perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web...

49
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia otomotif di Indonesia akhir-akhir ini semakin pesat, khususnya untuk kendaran jenis sepeda motor. Hal ini terbukti semakin banyaknya bermunculan berbagai jenis dan merk sepeda motor yang ada. Teknologi bidang otomotif memberi sumbangan besar terhadap kemajuan suatu negara juga memberikan peranan penting dalam usaha mencapai sasaran pembangunan. Sehingga dengan pesatnya perkembangan dunia otomotif maka mobilitas manusia akan menjadi semakin cepat, aman dan nyaman. Namun tampaknya seiring dengan pesatnya teknologi otomotif, tingkat kejahatan dan kriminalitas terhadap kendaraan bermotor khususnya sepeda motor kian merebak. Hal itu tentunya faktor keamanan dan kenyamanan bagi pemakai dan pemilik sepeda motor belum tercapai. Standar sistem pengaman tambahan pada sepeda motor umumnya belum memadai. Sistem keamanan adalah sebuah sistem yang dibuat untuk meningkatkan level keamanan yang lebih tinggi, dibuat untuk menghindari adanya tindak kejahatan pencurian kendaraan bermotor, di rumah, maupun di tempat umum. Contoh sistem keamanan yaitu pada kendaraan roda dua (motor), telah diciptakan adanya personal identifier number (PIN) untuk menghidupkan atau mematikan kendaraan bermotor. Oleh karena itu masalah diatas penyusunan mencoba membuat suatu alat yang dapat mencegah terjadinya pencurian. Pada Penelitian ini penyusunan mengangkat judul “Sistem Keamanan Kendaraan Bermotor Mengunakan Kode Pin Berbasis Mikrokontroller AT89S52.” Pada alat ini akan digunakan sebuah mikrokontroler AT89S52. Mikrokontroller AT89S52 sebagai otak dari sistem, yang berfungsi mengendalikan seluruh sistem. Password yang berupa kode pin digunakan sebagai syarat untuk menghidupkan dan mengunci kendaraan bermotor. 1

Transcript of perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web...

Page 1: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan dunia otomotif di Indonesia akhir-akhir ini semakin pesat, khususnya untuk kendaran jenis sepeda motor. Hal ini terbukti semakin banyaknya bermunculan berbagai jenis dan merk sepeda motor yang ada. Teknologi bidang otomotif memberi sumbangan besar terhadap kemajuan suatu negara juga memberikan peranan penting dalam usaha mencapai sasaran pembangunan. Sehingga dengan pesatnya perkembangan dunia otomotif maka mobilitas manusia akan menjadi semakin cepat, aman dan nyaman.

Namun tampaknya seiring dengan pesatnya teknologi otomotif, tingkat kejahatan dan kriminalitas terhadap kendaraan bermotor khususnya sepeda motor kian merebak. Hal itu tentunya faktor keamanan dan kenyamanan bagi pemakai dan pemilik sepeda motor belum tercapai. Standar sistem pengaman tambahan pada sepeda motor umumnya belum memadai.

Sistem keamanan adalah sebuah sistem yang dibuat untuk meningkatkan level keamanan yang lebih tinggi, dibuat untuk menghindari adanya tindak kejahatan pencurian kendaraan bermotor, di rumah, maupun di tempat umum. Contoh sistem keamanan yaitu pada kendaraan roda dua (motor), telah diciptakan adanya personal identifier number (PIN) untuk menghidupkan atau mematikan kendaraan bermotor.

Oleh karena itu masalah diatas penyusunan mencoba membuat suatu alat yang dapat

mencegah terjadinya pencurian. Pada Penelitian ini penyusunan mengangkat judul “Sistem Keamanan Kendaraan Bermotor Mengunakan Kode Pin Berbasis Mikrokontroller AT89S52.”

Pada alat ini akan digunakan sebuah mikrokontroler AT89S52. Mikrokontroller AT89S52 sebagai otak dari sistem, yang berfungsi mengendalikan seluruh sistem. Password yang berupa kode pin digunakan sebagai syarat untuk menghidupkan dan mengunci kendaraan bermotor.

Alat ini bekerja dengan mengunakan kode pin pada setiap yang mempunyai kendaraan bermotor tersebut. Hal ini membuat orang yang meminjam atau bukan milik pribadi tidak akan bisa menghidupkan mesin kendaraan tersebut sehingga dapat mencegah terjadinya pencurian.

1

Page 2: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

1.2. Maksud dan Tujuan

Alat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi untuk mencegah terjadinya pencurian yang marak terjadi pada saat ini. Dengan mengunakan kode PIN yang dimiliki setiap berkendara motor tersebut, pelaku pencurian tidak akan bisa menghidupkan kendaraan motor jika kode PIN yang dimasukan salah.

Dari rumusan di atas, maka alat ini dirancang untuk dapat membuka dan mengunci kendaraan bermotor dengan mengunakan kode PIN.

1.3. Ruang Lingkup

Pada bahasan penelitian ini kasus dibatasi pada rancangan alat kemudian di tampilkan melalui Liquid Crystal Display (LCD) berukuran 16x2 yang berbasis mikrokontroler AT89S52.

1.4 Manfaat

Diharapkan peranan komputerisasi yang dijalankan oleh fungsi-fungsi yang terkait dalam organisasi perseorangan dan perusahaan dapat tersedianya sistem keamanan kendaraan bermotor menggunakan kode pin. Selain itu juga dapat menerapkan ilmu pengetahuan penulis yang telah didapat selama masa perkuliahan dan membandingkan dengan kegiatan nyata di lapangan.

diharapkan dapat bermanfaat bagi pemilik dan pengguna kendaraan bermotor dalam menjalankan operasi kendaraan sesuai dengan standar yang berlaku umum. Dan diharapkan melalui hasil skripsi ini dapat membantu lebih meningkatkan keamanan berkendara dan selalu waspada.

2

Page 3: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Pustaka

Menurut Ludwig Von Bartalanfy,(2008:3) memberikan batasan bahwa “Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan”.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut maka “Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya” (L.actof, 2010:4).

Mengacu pada beberapa definisi sistem di atas, penulis dapat juga mengartikan, sistem adalah sekumpulan unsur/elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai contoh, dalam sistem komputer terdapat software (perangkat lunak), hardware (perangkat keras), dan brainware (sumber daya manusia).

2.1.1. Mikrokontroller

Mikrokontroller merupakan sebuah sistem komputer yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut single chip microcomputer.

Menurut Wahyudin (2006:10) “Mikrokontroller merupakan system computer yang mempunyai satu atau beberapa tugas yang sangat spesifik”.

Sedangkan menurut Tim Lab. Mikroprosesor Tim Lab Mikroprosesor (2007:06) “Mikrokontroller, sesuai namanya, merupakan suatu alat atau komponen, pengontrol atau pengendali yang berukuran kecil (mikro)”.

“Mikrokontroller merupakan sebuah chip yang dapat diprogram melalui komputer dan merupakan pengendali utama sistem elektronika” Budiharto (2009:06).

Pada penelitian ini mikrokontroller diprogram untuk mengendalikan kerja beberapa hardware sehingga membentuk sebuah sistem pengamanan motor yang diinginkan. Mikrokontroller juga akan menjadi sebuah sistem peringatan dini dan sistem respon dari perintah yang diterima dan meneruskannya dengan mengerjakan tugas yang diperintahkan.

