GEma utama>> Ekonomi kErakyatan >> FiGur >> Gema …partaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR11.pdfDalam...

16
PPATK menemukan 2000 transaksi mencurigakan yang mayoritas melibatkan anggota Banggar DPR. Wah, wah… Adakah ini bukti kalau Banggar memang biangnya korupsi? Hasil survei Political Economic Risk Consultancy yang berbasis di Hongkong menempatkan Indonesia menjadi negara terkorup dari 16 negara di kawasan Asia Pasifik. Juara bertahan ni ye…. PATUK...! EKONOMI KERAKYATAN >>13 Indonesia Raya GEMA GEMA UTAMA>>04 EMPAT TAHUN PARTAI GERINDRA Sejarah Akan Membenarkan Perjuangan Gerindra PASAR KAGET Pasarnya Rakyat GELORA REVALINA S TEMAT Pengantin Anti Korupsi FIGUR >>15 TERBIT 16 HALAMAN/EDISI 11/TAHUN II/MARET 2012 KETUA Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menegas- kan bahwa Partai Gerindra didirikan untuk memberi pilihan yang baru ke- pada rakyat Indonesia. Partai Gerindra didirikan bukan untuk melahirkan po- litisi-politisi, melainkan pejuang poli- tik. ”Kita ingin Partai Gerindra menjadi partai yang bersih. Kita tidak mau me- lahirkan koruptor-koruptor dari Partai Gerindra,” tandasnya dalam pidato po- litik pada Peringatan Ulang Tahun ke-4 Partai Gerindra di Kantor DPP Partai Gerindra, Jl. R.M. Harsono, Ragunan, pada Senin, 6 Februari 2012. Dalam pidato politik itu, Prabowo Subianto kembali mengingatkan kader- kader Partai Gerindra agar tidak men- cari kekayaan dari politik. ”Kalau ingin mencari kekayaan dari politik, cari partai lain saja. Jangan tinggal di Partai Gerindra,” kata Prabowo yang disambut tepuk tangan dari ribuan kader Partai Gerindra yang hadir. Menurut mantan Pangkostrad itu, korupsi di Indonesia sudah meraja- lela. Setiap aspek kehidupan dipenuhi dengan sogok-menyogok, suap, kolusi, korupsi, dan nepotisme. ”Mencari pekerjaan harus nyogok. Mau jadi guru harus nyogok. Mau jadi polisi harus nyogok. Mau jadi tentara harus nyogok. Saya kaget diberitahu, untuk masuk ten- tara sekarang tarifnya Rp 100 juta. Ne- gara ini negara yang aneh. Orang daftar mau mati untuk negara harus nyogok,” ujarnya heran. Karena itu, Prabowo mengungkap- kan bahwa dari awal dia bertekad ingin mendirikan partai yang bersih, partai pejuang yang berjuang untuk melurus- kan apa-apa yang keliru dalam masyara- kat. ”Kita ingin membersihkan yang ti- dak bersih. Kita juga akan memperbaiki yang rusak. Dengan Partai Gerindra, kita ingin memberi harapan kepada rakyat Indonesia,” kata mantan Danjen Kopassus ini. Partai Gerindra, lanjut Prabowo Su- bianto, juga tidak menginginkan rakyat putus asa. Jika putus asa maka rakyat su- dah tidak lagi percaya pada pemerintah, tidak lagi percaya pada hakim-hakim, bupati, walikota, polisi, tentara, dan se- bagainya. Akibat keputus-asaan rakyat itu maka akan terjadi anarki. ”Karena itu Partai Gerindra harus menjadi par- tai yang memberi harapan, solusi, dan masa depan kepada rakyat. Untuk itu Partai Gerindra harus bersih. Diri kita harus bersih,” ucapnya. Putra begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo itu menambahkan, jika ingin memimpin rakyat Indonesia maka kita harus terlebih dulu mem- benahi diri sendiri. ”Saya ingatkan kader-kader Partai Gerindra yang su- dah menempati posisi-posisi penting, seperti anggota DPR, anggota DPRD provinsi ataupun kabupaten, gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati. Saudara sudah diberi amanah. Jagalah amanah dan kepercayaan rakyat. Jangan saudara terlibat dalam kasus-kasus yang melanggar hukum. Jangan terlibat aksi- aksi penyelewengan dan korupsi,” tegas calon presiden Partai Gerindra ini. t BUDI SUCAHYO PARTAI GERINDRA JANGAN LAHIRKAN KORUPTOR PRABOWO SUBIANTO APAKAH demokrasi kita berada di jalan yang benar sesuai konstitusi dan harapan para pendiri bangsa? Pertanyaan ini mungkin klise. Sejak dulu sudah ada kritik terhadap demokrasi yang prosedural, demokrasi kebablasan, demokrasi tak bertanggung jawab atau demokrasi yang makin mahal. Belakangan juga diperkenalkan istilah demokrasi kriminal. Saya menambahkan istilah baru: demokrasi hitam. Kenyataan demokrasi Indonesia sekarang ini memang mengarah pada anarki dan politik uang. Biaya politik makin tinggi dan perdagangan politik menjadi transaksi sehari-hari. Demokrasi diwarnai kompetisi menghalalkan segala cara merebut kuasa. Targetnya jangka pendek. Partai politik menjelma semacam perusahaan yang melakukan jual beli layaknya barang. Semakin langka diskursus ideologi apalagi idealisme mencapai cita-cita perbaikan untuk rakyat. Kekuasaan dan jabatan adalah ujung pertaruhan. Lihat saja pemilu Presiden menghabiskan dana ratusan milyar hingga trilyunan rupiah. Pemilukada gubernur dan bupati/walikota menghamburkan biaya tak masuk akal. Padahal gaji yang didapatkan tak kan mencukupi biaya politik itu. Mereka akhirnya mencari rente dengan korupsi yang telanjang. Dari pejabat menjadi penjahat. Dana rakyat dikuras dan dirampok secara gotong royong. Demokrasi mestinya suatu pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Pemerintahan dengan kekuasaan tertinggi di dalamnya berada di tangan rakyat dan dijalankan langsung atau tak langsung melalui sistem perwakilan. Ada semangat dan konsensus bahwa setiap orang punya hak yang sama, di depan hukum maupun hak ekonomi politik. Oligarki adalah pemerintahan yang dikuasai minoritas kelompok kaya, golongan hartawan. Untuk membedakan demokrasi dan oligarki, Aristoteles dalam Politics, menyatakan bahwa demokrasi artinya kekuasaan rakyat jelata yang banyak, sedangkan oligarki adalah kekuasaan orang kaya yang sedikit. Dalam setiap demokrasi selalu ada oligarki. Namun jangan sampai kaum oligark mengambil alih demokrasi. Jeffrey Winters menyampaikan data menarik. Top 500 orang kaya Amerika Serikat memiliki kekayaan 20.000 kali masyarakat biasa. Di Singapura, rasionya 25.000 kali lebih kaya. Sementara di Indonesia, 500 orang terkaya 600.000 kali lebih kaya ketimbang rakyat biasa. Artinya kekayaan hanya terkonsentrasi pada sedikit orang. Kesenjangan sangat tinggi. Itulah fenomena demokrasi yang dimakan oligarki. Hal ini sebenarnya bisa dihindari jika kita kembali pada semangat demokrasi yang sesuai jati diri bangsa. Demokrasi Indonesia bukan semata soal kebebasan dan hak individu atau demokrasi politik. Demokrasi politik harus bersamaan dengan demokrasi ekonomi, yaitu persamaan hak dan kesempatan untuk hidup layak, sejahtera dan bahagia. Demokrasi kita adalah gabungan demokrasi ekonomi dan politik yaitu demokrasi sosial. Demokrasi kita adalah hidup dalam tolong- menolong, kata Bung Hatta. Nilai itu yang hilang. Ketika para politisi dan partai politik sudah korupsi dan tak bertanggung jawab, maka demokrasi mati dilahap oligarki. t FADLI ZON DEMOKRASI DAN OLIGARKI FOTO MUSTAFA RAMLI/JAWA POS www.partaigerindra.or.id

Transcript of GEma utama>> Ekonomi kErakyatan >> FiGur >> Gema …partaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR11.pdfDalam...

Page 1: GEma utama>> Ekonomi kErakyatan >> FiGur >> Gema …partaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR11.pdfDalam pidato politik itu, Prabowo Subianto kembali mengingatkan kader-kader Partai Gerindra

PPATK menemukan 2000 transaksi mencurigakan yang mayoritas melibatkan anggota Banggar DPR.

Wah, wah… Adakah ini bukti kalau Banggar memang biangnya korupsi?

Hasil survei Political Economic Risk Consultancy yang berbasis di Hongkong menempatkan Indonesia menjadi negara terkorup dari 16 negara di kawasan Asia Pasifik.

Juara bertahan ni ye….

patuk...!

Ekonomi kErakyatan >>13

Indonesia RayaG e m a

GEma utama>>04

Empat tahun partai GErindraSejarah Akan Membenarkan Perjuangan Gerindra

pasar kaGEtPasarnya Rakyat

GElora

rEvalina s tEmat Pengantin Anti Korupsi

FiGur >>15

tErbit 16 halaman/Edisi 11/tahun ii/marEt 2012

KeTuA Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menegas-kan bahwa Partai Gerindra didirikan untuk memberi pilihan yang baru ke-pada rakyat Indonesia. Partai Gerindra didirikan bukan untuk melahirkan po-litisi-politisi, melainkan pejuang poli-tik. ”Kita ingin Partai Gerindra menjadi partai yang bersih. Kita tidak mau me-lahirkan koruptor-koruptor dari Partai Gerindra,” tandasnya dalam pidato po-litik pada Peringatan ulang Tahun ke-4 Partai Gerindra di Kantor DPP Partai Gerindra, Jl. R.M. Harsono, Ragunan, pada Senin, 6 Februari 2012.

Dalam pidato politik itu, Prabowo Subianto kembali mengingatkan kader-kader Partai Gerindra agar tidak men-cari kekayaan dari politik. ”Kalau ingin mencari kekayaan dari politik, cari partai lain saja. Jangan tinggal di Partai Gerindra,” kata Prabowo yang disambut tepuk tangan dari ribuan kader Partai Gerindra yang hadir.

Menurut mantan Pangkostrad itu, korupsi di Indonesia sudah meraja-

lela. Setiap aspek kehidupan dipenuhi dengan sogok-menyogok, suap, kolusi, korupsi, dan nepotisme. ”Mencari pekerjaan harus nyogok. Mau jadi guru harus nyogok. Mau jadi polisi harus nyogok. Mau jadi tentara harus nyogok. Saya kaget diberitahu, untuk masuk ten-tara sekarang tarifnya Rp 100 juta. Ne-gara ini negara yang aneh. Orang daftar mau mati untuk negara harus nyogok,” ujarnya heran.

Karena itu, Prabowo mengungkap-kan bahwa dari awal dia bertekad ingin mendirikan partai yang bersih, partai pejuang yang berjuang untuk melurus-kan apa-apa yang keliru dalam masyara-kat. ”Kita ingin membersihkan yang ti-dak bersih. Kita juga akan memperbaiki yang rusak. Dengan Partai Gerindra, kita ingin memberi harapan kepada rak yat Indonesia,” kata mantan Danjen Kopassus ini.

Partai Gerindra, lanjut Prabowo Su-bianto, juga tidak menginginkan rakyat putus asa. Jika putus asa maka rakyat su-dah tidak lagi percaya pada pemerintah,

tidak lagi percaya pada hakim-hakim, bupati, walikota, polisi, tentara, dan se-bagainya. Akibat keputus-asaan rakyat itu maka akan terjadi anarki. ”Karena itu Partai Gerindra harus menjadi par-tai yang memberi harapan, solusi, dan masa depan kepada rakyat. untuk itu Partai Gerindra harus bersih. Diri kita harus bersih,” ucapnya.

Putra begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo itu menambahkan, jika ingin memimpin rakyat Indonesia maka kita harus terlebih dulu mem-benahi diri sendiri. ”Saya ingatkan kader-kader Partai Gerindra yang su-dah menempati posisi-posisi penting, seperti anggota DPR, anggota DPRD provinsi ataupun kabupaten, gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati. Saudara sudah diberi amanah. Jagalah amanah dan kepercayaan rakyat. Jangan saudara terlibat dalam kasus-kasus yang melanggar hukum. Jangan terlibat aksi-aksi penyelewengan dan korupsi,” tegas calon presiden Partai Gerindra ini. t Budi Sucahyo

Partai Gerindra JanGan Lahirkan koruPtor

PRAbowo SubiAnto

APAKAH demokrasi kita berada di jalan yang benar sesuai konstitusi dan harapan para pendiri bangsa?

Pertanyaan ini mungkin klise. Sejak dulu sudah ada kritik terhadap demokrasi yang prosedural, demokrasi kebablasan, demokrasi tak bertanggung jawab atau demokrasi yang makin mahal. Belakangan juga diperkenalkan istilah demokrasi kriminal. Saya menambahkan istilah baru: demokrasi hitam.

Kenyataan demokrasi Indonesia sekarang ini memang mengarah pada anarki dan politik uang. Biaya politik makin tinggi dan perdagangan politik menjadi transaksi sehari-hari. Demokrasi diwarnai kompetisi menghalalkan segala cara merebut kuasa. Targetnya jangka pendek. Partai politik menjelma semacam perusahaan yang melakukan jual beli layaknya barang. Semakin langka diskursus ideologi apalagi idealisme mencapai cita-cita perbaikan untuk rakyat. Kekuasaan dan jabatan adalah ujung pertaruhan.

Lihat saja pemilu Presiden menghabiskan dana ratusan milyar hingga trilyunan rupiah. Pemilukada gubernur dan bupati/walikota menghamburkan biaya tak masuk akal. Padahal gaji yang didapatkan tak kan mencukupi biaya politik itu. Mereka akhirnya mencari rente dengan korupsi yang telanjang. Dari pejabat menjadi penjahat. Dana rakyat dikuras dan dirampok secara gotong royong.

Demokrasi mestinya suatu pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Pemerintahan dengan kekuasaan tertinggi di dalamnya berada di tangan rakyat dan dijalankan langsung atau tak langsung melalui sistem perwakilan. Ada semangat dan konsensus bahwa setiap orang punya hak yang sama, di depan hukum maupun hak ekonomi politik.

Oligarki adalah pemerintahan yang dikuasai minoritas kelompok kaya, golongan hartawan. untuk membedakan demokrasi dan oligarki, Aristoteles dalam Politics, menyatakan bahwa demokrasi artinya kekuasaan rakyat jelata yang banyak, sedangkan oligarki adalah kekuasaan orang kaya yang sedikit.

Dalam setiap demokrasi selalu ada oligarki. Namun jangan sampai kaum oligark mengambil alih demokrasi. Jeffrey Winters menyampaikan data menarik. Top 500 orang kaya Amerika Serikat memiliki kekayaan 20.000 kali masyarakat biasa. Di Singapura, rasionya 25.000 kali lebih kaya. Sementara di Indonesia, 500 orang terkaya 600.000 kali lebih kaya ketimbang rakyat biasa. Artinya kekayaan hanya terkonsentrasi pada sedikit orang. Kesenjangan sangat tinggi. Itulah fenomena demokrasi yang dimakan oligarki.

Hal ini sebenarnya bisa dihindari jika kita kembali pada semangat demokrasi yang sesuai jati diri bangsa. Demokrasi Indonesia bukan semata soal kebebasan dan hak individu atau demokrasi politik. Demokrasi politik harus bersamaan dengan demokrasi ekonomi, yaitu persamaan hak dan kesempatan untuk hidup layak, sejahtera dan bahagia. Demokrasi kita adalah gabungan demokrasi ekonomi dan politik yaitu demokrasi sosial. Demokrasi kita adalah hidup dalam tolong-menolong, kata Bung Hatta. Nilai itu yang hilang.

Ketika para politisi dan partai politik sudah korupsi dan tak bertanggung jawab, maka demokrasi mati dilahap oligarki. t Fadli Zon

dEmokrasi dan oliGarki

Foto

mu

Sta

Fa R

am

li/Jawa

Po

S

www.partaigerindra.or.id

Page 2: GEma utama>> Ekonomi kErakyatan >> FiGur >> Gema …partaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR11.pdfDalam pidato politik itu, Prabowo Subianto kembali mengingatkan kader-kader Partai Gerindra

karikatur :Segenap Pengurus DPD Gerindra Provinsi Maluku utara Mengucapkan Selamat HuT ke-4 Partai Gerindra

Semoga Tetap eksis dalam Perjuangan

H. SAmPEnA H. YuSuP LAgoti, SH

(Ketua)mAnSuR

SAngAdJi, SH (Sekretaris)

Selamat HuT ke-4 Par-tai Gerindra

DPD Komite War-tawan Reformasi Indonesia (KWRI) mengucapkan: Selamat HuT ke-4 kepada Partai Gerindra, teristimewa Kanda Prabowo.

JoE FRitz, makassar

Sulawesi Selatan

Selamat ulang tahun semoga panjang umur, murah rezeki, sehat selalu dan sukses segala apa yang dicita-citakan. Amin.

nuRHAYAti SitAC, Palembang, Sumatera Selatan

•Happy Birthday • Panjang umur . Diberikan Kesehatan. Murah Rezeki . Sukses Slalu. Amin.

RAtiH WuLAndARi, malang, Jawa timur

Mekanisme Penggantian Pengurus

Pak, saya mau tanya soal mekanisme penggantian ke-pemimpinan di tingkat DPC seperti apa? Apa melalui pemilihan atau asal tunjuk karena adanya SeSuATu antara si pengganti dengan oknum pengurus DPD. Terima kasih.

HARi tRionoSurabaya, Jawa timur

Pembinaan Sampai bawah

Salam Indonesia Raya,Pembinaan tingkat pa-

ling bawah PAC & Ranting sangat kurang. Apakah pem-binaan tersebut cukup hanya cuma di tingkat DPC. Kami PAC Plered & Ranting ber-harap pembinaan itu sampai ke bawah, jangan hanya di ruangan kantor/hotel saja. ing ngarso Sung tuladha, ing madya mangun Karso…

umum Batak Pos, yang dialamatkan ke Jalan Kramat Asem No. 4 B utan Kayu, Jakarta Timur. Namun, demikian, kantor Redaksi Harian & usaha Batak Pos saat ini berada di Medan, Sumatra utara, dengan alamat: Pemimpin Redaksi Harian umum Batak Pos, Jl. Kepribadian No. 12 Medan, Sumatra utara, 20111, Telp: (061) 4510710.

Kami harapkan, agar pengiriman gema indonesia Raya dapat juga dialamatkan ke Pemimpin Redaksi di Medan, Sumatra utara.

Demikian penjelasan kami dan atas perhatiannya, diucapkan terima kasih.

Pemimpin Bidang usaha,St. tuRmAn PAndJAitAn

Segera Lantik Pengurus yang Sah

Salam Indonesia Raya...!!! Perkenalkan saya Nando.

Saya sekarang aktif di Gardu Prabowo, tetapi yang ingin saya tanyakan, kapan pelan-tikan untuk DPC-DPC di Sumatera utara, khususnya untuk Kota Siantar.

Soalnya, saat ini ada be-berapa kubu yang mengatas-namakan Ketua DPC Kota P.Siantar, dan mereka saling

mengklaim sebagai pengu-rus DPC. Sehingga muncul keragu-raguan dimata kader-kader yang lainnya, termasuk para pengurus PAC dan ranting dibawahnya. Masya-rakat juga bingung untuk mengikuti kubu yang mana.

Karena ketidakjelasan tersebut, tidak ada dan belum ada program-program yang dilakukan untuk membesarkan Partai Gerin-dra. Saya takut keinginan masyarakat yang besar untuk mendukung bapak Prabowo sebagai presiden akhirnya kandas, karena ketidakje-lasan kepengurusan di kota kami. Padahal ada banyak hal yang akan dilakukan untuk membesarkan partai ini, dan bukan saatnya untuk mengurusi yang lain. Sudah saatnya masyarakat me-rasakan tindakan yang nyata.

Kalau bisa tolonglah segera dilantik mana sebe-narnya kepengurusan yang sah, agar kita bisa bersama membangun partai ini lebih baik. Yang paling aneh, bulan lalu satu kubu yang mengatasnamakan pengu-rus yang sah melakukan Rakercap, dan dihadiri oleh DPD Sumut, padahal setahu saya belum ada pelantikan yang sah.

Alhasil apa yang terjadi pada saat Rakercap tidak ada

Pembina: Prabowo Subianto Pemimpin umum: Hashim Djojohadikusumo Pemimpin Redaksi: Fadli Zon wakil Pemimpin Redaksi: M. Asrian Mirza dewan Redaksi: Suhardi, Halida Hatta, Widjono Hardjanto, Ahmad Muzani, Martin Hutabarat, Amran Nasution, Kobalen, Redaktur Pelaksana: Syahril Chilli Redaktur: Budi Sucahyo, Helvi Moraza, Subuh Prabowo, Mustafa Kemal (Foto), Yon W Pati (Artistik) Staf Redaksi: Ardi Winangun, Iman Firdaus, M. Budiono, Wahyu Mahardhika Sekretaris Redaksi: Wendra Wizar Sirkulasi dan distribusi: Juanda Nurhakim Penerbit: Badan Komunikasi Partai Gerindra alamat Redaksi dan usaha: Jl. Danau Jempang B II No 13, Bendungan Hilir, Jakarta 10210 Telp. : 62-21 5785 3480 Fax. : 62-21 5785 2552 Email: [email protected] atau [email protected]

Walaupun begitu kami harus tetap bergerak dan kami berharap untuk DPP, DPD Jabar, DPC Cirebon membe-rikan pembinaan turun ke PAC & Ranting.

HAdi YA Cirebon, Jawa Barat

Gerindra di Malaysia

Kami dari Malaysia ingin menjadi bagian dari perjua ngan Partai Gerindra. Banyak perkara yang ingin saya buat untuk menaikkan bendera Gerindra di tanah seberang ini. Minta petunjuk Pak. Salam Indonesia Raya

iRzAL mARYAnto HuSAini

Kajang, malaysia

Kartu tanda Anggota Partai Gerindra

Saya adalah simpatisan Gerindra dari Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Saya banyak kenal orang DPD Jatim dan DPC Magetan, namun ketika saya tanya mereka tentang bagaimana mengurus Kartu Tanda Anggota mereka semua tidak tahu dan menyarankan supaya lebih baik di jalani saja dulu.

Saya ingin bisa menda-patkan Kartu Tanda Anggota dan bergabung dengan Partai Gerindra. Terimakasih.

AtoEK AguS SuHAR to

magetan, Jawa timur

Mohon info GEMiRA

Asalamu’alaikum Wr. Wb.

Pak, apa di provinsi sudah terbentuk Gemira (Gerakan Muslimin Indo-nesia Raya). Kalau belum kami dan kawan-kawan siap untuk jadi mediator demi suksesnya PRABOWO FOR PReSIDeN 2014. Mohon arahan & petunjuk, serta info kontak person DPP Gemira.

uStAdz ABu FAiRuz ALKAmPARY

Pekanbaru, Riau

berharap, GiR juga dikirim ke Medan

Kami sampaikan terima kasih atas kesetiaan gema indonesia Raya, tetap hadir di Kantor Redaksi Harian

satupun unsur Muspida yang menghadirinya.

Jujur melihat hal itu saya jadi sedih dan menangis, apakah begitu rendahnya Partai Gerindra di kota kami, sehingga unsur Muspi-da tidak ada satupun yang datang? Tetapi setelah saya pikir-pikir wajarlah unsur Muspida tidak datang, ka-rena tidak mau menghadiri acara yang tidak sah.

Tolong ya Komandan. Saya hanya percaya kepada mu. Tolonglah beritahu-kan dan segera lantik siapa sebenarnya pengurus yang sah, agar saya pun bisa membantu beliau untuk membesarkan partai ini... Hidup Prabowo... Salam Indonesia Raya... Garuda tetap didadaku.... Terbanglah tinggi Garuda ku di langit yang biru, tidak ada satupun yang bisa kubiarkan untuk melukai mu...

nAndo PAnEmedan, Sumatera utara

Mekanisme Rekomendasi Pilkada

Mohon petunjuk tentang mekanisme mendapatkan surat rekomendasi untuk bakal calon kepala daerah (pilkada kabupaten), agar

kita jadi partai yang bersih dan tidak transaksional. Salam Indonesia Raya.

AndRiAnto

dPC gERindRA Kab. Pasuruan, Jawa timur

Lagu Prabowo Cinta Rakyat

Prabowo cinta rakyatPrabowo cinta rakyatPrabowo cinta rakyat

Siapa idola rakyatSiapa pilihan rakyatDialah dia Pak PrabowoSiapa harapan rakyatSiapa tumpuan rakyatDialah dia Pak Prabowo

Reff:Prabowo cinta rakyatPrabowo sayang rakyatTidak mau plintat plintutTidak mau plintat plintutPrabowo cinta rakyatPrabowo sayang rakyatTidak ada janji-janjiTidak memberi mimpi-mimpi

Prabowo cinta rakyatPrabowo sayang rakyatPrabowo cinta rakyat

PAuLuS ViCtoR motuLoH

Jakarta

02 : suara rakyat

iluStRaSi SuSthanto

Redaksi menerima artikel, berupa berita ataupun kolom serta foto dari anggota, pengurus pusat dan daerah serta simpatisan Partai Gerindra. Khusus untuk kalangan simpatisan diharap menyertakan identitas diri. Tulisan bisa dikirim via email ataupun pos.

dewan PimPinan PuSat PaRtai GeRindRa

Jl. Harsono RM No. 54 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12160

Telp: 62-21-789 2377, 780 1396 Fax : 62-21-781 9712

Email: [email protected]

Edisi 11/tahun ii/marEt 2012

Page 3: GEma utama>> Ekonomi kErakyatan >> FiGur >> Gema …partaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR11.pdfDalam pidato politik itu, Prabowo Subianto kembali mengingatkan kader-kader Partai Gerindra

kolom : 03

m.Solihat SukaRdi

berpartai, belajar Mengurus negara

“NeGeRI Auto Pilot” merupakan ungkapan kritis yang dilontarkan kelompok masyara-kat terhadap para pemimpin negara yang tidak mampu mengelola negara dengan baik. Rakyat dibiarkan hidup sendiri, menyelesaikan masalahnya sendiri, tanpa kehadiran negara. Pemimpin negara yang dimaksud adalah Presiden (eksekutif ), anggota DPR (legislatif ), dan para penegak hukum (yudikatif ). Mereka dinilai telah gagal (failed) mengu-rus rakyatnya.

Lantas, kalau para pe-mimpin gagal, siapa yang mesti disalahkan dan dari mana memperbaiki kesalahan tersebut?

Dalam sistem negara demokrasi, peran partai politik sangat penting dan menentukan arah pembangunan negara. Suka atau tidak suka, sistem negara demokrasi telah membe-rikan kekuasaan besar terhadap partai politik. Tidak ada demokrasi tanpa partai politik. Clinton Rossister (1960) mengatakan: “… no

democracy without politics, and no politics wit-hout parties.” Baik buruknya negara demokra-si tergantung dari kualitas partai politik yang dibangun. Sebab, dari partai politik inilah lahir visi misi, sistem, program, aturan (hu-kum), serta sumber daya manusia yang nanti-nya bisa diimplementasikan dalam kehidupan

bernegara. Mengurus partai politik merupakan mi-

niatur mengurus negara. Sikap dan perilaku bernegara kita akan diperlihatkan ketika kita berada dalam “rumah partai” ini. Pemimpin partai yang bijak, bervisi, amanah, tegas, dan cerdas (sidiq, amanah, tabligh, fathonah) kelak akan mewujud sifat-sifatnya ini manakala ia menjadi pemimpin negara. Kader partai yang punya etos kerja tinggi, berdisiplin, dan patuh terhadap pemimpin – jika kelak menjadi ang-gota dewan -- ia akan menjadi anggota de-wan yang benar-benar harapan partai sebagai representasi dari harapan rakyat. Maka nan-tinya tidak ada lagi seorang anggota dewan yang malas rapat atau membangkang dari ga-ris partai, dan tidak ada lagi seorang menteri yang hanya menjalankan lima puluh persen instruksi Presiden, selebihnya jalan sendiri.

Korupsi yang menjadi masalah besar di negeri ini juga bisa dibereskan melalui tin-dakan preventif dalam manajemen partai politik. Partai politik yang bersih akan mela-hirkan para pemimpin negara yang bersih. Se-baliknya partai politik yang korup akan me-

Pengurus DPP Partai Gerindra dan Tenaga Ahli Anggota DPR-RI Komisi X

Edisi 11/tahun ii/marEt 2012

lahirkan pemimpin negara yang korup. Jika dalam kehidupan bernegara berlaku slogan bahwa pemimpin negara yang baik adalah yang menghargai para pahlawannya, maka hal ini merupakan cermin dari pemimpin partai yang menghargai kadernya.

Contoh lain, penyelesaian konflik internal partai yang ditangani secara baik menunjuk-kan contoh baik pula penyelesaian konflik da-lam kehidupan bernegara. Seorang pemimpin negara yang tidak punya pengalaman pena-nganan konflik, seperti dalam partai politik, ia akan gagap dan gagal dalam penanganan konflik dalam kehidupan bernegara.

Dari uraian ini, maka tampak jelas fungsi partai politik sebagai pusat pembelajaran (se-kolah). Partai politik sebagai kawah candra-dimuka bagi calon pemimpin bangsa. Dari partai politik inilah (mestinya) calon pemim-pin belajar semua hal yang berkaitan dengan kehidupan bernegara, minimal belajar cara hi-dup berdemokrasi. Akhirnya, Selamat ulang Tahun Partai Gerindra… Semoga menjadi sekolah demokrasi yang baik bagi Indonesia Raya. t

Keberuntungan Menjauh Dari Angieoleh amRan naSution

(Anggota Dewan Penasihat Partai Gerindra, Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra)

PeRSIDANGAN pengadilan terhadap Mo-hamad Nazaruddin dalam perkara korupsi Wisma Atlet di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, semakin merepot-kan Partai Demokrat.

Partai yang didirikan Presiden SBY dan kini memerintah itu babak-belur karena se-jumlah tokohnya terungkap terindikasi terli-bat dalam korupsi pembangunan Wisma Atlet di Palembang yang dipersiapkan untuk meng-hadapi perhelatan SeA Games yang lalu.

Harap diingat bahwa terdakwa dalam perkara ini Mohamad Nazaruddin yang kini diadili sebelumnya adalah Bendahara Partai Demokrat. Maka yang disebut-sebut tersang-kut dalam kasus ini pun orang-orang di seki-tar partai itu.

Dalam kesaksian sebelumnya, Yulianis, Wakil Direktur Keuangan Grup Permai, perusahaan milik Nazaruddin, sempat meng-ungkap bahwa Anas urbaningrum, Ketua umum Partai Demokrat pun turut aktif di perusahaan itu dan mengantor setiap hari Ju-mat.

Nama lain seperti anggota DPR dari Frak-si Partai Demokrat Mirwan Amir dan Ange-lina Sondakh, disebut menerima dana Wisma Atlet. Nama Menteri Pemuda dan Olah Raga serta tokoh Partai Demokrat lainnya, Andi Mallarangeng, termasuk nama yang disebut terlibat dalam perkara ini.

Lebih dari itu, ternyata dana hasil korup-

si itu dibagi-bagikan di dalam Kongres Partai Demokrat di Padalarang, Bandung, dua ta-hun lalu, untuk memenangkan Anas urba-ningrum sebagai Ketua umum.

Kesaksian sejumlah orang yang ditugaskan membawa duit itu dengan mobil ke Bandung, dan juga sejumlah pimpinan cabang (pada waktu itu) yang mengaku menerima duit dari ‘’tim sukses’’ Anas urbaningrum, bermuncu-lan di media massa sekarang. Kesaksian itu di-perkuat keterangan Yulianis di depan penga-dilan, menyebabkan masyarakat yakin bahwa politik uang yang begitu parah telah melanda Partai Demokrat.

Seperti berkali-kali diungkapkan Naza-ruddin, dana Wisma Atlet diberikan Rp 9 milyar kepada Angelina Sondakh, selaku anggota Komisi 10 DPR yang membidangi olah raga. Angie kemudian membagi-bagikan dana itu: Rp 2 milyar diberikan kepada Ke-tua umum Anas urbaningrim, Rp 1,5 milyar kepada pimpinan fraksi, serta kepada sejum-lah pengurus Partai Demokrat lainnya. Angie sendiri, menurut Nazaruddin, menerima Rp 1,5 milyar.

Ketika bersaksi pekan lalu dalam perka-ra Mohamad Nazaruddin, Angie memang membantah semuanya, termasuk menerima dana Rp 1,5 milyar. Malah Angie membantah hubungannya melalui BlackBerry messenger (BBM) dengan Mindo Rosalina Manulang, pembantu Nazarudin yang bertugas melobi

Pantas selama ini ia menjadi bintang Partai Demokrat. Perkawinannya dengan aktor gan-teng dan aktivis Partai Demokrat yang juga anggota DPR, Adjie Massaid, me nyebabkan seakan semua kebahagiaan berkumpul di se-kitar kedua pasangan itu.

Tapi sang suami kemudian meninggal dunia secara mendadak karena serangan jan-tung. Sekarang tuduhan sebagai koruptor dari KPK menimpa Angie. Partai Demokrat pun akan memberhentikannya sebagai Wakil Sekjen karena statusnya sebagai tersangka. Ja-batannya sebagai anggota DPR terancam. Be-sar kemungkinan KPK segera menangkap dan menahannya. Keberuntungan rupanya sudah menjauh dari putri Sulawesi utara itu. t

Cantik dan cerdas membawa Angie menjadi bintang Partai Demokrat di DPR. tapi kini ia jadi tersangka, jabatannya di partai dan DPR terancam hilang

para pejabat, termasuk anggota DPR sema-cam Angie. Mindo telah dinyatakan bersalah dan dihukum pengadilan beberapa waktu lalu. Bantahan Angie bahwa ia berhubungan BBM dengan Mindo itu meragukan banyak orang karena bukti yang ada menunjukkan hubungan itu memang terjadi.

