File Ibu Bidan

44
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah Indonesia merencanakan gerakan pembangunan berwawasan kesehatan sebagai strategi pembangunan nasional untuk mewujudkan Indonesia sehat 2010. Dengan kebijakan dan strategi ini, perencanaan pembangunan dan pelaksanaan di semua sektor harus dipertimbangkan terlebih dahulu dampak negative dan positif terhadap kesehatan. Masyarakat juga ikut bertanggung jawab untuk melaksanakan hidup sehat, prilaku sehat dan upaya pencegahan agar tidak terkena penyakit menular. Dengan demikian masyarakat mampu hidup produktif dan dapat berperan maksimal dalam pembangunan nasional. Imunisasi merupakan program unggulan pertama dalam rangka percepatan perbaikan derajad kesehatan. (Depkes RI, 2008). Program imunisasi merupakan sub system dari pelayanan kesehatan masyarakat, imunsasi merupakan upaya yang sangat penting dalam mencegah penyakit karena manfaatnya dapat dirasakan oleh orang banyak. Pelaksanaan program imunisasi secara nyata di laksanakan di puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan. Tujuan program imunisasi adalah menurunkan angka kematian bayi akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi ( PD3I). salah satu indicator keberhasilan program imunisasi adalah tercapainya universal child immunization (UCI) ≤ 80% merata di tingkat kabupaten / kota, ≥80 % tercapai merata di tingkat kecamatan / puskesmas dan ≥80 % merata di tingkat desa / kelurahan. Pengelolahan program imunisasi pada pprinsipnya bertujuan untuk memantapkan dan meningkatkan jangkauan pelayanan imunisasi secara efektif dan efisien. Kemantapan pelayanan imunisasi saat ini

Transcript of File Ibu Bidan

Page 1: File Ibu Bidan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemerintah Indonesia merencanakan gerakan pembangunan berwawasan kesehatan sebagai strategi

pembangunan nasional untuk mewujudkan Indonesia sehat 2010. Dengan kebijakan dan strategi ini,

perencanaan pembangunan dan pelaksanaan di semua sektor harus dipertimbangkan terlebih dahulu

dampak negative dan positif terhadap kesehatan. Masyarakat juga ikut bertanggung jawab untuk

melaksanakan hidup sehat, prilaku sehat dan upaya pencegahan agar tidak terkena penyakit menular.

Dengan demikian masyarakat mampu hidup produktif dan dapat berperan maksimal dalam pembangunan

nasional. Imunisasi merupakan program unggulan pertama dalam rangka percepatan perbaikan derajad

kesehatan. (Depkes RI, 2008).

Program imunisasi merupakan sub system dari pelayanan kesehatan masyarakat, imunsasi

merupakan upaya yang sangat penting dalam mencegah penyakit karena manfaatnya dapat dirasakan oleh

orang banyak. Pelaksanaan program imunisasi secara nyata di laksanakan di puskesmas sebagai ujung

tombak pelayanan kesehatan. Tujuan program imunisasi adalah menurunkan angka kematian bayi akibat

Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi ( PD3I). salah satu indicator keberhasilan program

imunisasi adalah tercapainya universal child immunization (UCI) ≤ 80% merata di tingkat kabupaten /

kota, ≥80 % tercapai merata di tingkat kecamatan / puskesmas dan ≥80 % merata di tingkat desa /

kelurahan. Pengelolahan program imunisasi pada pprinsipnya bertujuan untuk memantapkan dan

meningkatkan jangkauan pelayanan imunisasi secara efektif dan efisien. Kemantapan pelayanan

imunisasi saat ini diutamakan pada tercapainya UCI tingkat desa secara merata.hal ini mengandung arti

bahwa sekitar ≥80 % bayi yang ada di suatu desa telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap dalam

kurun waktu satu tahun. Sedangkan pemantauan cakupan pelayanan imunisasi disuatu wilayah secara

kontinyu dengan menggunakan suatu alat manajemen program iminisasi yang lazim disebut pemantauan

wilayah setempat ( PWS ). Tujuannya agar dapat dilakukan tindak lanjut pelayanan imunisasi secaracepat

dan tepat serta tanggap terhadap desa-desa yang cakupan imunisasinya masih rendah.Cepat dan tepat

serta tanggap terhadap desa-desa yang cangkupan imunisasinya masih rendah atau d bawah target.di

dalam PWS imunisasi tersebut terdapat beberapa indicator yang di gunakan untuk mengetahui aksebilitas

pelayanan (besarnya jangkauan pelayanan), efektifitas program (tingkat perlindungan) serta efesiensi atau

menejemen program. Aksebilitas pelayanan dilihat dari hasil cakupan imunisasi DPTI, efektifitas

program dengan melihat hasil cakupan imunisasi campak dan efesiensi program dengan melihat angka

drop out(DO) antara cakupan imunisasi DPTI campak. Dalam upaya dapat memberikan pelayanan

imunisasi secara maksimal terhadap kelompok sasaran, telah d cukupi berbagai sarana dan prasarana oleh

Page 2: File Ibu Bidan

pemerintah mulai dari sarana transportasi bagi petugas,lemari es dan vaccine carier atau cold box dan

termos es sebagai tempat untuk menyimpan dan membawa vaksin ke sasaran serta alat suntik (spuit).

Pada puskesmas Kabawetan cakupan imunisasi TT belum mencapai target yang cakupannya

adalah 94%, namun ada desa yang cakupannya lebih tinggi yaitu desa Tangsi Baru (94,9%).Cakupan

imunisasi DPT-HB COMBO sudah mencapai target yaitu cakupanny adalah 104,0%.Cakupan imunisasi

Polio sudah mencapai target dengan cakupanny adalah 93,3% dan cakupan imunisasi Campak juga sudah

mencapai target.

Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan Nasional diarahkn guna

tercapainy kesadaran,kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat

mewujudkan derajat kesehatan optimal.

Dalam mewujudkan hal diatas puskesmas khususnya program KIA/KB melaksanakan kegiatan-

kegiatan pokok program kesehatan dan kemantapan upaya kesehatan yang bersifat promotif, preventif,

kuratif dan rehabilitative,perbaikan gizi masyarakat dan peningkatan kesehatan lingkungan.

Visi pembangunan kesehatan nasional “Indonesia Sehat 2010” untuk mencapai masyarakat,

bangsa dan Negara yang hidup dalam lingkungan sehat serta mempunyai prilaku hidup sehat secara

berkesinambungan hingga saat yang akan dating sebagai salah satu unsure kesejahteraan umum.

Tujuan pembangunan kesehatan propinsi Bengkulu adalah mendorong masyarakat untuk bersikap

promotif dan prefentif dengan tidak mengenyampingkan kuratif dan rehabilatif. Tujuan tersebut

diupayakan dengan menggerakkan penmbangunan Bengkulu berwawasan kesehatan yaitu dengan

tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, terjangkau bagi setiap orang yang didukung oleh

tenaga kesehatan yang berkualitas, bermoral dan beretika serta melibatkan peran aktif masyarakat dan

swasta dalam menciptakan lingkungan hidup sehat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal di

wilayah kabupaten Kepahiang.

