fisio 3 4

10
Activity 3. Osmosis 1. Tarik membran 20 MWCO dan tempatkan di antara dua gelas. 2. Mengatur Na? / Cl? konsentrasi untuk gelas kiri di 9 mM dan klik Dispense. 3. Isi gelas yang tepat dengan Deionized Air dan klik Membuang. 4. Mengatur Timer selama 60 menit. 5. Klik pada Start dan memungkinkan eksperimen untuk menjalankan. Memperhatikan ke "Tekanan" indikator di atas satu sama gelas. 6. Setelah Waktu Berlalu sudah habis, klik Data Rekam. catatan data dalam Bagan 3 pada p. 9 juga. 7. Klik Siram di bawah kedua gelas untuk mengosongkan mereka. 8. Kembali membran ke tempat asalnya. 9. Ulangi percobaan dengan menggunakan tiga sisanya membran. Pastikan untuk mencatat semua data Anda, pembilasan gelas di antara masing-masing berjalan. 10. Ulangi percobaan, pertama menggunakan 9 mM albumin dalam gelas kiri, kemudian 9mm glukosa. Klik Rekam Data setelah masing-masing berjalan, juga merekam data Anda dalam Bagan 3. Activity 4. Filtrasi

description

giu

Transcript of fisio 3 4

Activity 3. Osmosis1. Tarik membran 20 MWCO dan tempatkan di antara dua gelas.2. Mengatur Na? / Cl? konsentrasi untuk gelas kiri di 9 mM dan klik Dispense.3. Isi gelas yang tepat dengan Deionized Air dan klik Membuang.4. Mengatur Timer selama 60 menit.5. Klik pada Start dan memungkinkan eksperimen untuk menjalankan. Memperhatikan ke "Tekanan" indikator di atas satu sama gelas.6. Setelah Waktu Berlalu sudah habis, klik Data Rekam. catatan data dalam Bagan 3 pada p. 9 juga.7. Klik Siram di bawah kedua gelas untuk mengosongkan mereka.8. Kembali membran ke tempat asalnya.9. Ulangi percobaan dengan menggunakan tiga sisanya membran. Pastikan untuk mencatat semua data Anda, pembilasan gelas di antara masing-masing berjalan.10. Ulangi percobaan, pertama menggunakan 9 mM albumin dalam gelas kiri, kemudian 9mm glukosa. Klik Rekam Data setelah masing-masing berjalan, juga merekam data Anda dalam Bagan 3.Activity 4. Filtrasi1. Klik dan tarik membran 20 MWCO ke membran pemegang antara dua gelas.2. Set Na+ / Cl- 9 mM , urea dan glukosa sampai 5 mM , dan bubuk arang sampai 5 mg / ml dengan mengklik tombol ( + ) di samping masing-masing zat terlarut . Kemudian klik. Dispense untuk membuang ke dalam beaker atas.3. Tinggalkan tekanan pada 50 mm Hg dan timer pada 60 menit, pengaturan default . Klik pada Start . Anda akan melihat cairan disaring ke dalam gelas bawah.4. Saksikan Unit Analisis Filtrat ( sebelah bawah Beaker ) untuk kegiatan apapun. Ini akan memberitahu Anda yang adalah zat terlarut melewati membran.5. Ketika 60 menit sudah habis , tarik membran ke Unit membran Analisis Residu dan melepaskan mouse Anda. Membran akan mengunci ke tempatnya . Klik pada Analisis Start. Pada kotak data di bawah ini , Anda akan melihat apa zat terlarut ( s ) yang terdeteksi pada membran digunakan untuk filtrasi .6. Merekam data dengan mengklik Data Rekam . Apa hasil analisis membran awal Anda ?________________________________________________7. Klik Flush dan kembali membran ke aslinya lokasi. Sel Transport Mekanisme dan Permeabilitas 9 Membran ( MWCO ) Terlarut 20 50 100 200 Na+ / Cl- albumin glukosa BAGAN 3 Hasil osmosis ( tekanan dalam mm Hg )8. Tarik membran 50 MWCO kepada pemegang membran antara gelas.9. Tinggalkan tekanan pada 50 dan ulangi percobaan. Ketika timer telah mencapai 60 menit, lakukan membran analisis dan klik Rekam data.10. Klik Flush dan kembali membran.11. Ulangi langkah 8-10 dengan sisa dua membran. Pastikan untuk merekam data untuk masing-masing berjalan.12. Meningkatkan tekanan sampai 100 mm Hg dan ulangi seluruh yang percobaan . Sekali lagi , merekam semua data eksperimen.13. Klik Tools Print data untuk mencetak data Anda.