Mikrokontroller yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe AT89S52 produksi Atmel. AT89S52 merupakan mikrokontroller dari keluarga/jenis MCS-51 yang berbasiskan arsitektur processor 8051. Mikrokontroller tipe AT89S52 memiliki konfigurasi yang sama persis dengan versi terdahulunya AT89C51, hanya saja AT89S52 mempunyai fitur ISP (In-System Programmable Flash Memory). Fitur ini memungkinkan mikrokontroller dapat diprogram langsung dalam suatu sistem elektronik tanpa melalui Programmer Board atau Downloader Board Personal Computer. Mikrokontroller dapat diprogram langsung melalui kabel ISP yang dihubungkan dengan paralel port pada suatu Personal Computer.

3

Page 4: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

Fitur-fitur yang dimiliki mikrokontroller AT89S52 adalah :

1. Dapat diprogram sampai dengan 1000 kali pemrograman.2. Tegangan kerja 4.0-5.5 V.3. Beroperasi antara 0-33 Mhz.4. Tiga tingkatan program memory lock.5. 256 x 8bit RAM internal.6. 32 saluran I/O.7. Tiga buah timer/counter 16 bit.8. 8 buah sumber interupsi.9. Saluran UART serial Full Duplex.10. Mode low power Idle dan Power-down.11. Interup recovery dari mode power down.12. Watchdog Timer.13. Osilator on chip dan sirkuit waktu.

Gambar 1. Bentuk Chip

AT89S52

Gambar 2. Arsitektur Mikrokontroller AT89S52

4

Page 5: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

Mikrokontroller AT89S52 memiliki :

1. Sebuah CPU ( Central Processing Unit ) 8 Bit.2. 256 byte RAM ( Random Acces Memory ) internal.3. Empat buah port I/O, yang masing masing terdiri dari 8 bit.4. Osilator internal dan rangkaian pewaktu.5. Dua buah timer/counter 16 bit.6. Lima buah jalur interupsi ( 2 buah interupsi eksternal dan 3 interupsi internal).7. Sebuah port serial dengan full duplex UART (Universal Asynchronous Receiver

Transmitter).8. Mampu melaksanakan proses perkalian, pembagian, dan Boolean.9. EPROM yang besarnya 8 KByte untuk memori program.10. Kecepatan maksimum pelaksanaan instruksi per siklus adalah 0,5 μs pada frekuensi

clock 24 MHz. Apabila frekuensi clock mikrokontroller yang digunakan adalah 12 MHz, maka kecepatan pelaksanaan instruksi adalah 1 μs.

2.1.2. Konfigurasi Pin

Mikrokontroller AT89S52 mempunyai 40 pin dengan catu daya tunggal 5 Volt. Ke-40 pin tersebut digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3. konfigurasi pin

Fungsi dari masing-masing pin AT89S52 adalah :

1. Pin 1 sampai 8 (Port 1) merupakan port pararel 8 bit dua arah (bidirectional) yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan ( general purpose).

2. Pin 9 merupakan pin reset, reset aktif jika mendapat catuan tinggi.3. Pin 10 sampai 17 (Port 3) adalah port pararel 8 bit dua arah yang memiliki fungsi

pengganti sebagai berikut :1. P3.0 (10) : RXD (port serial penerima data)2. P3.1 (11) : TXD (port serial pengirim data)3. P3.2 (12) : INT0 (input interupsi eksternal 0, aktif low)4. P3.3 (13) : INT1 (input interupsi ekstrernal 1, a ktif low)5. P3.4 (14) : T0 (eksternal input timer / counter 0)6. P3.5 (15) : T1 (eksternal input timer / counter 1)

5

Page 6: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

7. P3.6 (16) : WR (Write, aktif low) Sinyal kontrol penulisan data dari port 0 ke memori data dan input-output eksternal.

8. P3.7 (17) : RD (Read, aktif low) Sinyal kontrol pembacaan memori data input –output eksternal ke port 0.

4. Pin 18 sebagai XTAL 2, keluaran osilator yang terhubung pada kristal.5. Pin 19 sebagai XTAL 1, masukan ke osilator berpenguatan tinggi, terhubung pada

kristal.6. Pin 20 sebagai Vss, terhubung ke 0 atau ground pada rangkaian.7. Pin 21 sampai 28 (Port 2) adalah port pararel 8 bit dua arah. Port ini mengirim byte

alamat bila pengaksesan dilakukan pada memori eksternal.8. Pin 29 sebagai PSEN (Program Store Enable) adalah sinyal yang digunakan untuk

membaca, memindahkan program memori eksternal (ROM /EPROM) ke mikrokontroller (aktif low).

9. Pin 30 sebagai ALE (Address Latch Enable) untuk menahan alamat bawah selama mengakses memori eksternal. Pin ini juga berfungsi s ebagai PROG (aktif low) yang diaktifkan saat memprogram internal flash memori pada mikrokontroller (on chip).

10. Pin 31 sebagai EA (External Accesss) untuk memilih memori yang akan digunakan, memori program internal (EA = Vcc) atau memori program eksterna l (EA = Vss), juga berfungsi sebagai Vpp (programming supply voltage) pada saat memprogram internal flash memori pada mikrokontroller.

11. Pin 32 sampai 39 (Port 0) merupakan port pararel 8 bit dua arah. Berfungsi sebagai alamat bawah yang dimultipleks den gan data untuk mengakses program dan data memori eksternal.

12. Pin 40 sebagai Vcc, terhubung ke +5 V sebagai catuan untuk mikrokontroler.

2.1.3. Komponen Elektronika

1. Resistor

Resistor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk mengatur dan menghambat listrik. Resistor diberi lambang R yang juga disebut Weerstand’ (Bahasa Belanda). Pada dasarnya semua bahan memiliki sifat resistif namun beberapa bahan seperti tembaga, perak, emas dan bahan metal umumnya memiliki resistansi yang sangat kecil. Bahan-bahan tersebut menghantar listrik dengan baik, sehingga dinamakan konduktor. Kebalikan dari bahan konduktif bahan material seperti karet, gelas, karbon memiliki resistensi yang lebih besar menahan aliran elektron dan disebut sebagai isulator.

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari hukum Ohm diketahui bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatau resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω (Omega).

6

Page 7: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

Tabel 1. Tabel warna resistorWarna Nilai Faktor

PengaliToleransi

Hitam 0 1Coklat 1 10 1%Merah 2 100 2%Jingga 3 1.000Kuning 4 10.000Hijau 5 100.000Biru 6 106

Violet 7 107

Abu-Abu 8 108

Putih 9 109

Emas - 0.1 5%Perak - 0.001 10%Tanpa Warna - - 20%

Resistansi dibaca dari warna gelang yang paling depan ke arah gelang toleransi berwarna coklat, merah, emas atau perak. Biasanya warna gelang toleransi ini berada pada badan resistor yang paling pojok atau juga dengan lebar yang lebih menonjol, sedangkan warna gelang yang pertama agak sedikit ke dalam. Dengan demikian pemakai sudah langsung mengetahui berapa toleransi dari resistor tersebut.

Jumlah gelang yang melingkar pada resistor umumnya sesuai dengan besar toleransinya. Biasanya resistor dengan toleransi 5%, 10% atau 20% memiliki 3 gelang (tidak termasuk gelang toleransi). Tetapi resistor dengan toleransi 1% atau 2% (toleransi kecil) memiliki 4 gelang (tidak termasuk gelang toleransi). Gelang pertama dan seterusnya berturut-turut menunjukkan besar nilai satuan, dan gelang terakhir adalah faktor pengalinya.

Gambar 4. Resistor dan simbol resistor

Cara menghitung nilai resistor pada gambar 4. diatas menggunakan tabel 1, dimulai dengan gelang paling kiri.

