file · Web viewPerlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, selain menyebabkan volume...

22

Transcript of file · Web viewPerlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, selain menyebabkan volume...

Page 1: file · Web viewPerlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, selain menyebabkan volume perdagangan global pada tahun 2009 merosot tajam, juga akan

 

Page 2: file · Web viewPerlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, selain menyebabkan volume perdagangan global pada tahun 2009 merosot tajam, juga akan
Page 3: file · Web viewPerlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, selain menyebabkan volume perdagangan global pada tahun 2009 merosot tajam, juga akan

BAB 1A. Latar Belakang Masalah

Tanggal 15 September 2008 menjadi catatan kelam sejarah perekonomian Amerika Serikat,

kebangkrutan Leman Brothers yang merupakan salah satu perusahaan investasi atau bank keuangan

senior dan terbesar ke 4 di Amerika serikat menjadi awal dari drama krisis keuangan di negara yang

mengagung-agungkan sistem kapitalis tanpa batas. Siapa yang menyangka suatu negara yang

merupakan tembok kapitalis dunia akan runtuh .Celakanya apa yang terjadi di Amerika Serikat

dengan cepat menyebar dan menjalar keseluruh dunia. Hanya beberapa saat setelah informasi

runtuhnya pusat keuangan dunia di Amerika, transaksi bursa saham diberbagai belahan dunia seperti

Hongkong, China, Australia, Singapura, Korea Selatan, dan Negara lainnya mengalami penurunan

drastis, bahkan Bursa Saham Indonesia (BEI) harus disuspend selama beberapa hari, pemerintah

Indonesia pun kelihatan panik dalam menyikapi permasalahan ini, peristiwa ini menandai fase awal

dirasakannya dampak krisis ekonomi global yang pada mulanya terjadinya di Amerika dirasakan

oleh negara Indonesia.

Dilihat dari faktor penyebabnya, krisis Ekonomi global pada saat ini berbeda dengan krisis

ekonomi yang melanda Indonesia lebih kurang satu dasawarsa lalu, yang mana pada saat itu krisis

ekonomi yang melanda Indonesia lebih disebabkan oleh ketidakmampuan Indonesia menyediakan

alat pembayaran luar negeri, dan tidak kokohnya struktur perekonomian Indonesia, tetapi krisis

keuangan global pada tahun 2008 ini berasal dari faktor-faktor yang terjadi di luar negeri. Tetapi

kalau kita tidak hati-hati dan waspada dalam menyikapi permasalahan ini, tidak mustahil dampak

krisis keuangan global pada tahun 2008 ini akan sama atau bahkan lebih buruk jika dibandingkan

dengan dampak dari krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998.

Perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, selain menyebabkan volume perdagangan global

pada tahun 2009 merosot tajam, juga akan berdampak pada banyaknya industri besar yang terancam

bangkrut, terjadinya penurunan kapasitas produksi, dan terjadinya lonjakan jumlah pengangguran

dunia. Bagi negara-negara berkembang dan emerging markets, situasi ini dapat merusak

fundamental perekonomian, dan memicu terjadinya krisis ekonomi.

Kekhawatiran atas dampak negatif pelemahan ekonomi global terhadap perekonomian di negara-

negara emerging markets dan fenomena flight to quality dari investor global di tengah krisis

keuangan dunia dewasa ini, telah memberikan tekanan pada mata uang seluruh dunia, termasuk

Indonesia dan mengeringkan likuiditas dolar Amerika Serikat di pasar domestik banyak negara. Hal

Page 4: file · Web viewPerlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, selain menyebabkan volume perdagangan global pada tahun 2009 merosot tajam, juga akan

ini menyebabkan pasar valas di negara-negara maju maupun berkembang cenderung bergejolak di

tengah ketidakpastian yang meningkat.

Sebagai negara dengan perekonomian terbuka, meskipun Indonesia telah membangun

momentum pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, tidak akan terlepas dari dampak negatif

perlemahan ekonomi dunia tersebut. Krisis keuangan global yang mulai berpengaruh secara

signifikan dalam triwulan III tahun 2008, dan second round effectnya akan mulai dirasakan

meningkat intensitasnya pada tahun 2009, diperkirakan akan berdampak negatif pada kinerja

ekonomi makro Indonesia dalam tahun 2009 baik di sisi neraca pembayaran dan neraca sektor riil,

maupun sektor moneter dan sektor fiskal (APBN).

