Filsafat Adheew

10
Mengidentifikasi perubahan paradigma yang terjadi dalam program studi Teknik Geodesi Dari kelima prinsip, mana yang paling banyak dilanggar menurut anda? Apakah perubahan tersebut terjadi secara sebagian atau total? PERUBAHAN PARADIGMA DALAM PEMANTAUAN DINAMIKA SISTEM BUMI Dahulu orang menganggap bumi bersifat statis. Seiring dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, paradigma bumi statis berubah menjadi bumi dinamis, yang mana memang secara riil bahwa bumi merupakan sistem yang dinamis. Dinamika pergerakan bumi mempunyai spektrum yang sangat luas, dari skala galaksi sampai skala pergerakan lokal pada kerak bumi. Bumi bergerak bersama-sama galaksi kita relatif terhadap galaksi-galaksi lain. Bumi berputar besama sistem matahari kita di dalam galaksi kita. Bumi mengorbit mengelilingi matahari bersama planet-planet lainnya. Bumi berputar terhadap sumbu rotasinya, dan kerak-kerak bumi juga bergerak (relatif sangat lambat) relatif satu terhadap lainnya. Akibat pergerakan kerak bumi ini muncul gunung, gunungapi, dan pegunungan, serta mengakibatkan terjadinya letusan gunungapi, gempa bumi, longsor, dan bencana alam lainnya. Kita tahu bahwa mantel bumi bersifat mobile dan terus menerus bergerak. Hal inilah yang memacu pergerakan dari lempeng tektonik tersebut. Teori Continental Drift Pertama kali dikemukakan oleh Alfred Wegner. Beliau mengatakan bahwa bumi

description

filsafat ini

Transcript of Filsafat Adheew

Page 1: Filsafat Adheew

Mengidentifikasi perubahan paradigma yang terjadi dalam program studi Teknik

Geodesi

Dari kelima prinsip, mana yang paling banyak dilanggar menurut anda?

Apakah perubahan tersebut terjadi secara sebagian atau total?

PERUBAHAN PARADIGMA DALAM PEMANTAUAN DINAMIKA SISTEM BUMI

Dahulu orang menganggap bumi bersifat statis.  Seiring dengan adanya perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, paradigma bumi statis berubah menjadi bumi dinamis, yang

mana memang secara riil bahwa bumi merupakan sistem yang dinamis. Dinamika pergerakan

bumi mempunyai spektrum yang sangat luas, dari skala galaksi sampai skala pergerakan

lokal pada kerak bumi.

Bumi bergerak bersama-sama galaksi kita relatif terhadap galaksi-galaksi lain.  Bumi

berputar besama sistem matahari kita di dalam galaksi kita.  Bumi mengorbit mengelilingi

matahari bersama planet-planet lainnya.  Bumi berputar terhadap sumbu rotasinya, dan kerak-

kerak bumi juga bergerak (relatif sangat lambat) relatif satu terhadap lainnya.  Akibat

pergerakan kerak bumi ini muncul gunung, gunungapi, dan pegunungan, serta mengakibatkan

terjadinya letusan gunungapi, gempa bumi, longsor, dan bencana alam lainnya.

Kita tahu bahwa mantel bumi bersifat mobile dan terus menerus bergerak. Hal inilah yang

memacu pergerakan dari lempeng tektonik tersebut. Teori Continental Drift Pertama kali

dikemukakan oleh Alfred Wegner. Beliau mengatakan bahwa bumi ini terdiri dari super

continental yang bernama Pangea, lalu terpecah menjadi 2 bagian, yaitu Gondwanaland dan

Laurasia, yang kini terbagi lagi menjadi 12 lempeng yang tersebar.

Beliau melihat adanya persamaan antara bagian selatan Amerika dengan Afrika. Tetapi

pendapat beliau ditentang pada zaman itu karena beliau tidak dapat menjelaskan gaya apa

yang mengakibatkan hal tersebut dapat terjadi. Beliau kemudian meninggal dalam misinya

mencari jawaban ketika di Antartika.

Akhirnya pada tahun 1970an, para ahli geologi dunia akhirnya mendeklamasikan teori

Tektonik Lempeng yang merupakan perkembangan dari Teori Super Continental berikut gaya

yang mengakibatkannya.

Page 2: Filsafat Adheew

Melalui metode penghitungan waktu geologi dan magnetisasi perekaan perubahan muka

bumi bisa diketahui.

Berikut merupakan beberapa bukti bahwa bumi itu bersifat dinamis.

Bukti pertama adalah adanya bermacam siklus di bumi. Siklus tersebut antara lain adalah

siklus batuan (Rock Cycle) dan siklus Air.

Siklus batuan.

Jika ditelaah lebih dalam, akan sulit untuk menemukan titik awal suatu siklus. Untuk

memudahkan kita mempelajari siklus ini, kita mulai bahasannya dari sebuah gunung berapi.

Ketika gunung berapi meletus, akan keluar lahar yang suhunya sangat panas. Lama kelamaan

lahar tersebut membeku dan membentuk batuan beku (igneous rock).

Jika terkena suhu dan tekanan yang tinggi, batuan beku tersebut akan berubah menjadi batuan

metamorf (metamorphic rock). Sedangkan jika terkena gaya eksogen (erosi, pelapukan), dan

mengalami pengompakan dan sementasi, akan menjadi batuan sedimen (sedimentary rock).

Batuan sedimen jika terkena suhu dan tekanan yang tinggi juga akan berubah menjadi batuan

metamorf.

