FMSRB – FMSAP 2018fmsrbpsp.com/download/file/Pengarusutamaan_Gender_by... · 5) Kebijakan...

29
FMSRB – FMSAP 2018 1

Transcript of FMSRB – FMSAP 2018fmsrbpsp.com/download/file/Pengarusutamaan_Gender_by... · 5) Kebijakan...

Page 1: FMSRB – FMSAP 2018fmsrbpsp.com/download/file/Pengarusutamaan_Gender_by... · 5) Kebijakan anggaran masih netral (buta) gender. 6) Kurangnya komitmen pimpinan 7) Minimnya ketersediaan

FMSRB – FMSAP2018

1

Page 2: FMSRB – FMSAP 2018fmsrbpsp.com/download/file/Pengarusutamaan_Gender_by... · 5) Kebijakan anggaran masih netral (buta) gender. 6) Kurangnya komitmen pimpinan 7) Minimnya ketersediaan

2

Page 3: FMSRB – FMSAP 2018fmsrbpsp.com/download/file/Pengarusutamaan_Gender_by... · 5) Kebijakan anggaran masih netral (buta) gender. 6) Kurangnya komitmen pimpinan 7) Minimnya ketersediaan

Konsep Kunci ttg GENDERJENIS KELAMIN = SEX =/= GENDER

BIOLOGIS: GENDER:SEX (JENIS KELAMIN)

KODRATKONSTRUKSI SOSIAL

DIPUNYAI SEJAK LAHIR TIDAK DIPUNYAI SEJAK LAHIRKARENANYA TIDAK BISA DIRUBAH KARENANYA BISA DIRUBAH

CONTOH:1. HANYA PEREMPUAN BISA

MELAHIRKAN2. HANYA LAKI-LAKI YANG BISA

MENGHAMILI

CONTOH:1. P/L BISA BEKERJA SEBAGAI BURUH,

GURU, INSINYUR, DOKTER,TENTARA DLL

2. P/L BISA MENGURUS RUMAHTANGGA, MENGASUH ANAK DANMENJAGA ORANG TAU

3

Page 4: FMSRB – FMSAP 2018fmsrbpsp.com/download/file/Pengarusutamaan_Gender_by... · 5) Kebijakan anggaran masih netral (buta) gender. 6) Kurangnya komitmen pimpinan 7) Minimnya ketersediaan

JENIS KELAMIN = SEX =/= GENDERSeks

Tidak dapat dipertukarkan(kodrat), berkaitan dengan

fungsi reproduksi

Laki-lakiCiri dan fungsi

PerempuanCiri dan fungsi

PenisJakunSpermaMembuahi

VaginaSel TelurMenyusuiMelahirkan

GenderDapat dipertukarkan dan

merupakanbentukan manusia

Laki-lakiCitra/ jatidiri/peran

PerempuanCitra/ jatidiri/peran

KuatRasionalTampanKasarMaskulinPublik

LemahEmosionalCantikHalus/LembutFemininDomestik

4

Page 5: FMSRB – FMSAP 2018fmsrbpsp.com/download/file/Pengarusutamaan_Gender_by... · 5) Kebijakan anggaran masih netral (buta) gender. 6) Kurangnya komitmen pimpinan 7) Minimnya ketersediaan

DEFINISI GENDER• Perbedaan-perbedaan Sifat, Peranan, Fungsi dan

Status Laki/Perempuan (termasuk Lansia, Anak-anak, Penyandang Disabilitas, Kelompok Rentan)yang Bukan Perbedaan Biologis, Tetapi atas dasarrelasi Sosial Budaya yang Dipengaruhi olehstruktur masyarakat yang lebih luas

• Jadi Gender merupakan Konstruksi Sosial Budayadan dapat berubah sesuai perkembangan jaman

5

Page 6: FMSRB – FMSAP 2018fmsrbpsp.com/download/file/Pengarusutamaan_Gender_by... · 5) Kebijakan anggaran masih netral (buta) gender. 6) Kurangnya komitmen pimpinan 7) Minimnya ketersediaan

Konsep gender• Konsep Gender. Suatu kondisi yang

menunjukkan kesenjangan laki-laki danperempuan atau ketimpangan gender,yaitu adanya kesenjangan antara kondisisebagaimana yang dicita-citakan (kondisinormatif) dengan kondisi gendersebagaimana adanya (kondisi subyektif).

