FINASIM: Apresiasi Atas Profesionalisme - PB PAPDI · PDF filePenilaian makalah bebas oral dan...

12
Highlight KOPAPDI XV Medan Susunan Redaksi: Penanggung Jawab: DR. Dr. Aru. W. Sudoyo, SpPD, K-HOM, FINASIM, FACP *Pemimpin Redaksi: Dr. Ika Prasetya Wijaya, SpPD, K-KV, FINASIM *Bidang Materi dan Editing: Dr. lndra Marki, SpPD, FINASIM; Dr. Agasjtya Wisjnu Wardhana, SpPD, FINASIM; Dr. Alvin Tagor Harahap, SpPD; Dr. Nadia A. Mulansari, SpPD *Koresponden: Cabang Jakarta, Cabang Jawa Barat, Cabang Surabaya, Cabang Yogyakarta, Cabang Sumut, Cabang Semarang, Cabang Padang, Cabang Manado, Cabang Sumbagsel, Cabang Makassar, Cabang Bali, Cabang Malang, Cabang Surakarta, Cabang Riau, Cabang Kaltim, Cabang Kalbar, Cabang Dista Aceh, Cabang Kalselteng, Cabang Palu, Cabang Banten, Cabang Bogor, Cabang Purwokerto, Cabang Lampung, Cabang Kupang, Cabang Jambi, Cabang Kepulauan Riau, Cabang Gorontalo, Cabang Cirebon, Cabang Maluku, Cabang Tanah Papua, Cabang Maluku Utara, Cabang Bekasi, Cabang Nusa Tenggara Barat, Cabang Depok, Cabang Bengkulu, Cabang Sulteng *Sekretariat: sdr. M. Muchtar, sdr. Husni, sdr. M. Yunus, sdri. Oke Fitia, sdri. Anindya Yustikasari *Alamat: PB PAPDI, Gedung ICB Bumiputera, Ground Floor 2B, Jl. Probolinggo No. 18, Gondangdia, Menteng, Jakarta 10350. Telp. (021) 2300818, Fax. (021) 2300588, 2300755; SMS 085695785909; Email: [email protected]; Website: www.pbpapdi.org 14 Desember 2012 FINASIM: Apresiasi Atas Profesionalisme Dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM Pencinta Kopi yang Dinamis FINASIM: Apresiasi Atas Profesionalisme Dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM Pencinta Kopi yang Dinamis

Transcript of FINASIM: Apresiasi Atas Profesionalisme - PB PAPDI · PDF filePenilaian makalah bebas oral dan...

Page 1: FINASIM: Apresiasi Atas Profesionalisme - PB PAPDI · PDF filePenilaian makalah bebas oral dan poster ma- ... kit jantung terapi sel punca berkembang ... utama gagal jantung kongestif

Highlight KOPAPDI XV Medan

Susunan Redaksi: Penanggung Jawab: DR. Dr. Aru. W. Sudoyo, SpPD, K-HOM, FINASIM, FACP *Pemimpin Redaksi: Dr. Ika Prasetya Wijaya, SpPD, K-KV, FINASIM *Bidang Materi dan Editing: Dr. lndra Marki, SpPD, FINASIM;Dr. Agasjtya Wisjnu Wardhana, SpPD, FINASIM; Dr. Alvin Tagor Harahap, SpPD; Dr. Nadia A. Mulansari, SpPD *Koresponden: Cabang Jakarta, Cabang Jawa Barat, Cabang Surabaya, Cabang Yogyakarta, Cabang Sumut, CabangSemarang, Cabang Padang, Cabang Manado, Cabang Sumbagsel, Cabang Makassar, Cabang Bali, Cabang Malang, Cabang Surakarta, Cabang Riau, Cabang Kaltim, Cabang Kalbar, Cabang Dista Aceh, Cabang Kalselteng, CabangPalu, Cabang Banten, Cabang Bogor, Cabang Purwokerto, Cabang Lampung, Cabang Kupang, Cabang Jambi, Cabang Kepulauan Riau, Cabang Gorontalo, Cabang Cirebon, Cabang Maluku, Cabang Tanah Papua, Cabang MalukuUtara, Cabang Bekasi, Cabang Nusa Tenggara Barat, Cabang Depok, Cabang Bengkulu, Cabang Sulteng *Sekretariat: sdr. M. Muchtar, sdr. Husni, sdr. M. Yunus, sdri. Oke Fitia, sdri. Anindya Yustikasari *Alamat: PB PAPDI, GedungICB Bumiputera, Ground Floor 2B, Jl. Probolinggo No. 18, Gondangdia, Menteng, Jakarta 10350. Telp. (021) 2300818, Fax. (021) 2300588, 2300755; SMS 085695785909; Email: [email protected]; Website: www.pbpapdi.org

14 Desember 2012

FINASIM: Apresiasi Atas ProfesionalismeDr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV, FINASIMPencinta Kopi yang Dinamis

FINASIM: Apresiasi Atas ProfesionalismeDr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV, FINASIMPencinta Kopi yang Dinamis

Page 2: FINASIM: Apresiasi Atas Profesionalisme - PB PAPDI · PDF filePenilaian makalah bebas oral dan poster ma- ... kit jantung terapi sel punca berkembang ... utama gagal jantung kongestif

Halo INTERNIS Highlight KOPAPDI XV Medan

2 14 Desember 2012

Horas,

Selamat jumpa para sejawat Internis dalam Halo Internis edisiJum’at kita menyajikan hasil pelaksanaan Konvokasi FINASIMdi Hotel Santika Dyandra yang dihadiri oleh Bpk Drs HM Jusuf

Kalla yang memberikan Utoyo Sukaton Plenary Lecture. SidangKomisi mulai berjalan yang membahas sesuai bidang yaitu 1 sam-pai dengan 5 dan diselesaikan dalam pleno sampai malam hari.Bidding KOPAPDI dan KONKER PAPDI sesuai peminat dari bebe-rapa cabang PAPDI berjalan lancar. Sementara simposium danworkshop berjalan sesuai jadwal. Pertandingan olah raga telahsampai babak final. Penilaian makalah bebas oral dan poster ma-suk ke tahap penilaian akhir. Semoga berita yang kami sajikanmembawa kehangatan kebersamaan dalam menyelesaikan tugasKongres dan menjawab tuntutan masyarakat tentang layanan utuhterpadu dan terjangkau.