Hasil-hasil kegiatan yang dilaksanakan di puskesmas secara umum terangkum dalam laporan

kegiatan dimana dapat dilihat

1. Secara umum

a. Melihat hasil pencapaian dari kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan oleh pemegang program

KIA/KB

b. Mengevaluasi pelaksanaan program-program yang telah dilaksanakan sebagai perbandingan

dalam pelaksanaan program berikutnya

c. Dapat mengidentifikasi hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program baik dari

2. Secara khusus

a. Untuk tersedia data, keadaan fisik,tenaga, sarana dan kegiatan dalam program KIA/KB

b. Pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam rangka pengolahan program KIA/KB

Page 3: File Ibu Bidan

B. Tujuan

1.Tujuan Umum

a. Ikut serta dalam melaksanakan program KIA/KB dan ikut memberikan masukan dalam hal-hal yang

dapat di perbaiki pada Puskesmas Kabawetan Tahun 2011

b. Untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan program imunisasi di puskesmas Kabawetan

2. Tujuan Khusus

a.Mengidentifikasi pengorganisasian meliputi umum, khusus, program KIA dan KB

b.Mengidentifikasi perencanaan program KIA dan KB di Puskesmas Kabawetan

c.Diketahuinya pencapaian hasil pada input, proses dan output program imunisasi di Puskesmas

Kabawetan

d.Diketahuinya tindak lanjut yang harus d lakukan untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi

dalam pelaksanaan program imunisasi di Puskesmas Kabawetan

e. Diketahuinya tindak lanjut yang harus dilakukan untuk mengatasi kendala kendala yang dihadapi

dalam pelaksanaan program imunisasi di puskesmas kabawetan

Page 4: File Ibu Bidan

BAB II

SITUASI LINGKUNGAN DAN KEPENDUDUKAN

Di PUSKESMAS KABAWETAN

A. Geografi Dan Pemerintahan

UPTD Puskesmas Kabawetan Kabupaten Kepahiang mempunyai luas wilayah kerja

keseluruhan 2745 M2, terletak di kebun teh Keamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang yang

mempunyai 7 desa:

1.Tangsi Baru

2. Tangsi Duren

3. Air Sempiang

4. Babakan Bogor

5. Pematang Donok

6. Barat Wetan

7. Sido Makmur

Batas wilayah kerja Puskesmas Kabawetan

1.Utara dengan Desa Babakan Bogor

2. Selatan dengan Desa Tangsi Duren

3. Barat dengan PT.TRISULA

4. Timur dengan perkantoran PEMDA Kab.Kepahiang

B. Kependudukan

Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Kabawetan sebanyak 5.422 jiwa yang terdiri dari:

Laki-laki : 2807 jiwa

Perempuan : 2612 jiwa

Bayi : 617 jiwa

Balita : 613 jiwa

Bumil : 145 jiwa

Dengan perbandingan sex ratio laki-laki perempuan = 0,97 kepadatan penduduk di wilayah

UPTD Puskesmas Kabawetan = 10.052,16 orang/Km2

Page 5: File Ibu Bidan

C.Sosial Ekonomi

1. Pendidikan

Pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Kabawetan sebagian besar sudah mengenyam pendidikan

mulai dari pendidikan yang terendah sampai perguruan tinggi,

Fasilitas pendidikan yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kabawetan:

TK : 1

SD : 6

SLTP : 3

SLTA : 1

2. Mata Pencaharian

Mata pencaharia penduduk wilayah kerja UPTD Puskesmas Kabawetan yang terbanyak adalah

Buruh PT.Teh Kabawetan, PNS, Petani dan sebagian kecil bermata pencaharian pedagang

3. Perilaku dan peran masyarakat

Sebagian besar penduduk beragama islam (90%), sebagian kecil memeluk agama Kristen katolik

(5%), Protestan (5%), pada umumnya penduduk wilayah puskesmas kabawetan pendatang, sehingga

struktur penduduknya heterogen dengan adat istiadat yang bermacam macam.

Sebagian penduduk sudah memanfaatkan sarana kesehatan yang ada, disetiap kelurahan sudah

terdapat posyandu dengan rata-rata kunjungan /kk 2 orang. Semua posyandu diwilayah kerja termasuk

posyandu plus ( PPM-PLP) dengan program tambahan Ispa, TB Paru, Malaria, Gizi buruk, Gizi kurang,

Bumil KEK.

Page 6: File Ibu Bidan

BAB III

PROGRAM PUSKESMAS

A. PUSKESMAS

1. Pcngcrtian puskesmas

Puskesmas mcrupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan yang mcrupakan pusat pcngcmbangan

kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan

secara mcnycluruh dan terpadu kepada masyarakat diwilayah kerjanya dalam bcntuk kegiatan pokok.

Dengan kata lain puskesmas mcmpunyai wcwenang dan tanggung jawab atas pcmcliharaan kesehatan

masyarakat dalam wilayah kerjanya.

2. Fungsi dan peranan puskesmas

a. Mendorong masyarakat mclaksanakan kegiatan-kegiatan untuk mcnyclesaikan pcrsoalan mereka

sendiri

b. Mcmberikan pctunjuk kepada masyarakat tcntang cara-cara mcnggali dan mcnggunakan sarana

yang ada secara efektif dan efisien

c. Memberikan pelayanan kesehatan Iangsung kepcda masyarakat

d. Memberikan bantuan yang bcrsifat tcknis, bahan bahan serta rujukan

e. Bckerja sama dengan sector lain dalam mclaksanakan program keria puskesmas

3. Peran utama sesuai fungsi profesi petugas puskesmas

a. Petugas medis

doktcr umum : melakukan pelayanan medis dipoli umum, puskcl, pustu posyandu

b. petugas para medis

1. Bidan pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA), pclaksana asuhan kcbidanan

2. Perawat Umum pcndamping tugas doktcr umum, pclaksana asuhan kcperawatan umum

3. Perawat Gizi : pendamping tugas doktcr gigi, pelaksana asuhan kcperawatan gigi

4. Perawat Gizi: pelayanan pcnimbangan dem pelacakan masalah gizi masyarakat

5. Sanitarian: pelayanan kesehatan lingkungan pemukiman dan institusi lainnya'

6. Sarjana farmasi: pelay·anan kesehatan obat dan pcrlcngkapan kesehatan

7. Sarjana kesehatan masyarakat : pelayanan administrasi,Penyuluhan penccgahan dan pelacakan

masalah kesehatan masyarakat

Page 7: File Ibu Bidan

c. Petugas non medis

1. Administrasi: Pelayanan administrasi pcncacatan dan pelaporan kegiatan puskesmas

2. Petugas kebcrsihan : melakukan kegiatan kcbersihan ruangan dan lingkungan puskesmas

3. Petugas kcamanan: mcnjaga kcamanan pelayanan khususnya ruangan rawat inap

4. Sopir mengantar, mcmbantu scluruh kegiatan pelayanan puskcl diluar gedung puskesmas

4. Kegiatan pokok puskesmas

1. Program promosi kesehatan (promkes)

Penyuluhan kesehatan masyarakat (PKM), Sosialisasi Program Kesehatan Survey Pcrilaku Hidup

Bcrsih dan Sehat (PHBS), penilaian setarata posyandu

2. Program pencegahan Penyakit menular

Surveilen Terpadu Penyakit (STP), pelacakan kasus: TBC,Kusta,DBD, Malaria,Flu Burung, Infcksi

Saluran Pcrnapasan Akut (ISPA), Diarc, Infcksi Menular Scksual (IMS), Penyuluhan Penyakit

Menular.

