FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI

6
1. FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI 2. FILSAFAT ILMU FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI Ilmu yang mempelajari penyampaian pesan antar manusia. Filsafat ilmu komunikasi mengkaji ilmu komunikasi dari ciri-ciri, cara perolehan dan pemanfaatannya Sebagai bagian filsafat yang mengkaji hakekat ilmu, berkaitan dengan 3 ranah : ada pengetahuan yang bertumpu pada 3 pilar 3. ONTOLOGI Masuk di ranah ada. Berasal dari kata Yunani onto = ada logos = ilmu teori tentang ada Pernyataan kunci : Apa objek yang ditelaah ilmu Bagaimana hakikat dari objek itu Bagaimana hubungan antara objek dengan daya tangkap manusia (berfikir, merasa, dan mengindra) yang akan melahirkan ilmu pengetahuan ONTOLOGI Apakah ilmu komunikasi Apa yang ditelaah oleh ilmu komunikasi Apa objek kajiannya Bagaimana hakikat komunikasi yang menjadi objek kajiannya 4. Epistemologi Epistemologi Bagaimana proses yang memungkinkan pengetahuan dikembangkan menjadi ilmu Bagaimana prosedur metodologinya Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar bisa mendapat pengetahuan & ilmu komunikasi yang benar Apa yang dimksud dengan kebenaran Apa kriteria kebenaran & logika kebenaran dalam konteks ilmu komunikasi Berada di ranah pengetahuan Merupakan teori tentang pengetahuan Pertayaan kunci : Bagaimana proses pengembangan pengetahuan menjadi ilmu Bagaimana metodenya (cabang filsafat, metodologi) Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar diperoleh pengethuan yang benar Apa yang dimaksud dengan kebenaran Apa kriteria kebenaran (cab filsafat logika) 5. Aksiologi Aksiologi Untuk apa ilmu komunikasi digunakan Bagaimana kriteria dengan penggunaan pengetahuan & ilmu tersebut dengan kaidah moral Bagaimana pelaksanaan ilmu komunikasi berdasarkan pilihan kaidah-kaidah moral Bagaimana kaitan antara operasional metode ilmiah dalam upaya melahirkan teori-teori baru & aplikasi ilmu komunikasi dengan norma-norma

Transcript of FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI

Page 1: FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI

1. FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI

2. FILSAFAT ILMU FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI Ilmu yang mempelajari

penyampaian pesan antar manusia. Filsafat ilmu komunikasi mengkaji ilmu

komunikasi dari ciri-ciri, cara perolehan dan pemanfaatannya Sebagai bagian filsafat

yang mengkaji hakekat ilmu, berkaitan dengan 3 ranah : ada pengetahuan yang

bertumpu pada 3 pilar

3. ONTOLOGI Masuk di ranah ada. Berasal dari kata Yunani onto = ada logos = ilmu

teori tentang ada Pernyataan kunci : Apa objek yang ditelaah ilmu Bagaimana hakikat

dari objek itu Bagaimana hubungan antara objek dengan daya tangkap manusia

(berfikir, merasa, dan mengindra) yang akan melahirkan ilmu pengetahuan

ONTOLOGI Apakah ilmu komunikasi Apa yang ditelaah oleh ilmu komunikasi Apa

objek kajiannya Bagaimana hakikat komunikasi yang menjadi objek kajiannya

4. Epistemologi Epistemologi Bagaimana proses yang memungkinkan pengetahuan

dikembangkan menjadi ilmu Bagaimana prosedur metodologinya Hal-hal apa yang

harus diperhatikan agar bisa mendapat pengetahuan & ilmu komunikasi yang benar

Apa yang dimksud dengan kebenaran Apa kriteria kebenaran & logika kebenaran

dalam konteks ilmu komunikasi Berada di ranah pengetahuan Merupakan teori

tentang pengetahuan Pertayaan kunci : Bagaimana proses pengembangan

pengetahuan menjadi ilmu Bagaimana metodenya (cabang filsafat, metodologi) Hal-

hal apa yang harus diperhatikan agar diperoleh pengethuan yang benar Apa yang

dimaksud dengan kebenaran Apa kriteria kebenaran (cab filsafat logika)

5. Aksiologi Aksiologi Untuk apa ilmu komunikasi digunakan Bagaimana kriteria

dengan penggunaan pengetahuan & ilmu tersebut dengan kaidah moral Bagaimana

pelaksanaan ilmu komunikasi berdasarkan pilihan kaidah-kaidah moral Bagaimana

kaitan antara operasional metode ilmiah dalam upaya melahirkan teori-teori baru &

aplikasi ilmu komunikasi dengan norma-norma moral & profesional Berada di wilayah

nilai Merupakan teori tentang nilai Pertayaan kunci : Untuk apa ilmu digunakan

Bagaimana kaitan, cara penggunaan ilmu dgn kaidah” moral Bagaimana kaitan

metode ilmiah yang digunakan dengan norma-norma moral dan profesional (cabang

filsafat etika)

