Form-evaluasi Diri Prodi Ilmu Politik Fisip Unas-21-Juli

111
EVALUASI DIRI PROGRAM STUDI SARJANA PROGRAM STUDI ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS NASIONAL JAKARTA 2011 Jl. Sawo Manila No.61 Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta 12520

Transcript of Form-evaluasi Diri Prodi Ilmu Politik Fisip Unas-21-Juli

PEDOMAN EVALUASI-DIRI PROGRAM STUDI D-II PGTK

PAGE

EVALUASI DIRI

PROGRAM STUDI SARJANA

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS NASIONAL

JAKARTA

2011

Jl. Sawo Manila No.61 Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta 12520

Telp. (021) 78833307, 780700 (Hunting), Fax. 7802718, 7802719

Homepage : http://www.unas.ac.id, Email: [email protected]

I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN EVALUASI-DIRI

A. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Serta Strategi PencapaianProses berdirinya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) pada 15 Oktober 1949, bersamaan waktu dengan berdirinya Universitas Nasional, yang saat itu bernama Akademi Nasional, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan RI Nomor 548/S.-/1949 tertanggal 22 Desember 1949 yang ditandatangani S. Mangunsarkoro. Pada awal berdirinya, fakultas ini bernama Fakultas Sosial, Ekonomi dan Politik (SEP). Kemudian berganti nama menjadi Fakultas Ilmu Politik (FIP), dan sejak 1985 hingga sekarang nama yang dipakai adalah FISIP. Terkait dengan hal itu, keberadaan Program Studi (Prodi) Ilmu Politik, sebagai salah satu prodi di FISIP UNAS, telah berdiri sejak fakultas ini ada. Saat ini, dari lima prodi yang ada, yaitu Hubungan Internasional, Sosiologi, Komunikasi dan Administrasi Negara, maka Ilmu Politik merupakan prodi kelima dalam lingkungan FISIP dan menjadi yang tertua. Lulusannya merupakan hasil dari keseluruhan proses pembelajaran dan kurikulum yang diselenggarakan oleh Program Studi Ilmu Politik dengan mengacu pada pedoman akademik Universitas Nasional. Untuk mengetahui kualitas lulusan, kualitas kurikulum, mutu proses pembelajaran, dan berbagai perangkat akademik maupun administrasi dalam proses pembelajaran, tentunya Program Studi Ilmu Politik FISIP UNAS perlu diakreditasi. Pada tahun 2001, Program Studi Ilmu Politik FISIP UNAS telah melaksanakan akreditasi untuk pertamakalinya dengan hasil Akreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Empat tahun kemudian, tahun 2005, setelah melalui proses reakreditasi, peringkatnya meningkat menjadi Akreditasi A berdasarkan SK BAN Dikti Nomor : 08157/Ak-IX-S1-026/UNBIPT/I/2006.

Sebenarnya, proses reakreditasi Program Studi Ilmu Politik (Prodi) FISIP UNAS ini tidak hanya dimaksudkan sebagai upaya penjaminan mutu eksternal, namun juga untuk mengupayakan perbaikan prodi secara keseluruhan pada masa yang akan datang. Program Studi mempunyai tanggung jawab untuk senantiasa meningkatkan kualitas sebagai upaya untuk mewujudkan cita-citanya yang telah dirumuskan kedalam visi dan misinya. Visi dan Misi Program Studi Ilmu Politik telah dirumuskan mendasarkan kepada visi dan misi Universitas dan Fakultas. 1. Rumusan Visi Program Studi Sebuah visi lembaga yang merupakan bagian dari lembaga yang lebih besar diatasnya harus selaras dan konsisten dengan visi lembaga yang membawahinya. Untuk menguraikan konsistensi visi Program Studi dengan visi lembaga, maka dibawah ini kami jabarkan visi Universitas dan Fakultas. Visi tersebut adalah sebagai berikut:

Visi Universitas Nasional adalah Menjadikan UNIVERSITAS NASIONAL sebagai lembaga pendidikan yang dinamis dan progresif dalam menegakkan kebenaran dengan komitmen pada pembangunan nasional secara bertanggungjawab.Berdasarkan referensi Visi Universitas Nasional tersebut di atas, maka Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nasional merumuskan Visi sebagai berikut: Menjadikan fakultas yang diakui keunggulannya baik di dalam negeri dan regional dalam mengelola dan membina Ilmu Politik, Ilmu Hubungan Internasional, Ilmu Administrasi Negara, Sosiologi dan Ilmu Komunikasi yang dinamis dan progresif dalam menegakkan kebenaran dengan komitmen pada pembangunan nasional secara bertanggungjawab.Dengan mendasarkan pada kedua Visi lembaga diatas, Program Studi mempunyai visi sebagai berikut: Unggul dalam kajian Ilmu Politik yang berkomitmen terhadap pengembangan nilai-nilai demokrasi . Sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Universitas Nasional yang diarahkan untuk pengembangan sumberdaya yang dinamis dan progresif dalam menegakkan kebenaran dengan komitmen pada pembangunan nasional secara bertanggungjawab, visi Universitas, Fakultas dan program studi sudah selaras dan konsisten terhadap pengembangan keilmuan yang diarahkan untuk upaya pengembangan tersebut.

2. Rumusan Misi Program Studi

Misi merupakan grand design yang secara operasional berguna untuk mencapai visi yang telah ditetapkan sebuah lembaga, sehingga antara visi dan misi haruslah sejalan sehingga apa yang menjadi mimpi dapat terwujud. Selain itu, karena antara visi universitas, fakultas dan program studi sudah selaras dan konsisten, maka selanjutnya misi diantara ketiga lembaga tersebut haruslah sejalan.

Untuk dapat mengetahui misi-misi tersebut, dapat digambarkan sebagai berikut :

Misi Universitas Nasional:

Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam rangka terbinanya sumber daya manusia yang berjiwa kepeloporan dalam pengembangan ilmu dan kebudayaan yang bermanfaat bagi kehidupan umat manusia yang beradab dan sejahtera.

Misi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik :

1. Menyelenggarakan pendidikan dalam bidang ilmu sosial, ilmu politik dan ilmu budaya guna menghasilkan lulusan yang bermoral, memiliki sikap akademik dan profesional, keunggulan kompetitif, kemampuan kepemimpinan yang memadai, kemampauan memecahkan masalah dan beradaptasi dengan lingkungan.

2. Menyelenggarakan penelitian untuk mengembangkan ilmu sosial, ilmu politik dan ilmu budaya yang relevan dengan kepentingan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

3. Menyebarkan hasil penelitian melalui publikasi, kaji tindak dan penerapan ilmu sosial, ilmu politik dan ilmu budaya pada masyarakat, terutama dalam mengembangkan sumber daya manusia secara berkelanjutan.

4. Mengabdikan ilmu pada masyarakat sehingga mampu menjamin hidup asasi dan upaya peningkatan kemampuan masyarakat pada umumnya secara dinamis dan progresif dalam menegakkan kebenaran dengan komitmen pada pembangunan nasional secara bertanggungjawab

Misi Program Studi Ilmu Politik adalah:

1. Menghasilkan sarjana ilmu politik yang berkualitas serta berkomitmen terhadap pengembangan nilai-nilai demokrasi 2. Menyelenggarakan penelitian ilmu politik demi peningkatan pengembangan nilai-nilai demokrasi. 3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat untuk pengembangan nilai-nilai demokrasi Mencermati ketiga misi lembaga baik Universitas, Fakultas maupun Program Studi terlihat bahwa misi Program Studi sudah konsisten dengan misi Fakultas dan juga dengan misi Universitas, yaitu diarahkan kepada pengembangan ilmu sesuai dengan bidangnya yang ditujukan untuk pengembangan sumberdaya yang dinamis dan progresif dalam menegakkan kebenaran dengan komitmen pada pembangunan nasional secara bertanggungjawab.

3. Tujuan Program Studi

1. Meningkatkan kualitas proses pendidikan

2. Mempersiapkan lulusan yang siap dan mampu berkompetisi di pasar kerja baik lokal, nasional maupun internasional serta dinamis dan progresif

3. Meningkatkan atmosfir akademik yang mendukung penguatan kultur akademik

4. Mengembangkan ilmu dengan prinsip-prinsip dialogis, komunikasi dua arah dan egalitarian antar dosen dan mahasiswa.

5. Meningkatkan kualitas penelitian yang relevan dan aplikatif bagi kebaikan kehidupan masyarakat6. Melakukan diseminasi bagi pengembangan sumber daya secara berkelanjutan serta relevan dengan upaya ilmiah 7. Meningkatkan kebutuhan hidup asasi bagi masyarakat dan secara dinamis dan progresif.Penentuan tujuan tersebut, semata-mata merupakan turunan dari misi Program Studi dan merujuk kepada tujuan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, yaitu untuk peningkatan kualitas bidang-bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi yang disesuaikan dengan kajian Ilmu Politik. Tujuan ini dapat dicapai melalui proses belajar mengajar dengan kurikulum yang sudah dirumuskan. Proses belajar mengajar ini dilakukan dengan berbagai macam cara, baik belajar mengajar di dalam kelas dan di lapangan serta diakhiri dengan penyusunan tugas akhir berupa penulisan skripsi.

4. Sasaran Program Studi

Sasaran yang ingin dicapai Program Studi Ilmu Politik adalah :a. Menghasilkan kuantitas dan kualitas Lulusan yang mampu bersaing dalam bidangnya dengan target 70 % peserta didik, menempuh waktu studi 7-8 semester dengan IPK = > 3,00.

b. Menghasilkan penelitian yang berkualitas di bidang ilmu politik baik secara mandiri maupun bekerjasama dengan institusi lain, untuk itu setiap dosen melaksanakannya minimal satu kali dalam satu tahun ajaran

c. Menghasilkan kegiatan-kegiatan pengabdian pada masyarakat yang bermanfaat bagi masyarakat dan stakeholders lainnya dalam bentuk penyuluhan dan pelatihan serta seminar kajian ilmu politik

5. Strategi Pencapaian:

Penguatan Pengelolaan Program Studi

a. Menyusun sistem dan prosedur dalam semua kegiatan akademik dan non akademik sebagai standar operasional yang terstandarisasi

b. Mengoptimalkan peranan Unit Penjaminan Mutu (UPM) Tingkat Fakultas dan Universitas

c. Penetapan budaya organisasi

d. Pengukuran kinerja untuk semua personil di bidang akademik dan

non akademik

Bidang Pendidikan dan Pengajaran

a. Melakukan evaluasi atas kebijakan akademik secara berkala setiap

awal semester

b. Penggunaan kurikulum berbasis kompetensi

c. Pengembangan metode pembelajaran ke arah student centered learning (SCL)

d. Meningkatkan monitoring dan evaluasi dalam proses dan hasil

pembelajaran

Bidang Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat

a. Meningkatkan kuantitas dan berkualitas penelitian dosen, dengan

mewajibkan para dosen melaksanakan penelitian minimal satu hasil

penelitian dalam satu tahun

b. Meningkatkan kuantitas penelitian dosen yang terpublikasi

c. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pengabdian masyarakat yang dilakukan dosen dan tentunya dengan melibatkan mahasiswa

d. Mengadakan workshop/ pelatihan metodologi penelitian, dengan

mengundang narasumber ahli dari luar yang kompeten di bidang

penelitian

e. Pemberian insentif yang memadai untuk mendukung kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat dosen, dalam bentuk dana penelitian dan atau beban sks

f. Penyediaan sarana pendukung seperti berlangganan jurnal ilmiah, referensi yang memadai, memperluas akses sumber informasi

Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama

a. Meningkatkan peranan Senat Mahasiswa dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HIMAJIP) dengan meningkatkan alokasi anggaran untuk kegiatan dan meningkatkan jumlah beasiswa dari berbagai sumber

b. Meningkatkan peranan Keluarga Alumni FISIP UNAS (KALUNAS FISIP)

c. Meningkatan pelacakan alumni

d. Merintis kerjasama dengan berbagai institusi baik di dunia praktis maupun organisasi profesi

Bidang Sumberdaya Manusia

a. Mengirimkan/melaksanakan seminar/workshop/pelatihan untuk tenaga akademik dan non akademik

b. Mendorong studi lanjut bagi dosen S2 dan S3.

