file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196502021991032... · ml_ dan...

10
Volume 29 (2) Mei 2012 ISSN: 0853 - 1625 MAJALAH ILMIAH B\OLOG\ A SCIENTIFIC JOURNAL entingnya penggunaan Aedes aegypL\ (Diptera: Culicidae) strain rentan insektisida serta kandang ukuran tertentu dalam uji efikasi insektisida aerosol Distribusi Geografis Tungau Paraslt Nyamuk Aedes Sp. di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue di Propinsi Jawa Tengah Bambang Heru Budlanto dan Retno Widiastuti Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) terhadap Pertumbuhan Jamur Candida albicans secara in vitro Struktur, Komosisi serta Potensl Tumbuhan Bawah Sebagai Tumbuhan Obat di Hutan Heterogen di Desa Cikakak Kecamatan Wangon Kabupaten banyumas Uji Mikrobiologis dan Organoleptik Jus Tomat Hasil Fermentasi Lactobacillus plantarum dan Lactobacillus delbruekii sebagai Functional Food dengan Konsentrasi Starter Berbeda Pengaruh Pemberian Kombinasi Pakan Ikan Rucah dan Pakan Buatan (Pelet) terhadap Pertumbuhan dan Laju Sintasan Rajungan (Portunus pelagicus) Penoounaan Ekstrak Rimpang Lengkuas untuk Mengendalikan BuLk Leher Akar pada Tanaman Terong (Solanum melongena L.) , n mh.it Rawa Pening dan Potensinya Sebagai Bahan Karakterist.k Gambut ^ ^ m r o b a ^

Transcript of file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196502021991032... · ml_ dan...

Volume 29 (2) Mei 2012 ISSN 0853 - 1625

MAJALAH ILMIAH BOLOG

A SCIENTIFIC JOURNAL

entingnya penggunaan Aedes aegypL (Diptera Culicidae) strain rentan insektisida serta kandang ukuran tertentu dalam uji efikasi

insektisida aerosol

Distribusi Geografis Tungau Paraslt Nyamuk Aedes Sp di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue di Propinsi Jawa Tengah

Bambang Heru Budlanto dan Retno Widiastuti

Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) terhadap Pertumbuhan Jamur Candida

albicans secara in vitro

Struktur Komosisi serta Potensl Tumbuhan Bawah Sebagai Tumbuhan Obat di Hutan Heterogen di Desa Cikakak Kecamatan

Wangon Kabupaten banyumas

Uji Mikrobiologis dan Organoleptik Jus Tomat Hasil Fermentasi Lactobacillus plantarum dan Lactobacillus delbruekii sebagai

Functional Food dengan Konsentrasi Starter Berbeda

Pengaruh Pemberian Kombinasi Pakan Ikan Rucah dan Pakan Buatan (Pelet) terhadap Pertumbuhan dan Laju Sintasan

Rajungan (Portunus pelagicus)

Penoounaan Ekstrak Rimpang Lengkuas untuk Mengendalikan BuLk Leher Akar pada Tanaman Terong (Solanum melongena L)

n m h i t Rawa Pening dan Potensinya Sebagai Bahan Karakteristk Gambut ^ ^ m r o b a ^

Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) terhadap Pertumbuhan Jamur Candida albicans

secara in vitro

Any Fitriani Yanti Hamdiyati dan Ria Engriyani Program Studi Biologi Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA

Universitas Pendidikan Indonesia Jl Dr Setiabudi No 229 Bandung 40154

Email anvfitrianiG) yahoo com

Antifungal activity of the ethanol extract of bay-leaf [Syzygium polyanthum (Wight) Walp) against growth of the fungus Candida albicans in vitro has been conducted Leaves of S polyanthum has been known to have potential as antifungal for skin fungal pathogen This study aims to determine anti fungal activity of the ethanol extract of S polyanthum leaves against growth of C albicans Activity test was done by disc-diffusion method and macro-di lut ion This study used concentrat ions of ethanol leaf extract of S polyanthum of 05 1 15 2 and 25 (wv) Negative control using 1 D M S O and positive controls using ketoconazole 30 mgmL The results shows that ethanol extract of leaves of S polyanthum have activity as an antifungal Ethanol extract of leaves of S polyanthum based on the results of G C M S analysis of compounds containing chemical compounds such as terpenoids and fatty acids Ethanol extract of leaves of S polyanthum showed the highest inhibition zone diameter at a concentrat ion of 1 (wv) of 932 plusmn0 21 m m Value of Min imum inhibitory Concentrat ion (MIC) for ethanol leaf extract of S polyanthum present in a concentrat ion of 05 (wv) and the value of Min imum Fungicidal Concentrat ion (MFC) present in a concentrat ion of 1 (wv)

Key Words extract Syzygium polyanthum Candida albicans anti fungal

Aktivitas anti jamur ekstrak etanol daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) Terhadap per tumbuhan jamur Candida albicans secara in vitro telah di lakukan Daun S polyanthum telah diketahui memiliki potensi sebagai ant i jamur untuk patogen jamur kulit Penelit ian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ant i jamur ekstrak etanol S polyanthum daun terhadap per tumbuhan C albicans Uji aktivitas di lakukan dengan metode difusi cakram dan makro-di lusi Peneli t ian ini menggunakan konsentrasi ekstrak etanol daun S polyanthum sebesar 05 1 15 2 dan 25 (b v) Kontrol negatif menggunakan D M S O 1 dan kontrol positif menggunakan ketoconazole 30 mg mL Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun S polyanthum memil iki aktivitas sebagai anti jamur Ekstrak etanol dari daun S polyanthum berdasarkan hasil analisis G C M S senyawa yang mengandung senyawa kimia seperti terpenoid dan asam lemak Ekstrak etanol dari daun salam menunjukkan diameter daerah penghambatan tertinggi pada konsentrasi 1 (b v) 932 plusmn 021 mm Nilai Konsentrasi penghambatan min imum (MIC) untuk ekstrak etanol daun sa lam dalam konsentrasi 05 (b v) dan nilai Konsentrasi Min imum fungisida (MFC) hadir da lam konsentrasi 1 ( b v )

Kata Kunc i ekstrak Syzygium polyanthum Candida albicans ant i jamur

Diterima April 2012 disetujui untuk diterbitkan Mei 2012

A b s t r a c t

A b s t r a k

P e n d a h u l u a n Indonesia da lam mengembangkan obat herbal yang berasal dari tanaman obat Salah satu manfaat tanaman obat t radis ional ada lah sebaga i an t i fung i Sa lah satu tumbuhan yang dapat di jadikan sebagai

Indonesia dikenal sebagai negara yang memi l ik i keaneka ragaman hayat i terbesar kedua setelah Brazi l Kondis i t e rsebu t ten tu sanga t po tens ia l bag i

72 Biosfera 29 (2) Mei 2012

b a h a n an t i f ung i a l am i ada lah s a l a m Syzygiumpolyanthum (Wight) Walp)

S a l a m m e r u p a k a n daun rempah dengan nama ilmiah Syzygium polyanthum Tumbuhan ini d i temukan tumbuh liar di hutan-hutan di daerah pegunungan dengan ket inggian 1800 m atau di pekarangan r u m a h S a l a m m e r u p a k a n sa lah satu t a n a m a n p e n g h a s i l m i n y a k e s e n s i a l terutama banyak dihasi lkan pada bagian daun (Musani f etal 2008)

Selain d igunakan sebagai bumbu S polyanthum dapat d imanfaatkan sebagai obat S polyanthum berkhasiat mengobat i kencing manis tekanan darah t inggi sakit maag diare dan asam urat Kandungan minyak esensial daun salam terdiri dari sitral eugenol tanin fenol sederhana dan senyawa flavonoid (Musanif et a 2008) Kandungan kimia lainnya yaitu saponin triterpenoid polifenol sesquiterpenoid dan lakton Daun salam diketahui mengandung vi tamin A vitamin C dan vitamin E yang berfungsi sebagai ant ioksidan Minyak atsiri yang t e r k a n d u n g d a l a m sa lam dapa t berfungsi sebagai ant imikroba Ekstrak dari daun salam menunjukkan efek ant i jamur dan antibakteri (Guzman dan S iemonsma 1999

Infeksi serius yang disebabkan oleh jamur Candida albicans telah menunjukkan pen ingka tan res is tens i t e rhadap agen antifungi (Rukayadi etal 2006) Kandidiasis adalah penyakit pada kulit kuku selaput lendir dan alat da lam yang disebabkan oleh C albicans yang sering di temukan pada manus ia dan hewan sebagai saprof i t Tingginya tingkat resistensi C albicans terhadap agen antifungi seperti amfoter is in-B dan f lukonazol maka sangat diperlukan agen antifungi alternatif berupa senyawa aktif dari tumbuhan yang sangat efektif terhadap C albicans (Himratul-Aznita et ai 2011) Berdasarkan permasalahan di atas maka perlu di lakukan dan d ikembangkan penelit ian lebih lanjut mengenai aktivitas ant i fungi dar i ekst rak etanol daun S polyanthum ( W i g h t ) W a l p t e r h a d a p per tumbuhan jamur C albicans penyebab penyakit kandidiasis secara in vitro

Tujuan penelit ian ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam ekstrak etanol daun S polyanthum konsentrasi ekstrak etanol daun S polyanthum yang menunjukkan

d a y a h a m b a t t e r t i n g g i t e r h a d a p per tumbuhan jamur C albicans nilai MIC dan nilai MFC dari ekstrak etanol daun S polyanthum

M a t e r i d a n M e t o d e Bahan Penelit ian

Daun tanaman salam yang d igunakan berasal dari daerah Sukabumi dan jamur C albicans A T C C 1 0 2 3 1 y a n g d i u j i k a n diperoleh dari Laborator ium Mikrobiologi Sekolah Farmasi ITB

Identifikasi Daun Syzygium polyanthum (Wight) Walp

Tahap awa l pene l i t ian d i lakukan identif ikasi daun Syzygium polyanthum yang mengacu pada kunci identif ikasi Becker amp Brink (1963)

E k s t r a k s i B a h a n

Ekstraksi di lakukan dengan metode m a s e r a s i D a u n s a l a m d i p a n e n d a n dibersihkan dengan air kran yang mengalir kemudian diker ingkan pada tempat yang tidak langsung terkena matahari pada suhu ruang Daun yang telah ker ing d ihaluskan sehingga berbentuk serbuk yang siap untuk diekstraksi Sebanyak 50 gram serbuk daun d i t a m b a h k a n p e l a r u t e t a n o l A b s o l u t (Analyst) sebanyak 200 ml_ (14) (Doughar i 2006) kemudian diaduk dan dimaserasi se lama 24 j a m Simpl is ia yang te lah d i r e n d a m s e l a n j u t n y a d i s a r i n g menggunakan kertas saring Wha tman N o 1 Ekstrak etanol daun salam selanjutnya dievaporasi dengan menggunakan Rotary evaporator pada suhu 50degC Ekstrak etanol daun kemudian d iencekan dengan pelarut D M S O 1 untuk mempero leh konsentrasi ekstrak 05 1 15 2 dan 2 5 (bv)

Penyediaan Inokulum J a m u r Candida albicans

T a h a p a n in i d i l a k u k a n d e n g a n menginokulasikan satu ose biakan jamur C albicans yang te lah d isubku l tu r pada Medium PDA selama 2 x 24 j am ke da lam 50 ml_ Medium Potato Dextrose broth (PDB) steril kemudian di inkubasikan pada suhu 37degC Inokulum jamur diaktivasi hingga pada

Fitriani Any dkk Aktivitas Antifungsi Ekstrak Etanol 71 - 79 73

j am ke-14 kemudian dipanen sebanyak 10 ml_ dan dimasukkan ke dalam tabung Eppendorf steril kemudian di sentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit Pelet dicuci dengan larutan NaCI 0 85 steri l kemud ian di sent r i fugas i kembal i Proses pencucian ini di lakukan sebanyak dua kali Pelet yang dihasi lkan disuspensikan kembal i dengan larutan NaCI 085 steril dan disesuaikan turbiditasnya dengan standar turbiditas 05 McFarland (106 CFUmL) (Nazemiyeh et a 2011) Standar McFar land yang umum digunakan untuk uji aktivitas ant imikroba adalah 05 yangd ianggapsesua i 1 -5x10 6 CFUmL

Ana l is is Ekst rak dengan Gas Chromatoshygraphy Mass Spectrometry ( G C M S j

Pada sampel ekstrak etanol daun S polyanthum di lakukan identifikasi senyawa kimia dengan G C M S untuk mengetahui jenis senyawa yang terkandung dalam ekstrak tersebut Sampel yang akan dianalisis dis iapkan ekstrak daun S polyanthum berupa pasta sebanyak 01 gram dilarutkan da lam 2 mL etanol Abso lu t (Analyst ) kemudian d imasukkan ke dalam botol gelap Selanjutnya dianalisis dengan GCMS

Pembuatan Kurva Tumbuh dan Kurva Baku Candida albicans

Pembuatan kurva tumbuh bertujuan untuk menentukan fase per tumbuhan paling optimal (fase logaritmik) dari jamur C albicans Kurva tumbuh dibuat dengan menggunakan metode turbidit imetri Kurva baku di lakukan untuk menentukan usia inokulum pada fase logaritmik yang memiliki laju per tumbuhan tert inggi berdasarkan jumlah sel jamur dan nilai absorbansi Kurva baku dibuat dengan menghi tung jumlah jamur pada fase logaritmik yaitu pada j am k e - 8 1 0 1 2 d a n 14

Penguj ian Aktivitas Antifungi dengan metode Disc-diffusion

Pengujian aktivitas antifungi tahap awal di lakukan menggunakan metode discshydiffusion dengan tekn ik spread plate M e d i u m P D A y a n g t e l a h d i c a i r k a n

d imasukkan ke dalam cawan Petri sebanyak 9 mL dan dibiarkan hingga memadat Setelah itu d i tambahkan 200 pL suspensj inoku lum jamur Calbicans yang telah disesuaikan dengan standar turbuditas 05 McFar land Inokulum diratakan di atas p e r m u k a a n M e d i u m P D A d e n g a n menggunakan batang Lster i l Ker tascakram d i rendam ke da lam set iap konsentrasi ekstrak selama 1 menit dan di letakankan di a tas p e r m u k a a n m e d i u m y a n g te lah b e r c a m p u r b i a k a n j a m u r d e n g a n menggunakan pinset steril Hal yang sama di lakukan untuk kontrol positif dan negatif Kultur di inkubasi pada suhu 37degC selama 24 j a m Setelah inkubasi lempeng agard iamat i inhibisi per tumbuhannya dengan mengukur diameter daerah bening disekitar cakram ( C a p p u c c i n o a n d S h e r m a n 2 0 0 5 ) Konsentrasi ekstrak etanol daun salam yang d igunakan yaitu 05 1 15 2 dan 2 5 ( b v ) ( m o d i f i k a s i N o v e r i z a amp Mi f takhurohmah 2010) Kontrol negati f menggunakan DMSO 1 dan kontrol positif m e n g g u n a k a n k e t o k o n a z o l d e n g a n konsentrasi 30 mgmL

Minimum Inhibitory Concentration (MIC)

P e n g u j i a n i n i d i l a k u k a n d e n g a n m e n g g u n a k a n m e t o d e macro-dilution Konsentrasi ekstrak etanol daun salam yang d igunakan pada uji ini yaitu 05 1 15 dan 2 (bv) Kontrol negatif menggunakan DMSO 1 dan kontrol positif menggunakan ketokonazol 30 mgmL Sebanyak 4 mL Medium Potato Dextrose Broth (PDB) steril d i m a s u k k a n ke d a l a m t a b u n g s te r i l Kemudian d i tambahkan suspensi inokulum yang telah disesuaikan dengan standar 05 M c F a r l a n d s e b a n y a k 9 0 0 p L L a l u d imasukkan 100 pL aliquot dari masing-masing konsentrasi ekstrak ke dalam tabung tersebut Untuk tabung kontrol positif dan kontrol negatif d i lakukan dengan cara yang sama

Kemud ian d i inkubasi pada suhu 37degC selama 24 j am dan diamati per tumbuhan dan nilai MIC Penentuan nilai MIC di lakukan s e c a r a k a s a t m a t a d e n g a n m e l i h a t k e k e r u h a n ku l tu r j a m u r pada se t i ap konsentrasi ekstrak kultur jamur dengan

74 Biosfera 29 (2) Mei 2012

konsen t ras i ekst rak te rendah yang menunjukkan adanya penghambatan pertumbuhan jamur Candida dinyatakan sebagai nilai MIC (Himratul-Aznita ef a 2011) Uji ini dilakukan dengan dua kali pengulangan

Minimum Fungicidal Concentration (MFC)

Penentuan nilai MFC dilakukan dengan metode lempeng agar MFC ditentukan dengan mengambil 1 mL inokulum dari setiap tabung reaksi pada penentuan MIC Inokulum diinokulasi dengan cara dimasukkan ke dalam cawan Petri dan ditambahkan 9 mL Medium PDA yang telah mencair kemudian diratakan dan dibiarkan hingga memadat Plate diinkubasi pada suhu 37degC selama 24 jam Parameter pada uji ini yaitu dengan menghitung jumlah koloni jamur yang tumbuh pada lempeng agar (Doughari 2006) Nilai MFC adalah konsentrasi ketika tidak ada pertumbuhan atau kurang dari tiga koloni yang diperoleh untuk member ikan sekitar 99-995 aktivitas membunuh (Himratul-Aznita etal 2011)

Ana l is is Data

Data hasil uji aktivitas daya hambat ekstrak dengan metode disc-diffusion dianalisis dengan uji statistik menggunakan program SPSS versi 160 for window yaitu uji normalitas [Kolmogorov smirnov) uji homogenitas (Levene Test) dan dilanjutkan dengan uji non parametrik Kruskal-Wallis untuk menguji hipotesis

H a s i l d a n P e m b a h a s a n

S e n y a w a - S e n y a w a dalam Ekst rak Etanol Daun Syzygium polyanthum (Wight) Walp

Ekstrak etanol daun S polyanthum memiliki kandungan senyawa kimia yang cukup beragam Berdasarkan kromatogram hasil GCMS terdapat 83 senyawa pada ekstrak etanol daun S polyanthum Bebe rapa s e n y a w a yang d o m i n a n diantaranya seperti pada Tabel 1 Senyawa yang dom inan te rsebu t d i t en tukan berdasarkan persentase tota l pada kromatogram hasil GCMS

Tabel 1 Senyawa-Senyawa Dominan yang Terkandung dalam Ekstrak Etanol Daun Syzygium polyanthum

Table 1 The dominant compunds inside the ethanol extract of Syzygium polyanthum leaves

No Go longan S e n y a w a Nama S e n y a w a Total ()

1 Terpenoid Farnesol 3961 2 Sesquiterpenoid Farnesyl acetate 2810 3 Terpenoid

Diterpenoid Phytol ((2E)-371115-Tetramethyl-2-Hexadecen-1-ol)

4263

4 Tetradecanoic acid (Asam Miristat) 1340 5 Hexadecanoic Acid (Asam palmitat) 12087

6 Asam Lemak Methyl (8e)-8-octadecenoate (Asam oleat) 17376 7 cis-Vaccenic Acid (Asam oleat) 10936 8 Octadecanoic acid (Asam stearat) 2977

Berdasarkan Tabel 1 senyawa yang paling dominan pada ekstrak etanol daun S polyanthum ada lah Methyl (8e)-8-octadecenoate (asam oleat) sebanyak 17 376 Sedangkan senyawa yang menunjukkan persentase kandungan terendah adalah Tetradecanoic acid (asam miristat) sebesar 1340

Uji Aktivitas Antifungi Eks t rak Etanol Daun Syzygium polyanthum (Wigth) Walp terhadap J a m u r Candida albicans

Parameter yang digunakan dalam uji aktivitas ini adalah diameter zona hambat yang berupa daerah bening di sekitar kertas cakram Hasil pengukuran diameter zona hambat yang terbentuk dari ekstrak etanol daun S polyanthum dapat dilihat pada Tabel 2

FitrianiAny dkk Aktivitas Antifungsi Ekstrak Etanol 71 - 79 75

Tabel 2 Diameter Zona Hambat (mm) Ekstrak Etanol Daun Syzygium polyanthum terhadap Pertumbuhan Jamur Candida albicans

Table 2 Inhibitoion zone diameter (mm) of ethanol extract of Syzygium polyanthum leaves on the growth of Candida albicans

Agen Konsent ras i Rerata S D

Ekstrak Daun 05 (5 mgmL) 860 860 plusmn 063

1 (10 mgmL) 932 932 plusmn 0 2 1

15 (15 mgmL) 802 802 plusmn 0 2 9

2 (20 mgmL) 760 760 plusmn 033

25 (25 mgmL) 752 752 plusmn 0 5 1

Ketokonazol 30 mgmL 1290 1290 plusmn 0 3 6

DMSO 1 1

Tabel 2 menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun S polyanthum memiliki d iameter zona hambat tertinggi pada konsentrasi 1 (bv) dengan rata-rata sebesar 932 m m (SD plusmn 021) Akan tetapi terjadi penurunan diameter zona hambat pada saat peningkatan konsentrasi ekstrak etanol daun S polyanthum yaitu pada konsentrasi 15 hingga 2 5 (bv) diameter zona hambat menurun hingga 752 plusmn 051 mm Diameter zona hambat dari ekstrak etanol daun S polyanthum terhadap jamur C albicans dapat dilihat pada Gambar 1 ber ikut in i

k S k 5 Ketokonazol DMSO 30 mgmL iy 0

bulllt k S k

Gambar 1 Z o n a h a m b a t e k s t r a k e t a n o l d a u n Syzygium polyanthum t e r h a d a p per tumbuhanjamur Candida albicans

Figure 1 Inhibition zone of ethanol extract of Syzygium polyanthum leaves on the growth of Candida albicans

