FiGur - partaigerindra.or.idpartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR10.pdftahun. Selamat…, teruslah...
Transcript of FiGur - partaigerindra.or.idpartaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR10.pdftahun. Selamat…, teruslah...
Partai Gerindra pada 6 Februari 2012 genap berusia 4 tahun.
Selamat…, teruslah berjuang untuk kesejahteraan rakyat
Ruang rapat Badan Anggaran DPR RI yang bernilai Rp20,3 miliar itu menggunakan peralatan impor.
Lengkap sudah, setelah produk pertanian serba impor, kini kursi empuk pun di impor… Hebat!
patuk...!
Ekonomi kErakyatan >>13
usaha BEBEk BErBasis modal CEpak
www.partaigerindra.or.id
Ilus
tra
sI Yo
n W
PatI
Indonesia RayaG e m a
GEma utama>>04
ulanG tahun kE-4 partai GErindraPercaya Diri Menghadapi Pemilu 2014
GElora
hashim djojohadikusumoSyukuran 30 Tahun Pernikahan
FiGur >>15
tErBit 16 halaman/Edisi 10/tahun ii/FEBruari 2012
KetuA Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menegaskan bahwa perjuangan Partai Gerindra adalah untuk membangun masa depan Indonesia yang sejahtera, aman, adil, dan memberi kepastian masa depan kepada generasi penerusnya. “Itulah perjuangan Partai Gerindra dan menjadi komitmen dan tanggungjawab Partai Gerindra,” katanya.
Berpidato usai melantik dan mengukuhkan pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perempuan Indonesia Raya (PIRA), di Kantor DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu 21 Januari 2012, Prabowo Subianto mengatakan Partai Gerindra akan berjuang untuk mengubah nasib bangsa. ”Kita berjuang menyelamatkan masa depan bangsa Indonesia. Itulah tujuan Partai Gerindra,” tegasnya.
Menurut Prabowo, sejak awal Partai Gerindra sudah memberikan penilaian terhadap kondisi bangsa. Partai Gerindra adalah satusatunya partai yang sejak berdiri telah mengkritik sistem ekonomi Indonesia. ”Sistem ekonomi
Indonesia berada di jalan yang keliru. Kita sudah mengoreksi arah ekonomi Indonesia,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, Partai Gerindra ketika berdiri sudah membuat manifesto perjuangan. Setelah diolah oleh kelompok kerja dipimpin Fadli Zon, manifesto perjuangan Gerindra itu diresmikan dan dicetak pada September 2008. Pada 19 Oktober 2008, terjadi ”Black Monday” atau ”Hari Senin Kelabu”, yaitu runtuhnya bursa Wall Street, bursa Amerika Serikat di New York. Kerugian mencapai uS$ 2 triliun.
”Kita sudah mengkritik sistem liberalisme sebelum kejadian itu. ternyata sejarah membenarkan apa yang disinyalir Partai Gerindra,” ucapnya. Bahkan, saat ini, AS dan eropa sedang mengalami resesi ekonomi luar biasa. Jutaan orang kehilangan pekerjaan, ribuan perusahaan bangkrut, mata uang terancam, dan utang hampir tak mampu terbayar.
”Partai Gerindra sudah mengingatkan bangsa Indonesia. Manakala sistem ekonomi liberal terus dilaksanakan di Indonesia, ujungnya adalah rakyat In
donesia akan mengalami penderitaan,” kata mantan Danjen Kopassus ini.
Bukti itu sudah ada, yaitu data menyebutkan 35% anak balita (bawah lima tahun) di Indonesia mengalami kurang gizi. Artinya, dari tiga anak balita, satu anak mengalami kurang gizi. Bahkan, di Indonesia timur ada wilayah yang 58% anak balita mengalami kurang gizi. Di Jakarta, ibu kota negara, masih ada 26% anak balita kurang gizi.
”Percuma kita berteriak pertumbuhan ekonomi tinggi. Percuma kita berteriak ada kemajuan di sanasini. tapi, anakanak balita kita mengalami kurang gizi. Berarti ekonomi Indonesia tidak memberikan kesejahteraan untuk rakyat,” kata Prabowo.
Dengan kondisi Indonesia dan dunia saat ini, lanjut mantan Pangkostrad ini, Partai Gerindra semakin yakin dan teguh dengan pendirian dan manifesto perjuangannya. ”Kalau elite tidak mau mendengar, tidak menjadi masalah. Sebab, Partai Gerindra adalah partai gerakan massa yang dipimpin oleh kaderkader yang militan,” ujarnya. t BudI sucahYo
Gerindra BerjuanG untuk Masa depan indonesia...
Prabowo SubianTo
4Partai Gerindra
6 Februari 2008 – 6 Februari 2012
tahun
WAKtu berlalu cepat. tak terasa Partai Gerindra sudah empat tahun hadir di dunia politik Indonesia. Harapan makin membuncah, tapi perjuangan masih panjang. Jangka pendek mempersiapkan pemilu legislatif dan pemilu presiden 2014, jangka panjang mengusahakan kemakmuran rakyat dan kejayaan Indonesia.
Perjuangan Partai Gerindra menuju Indonesia Raya seperti sebuah kapal berlayar sampai ke pulau. Kita tak boleh hanyut oleh arus dan gelombang. Berbagai godaan dan jebakan mungkin terserak di manamana. tapi tujuan harus jelas agar kita tak kehilangan arah dan terombangambing di tengah lautan.
Rakyat sedang muak pada politik. Hampir setiap hari selalu ada politisi bermasalah karena korupsi atau lainnya. Stigma politik sebagai barang kotor makin menjadijadi. tapi politik tak boleh dijauhi orang baikbaik.
Belakangan ini kita dipertontonkan kebejatan baru. DPR membuat proyek dengan biaya fantastis tak masuk akal. Renovasi ruang Badan Anggaran Rp.20M, toilet Rp.2M, Kalender Rp.1,3 M, dan sejumlah proyek lain yang angkanya melewati batas kewarasan. Semua ini terjadi di tengah kemiskinan, pengangguran dan kesulitan hidup seharihari rakyat Indonesia. Gaya hidup politisi yang tak sensitif juga disorot tajam.
DPR jadi sasaran dan bulanbulanan. Padahal di eksekutif pun tak kalah banyak proyek sejenis yang berlalu tak ketahuan. Intinya, uang rakyat dihamburhamburkan tanpa perhitungan, dikorupsi seenak hati dan menjadi bancakan.
Inilah keadaan yang memotivasi lahirnya Gerindra, sebuah gerakan perubahan untuk mengembalikan kehormatan dan martabat Indonesia. Negeri kaya tapi rakyatnya miskin, harus diubah menjadi negeri kaya rakyat sejahtera.
tak mudah melawan arus pengkhianatan elit berjamaah ini. Kita butuh perubahan dari atas, revolution from above, revolusi dari atas. Sebuah revolusi untuk mengganti lapis kepemimpinan nasional yang korup menjadi lapis ke pemimpinan nasional yang kuat, punya integritas dan loyal pada citacita proklamasi. Kita ingin pemimpin yang negarawan, bukan politisi karbitan atau musiman. Kita rindu pemimpin bertanggung jawab, memberi teladan, jujur dan amanah. Semua itu hanya bisa dicapai dengan merebut kekuasaan secara konstitusional melalui pemilu.
Sebagai partai baru, kita tentu harus banyak berbenah. Konsolidasi organisasi penting. Jangan melupakan para pejuang partai yang merintis dengan keringat, tenaga dan biaya. tapi jangan pula kita menutup diri menerima pejuang baru yang terpanggil berkiprah. Solidnya organisasi menjadi kunci kekuatan Gerindra melaju mendapatkan dukungan rakyat.
Kita telah tunjukkan sikap kita: menolak gedung baru DPR, menentang studi banding yang menghabiskan biaya, mendorong APBN tepat sasaran dan efisien. Kita ingin Indonesia bersih dari korupsi. Gerindra, Insya Allah, membawa Indonesia Raya bebas korupsi!
Kini saatnya memenangkan hati dan pikiran rakyat dengan satunya kata dan perbuatan. Selanjutnya sebuah pepatah Latin mengatakan: Amat Victoria Curam, victory loves preparation, kemenangan mengharuskan persiapan! t FadlI Zon
Empat tahun partai GErindra
karikatur :Perubahan alamat
Salam Indonesia RayaMelalui surat ini, kami
selaku pengurus DPC Partai Gerindra Kudus memberitahukan bahwa terdapat perubahan alamat kantor DPC Kudus yang semula di Jl. Sosro Kartono 213 Kali Putu Kudus, sekarang pindah ke : Jl. Bhakti No.84 Burikan, Kudus-Jawa Ten-gah. Telp. 0291-56526827/ 085641005487.
Demikian surat pemberitahuan ini, atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan banyak terima kasih.
Satu Gerakan Menuju Indonesia Raya
HM. SULHADI (Ketua)Hj. HARIROTUS
SA’ADAH (Sekretaris)
Redaksi juga menerima surat pindah alamat di sejumlah DPC Partai Gerindra, dengan menyebutnya alamatnya yang baru, yaitu:
DPC GERINDRA KOTA DUMAI
Jl. Nangka No. 46A Kota Dumai, Riau
ISKAnDAR (Ketua)
DPC GERINDRA KOTA PADANG
Jl. Kapuas No.15 G.O.R H. Agus Salim, Rimbo Kaluang Padang – Sumatera Barat.
H. AfRIzAL (Ketua), EKO MUHARDI, S.SOS
(Sekretaris)
DPD GERINDRA BENGKULU
Jl. Raden Patah No. 07 Rt 009 Pagar Dewa, Bengkulu.
SUSI MARLEny BACHSIn, SE. MM (Ketua)
DPC GERINDRA KOTA SOLOK
Jl. Cengkeh No.5 Kota SolokSumatera Barat
telp. 0755325420IR. yAVIS yAnDRI
TAMSIn (Sekretaris)
DPC GERINDRA KOTA CIMAHI
Jl. Pesantren (PPtM) No. 10B Kota CimahiJawa Barat
DPC GERINDRA KOTA MALANG
Jl. Setaman No. 15 Kota MalangJawa timur
DPC GERINDRA KAB. 50 KOTA
deritanya pedagang bensin eceran. Lagilagi korbannya rakyat kecil.
HEnRy nUgROHODKI Jakarta
Teroris berkedok agama
teroristeroris berkedok agama, merusak kehidupan masyarakat Indonesia yang berdasar Pancasila. Mengatakan ajaran A sesat, ajaran B sesat, seakanakan dia adalah tuhan. Memaksakan semua orang untuk mengikuti kemauannya. Sudah jelasjelas mereka itu teroris yang merongrong Pancasila. Apa respon Partai Gerindra untuk ini? Karena SBY bersama Partai Demokratnya sudah terbukti gagal
AHMAD HAEKALDKI Jakarta
Sekarang Saatnya Jenderal...
Betul Jenderal... saya nggak sabaran lagi nih melihat dan merasakan negeri ini dipimpin oleh Jenderal. Majulah terus Jenderal...!!! Kali ini sudah giliran Jenderal tuk memimpin NKRI ini. Sekarang kan Susil(O) Bam
bang Yudhoyon(O) berikutnya PAStI PRABOW(O) SuBIANt(O) benarkan Jenderal...??? INSYA ALLAH.
AMRI SULAwESIBatam, Kepulauan Riau
Partai besar Dengan Prinsip Kerakyatan
Partai Gerindra harus mengedepankan kepentingan rakyat ketimbang kepentingan kelompok yang hanya membawa rakyat sengsara. Dengan begitu Gerindra akan menjadi partai yang besar dengan prinsip kerakyatan..
DRAJAT SOnDJAJABekasi, Jawa Barat
Selamat atas Pelantikan Pira
Selamat sukses PIRA (Perempuan Indonesia Raya). Maju terus dan semangat... memenangkan Gerindra
JAMES LUBISDKI Jakarta
Deadline artikel un-tuk Gir
Salam Indonesia Raya, Sesuai dengan hasil kepu
Pembina: Prabowo Subianto Pemimpin umum: Hashim Djojohadikusumo Pemimpin redaksi: Fadli Zon Wakil Pemimpin redaksi: M. Asrian Mirza dewan redaksi: Suhardi, Halida Hatta, Widjono Hardjanto, Ahmad Muzani, Martin Hutabarat, Amran Nasution, Kobalen, redaktur Pelaksana: Syahril Chilli redaktur: Budi Sucahyo, Helvi Moraza, Subuh Prabowo, Mustafa Kemal (Foto), Yon W Pati (Artistik) staf redaksi: Ardi Winangun, Iman Firdaus, M. Budiono, Wahyu Mahardhika sekretaris redaksi: Wendra Wizar sirkulasi dan distribusi: Juanda Nurhakim Penerbit: Badan Komunikasi Partai Gerindra alamat redaksi dan usaha: Jl. Danau Jempang B II No 13, Bendungan Hilir, Jakarta 10210 Telp. : 62-21 5785 3480 Fax. : 62-21 5785 2552 Email: [email protected] atau [email protected]
Jl. Raya tanjung Pati Km. 7 Jorong tanjung Pati, Kenagarian Koto tuo, Kecamatan Harau Kab. 50 KotaSumatera Barat
(Depan Kantor Disparpora Kab. 50 Kota)
Dari: MHD. AfDAL (Ketua)
DPC GERINDRA KOTA BUKITTINGGI
Jl. Prof. M. Yamin, SH No.10 (Pelita) BukittinggiSumatera Barat (Depan SMA 3 Bukittinggi)
Mana Data DPC-DPC Se-indonesia
Sosialisasi tidak hanya di dunia maya saja, tapi yang paling penting sosialisasi di dunia nyata Pak. Saya di sini saja kesulitan mencari kantor DPC Partai Gerindra, padahal saya berdomisili di tangerang Selatan. Bagaimana mendapatkan data DPC seIndonesia, saya, saudara, keluarga, teman, sahabat, bisa masuk dalam keluarga besar Indonesia Raya.
DIMAz ALAIRE RADITyA
Bogor, Jawa Barat
Kritis Kebijakan Yang Tidak Pancasilais
Gerindra mengkritisi setiap kebijakan atau PeRDA yang bertentangan dengan Pancasila. Cabut semua PeRDA yang bertentangan dengan Pancasila.
LEO ALExAnDER TAMBUnAn
Surabaya, Jawa Timur
Download rekaman Pidato Pak Prabowo...
Bagaimana dan dimana Video Pidato/kuliah umum dari Prabowo yang dapat kami download, agar kita dapat mempelajari statement beliau, dan dapat mengaplikasikan kepada masyarakat di pedesaan. Dimana kami bisa mendapatkan buku: “Membangun Kembali Indonesia Raya.”
yOSEp ARnOLyBandar Lampung, Lam-
pung
Kebijakan Yang Menambah Penderitaan rakyat
Kalau memang premium mau dibatasi, alangkah men
tusan rapat Badan Komunikasi di bulan Desember 2011 yang dihadiri dan disetujui oleh Pak Fadli Zon mengenai penyediaan 1 (satu) halaman untuk artikel tentang sosial media. Isi artikel adalah mengenai pentingnya menggunakan sosial media dalam mendukung aktifitas Partai Gerindra sekaligus memberikan panduan dalam menggunakan sosial media kepada anggota, pengurus serta para kader Partai Gerindra.