6. ILMU KOMUNIKASI Dance & Larson mengidentifikasi 126 definisi komunikasi yang

diklasifikasikan ke dalam 3 dimensi konsepsi, yaitu : 0byek kajian Obyek material :

Page 2: FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI

tindakan manusia dalam konteks sosial (=sosiologi & antropologi rumpun ilmu sosial)

Obyek formal : adalah komunikasi itu sendiri

7. 1. Derajat keabstrkannya. Definisi yang bersifat umum : ” Komunikasi adalah

proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan”

(Reushch,1957) Definisi yang terlalu khusus : komunikasi alat untuk mengirimkan

pesa militer, pemerintah dan sebagainya melalui telp, radio dan sebagainya 2. Tingkat

kesengajaan: definisi yang mengsyaratkan kesengajaan. ” komunikasi adalah situasi

yang memungkinkan suatu sumber mentranmisikan suatu pesan kepada seseorang

penerima dengan di sadari untuk mempengaruhi perilaku penerima”. Definisi yang

mengabaikan kesengajaan: komunikasi sebagai suatu proses yang membuat sesuatu

dari yang semula dimiliki seseorang/monopoli, menjadi dimiliki 2 orang atau lebih

8. 3. Tingkat keberhasilan & diterimanya pesan. Contoh definisi: ”komunikasi adalah

proses pertukara informasi untuk mendapatkan saling pengertian” Definisi yang tidak

menekankan keberhasilan : ”Komunikasi adalah proses transmisi informasi”

9. TIGA PARADIGMA OBYEK ILMU KOMUNIKASI Paradigma : Cara pandang

seseorang terhadap diri & lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam

berfikir, bersikap dan berperilaku Paradigma 1 : Komunikasi harus terbatas pada

pesan yang sengaja diarahkan seseorang & diterima oleh orang lainnya. Konsep

kuncinya disengaja & harus diterima. Implikasinya bila pesan tidak diterima tak ada

komunikasi karena tidak ada manusia yang menerima pesan Paradigma 1 :

Komunikasi harus terbatas pada pesan yang sengaja diarahkan seseorang & diterima

oleh orang lainnya. Konsep kuncinya disengaja & harus diterima. Implikasinya bila

pesan tidak diterima tak ada komunikasi karena tidak ada manusia yang menerima

pesan Paradigma 2 : Komunikasi harus mencakup semua perilaku yang bermakna

bagi penerima, baik disengaja atau tidak. Penakan pada pesan harus diterima walau

pesan tidak harus disampaikan dengan sengaja paradigma ini relatif tidak mengenal

istilah komunikan penerima, sebab kedudukan komunikator & komunikan saling

bergantian

10. Paradigma 3 : Komunikasi harus mencakup pesan-pesan yang disampaikan

dengan sengaja, walau derajat kesengajaannya sulit ditentukan. Penekanannya :

pesan harus disampaikan dengan sengaja, tanpa memasalahkan pesan diterima apa

tidak. Paradigma Pesan Syarat Sengaja Diterima I II III √ X √ √ √ X Komunikator

(pengirim pesan) & komunikan (penerima pesan) Penekanan pada komunikan

Page 3: FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI

penerima & yang memaknai pesan, tanpa memasalahkan komunikator. Semua

pelaku komunikasi sebagai komunikator & komunikan Komunikator, pesan dan terget

komunikan

11. Tiga karakteristik Ilmu Komuikasi (Berger & Chafle, 1987; Littlejohn, 2002; Graffin,

2003; Deetz & Putnam, 2001) Ilmu komunikasi Sebagai ilmu Pengetahuan Sosial

yang Multidisiplin dan luas Ilmu komunikasi Merupakan ilmu Pengetahuan terapan

Ilmu komunikasi Meliputi teknologi komunikasi

12. Ad 1. I lmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan yang bersifat multidisiplin dan

bidang kajiannya amat luas, sebab feenomena yang berkaitan dengan produksi,

proses dan pengruh dari sistem-sistem tanda dan lambang konteksnya amat luas,

mencakup berbagai aspek sosial, budaya, ekonomi dan politik dari kehidupan

manusia. Tataran analisnya luas juga dari tataran individu, kelompok/organisasi,

masyarakat luas sampai ketataran internasional dan global, oleh karena itu

pendekatan yang diterapkan dalam ilmu komunikasi bersifat mltidisiplin. Pemikiran-

pemikiran teoritis ilmu komunikasi dikembankan dari berbagai akar ilmu pohon

komunikasi

13. Ad 3 . Teknologi yang diperlukan dalam proses produksi sistem tanda lambang

merupakan salah satu obyek kajian utama ilmu komunikasi. Dalam tataran ini

pengembagan dan penerapan ilmu komunikasi tidak lepas dari landasan teknologi

baik dalam bentuk piranti lunak maupun piranti keras. Aspek inilah yang melahirkan