OSMOSISOsmosis adalah perpindahan molekul air melalui membran semipermeabel dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi ke larutan yang konsentrasi airnya rendah.1Dalam sistem osmosis, dikenal larutan hipertonik (larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut tinggi), larutan hipotonik (larutan dengan konsentrasi terlarut rendah), dan larutan isotonik (dua larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut sama). Jika terdapat dua larutan yang tidak sama konsentrasinya, maka molekul air melewati membran sampai kedua larutan seimbang. Dalam proses osmosis, pada larutan hipertonik, sebagian besar molekul air terikat (tertarik) ke molekul gula (terlarut), sehingga hanya sedikit molekul air yang bebas dan bisa melewati membran. Sedangkan pada larutan hipotonik, memiliki lebih banyak molekul air yang bebas (tidak terikat oleh molekul terlarut), sehingga lebih banyak molekul air yang melewati membran. Oleh sebab itu, dalam osmosis aliran netto molekul air adalah dari larutan hipotonik ke hipertonik. Proses osmosis juga terjadi pada sel hidup di alam. Perubahan bentuk sel terjadi jika terdapat pada larutan yang berbeda. Sel yang terletak pada larutan isotonik, maka volumenya akan konstan. Dalam hal ini, sel akan mendapat dan kehilangan air yang sama. Banyak hewan-hewan laut, seperti bintang laut (Echinodermata) dan kepiting (Arthropoda) cairan selnya bersifat isotonik dengan lingkungannya. Jika sel terdapat pada larutan yang hipotonik, maka sel tersebut akan mendapatkan banyak air, sehingga bisa menyebabkan lisis (pada sel hewan), atau turgiditas tinggi (pada sel tumbuhan). Sebaliknya, jika sel berada pada larutan hipertonik, maka sel banyak kehilangan molekul air, sehingga sel menjadi kecil dan dapat menyebabkan kematian. Pada hewan, untuk bisa bertahan dalam lingkungan yang hipo- atau hipertonik, maka diperlukan pengaturan keseimbangan air, yaitu dalam proses osmoregulasi.1Osmosis merupakan faktor penting dalamproses fisiologis. Kecenderungan molekul zat pelarut bergerak ke daerah dengan konsetrasi zat terlarut bergerak ke daerah dengan konsentrasi zat terlarut bergerak ke daerah dengan konsentrasi zat terlarut yang lebih tinggi dapat dicegah dengan memberikan tekanan ke larutan yang lebih pekat. Tekanan yang diperlukan untuk mencegah perpindahan pelarut disebut tekanan osmitik larutan.2

