Fix (Pendelolaan Lab)

28
TUGAS I PENGELOLAAN LABORATORIUM KIMIA “PENGADAAN DAN PENGGUNAAN DALAM PENGELOLAAN LABORATORIUM” OLEH: PUTU METRI PRADNYANI NIM 1313031039 KADEK WIDIASTARI NIM 1313031041 MUTHIA ZAHRA NABILA NIM 1313031042 NI PUTU WAHYUNI NIM 1313031044 NI WAYAN SRI RATMINI NIM 1313031046 NI MADE BUDI RAHAYU NIM 1313031072 KELAS C SEMESTER V JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM

description

laboratorium kimia

Transcript of Fix (Pendelolaan Lab)

Page 1: Fix (Pendelolaan Lab)

TUGAS I

PENGELOLAAN LABORATORIUM KIMIA“PENGADAAN DAN PENGGUNAAN DALAM PENGELOLAAN

LABORATORIUM”

OLEH:

PUTU METRI PRADNYANI NIM 1313031039

KADEK WIDIASTARI NIM 1313031041

MUTHIA ZAHRA NABILA NIM 1313031042

NI PUTU WAHYUNI NIM 1313031044

NI WAYAN SRI RATMINI NIM 1313031046

NI MADE BUDI RAHAYU NIM 1313031072

KELAS C

SEMESTER V

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2015

Page 2: Fix (Pendelolaan Lab)

PENGADAAN DAN PENGGUNAAN DALAM PENGELOLAAN LABORATORIUM

Sains merupakan komponen penting dari ilmu filsafat. Dengan demikian pengajaran

sains menjadi salah satu hal yang pokok dalam penanaman nilai-nilai dasar ilmu pengetahuan

kepada para siswa. Dalam pembelajaran sains, laboratorium berperan sebagai tempat kegiatan

dan juga bisa sebagai penunjang dari kegiatan kelas, atau merupakan kegiatan utama ada di

dalam kelas hingga kegiatan di dalam kelas adalah penunjang.

Laboratorium merupakan tempat dilaksanakannya berbagai percobaan untuk

mendukung pembelajaran kimia. Pentingnya laboratorium dalam menunjang pembelajaran di

kelas sangat diyakini oleh semua guru kimia ataupun IPA. Namun kenyataannya, masih

banyak sekolah yang memiliki keterbatasan fasilitas laboratorium, sehingga hal ini menjadi

kendala dalam pelaksanaan praktikum di sekolah. Penelitian yang dilakukan Jiyono di

lapangan menunjukkan masih banyaknya peralatan dan bahan kimia di laboratorium yang

dikirimkan ke sekolah belum dimanfaatkan secara optimal (Ace Suryadi dan Tilaar, 1994 :

119).

Pengelolaan alat dan bahan laboratorium kimia meliputi empat aspek kegiatan yaitu,

aspek pengadaan alat dan bahan kimia, aspek penggunaan alat dan bahan kimia, aspek

pemeliharaan alat dan bahan kimia, dan aspek pemusnahan alat dan bahan kimia. Namun kali

ini, kami hanya membahas dua aspek yaitu, aspek pengadaan alat dan bahan kimia dan aspek

penggunaan alat dan bahan kimia. Berikut deskripsi kegiatan pada masing-masing aspek

pengelolaan tersebut, sehingga lebih jelas dalam melaksanakan pengelolaan laboratorium

kimia.

A. Aspek Pengadaan Alat dan Bahan Kimia

Pengadaan alat dan bahan laboratorium dapat diperoleh dari proyek penyediaan

fasilitas laboratorium sekolah oleh Diknas (pemerintah) dan pembelian oleh sekolah.

Proses pengadaan alat dan bahan kimia, diawali dengan perencanaan pengadaan

alat dan bahan kimia yang akan dibeli oleh sekolah. Dalam proses perencanaan dimulai

dengan mencatat alat dan bahan kimia yang diperlukan untuk praktikum kimia.

Pencatatan alat dan bahan kimia dilakukan oleh guru kimia beserta laboran dikordinir

oleh kepala laboratorium kimia. Kepala laboratorium kimia membuat usulan (proposal)

tentang perencanaan pengadaan alat dan bahan kimia yang dibutuhkan di sekolah dalam

satu tahun ajaran.