Keterangan Tanda panah menunjukkan adanya diameter zona hambat

76 Biosfera29(2)Mei2012

Pada penel i t ian ini penambahan k o n s e n t r a s i e k s t r a k e t a n o l d a u n S polyanthum t idak sela lu m e m p e r b e s a r diameter zona hambat yang artinya dengan b e r t a m b a h t i n g g i n y a k o n s e n t r a s i za t antifungi t idak selalu mampu menghambat maupun membunuh pertumbuhan jamur Calbicans Terbentuknya molekul senyawa y a n g b e r u k u r a n besar pada e k s t r a k m e n y e b a b k a n e k s t r a k su l i t b e r d i f u s i sehingga tidak terjadi kontak langsung antara senyawa aktif dengan jamur (Nimri dalam Maleki 2008)

Adanya aktivitas antifungi dari ekstrak etanol daun S polyanthum terhadap jamur C albicans diduga berkaitan erat dengan senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman tersebut Pada penel i t ian ini d igunakan etanol sebagai pelarut dalam proses ekstraksi d imana dapat melarutkan s e n y a w a tanin polyphenol flavonoid terpenoid alkaloid dan sterol (Cowan 1999)

Daun S polyanthum telah diketahui terdapat senyawa golongan terpenoid dan asam lemak Mekanisme terpenoid sebagai senyawa ant imikroba dapat menyebabkan gangguan pada membran sel oleh senyawa yang bers i fa t l ipofi l ik ( C o w a n 1999) Sedangkan senyawa asam lemak memiliki si fat ant i fungi dengan target merusak s t ruk tu r dan f u n g s i d ind ing se l dan m e m b r a n E k s t r a k e t a n o l d a u n S polyanthum memil iki kandungan senyawa g o l o n g a n terpenoid sepe r t i s e n y a w a sesquiterpenoid dan diterpenoid Senyawa sesquiterpenoid yang d i temukan dalam ekstrak etanol daun S polyanthum tersebut ada lah farnesol yang berperan da lam penyembuhan pada pasien dermati t ies Sedangkan senyawa yang termasuk dalam

golongan terpenoid adalah senyawa phytol yang diketahui memil iki aktivitas ant imikroba d e n g a n me rusak m e m b r a n sel j a m u r sehingga terjadi kebocoran ion dari sel jamur (Musanif etal 2006)

Selain d ika renakan oleh akt iv i tas senyawa terpenoid adanya daya hambat dari ekstrak etanol daun S polyanthum juga dapat d isebabkan oleh adanya senyawa asam lemak yang terkandung dalam ekstrak daun tersebut Senyawa asam lemak yang d i t e m u k a n d a l a m e k s t r a k d a u n S polyanthum diketahui dapat menghambat p e r t u m b u h a n j amur seper t i s e n y a w a hexadecanoic acid Tetradecanoic acid Methyl (8e)-8-octadecenoate cis-Vaccenic acid dan Octadecanoic acid Tetradecanoic acid m a m p u m e r u s a k p e r m e a b i l i t a s membran sel jamur Begitu pula asam lemak palmitat dan asam oleat di laporkan memil iki ak t iv i tas sebaga i an t i f ung i S e n y a w a -senyawa asam lemak yang terkandung dalam ekstrak etanol daun S polyanthum kemungkinan dapat bekerja secara sinergis dengan berbagai senyawa aktif seperti terpenoid sehingga dapat meningkatkan pengaruh aktivitas antifungi (Musanif et al 2008)

Minimum Inhibitory Concentration (MIC) E k s t r a k E t a n o D a u n Syzygium polyanthum (Wigth) Walp t e rhadap J a m u r Candida albicans

M I C m e r u p a k a n m e t o d e y a n g d igunakan untuk mengetahui konsentrasi terendah suatu agen ant imikroba yang dapat menghambat per tumbuhan organisme uji Nilai MIC digunakan untuk menentukan dosis paling kecil da lam pengobatan yang berefek terhadap suatu jamur Hasil dari penentuan nilai MIC dari ekstrak etanol daun S polyanthum dapat dilihat pada Gambar 2

Fitriani Any dkk Aktivitas Antifungsi Ekstrak Etanol 71- 79 11

Gambar 2 Hasil Uji MIC Ekstrak Etanol Daun Syzygium polyanthum terhadap Per tumbuhan Candida albicans

Figure 2 The result of MIC test of ethanol extract of Syzygium polyanthum leaves on the growth of Candida albicans

Hasil terlihat dari tabung kultur biakan jamur 24 jam dengan konsentrasi ekstrak etanol daun 1 (bv) memil iki kekeruhan lebih jernih (Gambar 5) Oleh karena itu nilai MIC ditentukan berdasarkan konsentrasi satu t ingkat sebelum konsentrasi yang memiliki kekeruhan lebih jernih dengan demikian nilai MIC untuk ekstrak etanol daun S polyanthum terhadap per tumbuhan jamur C albicansterdapat pada konsentrasi 05 Minimum Fungicidal Concentration (MFC) Ekstrak Etanol Daun Syzygium

[ 05 ) ( 1 ) (+) ( )

polyanthum (Wigth) Walp t e rhadap J a m u r Candida albicans

Uji MFC di lakukan untuk mengetahui konsentrasi antifungi terendah yang dapat mencegah per tumbuhan jamur C albicans Nilai MFC adalah konsent ras i ekst rak terendah yang diperoleh untuk member ikan sek i tar 9 9 - 9 9 5 ak t iv i tas m e m b u n u h (H imra tu l -Azn i ta ef al 2011) Has i l perhi tungan jumlah koloni yang tumbuh pada Medium PDAseper t i yang terlihat pada G a m b a r 3

pT3j ni (-) (-)

Gambar 3 Hasil Uji MFC Ekstrak Etanol Daun Syzygjum polyanthum terhadap Pertumbuhan Candida albicans

Figure 3 The results of MFC test of ethanol extract of Syzygium polyanthum leaves on the growth of Candida albicans

Keterangan ( + ) Terdapat koloni jamur yang tumbuh ( - ) Tidak ada koloni jamur yang tumbuh

78 Biosfera 29 (2) Mei 2012

Berdasarkan hasil penelit ian dapat diketahui bahwa nilai MFC untuk ekstrak e t a n o l d a u n S polyanthum a d a l a h konsentrasi 1 (bv) Hal tersebut terlihat dari tidak adanya koloni jamur C albicans yang tumbuh pada Medium PDA dengan konsentrasi ekstrak daun 1 (bv) setelah di inkubasi selama 24 jam pada suhu 37 C (Gambar 8) sehingga konsentrasi min imum yang dapat memat ikan pertumbuhan jamur C albicans berada pada konsentrasi 1 (bv) Dari hasil uji tersebut terlihat pula bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka tidak ada koloni jamur C albicans yang tumbuh Hal ini disebabkan semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka jumlah senyawa aktif yang terkandung di dalamnya semak in besar seh ingga pe r tumbuhan jamur akan semakin terhambat

S i m p u l a n

Hasil penelit ian ini adalah ekstrak e t a n o l d a u n Syzygium polyanthum mengandung senyawa kimia terpenoid dan asam lemak Aktivitas ekstrak etanol daun S polyanthum terhadap jamur C albicans pada uji aktivitas disc-diffusion memiliki d iamete r zona hamba t ter t inggi pada konsentrasi 1 (bv) sebesar 932 plusmn 021 m m Nilai MIC untuk ekstrak etanol daun S polyanthum terdapat pada konsentrasi 05 ( b v ) d a n ni la i M F C te rdapa t pada konsentrasi 1 (bv) Berdasarkan hasil analisis data bahwa ekstrak etanol daun S polyanthum m e m i l i k i p e n g a r u h y a n g signif ikan dalam menghambat pertumbuhan jamur C albicans

Daftar P u s t a k a

Backer CA amp Brink RCBVD 1963 Flora of Java (Spermatophytes Only) Vol I N e t h e r l a n d NVP N o o r d h o o f -Groningen

Cappucino JG amp Sherman N 2005 Microbiology a Laboratory Manual S a n F r a n s i s c o C A P e a r s o n Educat ion Inc

Cowan M M 1999 Plant Products as A n t i m i c r o b i a l A g e n t s Clinical Microbiology Reviews [Online] Vol 12 ( 4 ) 5 6 4 - 5 8 2 T e r s e d i a h t tp wwwhear t in t l ne t HEART 12 0104PlantProductsasAnt imicrobi pdf

Doughari JH 2006 Ant imicrobial Activity of Tamarindus indica L inn Tropical Journal of Pharmaceutical Research [Online] Vol 5 (2) 596-603 Tersedia wwwt jpr org

Guzman CC amp JS S iemonsma (eds) 1999 Plant Resources of Southeast Asia 13 Spices Bogor PROSE A [On l i ne ] pp 2 1 8 - 2 1 9 Te rsed ia h t t p p r o s e a n e t o r g p r o s e a e -p r o s e a p r e p h a s e p h p t a = S v z y q i u m 2 0 p o l y a n t h u m amp a t^ 28Wiqht2920Walpers

Himratul-Aznita WH Mohd-AI-Faisal N amp Fathi lah AR 2011 Determinat ion of The Percentage Inhibition of Diameter Growth (PIDG) of Piper betle Crude Aqueous Extract Against Oral Candida Species Journal of Medicinal Plants Research [Online] Vol 5 (6) 878-884 T e r s e d i a h t t p w w w a c a d e m i c journalsorgJMPR

Maleki SSM Seyyednejad SM Damabi N M amp M o t a m e d i H 2 0 0 8 Antibacterial Activity of the Fruits of Iranian Torilis leptophylla Against Some Clinical Pathogens Pakistan Journal of Biological Sciences [Online] 11 (9) 1286-1289 Tersedia h t t p d o c s d r i v e c o m pd fs ans ine t pjbs20081286-1289pdf

Musanif J Darusman LK amp Bermawie N 2008 The Indonesian Heritage Jamu for Health and Beauty Jakar ta Agribisnis Deptan [Online] Tersedia http aqribisnisdeptango idxplorevi e w p h p f i l e = P E N G O L A H A N - H A S I L P E N G O L A H A N 2 0 H A S I L 7 -Jamu20Brand 20 IndonesiaBuku 2 0 H e r i t a q e 2 0 J a m u B u k u 20Her i taqe20 Jamupd f

Nazemiyeh H et al 2 0 1 1 Chemica l Composi t ion and Antibacterial and Free-Radical-Scavenging Activit ies of the Essential Oils of a Citronellol Producing New Chemotype of Thymus pubescens Boiss amp Kotschy ex celak Academy of Chemistry of Globe Publications [Online] 5 (3) 184-192 Tersed ia h t t p w w w a c g p u b s o r g R N P 2 0 1 1 V o l u m e 2 0 5 l s s u e 2 0 1 24_RNP_1010-359pdf

Noveriza R amp Mi f takhurohmah 2010 Efekt iv i tas Ekstrak Metanol Daun Salam (Eugenia polyantha) dan Daun Jeruk Purut (Cytrus histrix) Sebagai

FitrianiAny dkk Aktivitas Antifungsi Ekstrak Etanol 71 - 79 79

Ant i jamur pada Per tumbuhan Fusarium oxysporum Jurnal Littri [Online] 16 ( 1 ) 6 - 1 1 T e r s e d i a h t t p perkebunan l i tbangdeptango iduplo adf i lesFi lepubl ikasi jurnal Jurnal2 02010Jurna l -Vo l -16281 292010 perkebunan Jurna l_1_2_2010pdf

Ogunlesi M Okiei W amp Osibote EA 2010 Analysis of the Essential Oil f rom the Leaves of Sesamum radiatum a Potential Medication for Male Infertility Factor by Gas Chromatography-Mass Spectrometry African Journal of

Biotechnology [Online] Vol 9 (7) 1060-1 0 6 7 T e r s e d i a h t t p w w w a c a d e m i c j o u r n a l s o r g A J B P D F p d f 2 0 1 0 1 5 F e b Q q u n l e s i 2 0 e t 20alpdf

Rukayadi Y Yong D amp Hwang JK 2006 In v i t ro A n t i c a n d i d a l Ac t i v i t y of Xanthorrhizol Isolated f rom curcuma x a n t h o r r h i z a R o x b Journal of Antimicrobial Chemotherapy [Online] 57 1 2 3 1 - 1 2 3 4 Te rsed ia h t tp j a c o x f o r d j o u r n a l s o r g c o n t e n t 5761231 full pdf+html

Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) terhadap Pertumbuhan Jamur Candida albicans

secara in vitro

Any Fitriani Yanti Hamdiyati dan Ria Engriyani Program Studi Biologi Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA

Universitas Pendidikan Indonesia Jl Dr Setiabudi No 229 Bandung 40154

Email anvfitrianiG) yahoo com

Antifungal activity of the ethanol extract of bay-leaf [Syzygium polyanthum (Wight) Walp) against growth of the fungus Candida albicans in vitro has been conducted Leaves of S polyanthum has been known to have potential as antifungal for skin fungal pathogen This study aims to determine anti fungal activity of the ethanol extract of S polyanthum leaves against growth of C albicans Activity test was done by disc-diffusion method and macro-di lut ion This study used concentrat ions of ethanol leaf extract of S polyanthum of 05 1 15 2 and 25 (wv) Negative control using 1 D M S O and positive controls using ketoconazole 30 mgmL The results shows that ethanol extract of leaves of S polyanthum have activity as an antifungal Ethanol extract of leaves of S polyanthum based on the results of G C M S analysis of compounds containing chemical compounds such as terpenoids and fatty acids Ethanol extract of leaves of S polyanthum showed the highest inhibition zone diameter at a concentrat ion of 1 (wv) of 932 plusmn0 21 m m Value of Min imum inhibitory Concentrat ion (MIC) for ethanol leaf extract of S polyanthum present in a concentrat ion of 05 (wv) and the value of Min imum Fungicidal Concentrat ion (MFC) present in a concentrat ion of 1 (wv)

Key Words extract Syzygium polyanthum Candida albicans anti fungal

Aktivitas anti jamur ekstrak etanol daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) Terhadap per tumbuhan jamur Candida albicans secara in vitro telah di lakukan Daun S polyanthum telah diketahui memiliki potensi sebagai ant i jamur untuk patogen jamur kulit Penelit ian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ant i jamur ekstrak etanol S polyanthum daun terhadap per tumbuhan C albicans Uji aktivitas di lakukan dengan metode difusi cakram dan makro-di lusi Peneli t ian ini menggunakan konsentrasi ekstrak etanol daun S polyanthum sebesar 05 1 15 2 dan 25 (b v) Kontrol negatif menggunakan D M S O 1 dan kontrol positif menggunakan ketoconazole 30 mg mL Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun S polyanthum memil iki aktivitas sebagai anti jamur Ekstrak etanol dari daun S polyanthum berdasarkan hasil analisis G C M S senyawa yang mengandung senyawa kimia seperti terpenoid dan asam lemak Ekstrak etanol dari daun salam menunjukkan diameter daerah penghambatan tertinggi pada konsentrasi 1 (b v) 932 plusmn 021 mm Nilai Konsentrasi penghambatan min imum (MIC) untuk ekstrak etanol daun sa lam dalam konsentrasi 05 (b v) dan nilai Konsentrasi Min imum fungisida (MFC) hadir da lam konsentrasi 1 ( b v )

Kata Kunc i ekstrak Syzygium polyanthum Candida albicans ant i jamur

Diterima April 2012 disetujui untuk diterbitkan Mei 2012

A b s t r a c t

A b s t r a k

P e n d a h u l u a n Indonesia da lam mengembangkan obat herbal yang berasal dari tanaman obat Salah satu manfaat tanaman obat t radis ional ada lah sebaga i an t i fung i Sa lah satu tumbuhan yang dapat di jadikan sebagai

Indonesia dikenal sebagai negara yang memi l ik i keaneka ragaman hayat i terbesar kedua setelah Brazi l Kondis i t e rsebu t ten tu sanga t po tens ia l bag i

72 Biosfera 29 (2) Mei 2012

b a h a n an t i f ung i a l am i ada lah s a l a m Syzygiumpolyanthum (Wight) Walp)

S a l a m m e r u p a k a n daun rempah dengan nama ilmiah Syzygium polyanthum Tumbuhan ini d i temukan tumbuh liar di hutan-hutan di daerah pegunungan dengan ket inggian 1800 m atau di pekarangan r u m a h S a l a m m e r u p a k a n sa lah satu t a n a m a n p e n g h a s i l m i n y a k e s e n s i a l terutama banyak dihasi lkan pada bagian daun (Musani f etal 2008)

Selain d igunakan sebagai bumbu S polyanthum dapat d imanfaatkan sebagai obat S polyanthum berkhasiat mengobat i kencing manis tekanan darah t inggi sakit maag diare dan asam urat Kandungan minyak esensial daun salam terdiri dari sitral eugenol tanin fenol sederhana dan senyawa flavonoid (Musanif et a 2008) Kandungan kimia lainnya yaitu saponin triterpenoid polifenol sesquiterpenoid dan lakton Daun salam diketahui mengandung vi tamin A vitamin C dan vitamin E yang berfungsi sebagai ant ioksidan Minyak atsiri yang t e r k a n d u n g d a l a m sa lam dapa t berfungsi sebagai ant imikroba Ekstrak dari daun salam menunjukkan efek ant i jamur dan antibakteri (Guzman dan S iemonsma 1999

Infeksi serius yang disebabkan oleh jamur Candida albicans telah menunjukkan pen ingka tan res is tens i t e rhadap agen antifungi (Rukayadi etal 2006) Kandidiasis adalah penyakit pada kulit kuku selaput lendir dan alat da lam yang disebabkan oleh C albicans yang sering di temukan pada manus ia dan hewan sebagai saprof i t Tingginya tingkat resistensi C albicans terhadap agen antifungi seperti amfoter is in-B dan f lukonazol maka sangat diperlukan agen antifungi alternatif berupa senyawa aktif dari tumbuhan yang sangat efektif terhadap C albicans (Himratul-Aznita et ai 2011) Berdasarkan permasalahan di atas maka perlu di lakukan dan d ikembangkan penelit ian lebih lanjut mengenai aktivitas ant i fungi dar i ekst rak etanol daun S polyanthum ( W i g h t ) W a l p t e r h a d a p per tumbuhan jamur C albicans penyebab penyakit kandidiasis secara in vitro

Tujuan penelit ian ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam ekstrak etanol daun S polyanthum konsentrasi ekstrak etanol daun S polyanthum yang menunjukkan

d a y a h a m b a t t e r t i n g g i t e r h a d a p per tumbuhan jamur C albicans nilai MIC dan nilai MFC dari ekstrak etanol daun S polyanthum

M a t e r i d a n M e t o d e Bahan Penelit ian

Daun tanaman salam yang d igunakan berasal dari daerah Sukabumi dan jamur C albicans A T C C 1 0 2 3 1 y a n g d i u j i k a n diperoleh dari Laborator ium Mikrobiologi Sekolah Farmasi ITB

Identifikasi Daun Syzygium polyanthum (Wight) Walp

Tahap awa l pene l i t ian d i lakukan identif ikasi daun Syzygium polyanthum yang mengacu pada kunci identif ikasi Becker amp Brink (1963)

E k s t r a k s i B a h a n

Ekstraksi di lakukan dengan metode m a s e r a s i D a u n s a l a m d i p a n e n d a n dibersihkan dengan air kran yang mengalir kemudian diker ingkan pada tempat yang tidak langsung terkena matahari pada suhu ruang Daun yang telah ker ing d ihaluskan sehingga berbentuk serbuk yang siap untuk diekstraksi Sebanyak 50 gram serbuk daun d i t a m b a h k a n p e l a r u t e t a n o l A b s o l u t (Analyst) sebanyak 200 ml_ (14) (Doughar i 2006) kemudian diaduk dan dimaserasi se lama 24 j a m Simpl is ia yang te lah d i r e n d a m s e l a n j u t n y a d i s a r i n g menggunakan kertas saring Wha tman N o 1 Ekstrak etanol daun salam selanjutnya dievaporasi dengan menggunakan Rotary evaporator pada suhu 50degC Ekstrak etanol daun kemudian d iencekan dengan pelarut D M S O 1 untuk mempero leh konsentrasi ekstrak 05 1 15 2 dan 2 5 (bv)

Penyediaan Inokulum J a m u r Candida albicans

T a h a p a n in i d i l a k u k a n d e n g a n menginokulasikan satu ose biakan jamur C albicans yang te lah d isubku l tu r pada Medium PDA selama 2 x 24 j am ke da lam 50 ml_ Medium Potato Dextrose broth (PDB) steril kemudian di inkubasikan pada suhu 37degC Inokulum jamur diaktivasi hingga pada

Fitriani Any dkk Aktivitas Antifungsi Ekstrak Etanol 71 - 79 73

j am ke-14 kemudian dipanen sebanyak 10 ml_ dan dimasukkan ke dalam tabung Eppendorf steril kemudian di sentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit Pelet dicuci dengan larutan NaCI 0 85 steri l kemud ian di sent r i fugas i kembal i Proses pencucian ini di lakukan sebanyak dua kali Pelet yang dihasi lkan disuspensikan kembal i dengan larutan NaCI 085 steril dan disesuaikan turbiditasnya dengan standar turbiditas 05 McFarland (106 CFUmL) (Nazemiyeh et a 2011) Standar McFar land yang umum digunakan untuk uji aktivitas ant imikroba adalah 05 yangd ianggapsesua i 1 -5x10 6 CFUmL

Ana l is is Ekst rak dengan Gas Chromatoshygraphy Mass Spectrometry ( G C M S j

Pada sampel ekstrak etanol daun S polyanthum di lakukan identifikasi senyawa kimia dengan G C M S untuk mengetahui jenis senyawa yang terkandung dalam ekstrak tersebut Sampel yang akan dianalisis dis iapkan ekstrak daun S polyanthum berupa pasta sebanyak 01 gram dilarutkan da lam 2 mL etanol Abso lu t (Analyst ) kemudian d imasukkan ke dalam botol gelap Selanjutnya dianalisis dengan GCMS