Bidang Sarana dan Prasarana

Peningkatan sarana dan prasarana untuk bidang akademik dan non akademik

Analisis Keterkaitan Antara Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi Berbagai aktivitas akademik program studi ini meliputi Tri Dharma Perguruan Tinggi harus mengacu pada pada Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang sudah ditetapkan oleh Program Studi. Keterkaitan di antara keempat hal inilah yang menjadi pedoman dalam kehidupan akademik di Program Studi ini.Visi Program Studi Ilmu Politik FISIP Universitas Nasional seperti yang sudah dipaparkan di atas, yakni: Menjadikan Program Studi Ilmu Politik sebagai salah satu institusi penyelenggara dan pengembangan kajian Ilmu Politik yang andal dan berkualitas di Indonesia, yang berkomitmen terhadap peningkatan kebutuhan hidup asasi dan kemampuan masyarakat pada umumnya secara dinamis dan progresif dalam menegakkan kebenaran dengan komitmen pada pembangunan nasional secara bertanggungjawab, merupakan visi besar Program Studi Ilmu Politik yang hasil dari turunan visi besar Universitas Nasional dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik itu sendiri. Visi ini sekarang menjadi pedoman bagi segenap sivitas akademika Program Studi Ilmu Politik FISIP UNAS, yang mengandung pengertian: pertama, Program Studi Ilmu Politik FISIP UNAS berkomitmen penuh untuk mewujudkan Program Studi terunggul dalam upaya mengembangkan keilmuannya. Kedua, ahli ilmu politik, lulusan Prodi Ilmu Politik UNAS yang berkualitas diharapkan dapat mengaplikasikan ilmunya bagi kepentingan dan kebutuhan masyarakat. Ilmuwan politik yang dihasilkan telah memiliki kemampuan, berintegritas, menguasai berbagai kajian dan pendekatan dalam perspektif ilmu politik juga berkemampuan dalam memecahkan masalah di bidang sosial-politik khususnya dan masalah sosial pada umumnya, dan dalam rangka menegakkan kebenaran dengan komitmen pada pembangunan nasional secara bertanggungjawab. Komitmen yang terintitusi oleh segenap sivitas akademika ini merupakan modal yang kuat dan selalu dilakukan oleh Program Studi Ilmu Politik secara berkesinambungan sehingga dapat mencapai hakekat tujuannya dengan baik. Berangkat dari dua pemahaman visi Program Studi Ilmu Politik di atas, perlu ada pemahaman lanjut yang harus dipahami luas oleh sivitas akademika, bahwa sesempurna apapun pencapaian visi yang diusung oleh sebuah institusi tidak akan tercapai jika tidak ada relevansinya dalam turunan misi institusi. Oleh karena itu, demi tercapainya visi besar Program Studi Ilmu Politik di atas, maka misi yang diyakini tepat adalah (1) Menyelenggarakan pendidikan ilmu politik guna menghasilkan lulusan yang bermoral, memiliki sikap akademik dan profesional, keunggulan kompetitif, kemampuan kepemimpinan yang memadai dan kemampuan memecahkan masalah, (2) Menyelenggarakan penelitian untuk mengembangkan ilmu politik yang relevan dengan kebutuhan masyarakat sehingga mampu menjamin hidup asasi dan upaya peningkatan kemampuan masyarakat pada umumnya secara dinamis dan progresif dalam menegakkan kebenaran dengan komitmen pada pembangunan nasional secara bertanggungjawab, (3) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat, berdasarkan kemanfaatan kajian ilmu politik, yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga mampu menjamin hidup asasi dan upaya peningkatan kemampuan masyarakat pada umumnya secara dinamis dan progresif dalam menegakkan kebenaran dengan komitmen pada pembangunan nasional secara bertanggungjawab.Hal yang terkait dengan misi program studi dapat diuraikan: Pertama, pencapaian visi Program Studi diharapkan terpenuhi dengan pelaksanaan pendidikan melalui proses belajar-mengajar dosen-mahasiswa (Proses Belajar Mengajar). Dengan upaya yang sungguh-sungguh dan pengajaran yang profesional maka visi akan tercapai. Kegiatan belajar-mengajar yang profesional meliputi: metode mengajar dosen yang efektif, komunikatif, diskursif dengan visualisasi dan sarana pendukung yang mampu menciptakan iklim belajar-mengajar yang kondusif. Selain itu juga proses belajar-mengajar pun harus mampu menstimulan kultur dan kedewasaan akademik dari mahasiswa melalui kegiatan-kegiatan ilmiah seperti penugasan mata kuliah, kultur kritis lewat partisipasi kelas, dan turun lapangan untuk mata kuliah tertentu yang relevan. Sehingga mahasiswa akan memahami permasalahan yag ada dimasyarakat dan paham bagaimana mengatasi masalah masyarakat. Selain itu, pengajar juga diharuskan mempersiapkan secara profesional materi dan berkas-berkas pengajaran yang dibutuhkan seperti Garis-garis Besar Pengajaran (GBPP) dan Satuan Acara Perkuliahanan (SAP) untuk lebih mempermudah proses belajar-mengajar.Selain profesionalitas para pengajarnya, tidak kalah pentingnya keseriusan dan semangat mahasiswa dalam proses pengajaran. Mahasiswa harus mampu pro-aktif dalam proses pengajaran yang dialami. Proses pro-aktif ini meliputi: semangat dalam mengikuti perkuliahan, partisipasi aktif, dan mengumpulkan literatur yang terkait dengan materi perkuliahan, baik dalam bentuk buku, jurnal, majalah, atau literatur dari internet.Selanjutnya, menyelenggarakan penelitian untuk mengembangkan ilmu politik yang relevan dengan kebutuhan masyarakat lokal, nasional, maupun internasional. Pencapaian visi besar di atas, diharapkan tercapai dengan meningkatkan wawasan keilmuan dan profesionalisme di bidang ilmu politik. Hal ini dilakukan dengan upaya menumbuhkan kultur dan kedewasaan akademik di seluruh sivitas akademika. Hal ini juga ditempuh dengan memperbanyak literatur program studi yang dibutuhkan, tradisi diskusi, tradisi menulis, penelitian dan aktivitas keilmuan lainnya.Selain itu, menyelenggarakan pengabdian masyarakat yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal, nasional, maupun internasional. Misi ketiga ini sesuai dengan Dharma ketiga dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Program Studi sangat concern pada amanat Tri Dharma Perguruan Tinggi yang menjadi acuan dalam kehidupan seluruh sivitas akademika program studi ini. Sivitas akademika berupaya sepenuhnya bahwa sebagai bentuk pengaplikasian pengetahuannya, sebelum menentukan bentuk dan kegiatan yang terkait dengan pengabdian masyarakat selalu melakukan kegiatan penyerapan aspirasi dan studi lapangan sehingga memahami apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.Dari analisis visi dan misi program studi yang sudah dijabarkan di atas, akan dihasilkan tujuan program studi yakni: (1) Meningkatkan kualitas proses pendidikan, mempersiapkan lulusan yang siap dan mampu berkompetisi di pasar kerja, berdasarkan kemanfaatan kajian ilmu politik, yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga mampu menjamin hidup asasi dan upaya peningkatan kemampuan masyarakat pada umumnya secara dinamis dan progresif dalam menegakkan kebenaran dengan komitmen pada pembangunan nasional secara bertanggungjawab. Tujuan kedua adalah mendukung penguatan kultur akademik berdasarkan kemanfaatan kajian ilmu politik, yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga mampu menjamin hidup asasi dan upaya peningkatan kemampuan masyarakat pada umumnya secara dinamis dan progresif dalam menegakkan kebenaran dengan komitmen pada pembangunan nasional secara bertanggungjawab.

Tujuan ketiga adalah meningkatkan kualitas penelitian berdasarkan kemanfaatan kajian ilmu politik, yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga mampu menjamin hidup asasi dan upaya peningkatan kemampuan masyarakat pada umumnya secara dinamis dan progresif dalam menegakkan kebenaran dengan komitmen pada pembangunan nasional secara bertanggungjawab

Dari tujuan-tujuan di atas, Program Studi Ilmu Politik juga memiliki sasaran yang ingin dicapai diantaranya adalah: mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, menumbuhkan sikap dan perilaku untuk berusaha mencapai yang terbaik dan berorientasi pada peningkatan nilai tambah melalui perbaikan proses dan inovasi. Dalam jangka panjang, Program Studi Ilmu Politik diharapkan dapat mensejajarkan diri dan berusaha menjadi program studi unggulan di negeri ini.Lulusan dari Program Studi Ilmu Politik diharapkan dapat mengembangkan konsep ilmu politik melalui proses-proses penelitian yang berkualitas sehingga hasil penelitian tersebut dapat digunakan sebagai pendekatan pemecahan suatu masalah di masyarakat terutama dengan pendekatan ilmu politik. Lulusan Program Studi Ilmu Politik, selain diharapkan dapat bekerja secara mandiri, juga dapat bekerjasama dengan lulusan dari program studi lain.Standar minimal yang diterapkan adalah secara umum perubahan dari konsep yang diperoleh dan aplikasinya, yang diukur dari jumlah SKS yang diambil dari jenis mata kuliah (wajib dan pilihan) dan Indeks Prestasi (IP) yang diperoleh yaitu minimal 144 SKS dan IPK rata-rata 3,00 dengan nilai tertinggi A dan nilai minimal C, mempunyai kemampuan berbahasa serta memperoleh nilai untuk matakuliah keahlian minimal B dan masa tunggu memperoleh pekerjaan pertama selama < 3 bulan.B. Tatapamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu

1. Sistem Tata Pamong

Sistem Tata Pamong dalam Program Studi Ilmu Politik tercermin pada Struktur Organisasi yang dapat digambarkan sebagai berikut:(a) Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Program Studi Ilmu Politik, FISIP Universitas Nasional bersifat sederhana dan fleksibel, sehingga dapat menyesuaikan dengan perubahan lingkungan tanpa kehilangan koordinasi. Penempatan staf pada setiap unit struktur berdasarkan kapasitas dan kapabilitasnya yang dilaksanakan secara transparan. Program Studi Ilmu Politik diketuai oleh Ketua Program Studi Ilmu Politik. Dalam menjalankan tugasnya, Ketua Program Studi Ilmu Politik dibantu oleh seorang Sekretaris. Program Studi Ilmu Politik memiliki sebuah laboratorium yaitu Laboratorium Ilmu Politik yang selama ini pekerjaannya dikoordinasikan oleh Pusat Penelitian Politik Indonesia. Ketua prodi juga berkoordinasi dengan bagian tata usaha.(b) Tata Cara Pemilihan Pimpinan

Tata cara pemilihan pimpinan Program Studi Ilmu Politik diatur dalam Pasal 7 Keputusan Rektor No. 139 Tahun 2008 mengenai Syarat dan Prosedur Pemilihan Pimpinan Fakultas dan Program Studi di lingkungan Universitas Nasional, yaitu melalui mekanisme :

1. Dosen tetap yang berminat menjadi calon Ketua Program Studi mendaftarkan diri ke Dekan;

2. Calon Ketua Program Studi yang memenuhi syarat dikonsultasikan oleh Dekan kepada Rapat Senat Fakultas;3. Dekan mengusulkan satu calon Ketua Program Studi kepada Rektor untuk ditetapkan

4. Apabila Rektor menolak calon Ketua Program Studi yang diusulkan, maka Dekan mengajukan calon Ketua Program Studi yang baru

