karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/05/MAKALAH... · Web viewIndonesia...

31
MAKALAH ISOLASI DAUN KUNYIT (Curcuma domestica Val.) Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Praktikum Kimia Analisis Organik Dosen : Kartini Afriani, M.si Disusun oleh : Annisa Ulfah Farras Liani (136616) Dini Nayla Fauziah (136661) Fakhruddin Yordanto(136682) POLITEKNIK AKA BOGOR 2015

Transcript of karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/05/MAKALAH... · Web viewIndonesia...

Page 1: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/05/MAKALAH... · Web viewIndonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang luar biasa yaitu sekitar 40.000 jenis

MAKALAH

ISOLASI DAUN KUNYIT

(Curcuma domestica Val.)

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Praktikum Kimia Analisis Organik

Dosen : Kartini Afriani, M.si

Disusun oleh :

Annisa Ulfah Farras Liani (136616)

Dini Nayla Fauziah (136661)

Fakhruddin Yordanto(136682)

POLITEKNIK AKA BOGOR

2015

Page 2: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/05/MAKALAH... · Web viewIndonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang luar biasa yaitu sekitar 40.000 jenis

PENDAHULUAN

Indonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang luar biasa yaitu sekitar

40.000 jenis tumbuhan, dari jumlah tersebut sekitar 1.300 diantaranya digunakan sebagai

obat tradisional. Berdasarkan potensi ini produk obat tradisional dapat dikembangkan

secara luas. Salah satu jenis tumbuhan yang banyak digunakan sebagai obat tradisional

adalah kunyit (Curcuma Domestica).

Kunyit termasuk salah satu tanaman suku temu-temuan (Zingiberaceae). Bagian

terpenting dalam pemanfaatan kunyit adalah rimpangnya, meskipun demikian daun

kunyit pun banyak dimanfaatkan untuk berbagai jenis masakan, karena dapat

menghilangkan bau anyir serta menambah aroma masakan. Selain itu daun kunyit juga

memiliki kandungan lain yang hampir sama dengan rimpang kunyit. Yaitu ekstrak daun

kunyit dapat meningkatkan aliran empedu dan perlindungan pada kantong empedu.

Ekstrak daun juga mampu menghambat pembelahan sel leukemia pada anak-anak serta

mempunyai sifat anti kanker .

Salah satu cara pengambilan kurkumin dari rimpang dan daun adalah dengan cara

ekstraksi. Ekstraksi merupakan salah satu metode pemisahan berdasarkan perbedaan

kelarutan. Ekstraksi dapat didefinisikan sebagai proses pemisahan dan isolasi zat dari

suatu zat dengan penambahan pelarut tertentu untuk mengeluarkan komponen campuran

dari zat padat atau zat cair. Kurkuminoid yang terkandung dalam kunyit dan daun kunyit

sebagai salah satu senyawa hasil isolasi maupun kurkuminnya mempunyai aktifitas yang

sangat luas, antara lain menghilangkan sumbatan peluruh haid (emmenogue), antiradang

(antiinflamasi), mempermudah persalinan, peluruh kentut (carminative), antibakteri,

memperlancar pengeluaran empedu (kolagogum), dan pelembab (astringent). Serta sifat

anti kanker(anti karsinogenik)

Page 3: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/05/MAKALAH... · Web viewIndonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang luar biasa yaitu sekitar 40.000 jenis

BAB I

TINJAUAN PUSTAKA

1.1. TINJAUAN BOTANI TANAMAN

1.1.1 Morfologi

Tanaman kunyit merupakan terna menahun yang mempunyai cirikhas tumbuh

berkelompok membentuk rumpun. Tanaman kunyit tumbuh bercabang dengan tinggi

40-100 cm. Morfologi kunyit selengkapnya sebagai berikut :

A. Batang

Batang kunyit memiliki batang semu yang tersusun darikelopak atau pelapah daun

yang berpalutan atau saling menutupi, dan batang kuyit bersifat basah karena mampu

menyimpan air dengan baik, berbentuk bulat dan berwarna hijau keunguan. Tinggi

batang kunyit mencapai 0,75-1 m.

