Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Negeri Madura

36
i LAPORAN TUGAS RENCANA GARIS (LINES PLAN) Nama Mahasiswa Muh. Masfu’ Ma’sum Nrp:33311401020 PROGRAM STUDI TEKNIK BANGUNAN KAPAL POLITEKNIK NEGERI MADURA

Transcript of Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Negeri Madura

Page 1: Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Negeri Madura

i

LAPORAN TUGAS RENCANA GARIS(LINES PLAN)

Nama Mahasiswa

Muh. Masfu’ Ma’sumNrp:33311401020

PROGRAM STUDI TEKNIK BANGUNAN KAPAL

POLITEKNIK NEGERI MADURA

2015

Page 2: Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Negeri Madura

ii

LEMBAR PENGESAHAN

TUGAS RENCANA GARIS

(LINES PLAN)

“Merupakan tugas rancang pertama yang dibebankan sebagai bahan

untuk perancangan selanjutnya. Tugas ini terdiri dari perencanaan garis –

garis air yang menggambarkan bentuk lambung kapal yang

divisualisasikan dalam 3 (tiga) gambar proyeksi: Sheer plan, Body plan

dan Half breadth plan.”

Disusun oleh:

Muh. Masfu’ Ma’sum

Nrp:33311401020

Surabaya, 07Juli 2015

Mengetahui dan menyetujui

Dosen Pembimbing

Tristiandinda P., ST. M. Musta’in, ST.,MT

PROGRAM STUDI TEKNIK BANGUNAN KAPAL

Page 3: Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Negeri Madura

iii

POLITEKNIK NEGERI MADURA

2015

PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

berkat rahmad, hidayah dan anugerah-Nya sehingga kami dapat

menyelesaikan Tugas Rencana Garis (Lines Plan) tepat pada waktu

yang telah ditentukan.

Tugas ini terdiri dari penentuan Curve of Sectional Area (CSA)

dengan menggunakan metode NSP diagram, bentuk lambung kapal yang

diperoleh berdasarkan perencanaan garis air muat pada masing – masing

station dan perancangan body plan yang pada akhirnya diproyeksikan

menjadi Sheer Plan (bow – bow battock line) dan Half Breadth Plan.

Keseluruhan bentuk perancangan dikoreksi sedemikian rupa sehungga

memenuhi syarat yang telah ditentukan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa perencanaan ini masih jauh

dari sempurna sehingga kami sangat mengharapkan saran, masukan dan

sanggahan yang bersifat membangun kearah yang lebih baik.

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya

kepada Ibu. Tristiandinda P., ST. dan Bpk. M. Musta’in, ST.,MT.

selaku dosen pembimbing Tugas Rencana Garis (TRG) serta rekan – rekan

yang telah memberikan bantuan pada saat diskusi.

Semoga laporan tugas rencana garis ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca maupun penulis untuk tugas perencanaan selanjutnya.

Surabaya, 07 Juli 2015

Penulis

Page 4: Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Negeri Madura

iv

Page 5: Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Negeri Madura

iii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................ii

PENGANTAR..............................................................................................iii

DAFTAR ISI................................................................................................iii

BAB 1. PENDAHULUAN...........................................................................1-1

BAB 2. PERHITUNGAN PARAMETER UTAMA.............................................2-4

2.1. Ukuran Utama Kapal (Princilpe Dimension).................................2-4

2.2. Panjang Garis Air (LWL)...............................................................2-4

2.3. Panjang Displacement (Ldisp)........................................................2-5

2.4. Speed Constant..........................................................................2-5

2.5. Grafik NSP...................................................................................2-5

2.6. Volume Displacement (Vdisp)........................................................2-6

2.7. Luasan Midship Kapal (Am)..........................................................2-6

2.8. Menghitung Letak LCB (Longitudinal Center Of Bouyancy)..........2-7

BAB 3. CURVE OF SECTIONAL AREA (CSA)..............................................3-1

3.1. Menghitung Prosentase Luasan Tiap Station Terhadap Luas

Midship Kapal..............................................................................3-1