Dampak negatif yang paling cepat dirasakan sebagai akibat dari krisis perekonomian global

adalah pada sektor keuangan melalui aspek sentimen psikologis maupun akibat merosotnya

likuiditas global. Penurunan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai sekitar

50,0 persen, dan depresiasi nilai tukar rupiah disertai dengan volatilitas yang meningkat. Sepanjang

tahun 2008, nilai tukar rupiah telah terdepresiasi sebesar 17,5 persen. Kecenderungan volatilitas

nilai tukar rupiah tersebut masih akan berlanjut hingga tahun 2009 dengan masih berlangsungnya

upaya penurunan utang (deleveraging) dari lembaga keuangan global.

Page 5: file · Web viewPerlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, selain menyebabkan volume perdagangan global pada tahun 2009 merosot tajam, juga akan

BAB 2PEMBAHASAN

A. KRISIS EKONOMI GLOBAL

Seluruh dunia telah diliputi oleh krisis financial (krisis ekonomi global), seluruh negara-

negara di dunia baik itu negara maju maupun negara berkembang telah terjebak dalam kesulitan

yang sangat rumit. Beberapa negara yang sebelumnya menikmati kondisi ekonomi yang kuat yang

mempunyai teknologi yang canggih dalam hal ilmu pengetahuan, pangan, senjata, obat-obatan

terlihat hancur perekonomiannnya. Fakta dari masalah tersebut adalah bahwa ekonomi negara-

negara tersebut ditopang oleh kebijakan yang sangat rapuh yang meyebabkan collaps terkena

dampak krisis ekonomi global.

Krisis finansial global yang menyebabkan menurunnya kinerja perekonomian dunia secara

drastis pada tahun 2008 diperkirakan masih akan terus berlanjut, bahkan akan meningkat

intensitasnya pada tahun 2009. Perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, selain menyebabkan

volume perdagangan global pada tahun 2009 merosot tajam, juga akan berdampak pada banyaknya

industri besar yang terancam bangkrut, terjadinya penurunan kapasitas produksi, dan terjadinya

lonjakan jumlah pengangguran dunia. Bagi negara-negara berkembang dan emerging markets,

situasi ini dapat merusak fundamental perekonomian, dan memicu terjadinya krisis ekonomi.

Kekhawatiran atas dampak negatif pelemahan ekonomi global terhadap perekonomian di

negara-negara emerging markets dan fenomena flight to quality dari investor global di tengah krisis

keuangan dunia dewasa ini, telah memberikan tekanan pada mata uang seluruh dunia, termasuk

Indonesia dan mengeringkan likuiditas dolar Amerika Serikat di pasar domestik banyak negara. Hal

ini menyebabkan pasar valas di negara-negara maju maupun berkembang cenderung bergejolak di

tengah ketidakpastian yang meningkat.

Sebagai negara dengan perekonomian terbuka, meskipun Indonesia telah membangun

momentum pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, tidak akan terlepas dari dampak negatif

perlemahan ekonomi dunia tersebut. Krisis keuangan global yang mulai berpengaruh secara

signifikan dalam triwulan III tahun 2008, dan second round effectnya akan mulai dirasakan

meningkat intensitasnya pada tahun 2009, diperkirakan akan berdampak negatif pada kinerja

ekonomi makro Indonesia dalam tahun 2009 baik di sisi neraca pembayaran dan neraca sektor riil,

maupun sektor moneter dan sektor fiskal (APBN).

