fisikadawik

7
1. PENDAHULUAN Ada dua aspek : a. Listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh, dan b. Penggunaan listrik dan kemagnetan pada permukaan tubuh 2. KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN YANG TIMBUL DALAM TUBUH A. Sistem Syaraf dan Neuron Sistem saraf : a. Sistem saraf pusat (otak, medulla spinalis dan saraf perifer). Saraf Afferen serat saraf yang mengirim informasi sensoris ke otak atau medulla spinalis. Saraf efferen serat saraf yang menghantarkan informasi dari otak atau medulla spinalis ke otot atau kelenjar. b. Sistem saraf otonom, serat saraf ini mengatur organ dalam tubuh secara ototmatis. Misalnya : jantung, usus dan kelenjar. Struktur dasar sistem saraf terdiri atas (nucleus, synaps, denderit, akson, selubung myelin) yang berfungsi untuk menerima, intepretasi dan menghantarkan listrik. B. Konsentrasi ion di dalam dan diluar sel Konsentrasi ion : a. Di dalam sel : K >>>, NA >, Cl >, protein >>>

description

keperawatan

Transcript of fisikadawik

1. PENDAHULUAN

Ada dua aspek :

a. Listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh, dan

b. Penggunaan listrik dan kemagnetan pada permukaan tubuh

2. KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN YANG TIMBUL DALAM TUBUH

A. Sistem Syaraf dan Neuron

Sistem saraf :

a. Sistem saraf pusat (otak, medulla spinalis dan saraf perifer). Saraf Afferen ( serat saraf yang mengirim informasi sensoris ke otak atau medulla spinalis. Saraf efferen ( serat saraf yang menghantarkan informasi dari otak atau medulla spinalis ke otot atau kelenjar.

b. Sistem saraf otonom, serat saraf ini mengatur organ dalam tubuh secara ototmatis. Misalnya : jantung, usus dan kelenjar.

Struktur dasar sistem saraf terdiri atas (nucleus, synaps, denderit, akson, selubung myelin) yang berfungsi untuk menerima, intepretasi dan menghantarkan listrik.

B. Konsentrasi ion di dalam dan diluar sel

Konsentrasi ion :

a. Di dalam sel: K >>>, NA >, Cl >, protein >>>

b. Di luar sel

: K >, Na >>>, Cl >>>, Protein >

Proses kerja ion tersebut melalui :

a. Difusi

: Suatu larutan dari konsentrasi tinggi

ke konsentrasi rendah (kelebihan ion positif)

b. Osmosis

: Suatu larutan dari konsentrasi rendah

ke konsentrasi tinggi

Membran permiabel dapat dilalui oleh ion K, NA, Cl

C. Kelistrikan saraf

Kecepatan menghantar impuls tergantung dari :

a. Diameter saraf yang besar

b. Bermyelin (suatu insolator yang baik)

Serat saraf tanpa myelin diameter 1 mm mempunyai kecepatan 20-50 m/detik.

Serat saraf yang bermyelin dengan diameter 10 nm (kecepatannya 100 m/detik, sehingga sinyal dapat meloncat dari satu simpul ke simpul yang lain.

Aktivitas kelistrikan :

a. Potensial di dalam sel relatif negatif dibanding dengan di luar sel ( potensial membran negatifBila konsentrasi ion Na di dalam sel lebih banyak di luar sel, perbedaan potensial listrik di dalam sel lebioh positif dari pada di luar sel -( potensial membrane positif.

b. Potensial membran istirahat 90mVolt dalam keadaan polarisasi, tidak ada proses konduksi impuls listrik, konsentrasi ion Na lebih banyak di luar sel dari pada di dalam sel. Perbedaan ini dapat diukur dengan ( GALVANOMETER.

c. Bila mendapat rangsangan maka membrane akan berubah, beberapa ion akan masuk dari luas sel ke dalam sel (kurang negatif) ( DEPOLARISASI, Depolarisasi membran secara tiba-tiba mecapai overshoot +40 M Volt disebut Potensial aksi (< 1 m /detik)

d. Nilai ambang ( titik yang dapat menimbulkan depolarisasi membrane.

e. Irrevesibel, ion-ion Na akan mengalir ke dalam sel secara cepat dan dalam jumlah yang banyak.

D. Kelistrikan pada synaps dan Neuronyal Junction

Hubungan antara dua saraf ( Synaps

Akhir saraf pada sel otot atau hubungan saraf otot ( Neuromyal Junction

Kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu sel ke sel lain. Depolarisasi pada otot akan terjad1 trgger /bergetar/ berdenyut menyebabkan kontraksi otot ( repolarisasi( relaksasi.E. Kelistrikan otot jantung

Pada sel otot jantung ion Na mudah bocor --> repolarasasi komplet --> ion Na masuk kembalike dalam sel, sehingga terjadi depolarisasi spontan--> mencapai nilai ambang--> potensial aksi tanpa ada rangsangan.

