Firework

18
Fireworks adalah kelas perangkat piroteknik peledak yang digunakan untuk tujuan estetika , budaya , dan agama . Sebuah acara kembang api ( juga disebut pertunjukan kembang api atau kembang api ) adalah tampilan dari efek yang dihasilkan oleh perangkat kembang api . Fireworks kompetisi juga rutin diselenggarakan di sejumlah tempat . Fireworks mengambil banyak bentuk untuk menghasilkan empat efek primer : ( . Confetti misalnya) kebisingan, cahaya , asap dan bahan mengambang Mereka mungkin dirancang untuk membakar dengan api dan percikan banyak warna , biasanya merah, oranye , kuning , hijau , biru , ungu , perak dan emas . Menampilkan yang umum di seluruh dunia dan merupakan titik fokus dari banyak budaya dan agama [ 1 ] perayaan . Dokumentasi paling awal kembang api tanggal kembali ke abad ke-7 Cina, di mana mereka diciptakan . Kembang api yang digunakan untuk mengiringi banyak perayaan . Ini adalah bagian dari budaya China dan memiliki asal- usulnya di sana; akhirnya menyebar ke budaya dan masyarakat lainnya . [ 2 ] peristiwa penting dan perayaan seperti Festival Musim Semi ( Tahun Baru Cina ) dan Festival Pertengahan Musim Gugur dan masih kalanya kembang api dijamin pemandangan . China adalah produsen terbesar dan pengekspor kembang api di dunia. [ 3 ] Kembang api umumnya diklasifikasikan ke mana mereka tampil , baik sebagai tanah atau kembang api udara .

description

fireworks

Transcript of Firework

Page 1: Firework

Fireworks adalah kelas perangkat piroteknik peledak yang digunakan untuk tujuan estetika , budaya , dan agama . Sebuah acara kembang api ( juga disebut pertunjukan kembang api atau kembang api ) adalah tampilan dari efek yang dihasilkan oleh perangkat kembang api . Fireworks kompetisi juga rutin diselenggarakan di sejumlah tempat . Fireworks mengambil banyak bentuk untuk menghasilkan empat efek primer : ( . Confetti misalnya) kebisingan, cahaya , asap dan bahan mengambang Mereka mungkin dirancang untuk membakar dengan api dan percikan banyak warna , biasanya merah, oranye , kuning , hijau , biru , ungu , perak dan emas . Menampilkan yang umum di seluruh dunia dan merupakan titik fokus dari banyak budaya dan agama [ 1 ] perayaan .

Dokumentasi paling awal kembang api tanggal kembali ke abad ke-7 Cina, di mana mereka diciptakan . Kembang api yang digunakan untuk mengiringi banyak perayaan . Ini adalah bagian dari budaya China dan memiliki asal-usulnya di sana; akhirnya menyebar ke budaya dan masyarakat lainnya . [ 2 ] peristiwa penting dan perayaan seperti Festival Musim Semi ( Tahun Baru Cina ) dan Festival Pertengahan Musim Gugur dan masih kalanya kembang api dijamin pemandangan . China adalah produsen terbesar dan pengekspor kembang api di dunia. [ 3 ]

Kembang api umumnya diklasifikasikan ke mana mereka tampil , baik sebagai tanah atau kembang api udara . Dalam kasus terakhir mereka dapat memberikan propulsi sendiri ( meroket ) atau ditembak ke udara oleh mortar ( shell udara ) . Fitur yang paling umum dari kembang api adalah kertas atau karton tabung atau casing diisi dengan bahan yang mudah terbakar , sering bintang piroteknik . Sejumlah tabung ini atau kasus sering dikombinasikan sehingga membuat , ketika dinyalakan , berbagai macam bentuk berkilau , sering dengan berbagai warna . Meroket adalah bentuk umum dari kembang api , meskipun skyrockets pertama digunakan dalam perang . Teknologi roket tersebut juga telah digunakan untuk pengiriman mail dengan roket dan digunakan sebagai penggerak untuk model sebagian roket . Shell udara adalah tulang punggung layar udara komersial saat ini. Sebuah versi yang lebih kecil untuk digunakan konsumen dikenal sebagai bola festival di Amerika Serikat . Ada juga kembang api tanah yang , sementara kurang

Page 2: Firework

populer daripada kembang api udara , dapat menghasilkan berbagai bentuk , seperti memutar lingkaran , bintang dan bola 3D .