Mekanisme selanjutnya usulan yang dibuat oleh kepala laboratorium kimia

dilanjutkan kepada pimpinan sekolah melalui wakasek bidang sarana dan prasarana.

Page 3: Fix (Pendelolaan Lab)

Usulan yang sudah berada di pihak pimpinan kemudian digabung dengan usulan dari

kepala laboratorium lainnya atau usulan sarana lainnya, sehingga menjadi rekap

pengadaan alat dan bahan praktikum. Proses pembelian dapat ditempuh melalui petugas

yang ditunjuk, atau melalui panitia pengadaan alat dan bahan. Panitia pengadaan alat dan

bahan selanjutnya mengadakan alat dan bahan dapat dilakukan melalui tender atau

pembelian langsung sesuai dengan peraturan yang berlaku. Keanggotaan panitia

sebaiknya terdiri dari beberapa orang yang memahami tentang alat dan bahan yang akan

diadakan.

Pengadaan alat dan bahan yang berasal dari bantuan pemerintah pusat, mestinya

diawali dengan usulan atau proposal yang direncanakan oleh sekolah. Oleh karena itu,

kepala laboratorium kimia senantiasa sudah siap dengan data alat dan bahan kimia yang

diperlukan oleh sekolah. Jika suatu saat ada permintaan usulan dari pihak diknas,

sehingga sekolah sudah dengan segera dapat memenuhi permintaan. Hal ini dilakukan

untuk menghindari terbengkalainya bantuan atau dropping alat dan bahan kimia dari

pusat yang terkadang tidak sesuai dengan yang dibutuhkan di sekolah. (I Gusti Lanang

Wiratma dan I Wayan Subagia, 2015:11-13)

Pengadaan alat dan bahan adalah salah satu pembagian tugas yang biasanya

penanggung jawabnya adalah koordinator laboratorium yang bertugas:

1) bertanggung jawab atas administrasi laboratorium.

2) bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan laboratorium

mengusulkan kepada kepala sekolah tentang pengadaan alat dan bahan

3) bertanggung jawab atas kebersihan, penyimpanan, perawatan dan perbaikan alat-alat

laboratorium.

B. Kriteria Pengadaan Alat Kimia

1.) Alat berkualitas baik

Alat berkualitas baik tidak mudah rusak sehingga dapat berfungsi dalam waktu yang

lama. Tidaklah mudah bagi guru menetapkan suatu alat itu berkualitas baik, kecuali

alat-alat strukturnya bersifat statis dan sederhana seperti statif, mistar, klem,

bosshed, dan sejenisnya yang tidak bergerak. Alat-alat bergerak seperti kereta

dinamika, pemusing atau (centriefuge), pewaktu ketik, dan pembangkit getaran,

alat-alat ukur listrik dan alat-alat ukur. Yang kualitasnya ditinjau dari segi

ketahananya, hanya dapat diketahui setelah digunakan dalam waktu yang lama.

Dalam hal seperti ini yang dapat dilakukan guru ialah mencari tahu tentang

”reputasi” pembuatannya atau pemasoknya dimasa-masa lalu, lalu mendasarkan

Page 4: Fix (Pendelolaan Lab)

pemukiranny atas informasi tersebut. Kaulitas alat ditinjau dari segi ketelitiannya

dapat dinilai segera, jika ada standard yang dapat digunakan sebagai pembanding.

Dengan standard disini dimaksud alat yang sudah diketahui berketelitian baik.

2.) Alat “tahan siswa” (student proof)

Alat-alat yang khusus dibuat agar tahan siswa maksudnya alat tidak mudah

rusak/jika digunakan oleh siswa. Istilah tahan siswa ini muncul karena sudah umum

diketahui siswa sering bersikap kurang berhati-hati ingin mencoba-coba, ingin

mengetahui yang akan terjadi jika dilakukan tindakan tertentu pada suatu alat.

