filsafat-genap.doc

48
yang berharga untuk dikaji ulang terus-menerus, dan boleh jadi suatu saat nanti, kembali tampil ke depan dengan bentuk baru. Aliran-aliran filsafat hukum 0 yang akan dibicarakan da lam tulisan meliputi: (1) Aliran Hukum Alam; (2) Po sitivisme Hukum; (3) Utilitarianisme; (4) Mazhab Sejarah, (5) Sociologizal Jurisprudence; (6) Realisme Hukum; dan (7) Freirechslehre. Tata urutan pembahasan tersebut tidak me nunjukkan bahwa suatu aliran yang dibicarakan lebih dulu selalu mendahului aliran yang dibicarakan kemudian. Urut an di atas lebih didasarkan kepada sistematikan pemikiran dari masing- masing aliran, yang dalarn suatu situasi sesuai dengan tata urutan kronologis, namun di sisi lain juga tidak lagi sesuai. B. ALIRAN HUKUM ALAMo. Aliran Hukum Alam telah berkembang sejak kurun waktu 2.500 tahun yang lalu, dan muncul dalam 'berbagai bentuk pemikiran. Dilihat dari sejarahnya, menurut Friedmann (1990: 47), aliran ini timbul karena kegagalan umat manusia dalam mencari keadilan yang absolut. Hukum alam di sini di an dang sebagai hukum yang berlaku unive~dan abadi Gagasan mengenai hukum alam didasarkan pada asumsi bahwa melalui penalaran, hakikat makhluk hidup akan da pat diketahui, dan pengetahuan tersebut mungkin menjadi dasar bagi tertib sosial serta tertib hukum eksistensi ma nusia. ukurn alam dianggap lebih

Transcript of filsafat-genap.doc

yang berharga untuk dikaji ulang terus-menerus, dan boleh jadi suatu saat nanti, kembali tampil ke depan dengan bentuk baru.Aliran-aliran filsafat hukum 0 yang akan dibicarakan da lam tulisan meliputi: (1) Aliran Hukum Alam; (2) Po sitivisme Hukum; (3) Utilitarianisme; (4) Mazhab Sejarah, (5) Sociologizal Jurisprudence; (6) Realisme Hukum; dan (7) Freirechslehre. Tata urutan pembahasan tersebut tidak me nunjukkan bahwa suatu aliran yang dibicarakan lebih dulu selalu mendahului aliran yang dibicarakan kemudian. Urut an di atas lebih didasarkan kepada sistematikan pemikiran dari masing-masing aliran, yang dalarn suatu situasi sesuai dengan tata urutan kronologis, namun di sisi lain juga tidak lagi sesuai.B. ALIRAN HUKUM ALAMo.Aliran Hukum Alam telah berkembang sejak kurun waktu2.500 tahun yang lalu, dan muncul dalam 'berbagai bentuk pemikiran. Dilihat dari sejarahnya, menurut Friedmann (1990:47), aliran ini timbul karena kegagalan umat manusia dalammencari keadilan yang absolut. Hukum alam di sini di andang sebagai hukum yang berlaku unive~dan abadiGagasan mengenai hukum alam didasarkan pada asumsi bahwa melalui penalaran, hakikat makhluk hidup akan da pat diketahui, dan pengetahuan tersebut mungkin menjadi dasar bagi tertib sosial serta tertib hukum eksistensi ma nusia. ukurn alam dianggap lebih tinggi dari hukum yang sengaja dibentuk oleh manusia (Soekanto, [985: 5-6).Secara sederhana, menurut sumbernya, Aliran HukumAlam dapat dibedakan dalam dua macam: (1) Irasionat, dan"Agar tidak kacau antara pengertian hukum alam atau hukum positif sebagai suatu jenis hukum dengan nama aliran filsafat hukum, penulisan semua nama aliran filsafat hukum selalu dimulai dengan huruf kapital.'"Catatan: ada buku Jain yang menyebutnya sebagai Aliran Hukum Kodrat.102Marsilius Padua, William Occam, John Wycliffe, dan Johannes Huss.Thomas Aquinas (1225-1274)Filsafat Thomas Aquina bsrkaitan erat dengan teologia. Ia mengaKui bahwa di samping kebenaran wahyu juga ter- taapat-kebenaran akal. Menurutnya, ada pengetahuan yang tidak dapat ditembus oleh akal, dan untuk itulah diper lukan iman. Sekalipun akal manusia tidak dapat memecah kan misteri, ia dapat meratakan jalan menuju pemahaman terhadapnya.Dengan demikian, menurut Aquinas, ada dua pengetahuan yang berjalan bersama-sama, yattu: (1) pengetahuan alamiah (berpangkal pada akal), dan (2) pengetahuan !man&erpangkal pJilla wah)::u Ilahi). Pembedaan tersebut juga- digunakan oleh Aquinas dalam menjelaskan perbedaan antara filsafat dan teologia.Berbicara tentang hukum, Aquinas mendefinisikannya sebagai ketentuan akal untuk kebaikan umum, yang dibuatoleh orang yang mengurus masyarakat. Lengkapnya, dalam tulisannya Treatise on Law, Aquinas mengatakan, "Law is nothing else than an ordinance of reason for the common good, promulgated by him who has the care of the communittj" (Lyons,1983: 7).Mengenai pembagian hukum, Friedmann (1990: 62)menggambarkan pemikiran Aquinas dengan menyatakan,Sejak dunia diatur oleh ketentuan-ketentuan yang ditetapkan Tuhan, seluruh masyarakat di alam semesta diatur oleh akal yang berasal dari Tuhan. Hukum Tuhan berada di atas segala galanya. Sekalipun demikian, tidak seluruh hukum Tuhan dapat diperoleh oleh manusia. Bagian semacam ini dapat dimengerti oleh manusia, dan diungkapkan melalui hukum abadi sebagai penjelmaan kearifan Tuhan, yang mengatur semua tindakan dan pergerakan. Hukum alam adalah bagian dari hukum Tuhan, bagian yang diungkapkan dalam pikiran alamo Manusia, sebagai mahluk yang berakal, menerapkan bagian dari hukum Tuhan ini terhadap kehidupan rnanusia, sehingga ia dapat membeda-104itu. Menurutnya, Gereja dan negara perlu bekerja sarna ibarat hubungan organis antara jiwa dan raga.Dalam menjalankan pernerintahannyg, penguasa wajib memperhatikan hukum tertulis dan fidak tertulis (htrkum alam), :y:ang men.cerminkan hukum-hukum Allan. Tugas ro haniawan adalah membimbing penguasa agar tidak me rugikan kepentingan rakyat, dan menurutnya:, bahkan pen guasa itu seharusnya menjadi abdi Gereja.Menurut Salisbury, jikalau masing-masing penduduk be kerja untuK: l