Bagaimana kembang api bisa berwarna-warni

Kembang api umumnya terbuat dari kertas atau tanah liat berbentuk silinder atau

bola. Kembang api berbentuk silinder didalamya kemungkinan terdapat silinder-

silinder kertas lagi, dan disusun sedemikian rupa sehingga apabila kembang api

tersebut disulut maka akan diperoleh bentuk, warna, dan suara yang diinginkan

Komposisi Kembang Api

Terdapat 5 komposisi utama kembang api yaitu: Binder, Oksidator, Reduktor, Agen

Pemberi Warna, dan Regulator. Fungsi masing-masing dijelaskan sebagai berikut:

Binder

Binder berfungsi untuk agen pengikat sehingga seluruh bahan pembuat kembang

api dapat dijadikan campuran berbentuk pasta. Binder yang sering dipergunakan

adalah dextrin.

Regulator

Logam biasanya ditambahkan untuk mengatur kecepatan terjadinya reaksi pada

kembang api. Semakin besar luas permukaan logam maka semakin cepat reaksi

akan berlangsung.

Fuel

Karbon atau thermit umumnya dipakai sebagai fuel pada kembang api. Fuel akan

melepaskan elektron pada oksidator. Menyebabkan oksidator tereduksi, selama

proses ini berlangsung maka akan terjadi ikatan antara fuel dan oksigen membentuk

produk yang lebih stabil, peristiwa pembakaran ini hanya memerlukan sedikit energi

agar reaksinya berlangsung, dan ketika proses pembakaran dimulai maka akan

dihasilkan energi yang cukup banyak untuk melelehkan dan menguapkan material

lain sehingga terjadi percikan api yang menyebabkan terbentuknya cahaya

kembang api.

Oksidator

Oksidator diperlukan sebagai penghasil oksigen untuk memulai proses pembakaran.

Bahan oksidator yang dipakai biasanya dari golongan nitrat, klorat, ataupun

Page 3: Firework

perklorat. Awalnya nitrat dipakai sebagai bahan oksidator dan senyawa yang sering

dipakai adalah kalium nitrat. Penguraian kalium nitrat adalah sebagai berikut:

Quote:2 KNO3 -> K2O + N2 + 2.5 O2

Tidak semua oksigen dari KNO3 diubah menjadi oksigen, dan reaksi berjalan tidak

begitu ekstrim sehingga mudah di control. Hal ini menyebabkan nitrat dipakai

sebagai reaksi awal penyulutan kembang api agar kembang api sampai di angkasa.

Untuk mendapatkan reaksi yang ekstrim (dalam arti kecepatan dan menghasilkan

panas yang cukup) maka diperlukan oksidator yang lebih kuat dibandingkan nitrat.

Ingat agar kembang api dapat menghasilkan kilatan cahaya maka kita harus

membuat ion logam agen pemberi warna tereksitasi untuk itulah diperlukan suhu

yang tinggi.

Klorat merupakan oksidator yang lebih baik dibandingkan dengan nirat, reaksi yang

terjadi sangat ekplosif dan menghasilkan suhu yang tinggi selain itu semua oksigen

dalam klorat dapat diubah menjadi oksigen. Memberikan oksigen dengan jumlah

yang cukup untuk proses pembakaran pada kembang api.

