Filsafat Pancasila

38
WHAT PHILOSOPHY “ADA APA DENGAN FILSAFAT?” Mohamed Anas IS

description

Filsafat Pancasila

Transcript of Filsafat Pancasila

WHAT PHILOSOPHY

“ADA APA DENGAN FILSAFAT?”

Mohamed Anas

IS

Karakteristik Pemikiran FilsafatKarakteristik Pemikiran Filsafat

RASIONAL; Lawan dari MitosMitos: Makan di mangkok (irrasional?)Jangan makan brutu ayam (irrasional?)

RADIKAL: Beyond Reality; Di Balik Kenyataan Empiris.

KRITIS: ‘Mempertanyakan kembali segala konsep yang telah mapan’.

INTEGRAL DAN KOMPREHENSIF; Mengatasi dikotomik, dualisme, dan bersifat menyeluruh

Saat Mitos Saat Mitos Membakar Dunia, Membakar Dunia, Filsafat Filsafat MemadamkannyaMemadamkannya…!…!

Philosophy is…Philosophy is…

•Etimologis: “Mencintai kebijaksanaan, kekasih pengetahuan”,

•Terminologis: “Ilmu yang mengkaji realitas (Tuhan, Manusia, Alam) secara mendalam hingga segi hakikat”.

•Filsafat sebagai: “Mode of Thought”

Tiga Cabang Pokok FilsafatTiga Cabang Pokok Filsafat

• Ontologi: Filsafat pokok yang menelaah ‘prinsip pertama’ (the first principle) (Frederick Sontak)

• Epistemologi: Teori pengetahuan yang membicarakan sumber, struktur dan terjadinya pengetahuan serta mengkaji kevalidan /kebenaran pengetahuan

• Axiologi: Filsafat nilai; nilai material dan immaterial

Ontologi/metafisikaOntologi/metafisika• Ontologi adalah filsafat pokok yang

menelaah ‘prinsip pertama’ (the first principle) (Frederick Sontak)

• Objek material ontologi adalah segala sesuatu yang-ada/being/wujud

• Pendekatan dalam ontologi adalah menemukan hakikat kenyataan

Ontologi berusaha menelisik hakikat segala hal; pertanyaan ‘apa’?

Titik tolak ontologi: ManusiaWho am I?• Manusia dilihat dari susunan kodrat:1.Raga2.Jiwa; memuat:

a. akal : sains b. rasa : estetis, keindahan

c. kehendak : moral

Dilihat dari sisi sifat:1.Individu2.SosialDilihat dari segi kedudukan:1.Pribadi yang berdiri sendiri2.Makhluk Tuhan

Problem-problem ontologiProblem-problem ontologi• Pertama, apakah yang-ada itu

banyak atau satu? • Kedua, apakah yang-ada itu

mempunyai ciri transenden atau imanen?

• Ketiga, apakah yang-ada itu bersifat permanen atau kebehaharuan?.

•Keempat, apakah yang-ada itu berdimensi jasmani atau rohani?.

•Kelima, apakah kehadiran yang-ada itu bernilai atau tidak?

Metode ontologiMetode ontologi• Abstraksi: being, yang-ada (substansi

dan aksidensi)• Metode ini diarahkan untuk

menemukan substansi dengan cara menyisihkan terlebih dahulu 9 aksidensi: kualitas, kuantitas, aksi, pasi/proses, relasi, tempat/ruang, waktu, keadaan, kedudukan)

EpistemologiEpistemologi• Epistemologi adalah theory of

knowledge, yang mengkaji seluk beluk pengetahuan.

• Epistemologi juga menjadi dasar dalam menentukan kriteria sebuah pengetahuan dikatakan valid ataupun tidak

Komponen epistemologiKomponen epistemologi1. Struktur dan Terjadinya

Pengetahuan2. Sumber pengetahuan: dengan

kemampuan budi apa kita memperolehnya?