(c) Etika Dosen/Mahasiswa/Tenaga KependidikanPeraturan kerja dan kode etik dosen telah dijabarkan pada Statuta Universitas Nasional dan beberapa Surat Keputusan (SK) Rektor Univ. Nasional dan SK Dekan FISIP, terkait dengan komitmennya terhadap tugas, akuntabilitas pelaksanaan tugas dosen dan kode etik pergaulan akademis. Mekanisme evaluasi kinerja tenaga kependidikan diatur dalam SK Rektor No.179/2002 tentang Peraturan Kepegawaian Universitas Nasional. Penilaian dalam Daftar Penilaian Pekerja Pegawai (DP3) dilakukan setiap tahun. Data Aktivitas Dosen dicatat dalam formulir Ekuivalensi Waktu Mengajar Penuh (EWMP) yang dilaporkan ke Universitas setiap akhir bulan kerja. Di samping itu, terdapat SK.Rektor Nomor 62. A Tahun 2002 yang mengatur tentang Tata Tertib Kehidupan Kampus yang ditujukan untuk seluruh sivitas akademika.(d) Sistem Penghargaan dan SanksiPenghargaan diberikan kepada Dosen, Tenaga Kependidikan dan Mahasiswa yang berprestasi baik, pada setiap tahunnya. Mekanisme pengusulan melalui unit masing masing di tingkat Program Studi, selanjutnya diajukan ke Fakultas dan diteruskan pada tingkat Universitas untuk dipilih menjadi dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa berprestasi tingkat Universitas. Prestasi yang telah dicapai adalah juara pertama dosen berprestasi tingkat Universitas pada tahun 2006 dan 2008. Penghargaan ini diumumkan pada saat peringatan Dies Natalis Universitas Nasional. Di sisi lain apabila terdapat dosen yang kinerjanya kurang baik diberi sanksi melalui teguran lisan dan selanjutnya diberi teguran tertulis. Di lingkungan Tenaga Kependidikan, dalam rangka peringatan Dies Natalis Universitas setiap tahunnya dipilih seorang Tenaga Kependidikan Terbaik dari tingkat Fakultas yang selanjutnya diajukan dalam Pemilihan Tenaga Kependidikan Teladan di Lingkungan Universitas. Demikian halnya Tenaga Kependidikan yang kinerjanya kurang baik mendapat teguran lisan maupun tertulis sampai dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) sesuai aturan yang ada di Universitas Nasional berpedoman pada Undang-Undang. Mahasiswa berprestasi juga diberikan penghargaan berupa beasiswa dan seleksi mahasiswa berprestasi tingkat fakultas, universitas dan selanjutnya dikirim mengikuti seleksi mahasiswa berprestasi tingkat Kopertis Wilayah III. Setiap kali penyelenggaraan yudisium wisuda sarjana, satu orang lulusan terbaik di tiap fakultas mendapat penghargaan sebagai wisudawan terbaik dan berhak mendapat kenang-kenangan berupa cincin emas. Dan apabila mahasiswa melakukan pelanggaran akan diberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku di Universitas Nasional.(e) Pedoman dan Prosedur Pelayanan (Administrasi, Perpustakaan dan Laboratorium)Pelayanan seluruh kegiatan belajar mengajar pada Program Studi Ilmu Politik dilaksanakan sesuai dengan peraturan akademik yang berlaku di Universitas Nasional dan secara rinci tercantum dalam Pedoman FISIP.

Pelayanan AdministrasiKegiatan administrasi merupakan kegiatan pendukung yang penting bagi seluruh sivitas akademika. Kegiatan administrasi secara umum diselenggarakan oleh Pimpinan Program Studi, Pimpinan Fakultas dan Tata Usaha di tingkat Fakultas, serta Pimpinan Universitas dan Biro Administrasi Akademik di tingkat Universitas. Beberapa pelayanan administrasi yang penting dalam penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar adalah Registrasi Mahasiswa dan Penyelesaian Tugas Akhir.

Registrasi bagi mahasiswa dilaksanakan untuk memperoleh status kemahasiswaan, mahasiswa diwajibkan melakukan pendaftaran administrasi dan akademik. Pendaftaran administrasi dan akademik dilakukan pada setiap awal semester melalui pengisian KRS sesuai dengan kalender akademik, yang dapat dilakukan melalui internet dan intranet. Bagi mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran administratif dan akademik dalam batas waktu yang telah ditentukan tidak diperkenankan mengikuti kuliah pada semester berjalan. Sedangkan mahasiswa yang telah melaksanakan pendaftaran administrasi dan/atau akademik diberikan kartu mahasiswa.

Mahasiswa dianggap terdaftar secara administrasi dan akademik apabila :

1) Melakukan pendaftaran pertama sebagai mahasiswa setelah lulus seleksi penerimaan mahasiswa baru

2) Melakukan pendaftaran ulang bagi mahasiswa lama

3) Membayar kewajiban keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

4) Mengisi KRS secara on-line setelah bimbingan dengan PA (Pembimbing Akademik)

Secara umum pada semester-semester selanjutnya, point 3 dilakukan terlebih dahulu sebelum aktivitas lain, setelah memperoleh password dan username yang sesuai. Penyelesaian tugas akhir (skripsi) ditempuh melalui prosedur yang telah ditetapkan oleh Fakultas. Pelayanan PerpustakaanPerpustakaan FISIP memiliki koleksi buku-buku, jurnal, majalah, buletin Politik yang diperlukan sebagai informasi bagi mahasiswa Program Studi Ilmu Politik, di samping itu Perpustakaan Umum di tingkat Universitas Nasional juga memiliki koleksi buku-buku untuk keperluan berbagai Fakultas dan Akademi yang ada di UNAS termasuk buku-buku tentang Ilmu Politik. Perpustakaan Universitas melayani sivitas akademika secara optimal, mulai dari tenaga pelayanan perpustakaan, pusat informasi kepustakaan, sampai dengan waktu pelayanan yang cukup panjang, yaitu setiap hari Senin Sabtu mulai pukul 09.00-16-30 WIB, kecuali hari Sabtu hanya sampai pukul 13.00 WIB. Perpustakaan Fakultas melayani sivitas akademika setiap hari kerja, yaitu pada hari Senin-Jumat, mulai pukul 08.00-16.30 WIB dan Sabtu sampai jam 13.00 WIB.Prosedur pelayanan perpustakaan, antara lain dengan mengisi buku pengunjung perpustakaan. Permintaan buku dalam katalog dapat dilakukan, baik untuk dibaca di tempat maupun untuk dipinjam. Syarat dan waktu peminjaman disesuaikan dengan peraturan yang berlaku pada masing-masing perpustakaan tersebut.

Aktivitas Laboratorium Ilmu Politik Laboratorium Ilmu Politik dirancang sebagai salah satu pelaksana kegiatan untuk menunjang kegiatan akademik yang dijalankan Program Studi. 2. Kepemimpinan

Pengambilan keputusan yang dibuat menganut sistem desentralisasi untuk bidang akademik dan kemahasiswaan, sedangkan sistem sentralisasi untuk bidang administrasi, keuangan dan sumberdaya manusia. Keputusan yang diambil oleh pimpinan Program Studi dilakukan melalui rapat dosen, rapat pimpinan Fakultas maupun rapat Senat Fakultas. Mekanisme pengambilan keputusan yang dilakukan dengan pola ini diharapkan setiap permasalahan dapat ditangani secara cepat dan luwes. Selain itu, diharapkan dengan pola yang telah diterapkan, pertanggung jawaban pimpinan dapat dilakukan dengan transparan dan dapat dipertanggung jawabkan.

Pola kepemimpinan dilaksanakan secara kolektif/bersama-sama diantara pimpinan lainnya, namun keputusan akhir berada di tangan Ketua Program Studi setelah mempertimbangkan masukan-masukan yang ada. Pola kepemimpinan ini telah berjalan kondusif serta memungkinkan terjadinya pemerataan sumber daya. Hal ini ditunjukkan dengan lancarnya proses akademik, administrasi dan keuangan serta bidang kemahasiswaan selama ini. Mekanisme ini pada akhirnya dapat menciptakan tata laksana proses belajar mengajar dan program kerja yang telah ditetapkan berjalan lancar. Pola kepemimpinan tersebut juga merujuk pada keputusan pengurus Yayasan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan No. 16 Tahun 2009 tentang Statuta Universitas Nasional Jakarta Bab XI Pasal 37.

3. Sistem Pengelolaan

Sistem Pengelolaan Program Studi Ilmu Politik dapat dilihat mulai dari proses penerimaan (rekrutmen) tenaga dosen dan tenaga pendidikan baru mengikuti aturan petunjuk kepegawaian yang diatur dalam SK Rektor No. 179 Tahun 2002 tentang Peraturan Kepegawaian Universitas Nasional dan SK Rektor No. 95 Tahun 2006 tentang Sistem Penyelenggaraan Pendidikan di Universitas Nasional.

Pengelolaan dosen dan tenaga pendidikan dilaksanakan oleh pimpinan, meliputi aspek penugasan dalam kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, penugasan dalam mengikuti kegiatan peningkatan kemampuan keilmuan dan kompetensi keilmuan melalui pelatihan, workshop, seminar dan kegiatan ilmiah lainnya, baik dalam lingkungan kampus maupun di luar kampus. Di samping itu, setiap dosen diberikan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

Dalam rangka pengembangan Program Studi, dosen diberikan kesempatan untuk studi lanjut pada program S-2 dan S-3. Monitoring terhadap dosen yang melaksanakan program belajar dengan memberikan laporan kemajuan belajar pada setiap akhir semester. Tercatat pada tahun 2009, 2 orang dosen menyelesaikan pendidikan S3, sehingga dari total dosen tetap sebanyak 27 orang, yaitu 11 orang bergelar S-2 dan 14 orang S-3 serta 2 orang sedang belajar S-3.

Penugasan dosen dalam kegiatan pengajaran direncanakan dalam beban tugas mengajar dosen setiap semesternya dan penugasan ini berdasarkan hasil rapat pimpinan Program Studi dengan dosen tetap yang diadakan setiap menjelang awal semester.

Dalam menjalankan tugas mengajar, dosen dituntut untuk menyusun silabus dan Satuan Acara Perkuliahan (SAP). Silabus dan SAP dijabarkan dan dimonitor oleh Program Studi dalam setiap kehadiran mengajar. Silabus, SAP dan materi perkuliahan disampaikan pada awal perkuliahan. Evaluasi Proses Belajar Mengajar oleh Program Studi dilaksanakan diakhir perkuliahan dan evaluasi terhadap mahasiswa dilakukan minimal 2 kali dalam setiap semesternya yaitu Ujian Tengah Semester (UTS) serta Ujian Akhir Semester (UAS). Selain itu, setiap dosen juga memberikan Tugas atau Kuis yang dapat disampaikan dan dikerjakan oleh mahasiswa melalui jaringan internet.Sesuai dengan Visi dan Misi Program Studi, selain tugas mengajar dosen juga dipacu untuk melakukan penelitian dengan memanfaatkan dana penelitian baik dari Universitas maupun dana-dana dari luar, baik instansi pemerintah maupun swasta. Pengabdian pada Masyarakat juga dilakukan oleh dosen baik secara tim maupun perseorangan dengan dana dari Universitas maupun pihak luar.

