FILSAFAT FARMASI

12 November 2013

FILSAFAT ILMU FARMASI

Ilmu farmasi merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana memanfaatkan sifat, komposisi dan struktur serta energi yang dihasilkan zat tersebut utk kepentingan kesehatan dan kesejahteraan manusia.

FILSAFAT ILMU FARMASI

Tinjauan Ontologi farmasi ialah apa objek materi dari ilmu farmasi OBAT DAN BAHAN OBAT, MAKANAN JUGA BISA DIANGGAP OBAT

Obat dan bahan obat diperoleh dari senyawa kimia , baik dari hewan, tanaman maupun senyawa kimia yang diperoleh secara sintetis.

FILSAFAT ILMU FARMASI

Sehingga yang dimaksud dengan ilmu farmasi ialah ilmu yang menjelaskan tentang bagaimana memperoleh suatu bahan yang dapat digunakan sebagai obat serta bagaimana meramu dan memformulasinya, sehingga bahan-bahan tersebut bila digunakan sesuai petunjuk yang diberikan, dapat menghasilkan kesembuhan bagi penyakit yang diderita seseorang, ataupun mampu mencegah seseorang menderita sakit (tentunya atas izin Allah). Bahan inilah yang disebut obat dan merupakan objek materi dari ilmu farmasi.

FILSAFAT ILMU FARMASI

Dalam uu no. 7 thn 1963 pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan, pengolahan, peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran, penyimpanan dan penyerahan obat dan bahan obat sehingga utk mengembangkan ilmu farmasi, tidak dapat terlepas dari ilmu lainnya butuh kerja sama dengan disiplin ilmu lainnya.

FILSAFAT ILMU FARMASI

Bila bahan obat dari tumbuhan pengetahuan biologi dibutuhkan u/ mengetahui jenis tumbuhan mana yang diperlukan dan bagian mana yg mengandung secara optimal bahan yang dibutuhkan.

Utk mengekstraksi dibutuhkan pengetahuan kimia dan fisika. Setelah obat ditemukan pengolahan butuh pengetahuan fisika dan kimia, dan pengetahuan matematika agar hasil olahan tsb dapat menyembuhkan penyakitnya (dalam hal dosis).

FILSAFAT ILMU FARMASI

Dalam pengembangan obat secara sintesis, diperlukan berbagai informasi mengenai bahan yang akan disintesa baik informasi sifat-sifat biologis, kemis maupun fisis dari bahan tersebut. Setelah bahan obat diperoleh, maka bahan obat tersebut harus dapat diprediksi baik tentang kemampuan pengobatannya maupun kemungkinan efek samping yang akan ditimbulkannya.

Selain ilmu dasar butuh kerjasama yang erat dengan keahlian lain mis. Dengan ilmu sastra, ekonomi khususnya dalam membuat produk yang mampu diterima oleh pasar.