fh.unram.ac.id · Web viewPembangunan ketenagakerjaan merupakan upaya menyeluruh yang ditujukan...

31
PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN PENGARUHNYA TERHADAP KECELAKAAN KERJA BAGI PEKERJA OUTSORCHING (Studi di PT. Indonesia Power PLTU Jeranjang) Program Studi Ilmu Hukum Oleh : NOVIA DWI LESTARI D1A 012 354 FAKULTAS HUKUM

Transcript of fh.unram.ac.id · Web viewPembangunan ketenagakerjaan merupakan upaya menyeluruh yang ditujukan...

Page 1: fh.unram.ac.id · Web viewPembangunan ketenagakerjaan merupakan upaya menyeluruh yang ditujukan pada pembentukan, peningkatan dan pengembangaan tenaga kerja, Dalam pembangunanan ketenagakerjaan

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA DAN PENGARUHNYA TERHADAP KECELAKAAN

KERJA BAGI PEKERJA OUTSORCHING

(Studi di PT. Indonesia Power PLTU Jeranjang)

Program Studi Ilmu Hukum

Oleh :

NOVIA DWI LESTARI

D1A 012 354

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MATARAM

MATARAM

2016

Page 2: fh.unram.ac.id · Web viewPembangunan ketenagakerjaan merupakan upaya menyeluruh yang ditujukan pada pembentukan, peningkatan dan pengembangaan tenaga kerja, Dalam pembangunanan ketenagakerjaan

HALAMAN PENGESAHAN

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA DAN PENGARUHNYA TERHADAP

KECELAKAAN KERJA BAGI PEKERJA OUTSORCHING

(Studi di PT. Indonesia Power PLTU Jeranjang)

Oleh:

NOVIA DWI LESTARID1A 012 354

Menyetujui

Dosen Pembimbing Pertama,

H. Zaeni Asyhadie, S.H., M.Hum.NIP. 19610620198803 1 001

Page 3: fh.unram.ac.id · Web viewPembangunan ketenagakerjaan merupakan upaya menyeluruh yang ditujukan pada pembentukan, peningkatan dan pengembangaan tenaga kerja, Dalam pembangunanan ketenagakerjaan

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN PENGARUHNYA TERHADAP

PENGANGKATAN KINERJA BAGI PEKERJA OUTSORCHING (Studi di PT. Indonesia Power PLTU Jeranjang)

NOVIA DWI LESTARID1A 012 354

FAKULTAS HUKUMUNIVERSTIAS MATARAM

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaturan keselamatan dan kesehatan kerja bagi tenaga outsorching dan Implementasi perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja bagi pekerja outsorching pengaruhnya terhadap kecelakaan kerja di PT. Indonesia Power PLTU Jeranjang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian normatif empiris. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa pengaturan keselamatan dan kesehatan kerja bagi tenaga outsorching yaitu terdapat dalam UU No, 1 Tahun 1970 dan UU No. 13 Tahun 2003. Kemudian implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan pengaruhnya terhadap kecelakaan kerja di PT. Indonesia Power PLTU Jeranjang yaitu sudah terlaksana dengan baik sesuai aturan yang ada yang dibuat dalam perjanjian kerja antara pihak pekerja dengan PT. Indonesia Power PLTU Jeranjang

Kata kunci : Pekerja Outsorching, Keselamatan dan Kesehatan Tenaga Kerja.

LEGAL PROTECTION OF OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY AND EFFECT ON APPOINTMENT OF PERFORMANCE FOR WORKERS

OUTSORCHING (Study in PT. Indonesia Power PLTU Jeranjang)

Abstract

This study aims to determine the setting of safety and health for workers outsorching and implementation of occupational safety and health protection for workers outsorching influence on the accident in PT. Indonesia Power coal plant Jeranjang. This type of research is normative empirical research. Based on the results of the study, that the regulation of safety and health for workers outsorching which is contained in Law No. 1 of 1970 and Law No. 13 of 2003. Then the implementation of Occupational Health and Safety and their influence on the accident in PT. Indonesia Power Jeranjang power plant that is already performing well by the rules made in bargaining between workers with PT. Indonesia Power PLTU Jeranjang

Keywords : Outsorching Worker, Occupational Health and Safety.

