FASE BAYI

24
FASE BAYI Oleh: KUNTJOJO D3 Kebidanan Kediri, Poltekes Malang 2008 07/04/22 1

description

FASE BAYI. Oleh : KUNTJOJO D3 Kebidanan Kediri, Poltekes Malang 2008. 1. CIRI-CIRI FASE BAYI (14 hari – 2 tahun ). Fase bayi merupakan dasar bagi perkembangan selanjutnya . Fase bayi merupakan fase terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang pesat . - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of FASE BAYI

Page 1: FASE BAYI

FASE BAYIFASE BAYI

Oleh:

KUNTJOJO

D3 Kebidanan Kediri, Poltekes Malang

2008

Oleh:

KUNTJOJO

D3 Kebidanan Kediri, Poltekes Malang

200804/21/2304/21/23 11

Page 2: FASE BAYI

2204/21/2304/21/23 Designed by KuntjojoDesigned by Kuntjojo

Page 3: FASE BAYI

33

1. CIRI-CIRI FASE BAYI(14 hari – 2 tahun)

1. CIRI-CIRI FASE BAYI(14 hari – 2 tahun)

• Fase bayi merupakan dasar bagi perkembangan selanjutnya.

• Fase bayi merupakan fase terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang pesat.

• Fase bayi merupakan fase berkurangnya ketergantungan.

• Fase bayi merupakan fase meningkatnya individualitas.• Fase bayi merupakan fase permulaan sosialisasi.• Fase bayi merupakan fase permulaan penggolongan

peran seks.• Fase bayi merupakan fase yang menarik.• Fase bayi merupakan permulaan berkembangnya

kreativitas.• Fase bayi merupakan fase yang berbahaya.

• Fase bayi merupakan dasar bagi perkembangan selanjutnya.

• Fase bayi merupakan fase terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang pesat.

• Fase bayi merupakan fase berkurangnya ketergantungan.

• Fase bayi merupakan fase meningkatnya individualitas.• Fase bayi merupakan fase permulaan sosialisasi.• Fase bayi merupakan fase permulaan penggolongan

peran seks.• Fase bayi merupakan fase yang menarik.• Fase bayi merupakan permulaan berkembangnya

kreativitas.• Fase bayi merupakan fase yang berbahaya.04/21/2304/21/23 Designed by KuntjojoDesigned by Kuntjojo

Page 4: FASE BAYI

44

3. AKTIVITAS-AKTIVITAS BAYI

3. AKTIVITAS-AKTIVITAS BAYI

• Aktivitas terbanyak yg dilakukan bayi selama 24 jam adalah tidur.

• Waktu yg lain dipakai untuk makan/minum, gerak spontan, reaksi-reaksi negatif, dst.

• Semakin bertambah usia waktu tidurnya semakin berkurang.

• Aktivitas terbanyak yg dilakukan bayi selama 24 jam adalah tidur.

• Waktu yg lain dipakai untuk makan/minum, gerak spontan, reaksi-reaksi negatif, dst.

• Semakin bertambah usia waktu tidurnya semakin berkurang.

04/21/2304/21/23 Designed by KuntjojoDesigned by Kuntjojo

Page 5: FASE BAYI

55

MANFAAT TIDUR BAGI BAYIMANFAAT TIDUR BAGI BAYI• Kesempatan bagi jiwa dan raga untuk

beristirahat.

• Kesempatan

meningkatkan

proses metabolisme.

• Merupakan stimulus bagi tumbuh kembang otak (hormon pertumbuhan banyak diproduksi pada saat bayi tidur).

• Kesempatan bagi jiwa dan raga untuk beristirahat.

• Kesempatan

meningkatkan

proses metabolisme.

• Merupakan stimulus bagi tumbuh kembang otak (hormon pertumbuhan banyak diproduksi pada saat bayi tidur).

04/21/2304/21/23 Designed by KuntjojoDesigned by Kuntjojo

Page 6: FASE BAYI

66

PERKIRAAN WAKTU TIDUR BAYIPERKIRAAN WAKTU TIDUR BAYI

USIAUSIA TIDUR TIDUR SIANGSIANG

TIDUR TIDUR MALAMMALAM

TOTALTOTAL

0-1 bulan0-1 bulan

3 bulan3 bulan

6 bulan6 bulan

9 bulan9 bulan

12 bulan12 bulan

7,5 jam7,5 jam

5 jam5 jam

4,5 jam4,5 jam

3 jam3 jam

2,5 jam2,5 jam

8,5 jam8,5 jam

10 jam10 jam

10 jam10 jam

11 jam11 jam

11 jam11 jam

16 jam16 jam

15 jam15 jam

14,5 jam14,5 jam

14 jam14 jam

13,5 jam13,5 jam

04/21/2304/21/23 Designed by KuntjojoDesigned by Kuntjojo

Page 7: FASE BAYI

77

4. PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI

4. PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI

Usia 1 bulan : gerakan global Usia 2 bulan : menggerakkan/memutar kepala Usia 3 bulan : belajar membalikkan badan Usia 4 bulan : tengkurep dgn mendongakkan kepala Usia 5 bulan : tengkurep dgn mendongakkan kepala

dan mencoba mengangkat dada dgn. Menopangkkan kaki dan tangannya

Usia 6 bulan : belajar menggerakkan badan ke depan

Usia 1 bulan : gerakan global Usia 2 bulan : menggerakkan/memutar kepala Usia 3 bulan : belajar membalikkan badan Usia 4 bulan : tengkurep dgn mendongakkan kepala Usia 5 bulan : tengkurep dgn mendongakkan kepala

dan mencoba mengangkat dada dgn. Menopangkkan kaki dan tangannya

Usia 6 bulan : belajar menggerakkan badan ke depan

04/21/2304/21/23 Designed by KuntjojoDesigned by Kuntjojo

Page 8: FASE BAYI

88

Usia 7 bulan : belajar duduk Usia 8 bulan : belajar berdiri dgn bantuan pihak lain Usia 9 bulan : dapat berdiri sendiri dgn berpegangan

pada sisi meja / kursi Usia 10 bulan : dapat merangkak Usia 11 bulan : dapat berdiri sendiri Usia 12 bulan : mulai dapat berjalan Usia 18 bulan : dapat berjalan dgn baik, naik

kursi/tangga Usia 24 bulan : dapat berlari dan naik turun tangga.

Usia 7 bulan : belajar duduk Usia 8 bulan : belajar berdiri dgn bantuan pihak lain Usia 9 bulan : dapat berdiri sendiri dgn berpegangan

pada sisi meja / kursi Usia 10 bulan : dapat merangkak Usia 11 bulan : dapat berdiri sendiri Usia 12 bulan : mulai dapat berjalan Usia 18 bulan : dapat berjalan dgn baik, naik

kursi/tangga Usia 24 bulan : dapat berlari dan naik turun tangga.

04/21/2304/21/23 Designed by KuntjojoDesigned by Kuntjojo

Page 9: FASE BAYI

9904/21/2304/21/23 Designed by KuntjojoDesigned by Kuntjojo

Page 10: FASE BAYI

101004/21/2304/21/23 Designed by KuntjojoDesigned by Kuntjojo

Page 11: FASE BAYI

1111

5. PERKEMBANGAN KEMAMPUAN

BERBICARA BAYI.5. PERKEMBANGAN KEMAMPUAN

BERBICARA BAYI.

a. KRITERIA KEMAMPUAN BERBICARAa. Bunyi-bunyi yg dikeluarkan dapat dimengerti orag lain.b. Yg bersangkutan mengerti maksudnya dan dapat

menghubungkannya dg sesuatu yg dikatannya.

b. MACAM-MACAM BAHASA ANAKa. Bahasa egosentrisb. Bahasa sosial

c. BENTUK-BENTUK PRABAHASAa. Menangisb. Merabanc. Isyarat

a. KRITERIA KEMAMPUAN BERBICARAa. Bunyi-bunyi yg dikeluarkan dapat dimengerti orag lain.b. Yg bersangkutan mengerti maksudnya dan dapat

menghubungkannya dg sesuatu yg dikatannya.

b. MACAM-MACAM BAHASA ANAKa. Bahasa egosentrisb. Bahasa sosial

c. BENTUK-BENTUK PRABAHASAa. Menangisb. Merabanc. Isyarat

04/21/2304/21/23 Designed by KuntjojoDesigned by Kuntjojo

Page 12: FASE BAYI

1212

d. TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN BERBAHASA (menurut William dan Clara Stern)

1) Masa kalimat satu kata (0 – 1,5 tahun) Kata-kata raban Kata-kata tiruan bunyi Kalimat satu kata

2) Masa stadium nama (1,5 – 2 tahun) Pertanyaan-pertanyaan: apa ini, apa itu, siapa

itu, dst. Kalimat dua atau tiga kata Ragu-ragu untuk berkata karena keterbatasan

kosa kata Berbicara pada diri sendiri

d. TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN BERBAHASA (menurut William dan Clara Stern)

1) Masa kalimat satu kata (0 – 1,5 tahun) Kata-kata raban Kata-kata tiruan bunyi Kalimat satu kata

2) Masa stadium nama (1,5 – 2 tahun) Pertanyaan-pertanyaan: apa ini, apa itu, siapa

itu, dst. Kalimat dua atau tiga kata Ragu-ragu untuk berkata karena keterbatasan

kosa kata Berbicara pada diri sendiri

04/21/2304/21/23 Designed by KuntjojoDesigned by Kuntjojo

Page 13: FASE BAYI

1313

d. TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN BERBAHASA (menurut William dan Clara Stern)

3) Masa kalimat tunggal (2 – 2,5 tahun)Dapat menyusun kalimat tunggal yang

sempurnaDapat membentuk kata-kata baru yang

lucuDapat menyatakan pendapatnya

tentang perbandingan4) Masa kalimat majemuk (2,5 tahun dst.)

