final KONSUMEN (M. Pemasaran).doc
Transcript of final KONSUMEN (M. Pemasaran).doc
MANAJEMEN PEMASARANANALISI PASAR KONSUMEN DAN ANALISIS PASAR BISNIS
Kelompok 6:
Ahmad Husnur Rofiq 145020200111004
Muhammad Kholish Hanif 145020200111041
Eko Cahyono 145020200111059
Kelas BF
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
ANALISIS PASAR KONSUMEN DAN ANALISIS PASAR BISNIS
1. Analisis Pasar Konsumen
1.1. Hal-hal yang mempengaruhi konsumen
Pengambilan keputusan konsumen pada dasarnya merupakan proses
pemecahan masalah. Kebanyakan konsumen, baik konsumen individu ataupun
organisasi harus melalui proses mental yang hampir sama dalam memutuskan
produk dan merk apa yang akan dibeli. Walaupun nyata sekali bahwa berbagai
konsumen akhirnya memilih untuk membeli barang-barang yang berbeda
disebabkan oleh perbedaan karakteristik pribadi (kebutuhan, manfaat yang
dicari, sikap, nilai, pengalaman masa lalu, dan gaya hidup) dan pengaruh sosial
(perbedaan kelas sosial, kelompok rujukan, atau kondisi keluarga) (Boyd, dkk.,
2000:120). Selain itu ada lagi faktor budaya, faktor budaya ini memberikan
pengaruh yang lebih luas dan mendalam (pencapaian dan keberhasilan,
aktivitas, individualisme, dan kebebasan) (kotler dan keller, 2009:166).
1.2. Proses psikologi utama
Dalam pemasaran, tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam
kesadaran konsumen antara kedatangan rangsangan pemasaran dari luar dan
keputusan pembelian akhir. Empat psikologis utama yang harus dipahami
adalah:
motivasi,
persepsi,
pembelajaran, dan
memori.
Keempat itulah yang mempengaruhi respon konsumen secara fundamental
(kotler dan keller, 2009:177).
1.3. Proses keputusan pembelian
Ketika konsumen membeli produk atau jasa, konsumen harus melalui
proses pemecahan masalah yang melibatkan lima tahap mental:
1. Identifikasi masalah,
2. Pencarian informasi,
3. Pemilihan alternatif,
4. Pembelian, dan
5. Penilaian pasca pembelian (Boyd, dkk., 2000:123).
1.4. Teori lain tentang pengambilan keputusan konsumen
Tingkat Keterlibatan Konsumen
Tingkat keterlibatan dan pemrosesan aktif yang dilakukan konsumen
dalam merespon rangsangangan pemasaran.
Heuristik dan Bias Keputusan
Akuntansi Mental
Kecenderunagan untuk mengkategorikan dana atau item nilai
meskipun tidak ada basis logis untuk kategori itu.
(kotler dan keller, 2009:191).
2. Analisis Pasar Bisnis
2.1. Pembelian organisasi
Pasar organisasi (sering disebut sebagai pasar industrial atau pasar
produsen), secara agregat, besarnya kira-kira dua kali pasar konsumen. Mereka
sebagaimana rumah tangga, membeli produk dan jasa seperti makanan,
komputer, mobil, dan perlengkapan kantor. Jadi, pemasaran untuk organisasi-
organisasi semacam ini dibedakan bukan berdasarkan produknya, tapi
berdasarkan sifat pelanggan dan proses pembeliannya.
Berdasarkan definisis, para pembeli organisasi membeli barang dan jasa
untuk proses produksi (bahan mentah dan komponen), untuk digunakan dalam
operasi (peralatan kantor dan asuransi), atau untuk dijual kembali (perabotan
dan obat-obatan). Sebaliknya, individu dan rumah tangga membeli untuk
digunakan dan dikonsumsi sendiri. Dua jenis pasar ini juga membedakan
sejumlah hal lain, termasuk karakteristik permintaan mereka, demografi pasar
mereka, dan hubungan pembeli-penjual mereka (Boyd, dkk., 2000:149).
2.2. Peserta proses pembelian bisnis
Pembelian organisasi sring kali melibatkan orang-orang dari berbagai
departemen. Para peserta dalam proses pembelian ini dapat dikelompokkan
sebagai para pengguna (users), pemengaruh (influencers), penjaga gerbang
(gatekeepers), pembeli (buyers), dan pengambil keputusan (deciders) (Boyd,
dkk., 2000:153). Ada juga peserta yang lain yaitu pencetus (initiator) dan
pemberi persetujuan (approver) (kotler dan keller, 2009:206).
2.3. Proses pembelian/pengadaan
Dalam pasar bisnis, pembeli bisnis berusaha mendapatkan paket manfaat
tertinggi (ekonomi, teknik, jasa, dan sosial) ditinjau dari sudut pandang biaya
penawaran pasar. Inisiatif pembeli bisnis untuk membeli merupakan fungsi dari
perbedaan antara manfaat anggapan dan biaya anggapan. Oleh sebab itu
pembeli bisnis harus mempertimbangkan menurut persepsi departemen
pembelian dan juga organisasi dan administrasi pembelian (kotler dan keller,
2009:209).
2.4. Tahap-tahap proses pembelian
Tahap-tahap umum dalam proses keputusan pembelian bisnis yaitu:
1. Pengenalan masalah atau kebutuhan
2. Pencarian informasi tentang produk dan pemasok
3. Evaluasi dan seleksi pemasok
4. Pembelian
5. Evaluasi kinerja dan umpan balik
6. Pengaruh lingkungan pada proses dan prosedur keputusan pembelian
(Boyd, dkk., 2000:156).
2.5. Mengelola relasi pelanggan bisnis ke bisnis
Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi, pemasok dan pelanggan
bisnis melakukan eksplorasi dengan beragam cara untuk mengelola hubungan
mereka. Mengoptimalkan hubungan yang tepat dengan bisnis sangatlah pentig
untuk semua program pemasaran holistic. Dalam hubungan bisnis adapun
resiko dan oportunisme. Resiko yang ada di dalamnya adalah tentang investasi
khusus antara pelanggan dan pemasok. Adapun oportunisme, oportunisme
adalah salah satu bentuk kecurangan atau pengurangan pasokan terhadap suatu
kontrak implisit atau eksplisit (kotler dan keller, 2009:218).
2.6. Pasar lembaga dan pemerintah
Pasar istitusi terdiri dari sekolah, rumah sakit, rumah perawatan, penjara,
dan lembaga lain yang menyediakan barang dan jasa bagi orang-orang yang
berada dalam penanganan mereka. Pembeli untuk organisasi pemerintah
cenderung mengharuskan dilakukannya banyak pekerjaan administrasi dari
vendor mereka dan lebih menyukai penawaran terbuka serta perusahaan
domestik. Pemasok harus siap menyesuaikan penawaran mereka dengan
kebutuhan dan prosedur khusus yang ditemukan di pasar lembaga dan
pemerintah (kotler dan keller, 2009:222).
Daftar Pustaka
Boyd, Walker, dkk. 2000. Manajemen Pemasaran edisi 2 jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. 2013. Manajemen Pemasaran edisi 13 jilid 1.
Jakarta: Erlangga.