fitofarmaka

7
Produksi Fitofarmaka harus mengikuti kaidah Good Agricultural Practice (GAP) . Artinya, cara-cara produksi mulai dari penanaman, pemeliharaan panen tanaman, proses setelah panen, semuanya harus mengikuti standar internasional. Cara pembuatan produk obat herbal tradisional ini pun harus mengikuti kaidah Good Manufacturing Practice (GMP) . Kelima jenis tanaman obat tersebut adalah tensiguard (dari tanaman kumis kucing dan seledri yang berfungsi untuk menurunkan tekanan darah), rheumaneer (dari temulawak untuk mengobati rematik), stimuno (dari daun meniran yang berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh), fitodiar (dari daun jambu biji untuk mengobati diare), dan X-Gra (dari tanaman obat yang berfungsi mengatasi disfungsi ereksi dan menambah gairah seks). 1. Nodiar (POM FF 031 500 361) Komposisi: Attapulgite (bahan kimia, obat untuk diare), 300 mg Psidii folium ekstrak (daun jambu biji), 50 mg Curcumae domesticae rhizoma ekstrak (kunyit), 7.5 mg Khasiat: untuk pengobatan diare non spesifik Produksi: PT. Kimia Farma Berdasarkan penelitian, daun jambu biji mengandung total minyak 6% dan minyak atsiri 0,365%; 3,15% resin; 8,5% tannin, dan lain-lain. Komposisi utama minyak atsiri yaitu pinene limonene, menthol, terpenyl acetate, isopropyl alcohol, longicyclene, caryophyllene, bisabolene, caryophyllene oxide, copanene, farnesene, humulene, selinene, cardinene dan curcumene. Minyak atsiri dari daun jambu biji juga mengandung nerolidiol, sitosterol, ursolic, crategolic, dan guayavolic acids. Selain itu juga mengandung minyak atsiri yang kaya akan cineol dan empat triterpenic acids sebaik ketiga jenis flavonoid yaitu; quercetin, 3-L-4-4- arabinofuranoside (avicularin). Kuersetin menunjukkan efek antibakteri dan antidiare dengan mengendurkan otot polos usus dan menghambat kontraksi usus. Berdasarkan studi mengenai ekstrak daun jambu biji, adanya kuersetin dapat menghambat pelepasan asetilkolin di saluran cerna. zat yang berperan sebagai antidiare dalam daun jambu biji adalah tannin Senyawa itu bekerja sebagai

description

fitofarmaka

Transcript of fitofarmaka

Page 1: fitofarmaka

Produksi Fitofarmaka harus mengikuti kaidah Good Agricultural Practice (GAP) .Artinya, cara-cara produksi mulai dari penanaman, pemeliharaan panen tanaman, proses setelah panen, semuanya harus mengikuti standar internasional. Cara pembuatan produk obat herbal tradisional ini pun harus mengikuti kaidah Good Manufacturing Practice (GMP) .

Kelima jenis tanaman obat tersebut adalah tensiguard (dari tanaman kumis kucing dan seledri yang berfungsi untuk menurunkan tekanan darah), rheumaneer (dari temulawak untuk mengobati rematik), stimuno (dari daun meniran yang berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh), fitodiar (dari daun jambu biji untuk mengobati diare), dan X-Gra (dari tanaman obat yang berfungsi mengatasi disfungsi ereksi dan menambah gairah seks).

1. Nodiar (POM FF 031 500 361)

Komposisi:

Attapulgite (bahan kimia, obat untuk diare), 300 mg

Psidii folium ekstrak (daun jambu biji), 50 mg

Curcumae domesticae rhizoma ekstrak (kunyit),  7.5 mg

Khasiat: untuk pengobatan diare non spesifik

 Produksi: PT. Kimia Farma

Berdasarkan penelitian, daun jambu biji mengandung total minyak 6% dan minyak atsiri 0,365%; 3,15% resin; 8,5% tannin, dan lain-lain. Komposisi utama minyak atsiri yaitu pinene limonene, menthol, terpenyl acetate, isopropyl alcohol, longicyclene, caryophyllene, bisabolene, caryophyllene oxide, copanene, farnesene, humulene, selinene, cardinene dan curcumene. Minyak atsiri dari daun jambu biji juga mengandung nerolidiol, sitosterol, ursolic, crategolic, dan guayavolic acids. Selain itu juga mengandung minyak atsiri yang kaya akan cineol dan empat triterpenic acids sebaik ketiga jenis flavonoid yaitu; quercetin, 3-L-4-4- arabinofuranoside (avicularin). Kuersetin menunjukkan efek antibakteri dan antidiare dengan mengendurkan otot polos usus dan menghambat kontraksi usus. Berdasarkan studi mengenai ekstrak daun jambu biji, adanya kuersetin dapat menghambat pelepasan asetilkolin di saluran cerna. zat yang berperan sebagai antidiare dalam daun jambu biji adalah tannin Senyawa itu bekerja sebagai astrengent, yaitu melapisi mukosa usus, khususnya usus besar. Tanin juga menjadi penyerap racun dan dapat menggumpalkan protein. 