3.2. Langkah-Langkah Menggambar CSA...........................................3-2

3.3. Koreksi Volume dan LCB.............................................................3-4

BAB 4. KURVA A/2T DAN B/2...................................................................4-1

4.1. Perhitungan Cwl dan Awl...............................................................4-1

4.2. Kurva A/2T.................................................................................4-1

4.3. Kurva B/2....................................................................................4-2

Page 6: Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Negeri Madura

iv

4.4. Koreksi A/2t dan B/2...................................................................4-3

BAB 5. PROSES GAMBAR........................................................................5-5

5.1. Menggambar Body Plan.............................................................5-5

5.2. Merencanakan Bentuk Haluan Dan Buritan.................................5-6

5.3. Geladak Utama...........................................................................5-7

5.4. Menentukan Forecastle Deck (Geladak Akil)..............................5-10

5.5. Menentukan Poop Deck (Geladak Kimbul).................................5-10

5.6. Menentukan Bulwark (Kubu – kubu)..........................................5-10

REFERENSI.............................................................................................5-1

Page 7: Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Negeri Madura

1

(LINES PLAN)

BAB 1.PENDAHULUAN

Rencana garis adalah penggambaran bentuk potongan – potongan badan

kapal, baik secara memanjang maupun melintang. Gambar rencana garis

ini nantinya akan menjadi acuan / dasar dalam melakukan penggambaran

selanjutnya.

Adapun istilah – istilah yang dipakai dalam penggambaran rencana

garis adalah sebagai berikut:

After Perpendicular (AP)

Atau garis tegak buritan, adalah garis yang terletak pada linggi kemudi

bagian belakang atau terletak pada sumbu kemudi.

Fore Perpendicular (FP)

Atau garis tegak haluan, adalah garis yang terletak pada titik potong

antara linggi haluan dengan garis air pada sarat muat yang telah

direncanakan.

Length Between Perpendicular (Lpp)

Jarak mendatar antara dua garis tegak AP dan FP.

Length of Water Line (Lwl)

Panjang garis air kapal secara menyeluruh dari haluan sampai buritan

yang diukur pada sarat muat yang direncanakan.

Breadth Moulded (Bmld)

Lebar maksimum kapal yang diukur dari sebelah dalam pelat kulit (tidak

termasuk pelat kulit).

Depth (H)

Jarak vertikal (tinggi kapal) dari garis dasar kapal sampai geladak menerus

diukur pada sisi tengah kapal.

Page 8: Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Negeri Madura

2

(LINES PLAN)

Draught (T)

Jarak vertikal (tinggi kapal) dari garis dasar kapal samapi garis air kapal

pada sarat muat yang direncanakan.

Coeffisien Block (Cb)

Perbandingan antara bentuk kapal dibawah sarat dengan balok yang

dibentuk oleh panjang kapal, lebar kapal dan sarat kapal.

Coeffisien Prismatik (Cp)

Perbandingan antara bentuk kapal dibawah sarat dengan sebuah prisma

yang dibentuk oleh bidang tengah kapal.

Coeffisien Midship (Cm)

Perbandingan antara bentuk bidang tengah kapal (midship) dengan

sebuah bidang yang dibentuk oleh panjang kapal dan lebar kapal.

Midship

Potongan melintang pada bagian tengah kapal.

Center Line

Potongan memanjang pada bagian tengah kapal.

Base Line

Garis dasar kapal

Station

Pembagian panjang kapal menjadi 20 bagian dengan jarak yang sama.

Body Plan

Proyeksi bentuk potongan – potongan badan kapal secara melintang pada

setiap station dilihat dari depan atau belakang.

Buttock Line

Proyeksi bentuk potongan – potongan badan kapal secara memanjang

vertikal.

Page 9: Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Negeri Madura

3

(LINES PLAN)

Water Line

Proyeksi bentuk potongan – potongan badan kapal secara memanjang

horisontal.

Transom

Bentuk buritan kapal yang berupa bidang lurus.

Upper Deck

Garis geladak utama kapal dari ujung haluan sampai ujung buritan kapal.

Poop Deck

Geladak tambahan yang terletak diatas geladak utama kapal pada bagian

buritan kapal.

Forecastle Deck

Geladak tambahan yang terletak diatas geladak utama kapal pada bagian

haluan kapal.

Bulwark

Pagar kapal yang terletak pada bagian tepi kapal.

Sent

Garis yang ditarik pada salah satu atau beberpa titik yang terletak di garis

tengah (centre line) dan membuat sudut dengan garis tengah.

