fisika lingkungan- Hujan Asam

24
MAKALAH HUJAN ASAM DI DAERAH KOTA MALANG Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Lingkungan I Dosen Pengampu H. Ir. M. Djamil, MT Disusun Oleh : Kelompok MAHAMERU MUHAMMAD IBADURROHMAN 115090301111001 RIZA RAHMA 115090301111002 DENY DWI YULIANTO 115090313111007 REZHA PAHLEVI 115090300111026 JURUSAN FISIKA

description

materi kuliah fisika lingkungan yang membahas tentang kualitas dan kuantitas hujan asam

Transcript of fisika lingkungan- Hujan Asam

Page 1: fisika lingkungan- Hujan Asam

MAKALAH

HUJAN ASAM DI DAERAH KOTA MALANG

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Lingkungan I

Dosen Pengampu

H. Ir. M. Djamil, MT

Disusun Oleh :

Kelompok MAHAMERU

MUHAMMAD IBADURROHMAN 115090301111001

RIZA RAHMA 115090301111002

DENY DWI YULIANTO 115090313111007

REZHA PAHLEVI 115090300111026

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2013

Page 2: fisika lingkungan- Hujan Asam

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah

ini tepat pada waktunya. Tugas makalah yang berjudul “Hujan Asam di Daerah

Kota Malang” merupakan terstruktur mata kuliah Fisika Lingkungan I yang

diampu oleh dosen H. Ir. M. Djamil, MT.

Ucapan terima kasih tak lupa penulis sampaikan kepada bapak H. Ir. M.

Djamil, MT selaku dosen mata kuliah Fisika Lingkungan yang telah membimbing

penulis hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan

baik.

Penulis menyadari ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh

karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis

harapkan demi kepentingan kualitas dan kuantitas di masa yang akan datang.

Semoga proposal makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis serta bagi yang

menggunakannya.

Malang, November 2013

Penulis

ii

Page 3: fisika lingkungan- Hujan Asam

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

1. PENDAHULUAN.................................................................................1

2. HUJAN ASAM......................................................................................2

2.1. Sejarah dan Pengertian Hujan Asam.........................................................2

2.2. Sebab-Sebab & Proses Terbentuknya Hujan Asam..................................2

2.3. Bahaya Hujan Asam..................................................................................5

2.4. Pencegahan Hujan Asam...........................................................................7

3. Hujan di Daerah Kota Malang...............................................................9

4. Kesimpulan..........................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

iii

Page 4: fisika lingkungan- Hujan Asam

1. PENDAHULUAN

Hujan yang normal seharusnya adalah hujan yang tidak membawa zat

pencemar dan dengan pH 5,6. Air hujan memang sedikit asam karena H2O yang

ada pada air hujan bereaksi dengan CO2 di udara. Reaksi tersebut menghasilkan

asam lemah H2CO3 dan terlarut di air hujan. Apabila air hujan tercemar dengan

asam-asam kuat, maka pH-nya akan turun dibawah 5,6 maka akan terjadi hujan

asam.

Hujan asam sebenarnya dapat mencegah global warming, gas buang

seperti SO2 penyebab hujan asam mampu memantulkan sinar matahari keluar

atmosfer bumi sehingga dapat mencegah kenaikan temperatur bumi. Akan tetapi,

efek samping dari hujan asam menghasilkan kerusakan lingkungan yang lebih

parah dibandingkan global warming. Sebenarnya “hujan asam” merupakan istilah

yang kurang tepat untuk menggambarkan jatuhnya asam-asam dari atmosfer ke

permukaan bumi. Istilah yang lebih tepat seharusnya adalah deposisi asam, karena

pengendapan asam dari atmosfir ke permukaan bumi tidak hanya melalui air hujan

tetapi juga melalui kabut, embun, salju, aerosol bahkan pengendapan langsung.

Istilah deposisi asam lebih bermakna luas dari hujan asam.

Hujan asam merupakan salah satu dampak dari pencemaran udara yang

mempengaruhi kegiatan ekonomi, sosial dan politik (Nam et.al, 2001). Kejadian

hujan asam yang sering terjadi beberapa dekade ini menjadi isu yang cukup

penting untuk dibahas. Pemahaman akan femonena hujan asam diharapkan

mampu menggugah perhatian masyarakat tentang upaya-upaya untuk

menghadapinya serta mengetahui cara-cara untuk menanggulanginya.