Apalagi, menurut Nazarudin, dalam se-buah pertemuan Fraksi Partai Demokrat di DPR, Angie mengaku menerima dan mem-bagikan dana Wisma Atlet Rp 9 milyar itu.

Oleh karena itu agaknya sekali pun Angie dengan gigih membantah semua tu-duhan, toh KPK telah menetapkan Putri In-donesia 2001 itu sebagai tersangka, dan mulai memeriksanya 20 Februari lalu.

Angie memang wanita cantik dan cerdas.

Page 4: GEma utama>> Ekonomi kErakyatan >> FiGur >> Gema …partaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR11.pdfDalam pidato politik itu, Prabowo Subianto kembali mengingatkan kader-kader Partai Gerindra

04 : GEma utamaEdisi 11/tahun ii/marEt 2012

SuASANA peringatan Hari ulang Tahun (HuT) ke-4 Partai Ge-rakan Indonesia Raya (Gerindra) berlangsung meriah. Ribuan kader Partai Gerindra menghadiri acara yang digelar di Kantor DPP Partai Gerindra, Jl. R.M. Harsono, Ragu-nan, Jakarta Selatan, Senin malam, 6 Februari 2012. Para kader partai berlambang kepala burung Garuda itu datang dari seputar Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) dengan mengenakan seragam khas Partai Gerindra yang berwarna dasar putih.

Dekat gedung DPP Partai Ge-rindra didirikan sebuah tenda besar berpendingin udara tempat ber-langsungnya acara. Kapasitas tenda itu tidak bisa menampung seluruh kader partai yang datang. Akhirnya banyak kader yang berkumpul di luar tenda memenuhi halaman kantor DPP yang sudah disesaki dengan kendaraan roda empat dan dua. Di tepi jalan R.M. Harsono, berjejer kendaraan roda empat par-kir sehingga membuat lalu lintas di kedua arah jalan tersendat.

Sekitar pukul 18.00 WIB, Ke-tua Dewan Pembina Partai Gerin-dra, Prabowo Subianto, didampingi Ketua umum Partai Gerindra Prof. Dr. Suhardi dan jajaran pengurus DPP Partai Gerindra memasuki tenda besar menandai dimulainya acara peringatan ulang tahun ke-4 Partai Gerindra. Kedatangan Ketua

Dewan Pembina disambut tepuk tangan dari para kader yang hadir di dalam tenda.

Hadir dalam peringatan ulang tahun ke-4 Partai Gerindra itu, antara lain: anggota Dewan Pem-bina, Wakil Ketua umum, Sekjen, Bendahara, jajaran pengurus DPP, anggota fraksi Partai Gerindra DPR RI. Juga diikuti pengurus pusat sayap-sayap Partai Gerindra: Tunas Indonesia Raya (TIDAR), Satuan Relawan Indonesia Rayat (Satria), Gerakan Muslimin Indonesia Raya (Gemira), Gerakan Gardu Prabowo, Kristen Indonesia Raya, Kesehatan Indonesia Raya, Gerakan Masya-rakat Sanatha Darma Nusantara, Perempuan Indonesia Raya (PIRA), Sentral Gerakan Buruh Indonesia Raya.

Peringatan ulang tahun ke-4 Partai Gerindra diawali dengan mengheningkan cipta yang dipim-pin Ketua umum Partai Gerindra, Suhardi. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Pembukaan uuD NRI Tahun 1945, Pancasila, dan Ikrar Kader Partai Gerindra, serta pengucapan jati diri kader Partai Gerindra. Setelah itu, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato politik.

Mengawali pidato politiknya, Prabowo Subianto mengungkap-kan bahwa perayaan ulang tahun ke-4 Partai Gerindra dilaksanakan

secara sederhana mengingat kondisi bangsa dan negara saat ini. ”Di be-berapa daerah keadaannya mempri-hatinkan karena berbagai peristiwa dan bencana. Sangat tepat dan pan-tas bila kita merayakan ulang tahun ini secara sederhana,” katanya.

Di hadapan ribuan kader, Pra-bowo Subianto mengatakan, usia empat tahun bagi sebuah partai po-litik adalah usia yang sangat muda. Berdirinya Partai Gerindra empat tahun lalu penuh dengan kejutan-kejutan. ”Ketika itu, kita tidak per-nah membayangkan mampu men-dirikan partai nasional dalam waktu yang sangat singkat. Partai Gerindra sebagai partai nasional bisa didiri-kan hanya dalam waktu 14 hari ker-ja,” ungkapnya.

Menurut Prabowo, saat ini ja-jaran pengurus partai di tingkat pusat hingga tingkat bawah sedang menjalankan konsolidasi partai, ka-derisasi, aksi turun ke rakyat, dan membangun kekuatan Partai Ge-rindra di tengah rakyat. ”Pada saat yang tepat, Partai Gerindra akan memperlihatkan kekuatannya di de-pan rakyat. Pada saatnya Partai Ge-rindra siap tampil di depan rakyat. Siap menyelamatkan negara dan bangsa Indonesia dari keadaan yang penuh keprihatinan, ketidakpastian, keragu-raguan, dan ketidakpercaya-an rakyat kepada lembaga-lembaga negara,” katanya disambut riuh para hadirin.

Sikap membela rakyat

Lebih lanjut Prabowo mengata-kan bahwa selama empat tahun ini, Partai Gerindra telah mengambil sikap yang benar di depan sejarah dan rakyat Indonesia. ”We are on the right side of history. Kita berada di pihak yang benar. Karena saya yakin bahwa sejarah akan membe-narkan perjuangan Partai Gerin-dra,” ujarnya.

Prabowo pun menyebutkan sikap-sikap yang diambil Partai Ge-rindra selama ini. Pertama, empat tahun lalu, Partai Gerindra adalah partai satu-satunya yang berani mengatakan bahwa sistem ekonomi yang berlaku di Indonesia adalah sis tem yang keliru. ”Kita adalah sa-tu-satunya partai yang sampai seka-rang mengatakan agar kita kembali ke Pasal 33 uuD 1945,” tegasnya.

Karena itu Prabowo berpesan kepada setiap kader Gerindra di lembaga legislatif agar membela ke-pentingan rakyat kecil. ”Saya minta kader Gerindra di seluruh lemba-ga legislatif harus tegas dan keras membela kepentingan rakyat kecil. Harus keras membela kepentingan bangsa Indonesia. Jangan larut da-lam neo-liberalisme yang melanda negara kita,” kata putra begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusu-mo itu.

Kedua, Partai Gerindra adalah partai yang pertama menolak pem-bangunan gedung baru DPR. Pada awalnya Partai Gerindra diremeh-kan karena hanya memiliki 26 suara di DPR, tapi akhirnya sikap Partai Gerindra diikuti partai-partai lain. ”Kalau kita berada di jalan yang be-nar, walaupun suaranya kalah, tapi rakyat akan membenarkan sikap kita. Jadi, orientasi Partai Gerindra harus selalu berada di pihak rakyat Indonesia,” kata mantan Pang-kostrad TNI AD itu.

Ketiga, Partai Gerindra adalah satu-satunya partai yang menolak uu BHP. Akhirnya, Mahkamah Konstitusi (MK) membantalkan uu itu. ”Bayangkan. Partai Ge-rindra adalah satu-satunya partai yang menolak uu itu. Padahal ba-nyak partai besar yang sudah berdiri puluhan tahun, tapi menyetujui uu neo-liberalistik yang menjadi-kan PTN lebih kapitalis dibanding PTS,” ujarnya.

Keempat, Partai Gerindra juga

menyatakan hitam di atas putih menolak outsourcing bagi seluruh buruh Indonesia. Saat ini buruh sedang bergolak. ”Ada yang menga-takan kepada saya, jangan membela buruh karena nanti investor akan lari. Lalu saya katakan, bangsa In-donesia cukup kaya untuk men-jamin kehidupan yang layak bagi seluruh rakyat Indonesia,” katanya disambut riuh hadirin.

Pada bagian lain orasinya, Pra-bowo mengatakan bahwa memba-ngun partai ibarat membangun ge-dung harus dimulai dengan pondasi yang kuat. Bata demi bata diiba-ratkan ranting demi ranting. PAC demi PAC, lalu DPC demi DPC. Semakin hari semakin terasa, Partai Gerindra hadir di semua kecamatan. ”Akhir tahun kita hadir di seluruh desa, RT-RT, di seluruh Indonesia. Dan partai kita akan memperlihat-kan dan mempersembahkan kekua-tan kepada rakyat Indonesia. Dalam waktu yang tidak lama lagi, kita akan menjadi kekuatan Pancasilais yang siap membela negara, bangsa dan rakyat Indonesia,” tegasnya.

Di akhir pidato politiknya, ca-lon presiden dari Partai Gerindra itu mengingatkan seluruh jajaran Partai Gerindra di setiap provinsi, kabupaten, desa, agar turun ke rak-yat. ”Kader Partai Gerindra harus meyakinkan dan memberi harapan kepada rakyat bahwa kalau ingin perubahan dan ingin Indonesia berdiri di atas kakinya sendiri, dan ingin kekayaan Indonesia kembali ke tangan rakyat Indonesia, maka harus memberi mandat dan keper-cayaan kepada Partai Gerindra,” harapnya.

Perayaan ulang tahun ke-4 diak-hiri dengan pemotongan dua buah nasi tumpeng berwarna kuning dan merah. Tumpeng berwarna kuning menandakan rasa syukur, dan tum-peng berwarna merah yang me-nandakan komitmen Partai Gerin-dra. t

Partai Gerindra sedang menjalankan konsolidasi partai, kaderisasi, aksi turun ke rakyat, dan membangun kekuatan di tengah rakyat. ”Pada saat yang tepat, Partai Gerindra akan memperlihatkan kekuatannya di depan rakyat,” kata Prabowo Subianto.

oleh Budi Sucahyo

emPat tahun Partai GerindraSejarah Akan Membenarkan Perjuangan Gerindra

Foto wendRa wiZaR

Page 5: GEma utama>> Ekonomi kErakyatan >> FiGur >> Gema …partaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR11.pdfDalam pidato politik itu, Prabowo Subianto kembali mengingatkan kader-kader Partai Gerindra

: 05Edisi 11/tahun ii/marEt 2012

uSAI menyampaikan pidato politik dan me-motong tumpeng pada perayaan peringatan ulang tahun ke-4 Partai Gerindra di Kantor DPP Partai Gerindra, Senin malam, 6 Februa-ri 2012, Ketua Dewan Pembina Partai Gerin-dra Prabowo Subianto menjawab pertanyaan dari pers, termasuk wartawan gema indonesia Raya, yang meliput acara tersebut.

Dikerubungi puluhan wartawan cetak dan elektronik, Prabowo Subianto menjawab pertanyaan mengenai berbagai isu aktual di masyarakat. Seperti, pertanyaan tentang tang-gapan terhadap kisruh di Partai Demokrat, juga siapa calon wakil presiden yang akan mendampinginya pada 2014, keberadaan ka-der Partai Gerindra Pius Lustrilanang di Ba-dan urusan Rumah Tangga (BuRT) DPR RI, dan lainnya. Berikut petikannya:

Dalam berbagai kesempatan bapak sela-lu menyebut soal ekonomi kerakyatan dan menolak ekonomi neo-liberal. Melihat ja-lannya pembangunan ekonomi sekarang ini, kira-kira terobosan apa yang bisa dila-kukan dengan ekonomi kerakyatan?

Mengenai terobosan dari Partai Gerindra, menurut saya, yang paling penting adalah bagaimana kita mengamankan sendi-sendi bangsa. Artinya, sumber-sumber kekayaan bangsa ini harus kita amankan. Sekarang ini terlalu banyak kebocoran dalam kekayaan bangsa kita. Ini yang harus kita amankan le-bih dulu.

Kemudian, yang sangat mendesak atau urgen bagi rakyat sekarang ini adalah soal la-pangan kerja. Kita harus menciptakan banyak lapangan kerja. Dari awal saya sudah mena-warkan ide memanfaatklan hutan yang rusak. Kita memiliki hutan rusak yang luasnya men-capai 77 juta hektar. Kalau dari 77 juta hutan yang rusak itu kita transformasikan atau kita ubah menjadi lahan produktif atau lahan pa-ngan maka ini bisa segera menciptakan lapa-ngan kerja.

Kalau kita tanya kepada ahli-ahli pertani-an, kita bisa ketahui bahwa satu hektar lahan

pertanian bisa menciptakan lapangan kerja bagi lima sampai enam orang. Bahkan bisa lebih. Bayangkan kalau kita bisa mencetak 6 juta hektar lahan baru, berapa orang yang bisa terserap sebagai tenaga kerja. Dengan mence-tak lahan baru maka orang yang sebelumnya tidak punya lahan dan pekerjaan bisa memi-liki lapangan penghidupan. Tidak sekadar pe-kerjaan, tapi lapangan penghidupan.

Dengan begitu ini akan mendorong eko-nomi kita. Jadi, multiplier effect-nya sangat be-sar. Saya yakin kita bisa swasembada pangan dan energi dalam waktu yang cepat sambil menciptakan lapangan kerja.

Selain kedaulatan pangan dan pertani-an yang menjadi concern utama Partai Ger in dra, apakah kekuatan persenjataan tni juga mendapat perhatian Gerindra?

Kalau Anda simak apa yang tadi saya sampaikan, saya ulangi bahwa kita harus mengamankan sendi-sendi bangsa Indonesia. Sumber-sumber kekayaan bangsa Indonesia itu harus kita amankan. Sekarang ini kekaya-an bangsa kita banyak yang tidak berada di tangan bangsa Indonesia. Kalau kita kuat di bidang pangan dan rakyat kita mendapatkan lapangan pekerjaan, maka otomatis ketaha-nan militer kita juga akan kuat. Sebab, ke-tahanan nasional yang paling kuat ada pada rakyat yang sejahtera. Kalau rakyat sejahtera, pertahanan militer kita pasti kuat.

Apa pandangan bapak sebagai Ketua De-wan Pembina Partai Gerindra soal kisruh yang terjadi di Partai Demokrat?

Kita punya budaya dan tradisi untuk ti-dak mencampuri urusan rumah tangga orang lain. Kami yakin di Partai Demokrat banyak sekali kader yang terbaik. Di partai itu ba nyak putra-putri yang patriotis. Biarlah mereka menyelesaikan masalah mereka sendiri. Tidak usah partai lain ikut-ikutan nimbrung. Itu sikap Partai Gerindra. Itu (masalah di Partai Demokrat) adalah urusan rumah tangga.

Kalau kita punya masalah di Partai

Gerindra, kita juga ingin menyelesaikan ma-salah kita sendiri. Marilah kita serahkan kepa-da Partai Demokrat untuk menyelesaikan ma-salahnya sendiri. Tidak usah minta pendapat kita. Saya yakin mereka bisa menyelesaikan sendiri masalahnya dengan baik.

bagaimana dengan kebijakan energi dari Partai Gerindra, khususnya tentang ren-cana pemerintah untuk membatasi kon-sumsi bbM?

Partai Gerindra akan mengadakan sim-posium tentang energi. Kita akan memanggil ahli-ahli energi. Dari sana, kita akan meng-kaji pilihan mana yang terbaik dan akan kita perjuangkan untuk rakyat. Kita akan pelajari terus (kebijakan energi itu). Kita tidak ingin gegabah. Jadi, apabila rencana pemerintah benar, kita akan bela. Tapi kalau nanti kajian yang kita lakukan mengatakan bahwa kebija-kan itu keliru, ya kita harus suarakan kepen-tingan rakyat.

Dalam pidato politik bapak, Partai Gerin-dra bertekad menjadi partai yang bersih. terkait dengan keberadaan Pius Lus-trilanang, wakil fraksi Partai Gerindra di buRt, yang sering dikaitkan dengan ka-sus seperti pembangunan ruang badan Anggaran (banggar), apa langkah yang akan diambil Partai Gerindra?

Soal Pius Lustrilanang, sebenarnya sudah berkali-kali ada klarifikasi dari yang bersang-kutan. Dia bisa mempertanggungjawabkan bahwa itu (soal pembangunan gedung baru dan ruang Banggar) adalah keputusan BuRT, bukan peranan dia (Pius Lustrilanang). Dia di BuRT hanya sebagai wakil ketua. Dan, Ketua BuRT adalah Ketua DPR. Dan, memang, rencana kita adalah akan melakukan rotasi.

Kapan akan dilakukan rotasi itu?Dalam minggu-minggu ini.

bapak pasti akan maju sebagai calon pre-siden pada 2014. Siapa yang akan menja-

di calon wakil presiden bapak?Soal calon wakil presiden itu masih lama.

Masih lama itu…

Apakah pencapresan bapak pada 2014 sudah mendapat dukungan dari partai lain, seperti PDi Perjuangan?