BIDANGHUMASPUBLIKASIDANMEDIA

Redaksi Menerima Masukan, Saran hubungi Amril 08158358554, 081287068835

OM INTERNIZ

Panitia KOPAPDI XV Medan mohon maaf atas ketidaknya-manan Lalu-lintas pada hari Rabu 12 Desember 2012, yangdisebabkan adanya demo buruh.

Prof. DR. Dr. Harun Alrasyid Damanik, SpPD, SpGK, FINASIM

Ketua PAPDI cabang Sumatera Utara

Page 3: FINASIM: Apresiasi Atas Profesionalisme - PB PAPDI · PDF filePenilaian makalah bebas oral dan poster ma- ... kit jantung terapi sel punca berkembang ... utama gagal jantung kongestif

Highlight KOPAPDI XV Medan Halo INTERNIS

314 Desember 2012

Stem Cell yang berasaldari tubuh pasien

sendiri bukan hanyamenghindari penolakantetapi juga mengganti

sel-sel yang rusak.

Sel punca atau stem cell saat inimenjadi harapan atas berbagaipenyakit yang telah melewati ber-bagai terapi namun tidak menun-

jukkan perbaikan signifikan. Prof. DR. Dr.Idrus Alwi, SpPD, K-KV, FINASIM, FACC,FESC, FAPSIC mengatakan pada penya-kit jantung terapi sel punca berkembangpesat seiring banyaknya penelitian mulaidari penelitian dasar sampai uji klinis baikpada keadaan akut maupun kronis.

Acute Myocardial Infarction (AMI) atauInfark miokard akut merupakan penyebabutama gagal jantung kongestif dan kema-tian di negara berkembang. Terapi farma-kologis pada gagal jantung kongestif ter-bukti dapat memperbaiki outcome klinis.Meskipun demikian angka kesakitan dankematian karena gagal jantung masihtinggi, walaupun sudah mendapat terapifarmakologis yang optimal. Pilihan lainmencakup berbagai terapi intervensikoroner dan bedah terbatas karena keti-dakmampuan untuk memperbaiki danmengganti otot jantung yang rusak.Transplantasi organ juga masih terbataskarena keterbatasan donor, adanya kom-plikasi terkait imunosupresan dan kega-galan jangka panjang.

Sel punca memberikan harapan yanglebih baik. Sel punca yang berasal daritubuh pasien sendiri bukan hanya meng-hindari penolakan tetapi juga menggantisel-sel yang rusak.

”Terdapat beberapa teknis pemberianstem cell,” ujar Prof. Idrus. Pemberian

bisa dilakukan dengan intravenous infu-sion, retrograde coronary venous delive-ry, intracoronary, intramyocardial yangterdiri dari transepicardial (transthoracic)dan transendocardial (transcatheter).Pemberian secara intravenous infusiondikatakan Prof. Idrus tidak efektif semen-tara retrograde coranary venous deliverycukup rumit, dan hanya sedikit studi yangdilaporkan baik menggunakan teknis ini.Teknis yang menjadi primadona adalahintracoronary karena cukup murah ditin-jau dari sisi biaya, aman, umum diguna-kan terutama setelah AMI. Demikian jugatransendocardial (transcatheter) cukupaman, less invasive, efektif, dan relatifmurah.

Berbagai penelitian menunjukkan evi-dence based terapi sel punca. Studi metaanalisis yang dilakukan Enca Martin-Rendon, et.al mengenai pemberian autol-ogous bone marrow (BM) stem cell padakasus AMI. Transplantasi sel BM-derivedmenurunkan Left Ventricular End Diasto-lic Volume (LVEDV) dan Left VentricularEnd Systolic Volume (LVESV) secara ber-makna. Setelah dilakukan terapi stem cellterdapat perbaikan signifikan pada leftVentricular Ejection Fraction (LVEF) dan

Wall Motion Score Index (WMSI).Berbagai bukti hasil terapi stem cell

ujar Prof. Idrus menjadikan stem cell se-bagai ‘final frontier’ untuk berbagai pe-nyakit. Aplikasi klinis lain stem cell dalam

penyakit jantung, selain untuk AMI jugauntuk chronic refractory angina yang ti-dak bisa lagi dilakukan revascularization,dan juga untuk chronic ischemic cardio-myopathy dengan kondisi left ventricularyang buruk. Pasien dengan kondisi inibiasanya telah menjalani PCI atau CABGberulang, rekuren restenosis, atau faktorkomorbid lain.

Bagaimana keamanan transplantasistem cell bone marrow? ”Tidak ditemukanrisiko yang signifikan baik pada kompli-kasi major local maupun sistemik,” ujarProf. Idrus. Tidak ada juga kejadian kom-plikasi yang meningkat baik rekuren angi-na, MI, aritmia ventrikular.

”Meski aman, bagaimanapun tetap di-lakukan monitoring juga terhadap efeksamping yang potensial,” ujar Prof. Idrus.Efek samping tersebut termasuk aritmia,angiogenesis, pertumbuhan plak, trombo-sis, restenosis, atau transformasi malig-nan.

Prof. Idrus mencatat ada beberapaissue stem cell yang tetap harus dipikir-kan, yaitu mengenai jumlah dan tipe sel,timing, teknis pemberian, efek myocar-dial, pemilahan type pasien, dan kombi-nasi dengan faktor genetik. (HI)

Stem Cell:

Harapan PengobatanMasa Depan

Prof. DR. Dr. Idrus Alwi, SpPD, K-KV, FINASIM, FACC, FESC, FAPSIC

Page 4: FINASIM: Apresiasi Atas Profesionalisme - PB PAPDI · PDF filePenilaian makalah bebas oral dan poster ma- ... kit jantung terapi sel punca berkembang ... utama gagal jantung kongestif

Halo INTERNIS Highlight KOPAPDI XV Medan

4 14 Desember 2012

Konvokasi FINASIM pada KOPAP-DI XV 2012 Medan di Hotel San-tika Dyandra berlangsung suksesdan hikmat. Para internis dengan

dibalut jas hitam duduk teratur sesuai ca-bang asal masing. Satu per satu naik kepanggung untuk menerima sertifikat yangdisertai pengalungan medali FINASIMoleh Ketua Umum PB PAPDI DR. Dr. AruW Sudoyo, SpPD, K-HOM, FINASIM,FACP. Sementara keluarga mereka du-duk terpisah menyaksikan penyematangelar FINASIM dengan bangga.