Pembuatan Kurva Tumbuh dan Kurva Baku Candida albicans

Pembuatan kurva tumbuh bertujuan untuk menentukan fase per tumbuhan paling optimal (fase logaritmik) dari jamur C albicans Kurva tumbuh dibuat dengan menggunakan metode turbidit imetri Kurva baku di lakukan untuk menentukan usia inokulum pada fase logaritmik yang memiliki laju per tumbuhan tert inggi berdasarkan jumlah sel jamur dan nilai absorbansi Kurva baku dibuat dengan menghi tung jumlah jamur pada fase logaritmik yaitu pada j am k e - 8 1 0 1 2 d a n 14

Penguj ian Aktivitas Antifungi dengan metode Disc-diffusion

Pengujian aktivitas antifungi tahap awal di lakukan menggunakan metode discshydiffusion dengan tekn ik spread plate M e d i u m P D A y a n g t e l a h d i c a i r k a n

d imasukkan ke dalam cawan Petri sebanyak 9 mL dan dibiarkan hingga memadat Setelah itu d i tambahkan 200 pL suspensj inoku lum jamur Calbicans yang telah disesuaikan dengan standar turbuditas 05 McFar land Inokulum diratakan di atas p e r m u k a a n M e d i u m P D A d e n g a n menggunakan batang Lster i l Ker tascakram d i rendam ke da lam set iap konsentrasi ekstrak selama 1 menit dan di letakankan di a tas p e r m u k a a n m e d i u m y a n g te lah b e r c a m p u r b i a k a n j a m u r d e n g a n menggunakan pinset steril Hal yang sama di lakukan untuk kontrol positif dan negatif Kultur di inkubasi pada suhu 37degC selama 24 j a m Setelah inkubasi lempeng agard iamat i inhibisi per tumbuhannya dengan mengukur diameter daerah bening disekitar cakram ( C a p p u c c i n o a n d S h e r m a n 2 0 0 5 ) Konsentrasi ekstrak etanol daun salam yang d igunakan yaitu 05 1 15 2 dan 2 5 ( b v ) ( m o d i f i k a s i N o v e r i z a amp Mi f takhurohmah 2010) Kontrol negati f menggunakan DMSO 1 dan kontrol positif m e n g g u n a k a n k e t o k o n a z o l d e n g a n konsentrasi 30 mgmL

Minimum Inhibitory Concentration (MIC)

P e n g u j i a n i n i d i l a k u k a n d e n g a n m e n g g u n a k a n m e t o d e macro-dilution Konsentrasi ekstrak etanol daun salam yang d igunakan pada uji ini yaitu 05 1 15 dan 2 (bv) Kontrol negatif menggunakan DMSO 1 dan kontrol positif menggunakan ketokonazol 30 mgmL Sebanyak 4 mL Medium Potato Dextrose Broth (PDB) steril d i m a s u k k a n ke d a l a m t a b u n g s te r i l Kemudian d i tambahkan suspensi inokulum yang telah disesuaikan dengan standar 05 M c F a r l a n d s e b a n y a k 9 0 0 p L L a l u d imasukkan 100 pL aliquot dari masing-masing konsentrasi ekstrak ke dalam tabung tersebut Untuk tabung kontrol positif dan kontrol negatif d i lakukan dengan cara yang sama

Kemud ian d i inkubasi pada suhu 37degC selama 24 j am dan diamati per tumbuhan dan nilai MIC Penentuan nilai MIC di lakukan s e c a r a k a s a t m a t a d e n g a n m e l i h a t k e k e r u h a n ku l tu r j a m u r pada se t i ap konsentrasi ekstrak kultur jamur dengan

74 Biosfera 29 (2) Mei 2012

konsen t ras i ekst rak te rendah yang menunjukkan adanya penghambatan pertumbuhan jamur Candida dinyatakan sebagai nilai MIC (Himratul-Aznita ef a 2011) Uji ini dilakukan dengan dua kali pengulangan

Minimum Fungicidal Concentration (MFC)

Penentuan nilai MFC dilakukan dengan metode lempeng agar MFC ditentukan dengan mengambil 1 mL inokulum dari setiap tabung reaksi pada penentuan MIC Inokulum diinokulasi dengan cara dimasukkan ke dalam cawan Petri dan ditambahkan 9 mL Medium PDA yang telah mencair kemudian diratakan dan dibiarkan hingga memadat Plate diinkubasi pada suhu 37degC selama 24 jam Parameter pada uji ini yaitu dengan menghitung jumlah koloni jamur yang tumbuh pada lempeng agar (Doughari 2006) Nilai MFC adalah konsentrasi ketika tidak ada pertumbuhan atau kurang dari tiga koloni yang diperoleh untuk member ikan sekitar 99-995 aktivitas membunuh (Himratul-Aznita etal 2011)

Ana l is is Data

Data hasil uji aktivitas daya hambat ekstrak dengan metode disc-diffusion dianalisis dengan uji statistik menggunakan program SPSS versi 160 for window yaitu uji normalitas [Kolmogorov smirnov) uji homogenitas (Levene Test) dan dilanjutkan dengan uji non parametrik Kruskal-Wallis untuk menguji hipotesis

H a s i l d a n P e m b a h a s a n

S e n y a w a - S e n y a w a dalam Ekst rak Etanol Daun Syzygium polyanthum (Wight) Walp

Ekstrak etanol daun S polyanthum memiliki kandungan senyawa kimia yang cukup beragam Berdasarkan kromatogram hasil GCMS terdapat 83 senyawa pada ekstrak etanol daun S polyanthum Bebe rapa s e n y a w a yang d o m i n a n diantaranya seperti pada Tabel 1 Senyawa yang dom inan te rsebu t d i t en tukan berdasarkan persentase tota l pada kromatogram hasil GCMS

Tabel 1 Senyawa-Senyawa Dominan yang Terkandung dalam Ekstrak Etanol Daun Syzygium polyanthum

Table 1 The dominant compunds inside the ethanol extract of Syzygium polyanthum leaves

No Go longan S e n y a w a Nama S e n y a w a Total ()

1 Terpenoid Farnesol 3961 2 Sesquiterpenoid Farnesyl acetate 2810 3 Terpenoid

Diterpenoid Phytol ((2E)-371115-Tetramethyl-2-Hexadecen-1-ol)

4263

4 Tetradecanoic acid (Asam Miristat) 1340 5 Hexadecanoic Acid (Asam palmitat) 12087

6 Asam Lemak Methyl (8e)-8-octadecenoate (Asam oleat) 17376 7 cis-Vaccenic Acid (Asam oleat) 10936 8 Octadecanoic acid (Asam stearat) 2977

Berdasarkan Tabel 1 senyawa yang paling dominan pada ekstrak etanol daun S polyanthum ada lah Methyl (8e)-8-octadecenoate (asam oleat) sebanyak 17 376 Sedangkan senyawa yang menunjukkan persentase kandungan terendah adalah Tetradecanoic acid (asam miristat) sebesar 1340

Uji Aktivitas Antifungi Eks t rak Etanol Daun Syzygium polyanthum (Wigth) Walp terhadap J a m u r Candida albicans

Parameter yang digunakan dalam uji aktivitas ini adalah diameter zona hambat yang berupa daerah bening di sekitar kertas cakram Hasil pengukuran diameter zona hambat yang terbentuk dari ekstrak etanol daun S polyanthum dapat dilihat pada Tabel 2

FitrianiAny dkk Aktivitas Antifungsi Ekstrak Etanol 71 - 79 75

Tabel 2 Diameter Zona Hambat (mm) Ekstrak Etanol Daun Syzygium polyanthum terhadap Pertumbuhan Jamur Candida albicans

Table 2 Inhibitoion zone diameter (mm) of ethanol extract of Syzygium polyanthum leaves on the growth of Candida albicans

Agen Konsent ras i Rerata S D

Ekstrak Daun 05 (5 mgmL) 860 860 plusmn 063

1 (10 mgmL) 932 932 plusmn 0 2 1

15 (15 mgmL) 802 802 plusmn 0 2 9

2 (20 mgmL) 760 760 plusmn 033

25 (25 mgmL) 752 752 plusmn 0 5 1

Ketokonazol 30 mgmL 1290 1290 plusmn 0 3 6

DMSO 1 1

Tabel 2 menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun S polyanthum memiliki d iameter zona hambat tertinggi pada konsentrasi 1 (bv) dengan rata-rata sebesar 932 m m (SD plusmn 021) Akan tetapi terjadi penurunan diameter zona hambat pada saat peningkatan konsentrasi ekstrak etanol daun S polyanthum yaitu pada konsentrasi 15 hingga 2 5 (bv) diameter zona hambat menurun hingga 752 plusmn 051 mm Diameter zona hambat dari ekstrak etanol daun S polyanthum terhadap jamur C albicans dapat dilihat pada Gambar 1 ber ikut in i

k S k 5 Ketokonazol DMSO 30 mgmL iy 0

bulllt k S k

Gambar 1 Z o n a h a m b a t e k s t r a k e t a n o l d a u n Syzygium polyanthum t e r h a d a p per tumbuhanjamur Candida albicans

Figure 1 Inhibition zone of ethanol extract of Syzygium polyanthum leaves on the growth of Candida albicans

Keterangan Tanda panah menunjukkan adanya diameter zona hambat

76 Biosfera29(2)Mei2012

Pada penel i t ian ini penambahan k o n s e n t r a s i e k s t r a k e t a n o l d a u n S polyanthum t idak sela lu m e m p e r b e s a r diameter zona hambat yang artinya dengan b e r t a m b a h t i n g g i n y a k o n s e n t r a s i za t antifungi t idak selalu mampu menghambat maupun membunuh pertumbuhan jamur Calbicans Terbentuknya molekul senyawa y a n g b e r u k u r a n besar pada e k s t r a k m e n y e b a b k a n e k s t r a k su l i t b e r d i f u s i sehingga tidak terjadi kontak langsung antara senyawa aktif dengan jamur (Nimri dalam Maleki 2008)

Adanya aktivitas antifungi dari ekstrak etanol daun S polyanthum terhadap jamur C albicans diduga berkaitan erat dengan senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman tersebut Pada penel i t ian ini d igunakan etanol sebagai pelarut dalam proses ekstraksi d imana dapat melarutkan s e n y a w a tanin polyphenol flavonoid terpenoid alkaloid dan sterol (Cowan 1999)

Daun S polyanthum telah diketahui terdapat senyawa golongan terpenoid dan asam lemak Mekanisme terpenoid sebagai senyawa ant imikroba dapat menyebabkan gangguan pada membran sel oleh senyawa yang bers i fa t l ipofi l ik ( C o w a n 1999) Sedangkan senyawa asam lemak memiliki si fat ant i fungi dengan target merusak s t ruk tu r dan f u n g s i d ind ing se l dan m e m b r a n E k s t r a k e t a n o l d a u n S polyanthum memil iki kandungan senyawa g o l o n g a n terpenoid sepe r t i s e n y a w a sesquiterpenoid dan diterpenoid Senyawa sesquiterpenoid yang d i temukan dalam ekstrak etanol daun S polyanthum tersebut ada lah farnesol yang berperan da lam penyembuhan pada pasien dermati t ies Sedangkan senyawa yang termasuk dalam

golongan terpenoid adalah senyawa phytol yang diketahui memil iki aktivitas ant imikroba d e n g a n me rusak m e m b r a n sel j a m u r sehingga terjadi kebocoran ion dari sel jamur (Musanif etal 2006)

Selain d ika renakan oleh akt iv i tas senyawa terpenoid adanya daya hambat dari ekstrak etanol daun S polyanthum juga dapat d isebabkan oleh adanya senyawa asam lemak yang terkandung dalam ekstrak daun tersebut Senyawa asam lemak yang d i t e m u k a n d a l a m e k s t r a k d a u n S polyanthum diketahui dapat menghambat p e r t u m b u h a n j amur seper t i s e n y a w a hexadecanoic acid Tetradecanoic acid Methyl (8e)-8-octadecenoate cis-Vaccenic acid dan Octadecanoic acid Tetradecanoic acid m a m p u m e r u s a k p e r m e a b i l i t a s membran sel jamur Begitu pula asam lemak palmitat dan asam oleat di laporkan memil iki ak t iv i tas sebaga i an t i f ung i S e n y a w a -senyawa asam lemak yang terkandung dalam ekstrak etanol daun S polyanthum kemungkinan dapat bekerja secara sinergis dengan berbagai senyawa aktif seperti terpenoid sehingga dapat meningkatkan pengaruh aktivitas antifungi (Musanif et al 2008)

Minimum Inhibitory Concentration (MIC) E k s t r a k E t a n o D a u n Syzygium polyanthum (Wigth) Walp t e rhadap J a m u r Candida albicans

M I C m e r u p a k a n m e t o d e y a n g d igunakan untuk mengetahui konsentrasi terendah suatu agen ant imikroba yang dapat menghambat per tumbuhan organisme uji Nilai MIC digunakan untuk menentukan dosis paling kecil da lam pengobatan yang berefek terhadap suatu jamur Hasil dari penentuan nilai MIC dari ekstrak etanol daun S polyanthum dapat dilihat pada Gambar 2

Fitriani Any dkk Aktivitas Antifungsi Ekstrak Etanol 71- 79 11

Gambar 2 Hasil Uji MIC Ekstrak Etanol Daun Syzygium polyanthum terhadap Per tumbuhan Candida albicans

Figure 2 The result of MIC test of ethanol extract of Syzygium polyanthum leaves on the growth of Candida albicans

Hasil terlihat dari tabung kultur biakan jamur 24 jam dengan konsentrasi ekstrak etanol daun 1 (bv) memil iki kekeruhan lebih jernih (Gambar 5) Oleh karena itu nilai MIC ditentukan berdasarkan konsentrasi satu t ingkat sebelum konsentrasi yang memiliki kekeruhan lebih jernih dengan demikian nilai MIC untuk ekstrak etanol daun S polyanthum terhadap per tumbuhan jamur C albicansterdapat pada konsentrasi 05 Minimum Fungicidal Concentration (MFC) Ekstrak Etanol Daun Syzygium

[ 05 ) ( 1 ) (+) ( )

polyanthum (Wigth) Walp t e rhadap J a m u r Candida albicans

Uji MFC di lakukan untuk mengetahui konsentrasi antifungi terendah yang dapat mencegah per tumbuhan jamur C albicans Nilai MFC adalah konsent ras i ekst rak terendah yang diperoleh untuk member ikan sek i tar 9 9 - 9 9 5 ak t iv i tas m e m b u n u h (H imra tu l -Azn i ta ef al 2011) Has i l perhi tungan jumlah koloni yang tumbuh pada Medium PDAseper t i yang terlihat pada G a m b a r 3

pT3j ni (-) (-)

Gambar 3 Hasil Uji MFC Ekstrak Etanol Daun Syzygjum polyanthum terhadap Pertumbuhan Candida albicans

Figure 3 The results of MFC test of ethanol extract of Syzygium polyanthum leaves on the growth of Candida albicans

Keterangan ( + ) Terdapat koloni jamur yang tumbuh ( - ) Tidak ada koloni jamur yang tumbuh

78 Biosfera 29 (2) Mei 2012

Berdasarkan hasil penelit ian dapat diketahui bahwa nilai MFC untuk ekstrak e t a n o l d a u n S polyanthum a d a l a h konsentrasi 1 (bv) Hal tersebut terlihat dari tidak adanya koloni jamur C albicans yang tumbuh pada Medium PDA dengan konsentrasi ekstrak daun 1 (bv) setelah di inkubasi selama 24 jam pada suhu 37 C (Gambar 8) sehingga konsentrasi min imum yang dapat memat ikan pertumbuhan jamur C albicans berada pada konsentrasi 1 (bv) Dari hasil uji tersebut terlihat pula bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka tidak ada koloni jamur C albicans yang tumbuh Hal ini disebabkan semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka jumlah senyawa aktif yang terkandung di dalamnya semak in besar seh ingga pe r tumbuhan jamur akan semakin terhambat

S i m p u l a n

Hasil penelit ian ini adalah ekstrak e t a n o l d a u n Syzygium polyanthum mengandung senyawa kimia terpenoid dan asam lemak Aktivitas ekstrak etanol daun S polyanthum terhadap jamur C albicans pada uji aktivitas disc-diffusion memiliki d iamete r zona hamba t ter t inggi pada konsentrasi 1 (bv) sebesar 932 plusmn 021 m m Nilai MIC untuk ekstrak etanol daun S polyanthum terdapat pada konsentrasi 05 ( b v ) d a n ni la i M F C te rdapa t pada konsentrasi 1 (bv) Berdasarkan hasil analisis data bahwa ekstrak etanol daun S polyanthum m e m i l i k i p e n g a r u h y a n g signif ikan dalam menghambat pertumbuhan jamur C albicans

Daftar P u s t a k a

Backer CA amp Brink RCBVD 1963 Flora of Java (Spermatophytes Only) Vol I N e t h e r l a n d NVP N o o r d h o o f -Groningen

Cappucino JG amp Sherman N 2005 Microbiology a Laboratory Manual S a n F r a n s i s c o C A P e a r s o n Educat ion Inc

Cowan M M 1999 Plant Products as A n t i m i c r o b i a l A g e n t s Clinical Microbiology Reviews [Online] Vol 12 ( 4 ) 5 6 4 - 5 8 2 T e r s e d i a h t tp wwwhear t in t l ne t HEART 12 0104PlantProductsasAnt imicrobi pdf

Doughari JH 2006 Ant imicrobial Activity of Tamarindus indica L inn Tropical Journal of Pharmaceutical Research [Online] Vol 5 (2) 596-603 Tersedia wwwt jpr org

Guzman CC amp JS S iemonsma (eds) 1999 Plant Resources of Southeast Asia 13 Spices Bogor PROSE A [On l i ne ] pp 2 1 8 - 2 1 9 Te rsed ia h t t p p r o s e a n e t o r g p r o s e a e -p r o s e a p r e p h a s e p h p t a = S v z y q i u m 2 0 p o l y a n t h u m amp a t^ 28Wiqht2920Walpers

Himratul-Aznita WH Mohd-AI-Faisal N amp Fathi lah AR 2011 Determinat ion of The Percentage Inhibition of Diameter Growth (PIDG) of Piper betle Crude Aqueous Extract Against Oral Candida Species Journal of Medicinal Plants Research [Online] Vol 5 (6) 878-884 T e r s e d i a h t t p w w w a c a d e m i c journalsorgJMPR

Maleki SSM Seyyednejad SM Damabi N M amp M o t a m e d i H 2 0 0 8 Antibacterial Activity of the Fruits of Iranian Torilis leptophylla Against Some Clinical Pathogens Pakistan Journal of Biological Sciences [Online] 11 (9) 1286-1289 Tersedia h t t p d o c s d r i v e c o m pd fs ans ine t pjbs20081286-1289pdf

Musanif J Darusman LK amp Bermawie N 2008 The Indonesian Heritage Jamu for Health and Beauty Jakar ta Agribisnis Deptan [Online] Tersedia http aqribisnisdeptango idxplorevi e w p h p f i l e = P E N G O L A H A N - H A S I L P E N G O L A H A N 2 0 H A S I L 7 -Jamu20Brand 20 IndonesiaBuku 2 0 H e r i t a q e 2 0 J a m u B u k u 20Her i taqe20 Jamupd f

Nazemiyeh H et al 2 0 1 1 Chemica l Composi t ion and Antibacterial and Free-Radical-Scavenging Activit ies of the Essential Oils of a Citronellol Producing New Chemotype of Thymus pubescens Boiss amp Kotschy ex celak Academy of Chemistry of Globe Publications [Online] 5 (3) 184-192 Tersed ia h t t p w w w a c g p u b s o r g R N P 2 0 1 1 V o l u m e 2 0 5 l s s u e 2 0 1 24_RNP_1010-359pdf

Noveriza R amp Mi f takhurohmah 2010 Efekt iv i tas Ekstrak Metanol Daun Salam (Eugenia polyantha) dan Daun Jeruk Purut (Cytrus histrix) Sebagai

FitrianiAny dkk Aktivitas Antifungsi Ekstrak Etanol 71 - 79 79

Ant i jamur pada Per tumbuhan Fusarium oxysporum Jurnal Littri [Online] 16 ( 1 ) 6 - 1 1 T e r s e d i a h t t p perkebunan l i tbangdeptango iduplo adf i lesFi lepubl ikasi jurnal Jurnal2 02010Jurna l -Vo l -16281 292010 perkebunan Jurna l_1_2_2010pdf

Ogunlesi M Okiei W amp Osibote EA 2010 Analysis of the Essential Oil f rom the Leaves of Sesamum radiatum a Potential Medication for Male Infertility Factor by Gas Chromatography-Mass Spectrometry African Journal of

Biotechnology [Online] Vol 9 (7) 1060-1 0 6 7 T e r s e d i a h t t p w w w a c a d e m i c j o u r n a l s o r g A J B P D F p d f 2 0 1 0 1 5 F e b Q q u n l e s i 2 0 e t 20alpdf

Rukayadi Y Yong D amp Hwang JK 2006 In v i t ro A n t i c a n d i d a l Ac t i v i t y of Xanthorrhizol Isolated f rom curcuma x a n t h o r r h i z a R o x b Journal of Antimicrobial Chemotherapy [Online] 57 1 2 3 1 - 1 2 3 4 Te rsed ia h t tp j a c o x f o r d j o u r n a l s o r g c o n t e n t 5761231 full pdf+html

72 Biosfera 29 (2) Mei 2012

b a h a n an t i f ung i a l am i ada lah s a l a m Syzygiumpolyanthum (Wight) Walp)

S a l a m m e r u p a k a n daun rempah dengan nama ilmiah Syzygium polyanthum Tumbuhan ini d i temukan tumbuh liar di hutan-hutan di daerah pegunungan dengan ket inggian 1800 m atau di pekarangan r u m a h S a l a m m e r u p a k a n sa lah satu t a n a m a n p e n g h a s i l m i n y a k e s e n s i a l terutama banyak dihasi lkan pada bagian daun (Musani f etal 2008)