7

Page 8: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

2.2 Relay

Relay adalah saklar yang dikendalikan secara elektronik (electronically- switch). Arus listrik yang mengalir pada kumparan relay akan menciptakan medan magnet yang kemudian akan menarik lengan relay dan mengubah posisi saklar, yang sebelumnya terbuka menjadi terhubung.

Relay memiliki tiga jenis kutub: COMMON = kutub acuan, NC (Normally Close) = kutub yang dalam keadaan awal terhubung pada COMMON, dan NO (Normally Open) = kutub yang pada awalnya terbuka dan akan terhubung dengan COMMON saat kumparan relay diberi arus listrik. Berdasarka jumlah kutub pada relay, maka relay dibedakan menjadi 4 jenis: 1. SPST = Single Pole Single Throw2. SPDT = Single Pole Double Throw3. DPST = Double Pole Single Throw4. DPDT = Double Pole Double Throw Pole adalah jumlah COMMON, sedangkan Throw adalah jumlah terminal output (NO dan NC). Untuk lebih memahami dapat dilihat gambar berikut:

Gambar 5. Skematik Tipe-tipe Relay

2.3 LCD

LCD (Liquid Crystal Display) atau dapat di bahasa Indonesia-kan sebagai tampilan Kristal Cair )adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD bisa memunculkan gambar atau tulisan dikarenakan terdapat banyak sekali titik cahaya (piksel) yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Walau disebut sebagai titik cahaya, namun kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya di dalam sebuah perangkat LCD adalah lampu neon berwarna putih di bagian belakang susunan kristal cair tadi. Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk tampilan citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.

Gambar 6. LCD 16X2

8

Page 9: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

Konfigurasi pin dari LCD ditunjukkan pada Gambar dibawah ini

Gambar 7. konfigurasi pin LCD

Modul LCD memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Terdapat 16 x 2 karakter huruf yang bisa ditampilkan.2. Setiap huruf terdiri dari 5x7 dot-matrix cursor.3. Terdapat 192 macam karakter.4. Terdapat 80 x 8 bit display RAM (maksimal 80 karakter).5. Memiliki kemampuan penulisan dengan 8 bit maupun dengan 4 bit.6. Dibangun dengan osilator lokal.7. Satu sumber tegangan 5 volt.8. Otomatis reset saat tegangan dihidupkan.9. Bekerja pada suhu 00C sampai 550C.

2.4 Buzzer/Alarm

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, Buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma, kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kemudian kumparan tersebut akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

Gambar 8. Simbol Buzzer

2.5 BASCOM-8051

BASCOM-8051 adalah program Basic Compiler berbasis Windows untuk mikrokontroller keluarga 8051 seperti AT89S51 dan AT89S52. BASCOM-8051 merupakan pemrograman dengan bahasa tingkat tinggi BASIC yang dikembangkan dan dikeluarkan oleh MCS Electronic (Wahyudin 2006:7).

9

Page 10: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

Kelebihan BASCOM-8051 adalah kemudahan dalam mengembangkan suatu program pada mikrokontroller karena menggunakan bahasa tingkat tinggi BASIC.

Karena pada penelitian ini mnggunakan Atmel Microcontroller ISP Software, maka untuk menuliskan ke IC diperlukan file hexadecimal

.Gambar 9. Interface BASCOM 8051

Pada setiap icon yang ada pada interface diatas memiliki fungsi masing-masing. Adapun fungsi dari tiap-tiap icon dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Fungsi Icon pada Interface BASCOM 8051

Icon Nama Fungsi ShortcutFile New Membuat file baru Ctrl+NOpen File Untuk membuka file Ctrl+OFile Save Untuk menyimpan file Ctrl+SSave as Menyimpan file dengan nama

lain.-

Print Untuk mencetak dokumen Ctrl+PPrint preview Untuk melihat tampilan

sebelum dicetak.-

Syntax check Untuk memeriksa kesalahan bahasa.

Ctrl+F7

Program compile Untuk mengkompile program yang dibuat.

F7

Show result Untuk menampilkan hasil kompilasi program.

Ctrl+W

Simulate Untuk mensimulasikan program yang dibuat.

F2

10

Page 11: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

Karakter dalam BASCOM ( Basic Compiler )

Dalam program BASCOM( Basic Compiler ), karakter dasarnya terdiri atas karakter alphabet (A-Z dan a-z), karakter numeric (0-9) dan karakter spesial seperti yang ditunjukkan pada tabel 1 di bawah ini.

Tabel 3. Karakter-karakter spesial pada BASCOM ( Basic Compiler )

Karakter

Nama

Blank atau spasi‘ Apostrophe* Asteriks atau simbol perkalian+ Simbol Pertambahan (Plus Sign), Comma- Simbol Pengurangan (Minus Sign). Period (decimal point)/ Slash (division symbol) will be handled as \: C olon“ Double Quotation mark; Semicolon< Less than= Equal sign (assigment symbol or relation operator)> Greater than\ Backslash (interger/word division symbol)

1. Tipe Data Bascom ( Basic Compiler )

Setiap variabel dalam BASCOM ( Basic Compiler ) memiliki tipe data yang men unjukkan daya tampungnya. Hal ini berhubungan dengan penggunaan memori mikrokontroller. Berikut ini adalah tipe data pada BASCOM berikut keterangannya.

Tabel 4. Tipe Data BASCOM ( Basic Compiler )

Tipe Data Ukuran (byte) RangeBit 1/8 -Byte 1 0 sampai 255Interger 2 -32,768 sampai + +32,767Word 2 0 sampai 65535Long 4 -2147483648 samapi

+2147483647Single 4 -String Hingga 254 byte -

11

Page 12: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

2. Variabel

Variabel dalam sebuah pemrograman berfungsi sebagai tempat penyimpanan data atau penampung data sementara, misalnya menampung hasil perhitungan, menampung data hasil pembacaan register dan lain-lain.

Dalam BASCOM ( Basic Compiler ) ada beberapa aturan dalam penamaan sebuah variabel:

1. Nama variabel maksimum terdiri atas 32 karakter.2. Karakter bias berupa angka atau huruf.3. Nama variabel harus dimulai dengan huruf.4. Variabel tidak boleh menggunkan kata-kata yang digunakan oleh BASCOM sebagai

perintah, pernyataan, internal register dan nama operator (AND, OR, DIM, dan lainnya).

3. Program Simulasi

BASCOM 8051 menyediakan pilihan yang dapat mensimulasikan program. Sehingga setelah membuat suatu program, dapat di periksa terlebih dahulu apakah program yang dibuat sudah benar atau masih salah sebelum didownload pada mikrokontroller. Adapun bentuk tampilan simulasinya dapat dilihat pada gambar.

Gambar 10. Tampilan listing BASCOM 8051

4. Kontrol Program

Keunggulan sebuah program terletak pada kontrol program ini. Kontrol program merupakan kunci dari kehandalan program yang dibuat termasuk juga pada rule evaluation pada logika samar. Kontrol program dapat mengendalikan alur dari sebuah program dan menentukan apa yang harus dilakukan oleh sebuah program ketika menemukan suatu kondisi tertentu. Kontrol program ini melipuiti kontrol pertimbangan kondisi dan keputusan, kontrol pengulangan serta kontrol alternatif. BASCOM menyediakan beberapa kontrol program yang sering digunakan untuk menguji sebuah kondisi, perulangan dan pertimbangan sebuah keputusan. Berikut ini beberapa kontrol program yang sering digunakan dalam pemrograman dengan BASCOM.

