Fisika.doc
Transcript of Fisika.doc
E. PEMBIASAN CAHAYA
1. Pengertian Pembiasan Cahaya- Pembiasan cahaya adalah pembelokan arah merambat cahaya yang melewati dua
medium karena perbedaan kerapatan optiknya.
- Syarat terjadinya pembiasan cahaya
a) Sinar datang tidak tegak lurus terhadap bidang kertas
b) Cahaya merambat melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya.
- Sinar yang jatuh dari optik kurang rapat menuju optik lebih rapat, akan dibiaskan
mendekati garis normal. Contohnya sinar dari udara ke kaca.
- Sinar yang jatuh dari optik rapat menuju optik yang kurang rapat, akan dibiaskan
menjauhi garis normal. Contohnya sinar dari kaca ke udara.
N SB
N SD
sanar dari udara ke kaca sinar
dari kaca ke udara
Keterangan : Keterangan :
SD = Sinar datang SD = Sinar datang
SB = Sinar bias SB = Sinar bias
i = Sudut datang i = Sudut datang
r = Sudut bias r = Sudut bias
2. Indeks Biasa. Menurut Cristian Huygens (1629 – 1695)
Indeks bias adalah perbandingan cepat rambat cahaya di ruang hampa dengan cepat
rambat cahaya dalam suatu zat. Dirumuskan :
1
i
n = atau n =
Keterangan :
n = indeks bias suatu zat
c = kecepatan cahaya dalam ruang hampa ( m/s)
cn = kecepatan cahaya di dalam medium (m/s)
Persamaan yang menghubungkan indeks bias dengan panjang gelombang dalam
medium, dirumuskan :
Keterangan :
n = indeks bias suatu zat
λ1 = panjang gelombang di udara
λ2 = panjang gelombang dalam medium
b. Menurut SnelliusHukum Snellius berbunyi :
1) Sinar jatuh, garis normal, dan sinar bias terletak pada suatu bidang datar.
2) Perbandingan proyeksi sinar datang dengan proyeksi sinar bias pada bidang
batas merupakan bilangan tetap yang disebut indeks bias.
Tabel indeks bias beberapa zat.
Nama Medium Indeks Bias (n)
Air
Kaca
Intan
4/3
3/2
5/2
3. Peristiwa Pembiasan dalam Kehidupan Sehari-haria. Sungai yang airnya jernih tampak dangkal.
b. Bintang yang kita lihat tampak lebih tinggi dari letak bintang yang sebenarnya.
c. Ujung tombak tampak lebih besar, jika kita masukan ke dalam gelas yang berisi air.
d. Pembiasan pada alat optik (kaca mata).
4. Sudut Deviasi PrismaJika sinar jatuh pada salah satu sisi prisma maka sinar akan keluar melalui sisi yang
lain dan mengalami pembelokan arah. Sudut deviasi (D) adalah sudut yang dibentuk
oleh perpanjangan sinar datang dengan perpanjangan sinar bias pada prisma.
2
n =
Rumus sudut deviasi adalah :
Keterangan : D = sudut deviasi
i = sudut datang
r1 = sudut bias yang meninggalkan prisma
β = sudut pembias prisma
Sudut deviasi minimum (δ)
Dari beberapa sudut datang akan diperoleh berbagai sudut deviasi. Sudut yang
besarnya tertentu akan diperoleh sudut deviasi paling kecil yang dinamakan sudut
deviasi minimum (δ).
Sudut deviasi minimum (δ) terjadi jika sudut sinar datang sama dengan sudut bias
yang meninggalkan prisma. Sudut deviasi minimum dirumuskan :
atau
5. Pemantulan SempurnaPemantulan sempurna adalah pemantulan yang terjadi pada bidang batas dua zat
bening yang kerapatan optiknya berbeda.
Syarat-syarat terjadinya pemantulan sempurna :
a. Sinar datang berasal dari zat yang rapat menuju ke zat yang renggang.
b. Sinar datang lebih besar daripada sudut batas.
Sudut batas adalah sudut datang yang memiliki sudut bias 900.
udara
kaca
3
D = i + r1 - β
δ = 2i1 - β δ = - β
= sudut batas (sudut kritis)
Proses terjadinya pemantulan sempurna
Peristiwa pemantulan sempurna dalam kehidupan sehari-hari
1. Intan dan berlian tampak berkilau jika terkena sinar.
2. Terjadinya fatamorgana.
3. Pemantulan sempurna pada prisma.
F. LENSA CEMBUNG
1. Penertian Lensa Cembung- Lensa cembung adalah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang lengkung
dengan bidang datar.
- Lensa cembung mempunyai bentuk tebal bagian tengah dan tipis bagian tepi.
