Final Cerpen 7

download Final Cerpen 7

of 11

description

crp

Transcript of Final Cerpen 7

Pembawa PerubahanPagi itu di depan kelas terlihat seorang anak laki-laki sedang menghentak-hentakan kakinya ke lantai, raut wajah kekesalan muncul pada dirinya. Kulit wajahnya yang putih tiba-tiba memerah karena marah dan kesal. Saat itu waktu telah menunjukkan pukul tujuh lewat 15 menit, anak laki-laki itu sudah terlambat dan tak bisa masuk ke kelasnya. Dia hanya terdiam sendiri di luar kelasnya menunggu pelajaran selesai. Yandi, itulah nama anak laki-laki yang terlambat itu. Sudah kesekian kalinya dia terlambat dan terpaksa menunggu di depan kelasnya hingga pelajaran usai. Sikapnya yang memang sulit dimengerti, setiap hari kesiangan dan kadang tidak masuk pada pelajaran tertentu. Bukan gurunya tidak menegur atau mengingatkannya namun sudah 2 kali orangtua Yandi dipanggil oleh wali kelasnya karena ulah yang dibuat Yandi. Ini adalah tahun ketiga Yandi bersekolah di sekolah jenjang menengah (SMP) ini dan sikapnya dari awal masuk sekolah ini hingga sekarang masih belum berubah.Yandi... kamu ini kapan akan berubahnya, tiap hari kesiangan terus, ucap guru Bahasa Indonesia mengagetkan Yandi yang tiba-tiba keluar dari kelasnya.Iya Bu saya minta maaf, saya janji tidak akan mengulanginya lagi, jawabnya.

Kamu sudah bilang seperti itu tiap kesiangan, mana buktinya? Kamu tetap melakukan hal yang sama, kesiangan lagi kesiangan lagi, ucap gurunya kesal.Kejadian ini sangat membuat Yandi kesal karena sebelumnya ketika dia berangkat sekolah dengan mengendarai motor , dia balapan dengan temannya dan akhirnya kalah. Menurutnya itu sangat memalukan, ditambah lagi teguran oleh gurunya tadi yang membuatnya jengkel.

Tinggal beberapa bulan lagi Yandi akan menjalani acara perpisahan sekolahnya, dirinya sudah tidak tahan ingin keluar dari sekolah itu dan segera memasuki sekolah tingkat atas yang menurutnya itu akan sangat membuatnya terlihat lebih dewasa. Padahal dengan kelakuannya yang seperti itu bukan menandakan seorang yang bersikap dewasa tapi masih kekanak-kanakan dengan sering terlambat, tidak mau mendengar nasihat gurunya, sering balapan motor, dan malas belajar.Di sekolah ini Yandi tidak aktif di ekskul apapun, hatinya sama sekali tidak tertarik dengan hal-hal seperti itu. Menurutnya mengikuti ekskul itu hanya membuang-buang waktu saja, lebih baik dia pergi main bersama temannya sepulang sekolah daripada ikut kumpul-kumpul engga jelas dengan anggota ekskulnya itu.***Waktu berjalan begitu cepat, hari perpisahan yang ditunggu oleh Yandi akhirnya tiba juga. Tatkala yang lain bersedih karena akan segera berpisah dengan sekolah dan guru tercintanya dia malah bahagia tertawa di lapangan belakang sekolah bersama teman-temannya sambil merokok bersama.Hey kalian semua sedih ga sih berpisah dengan sekolah dan guru-guru di sekolah ini? tanya Yandi pada teman-temannya.Hahaha buat apa gue sedih, guru-guru di sini tuh menyebalkan terus super rese. Rasanya gue ingin segera pergi dari sekolah ini, jawab salah satu temannya sambil mengepulkan asap rokok dari mulut dan hidungnya.Iya, bener tuh kata Reza. Gue juga udah ga sabar pengen cepet-cepet SMA, kan keren tuh pake seragam putih abu, ga kaya di sini pake putih biru rasanya masih anak-anak hahaha, sambung teman Yandi yang lainnya.Hahaaha iya iya gue setuju sama kalian semua, udah bete banget rasanya di SMP ini. Oh iya ngomong-ngomong nanti kalian mau ngelanjutin ke SMA mana? tanya Yandi kembali pada teman-temannya.Kalo gue sih pengennya ke SMA yang deket rumahku aja tuh yang udah cocok banget sama aku, tiap hari pasti ada aja yang tawuran terus bisa kabur dengan bebas kalo jam pelajaran udah mulai. Jadi kalo gitu kan gue bisa bebas, jawab salah satu temannya.Gue juga sama dong pilih sekolah itu. Terus lo Yan, mau ngelanjutin kemana? temannya balik bertanya.Nah justru itu yang lagi gue pikirin, gue bingung. Nyokap nyuruh gue masuk ke SMA yang terkenal dengan kedisiplinananya, sedangkan gue kan ga mau banget sama hal yang gituan. Gue bisa terkekang terus ga bakalan bebas lagi, udah gitu harus ikut salah satu ekskul yang diwajibkan. Huhh bikin setres aja deh rasanya, jawab Yandi.Sekarang rencana lo gimana?