Konvokasi merupakan prosesi pem-berian gelar kepada internis yang telahdinyatakan lulus seleksi oleh dewan peni-lai. Para internis yang telah dinyatakanlulus seleksi FINASIM (Fellow of TheIndonesian Society of Internal Medicine)pada konvokasi ini sebanyak 319 inter-nis. Hingga kini telah 935 internis yangmemiliki gelar FINASIM.

Menurut Dr. Aru, FINASIM bukangelar akademik, melainkan gelar kehor-matan yang disematkan perhimpunanprofesi kepada anggotanya yang telahmemperoleh pengakuan dari sesamanya(peers) atas integritas pribadi, kompeten-si yang superior dalam ilmu penyakitdalam, dan bukti atas prestasi pribadi ser-ta akademik. Status fellow itu diciptakansebagai pengakuan atas kontribusi seo-

rang anggota yang dianggap profesi ‘le-bih dari biasa’ dan tidak hanya mencakupkegiatan maupun pencapaian akademissaja. Seorang akademis yang jauh darilaboratorium maupun pusat pendidikannamun dianggap berhasil dalam meng-angkat nama organisasi profesi penyakitdalam di masyarakat atau di daerah ter-pencil pun dapat dipertimbangkan.

Ketua Umum PB PAPDI ini, menam-bahkan, ada beberapa penilaian yangmenjadikan internis berhak menyandanggelar fellow. Diantaranya, menjunjungtinggi dan mempraktikkan standar klinisdan idealisme etika, menunjukkan kepe-mimpinan di masyarakatnya secara re-gional atau nasional aktif dalam hal-halyang menyangkut peningkatan dalam bi-dang kesehatan, komunitas, dan sosial.“Seorang fellow diseleksi oleh dewanpenilai, bukan karena jenjang karir, gelarprofesor atau doktor, ataupun keduduk-an,” ujarnya

Utojo Sukaton Memorial LectureKonvokasi kali ini mendapat kehor-

matan dengan hadirnya Bapak Jusuf Kal-la memberikan orasi dalam Utojo Suka-ton Memorial Lecture. Pada orasinya, Ju-suf Kalla mengangkat tema “Rakyat Se-hat, Dokter sehat”. JK, begitu biasa disa-pa, mengatakan dokter juga harus mem-

perhatikan kesehatannya. Ia menyentildokter yang berpraktik hingga tengah ma-lam, bahkan Sabtu dan Minggu pun jugaberpraktik. Ia menegaskan dokter di Indo-nesia umumnya tidak memiliki waktuyang cukup untuk menerima pasien untukkonsultasi. Bahkan ia menyindir, dokter-dokter yang “royal” meresepkan obat.“Kalau dokter Indonesia meresepkanobatnya banyak, sementara dokter di luarnegeri pelit meresepkan obat,” katanya.

Dengan begitu, lanjutnya, ada kelom-pok masyarakat yang lebih memilih ber-obat ke luar negeri. “Karena menurun-kannya kepercayaan masyarakat kepadadokter,” ujarnya. Untuk itu, dalam me-ningkatkan pelayanan kesehatan, makadokter spesialis mesti diperbanyak se-hingga dokter tidak kebanjiran pasien danmemiliki cukup waktu berkonsulatsi de-ngan pasien. Ia juga menegaskan sistemkesehatan yang ada saat ini mesti diaturlebih baik agar rakyat sehat, dokter punsehat.

Pada kesempatan itu, Dr. Aru mengu-capkan selamat kepada para internisyang menerima FINASIM. Dan Tentu sa-ja, PAPDI masih menantikan fellow selan-jutnya, yang berarti juga semakin banyakinternis yang memenuhi unsur achieve-ment, dedication, dan commitment. Sela-mat! (HI)

Konvokasi FINASIM: Apresiasi Atas Professionalisme

Jusuf Kalla memberikan orasi dalam Utojo Sukaton Memorial Lecture.

Page 5: FINASIM: Apresiasi Atas Profesionalisme - PB PAPDI · PDF filePenilaian makalah bebas oral dan poster ma- ... kit jantung terapi sel punca berkembang ... utama gagal jantung kongestif

Highlight KOPAPDI XV Medan Halo INTERNIS

514 Desember 2012

Galeri KonvokasiGaleri Konvokasi

Page 6: FINASIM: Apresiasi Atas Profesionalisme - PB PAPDI · PDF filePenilaian makalah bebas oral dan poster ma- ... kit jantung terapi sel punca berkembang ... utama gagal jantung kongestif

Halo INTERNIS Highlight KOPAPDI XV Medan

6

”Kopi memiliki banyakfilosofi. Salah satunya,biji kopi usai digiling jikadibiarkan terlalu lama diudara terbuka akan ber-ubah warna dan rasa-nya. Jadi, menurut sayakopi sangat sensitif”

Dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, Wakil SekretarisJendral Pengurus BesarPerhimpunan Dokter Spesialis

Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI)periode 2009-2012 adalah salah seorangpengurus yang menggerakkan berbagaiaktifitas PB PAPDI. Ia terlibat turun keberbagai daerah untuk melakukan kon-solidasi dengan cabang PAPDI yang ter-sebar di seluruh Indonesia. Ia paham,bahwa Ketua PB PAPDI, DR. Dr. Aru W.Sudoyo, SpPD, K-HOM, FINASIM, FACP,sangat menekankan kesatuan organisasiPAPDI sebagai organisasi profesi yangbesar. Dan, salah satu jalan yang dilaku-kan adalah menyambangi berbagai ca-bang bersama tim pengurus PAPDI.

”Misi pertama PAPDI memang konso-lidasi seluruh anggota. Secara geografis,negara kita tersebar di berbagai wilayah,yang mungkin tidak mudah dicapai. Ber-bagai budaya dan perbedaan, entah ba-gaimana caranya, harus tetap dapatmempersatukan anggota PAPDI,” ujar Dr.Sally yang ditemui di sebuah malam yanglarut saat rapat PAPDI di Jakarta.

