Forex trading membutuhkan pengendalian emosi
-
Upload
bartolomeus-romana -
Category
Business
-
view
166 -
download
2
Transcript of Forex trading membutuhkan pengendalian emosi
http://www.foreximf.com/trading-forex/forex-trading-membutuhkan-pengendalian-emosi/
Forex Trading Membutuhkan Pengendalian Emosi
Forex trading semakin populer berkat kemajuan internet. Hampir semua lapisan masyarakat
mengetahui tentang bisnis ini. Mulai dari pengusaha, karyawan, mahasiswa bahkan sampai
operator warnet setidaknya tahu bahwa ada bentuk perdagangan yang disebut forex trading.
Potensi yang luar biasa membuat banyak orang tertarik untuk mencoba. Sayangnya, banyak
yang tidak menyadari bahwa trading tidak hanya mengenai tingkat kecerdasan, namun juga
mengenai cara mengendalikan pikiran; dalam hal ini: emosi.
Ekspektasi terlalu tinggi
Para pemula biasanya memulai mencoba trading dengan mempergunakan demo account.
Seringkali demo account berjalan dengan baik; si pemula bisa menghasilkan “profit virtual”
yang besar. Kenyataan itu membuatnya berpikir, “Oh, ternyata trading itu mudah. Saya bisa
mendapatkan sekian ribu dollar hanya dalam beberapa jam saja. Mengapa saya tidak tahu dari
dulu?”
Berdasarkan kesuksesan demo account-nya, seorang pemula biasanya memiliki ekspektasi
yang sangat tinggi. Kepercayaan dirinya menjadi terlalu besar dan perasaan seperti ini sangat
berbahaya bagi trader pemula yang belum berpengalaman.
Ketika seorang pemula memulai trading di real account, itu berarti ia telah menempatkan
modalnya (real money) berhadapan langsung dengan pasar. Ia akan segera menyadari bahwa
trading forex ternyata lebih kompleks daripada yang dibayangkannya. Ketika keselamatan
uangnya benar-benar terancam, ia akan merasakan stress yang sesungguhnya. Prestasinya di
demo account seolah tak berarti. Kondisi seperti ini kerapkali menggiring seorang trader
pemula ke lembah keputusasaan.
Latihan vs. Sungguhan
http://www.foreximf.com/trading-forex/forex-trading-membutuhkan-pengendalian-emosi/
Memasuki dunia real trading dari tahapan demo trading sebenarnya merupakan tahapan yang
paling sulit dalam dunia trading. Pada saat itulah seorang trader benar-benar diuji
kemampuannya dari sisi psikologi.
Dalam demo trading, tidak ada resiko finansial yang sungguh-sungguh bisa terjadi. Kerugian
yang dialami dalam demo hanyalah kerugian “virtual”. Tidak ada keterlibatan emosi di situ.
Namun ketika telah memasuki real trading, ketika resiko finansial (loss) bisa sungguh-
sungguh terjadi, besar sekali kemungkinan seorang trader kehilangan fokus. Lebih parah lagi,
kehilangan fokus mengarah kepada kehilangan obyektivitas. Ia tidak mampu lagi mengambil
keputusan berdasarkan apa yang telah ia pelajari dan latih di demo account.
Waspadai emosi mengambil alih pikiran
Jelaslah bahwa emosi bisa mengambil alih pikiran seorang trader. Emosi yang tak terkendali
adalah musuh terbesar trader, yang bisa mengarahkan kepada penilaian yang buruk akibat
hilangnya obyektivitas dalam menyikapi perubahan pasar. Hal ini bisa berujung pada
membengkaknya kerugian yang diderita.
Beberapa emosi yang kerap mengganggu konsentrasi dan konsistensi seorang trader di
antaranya adalah keserakahan (greed), rasa takut (fear) yang pada gilirannya akan
melumpuhkan kemampuan mengambil keputusan yang obyektif.
Greed
Keserakahan bisa membuat seorang trader untuk mempertahankan posisi (transaksi) terlalu
lama dengan harapan harga akan terus bergerak sesuai dengan keinginannya. Bahkan ketika
harga berbalik arah berlawanan dengan harapannya, ia akan terus berharap keadaan akan
menjadi seperti yang ia inginkan.
Inilah yang sering melatarbelakangi hilangnya keuntungan yang diperoleh dari posisi, bahkan
berubah menjadi kerugian. Untuk menghindarinya, Anda harus mencoba untuk mengukur
secara obyektif di mana sebaiknya Anda merealisasikan keuntungan. Betul bahwa target
harus sebesar mungkin, namun tetap harus ada alasan yang masuk akal. Kembalikan kepada
analisa Anda, apakah memang posisi tersebut layak dipertahankan atau tidak. Jika dari sudut
pandang analisa memang sudah waktunya untuk menutup posisi tersebut, tutuplah.
Fear
Rasa takut yang berlebihan cenderung akan mencegah seorang trader untuk membuka posisi,
atau bisa juga membuatnya menutup posisinya terlalu cepat.
Jika Anda terlalu takut akan menghadapi resiko atau mengalami kerugian, Anda justru akan
sering melewatkan banyak peluang yang bagus. Ketika rasa takut menguasai, Anda akan
biasanya akan menutup posisi Anda meskipun keuntungan yang didapatkan masih terlalu
kecil dibandingkan dengan potensi yang sebenarnya masih besar.
Cara mengatasinya – lagi-lagi – adalah dengan memiliki trading plan yang baik, yang
memiliki aturan mengenai kapan harus masuk dan keluar dari pasar (sistem trading), serta
http://www.foreximf.com/trading-forex/forex-trading-membutuhkan-pengendalian-emosi/
aturan pengelolaan modal (money management) dan pengelolaan resiko (risk management)
yang baik. Trading plan yang telah teruji akan memberikan ketenangan bagi Anda.
Kendalikan emosi Anda
Bagaimanapun, seorang trader tetaplah manusia yang tak sempurna. Itulah sebabnya
mengapa tidak ada kesempurnaan dalam forex trading. Meskipun demikian, trading memang
tidak membutuhkan kesempurnaan. Yang dibutuhkan adalah mengendalikan resiko dan
mengoptimalkan peluang yang ada dengan menjalankan trading plan dengan baik. Untuk itu,
pengendalian emosi mutlak diperlukan.