B. Daun

Daun kunyit tersusun dari pelepah daun, gagang daun, dan helai daun. Daunnya

memiliki panjang 31-84 cm, lebar daun antara 10-18 cm. Daun kunyit berbentuk bulat

telur memanjang dengan permukaan agak kasar. Pertulangan daun rata dan ujung

meruncing atau melengkung menyerupai ekor. Permukaan daun berwarna hijau muda.

Satu tanaman mempunyai 6-10 daun.

C. Bunga

Bunga kunyit berbentuk kerucut berwarna putih atau kuning muda dengan pangkal

berwarna putih. Setian bunga mempunyai 3 lembar kelopak bungan, 3 lembar tajuk

bunga, dan 4 helai benang sari. Salah satu dari keempat benang sari

itu berfungsi sebagai alat pembiakan. Sementara itu, ketiga benangsari lainnya

berubah bentuk menjadi helai mahkota bunga. Bunga muncul dari ujung batang semu

dan biasanya mekar bersamaan. Bunga ini memiliki daun pelindung bunga yang

berwarna putih. Di ujung bagian atas daun pelindung terdapat garis-garis berwarna

hijau atau merah jambu. Sementara itu, bagian bawah daun pelindung berwarna hijau

Page 4: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/05/MAKALAH... · Web viewIndonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang luar biasa yaitu sekitar 40.000 jenis

muda. Perbungaan bersifat majemuk. Tangkai bunga berambut dan bersisik dengan

panjang tangkai mencapai 16-40 cm.

D. Rimpang

Rimpang kunyit bercabang-cabang membentuk rumpun. Rimpang berbentuk bulat

panjang dan membentuk cabang rimpang berupa batang yang berada di dalam tanah.

Rimpang kunyit terdiri dari rimpang induk atau umbi kunyit dan tunas atau cabang

rimpang. Rimpang utama ini biasanya ditumbuhi tunasyang tumbuh ke arah samping,

mendatar, atau melengkung. Tunas berbuku-buku pendek. Lurus. Atau melengkung.

Jumlah tunas umumnya banyak. Tinggi anakan mencapai 10,85 cm.

Rimpang kunyit tumbuh dari umbi utama yang berbentuk bulat panjang,

pendek, tebal, lurus, dan melengkung. Warna kulit rimpang jingga kecokelatan atau

berwarna terang agak kuning sampai kuning kehitaman. Warna daging rimpangnya

jingga kekuningan dilengkapi dengan bau khas yang rasanya agak pahit dan pedas.

Rimpang cabang tanaman kunyit akan berkembang secara terus-menerus membentuk

cabang-cabang baru dan batang semu, sehingga berbentuk sebuah rumpun. Lebar

rumpun mencapai 24,10 cm. Panjang rimpang bisa mencapai 22,5 cm. Tebal rimpang

yang tua 4,06 cm dan rimpang muda 1,61 cm. Rimpang kunyit yang sudah besar dan

tua merupakan bagian yang dominan sebagai obat. (Winarto, W.P. 2008)

1.1.2 Klasifikasi Tanaman

Kingdom : PlantaeDivisi : Spermatophyta

Anak Devisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Bangsa : Zingiberales

Suku : Zingiberaceae

Marga : Curcuma

Spesies : Curcuma domestica

Val.(Winarto, W.P. 2008)

Page 5: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/05/MAKALAH... · Web viewIndonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang luar biasa yaitu sekitar 40.000 jenis

1.1.3 Ekologi dan Penyebaran

Tanaman kunyit tumbuh dengan baik di tanah yang baik tata pengairannya, curah

hujan yang cukup banyak 2000-4000 tiap tahun dan di tempat yang sedikit

kenaungan, tetapi untuk menghasilkan rimpang yang lebih besar dan baik ditanam di

tempat yang terbuka. Tanah ringan seperti tanah lempung berpasir, baik

untuk pertumbuhan rimpang. (Depkes RI. 1997)1.1.5

1.1.4 Khasiat dan Kegunaan di Masyarakat

Kunyit memiliki banyak khasiat dan kegunaan terutama pada rimpangnya.

Rimpang kunyit merupakan obat. Dalam pengobatan herbal, sudah banyak jenis peny-

akit yang dapat disembuhkan dengan rimpang kunyit seperti demam, pilek dengan

hidung tersumbat, rematik, diare, disentri, gatal-gatal pada

kulit, bengkak, bau badan, malaria, panas dalam atau sariawan usus atau sariawan

mulut. Di samping itu, kunyit juga dapat menurunkan kadar lemak tinggi

(hyperlipidemia), menyembuhkan nyeri dada, asma, rasa tidak enak di perut

(dispepsia), rasa baal di bahu, terlambat haid karena darah tidak lancar, haid tidak

teratur, sakit perut sehabis melahirkan, radang hidung, radang telinga, radang gusi,

radang rahim, keputihan, radang usus buntu, radang amandel

(tonsilitis), penyakit kuning (jaudice), hepatitis, batu empedu (cholelithiasis), dan

tekanan darah tinggi. (Winarto, W.P. 2008)1.1.6

Selain itu pada Daun Kunyit dianggap memiliki senyawa antioksidan, yang mampu

menangkal radikal bebas yang mengakibatkan berbagai penyakit.

Radikal Bebas

Radikal bebas adalah suatu senyawa atau molekul yang mengandung satu atau lebih

elektron tidak berpasangan pada orbital luarnya, sehingga menyebabkan elektron yang

tidak berpasangan berusaha mendapatkan pasangannya dengan cara menyerang dan

mengikat elektron yang berada disekitarnya. Radikal bebas tersebut dapat

mengoksidasi asam nukleat, protein, lemak, bahkan DNA sel. Bila radikal bebas

berikatan dengan elektron dari senyawa kovalen yang umumnya adalah molekul besar

seperti lipid, protein, dan DNA, maka dapat mengakibatkan kerusakan yang lebih

parah. Dampak yang terjadi akibat kerja radikal bebas untuk mencari pasangannya

adalah terbentuknya radikal bebas baru yang berasal dari atom atau molekul yang

elektronnya diambil.

Page 6: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/05/MAKALAH... · Web viewIndonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang luar biasa yaitu sekitar 40.000 jenis

Dapat juga berasal dari atom atau molekul yang telah diberikan elektron oleh radikal

bebas. Radikal bebas bisa stabil bila berikatan dengan radikal bebas lainnya.

Berbagai kerusakan dapat terjadi akibat aktivitas radikal bebas, seperti gangguan

fungsi sel dan kerusakan struktur sel yang memicu terjadi berbagai penyakit.

Secara reaksi dijelaskan sebagai berikut:

Inisiasi : ZH Z* + H

HO OH HO O*

Propagasi : Z* + R-C = C- R ZH + R-C = C – R’

HO O* O O

Terminasi : Z* + R-C = C – R ZH + R-C – C - R

KET : ZH = non radikal; Z* = radikal bebas

Antioksidan

Antioksidan adalah suatu senyawa yang dapat menangkal efek negatif radikal bebas

yang terbentuk sebagai metabolisme oksidatif, yaitu hasil dari reaksi-reaksi kimia dan

proses metabolik yang terjadi di dalam tubuh dengan memberikan satu elektronnya

kepada senyawa radikal bebas. Radikal bebas dapat dihambat dengan cara mencegah

dan menghambat terbentuknya radikal bebas baru, menangkap radikal bebas,

pemutusan rantaian dengan memotong propagasi, dan memperbaiki kerusakan yang

disebabkan radikal bebas. Secara umum antioksidan digolongkan menjadi 2 yaitu :

Antioksidan enzimatis: enzim superoksida dismutase (SOD), katalase dan

glutation peroksidase (GSH.Prx).

Antioksidan non-enzimatis

-Larut lemak: tokoferol, karatenoid, flavonoid, dan quinon.

-Larut air: asam askorbat (Vitamin C), asam urat, protein pengikat logam, dan

aprotein pengikat hem

Page 7: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/05/MAKALAH... · Web viewIndonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang luar biasa yaitu sekitar 40.000 jenis

Senyawaan antioksidan dalam daun kunyit pada percobaan ini dapat dapat

diambil/diekstrak dengan metode maserasi. Beberapa contoh metode lain yang dapat

dipakai yaitu metode ekstraksi menggunakan pelarut, dapat dilakukan dengan

cara dingin dan panas, yaitu :

Cara dingin

a) Maserasi

Maserasi adalah suatu proses perendaman simplisia menggunakan pelarut dengan

beberapa kali pengadukan pada suhu kamar. Ada 2 macam maserasi yaitu maserasi

kinetik dan remaserasi. Maserasi kinetik adalah maserasi yang dilakukan pengadukan

secara terus-menerus sedangkan remaserasi adalah menambahkan pelarut setelah

maserat pertama disaring dan seterusnya.

b) Perkolasi

Perkolasi merupakan suatu proses penyaringan simplisia dengan memakai pelarut

yang selalu baru pada suhu kamar. Proses perkolasi terdiri dari beberapa tahapan

yaitu: tahap pelembaman bahan, tahap perendaman antara, perkolasi sebenarnya

(penetesan atau penampungan ekstrak) yang berakhir bila perkolat sudah mencapai 1-

5 kali bahan.

Cara Panas

a). Refluks

Refluks merupakan ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama

waktu tertentu, dan jumlah pelarut yang relatif konstan dengan adanya pendingin

balik.

b). Digesti

Digesti merupakan maserasi kinetik (pengadukan terus-menerus ) pada temperatur

yang lebih tinggi dari suhu kamar.

c). Infus

Infus merupakan ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air selama

waktu tertentu (15-20 menit).

d). Destilasi Uap

Destilasi uap merupakan ekstraksi senyawa dengan kandungan yang mudah menguap

dari bahan dengan uap air.

Page 8: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/05/MAKALAH... · Web viewIndonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang luar biasa yaitu sekitar 40.000 jenis

Untuk mengetahui kandungan antioksidan dalam daun kunyit dapat digunakan

metode DPPH yang mempunyai Prinsip yaitu pada metode DPPH melihat perubahan

warna DPPH dalam larutan dari ungu pekat menjadi kuning pucat karena aktivitas

sampel yang mengandung antioksidan yang mampu menangkap dan meredam

aktivitas radikal bebas. Semakin banyak DPPH yang diredam, warna larutan semakin

berubah menjadi pucat. Perubahan warna selain dapat dilihat secara kualitatif juga

bisa menggunakan spektrofotometer dan dinilai absorbansinya. Pada spektrofotometer

akan dilihat perubahan serapan warna (nilai absorbansi). Absorbansi yang baik untuk

larutan DPPH adalah kurang dari 1. Tinggi rendahnya aktivitas antioksidan pada

sampel dilihat dari nilai efficient concentration (EC50) atau Inhibition

Contentration (IC50) yaitu konsentrasi suatu zat antioksidan yang dapat

menyebabkan 50% DPPH kehilangan sifat radikal bebasnya. Semakin kecil nilai IC50

semakin tinggi aktivitas antioksidan pada sampel.Pengerjaan menggunakan DPPH

harus cepat dan hati-hati karena molekul DPPH mudah terdegradasi oleh cahaya dan

oksigen. Namun, metode DPPH lebih sederhana, akurat, cepat, dan bisa dilakukan

dengan sedikit sampel

 

1.1.5 Aktivitas Farmakologi

Menghilangkan sumbatan peluruh haid (emmenogue), antiradang (antiinflamasi),

mempermudah persalinan, peluruh kentut (carminative), antibakteri, memperlancar

pengeluaran empedu(kolagogum), dan pelembab (astringent). (Winarto, W.P. 2008)

1.2. TINJAUAN KIMIA

1.2.1 Struktur Kimia

Page 9: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/05/MAKALAH... · Web viewIndonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang luar biasa yaitu sekitar 40.000 jenis

Nama IUPAC : Struktur kimia kurkumin [1,7-bis-(4'-hidroksi-3'-metoksifenil)hepta-1,6-

diena-3,5-dion].

Nama IUPAC : (1 E ,6 E )-1-(4-Hydroxy-3-methoxyphenyl)-7-(4hydroxyphenyl)hepta-1,6-

diene-3,5-dione

Nama lain : Curcumin II; Desmethoxycurcumin;Monodemethoxycurcumin

Nama IUPAC : (1E,6E)-1,7-bis(4-hydroxyphenyl)hepta-1,6-diene-3,5-dione

Nama lain : Curcumin III, bis(4-hydroxycinnamoyl) methane, didemethoxycurcumin,

bisdemethoxycurcumin, Bis(p-hydroxycinnamoyl)methane, NSC687839

1.2.2 Data Fisika dan Kimia

Kurkumin mempunyai sifat fisika yaitu bentuknya serbuk dan warna kuning terang

atau kuning kemerahan. Selain sifat fisika, kurkumin juga mempunyai sifat kimia

yaitu rumus strukturnya C21H20O6, titik lelehnya yaitu 361.40 F(183°C), massa Molar

368.38 g/mol, dan kelarutannya yaitu tidak larut di dalam air dan eter tetapi larut di

dalam alkohol.

Page 10: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/05/MAKALAH... · Web viewIndonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang luar biasa yaitu sekitar 40.000 jenis

1.2.3 Kandungan Kunyit

Rimpang kunyit dan daun kunyit juga mempunyai kandungan kimia seperti minyak

atsiri, phellandrene, sabinene, cineol, borneol, zingiberene, curcumene, turmeron,

camphene, camphor, sesquiterpene, caprilic acid, methoxinnamic acid, dan

tholymethy carbinol. Selain itu, zat warna rimpang kunyit mengandung alkoloid

curcumin.(Muhlisah, Ir. Fauziah. 2008)

1.2.4 Data Spektroskkopi

Data Spektroskopi curcumin pada data HPLC

Keterangan :

A. Kurkumin menunjukkan puncak tunggal pada waktu retensi 11,2 menit.

B. Desmethoxycurcumin menunjukkan puncak tunggal pada waktu retensi 12,7

menit.

C. Bisdemethoxycurcumin menunjukkan puncak tunggal pada waktu retensi

13,4 menit.

Page 11: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/05/MAKALAH... · Web viewIndonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang luar biasa yaitu sekitar 40.000 jenis

(Revathy, S, Elumalai, S, Benny Merina, and Antony, Benny. (2011)

BAB II

RENCANA KERJA

Page 12: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/05/MAKALAH... · Web viewIndonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang luar biasa yaitu sekitar 40.000 jenis

no Variabel Definisi Cara ukur Alat ukur Skala ukur Hasil ukur

1 Konsentrasi

ekstrak daun

kunyit

Konsentras

i

larutan uji

dalam ppm

(1

ppm = 1

μg/mL)

V1M1=V2M2

perbandingan

ekstrak

dengan mL

methanol

- numerik 50 ppm

100 ppm

150 ppm

200 ppm

2 Absorbansi

sampel

Nilai

absorbansi

masing-

masing

sampel

Diukur

panjang

gelombang

dengan

spektrofotom

eter

Spektrofo

tometer

Numeric Nm

3 IC50 Nilai

konsentrasi

ekstrak

yang

mampu

menghamb

at aktivitas

proses

oksidasi

sebesar

50%

Persamaan

regresi linier

- Kategorik ordinal Klasifikasi

Blois:

IC50 < 50

μg/ml =

sangat kuat

IC50 50-100

μg/ml = kuat

C50 101-150

μg/ml=

sedang IC50

151-200

μg/ml =

emah IC50>

200 μg/ml =

tidak aktif

Page 13: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/05/MAKALAH... · Web viewIndonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang luar biasa yaitu sekitar 40.000 jenis

2.1 PROSEDUR KERJA

2.1.1 Alat dan Bahan

Timbangan analitik; tabung reaksi; tabung Erlenmeyer; cawan; gelas ukur; labu ukur

10 mL; kaca arloji; batang pengaduk; botol gelap; gelas beaker; mikropipet 10, 100,

dan 1000 μL; tip 10, 100, dan 1000 μL; alumunium foil; shaker waterbath; kuvet dan

spektrofotometer UV-Vis Hitachi 2,2 solution.

Bahan Penelitian

Simplisia, metanol, DPPH, air aquades, dan vitamin C.

2.1.2 Cara Kerja Penelitian

Penyiapan Sampel atau pembuatan Simplisia Nabati

Daun kunyit basah diambil dari Pasar Ciputat (sudah dideterminasi) kemudian

dikeringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari. Daun yang telah kering

diblender menjadi serbuk daun kunyit.

Pembuatan Ekstrak Daun Kunyit

Pembuatan ekstrak daun kunyit dilakukan oleh peneliti di laboratorium biologi

dengan menggunakan metode maserasi dan remaserasi yaitu menggunakan pelarut

dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan. Setelah

dilakukan maserasi selama 24 jam dilakukan penyaringan untuk memisahkan filtrat

dan residu. Filtrat kemudian dilakukan evaporasi menggunakan rotator evaporator

pada suhu 37˚C untuk memisahkan pelarut metanol dengan ekstrak daun kunyit

sehingga didapatkan ekstrak kental daun kunyit. Kemudian residu direndam lagi

dalam pelarut metanol untuk dilakukan remaserasi.

2.1.3 Pembuatan Larutan

Pembuatan Larutan DPPH 634 μM

• Timbang DPPH sebanyak 0,0014 gram.

• Larutkan dalam 14 mL metanol.

• Larutan dikocok hingga homogen kemudian dimasukan ke dalam

botol gelap.

• Absorbansi diukur dengan spektrofotometer UV-Vis untuk memperoleh

panjang gelombang maksimum.

Page 14: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/05/MAKALAH... · Web viewIndonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang luar biasa yaitu sekitar 40.000 jenis

Pembuatan Larutan kontrol

Dalam 1500 μL metanol ditambahkan 500 μL larutan DPPH.

Larutan dikocok hingga homogenPemeriksaan Saponin

Pembuatan Larutan Uji

1. Larutan Induk (1000 ppm)

10 mg ekstrak daun kunyit dilarutkan kedalam 10 mL

metanol = 10mg/10 mL = 1 mg/mL = 1000 μg/mL = 1000 ppm.

2. Larutan Seri

a) 200 ppm

400 μL dari larutan induk ditambahkan metanol sampai

volumenya 1500 μL. Kemudian tambahkan 500 μL larutan DPPH.

b) 150 ppm

300 μL dari larutan induk ditambahkan metanol sampai

volumenya 1500 μL. Kemudian tambahkan 500 μL larutan DPPH.

c) 100 ppm

200 μL dari larutan induk ditambahkan metanol sampai

volumenya 1500 μL. Kemudian tambahkan 500 μL larutan DPPH.

d) 50 ppm

100 μL dari larutan induk ditambahkan metanol sampai

volumenya 1500 μL. Kemudian tambahkan 500 μL larutan DPPH.

Pembuatan Larutan Kontrol Positif

Vitamin C berupa serbuk putih didapatkan dari Laboratorium

Kimia Obat Farmasi FKIK UIN Syarif Hidayatullah. Vitamin C yang

digunakan merupakan produk perusahaan VWR.

1. Larutan Induk (100 ppm)

1 mg vitamin C murni dilarutkan dalam 10 mL metanol = 0,1

mg/mL = 100 μg/mL (ppm).

2. Larutan seri (2,4,6,8 ppm)

Page 15: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/05/MAKALAH... · Web viewIndonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang luar biasa yaitu sekitar 40.000 jenis

a) 2 ppm

40 μL dari larutan induk ditambahkan metanol sampai

volumenya 1500 μL. Kemudian ditambahkan 500 μL larutan

DPPH.

b) 4 ppm

80 μL dari larutan induk ditambahkan metanol sampai

volumenya 1500 μL. Kemudian ditambahkan 500 μL larutan

DPPH

c) 6 ppm

120 μL dari larutan induk ditambahkan metanol sampai

volumenya 1600 μL. Kemudian ditambahkan 500 μL larutan

DPPH.

d) 8 ppm

160 μL dari larutan induk ditambahkan metanol sampai

volumenya 1500 μL. Kemudian ditambahkan 500 μL larutan

DPPH.

Pengukuran Absorbansi

Semua larutan kontrol, larutan ekstrak daun kunyit dan larutan standar positif (vitamin C)

dikocok menggunakan shaker waterbath dan diinkubasi pada suhu 37oC selama 30 menit

dalam keadaan gelap (ditutup alumunium foil). Hal ini dilakukan karena radikal DPPH

mudah didegradasi oleh cahaya. Kemudian absorbansinya diukur menggunakan

spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 517 nm. Setelah nilai absorbansinya

didapat, dihitung persen hambatan masing-masing larutan dengan menggunakan rumus:

Setelah didapatkan % aktivitas hambatan dicari nilai IC50 melalui persamaan regresi linier

y= a + bx.

Analisis Data Antioksidan

Page 16: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/05/MAKALAH... · Web viewIndonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang luar biasa yaitu sekitar 40.000 jenis

Data antioksidan pada radikal DPPH (% penghambatan) ekstrak daun kunyit dianalisis dan

dihitung nilai IC50. Semakin kecil nilai IC50 berarti aktivitas antioksidan semakin kuat.

Pada penelitian ini nilai IC50 dianalisis dan dihitung mengunakan persamaan regresi linear.

Data % hambatan dan konsentrasi larutan digunakan untuk mencari nilai IC50 dengan

persamaan regresi linear y= a + bx, dimana y adalah % hambat 50 (senilai 50) dan x adalah

nilai IC50. Nilai konstanta a menunjukkan besarnya nilai variabel y jika variabel x adalah

0. Sedangkan nilai b menunjukkan besarnya perubahan variabel y jika variabel x berubah

sebesar satu satuan. Berikut ini tabel mengenai klasifikasi aktivitas antioksidan

menurut Blois

Pengukuran Dengan Spektrofotometer

Sampel diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum

DPPH yaitu 517 nm. Kemudian dicari % penghambatan masing-masing konsentrasi. Berikut

ini nilai absorbansi dan % penghambatan dari setiap konsentrasi ekstrak daun kunyit dan

vitamin C:

Page 17: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/05/MAKALAH... · Web viewIndonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang luar biasa yaitu sekitar 40.000 jenis

Berdasarkan tabel 4.1 dan 4.2 terlihat hasil bahwa semakin besar konsentrasinya semakin

kecil nilai absorbansinya karena semakin besar konsentrasi larutan, aktivitas antioksidan

semakin tinggi. Hal ini ditandai dengan perubahan warna dari DPPH dan nilai %

penghambatan yang semakin tinggi. Setelah dilakukan penghitungan utntuk mendapatkan

data % penghambatannya maka akan dibuat grafik dengan menggunakan Microsoft Excel

dimana konsentrasi larutan (x) dan % penghambatan (y) yang akhirnya didapatkan persamaan

regresi liniernya. Berikut hasil persamaan regresi linier ekstrak daun kunyit dan vitamin C :

Page 18: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/05/MAKALAH... · Web viewIndonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang luar biasa yaitu sekitar 40.000 jenis

Penetapan Nilai IC50

Nilai IC50 dapat ditetapkan dengan menggunakan persamaan regresi linier. Untuk

memudahkan input data maka digunakan microsoft excel untuk mencari persamaan regresi

linier. Semakin kecil nilai IC50 maka semakin besar aktivitas antioksidan.

Setelah melakukan perhitungan, IC50 daun kunyit dan vitamin C sebagai berikut:

Page 19: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/05/MAKALAH... · Web viewIndonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang luar biasa yaitu sekitar 40.000 jenis

Tabel 4.3 menunjukan ekstrak daun kunyit memiliki nilai IC50 sebesar 148,51 ppm dan

vitamin C sebesar 5,67 ppm. Berdasarkan klasifikasi Blois, ekstrak daun kunyit termasuk

dalam kategori antioksidan sedang dan vitamin C termasuk ke dalam antioksidan yang sangat

kuat.

Sementara penelitian sebelumnya, menggunakan ekstrak dari rimpang kunyit memiliki

aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai IC50 sebesar 56,17 ppm. Lingkungan yang baik

dapat memengaruhi senyawa bioaktif yang terkandung, daun kunyit pada penelitian ini

didapatkan dari pasar Ciputat, berbeda dengan penelitian yang dilakukan pada rimpang

kunyit yang didapatkan dari lingkungan untuk tumbuh yang dikondisikan dengan baik.

Sehingga nilai dari IC50 lebih kecil dari pada penelitian ini. Aktivitas antioksidan

disebabkan karena daun kunyit mengandung kurkumin. Kurkumin merupakan metabolit

sekunder yang tersebar pada tumbuhan dan termasuk senyawa fenolik sehingga cenderung

mudah larut dalam pelarut polar. Kurkumin bersifat antioksidan sehingga mampu meredam

aktivitas radikal hidroksil.

Page 20: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/05/MAKALAH... · Web viewIndonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang luar biasa yaitu sekitar 40.000 jenis

BAB V

PENUTUP

Simpulan:

1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dengan berbagai konsentrasi larutan uji

ekstrak daun kunyit, terdapat perubahan warna DPPH dari ungu pekat menjadi kuning

terang. Hal ini menunjukkan adanya aktivitas antioksidan ekstrak daun kunyit.

2. Nilai IC50 ekstrak daun kunyit sebesar 148.51 ppm dan digolongkan sebagai

antioksidan sedang menurut kriteria Blois

Page 21: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/05/MAKALAH... · Web viewIndonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang luar biasa yaitu sekitar 40.000 jenis

DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/244476433/Makalah-Isolasi-Kurkumin-dari-Kunyit-

Curcuma-domestica-Val# (Diakses pada tanggal 24 Mei 2015, pukul 11.26)

Winarto, W.P. 2008. Khasiat & Manfaat Kunyit. Jakarta: Tim Lentera

Revathy, S, Elumalai, S, Benny Merina, and Antony, Benny. (2011).”Isolation,

Purification and Identification of Curcuminoids from Turmeric (Curcuma

longa L) by Column Cromatography”. Journal of Experimental Sciences 2011,

2(7):21-25 ISSN : 2218-1768

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1977. Materi Medika Indonesia Jilid1.

Jakarta: Ditjen POM

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2008.

Farmakope Herbal Indonesia Edisi I. Jakarta : Kementrian Kesehatan

Republik Indonesia