4. Penjaminan Mutu

Pemantauan dan evaluasi merupakan bagian yang penting yang tidak terlepas dari upaya pencapaian kualitas yang tinggi dalam penyelenggaraan pendidikan. Kegiatan PBM (Proses Belajar Mengajar) selalu diupayakan agar berjalan lancar sesuai visi, misi, tujuan, dan sasaran Program Studi. Di tingkat Universitas telah terbentuk Badan Penjaminan Mutu sejak tahun 2007. Badan ini beranggotakan wakil-wakil dari setiap Fakultas di lingkungan Unas yang disebut Unit Penjaminan Mutu. Badan Penjaminan Mutu membuat dan menetapkan standar penjaminan mutu internal dan melakukan audit internal terhadap fakultas, Program Studi, pusat kajian penelitian dan pengabdian pada masyarakat, dan unit kerja yang lain (TU, Laboratorium dan perpustakaan fakultas). Sistem penjaminan mutu internal audit mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang meliputi : (1). Standar Isi, (2). Standar Proses, (3). Standar Kompetensi Lulusan, (4). Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan, (5). Standar Sarana dan Prasarana, (6). Standar Pengelolaan, (7). Standar Pembiayaan dan (8). Standar Penilaian. Di samping delapan (8) standar wajib tersebut audit juga mengacu pada standar yang lain seperti Standar Penelitian Ilmiah, Standar Pengabdian Kepada Masyarakat, Standar Kemahasiswaan, Standar Sistem Informasi. Di tingkat Program Studi evaluasi terhadap PBM juga dilakukan setiap akhir semester. Program Studi melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas belajar mengajar( kinerja akademik) dosen pada semester berjalan kepada para mahasiswa dengan memberikan isian kuesioner. Dalam satu semester berjalan Program Studi juga melakukan evaluasi SAP terhadap dosen berdasarkan SAP yang telah disusun setiap dosen di awal perkuliahan. Selain itu, di akhir semester dilakukan evaluasi penilaian dengan melakukan rapat verifikasi nilai akhir semester. Untuk mendukung upaya sistem penjaminan mutu tersebut disusunlah, pedoman penulisan karya ilmiah, panduan praktikum, dan panduan laboratorium. 5. Deskripsi SWOT terhadap Komponen Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan MutuKekuatan: Sebagai unit pendidikan Program Studi Ilmu Politik telah memiliki Tata Pamong yang kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab dan adil sesuai dengan tuntutan kebutuhan sivitas akademika dalam proses belajar mengajar, termasuk pemanfaatan teknologi informasi dalam kelancaran administrasi. Penempatan personil sudah sesuai dengan kompetensi dan kemampuannya. Program Studi memiliki struktur organisasi dan rancangan yang jelas untuk pengelolaan program. Sistem penyelenggaraan program dirancang untuk pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran Program Studi. Program kerja dan pengembangan disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Lulusan dapat diserap pasar, dengan masa tunggu kerja lulusan yang relatif pendek. Dalam instrumen penjaminan telah terdapat sistem penjaminan mutu internal (SPMI) yang diaudit secara rutin oleh badan penjaminan mutu (BPM).Kelemahan: Pelaksanaan sistem informasi antara prodi dengan universitas masih belum optimal, dengan dibentuknya Sentral pelayanan akademik yang baru berjalan satu semester, masih memerlukan perbaikan serta masukan sehingga kerjasama anatar program studi Ilmu Politik dengan SPA akan berjalan secara sinergi. Salah satunya dalam hal pengelolaan UTS / UAS oleh Sentral Pelayanan Akademik (SPA). Adapun pada penjaminan mutu, sistem implementasinya masih perlu ditingkatkan. Standar sistem penjaminan mutu dan instruksi kerja telah dibuat namun pelaksaannya masih belum optimal, ini disebabkan karena masih pada tahap awal pelaksanaan. Monitoring terhadap peleksanaan pada penjaminan mutu tersebut juga sudah dilaksanakan pada tahap awal.Peluang: Melalui potensi dosen dan tenaga kependidikan yang handal diharapkan kualitas pembelajaran dan pengelolaan proses belajar-mengajar dapat berjalan efektif, efisien dan tepat sasaran. Selain itu, peluang yang ada terkait dengan Tata Pamong adalah potensi dosen dan tenaga pendukung, dapat dijadikan modal dasar dalam pengelolaan dan pengembangan Program Studi. Kompetensi yang dimiliki dosen membuka peluang dalam menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

Masih banyaknya peluang kerjasama dengan pemerintah dan pihak swasta dalam menumbuhkan jiwa wirausaha mahasiswa dan penelitian mahasiswa, sehingga kualitas lulusan yang dihasilkan lebih bermutu. Kualitas lulusan berupaya dicapai sejalan dengan visi, misi, tujuan dan sasaran Program Studi.Ancaman: Ancaman yang dihadapi adalah pemanfaatan TI oleh Perguruan Tinggi lain dalam pelayanan administrasi, terutama sistem rekrutmen calon mahasiswa baru, termasuk biaya kuliah yang sangat kompetitif sehingga dapat menghambat pengembangan program yang akan dilakukan. C. Mahasiswa dan Lulusan

1. Sistem Rekrutmen dan Seleksi Calon Mahasiswa

.

Mahasiswa yang terdaftar di FISIP UNAS merupakan hasil seleksi dari calon mahasiswa baru yang dilakukan secara terencana, terprogram dan teratur setiap tahun. Tahapan penerimaannya melalui sosialisasi (promosi) menggunakan spanduk, iklan di media maupun program back to school, atau ceramah-ceramah di sekolah-sekolah target. Selanjutnya calon mahasiswa baru mendaftar ke Universitas melalui pembelian formulir pendaftaran yang diikuti dengan seleksi secara tertulis dan wawancara. Rasio calon mahasiswa baru yang ikut seleksi dengan daya tampung yang tersedia adalah 0,6 dan rasio mahasiswa baru reguler yang melakukan registrasi dengan calon mahasiswa baru reguler yang lulus seleksi adalah 71,43 % ini tergolong cukup baik sedangkan rasio mahasiswa baru transfer terhadap mahasiswa baru reguler adalah 0,21 yang berarti sangat baik. Untuk penerimaan mahasiswa non reguler yang sampai saat ini belum terlalu banyak, sehingga tidak membuat beban dosen mengajar melebihi 12 SKS jauh melebihi beban ideal. Dalam lima tahun terakhir terlihat bahwa minat para siswa tidak terlalu besar untuk kuliah di FISIP. Hal tersebut terlihat dari jumlah mahasiswa baru yang menurun selama lima tahun terakhir ini.

2. Profil Mahasiswa, prestasi dan reputasi akademik, minat dan bakat

Pada tahun akademik 2008/2009 (semester gasal) total mahasiswa Program Studi Ilmu Politik yang terdaftar baik reguler maupun nonreguler berjumlah 177 orang (Lampiran 1 dan 2). Mahasiswa berasal hampir dari seluruh provinsi di Indonesia, tetapi sebagian besar dari 3 provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Mahasiswa secara umum berasal dari SMU, dan SMK.

Mahasiswa FISIP sebagian besar mendapat beasiswa dari berbagai lembaga. Lembaga pemberi beasiswa bagi mahasiswa rutin setiap tahun adalah Dirjen Dikti, PPA (Peningkatan Prestasi Akademik) dan BBM (Bantuan Belajar Mahasiswa), sedangkan beasiswa PPA dan BBM, diberikan secara periodik setiap tahun bagi mahasiswa yang memenuhi syarat.

Penghargaan atas prestasi mahasiswa di bidang pengembangan nalar, bakat, dan minat dalam tiga tahun terakhir baik di bidang akademik maupun non akademik, seperti juara pada Perlombaan Tari, pertandingan olahraga dan lomba karya ilmiah yang diselenggarakan oleh Kopertis Wilayah III.

3. Ketepatan waktu penyelesaian studi

Mahasiswa FISIP yang dapat menyelesaikan studi dengan lama studi berkisar 7 8 semester, lebih dari 70 % dengan rata- rata IPK 2,7 untuk lima tahun terakhir dengan predikat sangat memuaskan lebih dari 63% (Lampiran 3). Tingkat produktivitas dianalisis berdasarkan jumlah mahasiswa yang lulus atau diwisuda pada tahun yang sama, terlihat bahwa persentase jumlah mahasiswa yang lulus atau diwisuda pertahun cukup tinggi. Kondisi tersebut tidak dapat dilepaskan dari proses pendidikan dan atmosfer akademik yang sudah kondusif. Hasil pencapaian tersebut menunjukkan bahwa mutu proses pembelajaran sudah cukup baik, tetapi harus ditingkatkan dan perlu dikembangkan disain dan bahan ajar, serta dukungan media pembelajaran yang baik

Hal lain yang perlu dicermati adalah masih adanya mahasiswa drop out dalam lima tahun terakhir ini, walaupun relatif kecil. Ada dua alasan utama yang dikemukakan dan sempat dipantau yaitu pindah tempat kuliah dan karena pendanaan. Persentase terbesar dari dua alasan tersebut yaitu pindah tempat kuliah. Hal ini berhubungan erat dengan menikah, pindah kerja dan ada fakultas yang sama di tempat tinggal barunya.

4. Layanan dan Kegiatan Kemahasiswaan

Pelayanan untuk mahasiswa meliputi : (a) pelayanan administrasi akademik bagi mahasiswa dalam proses belajar mengajar pada tata usaha, terdiri dari permohonan surat menyurat, pengisian KRS melalui intranet dan internet, hasil KHS dan informasi akademik lainnya, (b) pelayanan administrasi keuangan melalui Wakil Dekan, (c) pelayanan akademik mahasiswa berkaitan rencana studi, pengambilan (kontrak) mata kuliah oleh pembimbing akademik dalam rangka percepatan masa studi, (d) layanan bantuan tutorial oleh dosen (calon pembimbing, tim proposal) berkaitan dengan proposal penelitian, pengawasan penelitian dan pembimbing skripsi serta konsultasi analisis data yang dilakukan oleh (e) informasi Bimbingan Karya Ilmiah, (f) penempelan poster, brosur dan pengumuman lainnya tentang lowongan penelitian, pekerjaan, melanjutkan kuliah pada jenjang yang lebih tinggi dan lain-lain. Selain itu, juga dosen membantu menjadi pembimbing dalam kegiatan ekstra kurikuler yang dilakukan oleh mahasiswa

5. Upaya Pelacakan dan Perekaman Data Lulusan Pelacakan data alumni dilakukan melalui pertemuan alumni, fasilitas telpon/Hp, email dan internet kemudian melalui alumni yang terpilih kita kirimkan blanko isian kepada instansi/lembaga/perusahaan tempat lulusan bekerja untuk mendapatkan hasil evaluasi kinerja lulusan. Data yang sudah terisi dan dikembalikan ke Program Studi kemudian diolah dan ditindak lanjuti dalam rangka pengembangan Program Studi.6. Penggunaan hasil pelacakan untuk perbaikan

Penggunaan hasil pelacakan untuk perbaikan Program Studi terlihat pada kegiatan alumni yang selalu memberi masukan ke FISIP (supaya kurikulum lebih fokus pada keahlian atau kewirausahaan sehingga setiap lulusan bukan hanya sebagai pencari kerja tapi mampu menjadi pencipta kerja). Selain itu himpunan alumni juga merencanakan untuk tahun berikutnya adanya uang kas untuk mendukung kemajuan FISIP.

7. Pendapat pengguna lulusan (employer) terhadap kualitas alumni

Instansi yang telah memakai lulusan hingga saat ini masih tetap menerima para lulusan yang baru. Hal ini membuktikan bahwa instansi tersebut cukup puas menggunakan para lulusan yang mereka rekrut. Upaya dalam keberlanjutan penyerapan lulusan terus dilakukan seperti pelacakan lulusan dan meminta masukannya untuk dievaluasi. Selain itu dilakukan pamantauan terhadap kepuasan dari dunia usaha dan instansi terkait dalam penggunaan lulusan.

8. Profil kesesuaian bidang kerja dengan bidang studi

Lulusan sampai saat ini bekerja sesuai pada bidang yang dibutuhkan pasar seperti: tenaga ahli di Partai Politik, wartawan, konsultan politik, tokoh penggerak organisasi kemasyarakatan, tenaga ahli di DPR/DPRD, Perusahaan-Perusahaan, perbankan, berbagai Kementerian Negara, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu, Pemerintahan Daerah serta berbagai profesi lainnya. Selain itu lulusan Program Studi Ilmu Politik banyak juga yang berwirausaha.

9. Partisipasi Alumni dalam mendukung pengembangan akademik

Partisipasi alumni (IKALUNAS FISIP) dalam mendukung pengembangan Program Studi terlihat pada kegiatan alumni yang selalu memberi masukan ke FISIP (supaya kurikulum lebih fokus pada keahlian atau kewirausahaan sehingga setiap lulusan bukan hanya sebagai pencari kerja tapi mampu menjadi pencipta kerja). Selain itu himpunan alumni juga merencanakan untuk tahun berikutnya adanya uang kas untuk kemajuan FISIP. 10. Deskripsi SWOT terhadap Komponen Mahasiswa dan LulusanKekuatan yang dimiliki adalah sistem rekrutmen sudah cukup selektif dan cakupan wilayahnya cukup luas. Layanan mahasiswa dapat menunjang proses belajar mengajar (PBM) dan telah tersedia sarana pengembangan dan bimbingan keperibadian, kemandirian, minat dan bakat mahasiswa. Kekuatan yang dimiliki berkaitan dengan lulusan adalah tingkat produktivitas kelulusan relatif baik. Lulusan diterima bekerja beragam dengan kualifikasi rata-rata sesuai bidang ilmu. Lulusan mampu berkompetisi dengan lulusan Perguruan Tinggi sejenis. Kelemahan yang dijumpai antara lain, kemampuan intelektual dasar mahasiswa masih sangat beragam. Kemampuan implementasi teori, praktek saat melakukan penelitian lapang dan kemampuan berbahasa asing terutama bahasa Inggris serta kemampuan pemanfaatan IT/komputer masih relatif rendah sehingga dapat menghambat PBM. Masih kurangnya motivasi mahasiswa untuk meraih prestasi akademik yang baik.Peluang yang ada adalah Kegiatan promosi untuk rekrutmen calon mahasiswa baru terbuka lebar dengan adanya beberapa prestasi yang diperoleh FISIP. Pengembangan program, termasuk kerjasama mahasiswa dengan himpunan mahasiswa sejenis di luar kampus masih terbuka lebar, termasuk mengikuti lomba-lomba ilmiah yang terkait bidang Ilmu Politik. Selain itu berkembangnya perusahaan-perusahaan swasta nasional maupun PMA, selanjutnya berdampak pada peningkatan kebutuhan tenaga profesional dalam bidang Ilmu Politik sehingga akan membuka lapangan kerja baru bagi lulusan Program Studi Ilmu Politik.Ancaman yang dihadapi saat ini adalah rekrutmen calon mahasiswa baru mendapat tantangan berat dengan adanya Perguruan Tinggi sejenis. Masuknya arus globalisasi di bidang pendidikan dengan tawaran fasilitas yang lebih baikD. Sumberdaya Manusia

1. Sistem Rekrutmen dan Seleksi Dosen dan Tenaga kependidikan

Sistem rekrutmen Dosen maupun tenaga kependidikan melalui mekanisme sebagaimana diatur dalam SK Rektor No. 179 tahun 2002, tentang Peraturan Kepegawaian Universitas Nasional. Sistem seleksi mengacu pada SK Rektor No. 95 Tahun 2006, tentang Sistem penyelenggaraan pendidikan di Universitas Nasional. Tahap awal seleksi mencakup administrasi Calon Dosen yang memenuhi ketentuan : minimal memiliki pendidikan S2 dengan jenjang kepangkatan minimal Asisten Ahli, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian baik, usia maksimal 40 tahun, tidak terikat dengan instansi lain. Setelah seleksi administrasi dan memenuhi kelayakan dilanjutkan dengan tes tertulis dan interview oleh tim seleksi yang terdiri dari pimpinan Universitas dan unsur pelaksana akademik. Hasil seleksi disampaikan kepada Rektor untuk disetujui dan disahkan.