Quote:2 KClO3 -> 2KCl + 3 O2

Sayangnya klorat tidak stabil dan diperlukan penanganan khusus dalam proses

pembuatan kembang api, beberapa senyawa klorat dapat meledak ketika dijatuhkan

ke tanah. Oleh sebab itu penggunaan klorat digantikan oleh perklorat. Perklorat

sekarang banyak dipakai pada industri kembag apai karena stabil dan bereaksi

sama ekstrimnya dengan klorat

Quote:KClO4 -> KCl + 2O2

Reduktor

Reduktor bereaksi dengan oksigen yang dihasilkan oleh oksidator membentuk gas

yang bertemperatur tinggi dan mengembang dengan cepat. Reduktor yang dipakai

biasanya adalah belerang dan karbon.

Quote:S + O2 -> SO2

C + O2 -> CO2

Agen Pemberi Warna

Warna kembang api dihasilkan dari pemanasan senyawa logam tertentu. Atom

logam menyerap energi yang dihasilkan dari reaksi oksidator dan reduktor diatas

Page 4: Firework

dan kemudian dia melepaskan energi itu kembali dalam bentuk cahaya dengan

warna tertentu.

Energi yang diserap menyebabkan electron logam melompat dari tingkat energi

standarnya ke tingkat energi yang lebih tinggi, dinamakan dengan istilah tereksitasi

kemudian electron terebut kembali ke tingkat energi semula dengan membebaskan

energi cahaya dengan panjang gelombang tertentu.

Ion logam yang dipakai untuk memberi warna pada kembang api diantaranya

adalah:

Merah:

Garam stronsium atau garam lithium. Contohnya adalah litium karbonat Li2CO3

yang memberikan warna merah dan Stronsium karbonat yang memberikan warna

merah cerah.

Oranye

Garam kalsium contohnya kalsium klorida CaCl2

Kuning

Garam natrium contohnya natrium lorida NaCl. Hijau Garam barium atau senyawa

yang dapat menghasilkan gas Cl2. Contoh garam bariumnya adalah BaCl2.

Biru

Senyawaan tembaga contohnya tembaga(I) klorida CuCl. Ungu

Campuran antara garam stronsium dan garam tembaga. Karena stronsium

memberikan warna merah dan tembaga memberikan warna biru maka campuran

kedua garam ini akan menghasilkan warna ungu.

Putih/Silver

Logam magnesium, titanium, ataupun aluminium.

Mengapa kita selalu melihat percikan kembang api terlebih dahulu kemudian baru

suara ledakkannya?

Hal ini terjadi dikarenakan kecepatan cahaya lebih cepat satu juta kali dibandingkan

dengan kecepatan suara. Jika kamu melihat kembang api yang jaraknya sekitar 1

kilometer dari tanah tempatmu berdiri maka diperlukan sekitar 3 detik untuk

mendengar suara ledakan kembang api setelah kamu melihat percikan cahaya

kembang api tersebut.

Page 5: Firework

Indahnya Kembang Api dan KimianyaKembang api selalu mampu menciptakan warna tampak yang

memberi kesan indah. Warna tersebut tentu saja dihasilkan dari

berbagai komposisi kimia yang terkandung dalam kembang api

yaitu berupa atom (yang bersenyawa) seperti stronsium, kalsium,

lithium, barium dan lain sebagainya.

1.        Stronsium

Stronsium berasal ari kata Strontian, yang merupakan sebuah kota

di Skotlandia.Terdapat 0,03% keberadaannya dalam kerak bumi

yaitu pada mineral selestit (SrSO4) dan strontantit. Pada suhu ruang

stronsium mempunyai wujud padat dan berwarna kuning metalik.

Struktur kristal dari Stronsium sama seperti teman segolongannya

Ca yaitu memiliki struktur kubus pusat muka (fcc) dan faktor

kerapatan per unit sel 0,74. Senyawa stronsium memiliki suatu sifat

karakteristik yakni sukar larut dalam air atau memiliki nilai

kelarutan yang kecil. Cara untuk mengekstraksi stronsium dilakukan

melalui metode elektrolisis, yang sumber utamanya adalah selestit

(SrSO4). Senyawa ini diproses menjadi SrCl2. Sr dapat diperoleh dari

elektrolisis lelehan SrCl2 sebagai berikut:

Katode: Sr2 (l) + 2e-  -> Sr(l)

Anode: 2Cl-(l) -> Cl2(g) + 2e-

Page 6: Firework

Senyawa Sr(NO3)2 digunakan dalam nyala api/suara dan cahaya

merah pada kembang api.