• Gender Responsif . Suatu kondisi yangmemberikan perhatian yang konsisten dansistematis terhadap perbedaan-perbedaan antara perempuan dan laki-lakidalam masyarakat dengan suatupandangan yang ditujukan kepadaketerbatasan-keterbatasan dari keadilan.

• Gender Sensitif . Kemampuan memahamiketimpangan gender terutama dalampembagian kerja dan pembuatankeputusan yang telah mengakibatkankurangnya kesempatan dan rendahnyastatus sosial perempuan dibandingkanlaki-laki.

• Peran Gender . Peran gender tercermindalam kegiatan yang biasanya diberikankepada laki-laki dan perempuan berdasarkannilai-nilai sosial budaya yang berlaku. Perangender tersebut mempengaruhi pembagiankerja, relasi kuasa, akses terhadap sumberdaya, penerima manfaat, akses terhadapinformasi dan pengambilan keputusan antaralaki-laki dan perempuan.

• Implikasi pembagian kerja gender:1.Perempuan menjalankan pekerjaan yang

beragam dan pergantian peran yang lebihbanyak dan lebih cepat daripada laki-laki

2.Pekerjaan perempuan lebih banyak yangberhubungan dengan pekerjaan rumahtangga dan pengasuhan anak (reproduktif),sementara laki-laki lebih bertanggungjawab untuk melakukan pekerjaan yanglebih nyata terlihat oleh masyarakat sepertipekerjaan ekonomi maupun politik

6

Page 7: FMSRB – FMSAP 2018fmsrbpsp.com/download/file/Pengarusutamaan_Gender_by... · 5) Kebijakan anggaran masih netral (buta) gender. 6) Kurangnya komitmen pimpinan 7) Minimnya ketersediaan

7

Page 8: FMSRB – FMSAP 2018fmsrbpsp.com/download/file/Pengarusutamaan_Gender_by... · 5) Kebijakan anggaran masih netral (buta) gender. 6) Kurangnya komitmen pimpinan 7) Minimnya ketersediaan

Bentuk-bentuk ketidakadilan gender1) SUBORDINASI. Sebuah posisi atau peran

yang dinilai lebih rendah dari peran yanglain. Ketidakadilan gender melihat bahwaada penilaian posisi atau peran perempuandalam masyarakat yang dianggap lebihrendah dari posisi atau peran laki-laki.

Contoh : Pendidikan anak laki-laki lebihdidahulukan daripada perempuan, karenaperempuan dianggap tidak produktif; dll.

2) MARJINALISASI. Peminggiran peranekonomi perempuan dengan asumsi bahwaperempuan adalah pencari nafkahtambahan serta peminggiran peran politikperempuan dengan asumsi bahwaperempuan tidak bisa menjadi pemimpinyang mengakibatkan proses pemiskinanterhadap peran kaum perempuan.Contoh : Perempuan sebagai pencarinafkah tambahan, di sektor produksi/publik, sering lebih kecil pendapatannyadibandingkan laki-laki;

3) BEBAN GANDA (DOUBLE BURDEN).Masuknya perempuan di sektor publik tidaksenantiasa diiringi dengan berkurangnyabeban mereka di dalam rumah tangga.Peran reproduktif perempuan dianggaphanya menjadi tanggung jawab perempuan,sehingga pada keluarga yang mengharuskanperempuan untuk bekerja mencari nafkah diluar rumah tetap harus bertanggung jawabterhadap pekerjaan rumah tangganya. b)

Contoh : (I) Pekerjaan dalam rumah tangga,90% dikerjakan oleh perempuan; (ii) Ditempat kerja perempuan menjalankanperan produksi/publik, sedangkan di rumahmenjalankan peran reproduksi/domestik; dll

8

Page 9: FMSRB – FMSAP 2018fmsrbpsp.com/download/file/Pengarusutamaan_Gender_by... · 5) Kebijakan anggaran masih netral (buta) gender. 6) Kurangnya komitmen pimpinan 7) Minimnya ketersediaan

Bentuk-bentuk ketidakadilan ..(lanjutan)

4) KEKERASAN. Peran gender telah membedakankarakter perempuan dan laki-laki. Pembedaankarakter sering memunculkan tindakankekerasan. Dengan anggapan perempuan itufeminin, lemah, dan secara keliru telahdiartikan sebagai alasan untuk memperlakukansecara semena-mena berupa tindakankekerasan fisik maupun non fisik . Kekerasanterhadap perempuan dalam pembangunanseringkali berwujud pengabaian hak-hakmereka yang disebabkan oleh pelaksanaanpembangunan yang bias gender.

Contoh : Pemaksaan penggunaan alatkontrasepsi terhadap perempuan; Perempuanmenjadi korban trafficking dan pelecehanseksual; Perempuan menjadi korban kekerasandalam rumah tangga baik kekerasan fisikmaupun psikologis yang dilakukan oleh suamiatau ayahnya; dll.

5) STEREOTYPE (PELABELAN). pemberian labelatau cap yang dikenakan kepada seseorangsehingga menimbulkan anggapan yang salah.

Contoh: Perempuan dianggap emosional, tidakrasional, dan tidak cerdas sehingga sering tidakdipercaya dan dianggap tidak mampumenduduki jabatan dan posisi pengambilkeputusan; Perempuan dibayar lebih rendahdari laki-laki, karena produktifitasnya dianggaplebih rendah dari laki-laki.

9

Page 10: FMSRB – FMSAP 2018fmsrbpsp.com/download/file/Pengarusutamaan_Gender_by... · 5) Kebijakan anggaran masih netral (buta) gender. 6) Kurangnya komitmen pimpinan 7) Minimnya ketersediaan

Isu-isu gender dalam pembangunan:• Rendahnya kepemilikan lahan dan kontrol terhadap sumber daya lokal bagi

perempuan.• Rendahnya partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan

kebijakan, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dikarenakanpelabelan negatif terhadap perempuan dan dipandang hanya sebagaikodrat saja.

• Rendahnya keterlibatan perempuan dalam kelompok pelaksanapembangunan karena perempuan masih dianggap subordinasi dandiskriminasi dari budaya.

• Rendahnya fasilitas infrastruktur yang responsif gender denganpemenuhan kebutuhan perempuan dan kelompok minoritas.

• Belum adanya kesetaraan dan keadilan gender dalam pembagian kerjaantara laki-laki dan perempuan, dimana perempuan mempunyai bebanganda.

• Masih sering terjadinya marginalisasi gender terhadap kelompok rentanatau gender+ (plus) yaitu terdiri dari perempuan, lansia, anak-anak,disabilitas dalam pengambilan keputusan dan menerima manfaat hasilpembangunan.