Contoh alat tahan siswa adalah neraca pegas yang dilengkapi mekanisme pencegah

agar neraca tidak dapat direnggangkan sampai melewati batas renggang tertentu

yang dapat menyebabkan pegasnya kehilangan elastisitasnya dengan mekanisme

tertentu, tabung mikroskop tidak dapat bergeser sehingga objektif tidak menabrak

kaca preparat. Sebelum mencapai kaca preparat, pergeseran tabung sudah berhenti

oleh satu mekanisme tertentu. Jika alat terbuat dari plastic, plastic yang digunakan

adalah plastic yang tidak mudah pecah. Ampere meter dan voltmeter dilindungi

terhadap arus atau tegangan terlalu besar dengan menggunakan diode perlindungan.

3.) Ketelitiannya memadai

Ketelitian alat sekitar lebih kurang 95 % atau lebih dari itu, pemeriksaan ketelitian

dapat dilakukan segera jika alat pembandingnya ada.

4.) Alat berukuran cukup besar

Untuk keperluan demonstrasi alat yang digunakan cukup besar sehingga hal-hal

yang perlu diperhatikan siswa dapat dilihat dengan jelas oleh semua siswa.

5.) Ada jaminan atau garansi

Semua alat perluada jaminan atau garansi dari pembuat atau pemasoknya yang

menyatakan bahwa kerusakan dijamin dalam bekerja selama waktu tertentu.

Namun,agak sukar menentukan lama waktu garansi, karena ada alat yang

penggunaannya mungkin hanya sekali atau hanya beberapa kali dalam setahun.

6.) Sering alat dipakai

Seringnya alat dipakai seperti dikemungkinan pada butir di atas, mungkin ada alat

yang hanya akan digunakan sekali atau beberapa kali dalam kurun waktu siswa

belajar di sekolah, sedangkan harganya mahal, contoh alat seperti itu ialah alat tetes

minyak Milikan, neraca Cevendish.

Page 5: Fix (Pendelolaan Lab)

C. Beberapa Hal yang perlu diperhatikan saat Pengadaan Bahan Kimia

Sebelum pengusulan pengadaan bahan, maka perlu dilakukan analisis kebutuhan

yang meliputi: (1) percobaan apa yang akan dilakukan, (2) bahan apa yang akan dibeli

(dengan spesifikasi jelas), (3) ada tidaknya dana / anggaran, (4) prosedur pembelian

(lewat agen, langganan, beli sendiri), dan (5) pelaksanaan pembelian (biasanya awal

tahun pelajaran baru). Kegiatan untuk menentukan bahan yang harus diadakan di

laboratorium memerlukan kerja sama yang baik antara pengguna, dalam hal ini adalah

guru yang merencanakan kegiatan praktik dengan teknisi laboran yang akan

mempersiapkan bahan kegiatan.

Oleh karena itu, pengadaan bahan untuk menunjang kegiatan praktik harus

mendapat masukan dari para guru penanggungjawab mata pelajaran kimia. Untuk itu

maka sangat diperlukan koordinasi antar guru yang bertanggungjawab dalam

penggunaan laboratorium dengan teknisi laboran.

Sebelum melaksanakan pengadaan bahan, perancanaan sangat diperlukan yang

meliputi:

1. Identifikasi

Tahapan ini adalah langkah awal untuk mencoba mengidentifikasi bahan apa saja

yang dibutuhkan untuk melaksanakan praktik di laboratorium. Langkah ini idealnya

dilakukan bersama guru-guru kimia yang akan menggunakan laboratorium untuk

kegiatan praktik. Guru kimia penanggungjawab praktik mempelajari kurikulum,

kemudian menentukan topik-topik praktik yang akan dilakukan. Berdasarkan topik

praktik yang akan dilaksanakan, maka disusunlah manual atau petunjuk praktikum

untuk setiap topik. Berdasarkan manual atau petunjuk praktikum yang menggunakan

laboratorium dapat teridentifikasi kebutuhan bahan minimal yang harus ada di

laboratorium. Dengan demikian usulan mengenai kebutuhan bahan dapat bersumber

dari setiap guru mata pelajaran kimia yang akan menggunakan laboratorium sebagai

sarana praktik atau diidentifikasi sendiri oleh laboran berdasarkan manual atau

petunjuk praktikum yang diberikan oleh guru kimia.

2. Pemilihan bahan yang sesuai

Bahan yang diperlukan sesuai dengan identifikasi pada petunjuk praktikum

kemudian ditentukan bahan-bahan yang diperlukan. Bahan-bahan yang diperlukan

kemudian di pilih-pilih mana yang perlu diadakan dalam jumlah banyak dan sedikit.