2.       Kalsium

Kalsium berasal dari bahasa latin Calx/calcis yang berarti kapur.

Terdapat 3,4% dan menjadi nomor 5 terbanyak keberadaanya pada

kerak bumi yaitu dalam senyawa karbonat, fosfat, sulfat, dan

fluorida. Senyawa karbonat CaCO3 terdapat dalam kapur, batu

kapur, dan marbel. Kalsium pada suhu ruang akan berwarna putih

metalik. Struktur kristal dari klsium sama seperti stronsium yang

telah disebutkan di atas. Senyawa kalsium memiliki suatu sifat

karakteristik yakni sukar larut dalam air atau memiliki nilai

kelarutan yang kecil. Senyawa CaO(Kalium Oksida) dibuat dari

pemanasan CaCO3, Ca(HCO3)2 (Kalsium hidrogen karbonat) meski

tidak larut dalam air, namun CaCO3 larut dalam asam dan

membentuk Ca(HCO3)2 sedangkan CaSO4 (Kalsium sulfat) ditemukan

di alam sebagai mineral gipsum CaSO4.2H2O. Pemanasan pada suhu

sedikit dia tas 100oC akan mengurangi kadar airnya dan membentuk

plester CaSO2.1/2 H2O -> CaSO4.1/2 H2O + 3/2 H2O(g). Proses

ekstraksinya melalui metode elektrolisis yang sumber utamanya

adalah batu kapur. CaCO3 ini direaksikan dengan HCl untuk

membentuk CaCl2 melalui reaksi:

CaCO3 + 2HCl -> CaCl2 + H2O + CO2

Ca dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan CaCl2 sebagai berikut:

Katode: Ca2 (l) + 2e- -> Ca(l)

Anode: 2Cl-(l) -> Cl2 (g) + 2e-

Sebagi catatan, CaCl2 juga dapat diperoleh sebagai produk samping

dari pembuatan Na2CO3 (dengan proses Solvay). Adapun metode

Page 7: Firework

lainnya yaitu metode reduksi yang dihasilkan dari reduksi CaO oleh

Al atau reduksi CaCl2 oleh Na.

Reduksi CaO Oleh Al : 6CaO + 2Al -> 3Ca + Ca3Al2O6

Reduksi CaCl2 oleh Na : CaCl2 + 2Na -> Ca + 2NaCl.

3.       Lithium

Terdapat 0,0007% di bebatuan beku dalam kerak bumi yaitu pada

spodumene LiAl(SiO3)2. Karakteristik warna nyala lithium adalah

putih metalik/abu-abu, merah. Memiliki struktur kristal yang sama

dengan semua teman segolongannya yaitu stuktur kubus pusat

badab (bcc), dengan faktor kerapatan per unit sel 0,68. Lithium

merupakan logam yang sangat reaktif karena keanggotaannya pada

golongan alkali. Proses ekstraksinya dapat dilakukan melalui

metode elektrolisis yang bersumber dari mineral spodumene

[LiAl(SiO3)3]. Spodumene dipanaskan pada suhu 100oC, lalu

dicampur dengan H2SO4 panas, dan dilarutkan ke air untuk

memperoleh larutan Li2SO4. Kemudian, Li2SO4 direaksikan dengan

Na2CO3 untuk membentuk Li2CO3 yang sukar larut.

Li2SO4+Na2CO3 -> Li2CO3(s) + Na2SO4

Setelah itu, Li2CO3 direaksikan dengan HCl untuk membentuk LiCl.