10

Page 11: FMSRB – FMSAP 2018fmsrbpsp.com/download/file/Pengarusutamaan_Gender_by... · 5) Kebijakan anggaran masih netral (buta) gender. 6) Kurangnya komitmen pimpinan 7) Minimnya ketersediaan

GENDER INFRASTRUKTURInfrastructure for ALL: universal Utilization dapat dimanfaatkan oleh

perempuan/laki-laki dan kelompok berkebutuhan khusus lainnya (Lansia,Disabled, Anak-anak) sesuai kebutuhan

safety, security, convenience memberikan keamanan,keselamatan dan kenyamanan pengguna

Gender Equity for Basic Needs memberikan kesetaraanaksesibilitas terhadap layanan laki-laki/perempuan, lansia, disabled, anak-anak, keselamatan aman, sehat (kebutuhan manusia)

Environmental friendy dilengkapi dengan fasilitasinfrastruktur yang ramah lingkungan sesuai dengan kebutuhan perempuan,laki-laki dan kelompok berkebutuhan khusus lainnya

11

Page 12: FMSRB – FMSAP 2018fmsrbpsp.com/download/file/Pengarusutamaan_Gender_by... · 5) Kebijakan anggaran masih netral (buta) gender. 6) Kurangnya komitmen pimpinan 7) Minimnya ketersediaan

PENGARUS UTAMAAN GENDERSTRATEGI yang dilakukan secara RASIONAL dan SISTEMATIS

kesetaraan gender keadilan gender

Dalam aspek kehidupan manusia

melalui kebijakan dan program yang memperhatikan:Pengalaman P&L Aspirasi P&L Kebutuhan P&L Permasalahan P&L

Perencanaan Pelaksanaan Pemantauan Evaluasi

seluruh kebijakan dan program di berbagai bidang kehidupan dari pembangunan

12

mencapai

ke dalam

dari

Page 13: FMSRB – FMSAP 2018fmsrbpsp.com/download/file/Pengarusutamaan_Gender_by... · 5) Kebijakan anggaran masih netral (buta) gender. 6) Kurangnya komitmen pimpinan 7) Minimnya ketersediaan

PENGARUS UTAMAAN GENDER

KESETARAAN GENDER:Suatu kondisi dan posisiyang setara bagi laki‐lakidan perempuan untukmemperoleh kesempatandan hak‐haknya sebagaimanusia, agar mampuberperan dan berpartisipasidalam kegiatan politik,ekonomi, sosial budaya,pendidikan, pertahanan,keamanan nasional dankesamaan dalam menikmatihasil pembangunan

KEADILAN GENDER:Perlakuan adil bagi perempuan dan laki‐lakidalam keseluruhan proses kebijakanpembangunan nasional, yaitu denganmempertimbangkan pengalaman, kebutuhan,kesulitan, hambatan baik sebagai perempuanmaupun laki‐laki untuk mendapat akses danmanfaat dari usaha‐usaha pembangunan; untukikut berpartisipasi dalam mengambil keputusan(seperti yang berkaitan dengan kebutuhan,aspirasi) serta dalam memperoleh penguasaan(kontrol) terhadap sumberdaya (seperti dalammendapatkan atau penguasaan keterampilan,informasi, pengetahuan, kredit, dll.)

13

Page 14: FMSRB – FMSAP 2018fmsrbpsp.com/download/file/Pengarusutamaan_Gender_by... · 5) Kebijakan anggaran masih netral (buta) gender. 6) Kurangnya komitmen pimpinan 7) Minimnya ketersediaan

PENGARUS UTAMAAN GENDERTujuan1. Memberikan informasi dan kebijakan pelaksanaan

program berkaitan dengan akses, kontrol, manfaat danpartisipasi perempuan maupun laki-laki dalam programFMSRB

2. Memberikan panduan langkah-langkah pelaksanaanpencapaian Rencana Aksi Gender (Gender Action Plan)bagi pemerintah, konsultan dan masyarakat

3. Memberikan panduan langkah-langkah monitoring,evaluasi dan pelaporan bagi pemerintah, konsultan danmasyarakat

14

Page 15: FMSRB – FMSAP 2018fmsrbpsp.com/download/file/Pengarusutamaan_Gender_by... · 5) Kebijakan anggaran masih netral (buta) gender. 6) Kurangnya komitmen pimpinan 7) Minimnya ketersediaan

PENGARUS UTAMAAN GENDERSasaran

1. Tersosialisakannya informasi dan kebijakan pelaksanaanprogram berkaitan dengan akses, kontrol, manfaat danpartisipasi perempuan dan laki-laki dalam program FMSRB

2. Terlaksananya Rencana Aksi Gender (Gender Action Plan)dengan langkah-langkah sesuai pedoman

3. Terlaksananya monitoring, evaluasi dan pelaporan olehseluruh pelaku di tingkat pemerintah, konsultan danmasyarakat

15

Page 16: FMSRB – FMSAP 2018fmsrbpsp.com/download/file/Pengarusutamaan_Gender_by... · 5) Kebijakan anggaran masih netral (buta) gender. 6) Kurangnya komitmen pimpinan 7) Minimnya ketersediaan

Kebijakan PUG dalam pembangunan:

• Menjaga kesetaraan dan keadilan gender dalam pemenuhanhak terkait penyelenggaraan pembangunan.

• Memelihara kohesi (hubungan) sosial masyarakat.• Mendorong keterlibatan dalam perencanaan, pelaksanaan,

pemeliharaan infrastruktur dan keberlanjutannya.• Meningkatkan kesadaran dan motivasi untuk peningkatan

kapasitas dan kualitas partisipasi.• Melindungi dan melibatkan kelompok rentan dalam

penyelenggaraan pembangunan yang responsif gender.

16

Page 17: FMSRB – FMSAP 2018fmsrbpsp.com/download/file/Pengarusutamaan_Gender_by... · 5) Kebijakan anggaran masih netral (buta) gender. 6) Kurangnya komitmen pimpinan 7) Minimnya ketersediaan

TUJUAN KHUSUS• Mewujudkan peningkatan kapasitas para pelaku program di tingkat

pemerintah, konsultan dan masyarakat terkait dengan pengarusutamaangender.

• Mewujudkan kemudahan akses kepada kaum perempuan dan kelompokrentan (orang tua dan disabilitas) dalam memperoleh informasi, penyampaianusulan dan keterlibatan dalam pembangunan, khususnya programpengelolaan banjir.

• Mewujudkan peningkatan kualitas dan kuantitas keterlibatan kaumperempuan dalam perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan, pemeliharaandan keterlibatan pada lembaga pelaksana sesuai dengan Gender Action Plan.

• Mewujudkan peningkatan peran masyarakat dalam melakukan kontrolterhadap perencanaan dan pelaksanaan pembangunan khususnyapembangunan infrastruktur pengendali banjir serta memahami fungsi danmanfaatnya untuk mengantisipasi (mitiigasi) banjir.

17

Page 18: FMSRB – FMSAP 2018fmsrbpsp.com/download/file/Pengarusutamaan_Gender_by... · 5) Kebijakan anggaran masih netral (buta) gender. 6) Kurangnya komitmen pimpinan 7) Minimnya ketersediaan

TUJUAN KHUSUS (lanjutan)

• Mewujudkan hasil-hasil pembangunan infrastruktur pengendali banjirsehingga menurun atau berkurang resiko banjir bagi masyarakat danmemberikan manfaat bagi kaum perempuan dan kelompok rentan(orang tua dan disabilitas) serta pelibatan kaum perempuan dalamKelompok Petani/Komunitas Konservasi/komunitas siaga bencana.

• Mewujudkan kemudahan akses bagi kaum perempuan yangberpenghasilan rendah untuk mendapatkan manfaat dari programmitigasi bencana banjir secara structural dan upaya peningkatanpendapatan dari kegatan optimalisasi usaha tani dan dampinganpeningkatan usaha/pemulihan usaha dari program Social Action Plandan Restoration Livelihood.