Ordinate Half Breadth

Jarak vertikal antara centre line dengan garis base line pada sarat

tertentu.

Sheer

Lengkungan kemiringan geladak kearah memanjang kapal.

Chamber

Lengkungan kemiringan geladak kearah melintang kapal.

Page 10: Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Negeri Madura

4

(LINES PLAN)

BAB 2.PERHITUNGAN PARAMETER UTAMA

2.1. UKURAN UTAMA KAPAL (PRINCILPE DIMENSION)

Merupakan ukuran – ukuran yang digunakan sebagi acuan dalam

merencanakan sebuah bentuk kapal.

Lpp : 99,97 m

B : 16,74 m

H : 9 m

T : 7,25 m

Vs : 13,5knot

Type : Container Ship

Metode : NSP

Dari ukuran utama kapal tersebut diatas dapat dihitung komponen-

komponen yang lain yang dipakai dalam penggambaran rencana garis

kapal :

2.2. PANJANG GARIS AIR (LWL)

Lwl adalah panjang garis air yang diukur dari perpotongan linggi buritan

dengan garis air muat sampai dengan perpotongan linggi haluan dengan

garis air muat

Lwl dirumuskan sebagai pertambahan panjang dari Lpp sebesar 4% , atau

dapat di tunjukkan dengan rumusan :

Lwl = (1 + 4%) Lpp

= (1 + 4%) 99,97

Page 11: Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Negeri Madura

5

(LINES PLAN)

= 103,969 meter

2.3. PANJANG DISPLACEMENT (LDISP)

Panjang displacement merupakan panjang kapal yang imajiner, Ldisp

terjadi karena adanya perpindahan fluida akibat tercelupnya badan kapal,

Ldisp dipakai untuk menghitung besar luasan – luasan bagian yang tercelup

air, pada saat dibagi menjadi dua puluh station.

Ldisp dapat diartikan juga sebagai panjang rata-rata antara Lwl dan Lpp,

atau bisa diformulasikan sebagai berikut:

Ldisp = ½ (Lwl + Lpp)

= ½ (103,969 +99,97)

= 101,969 meter

2.4. SPEED CONSTANT

Dalam perhitungan speed constant ini L yang digunakan adalah

Ldisplacement dalam satuan feet, dan kecepatan kapal (Vs) yang dipakai

dalam satuan knot. Speed constant ini tanpa satuan (non dimensional)

Speed Constan = Vs

√Ldisp

= 13,5knot /√334,4596 feet

= 0,74

2.5. GRAFIK NSP

Dalam pembacaan grafik NSP (Nederlandsche Scheepsbouw

Proefstasioen), acuan yang dugunakan adalah speed constant. Dari Nilai

speed constant yang sudah dihitung diatas dicari pada grafik NSP,

kemudian ditarik garis lurus secara horizontal, memotong kurva-kurva (1-

19) tiap station kapal.

Page 12: Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Negeri Madura

6

(LINES PLAN)

Perpotongan garis didapatkan nilai :

o Cm disp (β) : 0,99523

o Cb disp (δ) : 0,67843

o Cp disp (φ) : 0,68168

Perpotongan garis dengan tiap kurva ditarik garis lurus keatas

didapatkan nilai prosentase luasan terhadap midship kapal.

(dimasukkan tabel 1)

Perpotongan garis dengan kurva b, ditarik garis kebawah didapatkan

nilai prosentase LCB terhadap Ldisp.

%LCB disp : 0,34%

Grafik NSP

2.6. VOLUME DISPLACEMENT (VDISP)

Vdisp = displ x Lwl x B x T

= 0,67843 x 103,969 x 16,74 x 7,25

= 8395,94 m3

Page 13: Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Negeri Madura

7

(LINES PLAN)

2.7. LUASAN MIDSHIP KAPAL (AM)

Amidship = Cm x B x T

= 0,99523 x 16,74 x 7,25

= 120,786 m2

2.8. MENGHITUNG LETAK LCB (LONGITUDINAL CENTER OF BOUYANCY)

LCB Displacement (LCBdisp)

Berdasarkan diagram NSP pada lengkung (lihat poin 2.4.3)

