FILTRASI.doc

31
BAB I Filtrasi A. Pengertian Filtrasi Filtrasi adalah operasi dimana campuran yang heterogen antara fluida dan partikel-partikel padatan dipisahkan oleh media filter yang meloloskan fluida tetapi menahan partikel-partikel padatan. Hal yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui media berpori. Filtrasi dapat terjadi karena adanya gaya dorong, misalnya ; gravitasi, tekanan dan gaya sentrifugal. Pada beberapa proses media filter membantu balok berpori (cake) untuk menahan partikel-partikel padatan di dalam suspensi sehingga terbentuk lapisan berturut-turut pada balok sebagai filtrat yang melewati balok dan media tersebut. Pada umumnya filter dapat digolongkan berdasarkan gaya dorong alami. PRINSIP Prefiltration dapat digambarkan hanya sebagai setiap langkah filtrasi dimasukkan ke dalam proses manufaktur sebelum filtrasi akhir. Tujuan yang biasa dalam melakukan penyaring farmasi adalah untuk menghilangkan partikel keberatan dari obat cairan persiapan. Dalam mempengaruhi seperti pemurnian di sana 1

description

FILTRASI (Operasi Teknik Kimia)

Transcript of FILTRASI.doc

Page 1: FILTRASI.doc

BAB I

Filtrasi

A. Pengertian Filtrasi

Filtrasi adalah operasi dimana campuran yang heterogen antara fluida dan

partikel-partikel padatan dipisahkan oleh media filter yang meloloskan fluida

tetapi menahan partikel-partikel padatan.

Hal yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui

media berpori. Filtrasi dapat terjadi karena adanya gaya dorong, misalnya ;

gravitasi, tekanan dan gaya sentrifugal. Pada beberapa proses media filter

membantu balok berpori (cake) untuk menahan partikel-partikel padatan di dalam

suspensi sehingga terbentuk lapisan berturut-turut pada balok sebagai filtrat yang

melewati balok dan media tersebut.

Pada umumnya filter dapat digolongkan berdasarkan gaya dorong alami.

PRINSIP

Prefiltration dapat digambarkan hanya sebagai setiap langkah filtrasi

dimasukkan ke dalam proses manufaktur sebelum filtrasi akhir. Tujuan yang biasa

dalam melakukan penyaring farmasi adalah untuk menghilangkan partikel

keberatan dari obat cairan persiapan. Dalam mempengaruhi seperti pemurnian di

sana adalah kekhawatiran untuk tingkat di mana filtrasi berlangsung, dan sejauh

mana hasil sebelum partikel dipertahankan blok pori-pori filter cukup untuk

membuat filtrasi lebih lanjut sehingga lambat hingga praktis. Sebuah kecukupan

penghapusan partikel adalah tujuan prinsip. Tingkat filtrasi dan throughput

pertimbangan sekunder. Namun demikian, partikel akrual pada relatif saringan

akhir untuk yang porositas dan luas permukaan filter menentukan tingkat yang

sedang berlangsung filtrasi serta pemutusan akhirnya.

Dalam hampir semua proses farmasi dan biotek, filter akhir adalah

mikroporous membran, yang dibuat dari polimer berteknologi tinggi. hal ini

tersedia secara komersial dalam penentuan ukuran pori 0,04-8 mm, dan karena

1

Page 2: FILTRASI.doc

modenya manufaktur adalah distribusi ukuran pori yang sempit. Akibatnya, filter

ini mungkin mempertahankan partikel ukuran lebih besar dari pori-pori mereka

peringkat ukuran dengan kehandalan yang hebat, seorang yang mekanisme

saringan partikel retensi retensi sedang atau pengecualian ukuran. menjadi sangat

efektif menghilangkan partikel sub-micronic, mereka mempertahankan sehingga

benar-benar bahwa dengan berat cairan dimuat mereka tidak mungkin memiliki

kapasitas yang signifikan untuk menghapus volume besar partikulat sambil

mempertahankan aliran fluida yang cukup di filter. Lebih penting lagi, masalah

partikulat yang lebih dengan filter akhir ditantang dan dipertahankan, tinggi

tekanan diferensial di filter akan menjadi. Hal ini diinginkan karena itu secara luas

diketahui bahwa filter melakukan retensi pada efisiensi tertinggi partikel saat

dioperasikan pada tekanan diferensial rendah ( p). Pada rendah p filter

mempertahankan partikel kecil melalui mekanisme penyerapan adsorptif.