3. Program pengobatan

Pengobatan Dalam Gedung: Poli Umum, Poli Gigi, (rawat jalan), Apotik, Unit Gawat Darurat (UGD)

Perawatan Penyakit (Rawat lnap), Pcrtolongan Persalinan (Kcbidanan)

4. Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

ANC ( Antcnatal Care),PNC (Post Natal Care), pcrtolongan persalinan, Rujukan lbu Hamil Resiko

Tinggi Pelayanan Nconatus, kcmitraan Dukun Bcrsalin, Manajcmcn Terpadu Balita Sakit (MTBS)

5. Program Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana(KB)

Pelayanan Kesehatan Pcduli Rcmaja (PKPR),Imunisasi Calon Pcngantin (TT Catin), Pelayanan KB

Pasangam Usia Subur (PUS), Penyuluhan KB

6. Program Upaya Pcningkatan Gizi Masyarakat

Penimbangan bayi Balita, Pelacakan dan Perawatan Gizi Buruk, Stimulasi dan Dctcksi Dini Tumbuh

Kcmbang Anak, Penyuluhan Gizi.

7. Program Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan

Pengawasan Kesehatan Lingkungan : SPAL (saluran pcmbuangan air limbah), SAMI - JAGA

(sumbcr air minum jamban keluarga), pemcriksaan Saniasi: TTU (tcmpat - tcmpat umum), institusi

perkantoran, Survcy Jcntik Nyamuk (SJN)

8. Program Pelayanan Kesehatan Komunitas

Kesehatan Mata, Keschatan Jiwa, Kesehatan Lansia, Kesehatan Olahraga, perawat Kesehatan

Masyaxakat (pcrkesmas), Upaya Kesehatan Sckolah (UKS)

Page 8: File Ibu Bidan

9. Program Pcncatatan dan Pelaporan :

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) discbut juga sistem informasi dan

Manajemen Puskesmas (SIMPUS)

B. PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK SERTA KELUARGA BERENCANA

1. Tugas dan Fungsi bidan pengelola program KIA dan KB

l. Tugas pokok

a. Memberikan pelayanan kcbidanan dan neonatus di puskesmas

b. Mengelola program KIA di wilayah kerja

2. Fungsi

a. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, mcnangani persalinan, pelayanan kcluarga

berencana dan pcngayoman medis kontrasepsi di puskesmas.

b. Menggerakkan dan membina pcran serta masyarakat dalam bidang kesehatan, yang sesuai dengan

permasalahan kesehatan setempat.

c. Membina dan Memberikan bimbingan teknis kepada bidan desa:

- Mcngumpulkan dan mcnganalisa data informasi mcngcnai hasil kerja bidan di desa

- Mcngidentifikasi dan mcmbantu mcmccahkan masalah yang dihadapi bidan di desa

- Melakukan kunjungan supervisi kc tcmpat kerja bidan di desa

- Melakukan supervisi kclompok melalui partcmuan rutin

- Memberikan latihan di tcmpat kerja.

d. Membina kerja sama lintas program, lintas scktoral, dan lcmbaga swadaya masyarakat.

e. Melakukan rujukan medis maupun rujukan kesehatan dalam kcadaan darurat kcfasilitas kesehatan

lainnya.

f. Mendctcksi secara dalam adanya cfck samping dan komplikasi pcmakaian kontrascpsi serta adanya

Penyakit-Penyakit lain dan bcrusaha mcngatasi sesuai dengan kcmampuan.

2. Standar Pelayanan Minimal Kesehatan

l. Pelayanan Kesehatan ibu dan bayi

a. Kunjungan ibu hamil

Ibu hamil yang trrcatat melakukan kunjungan pcrtama (K1), scdangkan kunjungan terakhir bumil

selama kehamilan (K4).

Page 9: File Ibu Bidan

b. Kunjungan neonatus

Cakupan kunjungan pelayanan neonatus pada awal minggu pertama kclahiran bayi (KNI), dcmikian

juga, cakupan pelayanan neonatus sctclah minggu pcrtama kclahiran bayi (KN2).

c. Penjaringan Bumil Resti yang dirujuk

Ibu hamil yang beresiko tinggi ( bumil resti) scperti: usia di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun,

riwayat persalinan operasi, kcguguran, dan Penyakit mcnahun, pcrlu pcnanganan ccpat dan tcpat.

Kalau perlu dilakukan tindakan rujukan segera kepada fasilitas pelayanan yang lebih memadai.

d. Persalinan oleh tenaga kesehatan

Tenaga kesehatan yang bcrkompctcnsi, scpcrti: doktcr, bidan parawat medis tcrlatih, wajib melakukan

pertolongan persalinan (saFc labaur) agar resiko pcnyulit selama persalinan bisa dikurangi dan segera

ditindaklanjuti.

e. Bayi Baru Lahir dengan BBLR yang ditangani/rujuk.

Alat manajemen program KIA untuk memantau cakupan pelayanan KIA di suatu wilayah kerja sccara

terus menerus agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat terhadap wilayah yang cakupan

pelayanan KIA-nya masih rcndah adalah pcmantauan wilayah setempat kesehatan ibu dan anak (PWS

KIA).

Penyajian PWS KIA juga dapat dipakai sebagai alat motivasi dan komunikasi kepada sektor terkait,

khususnya aparat setempat yang berperan dalam pcndataan pcnggcrakan sasaran agar mcndapatkan

pelayanan KIA maupun dalam mcmbantu memecahkan masalah non tcknis rujukan kasus resiko tinggi.

Dengan dcmikian diharapkan cakupan pelayanan dapat mcnjangkau scluruh sasaran di suatu wilayah

kerja schingga kasus resiko tinggi/komplikasi kcbidanan dapat ditemukan disini mungkin untuk dapat

memperoleh pcnanganan yang mcmadai.

C. VISI, MISI, PUSKESMAS

1. VISI

Visi baru pembangunan kesehatan direfleksikan dalam bcntuk motto yang bcrbunyi " Indonesia

Sehat 20l0".

Ditahun 2011 itu diharapkan akan tcrcapai tingkat kesehatan tertentu yang dilandasi oleh masyarakat yang:

a. Hidup dalam lingkungan schat

Page 10: File Ibu Bidan

b. Mclaksanakan prilaku hidup bcrsih dan schat

c. Mampu mcnycdiakan dan mcmanfaatkan pelayanan kesehatan yang mutu, sehingga mcmiliki dcrajat

kesehatan yang tinggi. Scdangkan visi Puskesmas Kabawetan adalah "pembangunan dan pclayan

kesehatan Masyarakat yang bcrmutu, Mcrata dan tcrjangkau untuk mcwnjudkan Bengkulu Sehat 2010".

2. MISI

Misi adalah pcrsyaratan tcntang tugas dan tanggung jawab yang harus dipikul oleh pembangunan kesehatan dalam rangka mcncapai visi yang telah ditctapkan .

l. Mengerakkan pembangunan yang berwawasan kesehatan

2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat

3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata terjangkau serta

4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat termasuk lingkungan.

Page 11: File Ibu Bidan

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pengertian Imunisasi

Imunisasi adalah salah satu bentuk intervensi kesehatan yang sangat efektif dalam upaya

menurunkan angka kematian bayi dan balita, lmunisasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan

kekebalan seseorang secara efektif, sehingga bila ia kelak terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi

penyakit.(Depkes Rl, 2005).

lmunisasi yang dilaksanakan di Indonesia adalah lmunisasi BCG, DPT, Polio, HepatitisB, TT dan

Campak. Adapun penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) adalah tuberculosis, diptheri,

pertusis, tetanus, hepatitis B, poliomelitis, dan campak.

a. Cakupan imunisasi pada tahun 2011

Target lmunisasi TT : 1449 orang

Pencapaian TTI 57 orang ( %)

Pencapaian TT2 27 orang ( %)

Target Imunisasi DPT-HB COMBO orang

Pencapaian DPT-HB l orang ( %)

Pencapaian DPT-HB 2 orang ( %)

Pencapaian DPT-HB 3 orang ( %)

Target lmunisasi Polio orang

Pencapaian Polio l orang

Pencapaian Polio 2 orang

Pencapaian Polio 3 orang

Pencapaian Polio 4 orang ( %)

Target Campak orang

Pencapaian Campak bulan Desember orang ( %)

Pencapaian Campak s/d Desember orang( %)

Cakupan imunisasi di Puskesmas Kabawetan kebanyakan sudah mencapai target, dan banyak

Kelurahan yang cakupanya sudah melebihi target yang telah ditentukan.