Agar dapat memberikan artikel yang informatif bagi seluruh pembaca gema Indonesia Raya, maka kami tim Sosial Media Partai Gerindra membutuhkan jadwal terakhir penyerahan artikel tersebut kepada redaksi Gema Indonesia Raya.
terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya
SETyOKO Koordinator Tim Sosial Media
Dpp partai gerindra
ironi DPr dan Pertaruhan Maut Siswa
Ketika para anggota DPR –yang selalu mengaku sebagai wakil rakyat— sibuk dengan kursi buatan Jerman
seharga Rp24 juta dan penggelembungan dana renovasi ruangan Banggar senilai lebih Rp20 miliar, di Sanghiang tanjung, Kabupaten Lebak, Banten, banyak siswa baik SD maupun SMP mempertaruhkan nyawa hanya untuk pergi dan pulang sekolah karena harus meniti jembatan gantung yang rusak parah di atas Sungai Ciberang. Ironis, karena Kabupaten Lebak di salah satu provinsi Banten, letaknya tak jauh dari Jakarta, pusat kekuasaan.
Inilah yang terjadi, ketika anakanak harus mempertaruhkan nyawanya hanya untuk sampai ke sekolahnya, para pejabat daerah, pejabat negara, anggota DPR dan yang lainnya sibuk menghitung berapa uang yang bisa mereka tilap ke kantongnya.
Padahal, dana untuk memperbaiki jembatan gantung atau merenovasi gedung sekolah yang hampir ambruk, mungkin hanya sepersekian persen dari uang yang mereka gunakan untuk membangun fasilitas kerja yang sebenarnya tak terlalu urgen untuk direnovasi.
Ke mana hati nurani para wakil rakyat dan pejabat negara itu?
SAyUTI HAnAfIpondok petir, Depok
02 : suara rakyatEdisi 10/tahun ii/FEBruari 2012
IlustrasI susthanto
Redaksi menerima artikel, berupa berita ataupun kolom serta foto dari anggota, pengurus pusat dan daerah serta simpatisan Partai Gerindra. Khusus untuk kalangan simpatisan diharap menyertakan identitas diri. Tulisan bisa dikirim via email ataupun pos.
deWan PImPInan Pusat PartaI GerIndra
Jl. Harsono RM No. 54 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12160
Telp: 62-21-789 2377, 780 1396 Fax : 62-21-781 9712
Email: [email protected]
kolom : 03Edisi 10/tahun ii/FEBruari 2012
amerika Serikat Tak bisa Campur Tanganamran nasutIon
Anggota Dewan Penasihat Partai Gerindra, Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra
dr. Ir. rachmat PamBudY
konflik pertanahan dan politik aGraria nasional:Strategi dan Kebijakan Lahan
untuk Kemakmuran Petani
BAGI Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya), pembangunan nasional itu sama artinya dengan pembangunan ekonomi kerak yatan, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan pemerataan hasilhasil pembangunan bagi seluruh warga bangsa dengan mengurangi ketergantungan kepada pihak asing.
Soal ketergantungan kepada asing, memang selama partai ini berdiri di tahun 2008 seakan menjadi roh partai yang membedakannya dengan partai lain di Indonesia. Soalnya roh itu sudah lama hidup dan menjadi wacana bagi tokoh utama pendiri partai yang kini menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, bersama kawankawannya, terutama Fadli Zon.
Barang siapa membaca ‘’Kembalikan Indo-nesia!’’, buku yang ditulis Prabowo Subianto di tahun 2004 (Pustaka Sinar Harapan), akan menemukan pemikiranpemikiran Prabowo tentang konsep ekonomi kerakyatan dan hubungannya dengan kemandirian dari pengaruh asing. Di situ jelas bagaimana Prabowo melihat kedaulatan Indonesia.
Bahkan dibuku itu Prabowo telah menulis bagaimana ia melihat utang Indonesia, privatisasi, penjualan BuMN, dan peran IMF – lembaga keuangan internasional yang ne
gatif dalam krisis ekonomi 1998. Kesimpulannya, Prabowo menolak sistem neoliberalisme di Indonesia. Bagi Prabowo dan kawankawannya sistem serba bebas yang kebablasan itu hanya akan menguntungkan asing, tapi merugikan bangsa dan rakyat Indonesia. tentu saja pemikiran itu jauh dari sikap asal antiasing apalagi chauvinisme yang sempit.
Apalagi belakangan terbukti sistem neoliberalisme menyebabkan ekonomi Amerika Serikat terjebak dalam krisis tahun 2007/2008, dan sekarang terulang lagi. eropa terjerat dalam krisis utang yang sangat dalam dan belum jelas bagaimana cara menyelesaikannya.
Dalam kondisi perekonomiannya yang sakit, Amerika Serikat yang pascaperang dingin seakan menjadi penguasa tunggal dunia kini terseokseok. Pemilu demokratis yang terjadi di negaranegara Arab di Afrika utara dan timur tengah – dalam apa yang disebut sebagai Arab Spring atau Musim Semi Arab ternyata berkembang ke arah yang lain, berbeda dengan apa yang diharapkannya. Dan terbukti Amerika Serikat tak bisa berbuat apaapa.
Dalam Pemilu di Mesir, Maroko, dan tunisia, kelompok Islam telah memenangkannya – sesuatu yang tentu tak disenangi Amerika Serikat. Di Mesir, Partai Kebebasan dan
Keadilan (the free-dom and Justice party) milik Ikhwanul Muslimin malah menguasai suara dalam Pemilu itu hampir 50%. Disusul Al Nour, partai Islam dari kaum Salafis yang sangat konservatif, dengan sekitar 20an persen suara. Kelompok liberal dukungan Barat terpuruk hanya dengan belasan persen suara.
Kemenangan partaipartai Islam itu tambah merepotkan Amerika Serikat karena ternyata bersamaan dengan itu di sana berkembang semangat antiIsrael. Jeffrey Goldberg, koresponden the new yorker, membuat reportase di Bloomberg 29 November lalu, bagaimana keberanian para pemuda Arab di Mesir, tunisia, Syria, dan Libya, melawan para rezim tiran yang menindas selama ini. tapi menurut Goldberg, idealisme the Arab Spring yang mencintai kebebasan – karenanya mereka berani melawan para diktator – juga disertai semangat antiIsrael.
ternyata Amerika Serikat tak melawannya. Pertemuan Ketua Komisi Hubungan
Luar Negeri Senat Amerika Serikat John Ke rry –
didampingi Duta Besar Amerika Serikat untuk Mesir, Anne W. Patterson
belum lama ini, dengan para
petinggi Ikhwanul Muslimin di Kairo me
nandai sebuah babak baru yang bersejarah dalam politik luar negeri Amerika Serikat.
Soalnya, Ikhwanul Muslimin pernah dianggap antidamai dan melawan kepentingan Amerika Serikat. Selain itu, organisasi yang lama menjadi gerakan bawah tanah di zaman Presiden Husni Mubarak punya sejarah dalam berhubungan dengan kelompok militan (lihat Overtures to Egypt’s Islamist Re-verse Longtime U.S. policy, di the new york Ti-mes, 3 Januari 2012).
Yang hendak dikatakan dalam tulisan ini bahwa nasib negara kita ditentukan oleh kehendak rakyat kita sendiri dalam sebuah sistem yang demokratis. Kalau rakyat kita memang tak setuju dengan sistem neoliberalisme yang menghisap – seperti dikampanyekan selama ini oleh Prabowo maka Amerika Serikat, Inggris, atau Perancis, tak bisa campurtangan. Buktinya: itulah yang baru saja terjadi di Mesir. t
tANAH mempunyai arti yang sangat penting dalam kehidupan manusia. tanah menjadi tempat atau ruang untuk kehidupan dengan segala kegiatannya, sebagai sumber kehidupan, juga menjadi unsur wilayah dalam kedaulatan negara. eksistensi tanah mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai social asset dan capital asset. Sebagai social asset, tanah merupakan sarana pengikat kesatuan sosial di kalangan masyarakat untuk hidup dan kehidupan. Sedangkan capital asset tanah merupakan faktor modal dalam pembangunan dan telah tumbuh sebagai benda ekonomi yang sangat penting sekaligus sebagai bahan perniagaan dan objek spekulasi.
Sebagai karunia tuhan sekaligus sumber daya alam yang strategis bagi bangsa, negara, dan rakyat, tanah dapat dijadikan sarana untuk mencapai kesejahteraan hidup bangsa Indonesia sehingga perlu campur tangan negara untuk mengaturnya. Ini sesuai dengan amanat konstitusional sebagaimana tercantum dalam Pasal 33 Ayat (3) uuD NRI tahun 1945, yang berbunyi: “Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh ne-gara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”
Indonesia mempunyai jejak historis yang panjang dalam konflik hak penguasaan atas lahan. Di masa sebelum kolonial, konflik muncul dalam berbagai bentuk seperti sengketa lahan antarsuku, antara raja dan kelompok bangsawan, atau paling fenomenal adalah
gerakan ratu adil dan Kecu (perbanditan) di pedesaan Jawa.
Pada masa kolonial modern, konflik berawal dari perubahan hukum agraria yang memungkinkan peralihan hak atas tanah. Belanda menetapkan hukum agraria (Agrari-sche wet 1870) yang memberikan hak erfacht untuk mengusahakan tanahtanah terlantar yang dikuasai negara untuk jangka waktu tertentu (75 tahun). Hak ini menjadi ruang bagi masuknya investasi swasta dalam sektor perkebunan (orderneming). Pemberian hak pada swasta ini menimbulkan konflik agraria, seperti ditunjukkan Sartono Kartodirjo dalam tulisannya “Pemberontakan Petani di Banten”.
Pascakolonial, dinamika konflik yang muncul berkaitan dengan pengambilalihan (nasionalisasi) perusahaanperusahaan swasta milik Belanda. Pada saat bersamaan ada pendudukan dan penggarapan tanahtanah itu oleh penduduk sehingga timbul konflik antara warga dan negara; munculnya peraturan perundangundangan negara yang mengatur tentang hak legal pengelolaan lahan, seperti Landreform (uuPA 1960); pengalihan hak (HGu) dari negara kepada perusahaan swasta yang selanjutnya menimbulkan konflik antara swasta dan warga; serta keberadaan dan pengakuan terhadap hakhak komunitas seperti tanah ulayat.
Pada masa Orde Baru, kebijakan agraria yang berorientasi pada pertumbuhan ekono
mi mengakibatkan terjadinya perubahan persepsi terhadap fungsi tanah sebagai sumber daya alam yang unik sifatnya. Ini didukung perubahan kebijakan pertanahan dari kebijakan yang pro rakyat menjadi pro kapital. Ini berarti pula semakin sulitnya mewujudkan keadilan sosial.
Konsekuensi dari perubahan kebijakan ini maka tanah difungsikan sebagai mekanisme akumulasi modal yang berakibat terhadap terpinggirkannya hakhak pemilik tanah, khususnya pemilik tanah pertanian. Pada masa Orde Baru, terjadi penajaman ketimpangan dalam struktur agraria dan maraknya sengketa agraria.
Agrarian Reform dan Landreform
Intensitas pembangunan yang menuntut penyediaan tanah untuk berbagai keperluan (pemukiman, industri, dan berbagai prasarana) memaksa alih fungsi lahan pertanian, terutama di daerah pinggiran. Petani penggarap semakin sulit untuk menghindarkan diri dari keterpaksaan melepaskan tanahnya karena adanya praktik perizinan yang memungkinkan alih fungsi itu berdasarkan Rencana tata Ruang Wilayah (RtRW) Daerah tingkat II.
Sebagai perbandingan, konservasi tanah
pertanian di Filipina dilakukan melalui upaya Departemen Pertanian yang disebut Integra-ted protected Area System (IPAS), yang bertujuan untuk melindungi tanah pertanian dan perubahan penggunaan yang kurang bertanggungjawab. Alih fungsi tanah pertanian hanya dapat dilakukan setelah melewati dengar pendapat yang intensif. Perubahan fungsi tanah pertanian tersebut berkisar 5% sampai 19% dari keseluruhan tanah pertanian yang ada. tanah boleh dialihfungsikan bila tidak sesuai lagi untuk usaha pertanian atau bila nilai ekonomis lebih besar jika digunakan untuk pemukiman, perdagangan, atau industri sesuai dengan keputusan DPR setempat.
Landreform memang bukan satusatunya penentu lepasnya petani dari kemiskinan. Masih banyak hambatanan lain yang menjadi barrier dari sulitnya petani meningkatkan kesejahteraannya, di antaranya hambatan pasar dan tata niaga, faktor produksi (benih, pupuk, hama, iklim, keterbatasan dana, dan teknologi) serta hambatan non teknis. Diperlukan political will dari pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini, baik dari sisi faktor produksi (terutama lahan) dan dari sisi bisnisnya, sehingga solusi untuk peningkatan kesejahteraan petani menjadi lebih holistik dan integratif. t
Wakil Ketua Umum DPN HKTI
04 : GEma utamaEdisi 10/tahun ii/FEBruari 2012
Percaya Diri Menghadapi Pemilu 2014
tAK bisa dipungkiri, selama empat tahun perjalanan Partai Gerindra telah banyak kemajuan yang signifikan diraih partai berlambang kepala burung Garuda ini. Dalam waktu yang relatif pendek, Partai Gerin dra sudah membuktikan diri sebagai sebuah partai yang patut diperhitungkan dalam kancah perpolitikan nasional. ”Dalam empat tahun ini telah banyak kemajuan yang dicapai, dan yang jelas kita semakin percaya diri,” kata Ketua umum Partai Gerindra, Prof. Dr. Suhardi.
Kepada gema Indonesia Raya (GIR), Suhardi mengungkapkan beberapa hal yang menjadi catatan Partai Gerindra dalam perjalanan selama empat tahun ini. pertama, soal kader. Kemajuan paling mencolok dari partai yang didirikan pada 6 Februari 2008 ini adalah peningkatan jumlah kader. ”Kalau awal pertama berdiri kita belum memiliki banyak kader, tapi sekarang sudah banyak kader Partai Gerindra,” katanya kepada wartawan gIR usai pelantikan dan pengukuhan Perempuan Indonesia Raya (PIRA) di Kantor DPP Partai Gerindra, Jl. R.M. Harsono, Ragunan, pada Sabtu, 21 Januari 2012.
Saat ini Partai Gerindra tak lagi kesulitan bila ingin mengumpulkan kaderkader dalam sebuah perhelatan atau acara. Suasana seperti itu jauh berbeda ketika awal partai ini berdiri. ”Ini terbukti di lapangan. Pada waktu awal Partai Gerindra berdiri, kita sulit mengumpulkan kader dalam jumlah besar. tapi sekarang sudah tidak menjadi ma
salah, kader berdatangan,” kata Suhardi.