Mampu menyusun kalimat majemukTimbul pertanyaan: apa sebab….,

mengapa demikian, dst.

d. TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN BERBAHASA (menurut William dan Clara Stern)

3) Masa kalimat tunggal (2 – 2,5 tahun)Dapat menyusun kalimat tunggal yang

sempurnaDapat membentuk kata-kata baru yang

lucuDapat menyatakan pendapatnya

tentang perbandingan4) Masa kalimat majemuk (2,5 tahun dst.)

Mampu menyusun kalimat majemukTimbul pertanyaan: apa sebab….,

mengapa demikian, dst. 04/21/2304/21/23 Designed by KuntjojoDesigned by Kuntjojo

Page 14: FASE BAYI

1414

e. FUNGSI BAHASA

1) Fungsi komunikatif : fungsi bahasa sbg alat komunikasi

2) Fungsi ekspresif : fungsi bahasa sbg media ekspresi jiwa

2) PERKEMB KEMAMP BERBICARA DIPENGARUHI OLEH :

1) Faktor internal : faktor kematangan organ-organ tubuh yg berfungsi untuk berbicara dan motivasi dari anak.

2) Faktor eksternal : stimuli dari lingkungan

e. FUNGSI BAHASA

1) Fungsi komunikatif : fungsi bahasa sbg alat komunikasi

2) Fungsi ekspresif : fungsi bahasa sbg media ekspresi jiwa

2) PERKEMB KEMAMP BERBICARA DIPENGARUHI OLEH :

1) Faktor internal : faktor kematangan organ-organ tubuh yg berfungsi untuk berbicara dan motivasi dari anak.

2) Faktor eksternal : stimuli dari lingkungan

04/21/2304/21/23 Designed by KuntjojoDesigned by Kuntjojo

Page 15: FASE BAYI

1515

6. PERKEMBANGAN AFEKSI BAYI6. PERKEMBANGAN AFEKSI BAYIa. Afeksi (perasaan dan emosi) bayi berkembang dari

bentuknya yang sangat sederhana, yang dimiliki sejak lahir, menjadi bentuk-bentuk yang lebih terarah pada situasi atau perangsang yang datang.

b. Usia 0-8 minggu : emosi berhubungan dg keadaan jasmani, misal bayi tersenyum jika dirinya kenyang, nyaman, dan hangat, dst.

c. Usia 8 minggu sampai 1 tahun : perasaan kejiwaan telah berkembang. Anak merasa senang jika dirinya melihat atau ada di dekat ibunya.

d. Usia 1 sampai 2 tahun : 1) Emosi bayi sudah terarah pada sesuatu;2) Dirinya dapat menyatakan perasaannya melalui

bahasa;3) Sifat emosi labil dan dangkal.

a. Afeksi (perasaan dan emosi) bayi berkembang dari bentuknya yang sangat sederhana, yang dimiliki sejak lahir, menjadi bentuk-bentuk yang lebih terarah pada situasi atau perangsang yang datang.

b. Usia 0-8 minggu : emosi berhubungan dg keadaan jasmani, misal bayi tersenyum jika dirinya kenyang, nyaman, dan hangat, dst.

c. Usia 8 minggu sampai 1 tahun : perasaan kejiwaan telah berkembang. Anak merasa senang jika dirinya melihat atau ada di dekat ibunya.

d. Usia 1 sampai 2 tahun : 1) Emosi bayi sudah terarah pada sesuatu;2) Dirinya dapat menyatakan perasaannya melalui

bahasa;3) Sifat emosi labil dan dangkal.

04/21/2304/21/23 Designed by KuntjojoDesigned by Kuntjojo

Page 16: FASE BAYI

1616

7. BONDING DAN ATTACHMENT7. BONDING DAN ATTACHMENT

a. PENGERTIAN BONDING Bonding merupakan hubungan antara

bayi dengan ibu atau pengasuhnya (caregiver). Hubungan ini terjadi karena bayi memerlukan perawatan/penanganan intensif dari pihak lain.

Dengan bonding, bayi belajar mengembangkan rasa percaya diri dan kemampuan berhubungan sosial.

a. PENGERTIAN BONDING Bonding merupakan hubungan antara

bayi dengan ibu atau pengasuhnya (caregiver). Hubungan ini terjadi karena bayi memerlukan perawatan/penanganan intensif dari pihak lain.

