Fibrosis kistik.docx

23
Makalah Genetika Cystic Fibrosis Oleh: Nama : Rizal Kurniawan Kelas : 4A Biologi NPM : 13320155 Pendidikan Biologi Fakultas Pendidikan Matematika Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi Informasi

Transcript of Fibrosis kistik.docx

Page 1: Fibrosis kistik.docx

Makalah Genetika

Cystic Fibrosis

Oleh:

Nama : Rizal Kurniawan

Kelas : 4A Biologi

NPM : 13320155

Pendidikan Biologi

Fakultas Pendidikan Matematika Ilmu Pengetahuan Alam dan

Teknologi Informasi

2015

Page 2: Fibrosis kistik.docx

BAB 1

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Gangguan pada sistem-sistem organ manusia semakin berkembang.

Gangguan tersebut ada yang timbul karena factor gaya hidup yang kurang tepat

dan ada juga yang timbul sejak bayi lahir (konginetal). Kelainan konginetal bisa

disebabkan oleh kegagalan pada saat proses embriologi, tetapi ada juga yang

disebabkan oleh kelainan genetik. Salah satu contoh kelainan genetik pada system

pernapasan adalah cystic fibrosis. Cystic fibrosis merupakan gangguan monogenic

yang ditemukan sebagai penyakit multisistem. Tanda dan gejala pertama biasanya

terjadi pada masa kanak-kanak, namun sekitar 5% pasien di Amerika Serikat

didiagnosis pada waktu dewasa (Wilkinson, 2007).

Prevalensi dari cystic fibrosis atau yang biasa disingkat dengan CF

beragam, tergantung dari etnis suatu populasi. CF dideteksi pada sekitar 1 dari

3000 kelahiran hidup pada populasi Kaukasia di Amerika bagian Utara dan Eropa

Utara, 1 dari 17.000 kelahiran hidup pada African Amerikan (Negro), dan 1 dari

90.000 kelahiran hidup pada populasi Asia di HawaiiKarena adanya

perkembangan dalam terapi, >41% pasien yang sekarang dewasa (18 tahun) dan

13% melewati umur 30 tahun. Median harapan hidup untuk pasien CF adalah >41

tahun sehingga CF tidak lagi merupakan penyakit pediatrik, dan internis harus

siap untuk menentukan diagnosis CF dan menangani banyak komplikasinya.

Penyakit ini ditandai dengan adanya infeksi bakteri kronis pada saluran napas

yang pada akhirnya akan menyebabkan bronciectasis dan bronchiolectasis,

insufisiensi exokrin pancreas, dan disfungsi intestinal, fungsi kelenjar keringat

abnormal, dan disfungsi urogenital (Haririson, 2013).

Cystic fibrosis bisa terjadi akibat adanya mutasi genetic yang membentuk

protein CF transmembrane conductance regulator (CFTR) yang terletak pada

kromosom 7. Mekanisme terjadinya malfungsi sel pada cystic fibrosis tidak

Page 3: Fibrosis kistik.docx

diketahui secara pasti. Sebuah teori menyebutkan bahwa kekurangan klorida yang

terjadi pada protein CFTR menyebabkan akumulasi secret di paru-paru yang

mengandung bakteri yang tidak terdeteksi oleh system.imun Teori yang lain

menyebutkan bahwa kegagalan protein CFTR menyebabkan peningkatan

perlawanan produksi sodium dan klorida yang menyebabkan pertambahan

reabsorbsi air, menyebabkan dehidrasi dan kekentalan mucus. Teori-teori tersebut

mendukung sebagian besar observasi tentang terjadinya kerusakan di cystic

fibrosis yang menghambat jalanya organ yang dibuat dengan secret yang kental.

Hambatan ini menyebabkan perubahan bentuk dan infeksi di paru-paru, kerusakan

pada pancreas karena akumulasi enzim digestive, hambatan di usus halus oleh

kerasnay feses dll.

Begitu besaranya resiko perkembangan penyakit cystic fibrosis, sebagai

tenaga kesehatan diharapkan bias mengidentifikasi secara dini sebagai upaya

pencegahn penyebaran penyakit ke berbagai organ lain.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa definisi cystic fibrosis?

2. Bagaimanakah etiologi cystic fibrosis?

3. Apa saja manifestasi klinis seseorang hingga dikatakan menderita cystic

fibrosis?