Menurunkan tekanan operasi perbedaan akan memberikan throughput yang lebih

besar dari akan tinggi p, karena semakin tinggi perbedaan tekanan cenderung

memampatkan penyaring kue render mereka kurang permeabel.

B. Metode Filtrasi

Filtrasi dengan aliran vertikal dilakukan dengan membagi limbah ke beberapa

filter bed (2 atau 3 unit) secara bergantian. Pembagian limbah secara bergantian

tersebut dilakukan dengan pengaturan klep (dosing)dan untuk itu perlu dilakukan

oleh operator. Karena perlu dilakukan pembagian secara bergantian tersebut,

pengoperasian sistem ini rumit hingga tidak praktis.

Filtrasi dengan aliran horizontal dilakukan dengan mengalirkan limbah

melewati media filter secara horizontal. Cara ini sederhana dan praktis tidak

membutuhkan perawatan, khususnya bila di desain dan dibangun dengan baik.

Filtrasi dengan aliran vertikal dan horizontal mempunyai prinsip kerja

yang berbeda. Filtrasi horizontal secara permanen terendam oleh air limbah dan

2

Page 3: FILTRASI.doc

proses yang terjadi adalah sebagian aerobik dan sebagian anaerobik.Sedangkan

pada filtrasi vertikal, proses yang terjadi cenderung anaerobik. Prinsip kerja

tersebut dapat dilihat pada sketsa dibawah:

Mengingat faktor pengelolaan maka untuk finalisasi pengolahan limbah

industri filtrasi dengan aliran horizontal lebih sesuai, hingga dalam manual ini

hanya sistem tersebut yang dibahas dengan lebih rinci.Penyumbatan merupakan

salah satu faktor yang perlu diperhatikan didalam filtrasi horizontal. Bila

penyumbatan (clogging) ini terjadi maka konstruksi tersebut tidak akan berfungsi

dengan semestinya dan perlu dilakukan pembongkaran serta penggantian media

dan hal tersebut merupakan pekerjaan yang menyulitkan. Karena itu pemilihan

media merupakan salah satu issue yang amat penting didalam men desain filtrasi

horizontal.

3

Page 4: FILTRASI.doc

Sungguhpun pada tingkat finalisasi (post treatment), beban organis dan

padatan pada air limbah lebih besar dibanding filtrasi untuk pengolahan air

minum. Karena itu media yang lazim digunakan untuk filtrasi horizontal adalah

gravel (kerikil). Konstruksi demikian sering juga disebut sebagai : “Constructed

Wetland”; “Sub Surface Flow Wetland (SSF)”, atau; “Root Zone Treatment

Plant’.Beberapa syarat yang perlu diperhatikan untuk applikasi Filtrasi Horizontal

adalah:

Sedimen didalam limbah cair harus cukup rendah. Dalam hal ini masukan

limbah kedalam Imhoff cone dan setelah kira kira 1 jam sedimen nya

harus kurang dari 1 ml/I.

Sedangkan Suspended Solid yang tidak terendapkan harus kurang dari 100

ml/I Hal lain yang perlu juga diperhatikan adalah bila COD dari settleable

solid kurang dari 40% dari Total SS; ada kemungkinan bahwa padatan

didalam-nya adalah lemak (fat) dalam bentuk kolloida. Formasi lemak

tersebut dapat menghambat pengaliran didalam filtrasi horizontal (mengt.

raagi hydraulic conductivity)dan konsekwensinya mengurangi umur dan

kinerja konstruksi.Kasus seperti ini banyak dijumpai pada limbah industri

makanan misalnya industri dairy, pemotongan hewan, dlsb.

COD dari limbah tidak lebih dari kira kira 400 mg/I.Konsekwensinya cara

ini lebih baik digunakan untuk pengolahan lanjutan (post treatment) dan

bukannya untuk primary treatment.Proses treatment yang terjadi pada

Filtrasi Horizontal amat komplex.

Terdapat beberapa teori dan pendapat yang berusaha menjelaskan proses

yang terjadi. Misalnya bagaimana proses physical filtration,terjadinya intake

udara, pengaruh tanaman pada proses biologis,dlsb. Tetapi semua pendapat dan

teori tersebut masih merupakan rekaan dan masih terdapat banyak

kontroversi.Andaikata proses yang terjadi pada tiap bagian dapat dijelaskan,masih

terdapat pertanyaan besar untuk menjelaskan interaksi antar tiap proses yang

terjadi didalam keseluruhan konstruksi ini.

