Fitrah Manusia Dan Implikasinya Terhadap Pendidikan

7/18/2019 Fitrah Manusia Dan Implikasinya Terhadap Pendidikan

http://slidepdf.com/reader/full/fitrah-manusia-dan-implikasinya-terhadap-pendidikan 1/5

Fitrah Manusia dan Implikasinya TerhadapPendidikan

A. Pengertian Fitrah Manusia

Manusia diciptakan Allah dalam struktur yang paling baik diantara makhluk Allah yang lain. Struktur manusia terdiri dari unsur jasmaniah dan rohaniah atau unsur fisiologis.[1]Dalam unsur ini Allah

memberikan seperangkat kemampuan dasar yang memilki kecenderungan berkarya yang disebut

potensialitas. Yang menurut pandangan Islam dinamakan Fitrah!.

Dalam pengertian lain dijelaskan secara rinci"

#. $ata fitrah berasal dari kata %fi&il' fathara yang berarti menjadikan! secara etimologi fitrah berarti kejadian

asli(agama( ciptaan( sifat semula jadi( potensi dasar( dan kesucian.[2]

). Menurut ibn al*+ayyim dan ibn al*$atsir( karena fatir artinya menciptakan( maka fitrah artinya keadaan

yang dihasilkan dari penciptaannya itu.[3]

,. Menurut hadist yang diri-ayatkan oleh ibnu Abbas( fitrah adalah a-al mula penciptaan manusia. Sebab

lafad fitrah tidak pernah dikemukakan oleh al*+ur&an dalam konteksnya selain dengan manusia.[4]

/. Dalam kamus susunan Mahmud Yunus( fitrah diartikan sebagai agama( ciptaan( perangai( kejadian asli.

[5]

0. Dalam kamus Munjid kata fitrah diartikan dengan agama( sunnah( kejadian( tabiat.

1. Menurut Syahminan 2ain %#341 " 0'( bah-a fitrah adalah potensi laten atau kekuatan yang terpendam

yang ada dalam diri manusia( yang diba-anya sejak lahir.

Pengertian secara etimologi tersebut masih bersifat umum( untuk mengkhususkan arti fitrah(

hendaklah perhatikan firman Allah S56 dalam +.S Ar*7um " ,8"

Maka hadapkanlah wajahmu kepada agama dengan selurus-lurusnya (sesuai dengan kecenderungan

aslinya), itulah fitrah Allah. Yang Allah menciptakan manusia diatas fitrah itu. Itulah agama yang lurus.

Namun keanyakan !rang tidak mengetahuinya!

Adapun sabda 9abi SA5 yang diri-ayatkan oleh Imam Muslim adalah "

"iap-tiap anak yang dilahirkan dalam keadaan fitrah. #anya apak iulah yang menjadikan Yahudi,

Nasrani dan Majusi !.%:.7. Muslim'

;ila di interpretasikan lebih lanjut dari istilah Fitrah! sebagaimana tersebut dalam ayat al*+ur&an

dan :adist( maka dapat diambil kesimpulan bah-a"

#. Fitrah yang disebutkan dalam ayat tersebut mengandung implikasi pendidikan.<leh karena itu( kata fitrah

mengandung makna kejadian! yang didalamnya berisi potensi dasar beragama yang benar dan lurus

yaitu islam. Potensi dasar ini tidak dapat diubah oleh siapa pun. $arena fitrah itu merupakan ciptaan Allah

yang tidak akan mengalami perubahan baik isi maupun bentuknya dalam tiap pribadi manusia.

). Fitrah berarti agama( kejadian. Maksudnya adalah agama Islam ini bersesuaian dengan kejadian

manusia. $arena manusia diciptakan untuk melaksanakan agama %beribadah'. :al in dikuatkan oleh

firman Allah dalam surat ad*Dariyat%0#'"01[6]

,. Fitrah Allah berarti ciptaan Allah( Manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama( yaitu agama

6auhid= maka hal itu tidak -ajar kalau manusia tidak beragama tauhid. Mereka tidak beragama tauhid itu

hanya lantaran pengaruh lingkungan. 6egasnya manusia menurut fitrah beragama tauhid.

http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5443701815713313908#_ftn6




/. Fitrah berarti ciptaan( kodrat ji-a( budi nurani. Maksudnya bah-a rasa keagamaan( rasa pengabdian

kepada 6uhan Yang Maha >sa itu adalah serasi dengan budi nurani manusia. Adapun manusia yang

bertuhankan kepada yang lain*lain adalah menyalahi kodrat keji-aannya sendiri.