Wakil Ketua PAPDI Jaya ini melanjut-kan, konsolidasi tidak cukup melalui su-rat, telepon, sms, atau email. Tapi yangterbaik adalah bertatap muka dengan se-mua anggota. ”Kita bisa saling bertukar

cerita, dua arah, sharing berbagai halantara pusat dan cabang,” ujar wanitakelahiran Medan, Agustus 1967 ini.

Salah satu yang dilakukan menurutDr. Sally adalah dengan melakukan road-show ke berbagai daerah, yang diisi den-gan acara ilmiah dan pertemuan pengu-rus. Hal baru yang dilakukan adalah pe-lantikan pengurus cabang oleh pusat.Saat ini tak kurang ada 36 cabang PAPDI

yang tersebar di seluruh nusantara.Untuk membangun kebersamaan, ke-

pengurusan periode saat ini juga memu-tuskan untuk memindahkan kantor PBPAPDI keluar dari ruang wilayah RSCM.”Ini agar kita terhindar dari image bahwaPAPDI adalah RSCM,” ujarnya.

Kepala Intensive Coronary Care Unit(ICCU) RSCM Jakarta ini mengatakan,seluruh anggota harus terlibat untuk men-

Dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM

Pencinta Kopi yang Dinamis

14 Desember 2012

Page 7: FINASIM: Apresiasi Atas Profesionalisme - PB PAPDI · PDF filePenilaian makalah bebas oral dan poster ma- ... kit jantung terapi sel punca berkembang ... utama gagal jantung kongestif

Highlight KOPAPDI XV Medan Halo INTERNIS

714 Desember 2012

jalankan visi dan misi PB PAPDI. Hampirtiap minggu ia bersama pengurus PAPDIturun ke daerah. Dan ia mengaku relameski harus menyediakan waktu 2 hing-ga 3 hari setiap minggu untuk bepergianmeninggalkan pekerjaan dan keluarga.

Bertemu dengan sejawat dari berba-gai daerah meninggalkan kesan tersen-diri bagi Dr. Sally. Karakteristik dan perbe-daan budaya adalah hal yang menarikuntuk diselami. “Oleh karena itu, haruscepat beradaptasi dengan berbagai halyang baru yang berbeda,” ujarnya.

Untunglah ia telah terbiasa untuk me-nyesuaikan diri dengan lingkungan tem-patnya berada, karena saat usia sekolah,ia harus mengikuti ayahnya yang jugaseorang dokter, yang kerap berpindahtugas. ”Bagi seorang anak, selalu meng-hadapi lingkungan baru bukanlah halyang mudah untuk dilakukan,” ujar ibusatu anak ini.

Tapi, kedua orang tuanya cukup kerasmendidiknya. Ia adalah anak pertama da-ri 3 bersaudara yang semuanya adalahperempuan. ”Kami dibiasakan harusmandiri. Kami tidak punya saudara laki-laki, yang bisa diposisikan sebagai pelin-dung saudara perempuan,” ujarnya.

Didikan orang tuanya pula yang mem-

buat ia menikmati kehidupan sebagaiseorang dokter yang sibuk baik di peker-jaan maupun di organisasi. ”Menjadi dok-ter berarti merelakan waktu kita sebagiandimiliki oleh orang lain,” ujarnyamenirukan kata-kata orang tuanya. Iateringat, saat kecil ia sempat protes, kare-na berulang kali ia tidak dapat bepergiandengan ayah atau ibunya karena merekaharus menjalankan tugas.

Sally kecil, juga dididik untuk tidakgentar terhadap tantangan. Itu dialamisaat menjalani PTT, di Nusa TenggaraTimur (NTT) pada tahun 1993. Berbagaimasalah ia anggap sebagai hal biasa.”Yang saya ingat, kami harus menam-pung air hujan, karena memang keterse-diaan air sangat sulit,” ujarnya. Bukan itusaja. Selain menjalani tugas sebagai ahlimedis, di NTT ia juga mengajar baca tulisbagi penduduk di sana.

Tantangan pula yang mendorongnyauntuk mendalami ilmu kardiologi. ”Subspesialis ini banyak tantangannya,” ujar-nya tersenyum. Wanita berwajah mungilini menikmati kedinamisan dalam hidup.Semakin dinamis hal yang dihadapi, iaseperti memiliki semangat baru untukmenjalaninya.

Untuk sejenak rehat dari kesibukan-

Mengelola jurnal, apalagi jurnalinternational bukan perkaramudah. Banyak kendala yangmengganjal, mulai dari minim-

nya pendanaan, ketersediaan naskahyang kurang hingga managemen pener-bitan yang seadanya. Buntutnya, tempoterbit, tempo tidak. Di Indonesia, ada ban-yak jurnal dari berbagai disiplin ilmu yangtelah dipublikasikan. Pengelolanya punberagam, baik dari universitas, fakultas,maupun profesi. Namun tak banyak yangtelah terakreditasi international.

Di penerbitan jurnal kedokteran misal-nya, hingga saat ini baru ada dua jurnalyang eksis sebagai jurnal international,yaitu Acta Medica Indonesiana (AMI)milik jurnal dokter spesialis ilmu penyakitdalam dan Nutrition Bulletin diterbitkan

Perhimpunan Ahli Gizi Indonesia. “Adasembilan jurnal dari Indonesia yang men-dapat pengakuan jurnal International, duadiantaranya jurnal Acta Medica Indone-siana dan Nutrition Bulletin,” kata DR. Dr.

Ari Fahrial Syam, SpPD, K-GEH, FINA-SIM, MMB, FACP.

Dengan begitu, jurnal resmi besutandokter spesialis penyakit dalam ini ber-sanding dengan Lancet, BMJ, dan jurnal– jurnal international lain. Cukup menge-tik www.ncbi.nlm.nih.gov, para klinisimaupun peneliti dari berbagai belahandunia dapat dengan mudah memperolehinformasi dari penelitian – penelitian yangdilakukan oleh peneliti Indonesia. Tak se-dikit dari penulis luar mengambil referen-si AMI.”Makalah dalam Acta MedicaIndonesiana sering dipakai sebagai refe-rensi oleh penulis luar,” ujar Ketua BidangAdvokasi PB PAPDI ini.