Berikut adalah beberapa kontrol program yang sering digunakan dalam pemograman dengan BASCOM:

12

Page 13: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

1. IF… THENDengan pernyataan ini kita dapat menguji sebuah kondisi tertentu dan kemudian

menentukan tindakan yang sesuai dengan kondisi yang diinginkan. Sintak penulisannya adalah :

IF <Syarat Kondisi> THEN <Pernyataan>Sintak diatas digunakan jika hanya ada satu kondisi yang diuji dan hanya melakukan

satu tindakan. Jika melakukan lebih dari satu tindakan maka sintaknya harus ditulis sebagai berikut:

IF <Syarat kondisi> THEN<Pernyataan ke-1><Pernyataan ke-2><Pernyataan ke-n>

END IF2. SELECT… CASE

Perintah ini akan mengeksekusi beberapa blok pernyataan tergantung dari nilai variabelnya. Perintah ini mirip dengan perintah IF... THEN, Sintaknya adalah sebagai berikut:

SELECT CASE VariabelCASE test1 : statementCASE test2 : statementCASE ELSE : statement

END SELECT3. WHILE… WEND

Perintah ini mengeksekusi sebuah pernyataan secara berulang ketika masih menemukan kondisi yang sama. Perintah ini akan berhenti jika ada perubahan kondisi dan melakukan perintah selanjutnya. Sintaknya sebagai berikut:

WHILE <Syarat kondisi><Pernyataan>

WEND4. DO… LOOP

Perintah Do... Loop digunakan untuk mengulangi sebuah blok pernyataan terus menerus. Untuk membatasi pengulangannya dapat ditambahkan sebuah syarat kondisi agar perulangan berhenti dan perintahnya menjadi Do... loop Until. Sintak penggunaan perintah ini adalah sebagai berikut:

Do<Blok pernyataan>Loop

Yang menggunakan perintah Do Loop UntilDo<Blok pernyataan>Loop Until <syarat kondisi>

5. FOR… NEXTPerintah ini digunakan untuk mengeksekusi sebuah blok pernyataan secara berulang.

Perintah ini hampir sama dengan perintah Do... Loop, namun pada perintah For... Next ini nilai awal dan akhir perulangan serta tingkat kenaikan atau turunnya bisa ditentukan.

Penggunaannya sebagai berikut:For var = start To/Downto end [Step value]

<Blok pernyataan>Next

13

Page 14: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

Untuk menaikan nilai perulangan gunakan To dan untuk menurunkan gunakan Downto. Tingkat kenaikan merupakan pilihan, jadi bisa digunakan ataupun tidak. Jika nilai kenaikan tidak ditentukan maka secara otomatis BASCOM akan menentukan nilainya yaitu 1.

6. EXIT

Perintah ini digunakan untuk keluar secara langsung dari blok program For… Next, Do… Loop, Sub… Endsub, While… Wend. Sintak penulisannya adalah sebagai berikut:

Exit [Do] [For] [While] [Sub]Sintak selanjutnya setelah EXIT bisa bermacam-macam tergantung perintah exit itu

berada dalam perintah apa. Jika dalam perintah Do… Loop maka sintaknya menjadi Exit Do. 7. GOSUB

Dengan perintah GOSUB program akan melompat ke sebuah label dan akan menjalankan program yang ada dalam rutin tersebut sampai menemui perintah Return. Perintah Return akan mengembalikan program ke titik setelah perintah Gosub. 8. GOTO

Perintah GOTO digunakan untuk melakukan percabangan, perbedaannya dengan GOSUB ialah Perintah GOTO tidak memerlukan perintah Return sehingga programnya tidak akan kembali lagi ke titik dimana perintah GOTO itu berada. Berikut ini adalah sintak perintah GOTO:

GOTO labelLabel:

Panjang label maksimal ialah 32 karakter.

2.6 Prog ISP 168

Aplikasi yang digunakan untuk mendownload/mentransfer file. Hex ke mikrokontroller. Aplikasi ini dipasangkan dengan product yang ditawarkan yaitu USB ASP yang dapat didapat dari situs ini juga. Prog ISP ini dapat didownload geratis dan telah ditambahkan dengan library mikrokontroller yang lain meliputi:- 89s/cxx-, 80s/cxx, ATMegaxx, ATTinnyxx kecepatan untuk memindahkan data hex dari komputer ke mikrokontroller dapat diatur mulai kecepatan rendah sampai kecepatan tinggi. Fasilitas yang dimilikinya cukup lengkap, yaitu untuk menulis flash, eeprom, atau membaca flash, eeprom serta untuk menghapus. Menu tambahan diberikan untuk memprogram dengan pemrograman fuse bit atau fasilitas lock mikrokontroller.

Gambar 11. Prog Isp Downloader

14

Page 15: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

Project Planning

Research Part Testing

Mechanical Design Electrical Design Software Design

Functional Test

Itegration

Overall Testing

Optimization

Succsess

N

Y

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Tahap penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan hardware programming yang ditempuh melalui 10 tahapan. .

3.1.1. Perencanaan Proyek Penelitian (Project Planning)

Dalam perencanaan proyek penelitian, terdapat beberapa hal penting yang harus ditentukan dan dipertimbangkan, antara lain: Penentuan topik Penelitian

Dalam penelitian ini topic yang diambil adalah “sistem keamanan kendaraan bermotor menggunakan kode pin berbasis mikrokontroler AT89S52” topik ini diambil untuk keamanan kendaraan bermotor yang menggunakan password/pin.

15

Gambar 12. Tahapan Penelitian

Page 16: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

3.1.2 Penelitian (Research)

Setelah perencanaan telah matang, dilanjutkan dengan penelitian awal dari aplikasi yang akan dibuat. Pada tahap penelitian dilakukan perancangan awal rangkain. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana sistem pengontrol motor bergerak.

3.1.3 Pengetesan komponen (parts testing)

Pada tahap ini dilakukan pengetesan komponen yang akan digunakan. Pengetesan ini dilakukan menggunakan multimeter. Selain itu, fungsi kerja dari masing-masing komponen harus dipahami sesuai dengan kebutuhan aplikasi yang akan dibuat agar aplikasi yang dibuat sesuai dengan tujuan pembuatan aplikasi.

3.1.4 Desain Sistem Mekanik (Mechanical Design)

Dalam perancangan perangkat keras, desain mekanik merupakan hal penting yang harus dipertimbangkan. Pada umumnya kebutuhan aplikasi terhadap desain mekanik antara lain:

Bentuk dan ukuran PCB (Printed Circuit Board) Dimensi dan massa keseluruhan sistem Ketahanan dan fleksibilitas terhadap lingkungan Penempatan modul-modul elektronik

3.1.5 Desain Sistem Listrik (Electrical Design)

Dalam desain sistem listrik terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain: Sumber catu daya

Catu daya yang akan digunakan pada rangkaian sebesar 5V Kontroler yang akan digunakan

Pada aplikasi rangkaian ini akan menggunakan AT89S52 keluaran atmel dengan 4 port (port 0, port 1, port 2, port 3).

Desain driver untuk pendukung aplikasiDalam desain driver pendukung yang akan digunakan menggunakan beberapa sofware, diantaranya :o Menggunakan Bascom 8051 untuk mengkonversi bahasa basic ke dalam bentuk hex

yang akan ditransfer ke dalam mikrokontroler melalui komunikasi serial. Desain sistem kontrol yang akan diterapkan

Sistem kontrol menggunakan bahasa basic untuk mengontrol nilai yang di inputkan oleh user melalui keypad yang akan diproses oleh mikrokontroler.

