fix mitral stenosis.docx

4
dr. Restu Robaga Pasaribu, SpPD MITRAL STENOSIS A. Pengertian Stenosis mitral adalah suatu keadaan di mana terjadi gangguan aliran darah dari atrium kiri melalui katup mitral oleh karena obstruksi pada level katup mitra. Kelainan struktur mitral ini menyebabkan gangguan pembukaan sehingga timbul gangguan pengisian ventrikel kiri saat diastole. B. Etiologi Penyebab tersering stenosis mitral adalah endokarditis reumatika, akibat reaksi yang progresif dari demam reumatik oleh infeksi streptokokkus. Penyebab lain walaupun jarang dapat juga stenosis mitral congenital, deformitas parasut mitral, vegetasi dari systemic lupus erythematosus (SLE), karsinosis sistemik, eposit amiloid, akibat obat fenfluramin / phentermin, rhemotoid arthritis (RA), serta kalsifikasi annulus maupun daun katup pada usia lanjut akibat proses degenerative. C. Patofisiologi Pada keadaan normal, area katup mitral mempunyai ukuran 4-6 cm 2 . Bila area orifisium katup ini berkurang sampai 2 cm 2 , maka diperlukan upaya aktif atrium kiri berupa peningkatan tekanan atrium kiri agar aliran transmitral yang normal tetap terjadi. Stenosis mitral kritis terjadi bila pembukaan katup berkurang hingga menjadi 1 cm 2 . Gradien transmitral merupakan “hall mark” stenosis mitral selain luasnya area katup mitral, walaupun Rahimtoola berpendapat bahwa gradien dapat terjadi akibat aliran besar melalui katup normal atau aliran normal melalui katup sempit. Sebagai akibatnya kenaikan tekanan atrium kiri akan diteruskan ke vena pulmonalis dan seterusnya mengakibatkan kongesti paru dan serta keluhan sesak (exertional dyspnue). Derajat Stenosis A2-OS interval Area Gradien Agung Budiman A Silalahi Page 1 11-2011-174

Transcript of fix mitral stenosis.docx

Page 1: fix mitral stenosis.docx

dr. Restu Robaga Pasaribu, SpPD

MITRAL STENOSIS

A. PengertianStenosis mitral adalah suatu keadaan di mana terjadi gangguan aliran darah dari atrium

kiri melalui katup mitral oleh karena obstruksi pada level katup mitra. Kelainan struktur mitral ini menyebabkan gangguan pembukaan sehingga timbul gangguan pengisian ventrikel kiri saat diastole.B. Etiologi

Penyebab tersering stenosis mitral adalah endokarditis reumatika, akibat reaksi yang progresif dari demam reumatik oleh infeksi streptokokkus. Penyebab lain walaupun jarang dapat juga stenosis mitral congenital, deformitas parasut mitral, vegetasi dari systemic lupus erythematosus (SLE), karsinosis sistemik, eposit amiloid, akibat obat fenfluramin / phentermin, rhemotoid arthritis (RA), serta kalsifikasi annulus maupun daun katup pada usia lanjut akibat proses degenerative.C. Patofisiologi

Pada keadaan normal, area katup mitral mempunyai ukuran 4-6 cm2. Bila area orifisium katup ini berkurang sampai 2 cm2, maka diperlukan upaya aktif atrium kiri berupa peningkatan tekanan atrium kiri agar aliran transmitral yang normal tetap terjadi. Stenosis mitral kritis terjadi bila pembukaan katup berkurang hingga menjadi 1 cm2.

Gradien transmitral merupakan “hall mark” stenosis mitral selain luasnya area katup mitral, walaupun Rahimtoola berpendapat bahwa gradien dapat terjadi akibat aliran besar melalui katup normal atau aliran normal melalui katup sempit. Sebagai akibatnya kenaikan tekanan atrium kiri akan diteruskan ke vena pulmonalis dan seterusnya mengakibatkan kongesti paru dan serta keluhan sesak (exertional dyspnue).