Kedua, Partai Gerindra tak hanya memiliki kader dalam jumlah yang banyak tapi juga kaderkader yang berkarakter dan militan. Menurut Suhardi, kaderkader Partai Gerindra adalah kaderkader yang sudah sangat terlatih. Mereka memiliki disiplin yang tinggi dan militan. ”Sekarang, mereka (para kader itu) sudah otomatis, karena mereka sudah sangat terlatih. Disiplin dan militan,” katanya.
tentu, kader yang memiliki disiplin dan militan itu tidak lepas dari pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra untuk para kader. Di Lembah Hambalang, Bojong Koneng, Bogor, Jawa Barat, Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) DPP Partai Gerindra menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan kader muda Partai Gerindra. Pendidikan dan pelatihan ini wajib diikuti pengurus DPC dan Ketua PAC Partai Gerindra seluruh Indonesia.
Pendidikan dan pelatihan kader muda Partai Gerindra Angkatan I berlangsung 6 hari, dimulai pada 16 Mei 2011. Angkatan I itu diikuti sebanyak 275 peserta dari 10 DPC. Jumlah kader muda yang dikirim masingmasing DPC bervariasi. Pendidikan dan pelatihan kepada kader muda Partai Gerindra ini terus diikuti dengan angkatanangkatan selanjutnya.
Selama mengikuti pendidikan dan pelatihan, para kader muda
Partai Gerindra ini dibekali beragam materi, seperti pengetahuan tentang sejarah perjuangan Indonesia, sejarah Partai Gerindra, kepemimpinan, kewirausahaan dan koperasi, penggalangan massa dan manajeman saksi, serta kemampuan berbicara di depan umum. Para mentor terdiri dari pengurus DPP Partai Gerindra, anggota DPR Fraksi Partai Gerindra, dan trainer yang kompeten.
Ketiga, konsolidasi dan koordinasi. Menurut Suhardi, pada awal Partai Gerindra masih sulit untuk melakukan konsolidasi dan koordinasi sampai tingkat ranting. tapi, saat ini konsolidasi dan koordinasi bisa dengan mudah dilakukan sampai tingkat ranting. ”Dulu kita masih belum punya ranting, sekarang sudah punya ranting. Kepengurusan sampai tingkat ranting sudah beres. Pertemuanpertemuan juga diadakan para kader di tingkat ranting,” jelasnya.
Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Jambi, H.A.R. Sutan Adil Hendra, mengakui konsolidasi dan koordinasi sampai tingkat ranting sudah berjalan. ”Sekarang ini kita mulai menguatkan konsolidasi mesin politik partai mulai dari tingkat DPD, DPC, PAC, dan ranting. tujuannya adalah untuk lebih cepat memperkenalkan Partai Gerindra, terutama manifesto politiknya kepada masyarakat,” katanya.
Keempat, berkaitan dengan kader dan konsolidasi partai adalah program dan aksi Partai Gerindra. Partai Gerindra terus mengedepankan 8 program aksi. Ambil contoh, Revolusi Putih. Kader Gerindra di pusat dan daerah terus menggencarkan program Revolusi Putih, yaitu gerakan minum susu setiap hari bagi siswa SD hingga SMu. Juga beberapa program partai yang prorakyat, semisal ambulan untuk rakyat, dan sebagainya.
Di lembaga legislatif (DPR RI), kader Partai Gerindra juga membela kepentingan rakyat. Fraksi Partai Gerindra adalah fraksi pertama yang menolak pembangunan gedung baru DPR yang akan menelan biaya Rp1,3 triliun. Alasannya, pembangunan gedung baru itu merupakan penghamburan uang dan menghianati rakyat. Pembangunan gedung baru bukanlah sesuatu yang penting. Langkah Partai Gerindra ini kemudian diikuti fraksifraksi lainnya.
Begitu pula, Fraksi Partai Gerindra melarang anggotanya untuk studi banding ke luar negeri. Ketika sejumlah Komisi DPR melakukan studi banding menjelang akhir tahun 2011, seperti Komisi X ke Amerika Serikat dan Belanda; Komisi IV ke Amerika Serikat, Jepang, India, dan Cina, Partai Gerindra justru menolak studi banding itu dan tidak mengizinkan anggota Fraksi Gerindra ikut berangkat ke luar negeri.
Partai Gerindra menilai, studi banding adalah pemborosan anggaran dan tak sepadan dengan hasilnya. Di balik studi banding itu hanyalah pelesiran yang dibiayai oleh dana rakyat. untuk mendapatkan informasi, tidak perlu lagi studi banding. Pencarian dapat dilakukan dengan cara modern, melalui email dan internet.
Kelima, sudah ada pemimpin daerah yang berasal dari Partai Gerindra. Program dan aksi Partai Gerindra mulai membuahkan hasil. Rakyat memberi simpati pada partai ini. Sebagai bukti, sekarang ini sudah ada gubernur dan bupati yang berasal dari Partai Gerin dra. ”Sekarang sudah ada gubernur atau bupati dari Partai Gerindra yang langsung dipilih rakyat,” kata Suhardi. Drs. H. Longki Djanggola, Msi, dari Partai Gerindra terpilih sebagai Gubernur Sulawesi tengah dilan
tik pada 17 Juni 2011. Oktovianus Abraham Aturury juga dari Partai Gerindra dilantik sebagai Gubernur Papua Barat pada 17 Januari 2012.
Menurut Ketua umum Perempuan Indonesia Raya (PIRA) Sumarjati Arjoso, saat ini Partai Gerindra mendapat simpati dari rakyat. “Simpati rakyat terhadap Partai Gerindra semakin tinggi. Keyakinan kalau Prabowo Subianto maju menjadi calon presiden 2014 sangat terasa di masyarakat. Prabowo memiliki sikap tegas,” katanya. ucapan Sumarjati ini sejalan de ngan hasil sejumlah survei yang menempatkan Prabowo Subianto pada posisi pertama calon presiden untuk Pemilu 2014.
Partai Gerindra sudah lebih dulu menetapkan Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2014. “elektabilitas Prabowo Subianto sudah tinggi. Saatnya bagi Partai Gerindra untuk mengejar elektabilitas Prabowo Subianto. Ini menjadi perjuangan para kader di daerah untuk bekerja lebih keras lagi guna menaikkan elektabilitas Partai Gerindra sehingga mengimbangi elektabilitas Prabowo Subianto,” kata Abdul Wachid, Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Jawa te ngah.
Suhardi tetap optimistis bisa mencapai target itu. terlebih dukungan dari sayapsayap Partai Gerindra, seperti tunas Indonesia Raya (tIDAR), Perempuan Indonesia Raya (PIRA), Gerakan Muslim Indonesia Raya (Gemira), Kesehatan Indonesia Raya (Kesira), Gerakan Masyarakat Sanathana Dharma Nusantara (Gema Sadhana), Satuan Relawan Indonesia Raya (Satria), Kristen Indonesia Raya (KIRA), Gerakan Rakyat Dukung Prabowo (Gardu Prabowo). “Dari kemajuan Partai Gerindra, tentu saja, kita lebih percaya diri. Kita bisa menang pada Pemilu 2014,” harap Suhardi. t
Dalam usia empat tahun, sudah banyak kemajuan yang dicapai Partai Gerindra. Partai Gerindra semakin percaya diri untuk memenangkan Pemilu 2014.
oleh BudI sucahYo
ulanG tahun ke-4 PartaI GerIndra
Foto mustaFa kemal
Jose Rizal Soepriyatno Abdul Wachid H.A.R. Sutan Adil Hendra
: 05Edisi 10/tahun ii/FEBruari 2012
Momentum Menggerakkan Mesin Partai
uLANG tahun ke4 Partai Gerindra pada 6 Februari 2012 menjadi momentum bagi para Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk memperkuat komitmen bekerja keras menghadapi Pemilu 2014. Komitmen meraih kemenangan Partai Gerindra itu disampaikan beberapa ketua DPD kepada gema Indonesia Raya (GIR). Berikut ungkapan beberapa Ketua DPD Partai Gerindra.
Jose rizal, ketua dPd Partai Gerindra Provinsi dI Jogjakarta
Selama empat tahun ini kita selalu melakukan kegiatan dan menjalankan program yang mudah direspons masyarakat. Yaitu, program yang betulbetul menunjukkan bahwa Partai Gerindra adalah partai yang prorakyat. Secara langsung kita menunjukkan dengan aksiaksi kita di masyarakat. Misalnya, melakukan pembinaan kepada para petani atau pelaku usaha ekonomi rakyat.
Dengan program dan kegiatan serta aksi nyata di masyarakat itu, kita berharap mudahmudahan Partai Gerindra semakin dekat dengan rakyat. Sebab, partai kita adalah partai yang merakyat, partai yang berasal dari rakyat, dan partai yang membela kepentingan rakyat. Itulah inti Partai Gerindra. Kita di Provinsi DI Jogjakarta sudah menunjukkan bahwa Partai Gerindra memang prorakyat.
Selama 4 tahun Partai Gerindra sudah banyak kemajuan yang dicapai, khususnya seca
ra kelembagaan dan manajemen. Kita melihat Partai Gerindra semakin lama semakin baik. Dari sisi kelembagaan dan manajemen, partai ini lebih baik dari sebelumnya. tentunya, ke depan, kelembagaan dan manajemen harus lebih ditingkatkan. Lebih utama adalah soal organisasi dan kaderisasi. Ini harus diutamakan sampai 2014. Kita berharap kaderkader Partai Gerindra adalah kader yang militan.
Pencalonan Prabowo Subianto sebagai Presiden sudah harga mati dan tidak bisa ditawar lagi. Maka, sebagai prajurit di daerah, kita harus berjuang sekuat tenaga untuk bisa mewujudkan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI tahun 2014. Pada 2 Januari 2012, kami sudah mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Sementara untuk legislatif, kami menargetkan satu fraksi setiap kabupaten/kota, termasuk provinsi, dan untuk anggota DPR minimal ada dua wakil dari Jogjakarta. Itu target kita.
soepriyatno, ketua dPd Partai Gerindra Provinsi Jawa timur
Dengan ulang tahun ke4 ini, saya kira Partai Gerindra sudah menginjak dewasa. Sebagai partai, Gerindra sudah tertata dengan baik. Kaderisasi juga berjalan dengan baik. Begitu pula di daerah. Sebagai Ketua DPD, saya juga merangkul tokohtokoh masyarakat di Jawa timur, terutama tokohtokoh Nahdlatul ulama (Nu), juga dari GP Anshor,
Muslimat, dan Fathayat. Saya berbicara dengan banyak kiai dan mereka memberi dukungan dan restu untuk Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2014.
Kita punya target, Partai Gerindra Jawa timur harus memperoleh 16 kursi di DPR RI. untuk itu, kita mengorganisasikan DPC, PAC, dan ranting agar pada 2014 Partai Gerindra siap bersaing. Kita memberikan semangat dan motivasi untuk mencapai kemenangan. Lebih penting lagi, kita akan terus melakukan perbaikanperbaikan dalam rangka kaderisasi. Kader kita harus siap berjuang untuk kemenangan Partai Gerindra dan membela kepentingan rakyat.
Saya berharap, ke depan, Partai Gerindra lebih besar. Kalau pada waktu awalawal kita memang belum siap, tapi untuk 2014, saya kira kita siap untuk menang. Karena itu, kita sudah membenahi infrastruktur partai. Selain itu, kita sudah banyak melaksanakan berbagai macam program, kegiatan, dan aksi yang pro rakyat.
abdul Wachid, ketua dPd Partai Gerindra Provinsi Jawa tengah
ulang tahun ke4 Partai Gerindra menjadi momentum untuk meraih kemenangan pada Pemilu 2014. Kalau kita hitung Pemilu 2014 tinggal 1000 hari lagi. Ini waktu yang tidak panjang. Kunci untuk meraih kemenangan
adalah dengan menggerakkan mesin partai, mulai dari tingkat desa, ranting, hingga anak ranting. Ini harus kita kuasai. Selanjutnya kita harus membuat partai solid.
Sekarang kita sudah lakukan dengan menggerakkan mesin partai, juga sayapsayap partai. Alhamdulillah, untuk Jawa tengah, kepengurusan sampai tingkat ranting sudah terbentuk. untuk ranting, sudah 80%, dan selesai pada Mei ini. untuk sayap partai, kita sudah memiliki perwakilan dari tujuh sayap partai Gerindra. Kita juga mulai membidik pemilih pemula, yaitu anakanak muda berusia 17 tahun. KtAnisasi juga sudah dilakukan awal 2012 ini. Kita berikan wewenang DPC untuk mengeluarkan KtA.
target DPD Partai Gerindra Jawa tengah adalah kita harus mendapatkan 180 anggota dewan dari 180 daerah pemilihan (dapil). Pada pemilu lalu kita mendapat 65 anggota dewan tingkat kabupaten/kota. Pemilu 2014 ditargetkan dua kali lipat. Kalau bisa tercapai, maka tingkat provinsi akan ada 1618 anggota dewan dari Partai Gerindra. Saat ini baru 9 anggota dewan dari Gerindra di tingkat provinsi. untuk DPR RI, kita menargetkan 15 anggota dewan. Saat ini baru empat anggota DPR dari Gerindra Jawa tengah.
h.a.r. sutan adil hendra, ketua dPd Partai Gerindra Provinsi Jambi
Dengan usia Partai Gerindra yang semakin bertambah, kita juga semakin percaya diri dan yakin bahwa Partai Gerindra dapat memenuhi keinginan masyarakat yang mendambakan adanya perubahan. Karena itu, kita sedang mengonsolidasikan mesin partai. Kita mulai perkuat mesin partai, mulai dari tingkat DPD, DPC, PAC, hingga ranting. Dengan mesin partai itu, kita memperkenalkan Partai Gerindra, terutama manifesto politiknya, kepada masyarakat.
Saat ini masyarakat memang sudah merindukan perubahan agar bisa menjalankan kehidupan dengan lebih bermartabat. Mereka merasakan tidak mendapatkan perubahan itu dari partai lain, melainkan dari Partai Gerindra. Kita optimistis rakyat akan memberikan suaranya kepada Partai Gerindra. Kita pun sudah menginstruksikan di semua lini agar menempatkan kepentingan rakyat di atas segalagalanya.
Dalam upaya itu, kita menganggap berbagai kendala dan rintangan sebagai sesuatu hal yang wajar. Kita hadapi segala cobaan, baik dari internal maupun eksternal. Karena kita percaya dan yakin dengan ketegasan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. Pencalonan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI pada 2014 adalah harga mati bagi kita.
Sedangkan target DPD Provinsi Jambi adalah meloloskan dua wakil di DPR RI. Sedangkan di tingkat provinsi, kita menargetkan bisa menempatkan 12 wakil Partai Gerindra. untuk tingkat kabupaten/kota, para ketua DPC sudah berkomitmen minimal mendapatkan 6 kursi di setiap kabupaten/kota. Dengan meraih banyak kursi di lembaga legislatif, kekuatan kita semakin bertambah. t
Foto-Foto mustaFa kemal
Foto
We
nd
ra
WIZ
ar
06 : indonEsiaEdisi 10/tahun ii/FEBruari 2012
Pimpinan Pusat Perempuan Indonesia Raya (PIRA) pada 21 Januari 2012 dikukuhkan oleh Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Praboowo Subianto. Apa dan bagaimana garis perjuangan PIRA?
oleh m. BudIono
ACARA pengukuhan Pimpinan Pusat (PP) Perempuan Indonesia Raya (PIRA) di kantor DPP Partai Gerindra, Jl. Harsono RM, Pasar Minggu, Jakarta, pada Sabtu (21/1) berlangsung meriah. Suasana di seputar lokasi upacara yang semula lengang sontak ramai. Halaman kantor DPP yang cukup luas tak mampu menampung berbagai jenis mobil pribadi miliki pengungjung, sehingga meluber ke bahu jalan umum yang menyebabkan lalu lintas sedikit tersendat.