Hubungan antara emisi kimia ke atmosfer dengan dampak yang ditimbulkan

akibat hujan asam sangat kompleks baik dari segi lingkungan ekosistem,

kesehatan manusia maupun pada benda-benda (Landsberg, 1995).

1

Page 5: fisika lingkungan- Hujan Asam

2. HUJAN ASAM

2.1. Sejarah dan Pengertian Hujan Asam

Hujan asam  Sebenarnya sudah lama diselidik. Pada abad 19 di Inggris

dilaporkan bahwa hutan yang jatuhnya air hujan searah dengan lokasi sebuah

pabrik telah terjadi kerusakan yang berat. Hal ini membuat penasaran seorang ahli

kimia Inggris asal Scotlandia bernama Robert Angus Smith (15 February 1817–12

May 1884) di tahun 1852.  Karenanya Ia terkenal sebagai “Bapak Hujan Asam”.

Penelitiannya pada polusi udara pada tahun 1852, menemukan apa yang kemudian

dikenal sebagai hujan asam. Hujan asam adalah hujan dengan pH air kurang dari

5,7. Hujan asam biasanya terjadi karena adanya peningkatan kadar asam nitrat dan

sulfat dalam polusi udara. Hal ini biasanya terjadi karena peningkatan emisi sulfur

dioksida dan nitrogen oksida di atmosfer.

Hujan asam dilaporkan pertama kali di Manchester, Inggris, yang menjadi

kota penting dalam Revolusi Industri. Pada tahun 1852, Robert Angus Smith

menemukan hubungan antara hujan asam dengan polusi udara. Istilah hujan asam

tersebut mulai digunakannya pada tahun 1872. Ia mengamati bahwa hujan asam

dapat mengarah pada kehancuran alam.

Walaupun hujan asam ditemukan pada tahun 1852, baru pada tahun 1970-

an para ilmuwan mulai mengadakan banyak melakukan penelitian mengenai

fenomena ini. Kesadaran masyarakat akan hujan asam di Amerika Serikat

meningkat pada tahun 1990-an setelah di New York Times memuat laporan dari

Hubbard Brook Experimental Forest di New Hampshire tentang banyaknya

kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh hujan asam.

2.2. Sebab-Sebab & Proses Terbentuknya Hujan Asam

Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan Pengotor

dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen

membentuk sulfur oksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke

atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam

2

Page 6: fisika lingkungan- Hujan Asam

nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang

asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan

yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman.

Industri yang menggunakan bahan bakar fosil, terutama batu bara, merupakan

sumber utama meningkatnya oksida belerang ini. Pembacaan pH di area industri

kadang-kadang tercatat hingga 2,4 (tingkat keasaman cuka). Sumber-sumber ini

ditambah oleh transportasi, merupakan penyumbang utama hujan asam. Masalah

hujan asam tidak hanya meningkat sejalan dengan pertumbuhan populasi dan

industri tetapi telah berkembang menjadi lebih luas. Penggunaan cerobong asap

untuk mengurangi polusi lokal berkontribusi dalam penyebaran hujan asam,

karena emisi gas yang dikeluarkannya akan masuk sirkulasi udara regional yang

memiliki jangkauan lebih luas. Seing sekali, hujan asam terjadi di daerah yang

jauh dari lokasi sumbernya, dimana daerah pegunungan cenderung memperoleh

lebih banyak karena tingginya curah hujan disini.

Secara alami hujan asam dapat terjadi akibat semburan dari gunung berapi dan

dari proses biologis di tanah, rawa, dan laut. Akan tetapi, mayoritas hujan asam

disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri, pembangkit tenaga

listrik, kendaraan bermotor dan pabrik pengolahan pertanian (terutama amonia).

Gas-gas yang dihasilkan oleh proses ini dapat terbawa angin hingga ratusan

kilometer di atmosfer sebelum berubah menjadi asam dan terdeposit ke tanah.

Hujan asam karena proses industri telah menjadi masalah yang penting

di Republik Rakyat Cina, Eropa Barat, Rusia dan daerah-daerah di arahan

anginnya. Hujan asam dari pembangkit tenaga listrik di Amerika Serikat bagian

Barat telah merusak hutan-hutan diNew York dan New England. Pembangkit

tenaga listrik ini umumnya menggunakan batu bara sebagai bahan bakarnya.