LCBdisp = %LCB disp x Ldisp

= 0,34% x 101,969 meter

= 0,3467 meter

LCB Perpendicular (LCBpp)

LCBpp = LCBdisp - ½(Lwl - Lpp)

=0,3467 - ½(103,969 – 99,97)

= -1,6527 meter

Page 14: Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Negeri Madura

1

(LINES PLAN)

BAB 3.CURVE OF SECTIONAL AREA (CSA)

CSA ( Curve of Sectional Area) merupakan kurva yang menunjukan

luasan kapal tiap – tiap station. Mengacu pada persentase luasan yang

didapat dari NSP diagram yang dikalikan dengan luasan midship dari kapal

, maka akan diperoleh luasan kapal pada tiap stationnya ( tabel 1 ).

3.1. MENGHITUNG PROSENTASE LUASAN TIAP STATION TERHADAP LUAS MIDSHIP KAPAL.

Dari hasil pembacaan grafik NSP pada poin 2.5 diatas, maka

dimasukkan dalam tabel 1. Dan selanjutnya dihitung luasan tiap-tiap

stationya.

Tabel 1. Persentase luas tiap station terhadap luas midship

No Station

% Luas Station Luas Station x Amidship

0 0% 01 18% 21,272 36% 43,493 57% 68,554 73% 88,665 87% 104,766 94% 113,957 98% 118,58 100% 120,459 100% 120,79

10 100% 120,7911 100% 120,7912 100% 120,7913 97% 117,3114 90% 109,2515 79% 95,0316 63% 76,0217 42% 50,59

Page 15: Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Negeri Madura

2

(LINES PLAN)

18 22% 27,119 9% 11,07920 0% 0

3.2. LANGKAH-LANGKAH MENGGAMBAR CSA

1. Menggambarkan garis horizontal dengan memakai Ldisp ( skala ).

2. Garis horizontal ( Ldisp ) tadi dibagi menjadi 20 bagian.

3. Pada setiap titik ordinat Ldisp yang telah dibuat ( 0 – 20 ), kita tarik

garis vertikal ( tegak lurus dengan garis horizontal ) dengan

panjang sesuai perhitungan Astation ( skala ) (lihat tabel 1)

4. Menghubungkan ordinat – ordinat yang didapat mulai dari station 0

sampai 20 sehingga membentuk sebuah kurva yang disebut

dengan CSAdisp ( Curve of Sectional Area Displacement ).

5. Tentukan Midship kapal dengan dengan membagi Ldisp tadi menjadi

2 bagian yang sama panjang ( pada station 10 ).

6. Dari titik tersebut (station 10 dari Ldisp), dibuat garis tegak lurus

dengan Ldisp kebawah ( jangan terlalu panjang , hanya sebagai garis

bantu ),

7. Dari tersebut dibuat garis dibawah Ldisp ( sejajar dengan Ldisp )

dengan ukuran ½ Lwl kekiri dan ½ Lwl kekanan pada arah

horizontal.

Ujung kanan dari garis Lwl merupakan Fore Perpendicular (FP) dari

kapal., FP ini dipakai sebagai acuan dalam pembuatan garis Lpp.

Buat garis Lpp yang dimulai dari titik Fp tadi yang ditarik garis

bantu kebawah, lalu kita gambarkan garis horizontal kekiri

sepanjang Lpp

8. Setelah Kita menggambar Lpp, kita bagi Lpp menjadi 20 bagian /

station dan pada station 0 (bagian paling kiri )merupakan After

Perpendicular (AP) dan pada stataion 10 merupakan midship kapal

yang sesungguhnya.

Page 16: Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Negeri Madura

3

(LINES PLAN)

9. Antara Ldisp dan Lwl pada gambar kita lihat ada perbedaan panjang

( Lwl > Ldisp ), sehingga ada penambahan station ( -1; -2) .maka

grafik CSA kita fairkan sesuai panjang Lwl.

10. Dengan menggunakan axis Lpp pada tiap station tersebut kita tarik

garis keatas memotong kurva CSA , maka perpotongan tadi kita

ukur nilai luasan yang yang baru untuk tiap stationnya.

(dimasukkan dalam tabel 2)

Karena terjadi penambahan, maka CSA Perpendicular atau CSA

perlu dilakukan koreksi terhadap volume dan letak LCB nya.

