Filsafat Pancasila
-
Upload
iqroatul-hasanah -
Category
Documents
-
view
47 -
download
2
description
Transcript of Filsafat Pancasila
The Death of Socrates
Karakteristik Pemikiran FilsafatKarakteristik Pemikiran Filsafat
RASIONAL; Lawan dari MitosMitos: Makan di mangkok (irrasional?)Jangan makan brutu ayam (irrasional?)
RADIKAL: Beyond Reality; Di Balik Kenyataan Empiris.
KRITIS: ‘Mempertanyakan kembali segala konsep yang telah mapan’.
INTEGRAL DAN KOMPREHENSIF; Mengatasi dikotomik, dualisme, dan bersifat menyeluruh
Saat Mitos Saat Mitos Membakar Dunia, Membakar Dunia, Filsafat Filsafat MemadamkannyaMemadamkannya…!…!
Philosophy is…Philosophy is…
•Etimologis: “Mencintai kebijaksanaan, kekasih pengetahuan”,
•Terminologis: “Ilmu yang mengkaji realitas (Tuhan, Manusia, Alam) secara mendalam hingga segi hakikat”.
•Filsafat sebagai: “Mode of Thought”
Tiga Cabang Pokok FilsafatTiga Cabang Pokok Filsafat
• Ontologi: Filsafat pokok yang menelaah ‘prinsip pertama’ (the first principle) (Frederick Sontak)
• Epistemologi: Teori pengetahuan yang membicarakan sumber, struktur dan terjadinya pengetahuan serta mengkaji kevalidan /kebenaran pengetahuan
• Axiologi: Filsafat nilai; nilai material dan immaterial
Ontologi/metafisikaOntologi/metafisika• Ontologi adalah filsafat pokok yang
menelaah ‘prinsip pertama’ (the first principle) (Frederick Sontak)
• Objek material ontologi adalah segala sesuatu yang-ada/being/wujud
• Pendekatan dalam ontologi adalah menemukan hakikat kenyataan
Ontologi berusaha menelisik hakikat segala hal; pertanyaan ‘apa’?
Titik tolak ontologi: ManusiaWho am I?• Manusia dilihat dari susunan kodrat:1.Raga2.Jiwa; memuat:
a. akal : sains b. rasa : estetis, keindahan
c. kehendak : moral
Dilihat dari sisi sifat:1.Individu2.SosialDilihat dari segi kedudukan:1.Pribadi yang berdiri sendiri2.Makhluk Tuhan
Problem-problem ontologiProblem-problem ontologi• Pertama, apakah yang-ada itu
banyak atau satu? • Kedua, apakah yang-ada itu
mempunyai ciri transenden atau imanen?
• Ketiga, apakah yang-ada itu bersifat permanen atau kebehaharuan?.
•Keempat, apakah yang-ada itu berdimensi jasmani atau rohani?.
•Kelima, apakah kehadiran yang-ada itu bernilai atau tidak?
Metode ontologiMetode ontologi• Abstraksi: being, yang-ada (substansi
dan aksidensi)• Metode ini diarahkan untuk
menemukan substansi dengan cara menyisihkan terlebih dahulu 9 aksidensi: kualitas, kuantitas, aksi, pasi/proses, relasi, tempat/ruang, waktu, keadaan, kedudukan)
EpistemologiEpistemologi• Epistemologi adalah theory of
knowledge, yang mengkaji seluk beluk pengetahuan.
• Epistemologi juga menjadi dasar dalam menentukan kriteria sebuah pengetahuan dikatakan valid ataupun tidak
Komponen epistemologiKomponen epistemologi1. Struktur dan Terjadinya
Pengetahuan2. Sumber pengetahuan: dengan
kemampuan budi apa kita memperolehnya?