Pada saat terjadi subduksi (penunjaman, lempeng benua dan lempeng samudra beradu.

Karena lempeng benua lebih keras, lempeng samudra menunjam ke bawah), batuan

Page 3: Filsafat Adheew

metamorf yang terkubur di sekitar zona subduksi akan meleleh maka terjadilah magma. Lama

kelamaan terbentuk gunung berapi. Jika gunung berapi itu meletus, akan keluar lahar.

Siklus itu terjadi berulang-ulang.

Siklus Air (Daur Hidrologi)

Ketika matahari sedang dengan teriknya menyinari bumi, sebagian air di lautan menguap. Di

kemudian uap tersebut mengalami kondensasi (pengembunan). Terjadilah awan. Karena

perbedaan tekanan, awan tersebut bergerak ke daratan.

Di daratan, awan yang membawa uap air itu turun ke bumi menjadi hujan. Air hujan itu

sebagian ada yang meresap ke tanah -menjadi air tanah- dan mengalir melalui aliran-aliran

tertentu (sungai). Aliran sungai itu akan berakhir di muara. Begitulah siklus air berlangsung.

Bukti yang lain adalah seringnya terjadi gempa bumi.

Kita tahu bahwa permukaan bola bumi ini tidak bulat mulus, melainkan retak-retak seperti

telur. Retakan-retakan ini disebut lempeng (crust). Ada lempeng benua (continental crust)

dan ada lempeng samudra (oceanic crust). Banyak lempeng di bumi ini. Lempeng tersebut

berinteraksi satu sama lain. Interaksi lempeng tersebut dikendalikan oleh arus konveksi yang

ada pada lapisan mantel Bumi. Jika dua buah lempeng berinteraksi, terjadilah gempa bumi.

Page 4: Filsafat Adheew

Interaksi dua buah lempeng juga lah yang menyebabkan terbentuknya gunung berapi (proses

subduksi).

Salah satu domain dari geodesi adalah pemantauan sistem bumi, dalam hal ini ditujukan

seperti untuk pendefinisian sistem koordinat, dan dinamika sistem koordinat.  Selain itu peran

serta geodesi dalam memantau dinamika sistem bumi yaitu ikut berkontribusi dalam

pemantauan potensi dan mitigasi bencana alam seperti aktivitas vulkanis gunungapi, gempa

bumi, longsor (landslide), penurunan tanah (land subsidence), dan lain-lain.

Kini di dalam ruang lingkup ilmu geodesi kita mengenal Geodesi Satelit, yaitu  sub-bidang

ilmu geodesi yang menggunakan bantuan satelit (alam ataupun buatan manusia) untuk

menyelesaikan problem-problem geodesi. Pemanfaatan sistem-sistem pengamatan geodesi

satelit pada saat ini sudah sangat luas spektrumnya. Spektrum pemanfaatannya mencakup

skala lokal sampai global, dari masalah-masalah teoritis sampai aplikatif, dan juga mencakup

matra darat, laut, udara, dan luar angkasa. Bentuk teknologi geodesi satelit diantaranya

Global Positioning System (GPS), Glonass, Galileo, Interferometric Synthetic Aperture

Radar (InSAR), Satelit Altimetri, Satelit Gravimetri, SLR, LLR, VLBI, dan lain-lain. Di

Indonesia,teknologi GPS mulai di aplikasikan secara luas mulai tahun 1992, satelit altimetri

dan InSAR mulai di geluti sekitar tahun 1998.

Page 5: Filsafat Adheew

Menurut saya, prinsip yang paling sering dilanggar adalah prinsip Scope yang

menyatakan bahwa “ilmuwan boleh berpikir bahwa teori yang lebih bernilai itu akan sangat

menegangkan. Ketegangan itu disebabkan penekanan yang berbeda serta akan mengarah

pada evaluasi dan tindakan yang berbeda pula. Dengan demikian sepanjang ilmu normal

maka sebuah paradigma tidak dapat dievaluasi atau diuji. Konsekuensinya, 5 nilai kunci

tersebut tersembunyi”. Prinsip tersebut sering dilanggar karena pada kasus ini dapat kita lihat

bahwa perkembangan pemantauan dinamika sistem bumi pada ilmu geodesi sangat terbuka

dan diterima oleh para ahli geodesi. Sehingga jelas bahwa 5 nilai kunci tersebut tidak

tersembunyi.

Selain itu, menurut pandangan saya perubahan paradigma yang terjadi adalah secara

sebagian. Dengan berkembangnya batasan-batasan ilmu geodesi, maka akan berkembang

sub-sub bidang yang lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa berkembangnya perubahan

paradigma di satu sisi maka akan berdampak untuk perkembangan di sub bidang lain.

REFERENSI

http://geodesy.gd.itb.ac.id/?page_id=12

http://morishige.wordpress.com/2007/09/30/bumi-itu-dinamis-apa-buktinya/

http://ribkafac.wordpress.com/2010/11/24/dinamika-bumi-dan-perkembangan-planet/

(diakses tanggal 8 Mei 2014 pukul 07.00 WIB)

Page 6: Filsafat Adheew

TUGAS FILSAFAT DAN PENCIPTAAN ILMU

IDENTIFIKASI PERUBAHAN PARADIGMA DALAM

PEMANTAUAN DINAMIKA SISTEM BUMI

Oleh:MADE NGURAH ADHIWANGSA WIGRAHA

11/319030/TK/38168

JURUSAN TEKNIK GEODESIFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS GADJAH MADAYOGYAKARTA

2014