BAB IV

16

Page 17: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

Pada bab ini akan membahas perancangan dan implementasi Sistem keamanan kendaraan menggunakan kode pin berbasis mikrokontroler AT89S52 berdasarkan metode penelitian yang digunakan. Berdasarkan metodologi penelitian pada perancanagan dan implementasi sistem, tahapan yang digunakan dari perencanaan proyek penelitian sampai dengan integrasi sistem.

4.1 Perencanaan Proyek Penelitian (Project Planning)

Dalam perencanaan proyek penelitian, terdapat beberapa hal penting yang harus ditentukan dan dipertimbangkan, antara lain:

Penentuan topik PenelitianDalam hal ini didasarkan pada permasalahan sistem kemanan yang kurang diperhatikan sebelum terjadi pencurian. Maka dari itu dibutuhkan adanya pengembangan sistem keamanan kendaraan bermotor menggunakan kode pin berbasis mikrokontroler AT89S52.

Estimasi kebutuhan alat dan bahan.Untuk pembuatan alat ini dibutuhkan beberapa komponen hardware dan software, diantaranya :

A. Komponen hardware :1. AT89S52 (1 buah)2. Buzer3. Keypad4. Motor5. Led6. Indicator7. resistor, kapasitor, dioda, transistor8. PCB9. Modul Downloader10. Jumper11. Konektor jumper12. Kabel pelangi

B. Komponen Software1. Windows XP (sistem operasi)2. Bascom 8051 (compiler dan downloader)3. ISP Frog (mendownload/mentranfer file)

Kemungkinan penerapan dari aplikasi yang akan dirancang.Dalam penerapan sistem aplikasi ini menggunakan alat yang didalamnya terdapat beberapa komponen dengan sebuah motor untuk menghidupkan atau mematikan motor.

4.2 Penelitian (Research)

Setelah perencanaan telah matang, dilanjutkan dengan penelitian awal dari aplikasi yang akan dibuat. Mulai dari pemilihan dan pengetesan komponen (alat dan bahan) yang akan digunakan, kemungkinan rancangan awal dan akhir dengan melakukan survey pada tempat penelitian.

17

Page 18: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

Mikrokontroler sebagai pengendali mendapatkan input 4 dijit keypad untuk menghidupkan atau mematikan motor. Bila dijit input keypad valid maka mikrokontroler akan menghidupkan motor.

Bila user tidak memiliki pasword/dijit maka motor tersebut tidak akan hidup dan jika user menggunakan keypad yang tidak sesuai 3kali berturut-turut maka alarm/bazzer pada motor akan menyala, tidak akan berhenti sebelum di reset ulang yang sudah ditentukan oleh mikrokontroler.

4.2.1. Gambaran Umum Sistem

Alat yang akan dirancang dan diimplementasikan ini dapat menghidupkan kendaraan menggunakan kode pin sebagai akses untuk menghidupkan motor. Dengan begitu maka sistem kontrol ini dapat meningkatkan keamanan kendaraan, karena penggunaannya dibatasi.

Pada sistem keamanan kendaraan ini ada 4 buah port yang digunakan pada mikrokontroler AT89S52

1. Catu daya yaitu untuk memberikan tegangan atau masukan arus yang akan disalurkan pada rangkaian yang bersumber dari baterai aki motor.

2. Modul mikrokontroler sebagai pusat kontrol yang mengatur fungsi modul lainnya yang terintegrasi dengan sistem keamanan kendaraan.

3. Modul keypad sebagai input akses.4. Buzzer sebagai alarm

Gambar 13. Skematik sistem keamanan kendaraan

18

Page 19: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

4.2.2. Prinsip Kerja Sistem

Sistem keamanan kendaraan bekerja berdasarkan dari input 4 dijit pin yang terdapat pada keypad yang di akses melalui mikrokontroler dan driver motor sebagai menghidupkan kendaraan. Apabila user menekan dijit pada keypad 3 kali berturut-turut yang tidak sesuai input pada mikrokontroler yang telah diprogram maka buzer akan menyala hingga user mereset kembali mikrokontroler yang telah deprogram dan begitu juga sebaliknya jika user menginput pin dan valid maka motor akan otomatis menyala dan siap di jalankan.

4.3. Pengetesan Komponen (Parts Testing)

Dalam pengetesan komponen dilakukan pengetesan alat terhadap fungsi kerja komponen berdasarkan kebutuhan dari aplikasi yang akan didesain, diantaranya :1. Mikrokontroler AT89S52

Pengetesan awal komponen ini dengan merangkai sesuai dengan skematik sistem minimum, kemudian dilakukan proses pembacaan dan penulisan program pada mikrokontroler dengan menggunakan modul downloader Mikro Flash. Hasil tes mikrokontroler AT89S52 ini berhasil dibaca dan ditulis program.

2. Modul Downloader Downloader dihubungkan pada port serial kemudian diberikan tegangan 12 Volt. Setelah itu dibaca pada bascom 8051 dengan menggunakan fasilitas programmer’s firmware version.

3. Resistor, dioda, kapasitor dan transistorKomponen-komponen ini dites menggunakan multimeter digital dan berfungsi dengan baik.

4. header5. jumper 6. konektor jumper7. Motor

Dites dengan di aliri tegangan aki berfungsi dengan baik.8. Keypad

Untuk dapat berfungsi keypad harus dihubungkan ke pin mikrokontroler dan dihubungkan lagi ke motor driver. Percobaan ini juga dilakukan menggunakan modul mikrokontroler yang telah di isi program PROGISP.

Untuk mengetahui ID dari sebuah keypad dilakukan dengan menggunakan rangkaian yang dikoneksikan dengan port paralel pada komputer. Setelah itu dilihat di program Baskom 8051.

4.4. Desain Sistem Mekanik (Mechanical Design)

Dalam perancangan perangkat keras, desain mekanik merupakan hal penting yang harus dipertimbangkan. Pada umumnya kebutuhan aplikasi terhadap desain mekanik antara lain:1. Bentuk dan ukuran PCB (Printed Circuit Board)

Untuk rangkaian dan ukuran PCB yang digunakan disesuaikan dengan jumlah rangkaian yang dibutuhkan diantaranya modul mikrokontroler AT89S52 dan modul rangkaian lainnya.

2. Ketahanan dan fleksibilitas terhadap lingkunganKetahanan alat yang akan digunakan disesuaikan dengan lingkungan sekitarnya.

3. Penempatan modul-modul elektronik

19

Page 20: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

Untuk penempatan modul elektronik akan diletakan pada bagian kendaraan yang mudah dilihat dan dijangkau karena ukurannya tidak terlalu besar.

4.4.1. Perancangan Hardware (Alat)

Perancangan hardware secara umum digambarkan pada blok diagram seperti yang terlihat pada gambar.

4.4.2 Catu DayaCatu daya memberikan suplay tegangan pada rangkaian sistem keamanan kendaraan

menggunakan kode pin. Rangkaian catu daya mendapatkan sumber tegangan sebesar 9-12 VDC.