0. Fitrah berarti ikhlas. Maksudnya manusia lahir dengan berbagai sifat( salah satunya adalah kemurnian

%keikhlasan' dalam menjalankan suatu akti?itas. ;erkaitan dengan makna ini ada hadist yaitu" "iga

perkara yang menjadikannya selamat adalah ikhlas, erupa fitrah Allah, di mana manusia diciptakan

darinya, sh!lat erupa agama, dan taat erupa enteng penjagaan! %:7. abu :amid dari Muad'

1. Fitrah berarti potensi dasar manusia. Maksudnya potensi dasar manusia ini sebagai alat untuk mengabdi

dan ma&rifatullah.Para filosof yang beraliran empirisme memandang akti?itas fitrah sebagai tolok ukur

pemaknaannya.

;. $omponen*komponen Psikologis dalam Fitrah

@ika kita perhatikan berbagai pandangan para ulama dan ilmu-an Islam yang telah memberikan

makna terhadap istilah Fitrah! yang diangkat dari firman Allah dan sabda 9abi( maka dapat diambil

kesimpulan bah-a fitrah adalah suatu kemampuan dasar berkembang manusia yang dianugrahkan Allah

kepadanya. Di dalamnya terkandung berbagai komponen psikologis yang satu sama lainnya saling

berkaitan dan saling menyempurnakan bagi hidup manusia.

$omponen*komponen potensial fitrah tersebut adalah"

#. $emampuan dasar untuk beragama %ad*dinul ayyimah'( di mana factor iman merupakan intinya

beragama manusia. Muhammad Abduh( Ibnu +ayyim( Abu A&lah al*Maududi( Sayyid +utb berpendapat

sama bah-a fitrah mengandung kemampuan asli untuk beragama Islam( karena Islam adalah agama

fitrah atau identik dengan fitrah. Ali fikri lebih menekankan pada peranan heredetas %keturunan' dari

bapak*ibu yang menentukan keberagaman anaknya. Faktor keturunan psikologis %hereditas keji-aan'

orang tua anak merupakan salah satu aspek dari kemampuan dasar manusia.

). Ma-ahib %bakat' dan +abiliyat %tendensi atau kecenderungan' yang mengacu pada keimanan kepada

Allah. Dengan demikian maka fitrah! mengandung komponen psikologis yang berupa keimanan tersebut.

$arena iman bagi seorang mukmin merupakan daya penggerak utama dalam dirinya yang memberikan

semangat untuk selalu mencari kebenaran hakiki dari Allah. Pendapat tersebut antara lain dikemukakan

oleh Prof. Dr. Mohammad Fadhil al*Djamali( Buru besar ilmu pendidikan pada Cni?ersitas 6unis dengan

alasan( adapun Islam itu adalah agama yang mendorong manusia untuk mencari pembuktian melalui

penelitian( berpikir( dan merenungkan ke arah iman yang benar.!

,. 9aluri dan ke-ahyuan bagaikan dua sisi dari uang logam= keduanya saling terpadu dalam

perkembangan manusia. Menurut Prof. Dr. :asan anggulung( Fitrah itu dapat dilihat dari dua segi yakni=

segi naluri sifat pemba-aan manusia atau sifat*sifat 6uhan yang menjadi potensi manusia sejak lahir( dan

segi -ahyu 6uhan yang diturunkan kepada nabi*nabi*9ya. @adi potensi manusia dan agama -ahyu itu

merupakan satu hal yang nampak dalam dua sisi( ibarat mata uang logam yang mempunai dua sisi yang

sama.Mata uang itulah kita ibaratkan fitrah. $emampuan menerima sifat*sifat 6uhan dan

mengembangkan sifat*sifat tersebut adalah merupakan potensi dasar manusia yang terba-a sejak lahir.

/. $emampuan dasar untuk beragama secara umum( tidak hanya terbatas dalam agama Islam. Dengan

kemampuan ini manusia dapat dididik menjadi beragama Yahudi( 9asrani( ataupun Majusi( namun tidak

dapat dididik menjadi atheis %anti 6uhan'. Pendapat ini diikuti oleh banyak ulama Islam yang berfaham

ahli Mu&tailah antara lain Ibnu Sina dan Ibnu $haldun.



0. Aspek*aspek psikologis dalam fitrah adalah merupakan komponen dasar yang bersifat dinamis(

responsi?e terhadap pengaruh lingkungan sekitar( termasuk pengaruh pendidikan.