Page 4: fh.unram.ac.id · Web viewPembangunan ketenagakerjaan merupakan upaya menyeluruh yang ditujukan pada pembentukan, peningkatan dan pengembangaan tenaga kerja, Dalam pembangunanan ketenagakerjaan

i

I. PENDAHULUAN

Pembangunan ketenagakerjaan merupakan upaya menyeluruh yang

ditujukan pada pembentukan, peningkatan dan pengembangaan tenaga kerja,

Dalam pembangunanan ketenagakerjaan perlu dibina dan dikembangkan

perbaikan syarat-syarat kerja serta perlindungan tenaga kerja dalam menuju

peningkatan kesejahteraan tenaga kerja, sesuai dengan undang-undang No. 13

Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, Pada dasarnya hubungan kerja adalah

hubungan antara pekerja dan pengusaha. Apabila hubungan kerja hanya

diserahkan pada antar pihak yakni pihak pengusaha dan pekerja saja maka tujuan

hukum ketenagakerjaan yang mana untuk menciptakan keadilan sosial di bidang

ketenagakerjaan akan sangat sulit tercapai.1

Beberapa tahun terakhir ini muncul suatu kecenderungan penggunaan

sistem outsourcing yang seakan menjadi trend tersendiri di berbagai perusahaan

besar baik yang berstatus swasta nasional atau perusahaan-perusahaan milik

negara (BUMN) dan bahkan juga instansi-instansi pemerintahan2, Outsourcing

(Alih Daya) dalam hukum ketenagakerjaan di Indonesia diartikan sebagai

pemborongan pekerjaan dan penyediaan jasa tenaga kerja3 pengaturan hukum

outsourcing (Alih Daya) di Indonesia diatur dalam Undang-Undang

Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2003 (pasal 64, 65 dan 66) dan Keputusan

Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia

1 Anis elisa, perlindungan hokum bagi pekerja dalam perjanjian pemborongan outsorching anatra pt. PLN dengan PT. Muspida sejahtera dikabupaten wonogiri, (skripsi fakultas hokum universitas sebelas maret), Surakarta, 2009, hlm. 2

2 Ibid. Hlm. 3 3 Mochtar pakpahan & Ruth damaihati pakpahan, konflik kepentingan outsorching dan

kontrak dalam UU. No 13 Tahun 2003, PT.. bumi intitama sejahtera, Jakarta pusat, 2010.hlm 23

Page 5: fh.unram.ac.id · Web viewPembangunan ketenagakerjaan merupakan upaya menyeluruh yang ditujukan pada pembentukan, peningkatan dan pengembangaan tenaga kerja, Dalam pembangunanan ketenagakerjaan

ii

No.Kep.101/Men/VI/2004 Tahun 2004 tentang Tata Cara Perijinan Perusahaan

Penyedia Jasa Pekerja/Buruh. 4

Tenaga kerja merupakan faktor penting dalam suatu perusahaan. Semakin

berkembang teknologi di berbagai sektor usaha semakin besar pula potensi yang

dapat mengancam Keselamatan dan Kesehatan Kerja, oleh karena itu usaha untuk

membina, mengarahkan serta memberikan perlindungan tenaga kerja, apabila

tenaga kerja diperlakukan sesuai harkat dan martabatnya maka perusahaan dapat

mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh perusahaan5,

Setiap pekerjaan selalu mengandung potensi resiko bahaya dalam bentuk

kecelakaan dan penyakit kerja. Besarnya potensi kecelakaan tersebut tergantung

dari jenis tata ruang dan lingkungan bangunan serta kualitas manajemen dan

tenaga-tenaga pelaksana. Untuk melindungi Keselamatan pekerja/buruh guna

mewujudkan produktivitas kerja dan optimal yang diselenggarakan upaya

Keselamatan dan kesehatan kerja, Perlindungan tersebut dilaksanakan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka dikelurkanlah