pengklaiman bahwa abad 21 sebagai Revolusi Ad 2 . I lmu komunikasi bukan hanya

ilmu pengetahuan yang bersifat murni teoritis akademis, juga merupakan ilmu

pengetahuan terapan yang diperlukan berbagai praktisi, sebab ilmu komunikasi juga

menjelaskan tentang seni memproduksi sistem-sistem tanda dan lambang yang

mencakup berbagai aspek dan tingkat kepentingan yang amat luas. Dari mulai

kepentingan perorangan, kelompok, organisasi dan perusahaan sampai kepentingan

masyarakat, bangsa dan negara. Sistem tanda dan lambang diperlukan oleh seluruh

sektor/kegiatan yang berkaitan dengan politik, sosial, budaya atau ekonomi dan

bisnis. Hal ini berkaitan dengan tenaga-tenaga profesional di berbagai bidang

keahlian komunikasi

14. METODOLOGI PENELITIAN Berdasarkan metodologi penelitiannya, terdapat tiga

paradigma: Critical Paradigm Metodologi Penelitian (Guba, 1994 ; Hidayat, 1994)

Classical Paradigm Constructivism Paradigm Perspektif Symbolic interactionsm lebih

Page 4: FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI

mengutamakan pengamatannya pada makna dari tanda dan lambang yang

digunakan dalam komunikasi (Charon, 1990) Perspektif ini banyak diterapakan pada

penelitian-penelitian tentang perilaku komunikasi antar individu.

15. Paradigma Klasik : Merupakan gabungan dari paradigma positivism dan post

positivism. Bersifat interventionist, yaitu melakukan pengkajian hipotesis dalam

struktur hypothetico deducative methode melalui laboratorium, eksperimen atau

survey eksplanatori dengan analisis kuantitatif. Paradigma ini mengutamakan

obyektivitas, validitas dan reliabilitas. PERSPEKTIF KOMUNIKASI Perspektif dan

paradigma yang diterapkan dalam ilmu komuikasipun bisa beragam tergantung dari

sudut pandang mana yang digunakan untuk penjelasanya. Terdapat empat perspektif

yang mendasari teori ilmu komunikasi bila dilihat dari metode dan logika

penjelasannya Perspektif teori Ilmu komunikasi Covering Laws Theory Rules Theory

System Theory Symbolic Interactionsm Theory

16. Covering Laws Theory : bertolak dari prinsip kausalitas (Berger, 1987). Umumnya

menjadi basis pengembagan teori-teori komunikasi yang memerlukan pembuktian

secara empiris Rules Theory : Pemikiran perspektif rules berdasarkan prinsip praktis

bahwa manusia aktif memilih, mengubah dan menentukan aturan-aturan yang

menyangkut kehidupannya. (Chusman, 1977). Perspektif ini banyak diterapkan dalam

teori-teori interpersonal communication. Paradigma Kritis : lebih berorientasi pada

participative, dalam arti mengutamakan analisis komprehensif, kontekstual dan

multilevel analysis. Peneliti lebih berperan sebagai aktivis/partisipan. Perspektif

Sistem meliputi tiga model yaitu General System Theory, Cybernetic dan Structural

Functialism (Monge, 1977). Perspektif ini umumnya dijadikan landasan pada teori-

teori informasi dan komunikasi organisasi

17. FOKUS WILAYAH KAJIAN Berdasarkan fokus wilayah kajiannya, teori-teori

dalam ilmu Komunikasi dapat dikelompokkan kedalam tujuh tradisi (Graffin, 2000)

Contructivism Paradigm : Bersifat reflektif/dialectical. Menurut paradigma ini antara

peneliti dan subyek yang diteliti, perlu empati dan interaksi dialeksis agar mampu

merekontruksi realitas yang diteliti melalui pendekatan kualitatif seperti participant

observation. (2) Tradisi Sibernetika : lebih melihat komunikasi sebagai pemrosesan

informasi (1) Tradisi Psikologi Sosial : fokus perhatian pada komunikasi sebagai

pengaruh antar pribadi (4) Tradisi Simeotika : memandang komunikasi sebagai

proses berbagi makna melalui tanda-tanda (3) Tradisi Retorika : menitik beratkan

perhatian pada komunikasi sebagai seni berbicara di depan publik

Page 5: FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI

18. (6) Tradisi Kritis : lebih menekankan pada konsepsi komunikasi sebagai tantangan

reflektif terhadap diskursus ketidakadilan (5) Tradisi Sosio Kultural : melihat

komunikasi sebagai penciptaan tantangan dan penentuan realitas sosial

KESIMPULAN Ilmu komunikasi pada dasarnya dapat dikatakan sebagai ilmu

pengetahuan sosial yang bercirikan multi perspektif dan multi paradigma (7) Tradisi

Fenomenologi : lebih memandang komunikasi sebagai pengalaman diri dan orang

lain melalui dialog.