Penerimaan tenaga kependidikan disesuaikan dengan kebutuhan unsur pelaksana administrasi. Tahap seleksi dilakukan secara administratif dengan persyaratan memiliki ijazah dan keahlian sesuai dengan bidang yang dibutuhkan, berkepribadian baik, sehat jasmani dan rohani, tidak terikat dengan instansi lain dan berusia maksimal 30 tahun.

2. Pengelolaan Dosen dan Tenaga PendukungPengelolan dosen dan tenaga pendukung dilaksanakan oleh Pimpinan Fakultas, meliputi aspek penugasan dalam kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, penugasan dalam mengikuti kegiatan peningkatan kemampuan keilmuan dan kompetensi keilmuan melalui pelatihan, workshop, seminar dan kegiatan ilmiah lainnya, baik dalam lingkungan kampus maupun di luar kampus. Di samping itu, setiap dosen diberikan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

3. Profil dosen dan tenaga pendukung: mutu, kualifikasi, pengalaman, ketersediaan (kecukupan, kesesuaian, dan rasio dosen-mahasiswa)

Dosen di Program Studi Ilmu Politik berjumlah 26 orang, 68% diantaranya berusia kurang dari 50 tahun sedangkan sisanya (32%) berusia di atas 50 tahun. Ini berarti, usia dosen tetap berada dalam usia produktif sehingga potensial untuk berkembang. Tingkat pendidikan dosen, terdapat 66 % lulusan S3, 34 % lulusan S2, dan tidak ada yang hanya lulusan S1 (Lampiran 4). Khusus untuk dosen tetap, 58% diantaranya merupakan lulusan S3 dan 42% merupakan lulusan S2 dan tidak ada yang lulusan S1.

Berdasarkan kepangkatan akademik, dari seluruh dosen tetap (26 orang), terdiri atas 16% berpangkat Guru Besar (1 orang), 62% berpangkat Lektor Kepala, 13% berpangkat Lektor serta hanya 9% berpangkat Asisten Ahli. Tidak ada satupun dosen di Prodi Ilmu Politik yang tidak memiliki kepangkatan akademik. (Lampiran 4). Hal ini memperlihatkan kondisi yang menguntungkan dalam pelaksanaan program pengembangan di masa mendatang. Meskipun masih terdapat dosen yang masih berpangkat AA, tetapi melalui pengalaman dosen tersebut mengajar, keaktifannya dalam berbagai penelitian, seminar, lokakarya dan pelatihan-pelatihan, maka kemampuan dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada mahasiswa tidak diragukan.

Tenaga pendukung, yaitu karyawan sebagai tenaga penunjang Program Studi, pada Tata Usaha berpendidikan S1, dengan tingkat pendidikan S1 (4 orang), dan SLTA (3 orang), namun demikian mereka bekerja, rata-rata sudah lebih dari 3- 4 tahun dan sudah berpengalaman.

4. Karya akademik dosen (hasil penelitian, karya lainnya)

Karya akademik dosen sejak tahun akademik 2006/2007 sampai tahun akademik 2009/2010 yang tercatat adalah berupa hasil penelitian (45 judul dibiayai UNAS, 12 judul dibiayai Lembaga Non-Unas, dan 5 judul dilaksanakan secara mandiri; 6 judul hasil penelitian disampaikan pada seminar lokal, 2 judul buku dicetak dengan ISBN.5. Peraturan kerja dan kode etik

Peraturan kerja dan kode etik dosen telah dijabarkan pada Statuta Unas dan beberapa SK Rektor Unas serta SK Dekan FISIP, baik tentang komitmen terhadap tugas, akuntabilitas pelaksanaan tugas dosen dan kode etik pergaulan akademis. Misalnya, mekanisme evaluasi kinerja staf didasarkan pada SK Rektor No.179/2002 tentang Peraturan Kepegawaian Unas. Daftar Penilaian Pekerjaan Pegawai (DP3) dilakukan setiap tahun dan hasilnya dilaporkan pada akhir tahun. Data aktivitas dosen dicatat dalam formulir Ekivalensi Waktu Mengajar Penuh (EWMP) yang dilaporkan ke Unas setiap akhir bulan kerja.

Dosen dengan kinerja paling baik diajukan ke Unas untuk dipilih menjadi dosen berprestasi dan diberi penghargaan, selanjutnya diajukan pada tingkat Kopertis Wilayah III dan tingkat nasional. Dosen dengan kinerja kurang baik diberi teguran lisan, jika dibutuhkan diberikan teguran tertulis.

Pemberhentian Dosen dan Tenaga kependidikan

Pemberhentian Dosen : diatur dalam suatu mekanisme yang terdapat pada Statuta UNAS berdasarkan keputusan Pengurus Yayasan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan (YMIK) No. 16 Tahun 2009 dan SK. Rektor No. 95 Tahun 2006 Sistem penyelenggaraan Pendidikan di Universitas Nasional.

Pemberhentian Dosen dapat dilakukan dengan hormat dan dengan tidak hormat. Pemberhentian dengan hormat dilakukan apabila dosen : meninggal dunia, mencapai batas usia pensiun, atas permintaan sendiri, tidak dapat melaksanakan tugas secara terus menerus selama 12 bulan karena sakit jasmani dan/atau rohani: atau berakhirnya perjanjian kerja (kontrak) bersama antara dosen dan universitas. Pemberhentian dosen dengan tidak hormat jika: jika melakukan pelanggaran berat terhadap tata tertib kehidupan kampus atau aturan lain tata tertib kehidupan kampus atau aturan lain yang berlaku di universitas atau perundang-undangan yang berlaku, dinyatakan bersalah dan dikenakan hukuman pidana oleh pengadilan, melanggar perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama atau melalaikan kewajiban dalam tugas dalam satu bulan atau lebih secara terus menerus, pemberhentian dosen tersebut dapat dilakukan setelah yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri. Pemberhentian dosen sebagaimana dimaksud di atas dilakukan oleh rektor sesuai prosedur yang berlaku di Universitas. Pemberhentian Dosen karena batas usia dilakukan pada usia 65 tahun; profesor yang berprestasi dapat diperpanjang batas usia pensiunnya sampai 70 tahun.

Pemberhentian Tenaga kependidikan : Sebagaimana yang diatur dalam Surat Keputusan Rektor Universitas Nasional No. 62 A Tahun 2002, tentang Tata Tertib Kehidupan Kampus. Jika terjadi pelanggaran oleh warga kampus terhadap tata tertib sebagaimana yang telah diatur dalam keputusan tersebut di atas, maka sanksi yang dapat dikenakan adalah berupa : teguran, kewajiban mengganti kerugian materil, pemberhentian, skorsing, pemecatan, yang akan berujung kepada penerusan permasalahan ke pihak yang berwajib. Pemberhentian terhadap tenaga kependidikan/warga kampus dilakukan oleh Yayasan atas rekomendasi komisi disiplin Universitas dan atau Fakultas.

6. Pengembangan staf

Komposisi staf untuk menunjang program terdistribusi secara proporsional, sesuai kualifikasi dan kemampuan untuk mengembangkan diri dan lingkungan kerja, selain kreatif memanfaatkan peluang di sekitarnya untuk peningkatan kinerja pribadi dan lembaga. Untuk itu, dilakukan pengembangan staf secara terus menerus dan terarah, baik dalam merespon tuntutan peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan, pengembangan bahan ajar, penelitian, pengabdian pada masyarakat dan sistem evaluasi serta pengembangan kompetensi, pengembangan staf S2, S3 maupun non degree.

Pengembangan Dosen : Pengembangan profesi dosen meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Pembinaan dan pengembangan tersebut dilakukan melalui jabatan fungsional, tugas belajar, kenaikan pangkat (golongan) dan promosi. Untuk menunjang Program Studi dalam penyelenggaraan pendidikan pada Program Studi Ilmu Politik, Dosen berdasarkan kompetensinya didistribusikan pada masing-masing konsentrasi kekhususan dalam Program Studi. Sesuai fungsi yang melekat pada Dosen, maka semua Dosen diberikan hak seluas-luasnya dalam mengembangkan diri sesuai dengan fungsi Tri darma Perguruan tinggi, yaitu dengan memberikan kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, mengikuti pelatihan-pelatihan, dalam meningkatkan wawasan dan skill, mendorong dan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk melaksanakan penelitian baik di tingkat Nasional, Regional maupun Internasional, serta didukung untuk berperan secara aktif dalam menumbuhkan dan meningkatkan kepedulian sosial melalui kegiatan-kegiatan pengabdian pada masyarakat baik di lingkungan sekitarnya maupun lingkungan yang lebih luas.

Dalam rangka pengembangan staf, Program Studi memberikan kesempatan untuk melanjutkan studi (program S2 dan S3), tercatat pada tahun 2007 dan 2008 ada 2 orang menyelesaikan program S3, tahun 2009 ada 2 orang sedang menyelesaikan program S2.Pengembangan Tenaga Kependidikan: Kesempatan untuk mengembangkan diri dan meningkatkan karir tenaga kependidikan agar lebih professional seperti yang diatur dalam SK. Rektor No. 179 Tahun 2002 tentang Peraturan Kepegawaian Universitas Nasional. Pada pasal 30 tentang pengembangan tenaga kependidikan, diatur untuk meningkatkan kualitas pegawai, dilakukan pembinaan berupa pendidikan dan latihan; pengembangan karier; promosi jabatan. Untuk meningkatkan ketrampilan dalam menunjang pekerjaannya maka tenaga kependidikan dapat mengikuti pendidikan dan latihan atas beban Universitas baik yang diadakan di lingkungan Universitas maupun luar Universitas. Pendidikan dan latihan yang dapat diikuti antara lain diklat bidang manajemen; diklat bidang administrasi; diklat bidang teknik/mekanika;diklat bidang bahasa.