3. Validitas pengetahuan: Bagaimanakah keabsahan pengetahuan dinilai? Apa ukuran dalam pengujian pengetahuan?

Struktur dan terjadinya Struktur dan terjadinya pengetahuanpengetahuan

• Subjek mengetahui (kesadaran) dan Objek yang diketahui

• Relasi subjek-objek:• Realis: menyatakan bahwa

sesungguhnya kenyataan nyata dan benar adanya

• Idealis: kenyataan itu hanya ada dalam konsep

Terjadinya pengetahuanTerjadinya pengetahuan

KESADARAN(PROSES)

I n p u t

Objek konkret

abstrak

kebenaran

outputpengetahuan

Alat untuk memperoleh pengetahuan:

indera, rasio, intuisi,

Sumber pengetahuanSumber pengetahuan• Inderawi:1.Pusat kesadaran/subjek pasif, sementara

objek aktif2.Pengalaman muncul karena indera

menerima aksi dari objek: primer (langsung)

3.Pengalaman dapat menjadi pengetahuan bila diolah oleh rasio

4.Pengetahuan selalu bertambah/baru

• Rasio:Menitikberatkan pada rasioPusat kesadaran aktifKesadaran tentang objek di dalam

subjekObjek diam: subjek beraksiPengetahuan muncul karena rasio

bertindak atas objekBersifat penalaran

• Intuisi:1.Pengetahuan bersifat reflektif, 2.Pengetahuan ini bersifat tiba-tiba hadir3.Peran subjek dalam mengenal objek: kecil4.Hubungan Subjek – Objek : menyatu5.Hasil: pengetahuan religius (tak terkatakan)6.Dalam filsafat Islam, pengetahuan ini

masuk ke dalam ranah aliran Illuminatif

Validitas kebenaranValiditas kebenaran• Tiga teori kebenaran:1.Korespondensi: Pernyataan=kenyataan2.Kohorensi: konsistensi logis dalam

pernyataan/proposisi3.Pragmatis: pengetahuan itu benar

kalau mempunyai nilai guna

AksiologiAksiologi• Aksiologi atau filsafat nilai adalah cabang

filsafat yang membahas mengenai nilai. • Nilai adalah sifat atau kualitas yang

melekat pada suatu objek, bukan objek itu sendiri.

• Sesuatu itu mengandung nilai artinya ada sifat atau kualitas yang melekat pada sesuatu itu, misalnya bunga itu indah

• Cabang fisafat ini menyelidiki makna nilai, sumber nilai, jenis nilai, tingkatan nilai dan hakikat nilai, termasuk estetika, etika.

• Nilai material dan non-material:• Nilai-nilai material relatif mudah diukur dengan

menggunakan indera maupun alat pengukur lainnya;

• Sedangkan nilai non-material alat ukurnya adalah hati nurani manusia yang dibantu indera manusia yaitu cipta, rasa, karsa serta keyakinan manusia.

Filsafat nilai notonegoroFilsafat nilai notonegoro1. Nilai material: segala sesuatu yang

berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas

2. Nilai vital: segala sesuatu yang menjadi penggerak dalam kehidupan

3. Nilai kerokhanian, nilai kerokhanian ini dibagi menjadi empat:

a. Nilai kebenaran, nilai yag besumber pada akal (rasio, budi, cipta) manusia

b. Nilai keindahan, nilai estetis yang bersumber dari unsur perasaan

c. Nilai kebaikan atau nilai moral yang bersumber dari unsur kehendak manusia

d. Nilai religius, nilai kerokhanian tertinggi yang bersumber dari kepercayaan manusia

Filsafat PancasilaFilsafat Pancasila• Filsafat Pancasila ialah filsafat yang

menjadikan Pancasila sebagai obyeknya.• Dalam hal ini, objek formalnya adalah

filsafat, • Sedang objek materialnya adalah Pancasila

itu sendiri. • Objek formal adalah pendekatan, sementara

objek material ada objeknya itu sendiri.

• “Lima unsur yang tercantum di dalam Pancasila bukanlah hal yang baru pada pembentukan Indonesia, akan tetapi telah dimiliki oleh rakyat, bangsa Indonesia (Pancasila adalah kristalisasi)

• Hakikat Pancasila merupakan suatu kesatuan sila-sila.

• Sila-sila itu sendiri saling terkait dalam kesatuan dasar ontologis.