Fasilitas di puskesmas Kabawetan belum begitu memadai seperti, ruangan KIA/KB yang masih

terlalu sempit dan membuat pasien dan petugas tidak nyaman, lingkungan sekitar puskesmas juga masih

terlalu sempit, tenaga kesehatan di puskesmas Kabawetan terlalu santai dalam bekerja seperti merekap

data-data KIA/KB, dan belum mengoptimalkan penggunaan buku KIA.

Page 12: File Ibu Bidan

B. Pelaksanaan program imunisasi

1. Jenis-jenis vaksin dalam pelaksanaan program imunisasi

a. Vaksin BCG (Bacillus Calmate Guerine)

Indikasi:

Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tuberculosis

Cara pemberian dan dosis

Sebelum di suntikkan vaksin BCG Harus dilarutkan terlebih dahulu, dosis pemberian 0.05 ml, sebanyak 1

kali secara intrakutan di daerah lengan kanan atas (insertio musculus deltoideus), vaksin yang sudah

diiarutkan harus digunakan sebelum lewat 3 jam.

Efek samping:

Imunisasi BCG tidak menyebabkan reaksi yang bersifat umum seperti demam l-2 minggu kemudian akan

timbul indurasi dan kemerahan di tempat suntikan yang berubah menjadi pustula kemudian pecah

menjadi Iuka. Luka tidak perlu pengobatan, akan sembuh secara spontan dan meninggalkan tanda perut.

b. Vaksin DPT

Indikasi:

Untuk pemberian kekebalan secara stimulasi terhadap dipteri, pertusis, dan tetanus.

Cara pemberian dan dosis:

Sebelum di gunakan vaksin harus di kocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen. Disuntikkan

secara intramuskulus dengan dosis pemberian 0,5ml sebanyak 3 dosis. Dosis pertama diberikan pada

umur 2 bulan dosis selanjutnya di berikan dengan interval paling cepat 4 minggu (1 bulan).

Efek samping:

Gejala-gejala yang bersifat sementara seperti: lemas, demam, kemerahan pada tempat suntikan. Kadang-

kadang terjadi gejala berat seperti demam tinggi, iritabilitasi

c. Vaksin TT

lndikasi:

Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tetanus.

Cara pemberian dan dosis

Sebelum digunakan vaksin harus dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen. Untuk

mencegah tetanus terdiri dari 2 dosis primer yang disuntikkan secara intramuskular atau subkutan dalam,

dengan dosis pemberian 0,5 ml dengan interval 4 minggu di lanjutkan dengan dosis ketiga setelah 6 bulan

berikutnya. Untuk melanjutkan kekebalan terhadap tetanus pada wanita usia subur maka dilanjutkan

diberikan 5 dosis.

Page 13: File Ibu Bidan

Efek samping:

Efek samping jarang tejadi dan bersifat ringan. gejala-gejala seperti lemas dan kemerahan pada lokasi

suntikan yang bersifat sementara dan kadang-kadang gejala demam.

d. Vaksin UT

indikasi:

Untuk memberikan kekebalan terhadap dipteri dan tetanus.

Cara pemberian dan dosis:

Sebelum dugunakan vaksin harus dikocok dahulu agar suspensi tidak menjadi homegen, Disuntikkan

secara intramuskular dan subkutan dalam, dengan dosis pemberian 0,5 ml. dilanjutkan untuk anak usia

dibawah 8 tahun.

Efek samping:

Gejala - gejala seperti lemas dan kemerahan pad lokasi suntikan yang bersifat semantara dan kadang

kadang gejala demam.

e. Vaksin polio

indikasi:

Untuk pemberian kekebalan terhadap poliomelitis

Cara pemberian dosis :

Diberikan secara oral(melalui mulut) l dosis adalah 2 tetes sebanyak 4 kali pemberian dengan interval

setiap dosis minimal 4 minggu.

Efek samping:

Pada umum nya tidak terdapat efek stamping. Efek samping berupa paralisis yang disebabkan oleh vaksin

sangat jarang terjadi.

f. Vaksin hepatitis B

Indikasi:

Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap infeksi yang disebabkan oleh virus hepatitis B.

Cara pemberian dosis :

Sebelum digunakan vaksin harus dikocok dahulu agar suspensi menjadi homogen. Vaksin disuntikan

dengan dosis 0,5 ml atau l buah HB PID pemberian suntikan secara intramuskular, sebaiknya pada antero

lateral paha. Pemberian scbanyak 3

dosis, dosis pcrtama di bcrikan pada usia 0-7 hari, dosis bcrikutnya dengan interval minimal 4 minggu.

Page 14: File Ibu Bidan

Efek samping:

Reaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan, dan pembengkakan disekitar tcmpat penyuntikan. Rcaksi yang

terjadi bcrsifat ringan biasanya hilang sctclah 2 hari.

g. Vaksin campak

Indikasi:

Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap Penyakit campak

Cara pemberian dosis:

Sebelum disuntikan vaksin campak tcrlebih dahulu harus dilarutkan dengan pelarut stcril yang tclah

tcrscdia yang bcrisi 5 ml cairan pelarut. Dosis pemberian 0,5 ml disuntikan sccara subkutan pada lcngan

kiri atas pada 9-11 bulan. Dan ulangan(booster) pada usia 6-7 tahun (kclas 1 SD).

Efek samping :

Hingga 15 % pasien dapat mcngalami demam ringan dan kemerahan selama 3 hari yang dapat tcrjadi 6 l2

hari, sctclah faksinasi.

h. Vaksin DPT-HB

Indikasi:

Untuk pemberian kckcbalan aktif tcrhadap Penyakit diptcri, tetanus, pertusis dan hepatitis B.

Cara pcmberian dan dosis:

Pemberian dengan cara intramuskular 0,5 ml scbanyak 3 dosis. Dosis pcrtama pada usia 2 bulan dosis

sclanjumya dengan interval minimal 4 minggu (l bulan)

2. Jenis Perafatan Rantai Vaksin di Puskesmas

a. Lemari Es

Suhu stabil antara +20C-80C. BiIa suhu pada lemari es sudah stabil, maka posisi thermostat bila suhu

pada lemari es dibawah +20C-80C, perubahan thermostat tidak dapat mengubah suhu lemari es dalam

sesaat, perubahan suhu dapat di ketahui setelah 24 jam.

b. Kotak dingin (cild Box)

adalah wadah dengan insuiasi tebal untuk menyimpan vaksin sementara atau membawa vaksin Kotak

dingin ada 2 macam:

1. Terbuat dari plastik dengan insulasi polyuretan

2. Terbuat dari kardus dengan insulasi polyuretan

Page 15: File Ibu Bidan

c. Vaccine carrier/thermos

Adalah alat untuk menyimpan membawa vaksin dari Puskemas ke Posyandu atau tempat pelayanan

imunisasi lainnya yang dapat mempertahankan suhu +20C- +80C.

d. Kotak dingin cair (cool peck)

Adalah wadah plastik berbentuk segi empat, besar atau pun kecil yang diisi dengan air yang kemudian

didinginkan pada suhu +20C dalam lemari es selama 24 jam. Bila kotak dingin tidak ada dibuat dalam

plastik bening.

e. Kotak dingin Beku (cold peck)

Adalah wadah plastik berbentuk segi empat besar atupun kecil yang di isi dengan air yang kemudian

didinginkan pada suhu -50C – 150C dalam frezeer selama 24 jam. Bila kotak dingin tidak ada dibuat

dalam kantong plastik bening.