Insya Allah. Mudah-mudahan. Saya ber-harap tidak hanya PDI Perjuangan. Biar ba-nyak (partai) yang mendukung kita.

Apakah sudah ada pembicaraan dengan partai lain?

Sampai sekarang kita belum ada pembi-caraan. Siapa saja yang mendukung Gerindra kita akan terima. Asal membela Pancasila dan uuD 1945.

Elektabilitas bapak sebagai calon presi-den jauh berbeda dengan elektabilitas Partai Gerindra. bagaimana agar elekta-bilitas itu bisa sejajar?

Dari survei yang kita lakukan sendiri, elektabilitas Partai Gerindra juga naik cepat. Yang penting adalah rakyat harus tahu bahwa Partai Gerindra itu ingin menjadi partai yang bersih. Partai yang membela rakyat. Partai yang akan melawan korupsi, karena korupsi telah menurunkan kemampuan bangsa Indo-nesia untuk meraih kesejahteraan. Saya kok optimis elektabilitas Partai Gerindra akan naik.

Apa target Partai Gerindra pada 2014?Target 2014 adalah menang. Partai Gerin-

dra bisa menang dan menerima mandat dan kepercayaan dari rakyat. Bersama-sama kita ubah haluan bangsa ini. Kita arahkan menu-ju negara yang kuat dan makmur serta rakyat sejahtera. Itu cita-cita kita. Dan kita yakin bahwa kita bisa karena bangsa kita sebetulnya adalah bangsa yang kaya.

berapa persen target perolehan suara-nya?

Insya Allah menang besar. t

Prabowo Subiantoinsya Allah 2014 Gerindra Menang besar Foto muStaFa kemal

Page 6: GEma utama>> Ekonomi kErakyatan >> FiGur >> Gema …partaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR11.pdfDalam pidato politik itu, Prabowo Subianto kembali mengingatkan kader-kader Partai Gerindra

06 : indonEsiaEdisi 11/tahun ii/marEt 2012

ReNCANA pemerintah untuk membatasi penggunaan BBM (Ba-han Bakar Minyak), terutama un-tuk kendaraan pribadi roda empat banyak ditentang. Sebab, salah satu tujuan terselubungnya adalah men-dongkrak masyarakat agar membeli BBM di SPBu (Stasiun Pengisian Bahan Bakar umum) asing seperti Shell atau Petronas yang berdiri di kota-kota besar. Padahal kehadiran SPBu asing di sini sudah sangat menguntungkan mereka, yakni me-reka tidak harus membangun kilang tapi boleh menggunakan kilang mi-lik PT. Pertamina.

“Tapi kalau kita mau memba-ngun SPBu di Malaysia, kita ha-rus bangun kilang sendiri,” ujar pengamat perminyakan Kurtubi dalam acara seminar membahas ke-daulatan energi yang diadakan oleh Fraksi Partai Gerindra awal Februari lalu di Jakarta. Acara yang dihadiri oleh Ketua Dewan Pembina, Ketua umum DPP Partai Gerindra, serta jajaran DPD serta Fraksi Partai Ge-rindra itu mengupas kondisi permi-nyakan di tanah air sebagai bekal Partai Gerindra menyikapi keadaan. Pasalnya, soal minyak dan gas ada-lah menyangkut kedaulatan seba-gai bangsa, selain soal hajat hidup orang banyak.

Dalam paparannya, Kurtubi menjelaskan bukan saja pembatasan BBM, namun kondisi kedaulatan energi yang sudah lepas dari peme-rintah Indonesia. Hal ini bersumber dari undang-undang Minerba (mi-neral dan batubara) yang sebe narnya sudah di uji materikan di MK (Mahkamah Konstitusi), namun masih digunakan sampai sekarang, karena belum ada undang-undang penggantinya. Salah satu klausul dari undang-undang tersebut yang sangat merugikan adalah kontrak pertambangan Migas dilakukan B to G (bussiness to government).

“Jadi, bila perusahaan asing mau berkontrak, langsung dengan Kementerian eSDM. Kemudian diteruskan kepada Gubernur dan Bupati,” ujar Kurtubi. Jadi, setelah kontrak didapatkan, kontraktor asing tinggal tiduran saja di hotel, dan semua urusan diurus oleh Ke-menterian eSDM. Hal ini jelas sangat merugikan. Padahal, bila perusahaan asing ingin berkontrak harusnya dengan PT. Pertamina dan pemerintah berada di atas ke-duanya. Sebab bila terjadi sengketa, maka pemerintah bisa bertindak. “Jika sampai ke pengadilan arbitra-se, tinggal cari saja pengacara yang hebat,“ jelasnya.

Nah, akibat dari pemberlakuan

undang-undang ini, pengelolaan Migas di Indonesia terburuk di Asia dan Oceania. Kurtubi juga me-nyampaikan hasil survei teknologi global Migas, yang menunjukkan dari 143 negara di Asia, pengelolaan migas di Indonesia ada di posisi 113 di Asia. Parahnya, pengelolaan Mi-gas kita bahkan lebih buruk diban-dingkan Timor Leste.

Kerugian negara ini muncul dari Penafsiran Pasal 33 uuD NRI Tahun 1945 ayat 3 dalam kata “di-kuasai” negara. Seharusnya, perlu ketegasan bahwa kekayaan SDA (Sumber Daya Alam) tambang yang ada di perut bumi tidak hanya “di-kuasai” negara, tetapi “dimiliki” oleh negara.

Di Migas Kita tak berdaulatPengelolaan Migas di Indonesia terburuk di Asia dan Oceania. Kebijakan yang diambil selalu tak berpihak kepada rakyat.

oleh iman FiRdauS

DI tengah keterpurukan dan ketergantungan In-donesia pada BBM impor, sebenarnya Partai Ge-rindra memiliki rencana yang sangat brilian yang tidak pernah dipikirkan oleh pemerintah saat ini. “Kita punya pohon aren banyak. Selama ini hanya digunakan untuk arak cap tikus (minuman khas Sulawesi utara, red). Tapi sedikit untuk bahan ba-kar minyak,“ kata Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo dalam acara seminar tersebut. Padahal Hashim memiliki kolega peneliti asal Belanda yang lama meneliti aren untuk bahan bakar.

Aren juga tidak akan menganggu pasokan pangan manusia, karena tidak dimakan seperti singkong, jagung atau tebu. Sebab di Brazil, peng-gunaan bahan bakar nabati dari singkong, jagung dan tebu diprotes banyak kalangan karena mem-buat manusia akan kelaparan.

Pohon aren yang bernama arenga pinnata ini juga tumbuh di 14 provinsi di Indonesia dengan kontur dan kesuburan tanah yang berbeda-beda. Karena itu, Partai Gerindra sangat optimistis, proyek bahan bakar alternatif dari aren ini akan bisa dikembangkan. Bahkan pengembangan tana-man ini untuk mendukung kebutuhan bio-energi

perlu segera ditindaklanjuti. Selain ketersediaan teknologi yang ada, tanaman aren mudah ber-adaptasi pada berbagai tipe tanah di seluruh In-donesia, termasuk lahan kritis, alang-alang dan untuk reboisasi dan konservasi hutan.

Tantangan yang dihadapi saat ini adalah input teknologi masih minim, perbaikan manajemen produksi, perbaikan pengolahan, pemasaran ma-sih tradisional, diseminasi masih terbatas pada se-bagian kecil petani, dan kesulitan bibit unggul.

Padahal potensi tanaman aren untuk dijadi-kan etanol saat ini sudah cukup besar, dapat men-capai 1,43 juta kiloliter bioetanol per tahun. Agar produk aren yang ada tidak bersaing dalam ben-tuk penyediaan pangan dan bioetanol diperlukan pilot proyek di beberapa provinsi yang berminat. Komitmen pelaksanaan diserahkan kepada pro-vinsi/kabupaten berminat untuk pembiayaan, pelaksanaan dan monitoring.

Kini soalnya kembali pada kepemimpinan. Pemimpin yang berpikir untuk kedaulatan bangsa dan menyejahterakan rakyat tidak akan menyia-nyiakan potensi dalam perut bumi untuk kemak-muran bangsa sendiri, bukan bangsa asing. t

kita Punya aren

untuk itu, sudah saatnya ada kesepakatan nasional mengenai ka-limat ayat 3 Pasal 33 uuD NRI Tahun 1945 perlu ditambah de-ngan kata “dimiliki” sehingga tidak terjadi multi tafsir yang sangat me-rugikan negara. Hal ini berdampak pada penerimaan pemerintah di bidang royalti. Penerimaan negara sangat kecil dari royalti, seperti dari batubara (open fit, tambang terbuka) berkisar antara 3-7% dari harga jual. Sedangkan batubara (under ground, bawah tanah) berada pada kisaran 2-6%. emas 3,7% dari harga jual dan tembaga 4,0%, perak 3,25%, nikel 4,0% dari harga jual. Hal ini masih sangat kecil dimana prosen-tase seharusnya disesuaikan dengan tingkat harga komoditas tambang.

Di sisi lain, beragam upaya un-tuk menekan subsidi BBM yang menggerus APBN (Anggaran Pen-dapatan Belanja Negara) justru ti-dak sampai pada pokok persoalan,

tapi hanya berputar dari minyak ke minyak. ”Seharusnya ada upaya konversi dari minyak ke gas,” kata Kurtubi.

untuk saat ini, opsi yang terbaik bukan membatasi namun menaik-kan harga BBM. Tapi apakah rakyat akan marah? Menurut Kurtubi, bila diajak rasional rakyat bisa mene-rima. Caranya, ketika pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM, sampaikan juga berapa besar penghematan yang dihasilkan dan langsung sebutkan alokasinya un-tuk membangun kesejahteraan rak-yat. Misalnya, dari kenaikan BBM akan terjadi penghematan sebanyak Rp 60 triliun yang akan digunakan untuk membangun kereta api ba-wah tanah, meremajakan angkutan umum, membangun dan memper-baiki jalan rusak, atau fasilitas lain yang dibutuhkan masyarakat. Nah, beranikah pemerintah melakukan langkah terobosan itu? t

Foto

iStim

ew

a

Foto

mu

Sta

Fa k

em

al

Page 7: GEma utama>> Ekonomi kErakyatan >> FiGur >> Gema …partaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR11.pdfDalam pidato politik itu, Prabowo Subianto kembali mengingatkan kader-kader Partai Gerindra

: 07Edisi 11/tahun ii/marEt 2012

Sejak dikeluarkannya Surat Keputusan (SK) DPP Gerindra terkait

kepemimpinan Gerakan Muslimin Indonesia Raya, sejak itu pula

organisasi sayap tersebut berkembang pesat. Rahasianya, karena

pimpinan Gemira selalu berusaha merangkul

semua kalangan.

oleh m. Budiono

SeTIAP pagi dan petang, kawasan Condet, Jakarta Timur, dikenal se-bagai biangnya kemacetan. Karena daya tampung badan jalan di tem-pat itu tidak sebanding dengan vo-lume kendaraan yang berlalu lalang. Pada Senin (20/1) silam keadaan se-perti itu semakin menjadi-jadi, dan terjadi beberapa saat sebelum pun-cak arus balik atau sebelum pulang pekerja. Penyebabnya adalah mun-culnya ribuan orang yang mengena-kan baju dan peci berwarna putih, baik menggunakan kendaraan sen-diri, angkutan umum atau berjalan kaki. Mereka adalah para muhibbin yang bermaksud mengikuti acara Maulid Nabi Muhammad SAW, di Jl. Buluh No 20, yang tak lain adalah rumah keluarga besar Habib Mahdi Alatas, Ketua umum Pimpi-nan Pusat (PP) Gerakan Muslimin Indonesia Raya (Gemira).

Kian sore kemacetan pun se-makin hebat. Apalagi rintik gerimis

turut menghampiri kawasan Con-det tersebut. Jamaah yang semula hendak langsung menuju ke lokasi acara terpaksa mencari tempat un-tuk berteduh. Sampai-sampai mas-jid Jami‘ Assolikhien yang terletak beberapa ratus meter dari tempat berlangsungnya acara Maulid nya-ris tak kuasa menampung jamaah yang berteduh sembari menunggu datangnya salat Maghrib.

Beruntung, selepas waktu Magh rib air hujan yang jatuh dari langit mulai surut. Ribuan jamaah pun langsung menuju ke lokasi peri-ngatan hari lahir Nabi Muhammad SAW tersebut. Tidak begitu lama, suasana penuh khidmat pun begitu kentara, seiring lantunan syair Mau-lid. Puncaknya terjadi saat makha-lul Qiyam, di mana ribuan jamaah yang hadir pada acara tersebut larut dalam suasana penuh haru. Seraya menirukan bait-bait syair kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Di tengah ribuan jamaah yang hadir dalam acara tersebut, terlihat pula sosok Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra H. Prabowo Subi-anto. Juga tampak Sekretaris Jendral DPP Partai Gerindra Ahmad Mu-zani, serta para ulama dan habaib, baik dari Jakarta maupun dari wila-yah di sekitarnya.

Saat memberikan sambutan, Prabowo menyampaikan kekagu-man dan terimakasihnya, ter utama kepada Habib Mahdy Alatas, yang berhasil melangsungkan acara Mau-lid dengan lancar. Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini me-ngajak para hadirin untuk menja-lankan syariat agama Islam secara baik, seperti dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW serta para saha-bat dan para ulama.

Islam, kata Prabowo, adalah aga-ma yang selalu mengajak pada per-damaian. Memberi perlindu ngan dan kesejukan bagi seluruh masya-

rakat. Bahkan, bukan saja kesejukan bagi umatnya, namun juga bagi umat agama lain. Karena itu, umat Islam harus berusaha dengan keras menghindari perbuatan yang mem-bawa kerusakan, dan juga menolak untuk berbuat kekerasan.

“Islam adalah agama yang mem-bawa kedamaian dan kesejahteraan. Baik bagi orang Islam maupun orang-orang di luar Islam. Baik bagi bangsa Indonesia maupun bagi dunia”, kata Prabowo menambah-kan.

Karena itu, kepada para ulama dan habaib, Prabowo memintakan doa agar Indonesia bisa mendapat-kan kesejahteraan dan keadilan bagi rakyatnya. Dan juga memintakan bimbingan serta tauladan agar rak-yat mendapatkan contoh dan pa-nutan dalam menjalankan kehidu-pannya.

Lumbung Suara Gerindra

Peringatan Maulid Nabi yang dibarengkan dengan haul ke-36 Habib Husein bin Ali Al Athos merupakan salah satu agenda yang dilakukan Pengurus Pusat Gerakan Muslimin Indonesia Raya mende-katkan diri pada masyarakat. Selain itu, PP Gemira juga sudah melaku-kan berbagai kegiatan lain, seperti tabligh akbar, pembagian semba-ko, dan santunan kepada orang tak mampu.

Dengan berbagai kegiatan itu, menurut Habib Mahdi Alatas, Ge-mira sebagai organisasi sayap partai bisa berkembang dengan pesat. Saat ini Gemira sudah ada di 21 provin-si, dan ada di 50% kabupaten dan kota si seluruh Indonesia. Diharap-kan, pada pertengahan 2012 nanti, Gemira sudah ada di seluruh kabu-paten/kota yang ada di Indonesia.

“Kita memiliki sabahat Nu dan Muhammadiyah yang sudah mene-rima keberadaan Gemira. Di Indo-nesia timur kita juga sudah menjalin hubungan akrab melalui perguruan Al Khaeraat, mudah-mudahan apa yang dicita-citakan, mendukung

Gerakan muSLimin indoneSia rayaberharap Jadi Lumbung Suara buat Partai Gerindra

Prabowo menjadi Presiden, bisa menjadi kenyataan,” harap Habib Mahdi Alatas.

Apa yang telah dicapai Gemira selama ini, menurut Habib Mahdi Alatas, merupakan prestasi yang besar. Apalagi bila diingat bahwa Gemira baru dideklarasikan pada 13 Maret 2009, dan setelah itu va-kum. Baru setelah dikeluarkannya SK baru oleh DPP Gerindra pada 28 Oktober 2011, Gemira pun bisa bergerak leluasa. Ini dibukti-kan dengan jumlah Kartu Tanda Anggota (KTA) Gemira yang terus meningkat. Hingga kini di Tange-rang saja sudah terkumpul 300.000 anggota, DKI 15 ribu, dan Jawa Ba-rat tercatat 25 ribu anggota Gemira. Sementara daerah lain rata-rata 5 ribu pemegang KTA.

“Saya yakin Gemira akan men-jadi sayap partai Gerindra yang besar. Sesuai janji Allah yang akan membantu umatnya yang mau be-rusaha dan melakukan perubahan karena semata-mata mengharapkan ridho-Nya. Itulah yang mendasari keyakinan saya bahwa organisasi ini akan semakin besar dibelakang hari nanti”, kata Habib Mahdi lagi.

Didukung oleh strategi, Gemi-ra akan selalu berusaha merangkul semua kalangan, termasuk orga-nisasi-organisasi kemasyarakatan yang sudah eksis selama ini, seperti Nahdlatul ulama, Muhammadiyah, dan Al Khaeraat. Dan menyatukan-nya dalam wadah Gemira, serta me-nolak adanya perpecahan.