Selain d igunakan sebagai bumbu S polyanthum dapat d imanfaatkan sebagai obat S polyanthum berkhasiat mengobat i kencing manis tekanan darah t inggi sakit maag diare dan asam urat Kandungan minyak esensial daun salam terdiri dari sitral eugenol tanin fenol sederhana dan senyawa flavonoid (Musanif et a 2008) Kandungan kimia lainnya yaitu saponin triterpenoid polifenol sesquiterpenoid dan lakton Daun salam diketahui mengandung vi tamin A vitamin C dan vitamin E yang berfungsi sebagai ant ioksidan Minyak atsiri yang t e r k a n d u n g d a l a m sa lam dapa t berfungsi sebagai ant imikroba Ekstrak dari daun salam menunjukkan efek ant i jamur dan antibakteri (Guzman dan S iemonsma 1999

Infeksi serius yang disebabkan oleh jamur Candida albicans telah menunjukkan pen ingka tan res is tens i t e rhadap agen antifungi (Rukayadi etal 2006) Kandidiasis adalah penyakit pada kulit kuku selaput lendir dan alat da lam yang disebabkan oleh C albicans yang sering di temukan pada manus ia dan hewan sebagai saprof i t Tingginya tingkat resistensi C albicans terhadap agen antifungi seperti amfoter is in-B dan f lukonazol maka sangat diperlukan agen antifungi alternatif berupa senyawa aktif dari tumbuhan yang sangat efektif terhadap C albicans (Himratul-Aznita et ai 2011) Berdasarkan permasalahan di atas maka perlu di lakukan dan d ikembangkan penelit ian lebih lanjut mengenai aktivitas ant i fungi dar i ekst rak etanol daun S polyanthum ( W i g h t ) W a l p t e r h a d a p per tumbuhan jamur C albicans penyebab penyakit kandidiasis secara in vitro

Tujuan penelit ian ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam ekstrak etanol daun S polyanthum konsentrasi ekstrak etanol daun S polyanthum yang menunjukkan

d a y a h a m b a t t e r t i n g g i t e r h a d a p per tumbuhan jamur C albicans nilai MIC dan nilai MFC dari ekstrak etanol daun S polyanthum

M a t e r i d a n M e t o d e Bahan Penelit ian

Daun tanaman salam yang d igunakan berasal dari daerah Sukabumi dan jamur C albicans A T C C 1 0 2 3 1 y a n g d i u j i k a n diperoleh dari Laborator ium Mikrobiologi Sekolah Farmasi ITB

Identifikasi Daun Syzygium polyanthum (Wight) Walp

Tahap awa l pene l i t ian d i lakukan identif ikasi daun Syzygium polyanthum yang mengacu pada kunci identif ikasi Becker amp Brink (1963)

E k s t r a k s i B a h a n

Ekstraksi di lakukan dengan metode m a s e r a s i D a u n s a l a m d i p a n e n d a n dibersihkan dengan air kran yang mengalir kemudian diker ingkan pada tempat yang tidak langsung terkena matahari pada suhu ruang Daun yang telah ker ing d ihaluskan sehingga berbentuk serbuk yang siap untuk diekstraksi Sebanyak 50 gram serbuk daun d i t a m b a h k a n p e l a r u t e t a n o l A b s o l u t (Analyst) sebanyak 200 ml_ (14) (Doughar i 2006) kemudian diaduk dan dimaserasi se lama 24 j a m Simpl is ia yang te lah d i r e n d a m s e l a n j u t n y a d i s a r i n g menggunakan kertas saring Wha tman N o 1 Ekstrak etanol daun salam selanjutnya dievaporasi dengan menggunakan Rotary evaporator pada suhu 50degC Ekstrak etanol daun kemudian d iencekan dengan pelarut D M S O 1 untuk mempero leh konsentrasi ekstrak 05 1 15 2 dan 2 5 (bv)

Penyediaan Inokulum J a m u r Candida albicans

T a h a p a n in i d i l a k u k a n d e n g a n menginokulasikan satu ose biakan jamur C albicans yang te lah d isubku l tu r pada Medium PDA selama 2 x 24 j am ke da lam 50 ml_ Medium Potato Dextrose broth (PDB) steril kemudian di inkubasikan pada suhu 37degC Inokulum jamur diaktivasi hingga pada

Fitriani Any dkk Aktivitas Antifungsi Ekstrak Etanol 71 - 79 73

j am ke-14 kemudian dipanen sebanyak 10 ml_ dan dimasukkan ke dalam tabung Eppendorf steril kemudian di sentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit Pelet dicuci dengan larutan NaCI 0 85 steri l kemud ian di sent r i fugas i kembal i Proses pencucian ini di lakukan sebanyak dua kali Pelet yang dihasi lkan disuspensikan kembal i dengan larutan NaCI 085 steril dan disesuaikan turbiditasnya dengan standar turbiditas 05 McFarland (106 CFUmL) (Nazemiyeh et a 2011) Standar McFar land yang umum digunakan untuk uji aktivitas ant imikroba adalah 05 yangd ianggapsesua i 1 -5x10 6 CFUmL

Ana l is is Ekst rak dengan Gas Chromatoshygraphy Mass Spectrometry ( G C M S j

Pada sampel ekstrak etanol daun S polyanthum di lakukan identifikasi senyawa kimia dengan G C M S untuk mengetahui jenis senyawa yang terkandung dalam ekstrak tersebut Sampel yang akan dianalisis dis iapkan ekstrak daun S polyanthum berupa pasta sebanyak 01 gram dilarutkan da lam 2 mL etanol Abso lu t (Analyst ) kemudian d imasukkan ke dalam botol gelap Selanjutnya dianalisis dengan GCMS

Pembuatan Kurva Tumbuh dan Kurva Baku Candida albicans

Pembuatan kurva tumbuh bertujuan untuk menentukan fase per tumbuhan paling optimal (fase logaritmik) dari jamur C albicans Kurva tumbuh dibuat dengan menggunakan metode turbidit imetri Kurva baku di lakukan untuk menentukan usia inokulum pada fase logaritmik yang memiliki laju per tumbuhan tert inggi berdasarkan jumlah sel jamur dan nilai absorbansi Kurva baku dibuat dengan menghi tung jumlah jamur pada fase logaritmik yaitu pada j am k e - 8 1 0 1 2 d a n 14

Penguj ian Aktivitas Antifungi dengan metode Disc-diffusion

Pengujian aktivitas antifungi tahap awal di lakukan menggunakan metode discshydiffusion dengan tekn ik spread plate M e d i u m P D A y a n g t e l a h d i c a i r k a n

d imasukkan ke dalam cawan Petri sebanyak 9 mL dan dibiarkan hingga memadat Setelah itu d i tambahkan 200 pL suspensj inoku lum jamur Calbicans yang telah disesuaikan dengan standar turbuditas 05 McFar land Inokulum diratakan di atas p e r m u k a a n M e d i u m P D A d e n g a n menggunakan batang Lster i l Ker tascakram d i rendam ke da lam set iap konsentrasi ekstrak selama 1 menit dan di letakankan di a tas p e r m u k a a n m e d i u m y a n g te lah b e r c a m p u r b i a k a n j a m u r d e n g a n menggunakan pinset steril Hal yang sama di lakukan untuk kontrol positif dan negatif Kultur di inkubasi pada suhu 37degC selama 24 j a m Setelah inkubasi lempeng agard iamat i inhibisi per tumbuhannya dengan mengukur diameter daerah bening disekitar cakram ( C a p p u c c i n o a n d S h e r m a n 2 0 0 5 ) Konsentrasi ekstrak etanol daun salam yang d igunakan yaitu 05 1 15 2 dan 2 5 ( b v ) ( m o d i f i k a s i N o v e r i z a amp Mi f takhurohmah 2010) Kontrol negati f menggunakan DMSO 1 dan kontrol positif m e n g g u n a k a n k e t o k o n a z o l d e n g a n konsentrasi 30 mgmL

Minimum Inhibitory Concentration (MIC)

P e n g u j i a n i n i d i l a k u k a n d e n g a n m e n g g u n a k a n m e t o d e macro-dilution Konsentrasi ekstrak etanol daun salam yang d igunakan pada uji ini yaitu 05 1 15 dan 2 (bv) Kontrol negatif menggunakan DMSO 1 dan kontrol positif menggunakan ketokonazol 30 mgmL Sebanyak 4 mL Medium Potato Dextrose Broth (PDB) steril d i m a s u k k a n ke d a l a m t a b u n g s te r i l Kemudian d i tambahkan suspensi inokulum yang telah disesuaikan dengan standar 05 M c F a r l a n d s e b a n y a k 9 0 0 p L L a l u d imasukkan 100 pL aliquot dari masing-masing konsentrasi ekstrak ke dalam tabung tersebut Untuk tabung kontrol positif dan kontrol negatif d i lakukan dengan cara yang sama

Kemud ian d i inkubasi pada suhu 37degC selama 24 j am dan diamati per tumbuhan dan nilai MIC Penentuan nilai MIC di lakukan s e c a r a k a s a t m a t a d e n g a n m e l i h a t k e k e r u h a n ku l tu r j a m u r pada se t i ap konsentrasi ekstrak kultur jamur dengan

74 Biosfera 29 (2) Mei 2012

konsen t ras i ekst rak te rendah yang menunjukkan adanya penghambatan pertumbuhan jamur Candida dinyatakan sebagai nilai MIC (Himratul-Aznita ef a 2011) Uji ini dilakukan dengan dua kali pengulangan

Minimum Fungicidal Concentration (MFC)

Penentuan nilai MFC dilakukan dengan metode lempeng agar MFC ditentukan dengan mengambil 1 mL inokulum dari setiap tabung reaksi pada penentuan MIC Inokulum diinokulasi dengan cara dimasukkan ke dalam cawan Petri dan ditambahkan 9 mL Medium PDA yang telah mencair kemudian diratakan dan dibiarkan hingga memadat Plate diinkubasi pada suhu 37degC selama 24 jam Parameter pada uji ini yaitu dengan menghitung jumlah koloni jamur yang tumbuh pada lempeng agar (Doughari 2006) Nilai MFC adalah konsentrasi ketika tidak ada pertumbuhan atau kurang dari tiga koloni yang diperoleh untuk member ikan sekitar 99-995 aktivitas membunuh (Himratul-Aznita etal 2011)

Ana l is is Data

Data hasil uji aktivitas daya hambat ekstrak dengan metode disc-diffusion dianalisis dengan uji statistik menggunakan program SPSS versi 160 for window yaitu uji normalitas [Kolmogorov smirnov) uji homogenitas (Levene Test) dan dilanjutkan dengan uji non parametrik Kruskal-Wallis untuk menguji hipotesis

H a s i l d a n P e m b a h a s a n

S e n y a w a - S e n y a w a dalam Ekst rak Etanol Daun Syzygium polyanthum (Wight) Walp

Ekstrak etanol daun S polyanthum memiliki kandungan senyawa kimia yang cukup beragam Berdasarkan kromatogram hasil GCMS terdapat 83 senyawa pada ekstrak etanol daun S polyanthum Bebe rapa s e n y a w a yang d o m i n a n diantaranya seperti pada Tabel 1 Senyawa yang dom inan te rsebu t d i t en tukan berdasarkan persentase tota l pada kromatogram hasil GCMS

Tabel 1 Senyawa-Senyawa Dominan yang Terkandung dalam Ekstrak Etanol Daun Syzygium polyanthum

Table 1 The dominant compunds inside the ethanol extract of Syzygium polyanthum leaves

No Go longan S e n y a w a Nama S e n y a w a Total ()

1 Terpenoid Farnesol 3961 2 Sesquiterpenoid Farnesyl acetate 2810 3 Terpenoid

Diterpenoid Phytol ((2E)-371115-Tetramethyl-2-Hexadecen-1-ol)

4263

4 Tetradecanoic acid (Asam Miristat) 1340 5 Hexadecanoic Acid (Asam palmitat) 12087

6 Asam Lemak Methyl (8e)-8-octadecenoate (Asam oleat) 17376 7 cis-Vaccenic Acid (Asam oleat) 10936 8 Octadecanoic acid (Asam stearat) 2977

Berdasarkan Tabel 1 senyawa yang paling dominan pada ekstrak etanol daun S polyanthum ada lah Methyl (8e)-8-octadecenoate (asam oleat) sebanyak 17 376 Sedangkan senyawa yang menunjukkan persentase kandungan terendah adalah Tetradecanoic acid (asam miristat) sebesar 1340

Uji Aktivitas Antifungi Eks t rak Etanol Daun Syzygium polyanthum (Wigth) Walp terhadap J a m u r Candida albicans

Parameter yang digunakan dalam uji aktivitas ini adalah diameter zona hambat yang berupa daerah bening di sekitar kertas cakram Hasil pengukuran diameter zona hambat yang terbentuk dari ekstrak etanol daun S polyanthum dapat dilihat pada Tabel 2

FitrianiAny dkk Aktivitas Antifungsi Ekstrak Etanol 71 - 79 75

Tabel 2 Diameter Zona Hambat (mm) Ekstrak Etanol Daun Syzygium polyanthum terhadap Pertumbuhan Jamur Candida albicans

Table 2 Inhibitoion zone diameter (mm) of ethanol extract of Syzygium polyanthum leaves on the growth of Candida albicans

Agen Konsent ras i Rerata S D

Ekstrak Daun 05 (5 mgmL) 860 860 plusmn 063

1 (10 mgmL) 932 932 plusmn 0 2 1

15 (15 mgmL) 802 802 plusmn 0 2 9

2 (20 mgmL) 760 760 plusmn 033

25 (25 mgmL) 752 752 plusmn 0 5 1

Ketokonazol 30 mgmL 1290 1290 plusmn 0 3 6

DMSO 1 1

Tabel 2 menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun S polyanthum memiliki d iameter zona hambat tertinggi pada konsentrasi 1 (bv) dengan rata-rata sebesar 932 m m (SD plusmn 021) Akan tetapi terjadi penurunan diameter zona hambat pada saat peningkatan konsentrasi ekstrak etanol daun S polyanthum yaitu pada konsentrasi 15 hingga 2 5 (bv) diameter zona hambat menurun hingga 752 plusmn 051 mm Diameter zona hambat dari ekstrak etanol daun S polyanthum terhadap jamur C albicans dapat dilihat pada Gambar 1 ber ikut in i

k S k 5 Ketokonazol DMSO 30 mgmL iy 0

bulllt k S k

Gambar 1 Z o n a h a m b a t e k s t r a k e t a n o l d a u n Syzygium polyanthum t e r h a d a p per tumbuhanjamur Candida albicans

Figure 1 Inhibition zone of ethanol extract of Syzygium polyanthum leaves on the growth of Candida albicans

Keterangan Tanda panah menunjukkan adanya diameter zona hambat

76 Biosfera29(2)Mei2012

Pada penel i t ian ini penambahan k o n s e n t r a s i e k s t r a k e t a n o l d a u n S polyanthum t idak sela lu m e m p e r b e s a r diameter zona hambat yang artinya dengan b e r t a m b a h t i n g g i n y a k o n s e n t r a s i za t antifungi t idak selalu mampu menghambat maupun membunuh pertumbuhan jamur Calbicans Terbentuknya molekul senyawa y a n g b e r u k u r a n besar pada e k s t r a k m e n y e b a b k a n e k s t r a k su l i t b e r d i f u s i sehingga tidak terjadi kontak langsung antara senyawa aktif dengan jamur (Nimri dalam Maleki 2008)

Adanya aktivitas antifungi dari ekstrak etanol daun S polyanthum terhadap jamur C albicans diduga berkaitan erat dengan senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman tersebut Pada penel i t ian ini d igunakan etanol sebagai pelarut dalam proses ekstraksi d imana dapat melarutkan s e n y a w a tanin polyphenol flavonoid terpenoid alkaloid dan sterol (Cowan 1999)

Daun S polyanthum telah diketahui terdapat senyawa golongan terpenoid dan asam lemak Mekanisme terpenoid sebagai senyawa ant imikroba dapat menyebabkan gangguan pada membran sel oleh senyawa yang bers i fa t l ipofi l ik ( C o w a n 1999) Sedangkan senyawa asam lemak memiliki si fat ant i fungi dengan target merusak s t ruk tu r dan f u n g s i d ind ing se l dan m e m b r a n E k s t r a k e t a n o l d a u n S polyanthum memil iki kandungan senyawa g o l o n g a n terpenoid sepe r t i s e n y a w a sesquiterpenoid dan diterpenoid Senyawa sesquiterpenoid yang d i temukan dalam ekstrak etanol daun S polyanthum tersebut ada lah farnesol yang berperan da lam penyembuhan pada pasien dermati t ies Sedangkan senyawa yang termasuk dalam

golongan terpenoid adalah senyawa phytol yang diketahui memil iki aktivitas ant imikroba d e n g a n me rusak m e m b r a n sel j a m u r sehingga terjadi kebocoran ion dari sel jamur (Musanif etal 2006)

Selain d ika renakan oleh akt iv i tas senyawa terpenoid adanya daya hambat dari ekstrak etanol daun S polyanthum juga dapat d isebabkan oleh adanya senyawa asam lemak yang terkandung dalam ekstrak daun tersebut Senyawa asam lemak yang d i t e m u k a n d a l a m e k s t r a k d a u n S polyanthum diketahui dapat menghambat p e r t u m b u h a n j amur seper t i s e n y a w a hexadecanoic acid Tetradecanoic acid Methyl (8e)-8-octadecenoate cis-Vaccenic acid dan Octadecanoic acid Tetradecanoic acid m a m p u m e r u s a k p e r m e a b i l i t a s membran sel jamur Begitu pula asam lemak palmitat dan asam oleat di laporkan memil iki ak t iv i tas sebaga i an t i f ung i S e n y a w a -senyawa asam lemak yang terkandung dalam ekstrak etanol daun S polyanthum kemungkinan dapat bekerja secara sinergis dengan berbagai senyawa aktif seperti terpenoid sehingga dapat meningkatkan pengaruh aktivitas antifungi (Musanif et al 2008)

Minimum Inhibitory Concentration (MIC) E k s t r a k E t a n o D a u n Syzygium polyanthum (Wigth) Walp t e rhadap J a m u r Candida albicans

M I C m e r u p a k a n m e t o d e y a n g d igunakan untuk mengetahui konsentrasi terendah suatu agen ant imikroba yang dapat menghambat per tumbuhan organisme uji Nilai MIC digunakan untuk menentukan dosis paling kecil da lam pengobatan yang berefek terhadap suatu jamur Hasil dari penentuan nilai MIC dari ekstrak etanol daun S polyanthum dapat dilihat pada Gambar 2

Fitriani Any dkk Aktivitas Antifungsi Ekstrak Etanol 71- 79 11

Gambar 2 Hasil Uji MIC Ekstrak Etanol Daun Syzygium polyanthum terhadap Per tumbuhan Candida albicans

Figure 2 The result of MIC test of ethanol extract of Syzygium polyanthum leaves on the growth of Candida albicans

Hasil terlihat dari tabung kultur biakan jamur 24 jam dengan konsentrasi ekstrak etanol daun 1 (bv) memil iki kekeruhan lebih jernih (Gambar 5) Oleh karena itu nilai MIC ditentukan berdasarkan konsentrasi satu t ingkat sebelum konsentrasi yang memiliki kekeruhan lebih jernih dengan demikian nilai MIC untuk ekstrak etanol daun S polyanthum terhadap per tumbuhan jamur C albicansterdapat pada konsentrasi 05 Minimum Fungicidal Concentration (MFC) Ekstrak Etanol Daun Syzygium

[ 05 ) ( 1 ) (+) ( )

polyanthum (Wigth) Walp t e rhadap J a m u r Candida albicans

Uji MFC di lakukan untuk mengetahui konsentrasi antifungi terendah yang dapat mencegah per tumbuhan jamur C albicans Nilai MFC adalah konsent ras i ekst rak terendah yang diperoleh untuk member ikan sek i tar 9 9 - 9 9 5 ak t iv i tas m e m b u n u h (H imra tu l -Azn i ta ef al 2011) Has i l perhi tungan jumlah koloni yang tumbuh pada Medium PDAseper t i yang terlihat pada G a m b a r 3

pT3j ni (-) (-)

Gambar 3 Hasil Uji MFC Ekstrak Etanol Daun Syzygjum polyanthum terhadap Pertumbuhan Candida albicans

Figure 3 The results of MFC test of ethanol extract of Syzygium polyanthum leaves on the growth of Candida albicans

Keterangan ( + ) Terdapat koloni jamur yang tumbuh ( - ) Tidak ada koloni jamur yang tumbuh

78 Biosfera 29 (2) Mei 2012

Berdasarkan hasil penelit ian dapat diketahui bahwa nilai MFC untuk ekstrak e t a n o l d a u n S polyanthum a d a l a h konsentrasi 1 (bv) Hal tersebut terlihat dari tidak adanya koloni jamur C albicans yang tumbuh pada Medium PDA dengan konsentrasi ekstrak daun 1 (bv) setelah di inkubasi selama 24 jam pada suhu 37 C (Gambar 8) sehingga konsentrasi min imum yang dapat memat ikan pertumbuhan jamur C albicans berada pada konsentrasi 1 (bv) Dari hasil uji tersebut terlihat pula bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka tidak ada koloni jamur C albicans yang tumbuh Hal ini disebabkan semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka jumlah senyawa aktif yang terkandung di dalamnya semak in besar seh ingga pe r tumbuhan jamur akan semakin terhambat

S i m p u l a n

Hasil penelit ian ini adalah ekstrak e t a n o l d a u n Syzygium polyanthum mengandung senyawa kimia terpenoid dan asam lemak Aktivitas ekstrak etanol daun S polyanthum terhadap jamur C albicans pada uji aktivitas disc-diffusion memiliki d iamete r zona hamba t ter t inggi pada konsentrasi 1 (bv) sebesar 932 plusmn 021 m m Nilai MIC untuk ekstrak etanol daun S polyanthum terdapat pada konsentrasi 05 ( b v ) d a n ni la i M F C te rdapa t pada konsentrasi 1 (bv) Berdasarkan hasil analisis data bahwa ekstrak etanol daun S polyanthum m e m i l i k i p e n g a r u h y a n g signif ikan dalam menghambat pertumbuhan jamur C albicans