2. Rheumaneer (POM FF 032 300 351)

Komposisi:

Curcumae domesticae rhizoma (temulawak), 95 mg

Zingiberis rhizoma ekstrak (kunyit), 85 mg. Kunyit (Curcuma domestica), rimpang kunyit mengandung

zat kuning (curcumin), karbohidrat, protein, vitamin C, kalsium, fosfor, besi, dan lemak. Khasiatnya:

menyembuhkan sakit perut (mencret), radang, tekanan darah tinggi, encok, gatal-gatal, zat anti bakteri.

Page 2: fitofarmaka

Kunyit mengandung curcumin, anti-inflamatory ampuh yang bekerja seperti Cox-2 inhibitor, obat yang

digunakan untuk mengurangi enzim Cox-2, yang menyebabkan sakit dan bengkak arthritis. 

Curcumae rhizoma ekstrak, (temulawak) 120 mg

Panduratae rhizoma ekstrak, (temu kunci) 75 mg

Retrofracti fructus ekstrak, (buah cabe jawa), 125 mg

Khasiat: pengobatan nyeri sendi ringan

Produksi : PT. Nyonya Meneer

3. Stimuno (POM FF 041 300 411, POM FF 041 600 421)

Komposisi: Phyllanthi herba ekstrak (meniran), 50 mg

STIMUNO Kapsul untuk dewasa:Dosis Pemakaian :1-3 kali sehari.

Dosis Pemakaian: 1 sendok takar (5 ml), 1-3 kali sehari.

Khasiat: Membantu memperbaiki dan meningkatkan daya tahan tubuh (sebagai imunomodulator)

Produksi:  PT. Dexa Medica

STIMUNO. Produk ini merupakan jenis fitofarmaka imunomodulator berbahan ekstrak Phyllanhus niruri atau meniran. Hal ini dikarenakan terdapat kandungan flavonoid, alkaloid, tanin, dan vitamin C Sebagai imunomodulator, meniran tidak semata-mata berefek meningkatkan sistem imun, namun juga menekan sistem imun apabila aktifitasnya berlebihan. Jika aktifitas sistem imun berkurang, maka kandungan flavonoid dalam meniran akan mengirimkan sinyal intraseluler pada reseptor sel untuk meningkatkan aktifitasnya. Sebaliknya jika sistem imun bekerja secara berlebihan, maka meniran berkhasiat dalam mengurangi kerja sistem imun tersebut (Jaka dan Dadanag, 2004) . Flavonoid diduga mempunyai struktur yang mirip dengan asetaminofen, yaitu sama-sama merupakan golongan fenol dan memiliki cincin benzen. Flavonoid diduga memiliki efek antipiretik dan diduga juga dapat menghambat reaksi biosintesis prostaglandin melalui mekanisme penghambatan enzim siklooksigenase 2. Hal inilah yang diduga membuat efek antipiretik flavonoid lebih baik daripada obat-obatan antipiretik sintesis yang cara kerjanya dengan menghambat enzim siklooksigenase 1 meniran juga berfungsi sebagai antibakteri atau antibiotik,antihepatotoksik, antipiretik, antiradang, antivirus, diuretik, ekspentoran dan hipoglikemik.5Meniran mengandung senyawa-senyawa golongan lignan antara lain filantin, hipofilantin, niranin, nirtretalin, dan fitetralin. Akar dan daunnya mengandung suatu senyawa pahit dan beracun yang diduga merupakan suatu alkaloid, selain itu akar dan daunnya juga kaya senyawa flavonoid antara lain quercetin, qeurcetrin, isoquercetrin, astragalin, dan rutin. Disamping itu juga mengandung saponin, kalium, damar, dan zat samak. Senyawa flavonoid yang terkandung dalam meniran berkhasiat sebagai antioksidan dan antikarsinogen. Sedangkan nirurin dan quercetin yang terdapat di dalam meniran berkhasiat sebagai peluruh air seni ( diuretik ). Filantin, hipofilantin, vitamin K, tanin, dan damar berperan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan sebagai hepatoprotektor .5Meniran juga mampu merangsang sistem imun tubuh manusia, senyawa flavonoid yang terkandung dalam meniran akan menempel ke sel imun dan memberikan respon intraseluler atau rangsangan untuk mengaktifkan kerja sel imun lebih baik flavonoid yang terdapat dalam meniran dapat menghambat terbentuknya radikal bebas karena sifat antioksidannya, menghambat peroksidasi lemak, dan mengubah struktur membran sel. Terbukti dengan diberikannya meniran peroral pada mencit yang sudah diinduksi karbon tetraklorida dapat menurunkan kadar ALT ( Alanin Aminotransferase ) dalam serum yang