3.3. KOREKSI VOLUME DAN LCB

INGAT:

Dalam memasukkan luasan station baru ke tabel 2 dari CSA,

jangan lupa dikalikan lagi dengan skala yang dubuat.

Tabel 2. Tabel Koreksi Volume Displacemet dan letak LCB

NO STATION

A SATION BARU

FAKTOR SIMPSON

A STATION.

FS

FAKTOR MOMEN A STATION. FS.FM

-2 0 0,4 0 -10,8 0-1 2,13 1,6 3,408 -10,4 -35,4432

Page 17: Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Negeri Madura

4

(LINES PLAN)

AP 5,02 1,4 7,028 -10 -70,281 22,03 4 88,12 -9 -793,082 47,72 2 95,44 -8 -763,523 71,8 4 287,2 -7 -2010,44 91,38 2 182,76 -6 -1096,565 106,27 4 425,08 -5 -2125,46 114,57 2 229,14 -4 -916,567 118,74 4 474,96 -3 -1424,888 120,5 2 241 -2 -4829 120,79 4 483,16 -1 -483,16

10 120,79 2 241,58 0 011 120,79 4 483,16 1 483,1612 120,53 2 241,06 2 482,1213 117,58 4 470,32 3 1410,9614 109,66 2 219,32 4 877,2815 96,2 4 384,8 5 192416 77,44 2 154,88 6 929,2817 52,43 4 209,72 7 1468,0418 29,72 2 59,44 8 475,5219 13,09 4 52,36 9 471,24FP 0 1 0 10 0

JUMLAH 5033,936 -1679,68

3.3.1 Volume dan LCB Simpson

Jarak Station

h = Lpp / 20

= 99,97 / 20

=4,9985 meter

Volume Simpson

Vsimp = ⅓ 1 h

= ⅓ x 5033,936 x 4,9985

= 8387,38 meter3

LCB Simpson

LCBsimp = (2 / 1) h

= (-1679,68 / 5033,936) x 4,9985

= -1,6679 meter

Page 18: Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Negeri Madura

5

(LINES PLAN)

3.3.2 Koreksi Volume dan LCB

Koreksi Volume

Vol = [(Vsimp – Vdisp) / Vdisp] x 100%

= [(8387,38 – 8395,94) / 8395,94 ] x 100%

= -0,10 % ≤ 0.5 %

Koreksi LCB

LCB = [(LCBsimp – LCBpp) / Lpp] x 100%

= [(-1,6679 – (-1,6527)) / 99,97] x 100%

= -0,02% ≤ 0.1 %

Page 19: Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Negeri Madura

6

(LINES PLAN)

Page 20: Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Negeri Madura

1

(LINES PLAN)

BAB 4.KURVA A/2T DAN B/2

4.1. PERHITUNGAN CWL DAN AWL

Menghitung Coeficient of Water Line (Cwl)

Cwl = 0.248 + 0.778 x wl

= 0.248 + 0.778 x 0,71968

= 0,80791

Area of Water Line (Awl)

Awl = Lwl B Cwl

= 103,969 x 16,74 x 0,80791

=1406,12 meter2

Angle of Entrance

Didapatkan dari grafik “Angle of Entrance” yang diambil dari buku

“Fundamental of Ship Resistenace and Propulsion” oleh Ir. A.J.W. Lap

didapatkan sudut masuk sebesar 22,20.

4.2. KURVA A/2T

Langkah – langkah penggambaran Kurva A/2T:

1. Kurva A/2T didapat dengan membagi luasan pada setiap station

dengan dua kali tinggi sarat.

2. Besaran atau nilai – nilai yang didapat dari hasil pembagian tersebut

kemudian kita masukan / ukurkan kearah vertikal pada garis Lpp pada

setiap stationnya.

Page 21: Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Negeri Madura

2

(LINES PLAN)

3. Ordinat – ordinat yang ada kemudian dihubungkan mulai dari station -

2 sampai dengan station FP.

4.3. KURVA B/2

B/2 adalah lebar keseluruhan suatu kapal dibagi dua. Untuk

mengambarkan B/2, maka langkah pertama yang harus ditempuh adalah :

1. kita harus menentukan sudut masuk garis air pada grafik dengan

cara menentukan φ pada sumbu x kemudian ditarik garis lurus ke

atas sampai memotong garis kontinu pada grafik dan dari titik temu

itu kita tarik garis horisontal maka akan mendapatkan nilai sudut

masuk garis air.