3

Page 7: fisika lingkungan- Hujan Asam

Hujan asam adalah suatu masalah lingkungan yang serius yang harus benar-

benar difikirkan oleh umat manusia. Hujan asam merupakan istilah umum untuk

menggambarkan turunnya asam dari atmosfir ke bumi. Sebenarnya turunnya asam

dari atmosfir ke bumi bukan hanya dalam kondisi “basah” Tetapi juga “kering”.

Sehingga dikenal pula dengan istilah deposisi ( penurunan / pengendapan ) basah

dan deposisi kering (Laras, 2006). Bhatfi et.al (1992) mengemukakan bahwa

hujan asam dapat terjadi ketika ada reaksi antara air, oksigen dan zat-zat asam

lainnya di atmosfer. Sinar matahari akan mempercepat terjadinya reaksi antar zat-

zat tersebut.

Deposisi basah mengacu pada hujan asam , kabut dan salju. Ketika hujan asam

ini  mengenai tanah, ia dapat berdampak buruk bagi tumbuhan dan hewan ,

tergantung dari konsentrasi asamnya, kandungan kimia tanah , buffering capacity

( kemampuan air atau tanah  untuk menahan perubahan pH ), dan jenis

tumbuhan/hewan yang terkena. Deposisi kering mengacu pada gas dan partikel

yang mengandung asam. Sekitar 50% keasaman di atmosfir jatuh kembali ke

bumi melalui deposisi kering. Kemudian angin membawa gas dan partikel asam

tersebut mengenai bangunan, mobil, rumah dan pohon (Laras, 2006).

Proses yang terlibat dalam pemecahan Asam ( catatan: bahwa hanya SO2 dan NOX memegang

peran penting dalam hujan asam).

4

Page 8: fisika lingkungan- Hujan Asam

Ketika hujan turun ,partikel asam yang menempel di bangunan atau pohon

tersebut akan terbilas, menghasilkan air permukaan (runoff) yang asam. Angin

dapat membawa material asam pada deposisi kering dan basah melintasi batas

kota dan Negara sampai ratusan kilometer. Untuk mengukur keasaman hujan

asam  igunakan pH meter. Hujan dikatakan hujan asam jika telah memiliki pH

dibawah 5,0 ( Air murni mempunyai pH 7 ). Makin rendah pH air hujan tersebut ,

makin berat dampaknya bagi mahluk hidup.

2.3. Bahaya Hujan Asam

Hujan asam tidak memiliki ciri – ciri khusus yang bisa menjadi pembeda dari

hujan air biasa karena warna dan rasa airnya hampir sama. Terkadang hujan asam

juga terjadi dalam bentuk lain seperti hujan salju. Namun, beberapa studi

kesehatan menyebutkan bahwa polusi yang menyebabkan hujan asam bisa

meningkatkan resiko seseorang untuk terserang gangguan jantung dan paru –

paru. Tapi kulit bisa merasakan hujan asam jika air hujan yang mengenai kulit

langsung membuat gatal-gatal, memerah. Untuk orang dengan kekebalan tubuh

rendah akan langsung mengalami pusing.

Bahaya yang dirasakan oleh manusia juga tidak terjadi secara langsung,

bahkan untuk beberapa orang yang tidak terlalu sensitif dengan perubahan pH,

berenang di kolam yang sudah tercemar hujan asam tidak akan menyebabkan efek

langsung, seperti dilansir epa.gov, Selasa (15/3/2011). Tapi polusi yang

menyebabkan hujan asam yaitu sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx)

dapat membahayakan dan merusak kesehatan manusia. Gas-gas ini di atmosfer

berinteraksi untuk membentuk sulfat halus dan partikel nitrat yang dapat dibawa

hingga jarak yang jauh oleh angin dan terhirup jauh ke dalam paru-paru manusia.

Partikel halus juga bisa menembus ruangan. Banyak studi ilmiah telah

mengidentifikasi hubungan antara peningkatan kadar partikel halus dan

peningkatan penyakit dan kematian dini karena gangguan jantung dan paru-paru,

seperti asma dan bronkitis.

5

Page 9: fisika lingkungan- Hujan Asam

Sedangkan efek ekologi hujan asam paling jelas terlihat pada pohon, danau,

sungai, hutan dan hewan. Bahkan bangunan bisa mengalami efek korosif karena

hujan asam, yang dapat merusak komponen pembangkit listrik, pabrik dan

kendaraan bermotor. Hujan asam dapat membunuh beberapa spesies ikan yang

rentan dengan perubahan pH air dan menurunkan keragaman hayati. Selain itu,

untuk pH rendah juga dapat meningkatkan level aluminium di dalam air yang

dapat membuat ikan stres kronis dan keracunan.