3. Standar Program Imunisasi

a. Standar Tenaga

Tenaga pelaksana di tingkat Puskesmas

Vaksinator:

Tenaga perawat atau bidan yang telah mengikuti pelatihan menggunakan modul peiatihan

imunisasi.

Penanggung jawab cold chain

Tenaga bcrpcndidikan minimaf SLTA yang telah mcngikuti pciatihan cold chain, yang bcrtugas

memelihara vaksin dan lemari es, mencatat suhu lemari es.

Pengelola program imunisasi

Tenaga vaksinator atau pcnanggung jawab cold chain yang tclah mcngikuti pclatihan

mcnggunakan modul latihan tenaga imunisasi.

Tugas:

l.Membuat perencanaan vaksin dan logistik

2.Mengatur jadwal pelayanan imunisasi

3.Membuat laporan

4.Membuat dan mcnganalisa PWS

5.Merencanakan tindak lanjut

Page 16: File Ibu Bidan

b. Standar logistik

Logistik imunisasi adalah logistik yang bcrmanfaat langsung pada program imunisasi, dan tidak temasuk peralatan kantor. Logistik imunisasi tcrdiri dari barang habis pakai dan tidak habis pakai.

1. Barang habis pakai

Vaksin

Alat suntik

Logistik lain yang bcrhubungan dengan pcncacatan dan pelaporan maupun media penyuluhan

2. Barang tidak habis pakai

lcmari es

cold box, vaccinecarrier, cool pack(untuk mcmbawa vaksin).

4. Perencanaan Program Imunisasi

Perencanaan dalam imunisasi mcrupakan unsur manajcmcn yang penting dalam pelaksanaan

program imunisasi. Pada dasarnya perhitungan kebutuhan untuk pelayanan imunisasi harus berasal dari

unit puskesmas (bottom up).

a. Manentukan jumlah sasaran imunisasi

1. Mcnghitung jumlah sasaram bayi

2. Menghitung jumlah sasaran ibu hamil

3. Mcnghitung jumlah sasaran sckolah dasar (SD) kclas 1,2 dan 3

4. Mcnghitung jumlah Wanita Usia Subur

b. Mcnghitung kcbutuhan vaksin

c. Perencanaan alat suntik dan safety Box

Page 17: File Ibu Bidan

5. Penyelenggaraan pelayanan imunisasi

A. Kegiatan Operasional Rutin

Adalah kegiatan imunisasi yang diberikan sccara rutin dan terus menerus harus dilaksanakan pada

periode waktu tertentu yang tclah ditetapkan.

6. Imunisasi dasar pada bayi dibagi menjadi :

1. Imunisasi dasar pada bayi (BCG,DPT,Po1io,HepatitisB dan Campak)

Jadwal pemberian imunisasi

Vaksin Pemberian Imunisasi

Selang Waktu Pemberian

Umur Ket

BCGDPT

Polio

CampakHepatitis B

1x3x

DPT 1,2,3,44x

(Polio 1,2,3,4)1x3x

(hep B 1,2,3)

-4 Minggu

4 Minggu

-4 Minggu

0-11 bulan2-11 bulan

0-11 bulan

9-11 bulan0-11 bulan

Untuk Bayi yang dlahirkan di RS/PKM/RB/Rumah oleh nakes oleh nakes harus segera diberikan dalam 20 jam pertama kelahiran (BCG dan Polio, Diberikan sebelum bayi pulang kerumah)

2 . Imunisasi rutin pada wanita usia subur (WUS)

Jadwal Pemberian imunisasi pada WUS

Pemberian Imunisasi Selang waktu pemberian Masa Perlindungan DosisT1T2T3T4T5

4 minggu setelah T16 minggu setelah T21 tahun setelah T31 tahun setelah T4

3 Tahun5 Tahun10 Tahun25 Tahun

0,5 cc0,5 cc0,5 cc0,5 cc0,5 cc

Page 18: File Ibu Bidan

3. Imunisasi Rutin Pada Anak Sekolah (BIAS)

BIAS dimanfaatkan untuk pencegahan terhadap :

Tetanus bagi seluruh murid SD/MI/Sederajad pada siswa laki laki dan perempuan. Difteri dengan pemberian booster difteri. Campak dengan pemberian booster campak

Tujuan :

Scmua anak lulus SD/Ml/Scdcrajad mendapat imunisasi TT lcngkap untuk mcmberi perlindungan selama 25 tahun tcrhadap tetanus dan dcftcri selama l0 tahun serta penyakit lain diangga pcrlu mlsalnya campak.

Jadwal pembcrian imunisasi rutin Anak SD sederajat;

Vaksinasi Pemberian Imunisasi DosisKelas 1

Kelas 2Kelas 3

Campak 1 xDT 1 xTT 1 xTT 1 x

0,5 cc0,5 cc0,5 cc0,5 cc

Berdasarkan Tempat pelayanan imunisasi rutin dibagi menjadi :

l. Pelayanan imunisasi dalam gedung dilaksanakan di puskesmas, pustu, rumah bcrsalin dan polindes.

2. Pelayanan imunisasi luar gedzmg dllaksanakan di posyamdu, kunjungan rumah sekolah.

3. Pelayanan imunisasi dapat diselenggarakan oleh swasta seperti RS, swasta, dokter praktek, bidan

praktek

B. Kegiatan Opérasional Khusus

Kegiatan operasional khusus hanya dilakukan atas dasar di tcmukannya masalah dari hasil pcmantauan

dan evaluasi. Kegiatan operasional khusus ini meliputi :

1. sweeping

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mcningkatkan jangkauan aksesibilitas program. Bila dari hasil

analisa PWS atau hasil survci cakupan clitemukan rendahnya cakupan kontak pcrtama (BCG, DPT-1,

Polio) maka upaya pencarian sasaran secara aktif dipcrlukan.

2. Backlog/fighting

Upaya aktif melengkapi imunisasi dasar pada anak yang berumur 1-3 tahun pada/kelurahan non UCI

setiap 2 tahun sekali.

Page 19: File Ibu Bidan

3. Crash program

Kegiatan ini ditujukan untuk wilayah yang memerlukan intervensi secara cepat karena masalah

khusus (angka kematian bayi tinggi, PD3I tinggi), infra struktur yang kurang, untuk memberikan

kekebalan pada sekelompok sasaran yang belum mendapatkan imunisasi pada saat imunisasi rutin.

4. Outbreak Respon (dalam penangan KLB)

Pedoman pelaksanaam imunisasi dalam penangan KLB sesuai dengan situasi epidemiologi penyakit.

