forensik2
-
Upload
aiiu-ika-gn -
Category
Documents
-
view
227 -
download
0
description
Transcript of forensik2
7/21/2019 forensik2
http://slidepdf.com/reader/full/forensik2-56d9a7815555b 1/28
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Kasus kecelakaan lalu lintas merupakan keadaan serius yang menjadi
masalah kesehatan di negara maju maupun berkembang. Di negara
berkembang seperti Indonesia, perkembangan ekonomi dan industri
memberikan dampak kecelakaan lalu lintas yang cenderung semakin
meningkat. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pertambahan
jumlah kendaraan (14-1! per tahun" dengan pertambahan prasarana jalan
hanya sebesar 4! per tahun. #ebih dari $%! pasien yang masuk ke ruangga&at darurat adalah disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas, berupa tabrakan
sepeda motor, mobil, sepeda, dan penyeberang jalan yang ditabrak. 'isanya
merupakan kecelakaan yang disebabkan oleh jatuh dari ketinggian, tertimpa
benda, olah raga, dan korban kekerasan.1,
Di )merika 'erikat, kejadian kecelakaan lalu lintas setiap tahunnya
diperkirakan mencapai %%.%%% kasus. Dari jumlah tersebut, 1%! korban
meninggal sebelum tiba di rumah sakit dan lebih dari 1%%.%%% korban
menderita berbagai tingkat kecacatan akibat kecelakaan lalu lintas tersebut.1
Indonesia de&asa ini menghadapi permasalahan kecelakaan lalu lintas jalan
yang cukup serius, menurut data dari *abes +olri setiap tahun tercatat .$
orang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas jalan tersebut. ingginya
korban kecelakaan tersebut disadari telah mendorong tingginya biaya pemakai
jalan, dan secara ekonomi menyebabkan terjadinya pemborosan sumber daya.
/erbagai upaya penanganan juga telah dilakukan untuk mengurangi jumlah
dan kelas kecelakaan lalu lintas jalan (accident severity" tersebut.0
Di akarta sendiri, dari 14 kasus kecelakaan lalu lintas yang diotopsi
sepanjang tahun 1$, 4% kasus sebab kematiannya merupakan hasil
kecelakaan lalu lintas yang 2atal, yang mana korban kecelakaan lalu lintas
mengalami luka-luka , seperti luka di bagian kepala, ekstrimitas atas,
ektrimitas ba&ah, tubuh depan , dan tubuh belakang.
1
7/21/2019 forensik2
http://slidepdf.com/reader/full/forensik2-56d9a7815555b 2/28
Distribusi korban kecelakaan lalu lintas terutama kelompok usia
produkti2 antara 1-44 tahun dan lebih didominasi kaum laki-laki. Kelompok
ini merupakan aset sumber daya manusia yang sangat penting untuk
pembangunan bangsa.4
*enurut 33 5. ahun %% tentang lalu lintas dan angkutan jalan,
+asal 1 o.4 disebutkan bah&a kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristi&a
di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan
atau tanpa pengguna jalan yang lain yang mengakibatkan korban manusia dan
atau kerugian harta benda.
/erdasarkan 33 5. ahun %% +asal o.1- membagi
kecelakaan lalu lintas sendiri menjadi 0, yaitu6
1. Kecelakaan lalu lintas ringan, yaitu kecelakaan yang mengakibatkan
kerusakan kendaraan dan7atau barang.
. Kecelakaan lalu lintas sedang, yaitu kecelakaan yang mengakibatkan luka
ringan dan kerusakan kendaraan dan7atau barang.
0. Kecelakaan lalu lintas berat, yaitu merupakan kecelakaan yang
mengakibatkan korban meninggal dunia atau luka berat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Cedera Akibat Kecelakaa Lal! Lita"
Kejadian cedera dan kejadian 2atal terjadi dalam berbagai jenis
transportasi tetapi jika dihitung secara numerik kecelakaan lalu-lintas jalan raya
mendominasi kejadian kecelakaan di seluruh dunia. Di negara-negara maju,
sebagian besar korban kecelakaan jalan raya adalah korban yang berusia di
ba&ah % tahun, dan pada kalangan usia muda tren ini bahkan cenderung
2
7/21/2019 forensik2
http://slidepdf.com/reader/full/forensik2-56d9a7815555b 3/28
meningkat. +ola cedera, kejadian 2atal dan hal-hal lainnya, memiliki perbedaan
bergantung pada jenis korbannya, yakni korban sebagai penumpang kendaraan,
pengendara motor, pengendara sepeda atau pejalan kaki.
2.2. Dia#ika Cidera Akibat Kecelakaa Dala# Berkedara
/anyak 2akta 2isik dasar yang dapat membantu menjelaskan pola cidera
akibat kecelakaan lalu-lintas yang begitu kompleks, khususnya yang diderita oleh
pengendara.
1" 8idera pada organ kelenjar disebabkan oleh perubahan tingkat gerakan.
Kecepatan berapapun asalkan konstan tidak memberikan pengaruh seperti
yang terbukti dalam perjalanan ruang angkasa atau rotasi bumi. 'ebaliknya,
perubahan kecepatanlah yang meninggalkan akibat traumatik 9 baik itu
perubahan menjadi lebih cepat (akselerasi" atau menjadi lebih lambat
(deselerasi". " +erubahan kecepatan dapat diukur dalam :gra;itasi< atau := 2orces<. umlah
yang dapat ditoleransi oleh tubuh sangat bergantung pada arah melajunya
gaya. Deselerasi pada gaya 0%% = dapat menyelamatkan orang dari cidera dan
bahkan hingga %%% = pun orang dapat selamat dari ancaman kecelakaan,
dengan sarat bah&a gerakan sebesar itu menuju pada sudut yang benar sesuai
dengan sumbu panjang tubuh. ulang 2rontal dapat tahan terhadap gaya
sebesar %% = tanpa menderita 2raktur dan ketahanan maksimal ini bahkan
mencapai gaya sebesar 4%% =. Ketahanan yang sama juga dimiliki oleh bagian
thoraks.
0" 'elama akselerasi atau deselerasi kerusakan kelenjar yang terjadi akan
bergantung pada gaya yang berlaku tiap bidang unit, seperti halnya sebuah
pisau tajam yang memiliki daya tembus yang lebih baik dibandingkan pisau
tumpul jika digerakkan dengan gaya yang sama. ika seorang pengendara
mobil menghentikan mobilnya dari kecepatan $%% km7jam dengan
membenturkan kepalanya pada bagian windscreen frame sebesar 1% cm0,
3
7/21/2019 forensik2
http://slidepdf.com/reader/full/forensik2-56d9a7815555b 4/28
maka kerusakan yang terjadi akan lebih parah daripada gaya deselerasi
tersebar hingga %% cm0 dengan bantuan sabuk pengaman.
4" )ntara % dan $% persen tabrakan kendaraan (baik dalam struktur yang tetap
maupun dalam kendaraan yang lainnya" bersi2at 2rontal, sehingga
menyebabkan deselerasi yang keras. )dapun persen lainnya diderita pada
bagian belakang (rear impacts" kendaraan, yang mempercepat laju kendaraan
dan penumpangnya. 'isanya, sekitar setengah akibat tabrakan akan menimpa
bagian samping.
" Dalam frontal impact yang umum terjadi, tidak akan pernah terjadi
penghentian yang instan pada kendaraan, bahkan meskipun kendaraan
tersebut meluncur dan menabrak struktur yang sangat masi2 sekalipun.
Kendaraan itu mengalami de2ormasi dari bagian depan sehingga akan selalu
terjadi jarak dan &aktu deselerasi, meskipun kadarnya kecil. Dalam
kenyataannya, riset desain pabrikan kendaraan saat ini membuat ketentuan
yang keteat untuk memperkecil akibat tabrakan bagi pengendara dan
penumpangnya. ujuan riset ini ialah memperpanjang jarak dan memperlama
&aktu berhentinya kendaraan, sehingga G value yang bertindak pada
penumpang dapat dikurangi.
" ilai =-2orces dapat dihitung dengan rumus6 = > 8 (?"7D, dimana ? adalah
kecepatan (km7jam", D adalah jarak berhenti (meter" setelah kejadian, dan 8
adalah konstanta (%,%%0". (ika ? dalam m7jam dan D dalam 2eet, maka 8
menjadi bernilai %,%4". 'ebagai contoh, jika sebauh mobil melaju dengan
kecepatan $% km7jam menabrak sebuah dinding batu sehingga mobil tersebut
melesak sedalam cm ke dalam dinding, dilanjutkan dengan terpental sejauh
% meter, maka tingkat deselerasinya akan sebesar 00 =. jika seorang
penumpang terikat erat pada sabuk pengaman (dalam prakteknya hampir
mustahil terjadi demikian", maka ia akan mengalami deselerasi yang sama,
sehingga penumpang tersebut akan selamat.
)kan tetapi, jika penumpang tersebut tidak terikat erat pada sabuk
pengaman, ia akan terus bergerak ke depan dengan kecepatan $% km7jam dan
4
7/21/2019 forensik2
http://slidepdf.com/reader/full/forensik2-56d9a7815555b 5/28
akan mengalami =-2orces yang besar, yang merupakan ukuran yang akan
bergantung pada jarak berhenti de2ormasi (beberapa sentimeter dari kompresi
kelenjar" saat ia membentur struktur mobil internal yang berada di depannya.
2.$. P%la Cedera Pada Pe!#&a' Kedaraa
enis kendaraan (selain sepeda motor" dalam teorinya memiliki sedikit perbedaan
dalam mekanisme kejadian cidera, namun sebagian besar sur;ei statistik
membaginya ke dalam mobil dan ;an kecil yang berbobot mati 1, ton, pada satu
pihak dan pada pihak lain kendaraan berat, seperti truk dan bus, meskipun
kelompok yang disebut terakhir ini memiliki 2itur yang berbeda yang lebih mirip
dengan pesa&at penumpang.
Kendaraan berat pengangkut barang biasanya mengalami kerusakan7akibat yang
lebih ringan daripada kendaraan kecil jika terjadi kecelakaan karena memiliki
massa dan kekuatan yang lebih besar, dan juga ketinggiannya dari permukaan
tanah. Kerusakan struktural dari pengaruh dengan kendaraan-kendaraan yang
ukurannya lebih kecil akan lebih ringan dan sering terjadi pada bagian di ba&ah
posisi pengemudi. *eskipun demikian, karena daya deselerasinya lebih kecil,
maka para penumpang tetap rentan terhadap pola-pola cidera.
?an berbobot ringan secara umum identik dengan mobil dalam hal akibat
kecelakaan yang menimpa penumpang yang duduk di bagian depan kendaraan.
Dalam kenyataannya mereka dapat memiliki resiko yang lebih besar, karena ;an-
;an modern yang ada saat ini cenderung memiliki bagian depan yang datar dan
oleh sebab itu memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki potensi :<pental< yang
dapat memperlama &aktu berhenti. Dengan mengkonsentrasikan perhatian pada
mobil, sebagian besar korban kecelakaan kendaraan, pola cidera berbeda-beda
menurut kedudukan penumpang di dalam kendaraan yang mengalami
kecelakaan7tabrakan.
a. 8idera +ada +engendara 'epeda *otor
5
7/21/2019 forensik2
http://slidepdf.com/reader/full/forensik2-56d9a7815555b 6/28
*eskipun di negara maju jumlah kendaraan roda dua (sepeda motor" lebih
sedikit daripada kendaraan roda empat atau lebih (mobil", namun tingkat
kejadian cidera dan kematian pada pengendara motor lebih tinggi. 'ebagai
contoh, di Inggris dan @ales (1$" angka kematian pengendara motor usia
1-4 tahun lebih tinggi dibandingkan kelompok usia yang sama yang
mengendarai mobil (040 berbanding 00" meskipun rasio jumlah motor6mobil
di Inggris sangatlah kecil. +ada kelompok usia 4-44 tahun, terdapat 1
pengendara motor dan 0$1 pengendara mobil yang te&as akibat kecelakaan
lalu-lintas.
+ada kebanyakan kasus kecelakaan sepeda motor, posisi pengendara ketika
kecelakaan akan benar-benar terpental dari kendaraannya, sehingga biasanya
daerah kepala, pinggul, dan ekstrimitas akan menderita cidera yang parah
sebagai akibat dari kecelakaan.A
Dua ektremitas badan yang paling menderita akibat kecelakaan menunjukkan
tingginya angka luka-luka7cidera pada bagian dada dan perut.
(a" Karena pengendara jatuh ke tanah, maka cidera kepala lebih sering
terjadi, menyebabkan $% persen kematian (/oth&ell". *eskipun helm
pelindung telah menjadi perangkat &ajib pengendara di sebagian besar
negara, namun tingkat keparahan kecelakaan sering mengalahkan
pengaruh protekti2 dari helm tersebut.
(b" /enturan dengan permukaan jalan atau kendaraan lain yang melacu cepat
menyebabkan gegar otak, tetapi seringnya bersi2at temporoparietal. 'atu
komplikasi yang biasa terjadi adalah 2raktur pada tulang tengkorak basal.
erjadinya keretakan pada dasar tulang tengkorak yang melintang menuju
tulang s2enoid melalui pituitary 2ossa dikenal dengan sebutan
motorcyclist’s fracture.
'atu lagi jenis lain ring fracture di sekitar 2oramen magnum di dalam
posterior 2ossa disebabkan oleh benturan pada ujung kepala. #eher
menjadi bagian tubuh yang paling sering menderita dan *ant
menemukan adanya 2raktur cervical spine yang parah, bahkan meskipun
6
7/21/2019 forensik2
http://slidepdf.com/reader/full/forensik2-56d9a7815555b 7/28
pengendara telah mengenakan helm dengan benar. Kontusi korikal dan
laserasi, kadang-kadang contrecoup, cukup berat sehingga menyebabkan
terjadinya ekstrusi kelenjar otak.
(c" Kaki sering menjadi sasaran cidera ketika terjadi kecelakaan sepeda
motor, baik oleh benturan a&al dengan kendaraan lain maupun oleh
struktur jalan, atau terjepit oleh rangka motor. #aserasi, luka bakar 2riksi
dan 2raktur 9 sering gabungan dari ketiganya 9 adalah hal yang umum
terjadi. *ant mencatat 2raktur pada kaki dan pel;is pada 0 persen kasus
yang ia teliti. A
(d" 'etiap bagian tubuh dapat mengalami cidera, tetapi tidak ada yang
sesering ekstremitas. atuh dari mesin, khususnya dengan kecepatan
tinggi, dapat menyebabkan patah tulang rusuk dan kerusakan ;iskeral,
khususnya kerusakan li;er. A
(e" Ketika pengendara terjatuh dan terpental dari sepeda motor, seluruh atau
sebagian tubuh pengendara akan bergesekan dengan jalan dalam
kecepatan tinggi sehingga terjadi abrasi luas pada banyak permukaan
tubuh.A
(2" 8idera yang umum dialami oleh pengendara motor adalah kecelakaan
:trail-gating<, di mana pengendara melaju ke arah belakang sebuah truk
sehingga motornya masuk ke kolong truk tersebut, tetapi kepala si
pengendara terbentur oleh tail-board (bak belakang truk". Dekapitasi
dapat terjadi pada sebagian besar kasus yang ekstrim, namun cidera
kepala dan leher yang parah hampir tak terhindarkan. ruk di banyak
negara saat ini harus dilengkapi dengan palang besi yang kuat untuk
menghindari masuknya korban kecelakaan sepeda motor ke dalam truk.
Helm penyelamat dapat ber2ungsi untuk menjadi tameng atau pelindung
benturan yang sebagian bergantung pada getaran, sekaligus
mengendalikan G-force deselerasi.
2.(. Pe)ebab Ke#atia Dala# Kecelakaa Lal! Lita"
7
7/21/2019 forensik2
http://slidepdf.com/reader/full/forensik2-56d9a7815555b 8/28
Kematian karena luka parah lebih mudah dijelaskan, misalnya luka
parah pada bagian kepala yang kemudian mengalami gegar otak dan pendarahan.
'eringkali cidera yang berbeda-beda lebih sulit untuk dipelajari, namun dalam
kasus-kasus yang umum orang umumnya akan menganggapnya sebagai :cidera
beragam (multiple injuries", karena cidera yang dialami oleh korban bermacam-
macam bentuknya.
'aat kematian terjadi akibat kecelakaan di jalan, atau korban kemudian
te&as setelah bertahan beberapa saat setelah ditabrak, biasanya akan terdapat
kerusakan mukuloskeletal atau organ, hemorrhage parah, blokade aliran udara
dari darah, atau as2iksia traumatis dari 2iksasi bagian dada yang disebabkan oleh benturan dengan bagian kendaraan.
Korban yang sempat bertahan hidup namun kemudian meninggal dapat
disebabkan oleh terjadinya pendarahan yang tanpa henti, hemorrhage sekunder,
kegagalan renal akibat hipotensi dan7atau kerusakan otot yang ekstensi2,
embolisme lemak, in2eksi lokal, in2eksi dada atau sistemik lainnya, in2arksi
myokardial atau serebral dan seBueale lainnya.
)danya penyakit alami juga menjadi pertimbangan yang penting di
dalam kematian akibat kecelakaan lalu-lintas, seperti kemungkinan adanya
kematian yang disebabkan oleh penyakit yang diderita korban. 'edangkan
kerusakan pada indera penglihatan atau pendengaran dapat pula menyebabkan
kecelakaan, meskipun hal demikian hampir tidak pernah dimasukkan ke dalam
catatan otopsi. entu saja, kemungkinan lainnya ialah pengaruh konsumsi alkohol
yang menyebabkan intoksisasi pada diri korban.
ika pembahasan kita melibatkan pihak pengemudi atau pilot 9 atau
bahkan kapten kapal 9 maka adanya penyakit atau intoksikasi dapat menjadi
unsur pengaruh yang sangat penting. +endapat umum menyatakan bah&a
kematian mendadak jarang menyebabkan kendaraan lepas kendali. +enelitian
yang dilakukan oleh 'chmidt terhadap 0 kasus kematian di erman menemukan
bah&a A persen dari penyakit kardio;askuler dan % persen dari penyakit jantung
koroner menjadi penyebab kematian di jalan raya. 'ementara itu *orild di
8
7/21/2019 forensik2
http://slidepdf.com/reader/full/forensik2-56d9a7815555b 9/28
or&egia menemukan bah&a 14 dari 100 kasus kematian akibat kecelakaan lalu
lintas disebabkan oleh penyakit, terutama atheroskeloris koroner.
2.*. Pe#erik"aa +%re"ik Pada Kecelakaa Lal!,Lita"
A. Pe#erik"aa +%re"ik
Dalam rangka membantu proses peradilan dalam hal menyelesaikan kasus
hukum mengenai kecelakaan lalu lintas, seorang dokter adalah seorang ahli yang
tepat bagi penegak hukum untuk memeriksa barang bukti yang berupa mayat,
orang hidup, bagian tubuh manusia, atau sesuatu yang berasal dari tubuh
manusia.1%
Kegiatan otopsi secara umum identik dengan prosedur yang biasanya
berlaku , tetapi ditambah dengan perhatian khusus pada hal-hal berikut ini6
1. Karena ketentuan pidana terlibat di dalam kasus kecelakaan lalu-lintas, maka
masalah-masalah yang berhubungan dengan hukum seperti identitas mayat
dan kontinuitas bukti harus dipastikan.