4

Page 5: FILTRASI.doc

SEKTOR INDUSTRI JENIS MEMBRANE

Air minum NF, UF, RO

Air Demin untuk Industri RO, ED, EDI

Air limbah & air sungai

- Pemurnian Langsung

MBR

MF, UF, NF, RO, ED

MF, UF

5

Page 6: FILTRASI.doc

BAB II

Tipe Filtrasi

Macam-Macam Filter

a. Filter Gravitasi (Gravity Filter)

Merupakan tipe yang paling tua dan sederhana.

Filter ini tersusun atas tangki-tangki yang bagian bawahnya berlubang-lubang

dan diisi dengan pasir-pasir berpori dimana fluida mengalir secara laminer

Filter ini dugunakan untuk proses fluida dengan kuantitas yang besar dan

mengandung sedikit padatan. Contohnya : pada pemurnian air.

Tangki biasanya terbuat dari kayu, bata atau logam tetapi untuk pengolahan air

biasa digunakan beton. Saluran dibagian bawah yang berlubang mengarah pada

filtrat, saluran itu dilengkapi dengan pintu atau keran agar memungkinkan

backwashing dari dasar pasir untuk menghilangkan padatan-padatan yang

terakumulasi. Bagian bawah yang berlubang tertutup oleh batuan atau kerikil

setinggi 1 ft atau lebih untuk menahan pasir. Pasir yang biasa digunakan dalam

pengolahan air sebagai media filter adalah pasir-pasir kuarsa dalam bentuk yang

seragam. Kokas yang dihancurkan biasanya digunakan untuk menyaring asam

sulfur. Batu kapur biasanya digunakan untuk membersihkan cairan organik baik

dalam filtrasi maupun adsorbsi.

Hal yang harus diperhatikan dalam filter gravitasi, bongkahan-bongkahan

kasar (batu atau kerikil) diletakkan bagian atas balok berpori (cake) untuk

menahan materi-materi kecil yang ada di atasnya (pasir, dll). Materi yang berbeda

ukurannya harus diletakkan dengan membentuk lapisan-lapisan sehingga dapat

bercampur dan ukuran untuk setiap materi harusnya sama untuk menyediakan

pori-pori dan kemampuan yang maksimal.

b. Filter Pelat dan Bingkai

Filter tekanan biasanya tersusun dari pelat-pelat dan bingkai-bingkai (gb.

2-34). Pada filter ini pelat-pelat dan bingkai-bingkai disusun secara bergantian

dengan filter kain dengan arah berkebalikan pada tiap pelat. Pemasangannya

6

Page 7: FILTRASI.doc

dilakukan secara bersamaan sebagai kesatuan gaya mekanik (oleh sekrup / secara

hidrolik). (gb. 2-36)

Ada beberapa macam tipe bertekanan yang menggunakan pelat dan

bingkai. Yang paling sederhana mempunyai salah satu saluran tunggal mengenali

suspensi pada pencucian dan pembukaan tunggal pada setiap pelat untuk

mangalirkan cairan (pada pengiriman terbuka). Tipe yang lain mempunyai

saluran terpisah untuk membedakan suspensi dan air pencucian tetapi ada juga

yang menggunakan saluran terpisah untuk memisahkan suspensi dan air

pencucian (pada pengiriman tertutup). Saluran ini biasanya terdapat di pojok atau

di tengah atau tepat di tengah.

Umpan suspensi masuk malalui saluran yang terbentuk dari lubang-

lubang pada pojok kanan atas antara pelat dan bingkai. Dari saluran ini, suspensi

masuk ke bingkai menuju ruang di antara pelat-pelat. Tekanan pada suspensi

diumpankan pada proses penekanan untuk menghasilkan filtrat. Filtrat tersebut

menuju ruang-ruang diantara kain dan pelat melalui kain-kain dari kedua sisi

pelat ke keluaran yang berupa klep atau menuju saluran kedua yang dibentuk

oleh lubang-lubang pada pojok lain dari pelat dan bingkai dengan keluaran yang

didukung oleh pelat-pelat tidak oleh bingkai. Baik keluaran melalui saluran atau

melalui keran atau klep dan pelat dilubangi atau dibuat dengan filtrat, memasuki

keluaran melalui sisi pelat.