Page 6: file · Web viewPerlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, selain menyebabkan volume perdagangan global pada tahun 2009 merosot tajam, juga akan

Dampak negatif yang paling cepat dirasakan sebagai akibat dari krisis perekonomian global

adalah pada sektor keuangan melalui aspek sentimen psikologis maupun akibat merosotnya

likuiditas global. Penurunan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai sekitar

50,0 persen, dan depresiasi nilai tukar rupiah disertai dengan volatilitas yang meningkat. Sepanjang

tahun 2008, nilai tukar rupiah telah terdepresiasi sebesar 17,5 persen. Kecenderungan volatilitas

nilai tukar rupiah tersebut masih akan berlanjut hingga tahun 2009 dengan masih berlangsungnya

upaya penurunan utang (deleveraging) dari lembaga keuangan global.

B. PENYEBAB KRISIS EKONOMI GLOBAL

Di tengah dinamika ekonomi global yang terus-menerus berubah dengan akselerasi yang

semakin tinggi sebagaimana digambarkan di atas, Indonesia mengalami terpaan badai krisis yang

intensitasnya telah sampai pada keadaan yang nyaris menuju kebangkrutan ekonomi.

Krisis ekonomi – yang dipicu oleh krisis moneter – beberapa waktu yang lalu, paling tidak

telah memberikan indikasi yang kuat terhadap tiga hal. Pertama, kredibilitas pemerintah telah

sampai pada titik nadir. Penyebab utamanya adalah karena langkah-langkah yang ditempuh

pemerintah dalam merenspons krisis selama ini lebih bersifat “tambal-sulam”, ad-hoc, dan

cenderung menempuh jalan yang berputar-putar.

Selain itu, seluruh sumber daya yang dimiliki negeri ini dicurahkan sepenuhnya untuk

menyelamatkan sektor modern dari titik kehancuran. Sementara itu, sektor tradisional, sektor

informal, dan ekonomi rakyat, yang juga memiliki eksistensi di negeri ini seakan-akan dilupakan

dari wacana penyelamatan perekonomian yang tengah menggema.

Kedua, rezim Orde Baru yang selalu mengedepankan pertumbuhan (growth) ekonomi telah

menghasilkan crony capitalism yang telah membuat struktur perekonomian menjadi sangat rapuh

terhadap gejolak-gejolak eksternal. Industri manufaktur yang sempat dibanggakan itu ternyata

sangat bergantung pada bahan baku impor dan tak memiliki daya tahan. Sementara itu, akibat

“dianak-tirikan”, sektor pertanian pun juga tak kunjung mature sebagai penopang laju industrialisasi.

Yang saat itu terjadi adalah derap industrialisasi melalui serangkaian kebijakan yang cenderung

merugikan sektor pertanian. Akibatnya, sektor pertanian tak mampu berkembang secara sehat dalam

merespons perubahan pola konsumsi masyarakat dan memperkuat competitive advantage produk-

produk ekspor Indonesia.

Salah satu faktor terpenting yang bisa menjelaskan kecenderungan di atas adalah karena

proses penyesuaian ekonomi dan politik (economic and political adjustment) tidak berlangsung

Page 7: file · Web viewPerlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, selain menyebabkan volume perdagangan global pada tahun 2009 merosot tajam, juga akan

secara mulus dan alamiah. Soeharto-style state-assisted capitalism nyata-nyata telah merusak dan

merapuhkan tatanan perekonomian. Memang di satu sisi pertumbuhan ekonomi yang telah

dihasilkan cukup tinggi, namun mengakibatkan ekses yang ujung-ujungnya justru counter

productive bagi pertumbuhan yang berkelanjutan.

Ketiga, rezim yang sangat korup telah membuat sendi-sendi perekonomian mengalami

kerapuhan. Secara umum, segala bentuk korupsi akan mengakibatkan arah alokasi sumber daya

perekonomian menjurus pada kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan tidak memberikan hasil

optimum. Dalam kondisi seperti ini pertumbuhan ekonomi memang sangat mungkin terus

berlangsung, bahkan pada intensitas yang relatif tinggi. Namun demikian, sampai pada batas tertentu

pasti akan mengakibatkan melemahnya basis pertumbuhan.

Selanjutnya, praktik-praktik korupsi secara perlahan C tapi pasti C telah merusak tatanan

ekonomi dan pembusukan politik yang disebabkan oleh perilaku penguasa, elit politik, dan jajaran

birokrasi. Keadaan semakin parah ketika jajaran angkatan bersenjata dan aparat penegak hukum pun

ternyata juga turut terseret ke dalam jaringan praktik-praktik korupsi itu.