4.5. Desain Sistem Listrik (Electrical Design)

Dalam desain sistem listrik terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain:a. Sumber catu daya seperti baterai

Catu daya yang akan digunakan pada rangkaian ini sebesar 12v. Dimana pemakaian mikrokontroler AT89S52 bekerja pada 12 volt untuk menghidupkan motor.

b. Kontroler yang akan digunakanPada aplikasi dalam rangkaian ini akan menggunakan AT89S52 keluaran Atmel dengan 4 port (port1, port2, port3, port4) dan ADC

c. Desain driver untuk pendukung aplikasiDalam desain driver untuk pendukung aplikasi ini menggunakan beberapa software, diantaranya :

1. Menggunakan BASCOM 8051 untuk mengkonversi listing program dalam bentuk bahasa pemograman basic kedalam bentuk hex. Hasil konversi bahasa pemograman basik kemudian ditransfer kedalam IC mikrokontroler

2. Menggunakan program ISPFrog Aplikasi yang digunakan untuk mendownload/mentransfer file. Hex ke mikrokontroller. Aplikasi ini dipasangkan dengan product yang ditawarkan yaitu USB ASP yang dapat didapat dari situs ini juga.

d. Desain sistem kontrol yang akan diterapkanUntuk mendesain sistem kontrol yang akan digunakan sistem kontrol menggunakan bahasa basic untuk mengontrol yang diinputkan oleh user melalui pembaca kode pin pada motor yang akan diproses oleh mikrokontroler.

4.6. Desain Software (Software Design)

Perangkat lunak yang pada umumnya dibutuhkan dalam perancangan perangkat keras yaitu software untuk sistem kontrol alat (aplikasi). Pada tahap ini yang dibuat hanya sistem kontrol untuk alat.

Pada proses ini digunakan Program ISP Frog Aplikasi yang digunakan untuk mendownload/mentransfer file.

20

Page 21: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

4.7. Tes Fungsional (Functional Test)

Tes Fungsional dilakukan terhadap integrasi sistem listrik, mekanik dan software yang telah didesain. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dimana letak kesalahan dari desain yang telah dibuat. Bila semua desain sistem telah selesai maka dapat dilakukan proses perakitan.

4.8. Integrasi atau Perakitan (Integration)

Pada proses integrasi ini dilakukan proses perakitan berdasarkan dari proses desain, baik desain mekanis, elekronik maupun desain software. Terdapat dua tahap yang dilakukan pada integrasi yaitu Material Collecting dan Assembling.

4.8.1. Material Collecting

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan alat dan bahan yang akan digunakan untuk pembuatan hardware yang meliputi modul mikrokontroler AT89S52, modul keypad, dan Motor(mekanik) serta mengumpulkan software-software penunjang seperti Prog ISP sebagai konversi file dan BASCOM 8051 sebagai compiler dan downloader.

4.8.1.1. Hardware

1. Pengumpulan alat dan bahan pembuatan prototipe miniaturAlat yang digunakan diantaranya : pisau cutter, gunting, obeng, tang,penggaris dll. Sedangkan bahan yang dibutuhkan meliputi : kabel, pcb, dll.

2. Pengumpulan komponen dasara) Mikrokontroler AT89S52 sebagai kontrol utama sistem.

b) Keypad

21

Gambar 14. Keypad

Page 22: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

3. Pengumpulan alat dan bahan pembuatan rangkaianAlat yang digunakan meliputi : solder, solder pump, catu daya 12 volt, bor pcb dan mata bor, obeng, tang, dll. Sedangkan bahan yang digunakan antara lain : papan pcb, socket ic, trimpod, resistor, jumper, kabel, timah, led dll.

4.8.1.2. Material Collecting Software

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan software-software penunjang yang akan digunakan untuk mengimplementasikan sistem keamanan kendaraan bermotor. Software-software tersebut adalah BASCOM 8051 sebagai compiler listing program bahas basic menjadi Intel Hex serta berfungsi sebagai software downloader.

4.8.2.1Assembling

Tahap assembling (pembuatan) merupakan tahap dimana seluruh obyek dibuat, baik secara hardware (miniatur dan rangkaian driver) serta secara software yang merupakan compiler.

Hardware

Dalam tahap assembling hardware dilakukan dengan beberapa tahapan. Tahapan yang dilakukan yaitu :1. Pembuatan box mikrokontroler :a) Pembuatan Alas yang terbuat dari Papan Pcb untuk penempetan modul mikrokontroler.b) Setelah modul mikrokontroler terbentuk sesuai dengan perancangan maka modul

mikrokontroler tersebut dibaut pada Papan Pcb yang sudah disiapkan dan sesuai dengan rancangan.

2. Pembuatan Rangkaian Modul mikrokontroler, keypad, driver, buzzer dan motorelektro.a) Membuat layout jalur pada kertas bertitik sesuai skema rangkaian.b) Membuat jalur pada papan pcb dengan kabel jumper halus untuk menghubungkan tiap

titik dari komponen sesuai dengan rancangan.c) Melubangi papan pcb dengan bor ditempat yang telah ditentukan.d) Merakit socket-socket untuk mikrokontroler, keypad, driver, buzer maupun socket-

socket jumper pada papan pcb yang telah berjalur untuk selanjutnya disolder dengan timah.

e) Memasang mikrokontroler, keypad, driver, buzer pada socket-socket yang telah disolder pada papan PCB.

Assembling Software

1. BASCOM 8051 sebagai compiler Untuk compiler listing sistem kontrol keamanan kendaraan menggunakan BASCOM

8051 untuk dibuat menjadi file intel Hex yang akan di download ke mikrokontroler. Langkah-langkah Intel Hex pada program ini dapat dilihat pada gambar 21, 22, 23 dan 24.a. Klik tombol start pada taskbar sistem operasi windows dapat dilihat pada gambar 21.

22

Page 23: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

Gambar 15. Start Menu untuk BASCOM 8051

b. Pilih Bascom 8051 IDE kemudian akan muncul tampilan seperti gambar 22.

Gambar 16. Tampilan BASCOM 8051 IDE

c. Pilih new file setelah itu akan tampil Bascom 8051 untuk pembuatan kode program seperti pada gambar

Tampilan Bascom 8051 untuk pembuatan listing programSetelah project selesai Bascom 8051 tampil maka listing program sistem keamanan

kendaraan siap dikompilasikan. Jika sudah tidak ada lagi error pada listing program maka hasil kompilasi siap untuk di download ke mikrokontroler.

23

Page 24: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

BAB VHASIL IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

Pada tahapan ini akan dipaparkan hasil yang telah dibuat Sistem Keamanan Kendaraan Bermotor menggunakan Kode Pin Berbasis Mikrokontroler AT89S52. Pada Sistem Keamanan Kendaraan Bermotor ini terdapat beberapa fungsi yaitu : Sistem Buzzer berbungi jika sistem tidak valid dan Kode pin yang di input pada keypad benar akan menunjukan valid jika kendaran bermotor tersebut hidup dengan starter automatis.

5.1 PENGGUNAAN SOFTWARE BASCOM-8051

1. Langkah 1 : Buka software BASCOM-80512. Start>>All Program>>MCS electronics>> BASCOM-AVR.Atau dapat juga

dengan double click icon software BASCOM-8051 yang tersedia di desktop.

Gambar 17.Icon Bascom

Iconshortcut software BASCOM-8051

Tampilan awal software BASCOM-8051

Gambar 18. Text Editor

Langkah 2 : Membuka jendela text-editor baruPilih opsi toolbar File>>New atau tekan tombol shortcut Ctrl+N.

24

Page 25: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

Gambar 19. Menu Tampilan Bascom

Membuka jendela text-editor baru

Jendela text-editor baru

Langkah 3: Membuat program BASICBuatlah program dalam bahasa BASIC pada jendela text-editor yang telah kita buka sebelumnya.Misalnya ketik program berikut ini:

Gambar 20. Program Basic pada text editor

25

Page 26: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

Langkah 4: Menyimpan program BASICCara menyimpan file program adalah sebagai berikut. Pilih opsi toolbar File>>Save (Ctrl+S).