3. Penyusunan daftar usulan kebutuhan

Page 6: Fix (Pendelolaan Lab)

Apabila sudah dapat ditentukan spesifikasi bahan yang diperlukan maka selanjutnya

adalah menyusun daftar usulan bahan laboratorium. Usulan daftar bahan

laboratorium dimaksudkan untuk memudahkan dalam meneliti dan menentukan

anggaran. Usulan bahan laboratorium harus menyatakan spesifikasi yang jelas

mengenai bahan yang diusulkan, serta jumlah satuan yang diperlukan dan harga

satuan sehingga memperkecil kesalahan dalam proses pengadaan.

Prosedur pengadaan dimulai dengan penyusunan bahan yang akan dibeli yang

dikumpulkan dari usulan guru kimia yang dikoordinasi oleh penanggung jawab

laboratorium. Sebelum pembelian, hendaknya ditentukan terlebih dahulu di toko atau

perusahaan mana bahan itu akan dibeli. Sebaiknya setiap sekolah telah membuat jalinan

kerja sama dengan perusahaan atau toko bahan kimia tertentu, sehingga akan

memperoleh harga yang relatif murah dan sewaktu-waktu memerlukan tambahan bahan

kimia di luar jadwal pengadaan dapat dengan mudah dikontak dan disuplai.

Menurut hasil penelitian I Gusti Lanang Wiratma dan I Wayan Subagia (2014)

mekanisme yang ditempuh dalam pengadaan bahan oleh sekolah dengan cara membuat

analisis kebutuhan yang dilakukan oleh laboran, kepala laboratorium kimia, dan guru

kimia. Dilanjutkan dengan membuat usulan (amprah) kepada pimpinan sekolah yang

membidangi sarana prasarana, yang selanjutnya diajukan dalam rencana kegiatan

anggaran sekolah (RKAS). Jika usulan tersebut disetujui maka dilanjutkan dengan

proses pembelian. Dalam proses pembelian ada berbagai variasi cara yang dilakukan

oleh sekolah, misalnya: pembelian bahan melalui panitia pengadaan, ada yang dibelikan

langsung ke distributor oleh wakasek sarana prasarana, dan ada yang dibelikan langsung

ke distributor oleh bendahara komite sekolah. Selain itu, bahan kimia juga didrop

langsung oleh pemerintah. Sehingga bahan yang dating tidak sesuai dengan kebutuhan

bahan.

Dalam aspek pengadaan zat (chemicals) laboratorium kimia SMA digunakan

format D4 (daftar Usulan zat). Dalam format ini spesifikasi zat yang akan direncanakan

untuk diadakan harus jelas. Untuk melihat data ini dapat dilihat pada etiket (label

keterangan) yang tertera pada botol atau kemasan zat yang akan dibeli. Oleh karena itu,

etiket zat harus dijaga agar jangan sampai hilang, jika hilang maka untuk mengenalinya

kembali memerlukan analisis dan waktu yang relatif lama.

D. Pengadaan Alat dan Bahan ditinjau dari Dua Keadaan

1. Pengadaan untuk lab yang baru

Page 7: Fix (Pendelolaan Lab)

Pengadaan alat dan bahan untuk lab baru memiliki tujuan secara umum yaitu untuk

meningkatkan mutu pendidikan sains danb berfungsi sebagai lab. Tradisional dan

sebagai lab non tradisional

2. Pengadaan untuk melengkapi atau mengganti alat yang rusak atau habis

Pengadaan alat dan bahan untuk mengganti yang memilki kriteria sebagai berikut.

a. Alat yang rusak dan tidak dapat diperbaiki lagi

b. Bahan yang habis

c. Bahan yang kadaluarsa

E. Aspek Penggunaan Alat dan Bahan Kimia

Penggunaan alat dan bahan kimia pada umumnya untuk keperluan praktikum dalam

pembelajaran dan untuk penelitian. Para pihak yang menggunakan adalah siswa, guru

kimia dan mungkin juga sekolah untuk keperluan tertentu. Penggunaan alat dan bahan

kimia oleh guru kimia dan siswa terutama dalam pembelajaran praktikum kimia untuk

mendukung teori-teori kimia. Dalam proses penggunaan alat dan bahan kimia peran

laboran sangan penting, terutama dalam proses penyiapan dan pencatatan alat dan bahan

kimia yang digunakan dalam praktikum.