4. Bagaimana WOC cystic fibrosis?

1.3. Tujuan

1. Mengetahui patofisiologi cystic fibrosis.

2. Mengetahui etiologi cystic fibrosis.

3. Mengetahui WOC pada cystic fibrosis.

Page 4: Fibrosis kistik.docx

BAB 2

Landasan Teori

Definisi

Cystic fibrosis merupakan gangguan monogenic yang ditemukan sebagai

penyakit multisistem. Penyakit ini ditandai dengan adanya infeksi bakteri kronis

pada saluran napas yang pada akhirnya akan menyebabkan bronciectasis dan

bronchiolectasis, insufisiensi exokrin pancreas, dan disfungsi intestinal, fungsi

kelenjar keringat abnormal, dan disfungsi urogenital.

Cystic fibrosis adalah suatu gangguan kronik multisistem yang ditandai

dengan infeksi endobronkial berulang, penyakit paru obstruktif progresif dan

insufisiensi pankreas dengan gangguan absorbsi/malabsorbsi intestinal. Kelainan

ini merupakan kelainan genetik yang bersifat resesif heterogen dengan gambaran

patobiologis yang mencerminkan mutasi pada gen-gen regulator transmembran

fibrosis kistik (cystic fibrosis transmembrane conductance regulator/CFTR).

Page 5: Fibrosis kistik.docx

BAB 3

Pembahasan

Etiologi

Cystic fibrosis merupakan penyakit yang diwariskan secara resesive

autosomal. Gen yang bertanggung jawab terhadap terjadinya CF telah

diidentifikasi pada tahun 1989 sebagai cystic fibrosis transmembrane-conductance

regulator glycoprotein (CFTR gene) yang terletak pada lengan panjang kromosom

no 7.

Protein CFTR merupakan rantai polipeptida tunggal, mengandung 1480

asam amino, yang sepertinya berfungsi untuk cyclic AMP–regulated Cl– channel

dan dari namanya, mengatur channel ion lainnya. Bentuk CFTR yang terproses

lengkap ditemukan pada membran plasma di epithelial normal. Penelitian

biokimia mengindikasikan bahwa mutasi F508 menyebabkan kerusakan proses

dan degradasi intraseluler pada protein CFTR. Sehingga alpanya CFTR pada

membrane plasma merupakan pusat dari patofisiologi molecular akibat mutasi

F508 dan mutasi kelompok I-II lainnya. Namun, mutasi kelompok III-IV

menghasilkan protein CFTR yang telah diproses lengkap namun tidak berfungsi

atau hanya sedikit berfungsi pada membrane plasma.

Gen CFTR ini membuat protein yang mengontrol perpindahan garam dan

air di dalam dan di luar sel di dalam tubuh. Orang dengan cystic fibrosis, gen

tersebut tidak bekerja dengan efektif. Hal ini menyebabkan kental dan lengketnya

mucus serta sangat asinya keringat yang dapat menjadi cirri utama dari cystic

fibrosis.

Mekanisme terjadinya malfungsi sel pada cystic fibrosis tidak diketahui

secara pasti. Sebuah teori menyebutkan bahwa kekurangan klorida yang terjadi

pada protein CFTR menyebabkan akumulasi secret di paru-paru yang

mengandung bakteri yang tidak terdeteksi oleh system imun. Teori yang lain

menyebutkan bahwa kegagalan protein CFTR menyebabkan peningkatan

perlawanan produksi sodium dan klorida yang menyebabkan pertambahan

Page 6: Fibrosis kistik.docx

reabsorbsi air, menyebabkan dehidrasi dan kekentalan mucus. Teori-teori tersebut

mendukung sebagian besar observasi tentang terjadinya kerusakan di cystic

fibrosis yang menghambat jalanya organ yang dibuat dengan secret yang kental.

Hambatan ini menyebabkan perubahan bentuk dan infeksi di paru-paru, kerusakan

pada pancreas karena akumulasi enzim digestive, hambatan di usus halus oleh

kerasnay feses dll.