Hancurnya kredibilitas pemerintah yang dibarengi dengan tingginya ketidakpastian itu telah

menyebabkan terkikisnya kepercayaan (trust). Yang terjadi dewasa ini tidak hanya sekadar pudarnya

trust masyarakat terhadap pemerintah dan sebaliknya, melainkan juga antara pihak luar negeri

dengan pemerintah, serta di antara sesama kelompok masyarakat. Yang terakhir disebutkan itu

tercermin dengan sangat jelas dari keberingasan massa terhadap simbol-simbol kekuasaan serta

kemewahan dan terhadap kelompok etnis Cina, seperti yang dikenal dengan peristiwa Mei 1998.

Sementara itu, krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dapat dilihat dari respons

masyarakat yang kerap kali berlawanan dengan tujuan kebijakan yang ditempuh pemerintah.

Misalnya, kebijakan pemerintah yang seharusnya berupaya menggiring ekspektasi masyarakat ke

arah kanan, justru telah menimbulkan respons masyarakat menuju ke arah kiri, dan sebaliknya.

Faktor lainnya adalah semakin timpangnya distribusi pendapatan dan kekayaan, sehingga

mengakibatkan lunturnya solidaritas sosial.

C. DAMPAK YANG DITIMBULKAN OLEH KRISIS EKONOMI GLOBAL

Dampak Krisis Keuangan Global terhadap Perekonomian Indonesia

Krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat sudah terlihat tanda-tandanya beberapa waktu yang

lalu, Tetapi baru dianggap serius oleh pemerintah Indonesia sejak tanggal 8 Oktober 2008 saat IHSG

di BEI turun tajam sampai 10,38 % dan mengharuskan pemerintah menghentikan kegiatan di pasar

Page 8: file · Web viewPerlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, selain menyebabkan volume perdagangan global pada tahun 2009 merosot tajam, juga akan

bursa modal beberapa hari.

Sebenarnya banyak akibat yang dirasakan oleh Indonesia dengan adanya krisis keuangan di Amerika

serikat , baik akibat positif seperti turunnya harga minyak dunia yang menembus $ 61 per barel dan

akibat negative seperti turunnya nilai rupiah, berkurangnya nilai export, turunnya investasi atau

terjadi flyingout , namun demikian akibat negatif lebih banyak dirasakan bagi perekonomian

Indonesia terutama bagi sektor riil yang mempunyai pangsa export, pemerintah harus sungguh-

sungguh menangani masalah ini karena pada akhirnya apabila tidak tertangani dengan benar akan

mengakibatkan distabilitas negara atau sering orang bilang akan terjadi Krisis

Lebih lanjut Ridwan (dosen Ek. Pembangunan UJB)menegaskan , bahwa harus ada langkah-langkah

antisipasi menghadapi krisis keuangan global anatara lain, tetap menjaga independensi pengambil

keputusan, sebisa mungkin mempertahankan tingkat suku bunga yang ada saat ini, peningkatan pagu

jaminan simpanan pada Lembaga Keuangan Nasional, Penginjeksian secara besar-besaran likuiditas

ke dalam perbankan nasioanal, pemberlakuan kontrol devisa terbatas , pembentukan lembaga

procurement untuk mengatur transaksi devisa BUMN, keharusan izin bank sentral bagi transaksi arus

ke luar modal dalam jumlah tertentu. Disamping itu diskusi juga merekomendasiakan : Penyiapan

satu skema social safety net yang komprehensif untuk mengantisipasi full-blown crisis , pemerintah

daerah secara lebih erat sebagai mitra dan pelaksana berbagai kebijakan yang ditetapkan,

mewaspadai politik dumping , menyiapakan insentif bagi pengusaha lokal untuk menggarap pasar

domestik, dan merekomendasikan untuk mengkaji ulang sistem ekonomi yang selama ini mengekor

pada sistem ekonomi kapitalis.