HASIL

PEMBAHASAN

FILTRASIFiltrasi adalah proses ketika cairan didorong melalui membrane atau sawar lain karena terdapat perbedaan tekanan di kedua sisi.2HASIL(Run 1) Dengan membran 20 MWCO dan tekanan sebesar 50mmHg, diperlukan waktu 100 menit untuk memfiltrasi cairan tersebut sehingga didapat laju filtrasi sebesar 1 ml/menit. Dari analisa membran dialisis ditemukan residu berupa Na+/Cl, urea, glukosa, dan bubuk arang. Seluruh unsur di dalam larutan tidak ditemukan di dalam beaker bawah yang artinya tidak dapat melintasi membran.(Run 2) Dengan membran 50 MWCO dan tekanan sebesar 50mmHg, diperlukan waktu 40 menit untuk memfiltrasi cairan tersebut sehingga didapat laju filtrasi sebesar 2,5 ml/menit. Dari analisa membran dialisis ditemukan residu berupa Na+/Cl, urea, glukosa, dan bubuk arang. Na+/Cl ditemukan di dalam beaker bawah sementara unsur lainnya tidak dapat melintasi membran.(Run 3) Dengan membran 100 MWCO dan tekanan sebesar 50mmHg, diperlukan waktu 20 menit untuk memfiltrasi cairan tersebut sehingga didapat laju filtrasi sebesar 5 ml/menit. Dari analisa membran dialisis ditemukan residu berupa Na+/Cl, urea, glukosa, dan bubuk arang. Na+/Cl dan urea ditemukan di dalam beaker bawah sementara unsur lainnya tidak dapat melintasi membran.(Run 4) Dengan membran 200 MWCO dan tekanan sebesar 100mmHg, diperlukan waktu 10 menit untuk memfiltrasi cairan tersebut sehingga didapat laju filtrasi sebesar 10 ml/menit. Dari analisa membran dialisis ditemukan residu berupa Na+/Cl, urea, glukosa, dan bubuk arang. Na+/Cl, urea dan glukosa ditemukan di dalam beaker bawah sementara bubuk arang tidak dapat melintasi membran.(Run 5) Dengan membran 20 MWCO dan tekanan sebesar 100mmHg, diperlukan waktu 50 menit untuk memfiltrasi cairan tersebut sehingga didapat laju filtrasi sebesar 2 ml/menit. Dari analisa membran dialisis ditemukan residu berupa Na+/Cl, urea, glukosa, dan bubuk arang. Seluruh unsur di dalam larutan tidak ditemukan di dalam beaker bawah yang artinya tidak dapat melintasi membran.(Run 6) Dengan membran 50 MWCO dan tekanan sebesar 100mmHg, diperlukan waktu 20 menit untuk memfiltrasi cairan tersebut sehingga didapat laju filtrasi sebesar 5 ml/menit. Dari analisa membran dialisis ditemukan residu berupa Na+/Cl, urea, glukosa, dan bubuk arang. Na+/Cl ditemukan di dalam beaker bawah sementara unsur lainnya tidak dapat melintasi membran.(Run 7) Dengan membran 100 MWCO dan tekanan sebesar 100mmHg, diperlukan waktu 10 menit untuk memfiltrasi cairan tersebut sehingga didapat laju filtrasi sebesar 10 ml/menit. Dari analisa membran dialisis ditemukan residu berupa Na+/Cl, urea, glukosa, dan bubuk arang. Na+/Cl dan urea ditemukan di dalam beaker bawah sementara unsur lainnya tidak dapat melintasi membran.(Run 8) Dengan membran 200 MWCO dan tekanan sebesar 100mmHg, diperlukan waktu 5 menit untuk memfiltrasi cairan tersebut sehingga didapat laju filtrasi sebesar 20 ml/menit. Dari analisa membran dialisis ditemukan residu berupa Na+/Cl, urea, glukosa, dan bubuk arang. Na+/Cl, urea dan glukosa ditemukan di dalam beaker bawah sementara bubuk arang tidak dapat melintasi membran.

4.4.2 PEMBAHASANPada praktikum yang dikerjakan, digunakan membran dialisis dengan berbagai ukuran MWCO (molecular weight cut off) untuk memfiltrasi cairan yang mengandung 9 mg/ml Na+/Cl-, 5 mg/ml urea, 5 mg/ml glukosa, dan 5 mg/ml bubuk arang pada tekanan 50mmHg dan 100mmHg. Ukuran membran yang digunakan yaitu 20, 50, 100, dan 200 MWCO.Hasilnya, didapatkan laju filtrasi yang berbeda-beda pada tekanan 50mmhg, yaitu 1; 2,5; 5; dan 10 ml/menit. Dapat dilihat bahwa pada tekanan yang sama, semakin besar ukuran membran dialisis yang digunakan, maka laju filtrasi akan meningkat sehingga waktu filtrasi akan semakin singkat.Pada percobaan selanjutnya, tekanan pada beaker atas ditingkatkan menjadi 100 mmHg, didapat laju filtrasi sebesar 2, 5, 10, dan 20 ml/menit. Sehingga pada filtrasi yang menggunakan ukuran membran dialisis yang sama, maka semakin besar tekanan akan meningkatkan laju filtrasi.

4.4.3 PERTANYAAN1. Does the membrane MWCO affect filtration rate?Ya, ukuran membran MWCO berpengaruh terhadap laju filtrasi, semakin besar membran yang digunakan, maka laju filtrasi akan meningkat.2. Does the amount of pressure applied affect the filtration rate?Ya, tekanan berpengaruh terhadap laju filtrasi, semakin besar tekanan maka laju filtrasi akan meningkat.3. Did all solutes pass through all the membranes?Tidak4. If not, which one(s) did not? Why?Tidak semua zat terlarut dapat melintasi membran, hal ini dipengaruhi oleh ukuran molekul zat tersebut dan ukuran pori-pori membran yang akan dilalui. Bubuk arang tidak dapat melintasi seluruh membran pada percobaan ini.5. How can the body selectively increase the filtration rate of a given organ or organ system?Tubuh dengan cara meningkatkan diameter pembuluh darah untuk meningkatkan aliran darah sehingga tekanan di dalam pembuluh darah akan meningkat yang akan mengakibatkan meningkatnya laju filtrasi.

1. Guyton & Hall : Buku ajar fisiologi kedokteran Ed. 11. Jakarta : EGC, 2007. 2. Ganong W.F. 2005. Review of medical physiology. 22nd ed. Singapore : Mc Graw Hill.