Gambar tersebut memberi penjelasan bagaimana asap dari pabrik pabrik

dan asap kendaraan yang mengandung gas CO2, NO2, SO2, menempel atau

6

Page 10: fisika lingkungan- Hujan Asam

menyatu di awan, lalu awan tertiup dan terbawa angin sampai ke tempat yang

jauh, kemudian ketika hujan, awan tersebut melarutkan partikel partikel polutan

(zat penyusun polusi) sehingga membentuk senyawan zat asam seperti H2SO4

dan HNO3.

H2SO4 adalah nama lain dari asam sulfat atau yang lebih dikenal dengan

air aki, dan HNO3 adalah lambang senyawa asam nitrat yang termasuk kategori

air keras, digunakan untuk campuran yang mampu melarutkan emas dan juga

sebagai bahan peledak. Jika sampai tanah terkena air hujan asam maka bisa

dipastikan tanah tersebut menjadi tidak subur, mikroorganisme tanah mati, dan

tumbuhan pun akan bernasib demikian, dan jika kadar zat asam dalam hujan asam

sangat tinggi, dapat membuat tembok ataupun genting bangunan menjadi rapuh.

2.4. Pencegahan Hujan Asam

Mengingat dampak hujan asam yang luas, maka perlu dilakukan upaya

pencegahan terbentuknya hujan asam. Upaya pencegahan terbentuknya hujan

asam antara lain :

a. Menggunakan bahan bakar dengan kandungan belerang rendah

Minyak bumi dan batu bara merupakan sumber bahan bakar utama di Indonesia.

Minyak bumi memiliki kandungan belerang yang tinggi, untuk mengurangi emisi

zat pembentuk asam dapat digunakan gas alam sebagai sumber bahan bakar.

Usaha lain yaitu dengan menggunakan bahan bakar non-belerang seperti

methanol, etanol, dan hidrogen. Namun penggunaan bahan bakar non-belerang ini

juga perlu diperhatikan karena akan membawa dampak pula terhadap lingkungan.

b. Desulfurisasi adalah proses penghilangan unsur belerang. Desulfurisasi

dapat dilakukan pada waktu :

       1.) Sebelum pembakaran

Kandungan belerang dapat dikurangi saat proses produksi bahan bakar.  

Misalnya, batubara dapat dicuci untuk membersihkan batubara dari pasir, tanah,

7

Page 11: fisika lingkungan- Hujan Asam

dan kotoran lain serta mengurangi kadar belerang yang berupa pirit sampai 50-

90%.

        2.) Selama pembakaran

Pengendalian pencemaran selama pembakaran dapat dilakukan

dengan Lime Injection in Multiple Burners (LIMB). Caranya dengan

menginjeksikan kapur Ca(OH)2 dalam dapur pembakaran dan suhu pembakaran

diturunkan dengan alat pembakaran khusus. Teknologi LIMB ini dapat

mengurangi emisi SO2 sampai 80% dan NOx 50%.

        3.) Setelah pembakaran

Teknik pengendalian setelah pembakaran disebut scubbing. Prinsip

teknologi ini adalah mengikat SO2dalam gas limbah di cerobong asap dengan

absorben. Dengan cara ini 70-95% SO2 yang terbentuk dapat diikat.

b. Mengaplikasikan prinsip 3R (Reuse, Recycle, Reduce)

8

Page 12: fisika lingkungan- Hujan Asam

Gambar 17. Tindakan reduce, reuse dan recycle

Sumber : http://www.auick.org

1.) Reduce

Menerapkan prinsip Reduce dapat dilakukan dengan mengurangi

penggunaan sumber daya alam. Contohnya dengan mengurangi penggunaan

bahan bakar fosil terutama batu bara dan minyak bumi. Telah kita ketahui bahwa

bahan bakar fosil ini paling banyak digunakan dalam kegiatan pabrik, transportasi

dan pembangkit listrik. Oleh karena itu cara paling mudah yang dapat kamu

lakukan adalah dengan menghemat listrik, menggunakan angkutan umum atau

bersepeda saat pergi ke sekolah, mengurangi penggunaan plastik.