Kegiatan—kegiatan imunisasi masal untuk sntigen tertentu dalam wilayah yang luas dan waktu

tertentu dalam rangka pemutusan rantai penyakit antara lain ;

l. PIN (Pekan Imunisasi Nasional)

Merupakan suatu upaya untuk mempercepat pemutusan siklus kehidupan virus polio dengan cara

memberikan vaksin polio kepada setiap balita termasuk bayi baru Iahir tanpa mempertimbangkan status

imunisasi sebelumnya, pemberian imunisasi dilakukan 2 (dua) kali masing-masing 2 (dua) tetes dengan

selang waktu 1 bulan. Pemberian imunisasi polio pada waktu PIN disamping untuk memutuskan rantai

penularan juga berguna sebagai booster atau imunisasi ulangan polio.

2. Sub PIN

Merupakan suatu upaya untuk memutuskan rantai penularan polio bila ditemukan satu kasus polio

dalam wilayah terbatas (kabupaten) dengan pemberian 2 (dua) kali imunisasi polio dalam interval satu

bulan secara serentak pada seluruh sasaran berumur kurang dari l bulan.

3. Catch Up Camping campak

Merupakan suatu upaya untuk memutuskan transmisi penularan virus campak pada anak sekolah dan

balita. Kegiatan ini dilakukan dengan pemberian imunisasi campak pada waktu cath up camping campak

di samping untuk memutuskan penularan, juga berguna sebagai booster atau imunisasi ulangan (dosis ke

2 )

C. Universal child imunization (UCI)

Target UCI desa sebagai strategi operasional, program imunisasi akan efektif atau bisa memberi

dampak penurunan penyakit apabila :

1. Cakupan tinggi ≥ 80% dan merata disemua desa

2. Mutu pelayanan terjaga sesuai standar, termasuk penanganan cold chain.

Suatu desa telah mencapai target UCI apabila ≥80% atau lebih bayi di desa tersebut mendapatkan

imunisasi lengkap yang terdiri dari 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 3 dosis polio, 3 dosis hepatitis B 1 dosis

campak sebelum berumur 1 tahun. Cakupan campak sebagai indikator UC1 untuk mengetahui apakah

suatu wilayah telah mencapai UCI, cukup melihat cakupan Campak, karena campak diberikan akhir.

Page 20: File Ibu Bidan

D. Target Cakupan Imunisasi

Menetapkan target cakupan ada1ah menetapkan berapa besar cakupan imunisasi yang dicapai

pada tahun yang direncanakan. Penetapan target cakupan berdasarkan tingkat peneapaian di masing-

masing wilayah kerja maksimal 100%.

Cakupan imunisasi dasar di Puskesmas Pasar Ikan adalah sebagai berikut :

Page 21: File Ibu Bidan

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI BAYIMENURUT KECAMATAN

PUSKESMAS KABAWETAN KEPAHIANG

TAHUN 2008

No. PUSKESMAS DESAJUMLAH

BAYI

IMUNISASIDO(%)

BCG DPT 1+HB1 DPT3+HB3 POLIO 3 CAMPAK HEPATITIS B3JUMLA

H% JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Kabawetan Tangsi Baru 34 23 13 11 28 49Pematang Donok 14 3 14 5 7 4

Tangsi Duren 21 27 11 15 11 21Air Sempiang 22 10 4 3 8 16Barat Weta 14 18 5 4 22 19

Babakan Bogor 16 6 8 5 8 13

121 87 45 43 84 122% BAYI DIIMUNISASI LENGKAP

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI BAYIMENURUT KECAMATAN

PUSKESMAS KABAWETAN KEPAHIANGTAHUN 2009

No. PUSKESMAS DESAJUMLAH

BAYI

IMUNISASIDO (%)

BCG DPT 1+HB1 DPT3+HB3 POLIO 3 CAMPAKJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Kabawetan Tangsi Baru 34 32 94,11 32 94,1 33 97 31 91.10 30 88,20Pematang Donok 13 17 130,00 12 92,30 14 107 17 130 11 84,60

Tangsi Duren 18 18 100 18 100 15 83,30 13 72,20 17 94,40Air Sempiang 13 14 107 16 123 15 115 15 115 12 92,30Barat Weta 17 17 100 17 100 17 100 16 94,10 19 111

Babakan Bogor 14 13 92,80 15 107 14 100 15 107 12 85,70Sido makmur 8 8 87,50 8 100 6 75 6 75 9 112

117 119 101,7 118 100,8 114 97,4 114 97,4 110 9,4% BAYI DIIMUNISASI lengkap

Page 22: File Ibu Bidan

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI BAYIMENURUT KECAMATAN

PUSKESMAS KABAWETAN KEPAHIANGTAHUN 2010

No. PUSKESMAS DESAJUMLAH

BAYI

IMUNISASIDO (%)

BCG DPT 1+HB1 DPT3+HB3 POLIO 3 CAMPAKJUMLAH % JUMLAH % JUMLA

H% JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Kabawetan Tangsi Baru 35 20 57,1 14 40 12 54,6 29 82,8 50 142,8Pematang Donok 16 5 31,2 15 93,75 7 29,2 9 60 5 31,2

Tangsi Duren 22 25 113,6 12 54,6 18 81,8 13 60 22 100Air Sempiang 24 12 50 7 29,2 9 60 10 58,8 18 81,8Barat Weta 16 16 100 8 50 11 68,76 24 150 20 57,1

Babakan Bogor 17 8 47,0 10 60 13 60 10 60 15 93,75Sido makmur 15 8 53,3 9 60 12 54,6 9 60 12 54,6

145 94 64,8 75 51,7 82 56,5 104 71,7 242 166,8% BAYI DIIMUNISASI lengkap

Page 23: File Ibu Bidan

A. Program kessachatan ibu dan anak serta keluarga berencana

1. Tugas dan Fungsi Bidan Pcngelola KIA dan KB

a) Tugas Pokok

• Memberikan pelayanan kebidanan dan neonatus di puskesmas

• Mcngclola program KIA di wilayah kerja

b) Fungsi

• Memberikan pelayanan keschatan kepada masyarakat, mcnangani persalinan, pelayanan keluarga

berencana dan pcngayoman media kontrasepsi di puskesmas.

• Mcnggerakan dan membina peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan, yang sesuai dengan

pcrmasalahan kesehatan sctempat.

• Membina dan Memberikan bimbingan tcknis kepada bida desa :

Mcngumpulkan dan mcnganalisa data informasi mcngcnai basil kerja bidan di desa

Mcngidcntifikasi dan mcmbantu mcmccahkan masalah yang di hadapi bidan di desa

Melakukan kunjungan supervisi kc tcmpat kerja bidan di desa

Melakukan suvcrvisi kclompbk melalui pcrtcmuan rutin

Memberikan latihan ditempat kerja

• Membina kerjasama lintas program, lintas scktoral, dan lembaga swadaya masyarakat.

• Melakukan rujukan medis maupun rujukan kesehatan dalam kcadaan darurat ke fasilitas kesehatan

lainnya.

• Mendeteksi secara dalam adanya cfck samping dan komplikasi pcmakaian kontrascpsi serta adanya

penyakit penyakit lain dan bcrusaha mengatasi sesuai dengan kemampuan.

2. Standar Pelayanan Minimal Kesehatan

1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan. Bayi

a) Kunjungan lbu Hamil

K1: Kontak pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan.