Aspek*aspek tersebut adalah"

a. ;akat( suatu kemampuan pemba-aan yang potensial mengacu kepada perkembangan akademis dan

keahlian dalam bidang kehidupan. ;akat ini berpangkal pada kemampuan $ognisi %daya cipta'( $onasi

%$ehendak' dan >mosi %rasa' yang disebut dalam psikologi filosifis dengan tiga kekuatan rohaniah

manusia.

b. Insting atau ghariah adalah suatu kemampuan berbuat atau bertingkah laku dengan tanpa melalui

proses belajar. $emampuan insting ini merupakan pemba-aan sejak lahir. Dalam psikologi pendidikan

kemampuan ini termasuk kapabilitas yaitu kemampuan berbuat sesuatu dengan tanpa belajar.

c. 9afsu dan dorongan*dorongan. Dalam tasa-uf dikenal nafsu*nafsu la--amah yang mendorong kearah

perbuatan mencela dan merendahkan orang lain. 9afsu ammarah yang mendorong kea rah perbuatan

merusak( membunuh atau memusuhi orang lain. 9afsu berahi %eros' yang mendorong ke arah perbuatan

seksual untuk memuaskan tuntutan akan pemuasan hidup berkelamin. 9afsu mutmainnah yang

mendorong ke arah ketaatan kepada 6uhan Yang Maha >sa. Menurut al*Bhaali( nafsu manusia terdiri

dari nafsu malakiah yang cenderung ke arah perbuatan mulia sebagai halnya para malaikat( dan nafsu

bahimiah yang mendorong ke arah perbuatan rendah sebagaimana binatang.

d. $arakter adalah merupakan kemampuan psikologis yang terba-a sejak lahir. $arakter ini berkaitan

dengan tingkah laku moral dan sosial serta etis seseorang. $arakter terbentuk oleh kekuatan dari dalam

diri manusia( bukan terbentuk dari pengaruh luar

e. :ereditas atau keturunan adalah merupakan factor kemampuan dasar yang mengandung ciri*ciri

psikologis dan fisiologis yang diturunkan oleh orang tua baik dalam garis yang terdekat maupun yang

telah jauh.

f. Intuisi adalah kemampuan psikologis manusia untuk menerima ilham 6uhan. Intuisi menggerakkan hati

nurani manusia yang membimbingnya ke arah perbuatan dalam situasi khusus diluar kesadaran akal

pikiran( namun mengandung makna yang bersifat konstruktif bagi kehidupannya. Intuisi biasanya

diberikan 6uhan kepada orang yang bersih ji-anya.[7]

E. Implikasi Fitrah Manusia 6erhadap Pendidikan

Alat*alat potensial dan berbagai potensial dasar atau fitrah manusia tersebut harus

ditumbuhkembangkan secara optimal dan terpadu melalui proses pendidikan sepanjang hayatnya.

Manusia diberikan kebebasan untuk berikhtiar mengembangkan alat*alat potensial dan potensi*potensi

dasar atau fitrah manusia tersebut. 9amun demikian( dalam pertumbuhan dan perkembangannya tidak

dapat lepas dari adanya batas*batas tertentu( yaitu adanya hukum*hukum yang pasti dan tetap

menguasai alam( hukum yang menguasai benda*benda maupun masyarakat manusia sendiri( yang tidak

tunduk dan tidak pula bergantung pada kemauan manusia. :ukum*hukum inilah yang disebut dengan

tadir %$eharusan uni?ersal'

Di samping itu( pertumbuhan dan perkembangan alat*alat potensial dan fitrah manusia itu juga

dipengaruh oleh faktor*faktor hereditas( lingkngan alam( lingkungan sosial( sejarah. Dalam ilmu*ilmu

pendidikan ada 0 macam faktor*faktor yang menentukan keberhasilan pelaksanaan pendidikan( yaitu

tujuan( pendidik( peserta didik( alat pendidikan( dan lingkungan. $arena itulah maka minat( bakat(

kemampuan %skill'( sikap manusia yang di-ujudkan dalam kegiatan ikhtiarnya dan hasil yang dicapai dari

kegiatan ikhtiarnya tersebut bermacam*macam.[8]





Fitrah berisi daya*daya yang -ujud dan perkembangannya tergantung pada usaha manusia

sendiri. <leh karena itu fitrah harus dikembalikan dalam bentuk*bentuk keahlian( laksana emas atau

minyak bumi yang terpendam di perut bumi( tidak ada gunanya kalau tidak digali dan diolah untuk

manusia. Di sinilah letak tugas utama pendidikan. Sedangkan pendidikan sangat dipengaruhi oleh factor

pemba-aan dan lingkungan %nati?isme dan empirisme'. 9amun ada perbedaan antara pendidikan Islam

dengan pendidikan umum. Pendidikan Islam berangkat dari filsafat pendidikan theocentric( sedangkan

pendidikan umum berangkat dari filsafat anthropocentric.