Mekanisme yang dapat ditempuh dalam penggunaan alat dan bahan kimia yaitu

guru kimia yang akan melaksanakan pelajaran praktikum, satu minggu sebelum

praktikum sudah melakukan kordinasi dengan laboran, dan melakukan pemesanan atau

amprah yang berisi tentang alat dan bahan yang diperlukan untuk praktikum. Pemesanan

akan lebih baik dilakukan dengan tertulis dan juga memberikan penuntun praktikum

kepada laboran. Dengan demikian laboran memiliki waktu yang leluasa untuk

menyiapkan alat dan bahan yang tepat sesuai dengan yang akan digunakan praktikum.

Penggunaan alat dan bahan dalam praktikum oleh siswa diawali dengan membuat

pesanan ditulis pada blanko pemesanan alat dan bahan yang diisi oleh siswa, diajukan

kepada laboran, selanjutnya siswa mengambil alat dan bahan di meja persiapan dengan

pengawasan oleh laboran. Pada akhir praktikum alat dan bahan yang digunakan oleh

siswa dikembalikan dalam keadaan bersih, ditaruh pada tempat penyimpanan alat dengan

pengawasan laboran.

Pengelolaan dan penggunaan peralatan Lab adalah merupakan hal yang harus

diketahui dengan pasti oleh setiap petugas Lab yang akan mengoperasikan alat tersebut.

Setiap alat yang akan dioperasikan itu harus benar-benar dalam kondisi yaitu siap untuk

dipakai (ready for use), bersih, terkalibrasi, tidak rusak dan beroperasi dengan baik.

Page 8: Fix (Pendelolaan Lab)

Peralatan yang ada juga harus disertai dengan buku petunjuk (manual-operation),

mana tahu sesewaktu ada kerusakan kecil/atau kerusakan besar, maka buku manual ini

akan dapat dimanfaatkan oleh technician/technisi lab. Technisi Lab yang ada harus

senantiasa berada di tempat, karena setiap kali peralatan dioperasikan kemungkinan alat tidak

beroperasi dengan baik dapat terjadi. Bagi petugas Lab maupun tenaga skill yang ada.

Dengan adanya Manajemen Laboratorium yang baik akan tercipta pekerjaan yang mantap.

Sebelum proses penggunaan alat dan bahan kimia, pengguna harus mengetahui

lebih dulu mengenai kegunaan alat dan bahan-bahan kimia yang kita gunakan maka dari

itu diperlukan pengenalan awal mengenai hal tersebut.

1. Pengenalan Bahan Kimia Berbahaya Di Laboratorium

Seperti yang kita ketahui, bahan kimia yang biasa terdapat di laboratorium kimia

banyak yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan sekitar. Ada yang bersifat

mudah terbakar, beracun, dan berbau tajam yang dapat berdampak pada kesehatan,

merusak benda-benda di sekitarnya, bahkan dapat mematikan makhluk hidup.

Contoh bahan kimia berbahaya yang sering kita jumpai di laboratorium antara lain

aluminium sulfat, amoniak, asam sulfat, formalin, kloroform, asam klorida, dan

natrium hidroksida. Untuk mengenali bahan-bahan kimia, dapat dilihat dari sifatnya

yaitu:

1. Bahan kimia mudah terbakar.

Bahan kimia mudah terbakar yaitu pelarut dan pereaksi, bahan anorganik, gas

dan lain sebagainya.

2. Bahan kimia pengoksidasi.

Suatu bahan kimia yang mungkin tidak mudah terbakar, tetapi dapat

menghasilkan oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran bahan-bahan

lainnya.

3. Bahan kimia mudah meledak.

Suatu zat padat atau cair atau campuran keduanya yang karena suatu reaksi

kimia dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan yang besar serta suhu

yang tinggi, sehingga menimbulkan kerusakan disekelilingnya.