Sementara pagar pembatas yang ada di depan kantor DPP tampak dihiasi puluhan bendera dan spanduk. Di teras belakang ruang pertemuan – yang letaknya di bagian belakang kantor DPP – dipajang berbagai produk yang dihasilkan oleh pengurus PIRA. Dan, di dalam ruang pertemuan telah berkumpul segenap pengurus PIRA, mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota, serta tamu undangan lainnya.
tapi berapa lama kemudian, Ketua Dewan Pembina beserta pengurus DPP Partai Gerindra dan rombongan memasuki tempat upara. Acara diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan mengheningkan cipta dan menyanyikan Mars Gerindra.
Acara kemudian dilanjutkan
dengan pembacaan surat keputusan (SK) DPP Gerindra tentang Susunan Pengurus PP PIRA Gerindra. Pengurus yang dilantik hari itu berjumlah 72 orang. Lalu, diteruskan pengucapan sumpah dan janji dipimpin Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan acara diakhiri persembahan tarian Wira Pertiwi oleh beberapa penari.
anak Kurang Gizi
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam pidatonya menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran pengurus PIRA. Karena dengan menjadi pengurus, kata Prabowo, berarti telah siap berkorban, baik waktu, pikiran, maupun finansial dalam perjuangan di jalan politik.
Nasib bangsa Indonesia, menurut Prabowo, berada di tangan rakyat Indonesia sendiri. tidak ada satu bangsa pun yang akan menolong bangsa lain, apalagi bila bangsa mereka sendiri sedang membutuhkan pertolongan. Karena itu, kata Prabowo, kehadiran dan keterlibatan pengurus PIRA di dalamnya haruslah memiliki tujuan memperbaiki kondisi seluruh rakyat Indonesia.
Calon Presiden dari Partai Gerindra ini juga mengharapkan kaum perempuan mengambil peran yang
lebih besar, karena keberadaan perempuan memang sangat penting. “Dari rahimnya keluar putraputra Indonesia, sehingga jika perempuan Indonesia sampai kekurangan gizi maka generasi yang lahir dari rahimnya akan ikut kekurangan gizi,” tandas Prabowo.
Masalah gizi penting untuk menjadi perhatian, karena 30% anak Indonesia mengalami kekurangan gizi. Artinya, satu dari tiga orang anak Indonesia mengalami kekurangan gizi. Khusus di Nusa
Prabowo: Perbaiki Gizi Kaum ibu dan anak
penGukuhan pp pira
tenggara Barat (NtB) angkanya lebih besar, mencapai 58% anakanak di provinsi tersebut kekura ngan gizi. Sedangkan di Jakarta anak kekurangan gizi mencapai 26%.
“PIRA harus berjuang agar tidak ada lagi kasus kekurangan gizi, baik pada ibu maupun anakanak. Kalau tidak mau berjuang, niscaya negara
Indonesia ini akan menjadi bancaan bagi negaranegara lain,” kata Prabowo mengingatkan.
Sebelumnya, Ketua umum PP PIRA, Dr. Sumarjati Arjoso dalam sambutannya menjelaskan bahwa PIRA memiliki manifesto untuk memperbaiki ekonomi. “Manifesto ini ditetapkan dengan harapan perempuan Indonesia tertarik bergabung dengan PIRA, yang akhirnya akan mendukung Gerindra,” katanya.
Strategi ini, menurut Sumarjati,
penting dalam upaya mencapai tujuan, yaitu pemenangan Gerindra dan mengantarkan Prabowo Subianto menjadi Presiden pada Pemilu 2014. Dan, pelantikan PP PIRA ini diharapkan bisa memberikan motivasi, dorongan, dan meningkatkan kecintaan kepada seluruh anggota dan pengurus PIRA di seluruh In
donesia, bukan hanya dipusat. Perlu diketahui, jauh acara pe
ngukuhan ini, PIRA telah melakukan berbagai kegiatan sosial. Mulai dari, pembagian susu gratis di sejumlah Sekolah Dasar (SD) di Jakarta, kemudian PIRA Peduli Kebersihan, hingga PIRA Peduli Kesehatan. Sehari sebelum pengukuhan (20/1), pengurus PP PIRA melakukan temu wicara dengan pengurus DPP Gerindra, dengan tema: Perempuan Indonesia Penggerak Ketahanan Pangan. t
Rapat pleno PP PIRA
: 07Edisi 10/tahun ii/FEBruari 2012
Tampilan anyar website Partai GerindraKALAu Anda pengunjung setia website Partai Gerindra (www.partaigerindra.or.id) pasti Anda akan pangling pada tampilan situs resmi partai berlambang Kepala Burung Garuda ini. Ya, sejak Januari 2012, website resmi Partai Gerindra ini memang tampil baru. tak hanya tampilan fotofoto di laman beranda yang bergerak dinamis (slide slow), tapi juga konten yang ada di dalamnya.
Dalam konten “terbaru dari Partai Gerindra” misalnya, ada tayangan video streaming yang berisi iklaniklan partai, termasuk kegiatan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Ada juga beberapa kegiatan partai yang bisa dilihat pada konten “pictures” dan ”Perjuangan Partai Gerindra”. Pembaca juga bisa melihat media publikasi Partai Gerindra gema Indonesia Raya dalam versi online (dalam bentuk PDF). Sementara beberapa konten, seperti “Merchandise Partai Gerindra” sedang dalam tahap perbaikan.
Menurut penggagas dan koordinator pengelola web-site, M. Asrian Mirza, Partai Gerindra sudah lama meluncurkan website resmi partai. “Website ini sudah ada
sejak berdirinya partai 2008 dan dikelola oleh Bidang Humas dan Media Massa DPP Partai Gerindra. tapi saat ini di bawah koordinasi Badan Komunikasi Partai Gerindra,” papar Asrian yang juga Ketua DPP Partai Gerindra bidang Humas dan Media Massa dan juga sekretaris Badan Komunikasi Partai. “Dulu saja dengan tampilan sederhana, website ini ditahbiskan sebagai website partai terbaik oleh sebuah koran terkemuka di Indonesia,” sambungnya.
Bagi Gerindra sendiri, internet (baca: website resmi) bukan sekedar membina hubungan baik (relationship) antara partai dengan anggotanya, tetapi juga hubungan baik antara wakil rakyat yang duduk di parlemen dengan pemilih (konstituen)nya, termasuk dengan masyarakat umum yang ingin mengetahui segala kegiatan partai.
“Semua sejalan dengan sasaran public relation partai yang umumnya membangun dan menciptakan hubungan yang langgeng dengan semua pihak” tandas Asrian sembari mengabarkan bahwa “tamu” yang berkunjung ke website Gerindra ini sekitar 2.000 hit per hari. t aGt
ANAK-ANAK dari Kampung Beting, Jakarta utara, itu terampil menyanyikan lagulagu rohani dengan wajah ceria di hadapan undangan dan petinggi Partai Gerindra dalam acara Natal Bersama Partai Gerindra di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta, pertengahan Januari lalu. Padahal, anakanak yang kebanyakan pendatang itu tak mengenal pendidikan, karena hidup tanpa dokumen resmi. Mereka juga terbiasa dengan kehidupan keras ibukota. Kampung Beting pun sering diberi stigma “Kampung Penjual Bayi,” karena banyak ibuibu hamil yang tak sanggup membayar biaya persali nan, lalu menjual bayi mereka, meski masih berada dalam kandu ngan.
Namun berkat ketulusan Ibu Ani Hashim Djojohadikusumo,
anakanak itu memiliki kesempatan untuk tampil di hadapan para undangan, yang samasama merayakan Natal dengan tema “Kasih Karunia Allah telah Nyata”. Anakanak binaan istri dari pendiri Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo itu pun dinamakan “AnakAnak Binaan Mandiri Komunitas Kampung Beting”.
Suasana Natal yang berlang sung meriah meski di musim hujan itu, dihadiri oleh simpatisan partai bersama keluarga dan handai taulan. Pendeta Nus Reimas mengajak seluruh jemaat Partai Gerindra agar menjalani hidup dengan penuh kejujuran dan menjadikan Gerindra partai yang berbeda.
Kegiatan Natal Bersama seluruh warga Partai Gerindra itu memang
terasa berbeda. Sebab, salah satu penyelenggaranya adalah KIRA (Kristen Indonesia Raya), sayap partai, para pemeluk Kristen yang hanya ada di Gerindra. Menurut Ketua Dewan Pembina KIRA Ha shim Djojohadikusomo, sayap partai yang menaungi penganut Kristen hanya Gerindra, yang juga punya sayap untuk Hindhu dan Budha. Hal ini menunjukkan bahwa Gerindra memang ingin berbeda, bukan untuk mengkotakkotakan simpatisan berdasarkan agama dan keyakinan. Dan KIRA sudah empat kali menyelenggarakan Natal Bersama. Mengapa demikian? “Karena Gerindra partai nasionalis dan pancasilais. tidak mudah saat ini menyatakan sebagai partai pancasilais,” kata Hashim dalamnya.
Namun justru dalam situasi saat ini, di mana banyak partai tidak memiliki ideologi yang jelas, justru dibutuhkan partai yang benarbenar mengusung ideologi Pancasila. Ketika masyarakat sudah melupakan bahkan meninggalkan Pancasila, Gerindra dengan penuh kesadaran kembali merekatkan dan memperkuat nilainilai Pancasila.
Sebab, akibat dari ditinggalkannya nilainilai dan semangat Pancasila itu, justru banyak kasus yang mencuat yang belum diselesaikan oleh pemerintah. Hashim mencatat beberapa contoh, seperti penutupan Gereja Yasmin oleh Pemkot Bogor, Jawa Barat. Padahal, hukum jelas berpihak kepada jemaat agar diperbolehkan untuk beribadah di sana. “Ini penegakkan hukum belum dijalankan,” tegasnya. Padahal, ketika dilantik dulu, pemerintah sudah membuat janji akan mengedepankan penegakkan hukum.
Karena itu, Hashim pun mengajak kader dan simpatisan Gerindra untuk mencari pemimpin yang benarbenar mau menegakkan hukum. “Kalau Prabowo nanti jadi presiden maka akan perintahkan Kapolri dan Jaksa Agung agar tidak ada lagi penutupan gereja. Begitu juga dengan tempat ibadah lain. Prabowo akan perintahkan agar tidak boleh ada penutupan masjid atau vihara,” ujarnya.
Sebab bagaimanapun, menutup tempat ibadah tanpa alasan yang jelas merupakan pelanggaran hak asasi manusia. Hak orang untuk beri
badah dan menemui tuhan mereka menjadi dipersulit. Itulah sebabnya, Gerindra tidak akan menoleransi setiap aksi penutupan rumah ibadah.
Kasus lain yang mencuat akibat ditinggalkannya nilainilai Pancasila adalah maraknya kasus korupsi. Kasus yang melilit mantan Bendahara umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, misalnya, masih terus saja menjadi bahan pembicaraan dan kasusnya pun memang masih berlangsung.
Kemudian tidak ketinggalan pula dari pihak DPR. Setelah mereka gagal membangun gedung baru, kini mereka akan merenovasi toilet dan ruang sidang Badan Anggaran. “Jadi perjuangan Gerindra belum selesai, meski kita sudah berhasil menggagalkan pembangunan gedung baru DPR,” tambahnya. Dulu, Gerindra partai yang kesepian saat memperjuangkan pembatalan rencana pembangunan gedung baru. Namun, sekarang justru semua partai ikut langkah Gerindra, yakni menolaknya.
Begitu juga kunjungan ke luar negeri, Gerindra sampai sekarang konsisten menolaknya. Sebab, terkadang negara yang dikunjungi tidak relevan dengan kepentingan anggota DPR. Seperti ketika Badan Kehormatan DPR mengunjungi Yunani beberapa waktu silam. Padahal, kata Hashim, Yunani adalah negara yang keuangannya kini, menurut data Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF), lebih buruk dari Indonesia. t
Jemaat Kristen yang ada di Partai Gerindra harus berani tampil beda. Sebagai partai nasionalis dan pancasilais, Gerindra siap melindungi kaum minoritas.
oleh Iman FIrdaus
Natal warga Gerindra
08 : indonEsiaEdisi 10/tahun ii/FEBruari 2012
Fraksi Partai Gerindra di DPR menilai ruang rapat Badan Anggaran (Banggar) DPR RI tidak sepantasnya dibuat mewah dan megah. Siapa yang harus bertanggungjawab?
oleh Iman FIrdaus
Saling Tuding ruang banGGarBeLuM berlalu dari ingatan masyarakat mengenai rencana DPR membangun gedung baru senilai lebih dari Rp1 triliun, diamdiam kini sudah hampir rampung dibangun ruang Badan Anggaran (Banggar) baru senilai Rp20 miliar. Renovasi berjalan mulus hingga selesai, sebab dilaksanakan pada reses, Desember lalu. Masalahnya baru gonjangganjing setelah diketahui bahwa biaya yang digelontorkan untuk renovasi itu sungguh fantastis, mencengangkan, dan sangat wah. Biaya untuk me ngadaan kursi saja mencapai Rp4 miliar, lalu biaya karpet Rp1,3 miliar, lampu senilai Rp250 juta. Belum lagi biaya untuk televisi layar lebar, dan aksesori lainnya.
Maka, tidak heran bila banyak kalangan mempersoalkan biaya renovasi ini yang telah mengoyak rasa keadilan masyarakat itu. Rasa ketidakadilan ini bukan hanya dirasakan oleh masyarakat umum di luar sana yang masih tinggal di gubuk reyot atau sedang belajar di ruang kelas yang rongsok, sewaktuwaktu bisa mengancam jiwa guru dan murid, namun juga (mungkin) menimbulkan kecemburuan untuk anggota badan kelengkapan DPR lainnya yang menempati ruang rapat tak semewah ruang rapat Banggar.
“Statusnya (Banggarred) adalah alat kelengkapan dewan, ada standarnya. Ini diskriminasi,” tutur Ketua BAKN (Badan Akuntabilitas dan Keuangan Negara) yang juga Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani. Menurut anggota Komisi I DPR RI yang ruang rapatnya berseberangan dengan ruang rapat Banggar ini, perlengkapan ruang rapat Banggar terlalu istimewa. Apalagi dilengkapi perlengkapan tata suara dan cahaya yang terlalu canggih untuk keperluan rapat kerja. “Kalau kursi dan mikrofon, ada standarnya. Banggar ingin lebih istimewa dengan ruangan lebih dari itu, menurut saya, tidak fair dibandingkan ruangan lainnya,” tutur Muzani.
Padahal, dalam kondisi masyarakat yang masih belum sejahtera seperti kondisi para petani kita yang sedang menghadapi harga pupuk melambung tinggi, karena dipermainkan spekulan – apalagi Harga eceran tertinggi (Het) pupuk telah dinaikkan dari Rp1.600 menjadi Rp1.800 per kilogram. Ironisnya, kenaikan harga pupuk itu diputuskan oleh pemerintah dan Badan Anggaran di ruang yang nyaman, ruangan yang mendapat fasilitas super mewah dengan lampu dan kursi impor. Sementara nun jauh di sana petani sedang meradang karena kesulitan menjual produk pertaniannya karena kalah bersaing dengan produk pertanian impor.