AMI, lanjut Dr. Ari, dapat menjadi pintuuntuk para internis untuk menambah pan-jang daftar peneliti dunia. Selamat!! (HI)

nya, ia memilih menikmati musik. ”Sayasuka pop-jazz dan saat PPDS saya danteman-teman membentuk band,” ujarnya.Hobi lain yang kurang diketahui oranglain adalah kecintaannya terhadap kopi.Ia mempelajari berbagai hal tentang kopihingga ke Australia, dan meraih SerifikatBarista atau Peramu Kopi di Brisbane,Australia pada tahun 2009. ”Kopi memili-ki banyak filosofi. Salah satunya, biji kopiusai digiling jika dibiarkan terlalu lama diudara terbuka akan berubah warna danrasanya. Jadi, menurut saya kopi sangatsensitif,” ujarnya serius.

Dan dengan kopi pula, di larut malamitu Dr. Sally terbantu untuk bisa terjagaguna melanjutkan rapat PAPDI yangbelum juga usai. Apa lagi yang membuat-nya enjoy menjalani segudang aktifitas?”Komitmen,” ujarnya singkat.

Dengan komitmen pula, ia meyakinibahwa PAPDI bisa terus menjadi besar.Jumlah anggota PAPDI yang besar, men-jadi kekuatan tapi juga bisa menjadi kele-mahan. “Jika kita tidak solid, itu akanmenjadi kelemahan kita. Ke depan kitamasih menghadapi banyak tantangan.Apa yang baik yang sudah ada, harusterus dapat dipertahankan,” ujarnyamenutup pembicaraan. (HI)

Acta Medica Indonesiana:

Jurnal International Milik Ilmu Penyakit Dalam

DR. Dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, K-GEH, FINASIM, MMB, FACP.

Page 8: FINASIM: Apresiasi Atas Profesionalisme - PB PAPDI · PDF filePenilaian makalah bebas oral dan poster ma- ... kit jantung terapi sel punca berkembang ... utama gagal jantung kongestif

Halo INTERNIS Highlight KOPAPDI XV Medan

8 14 Desember 2012

Hari kedua agendaKOPAPDI XV

dikhususkan membahasprogram kerja. Para

internis yang mengikutipersidangan dimintamenyampaikan buah

pikir konstruktif gunakemajuan organisasi.

Segepok map berisi dokumen ter-selip di tangan Dr. Bambang Se-tyohadi SpPD, K-R, FINASIM. Iabergegas membawa berkas itu ke

dalam Ballroom Hotel Aryaduta. ”Pesertasudah dibagi untuk mengikuti sidang ko-misi-komisi,” ucapnya seraya memberi-kan map itu kepada rekannya sesamapresidium sidang pleno KOPAPDI XV.

Presidium sidang pleno ini masing-masing Dr. Bambang Setyohadi SpPD, K-R, FINASIM, Prof. DR. Dr Ruli RusliSpPD, K-GH, FINASIM, dan Prof. DR.Dr Syamsu SpPD, K-AI, FINASIM. Se-dangkan sekretaris Dr Mardianto SpPD,

K-EMD, dan Dr Zulkhair Ali SpPD, K-GH.Sidang pleno yang mengagendakan

pembahasan program kerja diawali pe-maparan Ketua Umum PAPDI, DR. Dr.Aru W Sudoyo SpPD, K-HOM, FINASIM,FACP mengenai kegiatan yang telah di-jalankan selama tiga tahun. Paparan itu

kerap menjadi acuan bagi peserta untukmenyampaikan pemikiran konstruktif da-lam sidang pleno tersebut.

Sidang pleno menyepakati memben-tuk lima komisi yang terdiri dari utusansetiap cabang dan pengurus besarPAPDI. Masing-masing komisi melaku-kan evaluasi sekaligus mengusulkan pro-gram kerja sesuai substansi tugas danfungsi. Komisi I misalnya, membahas Or-ganisasi dan Advokasi, Komisi II tentangHumas, Publikasi, Media dan Kemitraan.Selanjutnya Komisi III mengenai Pe-ngembangan Profesi, CPD/P2KB, EIMEDdan FINASIM (Fellow). Sedangkan Komi-

si IV dan V membahas tentang pendi-dikan jenjang spesialis I dan II.

Terkait organisasi, Komisi I dalampembahasannya sepakat dengan pene-rapan yang telah dijalankan PB PAPDI2009-2012. Selain tertib administrasi, ju-ga disepakati konsolidasi serta sistem ka-

Program Kerja Menyentuh Substansi

Sidang Pleno.

Page 9: FINASIM: Apresiasi Atas Profesionalisme - PB PAPDI · PDF filePenilaian makalah bebas oral dan poster ma- ... kit jantung terapi sel punca berkembang ... utama gagal jantung kongestif

Highlight KOPAPDI XV Medan Halo INTERNIS

STR, SIP, FINASIM, EIMED dan Road-show.

Komisi III berharap kedepannya adaperbaikan CPD Online. Pasalnya, masihdidapat kesulitan menginput data-dataP2KB 2007-2009 akibat akses yang lam-bat. Diusulkan juga pengurangan pensiundiberikan dispensasi tanpa mengabaikantujuan P2KB. Kemudian nilai SKP bisa di-dapatkan setelah menyerahkan SKP,maksimal 6 bulan sebelum habis masaSTR. Selanjutnya diharapkan verifikasiSp2 dapat dilaksanakan di cabang yangmempunyai program pendidikan Sp2.Sedangkan Sp2 yang tidak memiliki pen-didikan Sp2, dibenarkan memilih tempatverifikasi sendiri dan melaporkannya keP2KB Pusat. Selain itu diharapkan adaumpan balik kepada cabang-cabang ten-tang perkembangan penyelesaian Ser-kom atau STR.

Untuk Komisi IV tentang pendidikanSp1, sangat erat kaitannya dengan pem-bahasan Komisi V mengenai Sp2. Keduakomisi ini merumuskan mekanisme jen-jang pendidikan spesialis penyakit dalam.Rumusan masing-masing komisi tersebut,dibahas secara bersama-sama oleh keduakomisi dalam sebuah sidang khusus.

Pembahasan program kerja PAPDIyang disimpulkan Komisi-komisi tersebutbenar-benar sangat menyentuh substan-si. Semuanya bertujuan untuk kemajuanorganisasi, anggota dan keilmuan profesi.