Undang-Undang no. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan kesehatan kerja6.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan

masalah: 1. Bagaimana pengaturan keselamatan dan kesehatan kerja bagi tenaga

outsorching. 2. Bagaimana Implementasi perlindungan keselamatan dan kesehatan

kerja bagi pekerja outsorching pengaruhnya terhadap kecelakaan kerja di PT. 4 http;//mdiorentino.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-outsorching-dalam-dunia.html?

m=1 diakses pada tanggal 26-0520165 Ana salmah, perlindungan hokum keselamatan dan keseahatan kerja dalam proses

produksi pada PT.aneka adhilogam karya kllaten, (skripsi fakultas syari’ah dan hokum universitas islam negerin sunan kalijaga), Yogyakarta, 2014., hlm.6

6 Grisma ilfani, analisa pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan studi PT. Apac inti kapota bawen jawa tengan (skripsi fakultas ekonomika dan bisnis universitas diponogoro), semarang, 2013, hlm. 1

Page 6: fh.unram.ac.id · Web viewPembangunan ketenagakerjaan merupakan upaya menyeluruh yang ditujukan pada pembentukan, peningkatan dan pengembangaan tenaga kerja, Dalam pembangunanan ketenagakerjaan

iii

Indonesia Power PLTU Jeranjang. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk

mengetahui pengaturan K3 bagi pekerja outsorching serta mengetahui

implementasi perlindungan hukum Keslamatan dan Kesehatan kerja terhadap

kecelakaan kerja bagi pekerja outsorching di PT. Indonesia power. Adapun

manfaat penelitian sebagai berikut : 1. Secara Teoritis, Dalam memberikan

gambaran secara jelas mengenai perlindungan hukum Keselamatan dan Kesehatan

Kerja yang dilaksankan oleh PT. Indonesia power dan penelitian ini diharapkan

pula sebagai tambahan karya ilmiah. 2. Secara Praktis, Dalam menambah

pengetahuan dan wawasan peneliti dalam bidang hukum Keselamatan dan

Kesehatan kerja serta sebagai data peneliti lebih lanjut.

Metode penelitian adalah penelitian hukum normatif empiris, menggunakan

Pendekatan Konseptual (conceptual approach), Pendekatan Perundang-undangan

(statute approach), dan Pendekatan Sosiologis (sociological approach). Jenis dan

sumber data, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan

data sekunder. Teknik pengumpulan data, data primer diperoleh dari wawancara

dan data sekunder diperoleh dari studi dokumentasi. Data yang telah terkumpul

kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.

II. PEMBAHASAN

Page 7: fh.unram.ac.id · Web viewPembangunan ketenagakerjaan merupakan upaya menyeluruh yang ditujukan pada pembentukan, peningkatan dan pengembangaan tenaga kerja, Dalam pembangunanan ketenagakerjaan

iv

Gambaran Umum Perusahaan PT. Indonesia Power

PT. Indonesia power, atau IP adalah sebuah anak perusahaan PLN

menjalankan usaha komersial pada bidang pembangkitan tenaga listrik.

Saat ini Indonesia power merupakan perusahaan pembangkit listrik dengan

daya mampu terbesar di Indonesia, Cikal bakal perusahaan ini adalah PT.

Pembangkit tenaga listrik jawa-bali (PLN PJB) yang didirikan pada

tanggal 3 okotober 1995 sebagai anak perusahaan PLN yang waktu itu

baru saja berubah dari perum menjadi persero pada tanggal 3 oktober

2000.

Indonesia power pada akhirnya membetuk UPJP bali pada tanggal 3

maret 2004 yang mengelola pembangkit di kawasan Indonesia timur yang

salah satunya adalah di Jeranjang desa kebun ayu , pembangunan PLTU

jeranjang desa taman ayu, kecamatan gerung, Lombok barat , proyek

pembangunan Unit, 1, 2 dan 3 pun sedang berjalan hingga saat ini, akan

tetapi awal februari 2015 proyek ppembangunan PLTU jeranjang unit 1

sudah dapar di fungsikan agar menunjang system kelistrikan di pulau

Lombok dan proyek pembangunan unit 2 pun sedang berjalan

pembangunannya samoai pada akhirnya pada taggal 11 Juni 2016 jam

09:00 WITA Presiden RI meresmikan Unit 2 dan sudah dapat difungsikan.