. *ayat harus dikenakan pakaian, jika kondisinya saat diba&a ke rumah sakit
telah te&as, shingga cidera yang ia derita dapat dicocokkan dengan kerusakan
pakaian yang dikenakannya. 'eringkali hal demikian mustahil dilakukan,
khususnya jika korban tidak memungkinkan untuk diba&a dengan
mengenakan pakaian sebelum ia mengalami kecelakaan.
0. 'ampel darah harus didapatkan dari golongan darah dan sekarang mungkin
disesuaikan dengan :sidik jari D)< dalam kasus :tabrak-lari< yang di tempat
kejadiannya ditemukan bercak darah atau petunjuk-petunjuk lainnya. $
4. +emeriksaan eksternal, seperti untuk semua jenis kematian akibat trauma,
adalah hal yang sangat penting sehingga harus dilakukan secara detil, akurat
dan tercatat semua. Ketinggian pola cidera di atas permukaan tungkai korban
harus ditandai, untuk membandingkannya dengan dimensi kendaraan
penabraknya. 'emua jenis bukti dapat ditemukan oleh seorang ahli patologi,
9
7/21/2019 forensik2
http://slidepdf.com/reader/full/forensik2-56d9a7815555b 10/28
dari bercak cat dan serpihan kaca hingga bagian-bagian dari struktur
kendaraan. A
. 5topsi yang menyeluruh harus dilakukan, bukan hanya menjadi semacam
katalog da2tar cidera yang dialami oleh korban. )danya kemungkinan
penyakit yang diderita oleh korban sebelum ia te&as tertabrak, maupun
penyakit yang mungkin diderita oleh si pengendara harus dipertimbangkan.
#esi jantung dan serebral lama dan baru khususnya penting untuk dijadikan
petunjuk. ,A
. +emeriksaan alkohol dan obat-obatan pada kecelakaan merupakan suatu yang
penting. Konsumsi alkohol oleh pengemudi dan pejalan kaki telah
menyebabkan .%%% kematian dari total $%%.%%% kecelakaan di )merika
serikat setiap tahunnya. )lkohol adalah penyebab terbesar kecelakaan 2atal
pada kecelakaan tunggal. /eberapa obat seperti obat antihistamin dan
antidepresi yang dikonsumsi sesaat sebelum mengemudi juga dapat
menyumbangkan sejumlah kasus kecelakaan kendaraan bermotor.$
+enyalahgunaan obat-obatan seperti penyalahgunaan amphetamine,
marijuana, dan obat-obatan terlarang dapat diidenti2ikasi dari tubuh korban
melalui sampel darah dan urine. +emeriksaan toksikologi ini sangat berguna
bagi pihak asuransi dalam hal prosedur untuk melakukan klaim asuransi.
)pabila pengendara terbukti lalai dalam berkendara karena pengaruh alcohol
atau obat-obatan non narkotik, pengendara dapat dikenai pasal 011 33 o.
ahun %%. Hal ini berbeda apabila pengendara dalam pengaruh konsumsi
narkotik, pengendara akan dikenai pasal berlapis pasal 11 jo, pasal 10,
subsider 1A 33 no. 0 tahun %% tentang narkotika. ,$
2.-. L!ka da tra!#at%l%'i
#uka merupakan gangguan dari kontinuitas jaringan yang disebabkan oleh
suatu energi mekanik eksterna. erminologi cedera di gunapakai secara
sinonim dengan kata luka, malah dapat memberikan maksud yang lebih luas
dan tidak hanya membahas kerusakan yang diakibatkan oleh energy 2isik tapi
10
7/21/2019 forensik2
http://slidepdf.com/reader/full/forensik2-56d9a7815555b 11/28
juga kerusakan lain yang diakibatkan oleh panas, dingin, bahan kimia&i,
listrik dan radiasi.
Kata Inggris :injury< berasal dari kata #atin :injuria< yang bermaksud tidak
berperikemanusiaan. erminology :lesi< a&alnya bermaksud cedera namun
semakin digunapakai untuk mendeskripsikan suatu cedera, penyakit maupun
degenerasi local pada jaringan yang dapat mengakibatkan perubahan 2ungsi
atau struktur.5leh karena itu, penggunaan kata cedera atau luka merujuk kepada kerusakan
akibat dari penyebab bukan alami, sementara kata lesi merujuk kepada suatu
yang tidak dapat dipastikan apakah disebabkan oleh penyebab alami atau
tidak
a. Kla"iika"i L!ka
'ecara umumnya, luka atau cedera dibagi kepada beberapa klasi2ikasi
menurut penyebabnya yaitu, trauma tumpul, trauma tajam dan luka tembak. (1"
1. LUKA TRAU/A TU/PUL
rauma atau luka mekanik terjadi karena alat atau senjata dalam berbagai
bentuk, alami atau dibuat manusia. 'enjata atau alat yang dibuat manusia
seperti kampak, pisau, panah, martil dan lain-lain. /ila ditelusuri, benda- benda ini telah ada sejak Caman pra sejarah dalam usaha manusia
mempertahankan hidup sampai dengan pembuatan senjata-senjata masa kini
seperti senjata api, bom dan senjata penghancur lainnya. )kibat pada tubuh
dapat dibedakan dari penyebabnya.
/enda tumpul yang sering mengakibatkan luka antara lain adalah batu,
besi, sepatu, tinju, lantai, jalan dan lain-lain. )dapun de2inisi dari benda
tumpul itu sendiri adalah 6
• idak bermata tajam
• Konsistensi keras 7 kenyal
• +ermukaan halus 7 kasar
Kekerasan tumpul dapat terjadi karena sebab yaitu alat atau senjata
yang mengenai atau melukai orang yang relati2 tidak bergerak dan yang lain
11
7/21/2019 forensik2
http://slidepdf.com/reader/full/forensik2-56d9a7815555b 12/28
orang bergerak ke arah objek atau alat yang tidak bergerak. Dalam bidang
medikolegal kadang-kadang hal ini perlu dijelaskan, &alaupun terkadang sulit
dipastikan.
#uka karena kererasan tumpul dapat berebentuk salah satu atau
kombinasi dari luka memar, luka lecet, luka robek, patah tulang atau luka
tekan.
a. Abra"i 0L!ka Lecet
#uka lecet adalah luka yang super2icial, kerusakan tubuh terbatas
hanya pada lapisan kulit epidermis. ika abrasi terjadi lebih dalam dari lapisan
epidermis pembuluh darah dapat terkena sehingga terjadi perdarahan. )rah
dari pengelupasan dapat ditentukan dengan pemeriksaan luka. Dua tanda yang
dapat digunakan. anda yang pertama adalah arah dimana epidermis
bergulung, tanda yang kedua adalah hubungan kedalaman pada luka yang
menandakan ketidakteraturan benda yang mengenainya.