Dengan bonding, bayi belajar mengembangkan rasa percaya diri dan kemampuan berhubungan sosial.

04/21/2304/21/23 Designed by KuntjojoDesigned by Kuntjojo

Page 17: FASE BAYI

BONDING & ATTACHMENTBONDING & ATTACHMENT

171704/21/2304/21/23 Designed by KuntjojoDesigned by Kuntjojo

Page 18: FASE BAYI

04/21/2304/21/23 Designed by KuntjojoDesigned by Kuntjojo 1818

Page 19: FASE BAYI

191904/21/2304/21/23 Designed by KuntjojoDesigned by Kuntjojo

Page 20: FASE BAYI

2020

7. BONDING DAN ATTACHMENT7. BONDING DAN ATTACHMENT

a. PENGERTIAN ATTACHMENT

1) Menurut Bruce D. Perry, “Attachment refers to a special bond characterized by the unique qualities of special bond that forms in maternal-infant or primary caregiver-infant relationships”.

2) An enduring emotional tie to a special person, characterized by a tendency to seek and maintain closeness, especially during times of stress.

3) Attachment terbentuk melalui bonding

a. PENGERTIAN ATTACHMENT

1) Menurut Bruce D. Perry, “Attachment refers to a special bond characterized by the unique qualities of special bond that forms in maternal-infant or primary caregiver-infant relationships”.

2) An enduring emotional tie to a special person, characterized by a tendency to seek and maintain closeness, especially during times of stress.

3) Attachment terbentuk melalui bonding04/21/2304/21/23 Designed by KuntjojoDesigned by Kuntjojo

Page 21: FASE BAYI

2121

C. PENTINGNYA BONDING & ATTACHMENT

1) Bonding merupakan kebutuhan esensial bagi bayi. Melalui bonding berbagai kebutuhan bayi (biologis, psikologis, dan sosial) terpenuhi.

2) Individu dapat mengalami problem psikologis di kemudian hari bila pada masa bayi kebutuhan tersebut kurang atau tidak terpenuhi.

C. PENTINGNYA BONDING & ATTACHMENT

1) Bonding merupakan kebutuhan esensial bagi bayi. Melalui bonding berbagai kebutuhan bayi (biologis, psikologis, dan sosial) terpenuhi.

2) Individu dapat mengalami problem psikologis di kemudian hari bila pada masa bayi kebutuhan tersebut kurang atau tidak terpenuhi.

04/21/2304/21/23 Designed by KuntjojoDesigned by Kuntjojo

Page 22: FASE BAYI

2222

3) Melalui bonding terbentukklah attachment, yaitu hubungan psikologis yang kuat antara bayi dengan ibu atau pengasuhnya.

4) Attachment menimbulkan rasa aman, nyaman, menyejukkan, dan menyenangkan

5) Kurang atau tidak terbentuknya attachment dapat menimbulkan masalah bagi bayi, antara lain : lambat dlm perkembangan, gangguan makan, gangguan perilaku motorik, gangguan emosional, dst.

3) Melalui bonding terbentukklah attachment, yaitu hubungan psikologis yang kuat antara bayi dengan ibu atau pengasuhnya.

4) Attachment menimbulkan rasa aman, nyaman, menyejukkan, dan menyenangkan

5) Kurang atau tidak terbentuknya attachment dapat menimbulkan masalah bagi bayi, antara lain : lambat dlm perkembangan, gangguan makan, gangguan perilaku motorik, gangguan emosional, dst.

04/21/2304/21/23 Designed by KuntjojoDesigned by Kuntjojo

Page 23: FASE BAYI

2323

HUBUNGAN BONDING DENGAN ATTACHMENT

HUBUNGAN BONDING DENGAN ATTACHMENT

AN ENDURING EMOTIONAL RELATIONSHIP WITH A SPECIFIC PERSON

IT BRINGS SAFETY,COMFORT, SOOTHING,

AND PLEASURE

LOSS OR THREAT OF LOSS OF PERSON

EVOKES INTENSE DISTRESS

MOTHER/CAREGIVER

INFANT

BONDING ATTACHMENT

04/21/2304/21/23 Designed by KuntjojoDesigned by Kuntjojo

Page 24: FASE BAYI

2424

8. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN FASE BAYI

8. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN FASE BAYI

a. Mampu makan makanan padat

b. Mampu mengatur buang air kecil dan besar

c. Mampu berjalan dan berlari

d. Mampu berbicara

a. Mampu makan makanan padat

b. Mampu mengatur buang air kecil dan besar

c. Mampu berjalan dan berlari

d. Mampu berbicara

04/21/2304/21/23 Designed by KuntjojoDesigned by Kuntjojo