Mencari Sudut Masuk

φf = φLpp + (1,4 + φLpp )x e %

diketahui :

e = 0,34 % ---- dari grafik NSP, LCB.

φLpp (Cppp) =φNSPx (Ldisp/Lpp) --- φNSP: koefisien perismatic dari Grafik NSP

=0,68168 x ( 101,969 / 99,97)

= 0,76347

2. kemudian menentukan nilai b/2 yang mempunyai persen luas 100%

kemudian kita tambahkan untuk 1 atau 2 station ke depan dan ke

belakang inilah yang dinamakan dengan Paralel Middle Body.

3. Kemudian dari Paralel Middle Body kita desain sendiri garis

melengkung yang stream line yang berakhir pada station –2 untuk

buritan dan untuk haluan berakhir pada station 20 dan sudut masuk

kita tambahkan beberapa cm dari FP.

4. Untuk yang bagian AP, dalam mendesain kita harus benar-benar

memperhatikan luas Engine Room yaitu kira-kira dari station –2

sampai 4.

Page 22: Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Negeri Madura

3

(LINES PLAN)

5. terakhir kali setelah gambar B/2 terbentuk maka kita akan

memperoleh nilai B/2 tiap station dengan cara mengukur panjang

garis vertikal dan dikalikan dengan skalanya.(dimasukkan kedalam

tabel)

6. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada Tabel Perhitungan

4.4. KOREKSI A/2T DAN B/2

Tabel Koreksi Kurva A/2T dan B/2

NO STATIO

N

A SATIO

N BARU

FAKTOR SIMPSO

N

B Station A/2T B. FS B Station/

2

B' Station/

2

B' X S

-2 0 0,4 0 0 0 0 0 0-1 2,13 1,6 0,2952 0,14689

70,47232

10,1476 2,01 6,432

AP 5,02 1,4 0,695731 0,346207

0,974023

0,347865

3,42 9,576

1 22,03 4 3,053177 1,51931 12,21271

1,526588

5,61 44,88

2 47,72 2 6,613599 3,291034

13,2272 3,3068 6,79 27,16

3 71,8 4 9,950889 4,951724

39,80356

4,975445

7,53 60,24

4 91,38 2 12,66452 6,302069

25,32903

6,332258

7,95 31,8

5 106,27 4 14,72815 7,328966

58,91259

7,364074

8,14 65,12

6 114,57 2 15,87846 7,901379

31,75692

7,93923 8,22 32,88

7 118,74 4 16,45639 8,188966

65,82555

8,228193

8,27 66,16

8 120,5 2 16,70031 8,310345

33,40062

8,350154

8,33 33,32

9 120,79 4 16,7405 8,330345

66,962 8,37025 8,33 66,64

10 120,79 2 16,7405 8,330345

33,481 8,37025 8,33 33,32

Page 23: Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Negeri Madura

4

(LINES PLAN)

11 120,79 4 16,7405 8,330345

66,962 8,37025 8,33 66,64

12 120,53 2 16,70447 8,312414

33,40893

8,352233

8,31 33,24

13 117,58 4 16,29562 8,108966

65,18248

8,14781 8,25 66

14 109,66 2 15,19797 7,562759

30,39595

7,598987

8,05 32,2

15 96,2 4 13,33253 6,634483

53,33011

6,666264

7,63 61,04

16 77,44 2 10,73255 5,34069 21,46509

5,366273

6,86 27,44

17 52,43 4 7,266367 3,615862

29,06547

3,633183

5,72 45,76

18 29,72 2 4,118947 2,049655

8,237895

2,059474

4,19 16,76

19 13,09 4 1,814166 0,902759

7,256665

0,907083

2,25 18

FP 0 1 0 0 0 0 0 0JUMLAH jmlah Awl

Perencan697,662

1Jumlah B' Station 844,60

8

Tabel 3. Koreksi kurva A/2T dan B/2

Luas Garis Air Simpson (Awlsimp)

Awlsimp = 2 ⅓ 3 h

= 2 x ⅓ x 844,608 x 4,9985

= 1407,26 meter2

Koreksi Luas Garis Air

Awl = [(Awlsimp – Awl) / Awl] x 100%

= [(1407,26. – 1406,12) / 1406,12] x 100%

= 0,08% ≤ 0.1 %

Page 24: Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Negeri Madura

5

(LINES PLAN)

Page 25: Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Negeri Madura

6

(LINES PLAN)

BAB 5.PROSES GAMBAR

5.1. MENGGAMBAR BODY PLAN

Pertama-tama dibuat empat persegi panjang dengan jarak kedua sisi-

sisinya adalah (½) B dan T.