Derajat Stenosis A2-OS interval Area Gradien

Ringan >110 msec >1,5 cm2 <5 mmHg

Sedang 80-110 msec >1 dan < 1,5 cm2 5-10 mmHg

Berat <80 msec <1 cm2 >10 mmHg

Hipertensi pulmonal merupakan komplikasi yang sering terjadi pada stenosis mitral, dengan patofisiologi yang kompleks.D. Diagnosis

Kebanyakan pasien dengan stenosis mitral datang dengan tanpa keluhan atau biasanya keluhan utama berupa sesak napas, dapat juga kelelahan. Pada stenosis mitral yang bermakna dapat mengalami sesak pada aktivitas sehari-hari, paroksismal nocturnal dispnea, ortopnea atau edema paru yang tegas. Hal ini akan disebabkan oleh berbagai keadaan meningkatnya aliran darah melalui mitral atau menurunnya waktu pengisian diastole, termasuk latihan, emosi, demam, aktivitas seksual, kehamilan serta fibilasi atrium dengan respons ventrikel cepat. Temuan klasik pada stenosis mitral adalah bising diastole kasar pada daerah mitral. Tetapi sering pada pemeriksaan rutin sulit bahkan tidak ditemukan rumble diastole dengan nada rendah.

Agung Budiman A Silalahi Page 111-2011-174

Page 2: fix mitral stenosis.docx

dr. Restu Robaga Pasaribu, SpPD

E. Pemeriksaan penunjang Ekg : Sebuah EKG dapat memberikan informasi tentang irama jantung dan, secara tidak

langsung ukuran jantung. Dengan stenosis katup mitral, beberapa bagian dari jantung mungkin membesar dan mungkin memiliki atrial fibrilasi, sebuah ketidakteraturan irama jantung.

Pemeriksaan Foto Thoraks : Pembesaran atrium kiri, pelebaran arteri pulmonal, pembesaran ventrikel kanan

Ecokardiografi Doppler : Dengan ekokardiografi, dapat dilakukan evaluasi struktur dari katup, pliabilitas dari daun katup, ukuran dari area katup dengan planimetri

Ecokardiografi Transesofageal : menggunakan tranduser endoskop sehingga jendela ekokardiografi akan lebih luas terutama untuk struktur katup, atrium kiri atau apendiks atrium.

Kateterisasi : untuk menentukan luas dan jenis penyumbatannya.F. Penatalaksanaan

a) Diuretik. Obat ini dapat mengurangi akumulasi cairan di paru-paru atau di tempat lain. Pengencer darah (antikoagulan). Obat-obat ini membantu mencegah penggumpalan darah. Seperti : furosemide 20 – 80 mg dan spironolactone dosis 100mg s/d 200mg

b) Beta blockers atau calcium channel blockers.Obat-obat ini dapat digunakan untuk memperlambat denyut jantung dan memungkinkan jantung untuk mengisi lebih efektif. Seperti : bisoprolol fumarate, amliodipine 5 – 10 mg

c) Obat anti-arrhythmic . Obat-obat ini dapat digunakan untuk mengobati fibrilasi atrium atau gangguan irama lain yang terkait dengan stenosis katup mitral. Seperti : amliodipine

d) Pembedahan : Valvotomi mitral perkutan dengan balon, menganti katup mitralG. Komplikasi

1. Gagal jantung adalah suatu kondisi di mana jantung tidak dapat memompakan darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Katup mitral menyempit mengganggu aliran darah dari jantung keluar ke seluruh tubuh. Selain itu, tekanan menumpuk di paru-paru, menyebabkan akumulasi cairan.

2. Pembesaran jantung. Penumpukan tekanan hasil stenosis katup mitral, pembesaran atrium kiri, pada awalnya perubahan ini membantu jantung memompa lebih efisien, tapi akhirnya, itu merusak kesehatan keseluruhan jantung. Selain itu, tekanan dapat menumpuk di paru-paru dan menyebabkan penyumbatan paru dan hipertensi.

3. Atrial fibrilasi. Pada stenosis katup mitral, peregangan dan pembesaran atrium kiri jantung dapat menyebabkan ketidakteraturan irama jantung yang disebut atrial fibrillation. Pada fibrilasi atrium, atrium jantung berdetak tidak beraturan dan cepat.

4. Bekuan darah

Agung Budiman A Silalahi Page 211-2011-174