(HI)

914 Desember 2012

website.Keputusan lain yang dihasilkan adalah

meningkatkan kerjasama dengan mediacetak dan elektronik dalam penyebaranpublikasi pelayanan pengobatan yangbenar di masyarakat, bukan berdasarkantestimoni dan publikasi yang salah.

Peran advokasi PAPDI juga diharap-kan untuk pelayanan penyakit dalam ter-utama masalah kardiologi-metabolik danpulmonologi dengan berkomunikasi de-ngan direktur rumah sakit.

Sementara Komisi III yang membahaspengembangan profesi lebih menyorotiresertifikasi P2KB, CPD Online, NilaiSKP, Verifikasi Sp2, Sertifikasi Kompe-tensi, Biaya P2KB, Sertifikat Kompetensi,

derisasi keanggotan sesuai dengan jen-jang pendidikan. Pola ini diharapkan da-pat dilanjutkan oleh kepemimpinan perio-de mendatang.

Suasana sidang komisi I menjadi lebihseru ketika dibicarakan mengenai per-kembangan sub spesialisasi kadiologidan paru penyakit dalam. Akan dibuatkankajian bersama antara PAPDI dan IDAIyang akan diajukan ke Kemenkes seba-gai bagian advokasi untuk implementasidan pengakuan tentang kkompetensi ke-dua bidang tersebut di penyakit dalam.

Komisi I juga cukup panjang memba-has mengenai Sistem Jaminan SosialNasional (SJSN) dan pada kesimpulan,akan dibentuk tim advokasi PAPDI untukpembahasan program SJSN di tingkatnasional baik mengenai kompetensi, clin-ical pathway, PPK jasa medis, dan hal-hallain.

Sidang Komisi II berharap sistemteknologi informasi yang telah dilakukanselama ini dapat dikembangkan untukmemudahkan cabang-cabang mengak-ses berbagai perkembangan organisasidan dunia medis. Juga diharapkan kon-

tiniu menerbitkan buletin tentang internissebagai wadah memperdalam keilmuan.Selain itu memperkuat kemitraan denganberbagai organisasi profesi maupuninstansi terkait lainnya.

Komisi II paham, bahwa guideline ha-rus selalu di-up date oleh anggota PAPDI.Semua guideline yang dibuat organisasiseminat harus disebarluaskan kepadaanggota PAPDI melalui Halo Internis atau

Sidang Komisi IV.

Sidang Komisi V.

Page 10: FINASIM: Apresiasi Atas Profesionalisme - PB PAPDI · PDF filePenilaian makalah bebas oral dan poster ma- ... kit jantung terapi sel punca berkembang ... utama gagal jantung kongestif

Ketua Umum PB PAPDI, DR Dr AruSudoyo SpPD,K-HOM, FINASIM,FACP, resmi membuka liga sepa-kbola antar cabang perhimpunan

dokter spesialis penyakit dalam. Acarapembukaan ditandai dengan tendanganbola oleh dokter kelahiran 29 Juni 1951yang telah mengharumkan nama PAPDIdi nusantara tersebut.

“Liga ini bukan untuk mencari peme-nang, melainkan untuk mempererat per-saudaraan, memperkuat keakraban danajang silaturrahmi sesama anggotaPAPDI,” ucap Dr Aru saat membuka ligasepakbola KOPAPDI XV di Stadion MiniUSU.

Sosok pengayom kalangan internis ituberharap para tim yang bertanding dapatmenjunjung tinggi sportivitas. “Kompetisidigelar tiga tahun sekali bersamaan de-ngan KOPAPDI. Saya berharap semuatim bermain dengan sportif, dan janganada permusuhan. Kita semua satu ke-luarga, dan satu bendera organisasi yak-ni PAPDI,” pesan Dr Aru.

Setelah pembukaan digelar pertan-dingan perdana antara tuan rumah Su-matera Utara melawan Jabar. Hasilnya,Sumut menang telak 9-0. Sedangkanpada laga kedua tim Makasar menangtipis 1-0 atas Sumsel. Pada pertandinganlainnya, Sumbar bermain imbang 11 de-ngan Yogyakarta.

Pertandingan sore hari, SumateraUtara kembali pesta gol. Tim besutanAKBP D. Zulkhairi SpPD, Mkes itu me-

nang 7-0 saat melawan Surakarta. Keme-nangan ini mengantarkan Sumut melajuke semi final. Sementara tim Aceh ber-main imbang 1-1 melawan Makassar.Sedangkan Sumbar berhasil mencetak 7gol tanpa kebobolan saat berhadapan de-ngan Surabaya.

Pada pertandingan esoknya, Surakar-ta menang 5-0 melawan Jabar. Sedang-kan Sumsel berhasil ditaklukan Aceh de-ngan skor 3-1. Hasil itu mengantarkanAceh melaju ke semi final berhadapandengan tuan rumah Sumatera Utara. Se-mentara Yogyakarta membuat kejutandengan mencetak 9 gol tanpa kebobolanketika melawan Surabaya. Pesta gol inijuga mengantarkan Yogyakarta melaju kesemi final menyingkirkan Sumbar hanyadengan selisih satu poin.

Di laga semi final, Sumut menang 2-0melawan Aceh. Sedangkan Manado me-naklukan Yogyakarta 1-0. Unuk laga final,

Sumut melawan Manado hari ini di Sta-dion Mini USU. (HI)

Halo INTERNIS Highlight KOPAPDI XV Medan

10 14 Desember 2012

Dr Aru: Junjung Tinggi Sportivitas

Laga Final: Sumut vs Manado

Tim kesebelasan dari PAPDI Manado.