Daftar P u s t a k a

Backer CA amp Brink RCBVD 1963 Flora of Java (Spermatophytes Only) Vol I N e t h e r l a n d NVP N o o r d h o o f -Groningen

Cappucino JG amp Sherman N 2005 Microbiology a Laboratory Manual S a n F r a n s i s c o C A P e a r s o n Educat ion Inc

Cowan M M 1999 Plant Products as A n t i m i c r o b i a l A g e n t s Clinical Microbiology Reviews [Online] Vol 12 ( 4 ) 5 6 4 - 5 8 2 T e r s e d i a h t tp wwwhear t in t l ne t HEART 12 0104PlantProductsasAnt imicrobi pdf

Doughari JH 2006 Ant imicrobial Activity of Tamarindus indica L inn Tropical Journal of Pharmaceutical Research [Online] Vol 5 (2) 596-603 Tersedia wwwt jpr org

Guzman CC amp JS S iemonsma (eds) 1999 Plant Resources of Southeast Asia 13 Spices Bogor PROSE A [On l i ne ] pp 2 1 8 - 2 1 9 Te rsed ia h t t p p r o s e a n e t o r g p r o s e a e -p r o s e a p r e p h a s e p h p t a = S v z y q i u m 2 0 p o l y a n t h u m amp a t^ 28Wiqht2920Walpers

Himratul-Aznita WH Mohd-AI-Faisal N amp Fathi lah AR 2011 Determinat ion of The Percentage Inhibition of Diameter Growth (PIDG) of Piper betle Crude Aqueous Extract Against Oral Candida Species Journal of Medicinal Plants Research [Online] Vol 5 (6) 878-884 T e r s e d i a h t t p w w w a c a d e m i c journalsorgJMPR

Maleki SSM Seyyednejad SM Damabi N M amp M o t a m e d i H 2 0 0 8 Antibacterial Activity of the Fruits of Iranian Torilis leptophylla Against Some Clinical Pathogens Pakistan Journal of Biological Sciences [Online] 11 (9) 1286-1289 Tersedia h t t p d o c s d r i v e c o m pd fs ans ine t pjbs20081286-1289pdf

Musanif J Darusman LK amp Bermawie N 2008 The Indonesian Heritage Jamu for Health and Beauty Jakar ta Agribisnis Deptan [Online] Tersedia http aqribisnisdeptango idxplorevi e w p h p f i l e = P E N G O L A H A N - H A S I L P E N G O L A H A N 2 0 H A S I L 7 -Jamu20Brand 20 IndonesiaBuku 2 0 H e r i t a q e 2 0 J a m u B u k u 20Her i taqe20 Jamupd f

Nazemiyeh H et al 2 0 1 1 Chemica l Composi t ion and Antibacterial and Free-Radical-Scavenging Activit ies of the Essential Oils of a Citronellol Producing New Chemotype of Thymus pubescens Boiss amp Kotschy ex celak Academy of Chemistry of Globe Publications [Online] 5 (3) 184-192 Tersed ia h t t p w w w a c g p u b s o r g R N P 2 0 1 1 V o l u m e 2 0 5 l s s u e 2 0 1 24_RNP_1010-359pdf

Noveriza R amp Mi f takhurohmah 2010 Efekt iv i tas Ekstrak Metanol Daun Salam (Eugenia polyantha) dan Daun Jeruk Purut (Cytrus histrix) Sebagai

FitrianiAny dkk Aktivitas Antifungsi Ekstrak Etanol 71 - 79 79

Ant i jamur pada Per tumbuhan Fusarium oxysporum Jurnal Littri [Online] 16 ( 1 ) 6 - 1 1 T e r s e d i a h t t p perkebunan l i tbangdeptango iduplo adf i lesFi lepubl ikasi jurnal Jurnal2 02010Jurna l -Vo l -16281 292010 perkebunan Jurna l_1_2_2010pdf

Ogunlesi M Okiei W amp Osibote EA 2010 Analysis of the Essential Oil f rom the Leaves of Sesamum radiatum a Potential Medication for Male Infertility Factor by Gas Chromatography-Mass Spectrometry African Journal of

Biotechnology [Online] Vol 9 (7) 1060-1 0 6 7 T e r s e d i a h t t p w w w a c a d e m i c j o u r n a l s o r g A J B P D F p d f 2 0 1 0 1 5 F e b Q q u n l e s i 2 0 e t 20alpdf

Rukayadi Y Yong D amp Hwang JK 2006 In v i t ro A n t i c a n d i d a l Ac t i v i t y of Xanthorrhizol Isolated f rom curcuma x a n t h o r r h i z a R o x b Journal of Antimicrobial Chemotherapy [Online] 57 1 2 3 1 - 1 2 3 4 Te rsed ia h t tp j a c o x f o r d j o u r n a l s o r g c o n t e n t 5761231 full pdf+html

Fitriani Any dkk Aktivitas Antifungsi Ekstrak Etanol 71 - 79 73

j am ke-14 kemudian dipanen sebanyak 10 ml_ dan dimasukkan ke dalam tabung Eppendorf steril kemudian di sentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit Pelet dicuci dengan larutan NaCI 0 85 steri l kemud ian di sent r i fugas i kembal i Proses pencucian ini di lakukan sebanyak dua kali Pelet yang dihasi lkan disuspensikan kembal i dengan larutan NaCI 085 steril dan disesuaikan turbiditasnya dengan standar turbiditas 05 McFarland (106 CFUmL) (Nazemiyeh et a 2011) Standar McFar land yang umum digunakan untuk uji aktivitas ant imikroba adalah 05 yangd ianggapsesua i 1 -5x10 6 CFUmL

Ana l is is Ekst rak dengan Gas Chromatoshygraphy Mass Spectrometry ( G C M S j

Pada sampel ekstrak etanol daun S polyanthum di lakukan identifikasi senyawa kimia dengan G C M S untuk mengetahui jenis senyawa yang terkandung dalam ekstrak tersebut Sampel yang akan dianalisis dis iapkan ekstrak daun S polyanthum berupa pasta sebanyak 01 gram dilarutkan da lam 2 mL etanol Abso lu t (Analyst ) kemudian d imasukkan ke dalam botol gelap Selanjutnya dianalisis dengan GCMS

Pembuatan Kurva Tumbuh dan Kurva Baku Candida albicans

Pembuatan kurva tumbuh bertujuan untuk menentukan fase per tumbuhan paling optimal (fase logaritmik) dari jamur C albicans Kurva tumbuh dibuat dengan menggunakan metode turbidit imetri Kurva baku di lakukan untuk menentukan usia inokulum pada fase logaritmik yang memiliki laju per tumbuhan tert inggi berdasarkan jumlah sel jamur dan nilai absorbansi Kurva baku dibuat dengan menghi tung jumlah jamur pada fase logaritmik yaitu pada j am k e - 8 1 0 1 2 d a n 14

Penguj ian Aktivitas Antifungi dengan metode Disc-diffusion

Pengujian aktivitas antifungi tahap awal di lakukan menggunakan metode discshydiffusion dengan tekn ik spread plate M e d i u m P D A y a n g t e l a h d i c a i r k a n

d imasukkan ke dalam cawan Petri sebanyak 9 mL dan dibiarkan hingga memadat Setelah itu d i tambahkan 200 pL suspensj inoku lum jamur Calbicans yang telah disesuaikan dengan standar turbuditas 05 McFar land Inokulum diratakan di atas p e r m u k a a n M e d i u m P D A d e n g a n menggunakan batang Lster i l Ker tascakram d i rendam ke da lam set iap konsentrasi ekstrak selama 1 menit dan di letakankan di a tas p e r m u k a a n m e d i u m y a n g te lah b e r c a m p u r b i a k a n j a m u r d e n g a n menggunakan pinset steril Hal yang sama di lakukan untuk kontrol positif dan negatif Kultur di inkubasi pada suhu 37degC selama 24 j a m Setelah inkubasi lempeng agard iamat i inhibisi per tumbuhannya dengan mengukur diameter daerah bening disekitar cakram ( C a p p u c c i n o a n d S h e r m a n 2 0 0 5 ) Konsentrasi ekstrak etanol daun salam yang d igunakan yaitu 05 1 15 2 dan 2 5 ( b v ) ( m o d i f i k a s i N o v e r i z a amp Mi f takhurohmah 2010) Kontrol negati f menggunakan DMSO 1 dan kontrol positif m e n g g u n a k a n k e t o k o n a z o l d e n g a n konsentrasi 30 mgmL

Minimum Inhibitory Concentration (MIC)

P e n g u j i a n i n i d i l a k u k a n d e n g a n m e n g g u n a k a n m e t o d e macro-dilution Konsentrasi ekstrak etanol daun salam yang d igunakan pada uji ini yaitu 05 1 15 dan 2 (bv) Kontrol negatif menggunakan DMSO 1 dan kontrol positif menggunakan ketokonazol 30 mgmL Sebanyak 4 mL Medium Potato Dextrose Broth (PDB) steril d i m a s u k k a n ke d a l a m t a b u n g s te r i l Kemudian d i tambahkan suspensi inokulum yang telah disesuaikan dengan standar 05 M c F a r l a n d s e b a n y a k 9 0 0 p L L a l u d imasukkan 100 pL aliquot dari masing-masing konsentrasi ekstrak ke dalam tabung tersebut Untuk tabung kontrol positif dan kontrol negatif d i lakukan dengan cara yang sama

Kemud ian d i inkubasi pada suhu 37degC selama 24 j am dan diamati per tumbuhan dan nilai MIC Penentuan nilai MIC di lakukan s e c a r a k a s a t m a t a d e n g a n m e l i h a t k e k e r u h a n ku l tu r j a m u r pada se t i ap konsentrasi ekstrak kultur jamur dengan

74 Biosfera 29 (2) Mei 2012

konsen t ras i ekst rak te rendah yang menunjukkan adanya penghambatan pertumbuhan jamur Candida dinyatakan sebagai nilai MIC (Himratul-Aznita ef a 2011) Uji ini dilakukan dengan dua kali pengulangan

Minimum Fungicidal Concentration (MFC)

Penentuan nilai MFC dilakukan dengan metode lempeng agar MFC ditentukan dengan mengambil 1 mL inokulum dari setiap tabung reaksi pada penentuan MIC Inokulum diinokulasi dengan cara dimasukkan ke dalam cawan Petri dan ditambahkan 9 mL Medium PDA yang telah mencair kemudian diratakan dan dibiarkan hingga memadat Plate diinkubasi pada suhu 37degC selama 24 jam Parameter pada uji ini yaitu dengan menghitung jumlah koloni jamur yang tumbuh pada lempeng agar (Doughari 2006) Nilai MFC adalah konsentrasi ketika tidak ada pertumbuhan atau kurang dari tiga koloni yang diperoleh untuk member ikan sekitar 99-995 aktivitas membunuh (Himratul-Aznita etal 2011)

Ana l is is Data

Data hasil uji aktivitas daya hambat ekstrak dengan metode disc-diffusion dianalisis dengan uji statistik menggunakan program SPSS versi 160 for window yaitu uji normalitas [Kolmogorov smirnov) uji homogenitas (Levene Test) dan dilanjutkan dengan uji non parametrik Kruskal-Wallis untuk menguji hipotesis

H a s i l d a n P e m b a h a s a n

S e n y a w a - S e n y a w a dalam Ekst rak Etanol Daun Syzygium polyanthum (Wight) Walp

Ekstrak etanol daun S polyanthum memiliki kandungan senyawa kimia yang cukup beragam Berdasarkan kromatogram hasil GCMS terdapat 83 senyawa pada ekstrak etanol daun S polyanthum Bebe rapa s e n y a w a yang d o m i n a n diantaranya seperti pada Tabel 1 Senyawa yang dom inan te rsebu t d i t en tukan berdasarkan persentase tota l pada kromatogram hasil GCMS

Tabel 1 Senyawa-Senyawa Dominan yang Terkandung dalam Ekstrak Etanol Daun Syzygium polyanthum

Table 1 The dominant compunds inside the ethanol extract of Syzygium polyanthum leaves

No Go longan S e n y a w a Nama S e n y a w a Total ()

1 Terpenoid Farnesol 3961 2 Sesquiterpenoid Farnesyl acetate 2810 3 Terpenoid

Diterpenoid Phytol ((2E)-371115-Tetramethyl-2-Hexadecen-1-ol)

4263

4 Tetradecanoic acid (Asam Miristat) 1340 5 Hexadecanoic Acid (Asam palmitat) 12087

6 Asam Lemak Methyl (8e)-8-octadecenoate (Asam oleat) 17376 7 cis-Vaccenic Acid (Asam oleat) 10936 8 Octadecanoic acid (Asam stearat) 2977

Berdasarkan Tabel 1 senyawa yang paling dominan pada ekstrak etanol daun S polyanthum ada lah Methyl (8e)-8-octadecenoate (asam oleat) sebanyak 17 376 Sedangkan senyawa yang menunjukkan persentase kandungan terendah adalah Tetradecanoic acid (asam miristat) sebesar 1340

Uji Aktivitas Antifungi Eks t rak Etanol Daun Syzygium polyanthum (Wigth) Walp terhadap J a m u r Candida albicans

Parameter yang digunakan dalam uji aktivitas ini adalah diameter zona hambat yang berupa daerah bening di sekitar kertas cakram Hasil pengukuran diameter zona hambat yang terbentuk dari ekstrak etanol daun S polyanthum dapat dilihat pada Tabel 2

FitrianiAny dkk Aktivitas Antifungsi Ekstrak Etanol 71 - 79 75

Tabel 2 Diameter Zona Hambat (mm) Ekstrak Etanol Daun Syzygium polyanthum terhadap Pertumbuhan Jamur Candida albicans

Table 2 Inhibitoion zone diameter (mm) of ethanol extract of Syzygium polyanthum leaves on the growth of Candida albicans

Agen Konsent ras i Rerata S D

Ekstrak Daun 05 (5 mgmL) 860 860 plusmn 063

1 (10 mgmL) 932 932 plusmn 0 2 1

15 (15 mgmL) 802 802 plusmn 0 2 9

2 (20 mgmL) 760 760 plusmn 033

25 (25 mgmL) 752 752 plusmn 0 5 1

Ketokonazol 30 mgmL 1290 1290 plusmn 0 3 6

DMSO 1 1

Tabel 2 menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun S polyanthum memiliki d iameter zona hambat tertinggi pada konsentrasi 1 (bv) dengan rata-rata sebesar 932 m m (SD plusmn 021) Akan tetapi terjadi penurunan diameter zona hambat pada saat peningkatan konsentrasi ekstrak etanol daun S polyanthum yaitu pada konsentrasi 15 hingga 2 5 (bv) diameter zona hambat menurun hingga 752 plusmn 051 mm Diameter zona hambat dari ekstrak etanol daun S polyanthum terhadap jamur C albicans dapat dilihat pada Gambar 1 ber ikut in i

k S k 5 Ketokonazol DMSO 30 mgmL iy 0

bulllt k S k

Gambar 1 Z o n a h a m b a t e k s t r a k e t a n o l d a u n Syzygium polyanthum t e r h a d a p per tumbuhanjamur Candida albicans

Figure 1 Inhibition zone of ethanol extract of Syzygium polyanthum leaves on the growth of Candida albicans

Keterangan Tanda panah menunjukkan adanya diameter zona hambat

76 Biosfera29(2)Mei2012

Pada penel i t ian ini penambahan k o n s e n t r a s i e k s t r a k e t a n o l d a u n S polyanthum t idak sela lu m e m p e r b e s a r diameter zona hambat yang artinya dengan b e r t a m b a h t i n g g i n y a k o n s e n t r a s i za t antifungi t idak selalu mampu menghambat maupun membunuh pertumbuhan jamur Calbicans Terbentuknya molekul senyawa y a n g b e r u k u r a n besar pada e k s t r a k m e n y e b a b k a n e k s t r a k su l i t b e r d i f u s i sehingga tidak terjadi kontak langsung antara senyawa aktif dengan jamur (Nimri dalam Maleki 2008)

Adanya aktivitas antifungi dari ekstrak etanol daun S polyanthum terhadap jamur C albicans diduga berkaitan erat dengan senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman tersebut Pada penel i t ian ini d igunakan etanol sebagai pelarut dalam proses ekstraksi d imana dapat melarutkan s e n y a w a tanin polyphenol flavonoid terpenoid alkaloid dan sterol (Cowan 1999)

Daun S polyanthum telah diketahui terdapat senyawa golongan terpenoid dan asam lemak Mekanisme terpenoid sebagai senyawa ant imikroba dapat menyebabkan gangguan pada membran sel oleh senyawa yang bers i fa t l ipofi l ik ( C o w a n 1999) Sedangkan senyawa asam lemak memiliki si fat ant i fungi dengan target merusak s t ruk tu r dan f u n g s i d ind ing se l dan m e m b r a n E k s t r a k e t a n o l d a u n S polyanthum memil iki kandungan senyawa g o l o n g a n terpenoid sepe r t i s e n y a w a sesquiterpenoid dan diterpenoid Senyawa sesquiterpenoid yang d i temukan dalam ekstrak etanol daun S polyanthum tersebut ada lah farnesol yang berperan da lam penyembuhan pada pasien dermati t ies Sedangkan senyawa yang termasuk dalam

golongan terpenoid adalah senyawa phytol yang diketahui memil iki aktivitas ant imikroba d e n g a n me rusak m e m b r a n sel j a m u r sehingga terjadi kebocoran ion dari sel jamur (Musanif etal 2006)

Selain d ika renakan oleh akt iv i tas senyawa terpenoid adanya daya hambat dari ekstrak etanol daun S polyanthum juga dapat d isebabkan oleh adanya senyawa asam lemak yang terkandung dalam ekstrak daun tersebut Senyawa asam lemak yang d i t e m u k a n d a l a m e k s t r a k d a u n S polyanthum diketahui dapat menghambat p e r t u m b u h a n j amur seper t i s e n y a w a hexadecanoic acid Tetradecanoic acid Methyl (8e)-8-octadecenoate cis-Vaccenic acid dan Octadecanoic acid Tetradecanoic acid m a m p u m e r u s a k p e r m e a b i l i t a s membran sel jamur Begitu pula asam lemak palmitat dan asam oleat di laporkan memil iki ak t iv i tas sebaga i an t i f ung i S e n y a w a -senyawa asam lemak yang terkandung dalam ekstrak etanol daun S polyanthum kemungkinan dapat bekerja secara sinergis dengan berbagai senyawa aktif seperti terpenoid sehingga dapat meningkatkan pengaruh aktivitas antifungi (Musanif et al 2008)

Minimum Inhibitory Concentration (MIC) E k s t r a k E t a n o D a u n Syzygium polyanthum (Wigth) Walp t e rhadap J a m u r Candida albicans

M I C m e r u p a k a n m e t o d e y a n g d igunakan untuk mengetahui konsentrasi terendah suatu agen ant imikroba yang dapat menghambat per tumbuhan organisme uji Nilai MIC digunakan untuk menentukan dosis paling kecil da lam pengobatan yang berefek terhadap suatu jamur Hasil dari penentuan nilai MIC dari ekstrak etanol daun S polyanthum dapat dilihat pada Gambar 2

Fitriani Any dkk Aktivitas Antifungsi Ekstrak Etanol 71- 79 11

Gambar 2 Hasil Uji MIC Ekstrak Etanol Daun Syzygium polyanthum terhadap Per tumbuhan Candida albicans

Figure 2 The result of MIC test of ethanol extract of Syzygium polyanthum leaves on the growth of Candida albicans

Hasil terlihat dari tabung kultur biakan jamur 24 jam dengan konsentrasi ekstrak etanol daun 1 (bv) memil iki kekeruhan lebih jernih (Gambar 5) Oleh karena itu nilai MIC ditentukan berdasarkan konsentrasi satu t ingkat sebelum konsentrasi yang memiliki kekeruhan lebih jernih dengan demikian nilai MIC untuk ekstrak etanol daun S polyanthum terhadap per tumbuhan jamur C albicansterdapat pada konsentrasi 05 Minimum Fungicidal Concentration (MFC) Ekstrak Etanol Daun Syzygium

[ 05 ) ( 1 ) (+) ( )

polyanthum (Wigth) Walp t e rhadap J a m u r Candida albicans

Uji MFC di lakukan untuk mengetahui konsentrasi antifungi terendah yang dapat mencegah per tumbuhan jamur C albicans Nilai MFC adalah konsent ras i ekst rak terendah yang diperoleh untuk member ikan sek i tar 9 9 - 9 9 5 ak t iv i tas m e m b u n u h (H imra tu l -Azn i ta ef al 2011) Has i l perhi tungan jumlah koloni yang tumbuh pada Medium PDAseper t i yang terlihat pada G a m b a r 3

pT3j ni (-) (-)

Gambar 3 Hasil Uji MFC Ekstrak Etanol Daun Syzygjum polyanthum terhadap Pertumbuhan Candida albicans

Figure 3 The results of MFC test of ethanol extract of Syzygium polyanthum leaves on the growth of Candida albicans

Keterangan ( + ) Terdapat koloni jamur yang tumbuh ( - ) Tidak ada koloni jamur yang tumbuh

78 Biosfera 29 (2) Mei 2012

Berdasarkan hasil penelit ian dapat diketahui bahwa nilai MFC untuk ekstrak e t a n o l d a u n S polyanthum a d a l a h konsentrasi 1 (bv) Hal tersebut terlihat dari tidak adanya koloni jamur C albicans yang tumbuh pada Medium PDA dengan konsentrasi ekstrak daun 1 (bv) setelah di inkubasi selama 24 jam pada suhu 37 C (Gambar 8) sehingga konsentrasi min imum yang dapat memat ikan pertumbuhan jamur C albicans berada pada konsentrasi 1 (bv) Dari hasil uji tersebut terlihat pula bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka tidak ada koloni jamur C albicans yang tumbuh Hal ini disebabkan semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka jumlah senyawa aktif yang terkandung di dalamnya semak in besar seh ingga pe r tumbuhan jamur akan semakin terhambat

