HASIL WAWANCARA FIELD TRIPKlinik PUSPITA ARDELIA merupakan klinik pengobatan komplementer yang terdiri dari Akupuntur, Akupresur, Herbal, Hipnoterapi, NLP, dan bekam. Pendiri sekaligus pemilik klinik ini yaitu Bapak Beta Sugiarso. Klinik ini berdiri tahun 2001. Awal mulanya hanya akupuntur, akupresur dan herbal. Namun seiring berjalannya waktu, Bapak Beta tertarik untuk mendalami hipnoterapi dan NLP. Pada dasarnya hipnoterapi dan NLP hampir mirip. Untuk perbedaannya, jika hipnosis pasien dibuat dalam keadaan sleep atau memasuki alam bawah sadar. Sedangkan NLP pasien masih tetap sadar.

Pasien yang sering datang di klinik ini diantaranya seperti pasien psikosomatik, pasien harga diri rendah, fobia, dan orang sehat yang ingin meningkatkan rasa percaya diri, motivasi, semangat, dan keyakinan. Hipnoterapi dapat dilakukan untuk siapapun bahkan untuk pasien jiwa sekalipun. Namun akan sangat lama prosesnya jika hipnoterapi dilakukan untuk pasien gangguan jiwa seperti skizofrenia.Biaya pengobatan hipnoterapi di klinik PUSPITA ARDELIA sekitar Rp. 350.000,00 dalam satu kali pertemuan selama satu jam untuk pasien yang mudah di terapi. Tetapi untuk pasien yang kurang percaya dengan tingkat keberhasilan hipnoterapi biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama sehingga biayanya lebih mahal.

Durasi hipnoterapi pada setiap pasien berbeda-beda. Pasien yang sugestif cederung lebih cepat untuk dihipnosis sehingga penyembuhannya lebih cepat. Sedangkan pasien yang kurang sugestif akan lebih lama proses penyembuhannya.

Proses hipnoterapi dilakukan dalam beberapa tahapan. Tahap awal yaitu perkenalan. Pada tahap ini pasien ditanya tentang identitas, keluhan yang dirasakan, dan hasil yang diinginkan. Selanjutnya pasien dites apakah sudah siap dihipnosis atau belum. Jika sudah siap, maka pasien langsung diinduksi. Jika belum siap, maka pasien terlebih dahulu dihipnotraining atau diberi penjelasan mengenai prosedur hipnoterapi agar pasien percaya dan lebih sugestif. Setelah diinduksi, pasien diberi sugesti-sugesti tertentu sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Proses hipnosis ini dilakukan beberapa kali sampai tujuan tercapai. Ini sesuai dengan teori yang telah disampaikan pada perkuliahan dan teori-teori lain pada jurnal-jurnal penelitian serta pada buku-buku mengenai hipnoterapi.Hipnoterapi jarang digunakan untuk pasien-pasien rawat inap di rumah sakit. Hal ini disebabkan karena belum adanya kebijakan tentang hipnoterapi. Pihak rumah sakit biasanya lebih mementingkan terapi medis konvensional. Penggunaan hipnoterapi lebih diterapkan sebagai bentuk komunikasi terapeutik, misalnya untuk mengurangi nyeri saat pemasangan infus.