18

Page 19: FMSRB – FMSAP 2018fmsrbpsp.com/download/file/Pengarusutamaan_Gender_by... · 5) Kebijakan anggaran masih netral (buta) gender. 6) Kurangnya komitmen pimpinan 7) Minimnya ketersediaan

Hambatan dalam Pelaksanaan PUG1) Pembangunan masih sangat terkungkung dalam budaya patriarki, secara

tidak disadari tindakan-tindakan yang lahir masih bias gender.Pengkotakan-pengkotakan peran berdasarkan relasi sosial bahwaperempuan “pekerja domestik”.

2) Lemahnya sosialisasi. Belum banyak menjangkau tingkat kecamatan/desa.

3) Hambatan kelembagaan SDM terbatas, pada institusi yg marginal,lemahnya aliansi sektor perempuan dan advokasi PUG di Pemerintahan.

4) Perbedaan paradigma. Belum tuntasnya pemahaman PUG intra eksekutifmaupun legislatif.

5) Kebijakan anggaran masih netral (buta) gender.6) Kurangnya komitmen pimpinan7) Minimnya ketersediaan data terpilah8) PUG dianggap sebagai pengaruh dari budaya barat.9) Adanya stereotype bahwa PUG identik dengan perempuan.

19

Page 20: FMSRB – FMSAP 2018fmsrbpsp.com/download/file/Pengarusutamaan_Gender_by... · 5) Kebijakan anggaran masih netral (buta) gender. 6) Kurangnya komitmen pimpinan 7) Minimnya ketersediaan

Strategi PUG dalam FMSRB1. Penguatan kapasitas bagi pelaku program di tingkat pemerintah,

konsultan dan masyarakat1. Penguatan kapasitas bagi pelaku program di tingkat pemerintah,

konsultan dan masyarakat

2. Pengorganisasian dan pemberdayaan masyarakat,

3. Peningkatan akses perempuan dalam pelaksanaanpengelolaan banjir

3. Peningkatan akses perempuan dalam pelaksanaanpengelolaan banjir

4. kontrol perempuan dalam pelaksanaan pengelolaan banjir,4. kontrol perempuan dalam pelaksanaan pengelolaan banjir,

5. Peningkatan peran perempuan dalam pengelolaan ataupengendalian banjir

20

Page 21: FMSRB – FMSAP 2018fmsrbpsp.com/download/file/Pengarusutamaan_Gender_by... · 5) Kebijakan anggaran masih netral (buta) gender. 6) Kurangnya komitmen pimpinan 7) Minimnya ketersediaan

ANALISIS GENDER (GAP)1. IDENTIFIKASI ISU

KESENJANGAN GENDER DARIPROGRAM/KEGIATAN/ OUTPUTASPEK A, P, K, M DARI PELAKUPEMBANGUNAN DANPENERIMA MANFAAT HASILPEMBANGUNAN

LAKI-LAKI,PEREMPUAN, DISABEL,LANSIA, ANAK-ANAK,

KOMUNITAS

2. MENYUSUN RENCANA AKSI

MEMPERKECIL ATAUMENGHILANGKAN ISU

KESENJANGAN

21

Page 22: FMSRB – FMSAP 2018fmsrbpsp.com/download/file/Pengarusutamaan_Gender_by... · 5) Kebijakan anggaran masih netral (buta) gender. 6) Kurangnya komitmen pimpinan 7) Minimnya ketersediaan

INDIKATOR PENILAIAN

a Akses: Adil dan Setara untuk laki-laki/perempuan dalammendapatkan peluang/kesempatan memperoleh informasi danmenyampaikan aspirasi atau mendukung penyelenggaraanpembangunan/program

p Partisipasi: Adil dan setara untuk laki-laki dan perempuandalam hal peluang/kesempatan bagi laki-laki/perempuanuntuk berperan dalam penyelenggaraan pembangunan/program

k Kontrol: Adil dan setara untuk laki-laki dan perempuan dalammenjalankan fungsi kontrol/pengambilan keputusan/pengawasan terhadap penyelenggaraan pembangunan/program

m Manfaat: Adil dan setara untuk laki-laki dan perempuan dalammemanfaatkan hasil-hasil pembangunan/program