CARA MENGATASI KRISIS EKONOMI GLOBAL

Mengatasi Penyebab dan Dampak Krisis Ekonomi Global masih menjadi berita hangat tanpa

melewati 1 (satu) hari pun dalam bulan-bulan terakhir ini. Berbicara krisis ekonomi adalah

bukanberbicara tentang nasib 1 (satu) orang bahkan lebih dari itu semua karena ini menyangkut

nasib sebuah bangsa. Berbagai argument dan komentar pun dilontarkan di berbagai media yang

selalu memojokkan pemerintahan Yudhoyono dan BI (Bank Indonesia) Di salah satu media

menyatakan bahwa Presiden Yudhoyono menyampaikan 10 langkah untuk menghadapi masalah

tersebut. Empat di antaranya:

san diego lawyers zyprexa

1. Meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri

2. Memanfaatkan peluang perdagangan internasional

Page 9: file · Web viewPerlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, selain menyebabkan volume perdagangan global pada tahun 2009 merosot tajam, juga akan

3. Menyatukan langkah strategis Pemerintah dengan Bank Indonesia (BI)

4. Menghindari politik non partisan untuk menghadapi krisis.

Kedengarannya memang masuk akal tapi untuk menghadapi krisis itu bukanlah semata

adalah tugas pemerintah dan Bank Indonesia tapi badai krisis ini perlu dihadapi bersama jangan

sampai kejadian Krisis Ekonomi Global Part II ini lebih dahsyat meluluh-lantakkan Perekonomian

Indonesia seperti yang telah terladi pada Badai Krisis Moneter Part I di Era Soeharto.

Sadar atau pun tidak sadar Akibat Krisis Ekonomi Global kali in sudah sangat jauh

merambah dalam berbagai strata masyarakat. Dimana-mana pengangguran semakin bertambah

Income perkapita drastis menurun karena beberapa industri mulai merampingkan tenaga-kerja atau

mulai meliburkan tenaga kerja tanpa batas waktu. Senada dengan hal itu investor-investor lokal dan

Asing pun mulai  menarik saham dalam industri-industri di Indonesia. Dari kejadian kejadian itu

akan menjadikan peluang untuk Angka Kriminalitas akan melonjak naik Grafiknya di tanah air

belum lagi kasus-kasus korupsi terbaikan karena bangsa ini telah disibukkan dengan masalah yang

lebih di prioritaskan sehingga dengan bebasnya para koruptor meneruskan aksinya ditiap jenjang.

“Selamat buat para koruptor Anda bisa keluar dari persembunyain untuk sementara waktu.

Memang sangat Ironis di satu sisi Indonesia yang dikenal sebagai negara Agraris tapi disisi

lain beberapa item bahan pokok masih mengandalkan hasil import dari negara tetangga. Yah ini

mungkin salah satu kelemahan dari bangsa kita bahkan diri kita yang sebagai rakyat yang kurang

berusaha secara profesional dalam mengelola asset-asset yang ada dalam lahan-lahan indonesia.

Lihat saja kekayaan Alam Indonesia mulai dari hasil laut belum dapat dikelola dengan baik karena

Fasilitas-fasilitas nelayan kurang memadai sehingga negara-negara lain meraup keuntungan dari

hasil menangkap hasil laut dengan cara yang tidak fair. Belum lagi persediaan minyak yang semakin

lama semakin menipis serta Tambang-tambang Emas yang masih dikuasai negara asing. Jadi sangat

disayangkan Punya Harta yang sangat berlimpah ruah tapi tidak dapat dinikmati secara maksimal

oleh bangsa ini.

Jadi memanglah pas ketika Ketua Presidium Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa

Nasional Indonesia (GMNI ) menyatakan bahwa Krisis ekonomi global telah terjebak pada sistem

kapitalisme internasional sehingga sampai saat ini sepertinya tak ada persiapan jelas menghadapi

krisis keuangan global yang berawal dari runtuhnya industri keuangan di Amerika Serikat. Mereka

yang krisis kita yang ”hancur-hancuran” seperti pada bursa saham sehingga menghentikan

operasionalnya.