Gambar 21. Cara Menyimpan file program bascom

Jika sudah, maka tentukan nama file program BASIC yang kita buat dengan diberi ekstensi *.bas. Kemudian tentukan folder atau direktori tempat kita akan menyimpan file program tersebut.

Gambar 22. Save As

Program basic

Langkah 5 : Melakukan proses kompilasi program Jika program sudah selesai dibuat maka langkah selanjutnya adalah mengkompilasi

(compile) program tersebut sehingga didapatkan file-file baru yang kita butuhkan. Langkahnya adalah pada toolbar pilih Program>>compile atau cukup tekan tombol shortcut F7.

Gambar 23. Proses

Kompilasi program

26

Page 27: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

Jendela cara melakukan kompilasi program *.bas ke *.hexJika dalam program masih ada kesalahan, maka akan muncul pesan error.

Jendela ‘errors” Gambar 24. Jendela program error

Jika hal itu terjadi, perbaiki terlebih dahulu kesalahan yang diinformsikan pada jendela Error, jika sudah kemudian lakukan kompilasi program kembali.

Jika langkah ini berhasil maka akan diperoleh beberapa file baru, salah satunya adalah file berekstensi *hex (heksa) yang akan kita download kedalam IC mikrokontroler Atmel keluarga MCS-51. Berikut ini hasil kompilasi program dalam file *.hex.

File hexadecimal (*.hex) hasil kompilasi program

Dengan demikian, file program yang kita buat dengan bahasa BASIC telah siap diaplikasikan kedalam IC mikrokontroler yang kita gunakan. Ingat!, software ini hanya dapat digunakan untuk memprogram IC mikrokontroler ATMEL keluarga MCS-51. Seperti nama software ini, Basic Compiler 8051(BASCOM-8051).

5.2 Program ISP menggunakan Port Serial

Keberadaan port parallel semakin lama akan semakin berkurang, apalagi pada sebuah notebook, yang hanya memiliki port USB. Pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan port serial masih sangat dimungkinkan sekali, karena telah dijual bebas converter USB to Serial, sehingga dapat digunakan untuk keperluan pemrograman dengan menggunakan rangkaian ini.

Perancangan Perangkat Keras

Mengacu pada analisis kebutuhan di atas, maka bagian-bagian yang diperlukan untuk merealisasi sistem pengaman sepeda motor berbasis mikrokontroler AT89S51 tersebut dapat digambarkan dengan blok diagram sebagai berikut:

27

Page 28: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

Rangkaian masukan data indikator gigi

netral

Rangkaian minimum

mikrokontroler

Rangkaian Penggerak

Relai

Rangkaian Penggerak

Buzzer

Rangkaian masukan data

indikator posisi kiri

Rangkaian masukan data

indikator posisi kanan

Gambar 25. Diagram Blok Rancangan Alat

Alat yang akan dirancang dan diimplementasikan ini merupakan sistem keamanan kendaraan bermotor menggunakan kode pin sebagai akses untuk komunikasi serial ke mikrokontroller, kemudian mikrokontroller memutuskan langkah selanjutnya sesuai yang diinput dari kode pin tersebut.

Gambar 26. Flowchart Motor Pin

5.2.1 Blok Rangkaian

Gambar 27.Diagram Alat

28

Page 29: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

Gambar 28. Rangkaian programmer ISP 89sxxx ( dari 8051.com )

Langkah-langkah penggunaan program ISP Prog. V1.4

1.Buatlah rangkaian sesuai dengan gambar tersebut diatas, lakukan pengisian pada mikrokontroller AT89S252, dengan file FirmWare v.1.3.HEX.

Gambar 29. Rangkaian mikrokontroler

29

Page 30: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

2.Buatlah shorcut file ISP Prog V1.3 dengan gambar seperti yang ditunjukkan pada gambar tersebut dibawah.

Gambar 30. Shorcut file ISP

3. Klik dua kali pada shortcut tersebut diatas, maka akan keluar display windows, sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar. Pada gambar tersebut tampak terdapat tiga buah menu utama: File, Option dan Help. Menu file digunakan untuk mengambil data yang akan diisikan pada IC mikrokontroller. Menu Option digunakan untuk pemilihan setting COM yang akan digunakan (bila anda menggunakan Converter USB to Serial pastikan menempati antara COM1 sampai dengan COM8, rubahlah melalui sistem di control panel). Device digunakan untuk pemilihan tipe IC yang akan digunakan 89s51, 89s52, 89s8252 dan 89s89s53.

Gambar 31. Menu pada program ISP

4. Setelah melakukan setting dan pemilihan device, maka programmer siap untuk melakukan proses pemrogramman.dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Pilih menu CHIP ERASE dan tekan tombol RUN, perhatikan LED pada rangkaian programmer, pada proses penghapusan, LED dalam keadaan nyala, tunggulah sampai dalam keadaan mati.

b. Pilihlah menu WRITE FLASH, dan load data HEX yang akan diisikan pada mikrokontroller, melalui menu utama File - Load Flash File.Tekan tombol RUN apabila data telah di Load. Pada saat proses pengisian maka anda akan melihat status bar berjalan mulai dari 0 % sampai dengan 100 %.

30

Page 31: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

c. Lakukan langkah-langkah a s/d b, setiap akan melakukan proses pemrogramman pada ic mikrokontroller.

5.3 Tahap Ujicoba

Uji Coba

Output file dari proses kompilasi ada beberapa macam, yaitu file hexadesimal, file biner, dan sebagainya. Karena pada penelitian ini menggunakan Atmel Microcontroller ISP Software, maka untuk menuliskan ke IC diperlukan file hexadecimal.

Gambar II.9. Interface BASCOM 8051

Gambar 32. Output file ISP

Pada setiap icon yang ada pada interface diatas memiliki fungsi masing-masing. Adapun fungsi dari tiap-tiap icon dapat dilihat pada tabel 2.

Icon Nama Fungsi ShortcutFile New Membuat file baru Ctrl+NOpen File Untuk membuka file Ctrl+OFile Save Untuk menyimpan file Ctrl+SSave as Menyimpan file dengan nama

lain.-

Print Untuk mencetak dokumen Ctrl+PPrint preview Untuk melihat tampilan sebelum

dicetak.-

Syntax check Untuk memeriksa kesalahan bahasa.

Ctrl+F7

Program compile Untuk mengkompile program yang dibuat.

F7

Show result Untuk menampilkan hasil kompilasi program.

Ctrl+W

Simulate Untuk mensimulasikan program yang dibuat.

F2

31

Page 32: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

Karakter dalam BASCOM ( Basic Compiler ) Dalam program BASCOM( Basic Compiler ), karakter dasarnya terdiri atas karakter

alphabet (A-Z dan a-z), karakter numeric (0-9) dan karakter spesial seperti yang ditunjukkan pada tabel 1 di bawah ini.