Karena itu, Gerindra bukan hanya memprotes tapi juga mengingatkan Ketua DPR yang juga Ketua BuRt Marzuki Alie untuk tidak lepas tanggungjawab, apalagi melempar tanggungjawab ke Sekretatsi Jenderal DPR. “Marzuki tidak bisa lepas tangan dan me ngalihkan tanggung jawab, karena meneken. Bahwa dia lupa atau terselip mungkin, tapi tetap saja Pak Marzuki sebagai Ketua BuRt harus bertanggungjawab,” ujar Muzani.
Sebab, setiap proyek di DPR direncanakan BuRt. Sebagai ketua BuRt, Marzuki tentu punya peran penting dalam proyekproyek di DPR tersebut. “Setahu saya tidak ada satu proyek pun di kompleks DPR, termasuk perumahan DPR di Kalibata, yang tidak mendapat persetujuan BuRt. Semua kebutuhan, baik modal rutin atau barang, di DPR harus lewat BuRt,” lanjutnya.
Marzuki Alie sebelumnya mengaku tak tahumenahu menyangkut renovasi ruang Banggar DPR. Ia menyatakan kaget dan langsung mengancam untuk memecat Sekjen DPR dengan mengeluarkan surat peringatan keras. “Saya kecolongan. Saya sudah minta Ibu Sekjen untuk melaporkan, tapi tidak dila
kukan,” tutur Marzuki.tapi benarkah Ketua BuRt dan Banggar
tidak tahu? Sekjen DPR Nining Indra Saleh justru menuding pesanan renovasi ruang Banggar berasal dari Ketua Banggar Melchias Markus Mekeng. Bahkan, ada rapat yang dilakukan oleh Banggar dan BuRt soal rencana renovasi.
Wakil Ketua DPR Pramono Anung dengan tegas mengatakan, renovasi tidak bisa dilakukan tanpa persetujuan BuRt dan Banggar. Pramono menduga ada permainan oknum Banggar dan BuRt dalam proyek ini. Sebab, proyek sebesar Rp20 miliar tak bisa dijalankan langsung oleh Setjen DPR tanpa lebih dulu disepakati di Banggar dan BuRt. “Saya mencurigai tidak mungkin proyek ini
dijalankan tanpa ada kesepakatan di BuRt. Namanya kesekjenan hanya operator. Mungkin ada tangantangan yang harus dicari,” kata politisi dari PDI Perjuangan ini.
Apa yang disampaikan Pramono cukup masuk akal, sebab semua proyek di DPR memang harus melalui alat kelengkapan, ya kni BuRt dan Banggar. Sekjen hanya menjalankan saja. Bahkan, menurut Wakil Ketua BuRt Pius Lustrilanang (dari Fraksi Partai Gerindra), keputusan BuRt adalah keputusan berjenjang dan diketahui seluruh anggota dewan. “Saya ingin mengatakan bahwa proses penyusunan dan penetapan anggaran DPR dilakukan berjenjang, mulai dari BuRt bersama Setjen, Badan Anggaran bersama pemerintah, dan terakhir disahkan dalam rapat paripurna yang disetujui semua anggota DPR,” katanya. Dalam rapat internal partai Gerindra Pius mengaku, tidak menerima sepeserpun uang dari proyek ini.
Nah, untuk menepis kesimpangsiuran, maka aparatur penegak hukumlah yang harus bertindak. tidak mungkin proyek ada, kalau tidak ada yang mengusulkan. t
Badan Kehormatan (BK) DPR RI akhirnya bertindak dengan memanggil semua pihak yang terlibat dalam proyek renovasi ruang rapat Banggar. Setelah memanggil Sekjen DPR Nining Indra Saleh, juga minta keterangan tiga kontraktor, yakni Pt Gubah Laras (kontraktor perencana), Pt Jagat Semesta (kontraktor pengawas), dan Pt Pembangunan Perumahan (kontraktor pelaksana), BK kemudian memerintahkan Sekjen untuk mengganti seluruh peralatan mewah yang ada di ruang Banggar, yakni kursi buatan Jerman seharga Rp24 juta per buah, karpet asal Amerika Serikat senilai Rp1, 3 miliar, serta tV layar lebar dan lampu – yang juga produk luar negeri dengan produk dalam negeri.
“Peralatan mewahnya harus diganti oleh produksi dalam negeri dengan kualita bagus,“ ujar Ketua BK Muhammad Prakosa. Sementara, mekanisme penggantian akan dibicarakan kemudian. Namun, kata Prakosa, dengan mengganti seluruh peralatan mewah maka akan terjadi penghematan yang lumayan besar.
Kemudian BK juga meralat keputusan BuRt yang menyatakan, ruang Banggar yang baru akan menjadi acuan ruang lain. “Seluruh keputusan Banggar dan BuRt dalam soal renovasi ruang Banggar harus dikoreksi,” ungkap Prakosa, lebih lanjut, “Namun, BK tidak akan menjatuhkan sanksi kepada anggota dewan yang sudah mengusulkan renovasi tersebut.” t
Peralatan mewah ruang Banggar harus diganti
Foto IstImeWa
Edisi 10/tahun ii/FEBruari 2012WaWanCara : 09
Pira, untuk Pemberdayaan Perempuan indonesia
dr. sumarjati arjoso
DR. SuMARJAtI Arjoso, SKM, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Perempuan Indonesia Raya (PIRA) adalah pribadi yang sudah banyak bergelut dengan bermacam kehidupan. Ia pernah menjadi dokter dan penyuluh kesehatan, sehingga membuatnya mengenal dan terbiasa dengan kehidupan bersahaja masyarakat bawah. Dan sebagai anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra periode 20092014, Sumarjati menjadi bagian elit politik yang ikut menentukan arah langkah bangsa Indonesia.
Di Komisi XI DPR RI yang membidangi Keuangan, Perencanaan Pembangunan Nasional, Perbankan, Lembaga Keuangan Bukan Bank Sumarjati dikenal sebagai anggota yang cukup keras dan vokal. terutama untuk menyuarakan keseimbangan anggaran negara dan persoalan penggunaan kekayaan negara.
Lantas, seperti apakah pemikirannya seputar PIRA? Apakah yang akan dilakukannya untuk mendukung pemenangan Partai Gerindra pada Pemilu 2014 nanti? Kepada M. Budiono, wartawan gema Indonesia Raya (GIR), usai pelantikan PP PIRA, Sabtu (21/1) di Kantor PP PIRA, Jl. Harsono RM, Ragunan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sumarjati Arjoso memberi jawaban terhadap berbagai pertanyaan tersebut.
bagaimana perjalanan Perempuan indo-nesia raya (Pira) dari lahirnya hingga sekarang?
PIRA lahir pada Oktober 2008 dengan tujuan mengumpulkan potensi perempuan untuk mendukung dan memenangkan Partai Gerindra pada Pemilu 2009. Namun, karena baru lahir, kegiatan PIRA belum bisa meluas, seperti diharapkan dan belum berjalan secara nasional. Saat itu, kita melihat pada pemili
han legislatif perolehan kita memang kecil. tapi, saat pemilihan Presiden sesungguhnya raihan suara Bu Mega banyak didukung oleh suara Prabowo, dan itu membuat suara Megapro jadi lebih besar dari Jusuf Kalla. Ini harus diakui, salah satunya karena banyak perempuan yang mendukung.
Sejak itu kita terus berkembang. Kini PIRA sudah ada di 25 provinsi, dan dalam waktu dekat, kita ingin PIRA terus berkembang sehingga ada di 33 provinsi. Selain dari 25 provinsi, sesungguhnya PIRA sudah ada di tingkat kabupaten dan kotanya, meski ditingkat provinsinya belum. Jadi, untuk sementara kita menerbitkan surat keputusan bagi PIRA kabupatenkota, padahal seharusnya SK itu diterbitkan PIRA Provinsi.
apa saja yang telah diperbuat oleh Pira?PIRA sudah melakukan berbagai kegia
tan, seperti advokasi dan koperasi, itu dilakukan dalam rangka pemberdayaan perempuan. Dan, juga mendekatkan serta menarik simpati perempuan. Juga agar kaum perempuan sadar bahwa mereka bisa berdaya dan bisa menentukan. Perempuan juga bisa berpolitik, de ngan begitu mereka diharapkan akan memilih Gerindra.
Seperti apa tantangan dan peluang Pira-ke depan?
Sebenarnya banyak tantangan dan hambatan, namun ada juga peluang yang bisa diraih PIRA. tantangannya seperti diketahui, belum semua perempuan Indonesia itu berdaya, kebanyakan pendidikannya rendah, masih perlu disadarkan dan dicerdaskan. Inilah tugas PIRA untuk kaum perempuan Indonesia. tetapi, harus diakui pula bahwa pendidikan politik di Indonesia memang rendah. Buk
tinya di banyak Pilkada, orang yang terpilih belum tentu yang terbagus. Jadi, kita juga harus melakukan pendidikan bagi masyarakat, supaya mereka yang masih buta politik, buta wirausaha, bisa segera dientaskan. Itu tantangan besar bagi PIRA.
Strategi apa yang dilakukan Pira untuk mendekatkan diri dengan masyarakat
Pertama, PIRA harus ada dan berdiri di seluruh daerah. Pengurus PIRA haruslah orangorang yang berkualitas, yang bisa menegakkan kehidupan berbangsa, dan mengerti permasalahan daerah. Bisa mendekatkan diri ke masyarakat, tidak boleh sombong, dan tidak boleh merasa lebih tinggi. Serta mengerti bagaimana cara merangkul masyarakat. Kalau perlu kita kasih permodalan, kita bantu untuk pemberdayaan mereka.
Contoh, PIRA di Kabupaten Pati, Jawa tengah, dikasih modal Rp30 juta dan kini sudah berkembang menjadi Rp50 juta. Artinya, upayaupaya seperti ini harus dikembangkan. Kalau semua orang di PIRA mau mengembangkan, bukan mustahil, simpati ke PIRA pasti akan semakin bagus. ujungujungnya ke Gerindra juga akan semakin bagus. Kalau ke Gerindra bagus, mereka pasti akan mencari tahu manifesto perjuangan Gerindra, termasuk mencari tahu soal ekonomi kerakyatan, dan semua itu baru bisa dicapai kalau kita mau berusaha.
bagaimana kesiapan Pira menghadapi Pemilu 2014
Kami sedang berusaha agar seluruh pengurus PIRA adalah orang yang aktif, cerdas, berpendidikan dan mengerti apa itu partai, dan apa itu politik. Kita juga melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk
memberikan pendidikan politik, walaupun kita sudah memiliki kaderkader yang cerdas, serta mengerti tentang politik.
untuk mencapai target 30% perempuan di parlemen, harus ada 30% perempuan yang menjadi caleg nomor satu. Sementara yang terjadi selama ini, perempuan memang diberi kesempatan 30% di pengurus partai dan anggota DPR. Kenyataannya, menurut data, perempuan yang nomor satu baru 18,8% dan di Gerindra sudah 28,9%. Jadi yang penting adalah nomor satunya. Selama ini yang 30% baru jumlah kaum perempuannya, bukan nomor satunya. Ke depan, perempuan yang jadi nomor satu minimal harus 30%. Kita siap menyediakan 30% perempuan yang memiliki modal, otak, lingkungan sosial, juga uang.
berapa besar kontribusi Pira yang akan diberikan bagi pemenangan Gerindra
Minimal 30%, sesuai jumlah perempuan yang dibutuhkan. tapi kalau bisa 40% sampai 50%. Kita berharap paling sedikit ketentuan 30% di parlemen bisa dicapai.
Pesan apa yang ingin ibu sampaikan ke-pada seluruh anggota Pira?
Marilah melakukan instrospeksi, apa saja kekurangan yang masih ada pada diri kita. Dulu sudah jadi caleg tapi tidak terpilih, itu kenapa? Kalau sudah intropeksi diri, kemudian apa yang harus ditingkatkan. Kemampuan bicara, pergaulan sosial, kemampuan mencerdaskan orang lain, itu harus dimiliki oleh anggota PIRA. Lalu terjunlah ke tengah masyarakat, untuk turut mencerdaskan kehidupan masyarakat, tujuannya agar bisa menang pada pileg dan akhirnya juga memenangkan pilpres. t
Foto mustaFa kemal
10 : GEma daErah
dPd GerIndra nusa tenGGara Barat
kota PaYakumBuh, sumatera Barat
nusa tenGGara tImur
Pelantikan Pengurus DPD Partai Gerindra nTT
Sosialisi Empat Pilar Dengan TiDar
Gerindra bantu Kegiatan Keagamaan
Foto
do
k. d
Pd
Ge
rIn
dr
a P
ar
taI
Ge
rIn
dr
a n
ttFo
to d
ok
. d
Pd
Ge
rIn
dr
a n
us
a t
en
GG
ar
a B
ar
atFo
to d
ok
. dP
c G
er
Ind
ra
ko
ta PaYa
ku
mB
uh
Edisi 10/tahun ii/FEBruari 2012
KePeDuLIAN Partai Gerindra terhadap masyarakat, tidak memandang suku, ras dan agama. Semua kelompok, apalagi yang membutuhkan bantuan, bisa saja mendapat pertolongan dari Gerindra. Seperti yang ditunjukkan DPC Gerindra Kota Payakumbuh, Sumatera Barat.
Selama satu minggu, pada awal Januari lalu, DPC Partai Gerindra Kota Payakumbuh menyalurkan bantuan berupa kambing dan juga dalam bentuk uang untuk kegiatan keagamaan di beberapa tempat ibadah di daerah itu.
Bantuan satu ekor kambing diberikan untuk acara khataman Al Quran di Mushalla AnNur Kelurahan Bunian, Kecamatan Payakumbuh utara, dan masjid Ijtihad Kelurahan Padang Sikabu, Kecamatan Latina. Sedangkan bantuan uang diberikan kepada Masjid AlFalah Pakan Selasa, Kecamatan Payakumbuh timur.
Ketua DPC Partai Gerindra Kota Payakumbuh, H. Nusyirwan menjelaskan, bantu
an yang diberikan itu bukan bagian dari kegiatan kampanye partai. “Ini kegiatan dalam rangka sosialisasi kepengurusan DPC Partai Gerindra Kota Payakumbuh yang baru kepada masyarakat,” jelas Nusyirwan.
Menurut Nusyirwan, kepengurusan DPC Gerindra yang saat ini dipimpinnya bertekad memberikan yang terbaik pada masyarakat Payakumbuh. Dengan kegiatan tersebut, ia berharap akan ada masukan dan informasi dari masyarakat, yang bermanfaat untuk memperbaiki Kota Payakumbuh.
Di mata masyarakat umum, kegiatan ini dinilai positif. Dt. Jamulie Sakato, salah seorang tokoh masyarakat Kelurahan Padang Sikabu Kecamatan Latina, misalnya, menilai kegiatan DPC Partai Gerindra ini patut diapresiasi.