Padatan dalam suspensi berakumulasi dalam kain pada sisi sebaliknya

dari pelat-pelat. Setelah beberapa waktu sebagian kecil ruang diantara pelat

tersedia untuk suspensi, dan umpan dimatikan. Jika cake dicuci, fluida pencuci di

dalamnya disalurkan ke dalam suspensi atau masukan campuran bi balik

suspensi, masuk ke cake kurang lebih dari tengah bingkai, dan lewat menuju

pelat pada kedua sisi. Setelah cake dicuci, aliran ini terhenti, gaya yang menahan

pelat dilepaskan, pelat dan bingkai terbuka seketika, dan cake dihilangkan atau

dibuang ke dalam lubang di bawah penekan. Setelah pembuangan selesai,

penekan ditutup lagi dengan memberikan gaya mekanik untuk mengunci pelat

dan bingkai bersamaan, dan sebuah siklus baru filtrasi dimulai.

7

Page 8: FILTRASI.doc

Pencucian dapat dikeluarkan terpisah dari filtrat dengan menyediakan

kedua keluaran bawah melalui keran dan sebuah saluran terpisah pada pojok

lainnya dari pelat.

Pencucian sederhana adalah ketika pencucian mengalir melalui cake

dengan jalan yang sama seperti filtrat. Ekspresi “trhough washing” atau “every

other pelate washing” (gb. 2-38) membutuhkan penggunaan dua tipe pelat yang

berbeda. Pelat yang bukan pencuci (satu tombol) dan pelat pencuci (tiga tombol)

diisikan dalam penekan diantara bingkai (dua tombol). Umpan memasuki bingkai

seperti sebelumnya. Pencucian memasuki setiap pelat dan melewati dua cake

pada bingkai di kedua sisi pelat, meninggalkan keran pada pelat bukan pencuci

(satu tombol). Metode ini memerlukan klep yang tertutup pada pelat-pelat (tiga

tombol) ke dalam masukan pencuci.

Semua tipe pelat ini dapat didesain untuk mengoperasikan pada

pengiriman tertutup dengan menyediakan saluran ketiga yang dibentuk oleh

lubang di sebelah pojok kanan bawah pelat dan bingkai. Empat saluran

memungkinkan untuk mengoperasikan dengan menggunakan pengiriman tertutup

dengan keluaran terpisah untuk filtrat dan pencucian. Umpan suspensi masuk ke

setiap bingkai melalui saluran kanan atas (tidak ada pembukaan dari saluran ini

ke pelat manapun). Filtrat meninggalkan setiap pelat menuju saluran kiri bawah

bingkai penuh dengan cake. Pencucian masuk melalui saluran kiri atas ke setiap

pelat menuju cake ganda di antara bingkai pada sisi lain pelat ini dan keluar

melalui saluran kanan bawah pada pelat pengganti (satu tombol). Selama

pencucian keran pada filtrat pada keluaran dan masukan pencucian tertutup.

Penekan pelat dan bingkai sangat luas digunakan khususnya ketika cake

sangat berharga dan ukurannya sangat kecil. Filter yang kontinyu menggantikan

penekan pelat dan bingkai untuk banyak operasi berskala besar.

c. Batch Leaf Filter

Filter daun mirip dengan filter pelat dan bingkai, di bagian dalamnya

cake disimpan pada setiap sisi daun dan filtrat mengalir keluar melalui saluran

8

Page 9: FILTRASI.doc

dari saringan pembuangan air yang kasar pada daun di antara cake, daun-daun

tersebut dibenamkan ke dalam suspensi.

Filter tertutup dan kran masukan terbuka sehingga suspensi dapat masuk

ke selongsong dengan udara yang dipindahkan dari ventilasi ke selongsong atas

bagian belakang. Ventilasi dapat tertutup atau dibiarkan terbuka setelah

selongsong penuh. Jika kran dibiarkan terbuka, maka kran akan membatasi aliran

berlebih dan akan mengembalikan umpan yang berlebih ke tangki pengumpan

sehingga dapat memberikan sirkulasi yang lebih baik antara filter daun dan untuk

menjaga partikel-partikel besar dari pengendapan filtrasi dilanjutkan sampai

ketebalan yang diinginkan tercapai atau filtrasi rata-rata turun secara tajam.