Page 10: file · Web viewPerlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, selain menyebabkan volume perdagangan global pada tahun 2009 merosot tajam, juga akan

Dan kesimpulannya Indonesia belum siap menghadapi Dampak Krisis Ekonomi Global yang

di motori oleh Negara Super itu. Mungkin dari beberapa uraian diatas dapat memberi gambaran

bahwa kita punya potensi menghadapi krisis ini jika kita meningkatkan kesadaran sebagai

masyarakat indonesia termasuk element pemerintah berikut departement terkait untuk meningkat

pengelolaan sumber daya secara profesional sehingga bangsa ini menjadi produktif dalam

penyediaan hasil bumi dan dapat mandiri serta terbebas sebagai negara importir bahan pangan dan

minyak bumi terbesar yang akan membalikkan keadaan menjadi negara “Pengekspor Terbesar”.

E. INDONESIA DAN PEREKONOMIAN

1. Ekonomi Indonesia

Thomas R. Rumbaugh, Division Chief IMF untuk kawasan Asia Pasifik, mengatakan

performa ekonomi RI selama kuartal 1/2009 dengan catatan laju PDB sebesar 4,4%, menjadi salah

satu pertanda kuatnya perekonomian Indonesia dalam situasi krisis. Beliau mengungkapkan bahwa,

dengan melihat itu, revisi ke atas proyeksi laju ekonomi Indonesia, sekarang laju PDB dapat tumbuh

pada kisaran 3%-4% tahun ini.

Dalam laporan World Economic Outlook yang dirilis dana moneter Internasional itu pada

April, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2009 diproyeksikan 2,5%, terendah dibandingkan dengan

proyeksi lembaga penelitian dan multilateral lain. Adapun pemerintah Indonesia mematok proyeksi

PDB tahun ini pada kisaran 4%-4,5%. Menurut Rumbaugh, proyeksi baru IMF dibuat dalam kisaran

karena masih ada ketidakpastian dalam situasi perekonomian dunia.

Meski begitu, dana moneter yang berbasis di Washington DC itu memperkirakan tekanan

inflasi 2009 di Indonesia akan terus moderat ke angka sekitar 5%. Di tengah krisis ekonomi dunia,

pemerintah dan bank sentral dinilai telah cukup berhasil dalam melakukan langkah antisipasi

dibandingkan dengan Negara-negara lain.

Dari sisi kebijakan moneter dan nilai tukar, IMF menilai pemangkasan BI Rate 250 basis

poin sejak Desember 2008 sebagai langkah yang tepat. Akan tetapi, dari sisi fiskal dia mengingatkan

pentingnya pemerintah menggenjot penyerapan belanja langsung stimulus fiskal pada periode

semester II/2009. Pasalnya, kinerja ekonomi kuartal I yang cukup baik lebih didukung oleh faktor

stimulus pemotongan pajak yang telah terserap dan juga pemilu legislatif.

Syahrial Loetan, sekretaris Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Sestama Bappenas,

menilai revisi proyeksi laju PDB Indonesia oleh IMF menjadi lebih baik merupakan pertanda

lembaga itu menyadari kesalahan proyeksi sebelumnya.

Page 11: file · Web viewPerlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, selain menyebabkan volume perdagangan global pada tahun 2009 merosot tajam, juga akan

Penguatan arus dan masuk ke pasar modal ikut mengerek nilai tukar rupiah hingga

menembus level Rp9.000 atau menguat 21,5% dari posisi tertinggi pada November 2008 yang

mencapai Rp12.650 per dolar AS.

Penggerakan rupiah untuk pertama kalinya sejak perdagangan Oktober 2008 terapresiasi

melampaui Rp10.000 setelah IHSG menguat 8 hari berturut-turut ke level 2.078,93, atau mencetak

rekor kenaikan simultan terpanjang sejak periode bullish 2007.

Indeks secara kumulatif mengumpulkan 187,96 poin atau naik 9,94% dalam 6 hari terakhir,

kenaikan itu lebih tinggi dari rally simultan terpanjang 29 Juni-10 Juli pada 2 tahun lalu sebesar

143,1 poin (6,7%).