+ola dari abrasi sendiri dapat menentukan bentuk dari benda yang
mengenainya. @aktu terjadinya luka sendiri sulit dinilai dengan mata
telanjang. +erkiraan kasar usia luka dapat ditentukan secara mikroskopik.
Kategori yang digunakan untuk menentukan usia luka adalah saat ini
(beberapa jam sebelum", baru terjadi (beberapa jam sebelum sampai beberapa
hari", beberapa hari lau, lebih dari benerapa hari. 2ek lanjut dari abrasi sangat
jarang terjadi. In2eksi dapat terjadi pada abrasi yang luas.
b. K%t!"i% 0L!ka /e#ar
Kontusio 'uper2isial
Kontusio terjadi karena tekanan yang besar dalam &aktu yang singkat.
+enekanan ini menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah kecil dan dapat
menimbulkan perdarahan pada jaringan ba&ah kulit atau organ diba&ahnya.
Kontusio adalah suatu keadaan dimana terjadi pengumpulan darah dalam
12
7/21/2019 forensik2
http://slidepdf.com/reader/full/forensik2-56d9a7815555b 13/28
jaringan yang terjadi se&aktu orang masih hidup, dikarenakan pecahnya
pembuluh darah kapiler akibat kekerasan benda tumpul.
/ila kekerasan benda tumpul yang mengakibatkan luka memar terjadi
pada daerah dimana jaringan longgar, seperti di daerah mata, leher, atau pada
orang yang lanjut usia, maka luka memar yang tampak seringkali tidaka
sebanding dengan kekerasan, dalam arti seringkali lebih luasE dan adanya
jaringan longgar tersebut memungkinkan berpindahnya FmemarG ke daerah
yang lebih rendah, berdasarkan gra;itasi.
#uka memar dapat diklasi2ikasikan sebagai luka memar super2icial
('uper2icial", #uka memar dalam (Deep", dan luka memar berbekas
( +atterned7 imprint".
a. #uka memar super2isial
#uka memar super2icial dapat terjadi secara segera, disebabkan oleh
akumulasi darah secara subkutan.
b. #uka memar dalam
#uka memar dalam menandakan adanya akumulasi pendarahan lebih
dalam dari lapisan kulit subkutan. /iasanya jenis luka ini memerlukan 1
sampai hari untuk dapat terlihat di permukaan kulit.
c. #uka memar berbekas#uka memar berbekas disebabkan oleh penekanan pada tubuh, biasanya
objek yang menekan tubuh meninggalkan bekas pada permukaan kulit.
+ada mayat &aktu antara terjadinya luka memar, kematian dan
pemeriksaan menentukan juga karekteristik memar yang timbul. 'emakin
lama &aktu antara kematian dan pemeriksaan luka akan semakin membuat
luka memar menjadi gelap. +emeriksaan mikroskopik adalah sarana yang
dapat digunakan untuk menentukan &aktu terjadinya luka sebelum kematian.
amun sulit menentukan secara pasti karena hal tersebut pun bergantung pada
keahlian pemeriksa.
2ek samping yang terjadi pada luka memar antara lain terjadinya
penurunan darah dalam sirkulasi yang disebabkan memar yang luas dan masi2
13
7/21/2019 forensik2
http://slidepdf.com/reader/full/forensik2-56d9a7815555b 14/28
sehingga dapat menyebabkan syok, penurunan kesadaran, bahkan kematian.
ang kedua adalah terjadinya agregasi darah di ba&ah kulit yang akan
mengganggu aliran balik ;ena pada organ yang terkena sehingga dapat
menyebabkan ganggren dan kematian jaringan. ang ketiga, memar dapat
menjadi tempat media berkembang biak kuman. Kematian jaringan dengan
kekurangan atau ketiadaaan aliran darah sirkulasi menyebabkan saturasi
oksigen menjadi rendah sehingga kuman anaerob dapat hidup, kuman
tersering adalah golongan clostridium yang dapat memproduksi gas gangren.
*emperkirakan umur luka memar 6
Hari ke 1 6 terjadi pembengkakan &arna merah kebiruan
Hari ke 9 0 6 &arna biru kehitaman
Hari ke 4 9 6 biru kehijauan9coklat
J 1 minggu-4 minggu 6 menghilang 7 sembuh
#ebam mayat atau li;or mortis sering salah diinterpretasikan dengan luka
memar. #i;or mortis merupakan perubahan &arna ungu kemerahan pada area
mengikuti posisi tubuh disebabkan oleh akumulasi darah oleh pembuluh darah
kecil secara gra;itasi.
c. La"era"i 0L!ka r%bek
'uatu pukulan yang mengenai bagian kecil area kulit dapat menyebabkan
kontusio dari jaringan subkutan, seperti pinggiran balok kayu, ujung dari pipa,
permukaan benda tersebut cukup lancip untuk menyebabkan sobekan pada kulit
yang menyebabkan laserasi. #aserasi disebabkan oleh benda yang permukaannya
runcing tetapi tidak begitu tajam sehingga merobek kulit dan jaringan ba&ah kulit
dan menyebabkan kerusakan jaringan kulit dan ba&ah kulit. epi dari laserasi
ireguler dan kasar, disekitarnya terdapat luka lecet yang diakibatkan oleh bagian
yang lebih rata dari benda tersebut yang mengalami indentasi.
+ada beberapa kasus, robeknya kulit atau membran mukosa dan jaringan
diba&ahnya tidak sempurna dan terdapat jembatan jaringan. embatan jaringan,
tepi luka yang ireguler, kasar dan luka lecet membedakan laserasi dengan luka
14
7/21/2019 forensik2
http://slidepdf.com/reader/full/forensik2-56d9a7815555b 15/28
oleh benda tajam seperti pisau. epi dari laserasi dapat menunjukkan arah
terjadinya kekerasan. epi yang paling rusak dan tepi laserasi yang landai
menunjukkan arah a&al kekerasan. 'isi laserasi yang terdapat memar juga
menunjukkan arah a&al kekerasan.
/entuk dari laserasi dapat menggambarkan bahan dari benda penyebab
kekerasan tersebut. Karena daya kekenyalan jaringan regangan jaringan yang
berlebihan terjadi sebelum robeknya jaringan terjadi. 'ehingga pukulan yang
terjadi karena palu tidak harus berbentuk permukaan palu atau laserasi yang
berbentuk semisirkuler. 'ering terjadi sobekan dari ujung laserasi yang sudutnya
berbeda dengan laserasi itu sendiri yang disebut dengan Fs&allo& tailsG. /eberapa
benda dapat menghasilkan pola laserasi yang mirip.