Page 3: fitofarmaka

meningkat akibat kerusakan sel hati.7Meniran sering digunakan sebagai imunoterapi dan terapi adjuvent mendampingi obat-obat kanker lainnya.Meniran yang mengandung flavonoid, lignan, isolignan dan alkaloida biasanya digunakan untuk mengobati penyakit kuning, gonorrhea, infeksi saluran kemih, sakit perut, sakit gigi, antipiretik, hepatoprotektor. Secara umum di dalam tubuh sistem imun memiliki tiga tingkatan. Pada tingkat pertama disebut barrier fisik/kimia, yakni menciptakan penghalang untuk menghadang bakteri atau virus memasuki tubuh. Biasanya pertahanan itu berada di kulit, lapisan mukosa, enzim, dan flora mikroba alami.  Pada pertahanan tingkat dua (sistem imun nonspesifik), sistem imun bekerja mendeteksi dan membunuh benda asing (mikroorganisme) yang masuk sebelum memperbanyak diri di dalam tubuh. Pada pertahanan tingkat tiga (sistem imun spesifik), barulah sistem imun bertanggung jawab membunuh mikroorganisme yang sudah berkembang biak di dalam tubuh. Biasanya bakteri atau virus sudah menyerang  antibodi (IgG, IgM), limposit (sel T, sel B). Dalam memperkuat sistem imun tubuh, Stimuno bekerja pada pertahanan tingkat dua dan tiga.

ekstrak meniran berpotensi meningkatkan kadar salah satu jenis sel pertahanan tubuh Limfosit T � terutama sel T helper (sel Th).

Dengan mengkonsusmsi imunomodulator 'STIMUNO' orang akan meningkat kerja sistem imunnya sehingga dapat :

Mempercepat proses penyembuhan jika terkena infeksi. Pencegajhan/ proteksi jika berada di tempat yang sedang mewabah penyakit menular misal: demam

berdarah, SARS, flu burung, malaria, influenza, dll. Pencegahan bagi merekayang berbakat terkena penyakit yang mudah diturunkan, misal: hepatitis B dan

C, kanker. Pencegahan bagi mereka yang bekerja atau bertempat tinggal di lingkungan yang kotor, pekerja rumah

sakit dan laboratorium klinik yang banyak kontak dengan bahan terinfeksi,pekerja di peternakan ayam atau babi .

Imunomodulator diperlukan ketika seseorang sedang dalam kondisi kelelahan, kurang istirahat, stres, bepergianjauh, kontak dengan penderita atau berada di tempat yang sedang terserang wabah.Untuk produk immunomodulator, diuji untuk penyakit TBC. Yaitu bagaimana penambahan immunomodulator pada standar terapi itu mengurangi angka keparahan pasien atau mengurangi kemungkinan pasien menularkankuman TB ke orang yang sehat. Karena terapi TBC itu perlu waktu lama, maka uji klinis tersebut dikontrol selama minimal enam bulan. Sampai saat ini, Dexa Medica telah melakukan uji�� klinis STIMUNO sebanyak 15 kali, diuji pada sekitar 600 pasien untuk berbagai macam kasus, mulai dari TBC sampai dengan Herpes Zoster, Hepatitis dan infeksi HIV.

4. Tensigard Agromed  (POM FF 031 300 031, POM FF 031 300 041)

Komposisi:

Apii Herba ekstrak (seledri), 95 mg

Page 4: fitofarmaka

Orthosiphon folium ekstrak (daun kumis kucing), 28mg

Khasiat: Membantu menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi ringan

hingga sedang

Dosis: Dosis terapi: 3 x sehari 1 kapsul Dosis pemeliharaan: 2 x sehari 1 kapsul.