2. Indonesia Cepat Lalui Krisis

Menurut Institute for Management Development (IMD), lembaga think thank dan pendidikan

yang berpusat di Swiss, Indonesia seperti Negara-negara lain di Asia Tenggara, memiliki daya tahan

yang cukup baik. Indonesia juga dianggap memiliki kemampuan untuk pulih dengan cepat karena

telah mengalami krisis keuangan cukup parah pada 1997/1998 sehingga lebih baik dalam

mengantisipasi krisis saat ini.

IMD mengatakan bahwa, Negara-negara seperti itu seringkali mampu untuk beradaptasi dan

pulih pada masa sulit. Penjelasan lain adalah karena mereka telah mengalami krisis keuangan cukup

parah dan krisis properti satu decade lalu dan jadi lebih waspada dalam kebijakannya.

Stress test versi IMD merupakan analisis untuk mengukur sejauh mana Negara dapat melalui

krisis dan memperbaiki daya saingnya pada masa depan. Analisis dengan cakupan survey 57 negara

itu mengambil Indikator proyeksi ekonomi, pemerintah, bisnis, dan masyarakat sebagai basis

penilaiannya. Dari empat faktor yang dinilai dalam stress test, daya tahan Indonesia untuk indikator

pemerintah berada di peringkat-26. Adapun indikator lain seperti proyeksi ekonomi, bisnis dan

masyarakat, masing-masing masuk ke posisi 33,36, dan 33.

Mentri Koordinator bidang Perekonomian Sri Mulyani Indrawati optimis peringkat stress

test Indonesia akan lebih baik pada tahun depan karena survey IMD dilakukan terhadap indicator

ekonomi sepanjang 2008, ketika negeri ini masih diliputi dampak krisis cukup parah. Kenyataannya,

katanya, kinerja perekonomian pada kuartal I/2009 dan proyeksi ekonomi RI sepanjang tahun ini

lebih baik dibandingkan dengan Megara-negara lain.

Page 12: file · Web viewPerlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, selain menyebabkan volume perdagangan global pada tahun 2009 merosot tajam, juga akan

Perekonomian Indonesia pada kuartal II/2009 diproyeksi sedikit melambat dibandingkan

dengan kuartal sebelumnya, kendati secara tahunan diyakini masih akan tumbuh 4%. Direktur

Perencanaan Makro Kemeneg PPN/Kepala Bappenas Bambang Prijambodo secara pribadi meyakini

pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2009 masih akan positif meski tidak sebesar realisasi kuartal

I/2009 yang mencapai 1,6%. Secara tahunan (year-on-year) juga demikian, dibandingkan dengan

pertumbuhan ekonomi kuartal I/2009 yang sebesar 4,4%, kemungkinan realisasi pada kuartal

II/2009 lebih rendah di kisaran 4,4%. Konsumsi masyarakat masih akan menjadi pendorong utama

dari pertumbuhan ekonomi kuartal II/2009 yang masih terjaga dengan adanya laksana pemilihan

umum. Ekonom Indef Ikhsan Modjo, mengatakan pertumbuhan ekonomi kuartal II/2009

kemungkinan akan turun sedikit karena ekspor dan investasi masih lemah.

3. Sektor Perbankan

Direktur Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan Bank Indonesia Halim Alamsyah

mengatakan angka sementara kredit bulan kelima tahun ini menunjukkan tanda-tanda kenaikan

walaupun belum secepat tahun lalu. Berdasarkan catatan bisnis, Halim pernah menyampaikan

pertumbuhan kredit dalam 4 bulan pertama tahun ini hanya naik Rp.5 triliun. Artinya dalam sebulan

realisasi kredit perbankan rata-rata hanya naik Rp. 1,25 triliun.

Dengan realisasi kredit Mei sebesar Rp.3 triliun berarti ada peningkatan hamper tiga kali

lipat dibandingkan dengan rata-rata 4 bulan sebelumnya, sehingga pembiayaan perbankan dalam 5

bulan ini tumbuh sekitar Rp. 8 triliun.

Total kredit perbankan hingga Mei menjadi Rp. 1.361,6 triliun—termasuk pembiayaan

penerusan. Namun, angka itu masih tercatat menurun jika dibandingkan dengan posisi November

2008 yang pernah mencapai titik puncak sebesar Rp. 1.371,9 triliun.