- Bentuk lensa cembung ada 3 macam yaitu :
(1) Lensa cembung dua (bikonveks)
(2) Lensa cembung datar (plankonveks)
(3) Lensa cembung cekung (konkaf konveks)
(1) (2) (3)
Lensa cembung bersifat mengumpulkan sinar (konvergen), disebut juga lensa
konvergen atau lensa positif.
2. Bagian-Bagian Lensa Cembung
III II I
2F2 F2
F1 2F1
4
O
Keterangan :
F = titik fokus
2F = titik pusat jari-jari
O = titik pusat optik lensa
ruang I = antara O dan F2
ruang II = antara F2 dan 2F2
ruang III = antara 2F2 -~
3. Sinar-Sinar Istimewa pada Lensa Cembunga. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan menuju ke titik api (fokus)
F2
b. Sinar datang melalui titik pusat optik lensa diteruskan lurus tanpa pembiasan.
F2
c. Sinar datang melalui titik api dibiaskan sejajar sumbu utama.
5
4. Pembentukan Bayangan pada Lensa Cembung- Untuk melukis pembentukan bayangan pada lensa cembung menggunakan dua
buah sinar istimewa.
- Bayangan benda diperoleh dari perpotongan sinar bias kedua sinar istimewa
tersebut, atau perpanjangan sinar bias.
5. Hubungan Antara Jarak Fokus (F), Jarak Benda (So), dan
Jarak Bayangan (Si) pada Lensa CembungRumus-rumus yang digunakan pada lensa cembung yaitu :
Keterangan : f = jarak fokus (positif)
So = jarak benda
Si = jarak bayangan
M = Perbesaran bayangan
= tinggi benda
= tinggi bayangan
6. Manfaat Lensa Cembunga) Digunakan untuk kacamata positif bagi penderita rabun dekat.
b) Sebagai kaca pembesar (Lup).
c) Digunakan pada teropong, mikroskop, dan kamera.
7. Kekuatan Lensa- Kekuatan lensa adalah kemampuan lensa untuk memfokuskan sinar-sinar.
- Kekuatan lensa, pada lensa cembung berarti kemampuan lensa untuk memusatkan
sinar-sinar yang datang menuju lensa.
- Dirumuskan sebagai : P =
Keterangan :
P = kekuatan lensa (dioptri)
F = jarak fokus lensa (m)
6
= + M = atau M =
G. LENSA CEKUNG
1. Pengertian Lensa Cekung- Lensa cekung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tipis daripada bagian
tepinya.
- Lensa cekung disebut juga lensa negatif atau lensa konkaf, bersifat menyebarkan
sinar/cahaya yang datang menuju lensa (bersifat divergen).
2. Bentuk-Bentuk Lensa Cekung(1) Cekung dua (bikonkaf)
(2) Cekung datar (plankonkaf)
(3) Cekung cembung (konveks konkaf)
(1) (2) (3)
3. Bagian-Bagian Lensa Cekung
2F F1 F2 2F2
Keterangan : F = titik fokus
O = titik pusat
SU = sumbu utama
2F = titik pusat kelengkungan
7
4. Jalannya Sinar Istimewa pada Lensa Cekunga. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seakan-akan berasal dari titik fokus
(F1).
F1
b. Sinar datang yang seakan-akan menuju fokus dibiaskan sejajar sumbu utama.
F1
c. Sinar datang menuju titik pusat lensa diteruskan, tanpa mengalami pembiasan.
F1
5. Melukis Bayangan pada Lensa Cekung
8
Untuk melukis bayangan benda pada lensa cekung, digunakan dua sinar istimewa. Sifat
bayangan maya, tegak, diperkecil, dan di depan lensa.
6. Hubungan antara Jarak Benda (So), Jarak
Bayangan (Si), dan Jarak Fokus Pada lensa cekung berlaku rumus :
Keterangan :
f = jarak fokus (negatif)
So = jarak benda
Rumus perbesaran bayangan : Si = jarak bayangan
M = perbesaran bayangan
= tinggi benda
= tinggi bayangan
7. Manfaat Lensa Cekung- Digunakan sebagai kacamata bagi penderita rabun jauh (miopi). Agar berkas
cahaya sejajar difokuskan tepat di retina diperlukan lensa yang bersifat
menyebarkan cahaya.
- Sebagai lensa okuler pada teropong, yang berfungsi membalik bayangan yang
dihasilkan oleh lensa objektif.
- Sebagai lubang pengintai yang dipasang pada pintu.
9
= +
M = atau M =
ALAT- ALAT
OPTIK
A.MATA
1. Mata dan Bagian-Bagiannya- Mata merupakan alat indra yang sangat penting bagi kita, sehingga kita bisa melihat
dunia.
- Lensa mata mempunyai sifat seperti alat optik.
