FITOREMEDIASI LOGAM BERAT Cd MENGGUNAKAN KI...
-
Upload
phungthien -
Category
Documents
-
view
232 -
download
0
Transcript of FITOREMEDIASI LOGAM BERAT Cd MENGGUNAKAN KI...
FITOREMEDIASI LOGAM BERAT Cd MENGGUNAKAN KI AMBANG (Salvinia molesta) PADA MEDIA
MODIFIKASI LUMPUR SIDOARJO
ATIKA AYU PERMATASARI1505100032
Dosen Pembimbing :
Aunurohim, S.Si., DEA
Dewi Hidayati, S.Si., M.Si.
SIDANG TUGAS AKHIR
SB 1358
LATAR BELAKANG
Lumpur Sidoarjo
Mengandung bahan-bahan berbahaya(Fenol, Amonia, H2S, logam berat, dll)
Logam berat Cd yang berbahaya bagimakhluk hidup
Berdasarkan PP RI No. 20 Tahun 1990 kadar Cd yang diperbolehkan adalah sebesar 0,01
mg/l
Ditemukan pada konsentrasi yang tinggi sebesar :1) 10,45 ppm (Gunradi, 2007)2) 0,3063 mg/l (Subagyo, 2008)3) 0,05 mg/l (Hidayati dkk, 2009)
Pengelolaan Lingkungan Perairan
Fitoremediasi
Salvinia molesta
Menurunkan kadarlogam berat di
perairan
Layak digunakan
PERMASALAHAN
• Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana
efektivitas fitoremediasi Cd oleh Ki Ambang
(Salvinia molesta) dalam media modifikasi air lumpur
Sidoarjo.
BATASAN MASALAH
• Pengukuran efektifitas fitoremediasi dalam penelitian ini
dibatasi pada pengukuran nilai Faktor Transfer (FT) Cd
pada akar dan non akar (batang dan daun) S. molesta yang
dipaparkan pada modifikasi air lumpur Sidoarjo dengan
interval waktu 0, 7, 14 dan 21 hari.
TUJUAN
• Tujuan dari penelitian ini adalah
1) Untuk mengetahui besarnya akumulasi Cd pada organ
akar dan non akar (batang dan daun) S. molesta yang
dipaparkan pada media modifikasi air lumpur Sidoarjo.
2) Untuk mengetahui nilai Faktor Transfer (FT) Cd pada
S. molesta yang dipaparkan pada media modifikasi air
lumpur Sidoarjo.
MANFAAT
• Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai salah satu
informasi untuk pengelolaan air yang tercemar
lumpur Sidoarjo. Selain itu, dalam jangka panjang
dapat dibuat permodelan bioreaktor untuk menjaga
kesinambungan mekanisme fitoremediasi air yang
tercemar lumpur Sidoarjo agar dapat berfungsi sesuai
peruntukkannya.
METODOLOGI
• Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan November sampai
Desember 2009 di Laboratorium Botani Program Studi
Biologi FMIPA ITS Surabaya.
PERALATAN DAN BAHAN
Alat :
• Bak fitoremediasi (diameter 50 cm, tinggi 22 cm) sebanyak 3 buah
• AAS (Atomic Absorption Spectrofotometer)
• GPS (Global Positioning System)
• Aerator
• Kasa Plastik
• Timbangan
Bahan-bahan :
• Fitoremediator Ki Ambang (Salvinia molesta)
• Air lumpur Sidoarjo
• Akuades
SKEMA KERJA
Pengambilan Sampel
Aklimatisasi Salvinia molesta
Pemilihan Salvinia molesta danPembuatan Media Modifikasi Air
Lumpur Sidoarjo(Media Fitoremediasi)
Pengukuran Cd dalam Air dan Tumbuhan Sebelum dan
Sesudah ProsesFitoremediasi
Perlakuan Fitoremediasi
Analisa Data
CARA KERJA
Pengambilan Sampel
• Sampel Ki Ambang (Salvinia molesta) diperoleh di daerah persawahan Desa Baron,
Nganjuk.