4. Bahan radioaktif.

Bahan kimia yang mempunyai kemampuan memancarkan sinar radioaktif

dengan aktivitas jenis lebih besar dari 0,002 microcurie/gram. Suatu bahan kimia

dapat termasuk diantara satu atau lebih golongan di atas karena memang

mempunyai sifat kimia yang lebih dari satu sifat

Page 9: Fix (Pendelolaan Lab)

5. Bahan korosif dan penyebab korosi.

Bahan kimia yang karena reaksi kimia dapat mengakibatkan kerusakan apabila

kontak dengan jaringan tubuh atau bahan lain. Menyebabkan cacat permanen

pada jaringan tubuh yang terkena bahan korosif. Bahan yang dapat menimbulkan

rasa nyeri yang dapat menyebabkan imflamasi pada kulit.

6. Bahan beracun (toksik)

Bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia atau

menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh karena tertelan, lewat

pernafasan atau kontak lewat kulit.

2. Ketepatan Penggunaan Alat Laboratorium

Kegiatan yang dilakukan di laboratorium selalu menggunakan alat-alat untuk

mempermudah kegiatan tersebut. Alat adalah suatu benda yang digunakan dalam

melakukan kegiatan praktikum, eksperimen, dan penelitian. Alat-alat laboratorium

memiliki bentuk yang khas dan unik dengan fungsi yang berbeda-beda. Alat

praktikum yang ada di laboratorium terbagi menjadi dua, yaitu alat-alat yang tidak

menggunakan sumber listrik dan alat yang menggunakan sumber listrik.

a. Alat-Alat Laboratorium yang tidak Menggunakan Sumber Listrik

Alat-alat laboratorium yang tidak menggunakan sumber listrik antara lain sebagai

berikut.

1) Tabung reaksi, digunakan untuk mereaksikan zat kimia.

2) Rak tabung reaksi, digunakan untuk menyimpan atau meletakkan tabung

reaksi ketika sedang digunakan.

3) Gelas kimia, digunakan untuk membuat larutan dan sebagai wadah larutan.

4) Labu erlenmeyer, mulut tabung didesain lebih kecil dari bagian bawah

sehingga cocok digunakan untuk menampung larutan atau bahan kimia yang

dikhawatirkan dapat tumpah ketika dikocok.

5) Corong kaca, digunakan untuk membantu memasukkan larutan ke dalam

suatu wadah. Pada corong sering ditambahkan kertas saring, sehingga dapat

digunakan untuk menyaring campuran tertentu.

6) Kaki tiga, digunakan sebagai dudukan atau penyangga gelas kimia yang

dipanaskan.

7) Kawat kasa, digunakan sebagai pembatas antara api dan gelas kimia yang

dipanaskan. Biasanya kawat kasa dipasangkan dengan kaki tiga.

Page 10: Fix (Pendelolaan Lab)

8) Pipet tetes, digunakan untuk mengambil larutan dan meneteskan larutan

dalam jumlah tertentu.

9) Batang pengaduk, digunakan untuk mengaduk suatu zat yang dilarutkan

dalam cairan.

10) Labu ukur, digunakan untuk menakar suatu larutan atau bahan kimia dengan

volume tertentu sesuai dengan volume labu ukur. Dengan demikian terdapat

labu ukur dengan berbagai volume, misalnya 50 mL, 100 mL, 250 mL, dan

sebagainya.

11) Gelas ukur, digunakan untuk mengukur volume suatu larutan kimia.

12) Termometer, digunakan untuk mengukur suhu.

13) Pembakar spiritus, digunakan sebagai sumber api untuk memanaskan larutan

atau bahan kimia.

14) Buret, digunakan untuk menitrasi larutan.

15) Penjepit tabung reaksi, digunakan untuk menjepit tabung reaksi selama proses

pemanasan.

16) Mortal dan alu, digunakan untuk menggerus dan menghaluskan suatu zat.

17) Cawan porselin, digunakan untuk merekasikan atau mengubah suatu zat pada

suhu tinggi.

18) Kaca arloji, digunakan sebagai penutup gelas kimia dan tempat menimbang

bahan.

19) Statif, digunakan untuk menegakkan corong atau buret.

20) Kertas saring, digunakan untuk menyaring larutan.

21) Pipet gondok, dipakai untuk mengambil larutan dengan volume tertentu dan

terdapat gondokan di bagian atasnya.

22) Plat tetes, sebagai tempat untuk mereaksikan zat dalam jumlah kecil.