Hasil Kompetisi KOPAPDI XV:

12 Desember 2012Pertandingan Pagi:Sumut 9 - 0 Jabar (Pool A)Makasar 1 - 0 Sumsel (Pool B)Sumbar 1 - 1 Yogyakarta (Pool C)Pertandingan Sore:Sumut 7 - 0 Surakarta (Pool A)Aceh 1 - 1 Sulsel (Pool B)Sumbar 7 - 0 Surabaya (Pool C)

13 Desember 2012Pertandingan Pagi:Surakarta 5 - 0 Jabar (Pool A)Aceh 3 - 1 Sumsel (Pool B)Yogya 9 - 0 Surabaya(Pool C)Manado 3 - 0 Jakarta (Pool D)

Semi Final:Sumut 2 - 0 Aceh (Juara Pool A vs B)Manado 1 – 0 Yogyakarta (Juara Pool C vs D)

14 Desember 2012FINALPukul 07-08.00 WIBAceh vs Yogyakarta (Juara 3 & 4)

Pukul 16.15-17.15 WIBSumut vs Manado (Juara 1 & 2)

Tim kesebelasan dari PAPDI Sumatera Utara.

Page 11: FINASIM: Apresiasi Atas Profesionalisme - PB PAPDI · PDF filePenilaian makalah bebas oral dan poster ma- ... kit jantung terapi sel punca berkembang ... utama gagal jantung kongestif

Highlight KOPAPDI XV Medan Halo INTERNIS

1114 Desember 2012

13 Workshop Digelar di KOPAPDI XV

Dengan 700 Peserta Terdaftar

KOPAPDI XV yang digelar pada 12 - 15 Desember 2012 diKota Medan, Sumatera Utara, seperti halnya kongres-kong-res yang lalu tidak hanya menggelar rangkaian sidang organ-

isasi dan kegiatan organisasi saja, namun juga menyelenggarakanserangkaian kegiatan medical update seperti halnya melalui work-shop. Tercatat ada 13 workshop yang diselenggerakan berbaren-gan perhelatan akbar PAPDI yang kini memasuki usianya ke 55 ini.

Ketiga belas workshop ini mengangkat tema-tema krusial yakniGangguan Cairan dan Elektrolit, Terapi Insulin, Interpretasi Faal Ko-agulasi, Spirometri dan Terapi Inhalasi, Penatalaksanaan Geriatri diRumah Sakit, Analisis Gas Darah, EKG, Malaria Berat, GangguanCairan dan Elektrolit, Manajemen Sepsis, Manajemen Lipid, Mana-jemen Krisis Hipertensi dan Current Therapy of Chronic DiabetesWound. Workshop di isi oleh berbagai narasumber yang pakar dibidangnya. Workshop digelar di dua hotel JW. Marriot dan GrandAston Medan, mulai hari pertama kongres hingga hari ketiga.

Terdapat 700 peserta yang telah mendaftar mengikuti work-shop-workshop ini, dengan 573 diantaranya yg sudah melakukanregistrasi pembayaran per 12.00 WIB, 13 Desember 2012. Work-shop Manajemen Sepsis mencatat daftar peserta paling banyak.Untuk mengikuti workshop ini, peserta harus membayar registrasisebesar satu juta rupiah per workshop. (HI)

369 POSTER Bersaing di KOPAPDI XV

Seperti KOPAPDI sebelumnya, Kongres kali ini juga kem-bali menampilkan karya-karya ilmiyah para dokter PPDSPenyakit dalam dalam bentuk poster yang dipajang padadinding papan. Ada dipasang 369 karya poster yang

dipajang dimana perhari 121 hingga 124 poster yang dipasang.Ada yang berbeda pada POSTER kali ini, dimana tidak ada lagisesi interview yang dilakukan oleh penilik pada penulis poster.Demikian diungkapkan oleh para peserta POSTER diataranyaoleh Dr. Riskaldy, yang kali ini adalah keikutsertaan keduakalinya dalam ajang POSTER. Hal yang sama juga diungkapkanoleh Dr. R. Beni Benardi, dari Bandung, yang dalam satu kesem-patan POSTER-nya mendapat kunjungan senior Prof. DR. Dr.Sri Hartini KS Kariadi, SpPD, K-EMD, FINASIM dan Prof. DR.Dr. SA Abdurrachman, SpPD, K-GEH, FINASIM, besertarekanan dari Universitas Padjadjaran lainnya.

(HI)

Makalah Bebas Oral

Ajang PPDS Unjuk Kemampuan

Upaya peningkatan skill dan knowledge juga menjadi salahsatu fokus kongres. Tidak hanya menggelar aneka sidangorganisasi dan berbagai update pengetahuan bagi para

spesialis, kesempatan juga diberikan pada calon-calon spesialisyang sedang menempuh Program PendidikanDokter Spesialis (PPDS). Dalam sesi MakalahBebas Oral (MBO) para calon spesialis dokterpenyakit dalam tersebut berkesempatanmenyampaikan presentasi ilmiahnya terkaitstudi-studi dalam bidang tertentu. Ada 132 judulmakalah yang telah terdaftar untuk di-presentasikan dengan berbagai topik mulai dariEndokrin, Gastro, Penyakit Tropik Infeksi, Nefro,Kardio, hingga Geriatri Psikomatik. Yogyakartatercatat sebagai pendaftar judul makalah ter-banyak. Presentasi dibuka selama tiga hari dandipecah di dua hotel JW. Marriot dan Grand

Aston, Medan. Semangat terlihat dari presentasi-presentasi yang disampai-

kan, misalnya saja tema Korelasi Antara Simptom Ansietas De-ngan Kualitas Tidur Pada Pasien HIV/AIDS yang disampaikanoleh Dr. Mira Astuti, anggota PPDS dari Yogyakarta. Dengan lu-gas ia menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang disampai-kan moderator Dr. Armon Rahimi SpPD, K-PTI atas hasil pre-sentasi yang disampaikannya.

Lain halnya dengan Dr. Anjab AkmalSya’roni dari Palembang yang menyampaikanhasil penelitian laboratoriumnya mengenaiIdentifikasi Polimorfisme Promoter – 1082 A/GGen Interluekin 10 (IL-10) Pada PenderitaSepsis Di Bangsal Bedah Dan ICU RSUP Dr.Moh. Hosein Palembang. Datang dari satuwilayah cabang dengan Dr. Anjab, Dr. ErniAfriani turut menyampaikan hasil penelitian-nya yang mendapati bahwa ada hubunganantara penurunan Limfosit pada pasien HIV diKlinik MCT Melati VCT RS Dr. Moh. HoseinPalembang, dengan penurunan CD4.