       2.) Reuse

Dengan memanfaatkan dan menggunakan kembali barang bekas kita

sudah dapat menerapkan prinsip reuse. Contohnya memakai kembali botol atau

kaleng bekas, menggunakan kotak makanan yang dapat dipakai kembali saat

kamu membeli makanan.

       3.) Recycle

Jika kita tidak dapat mengurangi penggunaan suatu barang dan kita tidak

dapat menggunakan benda itu kembali maka langkah terbaik yang dapat kamu

lakukan adalah dengan melakukan daur ulang barang tersebut. Barang yang dapat

kamu daur ulang antara lain kaca, kertas, plastik dan logam.

3. Hujan di Daerah Kota Malang

Bumi membutuhkan waktu selama 1 tahun untuk bergerak mengelilingi

Matahari ( revolusi ). Bumi, selain bergerak mengelilingi Matahari, juga bergerak

berputar terhadap sumbunya ( rotasi ). Tetapi sumbu rotasi Bumi ini tidak sejajar

terhadap sumbu revolusi, melainkan sedikit miring sebesar 23,5 derajat.

9

Page 13: fisika lingkungan- Hujan Asam

Akibat dari miringnya sumbu rotasi Bumi itu, Matahari tidak selalu terlihat di atas

khatulistiwa Bumi, Matahari akan terlihat berada di bagian utara dan selatan

Bumi. Selama setengah tahun, Matahari lebih banyak menerangi Bumi bagian

utara, dan setengah tahun berikutnya Matahari lebih banyak menerangi Bumi

bagian selatan.

Fenomena ini akan berulang dalam satu kali revolusi Bumi yaitu selama 1 tahun.

Jika dilihat oleh manusia di Bumi, Matahari seolah bergerak dari utara ke selatan

dan sebaliknya. Hal inilah yang dimaksud dengan gerak semu tahunan Matahari.

Gerak semu ini adalah peredaran matahari jika dilihat dari bumi sepanjang tahun.

Pada tanggal 21 Juni, matahari akan terbit di koordinat 23,5 derajat, atau sejauh

23,5 derajat arah utara dari khatulistiwa. Sebaliknya di bulan Desember tanggal

22, matahari terbit di -23,5 derajat, atau sejauh 23,5 derajat arah selatan

khatulistiwa.

Posisi kota malang dimana terletak di lintang 7,06° - 8,02° atau berada

sedikit ke selatan dari posisi garis khatulistiwa mengakibatkan kota malang

mendapatkan pengaruh yang signifikan terhadap posisi matahari selama matahari

berada di lintang selatan yaitu 22 Desember sampai 21 Maret matahari berada di

lintang selatan dimana puncaknya terjadi ketika tanggal 22 Desember. Ketika

matahari berada di lintang selatan atau di selatan negara indonesia secara umum

atau di selatan kota malang secara khususnya, maka matahari akan mengakibatkan

musim hujan di sekitar pulau jawa sebelah selatan. Hal ini terjadi disebabakan

ketika matahari berada di selatan Indonesia, maka matahari berada di atas

samudra hindia.

Ketika matahari berada di atas samudra hindia maka matahari akan

memanaskan air laut di samudra hindia. Panasnya air laut ini mengakibatkan 2

hal, yaitu yang pertama udara yang berada diatas air laut akan ikut panas dan

sebagian air laut menguap menjadi uap air dan menjadi mendung. Panasnya air

laut ini mengakibatkan tekanan udara menjadi ringan. Kemudian udara naik,

sehingga udara di lintang utara akan mengalir ke selatan melalui jalur bawah,

sehinggan pada tanggal-tanggal itu mengakibatkan kota-kota di jawa bagian

selatan berangin kencang dengan arah angin dari utara ke selatan. Udara di lintang

10

Page 14: fisika lingkungan- Hujan Asam

selatan yang naik tadi akan bergantian mengalir ke daerah lintang utara melalui

jalur atas. Udara dari bagian lintang selatan tadi mengalir ke utara ikut membawa

mendung yang disebabkan air laut ikut menguap tadi. Kemudian mendung ini

akan berubah menjadi hujan ketika bertemu dengan udara dari lintang selatan

yang bersuhu dingin dan bergerak kencang melalui jalur bawah tadi sehinggan

aakan turun hujan disertai dengan angin yang kencang. Posisi kota malang yang

berada di pulau jawa bagian selatan ini rawan dengan hujan yang disertai dengan

angin yang kencang.

