Fisika - novianafadilah.weebly.com

34
Fisika Kode Google Classroom: 2k7cj65

Transcript of Fisika - novianafadilah.weebly.com

Fisika Kode Google Classroom:

2k7cj65

Besaran dan Pengukuran

β€’ Segala sesuatu yang dapat diukur dengan alat ukur dan dinyatakan dalam angka

Besaran

β€’ Sesuatu yang digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran Satuan

Besaran

Besaran Pokok

Besaran yang satuannya telah

ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain.

Besaran Turunan

Besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran

pokok. Contoh: luas, kecepatan, gaya, massa jenis,

usaha, tekanan

Jarak, lebar, tinggi, perpindahan,

posisi, sisi, jari-jari, termasuk

besaran pokok (panjang)

No. Besaran Pokok SI Lambang

Satuan

1. Panjang meter m

2. Massa kilogra

m

kg

3. Waktu sekon s

4. Suhu Kelvin K

5. Kuat arus Ampere A

6. Intensitas

Cahaya

Kandela Cd

7. Jumlah Zat mol mol

Besaran-besaran yang tidak

terdapat dalam besaran pokok

termasuk dalam besaran turunan

Satuan

Satuan Baku

Satuan yang telah didefinisikan, yang bila

digunakan untuk mengukur, hasil

pengukurannya selalu tetap untuk semua orang.

Contoh: centimeter

Satuan tidak baku

Satuan yang tidak standar. Contoh:

depa, jengkal, langkah

Satuan Sistem Internasional (SI) merupakan satuan sistem

perjanjian internasional yang diakui oleh semua negara

Awalan dalam SI

Awalan Penulisan

mili (m) 10βˆ’3

mikro (πœ‡) 10βˆ’6

nano (n) 10βˆ’9

piko (p) 10βˆ’12

kilo (k) 103

mega (M) 106

giga (G) 109

tera (T) 1012

Besaran dan dimensi

Dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran tersebut tersusun dari

besaran-besaran pokoknya

No. Besaran Pokok SI Lambang

Dimensi

1. Panjang meter (m) 𝐿

2. Massa kilogram (kg) 𝑀

3. Waktu sekon (s) 𝑇

4. Suhu Kelvin (K) πœƒ

5. Kuat arus Ampere (A) 𝐼

6. Intensitas Cahaya Kandela (Cd) 𝐽

7. Jumlah Zat mol (mol) 𝑁

Contoh soal

Tentukan dimensi dari besaran:

a. Luas

b. Kecepatan

c. Percepatan

d. Gaya

e. Usaha

a. Luas (L)

L = panjang x lebar

= 𝐿 𝐿

= 𝐿 2

b. Kecepatan (v)

v = π‘π‘’π‘Ÿπ‘π‘–π‘›π‘‘π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘›

π‘€π‘Žπ‘˜π‘‘π‘’

= 𝐿

𝑇

= 𝐿 𝑇 βˆ’1

c. Percepatan (a)

a = π‘˜π‘’π‘π‘’π‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘›

π‘€π‘Žπ‘˜π‘‘π‘’

= 𝐿 𝑇 βˆ’1

𝑇

= 𝐿 𝑇 βˆ’1 𝑇 βˆ’1 = 𝐿 𝑇 βˆ’2

Lihat dimensi kecepatan di

jawaban b

d. Gaya (F)

F = massa x percepatan

= 𝑀 x 𝐿 𝑇 βˆ’2

= 𝑀 𝐿 𝑇 βˆ’2

e. Usaha (W)

W = gaya x perpindahan

= 𝑀 𝐿 𝑇 βˆ’2 x 𝐿

= 𝑀 𝐿 2 𝑇 βˆ’2

Lihat dimensi percepatan di

jawaban c

Lihat dimensi gaya

di jawaban d

Dimensi Besaran Turunan

Notasi ilmiah

Hasil pengukuran dalam bentuk notasi ilmiah:

dengan

a = angka penting (1 ≀ π‘Ž < 10)

10n = orde besar

Note:

Di depan koma hanya ada satu angka

Tanda koma pindah ke kiri, n bernilai positif

Tanda koma pindah ke kanan, n bernilai negatif

Contoh Soal:

Nyatakan bilangan berikut ke dalam bentuk notasi ilmiah!

1. 7.000 = 7 x 103

2. 87.000.000 = 8,7 x 107

3. 0,0009 = 9 x 10-4

4. 0,000000789 = 7,89 x 10-7

a x 10n

Angka Penting

β€’ Semua angka bukan nol adalah angka penting

Contoh: 74 terdiri dari 2 angka penting

5,61 terdiri dari 3 angka penting

β€’ Angka nol yang terletak diantara dua angka bukan nol termasuk angka penting

Contoh: 703 terdiri dari 3 angka penting

6,038 terdiri dari 4 angka penting

β€’ Semua angka nol di sebelah kanan angka bukan nol merupakan angka penting,

kecuali ada penjelasan lain (tanda garis bawah)

Contoh:176.000 terdiri dari 6 angka penting

176.000 terdiri dari 5 angka penting

Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil

pengukuran yang terdiri angka eksak (angka yang pasti

terbaca pada alat ukur) dan satu angka terakhir yang

ditaksirkan

Angka Penting

β€’ Semua angka nol pada angka desimal dan terletak di sebelah kanan dan kiri

tanda koma bukan angka penting

Contoh: 0,000000750 terdiri dari 3 angka penting

0,0034 terduru dari 2 angka penting

β€’ Semua angka nol di belakang angka bukan nol yang terakhir tetapi di belakang

tanda desimal adalah angka penting

Contoh: 8,0500 terdiri dari 5 angka penting

Angka Taksiran

16,2 π‘π‘š

Angka

eksak Angka taksiran

Terdiri dari 3 angka penting

Aturan Pembulatan

Pembulatan ke atas

Dilakukan untuk angka yang lebih atau sama dengan lima

Contoh:

1. 87,235 β‰ˆ 87,24 β‰ˆ 87,2 β‰ˆ 87

2. 16,814 β‰ˆ 16,81 β‰ˆ 16,8 β‰ˆ 17

3. 17,06 β‰ˆ 17,1 β‰ˆ 17

4. 12,7 β‰ˆ 13

Pembulatan ke bawah

Dilakukan untuk angka yang kurang dari lima

Operasi Angka Penting

Penjumlahan dan pengurangan

Hasil penjumlahan dan pengurangan angka penting hanya megandung satu angka taksiran.