“Partai politik tidak saja fokus pada dunia politik, tapi juga berperan nyata untuk kepentingan masyarakat, seperti dilakukan Gerindra,” ujar Jamulie. t
PeMIMPIN adalah orang pilihan yang memiliki berbagai kelebihan. Antara lain memiliki integritas dan moralitas yang tinggi, jujur dan konsisten. Pemimpin berintegritas adalah pemimpin yang telah selesai dengan dirinya, telah selesai dengan semua kepentingan sempit. Ia mampu menyatukan perkataan dan perbuatan demi sebesarbesarnya kepenti ngan hajat hidup orang banyak. tak kalah penting, ia tahu batas, tahu kapan harus turun dari tahtanya.
Harus diakui cukup lama bangsa ini membutuhkan ketauladanan. Buktinya, mencari pemimpin yang rela berkorban dan ikhlas memperjuangkan kepentingan rakyat, seperti mencari jarum di antara jerami. Beruntung, kesulitan itu sedikit tersibak. Di tengah luasnya sawah dan tebalnya jerami kini muncul sosok yang di nantinanti oleh masyarakat. Dan itu ada pada sosok Prabowo Subianto, Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra.
Pernyataan itu disampaikan Ketua DPD Partai Gerindra Nusa tenggara Barat (NtB), Dr. KH. Lalu Abdul Muhyi Abidin, MA,
menjawab pertanyaan peserta sosialisasi 4 Pilar berbangsa dan bernegara. Para antara lain mempertanyakan, kredibilitas para pemimpin bangsa dan negara.
Sosialisasi 4 Pilar berbangsa itu dilaksanakan atas kerjasama antara anggota MPR RI dengan tunas Indonesia Raya (tIDAR) NtB di Gedung Juang 45 Lombok, beberapa waktu lalu. Selain Lalu Abdul Muhyi, juga hadir dan menjadi pembacara dalam kegiatan sosialisasi 4 Pilar itu adalah Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Lombok timur, Drs. tGH. Zainul Mukhlis.
Menurut Lalu Abdul Muhyi, sosialisasi 4 Pilar dilakukan untuk mengembalikan ingatan anak bangsa terhadap isi yang terkandung dalam pilar kebangasaan, yaitu: Pancasila, uuD NRI tahun 1945, NKRI dan Bhineka tunggal Ika. “Karena dalam konteks kekinian 4 Pilar membutuhkan terjemahan yang dinamis, kontekstual dan menghadirkan jawaban terhadap masalahmasalah yang muncul,” kata Lalu Abdul Muhyi. t
KetuA Dewan pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto, melantik Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Nusa tenggara timur (Ntt) periode 20112015. Prosesi pelantikan berlangsung di Aula el tari Kupang, Sabtu (7/1). Hadir dalam acara tersebut, Gubernur Ntt Frans Lebu Raya, anggota DPR RI fraksi Partai Gerindra dan pengurus DPP Gerindra.
Dalam sambutannya, Prabowo mengatakan, Gerindra adalah partai yang anti korupsi, kolusi, dan nepotisme. Karena itu, ia meminta kepada siapa saja agar segera melapor kepada pimpinan Partai Gerindra setempat jika ada kader partai yang terlibat KKN.
Bangsa Indonesia, menurut Prabowo, mengalami keterpurukan karena adanya kebohongan dan praktik manipulatif dalam penyampaian data dan informasi. Kenyataan itu makin memprihatinkan lantaran maraknya dekadensi moral, yang membuat bangsa Indonesia menuju keterpurukan.
Karena itu, Prabowo mengharapkan, seluruh komponen bangsa harus membuka mata dan telinga, hati dan pikiran untuk mencermati situasi saat ini. Jangan sampai terperosok lagi ke dalam kebohongan yang lain.
Selain melantik pengurus DPD Ntt, kehadiran Prabowo ke Kupang juga untuk mengikuti acara Natal bersama dan pelantikan Badan Pengurus Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Ntt. t
: 11
kaBuPaten GoWa, sulaWesI selatan
dPc GerIndra PurBalInGGa
Membangun Struktur Partai Hingga ke Desa
Target Lima Kursi DPrD
Foto
do
k. d
Pc
Ge
rIn
dr
a P
ur
Ba
lIn
GG
a
Edisi 10/tahun ii/FEBruari 2012
PeRSIAPAN menuju kemenangan Partai Gerindra pada Pemilu 2014 terasa makin dekat. Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, misalnya, tengah merampungkan pembentukan struktur hingga di tingkat desa. Dengan cara merekrut kader potensial yang memiliki pengaruh di desanya, serta sanggup membesar kan partai.
Dengan cara itu, DPC Partai Gerindra Kabupaten Gowa berharap bisa mendapatkan kader sebanyak 16.800 orang, dari 168 desa di 18 kecamatan, atau 100 orang per desa. target merekrut kader 100 orang per desa, menurut Ketua DPC Gerindra Gowa, Darmawangsyah Muin, harus bisa dicapai oleh pengurus inti. Caranya, terus bergerak di tingkat desa dan kecamatan, dan melakukan sosialisasi program partai secara intensif di masyarakat.
“Kami berharap, setiap kader turut melakukan sosialisasi program partai, agar masyarakat lebih mengenal Gerindra dengan baik,” kata Darmawangsyah menambahkan.
Selain melanjutkan pembentukan struktur partai hingga ditingkat desa, menurut Darmawangsyah, pihaknya juga melakukan penyaringan bakal calon legislatif. Dengan cara itu diharapkan bakal calon legislatif yang didukung Gerindra akan turut melakukan sosialisasi dan menyiapkan diri dengan baik di daerah pemilihannya masingmasing.
“Bakal calon legislatif akan diberi pelatihan dan pembekalan strategi pemenangan pemilu,” kata Darmawangsyah lagi. t
DALAM rangka melaksanakan koordinasi antarpengurus, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Purbalingga melaksanakan Rapat Kerja Cabang (Rakercab). Kegiatan ini berlangsung di rumah makan Balai Apoeng Purbalingga, Rabu (30/11). Hadir dalam kesempatan Ketua DPD Partai Gerindra Jawa tengah H. Abdul Wachid, pengurus DPC Gerindra Kabupaten Purbalingga, serta pengurus PAC Partai Gerindra seKabupaten Purbalingga.
Menurut Ketua DPC Partai Gerindra Purbalingga Imam Purseto, Rakercab membahas langkahlangkah yang akan diambil selama persiapan menjelang Pemilu 2014. Ini penting,
karena Gerindra ingin mengusung dan memenangkan Ketua Dewan Pembina Prabowo Subianto sebagi Presiden.
Selain itu, kata Imam Purseto, pihaknya juga menargetkan lima kursi DPRD Kabupaten Purbalingga pada Pemilu 2014 nanti. Keinginan ini merupakan harapan besar, karena pada pemilu lalu, tidak ada satu pun caleg Gerindra yang bisa duduk di DPRD.
“target itu tidak mudah, tapi bisa dicapai. Karena itu kami mencoba mempersiapkannya sedini mungkin, agar apa yang menjadi keinginan kami bisa menjadi kenyataan”, kata Imam Purseto menambahkan. t
PP tunas IndonesIa raYa
Turnamen Sepak bola Piala Garuda iV
Foto-Foto dok. tIdar
diraih oleh Iqmal dari uNI Bandung, yang berhasil mencetak 9 (sembilan) gol selama kompetisi berlangsung. Sementara gelar pemain terbaik diberikan kepada Renaldi dari tim SSB urakan.
Kepala Bidang Olahraga PP tIDAR Harwendro Adityo berharap, pembinaan atlet sepak bola, seperti turnamen Piala Garuda, akan terus berjalan. Pemerintah dan PSSI sebagai induk olahraga sepakbola juga harus lebih peduli terhadap pembinaan atlet sepakbola usia dini.
“Para pemain, apalagi atlet usia dini ja ngan sampai menjadi korban politisasi petinggi PSSI. Kerjasama antara tIDAR dan SSB urakan hendaknya dapat terus berlanjut. Dengan harapan turnamen ini bisa makin besar dan jadi agenda nasional, tidak hanya terbatas se Jabodetabek atau Pulau Jawa saja”, kata Harwendro menambahkan.
turnamen sepakbola Piala Garuda merupakan salah satu agenda tahunan tIDAR dan Sekolah Sepak Bola urakan. Kompetisi ini diselenggarakan sebagai sarana pembinaan bagi atlet sepakbola berbakat di bawah usia 15 tahun. Sebagai penyelenggara turnamen Piala Garuda, tIDAR percaya sepakbola Indonesia bisa dibina sedini mungkin. Karena masa depan sepakbola Indonesia berawal dari pembinaan yang kokoh dan berkelanjutan. t
uNtuK keempat kalinya, dalam empat tahun berdirinya tunas Indonesia Raya (tIDAR), organisasi sayap partai Gerindra, itu bekerjasama dengan Sekolah Sepak Bola (SSB) urakan menyelenggarakan turnamen Sepakbola memperebutkan Piala Garuda IV. Kali ini, kompetisi diikuti oleh 32 tim sepakbola terbaik sePulau Jawa, dan diselenggarakan di GOR Ciracas, Jakarta timur, sejak 20 Desember 2011 hingga 5 Januari 2012.
Setelah melakoni pertandingan yang berat, tropi Piala Garuda IV diraih tim Sekolah Sepak Bola (SSB) Bina taruna. Di final mereka mengalahkan SSB urakan dengan skor akhir 21 yang menduduki runner up. Sedang juara ketiga diboyong Villa 2000, setelah mengalahkan JFA dengan skor akhir 40.
Dalam turnemen ini juga dipilih tim terbaik diberikan kepada Gemilang Blitar. Lalu, top scorer
12 : Ekonomi kErakyatanEdisi 10/tahun ii/FEBruari 2012
Pedagang pasar loak Kebayoran Lama sudah beberapa kali digusur. tapi terus tumbuh karena pelanggan tak berkurang. Pedagang loak memang unik.
oleh Iman FIrdaus
LAMPu-LAMPu bekas itu diservis kembali dengan cara membuka bagian dalamnya. Kabel yang putus disambungi, dan lampu pun kembali menyala. Bermodalkan alat solder, Wartana, pedagang lampu bekas di bawah jembatan layang (flyover) Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, itu berhasil menjual lampulampu yang sudah mati. Harganya tentu saja jauh lebih murah dari lampu yang dijual di toko. untuk menarik minat pelanggan, Wartana menulis pengumuman di atas lapaknya: Menerima servis lampu, dan jual beli. Ya, lampu yang dijualnya berasal dari barang rongsokan.
tak jauh dari lapak Wartana terdapat pedagang kaset, handpho-ne (HP) bekas, dan alas kaki bekas. Kaset wayang kulit dengan dalang Ki Narto Sabdo (yang sudah lama meninggal), kaset utha Likumahuwa, hingga guyonan khas Surabaya dapat dijumpai di sana. Padahal saat ini, pemutar kasetnya pun sudah jarang dipakai orang. tapi, menurut pedagang kaset Jhony, tetap saja ada orang yang membeli. “Mereka kolektor atau orang yang iseng ingin mendengar kaset lama,“ katanya.
Begitu juga dengan sepatu dan tas bekas. Rupanya, meski sudah menjadi rongsokan tetap saja ada peminatnya. untuk sepatu bekas, biasanya para pegawai bangunan yang butuh alas kaki saat bekerja. Sedangkan untuk tas dan perhiasan
lain, biasanya masyarakat dari kelas bawah yang tidak mampu membeli yang baru di toko. tidak heran bila di pasar ini tak jarang dijumpai para pengamen yang sedang memilih tas, gelang, kalung hingga jam tangan bekas. Dengan harga Rp5.000 hingga Rp20.000 mereka sudah bisa membawa pulang barangbarang bekas, namun layak pakai.
telepon genggam rongsokan pun masih laku dijual. Di pasar loak ini ditemui pedagang yang menjual HP rongsokan, bahkan hingga baterai dan layarnya sudah terlepas. untuk HP yang sudah mati, para pedagang biasanya membongkar dan mengambil bagianbagian yang masih bisa digunakan, seperti baterainya, atau bodynya saja. Berapa harga baterai HP bekas? “Abang mau bayar berapa?” tanya sang pedagang. Saat disebut angka Rp3.000 dia pun setuju.
Sepintas, tidak akan ada yang berminat pada HP rongsokan. tapi jangan salah, justru HP rongsokan tidak kekurangan pelanggan. Jamal, lelaki yang sedang kursus memperbaiki HP sengaja datang ke pasar loak ini untuk memborong beberapa HP bekas. “Kan tidak mungkin untuk praktik saya beli yang baru,“ kilahnya. Begitu juga dengan Oni triono, bahkan sampai bertanya kepada komunitas jual beli online, Kaskus, tempat pasar loak penjual HP bekas. “un
tuk praktik,“ tulisnya.Pasar loak Kebayoran Lama ter
bagi dalam beberapa kawasan. untuk kawasan di bawah jalan layang lebih banyak menjual barang bekas campuran, mulai dari HP, barang elektronik, buku, hingga kaset dan barang antik. Di seberang jalan layang, tepatnya di tepi rel kereta ditemui para pedagang sepatu, sandal, pakaian, helm, kipas angin dan blender. Khusus untuk pakaian, di sana pun terdapat khusus tukang jahit yang akan memermak bila pakaian yang kita beli terlalu besar atau terlalu kecil.
Di sebelah rel kereta, tepatnya di jalur yang menuju kearah pasar Kebayoran Lama berjejer penjual celana dan jaket bekas. uniknya, semua celana dijual dengan harga seragam, yakni Rp20.000. Ini adalah celana impor dengan model dan gaya yang tidak ketinggalan zaman. Begitu pula dengan jaket dan baju hangat, dipajang dengan cara digantung.
Sedangkan bagi penggemar sepeda, ada dua lokasi yakni di dekat jembatan layang dan satu lagi di sisi rel kereta. Khusus yang berada di tepi rel, sepeda bisa dirakit sendiri dan di situ juga dijual aksesoris terbaru. Setiap hari Sabtu dan Minggu, pasar ini selalu dipadati pengunjung, meski dalam suasana berdesakan dan semrawut. Pada hari libur nasional pun mereka tetap menggelar dagangannya, kecua
li Lebaran karena banyak pedagang yang pulang kampung.
Keberadaan pedang pasar loak di Kebayoran Lama boleh dibilang salah satu bentuk perjalanan masyarakat Jakarta dalam mencari sesuap nasi. Mulanya, mereka berjualan di taman Puring, Jl Gandaria, Jakarta Selatan, namun bukan yang berada di dalam kios. tapi, mereka ini menyewa tempat atau lahan di tengah taman seluas 5400 meter, dan lokasi ini termasuk kawasan hijau ibukota.
Pada pertengahan 1997, ketika terjadi krisis moneter, Walikota Jakarta Selatan sengaja menyediakan sejumlah tenda sementara di sana bagi warga terkena PHK untuk berjualan. Izin berdagang di sana hanya sementara dan dibatasi. Pedagang hanya boleh berjualan di setiap hari Sabtu dan Minggu, sehingga disebut Pasar tunggu (SabtuMinggu).
Namun, akhir 1998, seluruh taman yang tadinya masih hijau royoroyo menghilang. Karena, sekitar 400 kios telah menutupi areal taman tersebut. Dengan alasan itu, pada Sabtu 8 Januari 1999,
gang yang menempati kioskios di Pasar taman Puring tak termasuk yang digusur.