• Pengambilan sampel air lumpur Sidoarjo dilakukan di tanggul penampungan lumpur
Sidoarjo dengan lokasi pengambilan 7º 31’ 40,07” S dan 112º 42’ 14,49” T pada jarak
sekitar 800 m dari pusat semburan.
LokasiPengambilan
Lumpur
AKLIMATISASI Salvinia molesta
• Sampel Ki Ambang (Salvinia molesta) diaklimatisasi di
bak aklimatisasi selama 1 minggu dengan akuades sebelum
digunakan dalam penelitian.
PEMILIHAN Salvinia molesta DAN PEMBUATAN
MEDIA MODIFIKASI AIR LUMPUR SIDOARJO
(MEDIA FITOREMEDIASI)
• Tumbuhan yang digunakan untuk perlakuan dipilih yang mempunyai ukuran daun yang
relatif sama yaitu dengan panjang daun rata-rata 2 cm.
• Banyaknya S. molesta yang digunakan untuk perlakuan mengacu pada penelitian dari
Shiny (2004) yaitu untuk 1 liter air digunakan S. molesta sebanyak 5 gram berat basah.
• Pembuatan media modifikasi air lumpur Sidoarjo (media fitoremediasi) mengacu pada
penelitian dari Virgianti (2007) yang menggunakan perbandingan 1:1 untuk pembuatan
campuran air lumpur sidoarjo dan air PDAM.
• S. molesta yang digunakan sebanyak 120 gram berat basah sehingga media fitoremediasi
yang akan digunakan adalah sebanyak 24 liter.
PENGUKURAN Cd DALAM AIR DAN
TUMBUHAN SEBELUM DAN SESUDAH
PROSES FITOREMEDIASI
• Pengukuran Cd dilakukan sebelum dan sesudah proses fitoremediasi.
• Pengukuran Cd pada air dan tumbuhan sebelum proses fitoremediasi
digunakan untuk data kontrol.
• Sampel air yang akan diambil untuk pengujian sebanyak 500 ml untuk
setiap perlakuan dari masing-masing aquarium.
• Sampel S. molesta yang akan digunakan untuk pengujian diambil
sebanyak 10 gram untuk sampel akar dan 10 gram untuk sampel non akar
(batang dan daun).
• Kemudian masing-masing sampel diujikan kadar Cd-nya dengan AAS.
PERLAKUAN FITOREMEDIASI
• Dalam penelitian ini digunakan metode fitoremediasi statis (air
yang di fitoremediasi dalam keadaan diam atau tidak mengalir).
• Lama perlakuan fitoremediasi yang akan dilakukan mengacu
pada penelitian Hidayati (2009) yaitu selama 21 hari dengan
rentang waktu pemanenan setiap 7 hari sekali.
ANALISA DATA
• Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.
• Pada penelitian ini akan dihitung nilai faktor transfer Cd dari air ke dalam tanaman
dengan rumus :
Nilai Faktor Transfer (l/kg) = Konsentrasi cadmium dalam tanaman (mg/kg)
Konsentrasi cadmium dalam air (mg/l)
• Nilai faktor transfer ini dihitung untuk mengetahui besarnya akumulasi Cd dalam
Salvinia molesta (Tjahaja, 2006).