S i m p u l a n

Hasil penelit ian ini adalah ekstrak e t a n o l d a u n Syzygium polyanthum mengandung senyawa kimia terpenoid dan asam lemak Aktivitas ekstrak etanol daun S polyanthum terhadap jamur C albicans pada uji aktivitas disc-diffusion memiliki d iamete r zona hamba t ter t inggi pada konsentrasi 1 (bv) sebesar 932 plusmn 021 m m Nilai MIC untuk ekstrak etanol daun S polyanthum terdapat pada konsentrasi 05 ( b v ) d a n ni la i M F C te rdapa t pada konsentrasi 1 (bv) Berdasarkan hasil analisis data bahwa ekstrak etanol daun S polyanthum m e m i l i k i p e n g a r u h y a n g signif ikan dalam menghambat pertumbuhan jamur C albicans

Daftar P u s t a k a

Backer CA amp Brink RCBVD 1963 Flora of Java (Spermatophytes Only) Vol I N e t h e r l a n d NVP N o o r d h o o f -Groningen

Cappucino JG amp Sherman N 2005 Microbiology a Laboratory Manual S a n F r a n s i s c o C A P e a r s o n Educat ion Inc

Cowan M M 1999 Plant Products as A n t i m i c r o b i a l A g e n t s Clinical Microbiology Reviews [Online] Vol 12 ( 4 ) 5 6 4 - 5 8 2 T e r s e d i a h t tp wwwhear t in t l ne t HEART 12 0104PlantProductsasAnt imicrobi pdf

Doughari JH 2006 Ant imicrobial Activity of Tamarindus indica L inn Tropical Journal of Pharmaceutical Research [Online] Vol 5 (2) 596-603 Tersedia wwwt jpr org

Guzman CC amp JS S iemonsma (eds) 1999 Plant Resources of Southeast Asia 13 Spices Bogor PROSE A [On l i ne ] pp 2 1 8 - 2 1 9 Te rsed ia h t t p p r o s e a n e t o r g p r o s e a e -p r o s e a p r e p h a s e p h p t a = S v z y q i u m 2 0 p o l y a n t h u m amp a t^ 28Wiqht2920Walpers

Himratul-Aznita WH Mohd-AI-Faisal N amp Fathi lah AR 2011 Determinat ion of The Percentage Inhibition of Diameter Growth (PIDG) of Piper betle Crude Aqueous Extract Against Oral Candida Species Journal of Medicinal Plants Research [Online] Vol 5 (6) 878-884 T e r s e d i a h t t p w w w a c a d e m i c journalsorgJMPR

Maleki SSM Seyyednejad SM Damabi N M amp M o t a m e d i H 2 0 0 8 Antibacterial Activity of the Fruits of Iranian Torilis leptophylla Against Some Clinical Pathogens Pakistan Journal of Biological Sciences [Online] 11 (9) 1286-1289 Tersedia h t t p d o c s d r i v e c o m pd fs ans ine t pjbs20081286-1289pdf

Musanif J Darusman LK amp Bermawie N 2008 The Indonesian Heritage Jamu for Health and Beauty Jakar ta Agribisnis Deptan [Online] Tersedia http aqribisnisdeptango idxplorevi e w p h p f i l e = P E N G O L A H A N - H A S I L P E N G O L A H A N 2 0 H A S I L 7 -Jamu20Brand 20 IndonesiaBuku 2 0 H e r i t a q e 2 0 J a m u B u k u 20Her i taqe20 Jamupd f

Nazemiyeh H et al 2 0 1 1 Chemica l Composi t ion and Antibacterial and Free-Radical-Scavenging Activit ies of the Essential Oils of a Citronellol Producing New Chemotype of Thymus pubescens Boiss amp Kotschy ex celak Academy of Chemistry of Globe Publications [Online] 5 (3) 184-192 Tersed ia h t t p w w w a c g p u b s o r g R N P 2 0 1 1 V o l u m e 2 0 5 l s s u e 2 0 1 24_RNP_1010-359pdf

Noveriza R amp Mi f takhurohmah 2010 Efekt iv i tas Ekstrak Metanol Daun Salam (Eugenia polyantha) dan Daun Jeruk Purut (Cytrus histrix) Sebagai

FitrianiAny dkk Aktivitas Antifungsi Ekstrak Etanol 71 - 79 79

Ant i jamur pada Per tumbuhan Fusarium oxysporum Jurnal Littri [Online] 16 ( 1 ) 6 - 1 1 T e r s e d i a h t t p perkebunan l i tbangdeptango iduplo adf i lesFi lepubl ikasi jurnal Jurnal2 02010Jurna l -Vo l -16281 292010 perkebunan Jurna l_1_2_2010pdf

Ogunlesi M Okiei W amp Osibote EA 2010 Analysis of the Essential Oil f rom the Leaves of Sesamum radiatum a Potential Medication for Male Infertility Factor by Gas Chromatography-Mass Spectrometry African Journal of

Biotechnology [Online] Vol 9 (7) 1060-1 0 6 7 T e r s e d i a h t t p w w w a c a d e m i c j o u r n a l s o r g A J B P D F p d f 2 0 1 0 1 5 F e b Q q u n l e s i 2 0 e t 20alpdf

Rukayadi Y Yong D amp Hwang JK 2006 In v i t ro A n t i c a n d i d a l Ac t i v i t y of Xanthorrhizol Isolated f rom curcuma x a n t h o r r h i z a R o x b Journal of Antimicrobial Chemotherapy [Online] 57 1 2 3 1 - 1 2 3 4 Te rsed ia h t tp j a c o x f o r d j o u r n a l s o r g c o n t e n t 5761231 full pdf+html

74 Biosfera 29 (2) Mei 2012

konsen t ras i ekst rak te rendah yang menunjukkan adanya penghambatan pertumbuhan jamur Candida dinyatakan sebagai nilai MIC (Himratul-Aznita ef a 2011) Uji ini dilakukan dengan dua kali pengulangan

Minimum Fungicidal Concentration (MFC)

Penentuan nilai MFC dilakukan dengan metode lempeng agar MFC ditentukan dengan mengambil 1 mL inokulum dari setiap tabung reaksi pada penentuan MIC Inokulum diinokulasi dengan cara dimasukkan ke dalam cawan Petri dan ditambahkan 9 mL Medium PDA yang telah mencair kemudian diratakan dan dibiarkan hingga memadat Plate diinkubasi pada suhu 37degC selama 24 jam Parameter pada uji ini yaitu dengan menghitung jumlah koloni jamur yang tumbuh pada lempeng agar (Doughari 2006) Nilai MFC adalah konsentrasi ketika tidak ada pertumbuhan atau kurang dari tiga koloni yang diperoleh untuk member ikan sekitar 99-995 aktivitas membunuh (Himratul-Aznita etal 2011)

Ana l is is Data

Data hasil uji aktivitas daya hambat ekstrak dengan metode disc-diffusion dianalisis dengan uji statistik menggunakan program SPSS versi 160 for window yaitu uji normalitas [Kolmogorov smirnov) uji homogenitas (Levene Test) dan dilanjutkan dengan uji non parametrik Kruskal-Wallis untuk menguji hipotesis

H a s i l d a n P e m b a h a s a n

S e n y a w a - S e n y a w a dalam Ekst rak Etanol Daun Syzygium polyanthum (Wight) Walp

Ekstrak etanol daun S polyanthum memiliki kandungan senyawa kimia yang cukup beragam Berdasarkan kromatogram hasil GCMS terdapat 83 senyawa pada ekstrak etanol daun S polyanthum Bebe rapa s e n y a w a yang d o m i n a n diantaranya seperti pada Tabel 1 Senyawa yang dom inan te rsebu t d i t en tukan berdasarkan persentase tota l pada kromatogram hasil GCMS

Tabel 1 Senyawa-Senyawa Dominan yang Terkandung dalam Ekstrak Etanol Daun Syzygium polyanthum

Table 1 The dominant compunds inside the ethanol extract of Syzygium polyanthum leaves

No Go longan S e n y a w a Nama S e n y a w a Total ()

1 Terpenoid Farnesol 3961 2 Sesquiterpenoid Farnesyl acetate 2810 3 Terpenoid

Diterpenoid Phytol ((2E)-371115-Tetramethyl-2-Hexadecen-1-ol)

4263

4 Tetradecanoic acid (Asam Miristat) 1340 5 Hexadecanoic Acid (Asam palmitat) 12087

6 Asam Lemak Methyl (8e)-8-octadecenoate (Asam oleat) 17376 7 cis-Vaccenic Acid (Asam oleat) 10936 8 Octadecanoic acid (Asam stearat) 2977

Berdasarkan Tabel 1 senyawa yang paling dominan pada ekstrak etanol daun S polyanthum ada lah Methyl (8e)-8-octadecenoate (asam oleat) sebanyak 17 376 Sedangkan senyawa yang menunjukkan persentase kandungan terendah adalah Tetradecanoic acid (asam miristat) sebesar 1340

Uji Aktivitas Antifungi Eks t rak Etanol Daun Syzygium polyanthum (Wigth) Walp terhadap J a m u r Candida albicans

Parameter yang digunakan dalam uji aktivitas ini adalah diameter zona hambat yang berupa daerah bening di sekitar kertas cakram Hasil pengukuran diameter zona hambat yang terbentuk dari ekstrak etanol daun S polyanthum dapat dilihat pada Tabel 2

FitrianiAny dkk Aktivitas Antifungsi Ekstrak Etanol 71 - 79 75

Tabel 2 Diameter Zona Hambat (mm) Ekstrak Etanol Daun Syzygium polyanthum terhadap Pertumbuhan Jamur Candida albicans

Table 2 Inhibitoion zone diameter (mm) of ethanol extract of Syzygium polyanthum leaves on the growth of Candida albicans

Agen Konsent ras i Rerata S D

Ekstrak Daun 05 (5 mgmL) 860 860 plusmn 063

1 (10 mgmL) 932 932 plusmn 0 2 1

15 (15 mgmL) 802 802 plusmn 0 2 9

2 (20 mgmL) 760 760 plusmn 033

25 (25 mgmL) 752 752 plusmn 0 5 1

Ketokonazol 30 mgmL 1290 1290 plusmn 0 3 6

DMSO 1 1

Tabel 2 menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun S polyanthum memiliki d iameter zona hambat tertinggi pada konsentrasi 1 (bv) dengan rata-rata sebesar 932 m m (SD plusmn 021) Akan tetapi terjadi penurunan diameter zona hambat pada saat peningkatan konsentrasi ekstrak etanol daun S polyanthum yaitu pada konsentrasi 15 hingga 2 5 (bv) diameter zona hambat menurun hingga 752 plusmn 051 mm Diameter zona hambat dari ekstrak etanol daun S polyanthum terhadap jamur C albicans dapat dilihat pada Gambar 1 ber ikut in i

k S k 5 Ketokonazol DMSO 30 mgmL iy 0

bulllt k S k

Gambar 1 Z o n a h a m b a t e k s t r a k e t a n o l d a u n Syzygium polyanthum t e r h a d a p per tumbuhanjamur Candida albicans

Figure 1 Inhibition zone of ethanol extract of Syzygium polyanthum leaves on the growth of Candida albicans

Keterangan Tanda panah menunjukkan adanya diameter zona hambat

76 Biosfera29(2)Mei2012

Pada penel i t ian ini penambahan k o n s e n t r a s i e k s t r a k e t a n o l d a u n S polyanthum t idak sela lu m e m p e r b e s a r diameter zona hambat yang artinya dengan b e r t a m b a h t i n g g i n y a k o n s e n t r a s i za t antifungi t idak selalu mampu menghambat maupun membunuh pertumbuhan jamur Calbicans Terbentuknya molekul senyawa y a n g b e r u k u r a n besar pada e k s t r a k m e n y e b a b k a n e k s t r a k su l i t b e r d i f u s i sehingga tidak terjadi kontak langsung antara senyawa aktif dengan jamur (Nimri dalam Maleki 2008)

Adanya aktivitas antifungi dari ekstrak etanol daun S polyanthum terhadap jamur C albicans diduga berkaitan erat dengan senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman tersebut Pada penel i t ian ini d igunakan etanol sebagai pelarut dalam proses ekstraksi d imana dapat melarutkan s e n y a w a tanin polyphenol flavonoid terpenoid alkaloid dan sterol (Cowan 1999)

Daun S polyanthum telah diketahui terdapat senyawa golongan terpenoid dan asam lemak Mekanisme terpenoid sebagai senyawa ant imikroba dapat menyebabkan gangguan pada membran sel oleh senyawa yang bers i fa t l ipofi l ik ( C o w a n 1999) Sedangkan senyawa asam lemak memiliki si fat ant i fungi dengan target merusak s t ruk tu r dan f u n g s i d ind ing se l dan m e m b r a n E k s t r a k e t a n o l d a u n S polyanthum memil iki kandungan senyawa g o l o n g a n terpenoid sepe r t i s e n y a w a sesquiterpenoid dan diterpenoid Senyawa sesquiterpenoid yang d i temukan dalam ekstrak etanol daun S polyanthum tersebut ada lah farnesol yang berperan da lam penyembuhan pada pasien dermati t ies Sedangkan senyawa yang termasuk dalam

golongan terpenoid adalah senyawa phytol yang diketahui memil iki aktivitas ant imikroba d e n g a n me rusak m e m b r a n sel j a m u r sehingga terjadi kebocoran ion dari sel jamur (Musanif etal 2006)

Selain d ika renakan oleh akt iv i tas senyawa terpenoid adanya daya hambat dari ekstrak etanol daun S polyanthum juga dapat d isebabkan oleh adanya senyawa asam lemak yang terkandung dalam ekstrak daun tersebut Senyawa asam lemak yang d i t e m u k a n d a l a m e k s t r a k d a u n S polyanthum diketahui dapat menghambat p e r t u m b u h a n j amur seper t i s e n y a w a hexadecanoic acid Tetradecanoic acid Methyl (8e)-8-octadecenoate cis-Vaccenic acid dan Octadecanoic acid Tetradecanoic acid m a m p u m e r u s a k p e r m e a b i l i t a s membran sel jamur Begitu pula asam lemak palmitat dan asam oleat di laporkan memil iki ak t iv i tas sebaga i an t i f ung i S e n y a w a -senyawa asam lemak yang terkandung dalam ekstrak etanol daun S polyanthum kemungkinan dapat bekerja secara sinergis dengan berbagai senyawa aktif seperti terpenoid sehingga dapat meningkatkan pengaruh aktivitas antifungi (Musanif et al 2008)

Minimum Inhibitory Concentration (MIC) E k s t r a k E t a n o D a u n Syzygium polyanthum (Wigth) Walp t e rhadap J a m u r Candida albicans

M I C m e r u p a k a n m e t o d e y a n g d igunakan untuk mengetahui konsentrasi terendah suatu agen ant imikroba yang dapat menghambat per tumbuhan organisme uji Nilai MIC digunakan untuk menentukan dosis paling kecil da lam pengobatan yang berefek terhadap suatu jamur Hasil dari penentuan nilai MIC dari ekstrak etanol daun S polyanthum dapat dilihat pada Gambar 2

Fitriani Any dkk Aktivitas Antifungsi Ekstrak Etanol 71- 79 11

Gambar 2 Hasil Uji MIC Ekstrak Etanol Daun Syzygium polyanthum terhadap Per tumbuhan Candida albicans

Figure 2 The result of MIC test of ethanol extract of Syzygium polyanthum leaves on the growth of Candida albicans

Hasil terlihat dari tabung kultur biakan jamur 24 jam dengan konsentrasi ekstrak etanol daun 1 (bv) memil iki kekeruhan lebih jernih (Gambar 5) Oleh karena itu nilai MIC ditentukan berdasarkan konsentrasi satu t ingkat sebelum konsentrasi yang memiliki kekeruhan lebih jernih dengan demikian nilai MIC untuk ekstrak etanol daun S polyanthum terhadap per tumbuhan jamur C albicansterdapat pada konsentrasi 05 Minimum Fungicidal Concentration (MFC) Ekstrak Etanol Daun Syzygium

[ 05 ) ( 1 ) (+) ( )

polyanthum (Wigth) Walp t e rhadap J a m u r Candida albicans

Uji MFC di lakukan untuk mengetahui konsentrasi antifungi terendah yang dapat mencegah per tumbuhan jamur C albicans Nilai MFC adalah konsent ras i ekst rak terendah yang diperoleh untuk member ikan sek i tar 9 9 - 9 9 5 ak t iv i tas m e m b u n u h (H imra tu l -Azn i ta ef al 2011) Has i l perhi tungan jumlah koloni yang tumbuh pada Medium PDAseper t i yang terlihat pada G a m b a r 3

pT3j ni (-) (-)

Gambar 3 Hasil Uji MFC Ekstrak Etanol Daun Syzygjum polyanthum terhadap Pertumbuhan Candida albicans

Figure 3 The results of MFC test of ethanol extract of Syzygium polyanthum leaves on the growth of Candida albicans

Keterangan ( + ) Terdapat koloni jamur yang tumbuh ( - ) Tidak ada koloni jamur yang tumbuh

78 Biosfera 29 (2) Mei 2012

Berdasarkan hasil penelit ian dapat diketahui bahwa nilai MFC untuk ekstrak e t a n o l d a u n S polyanthum a d a l a h konsentrasi 1 (bv) Hal tersebut terlihat dari tidak adanya koloni jamur C albicans yang tumbuh pada Medium PDA dengan konsentrasi ekstrak daun 1 (bv) setelah di inkubasi selama 24 jam pada suhu 37 C (Gambar 8) sehingga konsentrasi min imum yang dapat memat ikan pertumbuhan jamur C albicans berada pada konsentrasi 1 (bv) Dari hasil uji tersebut terlihat pula bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka tidak ada koloni jamur C albicans yang tumbuh Hal ini disebabkan semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka jumlah senyawa aktif yang terkandung di dalamnya semak in besar seh ingga pe r tumbuhan jamur akan semakin terhambat

S i m p u l a n

Hasil penelit ian ini adalah ekstrak e t a n o l d a u n Syzygium polyanthum mengandung senyawa kimia terpenoid dan asam lemak Aktivitas ekstrak etanol daun S polyanthum terhadap jamur C albicans pada uji aktivitas disc-diffusion memiliki d iamete r zona hamba t ter t inggi pada konsentrasi 1 (bv) sebesar 932 plusmn 021 m m Nilai MIC untuk ekstrak etanol daun S polyanthum terdapat pada konsentrasi 05 ( b v ) d a n ni la i M F C te rdapa t pada konsentrasi 1 (bv) Berdasarkan hasil analisis data bahwa ekstrak etanol daun S polyanthum m e m i l i k i p e n g a r u h y a n g signif ikan dalam menghambat pertumbuhan jamur C albicans

Daftar P u s t a k a

Backer CA amp Brink RCBVD 1963 Flora of Java (Spermatophytes Only) Vol I N e t h e r l a n d NVP N o o r d h o o f -Groningen

Cappucino JG amp Sherman N 2005 Microbiology a Laboratory Manual S a n F r a n s i s c o C A P e a r s o n Educat ion Inc

Cowan M M 1999 Plant Products as A n t i m i c r o b i a l A g e n t s Clinical Microbiology Reviews [Online] Vol 12 ( 4 ) 5 6 4 - 5 8 2 T e r s e d i a h t tp wwwhear t in t l ne t HEART 12 0104PlantProductsasAnt imicrobi pdf

Doughari JH 2006 Ant imicrobial Activity of Tamarindus indica L inn Tropical Journal of Pharmaceutical Research [Online] Vol 5 (2) 596-603 Tersedia wwwt jpr org

Guzman CC amp JS S iemonsma (eds) 1999 Plant Resources of Southeast Asia 13 Spices Bogor PROSE A [On l i ne ] pp 2 1 8 - 2 1 9 Te rsed ia h t t p p r o s e a n e t o r g p r o s e a e -p r o s e a p r e p h a s e p h p t a = S v z y q i u m 2 0 p o l y a n t h u m amp a t^ 28Wiqht2920Walpers

Himratul-Aznita WH Mohd-AI-Faisal N amp Fathi lah AR 2011 Determinat ion of The Percentage Inhibition of Diameter Growth (PIDG) of Piper betle Crude Aqueous Extract Against Oral Candida Species Journal of Medicinal Plants Research [Online] Vol 5 (6) 878-884 T e r s e d i a h t t p w w w a c a d e m i c journalsorgJMPR

Maleki SSM Seyyednejad SM Damabi N M amp M o t a m e d i H 2 0 0 8 Antibacterial Activity of the Fruits of Iranian Torilis leptophylla Against Some Clinical Pathogens Pakistan Journal of Biological Sciences [Online] 11 (9) 1286-1289 Tersedia h t t p d o c s d r i v e c o m pd fs ans ine t pjbs20081286-1289pdf

Musanif J Darusman LK amp Bermawie N 2008 The Indonesian Heritage Jamu for Health and Beauty Jakar ta Agribisnis Deptan [Online] Tersedia http aqribisnisdeptango idxplorevi e w p h p f i l e = P E N G O L A H A N - H A S I L P E N G O L A H A N 2 0 H A S I L 7 -Jamu20Brand 20 IndonesiaBuku 2 0 H e r i t a q e 2 0 J a m u B u k u 20Her i taqe20 Jamupd f

Nazemiyeh H et al 2 0 1 1 Chemica l Composi t ion and Antibacterial and Free-Radical-Scavenging Activit ies of the Essential Oils of a Citronellol Producing New Chemotype of Thymus pubescens Boiss amp Kotschy ex celak Academy of Chemistry of Globe Publications [Online] 5 (3) 184-192 Tersed ia h t t p w w w a c g p u b s o r g R N P 2 0 1 1 V o l u m e 2 0 5 l s s u e 2 0 1 24_RNP_1010-359pdf

Noveriza R amp Mi f takhurohmah 2010 Efekt iv i tas Ekstrak Metanol Daun Salam (Eugenia polyantha) dan Daun Jeruk Purut (Cytrus histrix) Sebagai