Produksi: PT. Phapros

Tanaman seledri (Apium graviolens)dan kumis kucing (Orthosiphon stamineus beth). Seledri diketahui mengandung senyawa aktif yang dapat menurunkan tekanan darah yaitu''apigenin'' (yang berfungsi sebagai calcium antagonist) Sifat calcium antagonis bekerja pada reseptor pembuluh darah dan akan memberi rasa rileks dan manitol yang berfungsi seperti diuretik. Sedangkan kumis-kucing terbukti dapat menurunkan tekanan darah pada manusia.Efek diuretik pada kumis-kucing yang dominan itu memang sangat dibutuhkan untukmenurunkan tekanan darah tinggi.. kumis kucing yang terbukti memiliki efek betha blocker (pengaruh terhadap tekanan darah dan serangan jantung). obat yang berasal dari ekstrak seledri dan kumis kucing ini juga menimbulkan efek samping sakit kepala. Efek samping yang ditimbulkan berupa angina tak stabil yang dapat diatasi dengan pemberian nitrat. ( evieta, 2002 ). Pemberian Tensigard juga tidak mempengaruhi kadar elektrolit plasma, kadar lipid plasma maupun kadar gula darah.

Ada sekitar 156 komponen yang telah berhasil diidentifikasi dari seledri. Golongan utamanya adalah monoterpena, alkohol alifatik, komponen karbonil, fenol, dan epoksida aromatik. Minyak seledri mengandung senyawa terpenoid dengan limonen sebagai komponen terbesar (70-80%) (BPOM RI 2007). Kandungan seledri (Ashari 1995) terdiri atas air, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, besi, riboflavin, nikotinamida, dan asam askorbat. Seledri berkhasiat menurunkan tekanan darah, khasiat ini muncul karena kandungan magnesium, yang dapat merileksasikan pembuluh darah.Kumis kucing merupakan salah satu jenis tanaman obat yang dapat digunakan untuk mengobati darah tinggi dan peluruh urine. Kandungan kimia kumis kucing adalah alkaloid, sinensetin, saponin, flavonoid, dan polifenol. Selain itu, kumis kucing mengandung orthosiphon glikosida, zat samak, minyak atsiri, minyak lemak, saponin, garam kalium, dan myoinositol

5. X-Gra (POM FF 031 300 011, POM FF 031 300 021)

Komposisi:

Ganoderma lucidum (jamur ganoderma), 150 mg

Eurycomae radix (akar pasak bumi), 50 mg

Panacis ginseng radix (akar ginseng), 30 mg

Retrofracti fructus (buah cabe jawa), 2.5 mg

Royal jelly 5 mg

Khasiat: Meningkatkan stamina dan kesegaran tubuh, membantu meningkatkan stamina pria, membantu

mengatasi disfungsi ereksi dan ejakulasi dini.

Produksi: PT. Phapros

Page 5: fitofarmaka

Indikasi:Meningkatkan stamina dan kesegaran tubuh, membantu meningkatkan stamina pria, membantu mengatasi disfungsi ereksi dan ejakulasi dini.

Kontra Indikasi:Hipersensitif terhadap bahan yang dikandung dam X-gra, kanker prostat, hipertensi berat dan gagal ginjal.

Dosis: Sehari 2 kapsul Diminum sebelum tidur secara rutin minimal selama 1 bulan. 

Efek Samping: Karena berupa ekstrak alami X-gra sangat mudah di toleransi, sangat jarang terjadi susah tidur dan nafsu makan meningkat, hasil uji klinis menyatakan tidak adanya efek samping. 

Kemasan: Doos isi 3 blister @ 10 kapsul Doos isi 4 catch cover @ 10 kapsul

Jenis: Kapsul

Tabel Perbandingan Obat Tradisional dan Obat KimiaNo. Obat Tradisional Obat Kimia1. Harganya terjangkau Harga relatif mahal karena faktor impor.

2.Efek samping relatif kecil bahkan ada yang sama sekali tidak menimbulkan efek samping jika digunakan secara tepat.

Efek samping pengobatan lebih sering terjadi.

3. Reaksinya lambat. Reaksinya cepat.4. Memperbaiki keseluruhan sistem tubuh. Hanya memperbaiki beberapa sistem tubuh.

5.Efektif untuk penyakit kronis yang sulit diatasi dengan obat kimia.

Relatif kurang efektif untuk penyakit kronis

6. Terapi sampingan: Diet terhadap makanan tertentu.Terapi sampingan: diet terhadap makanan tertentu dan perlakuan tertentu pada tubuh seperti bedah atau operasi dan manajemen stres.

Page 6: fitofarmaka