Entahlah, gue pusing terus bingung harus gimana. Gue bisa aja nolak perintah nyokap itu, tapi jika gue teringat kejadian 1 tahun yang lalu rasanya gue ga bisa nolak permintaannya itu.Yaudah sih sekarang keputusan ada di tangan lo, tinggal lo harus milih.

***

Seiring dengan berjalannya waktu akhirnya tiba juga saat Yandi dan teman-temannya memasuki sekolah barunya masing-masing. Yandi harus rela berpisah dengan teman-temannya karena harus masuk SMA yang diinginkan oleh ibunya sedangkan temannya yang lain masuk SMA yang tentu saja berbeda dengannya.

Waktu masa orientasi merupakan masa dimana Yandi tidak ingin melaluinya, menurutnya itu tidak lebih dari sekedar tindakan perpeloncoan atau menurut dirinya sendiri itu adalah kegiatan yang memalukan. Namun pikirannya itu tidak semua benar, karena sekolah yang dipilihkan oleh ibunya tersebut sama sekali tidak memunculkan adanya tindakan yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku atau dengan kata lain perpeloncoan. SMA tersebut memang sangat dikenal dengan kedisiplinan murid-muridnya dan kegiatan-kegiatannya terpantau dan dalam pengawasan pembina.

Masa orientasi telah dilewatinya tanpa ada kawan satu sekolah yang menemaninya. Pada awalnya hari-hari ia jalani sendiri, namun lama kelamaan dia bisa berkenalan dengan teman kelasnya dan akhirnya mempunyai teman dekat. Sayangnya, sifat yang kurang baik pada diri Yandi belum dapat disembuhkan, ucapannya yang kadang kasar dan masih suka balapan motor,merokok serta suka terlambat datang ke sekolah. Banyak teman dan guru yang telah menegurnya tapi karena mungkin telah menjadi sifat yang sulit untuk diubah dia tetap membawa sifat buruknya di SMA kecuali jika ada sesuatu hal yang menarik hatinya maka akan mampu untuk sedikit demi sedikit memperbaiki sifatnya.Orientasi Siswa telah dilaksanakan maka kegiatan selanjutnya di sekolah barunya yaitu pemilihan ekstrakulikuler. Yandi masih sama seperti dulu yang tidak menyukai dan tidak tertarik sama sekali dengan kegiatan ekstrakulikuler apapun. Namun apa boleh buat dia harus memutuskan ekskul yang akan diikutinya karena di SMA itu wajib mengikuti salah satu ekskul.Yan, jadinya kamu pengen ikut ekskul apa di sini? tanya Rudi teman baru Yandi.Sebenarnya gue ga mau ikut nih males banget, rasanya bete terus ngebosenin kalo harus ikut yang kaya gituan.

Lantas kamu akan pilih apa? Mau tidak mau kamu harus memutuskannya.

Entahlah, gue juga bingung.

Percakapan mereka berdua tiba-tiba terhenti setelah di depannya lewat seorang kakak kelas dengan memakai salah satu seragam ekskul yang ada di sekolah itu. Wajah cantiknya membuat pandangan Yandi terus tertuju pada kakak kelasnya itu.