Manifestasi Klinis

Manifestasi cystic fibrosis yang umum pada tahun pertama atau kedua

kehidupan pada traktus respiratorius yang paling sering batuk dan/atau infiltrate

pulmoner. Sebagian besar gejala dari cystic fibrosis adalah disebabkan oleh

banyaknya mucus. Gejala umumnya adalah:

1. Batuk persisten yang disertai sputum dan semakin memburuk

2. Batuk dari efek bronkitis dan pneumonia yang dapat menimbulkan inflamasi

dan kerusakan permanen paru

3. peningktan volume sputum

4. Penurunan fungsi pulmoner

5. Obstruksi hidung

6. Dispnea

7. Nasal discharge yang makin memburuk

8. Demam

9. Dehidrasi

10. Diare

11. Nafsu makan besar tetapi tidak menambah berat badan dan pertumbuhan

(cenderung menurun). Ini hasil dari malnutisi kronik karena tidak

mendapatkan cukup nutrisi dari makanan

12. Nyeri dan ketidaknyamanan pada perut karena terlalu banyak gas dalam

usus. Hal ini bisa disebabkan oleh disfungsi intestinal.

Pada saluran napas bagian bawah, gejala pertama dari CF adalah batuk.

Seiring dengan waktu, batuk menjadi persisten dan menghasilkan sputum kental,

Page 7: Fibrosis kistik.docx

purulen, dan berwarna kehijauan. Tak dapat dihindari, masa dari stabilitas klinis

diinterupsi oleh “eksaserbasi”, didefinisikan oleh peningkatan batuk, berat badan

menurun, demam subfebris, peningktan volume sputum , dan penurunan fungsi

pulmoner. Dalam beberapa tahun perjalanan penyakit, eksaserbasi menjadi

semakin sering dan penyembuhan dari hilangnya fungsi paru tidak sempurna,

pada akhirnya menyebabkan kegagalan pernapasan (Wilkinson, 2007).

Patofisiologi

Tanda biofisika diagnostic pada CF epitel saluran napas yaitu adanya

peningkatan perbedaan potensi listrik transepitelial (Potential difference/PD).

Transepitelial PD menunjukkan jumlah transport ion aktif dan resistensi epithelial

terhadap aliran ion. CF saluran napas memperlihatkan ketidaknormalan pada

absorbsi Na+ dan Sekresi Cl- aktif (Gambar II). Defek sekresi Cl memperlihatkan

alpanya cyclic AMP–dependent kinase dan protein kinase C–regulated Cl–

transport yang dimediasi oleh CFTR. Suatu pemeriksaan yang penting

mengatakan bahwa adanya perbedaan molekul pada Ca2+-activated Cl– channel

(CaCC) yang terlihat pada membrane apical. Channel ini dapat menggantikan

CFTR dengan imbas pada sekresi Cl- dan dapat menjadi target terapeutik

berpotensial.

Regulasi abnormal dari absorbsi Na+ merupakan gambaran inti pada CF di

epitel saluran napas. Abnormalitas ini menunjukkan fungsi kedua dari CFTR,

yaitu sebagai tonic inhibitor pada channel Na+. Mekanisme molekuler yang

memediasi CFTR belum diketahui.

Klirens mucus merupakan pertahanan innate primer saluran napas

terhadap infeksi bakteri yang terhisap. Saluran napas mengatur jumlah absorbsi

aktif Na+ dan sekresi Cl- untuk mengatur jumlah cairan (air), misal “hidrasi”,

pada permukaan saluran napas untuk klirens mucus yang efisien. Hipotesis utama

tentang patofisiologi CF saluran napas adalah adanya regulasi yang salah terhadap

absorbsi Na+ dan ketidakmampuan untuk mengsekresi Cl- melalui CFTR,

mengurangi volume cairan pada permukaan saluran napas, baik penebalan mucus,

Page 8: Fibrosis kistik.docx

maupun deplesi cairan perisiliar mengakibatkan adhesi mucus pada permukaan

saluran napas. Adhesi (tarik-menarik benda yang sejenis) mucus menyebabkan

kegagalan untuk membersihkan mucus dari saluran napas baik melalui mekanisme

siliar dan batuk. Tidak ditemukannya keterkaitan yang tegas antara mutasi genetic

dan keparahan penyakit paru-paru menyimpulkan adanya peran penting dari gen

pemodifikasi dan interaksi antara gen dan lingkungan.

Infeksi yang terdapat pada CF saluran napas cenderung melibatkan lapisan

mukosa dibandingkan invasi epitel atau dinding saluran napas. Predisposisi dari

CF saluran napas terhadap infeksi kronis Staphylococcus aureus dan

Pseudomonas aeruginosa selaras dengan kegagalan membersihkan mucus.