'eiring &aktu, terjadi perubahan terhadap gambaran laserasi tersebut,
perubahan tersebut tampak pada lecet dan memarnya. +erubahan a&al yaitu
pembekuan dari darah, yang berada pada dasar laserasi dan penyebarannya ke
sekitar kulit atau membran mukosa. /ekuan darah yang bercampur dengan
bekuan dari cairan jaringan bergabung membentuk eskar atau krusta. aringan
parut pertama kali tumbuh pada dasar laserasi, yang secara bertahap mengisi
saluran luka. Kemudian, epitel mulai tumbuh ke ba&ah di atas jaringan skar dan
penyembuhan selesai. 'kar tersebut tidak mengandung apendises meliputi
kelenjar keringat, rambut dan struktur lain.
+erkiraan kejadian saat kejadian pada luka laserasi sulit ditentukan tidak
seperti luka atau memar. +embagiannya adalah sangat segera segera, beberapa
hari, dan lebih dari beberapa hari. #aserasi yang terjadi setelah mati dapat
dibedakan ddengan yang terjadi saat korban hidup yaitu tidak adanya perdarahan.
#aserasi dapat menyebabkan perdarahan hebat. 'ebuah laserasi kecil tanpa
adanya robekan arteri dapat menyebabkan akibat yang 2atal bila perdarahan
terjadi terus menerus. #aserasi yang multipel yang mengenai jaringan kutis dan
sub kutis dapat menyebabkan perdarahan yang hebat sehingga menyebabkan
sampai dengan kematian. )danya diskontinuitas kulit atau membran mukosa
15
7/21/2019 forensik2
http://slidepdf.com/reader/full/forensik2-56d9a7815555b 16/28
dapat menyebabkan kuman yang berasal dari permukaan luka maupun dari sekitar
kulit yang luka masuk ke dalam jaringan. +ort d entree tersebut tetap ada sampai
dengan terjadinya penyembuhan luka yang sempurna.
/ila luka terjadi dekat persendian maka akan terasa nyeri, khususnya pada
saat sendi tersebut di gerakkan ke arah laserasi tersebut sehingga dapat
menyebabkan dis2ungsi dari sendi tersebut. /enturan yang terjadi pada jaringan
ba&ah kulit yang memiliki jaringan lemak dapat menyebabkan emboli lemak
pada paru atau sirkulasi sistemik. #aserasi juga dapat terjadi pada organ akibat
dari tekanan yang kuat dari suatu pukulan seperi pada organ jantung, aorta, hati
dan limpa.Hal yang harus di&aspadai dari laserasi organ yaitu robekan yang
komplit yang dapat terjadi dalam jangka &aktu lama setelah trauma yang dapat
menyebabkan perdarahan hebat.
De"kri&"i l!ka
Dalam mendeskripsikan luka terbuka harus mencakup jumlah, lokasi, bentuk,
ukuran, dan si2at luka. 'edangkan untuk luka tertutup, si2at luka tidak perlu
dicantumkan dalam pendeskripsian luka. 3ntuk penulisan deskripsi luka jumlah,
lokasi, bentuk, ukuran tidak harus urut tetapi penulisan harus selalu ditulis diakhir
kalimat.
Deskripsi luka meliputi6
1. umlah luka
. #okasi luka, meliputi6
a. #okasi berdasarkan region anatomiknya. b. #okasi berdasarkan garis koordinat atau berdasarkan bagian-bagian tertentu
dari tubuh. *enentukan lokasi berdasarkan garis koordinat dilakukan untuk
luka pada regio yang luas seperti di dada, perut, punggung. Koordinat tubuh
dibagi dengan menggunakan garis khayal yang membagi tubuh menjadi dua
yaitu kanan dan kiri, garis khayal mendatar yang mele&ati puting susu, garis
khayal mendatar yang mele&ati pusat, dan garis khayal mendatar yang
mele&ati ujung tumit. +ada kasus luka tembak harus selalu diukur jarak luka
16
7/21/2019 forensik2
http://slidepdf.com/reader/full/forensik2-56d9a7815555b 17/28
dari garis khayal mendatar yang mele&ati kedua ujung tumit untuk
kepentingan rekonstruksi. 3ntuk luka di bagian punggung dapat
dideskripsikan lokasinya berdasarkan garis khayal yang menghubungkan
ujung ba&ah tulang belikat kanan dan kiri.
0. /entuk luka, meliputi 6
a. /entuk sebelum dirapatkan
b. /entuk setelah dirapatkan4. 3kuran luka, meliputi sebelum dan sesudah dirapatkan ditulis dalam
bentuk panjang lebar tinggi dalam satuan sentimeter atau milimeter.
. 'i2at-si2at luka, meliputi 6
a. Daerah pada garis batas luka, meliputi 6
- /atas (tegas atau tidak tegas"
- epi (rata atau tidak rata"
- 'udut luka (runcing atau tumpul"
b. Daerah di dalam garis batas luka, meliputi6
- embatan jaringan (ada atau tidak ada"
- ebing (ada atau tidak ada, jika ada terdiri dari apa"
- Dasar luka
c. Daerah di sekitar garis batas luka, meliputi 6
- *emar (ada atau tidak"
-#ecet (ada atau tidak"
-atoase (ada atau tidak
17
7/21/2019 forensik2
http://slidepdf.com/reader/full/forensik2-56d9a7815555b 18/28
BAB IIILAPRAN KASUS
$.1. All%aa#e"i"
Korban diba&a ke I=D L'3D +alembang /)LI, pukul 1A.%% @I/
oleh &arga sekitar tempat kejadian dengan menggunakan mobil &arga.sekitar pukul 1.%% @I/, di perjalanan pulang kuliah
indralaya-palembang, korban dibonceng oleh temannya menggunakan
motor. *enurut teman korban yang mengendarai motor saat itu mobil di
depan mereka tiba-tiba membelok ke arah kanan, mereka yang saat itu
memba&a motor dengan kecepatan % km7jam mengerem mendadak
untuk menghindari tabrakan, namun sebuah mobil pribadi menabrak
mereka dari arah belakang dan sebuah bus menabrak mobil pribadi
tersebut sehingga terjadi tabrakan beruntun dan korban bersama temannya
terpental ke sisi jalan. 'etelah itu teman korban mengaku tidak ingat lagi
apa yang terjadi setelahnya.