Nah, pedagang yang berada di bawah jembatan layang sebenarnya datang kemudian, karena tidak tertampung di tepi rel. tapi sekarang yang berada di bawah jembatan layang itu paling ramai, karena lokasinya lebih mudah dijangkau dan ada tempat parkir motor.
Namun karena jembatan layang, lagilagi bukan kawasan untuk berdagang, maka para pedagang pun sempat digusur beberapa kali. terakhir pada 2010 silam, Pemda Jakarta Selatan menggusur setidak nya 75 pedang loak di sana. Alasan Pemda, karena di sana akan dijadikan ruang terbuka hijau. untuk beberapa hari para pedagang memang menyingkir, dan kolong jembatan pun tampak lengang. Namun lara ngan itu ibaratnya hangathangat tahi ayam, sebab beberapa hari kemudian para pedagang kembali menggelar dagangannya di lokasi itu.
Agaknya sulit untuk menggusur para pedagang ini, soalnya ada kaitan emosional yang kuat antara pedagang dan pembeli. Para pedagang
Yang bekas, Yang Diburu
Pemda Jakarta Selatan melakukan pembongkaran paksa. Ratusan pedagang di taman Puring harus menempati lokasi baru yang telah disediakan, yang tak lain di tepi rel kereta api, dekat stasiun kereta api Kebayoran Lama. Sementara peda
bisa mengirimkan pesan singkat atau menelepon kepada pelanggan yang isinya, antara lain: agar memberi kabar bila menemukan barang yang sedang diburu. Kalau sudah begini, pengunjung pun akan kembali mendatangi lokasi itu. t
: 13Edisi 10/tahun ii/FEBruari 2012
ekonomi kerakyatan sudah bisa terbangun hanya dengan modal yang relatif kecil. Salah satunya beternak bebek, seperti yang terdapat di Serang, Banten, yang sudah mampu menghidupi diri dan keluarganya.
oleh m. BudIono
DI salah satu sudut kampung Sapiah Rt 2 Rw 13, Pakupatan, Kelurahan Penancangan, Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang, Banten, terdapat usaha peternakan bebek yang tergolong sukses. Kampung nan asri yang terletak sekitar 300 meter di belakang terminal Kota Serang, para peternak bebek bergabung dalam sebuah wadah yang disebut Kelompok tani usaha Mandiri.
Para peternak bebek yang saling bahu membahu merawat dan membesarkan ternak bebek itu, ternyata mendapat ternak tersebut dari Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Banten, tabrani Syabirin, Lc., MA. Ceritanya, pada November 2011, masyarakat kampung Sapiah yang kebanyakan simpatisan
Mandiri akan memperoleh penghasilan sebesar Rp240.000. Apalagi kalau mereka mau memrosesnya menjadi telur asin, maka sudah tentu penghasilan yang bakal mereka peroleh lebih besar lagi.
Sumbangan bebek dari tabrani itu, menurut Ajad Sudrajat, St., kordinator peternak bebek yang juga Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Serang, membuat masyarakat bersemangat dalam beternak bebek. Para peternak yang sebelumnya memelihara bebek dalam jumlah kecil, 1020 ekor, kini memilih menggabungkan bebek mereka di satu lokasi, yaitu tempat bebek bantuan itu dipelihara.
untuk memenuhi asupan pakannya, para
Di lingkungan Partai Gerindra Provinsi Banten, usaha yang dikembangkan Ajad dan temanteman itu juga bisa ditemukan di daerah lain. Di Kabupaten Serang misalnya, ter dapat seorang peternak bernama Dharma (37). Seperti juga peternak lainnya, Dharma (Agustus 2011) mendapat bantuan doc bebek dari tabrani sebanyak 300 ekor. Dan, saat ini, ia sudah menuai hasilnya. Setiap hari, Dharma meraup hasil sekitar Rp50 ribu, suatu angka yang lumayan untuk menjamin kehidupannya.
tapi, Dharma bukan mengandalkan hasil telur bebek piaraannya, namun menjualnya dalam bentuk pedaging. untuk menjamin kesinambungan usahanya, sebagai penjual daging bebek, Dharma melakukan pengembangbiakan dengan cara penetasan telur. Dan, juga juga membagikan doc bebek kepada para kader Gerindra yang ada disekitar tempat tinggalnya.
“Saya telah merasakan hasil dari beternak bebek, karena itu saya juga ingin membagikannya kepada orang lain, agar mereka juga untuk pengadaan bebekbebek itu, se
lain menggunakan dana pribadi, tabrani juga menjalin kerjasama dengan dinas terkait, dalam program bantuan kepada masyarakat. ter utama, untuk meningkatkan dan memperbaiki ekonomi masyarakat, yang dikenal pula dengan upaya pengentasan kemiskinan.
Apa yang dilakukan oleh tabrani ini adalah satu bentuk komitmennya pada konstituennya. Soalnya, pada pemilu 2009, tabrani yang diusung Partai Gerindra dalam kampanye memang mengusung janji untuk perbaikan ekonomi rakyat. Karena itulah, setelah terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Banten, ia berusaha merealisasikan janjijanji kampanye Partai Gerindra itu.
“Sebenarnya janji itu baru berlaku kalau Gerindra memenangkan pemilu 2009. tapi masyarakat tidak mau tahu persoalan tersebut, yang penting karena kita pernah menjanjikan kesejahteraan, maka mereka pun menagih janji yang pernah kita ucapkan”, kata tabrani.
Hingga saat ini, bantuan ternak bebek dari tabrani ini sudah menjamah beberapa kecamatan. Antara lain, Kecamatan Cipocok Jaya, Cikande, dan Baros. Ke depan, tabrani akan terus memperluas jangkauan usaha tersebut, baik menggunakan dana pribadi maupun bantuan pemerintah daerah.
Cara pengentasan kemiskinan dan pengangguran seperti itu, menurut tabrani, cukup efektif. Karena melalui upaya tersebut, masyarakat langsung terlibat, mulai dari perencanaan sampai pengembangan usahanya. Apalagi dana yang dibutuhkan relatif kecil, tidak sampai ratusan juta.
“Ini membuktikan bahwa membangun ekonomi rakyat itu bukan persoalan yang sulit. tinggal bagaimana kemauan pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan pe ngangguran masyarakatnya. Apalagi dana yang dibutuhkannya pun tidak terlalu besar”, ujar tabrani lagi.
Karena itu, tabrani berharap, metode pembangunan ekonomi masyarakat yang dia lakukan bisa mengiilhami Gerindra ataupun pemerintah. Kalau gerakan seperti itu dilakukan secara bersamasama, tentu hasilnya bisa lebih cepat terlihat, pengangguran dan kemiskinan yang saat ini banyak ditemukan di tengah masyarakat pun bisa cepat teratasi. t
usaha bebek berbasis Modal Cekak
Partai Gerindra mendapat bantuan 300 ekor bebek dara, yang berusia sekitar 3 bulan. Kalau dinilai dengan uang, bantuan dari tabrani itu ditaksir kirakira Rp9 juta (setiap satu ekor bebek harganya Rp30.000).
Oleh para peternak kemudian menjadikan unggas ini sebagai bebek petelur. ternyata, akhir Januari lalu, bebekbebek itu mulai menghasilkan. Bila semua bebek itu bisa bertelur, diperkirakan setiap hari bisa menghasilkan sekitar 200 butir telur. Kalau harga telur bebek ditingkat peternak mencapai Rp1.200 per butir, maka setiap hari peternak yang tergabung dalam Kelompok tani usaha
peternak sering mencari makanan bebek yang ada di sekitar wilayah mereka. Salah satunya adalah keong emas sejenis binatang pengganggu tanaman padi yang banyak ditemukan di sawah. Bahkan, upaya mencari keong emas itu kini melibatkan anakanak. Dan, kepada anakanak ini, peternak memberikan uang sekedarnya, sebagai pengganti uang lelah.
“Kami akan terus mengembangkan usaha ini. Sebagian di jual dalam bentuk telur, sebagian lagi dijadikan day old chicks (doc anak bebek yang baru menetas) bebek yang ditetaskan sendiri. Atau dijual dalam bentuk daging saat sudah apkir”, kata Ajad menambahkan.
merasakan kebahagiaan, seperti yang saya dapatkan”, kata Dharma menambahkan.
Janji Kampanye
Membagibagikan bebek, baik kepada kelompok tani maupun perorangan, merupakan salah satu upaya yang dilakukan tabrani dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. terutama, kader dan simpatisan Partai Gerindra. terlebih kepada mereka yang telah membantu mengantar dirinya menjadi anggota DPRD Provinsi Banten, periode 20092014.
Foto mustaFa kemal
Foto dok. dPc GerIndra kaB seranG
14 : dari lantai 17
CATATAN 2011 KoMISI II: e-KTP dan TanahPROGRAM eKtP (Kartu tanda Penduduk elektronik) harus diawasi pelaksanaannya. Sebab, selain karena menggunakan dana yang cukup besar, program ini juga memiliki dampak besar bagi administrasi kependudukan dan turunannya. Bahkan ini bisa disebut revolusi administrasi kependudukan di Indonesia. Menurut anggota Komisi II dari Fraksi Partai Gerindra Mestariany Habie, selama kunjungan kerja ke beberapa daerah terungkap bahwa di beberapa daerah percontohan
Harga Pupuk naik, budaya Petani Harus Diganti
Persoalan lainnya, anggaran untuk pemeliharaan peralatan di daerah kurang, selain masih ada SDM yang minim dalam penguasaan teknologi eKtP ini. “Bila dibiarkan akan berpengaruh pada hasil implementasi eKtP, karenanya harus dicarikan solusi yang tepat agar ini tidak berkembang menjadi penghambat,” kata Mestariany memberikan catatan sepanjang 2011 menyangkut pengawasan Komisi II terhadap beberapa program pemerintah.
saat. “untuk mencegah meledaknya permasalahan ini dibutuhkan kesigapan pemerintah untuk segera menyelesaikan masalah konflik dan sengketa ini secara musyawarah dengan mengedepankan kepentingan masyarakat dan keadilan,” kata Nanie, sapaan akrab perempuan asal Sulawesi Selatan ini.
Karena itu, pemerintah jangan gegabah dalam menangani sengketa pertanahan ini, mengingat tanah buat orang Indonesia adalah segalanya, nyawa sekalipun akan diberikan
untuk mempertahankan tanah. Karena tanah selain sebagai alat produksi, status sosial, juga sangat memiliki keterkaitan sosiologis dan emosional dengan manusia Indonesia. “Penyelesaian sengketa dan konflik pertanahan, menurut hemat saya, melalui jalur mediasi yang dilandasi pada upaya mencari win-win solution merupakan hal yang harus dikedepankan. tidak melulu harus ke ranah hukum,” ujar Mestariany.
Kepada aparatur keamanan, Mestariany menghimbau, dalam menghadapi konflik dan sengketa pertanahan harus memosisikan diri sebagai penengah yang tidak berpihak. “Dan kalaupun berpihak, saya kira lebih baik berpihak pada rakyat banyak. Jadi layaknya penengah, dalam upaya menengahi tidak perlu bawa senjata, tapi cukup ‘peluit’ saja. toh yang dihadapi kan rakyat kita sendiri,” tambahnya. Pemahaman dan pengertian aparatur keamanan akan semakin kuat bila ia mengerti arti pentingnya tanah bagi orang Indonesia, apalagi bagi rakyat kecil.
terhadap berbagai konflik dan sengketa pertanahan yang kini tengah menjadi topik pembicara
an hangat, menurut Mestariany, harus segera dicarikan solusi yang saling menguntungkan, dan tidak perlu lagi diperuncing. “Segera lakukan gelar perkara dan lakukan mediasi,” katanya. t IF
Edisi 10/tahun ii/FEBruari 2012
e–KtP ditemukan keterlambatan datangnya peralatan komputer. Juga, tidak adanya SDM untuk perbaikan peralatan jika rusak, sehingga harus di kembalikan ke pusat melalui mekanisme yang memakan waktu.
Sepanjang 2011, yang cukup memprihatinkan adalah konflik tanah, yang merupakan fenomena gunung es. Karena itu, sangat mungkin masih banyak lagi kasus sengketa dan konflik tanah yang bisa meledak setiap
tePAt sehari menjelang pergantian tahun baru lalu, pemerintah telah menaikkan Het (Harga eceran tertinggi) pupuk urea bersubsidi, dari Rp1.600 menjadi Rp1.800 per kilogram. Kontan saja kebijakan ini menuai protes dari anggota Komisi IV DPR, yang merasa tidak pernah diajak berunding soal kenaikan ini. “Pemberitahuan masuk Desember, pas kita sedang reses,” ujar anggota Komisi IV dari Fraksi Partai Gerindra Agung Jelantik Sanjaya.
Sejak semula Komisi IV sudah menolak dengan rencana kenaikan tersebut. Namun, Kementerian Pertanian berjanji untuk mengimbangi kenaikan Het pupuk tersebut dengan menaikkan HPP (Harga Pembelian Pemerintah) untuk padi dan beras. Lagi pula, dana kenaikan itu juga dijanjikan untuk membuat cadangan pupuk dan beras nasional. Meski demikian, tetap saja harus diputuskan melalui mekanisme rapat kerja antara Komisi IV dan Menteri Pertanian.
Sementara Fraksi Partai Gerindra memiliki pemikiran berbeda. Bukan soal setuju atau tidak setuju, namun ingin mengubah budaya pertanian dalam menggunakan pupuk. Selama ini, uang subsidi pupuk mencapai Rp10 triliun. Ini jelas bukan dana yang kecil, dan dana itu bisa untuk membangun jaringan irigasi dan infrastruktur petanian. “Anggaran pemerintah jangan kedodoran,” kata Agung.
Karena itu, subsidi pupuk cukup memberatkan anggaran. Solusinya, rakyat tidak boleh tergantung terus pada pupuk subsidi. Maka, pupuk organik harus jadi solusi. Dengan pupuk organik, selain berbiaya murah juga petani tidak akan tergantung. Sebaliknya, masyarakat jadi punya penghasilan memadai. Dan, “Mereka juga sanggup membayar pajak,“ jelasnya. t IF
KASuS anakanak yang berhadapan dengan hukum makin banyak. Namun, menurut KPAI (Komisi Nasional Perlindungan Anak), kasus yang menimpa anakanak sebagian besar kasuskasus kecil, seperti pencurian sandal jepit, kaos oblong, bunga, atau dompet yang isinya Rp1000. Seringkali anakanak tersebut dibawa ke polisi, lalu diadili kemudian dihukum. Ketika di Lembaga Pemasyarakatan, mereka seringkali disatukan dengan tahanan orang dewasa.
Dalam Ruu Sistem Peradilan Anak yang kini sedang dibahas di Komisi III, penjara anak diusulkan untuk dihapus dan diganti oleh tempat yang lebih manusiawi dan mendidik. Sebab, mulai mencuat anakanak yang masuk dalam lapas orang dewasa, kadang berakhir tragis yakni kematian, seperti yang terjadi di Surabaya, Probolinggo, dan Sijunjung, Sumatera Barat. Dalam Ruu ini juga sedang diusulkan agar penyidikan terhadap anak tidak usah menggunakan rumah tahanan di kepolisian.