Indonesia power dalam pembangkitannya tidak jauh juga karena

adanya pekerja yang sudah bekerjasama dengan IP antara lain PT. cogindo

daya bersama sebagai anak perusahaan IP dan PT. CUMP sebagai

penyedia jasa (outsorching) yang sudah bekerjasam dengan IP sejak 2015

Page 8: fh.unram.ac.id · Web viewPembangunan ketenagakerjaan merupakan upaya menyeluruh yang ditujukan pada pembentukan, peningkatan dan pengembangaan tenaga kerja, Dalam pembangunanan ketenagakerjaan

v

adapun latar belakang mengenai PT. CUMP adalah, PT. CUMP berdiri

pada tahun 2004 dibawah naungan koperasi listrik negaran PT. PLN

wilayah nusa tenggara barat yang berkedudukan di jalan energy no 05

lingkungan kota mataram Nusa tenggara barat. Pada awalnya PT. CUMP

didirikan dengan tujuan untuk menangani pekerjaan-pekerjaan yang di

outsorchingkan PT. PLN khususnya wilayah Nusa tenggara barat namun

dengan berjalannya waktu kini PT. CUMP sudah melebarkan sayapnya

kebeberapa perusahaan-perusahaan.

Pengaturan pelaksanaan hukum Keselamatan dan kesehatan kerja

pengaruhnya terhadap kecelakaan kerja bagi pekerja outsorching di PT.

Indonesia power PLTU jeranjang.

Berbicara mengenai perlindungan kerja bagi pekerja/buruh pada

perusahaan lain (outsorching) tersebut diatas sekurang-kurangnya sama

dengan perlindungan kerja pada perusahaan pemberi perkerjaan atau

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Perlindungan

kerja dapat dilakukan baik dengan jalan memberikan tuntunan, santunan,

maupun dengan jalan meningkatkan pengakuan hak-hak asasi manusia,

perlindungan fisik dan sosial ekonomis melalui norma yang berlaku dalam

perusahaan, dengan demikian secara teoritis dikenal ada tiga jenis

perlindungan kerja, yaitu sebagai berikut7 a. Perlindungan sosial, yaiitu

suatu perlindungan yang berkaitan dengan usaha kemsyarakatan yang

tujuannya untuk memungkinkan pekerja/buruh mengenyam dan 7 Zaeni asyhadie, hukum kerja: hukum ketenagakerjaan bidang hubungan kerja . PT.

Rajagrafindo persada, cetakan ke-3, Jakarta rajawali pers 2013, hlm.84

Page 9: fh.unram.ac.id · Web viewPembangunan ketenagakerjaan merupakan upaya menyeluruh yang ditujukan pada pembentukan, peningkatan dan pengembangaan tenaga kerja, Dalam pembangunanan ketenagakerjaan

vi

mengembangkan perikehidpannya sebagaiman manusia pada umumnya,

dan khususnya sebagai anggota masyarakat dan anggota keluarga,

perlindungan sosial ini disebut juga dengan kesehatan kerja. B.

Perlindungan teknis, yaitu suatu jenis perlindungan yang berkaitan dengan

usaha-usaha untuk menjaga agak pekerja/buruh terhindar dari bahaya

kecelakaan yang dapat ditimbuulkan oleh alat-alat kerja atau bahan yang

dikerjakan, perlndungan ini lebih sering disebut sebagai keselamatan kerja.

C. Perlindungan ekonomis, yaitu suatu jenis perlindungan yang berkaitan

dengan usaha-usaha untuk memberikan kepada pekerja/ buruh suatu

penghasilan yang cukup guna memenuhi keperluan sehari-hari baginya

dan keluarganya, termasuk dalam hal pekerja/buruh tidak mampu bekerja

karena sesuatu diluar kehendaknya. Perlindungan jenis ini biasanya

disebut dengan jaminan sosial.