6heocentric memandang bah-a semua yang ada diciptakan oleh 6uhan( berjalan menurut hukum*

9ya. Filsafat ini memandang bah-a manusia dilahirkan sesuai dengan fitrah*9ya dan perkembangan

selanjutnya tergantung pada lingkungan dan pendidikan yang diperoleh. Sedang seorang guru hanya

bersifat membantu( serta memberikan penjelasan*penjelasan sesuai dengan tahap perkembangan

pemikiran serta peserta didik sendirilah yang harus belajar. Sedangkan filsafat anthropocentric lebih

mendasarkan ajaran pada hasil pemikiran manusia dan berorientasi pada kemampuan manusia dalam

hidup kedunia-ian. Dalam pendidikan Islam hidayah Allah menjadi sumber spiritual yang menjadi

penentu keberhasilan akhir dari proses ikhtiyariah manusia dalam pendidikan.[9]

Fitrah manusia dan implikasinya dalam pendidikan dapat dijelaskan lebih lanjut dengan"

#. Pemberian stimulus dan pendidikan demokratis

Manusia ditinjau dari segi fisik*biologis mungkin boleh dikatakan sudah selesai( $hysically and

i!l!gically is finished%, tetapi dari segi rohani( spiritual dan moral memang belum selesai( m!rally is

unfinished%.

Manusia tidak dapat dipandang sebagai makhluk yang reaktif( melainkan responsif( sehingga ia

menjadi makhluk yang resp!nsile%bertanggung ja-ab'. <leh karena itu pendidikan yang sebenarnya

adalah pendidikan yang memberikan stimulus dan dilaksanakan secara demokratis.

). $ebijakan pendidikan perlu pertimbangan empiris.

Dengan bantuan kajian psikologik( implikasi fitrah manusia dalam pendidikan islam dapat

disimpulkan bah-a jasa pendidikan dapat diharapkan sejauh

menyangkut de&el!pment dan ec!ming sesuai dengan citra manusia menurut pandangan islam.

,. $onsep fitrah dan aliran kon?ergensi

Dari satu sisi( aliran kon?ergensi dekat dengan konsep fitrah -alaupun tidak sama karena

perbedaan paradigmanya. Adapun kedekatannya"

Pertama" Islam menegaskan bah-a manusia mempunyai bakat*bakat ba-aan atau keturunan(

meskipun semua itu merupakan potensi yang mengandung berbagai kemungkinan(

$edua" $arena masih merupakan potensi maka fitrah itu belum berarti bagi kehidupan manusia

sebelum dikembangkan( didayagunakan dan diaktualisasikan.

9amun demikian( dalam Islam( faktor keturunan tidaklah merupakan suatu yang kaku

sehingga tidak bisa dipengaruhi. Ia bahkan dapat dilenturkan dalam batas tertentu. Alat untuk melentur

dan mengubahnya ialah lingkungan dengan segala anasirnya. $arenanya( lingkungan sekitar ialah aspek

pendidikan yang penting. Ini berarti bah-a fitrah tidak berarti kosong atau bersih seperti teori tabula rasa

tetapi merupakan pola dasar yang dilengkapi dengan berbagai sumber daya manusia yang potensial

[1] Arifin( Ilmu $endidikan Islam( %@akarta" ;umi Aksara( #33#' hlm 44



[2] :asan anggulung( $endidikan dan $eradaan Islam( %@akarta" Pustaka al*:usna( #340'( hlm )#0[3] Muis Said Iman( $endidikan $artisipatif ( %Yogyakarta" Safiria Insania Press( )88/' hlm #[4] Murtadha Muthahari( 'itrah( cet #( %@akarta" #334' hlm 1*#[5] Mahmud Yunus( amus Ara-ind!nesia( %@akarta" Yayasan Penyelenggara Penerjemah Penafsir al*+ur&an(#3,' hlm ,#3[6] Al*+ur&an dan tafsirnyaGhlm 0#[7] Arifin( Ilmu $endidikan Islam( %@akarta" ;umi Aksara( #33#' hlm #8,[8] Muhaimin( $aradigma $endidikan Islam( %;andung" 7emaja 7osdakrya( )88)' hlm #3[9] Muis Said Iman( $endidikan $artisipatif ( %Yogyakarta" Safiria Insania Press( )88/' hlm )

Fitrah Manusia Dan Implikasinya Terhadap Pendidikan

Documents

Transcript of Fitrah Manusia Dan Implikasinya Terhadap Pendidikan