Hujan yang terjadi di kota malang ini dapat menjadi hujan asam yang

disebabkan rekasi air hujan dengan SO2 dan NO2. Menurut Santosa (2005) proses

pemanasan meliputi loncatan listrik, pembakaran bahan bakar minyak dapat

menghasilkan gas pencemar SO2 dan NO2. Pemanasan berupa loncatan listrik

dengan suhu tinggi dapat menghasilkan gas NO2, sedangkan pembakaran bahan

bakar minyak (BBM) terutama menghasilkan gas SO2 dan hanya sedikit sebagai

SO3. Sulfur dioksida (SO2) yang berasal dari proses pembakaran bahan bakar fosil

(batu bara dan minyak bumi) dan oksida nitrogen (NOx) hasil buangan kendaraan

bermotor dapat menimbulkan gangguan bau, gangguan dalam sistem pernafasan

manusia dan menghambat pertumbuhan tanaman. Pada keadaan kelembaban

tinggi SO2 dapat membentuk asam sulfat yang sifatnya sangat korosif pada

berbagai benda –benda logam. Gas-gas polutan ini dapat bereaksi dengan uap air

maupun air hujan dan menghasilkan asam sulfat dan asam nitrat (Sutamihardja,

1986).

11

Page 15: fisika lingkungan- Hujan Asam

Data tingkat keasaman (pH) curah hujan pada bulan juni 2013 di atas,

hujan di daerah malang telah masuk pada katagori hujan asam, karena pH nya

dibawah pH hujan normal (5.6). Peningkatan hujan asam di kota malang menjadi

semakin parah disebabkan aktivitas penduduk kota malang. Emisi pembakaran

BBM yang dapat mengakibatkan emisi SO2 diperparah dengan penambahan

jumlah kendaraan bermotor yang semakin besar. Hal ini semakin diperparah

dengan semakin kerapnya terjadi kemacetan di jalan raya yang dapat

menyebabkan emisi SO2 semkian tinggi.

4. Kesimpulan

Hujan asam merupakan salah satu fenomena alam yang sangat

berpengaruh terhadap kelestarian makhluk hidup dan lingkungan. Hujan asam

adalah hujan dengan pH air kurang dari 5,7. Hujan asam biasanya terjadi karena

adanya peningkatan kadar asam nitrat dan sulfat dalam polusi udara. Hal ini

biasanya terjadi karena peningkatan emisi sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen

oksida (NOx) di atmosfer.

12

Page 16: fisika lingkungan- Hujan Asam

Hujan asam dapat dapat terjadi karena faktor alam dan faktor manusia.

Dalam intensitas rendah hujan asam bermanfaat untuk menanggulangi pemanasan

global, namun karena aktifitas manusia khususnya dalam bidang industri dan

transportasi yang semakin lama semakin berkembang pesat menyebabkan hujan

asam intensitas tinggi yang berakibat pada kerusakan lingkungan, selain itu juga

dapat berakibat fatal pada kesehatan jika mengenai manusia. Oleh karenanya

diperlukan pencegahan untuk mengurangi fenomena hujan asam agar kelestarian

lingkungan dapat terjaga.

13

Page 17: fisika lingkungan- Hujan Asam

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Hujan Asam; Penyebab dan Proses Pembentukannya. http://younggeomorphologys.wordpress.com/2011/01/15/hujan-asam-penyebab-dan-proses-pembentukannya/ (diakses tanggal 17 November 2013)

Anonim. 2013. Bahaya Hujan Asam. http://note-why.blogspot.com/2013/01/bahaya-hujan-asam.html (diakses tanggal 17 November 2013)

http://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/Klimatologi/Informasi_Kimia_Air_Hujan.bmkg

http://id.wikipedia.org/wiki/Hujan_asam

http://tipspedia.net/artikel-hujan-asam

Nadhifah, Farah. 2013. Pengertian dan Ciri-ciri Hujan Asam. http://green.kompasiana.com/polusi/2013/05/12/pengertian-dan-ciri-ciri-hujan-asam-559174.html (diakses 17 November 2013)

Sumahamijaya, Inra. 2009. Hujan Asam Menghancurkan Bumi. http://majarimagazine.com/2009/03/hujan-asam-mencegah-global-warming-menghancurkan-bumi/ (diakses tanggal 17 November 2013)

14