Karakter NamaBlank atau spasi

‘ Apostrophe* Asteriks atau simbol perkalian+ Simbol Pertambahan (Plus Sign), Comma- Simbol Pengurangan (Minus Sign). Period (decimal point)/ Slash (division symbol) will be handled as \: C olon“ Double Quotation mark; Semicolon< Less than= Equal sign (assigment symbol or relation operator)> Greater than\ Backslash (interger/word division symbol)

Tekan tombol untuk memulai simulasi. Dan untuk memberhentikan simulasi maka

tekan tombol . Selain itu untuk dapat melihat perubahan data pada setiap port atau ketika ingin memberikan input pin-pin tertentu dari mikrokontroller, maka gunakan tombol maka akan muncul tampilan simulasi hardwarenya. Adapun bentuk tampilannya dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 33. Tampilan Simulasi Hardware

Aplikasi yang digunakan untuk mendownload/mentransfer file. Hex ke mikrokontroller. Aplikasi ini dipasangkan dengan product yang ditawarkan yaitu USB ASP

32

Page 33: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

yang dapat didapat dari situs ini juga. Prog ISP ini dapat didownload geratis dan telah ditambahkan dengan library mikrokontroller yang lain meliputi:- 89s/cxx-, 80s/cxx, ATMegaxx, ATTinnyxx kecepatan untuk memindahkan data hex dari komputer ke mikrokontroller dapat diatur mulai kecepatan rendah sampai kecepatan tinggi. Fasilitas yang dimilikinya cukup lengkap, yaitu untuk menulis flash, eeprom, atau membaca flash, eeprom serta untuk menghapus. Menu tambahan diberikan untuk memprogram dengan pemrograman fuse bit atau fasilitas lock mikrokontroller.

Pengetesan Komponen (Part testing)Dalam pengetesan komponen dilakukan pengetesan terhadap fungsi komponen secara

satu persatu apakah bekerja dengan baik berdasarkan kebutuhan dari alat yang akan dibangun, komponen yang akan di test antara lain :

1. Pengetesan menggunakan multi tester

a. Resistor Untuk pengetesan resistor kaki satu resistor dihubungkan dengan positif multitester dan

kaki yang satunya lagi di hubungkan ke min multitester.

Gambar 34. Pengetesan Resistor2. Relay

33

Page 34: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

Relay memiliki empat kaki yaitu kaki normaly open, kaki normaly close, kaki vcc dan kaki ground, untuk mengetes relay kaki vcc di hubungkan dengan positf multitester dan kaki ground di hubungkan dengan negatif multitester.

Gambar 35. Pengetesan Relay

Pengetesan menggunakan amperemeter a. Buzzer

Untuk pengetesan buzzer dapat di tes dengan listrik tegangan 12 volt, kaki vcc di hubungkan dengan tegangan listrik (+) 12 volt, dan kaki ground dihubungkan dengan (-) 12 volt tegangan listrik.

Pengetesan mikrokontrollerUntuk pengetesan mikrokontroller di tes dengan cara mendownload program yang

sudah dibuat dan decomfile menjadi file hex ke mikrokontroller apakah berfungsi atau tidak.

5.4 Cara Kerja Alat

Setelah perencanaan telah matang, dilanjutkan dengan penelitian awal dari aplikasi yang akan dibuat, mulai dari pemilihan dan pengetesan komponen (alat dan bahan), kemungkinan rancangan awal dan akhir.1. Pada sistem keamanan ini mendapatkan arus langsung dari accu kendaraan bermotor

dengan tegangan 12 volt.2. Pada saat motor dalam keadaan parkir, pemilik kendaraan bermotor dapat mengaktifkan

sistem keamanan dengan cara melakukan tombol reset ke alat yang dipasang pada rangkaian mikrokontroller dan mikrokontroller akan melakukan meminta kode pin nomor sesuai dengan nomor yang di program di mikrokontroller, apabila sesuai sistem keamanan kendaraan bermotor aktif, maka si mesin motor itu akan hidup dan siap untuk dijalankan.

3. Apabila relay sudah terputus otomatis arus ke kontaktor pun akan terputus dan mesin kendaraan bermotor tidak akan bisa nyala.

4. Apabila akan terjadi pencurian ketika sistem aktif ketika kunci kontak motor dibobol, motor tersebut tidak akan menyala. Ketika sudah diketahui letak penyimpanan kotak pin tersebut dan memasukan kode 3 kali salah, maka alarm pun akan bunyi.

5. Untuk mengaktifkan kembali sistem keamanan harus di lakukan reset terlebih dahulu.5.5 Hasil Percobaan

34

Page 35: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

Dilihat dari langkah-langkahnya

Sistem yang dibuat langsung dimasukkan ke bawah jok motor. Adapun penempatan komponen hardware dan miniatur dirancang sebagai berikut :

Memasang alat yang sudah jadi ke dalam bagasi motor.

Gambar 36. Modul Mikrokontroler Terletak Pada Bawah Jok Motor

Seperti pada gambar diatas, penempatan modul mikrokontroller ditempatkan di bawah jok motor digabung dengan rangkaian LCD, dan pemasangan kabel power DC dari aki, kabel power dari mikrokontroller ke aki di sambungkan ke tegangan yang positif dari power mikrokontroller ke positif dari aki dan sebaliknya dengan kabel negatif.1. Tampilan LCD

Sudah terpasang power tersebut maka pertama kali akan muncul layar pertama dari LCD di bawah ini.

Gambar 37. Tampilan Awal Pada LCD

2. Memasukan kode

35

Page 36: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

Setelah layar dari LCD tampil untuk pengaktifan kode tersebut maka harus di teken tombol [0]untuk keadaan netral. Dan baru masukan kode tersebut yang telah di program.

Gambar 38. Tampilan Memasukan Kode Pin

3. Finish

Gambar 39. Tampilan Kode Pin

5.6 Distribusi

Setelah sistem aplikasi ini selesai dibuat, maka hasil akan menampilkan Sistem Keamanan Kendaraan Bermotor harus terjaga dari kerusakan komponen alat maupun program perangkat lunak yang digunakan sehingga user dapat dengan mudah mempelajari dan menggunakan alat tersebut.

BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN

36

Page 37: perpustakaan.fmipa.unpak.ac.idperpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/Laporan FIX Skripsi... · Web viewAlat ini dirancang khusus untuk bagi pengunaan kendaraan bermotor yang berfungsi

6.1 Kesimpulan

Alat ini dapat mengontrol kunci kendaraan bermotor berdasarkan kode pin yang dimasukan atau di input dengan mengunakan keypad. Jika kode pin yang dimasukan atau diinput 3kali berturut-turut salah maka buzzer akan berbunyi sebagai tanda keadaan tidak aman dan begitu juga sebaliknya jika kode pin yang di input benar atau valid maka motor akan hidup atau starter otomatis dan motor siap untuk dijalankan.

Aplikasi ini telah di ujicoba dengan tiga tahapan sehingga sistem ini valid. Ujicoba tersebut meliputi ujicoba struktural, ujicoba fungsional dan ujicoba validasi. Ujicoba struktural dilakukan untuk memastikan bahwa sistem telah terstruktural pada setiap tampilan. Ujicoba fungsional berdasarkan pada proses navigasi dan validasi untuk memastikan fungsi dari setiap sistem apakah sesuai atau tidak. Dan yang terakhir adalah ujicoba validasi dimana ujicoba ini membuktikan apakah program berjalan dengan valid atau tidak.

6.2 Saran-saran Adapun saran yang penulis berikan untuk pengembangan kedepannya sebagai berikut:

1. Rangkaian dan program dapat dikembangkan agar kode PIN benar yang bisa diterima semakin banyak.

2. Rangkaian dan program dapat dikembangkan untuk menambah jumlah digit untuk satu kode PIN.

3. Penambahan beberapa fitur seperti penambahan auto reset, karena terkadang layar lcd tidak otomatis terhapus, sehingga diperlukan auto reset untuk mengmbalikan ke tampilan semula. Karena skrg masih menggunakan reset manual.

37