TABEL PENGAMATAN
Waktu
(hari)
Konsentrasi Cd dalam air
(mg/l)
Konsentrasi Cd dalam tanaman
(mg/kg)
Nilai Faktor Transfer
(l/kg)
0
7
14
21
HASIL DAN PEMBAHASAN
Waktu
(hari)
Konsentrasi Cd dalam media
(mg/l)
0 2,04
7 1,44
14 0,95
21 0,17
Tabel dan gambar 4.1 Rata-rata penurunan konsentrasi Cd pada media fitoremediasi
(modifikasi air lumpur Sidoarjo) selama rentang waktu pemaparan
Rata-Rata penurunan konsentrasi Cd pada
media fitoremediasi (modifikasi air lumpur
Sidoarjo) selama rentang waktu pemaparan
0
1
2
3
0 7 14 21
Waktu Pemaparan (hari)
Kad
ar C
d (
mg/
l)Air Lumpur
4.1 Penurunan konsentrasi Cd pada media modifikasi air lumpur Sidoarjo setelah
fitoremediasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Akumulasi Cd dalam Salvinia molesta
Waktu
(hari)
Konsentrasi Cd dalam tanaman
(mg/l)
0 0,27
7 0,19
14 0,39
21 1,42
Tabel 4.2 Rata-rata akumulasi Cd pada Salvinia molesta pada beberapa rentang waktu
pemaparan
HASIL DAN PEMBAHASAN
• Nilai akumulasi Cd pada S. molesta meningkat seiring dengan
bertambahnya lama waktu pemaparan. Hal ini sesuai dengan
penelitian dari Kurnia (1999) dalam Charlena (2004) bahwa jangka
waktu yang lama dapat meningkatkan kandungan Cd dalam tanaman
yang sedang tumbuh.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.3 Perbandingan konsentrasi Cd pada akar dan non akar (batang dan daun)
Salvinia molesta
Waktu (hari)
Konsentrasi Cd
(mg/kg)
Akar Non Akar
0 0,18 0,09
7 0,28 0,18
14 0,36 0,3
21 0,93 0,75
Rata-Rata Akumulasi Cd pada Akar dan Non
Akar Salvinia molesta pada Beberapa
Rentang Waktu Pemaparan
0
0,5
1
0 7 14 21
Waktu Pemaparan (hari)
Kad
ar C
d (
mg/
kg)
Akar
Non Akar
Tabel 4.3 Rata-rata akumulasi Cd pada akar dan non akar (batang dan daun) Salvinia molesta pada beberapa rentang waktu pemaparan
HASIL DAN PEMBAHASAN
• Akumulasi Cd pada akar lebih banyak dibandingkan pada non akar (batang
dan daun).
• Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya mengenai akumulasi Cr oleh
oleh Cho et al. (1999) yang menyatakan bahwa Cd banyak terakumulasi dalam
organ akar dan kurang dari 30% yang ditransport menuju ke bagian organ lain
(batang dan daun).
• Penelitian lain menunjukkan bahwa akar tumbuhan memiliki kemampuan
mentranslokasikan logam lebih banyak dibandingkan bagian tunas atau
pucuk (Kumar et al. 1995 dalam Pivetz, 2001).
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.4 Faktor transfer Cd pada Salvinia molesta
Tabel 4.4 Faktor Transfer (FT) Cd pada Salvinia molesta untuk beberapa waktu pemaparan
Waktu
(hari)
Konsentrasi Cd dalam air
(mg/l)
Konsentrasi Cd yang terserap
dalam tanaman
(mg/kg)
Nilai Faktor Transfer
(l/kg)
0 2,04 0,27 0
7 1,44 0,19 0,1
14 1,95 0,39 0,4
21 0,17 1,42 8,29
HASIL DAN PEMBAHASAN
Faktor Transfer Cd pada S. molesta
0123456789
0 7 14 21
Waktu Pemaparan (hari)
Faktor
Transfer
(ml/g)
Faktor Transfer
Gambar 4.3 Grafik faktor transfer Cd pada S. molesta untuk beberapa waktu pemaparan
HASIL DAN PEMBAHASAN4.5 Hasil pengamatan morfologi tanaman Salvinia molesta setelah fitoremediasi
0 hari 7 hari
14 hari 21 hari
KESIMPULAN
• Akumulasi Cd pada organ akar lebih tinggi dibandingkan organ non
akar (batang dan daun). Besarnya akumulasi Cd pada organ akar
berturut-turut selama rentang waktu pemaparan 0, 7, 14, 21 sebesar
0,18; 0,28; 0,36; 0,93 sedangkan pada organ non akar (batang dan
daun) sebesar 0,09; 0,18; 0,3; 0,75.
• Nilai faktor transfer (FT) Cd tertinggi pada Salvinia molesta adalah
pada perlakuan 21 hari pemaparan yaitu sebesar 8,29 ml/g (FT>1)
sehingga digolongkan sebagai metal accumulator species yang efisien.
SARAN
• Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai skrening
beberapa spesies tanaman air lainnya untuk perlakuan
fitoremediasi polutan yang terkandung dalam air lumpur
Sidoarjo, sehingga diperoleh spesies yang paling efisien
dan ekonomis.