Halim menyampaikan kondisi likuiditas perbankan masih belum banyak berubah

dibandingkan dengan posisi April, tapi secara tahunan dana pihak ketiga masih tumbuh 17%-18%.

Dengan pertumbuhan sebesar 18% apabila dibandingkan dengan posisi Mei 2008 sebesar Rp.

1.505,6 triliun, dana pihak ketiga perbankan saat ini menjadi Rp. 1.776,6 triliun. Namun angka itu

menyusut jika dibandingkan Maret 2008 yang sebesar Rp. 1.786 triliun

Page 13: file · Web viewPerlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, selain menyebabkan volume perdagangan global pada tahun 2009 merosot tajam, juga akan

BAB 3

Kesimpulan

Sosok kerajaan bisnis yang dibangun di atas fondasi semu dan tumpukan utang, menjadi

tidak berdaya menghadapi krisis ekonomi. Sampai titik ini pun, pemerintah nampaknya belum juga

bangkit kesadarannya, bahwa menyelamatkan sektor modern dengan cara “habis-habisan” (all out

dan at all cost) seperti yang terus dilakukan selama ini mengandung konsekuensi yang teramat

riskan. Pemerintah masih terobsesi dan selalu disugesti seakan-akan hanya dengan sektor modern

itulah bangsa berdaulat ini dapat kembali bangkit dari keterpurukannya.

Di luar semua itu, sesungguhnya terdapat kekuatan yang luar biasa yang justru telah

menyelamatkan negeri ini dari kebangkrutannya, yaitu ekonomi rakyat. Di atas kertas,

perekonomian bangsa ini seharusnya sudah “gulung tikar” sejak angka-angka statistik ekonomi pada

periode krisis (1997-1999) menunjukkan kecenderungan yang terus memburuk. Nyatanya, kondisi

“sekarat” itu hanya terjadi pada sektor-sektor yang memang mampu tercatat dan terefleksikan dalam

angka-angka statistik itu. Di luar angka-angka itu, yang tidak mampu dicatat oleh sistem statistik

yang ada, sesungguhnya masih menyimpan potensi, kekuatan, dan daya tahan yang sangat

besar.Akankah pemerintah masih terus-menerus menutup mata terhadap eksistensi ekonomi rakyat?

Atau akan terus-menerus meyakini wacana yang selalu digembar-gemborkan oleh para ekonom Neo

Klasik bahwa pertumbuhan yang terjadi saat ini adalah karena sumbangan konsumsi (driven

consumption) orang-orang berduit? Kiranya sejarah telah membuktikan, bahwa memuja dan

memanjakan sektor modern secara “membabi-buta” hanya akan menghasilkan konklusi akhir yang

menyedihkan, yang rasa pahitnya tidak hanya dikecap oleh sekelompok orang, tetapi seluruh

komponen bangsa ini akan turut merasakannya.

Bila bangsa ini cukup cerdas untuk menterjemahkan hikmah krisis ekonomi, secara tidak

langsung (blessing in disguise) seharusnya peristiwa menyakitkan ini justru dapat menjadi pelajaran

yang dipetik hikmahnya. Kesimpulannya, pengabaian (ignoring) eksistensi ekonomi rakyat dan

sektor tradisional sudah tiba saatnya untuk segera dihentikan.

Page 14: file · Web viewPerlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, selain menyebabkan volume perdagangan global pada tahun 2009 merosot tajam, juga akan

DAFTAR PUSTAKA

Bisnis Indonesia, 6 Juni 2009 hal 1, “IMF: Ekonomi RI membaik”

Bisnis Indonesia, 6 Juni 2009 hal 1, “Rupiah Tembus Level 9.000/US$”

Bisnis Indonesia, 3 Juni 2009 hal 4, “Kredit Mulai Tumbuh”

http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=3698&Itemid=29

www.bappenas.go.id/get-file-server/node/7621/

Page 15: file · Web viewPerlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, selain menyebabkan volume perdagangan global pada tahun 2009 merosot tajam, juga akan

Disusun oleh

Firdausi

110231100106

Ekonomi Pembangunan C