Korban sampai di I=D L'3D +alembang /)LI dalam keadaan
sadar. Korban di ra&at, di pasang in2us dan dilakukan balut tekan pada
luka di perut ba&ah. 'ekitar pukul 1$.%% @I/ korban dinyatakan
meninggal dunia, jenaCah kemudian di pindahkan ke ruang 2orensik.
$.2. Pe#erik"aa
Identitas enaCah
18
7/21/2019 forensik2
http://slidepdf.com/reader/full/forensik2-56d9a7815555b 19/28
ama 6 *'. I)L) K)*I#) 3L*)
enis Kelamis 6 +erempuan
3mur 6 1 ahun
)gama 6 Islam
+ekerjaan 6 *ahasis&a
@arganegara 6 Indonesia
)lamat 6 alan )ir +adang o. $0 Lt 1 L& %
Komplek +3 Kenten, +alembang
A. Pe#erik"aa L!ar1. +enutup 6 Kain putih garis-garis hitam selapis sepanjang tubuh
. +akaian dan perhiasan 6
a.+akaian 6 jaket ber&arna merah muda di ba&ah punggung jenaCah, baju
kemeja lengan panjang &arna biru dengan list putih, kaus dalam &arna
hitam dengan tali sejari, pakaian dalam (/ra" &arna ungu, tali perban
melingkar di kepala, pergelangan tangan dan mata kaki, perban melingkar
pada jari tengah tangan kiri, bidai mulai dari paha atas sampai ujung kaki
kiri di tutupi perban putih. b.+erhiasan 6 tidak ada.
c.)ksesoris 6 ikat rambut berbentuk spiral &arna cokelat.
0. Kulit 6 &arna kuning langsat pucat, tato tidak ada.
4. /ulu-bulu 6a.Lambut hitam lurus panjang rata-rata tiga puluh sentimeter, lebat, tidak
mudah dicabut. b.)lis mata &arna hitam, lebat, panjang rata-rata dua koma lima
sentimeter, sukar dicabut.
c./ulu mata &arna hitam, lebat, panjang rata-rata nol koma delapan
sentimeter, sukar dicabut.
19
7/21/2019 forensik2
http://slidepdf.com/reader/full/forensik2-56d9a7815555b 20/28
. #ubang-lubang 6a.*ata 6 selaput dalam kelopak mata atas dan ba&ah ber&arna putih
pucat, selaput bola mata bening, selaput pelangi &arna cokelat, teleng
mata diameter tiga milimeter.
b.Hidung 6 bentuk biasa, tidak keluar apa-apa dari kedua lubang hidung.c.elinga 6 bentuk biasa, tidak keluar apa-apa dari kedua lubang telinga.
d.*ulut 6 terbuka rata-rata satu sentimeter, tidak keluar apa-apa dari
mulut, gigi geligi ber&arna putih lengkap, gigi teraba sampai geraham
dua, gusi ber&arna pucat.
e.Kemaluan 6 tidak keluar apa-apa dari kemaluan.2.Dubur 6 tidak ada kelainan.
. anda-tanda kematian6
a.#ebam mayat 6 ditemukan pada punggung kiri, ber&arna keunguan,
mudah hilang pada penekanan.
b.Kaku mayat 6 ditemukan terdapat minimal pada mulut dan leher, mudah
dila&an, tidak ditemukan kaku mayat pada kedua lengan dan tungkai.
c.+embusukan 6 tidak terlihat &arna kulit ber&arna kehijauan pada perut
ba&ah kanan.
A. #uka-luka 6a.+ada lipat paha kiri, terdapat luka tidak beraturan, tepi tidak rata,
panjang dua puluh lima sentimeter dan lebar sembilan belas sentimeter
dengan dasar yang robek, kulit, 2ascia, otot, pembuluh darah, nadi dan
;ena. b.+ada jari tengah tangan kiri, ruas pertama terdapat luka membujur
bentuk elips, tepi rata, sudut runcing-tumpul, panjang dua sentimeter.
c.+ada payudara kiri, tujuh sentimeter dari puting susu terdapat luka
gores, panjang lima sampai delapan sentimeter.
d.+ada pinggang kiri, terdapat luka membujur bentuk elips, panjang
sepuluh sentimeter dan lebar enam sentimeter.
e.+ada punggung kanan, sembilan sentimeter dari garis tengah tubuh, luka
membujur bentuk elips, tepi rata, sudut runcing-tumpul, panjang lima
sentimeter dan lebar nol koma lima sentimeter.
20
7/21/2019 forensik2
http://slidepdf.com/reader/full/forensik2-56d9a7815555b 21/28
2.+ada tungkai kanan, lima belas sentimeter dari dengkul, terdapat luka
bentuk bulat, diameter nol koma lima sentimeter.
g.+ada tungkai kanan, pada mata kaki bagian dalam, terdapat luka gores
membujur buntuk elips, panjang tiga sentimeter dan lebar satu sentimeter.
h.+ada perut kiri ba&ah, tiga sentimeter dari pusar, luka gores, panjang
dua sampai lima sentimeter.
i.+ada perut kanan ba&ah, satu sentimeter dari pusar terdapat luka gores,
panjang satu sampai tiga sentimeter. j.+ada leher sebelah kanan, terdapat luka memar dengan panjang dua
sentimeter dan lebar nol koma tujuh sentimeter.k.+ada lengan kanan atas, tujuh sentimeter dari siku, terdapat luka memar
dengan panjang lima sentimeter dan lebar tiga sentimeter.
l.+ada lengan kanan ba&ah, dua sentimeter dari siku terdapat luka memar
dengan panjang dua sentimeter dan lebar satu koma lima sentimeter.
m.+ada punggung kanan, sepuluh sentimeter dari garis tengah tubuh,
terdapat luka memar dengan panjang sembilan sentimeter dan lebar empat
sentimeter.
n.+ada punggung kiri, pada garis tengah tubuh, terdapat luka memar
seluas enam sentimeter kali empat sentimeter.
o.+ada telapak kaki kanan, terdapat luka memar seluas satu koma lima
sentimeter kali nol koma tiga sentimeter.
$. +atah tulang 6 +atah tulang tertutup pada panggul kiri dan tulang
paha kiri.
b. Pe#erik"aa Dala# 3 Tidak dilak!ka
$.$. Di"k!"i
1. 4akt! Ke#atia
+ada kasus ini ditemukan 6
a. #ebam mayat di punggung kiri ber&arna keunguan dan mudah
hilang pada saat penekanan. #ebam mayat ditemukan 0% menit setelah
kematian, akibat pengendapan darah sesuai daya gra;itasi.
