Fisika Dasar 2 (LAP.B-5)
-
Upload
santi-indriyani -
Category
Documents
-
view
122 -
download
7
description
Transcript of Fisika Dasar 2 (LAP.B-5)
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA DASAR II
PERCOBAAN B5
LENSA
I. Maksud dan Tujuan
1. Menentukan jarak fokus lensa.
2. Menentukan panjang kawat wolfram lampu pijar.
3. Mengenal aberasi, ke dalam medan (depth of field) dan pengaruh
diafragma.
II. Teori Dasar
Misalkan jarak antara benda dan layar sama dengan D. Jika sebuah
lensa yang berjarak fokus f ditempatkan di antara benda dan layar,
maka ada dua kedudukan lensa yang dapat memberikan bayangan
tegas pada layar. Asalkan D lebih besar dari pada 4f. Misalkan s1, s1’,
s2’ berturut – turut adalah jarak benda dan bayangan pada dua
kedudukan lensa, dan d adalah jarak antara dua kedudukan lensa.
Oleh karena itu, titik benda P dan titik bayangan P’ adalah titik –
titik yang berpautan (conjugate point), maka jelaslah bahwa :
s1 = s2’ ………………… (1)s2 = s1’ ………………… (2)
Dari gambar jelas :D = s1 + s1’ ………………… (3)d = s2 – s1 ………………… (4)
Dari persamaan - persamaan (2), (3) dan (4) didapat :
D - ds1 = ……………… (5)
2
D + ds1’ = ……………… (6)
2
Dengan menggunakan persamaan – persamaan (5), (6) dan persamaan
lensa bentuk Gauss.
1 1 1 + = ……………… (7) s s’ f Didapat :
Fisika Dasar II 1
D2 – d2 f = ………………… (8) 4D
dari persamaan (7) didapat : ss’
f = …………………… (9) s + s’ dan,
s’f = ………………… (10) t - m
dimana besar bayangan s’
m = = besar benda s
m dapat disebut juga pembesaran lensa.
Persamaan lensa bentuk Gauss ditentukan dengan syarat bahwa sinar
– sinarnya paraksial. Jika syarat ini tidak dipenuhi maka akan terjadi
abrasi.
Dari reori di atas jelas bahwa palaing sedikit ada 3 metode dengan
menentukan jarak fokus suatu lensa, yaitu dengan menggunakan
persamaan – persamaan (8), (9) dan (10). Metode yang terbaik di
antara ketiga metode di atas adalah dengan menggunakan persamaan
(8), karena metode ini hanya menyangkut pengukuran D dan d tanpa
memerlukan diketahuinya letak optik lensa. Dalam percobaan ini jarak
fokus lensa akan ditentukan dengan 3 metoda. Dalam penentuan jarak
fokus, sebagai benda, digunakan celah berbentuk anak panah yang
disinari cahaya lampu pijar yang tidak kelihatan kawat wolframnya.,
bayangan nyata yang terbentuk akan ditangkap oleh layar.
III. Alat – alat
1. Dua lensa positif dengan jarak fokus yang berlainan.
2. Satu lensa negatif.
3. Celah berbentuk anak panah.
4. Dua lampu pijar.
5. Layar.
6. Mistar plastik.
7. Diafragma.
8. Bangku optik kayu beserta meteran gulung.
Fisika Dasar II 2
9. Kasa kawat atau kaca bergaris – garis.
IV. Cara Kerja
A. Penentuan jarak fokus dua lensa positif
Melakukan percobaan yang sesuai dengan metode yang
menggunakan persamaan (8), (9) dam (10) secara bersamaan,
yaitu dengan mencatat kedudukan benda dan bayangan dimana
bayangannya paling tegas. Melakuakan percobaan ini beberapa kali
dengan harga D yang berlainan untuk lensa positif (+) yang jarak
fokusnya terpanjang (=f+) dan lensa positif (++) yang jarak
fokusnya terpendek (=f++).
B. Penentuan jarak fokus lensa gabungan
Meletakkan dua lensa positif yang digunakan di A sampai
bersinggungan. Kemudian melakukan percobaan seperti di A.
C. Penentuan jarak fokus lensa negatif
Di sini dilakukan percobaan dengan metode yang menggunakan
persamaan (9). Sinar dari benda difokuskan pada layar oleh lensa
positif (++). Mencatat kedudukan benda, lensa dan layar.
Meletakkan lensa negatif di antara lensa positif dan layar, kemudian
bayangan yang terbentuk ditangkap oleh layar dengan mengubah
kedudukan layar. Layar harusdidekatkan atau dijauhkan terhadapa
lensa negatif.
Mencatat kedudukan lensa negatif dan layar. Mengulangi
percobaan ini beberapa kali untuk beberapa kedudukan lensa
positif yang berlainan.
D. Penentuan panjang kawat wolfram lampu pijar
Menggunakan lampu pijar sebagai benda dan salah satu lensa
positif. Melakukan percobaan yang sesuai dengan metode yang
menggunakan persamaan (1). Mengulangi percobaan ini beberapa
kali untuk harga s yang berlainan.
Fisika Dasar II 3
V. Data Pengamatan
Kondisi ruang Awal Percobaan Akhir Percobaan Satuan
1. Temperatur + 0,5 + 0,5 0 C
2. Kelembaban + 0,5 + 0,5 %
3. Tekanan udara + 0,01 + 0,01
VI. Diskusi
Dari hasil percobaan yang didapat, kemungkinan terjadi
kesalahan – kesalahan yang disebabkan oleh :
Kesalahan paralaks
Kurang teliti dalam melakukan pengukuran.
Pengamatan yang kurang teliti dalam melihat bayangan yang tegas
pada layar.
Kesalahan pada penempatan lensa.
VII. Kesimpulan
Dari data hasil pecobaan dan perhitungan di atas, dapat
disimpulkan bahwa :
a. Fokus dari :
Lensa positif (+) = 33,91 + 0,0163 cm
Lensa positif (++) = 15,08 + 0,0182 cm
Lensa gabungan = 10,91 + 0,0260 cm
Lensa negatif (-) = 11,18 + 0,0270 cm
b. Panjang kawat wolfram = 7,61 + 0,01535 cm
VIII. Daftar Pustaka
Buku Penuntun Praktikum Fisika Dasar II, STTT. Bandung.
Fisika Dasar II 4
Fisika 3B. Marthen Kanginan. Erlangga. Jakarta.
Fisika Dasar II 5