Filter

download Filter

of 6

Transcript of Filter

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI

LAPORAN PERCOBAAN 2FILTER AKTIFDisusun Untuk Memenuhi TugasMata Kuliah Praktikum Elektronika TelekomunikasiSemester 4

PEMBIMBING :Lis Diana Mustafa, ST.MT.

Penyusun: JTD 2BKelompok 41. Eki Fakhrudin(09)2. Ekky Rizky(10)3. Fanny Nur A.S.(13)4. M. Alif Haidar(19)

JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITALTEKNIK ELEKTROPOLITEKNIK NEGERI MALANG2014I. Tujuan1. Mengukur besarnya frekuensi Cut-Off pada filter aktif Low Pass orde satu.2. Mengukur besarnya frekuensi Cut-Off pada filter aktif Low Pass orde dua.3. Mengukur besarnya frekuensi Cut-Off pada filter aktif High Pass orde dua. II. Alat dan Bahan1. Modul rangkaian LPF orde satu:1 Buah2. Modul rangkaian LPF orde dua:1 Buah3. Modul rangkaian HPF orde dua:1 Buah4. Osiloskop dual trace:1 Buah5. Power Supply:1 Buah6. Generator Fungsi:1 Buah7. Multimeter:1 Buah8. Kabel Penghubung:Secukupnya

III. Prosedur PercobaanA. LPF Orde Satu1. Buatlah rangkaian berikut ini:

2. Atur keluaran Generator Fungsi sehingga diperoleh keluaran filter sebesar 1 Vpp frekuensi 100 Hz. Ukur besar teganga input dan lengkapi tabel 3.1.3. Besarkan frekuensi Generator Fungsi ke 200 Hz dan ukur Volt (Kondisi Vin tetap) dan lengkapi tabel 3.1.4. Ulangi langkah ke-3 diatas sesuai dengan frekuensi yang ada dalam tabel 3.1.5. Hitung besar penguatan (Av = Volt/Vin) serta dalam bentuk dB (AvdB = 20 log Av).6. Gunakan hasil pengukuran untuk menggambar kurva respon frekuensi filter (AvdB sebagai fungsi frekuensi).

Tabel 3.1 LPF Orde SatuFrekuensi (Hz)VIN (Vpp)VOUT (Vpp)AvVOUT/VINAv (dB)20 log

100110,410,420,34

200110,410,420,34

5001101020

100019,69,619,6

200017,47,417,4

500013,63,611,2

1000011,91,9-5,6

2200010,70,7-3,08

B. LPF Orde Dua1. Buat Rangkaian berikut ini:

2. Atur keluaran Generator Fungsi sehingga diperoleh keluaran filter sebesar 1 Vpp frekuensi 100 Hz. Ukur besar teganga input dan lengkapi tabel 3.2.3. Besarkan frekuensi Generator Fungsi ke 200 Hz dan ukur Volt (Kondisi Vin tetap) dan lengkapi tabel 3.3.4. Ulangi langkah ke-3 diatas sesuai dengan frekuensi yang ada dalam tabel 3.2.5. Hitung besar penguatan (Av = Volt/Vin) serta dalam bentuk dB (AvdB = 20 log Av).6. Gunakan hasil pengukuran untuk menggambar kurva respon frekuensi filter (AvdB sebagai fungsi frekuensi).

Tabel 3.2 LPF Orde DuaFrekuensi (Hz)VIN (Vpp)VOUT (Vpp)AvVOUT/VINAv (dB)20 log

10010,150,15-16,47

20010,250,25-12,04

50010,60,6-4,43

100010,750,75-2,49

110010,70,7-3,09

200010,20,2-13

500010,0020,002-53,97

1000010,0080,008-41,93

C. HPF Orde Dua1. Buat Rangkaian berikut ini:

2. Atur keluaran Generator Fungsi sehingga diperoleh keluaran filter sebesar 1 Vpp frekuensi 100 Hz. Ukur besar teganga input dan lengkapi tabel 3.3.3. Besarkan frekuensi Generator Fungsi ke 200 Hz dan ukur Volt (Kondisi Vin tetap) dan lengkapi tabel 3.3.4. Ulangi langkah ke-3 diatas sesuai dengan frekuensi yang ada dalam tabel 3.3.5. Hitung besar penguatan (Av = Volt/Vin) serta dalam bentuk dB (AvdB = 20 log Av).6. Gunakan hasil pengukuran untuk menggambar kurva respon frekuensi filter (AvdB sebagai fungsi frekuensi).

Tabel 3.3 HPF Orde DuaFrekuensi (Hz)VIN (Vpp)VOUT (Vpp)AvVOUT/VINAv (dB)20 log

10010,0160,016-41,21

20010,0090,009-29,16

50010,130,13-13,29

100010,690,69-3,22

200010,850,85-1,41

500010,850,85-1,41

1000010,850,85-1,41

IV. Analisa Data1. Berdasarkan percobaan LPF Orde Satu, didapatkan analisis bahwa semakin tinggi frekuensi maka semakin kecil penguatannya ( mengalami atenuasi ), sebaliknya jika semakin rendah frekuensi maka semakin besar penguatannya. Hal ini dibuktikan dari nilai Vin yang tetap dan nilai Vout yang berubah-ubah. Dari hasil percobaan ini, terbukti bahwa frekuensi cutoff ( -3dB ) berada pada posisi frekuensi 22 kHz dengan Vout = 0,7 Vpp dimana sesuai dengan hasil simulasi yang frekuensi cutoffnya ( -3dB ) berada pada frekuensi 22,204 kHz.2. Dari percobaan LPF Orde Dua, didapatkan analisis bahwa semakin tinggi frekuensi maka semakin semakin kecil penguatannya, sebaliknya jika semakin rendah frekuensi maka semakin besar penguatannya. Hal ini dibuktikan dari nilai Vin yang tetap dan nilai Vout yang berubah-ubah. Dari hasil percobaan ini, terbukti bahwa frekuensi cutoff ( -3dB ) berada pada posisi frekuensi 1,1 kHz dengan Vout = 0,7 dimana sesuai dengan hasil simulasi yang frekuensi cutoffnya ( -3dB ) berada pada frekuensi 1,124 kHz.3. Pada percobaan HPF Orde Dua, diperoleh analisis bahwa frekuensi berbanding lurus dengan tegangan output yang artinya semakin tinggi frekuensi maka nilai Vout semakin besar pula. Dari hasil percobaan, terbukti bahwa frekuensi cutoff berada pada pada posisi frekuensi 1 kHz dengan Vout = 0,69 Vpp dimana sesuai dengan hasil simulasi yang frekuensi cutoffnya pada posisi 1,027 kHz.

V. Kesimpulan1. Pada percobaan LPF dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi frekuensi maka semakin semakin kecil penguatannya, sebaliknya jika semakin rendah frekuensi maka semakin besar penguatannya.2. Pada hasil percobaan LPF Orde Satu, frekuensi cutoff berada pada posisi frekuensi 22 kHz dengan Vout = 0,7 Vpp. Sedangkan, pada hasil percobaan LPF Orde Dua didapatkan frekuensi cutoff pada posisi frekuensi 1,1 kHz dengan Vout = 0,7. 3. Pada percobaan HPF Orde Dua, disimpulkan bahwa semakin tinggi frekuensi maka nilai Vout yang terukur semakin besar pula dan frekuensi cutoff ( -3dB ) didapatkan pada frekuensi 1 kHz dengan Vout = 0,69 Vpp.