Sekarang ini, telah didemonstrasikan bahwa tekanan O2 sangat rendah pada

mucus CF, dan adaptasi terhadap hypoxia merupakan penentu penting fisiologi

bakteri pada paru-paru CF. Ditekankan bahwa, baik stasis mucus dan hypoxia

mucus dapat berkontribusi terhadap kecenderungan Pseudomonas untuk dapat

tumbuh pada koloni biofilm didalam plak mucus disekitar permukaan saluran

napas dengan CF (Haririson, 2013).

Test genetika

Test genetik melalui test darah dapat mendeteksi kondisi karier

dengan keakuratan sampai 95%

Biaya yang diperlukan berkisar $US 50-150

Testing in direkomendasikan untuk individu-individu yang

mempunyai riwaya keluarga dengan CF dan untuk pasangan-

pasangan yang merencanakan kehamilan, namun tidak

diindikasikan untuk keperluan skrining secara umum (NIH

Consensus Stetment, 1999)

Skrining bayi baru lahir dapat dilakukan melalui pengukuran

kadar tripsin immunoreaktive pada blood spot test Guthrie.

Diagnosis CF secara laboratoris ditegakkan jika ada salah satu marker

seperti test genetik atau test kadar klorida keringat positif ditambah

salah satu dari gejala klinis dibawah ini :

Page 9: Fibrosis kistik.docx

Penyakit paru obstruksi kronik khas

Insufisiensi eksokrin kelenjar pancreas

Riwayat keluarga positif CF

Tes carrier cystic fibrosis.

Untuk menentukan adanya carrier CF, jika:

Memiliki keluarga dengan riwayat CF

Memiliki hubungan dengan seseorang yang menderita CF.

Komplikasi

Komplikasi yang dapat terjadi pada cystic fibrosis adalah :

1. Sinusitis. Disebabkan oleh produksi nucus yang berlebihan sehingga

menutupi dan menginfeksi sinus

2. Bronchiectasis. Bronkus akan teregang dan membentuk kantong- kantong

ketika terkumpul mucus. Mucus ini adalah tempat berkembangnya bakteri

yang sangat berpotensi menyebabkan infeksi paru. Infeksi ini akan lebih

merusak bronkus dan jika tidak diobati bronkiektasis dapat berkembang

menjadi penyakit parah termasuk gagal pernapasan.

3. Pancreatitis.

4. Polip hidung

5. Clubbing. Ini terjadi karena tidak adanya perpindahan oksigen dari paru-

paru ke aliran darah

6. Kolaps paru

7. Prolaps rektal. Batuk persisten atau penekanan mungkin dapat menyebabkan

jaringan rektum timbul keluar.

8. Penyakit liver

9. Diabetes

10. Pneumothorax sering terjadi (>10% pasien)

Komplikasi paling buruk dari cystic fibrosis adalah kegagalan pernapasan

dan cor pulmonale.

Page 10: Fibrosis kistik.docx

Pencegahan

1. Tetap masih belum ada penyembuhan untuk cystic fibrosis (CF), namun

perawatan-perawatan telah menjadi lebih baik pada tahun-tahun baru-baru

ini. Tujuan-tujuan dari perawatan CF adalah untuk:

2. Mencegah dan mengontrol infeksi-infeksi pada paru-paru anda.

3. Melonggarkan dan mengeluarkan lendir yang kental dan lengket dari paru-

paru anda.

4. Mencegah halangan-halangan pada usus-usus anda.

5. Menyediakan nutrisi yang cukup.

Page 11: Fibrosis kistik.docx

Perawatan Untuk Persoalan-Persoalan Paru

Perawatan-perawatan utama untuk persoalan-persoalan paru pada orang-

orang dengan CF adalah:

Antibiotik-antibiotik untuk infeksi-infeksi saluran-saluran udara

Kebanyakan orang-orang dengan CF mempunyai infeksi-infeksi paru

derajat rendah yang terus menerus. Adakalanya, infeksi-infeksi ini menjadi

begitu serius sehingga anda mungkin memerlukan dirawat dirumah sakit.

Antibioti-antibiotik adalah perawatan utama.

