas ( gr) Zat (gr) Vt

1. 5,518 0,518 5 4

2. 5,497 0,497 5 3,8

3. 5,491 0,491 5 3

(Sumber : data primer penelitian 2018)

% Kadar asam lemak bebas

Rumus = x 100%

Perhitungan kadar asam lemak bebas FIII (3 kali pengulangan)

FIII1 = x 100% = 1,32%%

FIII2 = X 100% = 1,26%

FIII3 = X 100% = 0,99%

Jadi,rata-rata % kadar asam lemak bebas = = 1,19%

Page 73: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

60

Lampiran 19. Data Penimbangan Natrium Karbonat Hari ke-14

No Kertas+ Zat Kertas ( gr) Zat (gr) Vt

1. 0,384 0,334 0,05 19,3

2. 0,386 0,450 0,052 14,8

3. 0,383 0,332 0,051 12,8

(Sumber : data penelitian, tahun 2018)

Perhitungan Normalitas HCL 0,1 N

N1 =

N11 = = 0,048 N

N12 = 0,066 N

N13 = =0,075 N

Jadi, rata-rata normalitas = = 0,063N

Page 74: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

61

Lampiran 20. Data Pembakuan KOH 0,1 N Hari ke-14

No Volume Pemipetan Volume

Titrasi

1. 10 mL 9 mL

2. 10 mL 9,9 mL

3. 10 mL 10 mL

(Sumber : data penelitian tahun 2018)

Perhitungan Normalitas KOH

N2 =

N21 = = 0,07 N

N22= = 0,063 N

N23= = 0,063N

Jadi, rata-rata Normalitas KOH = = 0,065 N

Page 75: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

62

Lampiran 21. Data Pengujian Asam Lemak Bebas Hari ke-14

1. Data Formula I

No Kertas+ Zat Kertas ( gr) Zat (gr) Vt

1. 5,339 0,339 5 5

2. 5,337 0,337 5 2,2

3. 5,336 0,336 5 3,4

(Sumber : data primer penelitian 2018)

% Kadar asam lemak bebas

Rumus = x 100%

Perhitungan kadar asam lemak bebas FI (3 kali pengulangan)

FI1 = x 100% = 1,33 %

FI2 = X 100% = 0,58 %

FI3 = X 100% = 0,90 %

Jadi,rata-rata % kadar asam lemak bebas = = 0,93

Page 76: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

63

2. Data Formula II

No Kertas+ Zat Kertas ( gr) Zat (gr) Vt

1. 5,336 0,336 5 3,4

2. 5,341 0,341 5 3,8

3. 5,338 0,338 5 3,4

(Sumber : data primer penelitian tahun 2018)

% Kadar asam lemak bebas

Rumus = x 100%

Perhitungan kadar asam lemak bebas FII (3 kali pengulangan)

FII1 = x 100% = 0,09%

FI2 = X 100% = 1,01 %

FI3 = X 100% = 0,09 %

Jadi,rata-rata % kadar asam lemak bebas = = 0,39%

Page 77: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

64

3. Data Formula 3

No Kertas+ Zat Kertas ( gr) Zat (gr) Vt

1. 5,325 0,325 5 3,9

2. 5,323 0,323 5 3,4

3. 5,325 0,325 5 3,3

(Sumber : data primer penelitian 2018)

% Kadar asam lemak bebas

Rumus = x 100%

Perhitungan kadar asam lemak bebas FIII (3 kali pengulangan)

FIII1 = x 100% = 1,03 %

FIII2 = X 100% = 1,12 %

FIII3 = X 100% = 1,09 %

Jadi,rata-rata % kadar asam lemak bebas = = 1,08%

Page 78: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

65

Lampiran 22. Data Penimbangan Natrium Karbonat Hari ke-21

No Kertas+ Zat Kertas ( gr) Zat (gr) Vt

1. 0,381 0,331 0,05 11,6

2. 0,378 0,328 0,05 9,9

3. 0,383 0,333 0,05 8,9

(Sumber : data penelitian, tahun 2018)

Perhitungan Normalitas HCL 0,1 N

N1 =

N11 = = 0,081 N

N12 = 0,095N

N13 = = 0,105 N

Jadi, rata-rata normalitas = = 0,093 N

Page 79: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

66

Lampiran 23. Data Pembakuan KOH 0,1 N Hari ke-21

No Volume Pemipetan Volume

Titrasi

1. 10 mL 18 mL

2. 10 mL 16,3 mL

3. 10 mL 19 mL

(Sumber : data penelitian tahun 2018)

Perhitungan Normalitas KOH

N2 =

N21 = = 0,051 N

N22= = 0,057 N

N23= = 0,048N

Jadi, rata-rata Normalitas KOH =

= 0,057N

Page 80: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

67

Lampiran 24. Data Pengujian Asam Lemak Bebas H-21

1. Data Formula I

No Kertas+ Zat Kertas ( gr) Zat (gr) Vt

1. 5,330 0,330 5 5,4

2. 5,329 0,329 5 2,9

3. 5,331 0,331 5 3,8

(Sumber : data primer penelitian 2018)

% Kadar asam lemak bebas

Rumus = x 100%

Perhitungan kadar asam lemak bebas FI (3 kali pengulangan)

FI1 = x 100% = 1,16%%

FI2 = X 100% = 0,67%

FI3 = X 100% = 0,88 %

Jadi,rata-rata % kadar asam lemak bebas = = 0,90%

Page 81: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

68

2. Data Formula 2

No Kertas+ Zat Kertas ( gr) Zat (gr) Vt

1. 5,336 0,336 5 3,4

2. 5,341 0,341 5 3,8

3. 5,338 0,338 5 3,4

(Sumber : data primer penelitian tahun 2018)

% Kadar asam lemak bebas

Rumus = x 100%

Perhitungan kadar asam lemak bebas FII (3 kali pengulangan)

FII1 = x 100% = 0,79 %

FI2 = X 100% = 0,88 %

FI3 = X 100% = 0,79 %

Jadi,rata-rata % kadar asam lemak bebas = = 0,82%

3. Data Formula 3

No Kertas+ Zat Kertas ( gr) Zat (gr) Vt

1. 5,335 0,335 5 3,2

2. 5,338 0,338 5 3,4

3. 5,330 0,330 5 3,6

(Sumber : data primer penelitian 2018)

Page 82: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

69

% Kadar asam lemak bebas

Rumus = x 100%

Perhitungan kadar asam lemak bebas FIII (3 kali pengulangan)

FIII1 = x 100% = 0,74 %

FIII2 = X 100% = 0,79 %

FIII3 = X 100% = 0,84 %

Jadi,rata-rata % kadar asam lemak bebas = = 0,79%

Page 83: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

70

Lampiran 25. Surat Ijin Penelitian

Page 84: FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL …repository.poltekeskupang.ac.id/238/1/Irmgard Yulia Agtalis.pdf · Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan

71

Lampiran 26. Surat Selesai Penelitian