3. Validitas pengetahuan: Bagaimanakah keabsahan pengetahuan dinilai? Apa ukuran dalam pengujian pengetahuan?
Struktur dan terjadinya Struktur dan terjadinya pengetahuanpengetahuan
• Subjek mengetahui (kesadaran) dan Objek yang diketahui
• Relasi subjek-objek:• Realis: menyatakan bahwa
sesungguhnya kenyataan nyata dan benar adanya
• Idealis: kenyataan itu hanya ada dalam konsep
Terjadinya pengetahuanTerjadinya pengetahuan
KESADARAN(PROSES)
I n p u t
Objek konkret
abstrak
kebenaran
outputpengetahuan
Alat untuk memperoleh pengetahuan:
indera, rasio, intuisi,
Sumber pengetahuanSumber pengetahuan• Inderawi:1.Pusat kesadaran/subjek pasif, sementara
objek aktif2.Pengalaman muncul karena indera
menerima aksi dari objek: primer (langsung)
3.Pengalaman dapat menjadi pengetahuan bila diolah oleh rasio
4.Pengetahuan selalu bertambah/baru
• Rasio:Menitikberatkan pada rasioPusat kesadaran aktifKesadaran tentang objek di dalam
subjekObjek diam: subjek beraksiPengetahuan muncul karena rasio
bertindak atas objekBersifat penalaran
• Intuisi:1.Pengetahuan bersifat reflektif, 2.Pengetahuan ini bersifat tiba-tiba hadir3.Peran subjek dalam mengenal objek: kecil4.Hubungan Subjek – Objek : menyatu5.Hasil: pengetahuan religius (tak terkatakan)6.Dalam filsafat Islam, pengetahuan ini
masuk ke dalam ranah aliran Illuminatif
Validitas kebenaranValiditas kebenaran• Tiga teori kebenaran:1.Korespondensi: Pernyataan=kenyataan2.Kohorensi: konsistensi logis dalam
pernyataan/proposisi3.Pragmatis: pengetahuan itu benar
kalau mempunyai nilai guna
AksiologiAksiologi• Aksiologi atau filsafat nilai adalah cabang
filsafat yang membahas mengenai nilai. • Nilai adalah sifat atau kualitas yang
melekat pada suatu objek, bukan objek itu sendiri.
• Sesuatu itu mengandung nilai artinya ada sifat atau kualitas yang melekat pada sesuatu itu, misalnya bunga itu indah
• Cabang fisafat ini menyelidiki makna nilai, sumber nilai, jenis nilai, tingkatan nilai dan hakikat nilai, termasuk estetika, etika.
• Nilai material dan non-material:• Nilai-nilai material relatif mudah diukur dengan
menggunakan indera maupun alat pengukur lainnya;
• Sedangkan nilai non-material alat ukurnya adalah hati nurani manusia yang dibantu indera manusia yaitu cipta, rasa, karsa serta keyakinan manusia.
Filsafat nilai notonegoroFilsafat nilai notonegoro1. Nilai material: segala sesuatu yang
berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas
2. Nilai vital: segala sesuatu yang menjadi penggerak dalam kehidupan
3. Nilai kerokhanian, nilai kerokhanian ini dibagi menjadi empat:
a. Nilai kebenaran, nilai yag besumber pada akal (rasio, budi, cipta) manusia
b. Nilai keindahan, nilai estetis yang bersumber dari unsur perasaan
c. Nilai kebaikan atau nilai moral yang bersumber dari unsur kehendak manusia
d. Nilai religius, nilai kerokhanian tertinggi yang bersumber dari kepercayaan manusia
Filsafat PancasilaFilsafat Pancasila• Filsafat Pancasila ialah filsafat yang
menjadikan Pancasila sebagai obyeknya.• Dalam hal ini, objek formalnya adalah
filsafat, • Sedang objek materialnya adalah Pancasila
itu sendiri. • Objek formal adalah pendekatan, sementara
objek material ada objeknya itu sendiri.
• “Lima unsur yang tercantum di dalam Pancasila bukanlah hal yang baru pada pembentukan Indonesia, akan tetapi telah dimiliki oleh rakyat, bangsa Indonesia (Pancasila adalah kristalisasi)
• Hakikat Pancasila merupakan suatu kesatuan sila-sila.
• Sila-sila itu sendiri saling terkait dalam kesatuan dasar ontologis.