10
BAB 22
- Mata termasuk alat optik yang mempunyai keterbatasan, karena mata tidak dapat
melihat benda yang ukurannya sangat kecil dan kurang jelas melihat benda-benda
yang sangat jauh.
- Bagian mata yang mempunyai sifat seperti alat optik yaitu lensa mata.
Bagian-bagian mata :
Fungsi bagian-bagian mata :
a. Iris, yaitu selaput bola mata yang membentuk
suatu celah lingkaran.
b. Pupil, yaitu celah lingkaran yang dibentuk oleh
iris. Lebar pupil diatur oleh iris untuk
menyesuaikan banyaknya cahaya yang mengenai
mata.
c. Lensa mata, berfungsi untuk mengatur pembiasan untuk membentuk bayangan
benda.
d. Kornea, merupakan selaput bening pada bagian depan mata.
e. Retina atau selaput jala, sebagai layar untuk menangkap bayangan benda yang
dibentuk oleh lensa mata. Pada retina ini terdapat saraf mata yang akan
mengirimkan isyarat ke otak.
f. Bintik buta, bagian retina yang kurang peka terhadap cahaya sehingga bayangan
yang terbentuk pada bintik buta tampak kurang jelas.
g. Saraf mata yang berfungsi meneruskan kesan bayangan pada retina ke otak,
sehingga benda tampak seperti aslinya tanpa terbalik.
2. Proses Pembentukan Bayangan pada Mata
- Benda yang dilihat harus terletak di ruang III (lebih dari 2F).
- Bayangan benda dapat terlihat jelas bila jatuh pada bagian retina yang sangat peka
terhadap cahaya, yaitu bintik kuning.
11
- Sifat bayangan yang terbentuk yaitu nyata, terbalik, diperkecil, dan terletak di
ruang II belakang lensa (antara F dan 2F)
3. Daya Akomodasi Mata- Daya akomodasi mata adalah kemampuan lensa mata untuk menebal atau memipih
sesuai dengan jarak benda yang dilihat agar bayangan jatuh tepat pada retina.
- Titik dekat (punctum proximum) adalah titik terdekat yang dapat dilihat jelas oleh
mata dengan berakomodasi maksimum.
- Titik jauh (punctum remotum) adalah titik terjauh yang dapat dilihat jelas oleh mata
dengan tanpa berakomodasi.
- Mata normal (emitropi) memiliki titik dekat 25 cm dan titik jauh ditak terhingga.
.
4. Cacat Mataa. Rabun Jauh (miopi)
- Orang yang menderita rabun jauh dapat melihat benda-benda dekat tetapi tidak
dapat melihat benda-benda yang jauh dengan jelas.
- Miopi disebabkan lensa mata kurang dapat memipih sehingga bayangan benda
jatuh di depan retina.
- Dapat ditolong dengan kaca mata berlensa negatif atau cekung.
b. Rabun Dekat (hipermetropi)- Penderita rabun dekat dapat melihat benda-benda yang jauh, tetapi kurang jelas
melihat benda-benda yang dekat.
- Rabun dekat disebabkan lensa mata kurang dapat mencembung sehingga
bayangan jatuh di belakang retina.
- Dapat ditolong dengan kacamata lensa posif atau cembung.
12
c. Mata Tua (prebiopi)- Mata tua yaitu cacat mata akibat daya akomodasi mata sudah berkurang.
- Diderita oleh orang yang sudah lanjut usia.
- Letak titik dekat dan titik jauh sudah bergeser.
- Dapat ditolong dengan lensa rangkap atau bifokal.
d. Astigmatisme- Cacat mata Astigmatisme adalah cacat mata yang penderitanya tidak dapat
melihat garis vertikal dengan jelas.
- Astigmatisme disebabkan karena lngkungan kornea mata tidak sempurna.
- Penderita ini dapat ditolong dengan kacamata lensa silindris, sehingga dapat
melihat dengan jelas garis-garis vertikal.
B.KAMERA
1. Bagian-Bagian KameraKamera adalah alat yang digunakan untuk membuat atau mengabadikan kejadian
pada suatu gambar. Sedangkan bidang ilmu yang mempelajari tentang kamera disebut
fotografi.
Kamera mempunyai prinsip kerja seperti mata. Kamera merupakan alat optik
yang dapat menghasilkan gambar dengan cahaya pada film. Kamera memiliki bagian-
bagian seperti pada gambar berikut.
13
1. Lensa cembung berfungsi sebagai pembentukan bayangan benda yang dipotret.
2. Diafragma berupa celah cahaya untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk
dalam kamera.
3. Pemfokus untuk menggeser-geser lensa agar terjadi kesesuaian antara jarak benda
dengan jarak bayangan sehingga mendapatkan gambar yang tajam pada film.