Li2CO3 + 2HCl -> 2LiCl + H2O + CO2

Li dapat dipeeroleh dari elektrolisis lelehan LiCl sebagai berikut:

Katode: Li+(l) + e- -> Li(l)

Anode: Cl- (l) -> ½ Cl2(g) + e-

Karena titik leleh LiCl tinggi (>600oC), biaya elektrolisis menjadi

mahal. Namun, biaya dapat ditekan dengan cara menambahkan KCl

Page 8: Firework

(55% LiCl dan 45% KCl) yang dapat menurunkan titik leleh menjadi

430oC.

4.      Barium

Berasal daribahsa Yunani barys yang berarti rapat/berat. Terdapat

sekitar 0,04% pada kerak bumi yaitu dalam mineral barritin (BaSO4)

dan witerit (BaCO3). Barium memiliki warna nyala putih metalik,

hijau pucat dengan struktur kristal berupa kubus pusat badan(bcc)

yang faktor kerapatan per unit selnya 0,68. Barium merupakan

salah satu logam reaktif meskipun tidak sereaktif golongsn

tetengganya yaitu alkali. Barium diekstraksi melalui metode

elektrolisis yang bersumber dari barit (BaSO4). Senyawa ini diproses

menjadi BaCl2. Ba dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan

BaCl2 sebagai berikut:

Katode : Ba2+

(l) + 2e- -> Ba(l)

Anode: 2Cl-(l) -> Cl2(g) + 2e-

Dapat pula diperoleh dari metode reduksi BaO oleh Al. Reaksinya

adalah:

6BaO + 2Al -> 3Ba + Ba3Al2O6

Ba(NO3)2 digunakan untuk memberikan warna hijau pada kembang

api.

Jika unsur atau senyawa logam tersebut dipanaskan, maka akan

dihasilkan warna-warna terang yang merupakan karakteristik untuk

setiap logam tersebut. Hal ini dapat dipahami dari struktur atom

sendiri, bahwa atom tersusun dari inti yang dikelilingi oleh elektron-

elektron. Elektron-elektron tersebut berada pada tingkat-tingkat

energi tertentu/diskrit. Apabila atom dipanaskan, elektron dapat

Page 9: Firework

tereksitasi atau pindah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Sewaktu

pemanasan berhenti, elektron tersebut akan kembali ke tingkat

energi awal disertai pancaran cahaya dalam bentuk foton-foton atau

paket-paket energi dengan frekuensi atau panjang gelombang

tertentu yang mempunyai warna tertentu.

Kembang api bila jatuh pada benda yang mudah terbakar dapat

mengakibatkan kebakaran. Kembang api pun mempunyai kontribusi

bagi gangguan kesehatan, polusi udara dan perubahan iklim. 

Komposisi utama kembang api secara umum terdiri dari:

1.             Binder = berfungsi untuk agen pengikat sehingga seluruh

bahan pembuat kembang api dapat dijadikan campuran berbentuk

pasta. Binder yang sering dipergunakan adalah dextrin. 

2.            Oksidator = diperlukan sebagai penghasil oksigen untuk

memulai proses pembakaran. Bahan oksidator yang dipakai

biasanya dari golongan nitrat, klorat, ataupun perklorat. Awalnya

nitrat dipakai sebagai bahan oksidator dan senyawa yang sering

dipakai adalah kalium nitrat. 

3.            Reduktor = bereaksi dengan oksigen yang dihasilkan oleh

oksidator membentuk gas yang bertemperatur tinggi dan

Page 10: Firework

mengembang dengan cepat. Reduktor yang dipakai biasanya adalah

belerang dan karbon. 

4.            Fuel= Karbon atau thermit umumnya dipakai sebagai fuel

pada kembang api . Fuel akan melepaskan elektron pada oksidator.

Menyebabkan oksidator tereduksi, selama proses ini berlangsung

maka akan terjadi ikatan antara fuel dan oksigen membentuk

produk yang lebih stabil, peristiwa pembakaran ini hanya

memerlukan sedikit energi agar reaksinya berlangsung, dan ketika

proses pembakaran dimulai maka akan dihasilkan energi yang

cukup banyak untuk melelehkan dan menguapkan material lain

sehingga terjadi percikan api yang menyebabkan terbentuknya

cahaya kembang api. 