K4 : Kunjungan ibu hamil kc 4/Iebih dan sudah mendapatkan imunisasi TT lcngkap FE minimal 90 tablet

dan melakukan kunjungan pada trisemester 3 minimal 2 x.

b) Kunjungan Neonatus

Cakupan kunjungan pelayanan neonatus pada awal minggu pertama kelahiran bayi (KNI), Demikian juga,

cakupan kunjungan pelayanan neonatus setelah minggu pertama kelahiran bayi (KN2)

c) Penjaringan Bumil Resti yang dirujuk

Page 24: File Ibu Bidan

Ibu hamil yang beresiko tinggi (bumil resti) sepezrti : usia dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun, riwayat

persalinan operasi keguguran, dan Penyakit menahun, perlu penangan cepat dan tepat. KaIau perlu dilakukan

tindakan rujukan segera kepada fasilitas pelayanan yang lcbih memadai.

d) Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan yang berkopetensi, seperti : dokter, bidan, paramedis terlatih, wajib melakukan pertologan

persalinan (safe labour) agar resiko pcnyulit selama persalinan bisa dikurangi dan scgera ditindak lanjuti.

e) Bayi Baru Lahir dengan BBLR Yang Ditangani/rujuk

Alat manajemcn program KIA untuk mcmantau cakupan pelayanan KIA di suatu wilayah kerja

sccara tcrus mcncrus agar dapat dilakukan tindak lanjut yang ccpat dan tcpat terhadap wilayah kerja yang

cakupan pelayanan KIAnya masih rcndah adalah pamantauan wilayah setempat kesehatan ibu dan anak.

Pcnyajian PW S KIA juga dapat dipakai scbagai alat motivasi dan komunikasi kepada sektor terkait,

khususnya aparat setempat yang bcrperan dalam pendataan dan pcnggcrakan sasaran agar mcndapatkan

pelayanan KIA maupun dalam mcmbantu mcmccahkan masalah non teknis rujukan kasus resiko tinggi.

Dengan dcmikian diharapkan cakupan pelayanan dapat mcnjangkau scluruh sasaran di suatu wilayah

kerja sehingga kasus resiko tinggi/komplikasi kebidanan dapat ditemukan sedini mungkin untuk dapat

mcmpcroleh penanganan yang memadai.

Program KIA/KB di Puskesmas Pasar Ikan dilaksanakan oleh bidan-bidan baik yang bcrtanggung

jawab di puskesmas induk maupun puskesmas pembantu sebagai perpanjangan tangan dari kegiatan

puskesmas.

Adapun sasaran program KIA/KB adalah :

a. Bumil : 133

b. Bulin : 113

c. Bayi : 103

Hasi1 kegiatan program KIA/KB tahun 2011 pada Puskesmas Kabawetan adalah :

a. Cakupan kegiatan PWS KIA

• Pencapaian K1 : 57 orang

Pencapaian K4 : 27 orang

• Pencapaian Persalinan oleh Nakes : 30 orang

• Pencapaian KN-1 : 29 orang

• Pencapaian KN-2 : 29 orang

• Pencapaian KN-3 : 29 orang

Page 25: File Ibu Bidan

• Pencapaian KF-1 : 30 orang

• Pencapaian KF-2 : 30 orang

• Pencapaian KF-3 : 30 orang

• Deteksi Bumil Resti : 27 orang

• Dctcksi Bumil oleh Nakes : 27 orang

• Pencapaian Komplikasi Obstetri : 1 orang

• Pencapaian Komplikasi Neonatal : 0 orang

Page 26: File Ibu Bidan

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K1, K4), PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN DAN IBU NIFASKABUPATEN KEPAHIANG

(TAHUN 2008 )

NO PUSKESMAS DESAIBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS

JUMLAH K1 % K4 % JUMLAHDITOLONG

NAKES% JUMLAH

MENDAPAT YAN.NIFAS

%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11KABAWETAN Tangsi Baru

Pematang DonokTangsi DurenAir SempiangBarat WetanBabakan Bogor

26

820182218

26

820182218

76,4

42,1100105,8122,2120

20

414151816

100

22,27012010089,9

18

310121614

18

310121614

78,2

37,5 62,58010093.3

18

310121614

18

310121614

78,2

37,5 62,58010093.3

28,5

JUMLAH ( KAB/KOTA)

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K1, K4), PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN DAN IBU NIFASKABUPATEN KEPAHIANG

(TAHUN 2009 )

NO PUSKESMAS DESAIBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS

JUMLAH K1 % K4 % JUMLAHDITOLONG

NAKES% JUMLAH

MENDAPAT YAN.NIFAS

%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14KABAWETAN Tangsi Baru

Pematang DonokTangsi DurenAir SempiangBarat WetanBabakan BogorSido Makmur

3814191418169

3613252621166

94.7%92.8%131%185%116%100%68.6%

3910232327167

102.60 %

71.40 %

121 %164 %150 %100 %77.80

%

3614181417158

4115191413117

113.80 %

107.10 %

105.60 %

100 %76.50 %73.30 %87.50 %

3614181417158

4115191413117

113.89 %

107.10 %

105.60 %

100 %76.50

%73.40

%87.50

%

JUMLAH ( KAB/KOTA)

Page 27: File Ibu Bidan

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K1, K4), PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN DAN IBU NIFASKABUPATEN KEPAHIANG

(TAHUN 2010 )

NO PUSKESMAS DESAIBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS

JUMLAH K1 % K4 % JUMLAHDITOLONG

NAKES% JUMLAH

MENDAPAT YAN.NIFAS

%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11KABAWETAN Tangsi Baru

PematangDonokTangsi DurenAir SempiangBarat WetanBabakan BogorSido Makmur

27

7142727183

27

7142727183

67,7

5063,6158,8128,5105,833,3

27

723161471

67,5

50104,594,166,640,111,1

22

15122321122

22

15122321122

57,8

115,357,1143,71002525

22

15122321122

22

1512232112

2

57,8

115,357,1143,71002525

JUMLAH ( KAB/KOTA)

2. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah dan Usia Sekolah

a. deteksi dini tumbuh kembang anak balita ( 1-5 Thn ) dan pra sekolah oleh tenaga kesehatan 2x pertahun

b. pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat di suatu wilayah kerja sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan atau tenaga

terlatih

c. pelayanan kesehatan remaja

3. Pelayanan Keluarga Berencana

Page 28: File Ibu Bidan

PELAYANAN KB BARU MENURUT DESAPUSKESMAS KABAWETAN KEPAHIANG

TAHUN 2008

NO DESA

JUMLAH PESERTA KB BARU % PESERTA KB BARU

MKJP NON MKJPMKJP + NON MKJP

MKJP NON MKJP

IUD MOP MOWIMP

LANTSUNTIK

PILKONDOM

OBAT VAGINA

LAINNYA

IUD MOP MOWIMP LANT

SUNTIK PIL KONDOMOBAT VAGINA

LAINNYA

MKJP + NonMKJP

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Tangsi Baru 1 0 0 25 35 0 0 0 0 612 Pematang Donok 0 0 0 15 12 0 0 0 0 273 Tangsi Duren 0 0 0 8 24 1 0 0 0 334 Air Sempiang 0 0 0 17 16 0 0 0 0 335 Barat Wetan 0 0 0 10 17 0 0 0 0 276 Babakan Bogor 0 0 0 8 15 0 0 0 0 33

0 0 0 83 119 1 0 0 0 204

PELAYANAN KB AKTIF MENURUT DESAPUSKESMAS KABAWETAN KEPAHIANG

TAHUN 2008

NO DESA

JUMLAH PESERTA KB AKTIF % PESERTA KB AKTIF

MKJP NON MKJPMKJP + NON MKJP

MKJP NON MKJP

IUD MOP MOWIMP

LANTSUNTIK

PILKONDOM

OBAT VAGINA

LAINNYA

IUD MOP MOWIMP LANT

SUNTIK PIL KONDOMOBAT VAGINA

LAINNYA

MKJP + NonMKJP

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Tangsi Baru 0 0 0 5 120 20 5 0 0 1452 Pematang Donok 0 0 0 0 3 4 0 0 0 73 Tangsi Duren 0 0 0 25 25 0 0 0 0 504 Air Sempiang 6 1 1 12 66 23 1 0 0 1095 Barat Wetan 0 0 0 2 115 10 2 0 0 1296 Babakan Bogor 2 0 0 5 20 10 0 0 0 37

