LAPORAN PRATIKUM

ALAT BANTU JALAN

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika

Disusun oleh

Eka Yuliana Fatimah P07120112056

Endang Sunarni P07120112057

Eri Lalita Dewanti P07120112058

Febrita Laysa Suasana P07120112059

Febrianti Eka Wulandari P07120112060

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA

JURUSAN KEPERAWATAN

2012

ALAT BANTU JALAN

Alat bantu jalan pasien adalah alat bantu jalan yang digunakan pada penderita/pasien yang mengalami penurunan kekuatan otot dan patah tulang pada anggota gerak bawah serta gangguan keseimbangan.Adapun jenis-jenis alat bantu pasien.antara lain:

1.Walker

a.Pengertian

Walker merupakan alat yang terbuat dari logam atau kayuyang digunakan untuk membantu pasien yang mempunyai kesulitan berjalan.Biasanya digunakan untuk para manula.

b.Kegunaan

Walker seperti gambar diatas biasanya digunakan untuk orang tua yang masih kuat mengangkat alat ini untuk berjalan, biasanya orang yang menggunakan alat ini membutuhkan bantuan dari orang lain.

c.Ciri-ciri

-Mempunyai 4 kaki (sebagai penumpu)-Mempunyai penyangga yang kokoh (sebagai tempat pegangan)-Setiap ujung kaki dilengkapi dengan karet-terdapat pegangan di samping kanan dan kiri-Dilengkapi juga dengan pengatur ketinggian di keempat kakinya-Terbuat dari logam atau kayu

d.Prosedur tindakan

Pasien memegang pegangan di samping kanan dan kiri,melangkah kemudian memindahkan walker dengan cara diangkat sedikit demi sedikit dan seterusnya.

e.Hubungan dengan konsep fisika

Walker berhubungan dengan konsep mekanika yaitu hukum Newton 3.Contohnya,seorang pasien dengan pasca stroke menggunakan walker sebagai alat bantu berjalan.saat tangan pasien bertumpu pada pegangan walker di samping kanan dan kiri,saat itu juga ia akan merasakan dorongan ke atas.hal ini terjadi karena pasien tersebut telah mendapat reaksi dari walker.

2.Kruk

a.PengertianKruk adalah alat bantu yang terbuat dari logam atau pun kayu dengan panjang yang cukup untuk diraih dari axilla sampai ke tanah atau lantai.

b.KegunaanSering digunakan untuk meningkatkan mobilisasi. Penggunaannya dapat temporer, seperti pada setelah kerusakan ligamen dilutut. Kruk dapat digunakan permanen (missal : klien paralisis ekstremitas bawah).

c.Ciri-ciri- memiliki permukaan cekung yang disesuaikan di bawah lengan- ada sebuah balok melintang untuk tangan untuk menyangga berat badan-memiliki penyangga bahu yang berkontur dan pegangan tangan yang dapat disesuaikan- memiliki dua bidang tegak lurus yaitu penopang bahu dan pegangan tangan- terdapat Extension crutch yang merupakan tambahan agar panjang kruk dapat

disesuaikan- terbuat dari logam atau kayu

d.Prosedur tindakanmelakukan pengukuran kruk terlebih dahulu yang meliputi tiga area : tinggi klien, jarak antara bantalan kruk, aksila dan sudut fleksi siku. Cara berdiri dasar kruk adalah posisi tripod, dengan cara menempatkan kruk 15 cm didepan dan 15 cm disamping setiap kaki klien .Posisi ini memberikan keseimbangan dengan dasar sokongan lebih luas. Kesejahteraan tubuh pada posisi tripod meliputi kepala dan leher tegak, vertebra lurus, pinggul dan lutut fleksi. Berat badan tidak boleh ditahan aksila. Posisi tripod digunakan sebelum kruk berjalan. Gaya berjalan dengan kruk dimaksudkan menopang berat badab pada satu atau kedua kaki dan pada kruk secara bergantian.

e.Hubungan dengan konsep fisika

Kruk berhubungan dengan konsep mekanika yaitu hukum Newton 3.Contohnya,seorang pasien fraktur menggunakan kruk sebagai alat bantu berjalan.saat aksila pasien bertumpu pada penyangga bahu,saat itu juga ia akan merasakan dorongan ke atas.hal ini terjadi karena pasien tersebut telah mendapat reaksi berupa tekanan darii penyangga bahu tersebut.

3.Tongkat

a.PengertianTongkat juga merupakan alat ringan, mudah dipindahkan, setinggi pinggang, terbuat dari kayu atau logam.

b.KegunaanTongkat lebih lebih umum digunakan untuk sokongan dan keseimbangan klien yang kekuatan kakinya menurun

c.Ciri-ciri- setinggi pinggang- terbuat dari kayu atau logam- memiliki satu kaki sebagai tumpuan- terdapat karet pada ujung kaki- ketinggian tongkat dapat diatur- terdapat pegangan yang membentuk sudut 90 derajat

d.Prosedur tindakanTongkat ini harus dipakai disisi tubuh yang kuat. Untuk sokongan maksimum untuk berjalan, klien menempatkan tongkat berada depan 15 sampai 25 cm, menjaga berat badan pada kaki klien. Kaki yang terlemah bergerak maju dengan tongkat sehingga berat badan dibagi antara tongkat kaki yang terkuat. Kaki yang terkuat maju setelah tongkat sehingga kaki terlemah dan berat badan disokong oleh tongkat kaki terlemah. Untuk berjalan, klien mengulangi tahap ini terus-menerus

e.Hubungan dengan konsep fisikaTongkat berhubungan dengan konsep mekanika yaitu hukum Newton 3.Contohnya,seorang pasien kakek yang mengalami osteoporosis menggunakan tongkat sebagai alat bantu berjalan.saat tangan pasien bertumpu pada pegangan tongkat,saat itu juga ia akan merasakan dorongan ke atas.hal ini terjadi karena pasien tersebut telah mendapat reaksi berupa tekanan dari tongkattersebut.

4.Kursi roda

a.pengertianKursi roda adalah alat bantu yang berbentuk seperti kursi yang digunakan oleh orang yang mengalami kesulitan berjalan menggunakan kaki, baik dikarenakan oleh penyakit, cedera, maupun cacat

b.KegunaanDigunakan oleh orang yang mengalami kesulitan berjalan menggunakan kaki, baik dikarenakan oleh penyakit, cedera, maupun cacat

c.Ciri-ciri- berbentuk seperti kursi- dapat dilipat- terdapat dua ban besar dan dua ban kecil- terdapat tempat untuk meletakkan kaki- terdapat penyangga disisi kanan dan kiri- terdapat dua pegangan di sisi belakang kursi roda

d.Prosedur tindakanAlat ini bisa digerakkan dengan didorong oleh pihak lain, digerakkan dengan menggunakan tangan, atau digerakkan dengan menggunakan mesin otomatis.Hal itu dilakukan dengan keadaan pasien tetap dengan posisi duduk di kursi roda tersebut.

e.Hubungan dengan konsep fisikaKursi roda berhubungan dengan konsep mekanika yaitu hukum Newton 3.Contohnya,seorang pasien yang mengalami kelumpuhan menggunakan kursi roda sebagai alat bantu berjalan.saat tangan orang lain atau pasien mendorong kursi roda baik dengan cara didorong oleh pihak lain ataupun dengan digerakkan menggunakan tangan pasien itu sendiri,saat itu juga ia akan merasakan dorongan ke atas.hal ini terjadi karena pasien tersebut telah mendapat reaksi berupa tekanan Pegangan kursi roda tersebut.