Pada garis air T diukur garis b yang besarnya seper dua (½) luasan station

dibagi T atau dalam perhitungan merupakan harga A/2T kemudian ditarik

garis vertikal kebawah sejajar dengan center line (CL) sehingga terbentuk

persegi panjang ABCD.

Pada garis air dukur suatu jarak yang besarnya b/2 yang merupakan harga

dari (½) lebar garis air yang direncanakan pada tiap station yang

bersangkutan.

Dari titik E akan dibuat bentuk station sedemikian rupa sehingga luasan

EOC sama dengan AOB dan letak titik O dari masing-masing station harus

merupakan garis lengkung yang fair, setelah bentuk station selesai maka

langkah selanjutnya dilakukan pengecekan terhadap volume displacement

yang sesuai dengan perencanaan sebelumnya dengan toleransi koreksi

tidak lebih dari 0,5 % dengan mengabaikan volume cant part.

Dari penjabaran diatas dapat diilustrasikan sebagai berikut :

Page 26: Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Negeri Madura

7

(LINES PLAN)

5.2. MERENCANAKAN BENTUK HALUAN DAN BURITAN

Bentuk haluan dan buritan direncanakan sedemikian rupa agar dapat

memberikan bentuk dan karakter yang sesuai dengan bentuk badan kapal

yang direncanakan. Bentuk haluan dan buritan yang direncanakan adalah

sebagaimana pada gambar berikut ini.

Gambar 2. Rencana

bentuk haluan

15.0°

Sarat (T)

19 FP18

Base Line

Page 27: Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Negeri Madura

8

(LINES PLAN)

Gambar 3. Rencana bentuk buritan

5.3. GELADAK UTAMA

Pada geladak utama terdapat dua kelengkungan yang dipandang pada 2

(dua) sisi yaitu kelengkungan memanjang dan kelengkungan melintang.

Lengkung memanjang disebut sebagai Sheer dan lengkung melintang

disebut sebagai Chamber.

Untuk kelengkungan memanjang biasanya dilakukan koreksi berdasarkan

Sheer standart. Sheer juga berfungsi sebagai daya apung cadangan pada

kapal. Apabila sheer yang direncanakan lebih kecil dari sheer standart

maka koreksi yang dilakukan berupa penambahan terhadap sheer sampai

memenuhi sarat sheer standart sedangkan apabila sheer yang

direncananakan lebih besar dari sheer standart maka koreksi dianggap

sama dengan nol (0).

Sheer standart untuk dry cargo dirumuskan sebagai berikut :

Page 28: Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Negeri Madura

9

(LINES PLAN)

Lokasi Formula Sheer Standar (mm)

AP 25 x (L/3 + 10) 1083,08333

1/6 dari AP

11.1 x (L/3 + 10) 480,889

1/3 dari AP

2.8 x (L/3 + 10) 121,305333

Midship 0 0

1/3 dari FP

5.6 x (L/3 + 10) 242,610667

1/6 dari FP

22.2 x (L/3 + 10) 961,778

FP 50 x (L/3 + 10) 2166,16667

Tabel 4. Perhitungan sheer standar

Dikarenakan kapal direncanakan tanpa menggunakan sheer maka perlu

dilakukannya koreksi. Koreksi dilakukan mengacu kepada International

Convention on Load Lines, 1966 yang telah mengalami perbaikan / revisi

pada tahun 1988.

Tujuan pokok dari penentuan Load Line adalah untuk memastikan bahwa

kapal memiliki cukup cadangan daya apung dan stabilitas yang baik ketika

melakukan pelayaran.