Ontologi PancasilaOntologi Pancasila• Secara ontologis kesatuan sila-sila Pancasila sebagai
suatu sistem yang bersifat hierarkis dan berbentuk piramida adalah sebagai berikut: bahwa hakikat adanya Tuhan adalah ada karena dirinya sendiri, Tuhan sebagai Causa Prima. Oleh karena itu segala sesuau yang ada termasuk manusia ada karena diciptakan Tuhan atau manusia ada sebagai akibat adanya Tuhan (Sila Pertama). Adapun manusia adalah subjek pendukung pokok negara, karena negara adalah lembaga kemanusiaan, negara sebagai persekutuan hidup bersama yang anggotanya adalah manusia (sila kedua).
• Maka negara adalah akibat adanya manusia yang bersatu (sila ketiga). Sehingga terbentuklah persekutuan hidup bersama yang disebut rakyat. Maka rakyat sesungguhnyya adalah unsur negara di samping wilayah dan pemerintahan. Rakyat adalah sebagai totalitas individu-individu dalam negara yang bersatu (sila keempat). Keadilan merupakan keadilan dalam hidup bersama yang merupaka tujuan akhir dalam hidup bersama (sila kelima)
• Sila Kesatu: Tuhan sebagai Causa Prima
• Sila Kedua: Negara ada adalah sebagai lembaga kemanusiaan
• Sila Ketiga: Negara Indonesia ada adalah sebagai akibat adanya orang-
orang Indonesia yang bersatu
• Sila Keempat: Kerakyatan ada apabila ada totalitas individu-individu dalam
negara yang bersatu
• Sila Kelima: Keadilan ada adalah sebagai tujuan dalam hidup bersama
Umum/universal
Mempunyai unsur hakekat manusia
Umum/kolektif
Mempunyai watak dan
kepribadian khas
indonesia
khususKhas lokal
Epistemologi PancasilaEpistemologi PancasilaA. Struktur alat B. Struktur realitas C. Validitas
1. Intuisi, nurani, Transenden Keb. agama rasio, indera
2. Imaginasi, Human Keb. filosofisnurani, rasio, indera
3. Nurani, rasio, indera Relasi antar manusia Keb. Ilmiah (konstruktifis)
3. Rasio, indera Proses sebab musabab Keb. Ilmiah (saintifik)
5. Naluri Bios Hidup jasmani (empirik)6. Indera Fisiko-kemis Peng. Sederhana (empirik)
Jenis pengetahuanJenis pengetahuan
• Pengetahuan Empiris• Pengetahuan Ilmiah• Pengetahuan Filosofis• Pengetahuan Agama
• Sumber pengetahuan pancasila: adat, tradisi dan kebudayaan masyarakat Indonesia
• Verifikasi Pancasila:Misalnya, ketuhanan yang mahaesa, bukti
historis menhir, candi dstKemanusiaan: Zaman Sriwijaya telah mengakui
bahwa di dunia terdapat bangsa lain yang sederajat, hal ini dibuktikan dalam kitab Iching, yakni bekerjasama dengan bangsa lain seperti Cina, India dan Arab.
Epistemologi PancasilaEpistemologi Pancasila
1. Pengetahuan Empiris Pancasila: asal mula materiil Pancasila adalah adat, tradisi dan kebudayaan Indonesia.
2. Pengetahuan Ilmiah Pancasila: letak obyektivitasnya dalam setiap sila
3. Pengetahuan Filosofis Pancasila: kandungan makna yang sangat dalam
4. Pengetahuan agama: penerimaan Tuhan/wahyu
Axiologi PancasilaAxiologi Pancasila
Notonegoro: Nilai materialNilai immaterial (keindahan, kemanusiaan,
kebaikan, dst).Nilai pancasila:1.Nilai ketuhanan2.Nilai kemanusiaan3.Nilai kegotongroyongan4.Nilai kekeluargaan5.Nilai keadilan
Note:Note:• Tak cukupkah pancasila yang memuat
kenyataan empiris dari nilai dan kabudayaan bangsa menjadi pijakan kita melangkah//hingga letak obyektivitasnya yang akan menguatkannya//kebijaksanaan adalah pertautan antara gagasan dan tindakan//