Ontologi PancasilaOntologi Pancasila• Secara ontologis kesatuan sila-sila Pancasila sebagai

suatu sistem yang bersifat hierarkis dan berbentuk piramida adalah sebagai berikut: bahwa hakikat adanya Tuhan adalah ada karena dirinya sendiri, Tuhan sebagai Causa Prima. Oleh karena itu segala sesuau yang ada termasuk manusia ada karena diciptakan Tuhan atau manusia ada sebagai akibat adanya Tuhan (Sila Pertama). Adapun manusia adalah subjek pendukung pokok negara, karena negara adalah lembaga kemanusiaan, negara sebagai persekutuan hidup bersama yang anggotanya adalah manusia (sila kedua).

• Maka negara adalah akibat adanya manusia yang bersatu (sila ketiga). Sehingga terbentuklah persekutuan hidup bersama yang disebut rakyat. Maka rakyat sesungguhnyya adalah unsur negara di samping wilayah dan pemerintahan. Rakyat adalah sebagai totalitas individu-individu dalam negara yang bersatu (sila keempat). Keadilan merupakan keadilan dalam hidup bersama yang merupaka tujuan akhir dalam hidup bersama (sila kelima)

• Sila Kesatu: Tuhan sebagai Causa Prima

• Sila Kedua: Negara ada adalah sebagai lembaga kemanusiaan

• Sila Ketiga: Negara Indonesia ada adalah sebagai akibat adanya orang-

orang Indonesia yang bersatu

• Sila Keempat: Kerakyatan ada apabila ada totalitas individu-individu dalam

negara yang bersatu

• Sila Kelima: Keadilan ada adalah sebagai tujuan dalam hidup bersama

Umum/universal

Mempunyai unsur hakekat manusia

Umum/kolektif

Mempunyai watak dan

kepribadian khas

indonesia

khususKhas lokal

Epistemologi PancasilaEpistemologi PancasilaA. Struktur alat B. Struktur realitas C. Validitas

1. Intuisi, nurani, Transenden Keb. agama rasio, indera

2. Imaginasi, Human Keb. filosofisnurani, rasio, indera

3. Nurani, rasio, indera Relasi antar manusia Keb. Ilmiah (konstruktifis)

3. Rasio, indera Proses sebab musabab Keb. Ilmiah (saintifik)

5. Naluri Bios Hidup jasmani (empirik)6. Indera Fisiko-kemis Peng. Sederhana (empirik)

Jenis pengetahuanJenis pengetahuan

• Pengetahuan Empiris• Pengetahuan Ilmiah• Pengetahuan Filosofis• Pengetahuan Agama

• Sumber pengetahuan pancasila: adat, tradisi dan kebudayaan masyarakat Indonesia

• Verifikasi Pancasila:Misalnya, ketuhanan yang mahaesa, bukti

historis menhir, candi dstKemanusiaan: Zaman Sriwijaya telah mengakui

bahwa di dunia terdapat bangsa lain yang sederajat, hal ini dibuktikan dalam kitab Iching, yakni bekerjasama dengan bangsa lain seperti Cina, India dan Arab.

Epistemologi PancasilaEpistemologi Pancasila

1. Pengetahuan Empiris Pancasila: asal mula materiil Pancasila adalah adat, tradisi dan kebudayaan Indonesia.

2. Pengetahuan Ilmiah Pancasila: letak obyektivitasnya dalam setiap sila

3. Pengetahuan Filosofis Pancasila: kandungan makna yang sangat dalam

4. Pengetahuan agama: penerimaan Tuhan/wahyu

Axiologi PancasilaAxiologi Pancasila

Notonegoro: Nilai materialNilai immaterial (keindahan, kemanusiaan,

kebaikan, dst).Nilai pancasila:1.Nilai ketuhanan2.Nilai kemanusiaan3.Nilai kegotongroyongan4.Nilai kekeluargaan5.Nilai keadilan

Note:Note:• Tak cukupkah pancasila yang memuat

kenyataan empiris dari nilai dan kabudayaan bangsa menjadi pijakan kita melangkah//hingga letak obyektivitasnya yang akan menguatkannya//kebijaksanaan adalah pertautan antara gagasan dan tindakan//