Umpan didiamkan sebentar, saluran keluaran terbuka kemudian slurry

dialirkan. Tekanan udara rendah dialirkan ke dalam tangki untuk menambahkan

solution berlebih. Adanya perbedaan tekanan akan membantu menjaga cake di

dalam melawan filter kain. Setelah filter kosong, tutup dapat dibersihkan atau

dialiri udara berlebih untuk mengeringkan cake lebih dulu. Untuk kelebihan

fluida pencuci dikeringkan pada akhir pencucian dengan cara sama seperti pada

kelebihan slurry dan cake dialiri dengan udara.

Contoh : pembuatan Mg dari air laut.

d. Rotary Vacuum Filter?

Rotary Vacuum Filter adalah sebuah filter yang bekerja secara

berkelanjutan dimana bagian yang solid dari sebuah campuran dipisahkan oleh

filter yang hanya dapat dilalui oleh liquid atau gas, dalam hal ini keadaan vakum

diperlukan untuk mengakumulasi zat padat di permukaan.

Prinsip Kerja

Tekanan di luar drum adalah tekanan atmosferik tetapi di dalam drum

mendekati vakum. Drum dimasukkan ke dalam cairan yang mengandung

suspensi padatan, lalu diputar dengan kecepatan rendah. Cairan tertarik melewati

filter cloth karena tekanan vakum, sedangkan padatan tertinggal di permukaan

luar drum membentuk cake

9

Page 10: FILTRASI.doc

Gambar Cara Kerja

Cara Kerja

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, RVF (Rotary Vacuum Filter)

bekerja secara continous. Setiap perputarannya terdiri dari cake formation,

cake washing (jika diperlukan), drying, dan cake discharge.

Selama perputaran drum, tekanan vakum menarik liquid melalui medium

filter (cloth) di permukaan drum yang menahan padatan. Tekanan vakum

mendorong gas/udara melalui cake dan gas tersebut akan mendorong liquid

masuk ke dalam.

Filtrat dan aliran udara akan melalui pipa filtrat internal kemudian masuk ke

katup RVF dan bermuara di vakum receiver di mana liquid dipisahkan dari

aliran udara. RVF ini biasanya dilengkapi dengan liquid ring vacuum pump

atau barometric leg untuk menghasilkan tekanan vakum.

10

Page 11: FILTRASI.doc

Berdasarkan pada kapasitas produksi air yang terolah, saringan pasir dapat

dibedakan menjadi dua yaitu saringan pasir cepat dan saringan pasir lambat.

Saringan pasir cepat dibedakan dalam beberapa kategori :

1. Menurut jenis media yang dipakai

2. Menurut sistem control kecepatan filtrasi

3. Menurut arah aliran

4. Menurut kaidah grafitasi / dengan tekanan

5. Menurut pretreatment yang diperlukan

11

Page 12: FILTRASI.doc

Jenis-jenis filter berdasarkan sistem operasi dan media

Jenis media filter :

1. Single media: satu jenis media seperti silica, atau dolomite saja

2. Dual media : misalnya digunakan pasir silica, dan anthrasit

3. Multi media : misalnya digunakan pasir silica, anthrasit dan gamet

1. Filter single media, filter cepat tradisional biasanya digunakan pasir

kwarsa. Pada sistem ini penyaringan SS terjadi padaq lapisan paling

atas sehingga dianggap kurang efektif karena sering dilakukan

pencucian.gambar 4.1 menjelaskan kedalaman pasir, kerikil sebagai

media penyangga dan sistem pematusan (under drain).

2. Filter dual media, sering gunakan filter dengan media pasir kwarsa

lapisan bawah dan anthrasit pada lapisan atas.

Keuntungan dual media:

a. Kecepatan filtrasi lebih tinggi (10-15m/jam)

b. Periode pencucian lebih lama.

c. Merupakan peningkatan filter single media murah)

3. Multi media filter : terdiri dari anthrasit, pasir dan gamet atau

dolomite, funsi multi media adalah tuk memfungsikan seluruh lapisan

filter agar berperan sebagai penyaring.

12

Page 13: FILTRASI.doc

Gambar : Filter aliran secara gravitasi dengan

kelengkapannya ( Tom D. Reynolds, 1992)

Sistem control kecepatan :

1. Constant rate: debit hasil proses filtrasi konstan sampai pada level

tertentu.hal ini dilakukan dengan member kebebasan kenaikan level muka

air di atas media filter.

2. Declining rate : debit hasil proses filtrasi menurun seiring dengan waktu

filtrasi, atau level muka air diatas media filter dirancang pada nilai yang

tetap.