Rud, rasanya gue jatuh cinta pada pandangan pertama nih, jantung gue serasa mau copot liat kakak yang barusan. Ckckckck cantiknya bukan main bro, ucap Yandi pada Rudi yang merasa telah jatuh cinta pada kakak kelasnya yang aktif pada salah satu ekskul di SMA itu.***

Penerimaan anggota ekskul yang baru pun tiba, akhirnya Yandi memilih ekskul yang sama dengan kakak kelas yang dilihatnya tempo hari bersama Rudi. Kebetulan juga Rudi tertarik dengan ekskul tersebut jadi dia juga masuk ekskul yang sama dengan Yandi. Yandi memang sama sekali tidak tertarik dengan ekskul yang dipilihnya, namun ia hanya ingin mengejar kakak kelas yang cantik itu. Semangat Yandi bukan main ketika tiba waktu dimana semua pengurus memperkenalkan diri kepada anggota ekskulnya yang baru, dia sengaja duduk di meja paling depan hanya ingin melihat kakak yang cantik itu.

Perkenalkan nama saya Irene Puspita, menjabat sebagai ketua di ekskul ini. Saya duduk di kelas XII IPA 1. Jika ada yang ingin ditanyakan atau ingin tahu lebih mengenai informasi ekskul bisa langsung menghubungi saya, terimakasih.Ohhh jadinya namanya itu Irene, wuih keren banget bisa jadi ketua ekskul ini. Tentunya selain cantik pasti dia juga cerdas dong hahaaha, gue harus bisa dapetin dia, pikir Yandi dalam hatinya setelah Irene selesai memperkenalkan diri.

***

Yan, kenapa kamu melamun seperti itu dari tadi? Aku perhatikan kamu terus memperhatikan kak Irene yah, jangan-jangan kamu suka yah sama kakak itu hayo ngaku, tanya Rudi di luar ruangan setelah acara perkenalan ekskul itu selesai.Suuuuuttt... lo jangan keras-keras dong ngomong kaya gitu, nanti kalo ada yang denger gimana, suara Yandi panik.

Sudah kuduga sebelumnya, pasti kamu suka sama kak Irene. Tapi kamu tadi denger ga tentang adat di ekskul ini?

Adat? Emang adat apa? Gue ga denger tuh, tadi gue asik memandang wajah Irene yang cantik dan menawan, jawab Yandi sambil tersenyum sendiri.

Huh kamu ada-ada saja, iya tadi itu salah satu dari pengurus ekskul memberitahukan bahwa ekskul ini mempunyai suatu adat yang tidak boleh dilanggar oleh setiap anggotanya. Nah salah satu dari adat tersebut diantaranya DILARANG MENJALIN HUBUNGAN DENGAN SESAMA ANGGOTA MAUPUN PENGURUS EKSKUL. Jadi sudah jelas, kamu tidak boleh mempunyai perasaan sama kak Irene, karena jika itu sampai terjadi dan kalian berdua pacaran maka akan melanggar adat ekskul yang sudah menjadi kesepakatan dan warisan dari para pengurus ekskul ini yang sudah ada sejak dulu, jelas Rudi.Lo yakin adatnya kaya gitu? Yandi mulai cemas.

Yakin.

Ah, tapi gue ga peduli sama adat itu. Pokoknya gue harus bisa dapetin dia titik.

Tapi....

Udah lo diem aja deh, biar gue atur sendiri cara buat bisa dapetin Irene hahaha.

Yandi itu memang selain kasar juga keras kepala dan sampai sekarang masih tidak suka mendengar nasihat dari orang lain. Segala keinginannya harus bisa ia dapatkan. Kadang dia tidak menyadari kalau perbuatannya bisa menyakiti orang lain, ucapannya yang kasar pun seringkali membuat teman-teman di kelasnya merasa terluka dan sakit hati.6 bulan kemudian...