23) Kertas indikator, digunakan untuk menentukan pH larutan.

24) Kawat kasa, digunakan sebagai alas penyebaran panas.

25) Bola hisap, digunakan untuk menghisap larutan yang akan diukur.

26) Pipet volume, digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu.

b. Alat-Alat Laboratorium yang Menggunakan Sumber Listrik

Alat-alat laboratorium yang menggunakan sumber listrik antara lain sebagai

berikut.

1) Lemari asam, digunakan untuk menyimpan larutan yang bersifat asam. Cara

menggunakannya harus dinyalakan terlebih dahulu tombolnya. Pintu hanya

Page 11: Fix (Pendelolaan Lab)

boleh terbuka setengah badan. Gunakan masker dan sarung tangan ketika

membukanya.

2) Oven, digunakan untuk mengeringkan alat-alat yang akan digunakan. Oven

hanya dapat digunakan untuk alat-alat yang tahan panas.

3) Centrifuge, digunakan untuk memisahkan dan mengendapkan padatan dari

larutan. Cara kerjanya dengan memasukkan larutan ke dalam tabung yang

berada di dalam centrifuge. Jumlah tabung tersebut tidak boleh hanya hanya

satu, karena di khawatirkan larutan yang berada di dalam tabung akan

menyembur.

4) Eksikator, digunakan untuk mendinginkan zat. Zat yang akan didinginkan

terlebih dahulu dimasukkan ke dalam krus. Lalu krus dimasukkan ke dalam

eksikator.

5) Neraca, digunakan untuk menimbang jumlah zat yang diperlukan. Cara

menggunakannya harus dipastikan bahwa neraca tersebut berada dalam

keadaan yang stabil. Tekan tombol untuk menyalakan neraca, beri alas seperti

perkamen ketika akan mulai menimbang zat. Harus diperhatikan juga

kapasitas minimum dan maksimum bahan yang akan ditimbang.

Ada hal-hal yang harus diperhatikan ketika menggunakan alat laboratorium

yang menggunakan sumber listrik, antara lain sebagai berikut.

1. Memeriksa kelengkapan alat seperti kabel dan tombol-tombol. Kelengkapan

yang tidak memadai atau tidak tersedia akan membuat kesulitan saat

mengoperasikan alat tersebut.

2. Menjauhkan dari air. Alat yang menggunakan sumber listrik, mutlak harus

dijauhkan dari air karena akan membuat alat menjadi rusak atau dapat

menyebabkan terjadinya hubungan singkat.

3. Mengetahui kegunaan alat. Kamu dapat membaca petunjuk praktikum atau

menanyakan langsung kepada guru atau petugas laboratorium.

4. Mengetahui prosedur penggunaan alat. Kamu dapat membaca buku petunjuk

penggunaan alat dan bila kurang jelas dapat menanyakannya kepada guru atau

petugas.

5. Mengetahui cara kerja alat. Meskipun tidak mutlak diperlukan, tetapi setidaknya

dapat membantu memahami cara menggunakan alat dengan benar. Kamu dapat

memperoleh informasi dari berbagai sumber atau dengan bertanya kepada guru.

Page 12: Fix (Pendelolaan Lab)
Page 13: Fix (Pendelolaan Lab)

LAMPIRAN

Lampiran 1.

Tabel 1. Contoh Form Daftar Perencanaan Kebutuhan atau Pengadaan Alat Kimia

No Kode Barang Nama Barang Satuan Jumlah Spesifikasi Keterangan

Catatan:....................................

Wks.SarPras Singaraja,............................

Yang Mengajukan

Menyetujui

Kepala SMA

Page 14: Fix (Pendelolaan Lab)

Lampiran 2

Tabel 2. Contoh Form Peminjaman Alat dan Barang Laboratorium Kimia

NoKode

Barang

Nama

BarangSatuan Jumlah

Nama

Peminjam

Tanggal

PeminjamanKeperluan

Tanggal

PengembalianKondisi

Catatan:....................................

Mengetahui

Laboratorium Kimia Singaraja,............................

Yang Mengajukan

Menyetujui

Kepala Lab.Kimia

Lampiran 3

Page 15: Fix (Pendelolaan Lab)

Berikut ini merupakan form D4 yang digunakan untuk mengadakan bahan kimia :

Tabel 3. Form Pengadaan Zat di Laboratorium

F.