5.            Regulator= Logam biasanya ditambahkan untuk mengatur

kecepatan terjadinya reaksi pada kembang api. Semakin besar luas

permukaan logam maka semakin cepat reaksi akan berlangsung.

Percikan api yang keluar lebih cepat dibandingkan suara

ledakannya. Saat menyulut kembang api kecepatan cahayanya

lebih cepat 1 juta kali dibandingkan dengan kecepatan suara.

Artinya, diperlukan 3 detik untuk mendengar suara ledakannya

setelah melihat percikan cahayanya dalam jarak tembak 1 kilometer

dari permukaan tanah. 

Melihat berbagai bahan kimia yang menjadi campuran dalam

pembuatan kembang api, tentu menimbulkan bahaya bagi manusia

dan lingkungan. Asap dan debu kembang api mengandung sisa-sisa

logam berat dan senyawa-senyawa kimia yang beracun dan

membahayakan kesehatan . Senyawa-senyawa tembaga yang

dipakai untuk menghasilkan warna biru dapat menghasilkan 

dioxin dapat menyebabkan kanker. Tingkat toksisitas residu

kembang api juga ditentukan oleh banyaknya bubuk mesiu yang

Page 11: Firework

digunakan, jenis oxidizer, warna yang dihasilkan dan metode

peluncuran kembang api. Kembang api juga mengandung senyawa

perklorat yang sangat mudah larut dalam air. Bahkan dalam

konsentrasi yang sangat rendah disuplai air minum, perklorat dapat

menghambat pengambilan iodine oleh kelenjar tiroid. Penggunaan

kembang api juga dapat meninggalkan sampah padat dari sisa-sisa

penyalaan kembang api, baik yang mudah maupun yang sukar

terurai. Sampah padat ini akan mengotori perairan maupun

tanah/daratan tempat serpihan- serpihan tersebut jatuh. Kembang

api juga berkontribusi terhadap terjadinya hujan asam

Kandungan Zat Kimia dalam Kembang Api | Tahun Baru 2014 - Tepat hari ini, Rabu, 1 Januari

2014. Awal hari diTahun Baru 2014. Tentunya tadi malam banyak sekali kegiatan dan agenda yang

diadakan banyak orang dalam menyambut tahun baru 2014. Tak terkecuali dengan memeriahkan

malam penyambutan dengan pesta kembang api. Kali ini saya tidak bahas mengenai ramainya

malam tahun baru, namun kita akan belajar mengenai kandunganBahan Kimia dalam kembang api.

Kandungan Zat Kimia dalam Kembang Api

Tahun baru 2014, identik dengan perayaan pesta kembang api. Pernahkah anda terpikir, kandungan

bahan kimia dalam kembang api itu? Mengapa bisa muncul warna yang cerah dengan berbagai

warna? Merah, kuning, putih, hijau dan sebagainya? Bahan kimia apakah itu?

Page 12: Firework

Sodium atau natrium (Na) menghasilkan warna kuning atau warna emas. Barium

(Ba) menghasilkan warna hijau, senyawa tembaga menghasilkan warna biru,

garam stronsium memberikan warna merah dan logam titanium memberikan bunga api berwarna

perak.

Kandungan Zat Kimia dalam Kembang Api | Tahun Baru 2014

Bahan kimia lain yang umum digunakan dalam kembang api adalah karbon yang berfungsi sebagai

bahan bakar, pengoksidasi menghasilkan oksigen untuk proses pembakaran, magnesium berfungsi

untuk meningkatkan kecemerlangan secara keseluruhan dan kecerahan, antimon yang memberikan

efek “gemerlap” dan kalsium yang memperdalam warna.

http://pakiswah.com/pendidikan/kandungan-zat-kimia-dalam-kembang-api-tahun-

baru-2014

Page 13: Firework

Rahasia di balik kembang api. Kembang api adalah suatu hiburan menarik yang mudah sekali ditemukan pada acara tertentu, terutama saat tahun baru. Pada kembang api, terjadi suatu peristiwa kimia yakni pembakaran. Namun sebenarnya ada suatu rahasia kembang api, yaitu di balik keindahan warna-warni api yang ditimbulkan. Mengapa kembang api bisa berwarna-warni?

