Fissura Ani

download Fissura Ani

If you can't read please download the document

Transcript of Fissura Ani

FISURA ANI Fisura ani merupakan luka epitel memanjang sejajar sumbu anus. Fisura biasanya t unggal dan terletak di garis tengah posterior. Kadang terjadi infeksi di sebelah oral di kripta antara kolumna rektum pada muara kelenjar rektum. Papilla di kol umna menunjukan udem yang telah berkembang sampai terjadi hipertrofi papilla. Ke adaan ini harus dibedakan dari polip rektum. Daerah di sebelah aboral fisura kul it juga mengalami radang kronik dengan bendungan limf dan akhirnya fibrosis. Kel ainan kronik di kulit ini disebut umbai kulit (skin tag) yang menjadi tanda peng enal fisura ani. Fisura anus dengan papilla hipertrofik di sebelah dalam dan umb ai kulit di sebelah luar merupakan trias. Etiologi Fisura ani dapat terjadi karena iritasi akibat diare, penggunaan laksans ia, cedera partus, atau iatrogenik. Sering penyebabnya tidak jelas. Epidemiologi Frekuensi fisura ani sama pada laki-laki dan perempuan. Fisura ani cenderung ter jadi pada usia yang lebih muda dan usia pertengahan. Diagnosis Biasanya pada anamnesis didapatkan konstipasi, feses keras, setiap defekasi nyer i sekali, dan darah segar di permukaan tinja. Umumnya ada spasme sfingter; konst ipasi disebabkan ketakutan defekasi sehingga ditunda terus menerus. Umbai kulit dapat dilihat pada inspeksi. Colok dubur dapat dilakukan dengan menekan sisi di seberang fisura setel ah pemberian anestesi topik berulang kali. Proktoskopi juga dilakukan dengan car a yang sama, yaitu anestesi topik dan tekanan pada sisi kontralateral. Diagnosis banding terdiri atas luka atau rekah anus lainnya, seperti tub erkulosis, sifilis, AIDS, atau proktitis. Fisura anus kadang disertai hemoroid i ntern. Bila ada keluhan nyeri pada penderita hemoroid biasanya ada fisura, sebab hemoroid intern tidak menyebabkan nyeri. Tata Laksana Agar defekasi lancar dengan feses lunak dianjurkan diit makanan kaya ser at dengan minum cukup banyak. Obat topikal yang mengandung anestetik dapat bergu na. Bila pengobatan ini tidak berhasil dapat dilakukan sfingterotomi intern, tan pa mengganggu sfingter ekstern. Fisura biasanya dibiarkan, sedangkan umbai kulit dikeluarkan. Dilatasi s fingter seluruhnya (terasuk sfingter ekstern) menurut Lord tidak dianjurkan seba b kadang mengakibatkan inkontinensia. Fisura ani merupakan kelainan yang kronik, yang sering kambuh atau menun jukan eksaserbasi. Penanganan konservatif berhasil baik, sedangkan tindakan sfin gterotomi intern akan bermanfaat bila pengorbatan konservatif tidak berhasil. Prognosis Kira-kira 1-6 % pasien memiliki rekurensi fisura ani setelah dilakukan spinktere ktomi. Angka rekurensi tinggi setelah terjadi pelebaran sfingter. Jika pada pasi en terjadi rekurensi setelah spinkterektomi, itu dapat disebabkan oleh penyakit yang kambuh atau ketidaksesuaian atau ketidak komplitan inisial spinkterektomi. Penatalaksanaan medis perlu dilakukan kembali; tetapi, jika tidak ada perbaikan, dokter bedah perlu mengevaluasi apakah spinkterektomi yang dilakukan sudah cuku p adekuat. Evaluasi dapat dilakukan dengan palpasi selama pemeriksaan dengan eng gunakan anastesi atau dengan menggunakan endoanal ultrasonogram. Jika spinkterek tomi tidak komplit, itu daat dikomplitkn pada sisi awal atau dilakukan ulang pad a sisi yang berlawanan. Jika spinkterektomi yang pertama telah komplit, spinkter ektomi yang ke dua dapat dikomplitkan pada sisi yang berlawanan. Komplikasi Komplikasi dari pembedahan untuk fisura anal termasuk infeksi, perdarahan, perke mbangan fistula, dan yang sangat ditakutkan adalah inkontinensia.