FitrianiAny dkk Aktivitas Antifungsi Ekstrak Etanol 71 - 79 79

Ant i jamur pada Per tumbuhan Fusarium oxysporum Jurnal Littri [Online] 16 ( 1 ) 6 - 1 1 T e r s e d i a h t t p perkebunan l i tbangdeptango iduplo adf i lesFi lepubl ikasi jurnal Jurnal2 02010Jurna l -Vo l -16281 292010 perkebunan Jurna l_1_2_2010pdf

Ogunlesi M Okiei W amp Osibote EA 2010 Analysis of the Essential Oil f rom the Leaves of Sesamum radiatum a Potential Medication for Male Infertility Factor by Gas Chromatography-Mass Spectrometry African Journal of

Biotechnology [Online] Vol 9 (7) 1060-1 0 6 7 T e r s e d i a h t t p w w w a c a d e m i c j o u r n a l s o r g A J B P D F p d f 2 0 1 0 1 5 F e b Q q u n l e s i 2 0 e t 20alpdf

Rukayadi Y Yong D amp Hwang JK 2006 In v i t ro A n t i c a n d i d a l Ac t i v i t y of Xanthorrhizol Isolated f rom curcuma x a n t h o r r h i z a R o x b Journal of Antimicrobial Chemotherapy [Online] 57 1 2 3 1 - 1 2 3 4 Te rsed ia h t tp j a c o x f o r d j o u r n a l s o r g c o n t e n t 5761231 full pdf+html

FitrianiAny dkk Aktivitas Antifungsi Ekstrak Etanol 71 - 79 75

Tabel 2 Diameter Zona Hambat (mm) Ekstrak Etanol Daun Syzygium polyanthum terhadap Pertumbuhan Jamur Candida albicans

Table 2 Inhibitoion zone diameter (mm) of ethanol extract of Syzygium polyanthum leaves on the growth of Candida albicans

Agen Konsent ras i Rerata S D

Ekstrak Daun 05 (5 mgmL) 860 860 plusmn 063

1 (10 mgmL) 932 932 plusmn 0 2 1

15 (15 mgmL) 802 802 plusmn 0 2 9

2 (20 mgmL) 760 760 plusmn 033

25 (25 mgmL) 752 752 plusmn 0 5 1

Ketokonazol 30 mgmL 1290 1290 plusmn 0 3 6

DMSO 1 1

Tabel 2 menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun S polyanthum memiliki d iameter zona hambat tertinggi pada konsentrasi 1 (bv) dengan rata-rata sebesar 932 m m (SD plusmn 021) Akan tetapi terjadi penurunan diameter zona hambat pada saat peningkatan konsentrasi ekstrak etanol daun S polyanthum yaitu pada konsentrasi 15 hingga 2 5 (bv) diameter zona hambat menurun hingga 752 plusmn 051 mm Diameter zona hambat dari ekstrak etanol daun S polyanthum terhadap jamur C albicans dapat dilihat pada Gambar 1 ber ikut in i

k S k 5 Ketokonazol DMSO 30 mgmL iy 0

bulllt k S k

Gambar 1 Z o n a h a m b a t e k s t r a k e t a n o l d a u n Syzygium polyanthum t e r h a d a p per tumbuhanjamur Candida albicans

Figure 1 Inhibition zone of ethanol extract of Syzygium polyanthum leaves on the growth of Candida albicans

Keterangan Tanda panah menunjukkan adanya diameter zona hambat

76 Biosfera29(2)Mei2012

Pada penel i t ian ini penambahan k o n s e n t r a s i e k s t r a k e t a n o l d a u n S polyanthum t idak sela lu m e m p e r b e s a r diameter zona hambat yang artinya dengan b e r t a m b a h t i n g g i n y a k o n s e n t r a s i za t antifungi t idak selalu mampu menghambat maupun membunuh pertumbuhan jamur Calbicans Terbentuknya molekul senyawa y a n g b e r u k u r a n besar pada e k s t r a k m e n y e b a b k a n e k s t r a k su l i t b e r d i f u s i sehingga tidak terjadi kontak langsung antara senyawa aktif dengan jamur (Nimri dalam Maleki 2008)

Adanya aktivitas antifungi dari ekstrak etanol daun S polyanthum terhadap jamur C albicans diduga berkaitan erat dengan senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman tersebut Pada penel i t ian ini d igunakan etanol sebagai pelarut dalam proses ekstraksi d imana dapat melarutkan s e n y a w a tanin polyphenol flavonoid terpenoid alkaloid dan sterol (Cowan 1999)

Daun S polyanthum telah diketahui terdapat senyawa golongan terpenoid dan asam lemak Mekanisme terpenoid sebagai senyawa ant imikroba dapat menyebabkan gangguan pada membran sel oleh senyawa yang bers i fa t l ipofi l ik ( C o w a n 1999) Sedangkan senyawa asam lemak memiliki si fat ant i fungi dengan target merusak s t ruk tu r dan f u n g s i d ind ing se l dan m e m b r a n E k s t r a k e t a n o l d a u n S polyanthum memil iki kandungan senyawa g o l o n g a n terpenoid sepe r t i s e n y a w a sesquiterpenoid dan diterpenoid Senyawa sesquiterpenoid yang d i temukan dalam ekstrak etanol daun S polyanthum tersebut ada lah farnesol yang berperan da lam penyembuhan pada pasien dermati t ies Sedangkan senyawa yang termasuk dalam

golongan terpenoid adalah senyawa phytol yang diketahui memil iki aktivitas ant imikroba d e n g a n me rusak m e m b r a n sel j a m u r sehingga terjadi kebocoran ion dari sel jamur (Musanif etal 2006)

Selain d ika renakan oleh akt iv i tas senyawa terpenoid adanya daya hambat dari ekstrak etanol daun S polyanthum juga dapat d isebabkan oleh adanya senyawa asam lemak yang terkandung dalam ekstrak daun tersebut Senyawa asam lemak yang d i t e m u k a n d a l a m e k s t r a k d a u n S polyanthum diketahui dapat menghambat p e r t u m b u h a n j amur seper t i s e n y a w a hexadecanoic acid Tetradecanoic acid Methyl (8e)-8-octadecenoate cis-Vaccenic acid dan Octadecanoic acid Tetradecanoic acid m a m p u m e r u s a k p e r m e a b i l i t a s membran sel jamur Begitu pula asam lemak palmitat dan asam oleat di laporkan memil iki ak t iv i tas sebaga i an t i f ung i S e n y a w a -senyawa asam lemak yang terkandung dalam ekstrak etanol daun S polyanthum kemungkinan dapat bekerja secara sinergis dengan berbagai senyawa aktif seperti terpenoid sehingga dapat meningkatkan pengaruh aktivitas antifungi (Musanif et al 2008)

Minimum Inhibitory Concentration (MIC) E k s t r a k E t a n o D a u n Syzygium polyanthum (Wigth) Walp t e rhadap J a m u r Candida albicans

M I C m e r u p a k a n m e t o d e y a n g d igunakan untuk mengetahui konsentrasi terendah suatu agen ant imikroba yang dapat menghambat per tumbuhan organisme uji Nilai MIC digunakan untuk menentukan dosis paling kecil da lam pengobatan yang berefek terhadap suatu jamur Hasil dari penentuan nilai MIC dari ekstrak etanol daun S polyanthum dapat dilihat pada Gambar 2

Fitriani Any dkk Aktivitas Antifungsi Ekstrak Etanol 71- 79 11

Gambar 2 Hasil Uji MIC Ekstrak Etanol Daun Syzygium polyanthum terhadap Per tumbuhan Candida albicans

Figure 2 The result of MIC test of ethanol extract of Syzygium polyanthum leaves on the growth of Candida albicans

Hasil terlihat dari tabung kultur biakan jamur 24 jam dengan konsentrasi ekstrak etanol daun 1 (bv) memil iki kekeruhan lebih jernih (Gambar 5) Oleh karena itu nilai MIC ditentukan berdasarkan konsentrasi satu t ingkat sebelum konsentrasi yang memiliki kekeruhan lebih jernih dengan demikian nilai MIC untuk ekstrak etanol daun S polyanthum terhadap per tumbuhan jamur C albicansterdapat pada konsentrasi 05 Minimum Fungicidal Concentration (MFC) Ekstrak Etanol Daun Syzygium

[ 05 ) ( 1 ) (+) ( )

polyanthum (Wigth) Walp t e rhadap J a m u r Candida albicans

Uji MFC di lakukan untuk mengetahui konsentrasi antifungi terendah yang dapat mencegah per tumbuhan jamur C albicans Nilai MFC adalah konsent ras i ekst rak terendah yang diperoleh untuk member ikan sek i tar 9 9 - 9 9 5 ak t iv i tas m e m b u n u h (H imra tu l -Azn i ta ef al 2011) Has i l perhi tungan jumlah koloni yang tumbuh pada Medium PDAseper t i yang terlihat pada G a m b a r 3

pT3j ni (-) (-)

Gambar 3 Hasil Uji MFC Ekstrak Etanol Daun Syzygjum polyanthum terhadap Pertumbuhan Candida albicans

Figure 3 The results of MFC test of ethanol extract of Syzygium polyanthum leaves on the growth of Candida albicans

Keterangan ( + ) Terdapat koloni jamur yang tumbuh ( - ) Tidak ada koloni jamur yang tumbuh

78 Biosfera 29 (2) Mei 2012

Berdasarkan hasil penelit ian dapat diketahui bahwa nilai MFC untuk ekstrak e t a n o l d a u n S polyanthum a d a l a h konsentrasi 1 (bv) Hal tersebut terlihat dari tidak adanya koloni jamur C albicans yang tumbuh pada Medium PDA dengan konsentrasi ekstrak daun 1 (bv) setelah di inkubasi selama 24 jam pada suhu 37 C (Gambar 8) sehingga konsentrasi min imum yang dapat memat ikan pertumbuhan jamur C albicans berada pada konsentrasi 1 (bv) Dari hasil uji tersebut terlihat pula bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka tidak ada koloni jamur C albicans yang tumbuh Hal ini disebabkan semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka jumlah senyawa aktif yang terkandung di dalamnya semak in besar seh ingga pe r tumbuhan jamur akan semakin terhambat

S i m p u l a n

Hasil penelit ian ini adalah ekstrak e t a n o l d a u n Syzygium polyanthum mengandung senyawa kimia terpenoid dan asam lemak Aktivitas ekstrak etanol daun S polyanthum terhadap jamur C albicans pada uji aktivitas disc-diffusion memiliki d iamete r zona hamba t ter t inggi pada konsentrasi 1 (bv) sebesar 932 plusmn 021 m m Nilai MIC untuk ekstrak etanol daun S polyanthum terdapat pada konsentrasi 05 ( b v ) d a n ni la i M F C te rdapa t pada konsentrasi 1 (bv) Berdasarkan hasil analisis data bahwa ekstrak etanol daun S polyanthum m e m i l i k i p e n g a r u h y a n g signif ikan dalam menghambat pertumbuhan jamur C albicans

Daftar P u s t a k a

Backer CA amp Brink RCBVD 1963 Flora of Java (Spermatophytes Only) Vol I N e t h e r l a n d NVP N o o r d h o o f -Groningen

Cappucino JG amp Sherman N 2005 Microbiology a Laboratory Manual S a n F r a n s i s c o C A P e a r s o n Educat ion Inc

Cowan M M 1999 Plant Products as A n t i m i c r o b i a l A g e n t s Clinical Microbiology Reviews [Online] Vol 12 ( 4 ) 5 6 4 - 5 8 2 T e r s e d i a h t tp wwwhear t in t l ne t HEART 12 0104PlantProductsasAnt imicrobi pdf

Doughari JH 2006 Ant imicrobial Activity of Tamarindus indica L inn Tropical Journal of Pharmaceutical Research [Online] Vol 5 (2) 596-603 Tersedia wwwt jpr org

Guzman CC amp JS S iemonsma (eds) 1999 Plant Resources of Southeast Asia 13 Spices Bogor PROSE A [On l i ne ] pp 2 1 8 - 2 1 9 Te rsed ia h t t p p r o s e a n e t o r g p r o s e a e -p r o s e a p r e p h a s e p h p t a = S v z y q i u m 2 0 p o l y a n t h u m amp a t^ 28Wiqht2920Walpers

Himratul-Aznita WH Mohd-AI-Faisal N amp Fathi lah AR 2011 Determinat ion of The Percentage Inhibition of Diameter Growth (PIDG) of Piper betle Crude Aqueous Extract Against Oral Candida Species Journal of Medicinal Plants Research [Online] Vol 5 (6) 878-884 T e r s e d i a h t t p w w w a c a d e m i c journalsorgJMPR

Maleki SSM Seyyednejad SM Damabi N M amp M o t a m e d i H 2 0 0 8 Antibacterial Activity of the Fruits of Iranian Torilis leptophylla Against Some Clinical Pathogens Pakistan Journal of Biological Sciences [Online] 11 (9) 1286-1289 Tersedia h t t p d o c s d r i v e c o m pd fs ans ine t pjbs20081286-1289pdf

Musanif J Darusman LK amp Bermawie N 2008 The Indonesian Heritage Jamu for Health and Beauty Jakar ta Agribisnis Deptan [Online] Tersedia http aqribisnisdeptango idxplorevi e w p h p f i l e = P E N G O L A H A N - H A S I L P E N G O L A H A N 2 0 H A S I L 7 -Jamu20Brand 20 IndonesiaBuku 2 0 H e r i t a q e 2 0 J a m u B u k u 20Her i taqe20 Jamupd f

Nazemiyeh H et al 2 0 1 1 Chemica l Composi t ion and Antibacterial and Free-Radical-Scavenging Activit ies of the Essential Oils of a Citronellol Producing New Chemotype of Thymus pubescens Boiss amp Kotschy ex celak Academy of Chemistry of Globe Publications [Online] 5 (3) 184-192 Tersed ia h t t p w w w a c g p u b s o r g R N P 2 0 1 1 V o l u m e 2 0 5 l s s u e 2 0 1 24_RNP_1010-359pdf

Noveriza R amp Mi f takhurohmah 2010 Efekt iv i tas Ekstrak Metanol Daun Salam (Eugenia polyantha) dan Daun Jeruk Purut (Cytrus histrix) Sebagai

FitrianiAny dkk Aktivitas Antifungsi Ekstrak Etanol 71 - 79 79

Ant i jamur pada Per tumbuhan Fusarium oxysporum Jurnal Littri [Online] 16 ( 1 ) 6 - 1 1 T e r s e d i a h t t p perkebunan l i tbangdeptango iduplo adf i lesFi lepubl ikasi jurnal Jurnal2 02010Jurna l -Vo l -16281 292010 perkebunan Jurna l_1_2_2010pdf

Ogunlesi M Okiei W amp Osibote EA 2010 Analysis of the Essential Oil f rom the Leaves of Sesamum radiatum a Potential Medication for Male Infertility Factor by Gas Chromatography-Mass Spectrometry African Journal of

Biotechnology [Online] Vol 9 (7) 1060-1 0 6 7 T e r s e d i a h t t p w w w a c a d e m i c j o u r n a l s o r g A J B P D F p d f 2 0 1 0 1 5 F e b Q q u n l e s i 2 0 e t 20alpdf

Rukayadi Y Yong D amp Hwang JK 2006 In v i t ro A n t i c a n d i d a l Ac t i v i t y of Xanthorrhizol Isolated f rom curcuma x a n t h o r r h i z a R o x b Journal of Antimicrobial Chemotherapy [Online] 57 1 2 3 1 - 1 2 3 4 Te rsed ia h t tp j a c o x f o r d j o u r n a l s o r g c o n t e n t 5761231 full pdf+html

76 Biosfera29(2)Mei2012

Pada penel i t ian ini penambahan k o n s e n t r a s i e k s t r a k e t a n o l d a u n S polyanthum t idak sela lu m e m p e r b e s a r diameter zona hambat yang artinya dengan b e r t a m b a h t i n g g i n y a k o n s e n t r a s i za t antifungi t idak selalu mampu menghambat maupun membunuh pertumbuhan jamur Calbicans Terbentuknya molekul senyawa y a n g b e r u k u r a n besar pada e k s t r a k m e n y e b a b k a n e k s t r a k su l i t b e r d i f u s i sehingga tidak terjadi kontak langsung antara senyawa aktif dengan jamur (Nimri dalam Maleki 2008)

Adanya aktivitas antifungi dari ekstrak etanol daun S polyanthum terhadap jamur C albicans diduga berkaitan erat dengan senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman tersebut Pada penel i t ian ini d igunakan etanol sebagai pelarut dalam proses ekstraksi d imana dapat melarutkan s e n y a w a tanin polyphenol flavonoid terpenoid alkaloid dan sterol (Cowan 1999)

Daun S polyanthum telah diketahui terdapat senyawa golongan terpenoid dan asam lemak Mekanisme terpenoid sebagai senyawa ant imikroba dapat menyebabkan gangguan pada membran sel oleh senyawa yang bers i fa t l ipofi l ik ( C o w a n 1999) Sedangkan senyawa asam lemak memiliki si fat ant i fungi dengan target merusak s t ruk tu r dan f u n g s i d ind ing se l dan m e m b r a n E k s t r a k e t a n o l d a u n S polyanthum memil iki kandungan senyawa g o l o n g a n terpenoid sepe r t i s e n y a w a sesquiterpenoid dan diterpenoid Senyawa sesquiterpenoid yang d i temukan dalam ekstrak etanol daun S polyanthum tersebut ada lah farnesol yang berperan da lam penyembuhan pada pasien dermati t ies Sedangkan senyawa yang termasuk dalam

golongan terpenoid adalah senyawa phytol yang diketahui memil iki aktivitas ant imikroba d e n g a n me rusak m e m b r a n sel j a m u r sehingga terjadi kebocoran ion dari sel jamur (Musanif etal 2006)

Selain d ika renakan oleh akt iv i tas senyawa terpenoid adanya daya hambat dari ekstrak etanol daun S polyanthum juga dapat d isebabkan oleh adanya senyawa asam lemak yang terkandung dalam ekstrak daun tersebut Senyawa asam lemak yang d i t e m u k a n d a l a m e k s t r a k d a u n S polyanthum diketahui dapat menghambat p e r t u m b u h a n j amur seper t i s e n y a w a hexadecanoic acid Tetradecanoic acid Methyl (8e)-8-octadecenoate cis-Vaccenic acid dan Octadecanoic acid Tetradecanoic acid m a m p u m e r u s a k p e r m e a b i l i t a s membran sel jamur Begitu pula asam lemak palmitat dan asam oleat di laporkan memil iki ak t iv i tas sebaga i an t i f ung i S e n y a w a -senyawa asam lemak yang terkandung dalam ekstrak etanol daun S polyanthum kemungkinan dapat bekerja secara sinergis dengan berbagai senyawa aktif seperti terpenoid sehingga dapat meningkatkan pengaruh aktivitas antifungi (Musanif et al 2008)

Minimum Inhibitory Concentration (MIC) E k s t r a k E t a n o D a u n Syzygium polyanthum (Wigth) Walp t e rhadap J a m u r Candida albicans

M I C m e r u p a k a n m e t o d e y a n g d igunakan untuk mengetahui konsentrasi terendah suatu agen ant imikroba yang dapat menghambat per tumbuhan organisme uji Nilai MIC digunakan untuk menentukan dosis paling kecil da lam pengobatan yang berefek terhadap suatu jamur Hasil dari penentuan nilai MIC dari ekstrak etanol daun S polyanthum dapat dilihat pada Gambar 2

Fitriani Any dkk Aktivitas Antifungsi Ekstrak Etanol 71- 79 11

Gambar 2 Hasil Uji MIC Ekstrak Etanol Daun Syzygium polyanthum terhadap Per tumbuhan Candida albicans

Figure 2 The result of MIC test of ethanol extract of Syzygium polyanthum leaves on the growth of Candida albicans

Hasil terlihat dari tabung kultur biakan jamur 24 jam dengan konsentrasi ekstrak etanol daun 1 (bv) memil iki kekeruhan lebih jernih (Gambar 5) Oleh karena itu nilai MIC ditentukan berdasarkan konsentrasi satu t ingkat sebelum konsentrasi yang memiliki kekeruhan lebih jernih dengan demikian nilai MIC untuk ekstrak etanol daun S polyanthum terhadap per tumbuhan jamur C albicansterdapat pada konsentrasi 05 Minimum Fungicidal Concentration (MFC) Ekstrak Etanol Daun Syzygium

[ 05 ) ( 1 ) (+) ( )

polyanthum (Wigth) Walp t e rhadap J a m u r Candida albicans

Uji MFC di lakukan untuk mengetahui konsentrasi antifungi terendah yang dapat mencegah per tumbuhan jamur C albicans Nilai MFC adalah konsent ras i ekst rak terendah yang diperoleh untuk member ikan sek i tar 9 9 - 9 9 5 ak t iv i tas m e m b u n u h (H imra tu l -Azn i ta ef al 2011) Has i l perhi tungan jumlah koloni yang tumbuh pada Medium PDAseper t i yang terlihat pada G a m b a r 3

pT3j ni (-) (-)

Gambar 3 Hasil Uji MFC Ekstrak Etanol Daun Syzygjum polyanthum terhadap Pertumbuhan Candida albicans

Figure 3 The results of MFC test of ethanol extract of Syzygium polyanthum leaves on the growth of Candida albicans

Keterangan ( + ) Terdapat koloni jamur yang tumbuh ( - ) Tidak ada koloni jamur yang tumbuh

78 Biosfera 29 (2) Mei 2012

Berdasarkan hasil penelit ian dapat diketahui bahwa nilai MFC untuk ekstrak e t a n o l d a u n S polyanthum a d a l a h konsentrasi 1 (bv) Hal tersebut terlihat dari tidak adanya koloni jamur C albicans yang tumbuh pada Medium PDA dengan konsentrasi ekstrak daun 1 (bv) setelah di inkubasi selama 24 jam pada suhu 37 C (Gambar 8) sehingga konsentrasi min imum yang dapat memat ikan pertumbuhan jamur C albicans berada pada konsentrasi 1 (bv) Dari hasil uji tersebut terlihat pula bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka tidak ada koloni jamur C albicans yang tumbuh Hal ini disebabkan semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka jumlah senyawa aktif yang terkandung di dalamnya semak in besar seh ingga pe r tumbuhan jamur akan semakin terhambat

