Fishbone
-
Upload
ratna-dila -
Category
Documents
-
view
4 -
download
0
description
Transcript of Fishbone
1.1. Menentukan Kemungkinan Penyebab MasalahSetelah dilakukan penetapan prioritas terhadap masalah yang ada,
selanjutnya ditentukan kemungkinan penyebab masalah untuk mendapatkan
penyelesaian masalah yang ada terlebih dahulu. Pada tahap ini dicari apa yang
menjadi akar permasalahan dari setiap masalah yang telah diprioritaskan. Pada
tahap ini, digunakan diagram sebab akibat yang disebut juga dengan diagram
tulang ikan (fishbone diagram/Ishikawa). Dengan memanfaatkan pengetahuan
dan dibantu dengan data Puskesmas yang tersedia dapat disusun berbagai
penyebab masalah secara teoritis.
Penyebab masalah dapat timbul dari bagian input maupun proses.
Input yaitu sumber daya atau masukan yang diperlukan oleh suatu sistem.
Sumber daya sistem adalah: (Azwar Azrul, 1996).
Man : Sumber daya manusia
Money : Dana
Material : Sarana
Method : Cara
Proses adalah semua kegiatan sistem untuk mengubah input menjadi
output. Pada proses, menurut George R. Terry, terdiri dari :
Planning (perencanaan) :
Sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan
organisasi, sampai dengan menetapkan alternatif kegiatan
untuk mencapainya.
Organizing (pengorganisasian) :
Rangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun
semua sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh organisasi dan
memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan
organisasi.
Actuating (panggerak pelaksanaan):
Proses bimbingan kepada staf agar mereka mampu
bekerja secara optimal menjalankan tugas-tugas pokoknya
1
sesuai dengan keterampilan yang telah dimiliki, dan dukungan
sumber daya yang tersedia.
Controlling (monitoring):
Proses untuk mengamati secara terus-menerus
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah
disusun dan mengadakan koreksi jika terjadi penyimpangan.
Berikut ini adalah prioritas masalah yang akan ditetapkan penyebab
masalahnya dengan menggunakan fishbone diagram/Ishikawa:
1. Cakupan imunisasi polio 1 pada bayi di wilayah kerja Puskesmas
Kelurahan Cilincing I pada periode Januari – Agustus 2014 sebesar
309,2% berada di atas target yaitu 63,3% dengan score 371.
2. Cakupan imunisasi BCG pada bayi di wilayah kerja Puskesmas
Kelurahan Cilincing I pada periode Januari – Agustus 2014 sebesar
269,8% berada di atas target yaitu 63,3% dengan score 324.
3. Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada bayi di wilayah kerja Puskesmas
Kelurahan Cilincing I periode Januari – Agustus 2014 sebesar 249,8%
berada di atas target yaitu 63,3% dengan score 318.
4. Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada bayi di wilayah kerja Puskesmas
Kelurahan Cilincing I periode Januari – Agustus 2014 sebesar 233,9%
berada di atas target yaitu 60% dengan score 301.
1.2. Menentukan penyebab masalah yang paling dominanPada tahap ini adalah menentukan penyebab masalah yang dominan.
Dari empat prioritas masalah yang ada, dengan menggunakan metode
Ishikawa atau lebih dikenal dengan fishbone (diagram tulang ikan) dan telah
dikonfirmasi dengan data yang ada, ditemukanlah akar penyebab masalah
(yang terdapat pada lingkaran). Dari sekian banyak akar penyebab masalah
yang telah ditemukan, dapat dicari akar penyebab masalah yang paling
dominan. Akar penyebab masalah yang paling dominan adalah akar penyebab
masalah yang apabila diselesaikan maka secara otomatis sebagian besar
2
masalah dapat dipecahkan. Penentuan akar penyebab masalah yang paling
dominan adalah melalui cara diskusi, argumentasi, justifikasi dan pemahaman
program yang cukup.
Menggunakan gambar diagram tulang ikan (fishbone) dapat diketahui
akar penyebab masalah yang paling dominan dalam program imunisasi dasar
di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cilincing periode Januari – Agustus
2014.
2.3.1 Kemungkinan penyebab masalah dengan menggunakan fishbone
(diagram tulang ikan) pada cakupan imunisasi polio 1 pada bayi di
wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Cilincing I pada periode Januari
– Agustus 2014 sebesar 309,2% berada di atas target yaitu 63,3%
dengan score 371
Akar penyebab masalah yang di temukan pada input adalah :
1. Kurangnya penerimaan petugas kesehatan baru di puskesmas
(Man).
2. Pelatihan dari suku dinas kesehatan tidak rutin diadakan (Money)
3. Kurangnya pengawasan oleh kepala Puskesmas (Material)
4. Tidak adanya penyuluhan tentang wilayah kerja Puskesmas
(Method)
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah :
1. Petugas kesehatan yang terkait tidak memahami program
sepenuhnya (Planning)
2. Petugas dianggap telah mengerti dengan tugasnya masing - masing
(Organizing)
3. Tidak adanya petugas yang melakukan pendataan secara langsung
(Actuating)
4. Tidak adanya pengawasan secara berkala terhadap kinerja program
(Controlling)
5. Kurangnya penyuluhan secara merata mengenai imunisasi oleh
petugas kesehatan (Environtment)
3
Dari sembilan akar penyebab masalah diatas, dipilih tiga akar
penyebab masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi,
observasi langsung juga pemahaman yang cukup. Tiga akar penyebab
masalah yang paling dominan tersebut adalah :
1. Kurangnya penerimaan petugas kesehatan baru di puskesmas
2. Tidak adanya penyuluhan tentang wilayah kerja Puskesmas
3. Petugas dianggap telah mengerti dengan tugasnya masing – masing
4. Tidak adanya pengawasan secara berkala terhadap kinerja program
4