Menurut anggota Komisi III dari FP Gerindra Martin Hutabarat, pihaknya akan menanyakan reformasi polisi yang memiliki peran sentralnya yang luar biasa, tetapi tindakannya belum profesional. Dalam kasus tewasnya dua tahanan anak di Sijunjung atau pencurian sandal jepit di Sulawesi tengah, jawaban pihak polisi tidak sesuai kenyataan.
“Dalam menanggapi kasus sandal saja pihak polisi menyalahkan orang tua anak yang menginginkan anaknya diajukan ke pengadilan, padahal itu karena orang tua si anak tidak mau mencabut pengaduan terhadap anggota kepolisian yang memukuli anaknya,” kata Martin.
Begitu pula dengan kasus tewasnya dua tahanan kakak beradik di Sijunjung, Sumatera Barat, yang dinyatakan sebagai tindakan bunuh diri, belum lama ini. “Ini tidak masuk akal juga kok bisa bunuh diri bersamasama di sel tahanan polisi, mana ada anakanak punya pikiran untuk bunuh diri, darimana alat yang dipakai untuk bunuh diri. Apalagi
ternyata tubuhnya lebamlebam semua,” kata Martin.
Maka, dengan uu Sistem Peradilan Anak diharapkan tidak akan ditemukan lagi
kasus anakanak yang ditahan jadi satu dengan orang dewasa. Atau anakanak yang dilaporkan ke polisi hanya karena kasuskasus sepele. t IF
Lindungi anak-anak dari Hukum Yang Tak adil
Foto
IstIm
eW
a
Edisi 10/tahun ii/FEBruari 2012FiGur : 15
Foto dok. keluarGa
Foto
IstIm
eW
a
Foto
Ima
n FIr
da
us
MeSKI berasal dari keluarga keturunan tionghoa, tidak membuat nilainilai nasionalisme artis Sandra Dewi (28 tahun) menjadi luntur. Pasalnya, sejak kecil dia sudah diajarkan mencintai tanah air oleh ayahnya. “Karena dari kecil papaku ngajarin untuk mencintai negara sendiri, ikutan pawai, lomba 17an, jadi ada rasa nasionalis,” ujar artis kelahiran Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung ini.
Maka ketika ada perhelatan yang melibatkan acara berbau nasionalisme, Sandra pun tak canggung ikut bergabung, seperti ketika acara penyambutan kedatangan obor api SeA Games XXVI pada November silam. Begitu cintanya pada Indonesia, perempuan berkulit putih ini pun sangat bangga jika mendengar lagu kebangsaan Indonesia dikumandangkan. Apalagi bila lagu itu dikumandangkan pada saat Indonesia memenangkan pertandingan atau menjelang laga sepakbola. “ Jadi kayaknya timbul rasa nasionalisme dan aku ikutan juga. Denger lagu Indonesia Raya dikumandangkan saja aku seneng banget,” paparnya. t IF
tAK siasia pengantin baru Satrio Dimas Adityo memperdalam ilmu keuangan dan pemasaran hingga meraih gelar master di uGM (universitas Gadjah Mada). Wakil Bendahara DPP Partai Gerindra ini bukan saja dipercaya untuk duduk sebagai bendahara di beberapa sayap partai, seperti tIDAR (tunas Indonesia Raya) dan Kesira (Kesehatan Indonesia Raya), tapi juga menjalankan program ekonomi kerakyatan yang menjadi platform partai.
Program ini dibuat agar sayap partai bisa mandiri dan tidak menggantungkan diri kepada DPP. Caranya dengan memberdayakan sayap pemuda, tIDAR. “Kami membangun kerjasama dan mendirikan LKM (Lembaga Keuangan Mikro), selain bisa membantu juga untuk mendanai organisasi. Agar bisa mandiri, tidak disubsidi atau meminta bantuan, “kata Direktur Keuangan Pt Karunia tidar Abadi (KtA) ini.
Rupanya, usaha ekonomi kerakyatan ini pun sudah berjalan. Di Jawa tengah, sudah berdiri usaha perce
takan, di Gunung Kidul (DI Jogjakarta) usaha tepung singkong (cassava), dan di Bali usaha tanaman nilam. ”Bahkan di Jawa tengah, sudah bekerjasama dengan DPP Gerindra untuk mencetak kebutuhan Pemilukada,” jelas lelaki kelahiran 25 Mei 1983 ini.
Bukan hanya itu, Dimas, demikian sapaan suami dari Astrid Wulandari ini, juga mempersiapkan para bendahara agar bisa digunakan di DPD atau sayapsayap partai. Sebab tugas bendahara terbilang berat. Mulai dari persiapan hingga berakhirnya kegiatan.
Meski demikian, Dimas tetap bisa membagi waktu di tengah banyak posisi dan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya. Namun, dia enggan untuk melangkah ke posisi lebih jauh, seperti mencalonkan diri sebagai anggota legislatif, misalnya. “tidaklah, saya akan konsentrasi di keluarga dulu. Saya memenuhi keperluan keluarga dulu,”ujar pengantin baru ini sambil tertawa. t IF
Pelajaran dari ayah
Membangun Ekonomi Kerakyatan
Syukuran 30 Tahun Pernikahan MeNItI bahtera rumah tangga selama 30 tahun bukan waktu sebentar. tidak heran bila Aryo, Sarah dan Indra, memberikan kejutan di hari ulang tahun pernikahan orang tua mereka: Hashim dan Ani Djojohadikusumo. Acara yang digelar secara sederhana di kediaman mereka, 18 Januari lalu, hanya dihadiri keluarga, kerabat dan beberapa teman dekat.
Semula, acara ulang tahun tiga dasawarsa pernikahan Anggota Dewan Pembina, Ketua Badan Seleksi Organisasi Partai Gerindra dan Wakil Ketua Badan Komunikasi Partai Gerindra ini rencananya dirayakan hanya dengan makan malam bersama keluarga. Namun, ketiga anaknya punya gagasan lain. Mereka ingin membuat pementasan, meski kecilkecilan. Maka, jadilah malam itu diisi oleh pembacaan puisi, permainan piano, serta penampilan mempesona Daniel Sahuleka. Penyanyi Belanda keturunan Ambon ini sengaja diundang setelah ia tampil di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) beberapa waktu sebelumnya.
Hashim dan Ani tampak menikmati acara santai itu. “Saya bersyukur dan juga berterimakasih kepada anakanak, serta keluarga, kerabat dan temanteman yang sudah hadir,” ujarnya. Semoga tuhan memberkati. t IF
Hashim Djojohadikusumo
Sandra Dewi
Satrio Dimas Adityo
16 :
profil
Foto mustaFa kemal
Edisi 10/tahun ii/FEBruari 2012
“Kebahagiaan Saya Prabowo Jadi Presiden”
tePuK tangan dari sekitar tigaratusan perem puan terdengar menggema di gedung pertemuan Kantor DPP Partai Gerindra, kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, tatkala Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto menyebut sosok Fadli Zon sangat berjasa sebagai Ketua tim Kerja Perumus Manifesto Perjuangan Partai Gerindra. Saat itu, Sabtu (21/1) Prabowo sedang memberi sambutan pada acara pelantikan Pimpinan Pusat Perempuan Indonesia (PIRA).
Seketika, ratusan pasang mata menatap si empunya nama. Seperti tak terjadi apaapa, Fadli pun terdiam, tenang meski barangkali jantungnya berdegub lebih kencang. Wajahnya pun terlihat tak berubah, meski namanya baru saja disanjung sang Ketua Dewan Pembina.
Begitulah sosok Fadli Zon, SS, MSc, Wakil Ketua umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra. Pria yang juga Ketua Badan Komunikasi (Bakom) DPP Gerindra, dan Juru Bicara Partai memang dikenal berpenampilan tenang dan rendah hati. Hingga dalam perdebatan paling sengit di televisi, ia tetap tak terpancing emosi.
Fadli yang baru akan genap berusia 41 tahun pada 1 Juni nanti, terlihat lebih matang, seolah lebih tua dari umur sesungguhnya. Dia juga makin piawai memainkan orkestra percaturan dunia politik.
Meski terbilang masih muda, namun Fadli cukup matang di dunia politik. Lihat saja kiprahnya. Dua partai politik ikut “dibidaninya”: Partai Bulan Bintang (PBB) pada 1998 dan Partai Gerindra pada 2008. Ia juga memiliki segudang pengalaman dan bermacam prestasi, mulai dari Mahasiswa Berpretasi I universitas Indonesia dan Nasional, sampai beasiswa di London School of economics and Political Science (LSe) di Inggris. Mulai dari Anggota MPR RI yang merumuskan Garis Besar Haluan Negara tahun 19971999, hingga menjadi Sekjen DPN HKtI dan berbagai jabatan lain yang diembannya saat ini.
Di hari ulang tahun Gerindra keempat, pada 6 Februari ini, Fadli, sang penggagas sekaligus salah satu pendiri partai, masih prihatin. Dia mengamati, setelah empat tahun Gerindra berdiri, kondisi bangsa Indonesia tak juga berubah. Kemiskinan dan pengangguran tetap tinggi, sementara sektor ekonomi kerakyatan yang seharusnya mampu mengurai persoalan itu malah terpinggirkan.
“Gerindra lahir dari kesadaran memperbaiki keadaan, karena empat tahun lalu, saat Partai ini berdiri, kondisi Indonesia belum sesuai seperti yang dikehendaki bersama. Rakyat belum berdaya membangun ekonominya, ter
bukti angka kemiskinan dan pengangguran tetap tinggi,” kata Fadli saat ditemui gema Indonesia Raya di perpustakaannya fadli zon Library, di Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
Selain itu, Indonesia masih terjebak sistem ekonomi neoliberal dan demokrasi liberal yang anarkis. Pemerintah seperti tak memerintah dan membiarkan praktik korupsi merajalela. Dana APBN banyak mengalami kebocoran, inefiensi dan tak tepat sasaran.
Karena itu, kita perlu haluan baru dan pemimpin baru untuk mengembalikan kejayaan Indonesia Raya. Gerindra sudah punya Delapan Program Aksi untuk mewujudkan citacita itu.
“Semua itu baru bisa terlaksana bila Gerindra menang. Kita harus melakukan penataan dan konsolidasi organisasi, memastikan Gerindra hadir hingga ke tingkat Rt. tak terkecuali desa terpencil dan daerah terisolir. Kita harus memenangkan hati dan pikiran rak yat,” kata Fadli menambahkan.
Lolos dari maut
Sebagai salah satu tokoh nasional, dosen dan Ketua ILuNI FIB uI ini sangat disegani, baik oleh kawan maupun lawan politiknya. Fadli dikenal sebagai sosok yang dekat dengan berbagai kalangan. Mulai dari pejabat aktif hingga pensiunan. Pengusaha hingga rakyat jelata, baik sipil maupun militer. Salah satu bukti kedekatannya dengan berbagai kalangan, adalah penghargaanpenghargaan yang diterimanya, dari sejumlah lembaga. Ayah dua anak perempuan, Shafa Sabila Fadli (13 tahun) dan Zara Saladina Fadli (6 tahun), misalnya dianugerahi gelar tuanku Muda Pujangga Diraja dari daulat Yang Dipertuan
Raja Alam Minangkabau pada 2009 dan gelar Kanjeng Pangeran Kusumohadiningrat dari Keraton Surakarta. Ia juga menjadi Datuk di nagarinya, Datuk Bijo Dirajo Nan Kuniang.
Dari Museum Rekor Indonesia (MuRI), Fadli mendapat tiga penghargaan sekaligus atas usahanya membangun perpustakaan pribadi (Fadli Zon Library), yaitu sebagai perpustakaan pribadi dengan koleksi koran tua terbanyak, koleksi keris terbanyak, dan koleksi piringan hitam terbanyak. Kini koleksi bukunya mencapai 40.000 buku.
Sebagai Wakil Ketua umum DPP Partai Gerindra, anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Zon Harjo (alm) dan Hj. ellyda Yatim, sangat dikenal, termasuk oleh para simpatisan partai. Karena Fadli juga sering mewakili DPP menghadiri acaraacara Gerindra di daerah. Apalagi, tulisan dan wajahnya juga kerap kali mewarnai berbagai pemberitaan media. Maklum, dalam kesibukannya yang begitu tinggi, Fadli harus meluangkan waktu menjadi juru bicara partai. termasuk menjawab pertanyaan, baik dari media cetak maupun elektronik.
Dalam kompleksitas prestasi yang diraih tadi, Fadli merasa tidak ada yang istimewa. Bahkan, ketika Gerindra semakin eksis dalam pusaran politik di Indonesia, memiliki wakil di DPR RI dan memiliki beberapa kader yang menjadi Kepala Daerah (Gubernur, Bupati dan Wali Kota).
“Saya tak melihat bahwa capaian prestasi saya selama ini, bisa dibilang luar biasa, kecuali bila pada saatnya nanti kita bisa menghantarkan Prabowo menjadi Presiden Indonesia,” kata Fadli menambahkan.
Hidup itu mengalir, panta rei. Berusaha dan berbuat yang terbaik. Dari pikiran yang
baik, lahir perbuatan baik, lalu kebiasaan baik, dan akhirnya karakter yang baik.
“Hidup saya sudah bonus tiga kali,” katanya. Fadli memang punya pengalaman tragis menghadapi kondisi kritis dan hampir merenggut nyawanya. Hidup harus dimanfaatkan sebaikbaiknya.
“Saya merasa, hidup ini harus terus diisi dengan kegiatan dan prestasi, kerja keras dan berbuat baik kepada orang lain, karena untuk itulah saya masih diberi kesempatan untuk hidup”, kata Fadli lagi.
Masih terbayang di benaknya peristiwa pada Februasi 1986. Ia luput dari maut, setelah mobil yang ditumpangi bersama kawankawan pencinta alam terbalik. Ia selamat, meskipun mengalami patah tulang, luka di sekujur tubuh dan pingsan hingga dua hari. Kondisi ini memaksanya berobat bolakbalik ke pengobatan tradisional patah tulang Cimande.
Di tahun yang sama di bulan Juni, saat hendak berobat ke Cimande, untuk menyempurnakan kesembuhannya, lagilagi cobaan menimpanya. Sepeda motor yang ditumpangi bersama ayahnya ditabrak sebuah truk. Fadli selamat dengan luka dan patah tulang. Namun kecelakaan itu menyebabkan Sang Ayah, menghembuskan nafas terakhir di tempat.
ujian lain datang pada tahun 2000. Fadli terserang demam berdarah. trombosit di tubuhnya turun tajam, hanya tinggal 60007000 per mmk darah saja. tapi lagilagi Fadli masih diberi keselamatan, hingga terlihat masih sehat hingga sekarang. Kini Fadli sedang menyelesaikan disertasi S3 tentang sejarah pemikiran ekonomi kerakyatan Bung Hatta di universitas Indonesia. t
Percaturan dunia politik sudah menggelitik
sebagian hidupnya sedari dulu, jauh sebelum
Partai Gerakan Indonesia Raya dideklarasikan.
Karena itu, dirinya tidak terlalu bangga saat turut
membidani lahirnya Gerindra, kecuali bila
saatnya tiba dia bisa ikut menghantar Prabowo
menjadi Presiden.
oleh m. BudIono
Fadli Zon