filsafat pancasila

3
A. PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA 1.Pancasila Dalam Pendakatan Filsafat Isitlah “filsafat” berasal dari bahasa Yunani. Kata ini bersifat majemuk yang berasal dari kata “pilos” yang berarti “sahabat” dan kata “sophia” yang berarti “pengetahuan” yang bijaksana. Maka “philos Sophia” berarti cinta pada pengetahuan yang bijaksana oleh karena itu mengusahakannya. Pancasila dalam pendekatan filsafat maksudnya adalah ilmu pengetahuan yang mendalam tentang Pancasila. Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila dalam bangunan bangsa dan negara Indonesia. Dalam filsafat pancasila juga disebutkan bahwa ada 3 tingkatan nilai, yaitu nilai dasar, nilaii instrumental dan nilai praktis. 1. Nilai dasar adalah nilai yang mendasari nilai instrumental. Nilai dasar yaitu asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang bersifat sedikit banyak mutlak. 2. Nilai Instrumental adalah nilai sebagai pelaksanaan umum dari nilai dasar. Umumnya berbentuk norma social dan norma hukum yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme lembaga-lembaga negara. 3. Nilai Praktis adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan, apakah nilai dasar dan nilai instrumental itu benar-benar hidup di dalam masyarakat Indonesia. Nilai-nilai Pancasila tersebut termasuk nilai etik. nilai moral dan tingkatan tingkat dasar. Nilai-nilai Pancasila tersebut

description

tentang apa itu filsafat pancasila dan ideologi negara

Transcript of filsafat pancasila

Page 1: filsafat pancasila

A. PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA

1.Pancasila Dalam Pendakatan Filsafat

Isitlah “filsafat” berasal dari bahasa Yunani. Kata ini bersifat majemuk yang berasal dari kata “pilos” yang berarti “sahabat” dan kata “sophia” yang berarti “pengetahuan” yang bijaksana. Maka “philos Sophia” berarti cinta pada pengetahuan yang bijaksana oleh karena itu mengusahakannya.

Pancasila dalam pendekatan filsafat maksudnya adalah ilmu pengetahuan yang mendalam tentang Pancasila. Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila dalam bangunan bangsa dan negara Indonesia.

Dalam filsafat pancasila juga disebutkan bahwa ada 3 tingkatan nilai, yaitu nilai dasar, nilaii instrumental dan nilai praktis.

1. Nilai dasar adalah nilai yang mendasari nilai instrumental. Nilai dasar yaitu asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang bersifat sedikit banyak mutlak.

2. Nilai Instrumental adalah nilai sebagai pelaksanaan umum dari nilai dasar. Umumnya berbentuk norma social dan norma hukum yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme lembaga-lembaga negara.

3. Nilai Praktis adalah nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan, apakah nilai dasar dan nilai instrumental itu benar-benar hidup di dalam masyarakat Indonesia.

Nilai-nilai Pancasila tersebut termasuk nilai etik. nilai moral dan tingkatan tingkat dasar. Nilai-nilai Pancasila tersebut mendasari semua aktifitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Pancasila sebagai dasar dan ideologi nasional menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai acuan pokok bagi pengaturan penyelenggaraan bernegara, hal ini diupayakan dengan menjabarkan nilai-nilai Pancasila tersebut kedalam UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai nilai dasar bernegara, nilai Pancasila diwujudkan menjadi norma hidup bersama.

2. IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI NORMA BERNEGARA

Norma atau kaidah : aturan pedoman bagi manusia dalam berprilaku sebagai perwujudan dari nilai. Setiap norma pasti mengandung nilai. Tanpa adanya nilai tidak mungkin akan terwujud norma.

Page 2: filsafat pancasila

Di era sekarang ini, tampak kebutuhan akan norma etika untuk kehidupan bernegara masih perlu bahkan amat penting. Dengan keluanya keteapan MPR No. VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa Bernegara dan Bermasyarakat yang bertujuan untuk :

a) Memberikan landasan etik moral bagi seluruh komponen bangsa dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.

b) Menentukan pokok-pokok etika kehidupan berbangsa bernegara dan bermasyarakat.c) Dapat menjadi kerangka acuan dalam mengevaluasi pelaksanaan nilai etika dan moral

dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat

Etika kehidupan berbangsa meliputi:

a. Etika Sosial Budaya Dalam etika social budaya ini bertolak dari rasa kemanusiaan yang mendalam dengan menampilkan kembali sikap jujur, saling peduli, saling memahami, saling menghagai diantara sesama manusia dan sesama anak bangsa.

b. Etika Pemerintahan dan Politik Dalam etika pemerintahan dan politik ini dimaksudkan untuk dapat mewujudkan pemerintahan yang bersih, efisien dan efektif serta menumbuhkan suasana politik yang demokratis serta menjunjung tinggi hak asasi manusia.

c. Etika perilaku ekonomi bisnis Etika ini dimaksudkan agar prinsip dan perilaku ekonomi dapat melahirkan kondisi dan realitas ekonomi yang bercirikan pada persaingan jujur, berkeadialan dan terciptanya suasana kondusif bagi pemberdayaan rakyat secara berkesinambungan.

d. Penegakan Hukum yang Berkeadilian Dalam etika penegakan hukum yang berkeadilan ini dimaksud untuk menumbuhkan kesadaran bahwa tertib sosial ketenangan dan keteraturan hidup bersama hanya dapat diwujudkan dengan ketaatan terhadap hokum dan seluruh peraturan yang ada.

e. Etika Keilmuan dan Disiplin Kehidupan Dalam etika keilmuan dan disiplin kehidupan ini diwujudkan dengan menjunjung tinggi nilai pengetahuan dan teknologi agar mampu berpikir rasional kiritis, logis dan objektif.

Dengan berpedoman pada etika kehidupan berbangsa tersebut, penyelenggara negara dan warga negara dapat bersikap dan berprilaku secara baik yang bersumber dari nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya.