fh.unram.ac.id · Web viewIndonesia, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia....

26
i JURNAL ILMIAH PEMENUHAN HAK ANAK TKW BERDASARKAN KONVENSI PBB DAN HUKUM POSITIF DI INDONESIA Oleh: BAIQ ENNIKA DWI HASTUTI D1A 013 058 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM 2017

Transcript of fh.unram.ac.id · Web viewIndonesia, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia....

Page 1: fh.unram.ac.id · Web viewIndonesia, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Indonesia, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan. Indonesia,

i

JURNAL ILMIAHPEMENUHAN HAK ANAK TKW BERDASARKAN KONVENSI PBB DAN

HUKUM POSITIF DI INDONESIA

Oleh:

BAIQ ENNIKA DWI HASTUTID1A 013 058

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MATARAM

2017

Page 2: fh.unram.ac.id · Web viewIndonesia, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Indonesia, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan. Indonesia,

ii

Halaman Pengesahan Jurnal IlmiahPEMENUHAN HAK ANAK TKW BERDASARKAN KONVENSI PBB DAN

HUKUM POSITIF DI INDONESIA

Oleh:

BAIQ ENNIKA DWI HASTUTID1A 013 058

Menyetujui,

Mataram,

Pembimbing Pertama,

( Dr.Any Suryani Hamzah, SH.,M.Hum ) NIP.196407061990012001

Page 3: fh.unram.ac.id · Web viewIndonesia, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Indonesia, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan. Indonesia,

iii

PEMENUHAN HAK ANAK TKW (TENAGA KERJA WANITA) BERDASARKAN KONVENSI PBB DAN HUKUM POSITIF DI INDONESIA

Baiq Ennika Dwi HastutiD1A013058

Fakultas Hukum Universitas Mataram

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk pemenuhan hak anak TKW berdasarkan Konvensi PBB dan hukum Positif di Indonesia serta untuk menganalisis sinkronisasi antara Konvensi PBB dengan Hukum Positif di Indonesia yang dikaitkan dengan pemenuhan hak anak TKW. Manfaat penelitian terdiri dari manfaat akademisi, teoritis, dan praktisi serta menggunakan penelitian hukum normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemenuhan hak anak TKW berdasarkan Konvensi PBB dan Hukun Positif di Indonesia sama dengan anak pada umumnya serta terdapat terdapat sinkronisasi antara Konvensi PBB Tentang Perlindungan Hak Semua Buruh Migran Dan Anggota Keluarganya dengan hukum Positif di Indonesia

Kata kunci :pemenuhan, hak anak TKW, perlindungan buruh migran dan anggota keluarganya

FULFILLMENT OF THE RIGHT OF CHILD LABOR OF WOMEN ( FEMALE LABOR ) BASED ON UNITED NATION CONVENTION AND

POSITIVE LAW IN INDONESIA

ABSTRACT

This study aims to determine the forms of labor right fulfillment based on the United Nations Convention and analyzes the synchronization between the United Nation Convention and Positive Law in Indonesia associated with the fulfillment of the rights of children of migrant workers. The research benefits consist of academic, theoretical and practitioner benefits and use normative legal research. The result of the research show that the fulfillment of children rights of migrant workers based on United Nation Convention and Positive law in Indonesia equal to children in general and there is a synchronization between the United Nation Convention on the protection of the rights of all migrant workers and members of their families with positive law in Indonesia

Keywords: fulfillment, child labor rights of women, protection of migrant workers and members of their familie.

Page 4: fh.unram.ac.id · Web viewIndonesia, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Indonesia, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan. Indonesia,

iv

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Lain

Zaeni Asyhadie, S.H.,M.Hum, Hukum Kerja Hukum Ketenagakerjaan Bidang Hubungan Kerja (Rajawali pers cetakan ke-3 2013), hlm 222

Hadi Supeno, Kriminalisasi Anak (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2010)

Komariah Emong Sapardjaja, Kompendium Tentang Hak-Hak Perempuan,

Peraturan-peraturan

Konvensi Perlindungan Hak Semua Buruh Migran Dan Anggota Keluarganya sebagaimana telah diratifikasi kedalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2012 tentang Perlindungan Hak-Hak Seluruh Pekrja Buruh Migran Dan Anggota Keluarganya.

Indonesia, Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

Indonesia, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

Indonesia, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan.

Indonesia, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri

Page 5: fh.unram.ac.id · Web viewIndonesia, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Indonesia, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan. Indonesia,

v

I. PENDAHULUAN

Dalam ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 bahwa setiap orang memperoleh kesempatan kerja/lapangan kerja

yang sama, pada Pasal 27 ayat (2) yang berbunyi “ Tiap-Tiap warga Negara

berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusian”. Salah

satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah dalam mengatasi permasalahan

yang timbul dalam bidang ketenagakerjaan dan lapangan kerja adalah

melaksanakan pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar negeri melalui

antarkerja antarnegara. Pengiriman tersebut setidak-tidaknya telah

mendatangkan manfaat yang besar, yaitu (1) Mempererat hubungan

antarnegara (negara pengirim dan negara penerima), (2) Mendorong

terjadinya pengalaman kerja, (3) Meningktkan pembayaran di dalam neraca

pe,bayaran negara (devisa).

Selain membawa dampak positif seperti dikemukakan di atas, ternyata

dalam praktik penyelenggaraan timbul beberapa dampak negatif seperti

adanya tindakan-tindakan di luar batas prikemanusiaan yang menimpa para

tenaga kerja.1 

Seperti diketahui pula, banyak masalah yang timbul kepada para

Tenaga Kerja Wanita selama berada di Negara tempat bekerja. Masalah-

Masalah yang sering muncul yakni mengenai pelecehan seksual yang

1 Zaeni Asyhadie, S.H.,M.Hum, Hukum Kerja Hukum Ketenagakerjaan Bidang Hubungan Kerja (Rajawali pers cetakan ke-3 2013), hlm 222

Page 6: fh.unram.ac.id · Web viewIndonesia, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Indonesia, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan. Indonesia,

vi

dilakukan oleh majikan kepada para tenaga kerja wanita sehingga

menimbulkan luka fisik maupun luka mental. Tidak jarang pula para tenaga

kerja wanita kita pulang dengan menangung aib yakni dalam keadaan

berbadan dua. Dari masalah tersebut pasti akan menimbulkan masalah baru

bagi tenaga kerja wanita setelah ia kembali dari bekerja yakni mengenai status

sang anak dan bentuk perlindungan hukum yang akan di berikan kepada anak

tersebut.Tidak jarang pula anak dari tenaga kerja wanita ini banyak yang tidak

bersekolah dikarenakan masalah administratif seperti akta kelahiran,

kependudukan, pewarisan dan lain sebagainya.

Dengan demikian, sejatinya anak membutuhkan pihak-pihak tertentu,

baik orang tua atau keluarga, masyarakat, pemerintah dan negara selaku

pembuat regulasi (regulator body), pelaksana pemenuhan hak-hak anak

(executive body), dan pengemban kewajiban negara (state obligation). Hal ini

dipertegas pula dengan berbagai hasil penelitian betapa pentingnya bantuan

untuk mendukung tumbuh kembang anak secara wajar, termasuk guna

menjaga jangan sampai mereka mengalami problem hukum pada masa

mendatang.

Dari uraian di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa yang

menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana bentuk

perlindungan hak anak TKW Berdasarkan Konvensi PBB dan Hukum Positif

Indonesia, (2) Bagaimana Singkronisasi antara Konvensi PBB dan hukum

Positif Indonesia dikaitkan dengan perlindungan Anak TKW

Page 7: fh.unram.ac.id · Web viewIndonesia, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Indonesia, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan. Indonesia,

vii

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

bentuk-bentuk pemenuhan hak anak TKW berdasarkan Konvensi PBB dan

Hukum Positif di Indonesia dan untuk menganalisis sinkronisasi antara

Konvensi PBB dengan Hukum Positif di Indonesia yang dikaitkan dengan

Pemenuhan Hak Anak.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum Normatif, yaitu

penelitian yang mengkaji Peraturan Perundang-Undangan yang mempunyai

keterkaitan dengan obyek yang dikaji khususnya mengenai asas-asas dan

norma hukum yang tertuang dalam Peraturan Perundang-Undangan, yang

berkaitan dengan Pemenuhan Hak Anak TKW Berdasarkan Konvensi PBB

dan Hukum Positif di Indonesia.

Page 8: fh.unram.ac.id · Web viewIndonesia, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Indonesia, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan. Indonesia,

viii

II. PEMBAHASAN

Pengaturan Pemenuhan Hak Anak TKW Berdasarkan Instrumen

Konvensi PBB dan Hukum Positif di Indonesia.

Konvensi Internasional Tentang Perlindungan Buruh Migran Dan

Anggota Keluarganya Disahkan Melalui Resolusi Majelis Umum PBB

45/158 18 Desember 1990

Ketentuan bentuk perlindungan terhadap buruh migran dan anggota

keluarganya menurut Konvensi ini dilaksanakan berdasarkan kerjasama

Internasional. Instrumen penting dalam perlindungan buruh migran dan

anggota keluarganya khususnya perlindungan kepada anak buruh migran di

atur dalam Pasal 9, Pasal 12 ayat (4), Pasal 29 dan Pasal 30 tentang Hak Asasi

Bagi Semua Buruh Migran Dan Anggota Keluarganya, kemudian Pasal 45

ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) tentang Hak Lain Dari Buruh Migran dan

Anggota Keluarganya yang Didokumentasikan atau yang Berada Dalam

Situasi Normal.

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.

Pembagian tentang KHA yang lebih sederhana biasanya dengan

membedakan hak anak dan perlindungan khusus. Hak anak terdiri atas 8

(delapan) klaster meliputi : Ketentuan Umum, Definisi Anak, Hak Sipil dan

Kebebasan, Hak Pengasuhan dan Perawatan Alternatif, Hak Kesehatan dan

Page 9: fh.unram.ac.id · Web viewIndonesia, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Indonesia, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan. Indonesia,

ix

Kesejahteraan, Hak Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Kebudayaan,

serta Perlindungan Khusus.2

Pada penjelasan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002

Tentang Perlindungan Anak sebagaimana telah diubah kedalam Undang-

Undang Nomor 35 Tahun 2014 disebutkan bahwa hak anak sesuai dengan

ketentuan dalam Pasal 28B ayat (2) Undang-Undang Dasar Republik

Indonesia Tahun 1945 dan prinsip-prinsip pokok yang tercantum dalam

Konvensi Hak Anak. Pasal 4 Undang-Undang 23 Tahun 2002, berbunyi:

“Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanuasiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”3

Kemudian Pasal-pasal yang terkandung dalam Undang-undang

Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak sebagaimana telah

diubah kedalam undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 khususnya

menyangkut hak-hak anak sangat mirip dengan Konvensi Hak Anak,

kecuali masuknya Pasal 19 yang berisi kewajiban Anak.4

Dari standar Konvensi Hak Anak, Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2002 sebagaimana telah diubah kedalam Undang-Undang Nomor

35 Tahun 2014 cukup memadai karena hampir semua norma dalam

konvensi hak anak diadopsi oleh undang-undang. Kalupun ada perbedaan,

2 Hadi Supeno. Kriminalisasi Anak (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2010), ,hlm 353 Lampiran Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002, hlm 44 Hadi Supeno, Op.Cit, hlm 44

Page 10: fh.unram.ac.id · Web viewIndonesia, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Indonesia, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan. Indonesia,

x

relatif kecil, dan hal itu lebih dipandang sebagai penghargaan Local

Wisdom seperti soal pengangkatan anak yang mensyaratkan antara anak

dan orang tua angkatnya harus seagama.5

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia

Untuk lebih dapat memahami dan mengoprasionalkan hak-hak anak

dalam kehidupan keluarga, masyarakat, bernegara, maka sistem hukum kita

seyogyanya tidak mendiskriminasikan anak6. Mengenai hak-hak anak yakni

hak hidup, hak dibidang pendidikan, hak dibidang peribadatan dan hak-hak

lainnya diatur dalam Undang-Undang 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi

Manusia yang dimana diatur mengenai hak-hak anak yang kesemua Pasalnya

sangat penting. Instrumen terpenting dalam Undang-Undnag HAM yang

berkaitan menyangkut hak anak yang dimana seharusnya tidak ada perbedaan

antara anak yang memang lahirnya tidak bermasalah ataupun anak dari TKW

yang mengalami masalah ketika bekerja di luar negeri, karena sejatiya

mereka tetaplah anak-anak yang harusnya tidak diperlakukan secara

diskriminasi. Pengaturan mengenai hak anak tersebut kemudian diatur dalam

Pasal 56 ayat (1) dan (2), Pasal 58 ayat (1) dan (2), serta pasal 59 ayat (1) dan

(2).

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan Dan

Perlindungan Tenaga Kerja Di Luar Negeri5 Ibid, hlm 46-476 Komariah Emong Sapardjaja, Kompendium Tentang Hak-Hak Perempuan, hlm 24

Page 11: fh.unram.ac.id · Web viewIndonesia, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Indonesia, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan. Indonesia,

xi

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 Tentang

Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Di Luar Negeri, ada beberapa

Asas Umum Penempatan dan Perlindungan TKI Di Luar Negeri sebagaimana

yang telah dijelaskan dalam Pasal 2 Undang-Undang ini yang berbunyi:

“Penempatan dan perlindungan calon TKI/TKI berdasarkan keterpaduan, persamaan hak, demokrasi, keadilan sosial, kesetaraan dan keadilan gendere, anti diskriminasi serta anti perdagangan manusia”7

Kemudian di dalam pasal 7e mengatur mengenai kewajiban

pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada TKI selama sebelum

pemberangkatan, masa penempatan, dan purna penempatan mengenai hal ini

juga dijelaskan dalam bagian BAB IV Perlindungan TKI yakni Pasal 77 ayat

(2) yakni setiap TKI mempunyai hak untuk mendapatkan perlindungan mulai

dari pra penempatan, masa penempatan sampai dengan purna penempatan.

Berarti sudah jelas bahwa Tenaga Kerja Luar Negeri Purna Penempatan

sudah mendapatkan perlindungan sesuai dengan ketentuan peraturan 

perundang-undangan ini.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

7 Indonesia, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Di Luar Negeri, hlm 2

Page 12: fh.unram.ac.id · Web viewIndonesia, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Indonesia, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan. Indonesia,

xii

Hak-hak anak dalam bidang ketenagakerjaan yang diatur dalam

ketentuan Undang-Undang 23 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan yakni

tertuang dalam bagian BAB X mengenai Perlindungan, Pengupahan, Dan

Kesejahteraan pada paragraf ke dua dimulai dari ketentuan Pasal 68 sampai

dengan Pasal 75.

Sinkronisasi Konvensi PBB Dengan Hukum Positif Di Indonesia

Sinkronisasi Konvensi PBB (United Nation On The Protection Of

The Right Of All Migrant Workers And Member Of The Families)

dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang

Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang

Perlindungan Anak.

Sinkronisasi Konvensi PBB dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun

2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Unang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang

Perlindungan Anak yang berkaitan tentang perlindungan anak, dapat dilihat

dibawah ini : (a) Dalam Pasal 12 ayat (1) Konvensi Perlindungan Buruh

Migran Dan Anggota Keluarganya sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 6

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak, (b)

Dalam Pasal 13 dan 45 Konvensi Perlindungan Buruh Migran Dan Anggota

Keluarganya sikron dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014

Tentang Perubahan Aatas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang

Perlindungan Anak, (c) Pasal 28 Konvensi Perlindungan Buruh Migran Dan

Anggota Keluarganya, kemudian dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun

Page 13: fh.unram.ac.id · Web viewIndonesia, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Indonesia, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan. Indonesia,

xiii

2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002

Tentang Perlindungan Anak yang berkaitandengan Pasal 28 adalah Pasal 8,

(d) Pasal 29 Konvensi Perlindungan Buruh Migran Beserta Keluarganya sesui

atau sinkron dengan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang

Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang

Perlindungan Anak, (e) Dalam Pasal 30 Konvensi ini juga sejalan atau sudah

sinkron dengan Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014

Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang

Perlindungan Anak.

Sinkronisasi Konvensi PBB (United Nation On The Protection Of The

Right Of All Migrant Workers And Member Of The Families) dengan

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (Universal Declaration Of Human

Right) yang disetujui PBB yang dirativikasi kedalam Undang-Undang

Nomor 39 Tahun 1999.

Sinkronisasi konvensi PBB tentang Perlindungan Hak Semua Buruh

Migran Dan Anggota Keluarganya dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun

1999tentang Hak Asasi Manusia yang berkaitan dengan hak anak TKW, dapat

dilihat dalam : (a) Dalam Pasal 53 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 39

Tahun 1999 Ketentuan dalam Pasal diatas sesuai dengan ketentuan dalam

Pasal 9 dan Pasal 29 Konvensi Perlindungan Hak Semua Buruh Migran Dan

Anggota Keluarganya, (b) Pasal 55 Undang-Undang 39 Taahun 1999 Tentang

Hak AsasiManusia menyebutkan tentang hak peribadatan. Sejalan dengan

Page 14: fh.unram.ac.id · Web viewIndonesia, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Indonesia, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan. Indonesia,

xiv

Pasal 55 Undang-Undang HAM , pada Pasal 12 Konvensi tentang

Perlindungan Hak Semua Buruh Migran Dan Anggota Keluarganya,

mengenai hak peribadatan, (c) Pasal 58 Undang-Undang Nomor 39 Tahun

1999 Tentang Hak Asasi Manusia Kemudian dalam Konvensi PBB tentang

Perlindungan Hak Seluruh Buruh Migran Dan Anggota Keluarganya yang

berkaitan dengan Pasal 58 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999, adalah

Pasal 10 dan Pasal 16 ayat (2), (d) Pasal 60 ayat (1) Undang-Undang Nomor

39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi. Didalam Konvensi Perlindungan Hak

Seluruh Buruh Migran Dan Anggota Keluarganya yang sesuai dengan Pasal

60 ayat (1) ini adalah Pasal 30.

Sinkronisasi Konvensi PBB (United Nation On The Protection Of The

Right Of All Migrant Workers And Member Of The Families) dengan

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan Dan

Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri.

Dijelaskan pada Pasal 7e mengatur mengenai kewajiban pemerintah

untuk memberikan perlindungan kepada TKI selama sebelum 

pemberangkatan, masa penempatan dan purna penempatan mengenai hal ini

juga dijelaskan dalam bagian BAB IV Perlindungan TKI yakni Pasal 77 ayat

(2) yakni setiap TKI mempunyai hak untuk mendapatkan perlindungan mulai

dari Pra Penempatan, Masa Penempatan sampai dengan Purna Penmpatan.

Dari penjelasan Pasal tersebut sudah sangat jelas bahwa Tenaga Kerja

Indonesia ataupun Tenaga Kerja Wanita berhak mendapatkan perlindungan

Page 15: fh.unram.ac.id · Web viewIndonesia, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Indonesia, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan. Indonesia,

xv

terhadap diri pribadi ataupun menyangkut anak dari Tenaga Kerja Wanita

Purna Penempatan sesuai dengan amanat Undang-Undang tersebut. 

Sinkroniasi dari Pasal 77 ayat (2) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004

dengan Konvensi PBB tentang Perlindungan Hak Semua Buruh Migran Dan

Anggota Keluarganya.

Sinkronisasi Konvensi PBB (United Nation On The Protection Of The

Right Of All Migrant Workers And Member Of The Families) dengan

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.

Dalam kehidupan sehari-hari tidak jarang kita melihat pekerja yang

masih dibawah umur sehingga negara memberikan perlindungan khusus

kepada pekerja anak yang diatur dalam BAB X Paragraf 2 Undang-Undang

Nomor 13 Tahaun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Dalam Undnag-Undang ini

ketentuan mengenai pengaturan pekerja anak diatur mulai dari Pasal 68

sampai dengan Pasal 75. Kemudian dalam Konvensi PBB tentang

Perlindungan Hak Seluruh Buruh Migran dan Anggota Keluarganya terdapat

dalam Pasal 11. Maka pada pasal 74 Undang-Undang Ketenagakerjaan telah

sinkron dengan Pasal 11 Konvensi PBB tentang Perlindungan Hak Seluruh

Buruh Migran Dan Anggota Keluarganya.

III. PENUTUP

Kesimpulan

Page 16: fh.unram.ac.id · Web viewIndonesia, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Indonesia, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan. Indonesia,

xvi

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap pokok

permasalahan dalam skripsi, maka diambil kesimpulan sebagi berikut :(a).

Bentuk perlindungan anak TKW berdasarkan Konvensi PBB Tentang

Perlindungan Hak Buruh Migran Dan Anggota Keluarganya yaitu terdapat

dalam Pasal 12 ayat (4), Pasal 29, dan Pasal 30 tentang Hak Asasi Bagi

Semua Buruh Migran Dan Anggota Keluarganya, kemudian Pasal 45 ayat (2),

ayat (3) dan ayat (4) tentang Hak Lain dari Buruh Migran Dan Anggota

Keluarganya yang Didokumentasikan atau yang Berada Dalam Situasi

Normal, dan Pasal 61 ayat (3) tentang Ketentuan Yang Berlaku bagi

Golongan Tertentu Buruh Migran Dan Anggota Keluarganya. (b) Bentuk

perlindungan anak TKW berdasarkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014

Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang

Perlindungan Anak yaitu terdapat dalam Pasal 2 mengenai Asas dan Tujuan.

(c) Bentuk Perlindungan anak TKW berdasarkan Undang-Undang Nomor 39

Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia diatur dalam Bagian Kesepuluh

tentang Anak, yaitu dalam Pasal 52 sampai Pasal 66,(b) Perlindungan Anak

TKW Berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 Tentang

Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Di Luar Negeri Pasal 95 ayat (1)

Mengenai Asas keterpaduan, Konsideran menimbang huruf e tentang Asas

Persamaan Hak, Pasal 3 tentang Asas Keadilan Sosial, Pasal 8 huruf (a)

mengenai Asas Kesetaraan dan keadilan Gender, Pasal 8 huruf c, f, dan

g,Pasal 4 Asas Anti Perdagangan Manusia danyang terakhir dalam Pasal 77

Page 17: fh.unram.ac.id · Web viewIndonesia, Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Indonesia, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan. Indonesia,

xvii

ayat (2) mengenai perlindungan TKI mulai dari Pra Penempatan, Masa

Penempatan dan Purna Penempatan (d) Perlindungan Anak TKW

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentng Ketenagakerjaan

yaitu termuat dalam Pasal 68 sampai Pasal 75. Sinkronisasi konvensi PBB

tentang Perlindungan Hak Semua Buruh Migran Dan Anggota Keluarganya

yang berkaitan dengan perlindungan hak Anak TKW, antara lain : (a) Dalam

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak,

diantaranya Pasal 6, Pasal 2, Pasal 8, Pasal 5, dan Pasal 9 ayat (1), (b) Dalam

Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia

berkaitandengan Pemenuhan Hak Anak TKW yaitu Pasal 53, ayat (1) dan (2),

Pasal 55, Pasal 58, dan Pasal 60 ayat (1), (c) Dalam Ketentuan Undang-

Undang Nomor 39 Tahun 2004 Tentang Penempatan dan Perlindungan

Tenaga Kerja Di Luar Negeri yaitu pada Pasal 77 ayat (2),(d) Dalam

Ketentuan Undang-Undang Nomor 13 Taahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

diatur dalam Pasal 74 ayat (1) dan (2).

Saran

Untuk dapat menghindari dan menanggulangi permasalahan-

permasalahan yang timbul dalam Pemenuhan Hak Anak TKW, hendaklah

dibuat suatu peraturan perundang-undangan yang tegas dan khusus tentang

Pemenuhan Hak Anak TKW yang dapat dijadikan payung hukum bagi Anak.