S i m p u l a n

Hasil penelit ian ini adalah ekstrak e t a n o l d a u n Syzygium polyanthum mengandung senyawa kimia terpenoid dan asam lemak Aktivitas ekstrak etanol daun S polyanthum terhadap jamur C albicans pada uji aktivitas disc-diffusion memiliki d iamete r zona hamba t ter t inggi pada konsentrasi 1 (bv) sebesar 932 plusmn 021 m m Nilai MIC untuk ekstrak etanol daun S polyanthum terdapat pada konsentrasi 05 ( b v ) d a n ni la i M F C te rdapa t pada konsentrasi 1 (bv) Berdasarkan hasil analisis data bahwa ekstrak etanol daun S polyanthum m e m i l i k i p e n g a r u h y a n g signif ikan dalam menghambat pertumbuhan jamur C albicans

Daftar P u s t a k a

Backer CA amp Brink RCBVD 1963 Flora of Java (Spermatophytes Only) Vol I N e t h e r l a n d NVP N o o r d h o o f -Groningen

Cappucino JG amp Sherman N 2005 Microbiology a Laboratory Manual S a n F r a n s i s c o C A P e a r s o n Educat ion Inc

Cowan M M 1999 Plant Products as A n t i m i c r o b i a l A g e n t s Clinical Microbiology Reviews [Online] Vol 12 ( 4 ) 5 6 4 - 5 8 2 T e r s e d i a h t tp wwwhear t in t l ne t HEART 12 0104PlantProductsasAnt imicrobi pdf

Doughari JH 2006 Ant imicrobial Activity of Tamarindus indica L inn Tropical Journal of Pharmaceutical Research [Online] Vol 5 (2) 596-603 Tersedia wwwt jpr org

Guzman CC amp JS S iemonsma (eds) 1999 Plant Resources of Southeast Asia 13 Spices Bogor PROSE A [On l i ne ] pp 2 1 8 - 2 1 9 Te rsed ia h t t p p r o s e a n e t o r g p r o s e a e -p r o s e a p r e p h a s e p h p t a = S v z y q i u m 2 0 p o l y a n t h u m amp a t^ 28Wiqht2920Walpers

Himratul-Aznita WH Mohd-AI-Faisal N amp Fathi lah AR 2011 Determinat ion of The Percentage Inhibition of Diameter Growth (PIDG) of Piper betle Crude Aqueous Extract Against Oral Candida Species Journal of Medicinal Plants Research [Online] Vol 5 (6) 878-884 T e r s e d i a h t t p w w w a c a d e m i c journalsorgJMPR

Maleki SSM Seyyednejad SM Damabi N M amp M o t a m e d i H 2 0 0 8 Antibacterial Activity of the Fruits of Iranian Torilis leptophylla Against Some Clinical Pathogens Pakistan Journal of Biological Sciences [Online] 11 (9) 1286-1289 Tersedia h t t p d o c s d r i v e c o m pd fs ans ine t pjbs20081286-1289pdf

Musanif J Darusman LK amp Bermawie N 2008 The Indonesian Heritage Jamu for Health and Beauty Jakar ta Agribisnis Deptan [Online] Tersedia http aqribisnisdeptango idxplorevi e w p h p f i l e = P E N G O L A H A N - H A S I L P E N G O L A H A N 2 0 H A S I L 7 -Jamu20Brand 20 IndonesiaBuku 2 0 H e r i t a q e 2 0 J a m u B u k u 20Her i taqe20 Jamupd f

Nazemiyeh H et al 2 0 1 1 Chemica l Composi t ion and Antibacterial and Free-Radical-Scavenging Activit ies of the Essential Oils of a Citronellol Producing New Chemotype of Thymus pubescens Boiss amp Kotschy ex celak Academy of Chemistry of Globe Publications [Online] 5 (3) 184-192 Tersed ia h t t p w w w a c g p u b s o r g R N P 2 0 1 1 V o l u m e 2 0 5 l s s u e 2 0 1 24_RNP_1010-359pdf

Noveriza R amp Mi f takhurohmah 2010 Efekt iv i tas Ekstrak Metanol Daun Salam (Eugenia polyantha) dan Daun Jeruk Purut (Cytrus histrix) Sebagai

FitrianiAny dkk Aktivitas Antifungsi Ekstrak Etanol 71 - 79 79

Ant i jamur pada Per tumbuhan Fusarium oxysporum Jurnal Littri [Online] 16 ( 1 ) 6 - 1 1 T e r s e d i a h t t p perkebunan l i tbangdeptango iduplo adf i lesFi lepubl ikasi jurnal Jurnal2 02010Jurna l -Vo l -16281 292010 perkebunan Jurna l_1_2_2010pdf

Ogunlesi M Okiei W amp Osibote EA 2010 Analysis of the Essential Oil f rom the Leaves of Sesamum radiatum a Potential Medication for Male Infertility Factor by Gas Chromatography-Mass Spectrometry African Journal of

Biotechnology [Online] Vol 9 (7) 1060-1 0 6 7 T e r s e d i a h t t p w w w a c a d e m i c j o u r n a l s o r g A J B P D F p d f 2 0 1 0 1 5 F e b Q q u n l e s i 2 0 e t 20alpdf

Rukayadi Y Yong D amp Hwang JK 2006 In v i t ro A n t i c a n d i d a l Ac t i v i t y of Xanthorrhizol Isolated f rom curcuma x a n t h o r r h i z a R o x b Journal of Antimicrobial Chemotherapy [Online] 57 1 2 3 1 - 1 2 3 4 Te rsed ia h t tp j a c o x f o r d j o u r n a l s o r g c o n t e n t 5761231 full pdf+html

Fitriani Any dkk Aktivitas Antifungsi Ekstrak Etanol 71- 79 11

Gambar 2 Hasil Uji MIC Ekstrak Etanol Daun Syzygium polyanthum terhadap Per tumbuhan Candida albicans

Figure 2 The result of MIC test of ethanol extract of Syzygium polyanthum leaves on the growth of Candida albicans

Hasil terlihat dari tabung kultur biakan jamur 24 jam dengan konsentrasi ekstrak etanol daun 1 (bv) memil iki kekeruhan lebih jernih (Gambar 5) Oleh karena itu nilai MIC ditentukan berdasarkan konsentrasi satu t ingkat sebelum konsentrasi yang memiliki kekeruhan lebih jernih dengan demikian nilai MIC untuk ekstrak etanol daun S polyanthum terhadap per tumbuhan jamur C albicansterdapat pada konsentrasi 05 Minimum Fungicidal Concentration (MFC) Ekstrak Etanol Daun Syzygium

[ 05 ) ( 1 ) (+) ( )

polyanthum (Wigth) Walp t e rhadap J a m u r Candida albicans

Uji MFC di lakukan untuk mengetahui konsentrasi antifungi terendah yang dapat mencegah per tumbuhan jamur C albicans Nilai MFC adalah konsent ras i ekst rak terendah yang diperoleh untuk member ikan sek i tar 9 9 - 9 9 5 ak t iv i tas m e m b u n u h (H imra tu l -Azn i ta ef al 2011) Has i l perhi tungan jumlah koloni yang tumbuh pada Medium PDAseper t i yang terlihat pada G a m b a r 3

pT3j ni (-) (-)

Gambar 3 Hasil Uji MFC Ekstrak Etanol Daun Syzygjum polyanthum terhadap Pertumbuhan Candida albicans

Figure 3 The results of MFC test of ethanol extract of Syzygium polyanthum leaves on the growth of Candida albicans

Keterangan ( + ) Terdapat koloni jamur yang tumbuh ( - ) Tidak ada koloni jamur yang tumbuh

78 Biosfera 29 (2) Mei 2012

Berdasarkan hasil penelit ian dapat diketahui bahwa nilai MFC untuk ekstrak e t a n o l d a u n S polyanthum a d a l a h konsentrasi 1 (bv) Hal tersebut terlihat dari tidak adanya koloni jamur C albicans yang tumbuh pada Medium PDA dengan konsentrasi ekstrak daun 1 (bv) setelah di inkubasi selama 24 jam pada suhu 37 C (Gambar 8) sehingga konsentrasi min imum yang dapat memat ikan pertumbuhan jamur C albicans berada pada konsentrasi 1 (bv) Dari hasil uji tersebut terlihat pula bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka tidak ada koloni jamur C albicans yang tumbuh Hal ini disebabkan semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka jumlah senyawa aktif yang terkandung di dalamnya semak in besar seh ingga pe r tumbuhan jamur akan semakin terhambat

S i m p u l a n

Hasil penelit ian ini adalah ekstrak e t a n o l d a u n Syzygium polyanthum mengandung senyawa kimia terpenoid dan asam lemak Aktivitas ekstrak etanol daun S polyanthum terhadap jamur C albicans pada uji aktivitas disc-diffusion memiliki d iamete r zona hamba t ter t inggi pada konsentrasi 1 (bv) sebesar 932 plusmn 021 m m Nilai MIC untuk ekstrak etanol daun S polyanthum terdapat pada konsentrasi 05 ( b v ) d a n ni la i M F C te rdapa t pada konsentrasi 1 (bv) Berdasarkan hasil analisis data bahwa ekstrak etanol daun S polyanthum m e m i l i k i p e n g a r u h y a n g signif ikan dalam menghambat pertumbuhan jamur C albicans

Daftar P u s t a k a

Backer CA amp Brink RCBVD 1963 Flora of Java (Spermatophytes Only) Vol I N e t h e r l a n d NVP N o o r d h o o f -Groningen

Cappucino JG amp Sherman N 2005 Microbiology a Laboratory Manual S a n F r a n s i s c o C A P e a r s o n Educat ion Inc

Cowan M M 1999 Plant Products as A n t i m i c r o b i a l A g e n t s Clinical Microbiology Reviews [Online] Vol 12 ( 4 ) 5 6 4 - 5 8 2 T e r s e d i a h t tp wwwhear t in t l ne t HEART 12 0104PlantProductsasAnt imicrobi pdf

Doughari JH 2006 Ant imicrobial Activity of Tamarindus indica L inn Tropical Journal of Pharmaceutical Research [Online] Vol 5 (2) 596-603 Tersedia wwwt jpr org

Guzman CC amp JS S iemonsma (eds) 1999 Plant Resources of Southeast Asia 13 Spices Bogor PROSE A [On l i ne ] pp 2 1 8 - 2 1 9 Te rsed ia h t t p p r o s e a n e t o r g p r o s e a e -p r o s e a p r e p h a s e p h p t a = S v z y q i u m 2 0 p o l y a n t h u m amp a t^ 28Wiqht2920Walpers

Himratul-Aznita WH Mohd-AI-Faisal N amp Fathi lah AR 2011 Determinat ion of The Percentage Inhibition of Diameter Growth (PIDG) of Piper betle Crude Aqueous Extract Against Oral Candida Species Journal of Medicinal Plants Research [Online] Vol 5 (6) 878-884 T e r s e d i a h t t p w w w a c a d e m i c journalsorgJMPR

Maleki SSM Seyyednejad SM Damabi N M amp M o t a m e d i H 2 0 0 8 Antibacterial Activity of the Fruits of Iranian Torilis leptophylla Against Some Clinical Pathogens Pakistan Journal of Biological Sciences [Online] 11 (9) 1286-1289 Tersedia h t t p d o c s d r i v e c o m pd fs ans ine t pjbs20081286-1289pdf

Musanif J Darusman LK amp Bermawie N 2008 The Indonesian Heritage Jamu for Health and Beauty Jakar ta Agribisnis Deptan [Online] Tersedia http aqribisnisdeptango idxplorevi e w p h p f i l e = P E N G O L A H A N - H A S I L P E N G O L A H A N 2 0 H A S I L 7 -Jamu20Brand 20 IndonesiaBuku 2 0 H e r i t a q e 2 0 J a m u B u k u 20Her i taqe20 Jamupd f

Nazemiyeh H et al 2 0 1 1 Chemica l Composi t ion and Antibacterial and Free-Radical-Scavenging Activit ies of the Essential Oils of a Citronellol Producing New Chemotype of Thymus pubescens Boiss amp Kotschy ex celak Academy of Chemistry of Globe Publications [Online] 5 (3) 184-192 Tersed ia h t t p w w w a c g p u b s o r g R N P 2 0 1 1 V o l u m e 2 0 5 l s s u e 2 0 1 24_RNP_1010-359pdf

Noveriza R amp Mi f takhurohmah 2010 Efekt iv i tas Ekstrak Metanol Daun Salam (Eugenia polyantha) dan Daun Jeruk Purut (Cytrus histrix) Sebagai

FitrianiAny dkk Aktivitas Antifungsi Ekstrak Etanol 71 - 79 79

Ant i jamur pada Per tumbuhan Fusarium oxysporum Jurnal Littri [Online] 16 ( 1 ) 6 - 1 1 T e r s e d i a h t t p perkebunan l i tbangdeptango iduplo adf i lesFi lepubl ikasi jurnal Jurnal2 02010Jurna l -Vo l -16281 292010 perkebunan Jurna l_1_2_2010pdf

Ogunlesi M Okiei W amp Osibote EA 2010 Analysis of the Essential Oil f rom the Leaves of Sesamum radiatum a Potential Medication for Male Infertility Factor by Gas Chromatography-Mass Spectrometry African Journal of

Biotechnology [Online] Vol 9 (7) 1060-1 0 6 7 T e r s e d i a h t t p w w w a c a d e m i c j o u r n a l s o r g A J B P D F p d f 2 0 1 0 1 5 F e b Q q u n l e s i 2 0 e t 20alpdf

Rukayadi Y Yong D amp Hwang JK 2006 In v i t ro A n t i c a n d i d a l Ac t i v i t y of Xanthorrhizol Isolated f rom curcuma x a n t h o r r h i z a R o x b Journal of Antimicrobial Chemotherapy [Online] 57 1 2 3 1 - 1 2 3 4 Te rsed ia h t tp j a c o x f o r d j o u r n a l s o r g c o n t e n t 5761231 full pdf+html

78 Biosfera 29 (2) Mei 2012

Berdasarkan hasil penelit ian dapat diketahui bahwa nilai MFC untuk ekstrak e t a n o l d a u n S polyanthum a d a l a h konsentrasi 1 (bv) Hal tersebut terlihat dari tidak adanya koloni jamur C albicans yang tumbuh pada Medium PDA dengan konsentrasi ekstrak daun 1 (bv) setelah di inkubasi selama 24 jam pada suhu 37 C (Gambar 8) sehingga konsentrasi min imum yang dapat memat ikan pertumbuhan jamur C albicans berada pada konsentrasi 1 (bv) Dari hasil uji tersebut terlihat pula bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka tidak ada koloni jamur C albicans yang tumbuh Hal ini disebabkan semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka jumlah senyawa aktif yang terkandung di dalamnya semak in besar seh ingga pe r tumbuhan jamur akan semakin terhambat

S i m p u l a n

Hasil penelit ian ini adalah ekstrak e t a n o l d a u n Syzygium polyanthum mengandung senyawa kimia terpenoid dan asam lemak Aktivitas ekstrak etanol daun S polyanthum terhadap jamur C albicans pada uji aktivitas disc-diffusion memiliki d iamete r zona hamba t ter t inggi pada konsentrasi 1 (bv) sebesar 932 plusmn 021 m m Nilai MIC untuk ekstrak etanol daun S polyanthum terdapat pada konsentrasi 05 ( b v ) d a n ni la i M F C te rdapa t pada konsentrasi 1 (bv) Berdasarkan hasil analisis data bahwa ekstrak etanol daun S polyanthum m e m i l i k i p e n g a r u h y a n g signif ikan dalam menghambat pertumbuhan jamur C albicans

Daftar P u s t a k a

Backer CA amp Brink RCBVD 1963 Flora of Java (Spermatophytes Only) Vol I N e t h e r l a n d NVP N o o r d h o o f -Groningen

Cappucino JG amp Sherman N 2005 Microbiology a Laboratory Manual S a n F r a n s i s c o C A P e a r s o n Educat ion Inc

Cowan M M 1999 Plant Products as A n t i m i c r o b i a l A g e n t s Clinical Microbiology Reviews [Online] Vol 12 ( 4 ) 5 6 4 - 5 8 2 T e r s e d i a h t tp wwwhear t in t l ne t HEART 12 0104PlantProductsasAnt imicrobi pdf

Doughari JH 2006 Ant imicrobial Activity of Tamarindus indica L inn Tropical Journal of Pharmaceutical Research [Online] Vol 5 (2) 596-603 Tersedia wwwt jpr org

Guzman CC amp JS S iemonsma (eds) 1999 Plant Resources of Southeast Asia 13 Spices Bogor PROSE A [On l i ne ] pp 2 1 8 - 2 1 9 Te rsed ia h t t p p r o s e a n e t o r g p r o s e a e -p r o s e a p r e p h a s e p h p t a = S v z y q i u m 2 0 p o l y a n t h u m amp a t^ 28Wiqht2920Walpers

Himratul-Aznita WH Mohd-AI-Faisal N amp Fathi lah AR 2011 Determinat ion of The Percentage Inhibition of Diameter Growth (PIDG) of Piper betle Crude Aqueous Extract Against Oral Candida Species Journal of Medicinal Plants Research [Online] Vol 5 (6) 878-884 T e r s e d i a h t t p w w w a c a d e m i c journalsorgJMPR

Maleki SSM Seyyednejad SM Damabi N M amp M o t a m e d i H 2 0 0 8 Antibacterial Activity of the Fruits of Iranian Torilis leptophylla Against Some Clinical Pathogens Pakistan Journal of Biological Sciences [Online] 11 (9) 1286-1289 Tersedia h t t p d o c s d r i v e c o m pd fs ans ine t pjbs20081286-1289pdf

Musanif J Darusman LK amp Bermawie N 2008 The Indonesian Heritage Jamu for Health and Beauty Jakar ta Agribisnis Deptan [Online] Tersedia http aqribisnisdeptango idxplorevi e w p h p f i l e = P E N G O L A H A N - H A S I L P E N G O L A H A N 2 0 H A S I L 7 -Jamu20Brand 20 IndonesiaBuku 2 0 H e r i t a q e 2 0 J a m u B u k u 20Her i taqe20 Jamupd f

Nazemiyeh H et al 2 0 1 1 Chemica l Composi t ion and Antibacterial and Free-Radical-Scavenging Activit ies of the Essential Oils of a Citronellol Producing New Chemotype of Thymus pubescens Boiss amp Kotschy ex celak Academy of Chemistry of Globe Publications [Online] 5 (3) 184-192 Tersed ia h t t p w w w a c g p u b s o r g R N P 2 0 1 1 V o l u m e 2 0 5 l s s u e 2 0 1 24_RNP_1010-359pdf

Noveriza R amp Mi f takhurohmah 2010 Efekt iv i tas Ekstrak Metanol Daun Salam (Eugenia polyantha) dan Daun Jeruk Purut (Cytrus histrix) Sebagai

FitrianiAny dkk Aktivitas Antifungsi Ekstrak Etanol 71 - 79 79

Ant i jamur pada Per tumbuhan Fusarium oxysporum Jurnal Littri [Online] 16 ( 1 ) 6 - 1 1 T e r s e d i a h t t p perkebunan l i tbangdeptango iduplo adf i lesFi lepubl ikasi jurnal Jurnal2 02010Jurna l -Vo l -16281 292010 perkebunan Jurna l_1_2_2010pdf

Ogunlesi M Okiei W amp Osibote EA 2010 Analysis of the Essential Oil f rom the Leaves of Sesamum radiatum a Potential Medication for Male Infertility Factor by Gas Chromatography-Mass Spectrometry African Journal of

Biotechnology [Online] Vol 9 (7) 1060-1 0 6 7 T e r s e d i a h t t p w w w a c a d e m i c j o u r n a l s o r g A J B P D F p d f 2 0 1 0 1 5 F e b Q q u n l e s i 2 0 e t 20alpdf

Rukayadi Y Yong D amp Hwang JK 2006 In v i t ro A n t i c a n d i d a l Ac t i v i t y of Xanthorrhizol Isolated f rom curcuma x a n t h o r r h i z a R o x b Journal of Antimicrobial Chemotherapy [Online] 57 1 2 3 1 - 1 2 3 4 Te rsed ia h t tp j a c o x f o r d j o u r n a l s o r g c o n t e n t 5761231 full pdf+html

FitrianiAny dkk Aktivitas Antifungsi Ekstrak Etanol 71 - 79 79

Ant i jamur pada Per tumbuhan Fusarium oxysporum Jurnal Littri [Online] 16 ( 1 ) 6 - 1 1 T e r s e d i a h t t p perkebunan l i tbangdeptango iduplo adf i lesFi lepubl ikasi jurnal Jurnal2 02010Jurna l -Vo l -16281 292010 perkebunan Jurna l_1_2_2010pdf

Ogunlesi M Okiei W amp Osibote EA 2010 Analysis of the Essential Oil f rom the Leaves of Sesamum radiatum a Potential Medication for Male Infertility Factor by Gas Chromatography-Mass Spectrometry African Journal of

Biotechnology [Online] Vol 9 (7) 1060-1 0 6 7 T e r s e d i a h t t p w w w a c a d e m i c j o u r n a l s o r g A J B P D F p d f 2 0 1 0 1 5 F e b Q q u n l e s i 2 0 e t 20alpdf

Rukayadi Y Yong D amp Hwang JK 2006 In v i t ro A n t i c a n d i d a l Ac t i v i t y of Xanthorrhizol Isolated f rom curcuma x a n t h o r r h i z a R o x b Journal of Antimicrobial Chemotherapy [Online] 57 1 2 3 1 - 1 2 3 4 Te rsed ia h t tp j a c o x f o r d j o u r n a l s o r g c o n t e n t 5761231 full pdf+html