Sistem aliran :

1. Aliran down flow (kebawah)

2. Aliran upflow (keatas)

3. Aliran horizontal.

Kaidah pengaliran

1. Aliran secara gravitasi

2. Aliran dibawh tekanan (pressure filter)

13

Page 14: FILTRASI.doc

Pretreatment :

1. kogulasi-flokulasi- sedimentasi

2. Direct filtration.

Gambar : potongan filter saat operasi dan pencucian balik

(back wash)

14

Page 15: FILTRASI.doc

BAB III

Perhitungan

Pada prinsipnya aliran pada media berbutir (filter pasir) dianggap sebagai aliran dalam pipa berjumlah banyak, kehilangan tekanan dalam pipa akibat gesekan aliran mengikuti persamaan Darcy-Weisbach sbb:

HL=f

dimana

hL = kehilangan tekanan akibat gesekan aliran

L = panjang atau kedalaman media

V = kecepatan aliran

D = diameter kanal

porsi kehilangan tekanan pada media filter dapat ditentukan dengan menggunakan percobaan piezometri dalam skala laboratorium seperti terlihat pada gambar

jika r besarnya jari-jari hidrolisis pada saluran pipa, maka:

Prositas media ℇ dapat dinyatakan sebagai perbandingan:

15

Page 16: FILTRASI.doc

Jika Vp volume partikel media, Np jumlah partikel media, maka total volume rongga Vv dapat dinyatakan sebagai:

Jika Ab luas permukaan butiran maka jari-jari hidrolisis r adalah:

dari persamaan 2 diperoleh r = Dc/4, sehingga:

Pendekatan terhadap laju aliran (flow rate) Va = (debit/luas area bak), maka kecepatan air dalam pipa v dapat dihitung sebagai berikut:

Untuk jenis media yang tidak bulat digunakan faktor kebulatan 𝛹, sehingga perlu dikoreksi:

16

Page 17: FILTRASI.doc

Dari rumus Darcy – Weisbach untuk f’ = f, diperoleh persamaan Carman –

Kozeny:

Nilai f’ merupakan fungsi Nre (Ergun, 1952):

Bilangan Reynold, NRe merupakan fungsi diameter dan kecepatan aliran yang diturunkan dengan rumus:

Dimana: 𝜌 = berat jenis

𝜐 = viskositas dinamis

= viskositas kinematis

Persamaan Rose, berdasarkan percobaan, untuk filter dengan satu ukuran media diperoleh persamaan kehilangan tekanan saat clean filter sbb:

CD = koefesien drag yang besarnya tergantung bilangan Reynolds

Nilai koefesien drag untuk NRe < 1 :

17

Page 18: FILTRASI.doc

Untuk 1<NRe<104, nilai koefisien drag:

Untuk NRe > 104 :

Untuk media terstatifikasi dengan prositas yang seragam persamaan Rose berubah menjadi:

Dimana: x = fraksi berat partikel dengan ukuran d

BAB IV

18

Page 19: FILTRASI.doc

Contoh Industri

Teknologi Pengolahan Air

Selain teknologi kimia, saat ini sudah banyak dikenal orang teknologi

pengolahan air dengan menggunakan membrane, baik membrane ultrafiltrasi

maupun membrane reverse osmosis.

Teknologi Ultrafiltrasi (UF)

Teknologi Membran Ultrafiltrasi (UF) merupakan salah satu terobosan

teknologi yang dikembangkan untuk mengatasi permasalahan dalam pengolahan

air bersih. Sifat membran yang sangat selektif telah terbukti mampu rnemisahkan

berbagai kontaminan dari dalam air sehingga diperoleh air yang bersih, baik

secara fisik, kimia maupun biologi dan bahkan aman untuk dikonsumsi.

Ultrafiltrasi atau Ultra Filtration adalah suatu teknologi filtrasi dengan

besaran pori 0.01 mikron Sistem kerja dari ultra filtration sebagai berikut :

Air masuk dengan tekanan rendah +/- 1.5 bar melalui lubang halus dengan

diameter 0.5-2 mm. Ukuran pori filter 0.01-0.05 μm (sebagai pembanding sehelai

rambut memiliki besar 50μm - jadi pori-pori dari UF ini 500 kali lebih besar)

19

Page 20: FILTRASI.doc

Kontaminasi dengan ukuran yang lebih besar dari 0.05μm tertahan dan terbuang

secara berkala pada saat dilakukan back flushing ataupun forward flushing.