Yang menarik, menurut Habib Mahdi, rata-rata yang masuk men-jadi anggota Gemira adalah mereka yang merindukan perubahan. Dan, kebanyakan adalah anggota masya-rakat yang belum menjadi anggota Gerindra. Karena itu, Habib Mah-di yakin, pada 2014 Gemira bisa menjadi salah satu lumbung suara bagi Gerindra. Alasannya, menurut Habib Mahdi, anggota Gemira pas-tilah simpatisan Gerindra. Namun anggota Gerindra belum tentu ang-gota Gemira. t

Foto-Foto dok. GemiRa

Page 8: GEma utama>> Ekonomi kErakyatan >> FiGur >> Gema …partaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR11.pdfDalam pidato politik itu, Prabowo Subianto kembali mengingatkan kader-kader Partai Gerindra

08 : indonEsiaEdisi 11/tahun ii/marEt 2012

Ribuan umat Islam di kawasan Megamendung,

akhir Januari lalu, memenuhi sebuah lapangan di Lembah Pangrango, mengikuti acara

istighosah memperingati Maulid Nabi Muhammad

SAW. Masyarakat pun sangat antusias mengikuti acara ini.

oleh aGuStaman

istighosah di Kaki bukit Pangrango

MeMPeRINGATI Maulid Nabi Muham-mad SAW, kader Partai Gerindra dan Forum Silaturrahim Alumni Timur Tengah meng-gelar Istighosah & Tabligh Akbar di Mega-mendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Acara yang berlangsung Sabtu malam, 28 Januari 2012, itu juga menjadi ajang komu-nikasi dan silaturrahim para simpatisan/kader Partai Gerindra.

Di sebuah lapangan di Lembah Pangrango yang berada di Kampung Lembah Neuneut, Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, malam itu mendadak ramai. Ribuan kader dan simpatisan partai berlambang Kepala Burung Garuda ini berbaur dengan anggota Forum Silaturrahim Alumni Tengah tenggelam da-lam lantunan ayat-ayat suci Alquran, Tabligh Akbar, zikir dan doa bersama, sehingga mem-buat daerah di kaki gunung Gede- Pangrango itu menjadi bak kawasan santri.

Acara ini dipimpin oleh Habib Ja’far bin Abdurrahman Al Athos, Pembina Majelis

Ta’lim Ratibulathos Al-Gamis, dengan me-ngambil tema: “Menuju Perubahan Sikap dan Perilaku Generasi Muda yang Rabbani.” Di antara ribuan peserta istighosah itu tampak alim ulama se-Bogor Selatan, aparatur peme-rintah Kecamatan Megamendung, aparatur Desa Sukagalih, dan tentu saja para kader serta simpatisan Partai Gerindra dan ribuan warga masyarakat setempat.

H. Ricky Kurniawan, Lc., selaku Pembina Forum Silaturrahim Alumni Timur Tengah yang juga Ketua Komisi A DPRD Provinsi

Jawa Barat dari Fraksi Partai Gerindra men-jelaskan, acara Maulid Nabi ini, selain ingin membangkitkan kecintaan kepada Nabi Mu-hammad SAW, juga untuk meningkatkan se-mangat juang kaum muslimin, dan tak kalah pentingnya adalah untuk menjalin komuni-kasi lewat ajang silaturrahim kader dan sim-patisan Partai Gerindra.

Ricky -- yang merupakan kader Partai Ge-rindra berlatang belakang santri dan hingga kini tetap menjalin hubungan dengan dunia pesantren khususnya dan umat Islam pada

umumnya – memaknai aktivitas kalangan muda ini sebagai generasi yang bergairah. Itu tercermain dari antusiasme dari ribuan ma-syarakat yang hadir, sebagian besar kalangan muda, mendengarkan tausiyah yang disam-paikan oleh suami dari Terra Sa’adah Perdana dan ayah dari Muhammad Zufar al Bareer ini.

Acara Istighosah ini menjadi sangat bermakna dengan pemberian santunan kepa-da puluhan anak yatim piatu yang ada di Desa Sukagalih. t

Gerindra pun Diundang obamaNational Prayer Breakfast adalah acara rutin setiap tahun, dengan mengundang perwakilan negara-negara di dunia. Kali ini Partai Gerindra mendapat kehormatan diundang makan pagi bersama Presiden Obama.

oleh iman FiRdauS

nationaL Prayer breakfaSt 2012

PARTAI Gerindra mendapat kehormatan meng-hadiri national Prayer Breakfast ke-60, di Hotel Hilton, Washington DC, Amerika Serikat, awal Februari lalu. Acara doa bersama disertai sarapan pagi ini merupakan peristiwa politik, namun di-balut oleh rasa kebersamaan seluruh elemen ma-syarakat, bukan saja Amerika tapi juga dunia. Se-bab, ada 130 perwakilan negara yang diundang, dengan jumlah peserta yang hadir mencapai le-bih dari 3000 orang.

Adalah dua partai besar di Negeri Paman Sam ini, yakni Partai Republik dan Partai De-mokrat, bertindak sebagai pengundang acara ini. Presiden Barack “Hussein” Obama tentu saja hadir dan memberikan sambutan. Presi-den yang melalui masa kecilnya di Jakarta itu mengajak seluruh peserta yang hadir untuk berpegang pada nilai-nilai moral, karena moral itulah yang menjadi perekat kekuatan nasional selama berabad-abad.

Bukan hanya itu, Obama juga mengajak masyarakat Amerika Serikat untuk peduli pada orang-orang yang kurang beruntung. Meski doa bersama ini dirayakan secara Kristen, namun dikutip pula bagian-bagian dari Bible, Alquran dan Torah yang melambangkan kasih dari aga-ma-agama besar dunia.

Menurut Wakil Ketua umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon -- yang hadir bersama Ke-tua DPP Partai Gerindra M. Asrian Mirza se-bagai perwakilan Partai Gerin dra-- pidato para tokoh dalam acara tersebut sangat inspiratif. Se-bab, hal tersebut jarang sekali dipidatokan oleh politisi di tanah air. Karena itu, menurut Fadli, semangat dari acara tahunan ini patut menja-di inspirasi para politisi di tanah air. “Di sini kita jarang dengar politisi kita membicarakan karakter bangsa dan nilai-nilai moral,” ujarnya prihatin.

national Prayer Breakfast adalah acara ta-hunan yang sudah digelar sejak 1953 oleh ang-gota kongres dan senat Amerika Serikat. Dulu bernama Presidential Prayer Break fast, namun sejak 1970 berganti nama menjadi national Prayer Breakfast. Bagi Gerindra, sebagai partai baru, undangan ini jelas merupakan kehorma-tan. Sebab, koneksi dan jaringan ke berbagai politisi dunia jelas sangat dibutuhkan. t

Foto

iStim

ew

a

Foto

do

k. P

RiB

ad

i

Page 9: GEma utama>> Ekonomi kErakyatan >> FiGur >> Gema …partaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR11.pdfDalam pidato politik itu, Prabowo Subianto kembali mengingatkan kader-kader Partai Gerindra

WaWancara : 09Edisi 11/tahun ii/marEt 2012

SATRIA (Satuan Relawan Indonesia Raya) merupakan salah satu organisasi sayap Partai Gerindra. Organisasi ini lahir 30 Mei 2008 atau sekitar tiga bulan setelah berdirinya Par-tai Gerindra. Satria ini ikut mengantar partai berlambang Kepala Burung Garuda ini saat melakukan verifikasi di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), maupun pada waktu mendaftarkan diri ke KPu sebagai pe-serta Pemilu 2009. Kini, organisasi ini ada di 33 provinsi dan 400 kabupaten/kota di Indo-nesia.

untuk mengetahui lebih jauh mengenai organisasi Satria ini, M. Budiono dari tablo-id gema indonesia Raya mewawancarai Ketua umum Pimpinan Pusat Satria di kantor Se-kretariat Satria, Jl. Kemiri No. 8 Menteng, Jakarta Pusat. Berikut petikannya:

bagaimana perkembangan Satria, dari mulai lahir hingga saat ini?

Satria berdiri seiring berdirinya partai Gerindra. Pada saat Partai Gerindra mela-kukan verifikasi di Kemenkumham dan juga mendaftarkan sebagai peserta Pemilu 2009 ke KPu, Satria sudah terlibat di dalamnya. Ma-lah, Satria mengerahkan massanya dalam dua kesempatan tersebut.

Satria berdiri karena Partai Gerindra membutuhkan adanya kepanjangan tangan, atau organisasi sayap yang berfungsi sebagai underbouw. Sebelum penentuan hari lahirnya, sesungguhnya organisasi ini sudah menyiap-kan diri, namun akhirnya kami memilih tang-gal 30 Mei 2008 sebagai hari berdirinya.

Pada masa awal kampanye, Satria mendu-kung penuh Partai Gerindra. Apalagi, waktu itu memang hanya Satria yang sudah muncul dan siap bekerja. Sebagai partai baru, kita pa-ham apa yang menjadi tugas, tanggungjawab, dan pekerjaan Satria. Karena itu, kita lang-sung membentuk pimpinan cabang maupun pumpinan daerah. Sampai sekarang, organi-sasi ini sudah terbentuk di 33 provinsi, dan hampir ada di 400 kabupaten-kota.

Ini capaian yang luar biasa, apalagi Satria itu tidak pernah dibiayai oleh partai. Kami memiliki kemandirian, kolektivitas, dan ke-keluargaan, sehingga tumbuh besar seperti se-karang. Ini adalah hal yang langka, termasuk untuk organisasi kepemudaan di KNPI seka-

lipun. Hal langka karena mereka mau berga-bung dengan organisasi ini, dan juga bersedia mengeluarkan uang. Itulah yang membuat saya bersemangat memimpin Satria ini.

Kini Satria sudah tercatat sebagai anggo-ta KNPI, termasuk ikut kongres KNPI. Le-bih membanggakan lagi, di manapun Ketua Dewan Pembina berada, selalu ada anggota Satria yang mengawalnya, walau sampai ke pelosok sekalipun.

bagaimana sepak terjangnya sekarang? Dalam perkembangannya, semakin ba-

nyak orang bergabung dengan Satria. Mereka adalah orang-orang yang berkarakter dan pa-ham soal organisasi. Sehingga kerapkali, rapat PP Satria berlangsung keras, tapi itu sesuatu yang positif dalam dinamika berorganisasi. Dan itu menyenangkan, karena dengan begi-tu berarti organisasi ini hidup.

Dari sisi finansial, bisa dikatakan Satria sanggup mendiri. Dalam kondisi seperti itu kami tetap eksis, melaksanakan program yang konkret hingga di daerah. Ke depan kita akan melangsungkan rakernas yang wajib diikuti seluruh pimpinan daerah dan pimpinan ca-bang di seluruh Indonesia. Ini penting, kare-na di rakernas akan dibicarakan program ke depan. Apalagi satu hingga dua tahun lagi ini kita akan menghadapi kampanye. Jadi kami perlu bertemu dan membicarakan program-program strategis pemenangan pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pil-pres).

Semandiri apa Satria yang Anda pimpin? Kita mandiri segalanya. Pengadaan kan-

tor sekretariat dilakukan oleh pengurus secara patungan, meskipun tidak menutup mata ada bantuan dari beberapa orang pembina. Meski bantuan mereka sedikit tapi sangat berharga.

Sumber keuangan lain berasal dari iuran pimpinan cabang (PC) dan pimpinan daerah (PD). Setiap kali ada surat keputusan (SK) yang ditujukan untuk PC dan PD mereka harus membayar iuran wajib yang kita nama-kan dana perjuangan sebesar Rp 2,5 juta un-tuk SK PC dan Rp 5 juta untuk SK PD. Tapi dari jumlah itu Rp 1 juta dikembalikan dalam bentuk atribut organisasi.

Dana inilah digunakan untuk kegiatan-

kegiatan sosial, seperti membantu korban kebakaran, kebanjiran, dan bencana alam lainnya. Sementara untuk operasional kita himpun bersama-sama, termasuk untuk ra-kornas nanti.

Itulah kemandirian dalam Satria, semua bisa kita lakukan dan penuhi sendiri. Semoga ke depan, partai bisa melihat eksistensi kita dari awal. Intinya, kami tidak akan pernah meminta pada partai, namun kalau partai memberi pasti kita terima. Tapi untuk me-minta kepada partai, rasa sungkan kami terla-lu besar. Jadi, kita berharap inisiatif dari par-tai untuk membantu, karena kita tidak mau membikin proposal lalu minta ke partai.

Cara merekrut anggota baru?Kita memiliki pandangan bahwa Satria

tidak berpolitik praktis seperti kepartaian. Satria ini organisasi relawan yang sifatnya sukarela. Di organisasi ini kami mengedepan-kan silaturahim dan kekeluargaan. Jadi, asas silaturahim dan kekeluargaan adalah ciri kita, dan itu memperkuat keberadaan kita di dae-rah.

Dengan pilihan itu, baik anak jenderal, anak pengusaha ataupun artis semua sama, se-mua rata, di Satria. Mereka harus tunduk dan patuh terhadap mekanisme aturan yang ada di Satria. Karena, keputusan organisasi ada di atas segala-galanya, dibanding kepentingan pribadi atau golongan tertentu.

Apa sih menariknya Satria sehingga membuat banyak orang tertarik untuk terlibat.

Saya melihat alasan terbesarnya adalah sosok Prabowo dan Gerindra. Bagaimanapun tidak bisa dipungkiri, banyak orang yang ma-suk Satria karena keinginan mendapat kesem-patan dalam pemilu. Kesempatan ini, mung-kin tidak bisa diperoleh di partai, dan hanya terbuka di organisasi sayap, dan itu saya sadari benar. Jadi, tujuan mereka tetap ingin berga-bung dengan Gerindra, dengan Prabowo, tapi jalannya adalah melalui organisasi sayap.

Di pimpinan pusat (PP) ini kita terdiri dari berbagai latar belakang, mulai dari HMI, Kosgoro, FKPPI, hingga Pemuda Pancasila. Mereka merasa cocok dengan Satria dan Ge-rindra, makanya mereka bergabung.

Sebagai anak, kita berusaha menarik orang untuk ikut Gerindra. Orang, mungkin, tertarik karena Satria selalu terjun di tempat-tempat yang terkena bencana. Kita elastis, fleksibel, dan sebagai relawan kita bergerak lebih cepat dari partai dalam penanggulangan bencana. Dan, kita mengembangkan organi-sasi ini seperti halnya Multi Level Marketing (MLM). Dari satu, lima, dua puluh lima dan seterusnya. Kami juga tidak lupa untuk men-jaga kekompakan, dan kekeluargaan. Satu sa-kit semua sakit, satu senang semua senang.

bagaimana peluang Satria dalam pemilu mendatang?

Masalah ini sudah kami bahas jauh-jauh hari. Pertama kami yakin, partai akan mem-beri kuota secara adil dan bijaksana untuk setiap sayap. Kami telah bersiap menerima segala risiko dan menanti juklak serta juknis dari DPP. Dan soal itu saya tidak ingin men-dahului apa yang belum dilakukan DPP.

Yang pasti kami sudah memikirkan dan berdiskusi kemungkinan melakukan PAW (Penggantian Antar Waktu) bagi anggota Sa-tria yang lolos. Alternatif ini, mungkin, akan kami laksanakan daripada harus saling berha-dapan dan bersaing yang peluangnya malah makin kecil. Jadi kelak, kami juga akan mem-buat MOu dengan calon-calon Satria, untuk menjalani kemungkinan ini.

Pesan apa yang ingin saudara sampaikan untuk para kader dan simpatisan Satria?

Jaga terus tali silaturahim, karena perka-wanan itu tak akan pudar meski kita mati. Jaga terus kekompakan di kalangan Satria, mari sama-sama bekerja dan berusaha keras memajukan organisasi yang bernama Satria. Satria semata-mata untuk kepentingan partai ke depan.

Bung Karno pernah berpesan pada kita semua, yang berbunyi: “Perjuanganku le-bih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuangan mu akan lebih sulit karena mela-wan bangsamu sendiri”. ucapan itu terbukti sekarang, yang kita lawan hukum dan biro-krasi yang menyengsarakan rakyat banyak. Kawan-kawan Satria harus berani melawan ini semua.

Dimana Ada Prabowo, di Sana Ada Satria

hEru Johansyah

Foto muStaFa kemal

Page 10: GEma utama>> Ekonomi kErakyatan >> FiGur >> Gema …partaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR11.pdfDalam pidato politik itu, Prabowo Subianto kembali mengingatkan kader-kader Partai Gerindra

10 : GEma daErah

kaBuPaten BloRa, Jawa tenGah

maluku utaRa

lomBok tenGah - ntB

Peduli Korban banjir bandang

Revolusi Putih di Maluku utara

baksos Peringati 4 tahun Partai Gerindra

Edisi 11/tahun ii/marEt 2012

PeRINGATAN hari ulang tahun Partai Ge-rakan Indonesia Raya (Gerindra) ke-4 yang jatuh pada 6 Februari 2012 diselenggarakan di berbagai daerah. Salah satunya di Kabupa-ten Lombok Tengah (Loteng). untuk mem-peringati ulang tahun Partai Gerindra itu, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Ge-rindra Kabupaten Loteng menyelenggarakan kegiatan sosial bertajuk “Revolusi Putih” di seluruh kecamatan yang ada di sana. Kegia-tan ini bertujuan untuk meningkatkan gizi bagi anak usia sekolah. Mengingat konsumsi susu anak-anak Indonesia sangat rendah, ha-nya 1,5 liter pertahun. Angka tersebut jauh di bawah konsumsi susu anak-anak India yang mencapai 45 liter per tahun.