22

Page 23: FMSRB – FMSAP 2018fmsrbpsp.com/download/file/Pengarusutamaan_Gender_by... · 5) Kebijakan anggaran masih netral (buta) gender. 6) Kurangnya komitmen pimpinan 7) Minimnya ketersediaan

PENGELOMPOKAN DATATERPILAH

23

NO. DASAR KLASIFIKASIDATA TERPILAH

URAIAN

1. SumberData

DataPrimer

Secara langsung diambil dari objek / obyek penelitianoleh peneliti perorangan maupun organisasi.

DataSekunder

Data yang didapat tidak secara langsung dari objekpenelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadiyang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai caraatau metode baik secara komersial maupun nonkomersial.

2. Jenis Data

DataKuantitatif

data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka.Misalnya jumlah pegawai perempuan dan laki-lakiKementerian Keuangan.

DataKualitatif

Data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yangmengandung makna (misal:kebutuhan, masalah, statusdll)

3. Pemanfaat-annya

DataDasar

Data yang pemanfaatanya ditujukan untuk keperluanyang bersifat luas baik oleh pemerintah maupunmasyarakat dan umumnya dikumpulkan oleh BPS, PBB,dan Bappenas. Misalnya, data tentang GDI

DataSektoral

Data yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhikebutuhan instansi tertentu dalam rangkapenyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan danpembangunan sektor.

DataKhusus

Data yang dikumpulkan oleh masyarakat untukkepentingan spesifik seperti dunia usaha dan lainnya.

Page 24: FMSRB – FMSAP 2018fmsrbpsp.com/download/file/Pengarusutamaan_Gender_by... · 5) Kebijakan anggaran masih netral (buta) gender. 6) Kurangnya komitmen pimpinan 7) Minimnya ketersediaan

ANALISA DATA

• Dalam konteks gender, data terpilahmenurut jenis kelamin dan genderstatistic. keduanya diperlukan.

• Perbedaan antara data terpilah menurutjenis kelamin dan gender statistik:

(1) data terpilah menurut jenis kelaminadalah data yang dipilah dalamkelompok laki-laki dan perempuan.Misalnya penduduk Jakarta adalah 11juta orang; 51% berjenis kelaminperempuan dan 49% berjenis kelaminlaki-laki.

(2) gender statistik adalah data terpilahmenurut jenis kelamin yangmengandung isu gender ( isu yangmuncul karena status, peran, kondisi,pengalaman menurut jenis kelaminnya,seseorang/ kelompok orang tidak/berbeda mendapat dalam akses,manfaat, partisipasi serta penguasaansumberdaya pembangunan).

Gender Analysisis Pathway:Langkah 1 Identifikasi tujuan dan atau sasaran

kebijakan atau program atau kegiatan atau sub-kegiatan pembangunan yang akan dianalisis.

Langkah 2. Sajikan data kuantitatif dan/ataukualitatif yang terpilah menurut jenis kelaminsebagai data pembuka wawasan (eye-openerdata)

Langkah 3. Lakukan analisis dalam memformulasikebijakan atau program kegiatan atau sub-kegiatan dengan selalu mempertimbangkankeadilan gender (keadilan bagi perempuan danbagi laki-laki sesuai dengan kebutuhan,pengalaman, kesulitannya).