Sedangkan untuk kelengkungan secara melintang (chamber) dirumuskan

sebagai perbandingan antara lebar (B) dengan 50, berdasarkan tiap

station diperoleh (B/50) setempat sebagai berikut:

NO STATIO

N

FAKTOR SIMPSO

N

B Station

A/2T B. FS B Station/

2

B' Station/

2

B' X S Chamber

(m)-2 0,4 0 0 0 0 0 0 0-1 1,6 0,2952 0,14689

70,47232

10,1476 2,01 6,432 0,12864

AP 1,4 0,695731

0,346207

0,974023

0,347865 3,42 9,576 0,19152

1 4 3,053177

1,51931 12,21271

1,526588 5,61 44,88 0,8976

2 2 6,613599

3,291034

13,2272 3,3068 6,79 27,16 0,5432

3 4 9,950889

4,951724

39,80356

4,975445 7,53 60,24 1,2048

4 2 12,66452

6,302069

25,32903

6,332258 7,95 31,8 0,636

Page 29: Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Negeri Madura

10

(LINES PLAN)

5 4 14,72815

7,328966

58,91259

7,364074 8,14 65,12 1,3024

6 2 15,87846

7,901379

31,75692

7,93923 8,22 32,88 0,6576

7 4 16,45639

8,188966

65,82555

8,228193 8,27 66,16 1,3232

8 2 16,70031

8,310345

33,40062

8,350154 8,33 33,32 0,6664

9 4 16,7405 8,330345

66,962 8,37025 8,33 66,64 1,3328

10 2 16,7405 8,330345

33,481 8,37025 8,33 33,32 0,6664

11 4 16,7405 8,330345

66,962 8,37025 8,33 66,64 1,3328

12 2 16,70447

8,312414

33,40893

8,352233 8,31 33,24 0,6648

13 4 16,29562

8,108966

65,18248

8,14781 8,25 66 1,32

14 2 15,19797

7,562759

30,39595

7,598987 8,05 32,2 0,644

15 4 13,33253

6,634483

53,33011

6,666264 7,63 61,04 1,2208

16 2 10,73255

5,34069 21,46509

5,366273 6,86 27,44 0,5488

17 4 7,266367

3,615862

29,06547

3,633183 5,72 45,76 0,9152

18 2 4,118947

2,049655

8,237895

2,059474 4,19 16,76 0,3352

19 4 1,814166

0,902759

7,256665

0,907083 2,25 18 0,36

FP 1 0 0 0 0 0 0 0

Tabel 6. Penentuan tinggi chamber

Page 30: Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Negeri Madura

11

(LINES PLAN)

5.4. MENENTUKAN FORECASTLE DECK (GELADAK AKIL)

Forecastle deck merupakan bangunan yang terletak tepat diatas

main deck pada bagian haluan yang memiliki ketinggian 2.5 meter diukur

dari geladak utama (upper deck side line) sedangkan untuk panjang dari

bangunan ini tidak ditentukan besarnya sehingga direncanakan sama

dengan jarak FP sampai station 18 atau mendekati dari sekat tubrukan

(collision bulkhead).

5.5. MENENTUKAN POOP DECK (GELADAK KIMBUL)

Poop deck merupakan bangunan yang terletak diatas main deck

pada bagian buritan yang memilki ketinggian 2.5 meter diukur dari

geladak utama (upper deck side line) sedangkan untuk panjang dari

bangunan ini tidak ditentukan besarnya sehingga direncanakan sepanjang

jarak antara ujung kapal pada bagian buritan sampai pada sekat depan

kamar mesin (kurang lebih pada station 4).

5.6. MENENTUKAN BULWARK (KUBU – KUBU)

Bulwark merupakan pagar yang terbuat dari plat yang terletak pada

geladak tepi pada upper deck, forecastle deck dan poop deck yang

berfungsi sebagai pembatas untuk sisi kapal pada geladak paling rendah.

Direncanakan setinggi 1000 mm diukur pada geladak terendah.

Page 31: Format laporan lines plan (nsp) Ship Building Engineering 2015 Politeknik Negeri Madura

1

(LINES PLAN)

REFERENSI

Menggambar Lines Plan, Tristiandinda 2015

Rencana Garis, Gaguk Suhartono FTK ITS 2012

Format Laporan Lines Plan (NSP) TBK 2013