Kegiatan tersebut di mulai di PAC Batuk-liang pada 6 Februari atau tepat 4 tahun kela-hiran Gerindra. Pada kesempatan itu Gerin-dra Loteng memberikan susu dan makanan bergizi kepada 560 orang anak usia TK dan

SD. Kemudian dilanjutkan di daerah-daerah lain di Loteng.

Selain pembagian susu, peringatan 4 tahun Gerindra di Loteng juga diisi dengan kegiatan tradisional “Bau Nyale” di Sereneng oleh PAC Pujut. Kegiatannya berupa pengobatan gratis di PAC Praya Timur, bantuan sosial di PAC Janapria dan kontes Kambing etawa di Kota Praya, Kabupaten Loteng.

Menurut Ketua DPC Gerindra Loteng, H. Muhdan Rum, bakti sosial yang dilaku-kan di daerahnya merupakan instruksi Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. Agar setiap jenjang kepemimpinan Gerindra terjun langsung melakukan kegia-tan yang bermanfaat bagi masyarakat. Bentuk kegiatannya, antara lain menambah asupan gizi dan protein bagi anak TK, SD dan SMP dengan memberikan susu. “Ini penting untuk meningkatkan kecerdasan otak generasi pene-rus bangsa ini,” kata Muhdan. t mBo

BeNCANA banjir bandang pada Jumat (13/1) yang menimpa Desa Mojorembun, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menimbulkan kesengsaraan yang dalam bagi warga setempat. Bukan hanya perkakas rumah tangga yang hanyut bersama air bah, juga beras dan persediaan makanan yang hendak dinikmati esok hari pun praktis tak ada yang bisa terselamatkan.

Menyadari kondisi sulit itu, pada Senin (23/1) DPC Gerindra Kabupaten Blora merasa terketuk untuk melakukan peninjauan lokasi, sekaligus melaksanakan aksi peduli terhadap kesulitan yang dihadapi warga desa

TeMA pembagian susu, atau “Revolusi Putih” saat peringatan HuT Gerindra ke-4 juga dilakukan oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Maluku utara. Sesuai arahan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Senin (30/01), DPD Gerindra Maluku utara membagi-bagikan susu kemasan kotak kepada siswa-siswi di sejumlah sekolah. Selain memperingati HuT Gerindra ke-4, pembagian susu ini juga dimaksudkan untuk memperingati hari gizi Nasional yang jatuh pada 25 Januari.

Kegiatan revolisi putih ini di awali dengan

pemberian susu kepada siswa-siswi TK Al-Isryad, SD Mononutu, dan SD Kenari Tinggi di Ternate. Dilanjutkan di beberapa sekolah lain di wilayah Maluku utara. Menurut Mansur Sangadji, SH, Sekretaris DPD Gerindra Maluku utara, kegiatan ini akan dilaksanakan berkelanjutan. Dengan harapan turut meningkat gizi masyarakat dan mendongkrak kualitas kesehatan dan kecerdasan anak bangsa. Jadi, sasarannya tidak terbatas hanya di kalangan sekolah, tetapi juga diarahkan ke masyarakat yang membutuhkan. t mBo

Mojorembun. Dalam aksi peduli itu DPC Gerindra Kabupaten Blora menyerahkan sumbangan 50 dus mi instan, sabun mandi dan cuci, serta susu bagi anak-anak.

Yang mengharukan, saat rombongan tiba, masyarakat dan tokoh masyarakat desa Mojorembun menyambut kedatangan DPC Gerindra Kabupaten Blora dengan sukacita. Mereka menyampaikan rasa terimakasihnya secara ikhlas, seraya mendoakan agar partai Gerindra makin jaya, dan Ketua Dewan Pembinan Gerindra Prabowo Subianto benar-benar bisa menjadi Presiden pada 2014. t mBo

TAHuN baru Imlek 2563 yang jatuh pada Senin (23/1) diperingati DPP Gema Sadhana dengan membagikan sembako buat masyarakat. Kegiatan tersebut dilaksanakan bekerjasama dengan Cetiya Dhamma Ramsi, dan berlangsung di Cetiya Dhamma Ramsi Jl. Tubagus Angke Komplek Taman Permata Indah I, Blok PAA No.7 RT. 017 RW.07 Jakarta utara, Minggu (15/1).

Pada kesempatan itu DPP Gema Sadhana membagikan 110 paket sembako, berisi 5 kilo beras, 2 liter minyak sayur, dan mi rebus. Pembagian dilaksanakan setelah puja bakti umum minggu sore, kepada umat Cetiya Dhamma Ramsi dan warga sekitarnya. Acara ini berlangsung secara tertib tanpa kericuhan.

Paket tersebut diberikan kepada semua umat dan warga yang hadir, mulai orang tua, anak-anak, hingga keamanan lingkungan.

“Kami ada untuk umat, dan tujuan kami jelas. Kami berbuat untuk rakyat yang berada pada akar rumput, karena selama ini jarang sekali bantuan-bantuan yang benar-benar mereka terima,” ujar Gouw Tjeng Sun, Wakil Ketua umum DPP Gema Sadhana dan Ketua Cetiya Dhamma Ramsi.

Gouw Tjeng Sun berharap, kegiatan tersebut akan berlanjut di tahun-tahun yang akan datang. Sekaligus untuk membuktikan kecintaan dan bakti Gema Sadhana kepada rakyat kecil. t mBo

Gema Sadhana

Sembako untuk Rakyat Kecil

Foto

do

k. d

Pd

Ge

Rin

dR

a m

alu

ku

uta

Ra

Foto

do

k. d

Pc

Ge

Rin

dR

a k

aB

. Blo

Ra

Foto

do

k. d

Pc

Ge

Rin

dR

a k

aB

. lo

mB

ok

te

nG

ah

Foto

do

k. G

em

a S

ad

ha

na

Page 11: GEma utama>> Ekonomi kErakyatan >> FiGur >> Gema …partaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR11.pdfDalam pidato politik itu, Prabowo Subianto kembali mengingatkan kader-kader Partai Gerindra

HARI ulang tahun ke-4 Partai Gerindra yang berdekatan dengan hari gizi mendatangkan berkah tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Tak terkecuali bagi masayarakat Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. untuk menyemarak-kan dua hari besar itu, DPC Gerindra Kabu-paten Gowa membagikan ribuan gelas susu putih dalam rangka revolusi putih. Acara ter-sebut berlangsung selama tiga hari, Minggu (29/1) hingga Selasa (31/1).

Kegiatan revolusi putih tersebut dipusat-kan di empat titik di Kecamatan Sombaopu Kabupaten Gowa, yakni: Pandang-Pandang,

Bonto-Bontoa, Batangkaluku dan Tamarun-ang. Tampak hadir Mestriani Habie, anggota DPR RI daerah pemilihan Sulawesi Selatan 1, Ketua DPC Gerindra Gowa Ir. Darmawang-syah Muin, M.Si., Anggota DPRD Gowa Iryani Bakri, dan pengurus DPC dan PAC Sombaopu Gowa.

Dalam kesempatan itu, Anggota DPRD Gowa Iryani Bakri mengatakan, gerakan na-sional revolusi putih bertujuan menyadarkan masyarakat akan pentingnya susu bagi keseha-tan anak Indonesia, khususnya di Kabupaten Gowa. t mBo

: 11

Gowa, SulaweSi Selatan

tunaS indoneSia Raya

PP GemiRa

kota teGal, Jawa tenGah

Ribuan Gelas Susu bagi Anak Kurang Mampu

Dari Susu Sampai beasiswa

beras buat Korban banjir dan Puting beliung

Kota warteg Kibarkan bendera Gerindra

Edisi 11/tahun ii/marEt 2012

BAGI-bagi susu, dalam rangka Revolusi Putih sudah menjadi salah satu kegiatan massal yang rutin dilakukan Partai Gerindra dan organisasi sayapnya. Salah satunya dilakukan juga oleh Tunas Indonesia Raya (TIDAR). untuk membantu meningkatkan kualitas gizi anak-anak, Pimpinan Pusat (PP) TIDAR bekerjasama dengan Pimpinan Cabang (PC) TIDAR Jakarta Timur melakukan kegiatan revolusi putih di SD Pembangunan Al-Hikmah, Pulogadung Jakarta Timur.

Tak tanggung-tanggung setiap bulan, TIDAR memberikan susu kepada anak-anak yang belajar di sana. Pemberian itu disampaikan setelah siswa-siswi itu mengikuti kegiatan gerak jalan sehat, rutin sebulan sekali. Yang menarik, pada saat melaksanakan gerak jalan, anak-anak itu membawa bendera TIDAR berukuran kecil untuk dikibarkan saat berjalan. Setelah lelah jalan sehat, anak-anak itu langsung mendapatkan susu segar. Selain dalam bentuk susu, TIDAR juga menyerahkan sejumlah perangkat mainan, dan pemberian beasiswa.

Menanggapi kegiatan ini, Drs. Saifudin Zuhri, M.Pd., kepala SD Pembangunan Al-Hikmah Pulogadung, Jakarta Timur, sangat berterimakasih kepada TIDAR. Ia berharap, kerjasama tersebut bisa berlangsung dalam waktu yang lama. Semata-mata untuk meningkatkan gizi dan kecerdasan para siswa. Termasuk memberikan kesempatan belajar kepada anak-anak berprestasi yang berasal dari keluarga tak mampu. t mBo

uNTuK meringankan penderitaan korban bencana banjir dan puting beliung di wila-yah Kabupaten Tangerang, yang terjadi pada Kamis (26/1), Pengurus Pusat (PP) Gerakan Muslim Indonesia Raya (Gemira) menyerah-kan bantuan tiga ton beras yang dibagikan dalam bentuk 3.000 ribu kantong. Bantuan pertama kali diserahkan kepada masyarakat Kampung Sondol, Kecamatan Kotabumi, Ka-bupaten Tangerang pada Sabtu (4/2).

Di wilayah ini sedikitnya ada 155 rumah yang rusak akibat bencana alam, banjir dan puting beliung. Di sini Gemira menyampai-kan bantuan 1 ton beras yang diserahkan se-cara simbolis kepada Hambali, Ketua RW. 02. Tampak hadir dalam penyerahan itu Drs. H. Ahmad Hariri, M.Sc (Wakil Ketua umum III PP Gemira), Abdul Rahman (Ketua Bidang Sosial Politik), Muhammad Iqbal (Ketua Bidang Infokom), Drs. M. Mastur Anwar,

dan Dicky uktolseja.Menurut Ahmad Hariri, bantuan kepada

korban bencana banjir dan puting beliung itu merupakan amanat Ketua umum Gemi-ra, Habib Mahdy Alatas. Selain untuk meri-ngankan penderitaan para korban, juga da-lam rangka silaturahim memperingati ulang Tahun Ke-4 Partai Gerindra dan HuT ke-3 Gemira yang jatuh pada 13 Maret.

Hambali, selaku Ketua RW. 02, mewakili masyarakat setempat menyampaikan terima kasih atas bantuan itu. Menurut Hambali, Gemira merupakan satu-satunya organisasi yang memberikan bantuan kepada para kor-ban. Ia berharap, bantuan tidak hanya dilaku-kan saat musibah.

“Warga sangat membutuhkan subsidi be-ras dibandingkan subsidi BBM, seperti yang digembor-gemborkan pemerintah selama ini,” kata Hambali. t mBo

PeRINGATAN Hari ulang Tahun (HuT) ke-4 Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerin-dra) yang dilakukan di seantero Indonesia menyebabkan pemandangan sejumlah kota menjadi lebih meriah. Di Tegal, Jawa Te ngah misalnya, pemasangan bendera Gerindra membuat di kota asal warteg (warung Tegal) tersebut begitu meriah. Praktis hampir di seluruh wilayah Kota Tegal ditemukan ben-dera partai yang mencantumkan nomor 5.

Selain pengibaran bendera, peringatan HuT Gerindra oleh DPC Kota Tegal juga ditandai dengan pemberian susu kepada anak-anak PAuD di empat kecamatan se-Kota Te-gal. Ini dilakukan selain untuk meningkatkan

gizi masyarakat juga untuk menyemarakkan sebagian kegiatan revolusi putih.

Tak hanya itu, menyambut empat tahun Gerindra, DPC Kota Tegal juga melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa, menyelenggarakan aksi donor darah, membantu pembangunan masjid, dan TPQ Baitul Hamdi di Kelurahan Panggung Keca-matan Tegal Timur. Kegiatan lainnya, mem-beri bantuan gerobak bagi pedagang kaki lima.

Sedangkan resepsi HuT ke-4 Gerindra berlangsung Senin (6/2) di Gedung Pertemu-an Al Irsyad Kota Tegal. t mBo

Foto

do

k. d

Ge

miR

aFo

to d

ok

. dP

c G

eR

ind

Ra

ko

ta te

Ga

lFo

to d

ok

. tida

R

Page 12: GEma utama>> Ekonomi kErakyatan >> FiGur >> Gema …partaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR11.pdfDalam pidato politik itu, Prabowo Subianto kembali mengingatkan kader-kader Partai Gerindra

12 : Ekonomi kErakyatanEdisi 11/tahun ii/marEt 2012

Di beberapa kota besar di Indonesia, pasar kaget telah menjadi fenomena perekonomian warga sehari-hari. Besarnya jumlah angkatan kerja yang tidak diimbangi ketersediaan lapangan usaha yang cukup menyebabkan bekerja sebagai pedagang di pasar kaget menjadi salah satu pilihan.

oleh aGuStaman

Pasarnya Rakyat

PASAR Kaget. Nama ini nampak-nya bukan hal baru bagi masyarakat Indonesia. Maklum, seiring krisis ekonomi 1998 silam, keberadaan pasar kaget mulai tumbuh di mana-mana, mulai dari lingkungan kam-pung, perumahan, sampai jalan raya yang banyak dilalui kendaraan.

Dinamakan pasar kaget karena pada awal keberadaan pasar ini me-mang tidak terduga: mengagetkan banyak orang. Bayangkan, sebuah tempat yang pada awalnya hanya-lah jalan, taman, atau tanah lapang tempat berolahraga masyarakat di Minggu pagi, tiba-tiba saja pada suatu ketika telah dipenuhi orang-orang dan para pedagang yang sibuk menjajakan barang dagangannya. Tempat yang biasanya mungkin lengang tak terlalu banyak orang, pada saat itu akan penuh sesak, be-gitu hiruk-pikuk, dan memacetkan jalanan di sekitarnya. Tentu saja, se-telah banyak orang tahu di tempat itu pada waktu tertentu secara rutin berubah menjadi pasar, bukanlah hal yang mengagetkan lagi, namun peristiwa itu tetap dinamakan pasar kaget.

Tak hanya di hari Minggu pagi, di hari-hari lain pun pasar kaget ini bermunculan di mana-mana. Mulai dari Senin sampai Sabtu, dan bia-sanya pada malam hari. Dan, pa-sar kaget ini tidak hanya dijumpai di wilayah Jakarta dan sekitarnya, melainkan juga ditemui di berba-gai tempat di negeri ini. Ragam atau corak pasar tumpah ini ham-pir sama antara pasar tumpah yang

satu dengan yang lainnya, semua barang dijajakan seakan mewakili kebutuhan konsumen. Sebut saja alat-alat rumah tangga, aneka pa-kaian plus aksesorisnya, mainan anak-anak, barang-barang elektro-nik, aneka kuliner, bahkan di pasar ini dijumpai pula kredit motor dan mobil.

Dari segi harga, barang yang ditawarkan di pasar kaget biasanya relatif lebih murah daripada harga di pasar-pasar lain, apalagi diban-dingkan dengan harga yang sama di pasar swalayan modern. Maklum-lah, konsumen pasar tumpah ini ke-banyakan dari kalangan menengah bawah. Mainan mobil mini misal-nya, rata-rata dibanderol Rp 5.000 sampai Rp 10.000. Sedangkan di pasar swalayan atau toko mainan, mainan sejenis dijual dengan harga di atas Rp 10.000.

Sanjaya, seorang pedagang mainan yang ditemui gema indone-sia Raya di pasar kaget Jalan Arteri Juanda, Depok, Jawa Barat, meng-aku bisa menjual murah barang da-gangannya karena dia membelinya secara grosiran di Pasar Asemka, Jakarta Kota. ”Barang-barang ini se-muanya buatan Cina, saya beli dari importirnya langsung, makanya murah,” papar Sanjaya.