FORMAT D4

DAFTAR PENGADAAN ZAT DI LABORATORIUM

NAMA SEKOLAH :

No.

Urut

No.

IndukNo. Kode Nama Zat Rumus Kimia

Spesifikasi Jumlah Harga

satuanHarga total

pa Teknis Wujud

............................., .....................20...

Mengetahui

Kepala sekolah, Kepala lab Petugas lab

________________ ______________ _________________

Page 16: Fix (Pendelolaan Lab)

Lampiran 4

Gambar 1. Penjadwalan Penggunaan Laboratorium

Page 17: Fix (Pendelolaan Lab)

Lampiran 5

Gambar 2. Skema Pengadaan

Gambar 3. Pengadaan Alat dan Bahan Laboratorium di Sekolah

Page 18: Fix (Pendelolaan Lab)

Lampiran 6

Gambar 4. Struktur Organisasi Laboratorium IPA SMA

Gambar 5. Struktur Organisasi Laboratorium IPA SMP

Page 19: Fix (Pendelolaan Lab)

DAFTAR PUSTAKA

Budimarwanti. Pengelolaan Alat dan Bahan di Laboratorium Kimia diambil dari

www.staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Pengelolaan%2520alat%2520dan

%2520bahan%2520di%2520laboratorium%2520kimia.pdf diakses pada 16

September 2015

Fisika. 2010. Pengelolaan Laboratorium. (Online) http://tommysiburian-

fisika.blogspot.co.id/. Diakses 30 September 2015.

http://laboratoriumstag.blogspot.co.id/2010/03/peran-dan-tugas-laboran.html pada tanggal 17

September 2015

http://rumus-kimia.com/ketepatan-penggunaan-alat-laboratorium/ pada 30 September 2015

http://www.slideshare.net/sayatikae/pengelolaan-lab-ipa-1-2-laboratorium-dan-pengadaan-

bahan pada tanggal 30 Spetember 2015

http://www.rofayuliaazhar.com/2014/04/struktur-organisasi-dan-job-description.html pada

tanggal 17 September 2015

Madridista, Donny. “Pengelolaan Laboratorium”. 1 Oktober 2015.

https://www.academia.edu/11213170/makalah_pengelolaan_laboratorium

Moran, L., & Masciangioli, T. (Ed). 2010. Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimia.

Washington DC: The National Academies Press

Pedoman Pendayagunaan Laboratorium dan Alat Pendidikan IPA,1994/1995

Jakarta.Depdikbud.

Riandi. Pengelolaan Laboratorium diambil dari

www

.file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196305011988031-

RIANDI/Bahan_Kuliah/Pengelolaan_Laboratorium.pdf diakses pada 16

September 2015

Suprayitno, Totok. 2011. Panduan Teknis Perawatan Peralatan Laboratorium Kimia

Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Suroso AY, Anna P. Kadiawarman. 2002. Sains dan Kehidupan. ( Ensiklopedi )

Susilowati. 2012. Administrasi dan Inventarisasi Laboratorium IPA, diambil dari

www.staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/susilowati-spdsi-mpdsi/

administrasi-dan-pengelolaan-laboratorium-ipa.pdf diakses pada 16 September

2015

Page 20: Fix (Pendelolaan Lab)

Widyarti Sri. 2005. Strategi Pengelolaan Laboratorium Biologi, Bahan Pelatihan

Manajemen Laboratorium,Biologi UNP.

Wiratma, I. G. L. dan I Wayan Subagia. 2014. Pengelolaan Laboratorium Kimia pada SMA

Negeri di Kota Singaraja: (Acuan Pengembangan Model Panduan Pengelolaan

Laboratorium Kimia Berbasis Kearifan Lokal Tri Sakti): Jurnal Pendidikan

Indonesia | 425

Wiratma, I. G. L. dan I Wayan Subagia. 2015. Buku Panduan Pengelolaan Laboratorium

Kimia SMA Berbasis Kearifan Lokal Tri Sakti. Singaraja: UNDIKSHA

Wirjosoemanto Koesmadji. 2004. Teknik Laboratorium Common Texbook (Edisi Revisi).

Bandung,Universitas Pendidikan Indonesia.