Untuk pengembangan karier dan menambah pengetahuan, tenaga kependidikan dapat mengikuti pendidikan di luar lingkungan Universitas Nasional sebatas tidak mengganggu pekerjaan rutin. Tenaga kependidikan yang dianggap mampu memenuhi syarat dapat dipromosikan untuk menduduki jabatan. 7. Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannyaProgram Studi dan Fakultas bersama Universitas selalu melakukan pemantauan kinerja dosen sesuai dengan komitmen dosen dalam kegiatan belajar mengajar, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Hasil temuan penting dari pemantauan tersebut dibahas secara bertahap dalam rapat fakultas maupun dengan universitas untuk ditindak lanjuti lebih jauh, terutama bagi dosen tidak tetap apakah akan terus dipakai pada program selanjutnya atau tidak, atau perlu ada penambahan jumlah dosen sesuai kompetensinya.Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Akademik Dosen dan Tenaga Kependidikan

Sistem monitoring dan evaluasi kinerja akademik Dosen dilakukan melalui 1. Absensi kehadiran dosen dengan handkey yang dimonitor oleh Biro SDM. 2. Monitoring kehadiran mengajar yang dilakukan oleh Ketua Program Studi. Evaluasi kinerja dosen dilakukan melalui 1. daftar kehadiran mengajar dosen pada awal perkuliahan, menjelang UTS maupun UAS. 2. Rekam jejak dalam kehadiran Dosen di dalam ruang kuliah dan pencapaian SAP serta daftar kehadiran Mahasiswa dan dosen harus ditandatangani oleh Dosen dan Mahasiswa, 3. Daftar Penilaian Dosen (evaluasi dosen) akan dikeluarkan pada setiap tahun sehingga mencakup aspek yang dinilai meliputi loyalitas, prestasi kerja, tanggung jawab, kejujuran, kerjasama, inisiatif/prakarsa, kehadiran, ketaatan dan kepemimpinan, rentang nilai antara 0 hingga 5. Indeks prestasi dosen yang asli akan disampaikan kepada dosen yang bersangkutan dan salinannya akan dievaluasi oleh pimpinan fakultas untuk ditindak lanjuti apabila terdapat temuan-temuan.Sistem monitoring dan evaluasi Kinerja tenaga kependidikan

Sistem monitoring dan evaluasi tenaga kependidikan dilakukan secara sentral melalui daftar kehadiran yang divalidasi oleh handkey. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) akan dikeluarkan pada setiap tahun dan aspek yang dinilai mencakup loyalitas, prestasi kerja, tanggung jawab, kejujuran, kerjasama, inisiatif/prakarsa, kehadiran, ketaatan dan kepemimpinan, rentang nilai antara 0 hingga 100. Daftar penilaian diajukan oleh Program Studi sebagai atasan langsung dan diteruskan ke bagian Biro sumberdaya manusia di tingkat Universitas sebagai bagian dari rekam jejak kinerja selama setahun.

Untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan dilakukan melalui pendidikan dan Latihan sebagaimana diatur dalam SK Rektor No. 95 tentang Kepegawaian. Upaya-upaya yang telah dilakukan terhadap tenaga kependidikan yang ada di dalam Program Studi yaitu mengikutsertakan tenaga kependidikan dalam pelatihan Komputer, pelatihan penjaminan mutu, pelatihan penyusunan angka kredit dosen. Pelatihan-pelatihan tersebut diselenggarakan oleh Universitas Nasional bekerjasama dengan KOPERTIS Wilayah III.

8. Deskripsi SWOT terhadap Sumberdaya Manusia

Kekuatan yang dimiliki tidak ada satupun dosen yang berpendidikan S-1, kekuatan lainnya adalah perbandingan/rasio jumlah dosen dibandingkan jumlah mahasiswa masih relatif besar sehingga masih menjamin keberlanjutan dan efektivitas pelaksanaan pengembangan proses belajar mengajar. Kualitas dosen dan tenaga pendukung; baik dari tingkat pendidikan formal dan jenjang kepangkatan akademik, kesesuaian bidang keahlian, tersedianya mekanisme evaluasi dosen serta beban dosen sesuai peraturan; sangat memungkinkan berlangsungnya pelaksanaan proses belajar mengajar yang sesuai standar normatif dan objektif.

Kelemahan yang dirasakan adalah pengembangan dosen dan tenaga kependidikan belum merata dan optimal karena keterbatasan kemampuan dana yang dimiliki. Keterlibatan seluruh dosen dalam penelitian dan kerjasama dengan lembaga lain belum merata. Hal ini dapat menjadi faktor penghambat dalam pencapaian tujuan program.

Peluang masih terbuka untuk pengembangan dosen dan tenaga pendukung secara terarah, baik dengan gelar (S2, S3) maupun non gelar. Kerjasama dengan lembaga di luar (dalam maupun luar negeri, pemerintah maupun swasta) yang bersifat sinergis dan menguntungkan ke dua belah pihak perlu digalang seluas-luasnya, terutama pada pengadaan dana untuk penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Beasiswa belajar untuk program S2 dan S3 dapat dijadikan peluang untuk mengurangi beban keuangan Program Studi, Fakultas dan Universitas.

Ancaman yang dihadapi adalah kemungkinan adanya tawaran pendapatan yang lebih tinggi di tempat lain. Kecepatan perkembangan ipteks yang tinggi tidak sebanding dengan penguasaan IT. Adanya dosen yang kurang berminat untuk sekolah serta kekurang pedulian dalam mengurus kepangkatan akademik. Hal ini merupakan tantangan dalam pengembangan dosen dan tenaga pendukung ke arah profesionalisme dengan kualifikasi yang memenuhi standar, bila tidak terlaksana dapat menjadi ancaman di masa mendatang. E. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik1. Kesesuaian dengan Visi, Misi, Sasaran, dan Standar Kompetensi Lulusan

Penyusunan kurikulum disesuaikan dengan visi, misi, tujuan dan sasaran yang hendak dicapai. Struktur yang dikembangkan disesuaikan dengan kesepakatan dengan perkembangan iptek dan kebutuhan pangsa pasar / dunia kerja serta ditinjau setiap setahun sekali. Standar kompetensi yang diharapkan antara lain adalah lulusan (a) memiliki kualifikasi sebagai ahli ilmu politik secara profesional yang mampu mengelola sumber daya politik demi kemaslahatan bangsa, (b) mampu mengembangkan dan menyesuikan diri pada berbagai situasi yang terjadi di masyarakat, (c) mampu meningkatkan kinerja dan mutu ilmu politik di berbagai jenjang dan jenis pendidikan, (d) memiliki ketrampilan khusus dalam penerapan ilmu politik bagi masyarakat yang berorientasi dengan lapangan-lapangan baru (tantangan globalisasi), (e) dapat mengembangkan kerjasama kemitraan di lingkungan kerja masing-masing dan (f) memiliki landasan berfikir yang sama dan wawasan luas mengenai kajian ilmu politik serta kemampuan berkomunikasi sesamanya dan menghubungkannya dengan materi bidang lainnya. Etika yang diharapkan adalah lulusan memiliki harkat kemanusiaan dan profesionalisme kerja sebagai ahli ilmu politik, sikap ilmiah, jujur dan terbuka1. Struktur dan Isi Kurikulum

Program Studi Ilmu Politik FISIP menetapkan beban studi keseluruhan (termasuk skripsi) minimal 144 sks, yang diharapkan dapat diselesaikan kurang dari 8 semester. Distribusi beban studi untuk kurikulum adalah: (a) Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) 6 sks, (b) Matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK) 51 sks. (c) Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB) 48 sks, (d) Matakuliah Perilaku Berkarya (MBP) 27 sks, (e) Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) 12 sks.

Di samping itu, telah ditata setiap pembobotan dari masing-masing mata kuliah, yang menunjang kompetensi utama diperbesar dibandingkan kompetensi pendukungnya. Penataan ini untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk terlibat secara penuh dalam kegiatan akademik, praktik dan penelitian. Keadaan ini untuk meningkatkan relevansi penyelenggaraan program dengan tuntutan dan kebutuhan pasar kerja dan stakeholders yang ada.

3. Peninjauan Kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan dan IptekKurikulum Program Studi telah sesuai dengan kebutuhan masyarakat, pengguna, alumni dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang terbaru. Diharapkan dengan kurikulum ini mahasiswa dan lulusan dapat berkompetisi, baik dalam hal lapangan kerja maupun pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya bidang ilmu politik.

Peninjauan kurikulum dilakukan secara mandiri dengan melibatkan pemangku kepentingan internal dan eksternal dengan memperhatikan visi, misi dan umpan balik Program Studi. Atas dasar keputusan rapat inilah maka diagendakan rapat tentang pembahasan perubahan kurikulum yang diikuti oleh semua dosen tetap dan perwakilan dosen tidak tetap. Begitu juga pelaksanaan peninjauan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) dan Silabus juga berdasarkan hasil rapat yang dilakukan dengan dosen tetap dan dosen tidak tetap. Berdasarkan masukan-masukan dari rapat tersebut maka dosen mata kuliah yang bersangkutan mengakomodir masukan tersebut dalam SAP dan Silabus yang mereka susun.

4. Pelaksanaan Proses Pembelajaran

Monitoring pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan cara memantau kegiatan-kegiatan perkuliahan dengan memberikan daftar hadir mengajar yang harus diisi oleh setiap dosen yang bertugas dan bertanggung jawab pada setiap mata kuliah yang diajarkan. Selain itu, daftar hadir perkuliahan kepada mahasiswa untuk diisi berdasarkan mata kuliah yang ditempuh oleh mahasiswa itu sendiri. Kedua sistem tersebut di atas dipantau dan disesuaikan dengan Satuan Acara Pengajaran (SAP) dalam proses pelaksanaan perkuliahan.

Sistem monitoring di atas kemudian dikembangkan lagi dengan cara memantau perkuliahan oleh petugas monitoring dari Fakultas, untuk memantau dosen pengajar pada Program Studi dengan mewajibkan para dosen mengisi daftar hadir yang telah disediakan di ruang Program Studi sebelum dosen menuju ke ruang kelas untuk mengajar. Monitoring dosen ini dipantau oleh sekretaris Program Studi setiap hari kerja.

Untuk perkuliahan yang dilakukan di lapang tanggung jawab sepenuhnya diserahkan kepada dosen dimana dosen melaporkan kegiatan praktikum tersebut kepada Program Studi dan mengisi daftar hadir mengajar. Dalam hal ini kejujuran, tanggungjawab dan tugas mengajar dosen, sangat dituntut ketika melakukan kegiatan mengajar di lapangan. Pelaksanaan perkuliahan yang terpaksa dibatalkan karena adanya kegiatan kampus yang melibatkan semua mahasiswa dan dosen, serta bertepatan dengan hari libur, dapat diganti berdasarkan kesepakatan antara dosen dan mahasiswa dengan tetap melaporkannya kepada Program Studi, agar monitoringnya dapat dijalankan dengan baik oleh petugas. Hal ini dilakukan agar proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan visi, misi, dan tujuan Program StudiSatuan Acara Pelajaran (SAP) yang dibuat oleh dosen pengajar mata kuliah yang diasuhnya secara mandiri, dan SAP yang dibuat secara bersama-sama oleh dosen kelompok/Tim, pembuatan atau penyusunannya telah berdasarkan Garis-garis Besar Pokok Pengajaran (GBPP), baik mengenai deskripsi mata kuliah, tujuan maupun isi pengajarannya (isian mata kuliah). Penelaahan SAP tersebut dilakukan oleh Kelompok Tugas/Kerja yang ditugas-kan secara khusus untuk melakukan penelaahan kesesuaian antara tujuan, dan point-point isi atau penjabaran dari materi setiap pertemuan/tatap muka pada awal perkuliahan, setelah para dosen mengumpulkan SAP dari setiap mata kuliah. Evaluasi lebih banyak dilakukan oleh masing-masing dosen pengasuh mata kuliah bersangkutan, karena pada prinsipnya dosenlah yang lebih mengetahui kesesuaian isi materi dan metode mana yang tepat untuk diterapkan. Selama ini evaluasi baru dapat dilakukan hanya dua kali dalam satu semester dan khusus mata kuliah praktek evaluasi dilakukan pada akhir semester saja. Apabila tidak atau kurang berhasil, materi baru dirubah/disesuaikan pada perkuliahan semester berikutnya. Namun jika berhasil, misalnya mahasiswa banyak mendapat nilai yang baik, dan materi mudah dimengerti dan dipahami dengan metode yang telah ditetapkan, maka materi dan metode tersebut akan dilanjutkan.

5. Sistem Pembimbingan Akademik dan Tugas akhir (Skripsi)

Sistem Pembimbingan Akademik dan Tugas akhir (Skripsi) dengan cara mengarahkan mahasiswa dalam pengisian Kartu Rencana Studi, Penulisan Proposal dan Skripsi. Rata-rata banyaknya mahasiswa perdosen pembimbing akademik 5 orang dengan jumlah rata-rata pertemuan persemester sebanyak 4 kali pertemuan. Diharapkan mahasiswa dapat merasakan manfaat dari pembimbingan akademik, sehingga mahasiswa dapat selesai tepat waktu dengan prestasi akademik yang memuaskan.