Keunggulan dari sistem UF ini adalah pori-pori yang memiliki nilai absolut

dibandingkan dengan filter biasa. Filter UF memiliki ukuran sangat kecil

dibandingkan dengan bakteri sehingga lebih steril dari filterisasi biasa.

Penghambat mikroorganisma dan bakteri yang lengkap. Qualitas hasil

yang difilter tidak tergantung dari air masuk

Ultrafiltration juga dapat membuang chlorine resistant germs seperti

cryptosporidium. Konsentrat (air limbah) juga akan terbuang .

Dalam sistem yang dirangkai secara lengkap dapat menurunkan biaya

investasi.dan juga biaya perawatan.

Memungkinkan sistem yang full otomatis.

dapat membuang hampir semua film-forming pada membrane reverse

osmosis, sehingga dapat memperpanjang umur membrane

Sistem Reverse Osmosis (RO)

Menggunakan membran yang bersifat selektif semi permeabel dapat memisahkan

air murni dari kotoran bahan pencemarnya. Membran yang berdimensi 0,0001

mikron mampu bekerja hingga memurnikan air dari berbagai aspek pencemaran

seperti fisika, kimia dan mikrobiologi.

Sistem ini bukan saja sudah teruji secara kualitatif juga kuantitatif sehingga telah

digunakan untuk pengembangan proyek NASA, industri soft drink raksasa,

Air RO direkomendasikan oleh :

Rumah sakit terkemuka untuk mesin Haemodialisa (cuci darah)

Industri farmasi sebagai pelarut obat

20

Page 21: FILTRASI.doc

NASA, Badan Antariksa AS

Industri soft drink raksasa di seluruh dunia

Angkatan Laut AS, pada kapal selam dan kapal perang

Manfaat Air RO

Mengurangi kadar keasaman darah

Menjaga dan meningkatkan kesegaran tubuh

Mempercepat pengaruh daya larutan

Memperbaiki sirkulasi darah

Memperbaiki metabolisme

Mencegah pembiakan bakteri

Membantu pertumbuhan dan perkembangan

Air RO dapat digunakan banyak di berbagai industry, karena TDS water RO

dapat dibuat hingga “0” sehingga sangat sesuai digunakan pada suatu proses yang

tidak membutuhkan adanya unsur mineral dalam air. Dimana diketahui, mineral

yang terkandung dalam air dapat mempengaruhi proses yang diingini.

Seperti halnya air minum dalam kemasan yang banyak beredar di pasaran,

umumnya mengandung TDS 100 atau kurang dan biasanya banyak mengandung

mineral. Jika ini digunakan dalam proses produksi, sementara kehadiran mineral

tsb tidak dibutuhkan, maka tentu kualtas produk akan mengalami perubahan dari

apa yang diingini

KEUNTUNGAN DAN KEUNGGULAN MODUL RO

Modul RO mempunyai ciri-ciri yang sangat khusus sebagai model pengolah air

yaitu:

21

Page 22: FILTRASI.doc

1. Kebutuhan Energi relatif hemat.

2. Hemat Ruangan.

3. Mudah dalam pengoperasian karena pengendalian operasi terpusat pada

satu panel yang kecil dan sederhana.

4. Kemudahan untuk menambah kapasitas.

5. Produksi airnya dapat langsung diminum, tanpa dimasak dahulu.

6. RO mudah dipindahkan ke lokasi lain (ada yang terpasang dalam unit

mobil RO atau kontainer).

22

Page 23: FILTRASI.doc

DAFTAR PUSTAKA

1. Fair, Gordon M, John. C Geyer, dan Daniel A Okun, Water and Wastewater

Enginering, Volume 2: Water Purification and Wastewater Treatment and

Dispososal, John Wiley and Sons Inc.New York, 1981.

2. Reynolds Tom D, dan Paul A, Richards, Unit and Processes And Environmental

Enginering, PWS Publishing Company,20 Park plaza, MA 12116, 1996.

3. Rich, Linvil G.,) unit Operations of sanitary Engineering, John Wiley & Sons, Inc,

1974.

4. Huisman, L, Rapid Sand Filtration, Lecture Notes, IHE Delft Netherlands,1994.

5. www.wikipedia.com .

6. Droste, Ronald L.,Theory and Practice of Water and Wasterwater Treatment, John

Wiley & Sons, Inc., 1997.

23