Dalam program keselamatan dan Kesehatan kerja perusahaan akan

selalu terkait dengan landasan hukum pengaturan program keselamatan

dan kesehatan kerja itu sendiri. Landasan hukum tersebut memberikan

pijakan yang jelas mengenai aturan yang menentukan bagaimana K3 harus

ditetapkan, pengaturan Keselamatan dan kesehatan kerja tertuang dalam

Undang-undang nomor 1 tahun 1970 dan Undang-undang Nomor 13 tahun

2003 pasal 86 yang meliputi; 1. Setiap pekerjaan/buruh mempunyai hak

untuk memperoleh perlindungan atas; a. keselamatan dan kesehatan kerja,

b. moral dan kesusilaan c. perlakauan yang sesuai dengan harkat dan

martabat manusian seperti nilai-nilai agama. 2. Untuk melindungi

Page 10: fh.unram.ac.id · Web viewPembangunan ketenagakerjaan merupakan upaya menyeluruh yang ditujukan pada pembentukan, peningkatan dan pengembangaan tenaga kerja, Dalam pembangunanan ketenagakerjaan

vii

keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang

optimal diselenggarakan upaya keselamatan kerja. 3.Perlindungan

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai

dengan peraturan perundang-undanagan yang berlaku Selain Undang-

undang tentang Keselamatan Kerja dan UU Ketenagakerjaan yang

mengatur mengenai Keselamatan dan Kesehatan kerja, terdapat pula

peraturan-peraturan menteri tenaga kerja, berikut adalah beberapa

peraturan menteri tenaga kerja antara lain : 1.Peraturan Menteri Tenaga

Kerja dan Transmigrasi No.Per.02/MEN/1980 tentang pemeriksaan

Kesehatan tenaga kerja dalam penyelenggaraan Keselamatan kerja yaitu

dalam Pasal 2 ayat (1, 2, 3). 2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan

Transmigrasi No.Per.05/MEN/1996 tentang sistem manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pasal 1, Pasal 2 dan Pasal 3.

Mengenai pengaturan Keselamatan dan kesehatan Kerja bagi pekerja

outsorching (penyedia jasa) tidak memliki perbedaan dengan

pekerja/buruh yang lain, karena perlindungan Keselamatan dan Kesehatan

Kerja bagi tenaga kerja sudah termuat dalam Undang-Undang no 1 tahun

1970, adapun program keselamatan dan kesehatan kerja antara lain8 : 1.

Jaminan keselamatan dan kesehatan kerja 2. Pelatihan keselamatan dan

kesehatan kerja 3. Alat pelindung diri bagi pekerja/buruh : a. Beban kerja

b. Jam kerja

8 Hasil wawancara dan pengumpulan data oleh bapak nandang safruding kepala bagian K3 pada tanggal 1 juni 2016 pukul 10:16

Page 11: fh.unram.ac.id · Web viewPembangunan ketenagakerjaan merupakan upaya menyeluruh yang ditujukan pada pembentukan, peningkatan dan pengembangaan tenaga kerja, Dalam pembangunanan ketenagakerjaan

viii

Indonesia power sebagaimana perusahaan yang memprogramkan

Keselamatan dan kesehatan kerja sedang dan sudah menjalankan program-

program tersebut terealisasikan dengan baik, dan menerapkan program

tersebut dalam kebijakan Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di PLTU

jeranjang bagi semua pekerja/buruh tanpa ada perbedaan baik jabatan

maupun jenis pekerjaan.

Implementasi perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja bagi pekerja

outsorching pengaruhnya terhadap kecelakaan kerja di PT. Indonesia power

PLTU Jeranjang

Faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja

Di Indonesia kurangnya pengamanan keselamatan kerja (K3) ini

menyebabkan data mengenai kecelakaan di perusahaan sulit didapat. Seharusnya,

pihak pemerintah menetapkan dan meneliti prosedur pelaksanaannya yang tidak

birokrtis. Dengan mengetahui penyebabnya maka akan diketahui pencegahanya,

Secara garis besar penyebab terjadinya kecelakaan kerja di PT. Indonesia power

PLTU jeranjang terdiri dari beberapa faktor meliputi : A. Faktor sumber daya

manusia (SDM) Mengenai sumber daya manusia bagaimana memahami masalah

budaya (kebiasaan) para pekerja/buruh walaupun perusahaan sudah memberikan

fasilitas, kebijakan, sesuai dengan kebijakan tertuang implementasinya bagaimana

mereka memahami aspek keselamatan kerja dan banyak cara SDM yang digaris

bawahi. B. Faktor peralatan Mengenai faktor peralatan ini terkait dengan

massalah keselamatan kerja bahwa ada 2 penyebab yang paling dominan tentang

faktor tersebut, antara lain: 1) Faktor action (tindakan) yang terdapat 2 pihak yang

Page 12: fh.unram.ac.id · Web viewPembangunan ketenagakerjaan merupakan upaya menyeluruh yang ditujukan pada pembentukan, peningkatan dan pengembangaan tenaga kerja, Dalam pembangunanan ketenagakerjaan

ix

terlibat yaiitu : a. pihak pengawas dan pembina Keselamatan dan kesehatan kerja.

b. pihak pekerja, yang dimana pekerja outsorching yang masih rendah

pengetahuannya akan pentingnya keselamatan kerja dan alat pelindung diri.

2)Faktor location atau (lokasi) Alasannya bahwa dilokasi PT. Indonesia power

PLTU jeranjang ini pihak pekerjanya nasih nerasa kurang nyaman diakibatkan

lokasinya yang masih dalam proses pembangunan sehingga kurang memadai

untuk keselamatan pihak tenaga kerja dan mengenai peralatan dan caranya juga

yang kurang memadai C. Faktor lingkungan Setelah melihat dari data dan

pengamatan yang diperoleh oleh peneliti penyebab-penyebab atau fakror yang

mempengaruhi kecelakaan kerja adalah : 1. kurangnya pengetahuan dari tenaga

kerja baru mengenai pentingnya alat pelindung diri. 2. kurangnya pengawasan

oleh panitia dan pembina keselamatan dan kesehatan kerja yang telah ditunjuk

oleh perusahaan. 3. penyakit akibat kerja yang timbul dari lingkungan kerja yang

masih dalam proses pembangunan dan berbahaya bagi kesehatan akibat partikel

debu yang masih tersebar di aera lingkungan tersebut.

Dari hasil penelitian ternyata faktor manusia dalam timbul

kecelakaan sering kali ditemui dari hasil penelitian bahwa 80-

85%kecelakaan disebabkan oleh kelalain atau kealahan manusia. Berikut

ini akan dituangkan Dari hasil jawaban/quisioner mengenai elemen-

elemen penerapan K3 dihitung masing-masing jawaban berdasarkan

pointDapat dilihat pada tabel berikut ini sesuai dengan data Questioner

yang disebarkan bagi outsorching yaitu dari pekerja bagian helper teknisi,

custo mer service, driver dan helper operator yang dimana sebanyak 20

Page 13: fh.unram.ac.id · Web viewPembangunan ketenagakerjaan merupakan upaya menyeluruh yang ditujukan pada pembentukan, peningkatan dan pengembangaan tenaga kerja, Dalam pembangunanan ketenagakerjaan

x

lembar data pertanyaan/quisioner dan hanya kembali 11 lembar, 9 lembar

diantaranya tidak dikembalikan dan tidak diproses. Dengan demikian

proses analisis hanya di lakukan terhadap 11 Quisioner yang sudah

dianggap mewakili sebagaimana di jelaskan pada table dibawah ini :

No Elemen K3 Dilaksanakan belum sepenuhnya

Tidak di laksanakan

Belum di patau

Ket

1 Persyratan umum k3

11 pekerja menyetuji

- -

2 Penerapan K3

9 orang pekerja menyetujui

2 pekerja menyetujui

- -

3 Perlengkapan APD

9 pekerja menyetujui

2 pekerja menyetujui

- -

4 Sturktur dan tanggung jawab

10 pekerja menyetujui

1 pekerja menyetujui

- -

5 Konsultasi K3 dan komunikasi

7 pekerja menyetujui

4 pekerja menyetujui

- -

6 Kesiagapan dan tanggap darurat

9 orang pekerja menyetujui

2 pekerja menyetujui

- -

Tabel hasil jawaban Quisioner yang disebarkan bagi pekerja

outsorching. Melalui data-data pengamatan visual yang diperoleh

dilapangan, Perusahaan berusaha mengikuti standar mengenai persyaratan

umum K3 tetapi tidak mengikuti sistemnya, perusahaan hanya

menyediakan beberapa item peralatan yang dianggap standar. Penerapan

Keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Indonesia power sudah mulai

diterapkan baik bagi pekerja tetap maupun pekerja kontrak. Ini terbukti

dengan hasil wawancara/pengamatan langsung dilokasi proyek. Dari hasil

Page 14: fh.unram.ac.id · Web viewPembangunan ketenagakerjaan merupakan upaya menyeluruh yang ditujukan pada pembentukan, peningkatan dan pengembangaan tenaga kerja, Dalam pembangunanan ketenagakerjaan

xi

wawancara langsung diketahui bahwa K3 sudah cukup baik diterapkan

diproyek ini walaupun masih ada beberapa kekurangan namun dari segi

Safety para pekerja proyek telah dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri

(APD).

Upaya pelaksanaan perlindungan hukum Keselamatan dan kesehatan kerja

terhadap kecelakaan kerja.

PT. Indonesia Power PLTU Jeranjang memiliki 3 jenis pencegahan

dan penanggulangan untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja

adapun jenis pencegahan dan penanggulangannya adalah sebagai berikut :

A.Didalam Perusahaan memiliki penanggulangan kecelakaan kerja atau

penanggulangan bila terjadi kebakaran yang terdiri dari alat dan bahan

penanggulangan kebakaran. B. Diluar Perusahaan artinya pihak PT.

Indonesia Power PLTU Jeranjang melakukan perjanjian kerja sama

dengan beberapa pihak perusahaan dan doctor khusus yang menangani

tenaga kerja mengalami kecelakaan kerja diantaranya : bekerja sama

dengan dokter khusus, bekerjasama dengan Rumah Sakit Graha Media dan

melakukan sosialisasi tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja. C. Melakukan pengawasan dan pembinaan yang rutin

terhadap para pekerja yang telah di tentutkan pekerjanya oleh kepala

bagian K3 di Pt. Indonesia power PLTU jeranjang.

PLTU jeranjang selalu memberikan upaya-upaya pencegahan dan

penanggulangan kecelakaan kerja bagi tenaga kerja baik pekerja tetap

Page 15: fh.unram.ac.id · Web viewPembangunan ketenagakerjaan merupakan upaya menyeluruh yang ditujukan pada pembentukan, peningkatan dan pengembangaan tenaga kerja, Dalam pembangunanan ketenagakerjaan

xii

maupun pekerja kontrak (outsorching) karena meningkatkan pengawasan

dan pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat meningkatkan

produktivitas kerja bagi pekerja, tidak hanya itu saja perusahaan dapan

memberikan kepercayaan akan perlindungan Keselamatan dan Kesehatan

kerja bagi tenaga kerja. Selain itu perusahaan telah menerapkan terlebih

dahulu dalam dasar hukum atau dasar kebijakan yang terdiri dari Undang-

Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 1870 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

III. PENUTUP

1. Kesimpulan : 1)Pengaturan perlindungan keselamatan dan Kesehatan kerja

di PT. Indonesia power PLTU jeranjang sudah sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku yaitu Undang-Undang No. 1 tahun

1970 tentang Keselamatan Kerja dan Undang-undang Nomor 13 Tahun

2003 tentang Ketenagakerjaan yang terdapat dalam Pasal 86 bahwa

perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ini diperuntukkan bagi

pekerja/buruh baik pekerja outsorching (penyedia jasa) itu sendiri tidak

memliki perbedaan dengan pekerja/buruh yang lain, adapun isi dari pasal

86 Undang-undang Nomor. 13 Tahun 2003 meliputi ; 1. Setiap

pekerjaan/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas; a.

keselamatan dan kesehatan kerja; b. moral dan kesusilaan c. perlakauan

yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia seperti nilai-nilai agama.