21
7/21/2019 forensik2
http://slidepdf.com/reader/full/forensik2-56d9a7815555b 22/28
b. Kaku mayat minimal terdapat di dagu dan leher, tidak terdapat kaku
mayat pada kedua lengan dan kedua tungkai. Kaku mayat ditemukan
jam seteal kematian, akibat hilangnya cadangan glikogen yang
menyebabkan )D+ tidak dapat diubah menjadi )+ sehingga energi
tidak terbentuk dan terjadi penggumpalan aktin dan miosin serta
terjadi kekakuan otot.
c. +embusukan tidak ditemukan. +embusukan ditemukan 4 jam
setelah kematian, ditandai dengan perubahan &arna kulit kehijauan
pada daerah perut kanan ba&ah (daerah caecum".'ehingga perkiraan &aktu kematian kurang lebih jam
sebelum dilakukan pemeriksaan.
2. Aali"i" L!ka
a. #okasi 6 Legio pubis dan Inguinalis 'inistra
b. enis luka 6 'emua luka adalah luka tumpul.c. )nalisis 6 pada kasus ditemukan luka tumpul dengan penyebaran
luka terbesar pada regio inguinalis sinistra berupa luka robek, bentuk
tidak beraturan, tepi tidak rata, panjang luka dua puluh lima
sentimeter dan lebar sembilan belas sentimeter. Kemungkinan bagian
yang terkena tulang pel;is, tulang 2emur, ;esika urinaria, arteri
2emoralis sinistra diakibatkan oleh benturan keras dari anterior.
$. Sebab Ke#atia
Dari hasil pemeriksaan didapatkan luka robek seluas dua puluh lima
sentimeter dan lebar sembilan belas sentimeter yang mengenai
pembuluh darah besar (a.Memoralis" sehingga menyebabkan
perdarahan.
(. /edik%le'al
a.*engapa Kecelakaan #alu #intas dilakukan ?isum et Lepertum N
1. *embantu penegakan hukum apakah ada kecurigaan kemungkinan
adanya tindak pidana, sesuai dengan tujuan ;isum yaitu membantu
penegakan hukum terhadap seseorang yang dikirim oleh polisi atau
22
7/21/2019 forensik2
http://slidepdf.com/reader/full/forensik2-56d9a7815555b 23/28
penyidik karena diduga sebagai korban suatu tindak pidana baik
dalam peristi&a kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja,
penganiayaan, pembunuhan, pemerkosaan, dan korban meninggal.
. Klaim asuransi ji&a.
0. +embuatan surat keterangan kematian.
b.*engapa Kecelakaan #alu #intas tidak diautopsi N
Karena keluarga korban tidak menyetujui dilakukannya autopsi sesuai
dengan K3H)+ 104 ayat (1", (", dan (0".
c.*engapa belum ada permintaan ?isum et Lepertum NKarena keluarga belum melapor ke polisi, untuk pemeriksaan yang
cepat, jenaCah langsung diba&a pulang, dan keluarga menolak untuk
dilakukan autopsi.
BAB I5
23
7/21/2019 forensik2
http://slidepdf.com/reader/full/forensik2-56d9a7815555b 24/28
KESI/PULAN
?isum et Lepertum (?eL" adalah hasil pemeriksaan yang dibuat secara tertulisoleh dokter atas permintaan penyidik yang ber&enang terhadap manusia baik hidup
atau mati atau diduga bagian dari tubuh manusia berdasarkan keilmuannya dan
diba&ah sumpah untuk kepentingan peradilan.
anda pasti kematian adalah lebam mayat (#i;or *ortis", kaku nayat (Ligor
*ortis", dan pembusukan. +ada kasus ini dijumpai luka tumpul berupa luka robek
pada regio pubis dan inguinalis sinistra, bentuk tidak beraturan, tepi tidak rata,
dengan panjang dua puluh lima sentimeter dan lebar sembilan belas sentimeter, yang
kemungkinan mengenai pembuluh darah besar (a.Memoralis" yang menyebabkan
perdarahan sehingga dapat di pertimbangkan sebagai sebab kematian.
DA+TAR PUSTAKA
1. MauCi )). +enanganan cedera kepala di puskesmas. Oupdated %%A DesemberP
);ailable 2rom6 http677&&&.tempo.co.id7medika7arsip7%A%%7pus-1.htm
. Hardajati '. +enerapan ;ariable tra22ic controllers system di dki akarta. Oupdated
%%A )gustusP );ailable 2rom 6 http677&&&.digilib.itb.ac.id.ai
24
7/21/2019 forensik2
http://slidepdf.com/reader/full/forensik2-56d9a7815555b 25/28
0. /adan #itbang Departemen +ekerjaan 3mum. +erhitungan besaran biaya
kecelakaan lalu lintas dengan menggunakan metoda the gross output. );ailable
2rom 6 &&&.pu.go.id7satmika7balitbang7sni7buat!%&eb7rsni!%%%7pedoman
!%teknik7pusjatan7pd!%t-%-%%-b.pd2
4. 'aanin '. 8edera kepala. Oupdated %% anuariP );ailable 2rom 6
http677&&&.angel2ire.com7nc7neurosurgery7sebab.html. )nonim. 3ndang-3ndang Lepublik Indonesia omor ahun %% entang
#alu #intas dan )ngkutan alan. );ailable 2rom 6
&&&.hukumonline.com7pusatdata7do&nload7lt4a%4222d40d07parent7lt4a%42c2d4
%d
. Knight /. ransportation injuries. Morensic +athology 'econd dition. e&
ork 6 52ord 3ni;ersity +ress, 1. +ages 6 A-0
A. ?incent ., Dominick . ransportation deaths. Handbook o2 Morensic +athology
'econd dition. =eorgeto&n 6 #andes /ioscience, 1$. +age 6 1A 9 1$0$. Matteh ). ransportation 2atalities. Handbook o2 Morensic +athology.
+hiladelphia 6 ./. #ippincott 8ompany, 1A0. +ages6 % 9 1. Dahlan '. 'tatus dokter dalam proses peradilan pidana. Ilmu Kedokteran Morensik
+edoman /agi Dokter dan +enegak Hukum. 'emarang6 /adan +enerbit
3ni;ersitas Diponegoro, %%4. +ages6 1A 9 1
25
7/21/2019 forensik2
http://slidepdf.com/reader/full/forensik2-56d9a7815555b 26/28
LA/PIRAN
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
26
7/21/2019 forensik2
http://slidepdf.com/reader/full/forensik2-56d9a7815555b 27/28
Gambar 4
27
7/21/2019 forensik2
http://slidepdf.com/reader/full/forensik2-56d9a7815555b 28/28
Gambar 5
28