Berbelanja di pasar kaget me-mang bak berbelanja dengan kon sep one stop shopping, sekali berbelanja dua tiga barang akan direngkuh. Apalagi jika konsumen mahir me-nawar harga niscaya akan banyak barang yang bisa dibawa pulang.

Hanya saja, masalah kualitas barang biasanya jadi nomor kesekian.

untuk berdagang di lokasi pasar kaget tidaklah gratis. Di pasar kaget Juanda, Depok contohnya, sewa la-pak ditentukan oleh di mana lokasi lapak itu berada. Pusat dari pasar kaget ini berada di depan Peruma-han Pesona Khayangan dan Ruko Pesona Khayangan. untuk menye-wa lapak di sekitar pusat pasar tadi, pedagang harus merogoh kocek se-besar Rp 2 juta selama empat tahun kontrak. Tapi kalau hanya di sepan-jang jalan yang jauh dari pusat pa-sar dikenai biaya sewa Rp 400 ribu selama empat tahun. Cukup murah jika mendapatkan laba yang lebih besar dari itu.

Sudah barang tentu, pasar kaget ini tidak akan bertahan lama, kalau tidak mendatangkan keuntungan buat para pedagang. Ternyata dalam sehari para pedagang di sana mam-pu menangguk omset penjualannya hingga ratusan ribu rupiah. “Nama-nya jualan, kadang ramai kadang sepi. Apalagi kalau hujan kayak gini. Tapi, kalau jualan disini ada saja yang beli,” terang Dede, peda-gang pakaian, di pasar kaget Juanda, Depok.

Seorang wakil rakyat di Kota Depok, Siti Nurjanah, pernah menghitung, nilai omzet transaksi setiap hari Minggu di pasar kaget tersebut bisa mencapai 400 juta rupiah. Sayangnya, perolehan itu tidak dikelola dengan baik, padahal bisa menjadi Pendapatan Asli Dae-rah (PAD).

Selama ini, kata Wakil Ketua Ko-misi B DPRD Depok ini, beberapa organisasi massa yang mengambil retribusi dari para pedagang. “Ya kalau ada penarikan retribusi seperti ini, Pemkot tidak bisa berbuat apa-apa, karena belum ada Perda yang mengatur sebagai kekuatan hukum. Tapi, kalau dipaksakan tentu akan ramai,” paparnya.

Pedang bermata Dua

Di beberapa kota besar di In-donesia, pasar kaget telah menjadi fenomena perekonomian warga sehari-hari. Besarnya jumlah ang-katan kerja yang tidak diimbangi ketersediaan lapangan usaha yang cukup, menyebabkan bekerja seba-gai pedagang di pasar kaget menjadi salah satu pilihan.

Para pedagang di pasar kaget ini bukan saja mereka yang memang berprofesi sebagai pedagang, tidak sedikit buruh/karyawan, pegawai negeri, atau ibu rumah tangga men-coba memanfaatkan peluang dengan berdagang di pasar kaget ini. Motif mereka pun beragam: ada yang se-kadar “iseng-iseng berhadiah,” un-tuk mengisi waktu luang, ataupun untuk mencari tambahan penghasi-lan. Dengan kata lain, kemunculan pasar kaget ini sesungguhnya telah membuka peluang untuk mencip-takan sektor kerja informal bagi masyarakat.

Namun, keberadaan pasar kaget ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi, keberadaan pasar kaget menghi-dupkan ekonomi rakyat, di sisi lain lokasi yang menjadi pasar kaget ke-rap menjadi sumber kemacetan lalu-lintas. Belum lagi soal sampah yang ditimbulkan pasca jualan berakhir atau rumput/tanaman yang terinjak-injak akibat aktivitas jual beli.

Memang, kesalahan tak sepe-nuhnya milik pedagang. Bagi me-reka, di situ ada keramaian, di situ

pula roda ekonomi berputar. Mere-ka hanya berusaha untuk meman-faatkan peluang yang ada: di mana ada orang berkumpul, di sana akan ada pertukaran, termasuk di dalam-nya adalah jual-beli. Keberadaan mereka di pasar kaget pun kebanya-kan lan taran tersingkir dari pasar tradisional yang diubah menjadi pa-sar modern atau mal. Mau sewa di mal mahal, harganya tak terjangkau. Sedangkan produk yang mereka jual adalah produk yang segmented-nya orang kecil.

Di sisi lain, maraknya kemun-culan pasar kaget ini merupakan refleksi atas ketimpangan sosial yang tengah terjadi, mengingat para kapitalis semakin melebarkan sa-yap usahanya secara serampangan di berbagai sudut strategis wilayah kota. Berapa mal dan plaza sudah berdiri? Dan, siapa saja pemilik pro-perti tersebut? Adakah kemudahan bagi para pedagang tradisional un-tuk bisa menempati areal jualan me-reka dengan harga yang terjangkau? Jawabannya; Tidak!

Akibatnya, para pedagang tra-disional memang harus mengha-dapi tantangan besar, yang akhirnya tidak memiliki tempat usaha yang memadai lagi. Berapa banyak pasar tradisional yang tiba-tiba ‘terbakar’ (untuk membedakan mana keba-karan betul dan mana yang sengaja dibakar). Dan setelah kejadian ‘ter-bakar’ itu para pedagang yang dulu menempati lapaknya seperti terusir, alias tak bisa lagi berdagang di sana, karena lahan itu akan dibangun mal atau plaza.

Agaknya, para kapitalis tampak-nya bermain di sana. Mereka seca-ra tidak langsung ‘mengusir’ para pedagang tradisional lewat tangan- tangan kekuasaan. Siapakah yang akan membela para pedagang tra-disional ini? Nampaknya mereka semakin tergilas oleh zamannya sendiri. t

PASAR KAGETFotoiStimewa

Page 13: GEma utama>> Ekonomi kErakyatan >> FiGur >> Gema …partaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR11.pdfDalam pidato politik itu, Prabowo Subianto kembali mengingatkan kader-kader Partai Gerindra

: 13Edisi 11/tahun ii/marEt 2012

berjaya Lewat Jajanan Khas Kota Semarang

Cemilan khas Semarang yang biasanya dibawa sebagai buah tangan, ternyata bukan hanya lumpia, bandeng presto ataupun wing-ko babat. ibukota Jawa Tengah berjuluk Kota atlas ini juga terkenal akan tahu petisnya. Di-namakan tahu petis, karena makanan cemilan ini merupakan perpaduan antara tahu pong (tahu putih) yang digoreng garing lalu dibe-lah tengahnya dan dilumuri adonan petis yang berwarna hitam kental.

Bahan utama petis adalah campuran terigu dan udang ditambah bumbu-bumbu lain. Se-dangkan, warna hitam petis merupakan warna olahan makanan udang jika dimasak lama-lama. Di kota asalnya, selain disantap dengan gorengan tahu pong, petis juga bisa dinikmati dengan tempe atau aneka gorengan lainnya. ada juga untuk campuran sambal rujak atau masakan lainnya.

Di luar kota Semarang, petis juga dikenal oleh sebagian besar masyarakat pantura (pan-tai utara) Jawa Tengah dan Jawa Timur. nah, bagi anda yang bermukim di ibukota Jakarta dan sekitarnya bila kangen dengan “Si Hitam manis” ini tak perlu jauh-jauh ke Semarang. Karena, di Jakarta, sudah ada belasan gerai “Tahu Petis Yudhistira” menjual cemilan khas Semarang ini.

adalah Wieke anggarini yang membawa makanan khas ini ke ibukota Jakarta. Ceritanya, pada 2006, perempuan kelahiran Semarang, 1979, ini memperkenalkan makanan tradisio-nal Semarang ini ke masyarakat ibukota. “Ka-rena warga Jakarta heterogen, maka petis yang saya buat tentu disesuaikan dengan lidah orang-orang Jakarta. Tidak terlalu manis seperti rasa aslinya, supaya warga non-Jawa pun bisa me-

nikmatinya,” papar alumnus Fakultas ekonomi Universitas Soegijapranata, Semarang, ini.

Wieke menceritakan, keinginannya untuk membuka usaha sendiri sejak bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan kargo swasta di Jakarta. Dan, yang terbersit di pikirannya waktu itu adalah bisnis tahu petis Semarang. ia punya alasan untuk itu, selain jenis makanan ini tak asing lagi baginya, orang tuanya di Semarang sering membuat makanan ini di rumahnya. apalagi, ketika itu, jenis makanan tradisional seperti ini jarang ditemukan di Jakarta.

lalu, dengan modal Rp 3 juta (2006), ibu satu anak ini memulai usaha tahu petis. awal mulanya, ia menjajakan dagangan tahu petis menggunakan gerobak di pedestrian (kaki lima) depan Pasar Tebet Timur, Jakarta Sela-tan. Wieke memberi nama usahanya ini “Tahu Petis Yudhistira.” nama Yudhistira diambil dari nama jalan tempat tinggal orangtuanya, yaitu Jalan Yudhistira 21, Kota Semarang. nama itu terpampang di gerobak tahu petis yang ditung-gui oleh seorang karyawannya yang memang direkrut untuk menjalankan usahanya itu.

Sebagai pedagang kaki lima, tentu musuhnya Polisi Pamong Praja yang sewaktu-waktu bisa “menggaruk” gerobak jualannya. Karena kekhawatiran itulah, pada bulan ketiga ia buka usaha, Wieke memindahkan lokasi tem-pat jualannya ke kawasan Jl. Wolter monginsi-di, Jakarta. Di sana, ia menyewa lahan di depan Pasar Swalayan Santa. Dibantu Do nny, suami-nya yang jago iT, Wieke melakukan promosi lewat brosur dan internet (blog dan komunitas KasKus).

Di tempat baru ini, Wieke mengaku, hasil penjualannya lebih bagus dari tempat sebelum-nya. Selain, karena memang letaknya di jalan strategis dan tergolong ramai di selatan Jakarta, konsumen di wilayah tersebut umumnya me-nengah atas.

“Sampai sekarang omset di depan pasar swalayan Santa ini terbilang bagus. Rata-rata bisa terjual 150-200 potong tahu petis per hari. Kalau akhir pekan atau libur bisa 250-300 po-tong. Harganya di sini premium, Rp 2.500/ po-tong,” tambah perempuan murah senyum ini. Untuk outlet outdoor dan pemesanan, Wieke mematok harga Rp 2.000 per potong.

melihat prospek bisnisnya di depan Pasar Swalayan Santa cukup bagus, Wieke lalu me-ngembangkan usahanya ke sejumlah tempat di Jakarta. Pertama-tama ia menambah dan mem-buka lagi outlet di iTC Kuningan, dan berikut-nya di Red Pepper Food Court Plaza indonesia, Kelapa Gading. Selain menjual lewat gerai- gerai tadi, Wieke juga melayani pemesanan untuk pesta pernikahan, ulang tahun, acara kantor, ataupun katering.

Sementara itu, permintaan untuk menjual tahu petisnya pun berdatangan. Karena itulah, pada maret 2010, Wieke memutuskan mem-

pai saat ini Wieke masih mendatangkan petis dari Semarang, dikirim dua kali dalam seming-gu. menurut Wieke, proses produksi petis di Semarang dilakukan di rumah orangtuanya, dan dikerjakan oleh tiga orang pekerja.

Wieke agaknya tetap berusaha menjaga kualitas. Untuk riset bahan baku petis saja ia la-kukan bersama seorang pakar gizi dari iPB Bo-gor. akan halnya bahan baku tahu, Pemenang ii lomba UKm Femina 2008 ini memasoknya langsung dari pabrik tahu. Tahu dibuat meng-gunakan bahan tanpa pengawet, dan hanya mampu bertahan dua hari.

Di tangan Wieke Anggarini, makanan khas kota Semarang

ini bisa menjadi bisnis menjanjikan dan bisa

dinikmati oleh konsumen Ibukota. Kini, Wieke

sudah punya 18 outlet yang sebagian besar

ditawarkan lewat pola business opportunity

(BO).

oleh aGuStaman

TAHu PETIS

buka outlet dengan pola kemitraan (Business Opportunity/BO). Untuk memiliki BO ini, ca-lon investor cukup menyetor Rp 11 juta (di luar sewa tempat) dan akan mendapatkan peralatan, materi promosi, starter pack untuk pertama kali berdagang, dan penggunaan merek selama 3 ta-hun. Bahan baku petis dan tahu juga dari Wie-ke. Saat ini, setidaknya Wieke sudah membuka 18 outlet yang sebagian besar dimiliki mitra.

Begitu usahanya terus berkembang, Wieke mengaku, mulai mengalami kesulitan mencari bahan baku petis yang pas seperti aslinya. Sam-

Sekarang, perempuan yang pernah berga-bung di Komunitas indonesia Young entrepre-neur (iYe) ini sedang mencoba menjual petis dalam kemasan botol 310 gram. “Bahan baku tetap dari Semarang. Petis saya kemas secara manual ke dalam botol. Petis kemasan ini nan-tinya akan saya pasarkan ke outlet-outlet Tahu Petis Yudhistira, pasar modern, dan toko ma-kanan lainnya. Harganya sekitar Rp 25 ribu per botol,” jelas Wieke yang mengaku bisa mengan-tungi omset rata-rata Rp 30-Rp 40 juta per bu-lan dari seluruh outlet yang ia miliki sendiri. t

Wieke Anggarini,

Foto-Foto aGuStaman

Page 14: GEma utama>> Ekonomi kErakyatan >> FiGur >> Gema …partaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR11.pdfDalam pidato politik itu, Prabowo Subianto kembali mengingatkan kader-kader Partai Gerindra

14 : dari lantai 17Edisi 11/tahun ii/marEt 2012

Aparatur negara Harus netral dan independen

KeBeRADAAN aparatur negara harus netral dan independen, sebab mereka harus menjalankan tugas negara secara profesional tanpa tergantung pada pergantian politik dan pemerintahan. Ka-rena itu, manajemen sumber daya aparatur sipil negara merupakan bagian penting dari pengelo-laan pemerintahan negara. Hal itu terungkap saat Fraksi Partai Gerindra membahas Ruu Aparatur Sipil Negara (ASN) mengadakan diskusi publik belum lama ini di Kompleks DPR RI Senayan, Jakarta.

Menurut anggota Panja Ruu ASN dari Frak-si Partai Gerindra Harun Al Rasyid, aparatur negara di Indonesia terdiri dari 4,7 juta pegawai aparatur sipil negara, 360 ribu anggota Polri dan 330 ribu anggota TNI. “Semuanya modal bangsa dan negara yang harus selalu dijaga dengan baik, dikembangkan dan dihargai,“ kata Harun. Ka-rena itu dibutuhkan perubahan paradigma yang menekankan pada manajemen pengembangan sumber daya manusia secara strategis.

Perubahan, salah satunya didorong oleh revisi terhadap undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 dan undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian. Dalam uu Nomor 8 Tahun 1974 itu kepegawaian negara

disusun berdasarkan kerangka pemikiran bahwa pegawai sebagai individu dan sebagai korp adalah bagian integral dari pemerintahan negara. Karena itu, seluruh pegawai sipil dituntut agar memiliki loyalitas penuh kepada pemerintah negara.

Ketentuan seperti itu dipandang tidak sesu-ai lagi dengan pemerintahan yang semakin de-mokratis dan desentralistis, pemerintahan yang semakin terbuka, serta ekonomi yang semakin kompetitif. Karena itu, ada pergantian melalui undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 yang lebih desentralisatif. Salah satu amanat uu ini adalah pembentukan PNS (Pegawai Negara Si-pil) di daerah. Namun dalam kenyataan, setelah pelaksanaan desentralisasi PNS sejak 2000, dari 497 kabupaten/kota di 33 provinsi hampir tidak ada yang melaksanakan manajemen kepegawaian dengan semangat yang diharapkan.

Karena itulah Ruu ASN ini, kata Harun, akan menjadi panglima tertinggi PNS di masing-masing daerah. Dalam Ruu ini diatur tata cara penyelenggaraan aparatur negara sipil sebagai profesi yang profesional, bersih dari intervensi politik, bebas praktik KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme), efisien dan efektif dalam menyeleng-garakan pelayanan publik. t

PeLAKSANAAN pembangunan tidak akan terlepas dari belanja modal. Sayang-nya, belanja modal dalam kurun waktu tujuh tahun belakangan, rata-ratanya hanya 71,38%. Realisasi ini terbilang ren-dah dibandingkan rata-rata realisasi be-lanja barang 85,69% dan belanja bantuan sosial 79,91% pada periode tersebut.

Namun, APBN-P (Anggaran Pen-dapatan Belanja Negara Perubahan) yang disahkan dan dicairkan mendekati akhir tahun, juga turut mempersulit kemente-rian/lembaga sebagai eksekutor anggaran. Ironisnya, penyerapan anggaran selalu sangat cepat pada akhir tahun atau dua bulan terakhir. Padahal hal ini tidak ba-gus bagi pengelolaan anggaran keuangan negara.