Sistem pelaksanaan pembimbingan Tugas Akhir atau Skripsi yang diterapkan pada Program Studi Ilmu Politik mengacu pada buku pedoman Penulisan Karya Ilmiah yang ada di FISIP. Untuk itu, dalam memberikan bimbingan skripsi atau proposal, maka teknik penulisannya selalu berpatokan pada buku pedoman penulisan yang sudah dimiliki oleh FISIP Unas. Jumlah rata-rata mahasiswa perdosen pembimbing tugas akhir adalah 5 orang dengan rata-rata jumlah pertemuan selama menyelesaikan tugas akhir minimal 8 kali. Seluruh dosen pembimbing tugas akhir minimal berpendidikan S2 dan sesuai dengan bidang keahliannya.

6. Upaya Perbaikan Sistem Pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses mendidik dan melengkapi mahasiswa dengan pengetahuan di bidang Ilmu Politik, baik teori maupun praktik, sehingga mampu mengembangkan diri dan menjadi tenaga profesional serta memiliki kompetensi di bidang Ilmu Politik. Di samping itu, sebagai calon tenaga ahli yang mampu menerapkan pengetahuan dasar (Ilmu Politik) sebagai acuan dalam mengembangkan bidang ilmu secara komprehensif, mantap dan mendalam, serta harus memiliki wawasan yang luas tentang filosofi dan metodologi dalam bidang keilmuwan yang ditekuni, disertai dengan kemampuan dan keterampilan yang memadai dalam merancang dan melaksanakan kegiatan dalam mengembangkan ilmu politik. Upaya perbaikan pembelajaran serta hasil yang telah dilakukan dan dicapai dalam tiga tahun terakhir adalah perubahan SAP, penggunaan metode pembelajaran SCL, Praktik Lapangan yang lebih banyak dan Penggunaan teknologi pembelajaran berbasis IT.

7. Upaya Peningkatan Suasana Akademik

Program Studi Ilmu Politik melaksanakan Kebebasan Akademik dan Otonomi Keilmuan sesuai dengan yang diatur dalam Statuta Universitas Bab XXIII pasal 72, 73 dan 74, dimana kebebasan akademik adalah kebebasan yang dimiliki oleh anggota sivitas akademika untuk secara bertanggung jawab dan mandiri melaksanakan kegiatan akademik di lingkungan Universitas Nasional, sedangkan Otonomi Keilmuan dilaksanakan sesuai Bab XXIII pasal 75.Sarana untuk memelihara interaksi dosen dan mahasiswa meliputi: 1. Interaksi tatap muka dengan komunikasi dua arah di dalam kelas, 2. Pertemuan pembimbing akademik dengan mahasiswa, 3. Pertemuan dosen pembimbing karya ilmiah dengan mahasiswa bimbingan, 4. Pertemuan dosen pembimbing skripsi dengan mahasiswa bimbingan dan 5. Pertemuan dosen dan mahasiswa dalam kegiatan inter dan ekstrakurikuler, dan dosen pendamping. Selain itu, fasilitas pendukung yang penting adalah tersedianya Laboratorium dan rumah kaca untuk melakukan percobaan dan tersedianya ruang kuliah aula dan ruang seminar. Adanya fasilitas hot spot untuk mengakses internet, penyediaan dana untuk dosen dan mahasiswa dalam mengembangkan keilmuan dalam bentuk seminar, pelatihan, dan melanjutkan studi, juga merupakan pendukung penting untuk intensitas komunikasi dosen dengan mahasiswa.

Untuk mewujudkan keadaan yang lebih kondusif serta upaya merealisasikan visi dan misinya, selalu diupayakan pemeliharaan dan peningkatan interaksi yang positif dan terbuka antara dosen dan mahasiswa serta karyawan dalam memberikan berbagai layanan. Selain upaya mengkondisikan dan memacu faktor SDM, sarana yang mendukung juga telah tersedia, antara lain: ruang-ruang kuliah yang memadai, ruang dosen yang cukup luas dan cukup kondusif untuk konsultasi antara dosen dengan mahasiswa, ruang-ruang khusus yang dapat digunakan untuk seminar proposal, munaqosyah, diskusi, seminar ilmiah, workshop, studium general, dan sebagainya. Tersedia juga perpustakaan (di tingkat universitas) beserta ruang bacanya yang cukup memadai, luas, dan nyaman. Di samping ruang dosen, prasarana di lingkungan Program Studi (tidak termasuk laboratorium dan ruang kuliah) juga didesain sedemikian rupa sehingga memungkinkan terjadinya interaksi yang baik antar sivitas akademika. Program Studi memiliki selasar yang cukup luas yang dilengkapi dengan beberapa meja dan kursi sehingga memungkinkan mahasiswa berdiskusi dengan para dosen atau antar mahasiswa untuk membahas permasalahan materi kuliah, rapat kegiatan organisasi kemahasiswaan. Disamping itu di Program Studi tersedia juga papan informasi pekerjaan dan karier, informasi kegiatan kemahasiswaan, seminar, workshop dan sebagainya.

Aspek pertama dalam pengembangan perilaku kecendekiawanan adalah pengembangan kualitas dosen, melalui upaya peningkatan wawasan dan kemampuan akademik, kegiatan penelitian, penulisan karya ilmiah, mengikuti seminar dan pelatihan, serta studi pustaka. Aspek yang kedua dalam pengembangan perilaku kecendekiawanan adalah pengembangan kualitas mahasiswa dan sarana penunjangnya agar suasana sinergi terbangun. Implementasi sistem belajar Student-centered Learning sudah diberikan melalui beberapa variasi program belajar, antara lain dengan diskusi, presentasi, kunjungan lapangan, mengikuti seminar/pelatihan/lokakarya, dan mengunjungi pameran.

Perilaku kecendekiawanan yang perlu dikembangkan adalah budaya berpikir secara sistematis, analitis dan rasional. Hal tersebut dapat mengembangkan kemampuan untuk mempertajam kepekaan sosial. Di samping itu, budaya memberikan kritik berkaitan dengan pendapat keilmuan, memberikan argumen dan mencari kembali penguatan argumen tersebut melalui penelusuran pustaka. 9. Deskripsi SWOT terhadap Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana AkademikKekuatan yang tergambar adalah ada kesesuaian kurikulum dengan visi, misi, sasaran dan tujuan serta relevan dengan kebutuhan masyarakat dan dunia usaha. Evaluasi, revisi dan pemutahiran kurikulum, silabi, SAP selalu dilakukan sesuai perkembangan iptek dan kebutuhan masyarakat. Struktur dan isi kurikulum menunjang peminatan dan keahlian serta kompetensi lulusan sehingga mampu berkarier dan berkompetisi, selain dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Suasana yang kondusif untuk pembelajaran melalui penyelenggaraan hubungan interaksi dosen dengan mahasiswa yang baik, seperti seminar, penelitian lapangan, komunikasi ilmiah antara dosen dan mahasiswa melalui seminar hasilhasil penelitian lapangan, karya ilmiah dan skripsi mahasiswa.

Kelemahan yang masih harus diperhatikan adalah kurikulum masih banyak yang belum sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan perkembangan ipteks. Masih belum optimalnya mahasiswa yang aktif berdiskusi dalam kelas dan dosen belum optimal membangkitkan suasana diskusi yang menarik. Sebagian bahan ajar belum aplikatif dan masih lemahnya instrumen evaluasi kinerja dosen dalam KBM. Selain itu fasilitas dan media pembelajaran masih belum memadaiPeluang yang dapat dikembangkan untuk perbaikan adalah meninjau kembali kurikulum dan disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja dan ipteks. menyesuaikan keahlian dosen melalui pendidikan dan/atau pelatihan, menambah dosen yang sesuai dengan bidang yang dibutuhkan. Selanjutnya terbuka peluang untuk membentuk Program Studi baru. Pengembangan suasana akademik yang lebih kondusif dapat ditingkatkan melalui program kerja kemitraan dengan instansi terkait pemerintah maupun swasta yang diarahkan untuk meningkatkan pemanfaatan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh instansi terkait dalam kegiatan penelitian, pengabdian masyarakan dan kerjasama lain yang menunjang suasana akademik lebih kondusif.

Ancaman berupa perkembangan teknologi yang cepat seperti berkembangnya teknologi pembelajaran jarak jauh (universitas terbuka) sebagai tantang pengembangan program di masa depan. Ancaman yang dianggap dapat menjadi ganjalan dalam pencapaian program yang terkait dengan suasana akademik, seperti adanya arus informasi dan kegiatan alternatif melalui perkembangan politik dan sarana entertainment atau pergaulan menyimpang (narkoba dan psikotropika, miras , dan lain-lain) yang dapat mengakibatkan perhatian mahasiswa menyimpang dari kegiatan akademik, yang bedrpotensi menurunkan kualitas lulusan. F. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, dan Sistem Informasi

1. Sistem Alokasi DanaSistem pengalokasian dana bersifat sentralisasi, artinya dana terintegrasi dengan pengelolaan di tingkat Universitas, namun pengajuan diawali dari tingkat Fakultas. Keterlibatan PS dalam perencanaan anggaran dan pengelolaan dana melalui mekanisme sebagai berikut: Program Studi membuat rancangan anggaran yang mencakup, dana bidang akademik (dana penelitian, pengabdian masyarakat dan gaji dosen dan karyawan); Dana Bidang administrasi (penggunaan sarana dan prasarana perkuliahan, ATK, sarana mengajar); Bidang kemahasiswaan (dana kegiatan kemahasiswaan).

2. Pengelolaan dan akuntabilitas penggunaan danaRancangan anggaran dibuat dalam dua bentuk yaitu anggaran jangka panjang (5 tahun) dan anggaran jangka pendek (1 tahun). Selanjutnya rancangan anggaran ini diajukan ke Universitas sebagai pengelola dana untuk selanjutnya dipelajari dan dikoreksi. Dana yang disetujui segera dimanfaatkan untuk kegiatan operasional.

3. Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannyaSumber dana utama berasal dari sumbangan Pengembangan pendidikan (SPP) yang dibayarkan pada saat mahasiswa baru masuk pertama kali ke UNAS, biaya Penyelenggaraan Pendidikan (BPP) yang dibayar per semester. Alur masuknya dana dari mahasiswa melalui Bank ke rekening UNAS, dana ini dikelola secara sentralisasi di Universitas. Disamping itu terdapat pula sumber dana berupa unit profit yang terus dikembangkan, dana ini dikelola oleh yayasan untuk menopang berbagai kegiatan pengembangan. Sumberdana lainnya adalah hasil kerjasama Fakultas dengan lembaga-lembaga lain yang terkait.

4. Pengelolaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan sarana dan prasaranaSecara umum pengelolaan dan pemeliharaan dilakukan secara sentral oleh UNAS, dan pemanfaatan oleh Program Studi diatur melalui Biro Administrasi Umum dan Biro Administrasi Akademik. Pelaksanaan perkuliahan dan administrasi dilakukan di Kampus Pejaten yaitu Gedung Blok II dan III lantai Basement, lantai 2 dan 4 serta Gedung Serba Guna yang digunakan untuk kegiatan mahasiswa dan ruang perpustakaan. Sedangkan untuk kegiatan praktikum bertempat di Laboratorium Ilmu Politik.

5. Ketersediaan dan kualitas gedung, ruang kuliah, laboratorium, perpustakaan, dan lainnya.

Fasilitas gedung dibagi dalam beberapa penggunaan (Lampiran 5 dan 6), antara lain seperti untuk ruang pejabat struktural, ruang kesekretariatan, ruang Dosen, ruang Kuliah, ruang Laboratorium, ruang Seminar, ruang Rapat, ruang Perpustakaan. Seluruh ruangan sudah dilengkapi dengan AC.

6. Fasilitas komputer dan pendukung pembelajaran dan penelitianFasilitas komputer tersedia di ruang pimpinan fakultas, ruang dosen tetap, ruang dosen bersama (SPA), dan ruang sekretariat total yang tersedia cukup memadai. Sementara bila membutuhkan dalam jumlah banyak, seperti untuk perkuliahan. Pendukung pembelajaran dan penelitian pada setiap ruang di masing-masing laboratorium, pimpinan dan sekretariat terpasang fasilitas intranet, internet, selain OHP, LCD sebagai media pembelajaran.