Contoh:

1. 34,73 + 19,6 =

2. 12,34 + 56,782 + 24,5 =

Operasi Angka Penting

Perkalian dan Pembagian

Jumlah angka penting dari hasil mengikuti jumlah angka penting tersedikit.

Contoh:

1. 3,02 x 4,5 =

2. 12,34 : 4,5 =

Alat ukur

Alat ukur Panjang

Alat ukur panjang

Mistar Jangka sorong

Mikrometer sekrup

No. Alat Ukur Panjang Skala Terkecil

1. Mistar 0,1 cm

2. Jangka Sorong 0,01 cm

3. Mikrometer Sekrup 0,001 cm

Ketelitian atau angka ketidakpastian (βˆ†π‘₯)

βˆ†π‘₯ =1

2π‘₯π‘ π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘˜π‘’π‘π‘–π‘™

Hasil pengukuran besaran dilaporkan

sebagai:

π‘₯ = π‘₯0 Β± βˆ†π‘₯

Mistar (penggaris)

Penggaris memiliki tingkat ketelitian

hingga 1 mm = 0,1 cm

𝐿 = 2,5 Β± 0,05 π‘π‘š βˆ†π‘™ =1

2π‘₯π‘ π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘˜π‘’π‘π‘–π‘™

βˆ†π‘™ =1

2π‘₯ 0,1π‘π‘š

βˆ†π‘™ = 0,05 π‘π‘š

Alat Ukur

Panjang

Skala

Terkecil

Ketelitian/angk

a

ketidakpastian

Mistar 1 mm = 0,1

cm

0,5 mm = 0,05

cm

Jangka sorong

Berfungsi untuk:

1. Mengukur diameter dalam

2. Mengukur diameter luar

3. Mengukur kedalaman

Alat Ukur

Panjang

Skala Terkecil Ketelitian/angka

ketidakpastian

Jangka

sorong

0,1 mm = 0,01

cm

0,05 mm = 0,005

cm

Jangka sorong

Jangka sorong memiliki tingkat ketelitian yang berbeda. Ada yang 0,1 mm, 0,05 mm, dan 0,02 mm. Perbedaan terlihat dari jumlah skala pada rahang nonius.

Contoh jika memiliki 10 skala, memiliki ketelitian 1 mm

10 = 0,1 mm = 0,01 cm.

Skala terkecil

0,01 cm Skala terkecil

0,005 cm

Skala terkecil

0,002 cm

Cara membaca jangka sorong

Skala utama = 2,1 cm

Skala nonius = 3 x 0,01=0,03 cm +

2,13 cm

𝐿 = 2,13 Β± 0,005 π‘π‘š

Skala terkecil 0,01 cm

Skala utama = 4,7 cm

Skala nonius = 4 x 0,01=0,04 cm +

4,74 cm

𝐿 = 4,74 Β± 0,005 π‘π‘š

Skala terkecil 0,01 cm

Skala utama = 3,2 cm

Skala nonius = 13 x 0,005 = 0,065 cm +

3,265 cm

Skala terkecil 0,005 cm (Cara 1)

3,2 cm 0,065 cm

Skala utama = 3,2 cm

Skala nonius = 6,5 x 0,01 = 0,065 cm +

3,265 cm

Skala terkecil 0,005 cm (Cara 2)

Mikrometer sekrup

β€’ Alat ukur panjang yang paling teliti

β€’ Mengukur benda hingga panjang 25 mm

β€’ Digunakan untuk mengukur tebal benda yang berbentuk pelat, lembaran, atau mengukur diameter kawat.

Alat Ukur Panjang Skala Terkecil Ketelitian/angka

ketidakpastian

Mikrometer Sekrup 0,01 mm = 0,001

cm

0,005 mm = 0,0005

cm

Cara membaca mikrometer sekrup

Skala utama = 4,5 mm

Skala nonius = 38 x 0,01 = 0,38 mm +

4,88 mm 𝐿 = 4,88 Β± 0,005 π‘šπ‘š

Skala utama = 6,5 mm

Skala nonius = 23 x 0,01 = 0,23 mm +

6,73 mm 𝐿 = 6,73 Β± 0,005 π‘šπ‘š

Massa

Neraca dacin Neraca sama lengan

Neraca pasar

Massa

Neraca pegas

(dinamometer)

Neraca digital

Neraca o’hauss

Massa benda = 300 + 90 + 4,6 = 394,6 gram

π‘š = 394,3 Β± 0,05 π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘š

βˆ†π‘š =1

2π‘₯ π‘ π‘˜π‘Žπ‘™π‘Ž π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘˜π‘’π‘π‘–π‘™

βˆ†π‘š =1

2π‘₯ 0,1

βˆ†π‘š = 0,05 π‘”π‘Ÿπ‘Žπ‘š

Waktu

= 3 menit + 42 detik

= (3 x 60) detik + 42 detik

= 180 detik + 42 detik

= 222 detik