Hari-hari telah dilewati oleh Yandi yang sekarang sudah terlibat dalam suatu ikatan keorganisasian. Pada awalnya Yandi sama sekali tidak tertarik dengan organisasi, tapi di SMA ini berawal dari ketertarikannya pada salah seorang kakak kelas yang cerdas dan cantik lambat laun merubah perilakunya yang keras kepala walaupun tidak sepenuhnya Yandi berubah namun dengan keikutsertaannya dalam sebuah organisasi dia mampu mengenal berbagai kegiatan yang berkaitan dengan bakti terhadap warga sekolah.Kisahnya yang menyukai Irene harus kandas karena ternyata Irene telah mempunyai laki-laki yang lain. Anehnya Yandi tidak lantas keluar atau mengundurkan diri dari ekskul yang telah diikutinya, walaupun perempuan yang ia harapkan tidak bisa ia dapatkan. Hal itu terjadi karena Yandi telah menikmati dirinya terjun dalam sebuah organisasi. Di dalam organisasi tersebut Yandi telah diajarkan mengenai indahnya sebuah kebersamaan dalam kesederhanaan, lalu dia telah mengerti bahwa pentingnya mengetahui bagaimana cara untuk saling menghargai pendapat satu sama lain dan banyak hal yang lainnya yang selama ini tidak ia dapatkan ketika di SMP dulu saat tidak aktif dalam sebuah organisasi. Kebiasaan-kebiasaan buruknya yang selama ini ada pada dirinya lambat laun mulai bisa dikendalikan olehnya. Sekarang dia sudah tidak pernah terlambat lagi datang ke sekolah, mulai mau mendengarkan nasihat orang lain dan tentunya dia tidak sering balapan motor dan merokok lagi. Perubahan sikapnya itu menandakan anak organisasi yang memang telah mengaplikasikan pendidikannya selama berorganisasi dalam kehidupan sehari-hari. Bukti nyata bahwa aktifnya seseorang dalam sebuah organisasi tidak hanya beresiko waktunya tersita oleh kegiatan atau program yang dilaksanakan saja, namun hal terpenting yang bisa diambil manfaatnya adalah perubahan sikap yang bisa membimbing seseorang lebih bersikap dewasa lagi dan bisa menjadikan sikapnya lebih baik dari sebelumnya.

***

Sekarang Yandi telah mendapatkan 2 sahabat baru di ekskul yang telah ia ikuti. Keduanya adalah perempuan, mereka bernama Rianti dan Dian. Tubuh mereka berdua bisa dikatakan hampir sama, kecil tidak seperti anak SMA pada umumnya. Walaupun seperti itu mereka bertiga tetap saling menghargai dan saling menerima kekurangan dan kelemahan masing-masing.Rianti dan Dian adalah dua orang perempuan yang cantik, baik, gokil, lucu dan suka bergurau, terkadang mereka bisa membuat teman-teman satu organisasinya tertawa terbahak-bahak karena tingkah yang dibuatnya. Persahabatan antara Yandi, Rianti dan Dian membuat mereka semakin akrab dan saling mengenal satu sama lain. Apalagi ketika tiba waktu pelantikan Diklat ekskul mereka bertiga begitu kompak. Selain Rianti dan Dian, Yandi juga mempunyai teman-teman seorganisasi lainnya yang begitu solid dan seru diajak bercanda. Mereka terdiri dari tiga orang laki-laki dan dua orang perempuan. Mereka berdelapan itu yang kelak menjadi penerus pengurus ekskul yang diikutinya.***

Di dalam suasana istirahat sekolah, depan kelas XI IPA 2 terlihat tiga orang sahabat baru yang dipersatuakan oleh sebuah ekskul sedang berbincang-bincang sambil menikmati jajanan yang dibelinya.Ga kerasa yah sekarang kita udah naik kelas XI lagi, padahal serasa baru kemaren kita masih diorientasi oleh kakak kelas sekarang giliran kita mengorientasi adik kelas yang baru.

Iya bener, waktu memang berjalan tanpa kompromi. Tanpa kita sadari waktu berlalu serasa begitu cepat. Dan kita semua ga boleh lupa bahwa di ekskul ini kita punya satu tugas besar nanti ketika kelas XII. Kegiatan yang akan menyita waktu istirahat dan belajar, selain itu tenaga dan pikiran kita juga harus senantiasa kita korbankan demi terwujudnya kegiatan nanti. Yan, kamu sudah siapkan menjadi seorang ketua pelaksana di kegiatan besar nanti?Ehmm ya tentu saja aku siap!

Bagus,bagus,bagus hehehe.