4. Shutter, untuk membuka dan menutup celah diafragma.
5. Plat film sebagai layar untuk tempat terbentuknya bayangan benda.
2. Proses Terbentuknya Bayangan pada Kamera- Benda yang akan dipotret harus terletak
di ruang
III (lebih
dari 2F).
- Pengaturan jarak benda dimaksudkan
untuk memperoleh bayangan nyata di
ruang II.
- Mengatur diafragma untuk memperoleh
cahaya yang cukup.
Sifat bayangannya nyata, terbalik, dan diperkecil. Kualitas ketajaman bayangan pada
film ditentukan oleh :
1) Kecepatan membuka dan menutupnya shutter.
2) Lubang (aperture) diafragma.
3) Lama waktu penyinaran.
C. LUP, MIKROSKOP, dan TEROPONG
1. Lup atau Kaca Pembesar- Lup atau kaca pembesar adalah sebuah lensa cembung yang digunakan untuk
melihat benda-benda kecil agar tampak lebih besar dan jelas.
- Pada kaca pembesar, benda diletakkan di antara O dan F sehingga bayangan yang
terbentuk I maya, tegak, dan diperbesar.
- Lup banyak dipakai oleh tukang arloji dan pedagang intan.
Perbesaran bayangan pada lup berlaku rumus :
14
a. Mata berakomodasi maksimum
Keterangan : M = Perbesaran bayangan
Sn = Titik dekat untuk mata normal (S^ = 25 cm)
f = Jarak fokus
b. Mata tak berakomodasi
2. MikroskopMikroskop adalah alat untuk mengamati benda-benda sangat kecil (renik) agar
kelihatan lebih besar dan jelas.
Mikroskop menggunakan dua lensa cembung yaitu sebagai lensa okuler (lensa
yang dekat dengan mata) dan lensa objektif (lensa yang dekat dengan objek/benda yang
diamati). Gabungan dua lensa cembung ini digunakan untuk mengamati benda-benda
renik.
Objek yang diamati, diletakan di ruang II lensa objektif, sehingga terbentuk
bayangan yang bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar dan terletak di ruang III lensa
objektif.
Bayangan dari lensa objektif ini sebagai benda bagi lensa okuler, yang akan
terbentuk bayangan maya, tegak dan diperbesar. Bayangan akhir pada mikroskop
bersifat maya, terbalik dan diperbesar.
Perbesaran pada mikroskop dirumuskan :
= + atau
Untuk mata tak berakomodasi :
Rumus perbesaran :
15
M = + 1 atau M = + 1
M = atau M =
= ×
= ×
Panjang mikroskop : (d = + )
Untuk mata berakomodasi maksimum :
Rumus perbesaran :
Panjang mikroskop :
3. Teleskop atau TeropongTeleskop (teropong) adalah alat optik yang digunakan untuk mengamati benda-
benda yang jauh tampak lebih besar dan jelas.
Macam-macam teropong antara lain teropong bintang dan teropong bumi.
Teropong bintang, yaitu alat optik yang digunakan untuk mengamati benda-benda
angkasa.
Bagian-bagian teropong bintang terdiri atas sebagai berikut :
a. Sebuah lensa cembung (objektif) : bayangan yang terbentuk nyata, terbalik, dan
diperbesar.
b. Sebuah lensa cembung (okoler) : bayangan yang terbentuk maya, tegak, dan
diperbesar.
Panjang dan perbesaran teropong dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan :
d = panjang
teropong
M = perbesaran
teropong
= jarak fokus lensa objektif
= jarak fokus lensa okuler
Teropong bumi, yaitu alat optik yang digunakan untuk mengamati benda-benda
yang jauh berada di permukaan bumi.
Bagian-bagian teropong terdiri dari :
a. Lensa objektif berupa lensa cembung yang fungsinya membentuk bayangan nyata
terbalik, diperkecil.
b. Lensa pembalik berupa lensa cembung yang fungsinya membalikkan bayangan dari
lensa objektif.
okob SoSid
okob ffd
16
= ×
c. Lensa okuler, berupa lensa cembung yang fungsinya membentuk bayangan akhir
maya, tegak, dan diperkecil.
Rumus yang berlaku pada teropong bumi :
4. Periskop- Periskop adalah alat yang digunakan untuk mengamati benda-benda yang ada
dipermukaan laut. Biasanya pada kapal selam.
- Pada dasarnya, periskop menggunakan dua buah cermin siku-siku sama kaki.
- Lensa okuler pada ujung dekat pengamat berfungsi sebagai lup. Sedangkan kedua
prisma sebagai pembelok jalannya sinar sehingga terbentuk bayangan nyata, tegak,
diperkecil di depan lensa okuler
L1 dan L2 = lensa objektif dan lensa okuler
P1 dan P2 = prisma siku-siku sama kaki
okulerpembalikob fffd 4
17