Karena itu, Ketua BAKN (Badan Akun tabilitas dan Keuangan Negara) DPR-RI Ahmad Muzani berharap agar pemerintah pusat dan daerah serta kemen-terian/lembaga negara ikut meningkat-kan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Muzani mengkritisi penyerapan anggaran yang biasanya menumpuk di akhir tahun, sebagai potensi tidak efisien-nya penggunaan uang rakyat. Misalnya, untuk belanja modal dalam satu bulan terakhir pada 2011 mendadak meningkat sekitar Rp 50 triliun.

“Anggaran meningkat, serapan juga meningkat, tapi transparansi dan ak-untabilitas itu hal yang tidak boleh kita

abaikan. Rendahnya sumber daya ma-nusia jadi tantangan, karenanya dibutuh-kan capacity building untuk pengelola anggaran pemerintah,” kata Muzani da-lam diskusi “Analisis Kritis tentang Ren-dahnya Penyerapan Anggaran Negara” di Jakarta, Kamis (26/1).

Pada kesempatan itu, BAKN mener-bitkan buku yang berisi beberapa laporan yang membahas laporan tahunan 2010 dan 2011 terhadap laporan BPK dari se-luruh kementerian/lembaga, profil dan kinerja BAKN DPR, dan laporan inves-tigasi BAKN atas temuan hasil pemerik-saan BPK RI tahun 2011. “Penerbitan profil dan kinerja ini bertujuan sebagai pertanggungjawaban BAKN kepada pu-blik dan merupakan dokumentasi per-jalanan BAKN selama dua tahun,” tam-bah Muzani.

Menurut Muzani, buku ini menyaji-kan profil dan kinerja BAKN dalam me-laksanakan tugas dan wewenangnya un-tuk mewujudkan visi dan misi DPR RI. Meskipun belum semua fungsi BAKN dapat terekam secara lengkap, namun Muzani -- dalam pengantar buku profil dan kinerja BAKN ini -- berharap, “Se-moga buku ini dapat memberikan gam-baran sebuah perjalanan singkat, namun sarat dengan capaian, hambatan, dan kendala yang perlu mendapatkan perhati-an bersama untuk meraih kinerja BAKN yang lebih baik lagi.”t iF

KeBeRADAAN Ormas saat ini sudah sepan-tasnya diatur dalam satu perundang-undangan. Hal ini untuk merespon perkembangan zaman, sebab undang-undang No. 8 tahun 1985 ten-tang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) sudah tidak sesuai untuk saat ini, karena dibuat untuk mengontrol dinamika ormas di masyarakat.

Karena itu, Fraksi Partai Gerindra ber-pandangan, perlunya satu undang-undang yang menjamin kepastian dan tertib hukum bagi war-ga negara dalam menggunakan hak kemerdekaan berserikat dan berkumpul. Namun, kemerde-kaan berserikat dan berkumpul tetap harus ber-landaskan asas dan ideologi bangsa yang meru-pakan konsensus para pendiri bangsa (founding fathers).

“Kewajiban pengakuan ormas terhadap Pancasila dan uuD NRI Tahun 1945 sebagai ideologi negara bukanlah dimaksudkan untuk mengkooptasi dan meng-asastunggalkan organi-sasi-organisasi atau kekuatan masyarakat,” kata anggota Pansus Ruu dari Fraksi Partai Gerin-dra Sumarjati Arjoso dalam diskusi publik Partai Gerindra, pertengahan Februari lalu di Kompleks DPR RI Senayan, Jakarta.

Fraksi Partai Gerindra juga berpandangan bahwa tidak ada satu kelompok atau kekuatan manapun yang berhak atau dapat membekukan dan membubarkan ormas, kecuali melalui pu-tusan pengadilan.

Ruu Ormas sudah masuk Prolegnas (Pro-gram Legislasi Nasional) tahun 2012 sebagai Ruu inisiatif DPR. Ruu ini sebenarnya sudah masuk dalam Prolegnas 2004-2009 sebagai ini-siatif pemerintah, namun karena drafnya tidak kunjung masuk ke DPR, maka pada 2010 dija-dikan sebagai inisiatif DPR.

Pansus sudah mengadakan RDP (Rapat Den-gar Pendapat) dengan pemerintah dan RDPu (Rapat Dengar Pendapat umum) dengan pakar dan organisasi masyarakat. t iF

Dalam Ruu Aparatur Sipil Negara akan diatur profesionalisme dan bebas intervensi.

oleh iman FiRdauS

Pandangan Gerindra terhadap Ruu ormas

transparansi dan Akuntabilitas tak boleh Diabaikan

Diskusi publik Fraksi Partai Gerindra DPR RI tentang RUU Ormas

Foto

we

nd

Ra

wiZa

R

Page 15: GEma utama>> Ekonomi kErakyatan >> FiGur >> Gema …partaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR11.pdfDalam pidato politik itu, Prabowo Subianto kembali mengingatkan kader-kader Partai Gerindra

FiGur : 15

Foto

iStim

ew

a

Foto

mu

Sta

Fa k

em

al

Edisi 11/tahun ii/marEt 2012

Pengantin Anti Korupsi

Pertanggungjawaban Lewat buku

TAK banyak anggota dewan yang meluncurkan buku berisi pertanggungjawaban kepada rakyat. Salah satu atau mungkin satu-satunya adalah Fary Djemy Francis, Anggota Komisi V dari Fraksi Partai Gerindra. Selama dua tahun bertugas sebagai wakil rakyat, Fary sudah meluncurkan dua buku. Buku pertama, terus Bersama Rakyat, dan buku kedua terus Bersama Rakyat, Bangun Kampung, Bangun indonesia: Catatan di dPR 2010-2011. “Buku itu saya bagikan ke konstituen di NTT (Nusa Tenggara Timur), mitra kerja, pengurus Gerindra dari DPP hingga PAC,” kata Fary.

Ternyata, buku-buku yang ditulis Fary mendapat sambutan hangat, terutama dari konstituen. “Waktu saya bedah di NTT, banyak yang mengapresiasi dan banyak juga yang memberi catatan untuk tahun berikutnya,” jelas mantan aktivis ini. Ketekunan putra asli NTT ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas apa yang sudah dikerjakan selama dua tahun duduk di DPR.

“Saya menulis setiap bulan,” aku Fary. Hal itulah yang membuatnya tidak canggung menuangkan karya dalam bentuk buku. Selamat Bung Fary, dan terus berkarya. t iF

HAMPIR saja Revalina Sayuti Temat gagal menikah. Penyebabnya, sang calon pengantin pria yang tak bukan aktor Nicholas Saputra hendak menyuap petugas KuA (Kantor urusan Agama) agar pernikahan mereka segera terlaksana di tengah kesibukan sang calon pengantin pria. Tapi Revalina, artis kelahiran Jakarta, 26 November 1985, itu menolak cara sang calon pengantin pria. Idealismenya mengatakan bahwa penyogokan adalah korupsi. Sang calon pria pun berhasil disadarkan. Itulah penggalan film pendek berjudul “Aku Padamu” yang disponsori oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan TII (transparebcy international indonesia).

Apa yang membuat Reva mau terlibat dalam film anti korupsi tanpa bayaran itu? “Aku juga peduli dengan persoalan korupsi yang enggak pernah ada habisnya di negara kita. Menurutku, korupsi bisa terjadi di mana saja,” uja artis yang meroket setelah membintangi sinetron Bawang Merah Bawang Putih.

Melalui pasangan calon pengantin muda ini, isu antikorupsi sengaja disodorkan kepada anak-anak muda. Pasangan itu akhirnya memutuskan cara sepatutnya sebab menyuap demi kelancaran urusan menikah sama saja dengan berusaha menyogok Tuhan.

Revalina menganggap kesadaran antikorupsi harus dimulai dari unit masyarakat terkecil, yakni keluarga. “Kita harus basmi bersama justru dari hal-hal kecil. Korupsi itu merusak mental bangsa,” kata perempuan cantik ini mantap. t iF

Siap Jatuh dan tertusukSeJAK mahasiswa Waskita Rini sudah aktif sebagai pecinta alam. Banyak gunung yang sudah dia jelajahi, termasuk menaklukan Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa. Aktivitas perempuan kelahiran Jakarta, 11 Juni 1966 sebagai pecinta alam inilah yang membuat pengurus DPP Gerindra Halida Hatta mengajaknya bergabung, pada 2008 silam. “entah kenapa, langsung setuju. Meski saya sempat bertanya-tanya, makanan apa sih tuh, berpolitik?” kata perempuan yang kini Ketua Departemen Perbaikan Lingkungan Hidup DPP Gerindra ini.

Ketidaktahuan pada dunia politik digambarkannya seperti memasuki hutan belantara seorang diri di malam hari tanpa penerangan apapun. “Dan saya harus siap jatuh tersandung, tertusuk duri, bahkan dipatok ular atau diterkam binatang buas,” ujar perempuan yang biasa disapa Rini ini. Tak lama setelah bergabung, Rini pun dipercaya untuk mengadakan beberapa program lingkungan hidup dan kesetaraan gender Partai Gerindra.

Namun pengalaman berpolitik yang paling berkesan adalah ketika ikut bertarung sebagai calon legislatif untuk daerah pemilihan Jawa Tengah 8 (Banyumas-Cilacap). Meski berjuang selama enam bulan di dapil, tapi ia hanya memperleh suara kurang dari 5000. Tapi Rini, demikian sapaan Wasekjen DPP Gerindra (2009-2010) ini, tidak patah semangat. Dia mensyukuri dan meyakini bahwa segala perbuatan ada konsekuensinya. “Saya cukup puas dan tidak stres,“ akunya.

Sikap optimistis tetap dia pelihara untuk berjuang bersama Gerindra. Kekalahan tidak menjadikanya kapok, sebaliknya semakin serius berjuang di partai karena dia melihat sosok Prabowo sebagai tokoh yang layak jadi pemimpin bangsa. Kini Rini mengelola FB (facebook) yang berisi program partai, termasuk menghadapi serangan-serangan dari kelompok yang tidak suka kepada Gerindra dan Prabowo. t iF

Foto

iS

tim

ew

a

Foto

do

k. P

RiB

ad

i

Revalina S Temat

Fary Djemy Francis

Waskita Rini

Page 16: GEma utama>> Ekonomi kErakyatan >> FiGur >> Gema …partaigerindra.or.id/uploads/gir/GIR11.pdfDalam pidato politik itu, Prabowo Subianto kembali mengingatkan kader-kader Partai Gerindra

16 :

profilFo

to d

ok

. P

RiB

ad

i

Edisi 11/tahun ii/marEt 2012

Buyutnya adalah Raja Karangasem Bali, dikenal berani menentang kolonialis Belanda. Kedua orangtuanya adalah pejuang, turut mengangkat senjata untuk kemerdekaan Indonesia. Semua itu membuatnya rendah hati, membiarkan kakinya menapak di atas bumi. Sekalipun kehormatan dan kasta yang disandangnya tinggi menggantung diangkasa.

oleh m. Budiono

trah Raja bali berjuang bersama Gerindra

JAuH sebelum sistem ekonomi liberal diten-tang sebagian rakyat Amerika Serikat, seperti yang terjadi saat ini, Anak Agung Bagus Jelan-tik Sanjaya MBA (59), anggota DPR RI Frak-si Partai Gerindra sudah menolak sistem pasar bebas itu diterapkan di Indonesia. Namun, ia tak kuasa melakukan perlawanan, dan hanya menyerah, menyaksikan satu persatu modal dari luar negeri menguasai aset-aset negara.

Sekian lama kenyataan itu diratapi, sam-pai ia mendengar lahirnya Partai Gerakan In-donesia Raya, partai pengusung sistem ekono-mi kerakyatan. Seketika A.A. Bagus Jelantik Sanjaya jatuh hati untuk masuk dan menjadi bagian dari Partai Gerindra. Gerindra bukan hanya mampu mengubah pandangannya soal dunia politik, juga memberi semangat untuk turut berjuang, membela kepentingan petani, nelayan dan masyarakat kebanyakan.

Meski sebelumnya tak sedikit partai yang mengajaknya bergabung, namun hanya de-ngan Gerindra pria kelahiran Denpasar, 24 April 1952 kepincut. Keikutsertaannya di Gerindra dilandasi oleh keyakinan bahwa partai berlambang kepala Burung Garuda ini memiliki cara sendiri dalam berpolitik.

Gerindra adalah partai yang tidak sama dengan partai politik lain yang sudah ada sebelumnya. Karena Gerindra lahir untuk mengembalikan kejayaan bangsa, dan mem-berikan kesejahteraan bagi seluruh bangsa Indonesia.

Keputusan untuk bergabung dengan Gerindra diambil oleh Agung Jelantik, begitu ia biasa dipanggil, dengan memperhitungkan berbagai risiko. Termasuk, ketika ia harus me-nanggalkan penghasilannya yang besar seba-gai seorang pengusaha. Dan, selanjutnya ia memasuki panggung politik dengan gaji dan fasilitas lebih kecil dibanding pendapatannya entrepreneur. Namun, itulah pilihan yang Agung Jelantik ambil, demi cita-citanya turut memperbaiki negara. Serta mempercepat ter-capainya kemakmuran bagi rakyat banyak.

Dalam kapasitasnya sebagai anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, suami dari Anak Agung Ayu Masningsih ini berkeyakinan, politik tidak selamanya harus saling senggol. Tapi yang lebih penting adalah memastikan bahwa program-program yang ditujukan un-tuk rakyat, itu benar-benar diimplementasi-kan dengan baik, sehingga bermanfaat bagi masyarakat.

buyutnya Raja Karangasem

Memperjuangkan kesejahteraan dan ke-makmuran bagi bangsa Indonesia adalah tu-juan besar bagi Agung Jelantik masuk dunia politik. Dengan harapan bisa terlibat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan ke-makmuran. upaya lainnya, mengurangi jumlah rakyat miskin, meningkatkan kualitas hidup dan pendidikan, serta mempersempit kesenjangan antara kaum papa dan berada.

untuk mencapai cita-cita itu, Agung Je-lantik kerap lupa pada kondisi tubuhnya, seperti saat wartawan gema indonesia Raya (GIR) menyambanginya di kantor Gedung Nusantara I lantai 17, kompleks MPR/DPR/DPD Senayan, Jakarta, pertengahan Novem-ber lalu.

“Reses kemarin saya terlalu bersemangat melakukan kunjungan kerja. Akibatnya ke-sehatan saya menurun dan harus dirawat sela-ma empat hari di rumah sakit”, kata anggota Komisi IV DPR RI ini memulai pembicaraan dengan GIR.

Bagi Agung Jelantik, membela kepen-tingan rakyat banyak merupakan panggilan hati. Seperti juga yang dilakukan leluhur dan orangtuanya. Leluhurnya atau lebih tepat sang buyut adalah Anak Agung Jelantik Besakh, Raja Karangasem, Bali yang dikenang kare-na berani menentang kolonialisme Belanda. Dia tidak sudi menjadi antek penjajah. Dan memilih melakukan perlawanan, baik secara sembunyi dengan membiayai pemberonta-kan. Atau melawan secara terang-terangan, mengangkat senjata, mempertahankan diri sebagai bangsa merdeka. Karena itu, peme-rintah Belanda menangkap, membuang dan mengasingkannya ke daerah Bali bagian Barat atau di Jembrana, hingga akhirnya tutup usia di tempat tersebut.

Sedangkan kedua orangtuanya, Anak Agung Gde Agung dan Ida Ayu Raka Padmi adalah pasangan pejuang. Keduanya terma-suk kelompok pertama yang dikirim bangsa Indonesia untuk belajar keluar negeri, bersa-ma dengan Gatot Soebroto dan M. Yamin. Sejarah juga mencatat, kalau Anak Agung Gde Agung kemudian menjabat sebagai Bu-pati Badung dan Kepala Jawatan Penerangan pertama di daerah Bali.

Dari kedua orangtuanya, Agung Jelantik mendapat pelajaran tentang kesederhana-an dalam hidup dan bermasyarakat. Meski berdarah biru, Anak Agung Gde Agung dan Ida Ayu Raka Padmi, tidak pernah memanja-kan Agung Jelantik. Setiap hari, Agung Jelan-tik kudu membersihkan seperempat bagian rumahnya, sebelum beranjak pergi ke sekolah setiap harinya.

Praktis, Agung Jelantik tumbuh sebagai anak kebanyakan. Sekalipun diri dan keluarga-nya termasuk golongan masyarakat terhormat berkasta ksatria, tapi dia tidak mendapatkan perlakuan istimewa, kecuali penghargaan dan penghormatan dari masyarakat. “Penghorma-tan yang diberikan masyarakat, sesungguhnya ditujukan pada leluhur kami yang sudah berjasa pada mereka. Karena itu kami patut menjaga penghormatan dari masyarakat, se-perti halnya saya menjaga nama baik leluhur saya,” ujar Agung Jelantik.

Hingga saat ini, penghormatan yang di-berikan masyarakat, menurut Agung Jelantik, tetap terjaga. Buktinya, dirinya selalu diminta menjadi pemuka dalam setiap kegiatan adat. Penghargaan itu membuatnya tertantang untuk terus berusaha meningkatkan kesejah-teraan masyarakat, terlebih setelah dirinya menjadi anggota DPR RI seperti sekarang. t

Anak Agung Bagus Jelantik Sanjaya