2 Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan

produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan

Page 16: fh.unram.ac.id · Web viewPembangunan ketenagakerjaan merupakan upaya menyeluruh yang ditujukan pada pembentukan, peningkatan dan pengembangaan tenaga kerja, Dalam pembangunanan ketenagakerjaan

xiii

kerja. 3 Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2)

dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undanagan yang berlaku.

2) Implementasi perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja di PT.

Indonesia power PLTU jeranjang sudah sesuai dengan peraturan yang

berlaku , perusahaan sudaah memberikan penanggulangan dan pencegahan

terhadap keselamatan dan Kesehatan Kerja yang menimbulkan Kecelakaan

akibat kerja di perusahaan baik dari alat dan bahan, perawatan medis dan

bimbingan terhadap perlindungan Keselamatan dan kesehatan kerja.

2. Saran : A. Diharapkan kepada PT. Indonesia power untuk

meningkatkankan pembinaan yang telah dilakukan sebelumnya seperti

training mengenai Keselamatan dan Kesehatan kerja yang tidak hanya bagi

tenaga kerja yang bekerja di pekerjaan utama di perusahaan melainkan

bagi pekerja outsorching (penyedia jasa) yang diketahui bahwa

pengetahuannya yang masih kurang mengenai alat pelindung dari

kecelakaan kerja dan keselamatan dan kesehatan kerja. B. Diharapkan

kepada perusahaan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan bagi semua

pekerja baik pada saat mulai bekerja maupun pada hari yang sudah

ditentukan oleh perusahaan.

Page 17: fh.unram.ac.id · Web viewPembangunan ketenagakerjaan merupakan upaya menyeluruh yang ditujukan pada pembentukan, peningkatan dan pengembangaan tenaga kerja, Dalam pembangunanan ketenagakerjaan

DAFTAR PUSTAKA

Buku dan skripsi

Asyhadie zaeny, hokum kerja: hokum ketenagakerjaan bidang hubungan kerja . PT. Rajagrafindo persada, cetakan ke-3, Jakarta rajawali pers 2013

Elisa anis, perlindungan hokum bagi pekerja dalam perjanjian pemborongan outsorching anatra pt. PLN dengan PT. Muspida sejahtera dikabupaten wonogiri, (skripsi fakultas hokum universitas sebelas maret), Surakarta, 2009

Ilfani grisma, analisa pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan studi PT. Apac inti kapota bawen jawa tengan (skripsi fakultas ekonomika dan bisnis universitas diponogoro), semarang, 2013

Pakpahan mochtar & Ruth damaihati pakpahan, konflik kepentingan outsorching dan kontrak dalam UU. No 13 Tahun 2003, PT.. bumi intitama sejahtera, Jakarta pusat, 2010

Salmah ana, perlindungan hokum keselamatan dan keseahatan kerja dalam proses produksi pada PT.aneka adhilogam karya kllaten, (skripsi fakultas syari’ah dan hokum universitas islam negerin sunan kalijaga), Yogyakarta, 2014

Pengaturan-pengaturan

Indonesia, Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945

Indonesia, Undang-undang tentang keselamatan kerja UU No 1 Tahun 1970. Lembaran Negara No. 1 Tahun 1970.

Indonesia Undang-undang tentang ketenagakerjaan kerja , UU No. 13 Tahun 2003, UU No. 86 Tahun 2003.

Peraturan menteri tenaga kerja dan transmgrasi Nomor Per 02/MEN/1980 Tentang pemeriksan kesehatan tenaga kerja dalam penyelenggaraan keselamatan kerja.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per.05/MEN/1996 tentang sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Page 18: fh.unram.ac.id · Web viewPembangunan ketenagakerjaan merupakan upaya menyeluruh yang ditujukan pada pembentukan, peningkatan dan pengembangaan tenaga kerja, Dalam pembangunanan ketenagakerjaan

Website

http;//mdiorentino.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-outsorching-dalam-dunia.html?m=1 diakses pada tanggal 26-052016