Format Pembuatan Makalah

14
JUDUL MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Hukum Indonesia Oleh: Nama Pembuat NIM : 0000000

description

Hukum, Unas, Pengantar Ilmu Hukum

Transcript of Format Pembuatan Makalah

Page 1: Format Pembuatan Makalah

JUDUL MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Hukum Indonesia

Oleh:Nama PembuatNIM : 0000000

FAKULTAS HUKUMUNIVERSITAS NASIONAL

2015

Page 2: Format Pembuatan Makalah

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4

A. Latar Belakang....................................................................................................2

B. Perumusan Masalah.............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4

Type chapter level (level 2)......................................................................................5

Type chapter title (level 3)...................................................................................6

BAB III PENUTUP................................................................................................4

A. Kesimpulan..........................................................................................................5

B. Saran....................................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................4

Page 3: Format Pembuatan Makalah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Latar Belakang masalah adalah informasi yang tersusun sistematis

berkenaan dengan fenomena dan masalah problematik yang menarik untuk di

teliti. Masalah terjadi saat harapan idela akan sesuatu hal tidak sama dengan

realita yang terjadi. Tidak semua masalah adalah fenomena dan menarik. Masalah

yang fenomenal adalah saat menajdi perhatian banyak orang dan di bicirakan di

berbagai kalangan di masyarakat.

Latar belakang dimaksudkan untuk menjelaskan alasan mengapa masalah

dalam penelitian ingin diteliti, pentingnya permasalahan dan pendekatan yang

digunakan untukan untuk menyelesaikan masalah tersebut baik dari sisi teoritis

dan praktis.

Latar belakang penelitian berisi :

1. Alasan rasional dan esensial yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian berdasarkan fakta-fakta, data, referensi dan temuan penelitian

sebelumnya.

2. Gejala-gejala kesenjangan yang terdapat dilapangan sebagai dasar pemikiran

untuk memunculkan permasalahan dan bagaimana penelitian mengisi

ketimpangan yang ada berkaitan dengan topik yang diteliti.

3. Kompleksitas masalah jika masalah itu dibiarkan dan akan menimbulkan

dampak yang menyulitkan, menghambat, mengganggu bahkan mengancam

4. Pendekatan untuk mengatasi masalah dari sisi kebijakan dan teoritis

5. Penjelasan singkat tentang kedudukan atau posisi masalah yang diteliti dalam

ruang lingkup bidang studi yang ditekuni peneliti.

Cara membuat latar belakang masalah dengan langkah sebagai beikut :

1. Pada bagian awal latar belakang adalah gambaran umum tentang masalah

yang akan di angkat. Dengan model piramid terbalik buat gambaran umum

1

Page 4: Format Pembuatan Makalah

tentang masalah mulai dari hal global sampai mengerucut fokus pada masalah

inti, objek serta ruang lingkup yang akan di teliti.

2. Pada bagian tengah unkapkan fakta, fenomena, data-data dan pendapat ahli

berkenaan dengan pentingnya masalah dan efek negatifnya jika tidak segera di

atasi dengan di dukung juga teori dan penelitian terdahulu.

3. Bagian akhir di isi dengan alternatif solusi yang bisa di tawarkan (teoritis dan

praktis) dan akhirnya munculah judul.

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan salah satu tahap di antara sejumlah tahap

pembuatan makalah yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam

kegiatan pembuatan makalah. Tanpa Perumusan Masalah, suatu kegiatan

penelitian akan menjadi sia-sia dan bahkan tidak akan membuahkan hasil apa-apa.

Perumusan masalah memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian menjadi diadakan atau dengan

kata lain berfungsi sebagai penyebab kegiatan penelitian itu menjadi ada dan

dapat dilakukan.

2. Sebagai pedoman, penentu arah atau fokus dari suatu penelitian. Perumusan

masalah ini tidak berharga mati, akan tetapi dapat berkembang dan berubah

setelah peneliti sampai di lapangan.

3. Sebagai penentu jenis data macam apa yang perlu dan harus dikumpulkan oleh

peneliti, serta jenis data apa yang tidak perlu dan harus disisihkan oleh

peneliti. Keputusan memilih data mana yang perlu dan data mana yang tidak

perlu dapat dilakukan peneliti, karena melalui perumusan masalah peneliti

menjadi tahu mengenai data yang bagaimana yang relevan dan data yang

bagaimana yang tidak relevan bagi kegiatan penelitiannya.

Dengan adanya perumusan masalah penelitian, maka para peneliti menjadi

dapat dipermudah di dalam menentukan siapa yang akan menjadi populasi dan

sampel penelitian.

2

Page 5: Format Pembuatan Makalah

Salah satu cara untuk membuat perumusan masalah yang baik ialah

dengan melakukan proses penyempitan masalah dari yang sangat umum menjadi

lebih khusus dan pada akhirnya menjadi masalah yang spesifik dan siap untuk

diteliti.

Kriteria Perumusan Masalah:

1. Mengingat demikian pentingnya kedudukan perumusan masalah di dalam

kegiatan penelitian, sampai-sampai memunculkan suatu anggapan yang

menyatakan bahwa kegiatan melakukan perumusan masalah, merupakan

kegiatan separuh dari penelitian itu sendiri. Pada bagian ini akan dipaparkan

beberapa kriteria perumusan masalah.