Langkah 4. Identifikasi kesenjanganLangkah 5. Rumuskan kembali kebijakan/ program/

proyek/ kegiatan pembangunan baru yangresponsif gender

Langkah 6. Identifikasi indikator genderLangkah 7. Penyusunan Rencana AksiLangkah 8. Identifikasi sasaran-sasaran (kuantitatif

dan/atau kualitatif untuk setiap rencana aksi24

Page 25: FMSRB – FMSAP 2018fmsrbpsp.com/download/file/Pengarusutamaan_Gender_by... · 5) Kebijakan anggaran masih netral (buta) gender. 6) Kurangnya komitmen pimpinan 7) Minimnya ketersediaan

Gender Analysis Pathway

25

Gambar 2.4 Alur Gender Analysis Pathway

Page 26: FMSRB – FMSAP 2018fmsrbpsp.com/download/file/Pengarusutamaan_Gender_by... · 5) Kebijakan anggaran masih netral (buta) gender. 6) Kurangnya komitmen pimpinan 7) Minimnya ketersediaan

OUTPUT 2 FMSRB-FMSAP: PENGELOLAAN LAHAN DIPERBAIKI DANINFRASTRUKTUR BANJIR DITINGKATKAN

No Rencana Aksi Langkah Operasional Pelaku

1 10% anggotakelompokmasyarakat untukkelompok tanikonservasi dankelompok tanioptimasi air dantanah adalahperempuan.

Membentuk kelompok tani konservasi dankelompok tani optimasi tanah dan air denganmengundang pertemuan dan laki-laki

Memenuhi jumlah target minimal 10% anggotakelompok tani konservasi dan kelompok tanioptimasi adalah perempuan maka bila tanahdan air dalam pembentukan kelompok sehinggajika kehadiran perempuan kurang dari 10%dilakukan undangan ulang (sampai terpenuhi)

Didokumentasikan dengan bukti berita acara,daftar hadir dan photo

26

Page 27: FMSRB – FMSAP 2018fmsrbpsp.com/download/file/Pengarusutamaan_Gender_by... · 5) Kebijakan anggaran masih netral (buta) gender. 6) Kurangnya komitmen pimpinan 7) Minimnya ketersediaan

OUTPUT 2 FMSRB-FMSAP: PENGELOLAAN LAHAN DIPERBAIKI DANINFRASTRUKTUR BANJIR DITINGKATKAN

No Rencana Aksi Langkah Operasional2 Pengelolaan lahan

pertanian danpraktik pertanianberkelanjutan diDAS Ciujungditargetkan untuksetidaknya 40%petaniperempuan.

Kegiatan pengelolaan lahan pertanian melibatkankelompok wanita tani sebesar minimal 40%

Memenuhi jumlah target minimal 40% anggotakelompok wanita tani terlibat dalam kegiatanpengelolaan lahan pertanian sehingga jikaketerlibatan perempuan (wanita tani) kurang dari40% maka dilakukan motivasi, dorongan danfasilitasi agar target 40% terpenuhi.

Didokumentasikan dengan bukti berita acara,daftar hadir dan photo

27

Page 28: FMSRB – FMSAP 2018fmsrbpsp.com/download/file/Pengarusutamaan_Gender_by... · 5) Kebijakan anggaran masih netral (buta) gender. 6) Kurangnya komitmen pimpinan 7) Minimnya ketersediaan

OUTPUT 2 FMSRB-FMSAP : PENGELOLAAN LAHAN DIPERBAIKI DANINFRASTRUKTUR BANJIR DITINGKATKAN

No Rencana Aksi Langkah Operasional3 Pelatihan

rehabilitasi danpengelolaandaerah aliransungai akanmenargetkansetidaknya 40%perempuan disetiap wilayahsubproyek.

Kegiatan pelatihan rehabilitasi dan pengelolaandaerah aliran sungai melibatkan setidaknya 40%perempuan di setiap wilayah subproyek sehinggajika belum tercapai terus diupayakan sampaitercapai.

Didokumentasikan dengan bukti berita acara,daftar hadir dan photo

28

Page 29: FMSRB – FMSAP 2018fmsrbpsp.com/download/file/Pengarusutamaan_Gender_by... · 5) Kebijakan anggaran masih netral (buta) gender. 6) Kurangnya komitmen pimpinan 7) Minimnya ketersediaan

29