Cara kerja kembang api

Bahan kimialah yang menyebabkan warna-warna pada kembang api. Untuk

menghasilkan loncatan api dan letupan suara, sebuah oksidator direaksikan dengan

logam seperti magnesium (Mg) atau aluminium (Al) yang dicampur dengan belerang

(S). Reaksi yang ditimbulkan menyebabkan suatu kilatan cahaya akibat terbakarnya

magnesium dengan sangat cepat.

Unsur yang terlibat dalam kembang api

Ada banyak sekali unsur yang terlibat dalam kembang api, terutama digunakan untuk

menimbulkan efek warna. Berikut adalah unsur kimia yang digunakan pada kembang

api.

Aluminium (Al)

Aluminium digunakan untuk menghasilkan warna api perak dan putih berkelap-kelip.

Aluminium merupakan komponen pemberi gemerlap.

Antimon / Stibium (Sb)

Kemegahan kembang api disebabkan karena adanya antimon.

Barium (Ba)

Page 14: Firework

Barium digunakan untuk menghasilkan warna hijau dan dapat membantu menstabilkan

zat volatil (zat yang mudah menguap).

Kalsium (Ca)

Kalsium digunakan untuk memperdalam warna kembang api. Garam kalsium

menghasilkan warna oranye.

Karbon (C)

Karbon merupakan satu dari bahan utama dari serbuk hitam yang mana digunakan

sebagai bahan pembakar pada kembang api. 

Klorin (Cl2)

Klorin merupakan bahan penting pada beberapa oksidator kembang api. Beberapa

garam logam membentuk warna jika bereaksi dengan klorin.

Tembaga (Cu)

Tembaga menghasilkan warna biru pada kembang api.

Besi (Fe)

Besi juga digunakan untuk menghasilkan kilatan cahaya. Pemanasan logam

menentukan warna dari kilatan.

Litium (Li)

Litium adalah logam yang digunakan untuk mencampuri warna merah pada kembang

api. Litium karbonat khususnya yang digunakan untuk pemberi warna.

Magnesium (Mg)

Page 15: Firework

Magnesium terbakar menghasilkan warna putih yang sangat terang. Maka dari itu

magnesium digunakan untuk meningkatkan keindahan kembang api.

Oksigen (O2)

Kembang api membutuhkan oksidator. Oksidator bekerja dengan melepas oksigen.

Fosfor (P)

Fosfor dapat terbakar secara spontan di udara dan menghasilkan kilatan terang di

kegelapan. Fosfor juga digunakan untuk bahan bakar kembang api.

Kalium (K)

Kalium membantu proses oksidasi kembang api. Kalium nitrat, kalium klorat, dan kalium

perklorat adalah oksidator yang penting.

Natrium (Na)

Natrium menghasilkan warna kuning pada kembang api meskipun cahaya yang

dihasilkan terangnya berlebihan.

Belerang (S)

Belerang digunakan untuk pelengkap serbuk hitam, yaitu untuk bahan bakar kembang

api.

Stronsium (Sr)

Gram stronsium menyumbangkan warna merah pada kembang api. Stronsium juga

digunakan untuk menghasilkan keseimbangan warna.

Titanium (Ti)

Page 16: Firework

Logam titanium terbakar dalam bentuk serbuk dan membentuk kilatan perak.

Seng (Zn)

Seng digunakan untuk menghasilkan efek asap pada kembang api

http://www.ilmukimia.org/2012/12/rahasia-di-balik-kembang-api.html?m=1