Page 12: FINASIM: Apresiasi Atas Profesionalisme - PB PAPDI · PDF filePenilaian makalah bebas oral dan poster ma- ... kit jantung terapi sel punca berkembang ... utama gagal jantung kongestif

Halo INTERNIS Highlight KOPAPDI XV Medan

12 14 Desember 2012

Biding tuan rumah KOPAPDI XVItermasuk yang cukup ramai jadipembincangan dalam perhelatanKOPAPDI XV di Medan ini. Sesuai

keputusan Konferensi Kerja (Konker) XII diBatam pada 2011 lalu, ada 6 PAPDI ca-bang yang mendapat rekomendasi untukmengajukan diri menjadi tuan rumahKOPAPDI XVI. Keenam cabang itu adalahCabang Semarang, Jawa Barat (Ban-dung), Surabaya, Bali (Denpasar), Makas-sar, dan Surakarta. Keenam anggota inidiminta untuk mempresentasikan ujikelayakan dan kesiapan menjadi tuanrumah kongres pada Kamis malam, 13Desember 2012 dalam rapat pleno.

Meski puncaknya adalah dalam rapatpleno, namun promosi gencar-gencaransudah Nampak terlihat dari hari pertamaKongres digelar di Tanah Deli ini. Dua kan-didat yang nampak gencar adalah dua per-wakilan cabang, yakni Bandung danMakassar. Tak sulit menemukan bookletataupun leaflet yang mempromosikankelayakan dua kota ini untuk menjadi tuanrumah KOPAPDI XVI. Booklet-booklet inidengan detail menggambarkan kelebihanmasing-masing kota untuk menjadi tuanrumah, baik dari fasilitas hotel dari bintanglima hingga dua yang dimiliki. Kemudahanakses transportasi darat dan udara denganbandara yang memiliki jalur penerbanganke setiap kota besar di Indonesia, hingga

potensi wisata masing-masing kota. Bandung misalnya, yang menawarkan

ketersediaan fasilitas hotel yang ia jaminsangat memadai untuk perhelatan akbarini. “Kota ini memiliki sebuah hotel bintangenam yang merupakan satu-satunya saatini ada di Indonesia,” kata DR. Dr. ArtoYuwono Soeroto, SpPD, K-P, FINASIM,FCCP, Ketua PAPDI Cabang Jawa Barat.Convention center hotel ini diklaim sang-gup menampung hingga 5000 orang den-gan fasilitas meeting yang mutakhir. Dalamsatu kawasan juga terdapat pusat hiburanThe Trans Studio dan juga Trans StudioMall yang didukung dengan kapasitasparker terpadu yang luas. Dengan segalafasilitas dan SDM yang dimiliki Dr. Artotegas menyatakan Bandung siap menjadituan rumah KOPAPDI ke-16 tahun 2015.

Optimisme yang sama juga ditampilkanoleh Makassar. “60 % kami optimis.Garansi kami adalah Muktamar IDI No-vember lalu yang juga sukses digelar diMakasar, ini berarti Makasar memangsiap,” kata Prof. DR. Dr. H. Syamsu, SpPD,K-AI, FINASIM, ketua PAPDI CabangMakasar. Akses transportasi juga memadaimelalui bandara hingga fasilitas hotel yangmemadai, termasuk dukungan dari guber-nur dan walikota.

Meskipun tidak menyebar booklet danleaflet, bukan berarti Solo kalah siap danoptimis untuk menjadi bakal tuan rumah

KOPAPDI XVI. Dr. Bambang Purwanto, dr.,SpPD-KGH., FINASIM, yang mewakiliPAPDI Cabang Surakarta, karena KetuaPAPDI Cabang, Prof. DR. Dr. Guntur Her-mawan, SpPD-KPTI, FINASIM, berha-langan hadir di Medan, mengatakan pihak-nya bahkan telah menyiapkan tanggalistimewa untuk menghelat KOPAPDI XVI diSurakarta, yakni antara 2-7 Juni 2015,yang bersamaan bakal digelarnya pertun-jukan internasional Sendratari KolosalRamayana di Candi Prambanan yang wak-tunya terpat bersamaan dengan waktubulan purnama.

Selain special momentum, Dr. Bam-bang, juga tegas menyatakan bahwa Su-rakarta sanggup memenuhi persayaratantermasuk persyaratan hotel yang mema-dai, akses transportasi yang mudah, hing-ga shopping-shopping center yang me-narik dari Pasar Klewer hingga BentengTrade Center, di mana terdapat bursa tex-tile nasional. ”Perempuan-perempuan pastisuka ini,” tawarnya.

Lain Surakarta lain pula Semarang.Meski menyatakan siap untuk menyam-paikan presentasi pada malam pleno ter-sebut, namun Dr. Tony Suhartono, SpPD,K-EMD, FINASIM, ketua PAPDI CabangSemarang, mengatakan tidak terlalu ber-harap banyak kotanya akan terpilih. Me-ngingat ada beberapa fasilitas yang me-mang belum mampu di cover oleh Kota iniseperti hotel yang belum memadai. “Dulukami maju karena kami melihat ada hotelbaru yang akan dibangun di kota Sema-rang yang kapasitasnya mungkin akanmemadai, namun sekarang setelah hotelitu jadi, kami lihat ternyata masih belummemadai,” kata Dr. Toni.

Berbeda dengan keempat kota ini, Su-rabaya dan Bali memastikan tidak akanmaju dalam presentasi. “Kami belum lamajadi tuan rumah, jadi biar kesempatan kota-kota lain lah,” kata Dr. Poernomo BoediSetiawan, SpPD, K-GEH, FINASIM, ketuaPAPDI Cabang Surabaya menyampaikanalasan. Lain halnya dengan Bali, Dr. I KetutSuega, SpPD-KHOM, perwakilan PAPDICabang Bali menyatakan bahwa sejatinyapihaknya siap. “Namun karena kami akanmenggelar event besar World Congress ofInternal Medicine pada 2016, jadi dimintapengurus pusat untuk tidak menggelarevent besar serupa dalam waktu berdekat-an,” ungkapnya. (HI)

DR. Dr. Arto Yuwono Soeroto, SpPD, K-P, FINASIM, FCCP

Prof. DR. Dr. H. Syamsu, SpPD, K-AI, FINASIM

Kandidat Tuan Rumah KOPAPDI XVI

Dari yang Gencar, Malu-Malu Hingga Mundur