8 1 1 49 349 67 8 0 0 477

Page 29: File Ibu Bidan
Page 30: File Ibu Bidan

JUMLAH PERSERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASESPSIKABUPATEN KEPAHIANG

TAHUN 2009

NO DESA

JUMLAH PESERTA KB AKTIF % PESERTA KB AKTIFMKJP NON MKJP

MKJP + NON MKJP

MKJP NON MKJPMKJP +

NonMKJPIUD

MOP/MOW

IMP LANT

SUNTIK

PILKONDOM

OBAT VAGINA

LAINNYA

IUDMOP/MOW

IMP LANT

SUNTIK PIL KONDOMOBAT VAGINA

LAINNYA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Tangsi Baru 4 1 55 118 68 18 - - 264 1.50% 0.37% 20.8% 44.6% 25.7% 6.81% - -Pematang Donok 25 65 10 - - - 100 - - 25% 65% 10% 3.90% - -Tangsi Duren 1 4 24 100 46 - - - 175 0.57% 2.28% 13.7% 57.1% 26.2% - - -Air Sempiang 1 29 62 31 5 - - 128 - 0.70% 22.6% 48.4% 24.2% 3.9% - -Barat Wetan 1 - 47 98 25 10 - - 181 0.50% - 25.9% 54.1% 13.8% 5.52% - -Babakan Bogor 2 3 37 75 20 - - - 137 1.40

%- 27% 54.7% 14.5% - - -

Sido Makmur - - 3 25 15 5 - - 48 - - 6.25% 52% 31.2% 10.4% - -

JUMLAH (KAB/KOTA)Sumber………….. (sebutkan)

TABEL 21

JUMLAH PERSERTA KB BARU MENURUT KECAMATANKABUPATEN KEPAHIANG

TAHUN 2009

NO DESA

JUMLAH PESERTA KB AKTIF % PESERTA KB AKTIFMKJP NON MKJP

MKJP + NON MKJP

MKJP NON MKJPMKJP +

NonMKJPIUD

MOP/MOW

IMP LANT

SUNTIK

PILKONDOM

OBAT VAGINA

LAINNYA

IUDMOP/MOW

IMP LANT

SUNTIK PIL KONDOMOBAT VAGINA

LAINNYA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Tangsi Baru - - - 29 7 - - - 36 - - - 80.5% 19.4% - -Pematang Donok - - - 6 3 - - - 9 - - - 66.6% 33.3% - -Tangsi Duren - - - 12 - - - - 12 - - - 100% - - -Air Sempiang - - - 14 - - - - 14 - - - 100% - - -Barat Wetan - - - 11 1 - - - 12 - - - 91.6% 8.3% - -Babakan Bogor - - - 11 - - - - 11 - - - 100% - - -Sido Makmur - - - 7 - - - - 7 - - - 100% - - -

JUMLAH (KAB/KOTA)

JUMLAH PERSERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASESPSI

Page 31: File Ibu Bidan

KABUPATEN KEPAHIANG

TAHUN 2010

NO DESA

JUMLAH PESERTA KB AKTIF % PESERTA KB AKTIFMKJP NON MKJP

MKJP + NON MKJP

MKJP NON MKJPMKJP +

NonMKJPIUD

MOP/MOW

IMP LANT

SUNTIK

PILKONDOM

OBAT VAGINA

LAINNYA

IUDMOP/MOW

IMP LANT

SUNTIK PIL KONDOMOBAT VAGINA

LAINNYA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Tangsi Baru 4 1 55 118 68 18 - - 264 1.50% 0.37% 20.8% 44.6% 25.7% 6.81% - -Pematang Donok 25 65 10 - - - 100 - - 25% 65% 10% 3.90% - -Tangsi Duren 1 4 24 100 46 - - - 175 0.57% 2.28% 13.7% 57.1% 26.2% - - -Air Sempiang 1 29 62 31 5 - - 128 - 0.70% 22.6% 48.4% 24.2% 3.9% - -Barat Wetan 1 - 47 98 25 10 - - 181 0.50% - 25.9% 54.1% 13.8% 5.52% - -Babakan Bogor 2 3 37 75 20 - - - 137 1.40

%- 27% 54.7% 14.5% - - -

Sido Makmur - - 3 25 15 5 - - 48 - - 6.25% 52% 31.2% 10.4% - -

JUMLAH (KAB/KOTA)

JUMLAH PERSERTA KB BARU MENURUT KECAMATANKABUPATEN KEPAHIANG

TAHUN 2010

NO DESA

JUMLAH PESERTA KB AKTIF % PESERTA KB AKTIFMKJP NON MKJP

MKJP + NON MKJP

MKJP NON MKJPMKJP +

NonMKJPIUD

MOP/MOW

IMP LANT

SUNTIK

PILKONDOM

OBAT VAGINA

LAINNYA

IUDMOP/MOW

IMP LANT

SUNTIK PIL KONDOMOBAT VAGINA

LAINNYA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Tangsi Baru - - - 29 7 - - - 36 - - - 80.5% 19.4% - -Pematang Donok - - - 6 3 - - - 9 - - - 66.6% 33.3% - -Tangsi Duren - - - 12 - - - - 12 - - - 100% - - -Air Sempiang - - - 14 - - - - 14 - - - 100% - - -Barat Wetan - - - 11 1 - - - 12 - - - 91.6% 8.3% - -Babakan Bogor - - - 11 - - - - 11 - - - 100% - - -Sido Makmur - - - 7 - - - - 7 - - - 100% - - -

JUMLAH (KAB/KOTA)

Page 32: File Ibu Bidan
Page 33: File Ibu Bidan

F. ANALISIS MASALAH

Berdasarkan analisis SWOT :

S = Strength ( Kekuatan )

1. UPTD Puskesmas Pasar Ikan terdiri dari satu gedung puskesmas induk, 5 puskesmas

pembantu.

2. Memiliki dokter spesialis gigi 1 orang dan 2 dokter umum, dan mempunyai bidan induk 7

orang dan 5 orang di pustu

3. Memiliki sarana kendaraan bermotor roda dua ( 4 Unit ), roda 4 (1 Unit ) dan didukung

pelayanan kesehatan swasta lainnya: Rumah Skait Bhayangkara, Balai Pengobatan Sint

Carolus dan Rumah bersalin harapan bunda

4. Program Promosi kesehatan sudah berjalan.

W = (kelemahan)

1. Ruang pelayanan KIA/KB yang tidak nyaman untuk pasien dan petugas

2. Lingkungan sekitar puskesmas Pasar Ikan msih kurang ( sempit )

O = Oportunity (Kesempatan)

1. Masyarakat proaktif dalam kegiatan posyandu

2. Adanya program jamkesmas dan jamkeskot

3. Adanya kerja sama antara institusi pendidikan dengan puskesmas

T = Threath (hambatan)

1. Sebagian besar mata pencaharian adalah pedagang dan nelayan yang mempunyai waktu

malam hari

2. Penduduk yang tidak menetap dan berpindah-pindah

Page 34: File Ibu Bidan