Anda mungkin diberikan beberapa tipe-tipe yang berbeda dari

antibiotik-antibiotik. Pilihan dari antibiotik-antibiotik tergantung pada:

Strain-strain dari bakteri-bakteri yang terlibat.

Berapa serius kondisi anda.

Sejarah penggunaan antibiotik anda sebelumnya.

Tipe-tipe yang berbeda dari antibioti-antibiotik termasuk:

Antibiotik-antibiotik oral untuk infeksi-infeksi saluran udara yang

relatif ringan.

Antibiotik-antibiotik yang dihirup, seperti tobramycin (to-bra-MI-sin).

Mereka mungkin digunakan sendirian atau dengan antibiotik-

antibiotik oral.

Antibiotik-antibiotik intrvena untuk infeksi-infeksi yang berat/parah

atau ketika tidak ada satupun dari antibiotik-antibiotik oral yang

bekerja.

Antibiotik-antibiotik, seperti azithromycin (az-ith-roe-MYE-sin), yang

juga mengurangi peradangan.

Terapi Fisik Dada.

Terapi fisik dada atau chest physical therapy (CPT) juga disebut

menepuk dada atau perkusi dada. Ia melibatkan pemukulan dada dan

punggung anda berkali-kali untuk mengeluarkan lendir dari paru-paru anda

sehingga anda dapat membatukan lendir keatas. CPT untuk cystic fibrosis

harus dilakukan tiga sampai empat kali setiap hari.

Page 12: Fibrosis kistik.docx

CPT juga sering dirujuk sebagai pengaliran postural. Ini melibatkan

duduk anda atau berbaring pada perut anda dengan kepala anda kebawah

ketika anda melakukan CPT. Ini mengizinkan gaya berat untuk membantu

mengalirkan lendir dari paru-paru anda.

Karena CPT adalah berat atau tidak nyaman untuk beberapa orang-

orang, beberapa alat-alat telah dikembangkan baru-baru ini yang mungkin

membantu dengan CPT. Alat-alat termasuk:

Penepuk dada elektrik, dikenal sebagai mechanical percussor.

Vest (rompi) terapi yang dapat dikembangkan yang menggunakan

gelombang-gelombang udara frekwensi tinggi untuk memaksa lendir keluar

dari paru-paru anda.

Alat "flutter", alat kecil yang dipegang tangan yang anda napas keluar

melaluinya. Ia menyebabkan getaran-getaran yang mengeluarkan

lendir.

Positive expiratory pressure (PEP) mask yang menciptakan getaran-

getaran yang membantu melepaskan lendir dari dinding-dinding

saluran udara.

Beberapa teknik-teknik pernapasan mungkin juga membantu

mengeluarkan lendir. Teknik-teknik ini termasuk:

Forced expiration technique (FET) - memaksa keluar sepasang

pernapasan-pernapasan atau tiupan-tiupan dan kemudian melakukan

pengenduran pernapasan.

Active cycle breathing (ACB) - FET dengan latihan-latihan

pernapasan yang dalam yang dapat mengendurkan lendir pada paru-

paru anda dan membantu membuka saluran-saluran udara anda.

Olahraga.

Latihan aerobic membantu:

Mengendurkan lendir.

Mendorong batuk untuk membersihkan lendir.

Memperbaiki kondisi fisik keseluruhan anda.

Page 13: Fibrosis kistik.docx

Jika anda olahraga secara teratur, anda mungkin mampu untuk

memperpendek terapi dada anda. Check dengan dokter anda sebelum

melakukan ini.

Obat-obat lain.

Obat-obat anti-peradangan mungkin membantu mengurangi

peradangan pada paru-paru anda yang disebabkan oleh infeksi-infeksi yang

terus menerus. Obat-obat ini termasuk:

Steroid-steroid yang dihirup atau, adakalanya oral. Steroid-steroid

adalah obat-obat anti-peradangan yang paling efektif.

Ibuprofen, tipe dari obat anti-peradangan nonsteroid. Ia mungkin juga

memperlambat kemajuan dari CF pada anak-anak muda dengan

gejala-gejala ringan.

Bronchodilators, yang adalah obat-obat yang dihirup yang

mengendurkan otot-otot sekitar saluran-saluran udara sehingga

saluran-saluran udara dapat terbuka. Mereka harus dipakai tepat

sebelum CPT untuk membantu membersihkan lendir.