Saat itu juga terdengar gelak tawa mereka bertiga yang merasa lucu mendengar suara Dian yang mengikuti suara khas Ipin di film Upin dan Ipin. Canda dan tawa memang sering menyertai pertemuan mereka bertiga yang pada akhir-akhir ini sering pergi dan berbincang bersama membicarakan sebuah kegiatan, yaitu salah satu program kerja ekskul mereka. Persahabatan mereka semakin dekat dan lebih akrab lagi, apalagi dengan terpilihnya Yandi sebagai ketua pelaksana, Dian sebagai sekretaris dan Rianti sebagai bendahara kegiatan tersebut. Kegiatan yang memerlukan persiapan yang sangat matang itu memang harus sejak sekarang ini dibicarakan karena kegiatan tersebut akan mengundang berbagai sekolah lain untuk mengikuti macam-macam perlombaan yang akan diadakan nanti. Jadi sudah sepantasnya kegiatan ini dibicarakan jauh-jauh hari sebelumnya.Yandi seseorang yang pada awalnya kasar, keras kepala, sering terlambat sekolah, dan enggan mendengar nasihat orang lain telah terpilih menjadi seorang ketua pelaksana pada kegiatan besar tersebut. Hal itu bukan atas penilaian teman yang lain namun atas penilaian pembina langsung. Pembina yang mengetahui mulai berubahnya sikap Yandi ke arah yang lebih baik, memercayakan kegiatan ini padanya. Mungkin pembina ekskul itu telah dapat membaca potensi yang dimilki oleh Yandi sehingga memilihnya menjadi ketua pelaksana.Hari demi hari berlalu, berbagai macam persiapan telah ditempuh dan mulai tercukupi. Mulai dari mengurus administrasi hingga mencari dana telah dipersiapkan sebaik mungkin. Tak terasa Yandi dan ketujuh pengurus ekskulnya yang lain telah menjadi kelas XII itu artinya sebentar lagi kegiatan yang ditunggu-tunggu akan segera tiba. Walaupun dalam setiap perjalanannya tidak semua mulus karena terkadang terdapat hambatan pada saat melakukan proses persiapan tersebut. Keanggotaan ekskul yang diikuti oleh Yandi telah mendapat suntikan baru denagn hadirnya anggota barunya yaitu kelas X. Mereka semua sangat membantu dalam proses menuju kegiatan yang telah direncanakan.

Waktu yang ditunggu telah tiba, tepatnya pada hari Sabtu kegiatan besar itu dimulai. Rangkaian acara dapat dilaksanakan dengan baik dan runtut. Melihat suksesnya kegiatan ini membuat semua pengorbanan dan penderitaan yang mereka rasakan serasa hilang begitu saja. Peluh yang mereka keluarkan terbayar sudah dengan menyaksikan kegiatan yang berjalan sesuai rencana. Yandi telah melakukan tugasnya dengan sangat baik, namun tanpa dukungan dari temannya pun kegiatan ini tidak akan terwujud apalagi bantuan dari kedua sahabatnya yang tidak lain Rianti dan Dian.Yandi, kamu telah berhasil mewujudkan kegiatan ini, benar-benar hebat! puji Rianti pada Yandi pada sore hari setelah kegiatan selesai.

Aku juga tidak akan bisa menjadi hebat jika tidak didukung oleh kalian semua, untuk itu aku mengucapkan terimakasih ya buat kalian semuanya yang selalu mendukungku dan memotivasiku dari belakang. Sungguh aku beruntung mempunyai teman seperti kalian, ungkap Yandi penuh haru.Dan kamu telah berhasil memotivasi diri kamu sendiri sehingga bisa berubah dan melakukan hal besar ini dengan sukses, sekali lagi selamat ya, tambah Dian.

Akhirnya mereka bertiga larut dalam haru dan sedih mengenang segala perjuangan dan pengorbanan mereka semua. Betapa indahnya persahabatan yang terwujud berkat keikutsertaan Yandi di ekskulnya. Jika Yandi tidak bertemu dengan Irene pada waktu itu mungkin semua hal ini tidak akan dialaminya. Meskipun Yandi gagal mendapatkannya tapi, dia tidak gagal mendapatkan hal yang lebih berharga lainnya yaitu persahabatan dan manfaat dari berorganisasi.Yandi yang pada awalnya sama sekali tidak tertarik dengan kegiatan organisasi pada akhirnya menemukan suatu kebahagiaan yang tiada tara dari organisasi yang dijalaninya. Terkadang memang banyak orang berpikir bahwa ikut organisasi hanya membuang-buang waktu saja, tapi tidak untuk yang memang benar-benar serius mengikutinya. Mereka yang serius dan sungguh-sungguh akan mendapatkan sesuatu hal yang sangat indah dan berkesan. Dengan berorganisasi berarti kita telah mempersiapkan diri untuk melatih kemampuan agar kelak terbiasa ketika berhadapan langsung dengan masyarakat. Manfaat organisasi hanya akan didapatkan oleh orang yang sungguh-sungguh dan mau berusaha serta ulet ketika menjalani proses dalam keroganisasiannya. ***

TUGAS BAHASA INDONESIA

MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN ORANG LAIN

Pembawa Perubahan

Disusun oleh:

SITI ROSITAH

XII IPA 5