7. Kesesuaian dan kecukupan sarana dan prasaranaSarana dan prasarana dalam menunjang penyelenggaraan pembelajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat serta pelayanan administrasi yang dimiliki sudah cukup memadai dan sudah sesuai dengan peruntukannya. Hal ini ditunjukan dalam kelancaran dan tidak adanya hambatan dalam penyelenggaraan yang dilakukan selama ini. Kegiatan rutin pembelajaran, praktikum, penelitian dan pengabdian masyarakat berjalan sesuai rencana yang diprogramkan.8. Keberlanjutan pengadaan, pemeliharaan dan pemanfaatannyaBelum lengkapnya pustaka, maka saat ini sedang dirintis pengadaan dengan membeli, baik dalam bentuk buku, jurnal, CD, internet, juga bekerjasama dengan instansi terkait dan mitra yang ada dalam mendapatkan pustaka terbaru yang dibutuhkan, setiap lulusan diharapkan dapat menyumbangkan minimal 1 buah buku yang berguna untuk penambahan koleksi pustaka yang telah ada. Terbatasnya ruang baca dosen dan mahasiswa, terus dibenahi termasuk penambahan fasilitas lainnya seperti AC, penambahan OHP, LCD, dan jaringan internet di setiap ruang dosen. Kondisi ini agar setiap dosen dapat memanfaatkan dan terpenuhinya kebutuhan media pembelajaran

9. Rancangan pengembangan sistem informasiSistem informasi dan fasilitas yang digunakan oleh Program Studi untuk proses pembelajaran, dengan teknik SCL (Student-Centered Learning). Proses pembelajaran dengan metode SCL, menggunakan fasilitas teknologi informasi, baik hardware, software, maupun pembelajaran dengan e-learning. Sarana pendukung sistem informasi yang dimiliki Program Studi berupa papan pengumuman yang tersedia di setiap lantai, jaringan telepon yang tersedia di setiap lantai, intranet dan internet yang digabung dengan website Universitas (www.unas.ac.id). Untuk penggunaan SI dengan efektif semua dosen tetap mengikuti berbagai pelatihan seperti penggunaan internet. Sistem informasi yang ada sudah cukup memadai dengan adanya sarana yang dapat diterima melalui penglihatan (surat edaran, pemberitahuan, papan pengumuman, spanduk dan leflet/brosur) dan melalui tatap muka (tatap muka mahasiswa dengan PA dan rapat awal perkuliahan )

10. Kecukupan dan kesesuaian sumberdaya, sarana dan prasarana pendukung untuk pemberdayaan sistem informasiPenyampaian Sistem Informasi akademik mahasiswa masih dilakukan sentralisasi pada tingkat Universitas yang dilakukan di bawah Biro Perencanaan dan Pengembangan Sistem Informasi dan juga dilakukan oleh dosen serta dosen Pembimbing Akademik (PA) yang dibantu oleh tata usaha. Pengisian KRS dilakukan oleh mahasiswa melalui intranet dan internet yang bekerjasama dengan pusat pengelolaan data pusat komputer dan biro administrasi akademik. Di samping itu, SDM untuk mendukung sistem informasi telah cukup memadai untuk memelihara dan memperbaiki sistem atau jaringan.11. Efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sistem informasi

Pemanfaatan sistem informasi telah berjalan optimal. Hal tersebut tampak dari penggunaan fasilitas online, baik untuk keperluan perencanaan studi dan administrasinya, maupun kegiatan perkuliahan. Dana untuk membiayai sarana pendukung Sistem Informasi dianggarkan setiap tahun dengan persetujuan pimpinan Program Studi, Fakultas dan Universitas. Kebutuhan untuk melakukan perawatan, perbaikan dari fasilitas penunjang Sistem Informasi diperoleh dari Unversitas. Pemanfaatan Sistem Informasi selain untuk pengisian KRS dan mengetahui hasil studi (KHS), juga dapat digunakan untuk mengakses informasi yang berhubungan dengan pembelajaran, baik oleh dosen maupun mahasiswa.

12. Keberadaan dan pemanfaatan on-campus connectivity devices (intranet)Intranet yang tersedia dapat dimanfaatkan untuk komunikasi antar pimpinan fakultas di lingkungan Unas untuk mengetahui informasi perkembangan yang terjadi di lingkungan Unas secara cepat. Fasilitas intranet telah dikembangkan sejak tahun 2001 dan sudah dimanfaatkan untuk pengisian KRS dan memantau data akademik mahasiswa dan terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan SI. Pemutahiran data base sudah memanfaatkan fasilitas SI, tetapi dalam operasionalnya masih dibantu oleh Biro Pengelola Sistem Informasi (BPSI) UNAS.

Saat ini, PS mulai mengembangkan prasarana proses belajar-mengajar melalui e-learning, antara lain dengan menyiapkan fasilitas email, blog dan website dosen, serta fasilitas groups untuk perkuliahan, maupun administraasi perkuliahan melalui intranet dan internet.

13. Keberadaan dan pemanfaatan global connectivity devices (internet)

Adanya fasilitas wifi baik di lingkungan kampus maupun di perpustakaan baik perpustakaan pusat maupun perpustakaan di tingkat fakultas, disediakan secara gratis untuk keperluan seluruh sivitas akademika bagi keperluan studi dan penelusuran pustaka. Fasilitas internet sudah terpasang di masing-masing ruang pimpinan, ruang sekretariat, dan pusat informasi ilmiah. Database karya ilmiah, skripsi, buku teks, bahan perkuliahan dan praktikum semuanya akan dimasukkan dalam sistem manajemen informasi ini. Pemanfaatan lain adalah untuk pelacakan lulusan dan komunikasi dengan alumni, mitra kerjasama yang terbentuk dan instansi terkait.14. Deskripsi SWOT terhadap Pembiayaan, Sarana dan Prasarana dan Sistem Informasi Kekuatan yang ada dari aspek pendanaan adalah mempunyai sumber yang bervariasi untuk menunjang pelaksanaan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Kegiatan monitoring dan evaluasi pengelolaan dan penggunaan dana telah dilakukan secara berkala atau akhir kegiatan, sehingga akuntanbilitas penggunaannya terjaga dan penyimpangan dapat dihindari. Kekuatan yang dimiliki adalah ketersediaan sarana dan prasarana yang ada cukup memadai untuk pencapaian visi,misi, tujuan dan sasaran yang diprogramkan dan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Ada penjaminan keberlanjutan ketersediaan sarana prasarana untuk menunjang penyelengaraan proses belajar mengajar. Telah dioperasionalkannya Sistem Informasi Manajemen melalui intranet, internet dan tersedianya wi-fi zone di lingkungan kampusKelemahan yang cukup penting adalah dana, sebab walaupun sumber dana bervariasi tetapi ketersediaan dana masih dirasa kurang karena tingginya biaya penyelenggaraan pendidikan dan penelitian. Relatif sedikitnya mahasiswa juga mempengaruhi dana, sehingga subsidi saling silang yang dilakukan oleh UNAS akan mempengaruhi kinerja Program Studi. Adanya keterbatasan dana menjadi hambatan dalam pengembangan penyediaan dan pemeliharaan sarana prasarana penunjang proses belajar mengajar pada Program Studi. Pemanfaatan S1 masih belum optimal dilakukan, sistem informasi yang bersifat manual masih tetap digunakan sehingga kegiatan administrasi dan manajemen, pelayanan akademik kurang efisien dan efektif. Peluang yang dapat dikembangkan adalah memperluas kerjasama dengan lembaga lain, terutama dengan lembaga donor. Kerjasama penelitian dan pengabdian pada masyarakat dengan biaya bersama, juga dapat menghemat pemanfaatan dana sekaligus meningkatkan mutu kegiatan dan pengadaan sistem informasi. Masih banyak kesempatan untuk pengadaan bantuan peralatan melalui proyek kerjasama dengan pemerintah daerah, instansi swasta serta bantuan peralatan yang disumbangkan dari penelitian staf dosen, alumni dan hibah universitas luar negeri yang terlibat dalam kerjasama dengan fakultas. Peningkatan jumlah mahasiswa akan berdampak pada alokasi dana penyelenggaraan pendidikan terutama untuk pengadaan sarana dan prasarana, terutama peralatan dan bahan yang ada di laboratorium. Kesempatan yang masih terbuka dalam pengembangan sistem informasi adalah pembenahan on campus connectivity devices (intranet) maupun internet agar data yang ada dapat diakses secara terbuka oleh semua pihak, khususnya dosen dan mahasiswa serta mitra kerjasama.

Ancaman yang perlu diperhatikan adalah tuntutan otonomi Perguruan Tinggi Negeri yang diberlakukan di seluruh Indonesia menjadi ancaman dalam penerimaan mahasiswa baru yang berakibat mengurangi pemasukan sumber dana Universitas dan Fakultas. Sementara iru, penyelenggara akademik membutuhkan sarana dan prasarana yang memerlukan dana besar sehingga dapat mengganggu pencapaian program yang sudah digariskan. Ancaman yang penting untuk diantisipasi adalah adanya kemungkinan gangguan hacker yang dapat merusak sistem file sehingga tidak dapat dimanfaatkan secara baik.G. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama 1. Produktivitas dan Mutu Hasil Penelitian Dosen Serta Pelayanan/Pengabdian kepada masyarakat

Penelitian yang dilaksanakan dapat dilakukan secara mandiri dan atau berkelompok, sedangkan pengabdian kepada masyarakat cenderung dilakukan berkelompok termasuk bersama mahasiswa dan pihak terkait. Kualitasnya relatif baik, karena kompetensi staf memenuhi syarat untuk melaksanakannya. Produktivitasnya relatif tinggi, rerata dosen minimal satu kali pertahun melakukan penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Relevansi sasaran sesuai tujuan, baik melalui penyuluhan, pendampingan dan tindakan langsung.

Pendanaan, untuk yang bersifat mandiri berasal dari dana Universitas yang dikelola oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM). Selain itu didapat dari pihak eksternal, seperti Kopertis wilayah III, Dikti, Dikmenti, LSM, Pemerintah daerah, beberapa perusahaan swasta serta hasil kerjasama dengan instansi terkait di dalam dan luar negeri. Dana yang ada selanjutnya dikelola bersama fakultas untuk didistribusikan merata kepada setiap dosen sesuai program kegiatan yag akan dilakukan, selanjutnya dipertanggung jawabkan pada akhir kegiatan. 2. Keterlibatan Mahasiswa dalam kegiatan penelitian dan pelayanan/ pengabdian masyarakat

Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat bersama antara dosen dan mahasiswa dilaksanakan pada saat Bakti sosial yang diadakan pada awal semester genap secara rutin setiap tahunnya serta penelitian skripsi mahasiswa (dosen sebagai pembimbing). Pelaksanaannya di lingkungan FISIP dan di luar kampus, seperti di Sukabumi, Dermaga Bogor, Cipanas Puncak Jawa barat.

3. Kegiatan Kerjasama dengan Instansi Dalam dan Luar Negeri

Hubungan kerjasama dan kemitraan penelitian antara lain dilakukan dengan Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti) Provinsi DKI Jakarta, PT. Total Indonesia, Partnership, Kementerian Dalam Negeri, Setjen DPR, Setjen DPD dan lainnya.

4. Deskripsi SWOT Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan KerjasamaKekuatan yang dimiliki adalah adanya kompetensi dosen dan sarana untuk penelitian, termasuk pengabdian pada masyarakat dan kemudahan pemanfaatan sarana pada instansi terkait karena adanya kerjasama yang sinergis sehingga pelaksanaan penelitian dan pengabdian pada masyarakat berjalan sesuai yang diprogramkan. Hal ini ditunjukan dengan jumlah penelitian yang cukup banyak dan berkualitas baik serta dalam pengabdian kepada masyarakat sesuai harapan dan kebutuhan masyarakat.

Kelemahan yang masih perlu ditingkatkan adalah kemampuan dalam pembuatan proposal, khususnya dalam bahasa Inggris. Jumlah dan frekwensi publikasi ilmiah dosen pada jurnal internasional masih belum ada , sehingga perlu digalang kerjasama dengan berbagai institusi yang menerbitkan jurnal tersebut. Pada tingkat fakultas belum terbitnya jurnal sebagai wadah penerbitan/ publikasi hasil-hasil penelitian dosen. Untuk kegiatan pengabdian yang bersifat aplikasi dan keilmuan, seperti demplot, penemuan langsung dan hasilnya dirasakan masih belum banyak dilakukan

Peluan