2. Ada setidak-tidaknya tiga kriteria yang diharapkan dapat dipenuhi dalam

perumusan masalah penelitian yaitu kriteria pertama dari suatu perumusan

masalah adalah berwujud kalimat tanya atau yang bersifat kalimat interogatif,

baik pertanyaan yang memerlukan jawaban deskriptif, maupun pertanyaan

yang memerlukan jawaban eksplanatoris, yaitu yang menghubungkan dua atau

lebih fenomena atau gejala di dalam kehidupan manusaia.

3. Kriteria Kedua dari suatu masalah penelitian adalah bermanfaat atau

berhubungan dengan upaya pembentukan dan perkembangan teori, dalam arti

pemecahannya secara jelas, diharapkan akan dapat memberikan sumbangan

teoritik yang berarti, baik sebagai pencipta teori-teori baru maupun sebagai

pengembangan teori-teori yang sudah ada.

4. Kriteria ketiga, adalah bahwa suatu perumusan masalah yang baik, juga

hendaknya dirumuskan di dalam konteks kebijakan pragmatis yang sedang

aktual, sehingga pemecahannya menawarkan implikasi kebijakan yang relevan

pula, dan dapat diterapkan secara nyata bagi proses pemecahan masalah bagi

kehidupan manusia.

Ada beberapa kondisi yang bisa di lakukan untuk membuat rumusan

masalah, yaitu sebagai berikut:

1. Masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan

3

Page 6: Format Pembuatan Makalah

2. Rumusan masalah hendaknya jelas dan padat

3. Rumusan masalah berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah

4. Rumusan masalah merupakan dasar membuat hipotesis

5. Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian.

Cara untuk memformulasikan masalah:

1. Dengan menurunkan masalah dari teori yang telah ada, seperti masalah pada

penelitian eksperimental.

2. Dari observasi langsung dilapangan, seperti yang sering dilakukan oleh ahli-

ahli sosiologi. Jika masalah diperoleh dilapangan,maka sebaiknya juga

menghubungkan masalah tersebut dengan teori-teori yang telah ada,

sebelumnya masalah tersebut diformulasikan. Ini bukan berarti bahwa dalam

memilih penelitian yang tidak didukung oleh suatu teori tidak berguna sama

sekali. Karena ada kalanya penelitian tersebut dapat menghasilkan dalil-dalil

dan dapat membentuk sebuah teori.

Contoh rumusan masalah

a.       Apa saja macam-macam model pembelajaran?

b.       Seperti apa media pembelajaran itu?

c.       Apa itu pendekatan konstrutivisme belajar?

4

Page 7: Format Pembuatan Makalah

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pembahasan rumusan masalah 1

2.2 Pembahasan rumusan masalah 2

5

Page 8: Format Pembuatan Makalah

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam makalah ini

menyangkut soal Disiplin Penulisan Karya Ilmiah maka dapat disimpulkan

sebagai berikut :

a. Isi dalam kesimpulan harus berupa analisis dari kajian pustaka dan

juga interpretasi dari tema yang mana bentukanya dapat berupa

implikasi (kesimpulan berdasar data) dan dapat juga berupa inferensi

(kesimpulan berdasar referensi).

b. Isi dalam kesimpulan sebaiknya mengandung saran-saran yang

ditujukan kepada pembaca.

c. Kesimpulan makalah sebaiknya dibuat dengan menggambarkan

secara singkat isi dari karya ilmiah yang telah dijelaskan sebelumnya.

d. Dalam membuat kesimpulan karya tulis ilmiah, hindari menyimpulkan

materi yang tidak dibahas dalam pembahasan makalah. 

3.2 Saran

Untuk menghasilkan penyajian karya ilmiah yang lebih berkualitas

dan dapat mengikuti standar yang telah ditetapkan, maka perlu kiranya

penulis memberikan saran sebagai berikut :

a. Perlunya dibuat buku panduan penulisan karya ilmiah oleh setiap

instansi, sekolah maupun kampus agar setiap siswa atau mahasiswa

memahami aturan bakunya.

b. Perlu kiranya dilakukan pembahasan secara berkala oleh segenap pakar

soal pembaharuan format penulisan untuk lebih menyempurnakan

formatnya.

6

Page 9: Format Pembuatan Makalah

DAFTAR PUSTAKA

Susunan dalam urutan alphabet menurut nama belakang penulis pertama dengan aturan sebagai berikut :

Pustaka yang berupa majalah/jurnal ilmiah/prosiding:Weitzman, M.L. 1992. On diversity. QuarterlyJournal of Economics.Vol.5

no.2.P.363-405.

Pustaka yang berupa buku:Baker, K.R. 1974. Introduction to Sequencing and Schedulling. New York:

John Wiley & Sons.

Pustaka yang berupa disertasi/thesis/skripsi:Setyawan, H. 1996 Flow Patterns of Coal-Water Mixture in an Agitated

Tank, Master Thesis, Tokyo Institute of Technology.

Pustaka yang berupa patent:Primack, H.S. 1983 Method of Stabilizing Polyvalent Metal Solutions, U.S

Patent No.4,373,104.

Pustaka yang berupa hasil terjemahan:Ching, D.K. 1990. Pengantar Perancangan Ruang, terjemahan Edward

Hutabarat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Pustaka dari web-site:PTPLR-BATAN, Pola makan dan minum, Available:

http://www.batan.go.id/data_lingkungan/index, diakses 02-03-2009

7