Natural rate/kecepatan dasar jantung = 60

t/sec

(waktu antara depolarisasi spontan sampai mencapai nilai ambang setelah terjadinya repolarisasi) interval waktu ini bervariasi karena :

Potensial membran istirahat

Tingkat dari nilai ambang

Skope dari depolarisasi spontan terhadap nilai ambang

Sekumpulan sel yang mendepolarisasi sel otot miokardium yang sedang istirahat disebut Pace maker.F. Isyarat Listrik Tubuh

Pengukuran hasil perlakukan kimia dari tipe sel secara selektif yang berguna untuk informasi klinis.

a. Macam-macam :

b. EMG (ElektriMioGram), Pencatatan potensial otot selama pergerakan.

c. ENG (elektroNeuroGram), Pencatatan untuk mengetahui kelengkungan refleks, kecepatan saraf sensoris dan motorik dan diagnostik miastenia gravis.

d. ERG (ElectroRetinoGram), Pencatatan bentuk kompleks potensial biolistrik pada retina mata.

e. EOG (ElectroOckuloGram), Pencatatan potensial pada kornea retina akibat perubahan posisi dan gerakan mata.

f. EGG (ElektroGastroGram), Pencatatan gerakan peristaltic traktus gastrinterstinal.

g. EEG (elektroEnsefaloGram), Pencatatan potensial aksi sel saraf di dalam otak.

h. EKG (ElektroKArdioGRam), Pencatatan isyarat biolistrik jantung, dilakukan pada permukaan kulit.G. Aktivitas Kelistrikan Jantung

1) 3 hal penting yang memebedakan sel otot jantung dengan sel otot bergaris :

2) High Speed Conductive Pathways

3) Long Refractory Period, lamanya repolarisasi dari periode refraktor pada otot jantung 100 kali lebih lama dari otot bergaris

4) Automatisasi

3. ISYARAT MAGNET JANTUNG DAN OTAK

A. MagnetoKardioGrafi (MKG), penderita diletakkan pada ruang aktagonal untuk memberikan informasi yang berguna dalam dignostik pada ssat jantung mengalami serangan.

B. MagnetoEnsefaloGrafi (MEG)

Pencatatan medan magnet sekeliling otak dengan mempergunakan arus searah.

4. PENGGUNAAN LISTRIK DAN MAGENT PADA PERMUKAAN TUBUH

1) Frekuensi arus listrik

2) Listrik frekuensi rendah (20 HZ-500.000 Hz) berefk merangsang sraf dan otot sehingga terjadi kontraksi otot.

a) Listri berfrekuensi tinggi, > 500.000 Hz (siklus perdetik) yang bersifat memanaskan.

Short Wave Diatermy, efek :

Menghasilkan panas ;

Meningkatkan metabolisme

Suplai darah meningkat

Mengurangi eksitasi saraf

Mengurangi relaksasi otot

Koagulasi berakibat destruksi jaringan

Penurunan tekanan darah

Efek terapeutik

(pada peradangan) Meningkatkan oksegen dan suplai makanan

(efek infeksi), peningkatan sel darah putih dan antibody

menghilangkan arasa sakit (saraf sensoris mengalami sedatif.

(pada daerah frkatur), peningkatan absorpsi peningkatan aliran darah.

Micro Wave Diatermy

Efek fisiologis :

Menimbulkan panas pada jaringan yang banyak mengandung air

Mendeposisto energi

Efek terapeutik

Terapi rudak paksa/peradangan

B. Mengurqangi rasa nyeri dan spasme otot, bisul, gelembung dan rematik

C. Electrocauter dan electrosurgery

Elektrocauter, untuk mengontrol perdarahan/luka menganga selama operasi dengan menggunakan gulungan kawat panas diletakkan pad luka.

Elktroseugery, untuk memeotong jaringan dilakukan secara cepat 5-10 cm/detik untuk mengurangi destruksi jaringan.

D. Defibrilator

5. Counter shock adalah penggunaan defibrilator yang digunakan untuk mensinkronisasi pada pasien yang mengalami (fibrilasi atrium /ventrikel)

6. SYOK LISTRIK

Syok listrik adalah suatu nyeri pada saraf sensoris yang diakibatkan aliran listrik yang mengalir secra tiba-tiba melalui tubuh.

Pembagian syok listrik Syok dengan tujuan tertentu

Atas dasar indikasi medis

Dalam psikiatri dikenal elektrik syok

b. Alur listrik yang digunakan 0,5-1,5 Amper, tegangan 80-110 volt, waktu 1/10-1/5 detik.

c. Syok tanpa tujuan tertentu (eart syok)

Dawik/fisika/www/dot/com