Obat-obat pengencer lendir yang mengurangi kelengketan dari lendir

pada saluran-saluran udara anda. Mereka termasuk:

Human DNase (Dornase Alfa), obat yang mengendurkan

lendir pada paru-paru anda. Ia mungkin menjurus pada rawat

inap yang lebih pendek.

Acetylcysteine dan saline.

Hypertonic saline, larutan dari air yang steril dan sangat asin

yang dipakai dengan nebulizer dua kali sehari, dapat

membantu membersihkan lendir dan memperbaiki fungsi paru.

Beberapa dokter-dokter sekarang memberikannya pada pasien-

pasien yang terpilih diatas umur 6 tahun

Terapi Oksigen

Jika tingkat oksigen dalam darah anda terlalu rendah, anda mungkin

memerlukan terapi oksigen. Oksigen biasanya diberikan melalui selang

plastik hidung yang bercabang atau masker.

Page 14: Fibrosis kistik.docx

Transplantasi Paru

Operasi untuk menggantikan satu atau keduanya paru-paru anda dengan

paru yang sehat dari donor manusia mungkin membantu anda. Beberapa

faktor-faktor yang menentukan apakah anda dapat menjalani transplantasi

paru termasuk:

Tipe bakteri dalam paru-paru anda.

Umur dan berat badan anda.

Obat-obat yang sedang anda minum.

Apakah anda mempunyai kondisi-kondisi medis lain, termasuk

osteoporosis.

Berapa baiknya fungsi paru anda.

Page 15: Fibrosis kistik.docx

BAB 4

PENUTUP

Kesimpulan

Cystic fibrosis merupakan gangguan monogenic yang ditemukan sebagai

penyakit multisistem. Penyakit ini ditandai dengan adanya infeksi bakteri kronis

pada saluran napas yang pada akhirnya akan menyebabkan bronciectasis dan

bronchiolectasis, insufisiensi exokrin pancreas, dan disfungsi intestinal, fungsi

kelenjar keringat abnormal, dan disfungsi urogenital.

(http://cetrione.blogspot.com). Cystic fibrosis bisa terjadi akibat adanya mutasi

genetic yang membentuk protein CF transmembrane conductance regulator

(CFTR) yang terletak pada kromosom 7.

Manifestasi cystic fibrosis yang umum pada tahun pertama atau kedua

kehidupan pada traktus respiratorius yang paling sering batuk dan/atau infiltrate

pulmoner. Sebagian besar gejala dari cystic fibrosis adalah disebabkan oleh

banyaknya mucus. Gejala umumnya seperti batuk persisten yang disertai sputum,

batuk dari efek bronkitis dan pneumonia. Pemeriksaan diagnostik pada kasus

cystic fibrosis meliputi pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan radiologis CT

scan, dan pemeriksaan kultur. Sedangkan penatalaksanaan untuk mengatasi cystic

fibrosihan yaitu medikamentosa dan pembedahan.

Asuhan keperawatan untuk kasus ini meliputi tahap asuhan keperawatan

pada umumnya. Adapun diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan pada kasus

cystic fibrosis salah satunya adalah bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan

dengan sekret mukus yang kental dan banyak serta upaya batuk buruk.

Saran

Bagi masyarakat yang menemui gejala – gejala yang tertulis di atas segera

lapor ke pelayanan kesehatan terdekat sebagai upaya penangan lebih dini dan

pencegahan komplikasi.

Page 16: Fibrosis kistik.docx

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. 2013. Buku Saku Diagnosis Keperawatan, Edisi 13, EGC : Jakarta.

Doenges, Marilynn E, dkk. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. EGC : Jakarta.

Haririson (2013). Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam Volume 5, EGC, Jakarta

Nanda International (2013). Diagnosis Keperawatan Definisi Dan Klasifikasi 2012-2014, EGC, Jakarta

Prihardjo R. (2012). Pengkajian Fisik Keperawatan Edisi Revisi, EGC, Jakarta

http://cetrione.blogspot.com. (Cystic Fibrosis, Chapter 253, Harrison's Principles of Internal Medicine 17th ed.,diterjemahkan oleh Husnul Mubarok,S.ked). Akses tanggal 27 September 2013

Wilkinson J. (2007). Buku Saku Diagnosis Keperawatan Dengan Intervensi NIC Dan Kriteria Hasil NOC, EGC, Jakarta

.